74
1 Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW) PEDOMAN PISEW

Draft pedoman program pisew

  • Upload
    lihin01

  • View
    361

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Draft pedoman program pisew

1  

PengembanganInfrastrukturSosialdanEkonomiWilayah

(PISEW)

PEDOMANPISEW

Page 2: Draft pedoman program pisew

2  

SambutanDirekturJenderalCiptaKarya

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikanlimpahan rahmat dan hidayah sehingga penyusunan Pedoman Program PengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayah(PISEW)dapatdiselesaikan.Pedoman Program PISEW akanmenjadi acuan bagi para pelaksana program di tingkatpusat, provinsi, kabupaten dan kecamatan sasaran dalam penyelenggaraan program.Buku pedoman ini juga dapat menjadi acuan dan masukan bagi para pelaku danpemerhatiperencanaandanpembangunankawasanpermukimanperdesaan.PISEWmerupakanprogramyangdilaksanakanuntukmendukungkebijakanPemerintahdalammeningkatkandanmengembangkan infrastrukturyangmendorongpertumbuhanekonomikawasanpermukimandikecamatan,sertameningkatkankualitaspermukimanperdesaan seluas 78.384 ha. Pengembangan ekonomi lokal memiliki posisi strategisdalamRPJMNtahun2015‐2019.Sertaterbukabagisemuakegiatanuntukpengembangankawasan,namunharusmemenuhikriteria‐kriteriasebagaiberikut:(i)berorientasipadapengembangan wilayah atau merupakan penghubung/konektivitas antar wilayah, (ii)memprioritaskan peningkatan/pengembangan komoditas unggulan dan diusulkanmelalui kelompok masyarakat, (iii) penggunaan teknologi yang memprioritaskanpemberian kesempatan kerja kepada masyarakat setempat, (iv) mengutamakanpenggunaanmaterialsetempat, (v) tidakmenimbulkandampaknegatifbagi lingkungan,sosial,danbudaya,(vi)tidaktumpangtindihdengankegiatanAPBD,dan(vii)terintegrasidengansisteminfrastrukturyangada.Dengan dukungan Pemerintah Daerah selaku pembina pembangunan di wilayahnya,diharapkanprograminidapatmenciptakansuasanakerjayangkondusifdanenergiyangpositif bagi seluruh pelaku dalam menyelenggarakan program dan mewujudkanharmonisasiprogram.Buku Pedoman PISEW ini disusun berdasarkan evaluasi, pembelajaran dan masukanberbagai pihak. Kami harapkan pedoman ini dapat dipahami dan dilaksanakan sebaik‐baiknya oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan, sehingga program inidapatmencapaitujuan,sasarandankinerjasepertiyangdiharapkan.

DirekturJenderalCiptaKarya

DR.Ir.AndreasSuhono,M.Sc.NIP.195704181984121001

Page 3: Draft pedoman program pisew

3  

DaftarSingkatan

APBD :AnggaranPendapatandanBelanjaDaerahAPBN :AnggaranPendapatandanBelanjaNegaraBappenas :BadanPerencanaanPembangunanNasionalBappeprop :BadanPerencanaanPembangunanProvinsiBappekab :BadanPerencanaanPembangunanKabupatenBLM :BantuanLangsungMasyarakatBawasda :BadanPengawasDaerahBMD :BarangMilikDaerahBMN :BarangMilikNegaraBPD :BadanPermusyawaratanDesaBPKP :BadanPengawasanKeuangandanPembangunanCI :ChiefInspectorDED :DetailedEngineeringDesignDIPA :DaftarIsianPelaksanaanAnggaranDirjenCiptaKarya :DirekturJenderalCiptaKaryaDPR :DewanPerwakilanRakyatDPRD :DewanPerwakilanRakyatDaerahDOUM :DariOlehUntukMasyarakatFM :FasilitatorMasyarakatFT :FasilitatorTeknikFP :FasilitatorPemberdayaanHU :HidranUmumIPAS :InstalasiPengolahAirSederhanaKAK :KerangkaAcuanKerjaKMT :KonsultanManajemenTeknisKMP :KonsultanManajemenPusatKPA :KuasaPenggunaAnggaranKPM :KaderPemberdayaanMayarakatKPP :KelompokPemanfaatdanPemeliharaKPPN :KantorPelayananPerbendaharaanNegaraKSO :KerjasamaOperasionalKTM :KawasanTerpaduMandiriKTP2D :KawasanTerpilihPembangunanPusatDesaLKD :LembagaKemasyarakatanDesaLKHAP :LembarKendaliHasilAkhirPekerjaanLSM :LembagaSwadayaMasyarakat

Page 4: Draft pedoman program pisew

4  

OMS :OrganisasiMasyarakatSetempatOrmas :OrganisasiMasyarakatO&P :OperasidanPemeliharaanPAH :PenampunganAirHujanPISEW :PengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayahPKK :PembinaanKesejahteraanKeluargaPMA :PerlindunganMataAirPODES :PotensiDesaPOK :PetunjukOperasionalKegiatanPOKJA :KelompokKerjaPPA :PejabatPenggunaAnggaranPPIP :ProgramPembangunanInfrastrukturPerdesaanPPK :PejabatPembuatKomitmenPPKPKP :PejabatPembuatKomitmenPengembanganKawasan

PermukimanPKPSBBM :ProgramKompensasiPenguranganSubsidiBahanBakar

MinyakPNPMMandiri :ProgramNasionalPemberdayaanMasyarakatMandiriPNPMRIS :ProgramNasionalPemberdayaanMasyarakatMandiri

RuralInfrastructureSupportPNPMPISEW :ProgramNasionalPemberdayaanMasyarakatMandiri

PengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayahPokmas :KelompokMasyarakatPU :PekerjaanUmumPUPR :PekerjaanUmumdanPerumahanRakyatP2LDT :PemugaranPerumahandanLingkunganDesasecara

TerpaduP2DPP :PembangunanPermukimanDesaPusatPertumbuhanP3D :PemugaranPermukimandanPerumahanDesaRAB :RencanaAnggarandanBiayaRPJMN :RencanaPembangunanJangkaMenengahNasionalRPPK :RapatPersiapanPelaksanaanKonstruksiRKS :RencanaKerjadanSyarat‐syaratSAI :SistemAkuntansiInstansiSatker :SatuanKerjaSatkerPKP :SatuanKerjaPengembanganKawasanPermukimanSD :SumurDalamSE :SuratEdaran

Page 5: Draft pedoman program pisew

5  

SKS :SurveiKampungSendiriSKPD :SatuanKerjaPerangkatDaerahSPM :SuratPerintahMembayarSPP :SuratPerintahPembayaranSPPN :SistemPerencanaanPembangunanNasionalSP2D :SuratPerintahPencairanDanaTAK :TenagaAhliKabupatenToT :TrainingofTrainerTPP :TimPelaksanaPusatTPPr :TimPelaksanaProvinsiTPK :TimPelaksanaKabupatenUPM :UnitPengaduanMasyarakatUPD :UsulanPrioritasDesaUPTD :UnitPelaksanaTeknisDaerah

Page 6: Draft pedoman program pisew

6  

DaftarIsi

Daftar Singkatan 3 

Daftar Isi 6 

Bab 1 Pendahuluan 10 

1.1  Latar Belakang ..................................................................................................................... 10 

1.2  Tujuan Kegiatan ................................................................................................................... 12 

1.3  Sasaran Kegiatan .................................................................................................................. 12 

1.4  Penerima Manfaat ................................................................................................................ 12 

1.5  Indikator Kinerja .................................................................................................................. 12 

Bab 2 Kebijakan, Strategi, Pendekatan, dan Landasan Hukum 15 

2.1  Kebijakan dan Strategi ......................................................................................................... 15 

2.2  Pendekatan ........................................................................................................................... 16 

2.3  Landasan Hukum ................................................................................................................. 17 

Bab 3 Organisasi Pengelola 19 

3.1  Pembentukan Kelembagaan Pemerintah Pusat dan Daerah ................................................. 19 

3.1.1  Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan 19 

3.1.2  Tim Pelaksana Pusat 19 

3.1.3  Pemerintah Provinsi 20 

3.1.4  Pemerintah Kabupaten 22 

3.1.5  Pemerintah Kecamatan 23 

Kelompok Kerja (Pokja) Kecamatan 23 

3.2  Struktur Organisasi Konsultan ............................................................................................. 24 

3.2.1  Konsultan Pusat 24 

3.2.2  Konsultan Daerah 26 

3.2.2.1  Konsultan Manajemen Teknis (KMT) 26 

3.2.2.1.1  Tahap Persiapan 26 

3.2.2.1.2  Tahap Perencanaan 27 

3.2.2.1.3  Tahap Pra Konstruksi (Masa Pelelangan Fisik) 29 

Page 7: Draft pedoman program pisew

7  

3.2.2.1.4  Tahap Konstruksi Fisik 30 

3.2.2.1.5  Pelaporan Dan Dokumentasi 32 

3.2.2.2  Tenaga Ahli Kabupaten (TAK) 32 

3.2.2.3  Chief Inspector (CI) Error! Bookmark not defined. 

3.2.2.4  Inspector /Pengawas Lapangan 35 

3.2.2.5  Fasilitator Masyarakat (FM) 36 

3.2.2.5.1  Tugas Fasilitator Masyarakat (FM) secara umum 36 

3.2.2.5.2  Tugas Fasilitator Pemberdayaan (FP) secara khusus 37 

3.2.2.5.3  Tugas Fasilitator Teknik (FT) secara khusus 37 

3.2.2.5.4  Pelaporan dan Dokumentasi 38 

3.3  Penyedia Jasa Konstruksi ..................................................................................................... 38 

Bab 4 Komponen, Ruang Lingkup, dan Harmonisasi Kegiatan 40 

4.1  Komponen Kegiatan ............................................................................................................. 40 

4.2  Ruang Lingkup Kegiatan ..................................................................................................... 40 

4.3  Harmonisasi Kegiatan .......................................................................................................... 41 

4.3.1  Penentuan Kecamatan Sasaran 41 

4.3.2  Harmonisasi Kelembagaan 42 

4.3.3  Pendanaan 42 

4.3.3.1  Sumber Dana 42 

4.3.3.2  Mekanisme Pencairan Dana 42 

Bab 5 Kriteria dan Jenis Infrastruktur Program PISEW 43 

5.1  Kriteria Infrastruktur ............................................................................................................ 43 

5.2  Jenis–jenis infrastruktur ....................................................................................................... 43 

5.2.1  Prasarana Transportasi .................................................................................................... 43 

5.2.2  Irigasi Kecil Penunjang Produksi Pertanian/Industri ...................................................... 44 

5.2.3  Peningkatan Prasarana Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Industri, dan Pendukung Kegiatan Pariwisata .............................................................................................................. 45 

5.2.4  Prasarana Air Minum dan Sanitasi .................................................................................. 45 

Bab 6 Pengelolaan Kegiatan Program PISEW 47 

Page 8: Draft pedoman program pisew

8  

6.1  Persiapan .............................................................................................................................. 47 

6.1.1  Persiapan Tingkat Pusat .................................................................................................. 47 

6.1.2  Persiapan Tingkat Provinsi ............................................................................................. 47 

6.1.3  Persiapan Tingkat Kabupaten dan Kecamatan ................................................................ 47 

6.2  Sosialisasi ............................................................................................................................. 47 

6.2.1  Sosialisasi Tingkat Pusat ................................................................................................. 48 

6.2.2  Konsolidasi Tingkat Pusat............................................................................................... 48 

6.2.3  Sosialisasi Tingkat Provinsi ............................................................................................ 48 

6.2.4  Sosialisasi Tingkat Kabupaten ........................................................................................ 48 

6.3  Pengadaan Konsultan Daerah ............................................................................................... 48 

6.4  Perencanaan .......................................................................................................................... 49 

6.4.1  Penentuan Kawasan Prioritas Berdasarkan Potensi ........................................................ 49 

6.4.2  Pembentukan Forum Kecamatan .................................................................................... 51 

6.5  Pemilihan dan Penetapan Kegiatan ...................................................................................... 51 

6.5.1  Inventarisasi Usulan Kegiatan ......................................................................................... 51 

6.5.2  Pertemuan Kecamatan ke 1 - Kegiatan Musyawarah Hasil Sinkronisasi Kajian dan Inventarisasi Program di Kecamatan dan Desa di dalam Kawasan ..................................... 52 

6.5.3  Survei Kawasan Sasaran Program PISEW...................................................................... 52 

6.5.4  Pertemuan Kecamatan ke 2 - Kegiatan Musyawarah Penentuan Infrastruktur Terbangun53 

6.5.5  Penyusunan Dokumen Rencana Program Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Wilayah termasuk Pra DED dan RAB ................................................................................. 53 

6.5.6  Pertemuan Kecamatan ke 3 - Kegiatan Sosialisasi Hasil Penetapan ............................... 55 

6.6  Penyusunan DED dan RAB ................................................................................................. 55 

6.6.1  Sistematika Penyusunan DED ......................................................................................... 55 

6.6.2  Sistematika Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................................ 56 

6.6.2.1  Persiapan ......................................................................................................................... 57 

6.6.2.2  Tata Cara Perhitungan RAB ............................................................................................ 57 

6.7  Pelaksanaan Konstruksi........................................................................................................ 58 

6.7.1  Pengadaan Penyedia Jasa Konstruksi .............................................................................. 59 

Page 9: Draft pedoman program pisew

9  

6.7.2  Rapat Pra Pelaksanaan .................................................................................................... 59 

6.7.3  Survei Kesiapan Lokasi................................................................................................... 59 

6.7.4  Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur ........................................................................ 59 

6.7.5  Pemeriksaan Hasil Akhir Pekerjaan ................................................................................ 59 

6.7.6  Serah Terima Aset ........................................................................................................... 60 

Bab 7 Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan 62 

7.1  Pengendalian ........................................................................................................................ 62 

7.2  Pengawasan .......................................................................................................................... 62 

7.3  Evaluasi ................................................................................................................................ 63 

7.3.1  Evaluasi di Tingkat Pusat ................................................................................................ 64 

7.3.2  Evaluasi di Tingkat Provinsi ........................................................................................... 64 

7.3.3  Evaluasi di Tingkat Kabupaten dan Kecamatan ............................................................. 65 

7.4  Pelaporan .............................................................................................................................. 65 

7.4.1  Jalur Koordinasi Tim Pelaksana Kegiatan ..................................................................... 65 

7.4.2  Jalur Koordinasi Manajemen .......................................................................................... 66 

7.5  Penanganan Pengaduan dan masalah ................................................................................... 67 

7.5.1  Penanganan Pengaduan dan Masalah Masyarakat .......................................................... 67 

7.5.2  Prinsip Penanganan Pengaduan dan Masalah 68 

7.5.3  Media/Saluran Pengaduan dan Masalah 69 

7.5.3.1  Media Pengaduan 69 

7.5.3.2  Pengelolaan Pengaduan dan Masalah 70 

7.5.4  Tahapan Penanganan Pengaduan dan Masalah 71 

Bab 8 Penutup 74 

Page 10: Draft pedoman program pisew

10  

Bab1Pendahuluan

1.1 LatarBelakangBerbagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan antarwilayah, kemiskinan, dan

pengangguran, telah dilaksanakan oleh Pemerintah melalui berbagai kebijakan dan

kegiatannasional.

Kementerian Pekerjaan Umum (Direktorat Jenderal Cipta Karya) sejak tahun 1970‐an

telahmelakukanprogrampembangunanperdesaanmelaluibeberapapendekatan.Halini

diawali dengan program Pemugaran Permukiman dan Perumahan Desa (P3D) yang

bertujuan untukmeningkatkanmutu rumah/perumahan serta prasarana dan sarana di

kawasan perdesaan. Dalam pelaksanaan P3D telah dikembangkan pendekatan Tribina

(bina manusia, bina lingkungan, dan bina usaha), dan mulai dilaksanakan metode

“melatih sambil mengerjakan” yang sekarang dikenal dengan “pemberdayaan

masyarakat”.

DaripendekatanP3Dyangbersifatsektoral,berkembangdenganpendekatanholistikdan

berdimensi kawasan menjadi program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa

secara Terpadu (P2LDT). Tahun 1980‐an P2LDT dilanjutkan dengan pendekatan

Pembangunan Permukiman Desa Pusat Pertumbuhan (P2DPP), yang kemudian

berkembanglagimenjadiprogramKawasanTerpilihPembangunanPusatDesa(KTP2D).

PendekatanKTP2Dbertujuanuntukmewujudkankemandirianpembangunanperdesaan

berdasarkanpotensiunggulandiwilayahsetempat.

Program Pengembangan Kawasan Agropolitan pada tahun 2002 mulai dilaksanakan

bersama Kementerian Pertanian. Strategi yang digunakan adalah strategi mendorong

kegiatan sektor pertanian dan sektor komplemennya di wilayah perdesaan. Seiring

denganpembentukanKementerianKelautandanPerikanan,konsepinijugadilaksanakan

untuk Program Pengembangan Kawasan Minapolitan yang berfokus pada potensi

perikanan.

Dalam rangka pengembangan ekonomi lokal dan perdesaan melalui pembangunan

infrastruktur di kawasan transmigrasi, program Kota Terpadu Mandiri (KTM)

dilaksanakanbersamaKementerianTenagaKerjadanTransmigrasipadatahun2010.

Padatahun2007Pemerintahmelaksanakankebijakanterpadusebagaiupayapercepatan

penanggulangan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja melalui pemberdayaan

masyarakat dalam “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri”.

PNPM‐Mandiri dilaksanakan melalui beberapa program yang dikelola oleh beberapa

Page 11: Draft pedoman program pisew

11  

kementerian dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta pembangunan

infrastrukturdenganpolapadatkarya.

Pelaksanaan PNPM‐Mandiri dikoordinasi oleh Kemenko Kesra, dimana seluruhkecamatan di Indonesia mendapat dana dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM). Dalam kegiatan PNPM‐Mandiri, Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan

beberapaprogram,yaitu:

1) PNPM‐MandiriPerkotaan;

2) PNPM‐MandiriRuralInfrastructureSupport(RIS);3) ProgramPembangunanInfrastrukturPerdesaan(PPIP);serta

4) PNPM‐Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM‐

PISEW), dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum bersama Bappenas dan

Kementerian DalamNegeri. Dalam pelaksanaannya, Kementerian Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Cipta Karya bertindak sebagai lembaga pelaksana (executingagency) dibawah koordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/Bappenas. Kementerian Dalam Negeri membantu pelaksanaan program

terutama dalam bidang sosialisasi, diseminasi, publikasi, kampanye program, dan

pelatihan (penguatan kelembagaan). Selain bekerja sama dengan dua lembaga

tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum juga berkoordinasi dengan kementerian

terkait(pertanian,kelautandanperikanan,pendidikan,sertakesehatan).

Berdasarkan pengalaman dalam pembangunan kawasan perdesaan, Kementerian

PekerjaanUmumdanPerumahanRakyat(PUPR)memandangperluuntukmeningkatkan

dan mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan

permukiman di kecamatan, sertameningkatkan kualitas permukiman perdesaan seluas

78.384 ha. Pengembangan ekonomi lokalmemiliki posisi strategis dalamRPJMN tahun

2015‐2019,sekaligustertuangdalamNawacitaPresidenRepublikIndonesia:

Ke‐3: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah‐daerah

dandesadalamkerangkakesatuan.

Ke‐6: meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional,

sehingga bangsa Indonesia dapatmaju dan bangkit bersamabangsa‐bangsa

Asialainnya.

Ke‐7: mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor‐sektor

strategisekonomidomestik.

Beberapa sasaran Nawacita pun tertuang dalam rencana pembangunan berbagai

infrastruktur,sepertitransportasi,sanitasi,kesehatan,peningkatandanpemasaranhasil

produksi.

Page 12: Draft pedoman program pisew

12  

Berdasarkan latar belakang dan kondisi tersebut, maka Pedoman Program

PengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayah(PISEW)inidisusunsebagaiacuan

untukpelaksanaankegiatanyangakandimulaipadaTahunAnggaran2016.

1.2 TujuanKegiatanTujuan Program PISEW adalah meningkatkan pengembangan sosial ekonomi wilayah

berbasis pada potensi sumberdaya lokal untukmengurangi kesenjangan antar wilayah

melalui pembangunan infrastrukturwilayahdalam rangkameningkatkankesejahteraan

sosialmasyarakat.

1.3 SasaranKegiatanSasarankegiatanProgramPISEWmeliputi:

a. Terbanguninfrastrukturdasarskalawilayahkecamatan,yangdapatberupa:

1. infrastrukturperhubungan/transportasi;

2. infrastrukturpendukungproduksipertanian,peternakandanperikanan,industri,

danpariwisata;

3. infrastruktur pendukung pemasaran hasil pertanian, peternakan dan perikanan,

industri;serta

4. airminumdansanitasi;

b. Peningkatankapasitasdaerahdalampembangunan sosialdanekonomi lokal antara

lainkomoditasunggulansertapotensilokalnya;

c. Tersediafasilitatormasyarakatdalampelaksanaanpembangunan;

d. Peningkatankemampuandanpartisipasimasyarakatdalamprosesperencanaandan

pembangunan;

e. Pendayagunaantenagakerjalokaldalampembangunan.

1.4 PenerimaManfaatPenerimamanfaatkegiataniniadalah:

a. Masyarakatpelakuusahakecil,terutamapengusahakomoditasunggulan;

b. Masyarakatpekerjadalampelaksanaanpembangunaninfrastruktur;

c. Masyarakatumumpenggunainfrastrukturyangterbangun;dan

d. Pemerintahkabupatendankecamatanterkait.

1.5 IndikatorKinerjaKeberhasilan Program PISEW dapat diukur dari ketercapaian indikator kinerja, seperti

disajikanpadatabelberikut:

Page 13: Draft pedoman program pisew

13  

No. IndikatorKinerjaUtama

Indikator Keterangan

1 IndikatorDampak(outcome)

Mendukungupayapenurunanbiayaproduksi

Meningkatnyaaksesmasyarakatkawasanpotensialdesakepelayananinfrastrukturpendukungpengembangansosialekonomi

Meningkatnyakemampuanpemerintahdaerahdalampenyelenggaraanpembangunankawasanpotensial

MunculnyaupayaharmonisasiperencanaanpembangunanberorientasikawasandimasyarakatdenganperencanaandipemerintahdaerahkhususnyakecamatandankabupatenyangsesuaidenganRencanaTataRuangWilayahKabupaten

2 IndikatorKinerja(output)

Meningkatnyakemampuanmasyarakatdalamperencanaanpembangunan

BerfungsinyaForumKecamatandenganketerwakilandaripemerintahandesadantokohmasyarakatdalamprosespenyusunandokumenRencanaProgramPengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayah

Terselenggaranyamusyawarah–musyawarahdalamForumKecamatansebagaiwujuddemokratisasiperencanaanProgramPengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayah

Adanyaintegrasiperencanaanpembangunanantaramasyarakatdenganpemerintah

Peningkatanlayanandaninfrastrukturkawasanpotensialmelaluipembangunaninfrastruktur

Pembangunaninfrastrukturtelahdilaksanakandantepatsasaran

Infrastrukturterbangunsudahmemenuhistandarkualitassesuaidenganspesifikasiyangadasertabermanfaat

Peningkatankemampuanbagi

MobilisasiKMP,KMTdanFMdilaksanakansesuairencana

Page 14: Draft pedoman program pisew

14  

No. IndikatorKinerjaUtama

Indikator Keterangan

pelaksanadalamrangkapelaksanaanprogram,pemantauandanevaluasi

jadwalnasional Terselenggaranyapelatihan

Fasilitatordiprovinsi Prosesperencanaandan

pembangunaninfrastrukturdilaksanakanmemenuhiaspekteknissertasesuaidengankriteriayangtelahditentukan

Adanyapenguatandanpelaksanaansistemmonitoringdanevaluasi

Adanyamekanismepenangananpengaduanyangefektif

Page 15: Draft pedoman program pisew

15  

Bab2Kebijakan,Strategi,Pendekatan,danLandasanHukum

2.1 KebijakandanStrategiKebijakandalampengembangankawasankecamatankegiatanmeliputi:

a. Pengembangan potensi lokal (pertanian, peternakan dan perikanan, industri, dan

pariwisata);

b. Penyediaaninfrastrukturwilayah;c. Penguatan kemampuan kelembagaan daerah dan penguatan kemampuan

masyarakat/pelakuusaha;serta

d. Fasilitasipeningkatankemampuanusaha.

Strategi Program PISEW adalah mengembangkan ekonomi lokal untuk menciptakan

lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kemiskinan,

meliputi:

a. Sinkronisasiantarakebijakanumumdanprogrampembangunandaerah;

b. Penetapandanpengembanganpotensilokalkawasan;

c. PenguatankapasitasPemerintahDaerah;

d. Penguatanjaringanantarpelakupembangunan;serta

e. Perencanaanpembangunanwilayahyangterintegrasi.

DalamkebijakanProgramPISEWterdapat3komponenprogramyangsalingmendukung

lihat‐Gambar1

Gambar1‐KebijakanProgramPengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayah

Page 16: Draft pedoman program pisew

16  

Strategi Program PISEW adalah mengembangkan ekonomi lokal untuk menciptakan

lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kemiskinan.

Secararinci‐lihatGambar2

2.2 PendekatanDalam pelaksanaan kegiatan Program PISEW ada empat pendekatan yang dilakukan,

yaitu:

a. PartisipatifBirokratis

Pendekatan Partisipatif Birokratis dilaksanakan pada tahap persiapan dengan

mengikutsertakan aparatur pemerintah kabupaten dan kecamatan dalam

menyusun/menentukan desa berkembang (sentra produksi atau pengumpul bahan

baku) sebagai desa pusat serta desa‐desa penyangga untuk ditetapkan sebagai

kawasanProgramPISEWdalamsatukecamatan.

b. PartisipatifTeknokratis

Pendekatan Partisipatif Teknokratis, dilaksanakan pada tahap perencanaan yang

dilaksanakanolehFasilitator,PokjaKecamatan,sertaForumKecamatan(perwakilan

masyarakat) yang bersama‐sama menyusun Dokumen Rencana Pengembangan

Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah dengan hasil akhir merupakan Prioritas

RencanaInfrastrukturKawasandenganbesaranbiayanyaberupaDEDdanRAB.

Gambar2‐Strategi PengembanganPISEW

Page 17: Draft pedoman program pisew

17  

c. Teknokratis

PendekatanTeknokratisdilaksanakanpadasaatpelaksanaankonstruksiyangdalam

pelaksanaannyamenggunakanpolakontraktualantaraPPKPengembanganKawasan

Permukiman2(Perdesaan)denganpihakPenyediaJasaKonstruksi.

d. Birokratis

PendekatanBirokratisdilaksanakanantaraPemerintahProvinsidenganPemerintah

Kabupatendalam rangkamelaksanakankegiatan sosialisasi dan SerahTerimaAset

Infrastrukturterbangununtukdimanfaatkandandilakukanpemeliharaan.

2.3 LandasanHukumProgramPISEWmemilikilandasanhukumsebagaiberikut:

1. Undang‐Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan KawasanPermukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5188);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan JasaKonstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64)sebagaimanaterakhirdirubahdenganPeraturanPemerintahNomor79Tahun2015(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 245, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5748);

3. PeraturanPemerintahNomor26Tahun2008tentangRencanaTataRuangWilayahNasional(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2008Nomor48);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan PenataanRuang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 21, Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5103);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan PelaksanaanUndang‐Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun2014Nomor123,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5539);

6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengahNasionalTahun2015‐2019(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2015Nomor3);

7. Peraturan PresidenNomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan UmumdanPerumahanRakyat (LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2015Nomor16);

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42/M/ Tahun 2015 tentangPemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Struktural Eselon I di LingkunganKementerianPekerjaanUmumdanPerumahanRakyat.

Page 18: Draft pedoman program pisew

18  

9. PeraturanMenteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2015 tentang OrganisasidanTataKerjaKementerianPekerjaanUmumdanPerumahanRakyat.

10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum danPerumahanRakyat2015‐2019.

Page 19: Draft pedoman program pisew

19  

Bab3OrganisasiPengelola

3.1 PembentukanKelembagaanPemerintahPusatdanDaerah

3.1.1 PenanggungJawabProgramKementerianPekerjaanUmumdanPerumahanRakyat,melaluiDirektoratJenderalCipta

Karyabertanggungjawabterhadappelaksanaanprogramsecaranasional.

Penanggungjawabprogrammempunyaitugassebagaiberikut:

a. Menyusunkebijakanpenyelenggaraanprogram;

b. Menyusunprogramdanperencanaananggaransertakegiatantahunan;

c. Melakukanpembinaandanpengendalianpelaksanaanprogram;

d. MembentukTimPelaksanaPusat;

e. Melakukankoordinasidengankementerianterkaitdenganprogram;dan

f. MelaporkanpenyelenggaraanprogramkepadaMenteriPUPR.

3.1.2 TimPelaksanaPusatTim Pelaksana Pusat dibentuk di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui

SuratKeputusanDirekturPengembanganKawasanPermukiman,danmemilikitanggung

jawabdalampelaksanaanProgramPISEWsebagaiberikut:

a. Melaksanakan tugas Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dalam

pelaksanaankegiatan;

b. Mengoordinasi dan membina seluruh pemangku kepentingan penyelenggara

program;

c. MenyiapkanPedomanProgramPISEW;

d. Melaksanakankegiatansosialisasidandiseminasipusat;

e. Membangun kerjasama dengan seluruh pelaku program di tingkat provinsi dan

kabupaten;

f. Melakukan pengendalian penyelenggaraan program mulai tingkat nasional hingga

tingkatkecamatan;

g. Melaporkan semua progres penyelenggaraan kepada Direktur Pengembangan

KawasanPermukiman.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Tim Pelaksana Pusat dibantu oleh Tim

KonsultanManajemenPusat.

Page 20: Draft pedoman program pisew

20  

SatuanKerja/PPKTingkatPusatKegiatan Program PISEW di tingkat pusat berada pada Satuan Kerja (Satker) Kawasan

Permukiman Pusat Pertumbuhan (KPPP) sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

PejabatintisatuankerjatersebutditunjukdandiangkatolehMenteriPUPR.

Penyelenggaraan Program PISEW di tingkat pusat dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat

Komitmen(PPK)PISEW.PPKtingkatpusatbertugasmengelolaanggaranProgramPISEW

tiaptahunyangditetapkandalamDaftarIsianPelaksanaanAnggaran(DIPA).

TugasSatker/PPKPusatdapatdiuraikansebagaiberikut:

a. Menyusunkegiatandanperencanaananggaransertakegiatantahunan;

b. MengadakanKonsultanManajemenPusat;

c. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) Konsultan Manajemen Pusat dan konsep

KAKKonsultanManajemenTeknisdanFasilitatorMasyarakat;

d. Melakukan monitoring dan evaluasi program secara langsung maupun melalui

laporandarikonsultan(pusathinggakecamatan);

e. Melakukan kompilasi data dan pelaporan penyelenggaraan dari tingkat kabupaten

melaluiSatuanKerja/PPKPKP2(Perdesaan)ProvinsiyangdibantuolehKonsultan

ManajemenTeknis,termasukpengumpulanSP2D;

f. Melaporkan progres triwulanan pra dan pasca pelaksanaan kegiatan kepada Tim

PelaksanaPusat;

g. Melakukan pembinaan kepada Satker PKP Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi

terkaitpelaksanaanprogram;

h. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan aspek teknis dalam pembangunan

infrastruktur,mulaidaritahapperencanaanhinggapascapelaksanaan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Satker/PPK dibantu oleh Konsultan

ManajemenPusat.

3.1.3 PemerintahProvinsiPemerintah Provinsi, dalam hal ini Gubernur, adalah penanggung jawab pelaksanaan

program di kabupaten sasaran pada wilayah provinsi yang bersangkutan. Gubernur

bertanggungjawabmengoordinasikanpelaksanaandanpengendalianprogram.

TanggungjawabGubernurantaralain:

a. Mengoordinasikan,membina,danmengendalikanpenyelenggaraanProgramPISEW

diwilayahkerjanya;

b. Menunjuk dan mengajukan pejabat Satuan Kerja Pengembangan Kawasan

Permukinan(PKP)kepadaDirekturJenderalCiptaKarya.

Page 21: Draft pedoman program pisew

21  

SatkerPKP/PPKPengembanganKawasanPermukiman2(Perdesaan)ProvinsidanTimPelaksanaProvinsi

Pengangkatan Kepala Satuan Kerja PKP/PPK Pengembangan Kawasan Permukiman 2

(Perdesaan) Provinsi ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri PUPR berdasarkan

usulanGubernur.TugasSatkerPKP/PPKPengembanganKawasanPermukiman2dapat

diuraikansebagaiberikut:

a. MengadakanKonsultanManajemenTeknis,FasilitatorMasyarakat,danPenyediaJasa

Konstruksi(Kontraktor);

b. MelakukanpencairandanpengelolaandanasesuaiperuntukandalamDIPA;

c. MendokumentasikanSP2DdanmelaporkankepadaTimPelaksanaPusat;

d. MembuatlaporandenganbasisSistemAkuntansiInstansi(SAI)danE‐Monitoring;

e. Menyampaikan Laporan Kemajuan Keuangan dan Fisik serta semua progres

penyelenggaraan,hasilaudit,danevaluasikepadaTimPelaksanaPusattiapbulan.

Tim Pelaksana Provinsi dibentuk dari lingkungan Dinas PU Provinsi ditetapkan oleh

KepalaDinasPU,dengansusunansebagaiberikut:

a. Pengarah:KepalaDinasPU(DinasInfrastrukturPermukimanTerkait)Provinsi;

b. PenanggungJawab:KasatkerPengembanganKawasanPermukiman;

c. Ketua: Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU (Dinas Infrastruktur Permukiman

Terkait)Provinsi;

d. WakilKetua:PPKPengembanganKawasanPermukiman2;

e. Sekretaris:StafDinasPU(DinasInfrastrukturPermukimanTerkait)Provinsi;

f. Anggota:StafPPKdanDinasPU(DinasInfrastrukturPermukimanTerkait)Provinsi

(9orang).

Peran,fungsi,dantugasTimPelaksanaProvinsiadalah:

a. Mensosialisasikanprogramditingkatprovinsidankabupaten;

b. Memberikan arahan pelaksanaan dan pengendalian program, serta memastikan

bahwaproseskegiatansesuaipedomanProgramPISEW;

c. Mengoordinasikansubstansidanpelaksanaanprogramdiprovinsidankabupaten;

d. Mensinergikankegiatanpusatdandaerah;

e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program di tingkat provinsi dan

kabupaten;

f. Mengoordinasikan kegiatan perencanaan, monitoring, dan pelaporan dengan Tim

Pelaksanaditingkatkabupaten;

g. Melakukan pembinaan kepada Tim Pelaksana Kabupaten terkait pelaksanaan

pembangunaninfrastrukturkegiatan;

Page 22: Draft pedoman program pisew

22  

h. Membantu penyelesaian berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan

kegiatan,sertamengambiltindakan/sanksiyangdiperlukan.

3.1.4 PemerintahKabupatenPemerintah Kabupaten dalam hal ini Bupati, bertindak sebagai penanggung jawab

pelaksanaan program di kabupaten. Tugas pemerintah kabupaten adalah

mengoordinasikan penyelenggaraan Program PISEW di wilayah kerjanya. Pemerintah

kabupatenjugamemilikiperan:

a. MembinadanmengendalikanpenyelenggaraanProgramPISEWdiwilayahkerjanya;

b. Memelihara aset infrastruktur terbangun setelah proses serah terima dari Kuasa

PenggunaAnggaran.

TimPelaksanaKabupaten(TPK)

Tim Pelaksana Kabupaten dibentuk di tingkat kabupaten dalam lingkungan Dinas

PekerjaanUmum,ditetapkanolehKepalaDinasPUdengansusunan:

a. PenanggungJawab:KepalaDinasPUKabupaten

b. Ketua: Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU (Dinas Infrastruktur Permukiman

Terkait)Kabupaten;

c. Wakil Ketua: Kasi Bidang Cipta Karya Dinas PU (Dinas Infrastruktur Permukiman

Terkait)Kabupaten;

d. Sekretaris:StafDinasPU(DinasInfrastrukturPermukimanTerkait)Kabupaten;

e. Anggota: 2 (dua) orang staf Dinas PU (Dinas Infrastruktur Permukiman Terkait)

Kabupaten,KasiPembangunanKecamatandan1(satu)orangstafKecamatan.

Tim Pelaksana Kabupaten mendapatkan bantuan teknis dari Satker PKP/PPK

PengembanganKawasanPermukiman2(Perdesaan)ProvinsimelaluipenugasanTenaga

Ahli Kabupaten (TAKab) dan Fasilitator Masyarakat. Tugas Tim Pelaksana Kabupaten

adalah:

a. Menyelenggarakanprogramditingkatkabupatendankecamatan;

b. Mengidentifikasi dan menetapkan rencana kawasan PISEW yang difasilitasi oleh

AsistenPISEWProvinsi;

c. MelakukankoordinasidenganKonsultanManajemenTeknisdanProvinsi;

d. Melakukansosialisasidanpengenalan(orientasi)program;

e. Mensinergikankegiatanpusatdandaerah;

f. Mengoordinasikan penyusunan Rencana Kegiatan, Detailed Engineering Design(DED), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan infrastruktur yang akan

Page 23: Draft pedoman program pisew

23  

dilaksanakan,dibantuolehKonsultanManajemenTeknisselakupenyusunDEDdan

RAB;

g. Melakukan verifikasi dan menyampaikan DED dan RAB (yang disusun oleh TA

Kabupaten) kepada Satker PKP/PPK Pengembangan Kawasan Permukiman 2

(Perdesaan)Provinsiuntukdifinalisasidandilaksanakanpekerjaanfisiknya.

3.1.5 PemerintahKecamatanPemerintah Kecamatan dalam hal ini Camat, bertindak sebagai penanggung jawab

pelaksanaan program di kecamatan. Tugas Pemerintah Kecamatan adalah

mengoordinasikanpenyelenggaraanProgramPISEWdiwilayah kerjanya, secara terinci

sebagaiberikut:

a. Membentuk danmenetapkan KelompokKerja (Pokja) Kecamatan yang terdiri atas

KasiPembangunandanStafKecamatan,yangselanjutnyadiusulkansebagaianggota

TimPelaksanaKabupaten

b. Melakukan penyusunan kawasan lokasi Program PISEW bersama Tim Pelaksana

Kabupaten

c. MenentukanKawasan,berdasarkanpotensikawasanprioritas.

KelompokKerja(Pokja)KecamatanPokja Kecamatan akan memperoleh bantuan teknis dari Satker PKP provinsi melalui

penugasanFasilitatorPemberdayaan(FP)danFasilitatorTeknis(FT).

TugasPokjaKecamatanadalah:

a. Melakukan penyusunan kawasan Program PISEW bersama Tim Pelaksana

Kabupaten;

b. MengusulkandanmenyusunanggotaForumKecamatan,yangterdiriatasperwakilandesa‐desapenerimadanberasaldariorganisasimasyarakatsetempat;

c. Melaksanakanpertemuankecamatan;

d. Memfasilitasiprosesperencanaandalamrangkapenetapankegiatankonstruksiyangakandibangun;

e. Berpartisipasidalampersiapandanpengawasanpembangunan infrastruktur, terdiriatas:

(1) RapatPersiapanPelaksanaanKonstruksi(RPPK);(2) Supervisipelaksanaankonstruksi.

Page 24: Draft pedoman program pisew

24  

3.2 StrukturOrganisasiKonsultan

3.2.1 KonsultanManajemenPusatKonsultanManajemenPusatberkedudukandipusatdengantugasutamamendukungTim

Pelaksana Pusat dan Satker/PPK tingkat pusat untuk mengendalikan pelaksanaan

programditingkatnasional.

TanggungjawabdantugasKMPsecaraterperinciadalah:

1. Penyebarluasan Informasi Program ‐ peran KMP dalam penyebarluasan informasi

programadalah:

a . Melaksanakansosialisasi;

b . Pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan proses sosialisasi pada tiaptingkatan;

c . Penilaianterhadapefektifitasmediainformasi,distribusi,danpemasangannya;

d . Rekomendasi/masukanteknisterkaitinformasiprogram.

2. PengendalianProgrammencakup:

a. PenilaianterhadapkinerjapelaporanKMT;

b. PelaporanrutinkemajuanpelaksanaankepadaTimPelaksanaPusat;

c. PelaporanrutinkinerjaKMTdilapangankepadaPPKPISEW;

d. Melakukankonsolidasidankonsinyasiterkaitlaporanprogreslapangan;

e. InventarisasipermasalahandilapangandanrekomendasiTindakTurunTangan(T3);

f. Random checking kunjungan lapangan dalam pemantauan dan pengendalianprogram;

g. Penilaianterhadapprosespengendalianprogrampadasetiaplini;

h. Random checking kualitas Dokumen Rencana Program PengembanganInfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah disesuaikan dengan kecamatan yangdikunjungi;

i. Rekomendasi/masukanteknisterkaitpengendalianprogramyangakandatang.

3. MonitoringPelaksanaanProgram:

a. Melakukan kunjungan lapangan untuk sosialisasi, pelatihan, sampling, skalaurgentT3,pengaduan,permintaan,dandokumentasi;

b. Pelaporanhasilkunjunganlapangan;

c. Penilaian terhadap proses pelaksanaan program yang terjadi pada desa‐desayangdikunjungi;

d . Rekomendasi/masukanteknispelaksanaanmonitoring.

4. KonsolidasiData:

Page 25: Draft pedoman program pisew

25  

a. Melakukan analisa dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh sesuaiformatyangtelahditetapkan;

b . PemutakhirandataakhirterkompilasidenganSIMProgramPISEW;

c . Menyampaikan kawasan dalam kecamatan terpilih sebagai best practice yangdirekomendasikanuntukdiresmikan;

d . Melakukankonsolidasilaporandalamdatabaseantaralain:(1)Baselinedata,(2)Infrastruktur terbangun, (3) Jumlah tenaga kerja, (4) Titik koordinat lokasiinfrastruktur,(5)PengumpulanSP2DdanSPM;

e . Kesimpulandanrekomendasiterkaitkonsolidasidata.

5. Menyusunindikatordanvariabelevaluasiprogram,berkaitandengan:

a. EvaluasicapaianinfrastrukturrencanaterhadapRencanaProgramPISEWyangdisusun;

b. ImplementasiPedomanMonitoringdanEvaluasiPISEW;

c. Evaluasiterhadapkemajuanprogresperminggu;

d. EvaluasiterhadapkinerjadanlaporanKMT;

e. Evaluasiterhadaptiaptahapanprosespelaksanaan;

f. Evaluasiterhadappartisipasipemdadankomitmenactivitysharing6. EvaluasiPelaksanaanProgram:

a . ImplementasiPedomanMonitoringdanEvaluasiProgramPISEW;

b. Evaluasiterhadapkemajuanprogressperminggu;

c . EvaluasiterhadapkinerjadanlaporanKMT;

d. Evaluasiterhadaptiaptahapanprosespelaksanaan;

e . EvaluasiterhadappartisipasiPemdadankomitmenactivitysharing; 7. PelaporandanDokumentasi:

Pelaporan konsultan terdiri dari laporan pendahuluan, laporan mingguan, laporan

bulanan,draftfinal,danlaporanakhir.

Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting, karena memuat informasi

proses pelaksanaan sesuai capaian pada minggu yang bersangkutan dan berbagai

permasalahanyangperluditindaklanjuti. LaporanbulananKMPmerupakankonsolidasi

darilaporanmonitoringdanevaluasiolehKMT.

KMP harus memastikan bahwa pelaporan ini dapat tersampaikan secara rutin, tepat

waktu,danakuratmulaidaritingkatkecamatan,kabupaten,provinsi,hinggapusat.KMP

menyampaikanrekomendasitindakturuntanganjikapenyampaianpelaporanterlambat.

Page 26: Draft pedoman program pisew

26  

3.2.2 KonsultanDaerah

3.2.2.1 KonsultanManajemenTeknis(KMT)Konsultan Manajemen Teknis (KMT) bertugas dan bertanggung jawab memfasilitasi

pelaksanaan sosialisasi, penyebarluasan informasi, serta memberikan dukungan teknis

penyelenggaraanprogramdi tingkatprovinsi, kabupaten,dankecamatan sasaranyang

menjadiwilayahkerjanyasesuaiPedomanProgramPISEW.

KMT terdiri dari Ketua Tim, Tenaga Ahli Monitoring dan Evaluasi, Tenaga Ahli

Perencanaan Wilayah (Planologi), Tenaga Ahli Kabupaten (TAK), Chief Inspector(Koordinator Pengawas Lapangan), dan didukung Tenaga Sub Profesional antara lain:

AsistenTAMonev,Operator SIM (OPSIM)PISEW, Inspector (Pengawas Lapangan) sertaDrafter. Ketua Tim, Tenaga Ahli Monitoring dan Evaluasi, Tenaga Ahli Perencanaan

Wilayah (Planologi), OPSIM berdomisili di provinsi yang lokasinya berdekatan dengan

wilayah kabupaten sasaran. Sedangkan TAK berdomisili di kabupaten. Dalam

menjalankantugasnya,KMTbertugasmemberikanfasilitasimanajemenkegiatankepada

Tim Pelaksana Provinsi; serta koordinasi dan pembinaan pada kabupaten terhadap

pencapaian kinerja pelaksanaan program di kecamatan‐kecamatan sasaran. Untuk itu,

KMTjugabertanggungjawabterhadapkinerjafasilitator,sehinggadiperlukanbimbingan

danpengendalian secara intensifmelaluiTAK.Pada tahappelaksanaankonstruksi fisik,

KMT bertanggungjawab terhadap kinerja Pengawas Lapangan melalui pendampingan

oleh Koordinator Pengawas Lapangan, supervisi, dan pemantauan (monitoring), serta

pengendalianpengelolaankegiatandiwilayahkerjanya.

KMT melaporkan seluruh kegiatan kepada Tim Pelaksana Provinsi, Tim Pelaksana

Kabupaten,danSatuanKerjaditingkatprovinsi.SelainitujugaKMTwajibberkoordinasi

denganKMP.

TugasKMTsecaraterperinciadalah:

3.2.2.1.1 TahapPersiapanPenyebarluasanInformasiProgramPenyebarluasan programdan sosialisasimerupakan aspek penting yang harus berjalan

dengan baik di tingkat pusat dan daerah. Kampanye penyadaran publik dan penyeb‐

arluasan informasi pelaksanaan program dilakukan di tingkat pusat, provinsi hingga

kecamatan.PeranKonsultandalampenyebarluasaninformasiprogramadalah:

a. Menyusun rencana kerja konsultan dan rencana pelaksanaan program berdasarkanmasterschedulenasional;

b. MendukungpenyusunanmodulpelatihanFasilitatorMasyarakat(FM)PISEWbekerjasamadenganAsistenPISEWProvinsi;

Page 27: Draft pedoman program pisew

27  

c. MendukungpelaksanaansosialisasitingkatkabupatendanfasilitasipelatihanFM;d. Menilai proses dan efektivitas sosialisasi di tingkat provinsi dan kabupaten serta

memberikanrekomendasiteknispenyempurnaan.PengendalianProgramPeran Konsultan yang sangat penting adalan pengendalian program. Konsultan harus

dapatmenjagaprosespelaksanaanprogramsesuaidenganpedoman.Pengendalianyang

dilakukanolehKonsultanakanmencakup:

a. Menyusunrencanapengendalianprogram;b. MengkoordinirFasilitatorMasyarakatmelaksanakantugasdankewajibannya;c. BersamaAsisten PISEWProvinsimenyusun danmelaporkan secara rutin kemajuan

pelaksanaankepadaPPKPengembanganKawasanPermukiman2(Perdesaan);d. Rekomendasi/masukanteknisterkaitpengendalianprogram.MonitoringPelaksanaanProgramMonitoringPelaksanaanProgramyangdilakukanolehKonsultanmencakup:

a. Melakukan pengawasan persiapan di tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan,antara lain pembentukan Tim Pelaksana Provinsi, Tim Pelaksana Kabupaten,distribusipedomanPISEWdansurat‐suratedaran/direktif,dansebagainya;

b. Melaporkanprogrespersiapan;c. Melakukan kunjungan lapangan untuk sosialisasi, pelatihan, sampling, skala urgent

TindakTurunTangan,pengaduan,permintaandandokumentasi;d. Pelaporanhasilkunjunganlapangan;

KonsolidasiDataKonsultandalampenugasannyaterkaitkonsolidasidatamencakup:

a. Melakukan analisa dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh sesuai formatyangtelahditetapkan;

b. PemutakhirandataakhirterkompilasidenganSIMPISEW;c. Melakukan konsolidasi laporan dalam database, antara lain: (1) contact person di

setiap tingkatan, (2) tanggal pelaksanaan sosialisasi provinsi dan kabupaten, (3)mobilisasitenagaahlidanFasilitatorMasyarakat,(4)hallainyangdianggapperlu.

3.2.2.1.2 TahapPerencanaanPenyebarluasanInformasiProgramPeranKonsultandalampenyebarluasaninformasiprogramadalah:

a. Identifikasiparapihakyangakandiundangpadapertemuankecamatan;b. MembantuTimPelaksanaKabupatenuntukmengundangparapihakagarhadirpada

pertemuankecamatan;c. Melaksanakanpertemuankecamatanke‐1,2dan3;

Page 28: Draft pedoman program pisew

28  

d. Menyusun notulen pertemuan kecamatan dan melaporkan kepada pelaksana ditingkatprovinsibekerjasamadenganAsistenPISEWProvinsi;

e. Penilaianterhadapprosesdankualitaspertemuankecamatan;f. Identifikasi tenaga terampil di lokasi yang memungkinkan untuk terlibat dalam

konstruksifisik;g. Identifikasi material setempat yang memungkinkan untuk digunakan pada tahap

konstruksi;h. Rekomendasipenyempurnaanpelaksanaanpertemuankecamatan.

PengendalianProgramPengendalianyangdilakukanolehKonsultanakanmencakup:

a. MelakukanpenilaianterhadapkinerjapelaporanTAKdanFM;b. MengkoordinirFasilitatorMasyarakatmelaksanakantugasdankewajibannya;c. Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada PPK Pengembangan Kawasan

Permukiman2(Perdesaan),bekerjasamadenganAsistenPISEWProvinsi;d. Melakukankonsolidasidankonsinyasiterkaitlaporanprogreslapangan;e. InventarisasikendaladilapangandanrekomendasiTindakTurunTangan(T3);f. Melakukan penyusunan dokumen Rencana Pengembangan Infrastruktur Sosial

EkonomiWilayah termasuk didalamnya DED dan RAB yang sudah diverifikasi TimPelaksana Kabupaten serta menyampaikan kepada Satker PKP/PPK PengembanganKawasanPermukiman2(Perdesaan)diprovinsi;

g. PemeriksaankualitasDokumenRencanaPengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayahsetiapkecamatan;

h. Memberikanadvisdanrekomendasiteknis.

MonitoringPelaksanaanProgramMonitoringPelaksanaanProgramyangdilakukanolehKonsultanmencakup:

a. Melakukankunjungan lapanganuntuk sampling, skalaurgentTindakTurunTangan,pengaduan,permintaandandokumentasi;

b. Pelaporanhasilkunjunganlapangan;c. Penilaianterhadapprosesperencanaanprogram;d. Memberikanadvisdanrekomendasiteknis.

KonsolidasiDataKonsultandalampenugasannyaterkaitkonsolidasidatamencakup:

a. Melakukananalisisdanpenilaian terhadapsetiapdatayangdiperolehsesuai formatyangtelahditetapkan;

b. PemutakhirandataakhirterkompilasidenganSIMPISEW;c. Melakukan konsolidasi laporan dalam database antara lain: (1) Baseline data, (2)

Infrastrukturrencana,(3)Delineasikawasan,(4)Titikkoordinatlokasiinfrastruktur;d. Kesimpulandanrekomendasiterkaitkonsolidasidata.

Page 29: Draft pedoman program pisew

29  

EvaluasiPelaksanaanProgramEvaluasipelaksanaanprogramyangdilakukanolehKonsultanmencakup:

a. Melakukan evaluasi pelaksanaan program berdasarkan indikator dan variabel yangdisusunolehKMPmencakup:1) ImplementasiPedomanMonitoringdanEvaluasiPISEW;2) Evaluasiterhadapkemajuanprogresperminggu;3) EvaluasiterhadapkinerjadanlaporanTAK;4) Evaluasiterhadaptiaptahapanprosespelaksanaan;5) Evaluasiterhadappartisipasipemda(activitysharing);

b. Memberikanrekomendasiperbaikanpelaksanaanprogramberdasarkanhasilevaluasiyangdilaksanakan.

3.2.2.1.3 TahapPraKonstruksi(MasaPelelanganFisik)PenyebarluasanInformasiProgramPeranKonsultandalampenyebarluasaninformasiprogramadalah:

a. MengkoordinirFasilitatoruntukmelakukansosialisasirencanapembangunankepadamasyarakatdikawasansasaran;

b. Mengajakmasyarakatuntukberpartisipasiaktifmengawasipembangunanpadatahapkonstruksi.

PengendalianProgramPengendalianyangdilakukanolehKonsultanakanmencakup:

a. Memberikanmasukanterkaitpelelangan;b. Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada PPK Pengembangan Kawasan

Permukiman2(Perdesaan),bekerjasamadenganAsistenPISEWProvinsi;c. MengkoordinirFasilitatorMasyarakatmelaksanakantugasdankewajibannya;d. Melakukankonsolidasidankonsinyasiterkaitlaporanprogreslapangan;e. InventarisasipermasalahandilapangandanrekomendasiTindakTurunTangan(T3);f. Rekomendasimasukanteknisterkaitpengendalianprogramyangakandatang.

MonitoringPelaksanaanProgramMonitoringPelaksanaanProgramyangdilakukanolehKonsultanmencakup:

a. Melakukankunjunganlapanganuntukpemantauanpenyusunanbaselinekawasan;b. Pelaporanhasilkunjunganlapangan;

KonsolidasiDataKonsultandalampenugasannyaterkaitkonsolidasidatamencakup:

a. Melakukananalisisdanpenilaian terhadapsetiapdatayangdiperolehsesuai formatyangtelahditetapkan;

b. PemutakhirandataakhirterkompilasidenganSIMPISEW;

Page 30: Draft pedoman program pisew

30  

c. Melakukan konsolidasi laporan dalam database antara lain: (1) Baseline data, (2)Infrastruktur rencana, (3) Jumlah Tenaga Kerja, (4) Titik koordinat lokasiinfrastruktur;

d. Kesimpulandanrekomendasiterkaitkonsolidasidata.

EvaluasiPelaksanaanProgramEvaluasipelaksanaanprogramyangdilakukanolehKonsultanmencakup:

a. Melakukan evaluasi pelaksanaan program berdasarkan indikator dan variabel yangdisusunolehKMPmencakup:1) EvaluasicapaianinfrastrukturrencanaterhadapRencanaPISEWyangdisusun;2) ImplementasiPedomanMonitoringdanEvaluasiPISEW;3) Evaluasiterhadapkemajuanprogresperminggu;4) EvaluasiterhadapkinerjadanlaporanTAK;5) Evaluasiterhadaptiaptahapanprosespelaksanaan;6) Evaluasiterhadappartisipasipemdadankomitmenkegiatanpembangunanuntuk

lebihmengembangkankawasanPISEW(activitysharing);b. Memberikanrekomendasiperbaikanpelaksanaanprogramberdasarkanhasilevaluasi

yangdilaksanakan.

3.2.2.1.4 TahapKonstruksiFisikPenyebarluasanInformasiProgramdanPelaksanaanPerencanaanPeranKonsultandalampenyebarluasaninformasiprogramadalah:

a. Sosialisasiprosespembangunankepadamasyarakatdikawasansasaran;b. Mengajakmasyarakatuntukberpartisipasiaktifmengawasipembangunanpadatahap

konstruksi;c. Rekomendasiteknisterkaitinformasiprogram.

PengendalianProgramPengendalianyangdilakukanolehKonsultanakanmencakup:

a. MelakukanpenilaianterhadapkinerjapelaporanTAK;b. Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada PPK Pengembangan Kawasan

Permukiman2(Perdesaan),bekerjasamadenganAsistenPISEWProvinsi;c. Melakukankonsolidasidankonsinyasiterkaitlaporanprogreslapangan;d. InventarisasipermasalahandilapangandanrekomendasiTindakTurunTangan(T3);e. Randomcheckingkunjunganlapangandalampemantauandanpengendalianprogram;f. Penilaianterhadapprosespengendalianprogramditiaplini;g. Rekomendasiteknisterkaitpengendalianprogram.

MonitoringPelaksanaanProgramPada tahap konstruksi fisik, Chief Inspector (Koordinator Pengawas Lapangan)mengkoordinirInspector(PengawasLapangan)ditingkatkecamatan.

Page 31: Draft pedoman program pisew

31  

MonitoringPelaksanaanProgramyangdilakukanolehKonsultanmencakup:

a. Melakukan pengawasan pembangunan fisik, termasuk memeriksa dan mengetahuigambar‐gambarteknis(shopdrawingsdanasbuiltdrawing)yangdibuatkontraktor;

b. Melaporkanprogrespembangunanfisik;c. Memantau dan memberikan advise teknis pada proses serah terima hasil

pembangunanfisikdarikontraktorkepadaPPKPKP2;d. Memantau danmemberikan advise teknis pada proses serah terima aset terbangun

daripemerintahprovinsikepadapemerintahkabupaten;e. Melakukankunjungan lapanganuntuk sampling, skalaurgentTindakTurunTangan,

pengaduan,permintaandandokumentasi;f. Pelaporanhasilkunjunganlapangan;g. Penilaian terhadap proses pelaksanaan program yang terjadi pada kawasan yang

dikunjungi;h. Rekomendasimasukanteknisdannonteknispelaksanaanmonitoring.

KonsolidasiDataKonsultandalampenugasannyaterkaitkonsolidasidatamencakup:

a. Melakukananalisisdanpenilaian terhadapsetiapdatayangdiperolehsesuai formatyangtelahditetapkan;

b. PemutakhirandataakhirterkompilasidenganSIMPISEW;c. Menyampaikan kawasan dalam kecamatan terpilih sebagai best practice yang

direkomendasikanuntukdapatdiresmikan;d. Melakukan konsolidasi laporan dalam database antara lain: (1) Baseline data, (2)

Infrastruktur terbangun, (3) Jumlah Tenaga Kerja, (4) Titik koordinat lokasiinfrastruktur,(5)PengumpulanSP2DdanSPM;

e. Kesimpulandanrekomendasiterkaitkonsolidasidata.

EvaluasiPelaksanaanProgramEvaluasipelaksanaanprogramyangdilakukanolehKonsultanmencakup:

a. Melakukan evaluasi pelaksanaan program berdasarkan indikator dan variabel yangdisusunolehKMPmencakup:1) Evaluasi capaian infrastruktur rencana terhadap Rencana Investasi PISEW yang

disusun;2) ImplementasiPedomanMonitoringdanEvaluasiPISEW;3) Evaluasiterhadapkemajuanprogresperminggu;4) EvaluasiterhadapkinerjadanlaporanTAK;5) Evaluasiterhadaptiaptahapanprosespelaksanaan;6) Evaluasiterhadappartisipasipemdadankomitmenkegiatanpembangunanuntuk

lebihmengembangkankawasanPISEW(activitysharing);b. Memberikanrekomendasiperbaikanpelaksanaanprogramberdasarkanhasilevaluasi

yangdilaksanakan.

Page 32: Draft pedoman program pisew

32  

3.2.2.1.5 PelaporanDanDokumentasiPelaporankonsultanterdiridarilaporanpendahuluan,laporanmingguan,bulanan,draft

finaldanlaporanakhir.

KMT dan Asisten PISEW Provinsi harus memastikan bahwa pelaporan ini dapat

tersampaikan secara rutin, tepat waktu dan akurat mulai dari tingkat kecamatan,

kabupaten, provinsi dan pusat. KMT menyampaikan rekomendasi tindak turun tangan

jikapenyampaianpelaporanmengalamiketerlambatandariTAK.

KMTPISEWjugaberkewajibanuntukmelaporkanprogreskegiatanPISEWdiwebPISEW

agar para stakeholder PISEW termasuk masyarakat mendapatkan informasi terbaru

mengenai kegiatan PISEW secara kontinu. Tugas Konsultan juga adalah memastikan

bahwapelaporan‐pelaporan tersebutdapat tersampaikan secara rutin, tepatwaktudan

akurat mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat. Konsultan

menyampaikan rekomendasi tindak lanjut jika penyampaian pelaporan mengalami

keterlambatan.

Konsultan berkewajiban untuk menyerahkan laporan pelaksanaan tugasnya yang

mencakup:

a. Asistensisetiapdraftlaporansebelumdiserahkan.b. Pemenuhan kuantitas dan kualitas substansi laporan sebagaimana yang ditentukan

dalamkontrak.c. Kompilasi dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto‐foto: kegiatan‐kegiatan

persiapan,pradanpascakonstruksi(0%,25%,50%,75%,100%).

3.2.2.2 TenagaAhliKabupaten(TAK)TAK merupakan bagian dari Konsultan Manajemen Teknis yang bertugas di tingkat

kabupaten.TAKsecaraumumberkoordinasidanmemberidukungantekniskepadaTim

PelaksanaKabupatendalammendukungpelaksanaantahapankegiatanProgramPISEW,

dan penguatan kemampuan bagi para pelaksana program di tingkat kabupaten dan

kecamatan.

Secara khusus TAK dalam tahap persiapan pelaksanaan konstruksi melakukan

penyempurnaan Pra‐DetailEngineeringDesign (Pra‐DED) dan Rencana Anggaran Biaya(RAB) yang dibuat oleh Fasilitator Masyarakat menjadi DED dan RAB yang dapat

dipertanggungjawabkansecarateknis.DokumenDEDdanRABtersebutdiverifikasioleh

TimPelaksanaKabupaten,kemudiandiserahkandandifinalisasiolehPPKPengembangan

KawasanPermukiman2(Perdesaan)Provinsi.

TAK bertanggungjawab terhadap pendampingan penyusunan Dokumen Rencana

PengembanganInfrastrukturEkonomiWilayah(PISEW)termasukPra‐DEDdanRAByang

disusun oleh Fasilitator Masyarakat (FM). TAK melaporkan hasil pendampingan serta

Page 33: Draft pedoman program pisew

33  

fasilitasikegiatankepadaTimPelaksanaKabupatendanKetuaTimKonsultanManajemen

Teknis.

TugasTAKsecaraterperinciadalah:

a . Menyusun rencanakerjapelaksanaanprogramdi tingkatkabupatenyangmengacupadarencanakerjapelaksanaanprogramtingkatprovinsidannasional;

b . Membantu Tim Pelaksana Kabupaten dalam mensosialisasikan Program PISEWkepadastakeholderditingkatkabupatendankecamatan;

c . Membantu PPK Pengembangan Kawasan Permukiman 2 (Perdesaan) dalampengelolaanperencanaanDEDdanRAB;

d. Mendampingi dan memberikan bimbingan teknis kepada FM dalam prosespenyusunan Dokumen Rencana Program Pengembangan Infrastruktur SosialEkonomiWilayahdikecamatan;

e . Memverifikasi serta menyusun DED dan RAB yang dapat dipertanggungjawabkansecarateknisberdasarkanPra‐DED/RAByangdisusunolehFasilitatorMasyarakat;

f . Menyampaikan dokumen DED dan RAB kepada Tim Pelaksana Kabupaten untukdiverifikasi,kemudiandifinalisasiolehPPKPKP2(Perdesaan);

g . Mendampingi dan memfasilitasi FM dalam penyelenggaraan sosialisasi di tingkatkabupatendankecamatan;

h . MemantaudanmembimbingFMagarmemahamiprosedurdalamaspekperencanaandanpenyebarluasanprogram,sertapengendalianagarberjalansesuaipedoman;

i . Melakukan pengendalian terhadap kinerja FM dalam melaksanakan tugas dankewajibannya;

j . Membantu Tim Pelaksana Kabupaten dalam pengelolaan pengaduan denganmemberikansaranpenangananpengaduansertamelakukantindaklanjut,kemudianmelaporkan hasilnya kepada Tim Pelaksana Kabupaten dan PPK PengembanganKawasanPermukiman2(Perdesaan)selamaprosesperencanaan;

k . Melakukan koordinasi dengan Tim Pelaksana Kabupaten, dan Ketua Tim KMTdenganmelaporkanpelaksanaankegiatansecararutindanterusmenerus;

l . Memfasilitasi dan menyiapkan bahan rapat koordinasi rutin yang diselenggarakanPPK Pengembangan Kawasan Permukiman 2 (Perdesaan) di kabupaten danmenyampaikannotulenhasilrapatnya;

m. MelakukankonsolidasilaporanFMdalamdatabaseantaralain:(1)Baselinedata,(2)Titikkoordinatlokasiinfrastruktur;

n . Melakukandokumentasipadasetiaptahapanpelaksanaan(sosialisasi,persiapan,danperencanaan);

o . Melakukan evaluasi pelaksanaan tahap perencanaan Program PISEW di tingkatkabupaten;

Page 34: Draft pedoman program pisew

34  

3.2.2.3 ChiefInspector(KoordinatorPengawasLapangan)Chief Inspector (Koordinator Pengawas Lapangan) merupakan bagian dari KonsultanManajemen Teknis yang bertugas di tingkat kabupaten. Chief Inspector (KoordinatorPengawasLapangan)secaraumumberkoordinasidanmemberidukungantekniskepada

TimPelaksanaKabupatenmengawasipelaksanaankonstruksikegiatanProgramPISEW,

dan penguatan kemampuan bagi para pelaksana program di tingkat kabupaten dan

kecamatan.

SecarakhususChiefInspector(KoordinatorPengawasLapangan)padatahappelaksanaankonstruksimelakukankegiatansupervisi/pengawasansertapembinaanterhadapkinerja

Inspector(PengawasLapangan).

Chief Inspector (Koordinator Pengawas Lapangan) melaporkan hasil

supervisi/pengawasan serta fasilitasi kegiatan kepada Tim Pelaksana Kabupaten dan

KetuaTimKonsultanManajemenTeknis.

TugasChiefInspector(KoordinatorPengawasLapangan)secaraterperinciadalah:

a. Meneliti dan dimana perlu membuat penjelasan dari Syarat‐syarat Teknik dan

GambarRencana.

b. MenyediakaninformasiyangdibutuhkanKontraktor.

c. Memeriksasemuabahandanpekerjaandenganseksama.

d. Menjamin semua pengujian bahan dilakukan sesuai dengan standar yang dapat

diterima.

e. Menjamin bahwa sernua bahan akan tersedia pada waktunya dan sesuai dengan

standaryangdiperlukan.

f. Memeriksapematokan

g. Melapormengenaipenyimpangandariperaturanpemerintahatauperaturanlainnya.

h. MemberitahukanKontraktor jika terjadi penyimpangan dari Gambar Rencana atau

Syarat‐syaratTeknis.

i. Membuatdanmenyimpansemuacatatanyangperlu.

j. Menyediakanpengukurandaninformasiuntukpembayaranangsuranbulanan.

k. MengukursemuatambahandanpenguranganyangdiperintahkanPPK.

l. MenyelesaikanGambarTerlaksana(AsBuiltDrawing)

m. MembuatlaporankepadaPPKPKP2melaluiKetuaTimKMTsertatembusankepada

Tim Pelaksana Kabupatenmengenai semua perkembangan proyek padawaktunya

dansecaramemadai,meliputilaporan:

1 . Konsolidasi laporan Inspector (Pengawas Lapangan) dalam database antaralain: (1) Progres fisik dan keuangan, (2) Infrastruktur terbangun, (3) Tenagakerja, (4) Titik koordinat lokasi infrastruktur, (5) Pengumpulan SP2D dan

Page 35: Draft pedoman program pisew

35  

SPM1;

2 . Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan (pelaksanaankonstruksi,danpascakonstruksi);

3 . MenyusunLMK (LaporanManajemenKabupaten)untukdisampaikankepadaPPKPKP2(Perdesaan),danKMT;

3.2.2.4 Inspector(PengawasLapangan)Inspector (Pengawas Lapangan) merupakan tenaga pengawas lapangan yang bertugasuntukmelakukanpengawasanpekerjaankonstruksiyangdilaksanakanolehKontraktor.Dalam tugasnya Inspector (Pengawas Lapangan) berkoordinasi dengan Chief Inspector(Koordinator Pengawas Lapangan)sertaTimTeknisdariPPKPKP2(Perdesaan).Inspector (Pengawas Lapangan) menyampaikan laporan kemajuan kegiatan sehari‐haripelaksanaankonstruksi.

Adapunsecarakhusustugasdantanggungjawab Inspector(PengawasLapangan)adalahsebagaiberikut:

a. Membantu Chief Inspector (Koordinator Pengawas Lapangan) dan mengawasipelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkandokumenkontrak.

b. Bertanggung jawab Penuh Terhadap Chief Inspector (Koordinator PengawasLapangan)untukmengawasikuantitaspekerjaanyangdilaksanakankontraktor.

c. MelakukanPemeriksaangambarkerjakontraktorberdasarkangambarrencanasertamemeriksadanmemberiijinpelaksanaanpekerjaankontraktor.

d. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuaidenganprosedurberdasarkanspesifikasiteknis.

e. BerhakMenerimadanmenolakhasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasiteknis.

f. Membuat laporanharianmengenaiaktivitaskontraktoruntukkemajuanpekerjaan,terdiridaricuaca,materialyangdatang(masuk),perubahandanbentukdanukuranpekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan,pengukurandilapangandankejadian‐kejadiankhusus.

g. Memeriksagambarterlaksana(AsBuiltDrawing).h. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang

digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadipekerjaantambah(extra).

i. Membuat laporankepadaPPKPKP2ProvinsimelaluiChief Inspector (KoordinatorPengawas Lapangan) serta tembusan kepada Tim Pelaksana Kabupaten mengenaisemuaperkembanganproyekpadawaktunyadansecaramemadai.

1 Secara lebih detail lihat lampiran Panduan Pelaksanaan Pengawasan

Page 36: Draft pedoman program pisew

36  

3.2.2.5 FasilitatorMasyarakat(FM)Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan Konsultan yang ditugaskan di kecamatan

penerima program, terdiri atas Fasilitator Kecamatan (FM) dan Fasilitator Teknis (FT).

Dalammelaksanakantugasnya,FMberkoordinasidenganTAKdanPokjaKecamatan.FM

menyampaikan laporan kemajuan kegiatan kepada PPK PKP 2 Provinsi dan tembusan

kepadaTAKsertaPokjaKecamatan.

Secara umum FM bertugas menyusun Dokumen Rencana Program Pengembangan

Infrastruktur Sosial EkonomiWilayah (PISEW) untuk jangka waktu 3 tahun, termasuk

membuat Pra‐DetailEngineeringDesign (DED) dan Pra‐Rencana Anggaran Biaya (RAB)darikegiatanyangdiusulkankeTimPelaksanaKabupaten(TPK)untukdisempurnakan

menjadiDetailEngineeringDesign(DED)danRencanaAnggaranBiaya(RAB)olehTAK.

Memberikanfasilitasiataudukunganpenguatankemampuanperencanaantekniskepada

PokjaKecamatandanForumKecamatandalamprosesperencanaan.

3.2.2.5.1 TugasFasilitatorMasyarakat(FM)secaraumuma. Berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan, pemerintahan lokasi kawasan

prioritas,dantokohmasyarakatdalampelaksanaankegiatanProgramPISEW;

b. Melakukankajiandaninventarisasiprogrampadakawasanprioritasdankecamatan;

c . Berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan melakukan dan memfasilitasipertemuan‐pertemuanditingkatkecamatan;

d . MemotivasiPokjaKecamatandanForumKecamatanuntukterlibatdalammelakukansurvei kawasan serta penyusunan Dokumen Rencana Program PengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayah2;

e . MelakukanperencanaansampaiPra‐DEDdanRAB;

f . MelakukansosialisasidanmenyebarluaskanprogramkepadaseluruhmasyarakatditingkatkawasanlokasiPISEW;

g . Memotivasi Pokja Kecamatan dan Forum Kecamatan untuk berpartisipasi dalamperencanaan;

h . BerkoordinasidenganTAKdanPokjaKecamatanuntukkelancarankegiatan;

i . Menginventarisasi pengaduan dan permasalahan yang timbul untuk dilaporkankepadaTAKdanTimPelaksanakabupaten;

j . Menyusunlaporanpelaksanaankegiatanpadasetiaptahapanprogramsesuaiformatyangtelahditetapkan,kemudiandisampaikankepadaTAK;

k . MenyampaikanlaporanbulananFMkePPKPKP2Provinsiyangmemuatkonsolidasicatatanhariandanevaluasinya.

2 Secara lebih detail lihat lampiran Panduan Penyusunan Dokumen Rencana Program PISEW

Page 37: Draft pedoman program pisew

37  

3.2.2.5.2 TugasFasilitatorPemberdayaan(FP)secarakhususa. MemfasilitasiKelompokKerja(Pokja)Kecamatanmelaksanakanseluruhprosesdan

prosedurPedomanProgramPISEW;

b. Melakukansosialisasidanpenyebarluasanprogramkepadaseluruhmasyarakat;

c. Mengajakmasyarakatmengikutisosialisasidanpertemuankecamatan;

d. Melakukan pendampingan dan fasilitasi dalampelaksanaan pertemuan kecamatandenganaspekpeningkatankemampuanmekanismepelaksanaanprogram;

e. Memotivasimasyarakatuntukmelakukan identifikasipermasalahandankebutuhandalamaspekekonomi,sosial,danlingkunganmasyarakat;

f. Memotivasi Pokja Kecamatan dalam penyusunan Dokumen Rencana PISEWKecamatan melalui Survei Kawasan Sasaran Program PISEW, identifikasipermasalahan,penelaahandokumenhasilMusrenbangKecamatan;

g. Memotivasi dan mendampingi Pokja Kecamatan agar terlibat dalam penyusunanBasicDesigndanRAB;

h. Menginventarisasi pengaduan dan permasalahan yang timbul, dan melaporkankepada Pokja Kecamatan, TAK (jika sudah dimobilisasi) dan Tim PelaksanaKabupaten;

i. Melakukan pendampingan dan pelatihan manajemen kelambagaan dalammembangun jaringankerjasamadanchannellingDokumenRencanaPengembanganInfrastrukturSosialEkonomiWilayah;

j. MenyusundokumenRencanaPengembangan InfrastrukturSosialEkonomiWilayahuntukjangkawaktu3tahun;

k. Membantu Tim Pelaksana Kabupaten melakukan publikasi dan penyebarluasaninformasipelaksanaanprogram;

l. Melakukan koordinasi dan melaporkan secara rutin kepada Pokja Kecamatan danTimPelaksanaKabupaten.

3.2.2.5.3 TugasFasilitatorTeknik(FT)secarakhususa. Menyusunrencanakerjapelaksanaanprogramdi tingkatkecamatanyangmengacu

padarencanakerjapelaksanaanprogramditingkatprovinsi;

b. Memberikan pemahaman kepada Pokja Kecamatan mengenai petunjuk teknisinfrastruktur,penyusunanBasicDesigndanRABdanmanajemenproyek;

c. Melakukanpendampinganmusyawarahkecamatan;

d. Melakukan identifikasi permasalahan infrastruktur bersama Pokja Kecamatan danrelawan;

e. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan Dokumen Rencana InvestasiProgramPISEW;

f. Mendampingi masyarakat melakukan identifikasi permasalahan dan kebutuhaninfrastruktur;

Page 38: Draft pedoman program pisew

38  

g. MelakukanpenyusunandokumenBasicDesigndanRAB;

h. Melakukan pelaporan secara berkala kepada PPK PKP 2 dan Tim PelaksanaKabupaten,ditembuskankepadaTAK(jikasudahdimobilisasi);

3.2.2.5.4 PelaporandanDokumentasiPelaporan konsultan terdiri dari laporan pendahuluan, laporanmingguan, bulanan dan

laporanakhir.

Laporanmingguanmenjadilaporanyangsangatpenting,karenaakanmemuatinformasi

prosespelaksanaansesuaidengancapaianpadamingguyangbersangkutandanberbagai

permasalahan yang perlu ditindaklanjuti. Laporan bulanan FM merupakan konsolidasi

darilaporanmonitoringdanevaluasimingguan.

FMharusmemastikanbahwapelaporaninidapattersampaikansecararutin,tepatwaktu

danakuratmulaidaritingkatkecamatan,kabupatenhinggaprovinsi.

3.3 PenyediaJasaKonstruksiPemilihan dan penunjukan Penyedia Jasa Konstruksi, dilakukan berdasarkan peraturan

perundanganterkaitpengadaanbarangdanjasapemerintah.

BaganAlurStrukturOrganisasiProgramPISEW,lihatgambar3

Page 39: Draft pedoman program pisew

39  

  Garis Pengendalian 

Garis Koordinasi Garis Pelaporan Garis Laporan Tembusan 

Gambar3‐BaganAlur StrukturOrganisasiProgramPISEW

Tim Pelaksana Kabupaten 

Subdit PKP Perdesaan 

(Koordinator)

 

Kementerian PUPR 

Ditjen  Cipta Karya 

Direktorat PKP

Konsultan  Manajemen Pusat 

Tim Pelaksana Pusat 

  

Pemerintah Provinsi 

 

 

  

 

 

Pemerintah 

Kabupaten 

Pemerintah 

Kecamatan 

Dinas PU Kabupaten 

Pokja 

Kecamatan 

 

Fasilitator Masyarakat 

Pelaksana Konstruksi 

Inspector Lapangan 

Subdit PKP Perdesaan (Ketua Tim) 

Satker/PPK Pusat

Tim Pelaksana Provinsi

Satker/PPK Provinsi

Ketua Tim Konsultan Manajemen Teknis 

Tenaga Ahli Kabupaten

Chief Inspector 

Page 40: Draft pedoman program pisew

40  

Bab4Komponen,RuangLingkup,danHarmonisasiKegiatan

4.1 KomponenKegiatanRangkaian kegiatan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

melaluikomponenkegiatan,sebagaiberikut:

a. PeningkatanKemampuanMasyarakat

Komponen penguatan kemampuan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan

untukmembangun kesadaran kritis dan kemandirianmasyarakat yang terdiri dari

pengkajiandaninventarisasiprogramdidesadankecamatan,pemetaanpotensidan

permasalahan,sertakebutuhanpengembangankawasan.

b. Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, dan

PelakuLokal

Komponen peningkatan kemampuan kelembagaan pemerintah kabupaten,

kecamatan, dan pelaku lokal/kelompok peduli lainnya, agar mampu menciptakan

situasi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat dalam menyusun

rencanakawasanberbasisdesaberkembangsebagaipusatkawasansertapenentuan

desa‐desapenyangga.

c. PembangunanInfrastrukturKawasan

Komponen pembangunan infrastruktur kawasan merupakan hasil dari proses dua

komponen kegiatan diatas, yang ditujukan dalam rangka meningkatkan sosial,

ekonomiwilayahmelaluipenyediaaninfrastruktur.

4.2 RuangLingkupKegiatanRuang lingkup kegiatan pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan untuk

pengembangankawasan,namunharusmemenuhikriteria‐kriteriasbb:

a. Berorientasipadapengembanganwilayahataumerupakanpenghubung/konektivitas

antarwilayah;

b. Memprioritaskan peningkatan/pengembangan komoditas unggulan dan diusulkan

melaluikelompokmasyarakat;

c. Penggunaan teknologi yangmemprioritaskan pemberian kesempatan kerja kepada

masyarakatsetempat;

d. Mengutamakanpenggunaanmaterialsetempat;

e. Tidakmenimbulkandampaknegatifbagilingkungan,sosial,danbudaya;

f. TidaktumpangtindihdengankegiatanAPBD;dan

g. Terintegrasidengansisteminfrastrukturyangada.

Page 41: Draft pedoman program pisew

41  

4.3 HarmonisasiKegiatanDalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan Program

PISEW,dilakukanharmonisasipadaaspek‐aspeksebagaiberikut:

4.3.1 PenentuanKecamatanSasaranHarmonisasi pemilihan kecamatan sasaran ditujukan untuk memadukan aspek

keterpaduankawasandanmanfaat.

LokasipelaksanaankegiatanProgramPISEWadalahkawasanpermukimandikecamatan

yangditetapkanolehMenteriPUPRberdasarkan:

a. Usulanpemerintahdaerahyangmerupakanlokasiprioritaspengembanganwilayah;

b. Kecamatanmemiliki potensi unggulan yang ditetapkan dalamRencana Tata Ruang

WilayahKabupatensertadisesuaikandenganketersediaanAnggaran.

Konseppeemilihandanpenetapanlokasilihatgambar4

Gambar4‐KonsepPemilihandanPenetapanLokasi

Page 42: Draft pedoman program pisew

42  

4.3.2 HarmonisasiKelembagaanHarmonisasikelembagaandilakukanmelalui:

a. Penguatan kemampuan kelembagaan pemerintah kabupaten dan kecamatan yang

tanggap terhadap persoalan pengembangan potensi kawasan yang selaras dengan

RencanaTataRuangWilayahKabupaten;

b. Peningkatan kerjasama antar desa dengan membentuk Forum Kecamatan agar

terlibatdalamprosesperencanaanpartisipatif.

4.3.3 PendanaanHarmonisasi pendanaan ini bertujuan agar penggunaan dana lebih efektif dan efisien,

sertapembiayaankegiatantidaktumpangtindihdaritingkatpusatsampaidaerah.

4.3.3.1 SumberDanaKegiatan ini dilaksanakan menggunakan dana yang bersumber dari APBN, APBD dan

sumberperolehanlainnyasesuaidenganperaturanperundangan.

Setiap kecamatan menerima anggaran pembangunan konstruksi fisik dengan pagu

sebesarRp1,2MiliarperkecamatanyangbersumberdariAPBN.Padatingkatpusatdan

provinsi juga dialokasikan dana untuk kegiatan pendampingan meliputi pengadaan

Konsultan Manajemen Teknis (KMT), pengadaan konsultan individu Sub‐Profesional,

pengadaan konsultan individu Fasilitator Teknik dan Pemberdayaan, biaya sosialisasi,

diseminasi,danpublikasiditingkatprovinsidankabupaten,pelatihanditingkatprovinsi

dankabupaten;sertapemantauanditingkatkabupatendankecamatan.

4.3.3.2 MekanismePencairanDanaMekanisme pengajuan pencairan dana oleh Penyedia Jasa Konstruksi terhadap Pejabat

Pembuat Komitmen Pengembangan Kawasan Permukiman 2 (Perdesaan), akan diatur

dalam kontrak antara pemberi pekerjaan dengan penyedia jasa dengan peraturan

perundangan.

Page 43: Draft pedoman program pisew

43  

Bab5KriteriadanJenisInfrastrukturProgramPISEW

5.1 KriteriaInfrastrukturKegiatanpembangunaninfrastrukturyangakandilaksanakanharusmempertimbangkan

beberapahalsebagaiberikut:

a. Berorientasipadapengembanganwilayah,ataumerupakanpenghubung/konektivitas

antarwilayahdapatberperanuntukmembukaisolasiwilayah;

b. Lahanuntukruangmilikjalantelahtersedia;

c. Menghubungkan ke lokasi kegiatan sosial dan ekonomi (pasar, tempat pelelangan

ikan,sentraproduksi,sentraindustri,lokasiwisata,prasaranapendidikan,prasarana

kesehatan);

d. Memprioritaskan peningkatan/pengembangan komoditas unggulan dan diusulkan

melaluikelompokmasyarakat;

e. Teknologitepatgunadenganmemperhatikannilaikearifanlokal;

f. Dilaksanakandalamwaktuyangsingkat;

g. Mengutamakanpenggunaanmaterialsetempat;

h. Tidakmenimbulkandampaknegatifbagilingkungan,sosial,danbudaya;

i. TidaktumpangtindihdengankegiatanAPBD;dan

j. Terintegrasidengansisteminfrastrukturyangada.

5.2 Jenis–jenisinfrastrukturPembangunaninfrastrukturberdasarkanjenisnyaterdiriatas:

5.2.1 PrasaranaTransportasia) InfrastrukturJalandanJembatan

Pembangunan dan peningkatan jalan meliputi: jalan lingkungan, jalan poros, jalan

produksi, jembatan, danbangunanpelengkap (talud, gorong‐gorong, drainase, dll.),

yangmempertimbangkankriteriateknissebagaiberikut:

1. Memenuhistandarteknisinfrastrukturjalandanjembatan;

2. Desain teknis yangmemperhatikanmasalah keselamatan dan kenyamanan bagi

penggunainfrastruktur;

3. Harusfungsional;

b) InfrastrukturTambatanPerahu

Pembangunan baru ataupun peningkatan/rehabilitasi tambatan perahu harus

dilengkapi dengan jalan penghubung antara tambatan perahu dan akses ke

permukiman.

Page 44: Draft pedoman program pisew

44  

Tambatan perahu merupakan terminal penghubung jalan darat dengan sistem

transportasi sungai, laut, dan danau. Tambatan perahu juga dapat berupa bagian

kelengkapansistempelayananmasyarakat,baikyangsudahadamaupunyangakan

dibangun ‐ mencakup tempat pelelangan ikan, dermaga bongkar muat, tempat

rekreasi,lokasiparkirumum,gudang,sertajalanpenghubungantartambatanperahu

denganperumahandanpermukiman.

Persyaratanpenentuanlokasi:

a. Tidakmudaherosi;

b. Padabagiansungaiyanglurus;

c. Lalulintasperahudankegiatanberadadisekitartambatanperahu;

d. Sekitarlokasiharusbersih;

e. Lokasiuntukpenempatanbahanbangunan,tempatkerja,dantambatanperahu

harustersedia.

Spesifikasi teknis jalan dan jembatan dapat dilihat padaBukuPedoman Sederhana

PembangunanInfrastrukturJalandanJembatandiPerdesaanbesertatambahannya.

Jenis konstruksi yang spesifikasinya tidak terdapat pada buku pedoman tersebut,

dapat mengacu pada Standar Teknis Jalan dan Jembatan lainnya yang diterbitkan

olehKementerianPekerjaanUmum.

5.2.2 IrigasiKecilPenunjangProduksiPertanian/IndustriPembangunan, peningkatan dan rehabilitasi irigasi, embung/kolam penampung air,

bendung sederhana atau air tanah/mata air yang dapat dikelola secara mandiri oleh

masyarakat.

Pembangunaninfrastrukturirigasiperdesaandilakukandenganmemperhatikankriteria‐

kriteriasebagaiberikut:

a. Irigasiperdesaanadalahirigasiyangdikelolamasyarakat;

b. Luasareairigasiperdesaansekitar60‐100hektar;

c. Bukan bagian dari irigasi teknis atau irigasi yang telah masuk inventarisasi Dinas

Pengairan;

d. Kategori kegiatan adalah pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan

peningkatan;

e. Jenis infrastruktur: bangunan pengambilan, saluran, bangunan air, dan bangunan

pelengkap;

f. Fasilitasirigasiakanmenguntungkanmasyarakatpetanididesa.

Pemilihansolusiteknisuntukirigasiperdesaanharusmempertimbangkanhalberikut:

a. Kebutuhanpelayanan;

Page 45: Draft pedoman program pisew

45  

b. Sumberairbaku;

c. Kualitasdankuantitasairbaku;

d. Petageo‐hidrologi;

e. Datacurahhujan;

f. Datageologi.

5.2.3 Peningkatan Prasarana Pertanian, Peternakan dan Perikanan,Industri,danPendukungKegiatanPariwisata

Pembangunandanpeningkatansaranapemasaranpertanian,peternakandanperikanan,

serta industri kecil dapat berupa bangunan pasar, gudang, lantai jemur, dsb. serta

infrastrukturpendukungkegiatanpariwisatasebagaisektorunggulankawasan.

5.2.4 PrasaranaAirMinumdanSanitasia. AirMinum

Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi pembangunan air minum berupa

sumurgali,sumurpompatangan,penangkapanmataair,penampunganairhujan,

pengelolaanairpermukaan,instalasipengolahanairsederhana,danhidranumum.

Pembangunaninfrastrukturairminumdilakukandenganmemperhatikankriteria‐

kriteriasebagaiberikut:

‐ Diperuntukkanbagimasyarakatmiskinyangrawanairminum,yaitudesayang

air tanah dangkalnya tidak layakminumkarena payau/asin atau langka, dan

selalumengalamikekeringanpadamusimkemarau;

‐ Meringankan masyarakat dari perjalanan jauh dan antri air untuk

membebaskan waktu mereka, hingga bermanfaat untuk kegiatan produktif

lainnya;

‐ Daerah tersebutmemilikipotensiair tanahdalam,sungai,ataumataairyang

berjarakkuranglebih3kmdaripermukiman;

‐ Daerahyangtidakmempunyaipotensisumberairbakusepertitersebutpada

“butir tiga” diatas, adalah daerah yang memiliki curah hujan minimal 2.000

mm/tahun;

‐ Daerah yang tidak sesuai dengan kriteria seperti tersebut diatas, dan/atau

merupakandaerahyangberadapadakepulauan,dapatmemanfaatkanpotensi

sumberairbakuairlautmelaluiprosesdestilasi.

b. Sanitasi

Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi sanitasi berupa drainase

Page 46: Draft pedoman program pisew

46  

permukiman, air limbah komunal, dan persampahan, dengan memperhatikan

kriteria‐kriteriasebagaiberikut:

‐ Memenuhipersyaratankesehatandankeselamatanbagimasyarakatumum;

‐ Memastikan bahwa sistem yang direncanakan adalah sistem sanitasi terbaik

yangdapatditerapkandidaerahtersebut;

‐ Pelaksanaanpembangunansistemsanitasiterpilihharusdilaksanakandengan

biayayangpalingefektif;

‐ Sistem sanitasi terpilih merupakan kesatuan dari setiap bagian sistem yang

dapatberoperasisecaraterintegrasi;

‐ Merupakaninfrastruktursanitasikomunalyangdapatdimanfaatkanlangsung

olehmasyarakat;

‐ Sistem sanitasi yang menghargai bahwa perempuan mempunyai kebutuhan

sanitasikhusus.

Pemilihan solusi teknis untuk sanitasi perdesaan harus mempertimbangkan hal

berikut:

‐ Mengurangi ‐ bukan menghilangkan ‐ bau yang menyengat yang biasanya

dihasilkandariprosespembusukanpadasistemsanitasiterbangun;

‐ Mencegahlalatatauseranggalainkeluarmasukkedalambagian/elemendari

sistemsanitasi;

‐ Terjangkauolehmasyarakatpenggunanya;

‐ Higienis,mudahdalampenggunaandanpemeliharaanolehmasyarakatumum.

Page 47: Draft pedoman program pisew

47  

Bab6PengelolaanKegiatanProgramPISEW

6.1 Persiapan

6.1.1 PersiapanTingkatPusatPersiapanpelaksanaanProgramPISEWdenganmembentukkelembagaandipusatyaitu:

a. PenanggungjawabPelaksanaanKegiatan

Kementerian PekerjaanUmumdan PerumahanRakyat,melaluiDirektorat Jenderal

CiptaKaryabertanggungjawabterhadappelaksanaankegiatansecaranasional.

b. TimPelaksanaPusat

TimPelaksanaPusatdibentukdilingkunganDirektoratJenderalCiptaKaryamelalui

Surat Keputusan Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, dan memiliki

tanggung jawab dalam pelaksanaan Program PISEW,memastikan penyelenggaraan

proses seleksi pengadaan barang dan jasa konsultansi, sampai terbentuknya

KonsultanManajemenPusat.

6.1.2 PersiapanTingkatProvinsiPersiapanpelaksanaanProgramPISEWdiprovinsidikoordinasikanolehTimPelaksana

Provinsi dan dilaksanakan oleh Satker PKP dan PPK Pengembangan Kawasan

Permukiman 2 (Perdesaan), sampai dengan penyelenggaraan proses pengadaan jasa

konsultansidanpenyediajasakonstruksi.

6.1.3 PersiapanTingkatKabupatendanKecamatanPersiapanpelaksanaanProgramPISEWdikabupatendikoordinasikanolehTimPelaksana

KabupatendanPemerintahKecamatanyangdimulaidenganurutansebagaiberikut:

a. IdentifikasiPusatKawasan

b. IdentifikasiPenyanggaKawasan

c. PenentuanKawasan,berdasarkanpotensikawasanprioritas

d. PembentukanForumKecamatanProgramPISEW

e. PenyusunanDokumenRencanaProgramPISEW

6.2 SosialisasiKegiatansosialisasidilakukanuntukmemperkenalkankegiatankepadamasyarakat luas

dan para pemangku kepentingan. Hal‐hal yang disampaikan meliputi kebijakan,

pengertian, tujuan, konsep, mekanisme pelaksanaan agar terbangun pemahaman,

kepedulian,sertadukunganterhadapkegiatanProgramPISEW.

Sosialisasi dan penyebarluasan informasi dilakukan melalui berbagai media sosialisasi

dankomunikasisecaramenerussepanjangpelaksanaankegiatanProgramPISEW.

Page 48: Draft pedoman program pisew

48  

6.2.1 SosialisasiTingkatPusatKegiatansosialisasisekaliguspeluncurankegiatanProgramPISEWdipusatdilaksanakan

di Jakarta, diikuti oleh Pemerintah Provinsi dan Satker PKP/PPK PKP 2 (Perdesaan)

Provinsi.Dalamkegiatan iniakandisampaikankonsepserta tata laksanakegiatan,serta

komitmendaerahuntukpelaksanaankegiatan.

6.2.2 KonsolidasiTingkatPusatKegiatankonsolidasiadalahkegiatanpenguatankemampuanpelakuyangmeliputiSatker

PKP/PPK PKP 2 (Perdesaan) Provinsi dan Tim Pelaksana Kabupaten. Pada kegiatan

konsolidasi, disampaikan hal‐hal yang terkait pemahaman konsepsi dan fasilitasi

perencanaan,pelaksanaan,sertamonitoringdanevaluasi.

6.2.3 SosialisasiTingkatProvinsiKegiatansosialisasidiprovinsidiikutiolehTimPelaksanaKabupaten. Padakegiatanini

akan disampaikan hal‐hal terkait pemahaman konsepsi dan fasilitasi perencanaan,

pelaksanaan,sertamonitoringdanevaluasiditingkatkabupatendankecamatan.

6.2.4 SosialisasiTingkatKabupatenKegiatan sosialisasi bertujuan menyampaikan kebijakan‐kebijakan nasional pada

pelaksanaankegiatanTahunAnggaranberjalandanmenyampaikanhal‐halyang terkait

pemahaman konsepsi dan fasilitasi perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan

evaluasiditingkatkecamatan.

Sosialisasi tingkat kabupaten yang dilaksanakan oleh PPK PKP 2 (Perdesaan) Provinsi

akan diikuti oleh pelaku kegiatan, baik dari unsur pemerintahmaupun konsultan yang

akan ditugaskan di tingkat kecamatan, yaitu: DPRD, SKPD Kabupaten Terkait, Camat,

Pokja Kecamatan, Kepala Desa (kawasan prioritas berdasarkan potensi), Fasilitator

Masyarakat danLSM setempat. Pihak‐pihak tersebut diharapkanmampumeningkatkan

kemampuankelembagaanpemerintahkabupatendankecamatanyangtanggapterhadap

persoalanpengembanganpotensikawasanselarasdenganRencanaTataRuangWilayah

Kabupaten.

6.3 PengadaanKonsultanDaerahPengadaankonsultandidaerahdilakukanolehPPKPKP2(Perdesaan)Provinsidengan

menggunakanperaturanperundanganyangberlaku, terkaitpengadaanbarangdan jasa

pemerintah,selanjutnyadiaturdalamdokumenKerangkaAcuanKerja(KAK)pengadaan

konsultan.

Page 49: Draft pedoman program pisew

49  

6.4 PerencanaanProses pengambilan keputusan rencana pengembangan infrastruktur sosial ekonomi

wilayah melibatkan perwakilan masyarakat dan pemerintah sesuai fungsinya masing‐

masing. Mekanisme perencanaan partisipatif terdiri atas perencanaan dalam satu

kawasanprioritasberdasarkanpotensisertaperencanaankoordinatifdikabupaten.

6.4.1 PenentuanKawasanPrioritasBerdasarkanPotensiKawasan sasaran Program PISEW adalah kawasan yang terdiri dari satu desa

berkembangyangmerupakandesasentraproduksiataupundesapengumpulbahanbaku,

dengandidukungdesapenyanggadalamsatukecamatan.Pelaksanaanpenentuan lokasi

kawasanprioritasberdasarkanpotensidilakukanolehTimPelaksanaKabupatenbersama

Pemerintah Kecamatan (Camat). Tim Pelaksana Kabupaten bisa mengusulkan anggota

tambahandalamtimapabiladirasaperlu,danmemungkinkansebagainarasumberuntuk

bidangteknistertentu,sertabidangilmuekonomidansosialkemasyarakatan.

Langkah‐langkahyangdilakukandalamprosespenentuankawasanprioritasberdasarkan

potensisasaranProgramPISEWadalah:

a. PengumpulanDokumenPendukung

Melakukanpengumpulanseluruhdokumenyangadadidesadalamkecamatandan

kabupaten guna mengetahui rencana pembangunan serta potensi masing‐masing

desadankecamatansertakesesuaiandenganRTRW.Kegiatanyangdilakukanadalah

mengumpulkan dan menginventarisasi dokumen‐dokumen pendukung sebagai

berikut:

‐ RencanaTataRuangWilayah(RTRW)danRencanaDetailTataRuang(RDTR);

‐ IndeksPembangunanDesa(IPD)danIndeksDesaMembangun(IDM);

‐ RencanaPembangunanJangkaMenengah(RPJM)Kabupaten;

‐ RencanaPengembanganInvestasiInfrastrukturJangkaMenengah(RPI2JM);

‐ Dokumenterkaitdenganpembangunankawasan.

Dokumen‐dokumen tersebut diatas merupakan bahan rujukan dalam menyatukan

persepsi mengenai pemahaman tentang pusat kawasan serta penyangga kawasan

untukmenentukankawasanprioritas.Darihasilkajianterhadapreferensidokumen

tersebut, diharapkan ada kesepahaman mengenai definisi serta ciri‐ciri terhadap

pusatkawasandanpenyanggakawasan(hinterland).

b. IdentifikasiPusatKawasan

Setelah melakukan kajian terhadap dokumen‐dokumen pendukung tersebut,

diperoleh data desa‐desa berkembang sebagai pusat kawasan atau pusat

pertumbuhan. Selanjutnya akan dikoordinasi dan dikonsolidasikan dengan

Pemerintah Kecamatan untukmenentukan desa‐desa yangmemenuhi kriteria dan

Page 50: Draft pedoman program pisew

50  

persyaratan sebagai pusat kawasan. Berdasarkan hasil kajian serta konsolidasi di

tingkat kecamatan, ada kemungkinan muncul lebih dari satu desa sebagai desa

berkembangyangberpotensisebagaipusatkawasan.

c. IdentifikasiPenyanggaKawasan

Tahapan identifikasi penyangga kawasan dapat dilakukan jika kawasan sudah

diperoleh. Dengan kemungkinan ada lebih dari satu pusat kawasan, maka Tim

PelaksanaKabupatenbersamaPemerintahKecamatanmelakukandeliniasikawasan

dengan penyangga kawasan. Dari hasil deliniasi tersebut, ada kemungkinan dalam

satukecamatanterdapatlebihdarisatukawasan.

d. PenetapanKawasanPrioritasBerdasarkanPotensidalamProgramPISEW

Berdasarkan hasil penentuan kawasan, dapat dilakukan penetapan kawasan

berdasarkan prioritas dan keselarasan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten, kawasan yang sesuai tujuan kegiatan Program PISEW serta dokumen

hasilMusrenbangKecamatan.

Selanjutnya hasil penetapan kawasan Program PISEW dibuat berita acara yang

diketahuiolehTimPelaksanaKabupaten3.

AlurPenetapanKawasanPrioritasProgramPISEWdapatdilihatpadagambar5.

Gambar5‐AlurPenetapanKawasanProgramPISEW

3 Lampiran Pedoman Penyusunan Dokumen Inventarisasi Program PISEW

Page 51: Draft pedoman program pisew

51  

6.4.2 PembentukanForumKecamatanDalamrangka persiapanpelaksanaanperencanaan,perlu adanya forumyangmewakili

masyarakat, yang selanjutnya akan terlibat dalamproses perencanaan dari bawah atau

yangdapatdilibatkandalampembangunan infrastruktur.Forumtersebutdibentukoleh

kecamatan dan merupakan Forum Kecamatan, yang dalam proses pembentukannya

dilakukanlangkah‐langkahsebagaiberikut:

a. Mengidentifikasi lembaga‐lembaga yang sudah ada di kawasan prioritas sasaran

ProgramPISEW;

b. Mengidentifikasi tokoh masyarakat, Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM), dan

parapelakupembangunanyangberadadidalamkawasandankecamatan.

Selanjutnya Forum Kecamatan ini akan terlibat dalam proses perencanaan secara

bersama‐samadenganFasilitatorMasyarakat.

6.5 PemilihandanPenetapanKegiatanSesuai Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), salah satu kegiatan dalam

proses perencanaan pembangunan adalah penetapan usulan kegiatan melalui

Musrenbang Kecamatan untuk tingkat kecamatan. Sedang untuk tingkat desa, hasil

Musrenbang Desa yang berupa RPJM Desa merupakan dokumen pembangunan resmi

berdasarkanUUNo.6Tahun2014tentangDesa.

Penetapanusulankegiatanpembangunandilaksanakanberdasarkanperencanaantahun

sebelumnya. Pemilihan kegiatan mengacu pada sumber‐sumber usulan kegiatan

pembangunan tahun sebelumnya. Pengambilan sumber usulan dari hasil Musrenbang

Kecamatan dan Musrenbang Desa ini dimaksudkan agar kegiatan yang dilakukan

merupakan kebutuhan skala wilayah kecamatan, serta usulan yang diperoleh secara

partisipatifdarimasyarakat.

Usulan kegiatan yang berasal dari Musrenbang Kecamatan dan Desa masih perlu

dilakukan verifikasi dan validasi. Sebab, untuk membuka peluang munculnya usulan‐

usulan yang merupakan kebutuhan nyata dari kawasan prioritas berdasarkan potensi

darisasaranProgramPISEW,perludilakukansurvei.Secararincikegiatan iniditempuh

dengancarasebagaiberikut:

6.5.1 InventarisasiUsulanKegiatanKegiataninidilakukansecarabersama‐samaantaraFasilitatorMasyarakatdenganPokja

Kecamatan dan Forum Kecamatan. Proses inventarisasi ditempuh melalui analisis

dokumen rekapitulasi usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan dan RPJM Desa.

Page 52: Draft pedoman program pisew

52  

Inventarisasi usulan kegiatan difokuskan pada kegiatan infrastruktur dasar yang dapat

dilaksanakanmelaluikegiatanini.Tahapaninventarisasiusulankegiatansebagaiberikut:

a. Pengumpulaninformasi

Informasi hasil diskusi kajian pustaka maupun temuan lapangan akan saling

melengkapi. Artinya, pengkajian pertama selalu dijadikan dasar atau bahan

pemilihan topik kajian selanjutnya. Pengkajian berikutnya menggunakan bahan‐

bahandiskusisebelumnya,sehingga tidak terjadibanjir informasiyang tidakperlu;

proses seleksi tidak diperlukan; dan bahasan dipersempit menjadi beberapa topik

tertentu.

b. Pendokumentasianhasilkajian

Seluruhdiskusiteknisharustercatatatauterdokumentasikandenganbaik.Gambar‐

gambar dan bagan‐bagan yang dibuat saat melakukan kajian juga dikumpulkan

dengan baik, karena akan digunakan sebagai bahan diskusi pada saat sinkronisasi

kajiandaninventarisasiprogram.

6.5.2 PertemuanKecamatanke1‐KegiatanMusyawarahHasilSinkronisasiKajian dan Inventarisasi Program diKecamatan danDesa di dalamKawasan

Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan usulan program yang merupakan irisan

program kecamatan dan desa yang berada dalam Kawasan Sasaran Program PISEW,

dengan memperhatikan hasil kajian terhadap dokumen RTRW, RPJM, dan RPI2JM

Kabupatensehinggadalampelaksanaansurveikawasanakanlebihterarahsertaterpadu.

Darikegiatanini,akandihasilkanarahrencanainvestasiProgramPISEW,

Kegiataninidilaksanakandikecamatan,denganpenanggungjawabCamat,menghadirkan

Nara Sumber Tim Pelaksana Kabupaten. Peserta diskusi adalah: UPTD terkait, Kepala

Desa/AparatDesa,ForumKecamatan.

6.5.3 SurveiKawasanSasaranProgramPISEWKegiatan ini dilakukan oleh Forum Kecamatan, didampingi oleh Fasilitator Masyarakat

setelah proses sinkronisasi hasil kajian dan inventarisasi program kecamatan dan desa

penyangga kawasan. Proses survei ditempuh dengan melihat langsung rencana lokasi

usulan‐usulan hasil sinkronisasi denganmelakukan pemetaan serta pengumpulan data

dan informasi mengenai kondisi kawasan, kondisi kependudukan, kondisi pelayanan

dasarprasaranaperdesaandalamkawasansampaidenganpermasalahanyangdihadapi

sebagaibahanuntukDokumenRencanaProgramPISEW.

AdapunhasilpemetaandarisurveikawasansasaranProgramPISEWadalah:

Page 53: Draft pedoman program pisew

53  

a. PetaBatasTapakb. PetadanProfilMasalahdanPotensiSaranadanPrasaranac. ProfilMasalahdanPotensiEkonomiMasyarakatd. ProfilKelembagaandiKawasane. ProfilKebutuhanMasyarakatf. Programyangsudahdilaksanakandanrencanaprogramg. PetadanProfilKeluargaMiskin

6.5.4 Pertemuan Kecamatan ke 2 ‐ Kegiatan Musyawarah PenentuanInfrastrukturTerbangun

Musyawarah ini adalah forum diskusi yangmerupakan kelanjutan dari survei kawasan

yang dilakukan ForumKecamatan.Diskusi ini dimaksudkan untukmenghasilkan daftar

usulan kegiatan infrastruktur kecamatan melalui sinkronisasi antar usulan kegiatan

infrastruktur hasil pengecekan di lapangan. Proses diskusi ini menggunakan Analisis

JaringKeterkaitan,yaituuntukmelihatketerkaitandariaspeklokasi(L),Manfaat(M),dan

KelompokPengguna(K).KegiataninimerupakanPenyusunanPrioritasUsulanKegiatan

untukmenetapkanusulankegiataninfrastrukturyangdiusulkan. Pelaksanakegiatanini

adalahPokjaKecamatandibantuFasilitatorMasyarakat.

Hasilkegiatan ini adalahpenetapanprioritaskegiatan infrastrukturkawasanyangakan

dilaksanakandengandanakegiatanProgramPISEW.

Kegiataninidilaksanakandikecamatan,denganpenanggungjawabCamat,menghadirkan

NaraSumberTimPelaksanaKabupatendanTenagaAhliKabupaten.Pesertapertemuan

adalah:UPTD terkait,KepalaDesa/AparatDesa terkait,WakilMasyarakat terkait (BPD,

TokohMasyarakat,PKK,KelompokTani,KelompokIndustriKecil,dll)

6.5.5 Penyusunan Dokumen Rencana Program PengembanganInfrastrukturEkonomiWilayahtermasukPraDEDdanRAB

Kegiatan infrastruktur yang ditetapkan telah mempertimbangkan hal‐hal baik yang

menyangkut teknispelaksanaankonstruksi,maupundampak lingkungan yangmungkin

timbul akibat pembangunan infrastruktur. Selanjutnya disusun Dokumen Rencana

ProgramPengembangan Infrastruktur Sosial EkonomiWilayah, termasukDokumenPra

DED dan RAB sebagai dasar perencanaan teknis serta perkiraan biaya pembangunan.

Pelaksanakegiatanpenyusunan ini adalahFasilitatorMasyarakatdanPokjaKecamatan,

didampingiTenagaAhliKabupaten.

Secara garis besar Rencana Investasi Program PISEW merupakan gambaran rencana

pengembangankawasanselamaperiodetahun2016–2019yangmencakup:

1. GambaranUmumKecamatan

Page 54: Draft pedoman program pisew

54  

2. IdentifikasidanPenentuanKawasanPISEW3. PotensidanMasalahKawasanPISEW4. AnalisisPenangananKawasanPISEW5. RencanaPenangananProgramPISEWkurunwaktutahun2017–2019

Bagan alir PenyusunanDokumenRencana Investasi PISEWsertaDEDdanRAB, dilihat

gambar6

Gambar6.BaganalirPenyusunanDokumenRencanaProgramPISEWsertaDEDdanRAB

Page 55: Draft pedoman program pisew

55  

6.5.6 PertemuanKecamatanke3‐KegiatanSosialisasiHasilPenetapanTujuan kegiatan ini adalah mensosialisasikan hasil penetapan usulan kegiatan

infrastruktur kawasan prioritas berdasarkan potensi yang akan didanai oleh Kegiatan

ProgramPISEW.

Pelaksana kegiatan ini adalah Pokja Kecamatan dibantu Fasilitator Masyarakat dengan

Nara Sumber Tim Pelaksana Kabupaten dan Tenaga Ahli Kabupaten. Kegiatan ini

dilaksanakan di kecamatan, dengan penanggungjawab Camat, yang dihadiri oleh UPTD

terkait,KepalaDesa/AparatDesa,Wakildarimasyarakat(BPD,TokohMasyarakat,PKK,

KelompokTani,KelompokIndustriKecil,dll).

Daftar usulan kegiatan kecamatan yang telah ditetapkan dalam bentuk pra‐DED/RAB

selanjutnya ditindaklanjuti dengan penyusunanDED/RABolehTenagaAhliManajemen

KabupatendengandifasilitasisertadiverifikasiolehTimPelaksanaKabupaten.

6.6 PenyusunanDEDdanRABPenyusunan DED dan RAB Infrastruktur dilaksanakan oleh TAK berdasarkan data Pra‐

DEDdanRAByangdisusunbersamaolehFMdanPokjaKecamatan.Dalampenyusunan

RABmenggunakan PermenPUNomor 11 tahun 2013, AnalisaHarga Satuan SNI (AHS‐

SNI)danatauAnalisaK.

6.6.1 SistematikaPenyusunanDEDSecara umum, dokumenDED adalah penyusunan laporan suatu pekerjaan yang berupa

gambar kerja secara lengkap dan terdiri dari berbagai skala gambar. Pelaksanaan

penyusunandokumenDEDmelaluitahapankegiatansebagaiberikut:

a. PekerjaanpersiapanPekerjaan persiapan meliputi kegiatan mobilisasi personil, peninjauan lokasikegiatan(surveipendahuluan),penyusunanrencanakerjayangmeliputiwaktudanlama pengukuran lokasi dan memantapkan rencana kerja dalam pelaksanaanperencanaan. Pada pekerjaan persiapan ini juga dilakukan penilaian kondisi awalpadalokasiyangakandirencanakan,yangmeliputi:1. Melakukanpengamatankondisieksisting.2. Mengkaji beberapa fasilitas pelengkap/pendukung atau faktor‐faktor yang

dapatmempengaruhiperencanaanteknis.

b. SurveilapanganUntuk lebih memahami permasalahan dan perencanaan, maka perlu diadakansurvei lapangan di lokasi kegiatan. Survei lapangan juga dilakukan untukmendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan untuk analisis. Beberapa surveiyang akan dilakukan disesuaikan dengan jenis dan kriteria dari DED yang akandisusun.

Page 56: Draft pedoman program pisew

56  

c. AnalisisdanperencanaanBerdasarkandatayangdidapatdarihasilsurveikemudiandilakukananalisisuntukpengambilankeputusanperencanaansuatukegiatan.Dalamperencanaantentunyasangatdibutuhkandata‐datayangakuratagarhasilnyasesuaidengandiharapkan.

d. Penyusunanrancanganteknis(DetailEngineeringDesign/DED)1. MenyusunRencanaTeknisBesertaGambarTeknisnya

Meliputi kegiatan perencanaan teknis yaitu perencanaan sesuai dengan jenismasing‐masingkegiatanyangberhubunganlangsungdenganmasalah‐masalahteknis, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan gambar kerja/rencanateknis. Gambar kerja ini disusun berdasarkan hasil yang didapat dariperencanaanteknisdandibuatrapidalamsatubentukalbumgambar.

2. MenyusunSpesifikasiTeknisKegiatanPada kegiatan ini akandisusun spesifikasi teknis bahanbangunandan syaratpelaksanaanyangberhubungandengandesainteknis.

6.6.2 SistematikaRencanaAnggaranBiaya(RAB)Pada dasarnya anggaran biayamerupakan bagian terpenting dalammenyelenggarakansuatukegiatan.Membuat anggaranbiaya berartimenafsir ataumengira‐ngirakanhargasuatu barang, bangunan atau benda yang akan dibuat dengan teliti dan secermatmungkin.

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (Begrooting) suatu bangunan atauproyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya‐biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyektersebut.

Anggaranbiayamerupakanhargadaribangunanyangdihitungdenganteliti,cermatdanmemenuhi syarat. Anggaran biaya pada kegiatan yang sama akan berbeda‐beda dimasing‐masingdaerah,disebabkanperbedaanhargabahandanupahtenagakerja.

Sebagaicontoh,misalnyahargabahandanupahtenagakerjadiPadang,berbedadenganhargabahandanupahtenagakerjadiMedan,PekanBaru,Palembang,Jakarta,Bandung,danSurabaya.

Secara umum pelaksanaan perhitungan anggaran biaya dapat dilihat pada diagramberikutini:

Page 57: Draft pedoman program pisew

57  

6.6.2.1 PersiapanBeberapa hal yang harus dipersiapkan dalam perhitungan rencana anggaran adalah

sebagaiberikut:

a. BestekGunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat‐syarat teknis. Bestekadalahuraianyangsejelas‐jelasnyatentangpelaksanaanbangunanyangterdiridari:1. Keterangantentangproyekyangakandibangun.2. Keterangantentangbagaimanamelaksanakanbagianproyektersebut.3. Keteranganmengenaiadministrasiproyek.

b. GambarBestekGunanya untuk menentukan/menghitung besarnya masing‐masing volumepekerjaan.Gambarbestekterdiridari:1. Gambar rencana dengan perbandingan tertentu, biasanya digunakan skala

1:100.2. Gambar‐gambar penjelasan dengan skala 1:5 dan 1:10 bagi konstruksi‐

konstruksiyangsulit.Dengan adanya bestek dan gambar bestek, maka pelaksana dapat membayangkanbentukdanmacambangunanyangdiinginiolehPemberiTugas.

c. HargaSatuanPekerjaanDidapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungananalisahargasetempat.

6.6.2.2 TataCaraPerhitunganRABRencana Anggaran Biaya merupakan Dokumen Perhitungan Volume Pekerjaan

berdasarkan Rencana Teknis, Harga dari berbagai macam Bahan / Material, Alat dan

Tenaga yang dibutuhkan pada suatu Konstruksi.Melalui RAB dapat diketahui Taksiran

Biayasetiapitem/subKegiatan.

SebagailangkahlanjutdalampelaksanaanperhitunganRABsetelahdilakukanpersiapan

dengandata‐datagambaradalah:

1. TenagaKerjaYangdimaksuddengantenagakerjaadalahbesarnyajumlahtenagayangdibutuhkanuntuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Besarnyaharga pekerja tergantung dari masing‐masing keahlian yang dimiliki oleh personiltersebut dan bervariasi pada setiap daerah. Harga tenaga kerja dihitung per harikerjayaitu8jamperhari.

2. HargaBahanYang dimaksud dengan bahan dan material adalah besarnya jumlah bahan yangdibutuhkanuntukmenyelesaikanbagianpekerjaandalamsatukesatuanpekerjaan.Besarnya Harga Bahan dan Material tergantung bervariasi pada setiap daerah

Page 58: Draft pedoman program pisew

58  

misalnyahargaSemen,Pasir,BatuKalidansebagainya.HargaBahandihitungdengansatuanperunit,buahataum³disesuaikandenganJenisBahantersebut.

3. AnalisaHargaSatuanPekerjaanYang dimaksud dengan Harga Satuan Pekerjaan adalah Jumlah Harga Bahan danUpah Tenaga Kerja berdasarkan Perhitungan Analisa suatu Kegiatan. Harga Bahandidapat dipasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar HargaSatuan Bahan. Upah Tenaga Kerja didapatkan dilokasi dikumpulkan dan dicatatdalamsatudaftaryangdinamakanDaftarHargaSatuanUpah.

AdaTiga istilahyangharusdibedakandalamPenyusunanRencanaAnggaranBiaya(RAB)yaitu :HargaSatuanBahan,HargaSatuanUpahdanHargaSatuanPekerjaan.HargaSatuanPekerjaandihitungberdasarkansatuanperpekerjaan.

4. VolumePekerjaanYang dimaksud dengan Volume Pekerjaan adalah Menguraikan secara Rinci BesarVolume atau Kubikasi suatu Pekerjaan. Menguraikan, berarti Menghitung BesarVolumemasing‐masingpekerjaansesuaidenganGambarBestekdanGambarDetail.Sepertidijelaskansebelumnya,untukMenghitungVolumemasing‐masingpekerjaanterlebih dahulu harus dikuasai tata caraMembaca Gambar Bestek berikut GambarDetail /Penjelasan.PerhitunganVolumeadalahPerhitunganuntukMenghitung Isi,Luas dan Keliling suatu benda sehingga perlu diketahui Rumus dan Satuan bendayangakandipergunakanseperti:

SatuanPanjang :cm,m,hm,km,inchdanmile.

SatuanLuas :cm²,ca,are,ha.

SatuanIsi :dm³,m³danlain‐lain.

5. RencanaAnggaranBiayaAnggaran Biaya yang dihitung adalah Jumlah darimasing ‐masingHasil perkalianVolume dengan Harga Satuan Pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapatdisimpulkansebagaiberikut:

RAB=VolumexHargaSatuanPekerjaan

DED dan RAB yang sudah disusun, selanjutnya diverifikasi oleh Tim Pelaksana

Kabupaten, dan difinalisasi oleh PPK PKP 2 (Perdesaan) pada Satuan Kerja

PengembanganKawasanPermukimanProvinsisebagaidasarpelelangan/pengadaan

PenyediaJasaKonstruksipelaksanapembangunaninfrastruktur.

6.7 PelaksanaanKonstruksiTahappelaksanaankonstruksidilaksanakansetelahprosesperencanaanselesaidantelahada keputusan tentang pengalokasian dana kegiatan. Proses pemilihan penyedia jasakonstruksi(pelelangan)dilaksanakanolehPPKPKP2(Perdesaan)Provinsi.

Page 59: Draft pedoman program pisew

59  

6.7.1 PengadaanPenyediaJasaKonstruksiPemilihan dan penunjukan Penyedia Jasa Konstruksi, dilakukan berdasarkan peraturanperundanganterkaitpengadaanbarangdanjasapemerintah

6.7.2 RapatPraPelaksanaanRapat Pra Pelaksanaan menjadi salah satu acuan langkah kerja di lapangan, yang

membahas:

a. Spesifikasipekerjaan;

b. Organisasikerja;dan

c. Tatacarapelaksanaanpekerjaandanjadwalpelaksanaan.

6.7.3 SurveiKesiapanLokasiSurvei kesiapan lokasi merupakan langkah awal dari suatu pembangunan untuk

memperolehgambaranbahwapemilihanjenisinfrastrukturyangtelahdidesainlayakdan

siap dibangun di lokasi yang telah direncanakan. Pengamatan di lapangan untuk

memeriksa jenis tanah, kemiringan,pemilikan lahan,danaspek teknis lainnya.Langkah

ini untukmemastikan bahwa kegiatan yang akan dilakukan tidakmempunyaimasalah

teknis yang sangat berat dan tidak merusak lingkungan, serta menentukan letak

bangunan.

6.7.4 PelaksanaanPembangunanInfrastrukturPelaksanaan konstruksi harus mematuhi langkah‐langkah yang telah disepakati dalam

Rapat Pra Pelaksanaan. Apabila kenyataan di lapangan diperlukan perubahan rencana,

makapenyediajasakonstruksiharusmelaporkankepadapemberitugas.

Perubahan pekerjaan, baik berupa pemindahan lokasi, perubahan volume,

penambahan/pengurangan/perubahan komponen konstruksi dsb, hanya dapat

dilaksanakanbilatelahmendapatpersetujuantertulisdariPPKPengembanganKawasan

Permukiman2.

6.7.5 PemeriksaanHasilAkhirPekerjaanPemeriksaanhasilakhirpekerjaandilakukanolehTimProvisionalHandOver(PHO)dan

Final Hand Over (FHO) yang ditetapkan oleh Kasatker PKP provinsi, didampingi oleh

PelaksanaKabupaten/Pengawas,Fasilitator(kabupatendankecamatan),PenyediaJasa

Konstruksiatashasilakhirpekerjaannya.

Pemeriksaan hasil akhir pekerjaan dilaksanakan atas permintaan Penyedia Jasa

KonstruksipadaPPKPKP2(Perdesaan),setelahChiefInspectordanInspector/Pengawas

Page 60: Draft pedoman program pisew

60  

Lapangan(selakukonsultansupervisi)memeriksakemajuanpekerjaandanmenyatakan

pekerjaantelahselesai100%.

Jika dalam pemeriksaan di lapangan ditemui ada kekurangan pada pelaksanaan, maka

PPK PKP 2 (Perdesaan) memberi waktu kepada Penyedia Jasa Konstruksi untuk

melakukanperbaikanterlebihdahulu.

Pemeriksaan hasil akhir pekerjaan dituangkan dalam Lembar Kendali Hasil Akhir

Pekerjaan(LKHAP).

6.7.6 SerahTerimaAsetSetelah dilakukan serah terima pekerjaan antara penyedia jasa konstruksi dengan PPK

PKP 2 (Perdesan) Provinsi, selanjutnya akan dilakukan serah terima aset infrastruktur

terbangunantaraKuasaPenggunaAnggaranPengembanganKawasanPermukiman(KPA

PKP) Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten sebagai pemanfaat dan pemelihara

terhadap infrastruktur terbangun. Proses pelaksanaan serah terima asetmengacu pada

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 10/PRT/M/2013,

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2009

tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan dan Pengalihan Status Penggunaan,

Pemanfaatan,Penghapusan,danPemindahtangananBarangMilikNegaradiLingkungan

DepartemenPekerjaanUmum.

Mekanisme Pengelolaan Kegiatan Program Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi

Wilayah(PISEW),dilihatgambar7.

Page 61: Draft pedoman program pisew

61  

Gambar7:MekanismePengelolaanKegiatanProgramPembangunanInfrastrukturSosialEkonomiWilayah(PISEW)

Page 62: Draft pedoman program pisew

62  

Bab7PengendalianPelaksanaanKegiatan

7.1 PengendalianPengendalian adalah serangkaian kegiatan pemantauan, pengawasan, dan tindak lanjut

yang dilakukan untuk menjamin pelaksanaan Program PISEW dari tahap persiapan,

perencanaan, pelaksanaan konstruksi/pembangunan infrastruktur yang direncanakan

sesuai,danmemastikanselesai,sertaberfungsi.

Adapunmaknadaripengendalianadalah:

a. Memastikanprinsip,pendekatandanmekanismeprogramberjalanefektif; b. Menjaminberjalannyakegiatansesuaiwaktudanstandarproseduryangditetapkan; c. Terwujudnyaefektifitasdanefisiensipelaksanaanprogramsesuaidenganindikator

kinerja; d. Pelaporanyangterstruktur,dan; e. Mediapengujiankepatuhanatassistemdanprosedur. Untukmendukungtercapainyamaknadaripengendalian,pendekatanatauorientasidari

pengendalianmencakup,antaralain:

a. Menciptakansinergiantarpelakuprogram; b. Mengontrol implementasi untuk mencapai target program dan indikator kinerja

program; c. Memastikan bahwa semua alat, sosialisasi media dan materi (pedoman) yang

tersebardipemangkukepentinganterkait; d. Memastikanbahwapersonelmemilikikualitasdankinerjayangbaik; e. Mengelola jadwal program, danmenghasilkan efisiensi biaya programberdasarkan

kebutuhanimplementasiprogram; f. Memastikan data update dan informasi program yang lengkap, dan sesuai kualitas

datayangdiharapkan.

7.2 PengawasanPengawasan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencanapembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan. Sedangkan tindaklanjut merupakan kegiatan atau langkah‐langkah operasional, yang perlu ditempuhberdasarkanhasilpemantauandanpengawasan,antara lainkoreksiataspenyimpangankegiatan, akselerasi atas keterlambatan, klarifikasi atas ketidakjelasan, dan sebagainya,untukmemperbaikikualitaspelaksanaankonstruksi.Untukmendukung pengendalian pelaksanaan Program PISEW, sistem pemantauan danpengawasanyangdilakukanmeliputi:a. PemantauandanPemeriksaanolehPemerintah

Pemantauandilaksanakanolehpihakpemerintahselakupengelolakegiatan,denganpemantauanberjenjang kepada seluruh aparatur terkait pelaksanaankegiatan; dan

Page 63: Draft pedoman program pisew

63  

pihak konsultan selaku fasilitator yang akan melakukan pemantauan secaraberjenjangsertaberkoordinasidenganaparatterkait.

b. PemantauandanPengawasanolehKonsultandanFasilitatorPemantauan dan pengawasan oleh konsultan dilakukan secara berjenjang daritingkatnasional,provinsi,kabupaten,dankecamatan.Kegiatan inidilakukansecararutin dengan memanfaatkan sistem informasi pengelolaan Program PISEW dankunjungan ke lokasi Program PISEW. Pengawasan melekat juga dilakukan olehfasilitator dalam setiap tahapan pengelolaan kegiatan, dengan maksud agarperbaikandanpenyesuaianpelaksanaanprogramsegeradilakukan.

c. AuditPemanfaatanDanaPada akhir tahun pelaksanaan kegiatan, Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaranharus mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan yang sumber dananyaberasaldariAPBNyangpengelolaanuangnyatercantumpadaDIPAinstansiterkait.Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran harus membuat laporan SAI (SistemAkuntasiInstansi).LaporanSAIterdiridaribuktipenerimaandanpengeluaranyangberlangsungselamasatu tahun, yaitu tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun anggaranberjalan. Satuan Kerja/Kuasa Penggunan Anggaran wajib menginvetarisasi semuadokumenSP2DyangterkaitdenganDIPAtersebutdiatas.Laporan SAI ini merupakan laporan yang akan diperiksa (diaudit) olehbadan/instansiyangditunjuk.

7.3 EvaluasiEvaluasi program bertujuan untuk menilai kinerja pelaksanaan, manfaat, dampak, dan

keberlanjutan kegiatan yang dilaksanakan dalam kerangka Program PISEW terhadap

tujuandan sasaranyang telahditetapkan.Kegiatan evaluasi dilakukan secara rutindan

berkala oleh pelaksana program dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, hingga Pokja

Kecamatan. Kegiatan evaluasi disusun secara sistematis, obyektif, dan transparan.

Kegiatanevaluasidilakukanberdasarkanlaporan,hasilpengawasan,danpengaduandari

berbagaipihak.

Komponendanindikatordalamevaluasimeliputi:

a. Ketepatan sasaran, dengan indikator: penentuan lokasi, pengadaan konsultan

pendamping, target sosialisasi, pemilihan/penetapan kelompok masyarakat,

pengidentifikasianmasalah,danperencanaankegiatan;

b. Manajemen proyek, dengan indikator: kesesuaian biaya, kuantitas dan kualitas

pekerjaan,proses,kinerjapelaksanaandanwaktu;serta

c. Partisipasi masyarakat, dengan indikator: keterlibatan masyarakat dalam

musyawarahperencanaan kegiatan, pelaksanaan, pengawasan, proses serah terima

hasilkegiatan,pemanfaatandanpemeliharaan,sertadampakdarihasilkegiatan.

Page 64: Draft pedoman program pisew

64  

Ditinjaudaricakupanwilayahnya,evaluasikegiatandapatdibedakanmenjadi:

7.3.1 EvaluasidiTingkatPusatEvaluasi kegiatan di tingkat pusat dilakukan oleh Tim Pelaksana Pusat bersama

Konsultan Advisori dan Konsultan Manajemen Pusat (bersama Konsultan Manajemen

Teknik). Pusat melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat dengan

mempertimbangkan masukan dari hasil monitoring/pemantauan yang dilakukan di

lapangan, ditambah hasil konsolidasi laporan yang disampaikan oleh PPK PKP 2 dan

laporanKonsultanPusat.

IndikatoryangharusdiperhatikandalamevaluasiolehKoordinatorKegiatanadalah:

a. PenetapanTimPelaksanaProvinsi;

b. PelaksanaanSosialisasidanDiseminasiditingkatPusatdanProvinsi;

c. Konsistensipelaksanaankegiatansesuaidenganpedomandanpanduankegiatan;

d. Pelaksanaanpenyalurandanaanggaran;

e. Realisasifisikdanpenyerapandanaanggaran;

f. KinerjaKonsultanProvinsidanKonsultanKabupaten.

IndikatoryangharusdiperhatikandalamevaluasiolehKMPadalah:

a. KonsistensipelaksanaankegiatansesuaidenganPedomanProgramPISEW;

b. ProsespengadaanPenyediaJasaKonstruksi;

c. Realisasifisikdankeuangan;

d. Kelengkapanadministrasipenyelenggaraankegiatan;

e. Konsistensikualitasdankuantitashasilpelaksanaan;dan

f. Peransertamasyarakatdalamseluruhtahapankegiatan.

7.3.2 EvaluasidiTingkatProvinsiEvaluasi kegiatan di tingkat provinsi dilakukan oleh Tim Pelaksana Provinsi dan

KonsultanManajemenTeknik.TimPelaksana Provinsimelakukanevaluasipelaksanaan

kegiatandenganmempertimbangkanmasukandarihasilmonitoring/pemantauanyang

dilakukandilapangan,ditambahhasilkonsolidasilaporanyangdiberikanolehKonsultan

ManajemenTeknis.

IndikatoryangharusdiperhatikandalamevaluasiolehTimPelaksanaProvinsiadalah:

a. Konsistensipelaksanaankegiatansesuai

b. Penyelesaiandokumenperencanaan;

c. Realisasifisikdanpenyerapandanaanggaran;

d. Pelaksanaanpenyebarluasaninformasipenyelenggaraan;dan

e. KinerjaKonsultanManajemenTeknisyangbertugasdiwilayahkerjanya.

IndikatoryangharusdiperhatikandalamevaluasiKonsultanditingkatProvinsiadalah:

Page 65: Draft pedoman program pisew

65  

a. Kelengkapanadministrasipenyelenggaraankegiatan;

b. Konsistensipelaksanaankegiatansesuaidenganpedomandanpanduankegiatan;

c. Penyelesaiandokumenperencanaan;

d. Pengelolaaninfrastrukturterbangun;dan

e. Peransertamasyarakatdalamseluruhtahapankegiatan.

7.3.3 EvaluasidiTingkatKabupatendanKecamatanEvaluasi kegiatan di tingkat kabupaten dilakukan oleh Satker PKP dan Konsultan

ManajemenTeknis.Kegiatanevaluasipelaksanaankegiatanmempertimbangkanmasukan

darihasilmonitoring/pemantauanyangdilakukandilapanganditambahhasilkonsolidasi

laporanyangdiberikanolehTimKecamatandanlaporanKonsultanManajemenTeknis.

Indikatoryangharusdiperhatikandalamevaluasiadalah:

a. Pelaksanaansosialisasiditingkatkecamatan;

b. PelaksanaanMusyawarahKecamatan;

c. Konsistensipelaksanaankegiatansesuaipedomandanpanduan;

d. Penyelesaiandokumenperencanaantingkatkabupaten;

e. Pelaksanaanpenyebarluasaninformasipenyelenggaraan;

f. Realisasipembangunaninfrastrukturdanpenyerapandanaanggaran;dan

g. KinerjaKonsultantingkatkabupatendanFasilitatorTeknikyangbertugasdiwilayah

kerjanya.

Indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi Konsultan Fasilitator Pemberdayaan

danFasilitatorTeknikadalah:

a. Kelengkapanadministrasipenyelenggaraankegiatan;

b. Konsistensipelaksanaankegiatansesuaipedomandanpanduan;

7.4 PelaporanKegiatanpelaporandibuatberjenjangmulaidaritingkatkecamatan,kabupaten,provinsi,

hingga pusat. Pelaporanmelalui perangkat lunak (software) mengikuti ketentuan yangditetapkanolehTimPelaksanaPusatKegiatanProgramPISEW,DirektoratPengembangan

Kawasan Permukiman. Laporan dilakukan melalui jalur koordinasi Tim Pelaksana dan

KonsultanManajemen.

7.4.1 JalurKoordinasiTimPelaksanaKegiatanMekanismepelaporaninidilakukanolehaparatterkaitsecaraberjenjangdarikecamatan

hinggapusat,yaitu:

a. Tim Pelaksana Provinsi menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Cipta

Karya melalui Tim Pelaksana Pusat tiap tiga bulan sekali. Laporan tersebut berisi

rekapitulasikemajuanpelaksanaankegiatan,baiktahappersiapandanperencanaan,

Page 66: Draft pedoman program pisew

66  

pembangunan prasarana, maupun pembinaan dan koordinasi terhadap realisasi

kemajuankegiatanseluruhkabupaten.

b. PPKPusatmenyampaikanlaporansetiaptigabulankepadaTimPelaksanaPusat.

c. Tim Pelaksana Pusat menyampaikan laporan setiap tiga bulan kepada Direktur

JenderalCiptaKarya.

7.4.2 JalurKoordinasiManajemenMekanisme pelaporan ini dilakukan oleh FasilitatorMasyarakat, KonsultanManajemen

Teknis,danKonsultanPusatsecaraberjenjangdarikecamatanhinggapusat,yaitu:

a. TingkatKecamatan

FM selaku tenaga pendamping di kecamatan,membuat laporan kemajuan kegiatan

dari pendampingan dan pengamatan terhadap pelaksanaan persiapan dan

perencanaan di tingkat kecamatan. FM menyampaikan laporan mingguan dan

bulanankepadaPPKPKP2ProvinsidengantembusankepadaTAK,PokjaKecamatan.

Laporanbulanandisampaikanselambat‐lambatnyatanggalsatubulanberikutnya.

Inspector(PengawasLapangan)dikecamatan,membuatlaporankemajuankegiatankonstruksidanmenyampaikanlaporanmingguandanbulanankepadaChiefInspector(Koordinator Pengawas Lapangan) dengan tembusan kepada Tim Pelaksana

KabupatenmelaluiPokjaKecamatan.

b. TingkatKabupaten

Tenaga Ahli Kabupaten (TAK) menerima, mengolah, menganalisis, dan

menindaklanjuti laporan yang disampaikan FM, serta menyusun laporan kegiatan

dari pendampingan dan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan di tingkat

kabupaten, dan kecamatan. Berdasarkan bahan‐bahan tersebut, TAK menyusun

laporan bulanan yang disampaikan kepada Konsultan Manajemen Teknis Provinsi,

dandisampaikanpula tembusankepadaTimPelaksana Provinsi. Laporanbulanan

disampaikanpalinglambattanggal7setiapbulan.

Chief Inspector (Koordinator Pengawas Lapangan) menerima, mengolah,

menganalisis, danmenindaklanjuti laporan yang disampaikan Inspector (PengawasLapangan), sertamenyusun laporan kegiatan dari pendampingan dan pengamatan

terhadap pelaksanaan kegiatan di tingkat kabupaten, dan kecamatan. Berdasarkan

bahan‐bahantersebut,ChiefInspector(KoordinatorPengawasLapangan)menyusunlaporan bulanan yang disampaikan kepada Konsultan Manajemen Teknis Provinsi,

dandisampaikanpula tembusankepadaTimPelaksana Provinsi. Laporanbulanan

disampaikanpalinglambattanggal7setiapbulan.

Page 67: Draft pedoman program pisew

67  

c. TingkatProvinsi

KonsultanManajemenTeknis(KMT)menerimalaporandariTenagaAhliKabupaten.

KMTmengolah,menganalisis, danmenindaklanjuti laporan yang disampaikan oleh

TAKdanChief Inspector. Berdasarkan hasil pengamatan pada lokasi kegiatan, KMTmenyusunlaporankonsolidasiyangdisampaikankepadaSatker/PPKPKP2Provinsi

dan Konsultan Manajemen Pusat, dengan tembusan kepada PPK Pusat dan Tim

PelaksanaPusat.

LaporanBulanandisampaikanpalinglambattanggal12setiapbulan.

d. TingkatPusat

Konsultan Manajemen Pusat menerima, mengolah, menganalisis, dan menindak

lanjutilaporanyangdisampaikanolehKMT.SelanjutnyaKonsultanManajemenPusat

menyusundanmemberikanlaporankepadaPPKPusatdengantembusankepadaTim

PelaksanaPusat,disampaikanpalinglambattanggal19setiapbulan.

7.5 PenangananPengaduandanmasalah

7.5.1 PenangananPengaduandanMasalahMasyarakatKesempurnaanpelaksanaanprogramtidakbisaselaludiharapkan.Persoalanbisamuncul

padaberbagaitingkatpelaksanaandimasyarakat,kabupaten,provinsi,bahkanditingkat

pusat.Hal inidapatmengakibatkanmunculnyapertanyaan,keluhan,atautuntutanyang

lebih seriusdarimasyarakat.Banyaknyakeluhanbukanberarti kinerjaprogramburuk,

tapi bisa berarti bahwamasyarakatmenjadi lebih berdaya dan lebih sadar, peduli dan

secaraaktifberpartisipasidalampelaksanaanprogram.Halterpentingadalahpengaduan

ditanganidenganbenardansegeradiselesaikan.

Pengaduan masyarakat merupakan bentuk dari pengawasan masyarakat yang diwakili

oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga

Keagamaan,PerguruanTinggi,WargaMasyarakat,danatauMediaMassa.

a. DimanadanBagaimanaMenanganiPengaduan

PadaProgramPISEW,pengaduandapatdisampaikanmelalui(sesuaidenganfasilitas

yangsudahtersediapadatiaptingkat):

1. UnitPengaduanMasyarakatyangberadadikabupatenatauprovinsi;

2. Kotak pengaduan Program PISEW yang ditempatkan di Kantor Kepala Desa,

KantorKecamatan,KantorDinasPU/BappedaProvinsidanKabupaten;

3. SMSCenter(Pusat,Provinsi,Kabupaten),website,alamate‐mail,atauPOBox;

4. Surat yang dikirim langsung ke Fasilitator Masyarakat, ke Konsultan, atau ke

pemerintahterkaityangberwenang.

Page 68: Draft pedoman program pisew

68  

b. KlasifikasiPengaduandanMasalah

Seluruhpengaduanharusdicatatsesuaimacamnya,dansegeraditangani.

Untuk memudahkan pencatatan dan penanganannya, pengaduan dikelompokkan

berdasarkanjenismasalahyangterjadi,yaitu:

1. Pengaduanyangberkaitandenganpenyimpanganprinsipdanprosedurprogram;

2. Pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan, penyalahgunaan, atau

penyelewengandana;

3. Pengaduan yang berkaitan dengan tindakan intervensi yangmengarah pada hal

negatifdanmerugikanmasyarakatmaupunkepentinganprogram;

4. Pengaduan yang berkaitan dengan kejadian yangmengarah pada kondisi ForceMajeur (suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuanmanusia, seperti; akibatbencanaalam,kerusuhanmassal);

5. Hal‐hal yang diadukan seringkali tidak hanya terdiri dari satu kategori

permasalahansaja, tetapimencakupbeberapakategoripermasalahan.Untuk itu

dalammengkategorikanpengaduan,perludilihataspekapayangpalingmenonjol

yangmenjadiintipermasalahan;

6. Pertanyaan, kritik, dan sarandarimasyarakat terhadapprogram. Selain sebagai

masukanuntukprogram,jugauntukmengukurtingkatsosialisasidankesadaran

masyarakatterhadapprogram.

Beberapa keluhan masalah pasti mengandung beberapa kategori masalah. Sebab itu,

dalammengkategorikanpengaduan,aspekyangpalingmenyolokpadaintipermasalahan

perludilihat.

7.5.2 PrinsipPenangananPengaduandanMasalahBerikut ini adalah prinsip‐prinsip yang digunakan dalam menangani pengaduan atau

masalah:

a. Rahasia: Identitas pelapor harus dirahasiakan kecuali yang bersangkutan

menghendakisebaliknya.Halinidimaksudkanuntukmelindungihakpelapor.

b. Transparan:PenangananmasalahharusmengacupadaasasDOUM(Dari,Oleh,Untuk

Masyarakat). Artinya masyarakat didampingi oleh FM harus diberitahu dan

dilibatkan dalam proses penanganan pengaduan/masalah. Kemajuan penanganan

masalah harus disampaikan kepada seluruh masyarakat, baik melalui forum

musyawarahmaupunmelaluipapaninformasidanmedialainyangmemungkinkan,

sesuaikondisisetempat.Masyarakatdimotivasiuntukberperanaktifdanmengontrol

proses penanganan pengaduan/masalah yang terjadi. Tugas FM, TAK dan ChiefInspectoradalahmendorongdanmengadvokasisertamemastikanbahwamasyarakatpro‐aktifdalamprosespenangananmasalah.

Page 69: Draft pedoman program pisew

69  

c. Proporsional:Penangananpengaduanharus sesuaidengancakupankasus/masalah

yang terjadi. Jika kasusnya berkaitan dengan penyimpangan prinsip dan prosedur,

maka fokus penanganan harus mengenai prinsip dan prosedur tersebut. Jika

permasalahan berkaitan dengan penyimpangan dana, maka masalah/kasus yang

ditangani harus keduanya, baik penyimpangan prinsip dan prosedur maupun

penyimpangan dana. Kemungkinan penanganan kasus ini akan melibatkan unit

pemeriksayangmempunyaikewenangandantelahditunjukolehpemerintah.

d. Akuntabilitas: Proses kegiatan pengelolaan pengaduan dan masalah serta tindak

lanjutnya harus dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sesuai ketentuan

atauproseduryangberlaku.

e. Obyektif: Penanganan pengaduan, ditangani secara obyektif. Artinya, pengaduan

yangmunculharusselaludiujikebenarannyamelaluimekanismeujisilang.Sehingga

penanganan dilakukan sesuai data sebenarnya. Penanganan dilakukan bukan

berdasarkanpemihakankepadapihaktertentu,melainkanpemihakanpadaprosedur

yangsemestinya.

7.5.3 Media/SaluranPengaduandanMasalah

7.5.3.1 MediaPengaduanPadaprinsipnyapengaduandapatdilakukanolehsemuaunsurmasyarakatsepertiwarga,

tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi

sosial politik, aparat pemerintah, konsultan, wartawan, dan sebagainya. Untuk itu,

pengaduandanpermasalahanterkaitpelaksanaanProgramPISEWdapatdilakukanbaik

secaralangsungmaupuntidaklangsung,melaluiduasaluranpengaduansebagaiberikut:

a. Saluranyangdisediakanolehprogrammelaluifasilitator,konsultan,SMS,kotakpos,

dansebagainya;

b. SaluranyangdisediakanolehTimPelaksana(Pusat,ProvinsidanKabupaten).

Pengaduan secara langsung dapat disampaikan kepada pendamping, konsultan, dan

unsurpelaksanalainnyadilapangan,ataumelaluiberbagaiforumtatapmukadenganTim

Pelaksana Pusat dan Tim Pelaksana Provinsi, Tim Pelaksana Kabupaten, dan Pokja

Kecamatan),dan/atauKonsultan(Pusat,Provinsi,Kabupaten/Kota,Kecamatan).

Sedangkanpengaduantidaklangsungdapatdilakukanmelalui:

a. Buku/formulirpengaduan.

b. Telepon.

c. Website.

d. KotakbaikmelaluiSMS,internet(e‐mail),pos(termasukalamatkotakpos).

Page 70: Draft pedoman program pisew

70  

e. Laporanhasilpemantauanperkembanganpelaksanaan/temuan lapanganatauyang

disampaikan melalui Tim Pelaksana Program PISEW, konsultan, pelaku program,

LSM, DPRD, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan organisasi kemasyarakatan

lainnya.

f. Beritamediamassa.

g. Laporan hasil pemeriksaan/temuan aparat pengawas seperti Badan Pengawasan

KeuangandanPembangunan (BPKP),BadanPengawasDaerah (Bawasda),dan lain

sebagainya.

7.5.3.2 PengelolaanPengaduandanMasalahLangkahpertamayangharusdilakukansetelahpengaduanataumasalahditerimaadalah

menguji kebenaran/menginvestigasi pengaduan dan permasalahan yang ada; meliputi

(namun tidak terbataspada)pengumpulanbukti‐buktidandokumentasi terkaitdengan

pengaduan (laporan, data, dan sebagainya). Selanjutnya, tahap pengelolaan pengaduan

danmasalahmeliputi:

a. Pendokumentasian

Setiappengaduanataumasalahyangditerimadidokumentasikanmelaluipencatatan

dalambukuarsip(logbook)sebagaipendokumentasianawal.b. PengelompokandanDistribusiPengaduanyangtelahdidokumentasikan,selanjutnya

dikelompokkanberdasarkan:

1. Tingkat/jenjang subyek yang diadukan untuk menentukan pelaku awal

penanganan.

2. Isupengaduanuntukmenentukankategorimasalah.

3. Status pengaduan, antara lain termasuk kasus lama, kasus lanjutan, dampak

ikutan dari masalah yang ada, atau informasi tambahan tentang masalah yang

sudahada.

4. Berdasarkan pengelompokan tersebut, dilakukan pendistribusian masalah ke

jenjang satu tingkat diatas jenjang subyek yang diadukan untuk dilakukan

klarifikasi, uji silang, dan analisis masalah. Jika ditemui kasus‐kasus yang

dipandang akan berdampak lebih luas dari keberadaan kasus tersebut, maka

tembusan laporan dikirim langsung kepada konsultan yang bertanggung jawab

atas penanganan masalah di provinsi/wilayah. Untuk mempercepat proses

penanganan,pengaduan/masalahyangtelahdikelompokkanpadatahapiniharus

didokumentasikan ke dalam sistem pengelolaan data dan informasi Program

PISEW. Pendokumentasian ke dalam sistem pengelolaan dan informasi akan

menjadibahanevaluasidananalisapenyempurnaandesainprogramlebihlanjut.

c. UjiSilangdanAnalisis

Page 71: Draft pedoman program pisew

71  

Berdasarkanpengaduan/laporanyangditerima,makapelakuprogramyangberada

satu tingkat diatas jenjang subyek yang diadukan, melakukan uji silang untuk

mengujikebenarannya.

7.5.4 TahapanPenangananPengaduandanMasalahTahapanpenangananpengaduanadalahsebagaiberikut:

a. RegistrasidanDokumentasi

Registrasi atau pencatatan dan dokumentasi dalam buku arsip (logbook)dimaksudkansebagaimekanismekontrol.

b. PengelompokandanDistribusi

Pengaduan yang telah dicatat atau diregistrasi dan didokumentasikan, kemudian

didistribusikan sesuai jenjang kewenanganmasing‐masing subyek, isu, dan status

pengaduan. Jika ditemui kasus‐kasus yang dipandang akan berdampak lebih luas

dari keberadaan kasus tersebut, maka pendistribusiannya disesuaikan dengan

luasandampakyangdiperkirakanmuncul.

Secara umum, inti keluhanmasyarakat dikelompokkanmenjadi tiga (3) kategori,

yaitu:

1. Kategori ringan, berupa pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan

permasalahanpelanggaran/penyimpanganadminisitrasidanprosedur;

2. Kategori sedang, berupa pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan

permasalahan pelanggaran/penyimpangan yang salah sasaran (penerima

manfaat)dalampelaksanaanprogram;

3. Kategori berat, berupa pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan

permasalahanpelanggaran/penyimpangan/penyelewengandana.

c. UjiSilangdanAnalisis

Kasus dari hasil pengaduan tersebut selanjutnya dilakukan uji silang untuk

mendapatkan:

1. Kepastianpokokpermasalahanyangmuncul.

2. Kepastianstatuskasus‐apakahsudahditanganiataudiselesaikan;ataudalam

prosespenanganan,ujisilang,atauprosesanalisa,dsb.

3. Informasitambahan.

4. Hasil uji silang merupakan masukan untuk menganalisa permasalahan yang

muncul sehingga meningkatkan akurasi penyusunan alternatif penanganan.

Hasildariprosesiniadalahrekomendasitentangpenanganankasus.

d. TindakLanjut

Page 72: Draft pedoman program pisew

72  

Tindakturuntanganadalahberdasarkanrekomendasihasilujisilangdananalisis,

yang dilakukan secara berjenjang sesuai wilayah kewenangan masing‐masing.

Beberapa contoh tindak lanjut akan diajukan dalam forum kegiatan masyarakat

untukmenganalisamasalahdanmencarisolusialternatif,pembentukankomitead

hoc untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, memberi peringatan atau sanksi

kepadapihak‐pihakyangdinyatakanbersalah,dll.

e. PemantauandanInvestigasiLanjutan

Pemantauan dimaksudkan sebagai alat kendali penanganan pengaduan, sehingga

diketahuiperkembanganpenyelesaiankasusnya.

f. PenyelesaianPermasalahan

Penyelesaian masalah ini mengutamakan prinsip transparansi dan partisipasi.

Artinya proses penyelesaian harus dilakukan secara terbuka dan melibatkan

masyarakat.AparatdanKonsultanatauFasilitatorMasyarakatpendamping,hanya

memfasilitasiprosespenyelesaianmasalahtersebut.

g. UmpanBalik

Umpan balik (feedback) merupakan tanggapan balik masyarakat terhadappenyelesaiankasusyangmuncul.Halinidapatberupa:

1. Menerimadanmenganggapkasustelahselesai;

2. Menerima dengan beberapa catatan persyaratan dan memberikan informasi

tambahan;

3. Menolaktanpaalasan;

4. Menolakdenganalasan;

5. Tidakadatanggapansamasekali.

Hasil umpan balik ini dituangkan melalui Berita Acara dan dilampirkan dalam

laporanbulanan.UmpanbaliktersebutjugamenjadimasukanbagipelakuProgram

PISEW.

Secara rinci untuk tahapanpenanganandanpenyelesaianpengaduanmengacudiagram

alirpadaGambar8berikut

Page 73: Draft pedoman program pisew

73  

Gambar8‐TahapanPenanganandanPenyelesaianPengaduan

Page 74: Draft pedoman program pisew

74  

Bab8Penutup

Pedoman Program PISEW ini merupakan arahan dan pedoman pelaksanaan Program

PISEWdiseluruhtingkatan.

Hal‐halyangbelumdiaturdalamPedomanini,akandiaturkemudian.