Upload
pusat-informasi-virtual-air-minum-dan-penyehatan-lingkungan-piv-ampl
View
502
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
• Pencapaian Target Millenium Development Goals Tahun 2015
“ Penurunan sebesar separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015 “
• Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Pasal 23 Ayat (1): Penyelenggaraan pengembangan SPAM harus dilaksanakan secara terpadu dengan pengembangan Prasarana dan Sarana Sanitasi untuk menjamin keberlanjutan fungsi penyediaan air minum dan terhindarnya air baku dari pencemaran air limbah dan sampah
Isu Strategis Dalam Aspek Pendanaan:
1. Penyelenggaraan SPAM dan Sanitasi mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan untuk pengembangan maupun operasional dan pemeliharaan yang diantaranya disebabkan oleh masih rendahnya tarif dan masih tingginya beban utang.
2. Investasi untuk pengembangan SPAM dan Sanitasi selama ini lebih tergantung dari pinjaman luar negeri, belum mengoptimalkan pengembangan sumber pendanaan dalam negeri serta potensi masyarakat dan dunia usaha swasta.
3. Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah dalam pengembangan SPAM dan Sanitasi masih rendah.
Sumber Pendanaan
1. APBN
- Diprioritaskan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Bantuan Teknis untuk program penyehatan PDAM
2. APBD (Provinsi dan Kab/Kota)
- Diprioritaskan untuk meningkatkan kinerja PDAM
3. DAK (Dana Alokasi Khusus)
- Diprioritaskan untuk optimalisasi sistem yang ada dan sebagian kecil untuk pembangunan infrastruktur baru
Ini berarti ... Dibutuhkan sumber pendanaan yang lain selain APBN dan APBD, terutama untuk pembangunan prasarana dan
sarana air minum dan sanitasi
Strategi Pengembangan Pendanaan
1. Mengembangkan sumber alternatif pembiayaan melalui penciptaan sistem pembiayaan dan pola investasi
- Melalui bank komersial untuk PDAM yang sehat
- Melalui lembaga non-bank
- Melalui Pinjaman atau Hibah Luar Negeri
- Melalui penerbitan obligasi daerah dan obligasi perusahaan
2. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta & atau masyarakat
(koperasi) dalam pembiayaan sarana air minum
- Melalui kerja sama pemerintah dan dunia usaha/swasta
- Melalui dana stimulan oleh masyarakat secara mandiri
- Melalui koperasi dan masyarakat;
3. Meningkatkan kemampuan finansial PDAM
- Melalui penetapan tarif dengan prinsip pemulihan biaya penuh (Full Cost Recovery), subsidi silang dan progresif
- Melalui program restrukturisasi utang yaitu penjadwalan ulang dan penghapusan utang non pokok (bunga & denda)
4. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi lain, terutama di luar negeri sehingga membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi investor untuk dapat masuk ke daerah
5. Meningkatkan prioritas pendanaan dari Pemerintah Daerah, terutama untuk menyiapkan dana pendamping agar lebih berpeluang untuk mendapatkan pinjaman/hibah luar negeri
City Background
Area : 400 km²
Administrative Divisions: 16 Sub Districts
107 Villages.
Population : 1,500,000.
Population Growth : 1.80%
Economic Growth : 6.5%
Income per capita : US $ 3,000
Economical Structure : Dominated by the sector of industry, trading and services.
SANITATION
Reducing slums by providing adequate , cheap and healthy housing with better access to communal sanitation started in 2010.
Formulating WASTEWATER INVESTMENT MASTER PLAN (Indonesia-Australia Partnership)
Constructing share (communal) sanitation in Seberang Ulu Sub-district since 2007 (Fund: Central and local gov’t budget).
Starting the usage of eco-tank (Supported by CITYNET). Since 2009.
Systemic effort by focusing on water flow patterns and hierarchy.
1. There are two landfills(TPA), Sukawinatanand Karya Jaya.
2. Improved management of sludge through faecal sludge treatment plant.
3. Use of composting to increase the landfill buffer zone.
Campaigning to have individual septic tank as well as
clean and healthy life style.
Providing share (communal) bathing, washing and
toilet block (MCK) facilities: 47 units in 2009-2010
(budget from national & local government), conducted
by local community.
Learning more about WWTP in Bangkok.
Constructing WWTP (Wastewater Treatment Plant) in
a big scale gradually in the near future.
TARGET
SERVICE COVERAGE in 2011
Serving over 95% residents of Palembang in 2012 through professional and excellent service and put priority on Quality, Quantity, and Continuity.
PDAM TIRTA Musi invest Rp 490 billion to develop its distribution pipeline, planned for completion in 2012.
141.650 customers in 16 Sub-districts (92%).
Total capacity 3,750 liter per second (lps).
INTAKE LOCATION, IPA & BOOSTER PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG
: Intake = 3 Units
: IPA = 6 Units
: Booster = 6 Units
: Rencana Booster = 2 Units
NOTE :
In 2010 & 2011, Australia Aid (Ausaid) provided a total of IDR 17.0 M grant to PDAM Tirta Musi* to serve 600 low income customers who live in the urban fringe (Kalidoni, Gandus, Plaju & Kertapati Sub-districts)
*PDAM Tirta Musi is a Regional Water Company. It's a city owned enterprise with total capacity 3,750 liter per second (lps) and has been recognized as one of the best PDAM’s in Indonesia. It's a well-managed & profitable water supply utility.
Pipelines: 2,430 kms
Kemampuan finansial baik, PDAM bisa berivestasi sendiri
(Studi Kasus PDAM Tirta Musi Palembang)
Selama 7 tahun, investasi yang dilakukan dari dana PDAM sendiri sebesar Rp. 470,5 M
1. Total kewajiban Rp. 391.591.615.658,- Terdiri dari:
• Yang Jatuh Tempo (tunggakan)
- Pokok Rp. 54.824.905.990,-
- Non Pokok Rp. 159.982.644.933,-
• Yang belum Jatuh Tempo
- Pokok Rp. 134.224.727.936,-
- Non Pokok Rp. 42.559.336.799,-
2. Tunggakan pokok sebesar Rp. 54.824.905.990,- telah dilakukan
pembayaran pada bulan Nopember 2010 untuk menghindari beban bunga
yang sangat mempengaruhi kinerja keuangan PDAM yaitu sebesar rata-rata
12% per tahun, terbukti dari pokok sebesar Rp. 54.824.905.990,-
tersebut, selama +/- 2,5 tahun (sejak CoD s.d. April 2011) PDAM telah
dibebani Bunga dan Jasa Bank sejumlah Rp. 17.176.827.064,- dan telah
dilunasi pada bulan April 2011.
3. Kewajiban belum Jatuh Tempo sebesar Rp. 176.784.064.735,- sampai saat
ini (Oktober 2011) masih bersisa sebesar Rp. 123.868.446.527,-, karena
telah dilakukan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo sebesar Rp.
52.915.618.208,-
4. Total pembayaran yang dilakukan selama tahun 2010 dan 2011 sebesar Rp.
165.651.658.774,- terdiri dari :
• Pokok (tunggakan) Rp. 54.824.905.990,-
Bunganya Rp. 17.263.432.862,-
• Pokok (Jatuh Tempo 2010) Rp. 27.330.435.129,-
Bunganya Rp. 43.785.598.309,-
• Pokok (Jatuh Tempo 2011) Rp. 10.102.041.093,-
Bunganya Rp. 12.345.245.389,-
5. Kewajiban Jatuh Tempo s.d. Oktober pada tahun 2011 tidak ada atau
lunas, kecuali Non Pokok sejumlah Rp. 159.982.644.933,- (rencana
dihapuskan). Dan kewajiban Jatuh Tempo untuk tahun depan (2012)
sejumlah +/- Rp. 20 Milyar (sampai dengan jatuh tempo terakhir pada tahun
2036).
Special Programs towards the provision of water supply & sanitation infrastructure for low-income society
The City Government cover all infrastructure cost .
The structuring of environment is based on the context of zone.
Land acquisitions done by City Government
Constructing share (communal) sanitation in some sub-districts since 2007 (Fund: Central and local gov’tbudget).
Starting the usage of eco-tank (Supported by CITYNET). Since 2009.
Providing share (communal)
bathing, washing and toilet
block (MCK) facilities