142
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler yang mungkin merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskuler masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat. Mahalnya biaya pengobatan hipertensi disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi. 1 Studi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa hipertensi sudah diderita oleh 23-30% penduduk di dunia dan mempunyai kecenderungan untuk terus meningkat sejak tahun 1999 hingga 2010. 2 Angka kejadian hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya umur hingga mencapai 60% pada umur 60 tahun keatas. 3 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedoikteran Universitas Tarumanagara Periode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 1

Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler yang mungkin

merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan

RI menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskuler masih cukup

tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku

hidup bersih dan sehat. Mahalnya biaya pengobatan hipertensi disertai kurangnya sarana dan

prasarana penanggulangan hipertensi.1

Studi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa hipertensi sudah diderita oleh 23-30%

penduduk di dunia dan mempunyai kecenderungan untuk terus meningkat sejak tahun 1999

hingga 2010.2 Angka kejadian hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya umur

hingga mencapai 60% pada umur 60 tahun keatas.3

Prevalensi hipertensi di Asia, secara umum lebih rendah jika dibandingkan dengan

prevalensi hipertensi di Eropa dan Amerika. Menurut data yang dikumpulkan oleh American

Heart Association (AHA) terhadap penderita hipertensi di Asia pada tahun 2009, didapatkan

bahwa angka kejadian hipertensi di Asia mencapai 13,9% secara keseluruhan.4 Berdasarkan

jenis kelamin penderita hipertensi di Asia pada tahun 2007 mencapai 5-47% pada laki-laki

dan 7-38% pada wanita.5 Di Indonesia penderita hipertensi terus meningkat, menempati

urutan ke 3 (6,7% penduduk) setelah stroke dan tuberkulosis paru, sebagai penyebab

kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Balitbangkes tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%.6

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 1

Page 2: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Prevalensi hipertensi di Propinsi Banten pada tahun 2010 berkisar antara 23,8% –

35,6%.7 Di Tangerang, khususnya di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, hipertensi

menduduki urutan ke 4 dari 10 penyakit terbanyak pada bulan Januari sampai Desember 2012

sebanyak 1717 kunjungan setelah ISPA dan penyakit lainnya.8 Dari hasil survei awal selama

1 minggu di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, sebanyak 70,48% merupakan pasien

dengan hipertensi yang tidak terkendali.

Upaya pengobatan hipertensi tidak terkendali telah dilaksanakan oleh setiap institusi

kesehatan di Indonesia. Di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, terapi standar untuk

mengatasi hipertensi tidak terkendali adalah Captopril 2x25 mg. Menurut ilmu pengetahuan

terkini, kakao memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah. Kakao sendiri dikenal oleh

masyarakat dan mudah didapat untuk dimanfaatkan sebagai bahan olahan untuk membuat

makanan dan minuman. Kakao juga aman untuk dikonsumsi dan tidak memiliki efek buruk

terhadap penyakit sistemik lainnya. Mempertimbangkan banyaknya kasus hipertensi,

terutama hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian obat dan pentingnya peranan

pengobatan hipertensi, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat penurunan tekanan darah

dengan menggunakan kakao sebagai tambahan terhadap pasien hipertensi yang tidak

terkendali di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Masih tingginya jumlah pasien hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian

Captopril 2x25 mg di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.

1.2.2 Pertanyaan Masalah

1. Berapa banyak responden yang mendapatkan pengobatan dengan Captopril 2x25 mg

dengan penambahan kakao ?

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 2

Page 3: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

2. Berapa rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-4 dan hari

pertama dengan hari ke-7 pada masing-masing kelompok Captopril 2x25 mg dengan

penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg tanpa kakao ?

3. Apakah terdapat hubungan rerata selisih perbedaan tekanan darah antara kelompok

Captopril 2x25 mg dengan penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg

tanpa kakao ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diturunkannya angka kejadian hipertensi yang tidak terkendali di wilayah kerja

Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya dengan menggunakan terapi tambahan kakao.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Diketahuinya jumlah responden yang mendapatkan pengobatan dengan Captopril

2x25 mg dengan penambahan kakao.

2. Diketahuinya rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-4

dan hari pertama dengan hari ke-7 pada masing-masing kelompok Captopril 2x25 mg

dengan penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg tanpa kakao.

3. Diketahuinya hubungan rerata selisih perbeedaan tekanan darah antara kelompok

Captopril 2x25 mg dengan penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg

tanpa kakao.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Penelitian Bagi Responden

1. Mendapat informasi mengenai tekanan darah

2. Terpantaunya tekanan darah pasien selama proses penelitian

3. Dapat diketahuinya manfaat kakao untuk hipertensi diakhir penelitian.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 3

Page 4: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

1.4.2 Manfaat Penelitian Bagi Puskesmas

Mendapatkan bukti klinis perbedaan tekanan darah pada penggunaan kakao sebagai

tambahan terhadap pasien hipertensi tidak terkendali sehingga dapat diterapkannya

tatalaksana yang lebih tepat dan efektif untuk pasien hipertensi tidak terkendali di wilayah

kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.

1.4.3 Manfaat Penelitian Bagi Peneliti

1. Menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama pendidikan serta

mendapatkan pengetahuan dan pengalaman saat melakukan penelitian.

2. Memperkaya wawasan dalam bidang kesehatan masyarakat pada umumnya, terutama

yang berkaitan dengan bidang yang diteliti.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan atau acuan dalam penelitian selanjutnya.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 4

Page 5: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Hipertensi

II.1.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan

darah di atas normal. Sebagai standar untuk tekanan darah, maka digunakan klasifikasi

hipertensi berdasarkan JNC 7. Diagnosis hipertensi dibuat ketika pengukuran tekanan sistolik

≥ 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg.9

II.1.2 Definisi Hipertensi tidak terkendali

Hipertensi tidak terkendali adalah suatu keadaan yang ditandai dengan tingginya

tekanan darah yang disebabkan karena tidak adekuatnya pengobatan, bukan karena resisten

obat.10

II.2 Etiologi Hipertensi11

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Hipertensi primer

Merupakan jenis hipertensi yang penyebabnya belum dapat diketahui, sebagian

besar penderita termasuk kedalam golongan ini.

2. Hipertensi sekunder

Jenis hipertensi dimana penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pada

pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid atau penyakit kelenjar adrenal.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 5

Page 6: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

II.3 Patofisiologi Hipertensi11

Kaplan menggambarkan beberapa faktor yang berperan dalam pengendalian tekanan

darah yang mempengaruhi rumus dasar:

Tekanan Darah = Curah Jantung x Tahanan Perifer.

Mekanisme patofisiologi yang berhubungan dengan peningkatan hipertensi antara lain:

1) Curah jantung dan tahanan perifer

Keseimbangan curah jantung dan tahanan perifer sangat berpengaruh terhadap tekanan

darah. Pada sebagian besar kasus hipertensi esensial curah jantung biasanya normal

tetapi tahanan perifernya meningkat.

2) Sistem Renin-Angiotensin

Ginjal mengontrol tekanan darah melalui pengaturan volume cairan ekstraseluler dan

sekresi renin. Sistem Renin-Angiotensin merupakan sistem endokrin yang penting

dalam pengendalian tekanan darah. Renin disekresi oleh juxtaglomerulus aparantus

ginjal sebagai respon penurunan filtrasi glomerulus atau penurunan asupan garam

ataupun respon dari sistem saraf simpatetik.

Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari

angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). ACE memegang peranan

fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang

diproduksi hati, yang oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi

angiotensin I (dekapeptida yang tidak aktif). Oleh ACE yang terdapat di paru-paru,

angiotensin I diubah menjadi angiotensin II (oktapeptida yang sangat aktif).

Angiotensin II berpotensi besar meningkatkan tekanan darah karena bersifat sebagai

vasokonstriktor melalui dua jalur, yaitu:

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 6

Page 7: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

a. Meningkatkan sekresi hormon anti diuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di

hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas

dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan

keluar tubuh (antidiuresis) sehingga urin menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.

Untuk mengencerkan, volume cairan ekstra seluler akan ditingkatkan dengan cara

menarik cairan dari bagian instraseluler. Akibatnya volume darah meningkat sehingga

meningkatkan tekanan darah.

b. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon

steroid yang berperan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan

ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara

mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan

kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada akhirnya

akan meningkatkan volume dan tekanan darah.

3) Sistem Saraf Otonom

Sirkulasi sistem saraf simpatetik dapat menyebabkan vasokonstriksi dan dilatasi

arteriol. Sistem saraf otonom ini mempunyai peran yang penting dalam mempertahankan

tekanan darah. Hipertensi dapat terjadi karena interaksi antara sistem saraf otonom dan sistem

renin-angiotensin bersama – sama dengan faktor lain termasuk natrium, volume sirkulasi, dan

beberapa hormon.

4) Disfungsi Endotelium

Pembuluh darah sel endotel mempunyai peran yang penting dalam pengendalian

pembuluh darah jantung dengan memproduksi sejumlah vasoaktif lokal yaitu molekul nitrit

oksida dan peptida endotelium. Disfungsi endothelium banyak terjadi pada kasus hipertensi

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 7

Page 8: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

primer. Secara klinis pengobatan dengan antihipertensi menunjukkan perbaikan gangguan

produksi dari nitrit oksida.

5) Substansi vasoaktif

Banyak sistem vasoaktif yang mempengaruhi penyaluran natrium dalam

mempertahankan tekanan darah dalam keadaan normal. Bradikinin merupakan vasodilator

yang potensial, begitu juga endotelin. Endotelin dapat meningkatkan sensitifitas garam pada

tekanan darah serta mengaktifkan sistem renin-angiotensin. Peptida Natriuretik Arterial

merupakan hormon yang diproduksi di atrium jantung dalam merespon peningkatan volume

darah. Hal ini dapat meningkatkan ekskresi garam dan air dari ginjal yang akhirnya dapat

meningkatkan retensi cairan dan hipertensi.

II.4 Klasifikasi Hipertensi12

Didalam JNC VII, kategori hipertensi adalah :

Normal : Tekanan darah sistolik <120 mmHg dan tekanan darah diastolik <80

mmHg.

Prahipertensi : Didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 120-139 mmHg atau

tekanan darah diastolik 80-89 mmHg.

Hipertensi tingkat 1 : Tekanan darah sistolik 140-159 mmHg atau tekanan darah

diastolik 90-99 mmHg.

Hipertensi tingkat 2 : Tekanan darah sistolik >160 mmHg atau tekanan darah

diastolik >100 mmHg.

II.5 Golongan obat Antihipertensi 13

Golongan obat antihipertensi yang banyak digunakan adalah :

Diuretik tiazid (misalnya bendroflumetiazid)

Beta‐bloker, (misalnya propanolol, atenolol)

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 8

Page 9: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Angiotensin Converting Enzymes inhibitor (misalnya captopril, enalapril)

Antagonis angiotensin II (misalnya candesartan, losartan)

Calcium channel blocker (misalnya amlodipin, nifedipin)

Alfa‐bloker (misalnya doksasozin)

II.5.1 Diuretik Tiazid

Diuretik tiazid adalah diuretik dengan potensi menengah yang menurunkan tekanan

darah dengan cara menghambat reabsorpsi sodium pada daerah awal tubulus distal ginjal,

meningkatkan ekskresi sodium dan volume urin.

Tiazid juga mempunyai efek vasodilatasi langsung pada arteriol, sehingga dapat

mempertahankan efek antihipertensi lebih lama. Tiazid diabsorpsi baik pada pemberian oral,

terdistribusi luas dan dimetabolisme di hati. Efek diuretik tiazid terjadi dalam waktu 1‐2 jam

setelah pemberian dan bertahan sampai 12‐24 jam, sehingga obat ini cukup diberikan sekali

sehari.

Efek antihipertensi terjadi pada dosis rendah dan peningkatan dosis tidak memberikan

manfaat pada tekanan darah, walaupun diuresis meningkat pada dosis tinggi. Efek tiazid pada

tubulus ginjal tergantung pada tingkat ekskresinya, oleh karena itu tiazid kurang bermanfaat

untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Efek samping

Peningkatan eksresi urin oleh diuretik tiazid dapat mengakibatkan hipokalemia,

hiponatriemia, dan hipomagnesemia. Hiperkalsemia dapat terjadi karena penurunan ekskresi

kalsium. Diuretik tiazid juga dapat mengganggu toleransi glukosa (resisten terhadap insulin)

yang mengakibatkan peningkatan resiko diabetes mellitus tipe 2. Efek samping yang umum

lainnya adalah hiperlipidemia, menyebabkan peningkatan LDL dan trigliserida dan

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 9

Page 10: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

penurunan HDL. 25% pria yang mendapat diuretik tiazid mengalami impotensi, tetapi efek

ini akan hilang jika pemberian tiazid dihentikan.

II.5.2 Beta Bloker

Beta bloker memblok beta‐adrenoseptor. Reseptor ini diklasifikasikan menjadi

reseptor beta‐1 dan beta‐2. Reseptor beta‐1 terutama terdapat pada jantung sedangkan

reseptor beta‐2 banyak ditemukan di paru‐paru, pembuluh darah perifer, dan otot lurik.

Reseptor beta‐2 juga dapat ditemukan di jantung, sedangkan reseptor beta‐1 juga dapat

dijumpai pada ginjal. Reseptor beta juga dapat ditemukan di otak. Stimulasi reseptor beta

pada otak dan perifer akan memacu penglepasan neurotransmiter yang meningkatkan

aktivitas sistem saraf simpatis.

Stimulasi reseptor beta‐1 pada nodus sino‐atrial dan miokardiak meningkatkan heart

rate dan kekuatan kontraksi. Stimulasi reseptor beta pada ginjal akan menyebabkan

penglepasan renin, meningkatkan aktivitas sistem renin‐angiotensin‐aldosteron. Efek

akhirnya adalah peningkatan cardiac output, peningkatan tahanan perifer dan peningkatan

sodium yang diperantarai aldosteron dan retensi air. Terapi menggunakan beta‐bloker akan

mengantagonis semua efek tersebut sehingga terjadi penurunan tekanan darah.

Beta‐bloker yang selektif (dikenal juga sebagai kardioselektif beta‐blokers), misalnya

bisoprolol, bekerja pada reseptor beta‐1, tetapi tidak spesifik untuk reseptor beta‐1 saja oleh

karena itu penggunaannya pada pasien dengan riwayat asma dan bronkospasme harus hati‐hati. Beta‐bloker yang non‐selektif (misalnya propanolol) memblok reseptor beta‐1 dan beta‐2. Beta‐bloker yang mempunyai aktivitas agonis parsial (dikenal sebagai aktivitas

simpatomimetik intrinsik), misalnya acebutolol, bekerja sebagai stimulan‐beta pada saat

aktivitas adrenergik minimal (misalnya saat tidur) tetapi akan memblok aktivitas beta pada

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 10

Page 11: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

saat aktivitas adrenergik meningkat (misalnya saat berolah raga). Hal ini menguntungkan

karena mengurangi bradikardi pada siang hari.

Beta‐bloker diekskresikan lewat hati atau ginjal tergantung sifat kelarutan obat dalam

air atau lipid. Obat‐obat yang diekskresikan melalui hati biasanya harus diberikan beberapa

kali dalam sehari sedangkan yang diekskresikan melalui ginjal biasanya mempunyai waktu

paruh yang lebih lama sehingga dapat diberikan sekali dalam sehari. Beta‐bloker tidak boleh

dihentikan mendadak melainkan harus secara bertahap, terutama pada pasien dengan angina,

karena dapat terjadi rebound phenomena.

Efek samping

Blokade reseptor beta‐2 pada bronkus dapat mengakibatkan bronkospasme, bahkan

jika digunakan beta‐bloker kardioselektif. Efek samping lain adalah bradikardia, gangguan

kontraktil miokard, akral dingin karena vasokonstriksi akibat blokade reseptor beta‐2 pada

otot polos pembuluh darah perifer.

II.5.3 ACE Inhibitor

Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) menghambat secara kompetitif

pembentukan angiotensin II dari prekursor angiotensin I yang inaktif, yang terdapat pada

darah, pembuluh darah, ginjal, jantung, kelenjar adrenal dan otak. Angiotensin II merupakan

vasokonstriktor kuat yang memacu pelepasan aldosteron dan aktivitas simpatis sentral dan

perifer. Penghambatan pembentukan angiotensin II ini akan menurunkan tekanan darah. Jika

sistem angiotensin‐renin‐aldosteron teraktivasi (misalnya pada keadaan penurunan sodium,

atau pada terapi diuretik) efek antihipertensi ACEi akan lebih besar. ACE juga

bertanggungjawab terhadap degradasi kinin, termasuk bradikinin, yang mempunyai efek

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 11

Page 12: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

vasodilatasi. Penghambatan degradasi ini akan menghasilkan efek antihipertensi yang lebih

kuat.

Beberapa perbedaan pada parameter farmakokinetik obat ACEi. Captopril cepat

diabsorpsi tetapi mempunyai durasi kerja yang pendek, sehingga bermanfaat untuk

menentukan apakah seorang pasien akan berespon baik pada pemberian ACEi. Dosis pertama

ACEi harus diberikan pada malam hari karena penurunan tekanan darah mendadak mungkin

terjadi, efek ini akan meningkat jika pasien mempunyai kadar sodium rendah.

II.5.4 Angiotensin II Reseptor Antagonis (AIIRA)

Angiotensin II Reseptor Antagonis (AIIRA) ditemukan pada pembuluh darah dan

target lainnya. Disubklasifikasikan menjadi reseptor AT1 dan AT2. Reseptor AT1

memperantarai respon farmakologis angiotensin II, seperti vasokonstriksi dan penglepasan

aldosteron. Dan oleh karenanya menjadi target untuk terapi obat. Fungsi reseptor AT2 masih

belum begitu jelas. Banyak jaringan mampu mengkonversi angiotensin I menjadi

angiotensin II tanpa melalui ACE. Oleh karena itu memblok sistem renin‐angitensin melalui

jalur antagonis reseptor AT1 dengan pemberian antagonis reseptor angiotensin II mungkin

bermanfaat. AIIRA mempunyai banyak kemiripan dengan ACEi, tetapi AIIRA tidak

mendegradasi kinin. Karena efeknya pada ginjal, ACEi dan AIIRA dikontraindikasikan pada

pasien gangguan ginjal.

Efek samping ACEi dan AIIRA

Sebelum mulai memberikan terapi dengan ACEi atau AIIRA fungsi ginjal dan kadar

elektrolit pasien harus dicek. Monitoring ini harus terus dilakukan selama terapi karena kedua

golongan obat ini dapat mengganggu fungsi ginjal. Baik ACEi dan AIIRA dapat

menyebabkan hiperkalemia karena menurunkan produksi aldosteron, sehingga suplementasi

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 12

Page 13: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

kalium dan penggunaan diuretik hemat kalium harus dihindari jika pasien mendapat terapi

ACEI atau AIIRA.

Batuk kering yang merupakan efek samping yang dijumpai pada 15% pasien yang

mendapat terapi ACEi. AIIRA tidak menyebabkan batuk karena tidak mendegaradasi

bradikinin.

II.5.5 Calcium channel blocker

Calcium channel blockers (CCB) menurunkan influks ion kalsium ke dalam sel

miokard, sel‐sel dalam sistem konduksi jantung, dan sel‐sel otot polos pembuluh darah. Efek

ini akan menurunkan kontraktilitas jantung, menekan pembentukan dan propagasi impuls

elektrik dalam jantung dan memacu aktivitas vasodilatasi, interferensi dengan konstriksi otot

polos pembuluh darah. Semua hal di atas adalah proses yang bergantung pada ion kalsium.

Terdapat tiga kelas CCB: dihidropiridin (misalnya nifedipin dan amlodipin); fenilalkalamin

(verapamil) dan benzotiazipin (diltiazem). Dihidropiridin mempunyai sifat vasodilator perifer

yang merupakan kerja antihipertensinya, sedangkan verapamil dan diltiazem mempunyai efek

kardiak dan digunakan untuk menurunkan heart rate dan mencegah angina.

Efek samping

Kemerahan pada wajah, pusing dan pembengkakan pergelangan kaki sering dijumpai,

karena efek vasodilatasi CCB dihidropiridin. Nyeri abdomen dan mual juga sering terjadi.

Saluran cerna juga sering terpengaruh oleh influks ion kalsium, oleh karena itu CCB sering

mengakibatkan gangguan gastro‐intestinal, termasuk konstipasi.

II.5.6 Alfa-bloker

Alfa‐bloker (penghambat adrenoseptor alfa‐1) memblok adrenoseptor alfa‐1 perifer,

mengakibatkan efek vasodilatasi karena merelaksasi otot polos pembuluh darah.

Efek samping

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 13

Page 14: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Alfa‐bloker dapat menyebabkan hipotensi postural, yang sering terjadi pada

pemberian dosis pertama kali.

II.6 Terapi Tambahan Antihipertensi

II.6.1 Kakao

Kakao berasal dari kata “cacao” yang diambil dari bahasa suku Mayan dan Aztec.

Coklat merupakan hasil olahan dari biji kakao, berasal dari buah pohon kakao Theobroma.

Theobroma merupakan keluarga Sterculiaceae.14

Buah kakao berbentuk bulat panjang (panjang sekitar 15 – 25 cm dan lebar 7 – 10 cm)

dengan kulit yang relatif tebal (10 – 15 mm).Warnanya yang hijau pada saat masih muda

berganti menjadi kuning, oranye, merah atau ungu ketika masak, walaupun pada beberapa

varietas warnanya tetap hijau ketika buah masak. Daging buah menutupi 20 – 40 buah biji

kakao. Pada buah yang masak, daging buah memiliki konsistensi lunak dan berlendir dengan

rasa yang manis dan warna putih seperti susu. Biji kakao sendiri berbentuk oval pipih.

Panjang biji sekitar 2 cm dengan lebar sekitar 1 cm dan berat ±1 gram jika dikeringkan.14

Bubuk kakao memiliki kadar polifenol yang tinggi dibandingkan dengan kadar dark

chocolate dan white chocolate. Dimana kadar total polifenol untuk bubuk kakao (kadar

catechin, epicatechin) adalah sebesar 65 mg/g (2,96 – 3,27), dark chocolate sebesar 36,5

mg/g (0,48 – 1,37), dan white chocolate sebesar 15 mg/g (0,15 – 0,16).15

Kakao kaya akan kandungan flavonols baik bentuk monomer (epicatechin dan

catechin), oligomer (procyanidins, B1, B2, dan C1), dan polimer (procyanidins). Flavonols

yang ada didalam kakao bersifat stabil dalam lambung. Dimana bentuk monomer diserap di

usus halus, sedangkan bentuk oligomer dan polimer harus ditransformasikan oleh koloni

mikrobiota sebelum akhirnya diabsorpsi di kolon. Catechin dan epicatechin kadarnya dapat

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 14

Page 15: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

diidentifikasi didalam plasma setelah 2 jam konsumsi kakao yang mengandung (54,4 mg) dan

bertahan dalam plasma selama 6-8 jam.16, 17

Efek biologi dari flavonol ialah efek antioksidannya, antiinflamasi, antiagregasi

trombosit, dan antihipertensi. Kakao mengandung kualitas dan kuantitas kadar antioksidan

yang tinggi dibandingkan sumber lainnya yang kaya akan flavonoids seperti teh hijau, anggur

merah, blueberry, bawang putih, dan stroberi. Dengan adanya flavonoid ini, maka

menyebabkan kakao ini bermanfaat terhadap kesehatan kardiovaskuler. Peningkatan

konsentrasi epicatechin dalam plasma merupakan suatu signal dari pelepasan substansi

vasoaktif dari endotelium yaitu terjadi pelepasan Nitrit Oksida (NO) dan Prostasiklin. Fungsi

dari NO adalah untuk vasodilatasi pembuluh darah, merelaksasi otot polos pembuluh darah

dan menghambat agregasi trombosit. Flavonoids meningkatkan aliran darah otak, memiliki

dampak positif terhadap proses menua, serta memperbaiki fungsi endotel. Selain itu, efek

antioksidan dari kakao juga menyebabkan penurunan atau pencegahan terjadinya stres

oksidatif dan disfungsi endotel sehingga tidak terjadi vasokonstriksi pembuluh darah.

Kandungan lain yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah adalah theobromine, yaitu

dengan cara menghambat fosfodiesterase. Disfungsi endotel dikarakteristikkan dengan

berkurangnya kapasitas dari sel endotel untuk menyebabkan vasodilatasi dengan cara

melepaskan NO..15, 16, Coklat pdf, coklat powder.flavonols

Menurut studi terkini, dikatakan bahwa kakao dapat menurunkan tekanan darah

dikarenakan kandungan flavonoidnya yang dapat menyebabkan pelepasan NO sehingga

menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan beban jantung berkurang dan

menurunkan tekanan darah. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko besar untuk

perkembangan penyakit kardiovaskuler, termasuk penyakit koroner, stroke, penyakit ginjal,

dan gagal jantung. Dengan konsumsi dark chocolate 100 gram per hari (setara dengan 29

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 15

Page 16: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

gram bubuk kakao) selama minimal 7 hari dapat memberikan efek penurunan tekanan darah.

Penggunaan kakao selama 4 hari dikatakan sudah dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh

darah perifer. Bentuk oligomer dari unit monomer catechin dan epicatechin dihubungkan

dengan efek vasodilatasi yang terjadi. 5217. Sedikit saja pengurangan pada tekanan darah pada

pasien hipertensi, memiliki dampak besar untuk menurunkan risiko kardiovaskuler

dipopulasi. Pengurangan risikonya yaitu 2-3% setiap mmHg-nya.20, 21, 22, 23

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 16

Page 17: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Gambar I.II.6.1. Struktur Kakao dalam Organ Tubuh Manusia

Gambar II.II.6.1 Sumber Makanan yang Mengandung Kakao

II. 7 Faktor Risiko Hipertensi Tidak Terkendali

II.7.1 Usia

Pertambahan usia mengakibatkan berbagai perubahan fisiologi dalam tubuh seperti

penebalan dinding arteri akibat penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga

pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku yang dimulai pada usia

45 tahun. Selain itu juga terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik serta

kurangnya sensitivitas baroreseptor (pengatur tekanan darah) dan peran ginjal, aliran darah

ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun.24

II.7.2 Obesitas

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 17

Page 18: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Obesitas merupakan keadaan kelebihan berat badan sebesar 20 % atau lebih dari berat

badan ideal. Obesitas mempunyai korelasi positif dengan hipertensi. Anak-anak remaja

mengalami kegemukan cenderung mengalami hipertensi. Ada dugaan bahwa meningkatnya

berat badan normal relatif sebesar 10 % mengakibatkan kenaikan tekanan darah 7 mmHg.

Saat ini dugaan yang mendasari timbulnya hipertensi pada obesitas adalah peningkatan

volume plasma dan peningkatan curah jantung yang berakibat meningkatnya tekanan darah.25

II.7.3 Jenis Kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria hampir sama dengan wanita. Namun wanita

terlindung dari penyakit kardiovaskular sebelum menopause, wanita yang belum mengalami

menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High

Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yng tinggi merupakan faktor pelindung

dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Namun pada masa premenopause wanita

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 18

Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada 

Penduduk Asia Pasifik 26

Kategori BMI (kg/m2)

Underweight < 18,5 kg/m2

Batas Normal 18,5 – 22,9 kg/m2

Overweight 23 – 24,9 kg/m2

Obesitas I 25,0 – 29,9 kg/m2

Obesitas II > 30,0 kg/m2

Page 19: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

mulai kehilangan hormon estrogen sehingga pada usia diatas 45-55 tahun prevalensi

hipertensi pada wanita menjadi lebih tinggi.26

II.7.4 Pendidikan Terakhir

Adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkat pendidikan dan

hipertensi tidak terkendali yaitu yang berpendidikan akan mengurangi risiko hipertensi tidak

terkendali seperlima dari yang tidak berpendidikan. Pendidikan sampai universitas

mengurangi risiko hipertensi tidak terkendali sepersepuluh dari yang pendidikannya hanya

sekolah dasar atau tidak bersekolah.27

II.7.5 Pemeriksaan Tekanan Darah

Para peneliti dari pusat kesehatan di Seattle, menemukan bahwa pasien dengan

tekanan darah tinggi yang diberi kesempatan untuk memeriksa tekanan darahnya sendiri 3

kali dalam seminggu mampu mengontrol hipertensi mereka lebih baik dibandingkan pasien

yang menjalani perawatan dokter yang harus melakukan kunjungan beberapa kali per tahun.

Kelompok yang memeriksa tekanan darahnya sendiri mampu menurunkan hampir 30 poin

pada periode penelitian selama setahun.28

II.7.6 Kepatuhan minum obat

Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat antihipertensi sangat rendah, hal ini

telah diakui secara luas. Hal ini juga sering dianggap oleh banyak dokter sebagai penyebab

utama kegagalan pengobatan.29

II.7.7 Asupan natrium berlebih

Konsumsi natrium berlebih dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menahan

cairan dan peningkatan volume ekstraseluler sehingga menyebabkan meningkatnya curah

jantung dan tahanan perifer pembuluh darah dimana kedua hal ini menyebabkan peningkatan

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 19

Page 20: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

tekanan darah. Garam dapur merupakan sumber utama natrium.22 Garam dapur mengandung

40% natrium. Orang dewasa sehat harus membatasi asupan natrium sebanyak 2.300 mg per

hari atau satu sendok teh. Sedangkan orang dewasa dengan tekanan darah tinggi tidak boleh

mengkonsumsi lebih dari 1.500 mg per hari.30

II.7.8 Kurang Olahraga31

Kurangnya aktivitas fisik akan meningkatkan resiko kelebihan berat badan, yang

berarti meningkatkan resiko terkena tekanan darah tinggi. Mereka yang kurang beraktivitas

cenderung memiliki denyut jantung lebih tinggi dan jantung bekerja lebih keras untuk

memompa darah.

Olahraga dapat meningkatkan elastisitas dan fungsi endotel dengan cara

menghambat pembentukan radikal bebas dan mempertahankan produksi nitrit oksida yang

berperan dalam melindungi lapisan dalam endotel arteri. Keadaan ini dapat memperlambat

progresi pembentukan arteriosklerosis dan dapat menurunkan kejadian hipertensi tidak

terkendali.

Tipe olahraga yang dianjurkan untuk mencegah dan mengobati hipertensi tidak

terkendali adalah tipe olahraga aerobik yang dilakukan minimal 3 kali per minggu dengan

durasi 30-60 menit.

II.7.9 Riwayat Keluarga

Adanya faktor genetik pada keluarga akan menyebabkan seseorang mempunyai risiko

menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar natrium intraseluler dan

rendahnya rasio antara kalium terhadap natirum. Individu dengan orang tua yang memiliki

riwayat hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada

orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Sekitar 70-80% kasus

hipertensi esensial terjadi pada orang dengan riwayat hipertensi dalam keluarga.26

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 20

Page 21: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Bukti genetik mempengaruhi tekanan darah berasal dari berbagai sumber. Penelitian

pada anak kembar lebih besar terjadi pada kembar monozigot dibandingkan kembar dizigot,

dan penelitian pada populasi menunjukkan kemiripan pada tekanan darah dalam keluarga

biologis dibandingkan saudara sepupu. Adanya berbagai mutasi pada gen mempengaruhi

tekanan darah dengan mengubah fungsi ginjal terhadap garam, menimbulkan disfungsi ginjal

sehingga menyebabkan retensi garam dan air serta tekanan darah meningkat.32

II.8 KerangkaTeori

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 21

Hipertensi Tidak Terkendali

Usia lanjut diatas 45 tahun

Tingkat pendidikan yang rendah

Asupan natrium lebih dari 1500g/hari

Kurang olahraga

Obesitas

Jenis kelamin

Riwayat hipertensi dalam keluarga

Ketidakpatuhan minum obat

Pemeriksaan tekanan darah yang tidak teratur

Pengobatan

Calcium Channel Blocker

(Nifedipin)

ACE Inhibitor

(Captopril)

Alfa Bloker

(Doksasozin)

Beta Bloker

(Propanolol)

Diuretik

(HCT)

Page 22: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

BAB III

KERANGKA KONSEP

III.1 Kerangka Konsep

Mempertimbangkan banyaknya kasus hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sindang

Jaya, terutama hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian obat dan pentingnya

peranan pengobatan hipertensi, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan

tekanan darah dengan menggunakan kakao sebagai tambahan terhadap pasien hipertensi yang

tidak terkendali di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.

III.2 Hipotesis

Hipotesis penelitian (Ha): Terdapat rerata selisih perbedaan tekanan darah antara

pemberian Captopril 2 x 25 mg dengan kakao dan pemberian Captopril 2 x 25 mg saja pada

penderita hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian captopril 2x25 mg.

III.3 Definisi Operasional Variabel

III.3.1 Pemberian Captopril dan Kakao (Variabel Bebas)

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 22

Variabel bebas :

kakao

Tekanan darah tidak terkendali dengan captopril

2x25 mg

Variabel tergantung

Rerata selisih perbedaan tekanan

darah

Page 23: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Definisi : Captopril 2x25 mg dan Kakao 29 gram dalam 100 cc air (1 botol

perhari) diberikan selama 7 hari

Cara Ukur : Pemberian Captopril 2x25 mg dan Kakao dilakukan oleh peneliti

Alat Ukur : Kuesioner

Hasil ukur : Obat yang diberikan (Terbagi atas dua golongan)

1. Terapi perlakuan : Captopril 2x25mg ditambah dengan

kakao

2. Terapi pembanding : Captopril 2x25mg

Skala Ukur : Data kategorik, skala nominal

III.3.2 Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi yang Tidak

Terkendali dengan Pemberian Obat (Variabel Tergantung)

Definisi : Menilai rerata selisih perbedaan tekanan darah pada penderita

hipertensi tidak terkendali yang diukur pada awal dan hari ke-4;

awal dan hari ke-7.

Cara Ukur : Mengukur tekanan darah pada awal, hari ke-4 dan ke-7 sejak

diberikan pengobatan oleh peneliti. Tekanan darah diukur pada

lengan kanan saat posisi duduk. Sebelumnya pasien diistirahatkan

selama 5 menit.

Alat Ukur : Sphygmomanometer merk Omron model HEM-7111

Hasil Ukur : Mengukur adanya rerata selisih nilai perbedaan tekanan darah dengan

menggunakan alat sphygmomanometer merk Omron model HEM-

7111.

Skala Ukur : Data numerik, skala kontinyu

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 23

Page 24: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan desain studi uji klinis eksperimental paralel non-

matching dengan random alokasi, open trial. Adapun penggunaan Kakao dan Captopril 2x25

mg ditetapkan sebagai variabel bebas (independent) dan penurunan tekanan darah sebagai

variabel tergantung (dependent). Clinical endpoint yang ingin dilihat adalah pengaruh

pemberian kakao terhadap rerata selisih perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi

tidak terkendali yang mengkonsumsi Captopril 2x25 mg.

IV.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya pada tanggal 02

Februari 2013 sampai dengan 09 Februari 2013.

IV.3 Populasi

Populasi target : Semua penderita hipertensi tidak terkendali dengan

penggunaan Captopril 2x25 mg.

Populasi terjangkau : Populasi target yang datang ke Balai Pengobatan Umum dan

Klinik Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya pada

periode 02 – 09 Februari 2013.

Sampel : Semua populasi terjangkau yang dipilih secara

consecutive

non-random sampling yang memenuhi kriteria inklusi.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 24

Page 25: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

IV.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

IV.4.1 Kriteria Inklusi

1. Tidak menderita Diabetes Mellitus

2. Tidak alergi coklat

IV.4.2 Kriteria Eksklusi

a. Drop out

- Pada pasien timbul efek yang tidak diinginkan selama pengobatan.

- Pasien menolak untuk diteliti lebih lanjut.

b. Loss- to follow-up

- Pasien yang tidak dapat dihubungi melalui telepon.

- Pasien yang alamatnya tidak dapat ditemukan.

IV.5 Sampel

IV.5.1 Besar Sampel

Rumus Simpang Baku33 :

Data didapat dari mini survey 10 orang :

n1 = jumlah sampel grup Captopril 2x25 mg + Kakao

n2 = jumlah sampel grup Captopril

s1 = standar deviasi grup Captopril 2x25 mg + Kakao

s2 = standar deviasi grup Captopril

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 25

Page 26: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Standar deviasi tekanan darah sistolik hari ke-4: Standar deviasi tekanan darah diastolik

hari ke-4:

Ss2 = Sd2 =

Ss = Sd = 3,63

Standar deviasi tekanan darah sistolik hari ke-7: Standar deviasi tekanan darah diastolik

hari ke-7 :

Ss2= Sd2 =

Ss = 11,38 Sd = 9,34

Rumus besar sampel33

n1 = n2 =

Keterangan : Simpang baku kedua kelompok, s [dari mini survei 10 orang]

Perbedaan klinis yang diinginkan, x1 – x2

zα [1,96]

zβ[0,842]

Besar sampel tekanan darah sistolik hari ke-4: Besar sampel tekanan darah diastolik

hari ke-4 :

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 26

Page 27: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

n1s = n2s = n1d = n2d =

n1s = n2s = 49 n1d = n2d = 207

Besar sampel tekanan darah sistolik hari ke-7:

Besar sampel tekanan darah diastolik hari ke-7:

n1 = n2 = n1 = n2 =

n1 = n2 = n1 = n2 =

n1 = n2 = n1 = n2 =

n1 = n2 = 44 n1 = n2 =

n1 = n2 = 951 Berdasarkan perhitungan besar sampel dari masing-masing gejala, ditemukan jumlah besar

sampel terbanyak adalah n1 = n2 = 951.

Rumus drop-out atau loss to follow-up28 :

n’ =

= 1902 0,9

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 27

Page 28: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

= 2114

n = besar sampel yang dihitung

n’ = jumlah subjek yang direncanakan diteliti

f = 0,1 (perkiraan proporsi drop-out atau loss to follow-up)

IV.6 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel secara consecutive non-random sampling secara dilakukan pada

semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan hipertensi tidak terkendali yang datang

berobat ke Balai Pengobatan Umum dan Klinik Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang

Jaya selama periode penelitian.

IV.7 Cara Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari Kepala Puskesmas Kecamatan

Sindang Jaya. Pasien dengan hipertensi tidak terkendali yang datang ke Balai Pengobatan

Umum dan Klinik Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya pada tanggal 02 Februari

2013 sampai 09 Februari 2013 melalui skrining dengan kuesioner yang telah disusun oleh

peneliti sebelumnya dan memenuhi kriteria inklusi, diambil menjadi sampel. Sampel diberi

penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Bila bersedia ikut dalam penelitian,

akan diminta menandatangani informed consent. Kemudian masing-masing responden

diberikan terapi tambahan hipertensi secara random alokasi, dimana :

Setiap responden dengan urutan ganjil diberikan Captopril 2x25 mg dengan

tambahan kakao.

Setiap responden dengan urutan genap diberikan Captopril 2x25 mg.

Responden atau wali responden kemudian diwawancarai menggunakan kuesioner

awal yang memuat pertanyaan faktor-faktor resiko hipertensi tidak terkendali. Kemudian

tekanan darah diukur menggunakan alat sphygmomanometer merk Omron model HEM-7111

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 28

Page 29: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

dengan mengukur tekanan darah pada lengan kanan saat pengukuran pada posisi duduk.

Sebelumnya pasien diistirahatkan selama 5 menit.

Kemudian masing-masing responden diberikan Captopril 2x25 mg + kakao atau

Captopril 2x25 mg secara random alokasi. Lama pemberian selama 1 minggu, dimana kakao

diminum satu kali perhari dan captopril 25 mg diminum 2 kali perhari. Pada saat informed

consent responden diingatkan untuk segera kembali bila terjadi efek samping dan akan

diobati sesuai prosedur standar. Responden diminta datang kembali 4 hari kemudian untuk

kontrol tekanan darah sekaligus diberikan Captopril 2x25 mg + kakao atau Captopril 2x25

mg. Kemudian dinilai dengan kuesioner evaluasi follow-up, dilakukan prosedur yang sama

dengan sebelum perlakuan pada responden, untuk evaluasi selisih perbedaan tekanan darah

pada hari ke-4 dari awal pemberian terapi. Responden yang tidak datang kembali untuk

kontrol, dihubungi melalui telepon atau kunjungan rumah. Bila tidak mendapat respon setelah

dihubungi dengan telepon, maka dilakukan kunjungan rumah. Bila responden tetap tidak

dapat dihubungi, maka dimasukkan dalam kategori loss to follow up. Responden yang datang

pada hari ke-4 diminta untuk datang kembali 3 hari kemudian untuk evaluasi selisih

perbedaan tekanan darah pada hari ke-7 dari awal pemberian terapi.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 29

Page 30: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

IV.8. Alur Penelitian

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 30

Tidak Terpenuhi

Evaluasi Hari ke - 4

Captopril 2x25 mg

Evaluasi Hari ke - 4

Captopril 2x25 mg + Kakao

Informed Consent ( - )

Terpenuhi

Loss to follow up, Drop Out, Kriteria Eksklusi (+)

(+)

Random Alokasi

Kriteria Inklusi : 1. Penderita hipertensi tidak terkendali dengan penggunaan Captopril 2x25mg 2. Tidak menderita Diabetes Mellitus, 3. Tidak alergi coklat

Tidak ikut serta dalam penelitian

Populasi Terjangkau : Pasien penderita hipertensi tidak terkendali yang datang berobat ke Balai Pengobatan dan Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya

Nilai selisih penurunan tekanan

darah

Nilai selisih penurunan tekanan

darah

Kepatuhan minum obat Penurunan tekanan darah

Ya Tidak Tidak

Penurunan tekanan darah

Sampel

Ya

Kepatuhan minum obat

Patuh Tidak Patuh Patuh Tidak Patuh

Page 31: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

IV.9 Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Captopril, Kakao dan lembar

kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti.

IV.10 Pengolahan Data

IV.10.1 Analisis Asosiasi

IV.10.1.1 Asosiasi Epidemiologi

Pada penelitian ini, analisis asosiasi epidemiologi didapatkan dengan penentuan mean

difference yang menunjukkan rerata selisih perbedaan tekanan darah pengobatan hipertensi

tidak terkendali pada kelompok Captopril dengan kakao dan kelompok Captopril.

IV.10.1.2 Asosiasi Statistik T-test independent

Pada penelitian ini, analisis asosiasi statistik yang digunakan adalah uji statistik T-test

independent dengan menggunakan perangkat lunak SPSS untuk melihat adakah perbedaan

kemaknaan antara variabel bebas yang berskala kategorik dengan variabel tergantung yang

berskala numerik kontinyu.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 31

Evaluasi Hari ke - 7

Captopril 2x25 mgCaptopril 2x25 mg + Kakao

Kepatuhan minum obat Penurunan tekanan

darah

Nilai selisih penurunan tekanan darah

Nilai selisih penurunan tekanan darah

Penurunan tekanan darah

Kepatuhan minum obat

Patuh Tidak Patuh TidakYa TidakYa Patuh Tidak Patuh

Page 32: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Prosedur pelaksanaan T-test independent diawali dengan menguji apakah terdapat

variasi di dalam kelompok. Jika nilai p-value < 0,05, maka data bersifat heterogen (terdapat

variasi dalam kelompok). Jika nilai p-value ≥ 0,05, maka data besifat homogen (tidak

terdapat variasi dalam kelompok). Nilai p-value dapat dilihat pada tabel Levene, untuk data

heterogen dilihat pada tabel equal variance not assumed, sedangkan data homogen dilihat

pada tabel equal variance assumed.

Prosedur pengambilan keputusan untuk T-test independent :

Jika p-value < 0,05, maka hasil penelitian bermakna secara statistik.

Jika p-value ≥ 0,05, maka hasil penelitian tidak bermakna secara statistik

BAB V

HASIL PENELITIAN

V. 1. Bivariat

Rerata usia responden yang mendapat tambahan kakao adalah 52,09 (13,95) tahun,

yang tidak mendapatkan tambahan kakao adalah 47,55 (12,67) tahun. Terdapat 6 laki-laki

(66,7%) dan 5 perempuan (38,5%) yang mendapatkan tambahan kakao, serta 3 laki-laki

(33,3%) dan 8 perempuan (61,5%) yang tidak mendapat tambahan kakao.

Dari 22 orang , tidak terdapat responden yang mengalami obesitas tingkat 1 maupun

2. Tetapi, dari 11 orang kelompok Captopril dengan tambahan kakao terdapat 1 responden

yang mengalami underweight (9,1%), dan 9 responden normoweight (81,8%), terdapat 1

responden yang mengalami overweight (9,1%). Sedangkan dari kelompok terapi Captopril

terdapat 5 responden yang mengalami overweight (45,4%), 5 responden normoweight

(45,5%), terdapat 1 responden yang mengalami underweight (9,1%).

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 32

Page 33: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Semua responden baik yang mendapat tambahan kakao maupun yang tidak mendapat

tambahan kakao tidak memenuhi kriteria olahraga yang dianjurkan (100%). Asupan natrium

berlebih terdapat pada 3 responden (27,3%) yang mendapat tambahan kakao dan 5 responden

(45,5%) tanpa kakao. Asupan natrium tidak berlebih terdapat pada 8 responden (72,7%) yang

mendapat tambahan kakao dan 6 responden (54,5%) tanpa kakao.

Pada hari ke-4, responden yang mendapatkan kakao dan tidak mendapat kakao

didapatkan rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik adalah 7,27 (4,73) mmHg dan 3,00

(3,61) mmHg dan rerata selisih perbedaan tekanan darah diastolik adalah 4 (4,27) mmHg dan

1,27 (1,95) mmHg. Empat hari setelah pemberian terapi tambahan kakao terdapat perbedaan

tekanan darah sistolik yang bermakna (p-value = 0,027) dan perbedaan yang tidak bermakna

(p-value = 0,068) pada tekanan darah diastolik. Terdapat rerata selisih perbedaan tekanan

darah sistolik dan diastolik pada hari ke-4, perbedaan tersebut berhubungan secara

epidemiologi (mean difference = 4,27 dan 2,72).

Sedangkan pada hari ke-7, responden dengan tambahan kakao didapatkan rerata

selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 11,82 (7,6) mmHg dan 7 (4,47)

mmHg. Responden tanpa tambahan kakao rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan

diastolik sebesar 4 (4,71) mmHg dan 2,73 (3,10) mmHg.

Tujuh hari setelah pemberian tambahan kakao terjadi perbedaan tekanan darah sistolik

dan diastolik yang bermakna (p-value = 0,009 dan 0,017). Terdapat rerata selisih perbedaan

tekanan darah sistolik dan diastolik pada hari ke-7, perbedaan tersebut berhubungan secara

epidemiologi (mean difference = 7,82 dan 4,27).

Dari 22 responden, kelompok tambahan kakao maupun tanpa kakao, 22 orang patuh

minum obat (100%). Pada kelompok tambahan kakao terdapat 6 orang (54,5%) memiliki

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 33

Page 34: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

riwayat keluarga yang menderita hipertensi. Kelompok tanpa kakao terdapat 5 orang (45,5 %)

memiliki riwayat keluarga yang menderita hipertensi.

Tabel V.1.1. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Terapi di Puskesmas

Kecamatan Sindang Jaya Periode 2 Februari 2013 sampai dengan 9 Februari 2013

Variabel

Kakao +

Captopril

(n = 11)

Captopril

(n = 11)

Usia ( tahun )

Mean ( SD )

Median ( Min ; Max )

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Status Gizi (IMT)

Obesitas tingkat 2 (IMT >30,0)

Obesitas tingkat 1(IMT 25,0-29,9)

Overweight (IMT 23,0-24,9)

52,09 (13,95)

50 (36 ; 72)

6 (66,7%)

5 (38,5%)

0

0

1 (9,1%)

47,55 (2,67)

48 (25 ; 73)

3 (33,3%)

8 (61,5%)

0

0

5 ( 45,5% )

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 34

Page 35: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Underweight (IMT <18,5)

Normoweight (IMT 18,5-22,9)

Olahraga

Tidak

Asupan Natrium selama 3 hari dari 6 makanan

Ya

Tidak

Rerata selisih perbedaan tekanan darah (mmHg)

Rerata selisih sistolik hari ke-1 dengan 4 (SD)

Rerata selisih diastolik hari ke-1 dengan 4 (SD)

1 ( 9,1% )

9 (81,8% )

11 (100%)

3 (27,3 %)

8 (72,7%)

7,27 (4,73)

4 (4,27)

1 (9,1%)

5 (45,4% )

11 (100%)

5 (45,5%)

6 (54,5%)

3 (3,61)

1,27 (1,95)

Variabel

Kakao +

Captopril

(n = 11)

Captopril

(n = 11)

Rerata selisih sistolik hari ke-1 dengan 7 ( SD )

Rerata selisih diastolik hari ke-1 dengan 7 ( SD )

Nilai tengah selisih sistolik hari ke-1 dengan 4 (Min;Max)

Nilai tengah selisih diastolik hari ke-1 dengan 4 (Min;Max)

Nilai tengah selisih sistolik hari ke-1 dengan 7 (Min;Max)

Nilai tengah selisih diastolik hari ke-1 dengan 7 (Min;Max)

Kepatuhan Minum obat

Patuh

Riwayat hipertensi dalam keluarga

Ya

Tidak

11,82 (7,6)

7 (4,47)

8 (-1;16)

2 (-1;10)

10 (3;26)

7 (1;13)

11 (100%)

6 (54,5%)

4 (4,71)

2,73 (3,10)

3 (-2;12)

2(-2;3)

6 (-5;9)

2 (-2;9)

11 (100%)

5 (45,5%)

6 (54,5%)

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 35

Sambungan

Page 36: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

5 (45,5%)

Tabel V.1.2. Analisa Asosiasi Responden Menurut Terapi di Puskesmas Kecamatan

Sindang Jaya Periode 02 Februari 2013 sampai dengan 09 Februari 2013

Variabel Mean Difference ± SE p – value

Perbedaan rerata selisih tekanan darah

(mmHg)

Selisih sistolik hari ke-1 dengan hari ke-4

Selisih diastolik hari ke-1 dengan hari ke-4

Selisih sistolik hari ke-1 dengan hari ke-7

Selisih diastolik hari ke-1 dengan hari ke-7

4,27 ( 1,79 )

2,73 ( 1,41 )

7,82 ( 2,70 )

4,27 ( 1,64 )

0,027

0,068

0,009

0,017

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 36

Page 37: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

BAB VI

PEMBAHASAN

VI.1 Temuan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, hubungan rerata selisih perbedaan tekanan darah antara hari

pertama dengan hari ke-4, dan hari pertama dengan hari ke-7 berhubungan secara

epidemiologi pada penggunaan tambahan kakao dan tanpa kakao. Secara analisis statistik,

didapatkan hubungan bermakna pada rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik hari

pertama dengan hari ke-4 , sistolik dan diastolik hari pertama dengan hari ke-7, sedangkan

tidak didapatkan hubungan yang bermakna pada rerata selisih perbedaan diastolik antara hari

pertama dengan hari ke-4.

Hal ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang menyebutkan bahwa dengan konsumsi

dark chocolate 100 gram per hari (setara dengan 29 gram bubuk kakao) selama minimal 7

hari dapat memberikan efek penurunan tekanan darah, yang diakibatkan oleh efek flavonoids

yang terdapat didalam kakao, dimana flavonoid ini menyebabkan pelepasan NO, sehingga

menyebabkan vasodilatasi, penunrunan tahanan perifer, penurunan curah jantung. Sedangkan

penggunaan kakao selama 4 hari dikatakan sudah dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh

darah perifer. Hal ini dikarenakan adanya bentuk oligomer unit monomer catechin dan

epicathecin.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 37

Page 38: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

VI.2 Keterbatasan Penelitian

VI.2.1 Bias Seleksi

Dalam penelitian ini bias seleksi tidak dapat disingkirkan karena cara pengambilan

sampel adalah consecutive non-random sampling. Oleh karena itu, distribusi faktor-faktor

risiko dan penyakit mungkin berbeda pada subjek penelitian dan non-subjek, sehingga dapat

menyebabkan perbedaan hubungan antara faktor risiko dan penyakit pada subjek penelitian

dengan non-subjek.

VI.2.2 Bias Informasi

Pada penelitian ini bias observasi sudah diminimalisir karena pengukuran tekanan

darah bersifat objektif. Bias pengukuran tidak dapat dihindari karena pada penelitian ini

menggunakan sphygmomanometer merk Omron HEM-7111

VI.2.3 Chance

Chance adalah besarnya peluang untuk diperolehnya hasil penelitian ini secara

kebetulan (memperkirakan besar kesalahan dalam menolak H0). Dapat atau tidak disingkirkan

kemungkinan diperolehnya hasil penelitian ini karena faktor kebetulan, dinilai dari hasil

perhitungan α (kesalahan tipe I) dan β (kesalahan tipe II).

VariableNilai α

(pada α = 5%)

Nilai β

(pada β = 20%)Power

Rerata selisih perbedaan tekanan darah

sistolik hari ke-1 dengan hari ke-4

Rerata selisih perbedaan tekanan darah

diastolik hari ke-1 dengan hari ke-4

Rerata selisih perbedaan tekanan darah

13,62%

28,46%

34,%

48,8%

84%

51,2%

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 38

Page 39: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

sistolik hari ke-1 dengan hari ke-7

Rerata selisih perbedaan tekanan darah

diastolik hari ke-1 dengan hari ke-7

4%

0,8%

17%

6%

83%

94%

Pada hasil perhitungan chance hari pertama dengan hari ke-4 didapatkan hasil

kesalahan tipe 1 (α) sistolik dan diastolik sebesar 13,62% dan 28,46%, ini menandakan hasil

penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan. Tetapi pada hasil perhitungan chance

hari pertama dengan hari ke-7 didapatkan hasil kesalahan tipe 1 (α) sistolik dan diastolik

sebesar 4% dan 0,8%, ini menandakan hasil penelitian secara kebetulan dapat disingkirkan.

Pada hasil perhitungan chance hari pertama dengan hari ke-4 didapatkan hasil

kesalahan tipe 2 (β) sistolik dan diastolik sebesar 34% dan 48,8%, ini menandakan hasil

penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan. Tetapi pada hasil perhitungan chance

hari pertama dengan hari ke-7 didapatkan hasil kesalahan tipe 2 (β) sistolik dan diastolik

sebesar 17% dan 6%, ini menandakan hasil penelitian secara kebetulan dapat disingkirkan.

Pada hasil nilai power rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik

hari pertama dengan hari ke-4 adalah 84% dan 51,2%, artinya uji hipotesis pada sampel

mempunyai peluang sebesar 84% dan 51,2% untuk menemukan perbedaan, apabila

perbedaan tersebut ada dalam populasi.

Pada hasil nilai power rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik

hari pertama dengan hari ke-7 adalah 83% dan 94%, artinya uji hipotesis pada sampel

mempunyai peluang sebesar 83% dan 94% untuk menemukan perbedaan, apabila perbedaan

tersebut ada dalam populasi.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 39

Page 40: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 22 responden dengan tekanan darah

tidak terkendali pada tanggal 2 Februari 2013 sampai dengan 9 Februari 2013. Yang datang

ke Balai Pengobatan Umum Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, dapat disimpulkan:

1) Jumlah responden yang mendapatkan tambahan kakao adalah sebesar 11 responden.

2) Rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-4 pada kelompok

tambahan kakao dan tanpa kakao adalah :

Sistolik : 7,27 mmHg dan 3 mmHg

Diastolik : 4 mmHg dan 1,27 mmHg.

Rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-7 pada kelompok

tambahan kakao dan tanpa kakao adalah :

Sistolik : 11,82 mmHg dan 4 mmHg

Diastolik : 7 mmHg dan 2,73 mmHg.

3. Rerata selisih perbedaan tekanan darah antara hari pertama dengan hari ke-4, dan hari

pertama dengan hari ke-7 berhubungan secara epidemiologi pada penggunaan

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 40

Page 41: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

tambahan kakao dan tanpa kakao. Secara analisis statistik, didapatkan hubungan

bermakna pada rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik hari pertama dengan

hari ke-4 (p-value = <0,05), sistolik dan diastolik hari pertama dengan hari ke-7 (p-

value = <0,05), sedangkan tidak didapatkan hubungan yang bermakna pada rerata

selisih perbedaan diastolik antara hari pertama dengan hari ke-4 (p-value = >0,05).

VII.2 Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian ini, maka :

VII.2.1 Masyarakat

Captopril dengan tambahan kakao memiliki efektivitas yang lebih baik

dibandingkan dengan Captopril tanpa kakao. Oleh karena itu, masyarakat dapat

mencoba kakao sebagai tambahan untuk mengobati hipertensi tidak terkendali,

dengan cara melarutkan 29 gram bubuk kakao kedalam 100cc air, diminum setiap

hari sebanyak 1 kali perhari.

VII.2.2 Puskesmas

Penurunan nilai tekanan darah dengan kakao sebagai tambahan pada Captopril

2x25 mg lebih baik daripada Captopril 2x25 mg tanpa kakao sehingga Puskesmas

dapat menganjurkan kepada pasien untuk menambahkan kakao untuk mengobati

hipertensi tidak terkendali, dengan cara melarutkan 29 gram bubuk kakao

kedalam 100cc air, diminum setiap hari sebanyak 1 kali perhari.

VII.2.3 Peneliti

Memenuhi jumlah sampel berdasarkan perhitungan besar sampel minimal dan

menggunakan plasebo untuk menghindari ketidakseimbangan penilaian ke-2

kelompok antara peserta dan peneliti.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 41

Page 42: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Periode penelitian yang lebih panjang, untuk mendapatkan hasil penelitian yang

lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai. Hipertensi faktor resiko utama penyakit

kardiovaskuler. (updated : 2012 September ; cited : 2013 Januari 31). Available from :

http://dinkesbanggai.wordpress.com/2009/03/10/hipertensi-faktor-risiko-utama-penyakit-

kardiovaskuler.

2. Cordero A, Martinez VB, Mazon P, Facila L, Cosin J, Galve E, et al. Trend in

hypertension prevalence, control, and guidelines implementation in Spain through last

decade; Journal of American College of Cardiology, 2012, vol. 57, 591.

3. Babatsikou F, Zavitsanou A. Epidemiology of hypertension in elderly; Health Science

Journal, 2010, vol. 4, 24-30.

4. Roger LV. et al. Heart disease and stroke statistics. American Heart Association, 2011 :

45.

5. Martiniuk AL, Lee CM, Lawes CM, Ueshima H, Suh I, Lam TH, et al. Hypertension: its

prevalence and population-attributable fraction for mortality from cardiovascular disease

in the Asia-Pasific region; Journal of Hypertension, 2007, vol. 25, 73-79.

6. Depkes2012. Hipertensi penyebab kematian nomor tiga; (cited 2013 Januari 31).

Available from: http://www.depkes.go.id/

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 42

Page 43: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

7. Depkes2011. Hipertensi penyebab kematian nomor tiga. (cited 2013 Januari 31).

available from: http://www.depkes.go.id/

8. Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya. Laporan 10 penyakit terbanyak periode januari 2013 – desember 2013, Jakarta. 2013.

9. Mcphee SJ, Papadakis MA. Current Medical Diagnosis and Treatment. US: Mc-Graw Hill, 2012.

10. Wang JF, Vasan SR. Epidemiology of uncontrolled hypertension in the US. American

Heart Association, 2005 : 2.

11. Harjono L. Hipertensi. Medan : Universitas Sumatera Utara, 2010.

12. Aram V.et al, 2003. JNC 7 : Compete Report, (cited 2013 Februari 4). available from

http://americanheart.org.

13. Nafrialdi. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. FKUI : Jakarta. 2007.

14. Fowler MS. Cocoa beans: from tree to factory. In: Beckett ST, ed. Industrial chocolate

Manufacture and Use. 3rd ed. Oxford: Blackwell Science, 1999: 8–35.

15. Hii CL, Law CL, Suzannah S, Misnawi, Cloke M. Polyphenol in cocoa. Asian journal of

food and agro-industry. 2009, 2(04).

16. Sarda MU, Llorach R, Menagas M, Khan N, Ribalta MR, Roura E, et al. Effect of cocoa

powder in the prevention of cardiovascular disease: biological, consumption and

inflammatory biomarkers. Transworld research network. 2011

17. Mcshea A, Puig ER, Munro SB, Casadeus G, Castell M, Smith MA. Clinical and

preservation if flavonols in dark chocolate manufacturing. Life sciences institute. 2008.

18. Valko, M.; Leibfritz, D.; Moncol, J.; Cronin, M.T.D.; Mazur, M. & Tesler, J. Free

radicals and antioxidant in physiological functions and human disease. The International

Journal of Biochemistry and Cell Biology, Vol.39, 2007: 44-84.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 43

Page 44: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

19. Heiss C, Dejam A, Kleinbongard P, Schewe T, Sies H and Kelm M, Vascular effects of

cocoa rich in flavan-3-ols, JAMA, 2003 : 1,030–31.

20. Jimenez R, Duarte J, Vizcaino FP. Epicathecin: endothelial function and blood pressure.

Journal of agricultural and food chemistry. 2012.

21. Engler MB. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular

health and disease. University of California, San Fransisco, CA, Department of

physiological nursing, Laboratory of cardiovascular physiology. 2004.

22. Fisher NDL, Hughes M, Gerhard-Herman M, Hollenberg NK. Flavanol-rich cocoa

induces nitric-oxidedependent vasodilation in healthy humans, J Hypertens, 2003 : 2281–

86.

23. Faridi Z, Njike VY, Dutta S, et al. Acute dark chocolate and cocoa ingestion and

endothelial function: a randomized controlled crossover trial. Am J Clin Nutr, 2008 : 58–

63.

24. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Pharmaceutical Care Hipertensi. Jakarta :

Depkes RI (updated 2006; cited 2013 January 31). Available from :

http://ebooks.lib.unair.ac.id/files/diskl/22/adln-departemen-1089-1-12034104-i.pdf.

25. Body Mass Index 2005 [cited 2013 Jan 31]. Available from :

http://www.caloriecontrol.org/healthy-weight-tool-kit/body-mass-index-calculator).

26. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Hypertensive vascular disease. Dalam Robin and Cotran

Pathologic Basic of Disease, 7th ed. Philadelphia : Elsevier Saunder, 2005 : 528-529.

27. Murtagh J. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Hipertensi. 2013 [cited 2013 Jan

30]. Available from: http://ebookbrowse.com/hubungan-antara-tingkat-pendidikan-dan-

hipertensi-pada-wanita-pdf-d411094480/).

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 44

Page 45: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

28. Park A. Lowering your own blood pressure [update 2008 June 24; cited 2013 Feb 1].

Available from : http://www.time.com/time/health/article/0,8599,1817562,00.html).

29. Lindholm LH. The problem of uncontrolled hypertension. Journal of Human

Hypertension; 2002 : ed 12, vol 5. [cited 2013 January 31]. Available from:

http://www.ais.up.ac.za/med/hakng/hakkluytsjhumhypproblem.pdf.

30. Aronow WS, Fleg JL, Pepine CJ. Expert consensus document on hypertension in the

elderly. Journal of the American College of Cardiology ; 2011, 57(20):2037-114.

31. Panggabean MM.Diagnosis dan Penatalaksanaan penyakit jantung hipertensi.In:Bawazir

LA, Alwi I, Fahrial Syam A,et al.Prosiding simposium pendekatan holistik penyakit

kardiovaskuler 23 februari -25 februari 2001.jakarta: pusat informasi dan penerbitan

bagian I.P. Dalam FKUI.

32. Oparil S, Zaman MA, Calhoun DA. Pathogenesis of hypertension [update 2003 Nov 4;

cited 2013 Jan 31]. Available from:

http://www.the-aps.org/mm/Publications/Journals/PIM/oparil-pdf.pdf/.

33. Sastroasmoro S, Ismael S. Perkiraan Besar Sampel. In : Dasar-dasar Metodologi

Penelitian Klinis, Madiyono B, Mz SM, Sastroasmoro S, Budirman I, Purwanto SH,

Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto. 2010 : 348 - 82

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 45

Page 46: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Lampiran 1 : Informed Consent, Skrining, Evaluasi Awal, Evaluasi follow

up, dan Evaluasi Akhir

SURAT PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Saya, yang bertandatangan di bawah ini menyatakan

bersedia menjadi responden penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek penurunan

tekanan darah dengan penambahan kakao selain obat Captopril 2x25 mg di wilayah kerja

Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.

Saya akan mendapatkan obat tambahan penurunan tekanan darah yang akan saya

konsumsi selama 7 hari dan akan saya dapatkan tiap 3 hari saat saya kontrol ke Puskesmas.

Selama saya menjalani terapi tambahan saya tetap mengkonsumsi obat antihipertensi yang

diberikan Puskesmas. Tekanan darah saya akan dinilai pada awal sebelum pengobatan dan

akhir setelah pengobatan. Terapi tambahan ini diharapkan dapat membantu obat darah tinggi

yang selama ini telah saya minum untuk mengendalikan tekanan darah. Saya akan segera

melapor kepada Suci Iriani, nomor telepon 081310447556, atau datang ke Puskesmas

Sindang Jaya jika obat tersebut mengakibatkan gatal, kemerahan pada kulit, atau keluhan

lain.

Saya akan memberikan informasi yang dibutuhkan dengan sebenar-benarnya dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 46

Page 47: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Tangerang, ..............................2013

(Tandatangan)

KUESIONER

Skrining

Tanggal :

Nomor urut responden :

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

Pendidikan terakhir :

Alamat :

No. Telp / HP :

Tekanan darah

Tekanan sistolik : mmHg

Tekanan diastolik : mmHg

Berat badan : kg

Tinggi badan : cm

IMT (Indeks Massa Tubuh) = BB/TB(m2) :

1. Apakah anda sudah pernah mendapat terapi obat penurun tekanan darah?

1. Ya pernah

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 47

Page 48: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

2. Tidak pernah

2. Jika ya, obat apa yang sudah anda minum dan berapa kali dalam sehari anda meminum

obat tersebut?........

3. Apakah anda saat ini masih mengkonsumsi obat tersebut ?

1. Ya

2. Tidak

4. Apakah anda menderita penyakit kencing manis ?

1. Ya

2. Tidak

5. Jika tidak, apakah anda sering kencing pada malam hari, sering merasa haus dan lapar?

1. Ya

2. Tidak

6. Apakah anda mempunyai riwayat alergi coklat?

1. Ya

2. Tidak

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 48

Page 49: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

KUESIONER

Evaluasi Awal

1. Berapa kali dalam seminggu anda memeriksa tekanan darah ? ...........

2. Berapa kali dalam seminggu anda berolahraga? ........... berapa lama? ………

3. Diantara jenis makanan di bawah ini, manakah yang sering anda konsumsi dalam 3 hari

terakhir ?

1. Mie instan, berapa bungkus .......

2. Ikan asin, berapa potong .....

3. Telor asin, berapa butir ....

4. Keripik singkong, berapa bungkus ......

5. Makanan kaleng (sarden, kornet, sosis), berapa banyak ....

6. Semangkok bakso

4. Apakah ada anggota keluarga anda yang menderita tekanan darah tinggi ?

1. Ya

2. Tidak

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 49

Page 50: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

KUESIONER

Evaluasi Follow Up CK hari ke-4

Tanggal :

Tekanan sistolik : mmHg

Tekanan diastolik : mmHg

1. Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25

mg) ? .........

2. Berapa kali sehari anda minum sirup coklat ? …...

3. Apakah anda langsung menghabiskan sirup coklat yang anda dapat ?

1. Ya

2. Tidak

4. Adakah reaksi seperti gatal, kemerahan yang timbul pada kulit atau keluhan lainnya

selama anda minum sirup coklat ?

1. Ya

2. Tidak

Sistolik Diastolik

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 50

Page 51: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Tekanan darah awal mmHg mmHg

Tekanan darah akhir (hari ke 4) mmHg mmHg

Selisih tekanan darah mmHg mmHg

KUESIONER

Evaluasi Follow Up C Hari ke-4

Tanggal :

Tekanan sistolik : mmHg

Tekanan diastolik : mmHg

Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25 mg) ?...

Sistolik Diastolik

Tekanan darah awal mmHg mmHg

Tekanan darah akhir (hari ke 4) mmHg mmHg

Selisih tekanan darah mmHg mmHg

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 51

Page 52: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

KUESIONER

Evaluasi Follow Up CK hari ke-7

Tanggal :

Tekanan sistolik : mmHg

Tekanan diastolik : mmHg

1. Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25 mg) ?..

2. Jika anda mendapat sirup coklat, berapa kali sehari anda minum sirup coklat ? …..

3. Apakah anda langsung menghabiskan sirup coklat yang anda dapat?

1. Ya

2. Tidak

5. Adakah reaksi seperti gatal, kemerahan yang timbul pada kulit atau keluhan lainnya

selama anda minum sirup coklat ?

1. Ya

2. Tidak

Sistolik Diastolik

Tekanan darah awal mmHg mmHg

Tekanan darah akhir (hari ke 7) mmHg mmHg

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 52

Page 53: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Selisih tekanan darah mmHg mmHg

KUESIONER

Evaluasi Follow Up C Hari ke-7

Tanggal :

Tekanan sistolik : mmHg

Tekanan diastolik : mmHg

1. Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25 mg) ?..

Sistolik Diastolik

Tekanan darah awal mmHg mmHg

Tekanan darah akhir (hari ke 7) mmHg mmHg

Selisih tekanan darah mmHg mmHg

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 53

Page 54: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

KUESIONER

Evaluasi Akhir

Sistolik Diastolik

Selisih tekanan darah (hari ke 4) mmHg mmHg

Selisih tekanan darah (hari ke 7) mmHg mmHg

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 54

Page 55: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Lampiran 2 : Tabel Data Induk Mini Survey

No Nama UmurJenis

Kelamin

Berat

Badan (kg)

Tinggi Badan

(m)

Kokoa +

Captopril

2x25 mg

1 Rojinah 66 Perempuan 74 1.63 Ya

2 Tuti 35 Perempuan 65 1.62 Tidak

3 Ari 62 Laki - laki 80 1.70 Ya

4 Astewi 52 Perempuan 78 1.68 Tidak

5 Hetine 52 Perempuan 54 1.50 Ya

6 Siti 35 Perempuan 51 1.57 Tidak

7 MohYakub 55 Laki - laki 62 1.60 Ya

8 Rastem 45 Perempuan 57 1.62 Tidak

9 RinaA. 45 Perempuan 64 1.60 Ya

10 Mimin 41 Perempuan 56 1.58 Tidak

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 55

Page 56: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

No Nama Status Gizi

Konsumsi

Garam

Lebih

Dari 1500

g/hari

Olahraga

Memenuhi

Kriteria

Patuh

Riwayat

Keluarga

Yang

Menderita

Hipertensi

1 Rojinah Obese grade 1

Tidak Tidak Ya Tidak

2 Tuti Overweight Tidak Tidak Ya Tidak

3 Ari Obese grade 1

Tidak Tidak Ya Ya

4 Astewi Obese grade 1

Tidak Tidak Ya Ya

5 Hetine Overweight Tidak Tidak Ya Ya

6 Siti Normal Ya Tidak Ya Tidak

7 MohYakub Overweight Tidak Tidak Ya Tidak

8 Rastem Normal Ya Tidak Ya Ya

9 RinaA. Obese grade 1

Tidak Tidak Ya Ya

10 Mimin Normal Tidak Tidak Ya Tidak

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 56

Page 57: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

No Nama

Tekanan

Darah

Sistolik

Awal

Tekanan

Darah

Sistolik

Hari ke4

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Sistolik

Tekanan

Darah

Sistolik

Awal

Tekanan

Darah

Sistolik

Hari ke7

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Sistolik

1 Rojinah 160 158 2 160 151 9

2 Tuti 146 144 2 146 138 8

3 Ari 160 155 5 160 151 9

4 Astewi 159 160 -1 159 151 8

5 Hetine 142 135 7 142 136 6

6 Siti 157 155 2 157 149 8

7 MohYakub 149 156 -7 149 148 1

8 Rastem 182 181 1 182 176 6

9 RinaA. 169 155 14 169 128 41

10 Mimin 147 148 -1 147 145 2

Bersambung

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 57

Page 58: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

sambungan

No Nama

Tekanan

Darah

Diastolik

Awal

Tekanan

Darah

Diastolik

Hari ke4

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Diastolik

Tekanan

Darah

Diastolik

Awal

Tekanan

Darah

Diastolik

Hari ke7

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Diastolik

1 Rojinah 84 82 2 84 97 -13

2 Tuti 90 89 1 90 81 9

3 Ari 100 92 8 100 95 5

4 Astewi 107 100 7 107 96 11

5 Hetine 95 90 5 95 84 11

6 Siti 92 92 0 92 87 5

7 MohYakub 90 92 -2 90 88 2

8 Rastem 94 96 -2 94 90 4

9 RinaA. 105 104 1 105 83 22

10 Mimin 103 100 3 103 99 4

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 58

Page 59: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Lampiran 3 : Tabel Data Induk Penelitian

No Nama Umur Jenis Kelamin

Berat

Badan

(kg)

Tinggi

Badan

(m)

Kokoa +

Captopril

2x25 mg

1 Ayunah 72 Perempuan 45 1.45 Ya

2 Yati 25 Perempuan 60 1.60 Tidak

3 Rosinah 38 Perempuan 52 1.58 Ya

4 NHasanah 33 Perempuan 58 1.58 Tidak

5 Budi 67 Laki - laki 60 1.70 Ya

6 Latifah 43 Perempuan 52 1.55 Tidak

7 Afif 36 Laki - laki 65 1.70 Ya

8 Rusiyem 47 Perempuan 56 1.58 Tidak

9 Suparsih 47 Perempuan 55 1.53 Ya

10 Suwati 73 Perempuan 42 1.50 Tidak

11 Suhari 71 Laki - laki 70 1.77 Ya

12 Lia 53 Perempuan 58 1.55 Tidak

13 Farid 42 Laki - laki 55 1.66 Ya

14 Kirmi 40 Perempuan 46 1.58 Tidak

15 Astuti 51 Perempuan 58 1.62 Ya

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 59

Page 60: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

16 Fadli 52 Laki - laki 57 1.56 Tidak

17 Iyah 50 Perempuan 45 1.49 Ya

sambungan

No Nama UmurJenis

Kelamin

Berat

Badan

(kg)

Tinggi

Badan

(m)

Kokoa +

Captopril

2x25 mg

18 Hatmi 52 Perempuan 50 1.56 Tidak

19 Sujai 63 Laki - laki 50 1.60 Ya

20 Pahmi 57 Laki - laki 57 1.58 Tidak

21 AgusS 36 Laki - laki 52 1.72 Ya

22 Rahmat 48 Laki - laki 65 1.62 tidak

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 60

Page 61: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

No Nama Status Gizi

Konsumsi

Garam Lebih

Dari 1500

g/hari

Olahraga

Memenuhi

Kriteria

Patuh

Riwayat

Keluarga Yang

Menderita

Hipertensi

1 Ayunah Normal Tidak Tidak Ya Tidak

2 Yati Normal Ya Tidak Ya Tidak

3 Rosinah Normal Tidak Tidak Ya Ya

4 NHasanah Normal Ya Tidak Ya Tidak

5 Budi Normal Tidak Tidak Ya Ya

6 Latifah Normal Tidak Tidak Ya Tidak

7 Afif Normal Tidak Tidak Ya Tidak

8 Rusiyem Normal Tidak Tidak Ya Ya

9 Suparsih Normal Tidak Tidak Ya Ya

10 Suwati Normal Tidak Tidak Ya Ya

11 Suhari Normal Tidak Tidak Ya Ya

12 Lia Overweight Ya Tidak Ya Tidak

13 Farid Normal Tidak Tidak Ya Tidak

14 Kirmi Normal Ya Tidak Ya Ya

15 Astuti Normal Ya Tidak Ya Tidak

16 Fadli Normal Tidak Tidak Ya Ya

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 61

Page 62: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

17 Iyah Normal Ya Tidak Ya Tidak

Bersambung

Sambungan

No Nama Status Gizi

Konsumsi

Garam Lebih

Dari 1500

g/hari

Olahraga

Memenuhi

Kriteria

Patuh

Riwayat

Keluarga Yang

Menderita

Hipertensi

18 Hatmi Normal Ya Tidak Ya Ya

19 Sujai Normal Tidak Tidak Ya Ya

20 Pahmi Normal Tidak Tidak Ya Tidak

21 AgusS Underweight Ya Tidak Ya Ya

22 Rahmat Overweight Tidak Tidak Ya Tidak

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 62

Page 63: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

No Nama

Tekana

n Darah

Sistolik

Awal

Tekanan

Darah

Sistolik

Hari ke4

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Sistolik

Tekana

n Darah

Sistolik

Awal

Tekanan

Darah

Sistolik

Hari ke7

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Sistolik

1 Ayunah 182 178 4 182 177 5

2 Yati 140 137 3 140 141 -1

3 Rosinah 140 139 1 140 136 4

4 NHasanah 142 140 2 142 136 6

5 Budi 166 160 6 166 148 18

6 Latifah 138 126 12 138 130 8

7 Afif 158 149 9 158 145 13

8 Rusiyem 193 189 4 193 184 9

9 Suparsih 177 167 10 177 154 23

10 Suwati 170 168 2 170 172 -2

11 Suhari 190 179 11 190 182 8

12 Lia 152 154 -2 152 148 4

13 Farid 160 152 8 160 151 9

14 Kirmi 145 140 5 145 142 3

15 Astuti 145 146 -1 145 142 3

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 63

Page 64: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Bersambung

Sambungan

No Nama

Tekanan

Darah

Sistolik

Awal

Tekanan

Darah

Sistolik

Hari ke4

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Sistolik

Tekanan

Darah

Sistolik

Awal

Tekanan

Darah

Sistolik

Hari ke7

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Sistolik

16 Fadli 177 175 2 177 170 7

17 Iyah 180 173 7 180 170 10

18 Hatmi 165 162 3 165 157 8

19 Sujai 153 144 9 153 142 11

20 Pahmi 155 156 -1 155 160 -5

21 AgusS 199 183 16 199 173 26

22 Rahmat 158 155 3 158 151 7

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 64

Page 65: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

No Nama

Tekana

n Darah

Diastoli

k Awal

Tekanan

Darah

Diastolik

Hari ke4

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Diastolik

Tekanan

Darah

Diastolik

Awal

Tekanan

Darah

Diastolik

Hari ke7

Selisih

Penurunan

Tekanan

Darah

Diastolik

1 Ayunah 91 90 1 91 90 1

2 Yati 89 86 3 89 87 2

3 Rosinah 78 78 0 78 77 1

4 NHasanah 93 90 3 93 87 6

5 Budi 105 96 9 105 92 13

6 Latifah 95 97 -2 95 94 1

7 Afif 111 109 2 111 104 7

8 Rusiyem 101 99 2 101 98 3

9 Suparsih 111 102 9 111 100 11

10 Suwati 100 97 3 100 101 -1

11 Suhari 85 86 -1 85 80 5

12 Lia 93 90 3 93 90 3

13 Farid 94 92 2 94 81 13

14 Kirmi 91 90 1 91 82 9

15 Astuti 91 90 1 91 86 5

Sambungan

No Nama Tekanan Tekanan Selisih Tekanan Tekanan Selisih

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 65

Page 66: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Darah

Diastolik

Awal

Darah

Diastolik

Hari ke4

Penurunan

Tekanan

Darah

Diastolik

Darah

Diastolik

Awal

Darah

Diastolik

Hari ke7

Penurunan

Tekanan

Darah

Diastolik

16 Fadli 98 99 -1 98 100 -2

17 Iyah 120 111 9 120 109 11

18 Hatmi 108 105 3 108 103 5

19 Sujai 93 91 2 93 86 7

20 Pahmi 92 92 0 92 90 2

21 AgusS 123 113 10 123 120 3

22 Rahmat 82 83 -1 82 80 2

Lampiran 4 : Output SPS

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 66

Page 67: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Mini survey hari ke 4 Kakao + Captopril 2x25 mg

Case Processing Summary

Kakao +

Captopril

2x25 mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik awal dan hari ke4 dimension1

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan darah

diastolik awal dan hari ke4 dimension1

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Descriptives

Kakao + Captopril 2x25 mg Statistic Std. Error

Selisih tekanan darah sistolik

awal dan hari ke4

Ya Mean 4.20 3.426

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -5.31

Upper Bound 13.71

5% Trimmed Mean 4.28

Median 5.00

Variance 58.700

Std. Deviation 7.662

Minimum -7

Maximum 14

Range 21

Interquartile Range 13

Skewness -.419 .913

Kurtosis 1.085 2.000

tidak Mean .60 .678

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -1.28

Upper Bound 2.48

5% Trimmed Mean .61

Median 1.00

Variance 2.300

Std. Deviation 1.517

Minimum -1

Maximum 2

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 67

Page 68: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao +

Captopril

2x25 mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik awal dan hari ke4 dimension1

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan darah

diastolik awal dan hari ke4 dimension1

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Range 3

Interquartile Range 3

Skewness -.315 .913

Kurtosis -3.081 2.000

Selisih tekanan darah

diastolik awal dan hari ke4

ya Mean 2.80 1.715

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -1.96

Upper Bound 7.56

5% Trimmed Mean 2.78

Median 2.00

Variance 14.700

Std. Deviation 3.834

Minimum -2

Maximum 8

Range 10

Interquartile Range 7

Skewness .254 .913

Kurtosis -.501 2.000

tidak Mean 1.80 1.530

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -2.45

Upper Bound 6.05

5% Trimmed Mean 1.72

Median 1.00

Variance 11.700

Std. Deviation 3.421

Minimum -2

Maximum 7

Range 9

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 68

Page 69: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao +

Captopril

2x25 mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik awal dan hari ke4 dimension1

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan darah

diastolik awal dan hari ke4 dimension1

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Interquartile Range 6

Skewness .845 .913

Kurtosis .699 2.000

Kakao + Captopril 2x25 mg * Jenis kelamin pasien Crosstabulation

Jenis kelamin pasien

TotalLaki - laki Perempuan

Kakao + Captopril 2x25 mg ya Count 2 3 5

% within Kakao + Captopril

2x25 mg

40.0% 60.0% 100.0%

tidak Count 0 5 5

% within Kakao + Captopril

2x25 mg

.0% 100.0% 100.0%

Total Count 2 8 10

% within Kakao + Captopril

2x25 mg

20.0% 80.0% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 69

Page 70: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Mini survey hari ke7Kakao + Captopril 2x25 mg

Case Processing Summary

Kakao +

Captopril

2x25 mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik pada awal dan hari

ke7

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan darah

diastolik pada awal dan

hari ke7

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Descriptives

Kakao + Captopril 2x25 mgStatistic Std. Error

ya Mean 13.20 7.102

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 70

Page 71: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao +

Captopril

2x25 mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik pada awal dan hari

ke7

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan darah ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan

darah sistolik

pada awal dan

hari ke7

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -6.52

Upper Bound 32.92

5% Trimmed Mean 12.33

Median 9.00

Variance 252.200

Std. Deviation 15.881

Minimum 1

Maximum 41

Range 40

Interquartile Range 22

Skewness 1.992 .913

Kurtosis 4.239 2.000

tidak Mean 6.40 1.166

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3.16

Upper Bound 9.64

5% Trimmed Mean 6.56

Median 8.00

Variance 6.800

Std. Deviation 2.608

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 71

Page 72: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao +

Captopril

2x25 mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik pada awal dan hari

ke7

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan darah ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Minimum 2

Maximum 8

Range 6

Interquartile Range 4

Skewness -1.714 .913

Kurtosis 2.664 2.000

Selisih tekanan

darah diastolik

pada awal dan

hari ke7

ya Mean 5.40 5.732

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -10.52

Upper Bound 21.32

5% Trimmed Mean 5.50

Median 5.00

Variance 164.300

Std. Deviation 12.818

Minimum -13

Maximum 22

Range 35

Interquartile Range 22

Skewness -.301 .913

Kurtosis .876 2.000

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 72

Page 73: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao +

Captopril

2x25 mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik pada awal dan hari

ke7

ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Selisih tekanan darah ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

tidak Mean 6.60 1.435

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2.62

Upper Bound 10.58

5% Trimmed Mean 6.50

Median 5.00

Variance 10.300

Std. Deviation 3.209

Minimum 4

Maximum 11

Range 7

Interquartile Range 6

Skewness .753 .913

Kurtosis -2.039 2.000

Semua sampel hari ke4

Kakao + Captopril 2x25mg

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 73

Page 74: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao + Captopril

2x25mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik pada awal dan

hari ke4

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Selisih tekanan darah

diastolik pada awal

dan hari ke41

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Descriptives

Kakao + Captopril 2x25mg Statistic Std. Error

Selisih tekanan

darah sistolik

pada awal dan

hari ke4

ya Mean 7.27 1.428

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 4.09

Upper Bound 10.45

5% Trimmed Mean 7.25

Median 8.00

Variance 22.418

Std. Deviation 4.735

Minimum -1

Maximum 16

Range 17

Interquartile Range 6

Skewness -.118 .661

Kurtosis .363 1.279

tidak Mean 3.00 1.087

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound .58

Upper Bound 5.42

5% Trimmed Mean 2.78

Median 3.00

Variance 13.000

Std. Deviation 3.606

Minimum -2

Maximum 12

Range 14

Interquartile Range 2

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 74

Page 75: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao + Captopril

2x25mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik pada awal dan

hari ke4

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Selisih tekanan darah 1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Skewness 1.424 .661

Kurtosis 3.928 1.279

Selisih tekanan

darah diastolik

pada awal dan

hari ke4

ya Mean 4.00 1.286

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound

1.13

Upper

Bound

6.87

5% Trimmed Mean 3.94

Median 2.00

Variance 18.200

Std. Deviation 4.266

Minimum -1

Maximum 10

Range 11

Interquartile Range 8

Skewness .510 .661

Kurtosis -1.808 1.279

tidak Mean 1.27 .589

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound

-.04

Upper

Bound

2.59

5% Trimmed Mean 1.36

Median 2.00

Variance 3.818

Std. Deviation 1.954

Minimum -2

Maximum 3

Range 5

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 75

Page 76: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao + Captopril

2x25mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah

sistolik pada awal dan

hari ke4

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Selisih tekanan darah 1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Interquartile Range 4

Skewness -.565 .661

Kurtosis -1.457 1.279

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 76

Page 77: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Semua sampel hari ke7Kakao + Captopril 2x25mg

Case Processing Summary

Kakao + Captopril

2x25mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah sistolik

awal dan hari ke7 dimension1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Selisih tekanan darah

diastolik awal dan hari ke7 dimension1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Descriptives

Kakao + Captopril 2x25mgStatistic Std. Error

Selisih tekanan darah sistolik

awal dan hari ke7

ya Mean 11.82 2.292

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 6.71

Upper Bound 16.92

5% Trimmed Mean 11.52

Median 10.00

Variance 57.764

Std. Deviation 7.600

Minimum 3

Maximum 26

Range 23

Interquartile Range 13

Skewness .814 .661

Kurtosis -.333 1.279

tidak Mean 4.00 1.421

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .83

Upper Bound 7.17

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 77

Page 78: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao + Captopril

2x25mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah sistolik

awal dan hari ke7 dimension1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Selisih tekanan darah dimension1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

5% Trimmed Mean 4.22

Median 6.00

Variance 22.200

Std. Deviation 4.712

Minimum -5

Maximum 9

Range 14

Interquartile Range 9

Skewness -.883 .661

Kurtosis -.522 1.279

Selisih tekanan darah diastolik

awal dan hari ke7

ya Mean 7.00 1.348

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4.00

Upper Bound 10.00

5% Trimmed Mean 7.00

Median 7.00

Variance 20.000

Std. Deviation 4.472

Minimum 1

Maximum 13

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 78

Page 79: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Case Processing Summary

Kakao + Captopril

2x25mg

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Selisih tekanan darah sistolik

awal dan hari ke7 dimension1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Selisih tekanan darah dimension1

ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%

Range 12

Interquartile Range 8

Skewness .066 .661

Kurtosis -1.424 1.279

tidak Mean 2.73 .935

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .64

Upper Bound 4.81

5% Trimmed Mean 2.64

Median 2.00

Variance 9.618

Std. Deviation 3.101

Minimum -2

Maximum 9

Range 11

Interquartile Range 4

Skewness .532 .661

Kurtosis .573 1.279

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 79

Page 80: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Kakao + Captopril 2x25mg * Jenis kelamin pasien Crosstabulation

Jenis kelamin pasien

TotalLaki - laki Perempuan

Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 6 5 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

54.5% 45.5% 100.0%

tidak Count 3 8 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

27.3% 72.7% 100.0%

Total Count 9 13 22

% within Kakao + Captopril

2x25mg

40.9% 59.1% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kakao + Captopril 2x25mg *

Status gizi pasien

22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 80

Page 81: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Kakao + Captopril 2x25mg * Status gizi pasien Crosstabulation

Status gizi pasien

TotalOverweight Underweight Normal

Kakao + Captopril

2x25mg

ya Count 1 1 9 11

% within Kakao +

Captopril 2x25mg

9.1% 9.1% 81.8% 100.0%

tidak Count 5 1 5 11

% within Kakao +

Captopril 2x25mg

45.5% 9.1% 45.5% 100.0%

Total Count 6 2 14 22

% within Kakao +

Captopril 2x25mg

27.3% 9.1% 63.6% 100.0%

Kakao + Captopril 2x25mg * Konsumsi garam melebihi 1500mg perhari Crosstabulation

Konsumsi garam melebihi 1500mg

perhari

Totalya tidak

Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 3 8 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

27.3% 72.7% 100.0%

tidak Count 5 6 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

45.5% 54.5% 100.0%

Total Count 8 14 22

% within Kakao + Captopril

2x25mg

36.4% 63.6% 100.0%

Kakao + Captopril 2x25mg * Apakah olahraga memenuhi kriteria? Crosstabulation

Apakah olahraga

memenuhi kriteria?

TotalTidak

Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 11 11

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 81

Page 82: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Kakao + Captopril 2x25mg * Konsumsi garam melebihi 1500mg perhari Crosstabulation

Konsumsi garam melebihi 1500mg

perhari

Totalya tidak

Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 3 8 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

27.3% 72.7% 100.0%

tidak Count 5 6 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

45.5% 54.5% 100.0%

Total Count 8 14 22

% within Kakao + Captopril

2x25mg

100.0% 100.0%

tidak Count 11 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

100.0% 100.0%

Total Count 22 22

% within Kakao + Captopril

2x25mg

100.0% 100.0%

Kakao + Captopril 2x25mg * Kepatuhan pasien dalam menjalani terapi yang sesuai dengan pertanyaan

kuisioner Crosstabulation

Kepatuhan pasien dalam

menjalani terapi yang sesuai

dengan pertanyaan kuisioner

Totalya

Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 11 11

% within Kakao +

Captopril 2x25mg

100.0% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 82

Page 83: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Kakao + Captopril 2x25mg * Konsumsi garam melebihi 1500mg perhari Crosstabulation

Konsumsi garam melebihi 1500mg

perhari

Totalya tidak

Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 3 8 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

27.3% 72.7% 100.0%

tidak Count 5 6 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

45.5% 54.5% 100.0%

Total Count 8 14 22

tidak Count 11 11

% within Kakao +

Captopril 2x25mg

100.0% 100.0%

Total Count 22 22

% within Kakao +

Captopril 2x25mg

100.0% 100.0%

Kakao + Captopril 2x25mg * Apakah ada anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi

Crosstabulation

Apakah ada anggota keluarga

yang menderita tekanan darah

tinggi

Totalya tidak

Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 6 5 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

54.5% 45.5% 100.0%

tidak Count 5 6 11

% within Kakao + Captopril

2x25mg

45.5% 54.5% 100.0%

Total Count 11 11 22

% within Kakao + Captopril

2x25mg

50.0% 50.0% 100.0%

Uji T hari ke4

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 83

Page 84: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Group Statistics

Kakao + Captopril

2x25mg N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Selisih tekanan darah sistolik

pada awal dan hari ke4 dimension1

ya 11 7.27 4.735 1.428

tidak 11 3.00 3.606 1.087

Selisih tekanan darah diastolik

pada awal dan hari ke4 dimension1

ya 11 4.00 4.266 1.286

tidak 11 1.27 1.954 .589

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Selisih

tekanan

darah

sistolik

pada

awal

dan hari

ke4

Equal

variances

assumed

1.192 .288 2.381 20 .027 4.273 1.794 .530 8.016

Equal

variances not

assumed

2.381 18.679 .028 4.273 1.794 .513 8.033

Selisih

tekanan

darah

diastolik

pada

awal

dan hari

ke4

Equal

variances

assumed

17.626 .000 1.928 20 .068 2.727 1.415 -.224 5.678

Equal

variances not

assumed

1.928 14.019 .074 2.727 1.415 -.307 5.761

Uji T hari ke7

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 84

Page 85: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Group Statistics

Kakao + Captopril

2x25mg N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Selisih tekanan darah sistolik

awal dan hari ke7 dimension1

Ya 11 11.82 7.600 2.292

Tidak 11 4.00 4.712 1.421

Selisih tekanan darah diastolik

awal dan hari ke7 dimension1

Ya 11 7.00 4.472 1.348

Tidak 11 2.73 3.101 .935

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Selisih

tekanan

darah

sistolik

awal

dan hari

ke7

Equal

variances

assumed

2.002 .172 2.900 20 .009 7.818 2.696 2.194 13.442

Equal

variances

not assumed

2.900 16.697 .010 7.818 2.696 2.122 13.515

Selisih

tekanan

darah

diastolik

awal

dan hari

ke7

Equal

variances

assumed

2.229 .151 2.604 20 .017 4.273 1.641 .850 7.696

Equal

variances

not assumed

2.604 17.812 .018 4.273 1.641 .823 7.723

Lampiran 5 : Perhitungan Chance (α, β, power)

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 85

Page 86: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Perhitungan α, β, dan Power nilai penurunan tekanan darah

Standar deviasi sistolik hari ke-4 :

Ss2 =

Ss2 =

Ss2 =

Ss2 =

Ss =

Ss = 4,21 (Standar Deviasi Sistolik)

Standar deviasi diastolik hari ke-4 :

Sd2 =

Sd2 =

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 86

Page 87: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Sd2 =

Sd2 =

Sd =

Sd = 3,32 (Standar Deviasi Diastolik)

Standar deviasi Sistolik hari ke-7 :

Ss2 =

Ss =

Ss = 6,32

Standar deviasi Diastolik hari ke-7 :

Sd2 =

Sd =

Sd = 3,85

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 87

Page 88: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Perhitungan Zα dan α sistolik hari ke-4:

11 =

=

2,3452079 x 4,27 = (zα + 0,842) 4,21

10,014038 = (zα + 0,842) 4,21

2,3786313 = zα + 0,842

Zα = 1,54 0,4382

α = 0,5 – 0,4382

= 0,0618

Probabilitas kesalahan tipe 1 (α) sistolik = 0,0681 x 2 x 100%

= 13,62%

Perhitungan Zα dan α diastolik hari ke-4:

n1 = n2 =

11 =

=

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 88

Page 89: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

=

=

=

1,92 =

= 1,92 – 0,842

= 1,078 0,3577

α = 0,5 – 0,3577

= 0,1423

Probabilitas kesalahan tipe 1 (α) diastolik = 0,1423 x 2 x 100%

= 28,46 %

Perhitungan Zα dan α sistolik hari ke-7:

11 =

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 89

Page 90: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

=

=

2,9018237 = zα + 0,842

Zα = 2,05 0,4798

α = 0,5- 0,4798

= 0,02

Probabilitas kesalahan tipe 1(α) sistolik = 0,02 x 2 x 100%

= 4%

Perhitungan Zα dan α diastolik hari ke-7:

11 =

=

13,438041 = (zα + 0,842) 3,85

Zα = 2,65 0,4960

α = 0,5 – 0,4960

= 0,004

Probabilitas kesalahan tipe 1(α) diastolik = 0,004 x 2 x 100%

= 0,8%

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 90

Page 91: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Perhitungan Zβ dan β sistolik hari ke-4:

n1 = n2 =

11 =

=

10,014038 = (1,96 + zβ) 4,21

2,3786313 = 1,96 + zβ

Zβ = 0,42 0,1628

β = 0,5 – 0,1628

= 0,34

Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) sistolik = 0,34 x 100%

= 34%

Power = 1 – β x 100%

= 1 – 0,16 x 100%

= 84%

Perhitungan Zβ dan β diastolik hari ke-4:

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 91

Page 92: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

n1 = n2 =

11 =

=

=

=

=

=

=

β =

=

Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) Diastolik = 0,488 x 100%

= 48,8%

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 92

Page 93: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Power = 1 – β x 100%

= 1 – 0,488 x 100%

= 51,2%

Perhitungan Zβ dan β sistolik hari ke-7:

11 =

=

18,339526 = (1,96 + zβ) 6,32

2,9018237 = 1,96 + zβ

Zβ = 0,94 0,3264

β = 0,5 – 0,3264

= 0,17

Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) sistolik = 0,17 x 100%

= 17%

Power = 1 – β x 100%

= 1 – 0,17 x 100%

= 83%

Perhitungan Zβ dan β diastolik hari ke-7:

11 =

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 93

Page 94: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

=

13,438041 = (1,96 + zβ) 3,85

Zβ = 1,53 0,4370

β = 0,5 – 0,4370

= 0,06

Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) diastolik = 0,06 x 100%

= 6%

Power = 1 - 0,06 x 100%

= 94%

Lampiran 6 : responden yang tidak memenuhi inklusi dan responden yang

memenuhi kriteria eksklusi

loss to follow up

1. Nama : Asep

Usia : 40 tahun

Jenis kelamin : Laki – laki

Pendidikan terakhir : SMP

Alamat : Badak Anom Rt 05/ Rw 11

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 94

Page 95: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

No Telp / HP : -

Tekanan Darah :

Tekanan Sistolik : 159 mmhg

Tekanan Diatolik : 89 mmhg

Berat Badan : 52 kg

Tinggi Badan : 169 cm

IMT : 18,21

Alasan Eksklusi : Pasien tidak datang pada hari ke-4 , peneliti tidak dapat

menghubungi pasien.

2. Nama : Selamet

Usia : 58 tahun

Jenis kelamin : Laki – laki

Pendidikan terakhir : SMA

Alamat : Pucung Rt 01 Rw 03

No telp / hp : -

Tekanan darah

Tekanan sistolik : 152 mmHg

Tekanan diastolik : 93 mmHg

Berat badan : 76 kg

Tinggi badan : 178 cm

IMT : 23,99

Alasan eksklusi : Pasien tidak datang pada hari ke-4 , peneliti tidak dapat

menghubungi pasien.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 95

Page 96: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

3. Nama : Tri

Usia : 52 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan terakhir : SMA

Alamat : Kampung Kepawon Sindang Panon Rt 7 Rw 10

No telp/ HP : -

Tekanan darah

Tekanan sistolik : 143 mmHg

Tekanan diastolik : 98 mmHg

Berat badan : 76 kg

Tinggi badan : 163 cm

IMT : 28,6

Alasan eksklusi : Pasien tidak datang pada hari ke-4 , peneliti tidak dapat

menghubungi pasien.

4. Nama : Intan

Usia : 47 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan terakhir : SMA

Alamat : Pasar Kemis Rt 4 Rw 2

No telp / HP : 085240085453

Tekanan darah

Tekanan sistolik : 148 mmHg

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 96

Page 97: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Tekanan diastolik : 96 mmHg

Berat badan : 56 kg

Tinggi badan : 155 cm

IMT : 23,33

Alasan ekslusi : no HP tidak dapat dihubungi

5. Nama : Juwita Nara

Usia : 49 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMA

Alamat : Sukaharja Rt 6 Rw 4

No telp / HP : 0815 1183 6214

Tekanan darah

Tekanan sistolik : 150 mmHg

Tekanan diastolik : 92 mmHg

Berat badan : 53 kg

Tinggi badan : 159 cm

IMT : 20,95

Alasan eksklusi : no HP tidak dapat dihubungi

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 97

Page 98: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

Sterilisasi Dengan Teknik Pemanasan Basah Pada Air Mendidih

Alat dan Bahan

1. Panci

2. Botol

3. Kompor

4. Air bersih

Cara sterilisasi:

1. Botol kaca dicuci bersih.

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 98

Page 99: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

2. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih sampai seluruh bagiannya

terendam air.

3. Diamkan selama 30 – 60 menit.

4. Botol kaca siap dipakai.

Pembuatan Sirup Coklat :

Alat dan Bahan:

1. Botol kaca 100 ml

2. Gelas dan sendok

3. Corong

4. Bubuk kakao merk Van Houten

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 99

Page 100: Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian CaptoprilBab komplete sekali

Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013

5. Gula pasir

6. Air

Cara pembuatan :

1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Masukkan 29 gram bubuk kakao dan satu sendok makan gula pasir ke dalam gelas

3. Tambahkan air panas sebanyak ±40 ml lalu diaduk hingga rata

4. Tambahkan air hingga mencapai 100 ml lalu aduk hingga rata

5. Tuangkan sirup coklat yang sudah jadi tadi menggunakan corong ke dalam botol kaca

6. Tutup rapat

Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 100