35
Page 1 DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

disampaikan oleh Ir. M. Arsyad Nurdin pada “WORKSHOP PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI” Integrasi Perencanaan Kawasan Transmigrasi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah, Kamis, 14 November 2013

Citation preview

Page 1: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 1

DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN

TRANSMIGRASI

Page 2: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 2

Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian yang mengatur perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi, maka dalam rangka perwujudan pengembangan kawasan transmigrasi secara efisien dan efektif, penyusunan rencana kawasan transmigrasi diamanatkan oleh RPP tentang Pelaksanaan UU 15/1997 yang telah diubah dengan UU 29/2009. Proses perencanaan harus dilaksanakan secara baik dan benar serta implementasinya harus disepakati oleh semua pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah.

Page 3: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 3

Page 4: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 4

Page 5: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 5

Page 6: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 6

RKT

RTRKawasan Perdesaan Kabupaten

Dikegorikan pada isu Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten Tipologi Kawasan Perdesaan

Isu Strategis

RKT

Page 7: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 7

Sudut kepentingan dan kriteria nilai strategis menurut PP 26/2008 tentang tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

Sudut kepentingan pengembangan kawasan transmigrasi;

Keputusan Menteri Nakertrans No.293/MEN/IX/2009 tahun 2009 tentang penetapan 44 KTM.

Page 8: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 8

WPT, adalah: wilayah potensial yang ditetapkan sebagai pengembangan permukiman transmigrasi yang terdiri atas beberapa satuan kawasan pengembangan yang salah satu di antaranya direncanakan untuk mewujudkan pusat pertumbuhan wilayah baru sebagai kawasan perkotaan baru sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

LPT, adalah: lokasi potensial yang ditetapkan sebagai permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat pertumbuhan wilayah yang sudah ada atau yang sedang berkembang sebagai kawasan perkotaan baru sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

Page 9: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 9

SP

SP

SP

SP SP

SPSP

SP

SP

SP

SP SP

SP

SP SP

SPSP

SP

SP SP

KIM KIM

KIM KIM

KPB

SKP SKP

SKPSKP Kampung

Kampung

Kampung

Kampung

Kampung

Kampung

Kampung

Pusat KPB

Pst SKP

Pst SKP

Pst SKP

ke PKW/PKL/ PKSN

Batas deliniasi Kawasan

Transmigrasi

SP KIMTRANS Baru SPDesa

Desa penduduk setempat yang dikembangkan menjadi KIMTRANS

sistem produksi pertanian dan

pengelolaan sda

ke PKW/PKL/ PKSN

9sistem produksi pertanian dan

pengelolaan sda

Pst SKP

Kawasan Perkotaan Baru sebagai PPK atau PKLp

Setiap SP tersedia:

sarana : perumahan, pelayanan umum, pelayanan pendidikan dasar, pelayanan kesehatan, pasar mingguan;

prasarana

Setiap SP tersedia:

sarana : perumahan, pelayanan umum, pelayanan pendidikan SD, pelayanan kesehatan Poskesdes, pasar mingguan;

prasaranaSetiap SP sebagai puat SKP tersedia:sarana : perumahan, pelayanan umum, pelayanan pendidikan SD & SLP, pelayanan kesehatan Puskesmas, pasar harian;prasarana

Page 10: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 10

PENETAPAN TIPOLOGI RKT

PENYUSUNAN KERANGKA MUATAN RKT

UU 29 / 2009 tentang perubahan UU 15 / 1997 tentang Ketransmigrasian

UU 29 / 2009 tentang perubahan UU 15 / 1997 tentang Ketransmigrasian

UU No. 26 Th 2007, tentang Penataan RuangUU No. 26 Th 2007, tentang Penataan Ruang

PP No. 15 Th 2010, tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

PP No. 15 Th 2010, tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

Rancangan PP Tentang Penyelenggraan Transmigrasi

Rancangan PP Tentang Penyelenggraan Transmigrasi

TIPOLOGI RTR KS KTIPOLOGI RTR KS K

Identifikasi BentukIdentifikasi Bentuk DELINIASIDELINIASI

PENETAPAN FOKUS PENANGANAN

PENETAPAN FOKUS PENANGANAN

Penentuan Skala PetaPenentuan Skala Peta

Arah Pemanfaatan Kawasan Transmigrasi

Arah Pemanfaatan Kawasan Transmigrasi

Tujuan, Kebijakan dan Strategi

Tujuan, Kebijakan dan Strategi

PengelolaanPengelolaan

Arah Pengendalian Kawasan Transmigrasi

Arah Pengendalian Kawasan Transmigrasi

Konsep PengembanganKonsep Pengembangan

PERUMUSAN MUATAN RKT

Page 11: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 11

1. Delineasi RKTPertimbangan dalam penentuan delineasi RKT mengacu kepada tipologi kawasan

pedesaan yang ditetapkan oleh RTR KS, mencakup:

a. Daya dukung fisik lingkungan, ekologis dan sumber daya airb. Intreraksi sosial budaya masyarakatc. Sebaran fasilitas perekonomian kawasand. Ketentuan peraturan perundang-undangan

2. Fokus PenangananMerupakan muatan pokok yang menjadi pertimbangan utama dalam perumusan

muatan RKT sebagai upaya untuk mengatur hal-hal penting yang perlu ditangani RKT. Muatan RKT mencakup:

a. Tujuan, kebijakan, dan strategi pembangunan kawasan transmigrasi.b. Luasan kawasan transmigrasi;c. Rencana struktur kawasan transmigrasi;d. Rencana peruntukan kawasan transmigrasi;e. Arahan pengembangan pola usaha pokok;f. Arahan jenis transmigrasi yang akan dilaksanakan;g. Arahan penataan persebaran penduduk dan kebutuhan SDM;h. Arahan indikasi program utama;i. Tahapan perwujudan kawasan transmigrasi; danj. Ketentuan pengendalian pemanfaatan kawasan transmigrasi.

Page 12: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 12

3. Skala Peta Penetapan skala peta RKT dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan informasi yang diperlukan dalam proses perencanaan kawasan, serta mempertimbangkan luasan geografis yang dinilai strategis. Skala peta RKT, minimal 1 : 25.000.

4. Muatan RKTMuatan yang diatur dalam RKT dirumuskan dengan mempertimbangkan:

a.Posisi geografis kawasan terhadap pusat-pusat pertumbuhan di sekitar kawasan b.Kondisi lingkungan nonterbangun, terbangun, dan kegiatan di sekitar kawasan c.Daya dukung fisik dasar terkait dengan potensi bencana yang mengancam kawasan d.Kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat e.Kondisi sistem jaringan prasarana pendukung kawasan

Page 13: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 13

Muatan RKT terdiri atas :

1.Muatan tujuan, kebijakan dan strategi,

Tujuan : difokuskan pada perwujudan kawasan perdesaan dalam batas area tertentu melalui dukungan jaringan prasarana yang memadai;

Kebijakan : difokuskan pada kebijakan penetapan kegiatan, kebijakan penataan pesebaran penduduk dan penyediaan permukiman, kebijakan penetapan aksesibilitas kawasan, kebijakan penetapan spm sarana dan prasarana pendukung dan kebijakan perlindungan kawasan;

Strategi pencapaian tujuan disusun sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan.

2.Arahan rencana struktur dan pemanfaatan kawasan transmigrasi :

a. Mewujudkan permuiman di kawasan transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat berusaha dan tempat bekerja

b. Mewujudkan penataan persebaran penduduk di kawasan transmigrasi yang serasi dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan

c. Menyediakan prasarana dan sarana dasar kawasan transmigrasi

Page 14: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 14

3. Arahan pengendalian dan pemanfaatan kawasana. Arahan pembangunan SKP;b. Arahan pembangunan SP;c. Arahan Pembangunan KPB dand. Arahan pembangunan jaringan prasarana dan sarana

dasar kawasan transmigrasi 4. Pengelolaan RKT, disusun dengan memperhatikan :

a. Kelembagaan yang telah diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan,

b. Keterkaitan RKT dengan kewenangan Pemerintah,c. Keterkaitan RKT dengan kewenangan pemerintah

daerah (provinsi, kabupaten/kota), dand. Pemangku kepentingan lainnya

Page 15: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 15

5. Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat

Pelibatan peran masyarakat dalam proses perencanaan dimulai sejak awal hingga akhir kegiatan, meliputi; persiapan penyusunan, pengumpulan data dan informasi, pengolahan dan analisis data serta perumusan konsep rencana. Hak, kewajiban, dan peran masyarakat diatur sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat sebagai pemangku kepentingan, meliputi :

a.Orang perseorangan atau kelompok orang

b.Organisasi masyarakat di tingkat kabupaten

c.Perwakilan organisasi masyarakat kabupaten

d.Perwakilan organisasi masyarakat kabupaten yang secara sistemik dengan wilayah yang sedang disusun RKT.

Page 16: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 16

6. Format Penyajiana. Materi teknis RKT1) Buku data dan analisis yang dilengkapi dengan peta-peta; 2) Buku rencana yang disajikan dalam format A4; 3) Album peta yang disajikan dengan skala minimal dalam

format A1 yang dilengkapi dengan peta digital disusun sesuai dengan ketentuan Sistem Informasi Geografis yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

b. Naskah rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang RKT

1) Naskah Raperda berupa rumusan pasal per pasal disajikan dalam A4

2) Lampiran terdiri atas peta rencana struktur dan pemanfaatan kawasan transmigrasi yang disajikan dalam format A3, serta tabel indikasi program utama.

Page 17: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 17

5. Masa Berlaku RKT berlaku dalam jangka waktu 15 (lima belas) tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun. Peninjauan kembali RKT dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun apabila terjadi perubahan lingkungan strategis berupa: a.Bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan; b.Perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan dengan undang-undang; c.Perubahan batas wilayah daerah yang ditetapkan dengan undang-undang; dan/atau d.Perubahan RTRW P/K yang menuntut perubahan terhadap RKT.

Page 18: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 18

Pelaksanaan perencanaan kawasan transmigrasi meliputi serangkaian prosedur penyusunan dan penetapan RKT.

Proses penyusunan RKT meliputi:

a.Persiapan penyusunan; b.Pengumpulan data dan informasi; c.Pengolahan dan analisis data; d.Perumusan konsepsi rencana; dane.Penyusunan Konsep Naskah Raperda.

Page 19: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 19

TAHAPAN PROSES PENYUSUNAN RKT

Uraian Kegiatan Persiapan Penyusunan

Pengumpulan Data dan Informasi

Pengolahan dan

Analisis Data

Perumusan Konsep RKT

Penyusunan Konsep Naskah

Raperda

Perkiraan Waktu

yang Dibutuhkan1 bulan 1 bulan 2 bulan 1 bulan 1 bulan

6 bulan

a. Persiapan Penyusunan b. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Persiapan

Administrasi dan Teknisc. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Page 20: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 20

a. Kegiatan Pengumpulan Data dan Informasi ;b. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data dan

Informasi ; c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan.

a. Analisis Kebijakan Pembangunan Kawasan Transmigrasib. Analisis Struktur dan Pemanfaatan Kawasan transmigrasic. Analisis Sumberdaya dan Kemampuan Lahand. Analisis Pengembangan Ekonomi Kawasan Transmigrasie. Analisis Sosial dan Kependudukanf. Analisis Prasarana dan Saranag. Analisis Transportasi

Page 21: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 21

Karateristik Fisik Dasar Yaitu:

Topografi, Jenis Tanah, Iklim Dll

Ketersediaan SDA: Jenis Dan Jumlah

Analisis Kesesuaian Lahan Analisis Ketersediaan Dan Pola Sebaran

Analisis Ketersediaan Dan Pola

Sebaran

Potensi Pengembangan

Informasi Mengenai Daya Dukung Lingkungan

Untuk Berbagai Kebutuhan Pengembangan

Wilayah

Page 22: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 22

Proyeksi JumlahPenduduk 15 tahun ke depan

Kebutuhan Fasilitas:Transportasi, Air Bersih, Jaringan Listrik,Jaringan Telekomunikasi danPersampahan Permukiman

Kebutuhan Ruang StandarPerencanaan PenyediaanPrasarana

Rencana Sistem Jaringan Dan Prasarana: Transportasi, Jaringan Telekomunikasi, Jaringan Air Bersih, Jaringan Listrik, Pengembangan Permukiman Dan Pengelolaan Persampahan

Page 23: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 23

Page 24: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 24

PROSEDUR PERSETUJUAN RENCANA LOKASI KAWASAN TRANSMIGRASI

Persiapan Administrasi

Kajian potensi lokasi kawasan mencakup penyediaan tanah untuk pembangunan kawasan transmigrasi dilaksanakan melalui proses pencadangan tanah/penegasan fungsi lahan oleh pemerintah daerah baik Bupati atau Gubernur

Persiapan Teknis

a)Kajian awal potensi lahan kawasan dengan mengacu pada kajian RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota serta kebijakan dan peraturan lainnya.b)Identifikasi informasi dan data awal kajian potensi kawasan; c)Penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan kegiatan; d)Penyiapan rencana kerja rinci; dan e)Penyiapan perangkat survei (checklist data yang dibutuhkan, panduan wawancara, kuesioner, panduan observasi dan dokumentasi, dll) serta mobilisasi peralatan dan personil yang dibutuhkan. f)Materi yang dihasilkan adalah Proposal Teknis/Hasil Kajian Awal Lokasi Kawasan Transmigrasi

Hasil Persiapan Administrasi dan Teknis

1.SK Bupati/Walikota atau Gubernur tentang pencadangan lahan untuk kawasan transmigrasi. Pencadangan tanah dalam hal ini berarti penunjukan area tanah oleh bupati/walikota atau gubernur yang disediakan untuk pembangunan kawasan transmigrasi.

2.Hasil kajian awal lokasi kawasan transmigrasi yang terdiri atas : a)Gambaran umum wilayah perencanaan b)Identifikasi nilai strategis kawasan transmigrasi; c)Identifikasi dan perumusan isu strategis perlunya penyusunan RKT; d)Identifikasi kebijakan terkait dengan wilayah perencanaan; e)Potensi dan permasalahan awal wilayah perencanaan serta gagasan awal pengembangan wilayah perencanaan; dan f)Identifikasi awal batas delineasi kawasan.

PROSES PENILAIAN DAN PERSETUJUAN CALON LOKASI KAWASAN TRANSMIGRASI

oleh KEMENTRIAN TERKAIT melalui GUBERNUR

(waktu proses maksimal 6 bulan)

TIDAK DISETUJUI

DISETUJUI

PROSES PENYUSUNAN RKT, sampai Pengesahan Dokumen RKT melalui Peraturan Daerah(pada tahapan proses penyusunan RKT, maka Pemerintah Pusat/Kementrian Terkait bersama Pemerintah Daerah adalah sebagai unsur teknis dalam penyusunan materi RKT)

PROSES PERSETUJUAN

Page 25: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 25

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI (RKT)

Page 26: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 26

PENGENDALIAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI (RKT)

Ketentuan pengendalian pemanfaatan kawasan transmigrasi berfungsi :a.Sebagai alat pengendali pengembangan kawasan transmigrasi;b.Menjaga kesesuaian pemanfaatan kawasan dengan rencana kawasan transmigrasi;c.menjamin agar pembangunan baru tidak mengganggu pemanfaatan kawasan transmigrasi yang telah sesuai dengan rencana tata ruang baik RTRW Kabupaten maupun RTRW Provinsi;d.meminimalkan pengunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana kawasan transmigrasi; e.mencegah dampak pembangunan yang merugikan; danf.melindungi kepentingan umum

Page 27: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 27

Pengendalian pemanfaatan kawasan transmigrasi diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan kawasan transmigrasi. Pengawasan diselenggarakan melalui kegiatan sebagai berikut : a)pelaporan yang menyangkut segala hal yang tentang pemanfaatan kawasan transmigrasi; b)pemantauan terhadap perubahan pemanfaatan kawasan transmigrasi; serta c)evaluasi sebagai upaya menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan kawasan transmigrasi dalam mencapai tujuan rencana kawasan transmigrasi (RKT).

Page 28: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 28

A. Pengawasan

B. Pelaporan

C. Pemantauan

D. Evaluasi

E. Penertiban

Page 29: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 29

a. Pengawasan selama proses pembangunan (construction), bertujuan untuk mencegah terjadinya kelambatan atau masa idle (non-performing) yang berdampak negatif.

b. Pengawasan pasca pembangunan, bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan kegiatan yang dilaksanakan terhadap perijinan yang telah diterbitkan.

Page 30: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 30

a. Fungsi pelaporan adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi pemerintah atau instansi yang berwenang dalam memantau dan mengevaluasi pemanfaatan kawasan transmigrasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana kawasan transmigrasi.

b. Pelaporan, Subyek pelaporan, Obyek pelaporan, Bentuk pelaporan dan Mekanisme pelaporan

c. Tahapan pelaporan terdiri dari tahap-tahap pelaporan yang harus dilakukan oleh pengguna kawasan transmigrasi maupun masyarakat selama proses pelaksanaan kegiatan pembangunan dilakukan.

d. Pelaporan oleh pengguna kawasan transmigrasi

e. Pelaporan oleh masyarakat umum dapat dilakukan kapan pun selama dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan kawasan transmigrasi

Page 31: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 31

Subyek yang memiliki kewajiban untuk melaporkan adalah pihak pengguna kawasan transmigrasi, sedangkan subyek yang memiliki hak untuk melaporkan adalah masyarakat luas dengan perincian sebagai berikut: a.pengguna kawasan transmigrasi : berupa laporan kegiatan pembangunan yang akan digunakan untuk menilai sampai sejauh mana pelaksanaan pemanfaatan kawasan transmigrasi direalisasikan sesuai dengan rencana kawasan transmigrasi yang berlaku; b.masyarakat luas (pihak-pihak di luar pengguna baik yang berada maupun tidak berada di sekitar kawasan pemanfaatan kawasan transmigrasi) : berguna sebagai penyeimbang informasi sekaligus sebagai kontrol terhadap laporan yang dibuat oleh pengguna kawasan transmigrasi.

Page 32: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 32

Pemantauan adalah aktivitas yang bertujuan mengamati, mengikuti dan mendokumentasikan perubahan status/kondisi suatu kegiatan pemanfaatan kawasan transmigrasi suatu kawasan/obyek tertentu dalam periode waktu tertentu. Pemantauan merupakan kegiatan rutin dari instansi terkait dan merupakan tindak lanjut adanya laporan dari masyarakat, pengguna ruang, atau instansi terkait perihal adanya dugaan pelanggaran pemanfaatan kawasan transmigrasi.

Evaluasi merupakan tindak lanjut dari kegiatan pelaporan dan pemantauan. Evaluasi merupakan bagian dari tindakan pengawasan yang menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi pemanfaatan kawasan transmigrasi untuk ditindaklanjuti.

Page 33: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 33

Penertiban merupakan tindakan yang harus dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan berdasarkan hasil rekomendasi pada tahap evaluasi. Penertiban dilakukan karena hasil rekomendasi dalam tahap evaluasi menunjukkan bahwa telah terjadi terhadap Rencana Kawasan Transmigrasi (RKT) yang berlaku. Penertiban dilakukan melalui pemeriksaan (penyidikan) dan penyelidikan atas pemanfaatan kawasan transmigrasi yang tidak sesuai dengan rencana kawasan transmigrasi yang berlaku.

Page 34: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 34

Kelembagaan mencakup lembaga-lembaga yang memiliki wewenang dalam pengendalian pemanfaatan kawasan transmigrasi. Lembaga-lembaga yang dimaksud meliputi instansi pemerintah dan institusi-institusi terkait lainnya yang berwenang dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

Pengendalian pemanfaatan kawasan transmigrasi diselenggarakan oleh pemerintah dengan melibatkan masyarakat, yang dilaksanakan secara terkoordinasi antara pemerintah dan masyarakat. Peran serta masyarakat merupakan hal yang penting karena hasil kegiatan penataan kawasan transmigrasi adalah untuk kepentingan masyarakat, serta terselenggaranya pengendalian pemanfaatan kawasan transmigrasi.

Page 35: DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 35