26
TEROBOSAN INVESTASI DI BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI

TEROBOSAN INVESTASI DI BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI

Embed Size (px)

Citation preview

TEROBOSAN INVESTASI DI

BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI

• Pencapaian Target Millenium Development Goals Tahun 2015

“ Penurunan sebesar separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015 “

• Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Pasal 23 Ayat (1): Penyelenggaraan pengembangan SPAM harus dilaksanakan secara terpadu dengan pengembangan Prasarana dan Sarana Sanitasi untuk menjamin keberlanjutan fungsi penyediaan air minum dan terhindarnya air baku dari pencemaran air limbah dan sampah

Permasalahan Pengembangan SPAM & Sanitasi

Isu Strategis Dalam Aspek Pendanaan:

1. Penyelenggaraan SPAM dan Sanitasi mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan untuk pengembangan maupun operasional dan pemeliharaan yang diantaranya disebabkan oleh masih rendahnya tarif dan masih tingginya beban utang.

2. Investasi untuk pengembangan SPAM dan Sanitasi selama ini lebih tergantung dari pinjaman luar negeri, belum mengoptimalkan pengembangan sumber pendanaan dalam negeri serta potensi masyarakat dan dunia usaha swasta.

3. Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah dalam pengembangan SPAM dan Sanitasi masih rendah.

Sumber Pendanaan

1. APBN

- Diprioritaskan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Bantuan Teknis untuk program penyehatan PDAM

2. APBD (Provinsi dan Kab/Kota)

- Diprioritaskan untuk meningkatkan kinerja PDAM

3. DAK (Dana Alokasi Khusus)

- Diprioritaskan untuk optimalisasi sistem yang ada dan sebagian kecil untuk pembangunan infrastruktur baru

Ini berarti ... Dibutuhkan sumber pendanaan yang lain selain APBN dan APBD, terutama untuk pembangunan prasarana dan

sarana air minum dan sanitasi

Strategi Pengembangan Pendanaan

1. Mengembangkan sumber alternatif pembiayaan melalui penciptaan sistem pembiayaan dan pola investasi

- Melalui bank komersial untuk PDAM yang sehat

- Melalui lembaga non-bank

- Melalui Pinjaman atau Hibah Luar Negeri

- Melalui penerbitan obligasi daerah dan obligasi perusahaan

2. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta & atau masyarakat

(koperasi) dalam pembiayaan sarana air minum

- Melalui kerja sama pemerintah dan dunia usaha/swasta

- Melalui dana stimulan oleh masyarakat secara mandiri

- Melalui koperasi dan masyarakat;

3. Meningkatkan kemampuan finansial PDAM

- Melalui penetapan tarif dengan prinsip pemulihan biaya penuh (Full Cost Recovery), subsidi silang dan progresif

- Melalui program restrukturisasi utang yaitu penjadwalan ulang dan penghapusan utang non pokok (bunga & denda)

4. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi lain, terutama di luar negeri sehingga membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi investor untuk dapat masuk ke daerah

5. Meningkatkan prioritas pendanaan dari Pemerintah Daerah, terutama untuk menyiapkan dana pendamping agar lebih berpeluang untuk mendapatkan pinjaman/hibah luar negeri

10

.

.

.

.

.

.

City Background

Area : 400 km²

Administrative Divisions: 16 Sub Districts

107 Villages.

Population : 1,500,000.

Population Growth : 1.80%

Economic Growth : 6.5%

Income per capita : US $ 3,000

Economical Structure : Dominated by the sector of industry, trading and services.

Palembang Border

Area

South Sumatra

Province

.

Palembang

VISI

SANITATION

Reducing slums by providing adequate , cheap and healthy housing with better access to communal sanitation started in 2010.

Formulating WASTEWATER INVESTMENT MASTER PLAN (Indonesia-Australia Partnership)

Constructing share (communal) sanitation in Seberang Ulu Sub-district since 2007 (Fund: Central and local gov’t budget).

Starting the usage of eco-tank (Supported by CITYNET). Since 2009.

Systemic effort by focusing on water flow patterns and hierarchy.

1. There are two landfills(TPA), Sukawinatanand Karya Jaya.

2. Improved management of sludge through faecal sludge treatment plant.

3. Use of composting to increase the landfill buffer zone.

Campaigning to have individual septic tank as well as

clean and healthy life style.

Providing share (communal) bathing, washing and

toilet block (MCK) facilities: 47 units in 2009-2010

(budget from national & local government), conducted

by local community.

Learning more about WWTP in Bangkok.

Constructing WWTP (Wastewater Treatment Plant) in

a big scale gradually in the near future.

TARGET

SERVICE COVERAGE in 2011

Serving over 95% residents of Palembang in 2012 through professional and excellent service and put priority on Quality, Quantity, and Continuity.

PDAM TIRTA Musi invest Rp 490 billion to develop its distribution pipeline, planned for completion in 2012.

141.650 customers in 16 Sub-districts (92%).

Total capacity 3,750 liter per second (lps).

INTAKE LOCATION, IPA & BOOSTER PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG

: Intake = 3 Units

: IPA = 6 Units

: Booster = 6 Units

: Rencana Booster = 2 Units

NOTE :

In 2010 & 2011, Australia Aid (Ausaid) provided a total of IDR 17.0 M grant to PDAM Tirta Musi* to serve 600 low income customers who live in the urban fringe (Kalidoni, Gandus, Plaju & Kertapati Sub-districts)

*PDAM Tirta Musi is a Regional Water Company. It's a city owned enterprise with total capacity 3,750 liter per second (lps) and has been recognized as one of the best PDAM’s in Indonesia. It's a well-managed & profitable water supply utility.

Pipelines: 2,430 kms

Kemampuan finansial baik, PDAM bisa berivestasi sendiri

(Studi Kasus PDAM Tirta Musi Palembang)

Selama 7 tahun, investasi yang dilakukan dari dana PDAM sendiri sebesar Rp. 470,5 M

1. Total kewajiban Rp. 391.591.615.658,- Terdiri dari:

• Yang Jatuh Tempo (tunggakan)

- Pokok Rp. 54.824.905.990,-

- Non Pokok Rp. 159.982.644.933,-

• Yang belum Jatuh Tempo

- Pokok Rp. 134.224.727.936,-

- Non Pokok Rp. 42.559.336.799,-

2. Tunggakan pokok sebesar Rp. 54.824.905.990,- telah dilakukan

pembayaran pada bulan Nopember 2010 untuk menghindari beban bunga

yang sangat mempengaruhi kinerja keuangan PDAM yaitu sebesar rata-rata

12% per tahun, terbukti dari pokok sebesar Rp. 54.824.905.990,-

tersebut, selama +/- 2,5 tahun (sejak CoD s.d. April 2011) PDAM telah

dibebani Bunga dan Jasa Bank sejumlah Rp. 17.176.827.064,- dan telah

dilunasi pada bulan April 2011.

3. Kewajiban belum Jatuh Tempo sebesar Rp. 176.784.064.735,- sampai saat

ini (Oktober 2011) masih bersisa sebesar Rp. 123.868.446.527,-, karena

telah dilakukan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo sebesar Rp.

52.915.618.208,-

4. Total pembayaran yang dilakukan selama tahun 2010 dan 2011 sebesar Rp.

165.651.658.774,- terdiri dari :

• Pokok (tunggakan) Rp. 54.824.905.990,-

Bunganya Rp. 17.263.432.862,-

• Pokok (Jatuh Tempo 2010) Rp. 27.330.435.129,-

Bunganya Rp. 43.785.598.309,-

• Pokok (Jatuh Tempo 2011) Rp. 10.102.041.093,-

Bunganya Rp. 12.345.245.389,-

5. Kewajiban Jatuh Tempo s.d. Oktober pada tahun 2011 tidak ada atau

lunas, kecuali Non Pokok sejumlah Rp. 159.982.644.933,- (rencana

dihapuskan). Dan kewajiban Jatuh Tempo untuk tahun depan (2012)

sejumlah +/- Rp. 20 Milyar (sampai dengan jatuh tempo terakhir pada tahun

2036).

Special Programs towards the provision of water supply & sanitation infrastructure for low-income society

The City Government cover all infrastructure cost .

The structuring of environment is based on the context of zone.

Land acquisitions done by City Government

Constructing share (communal) sanitation in some sub-districts since 2007 (Fund: Central and local gov’tbudget).

Starting the usage of eco-tank (Supported by CITYNET). Since 2009.

Providing share (communal)

bathing, washing and toilet

block (MCK) facilities