Upload
anggita-oksyrana
View
8.002
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Promosi Kesehatan-Konsep Perubahan
Citation preview
Konsep Perubahan
Pengertian Perubahan, Teori dan Langkah dalam Perubahan
Oleh Anggita Oksyrana, 1206243192
Menurut Charter (1986) dalam Promosi Kesehatan (Maulana, 2007), promosi
kesehatan merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Sesuai pengertian tersebut, promosi kesehatan
diharapkan mampu menciptakan sebuah perubahan perilaku pada sasaran promosi kesehatan
dalam mengelola kesehatannya.
Perubahan menurut Atkinson (1987) dan Brooten (1978) dalam Nurhidayah (2003)
merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan
keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu. Perubahan juga bisa berarti ketidakpuasan terhadap keyakinan lama kemudian
percaya kepada yang baru. Perubahan adalah pergerakan dari situasi sekarang ke masa depan,
dari keadaan yang dikenal ke keadaan yang relatif tidak dikenal (Harigopal, 2006).
Tipe Perubahan
Tipe Perubahan Pengertian
Happened ChangePerubahan yang tidak dapat diprediksi, terjadi secara alami
karena faktor eksternal.
Planned Change
Perubahan yang direncanakan sebagai respons terhadap
tuntutan internal dan eksternal, biasanya terjadi pada aspek
matematis seperti pada perhitungan rancangan
pembangunan jembatan.
Total Change Perubahan drastis dari sistem yang telah ada.
Reactive ChangePerubahan yang merupakan respon dari peristiwa atau
serangkaian peristiwa
Transformational ChangePerubahan yang melibatkan seluruh atau sebagian besar
dari organisasi disebabkan oleh adanya ancaman.
Revolutionary ChangePerubahan yang mendadak dalam strategi dan desain
organisasi.
Strategic ChangePerubahan seluruh atau sebagian besar komponen
organisasi.
Anticipatory Change Perubahan yang terjadi sebelum peristiwa sebagai upaya
antisipasi.
Recreation
Perubahan yang menghancurkan sistem lama kemudian
membangun yang baru. Perubahannya tidak hanya menjadi
lebih baik, tetapi menjadi berbeda.
Tabel 1.Tipe Perubahan (Harigopal (2006). Management of organizational change:
Leveraging Transformation).
Teori Perubahan
Adapun teori perubahan menurut para ahli dalam Pengembangan Staf Keperawatan,
Suatu Komponen Pengembangan SDM (Swanburg, 2001), Change! Manajemen Perubahan
dan Manajemen Harapan (Kasali, 2005), Management of organizational change: Leveraging
Transformation (Harigopal, 2006), Leadership Roles and Management Functions in Nursing:
Theory and Application (Marquis & Huston, 2009), dan Theory and Research for Academic
Nurse Educators: Application to Practice (Utley, 2011), antara lain sebagai berikut.
1. Teori Lewin (1951)
Teori perubahan Lewin menjelaskan bahwa seseorang yang akan mengadakan suatu
perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan agar proses perubahan tersebut
terarah dan mencapai tujuan yang ada. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving
forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Langkah-langkah
mengelola perubahan menurut Lewin, meliputi:
i. Unfreezing (Pencairan)
Unfreezing merupakan tahap penyadaran akan kebutuhan untuk berubah, sehingga
organisasi siap menerima bahwa perubahan harus terjadi
ii. Changing (Pengubahan)
Changing merupakan proses menemukan dan mengadopsi sikap, nilai, dan tingkah laku
baru dengan bantuan agen perubahan terlatih, yang memimpin individu, kelompok, atau
seluruh organisasi melewati proses tersebut. Anggota organisasi akan menyesuaikan
diri dengan nilai, sikap dan tingkah laku dari agen perubahan, serta menyerapnya.
iii. Refreezing (Pemantapan)
Refreezing merupakan proses membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang
baru (a new dynamic equilibrium).
2. Teori Rogers (1962)
Rogers mengembangkan teori dari Lewin tentang tiga tahap perubahan dengan
menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan
tempat perubahan tersebut dilaksanakan. Terdapat lima langkah dalam mengelola
perubahan menurut Rogers (sering dikenal dengan AIETA), antara lain:
i. Awareness
Tahap awal yang menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan diperlukan adanya
kesadaran untuk berubah
ii. Interest
Tahap ini menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan harus timbul perasaan suka
atau minat terhadap perubahan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan
kesadaran untuk berubah.
iii.Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak ditemukan
hambatan selama mengadakan perubahan.
iv. Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap hasil perubahan dengan harapan sesuatu
yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan situasi yang ada.
v. Adoption
Tahapan terakhir yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang baru setelah ada uji
coba dan merasakan ada manfaatnya sehingga mampu mempertahankan hasil
perubahan.
3. Teori Lippits (1973)
Lippits mengembangkan teori Lewin dengan menambahkan tujuh langkah dalam
mengelola perubahan, meliputi:
i. Mendiagnosa Masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
ii. Pengkajian Motivasi dan Kapasitas untuk Berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
iii.Pengkajian Motivasi Agen Pembaruan dan Sumber-Sumber
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal,
organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
iv. Menentukan Tujuan Akhir Perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
v. Memilih Peran yang Tepat untuk Agen Pembaruan
Menetapkan peran dari pembaharuan sebagai agen perubahan (pendidik, peneliti, atau
pemimpin).
i. Mempertahankan Perubahan
Mempertahankan hasil dari perubahan yang telah dicapai.
ii. Menghentikan Hubungan Pertolongan
Melakukan penghentian bantuan supaya harapan peran dan tanggungjawab dapat
tercapai secara bertahap.
4. Teori Havelock
Teori Havelock merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan
yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock,
meliputi:
i. Membangun suatu hubungan
ii. Mendiagnosis masalah
iii. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
iv. Memilih jalan keluar
v. Meningkatkan penerimaan
vi. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
5. Teori Spradley
Teori Spradley juga merupakan pengembangan dari teori Lewin. Spradley
menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk
mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah.
Delapan langkah dasar Spradley adalah sebagai berikut.
i. Mengenali gejala
ii. Mendiagnosis masalah
iii. Menganalisis alternatif jalan keluar
iv. Memilih perubahan
v. Merencanakan perubahan
vi. Mengimplementasikan perubahan
vii. Mengevaluasi perubahan
viii. Menstabilkan perubahan
Referensi
Harigopal, K. (2006). Management of Organizational Change: Leveraging Transformation,
2nd edition.. New Delhi: Respons Books.
Kasali, Rhenald. (2005). Change! Manajemen Perubahan dan Manajemen Harapan. Jakarta:
Gramedia.
Marquis, Bessie L. dan Carol J. Huston. (2009). Leadership Roles and Management
Functions in Nursing: Theory and Application, 6th edition. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
Swanburg, C. Russell. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen
Pengembangan SDM, trans. Waluyo, dkk. Jakarta: EGC.
Utley, Rose. (2011). Theory and Research for Academic Nurse Educators: Application to
Practice. Ontario: Jones and Bartlett Publishers.