terkendali penuh

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

OLEH : NAMA NIM / BP PRODI GRUP :ANGGA AZANI RAMADHAN :98834/09 :ELEKTRO INDUSTRI (D4) :2 TEI 6

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

KONVERTER TERKENDALI PENYEARAH SATU FASA GELOMBANG PENUH TERKENDALI

I.

TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat: Menghitung efisiensi (), FF , RF , dan TUF Menggambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output penyearah terkendali gelombang penuh

II.

TEORI SINGKAT Untuk kebutuhan akan sumber dc yang tetap umumnya dilakukan dengan penyearah satu fasa tak terkendali. Dengan menggunakan sumber dc yang dapat dikendalikan maka rangkaian dengan menggunakan SCR sangatlah membantu antara lain diberlihatkan rangkaina satu fasa Gelombang penuh terkendali dan bentuk gelombang sebagai berikut :

(a

Selama setengah siklus positif dari tegangan masukan, anoda thyristor relative positif terhadap katoda sehingga thyristor terbias maju. Ketika thyristor dinyalakan pada t = , thyristor akan konduksi dan tegangan masukan akan muncul di beban. Ketika tegangan masukan mulai negative pada t = . Anoda akan negative terhadap katodanya dan thyristor akan terbias mundur dan dimatikan. Waktu setelah tegangan masukan mulai positif hingga thyristor dinyalakan pada t = .disebut sudut delay atau sudut penyalaan Dalam pengoperasian thiristor perlu diingat thiristor akan konduksi kalau pada gatenya diberikan trigger dengan sudut penyalaan sebeasar , dan anoda mendapat tegangan forward bias maka thiristor akan konduksi. Dan begitu sebaliknya anoda mendapatkan tegangan reverse bias maka thiristor akan off. Waktu yang digunakan untuk menunda start konduksi disebut delay atau firing anglen jika Vm merupakan tegangan maksimum tegangan output rata-rata didapatkan: Vdc = cos berkisar (00 ) jika = 00 ouput maksimum

Beban resistif : Idc = Irms = = RF = =

, dan Vrms = [ Is(t) = Idc + dan FF =

]

=

dan besarnya TUF =

, Vs =

dan Is =

III.

ALAT DAN BAHAN 1. Stepdown transformator 1 fasa (pakai CT) 2. CRO 3. Milliampermeter dc 4. Multimeter 5. Diode silicon 6. SCR 7. Tahanan dan dekade induktor 8. Potensio 9. Lampu senter 10. Kabel penghubung

IV.

GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN SCR ImA

50k 220v 6v 10k SCR 2mA

DCRO

X YTRIG

G

G

V.

LANGKAH KERJA 1. Rakitlah alat dan bahan sesuai dengan rangkaian diatas 2. Hidupkan CRO dan kalibrasi,kemudian hubungkan dengan rangkaian percobaan 3. Amati gambar yang ada dilayar CRO. Tegangan sumber, tegangan beban (output) dan tegangan gate 4. Atur sudut penyalaan trigger pada 00 dengan mengatur R potensio 5. Kemudaian atur sudut penyalaan untuk = 150 , 300, 450 , 600, 750, 900 6. Ukur tegangan dan arus sesuai dengan tabel pengamatan 7. Setelah selesai gantilah beban dengan R dan L untuk percobaan 2 dan R variabel L dengan = 300 dan = 900 sesuai tabel 3 dan 4 lakukan percobaan sesuai langkah-langkah diatas 8. Setelah selesai semua , lepaskan rangkaian dengan sumber tegangan, dan kumpulkan alat-alat kembalikan ketempat semula

VI.

HASIL PERCOBAAN Tabel pengamatan 1 Tegangan (volt) (sudut penyalaan) Sumber Beban 0 0 6 4 150 6 3,8 300 6 3,8 450 6 3,7 0 60 6 3,5 750 6 3,2 0 90 6 2,2

AK 4,2 4,1 4,1 4 3,8 3,4 2,5

Arus (mA) IS Iout 0,30 0,47 0,30 0,46 0,29 0,46 0,29 0,44 0,27 0,42 0,26 0,40 0,20 0,27

Sumber

Bentuk gelombang Beban

AK

Tabel pengamatan 2 R = 100 seri ; :10mH Tegangan (volt) (sudut penyalaan) Sumber Beban 00 6 4,4 0 15 6 4,4 300 6 4,3 0 45 6 4,3 0 60 6 4,1 750 6 3,9 0 90 6 2,6

Arus (A) AK 4,7 4,6 4,5 4,4 4,3 4 2,8 IS 26 25 25 25 24 23 13 Iout 42 41 41 40 39 36 24

Sumber

Bentuk gelombang Beban

AK

Tabel pengamatan 3 untuk R beban = 100 dan (sudut penyalaan ) : 900 L(inductor) Tegangan (volt) mH Sumber Beban AK 10 6 2,5 2,6 20 6 2,5 2,6 30 6 2,4 2,6 40 6 2,4 2,5 50 6 2,3 2,4 75 6 3,4 3,6 100 6 4,5 4,7 220 6 4,5 4,7 300 6 4,5 4,6 400 6 4,5 4,6 500 6 4,5 4,4

Arus (A) Is 16 12 12 12 11 10 22 18 18 16 16 Iout 23 22 21 21 20 30 39 37 36 35 35

Sumber

Bentuk gelombang Beban

AK

VII.

ANALISA DATA Tabel pengamatan 1 Vm = Vs = 6. = 8,5 volt Untuk mencari Vdc dan Vrms Vdc = = cos cos 00 Vrms = =

= 5,41 x 1 = 5,41 volt Vdc = = cos cos 150

= 6,01volt

Vdc = =

cos cos 300

= 5,41 x 0,966 = 5,22 volt

= 5,41 x 0,866 = 4,68 volt

Vdc = =

cos cos 150

Vdc = =

cos cos 300

= 5,41 x 0,966 = 5,22 volt Vdc = = cos cos 450

= 5,41 x 0,866 = 4,68 volt Vdc = = cos cos 600

= 5,41 x 0,707 = 3,82 volt Vdc = = cos cos 750

= 5,41 x 0,5 = 2,70 volt Vdc = = cos cos 900

= 5,41 x 0,258 = 1,39 volt Untuk mencari nilai Pdc dan Pac Pdc =

= 5,41 x 0 = 0 volt

Pac = = 0,29 = = 0,36

= Pdc =

Pdc = = 0,27 = = 0,22

= Pdc =

Pdc = = 0,14 = = 0,07

= Pdc =

Pdc = = 0,02 = =0

=

Maka nilai efisiensi adalah :

= = = = = = =

x 100% = x 100% = x 100% = x 100% = x 100% = x 100% = x 100% =

x 100% = 80,55% x 100% = 75% x 100% = 61,11% x 100% = 38,88% x 100% = 19,44% x 100% = 5,55% x 100% = 0%

untuk mencari nilai FF dan RF FF = RF = = 1,11 = RF = = 1,15 = RF = = 1,28 = RF = = 1,57 = = 1,21 = 0,79 = 0,57 = 0,48

= FF =

= FF =

= FF =

=

FF =

RF = = 2,22 = RF = = 1,98

= FF =

= FF =

= 4,32

= RF =

= 4,20

=

=0

=

=

Untuk mencari TUF TUF = TUF = TUF = TUF = TUF = TUF = TUF =

= = = = = = =

= = = = = = =

=3 = 2,9 = 2,7 = 2,2 = 1,6 = 0,9 =0

Tabel pengamatan 2 Untuk mencari nilai TUF

TUF = TUF = TUF = TUF =

= = = = = = =

= = = = = = =

= 34,7 = 34,8 = 31,2 = 25,5

TUF = TUF = TUF =

= 18,7 = 10,1 =0

Tabel pengamatan 3 Untuk mencari nilai Vdc , Vm dan Vrms

Vdc = =

cos cos 900

Vrms = =

Vm = Vs x =6x = 8,5

= 5,41 x 0 = 0 volt

= 6,01

VIII. KESIMPULAN 1. Kita bisa melihat pada analisa tabel pengamtan 1 bahwa nilai Vdc turun apabila nilai sudut penyalaan bertambah 2. Nilai efisiensi tambah rendah karena nilai power fektor juga tambah renda 3. Nilai FF lebih kecil dibandingkan nilai RF 4. Dalam analisa pada tabel pengamatan 3 bah nilai efisiensi, FF, RF,TUF bernilai nol (0) karena nilai Vdc benilai nol 5. Dalam praktikum tersebut kita bisa melihat bentuk gelombang pada beban R dan RL bentuk gelombangnya berbeda. Kalau pada beban RL bentuk gelombang mempunyai ripple sedangkan pada beban R tidak ada

IX.

SARAN Dalam praktikum kita harus tertib dan teratur untuk melaksanakan praktikum