36
Bone Tissue: Supportive Connective Tissue Sofian Azalia H Faturahman S Fatikhah Ayu M Biologi 2011 Universitas Negeri Semarang Struktur Jaringan Hewan

Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Bone Tissue: Supportive Connective Tissue

Sofian Azalia HFaturahman SFatikhah Ayu M

Biologi 2011Universitas Negeri Semarang

Struktur Jaringan Hewan

Page 2: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Cells of Bone TissueCells

Extracellular Matrix

Page 3: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Bone Tissue: Supportive Connective TissueExtracellular Matrix

25% Water25% Protein or organic matrix

95% Collagen Fibers 5% Chondroitin Sulfate

50% Crystalized Mineral Salts Hydroxyapatite

(Calcium Phosphate) Other substances: Lead, Gold,Strontium, Plutonium, etc.

Page 4: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Two Kinds of Bone

Spongy Bone

Compact Bone

Page 5: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

KOMPOSISI JARINGAN TULANG

Sel tulang, terdiri dari :a. Osteosit. Sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam matriksb. Osteoblas. Membentuk unsur2 organik untuk membentuk & pertumbuhan tulangc. Osteoklas. Sel2 untuk menghancurkan dan membentuk tulang kembali

Page 6: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Histology of Bone Tissue

Page 7: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Histology of Compact Bone• Osteon terdiri dari cincin - cincin konsentris (lamellae) dari matriks

tulang yang menyelimuti pembuluh darah • Pada Osteocytes terdapat ruang yang disebut lacunae• Pada Osteocytes terdapat canaliculi yang berfungsi untuk

menghubungkan sel satu dengan yang lainnya

Page 8: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Compact Bone

Page 9: Bone Tissue (Jaringan Tulang)
Page 10: Bone Tissue (Jaringan Tulang)
Page 11: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

The Trabeculae of Spongy Bone • Kisi – kisi dari plat tulang yang tipis disebut trabeculae• Ruang di tengahnya diisi dengan sumsum merah di mana sel

darah berkembang• Terdapat pada ujung tulang panjang (seperti tulng paha) dan

dan di dalam tulang yang rata seperti tulang pinggul, tulang dada, sisi tengkorak, dan tulang rusuk.

Page 12: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

BONE FORMATION

• Semua jaringan ikat embrional berawal dari mesenchyme.

• Dua jenis pengerasan terjadi. • Pengerasan Intramembranous adalah formasi dari

tulang secara langsung dari atau pada membran jaringan hubungkan berserat.

• Pengerasan Endochondrial adalah formasi dari tulang dari tulang rawan model hyaline.

Page 13: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Two Kinds of Ossification

1. Intramembranous Ossification

2. Endochondral Ossification

Page 14: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Intramembranous OssificationJuga disebut osifikasi dermal karena terjadi pada lapisan lebih dalam dari jaringan ikat pada dermis di kulit. Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intrammebrane.

Page 15: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Intramembranous Ossification

Page 16: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Centers of Ossification

Centers of Ossification

Page 17: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Endochondral Ossification

Pembentukan tulang ini berawal dari tulang rawan model hyaline kemudian tulang rawan ini digantikan oleh jaringan tulang

Page 18: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Endochondral Ossification

Page 19: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Endochondral Ossification

Page 20: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

• a. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.

b. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.

c. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat tulang akan mengeras.

Page 21: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

• d. Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak mengalami pengerasan, disebut cakraepifisis. Bagian ini berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.

e. Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan. Penulangan bagian ini menyebabkan tulang memanjang.

f. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.

Page 22: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Bone Growth in Width

• Only by appositional growth at the bone’s surface• Periosteal cells differentiate into osteoblasts and form bony ridges and

then a tunnel around periosteal blood vessel.• Concentric lamellae fill in the tunnel to form an osteon.

Page 23: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Bone RepairProses penyembuhan dimulai ketika gumpalan darah menutupi daerah yang mengalami patah tulang. Proses demikian dikenal dengan nama hematoma. Sel-sel fagositik dan osteoklas di dalam darah akan merombak dan melarutkan sel-sel yang hancur dan pecahan-pecahan tulang.Kemudian osteoblas bersama dengan sel-sel pembentuk kartilago mengeluarkan sekret halus menutupi daerah yang mengalami patah tulang. Kalus adalah semacam massa berpori dari tulang dan kartilago yang mengelilingi daerah terjadinya patah tulang.

Page 24: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Selanjutnya, kalus menempati semua tempat yang dihuni oleh gumpalan darah. Di sini, proses pengubahan bentuk tulang segera dimulai. Nutrisi diperoleh melalui pembuluh darah, osteoklas merombak dinding kartilago dan osteoblas membentuk tulang-tulang baru. Terakhir, osteoklas akan menghancurkan sisa-sisa tulang yang berlebihan dan mengembalikan bentuk tulang ke keadan bentuk semula.

Page 25: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Bone Fracture Repair

Page 26: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Steps in Fracture Repair

1. Formation of a fracture hematoma

Immediately after the fracture, there is a sharp fracture line with associated soft tissue swelling. At the fracture Site, there is abundant hematoma with beginning fibroblastic penetration.

Page 27: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Steps in Fracture Repair

2. Fibrocartilaginous Callus Formation

At 2 weeks there is much visible callus. There is also bone resorption and osteoporosis, both difficult to see in this case because of the overlying callus. There has been migration of chondroblasts into the area and cartilage is beginning to cover the ends of the fracture. New osteous tissue is produced enchondrally.

Page 28: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Bone Fracture Repair

Page 29: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

At 2 months, bony callus with sharp margins bridges the fracture and the fracture line itself begins to disappear.

Steps in Fracture Repair

3. Bony Callus Formation

Page 30: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Steps in Fracture Repair

4. Bone Remodeling

At 5-6 months, the marrow cavity is continuous and the compact boneof the diaphysis has been reformed.

Page 31: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Bone Fractures

Terms:Closed/OpenPartial/CompleteDisplaced/Non-displacedSimple/Compound

Other Fractures:SpiralTransverseLongitudinalPathologic

Page 32: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Subluxation : an incomplete or partial dislocation of a joint or organ.

Luxation: a complete dislocation ofA joint or organ.

Page 33: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Factors That Affect Bone Growth1. Minerals2. Vitamins3. Hormones4. Exercise

Page 34: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Factors That Affect Bone Growth

MineralsCalcium Makes bone matrix hard

Hypocalcemia: low blood calcium levels.

Hypercalcemia: high blood calcium levels.

Phosphorus Makes bone matrix hardMagnesium Deficiency inhibits osteoblastsBoron May inhibit calcium loss,

increase levels of estrogensManganese Inhibits formation of new bone

tissue

Page 35: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Factors That Affect Bone GrowthVitamins

Vitamin A Controls activity, distribution, and coordination of osteoblasts/osteoclasts

Vitamin B12 May inhibit osteoblast activityVitamin C Helps maintain bone matrix,

deficiency leads to decreased collagen production which inhibits bone growth and repair(scury) disorder due to a lack of Vitamin C

Vitamin D (Calcitriol) Helps build bone byincreasing calcium absorption. Deficiencies result in “Rickets” in children

Page 36: Bone Tissue (Jaringan Tulang)

Factors That Affect Bone GrowthHormones

Human Growth Hormone Promotes general growth of all body tissue and normal growth in children

Insulin-like Growth Factor Stimulates uptake of amino acids and protein synthesis

Insulin Promotes normal bone growth and maturity

Thyroid Hormones Promotes normal bone growth and maturity

Estrogen and Increases osteogenesis at puberty Testosterone and is responsible for gender

differences of skeletons