36
SESOSOK MAYAT BAYI DITEMUKAN DI TEMPAT SAMPAH. D7

identifikasi kasus blok 30

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: identifikasi kasus blok 30

SESOSOK MAYAT BAYI DITEMUKAN

DI TEMPAT SAMPAH.

D7

Page 2: identifikasi kasus blok 30

SkenarioSesosok mayat bayi ditemukan di suatu

tempat sampah. Masyarakat melaporkannya kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahwa semalam melihat seorang perempuan yang menghentikan mobilnya di dekat sampah tersebut dan berada disana cukup lama. Seorang anggota masyarakat sempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut.

Page 3: identifikasi kasus blok 30

Perkiraan kronologis kematian korban

Sesaat setelah korban lahir, korban secara terencana sengaja mengambil nyawa anaknya sendiri. karena takut ketahuan Korban lahir bukan pada rumah sakit ataupun bidan, mungkin lahir lewat bantuan dukun atau melahirkan sendiri. Setelah pelaku tahu bahwa korban meninggal, pelaku segera membuang korban ke tempat sampah karena takut ketahuan. Lalu pelaku pergi meninggalkan TKP.

Page 4: identifikasi kasus blok 30

Interpretasi temuan

Seorang mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di tempat sampah, di dalam kantung plastik hitam, tidak berpakaian, berlumuran darah dan masih berlendir, mekonium ditemukan namun tidak dalam jumlah banyak, berarti belum sempat mendapatkan asupan makanan dari ibunya. Tali pusat terpotong dengan rapih, sudah terpisah dari plasenta.

Page 5: identifikasi kasus blok 30

Identifikasi Bayi Identifikasi pada bayi tidak banyak

berbeda dengan identifikasi pada orang dewasa. Tetapi beberapa hal sehubungan dengan ukuran tubuh terkait perkembangan secara antropologi ragawi membedakan identifikasi bayi dengan orang dewasa,

Sehingga ciri-ciri fisik pada bayi hampir tidak membantu untuk mencari kesesuaian antara bayi dan tersangka.

Page 6: identifikasi kasus blok 30

Pada kasus ini diambil sampel darah untuk pemeriksaan golongan darah.

pemeriksaan golongan darah dalam kasus ini minimal sekali kegunaannya, apalagi tersangkanya juga tidak ada.

Page 7: identifikasi kasus blok 30

Penggunaan metode DNA finger print perlu dipertimbangkan pada kasus dugaan pembunuhan anak.

metode DNA finger printing untuk identifikasi tidak dapat dilakukan jika tidak ada tersangka sebagai pembanding.

Page 8: identifikasi kasus blok 30

Pemeriksaan makroskopik paru,

Paru berwarna merah muda tidak merata dengan taut pleura, dan menunjukkan gambaran mozaik karena alveoli sudah terisi udara.

Apeks paru kanan sudah menonjol. Gambaran marmer akibat pembuluh darah interstisial sudah terisi darah. Saat paru diiris dalam air, terlihat jelas keluarnya gelembung udara dan darah.

Page 9: identifikasi kasus blok 30

Uji apung paru, menunjukkan hasil positif (+) setelah potongan-potongan kecil dari lobus paru ditekan namun masih mengapung, karena potongan paru tersebut berisi udara residu yang tidak akan keluar.

Adanya udara di dalam saluran cerna setelah dilakukan foto rontgen. Udara ditemukan sudah berada pada usus besar, menunjukkan bayi sudah hidup selama 12-24 jam.

Page 10: identifikasi kasus blok 30

Identifikasi Forensik Pemeriksaan sidik jari Metode visual Pemeriksaan dokumen Pemeriksaan pakaian dan perhiasan Identifikasi medik Pemeriksaan gigi Pemeriksaan serologik Metode eksklusi

Page 11: identifikasi kasus blok 30

Thanatologi memastian kematian klinis , perkiraan

sebab kematian , dan perkiraan saat kematian yang panting untuk membantu penyidikan.

Tanda tidak pasti kematian, dan tanda pasti kematian.

Page 12: identifikasi kasus blok 30

Tanda kematian tidak pasti Pernafasan berhenti, dinilai selama lebih

dari 10 menit dengan cara inspeksi, palpasi, dan auskultasi

Terhentinya sirkulasi, dilnilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba

Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya karena mungkin terjadi sapsme agonal sehingga wajah tampak kebiruan.

Page 13: identifikasi kasus blok 30

Tonus otot menghilang dan relaksasi mengakibatkan pendataran daerah-daerah yang tertekan, misalnya daerah belikat dan bokong pada mayat yang terlentang.

Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah kematian

Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan dengan meneteskan air.

Page 14: identifikasi kasus blok 30

Tanda kematian pastiA. Lebam mayat (livor mortis) memperkirakan

sebab kematian, perubahan posisi mayat setelah terjadi lebam mayat yang menetap dan memperkirakan saat kematian.

B. Kaku mayat (rigor mortis) Kaku mayat timbul 1-3 jam postmortem, dipertahankan 6-12 jam

C. Penurunan suhu tubuhD. Pembusukan mulai 24 jam postmortemE. Mumifikasi 12-14 mingguF. Adiposera

Page 15: identifikasi kasus blok 30

Cara, sebab, mekanisme mati Cara kematian wajar dan tidak wajar Sebab kematian dibekap penutupan

jalan nafas Mekanisme kematian asfiksia mekanik

Page 16: identifikasi kasus blok 30

Penentuan Umur

Umur Panjang Badan (kepala-tumit)

1 bulan 1 x 1 = 1 (cm)

2 bulan 2 x 2 = 4 (cm)

3 bulan 3 x 3 = 9 (cm)

4 bulan 4 x 4 = 16 (cm)

5 bulan 5 x 5 = 25 (cm)

6 bulan 6 x 5 = 30 (cm)

7 bulan 7 x 5 = 35 (cm)

Tabel 1. Penentuan umur janin dengan rumus De Haas

8 bulan 8 x 5 = 40 (cm)

9 bulan 9 x 5 = 45 (cm)

Page 17: identifikasi kasus blok 30

Penentuan sudah atau belum dirawat Tali pusat Verniks Kaseosa(Lemak Bayi)

Pada yang telah dirawat ia telah dibersihkan demikian pua bekas-bekas darah

Pada bayi yang dibuang ke dalam air, verniks tidak akan hilang selluruhnya dan dapat ditemukan didaerah lipatan kulit,ketiak,belakang telinga,lipat paha dan lipat leher.

Pakaian

Page 18: identifikasi kasus blok 30

Pembunuhan Anak Sendiri Dalam KUHP, pembunuhan anak sendiri

tercantum di dalam bab kejahatan terhadap nyawa orang pasal 341, 342 dan 343.

Dari undang-undang tersebut kita bisa melihat ada 3 faktor penting, yaitu :

Page 19: identifikasi kasus blok 30

Ibu. Hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan pembunuhan anak sendiri. Tidak dipersoalkan apakah dia kawin atau tidak. Sedangkan bagi orang lain yang melakukan atau turut membunuh anak tersebut, dihukum karena pembunuhan atau pembunuhan berencana, dengan hukuman yang lebih berat yaitu penjara 15 tahun (ps: 338, tanpa rencana) atau 20 tahun, seumur hidup/hukuman mati (ps. 339 dan 340, denga rencana)

Page 20: identifikasi kasus blok 30

Waktu. Dalam UU tidak disebutkan batasan waktu yang tepat, tapi hanya dinyatakan “pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian”. Sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul kasih saying seorang ibu pada anaknya.

Page 21: identifikasi kasus blok 30

PsikisIbu membunuh anaknya karena terdorong rasa ketakutan akan diketahui orang telah melahirkan anak itu, biasanya karena hubungan tidak sah.

Untuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri, dengan sendirinya bayi atau anak tersebut harus dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh ibu. Bila bayi lahir mati kemudian dilakukan tindakan “membunuh”, maka hal ini bukanlah pembunuhan anak sendiri ataupun pembunuhan. Juga tidak dipersoalkan apakah bayi yang dilahirkan merupakan bayi cukup bulan atau belum cukup bulan, maupun viable atau non-viable.

Page 22: identifikasi kasus blok 30

Pemeriksaan pada Ibu

Memang benar si ibu tersebut baru melahirkan anak, ini dapat diketahui dari keadaan buah dada, rahum yang masih membesar, keluarnya cairan kemerahan dari vagina, serta tanda-tanda yang menunjukkan bahwa si ibu masih dalam masa nifas.

Pemeriksaan golongan darah hanya akan bermakna jika laki-laki yang menyebabkan terjadinya kehamilan pada si ibu tersebut diketahui; dengan demikian pemeriksaan golongan darahnya dilakukan pada si ibu, anak, dan laki-laki tersebut.

Page 23: identifikasi kasus blok 30

Adanya barang bukti yang bisa dikaitkan atau ada hubungannnya dengan barang bukti yang didapatkan pada tubuh korban, seperti: pembungkus mayat, kain yang berlumuran darah sewaktu persalinan, alat penyeret serta barang-barang bukti lainnya yang berasal dari si ibu/ tempat terjadinya persalinan

Page 24: identifikasi kasus blok 30

Aspek HukumPasal 338 KUHP Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa

orang lain, diancam karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 340 KUHP Barang siapa dengan sengaja dan dengan

rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima tahun.

Page 25: identifikasi kasus blok 30

Pasal 341 KUHP Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa

anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama sesudah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia sudah melahirkan anak, dihukum, karena makar mati terhadap anak, dengan hukuman penjara selama lamanya 7 tahun.

Pasal 342 KUHP Seorang ibu yang dengan sengaja menjalankan keputusan

yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu, dihukum penjara selama lamanya 9 tahun.

Page 26: identifikasi kasus blok 30

Pasal 343 KUHP Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan

yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dianggap kejahatan itu sebagai makar mati atau pembunuhan.

Pasal 181 KUHP Barang siapa mengubur, menyembunyikan,

mengangkut, atau menghilangkan mayat, dengan maksud hendak menyembunyikan kematian dan kelahiran orang itu, dihukum selama lamanya 9 bulan atau denda sebanyak banyaknya empat ribu lima ratus rupiah.

Page 27: identifikasi kasus blok 30

Pasal 304 KUHP Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau

membiarkan orang dalam kesengsaraan, sedang ia wajib memberi kehidupan perawatan atau pemeliharaan pada orang itu karena hukum yang berlaku atasnya atau karena menurut perjanjian, dihukum penjara selama 2 tahun 8 bulan atau denda sebanyak banyaknya empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 305 KUHP Barang siapa menaruhkan anak yang di bawah umur

7 tahun di suatu tempat supaya dipungut oleh orang lain, atau dengan maksud akan terbebas dari pada pemeliharaan anak itu, meninggalkannya, dihukum penjara sebanyak banyaknya 5 tahun 6 bulan.

Page 28: identifikasi kasus blok 30

Pasal 306 KUHP Kalau salah satu perbuatan yang diterangkan dalam pasal

304 dan 305 itu menyebabkan luka berat, maka si tersalah dihukum penjara selama lamanya 7 tahun 6 bulan.

Kalau salah satu perbuatan ini menyebabkan orang lain mati, si tersalah itu dihukum selama lamanya 9 tahun.

Pasal 308 KUHP Kalau bu menaruh anaknya itu di suatu tempat supaya

dipungut oleh orang lain, tidak lama sesudah anak itu dilahirkan oleh karena takut akan diketahui orang ia melahirkan anak atau dengan maksud akan terbebas dari pada pemeliharaan anak itu, meninggalkannya, maka hukuman maksimum yang tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi sehingga seperduanya.

Page 29: identifikasi kasus blok 30

Pasal 354 KUHP Barang siapa dengan sengaja melukai berat orang lain,

diancam, karena melakukan penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.

Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana paling lama sepuluh tahun

Pasal 355 KUHP Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih

dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 356 KUHP Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354, dan

355 dapat ditambah dengan sepertiga: Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya,

bapaknya, menurut undang-undang, istrinya atau anaknya.

Page 30: identifikasi kasus blok 30

Prosedur Medikolegal1. Pasal 133 KUHAP (1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan

menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

Page 31: identifikasi kasus blok 30

2. Pasal 179 KUHAP (1) Setiap orang yang diminta

pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keteranagn ahli demi keadilan.

Sanksi bagi pelanggar kewajiban:

Page 32: identifikasi kasus blok 30

1. Pasal 216 KUHP Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti

perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya. Demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.

Page 33: identifikasi kasus blok 30

Pasal 222 KUHP Barang siapa dengan sengaja

mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Page 34: identifikasi kasus blok 30

3. Pasal 224 KUHP Barang siapa yang dipanggil menurut

undang-undang untuk menjadi saksi, ahli, atau juru bahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undang-undang ia harus melakukannya:

Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamaya 9 bulan.

Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan.

Page 35: identifikasi kasus blok 30

Keterangan Palsu:

Pasal 267 KUHP Seorang dokter yang dengan sengaja memberi

surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 7 KODEKI Seorang dokter hanya memberikan keterangan

atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.

 

Page 36: identifikasi kasus blok 30

Kesimpulan Untuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri,

dengan sendirinya bayi atau anak tersebut harus dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh ibu (separate existence). Bila bayi lahir mati kemudian dilakukan tindakan membunuh, maka hal ini bukanlah pembunuhan anak sendiri ataupun pembunuhan. Juga tidak dipersoalkan apakah bayi yang dilahirkan merupakan bayi yang cukup bulan atau belum cukup bulan, maupun viable atau nonviable.

Pada pemeriksaan mayat bayi baru lahir, haris dibedakan apakah ia lahir mati atau lahir hidup.