17
Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 1 dari 17 STRATEGI MENULIS ARTIKEL UNTUK JURNAL ILMIAH NASIONAL/INTERNASIONAL SEBAGAI BAGIAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DOSEN 1 Oleh: Prof. Muljani A. Nurhadi, M.S, M.Ed, Ed.D Dosen Pasca Sarjana UNINDRA PGRI di Jakarta [email protected] ; [email protected] o811 949 948 “You Are What You Think You Are”. A. Pengantar Dengan dikeluarkannya UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pekerjaan dosen secara hukum diakui sebagai tenaga profesional yang harus memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum agar memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. 2 Sebagai konsekuensinya, dosen juga dituntut untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 3 , yang dilakukan melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dari ketiga tridharma perguruan tinggi, bidang penelitian memperoleh bobot minimal 25% dari seluruh angka kredit yang diperlukan pada setiap usulan kenaikan pangkat sebagai salah satu bentuk pengembangan profesi dosen. Dari seluruh jenis karya ilmiah dalam kategori pelaksanaan dharma “penelitian” yang memperoleh penghargaan tinggi adalah artikel yang dimuat di dalam jurnal ilmiah, terutama yang sudah diakreditasi dan jurnal internasional. Oleh sebab itu, penulisan artikel ilmiah merupakan salah satu jenis kegiatan pengembangan profesi yang strategis karena baik dalam sistem kenaikan pangkat maupun kredibilitas profesi 1 Makalah disampaikan pada Workshop Penyusunan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah “Mengenal Penelitian Unggulan Universitas” Diselenggarakan oleh LP2M UNINDRA PGRI di Jakarta, tanggal 14 dan 15 Februari 2012. 2 Seperti diuraikan dalam penjelasan umum Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3 Pasal 60 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 menegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dosen berkewajiban antara lain untuk meningkatkan dan mengembangakan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

  • Upload
    dhika-tr

  • View
    11.114

  • Download
    15

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dibawakan oleh Prof Muljani A. Nurhadi

Citation preview

Page 1: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 1 dari 17

STRATEGI MENULIS ARTIKEL UNTUK JURNAL ILMIAH NASIONAL/INTERNASIONAL

SEBAGAI BAGIAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DOSEN1

Oleh: Prof. Muljani A. Nurhadi, M.S, M.Ed, Ed.D

Dosen Pasca Sarjana UNINDRA PGRI di Jakarta [email protected]; [email protected]

o811 949 948

“You Are What You Think You Are”.

A. Pengantar

Dengan dikeluarkannya UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pekerjaan

dosen secara hukum diakui sebagai tenaga profesional yang harus memperoleh penghasilan di

atas kebutuhan hidup minimum agar memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan

profesionalnya.2 Sebagai konsekuensinya, dosen juga dituntut untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni3, yang dilakukan melalui kegiatan

tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dari

ketiga tridharma perguruan tinggi, bidang penelitian memperoleh bobot minimal 25% dari

seluruh angka kredit yang diperlukan pada setiap usulan kenaikan pangkat sebagai salah satu

bentuk pengembangan profesi dosen. Dari seluruh jenis karya ilmiah dalam kategori

pelaksanaan dharma “penelitian” yang memperoleh penghargaan tinggi adalah artikel yang

dimuat di dalam jurnal ilmiah, terutama yang sudah diakreditasi dan jurnal internasional. Oleh

sebab itu, penulisan artikel ilmiah merupakan salah satu jenis kegiatan pengembangan profesi

yang strategis karena baik dalam sistem kenaikan pangkat maupun kredibilitas profesi

1 Makalah disampaikan pada Workshop Penyusunan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah “Mengenal Penelitian

Unggulan Universitas” Diselenggarakan oleh LP2M UNINDRA PGRI di Jakarta, tanggal 14 dan 15 Februari 2012. 2 Seperti diuraikan dalam penjelasan umum Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3 Pasal 60 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 menegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan

dosen berkewajiban antara lain untuk meningkatkan dan mengembangakan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Page 2: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 2 dari 17

memperoleh penghargaan yang tinggi di bandingkan dengan kegiatan lain dari dharma

penelitian, dan bahkan jauh lebih dihargai dibandingkan dengan kedua dharma lainnya.

Kebijakan pemerintah pada saat ini sangat kondusif dengan memberikan insentif kepada

dosen agar lebih banyak menghasilkan artikel ilmiah yang dapat dimuat pada jurnal ilmiah baik

pada tataran nasional maupun internasional. Misalnya, setiap kali kenaikan jabatan dosen dari

satu tingkat ke tingkat berikutnya mulai Asisten Ahli sampai dengan Lektor Kepala, disyaratkan

harus memiliki minimal 1 (satu) karya ilmiah yang dipublikasikan, yaitu dalam bentuk buku

dan/atau artikel dalam majalah ilmiah (baik terakreditasi maupun non-terakreditasi). 4 Bahkan

pemerintah telah memberikan insentif khusus sampai dengan Rp.20 juta bagi dosen yang

berhasil memasukkan artikel ilmiahnya di jurnal ilmiah internasional.5

Makalah ini tidak membahas format penulisan, tetapi lebih kepada strategi dalam

menulis artikel ilmiah yang memiliki dua sasaran sekaligus, yaitu disatu sisi memenuhi syarat

untuk dimuat di jurnal ilmiah, tetapi disisi lain juga berperan dalam pengembangan profesi

secara berkelanjutan. Ada lima strategi yang dibahas dalam makalah ini, yaitu dimulai dengan

menentukan arah pengembangan keprofesionalan, memilih calon jurnal/majalah ilmiah yang

sesuai, teknik menulis artikel, strategi merumuskan judul dan menuliskan abstrak yang

menarik, dan teknik memasarkan artikel.

B. Menentukan Arah Pengembangan Karir Keprofesionalan

Seorang dosen mungkin saja mempunyai karya/tulisan ilmiah yang banyak di berbagai

media, tetapi untuk apa kalau karya tulisan ilmiah yang banyak itu ternyata tidak mendukung

pengembangan profesinya karena topik-topik yang diambil berserakan dan sama sekali tidak

relevan dengan bidang tugas pokok yang diemban sebagai dosen. Salah satu kharakteristik

4 Seperti dituangkan dalam Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 3931/D/T/2001 tentang Persyaratan

Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah Terakreditasi. 5 Dijanjikan dalam Surat Edaran Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen. Pendidikan Tinggi

No. 082/D3/LL/2011 tanggal 26 Januari 2011.

Page 3: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 3 dari 17

keprofessionalan dosen adalah ciri khas keahlian di bidang yang dikuasai atau yang

dikembangkan. Oleh sebab itu, menetapkan arah bidang karir profesionalnya (spesialisasi) yang

akan dikembangkan menjadi sangat penting. Dalam masyarakat yang semakin maju dan

kompetitif, keahlian professional spesifik lebih memperoleh peluang untuk dihargai dari pada

keahlian yang generik (bersifat umum). Selain itu, karena begitu luasnya khasanah ilmu

pengetahuan yang selalu berkembang terus, hampir tidak mungkin seseorang menjadi generalis

di bidangnya dengan baik.

Bidang karir yang ditetapkan tersebut sebagai target jangka panjang, walaupun untuk

mencapainya diperlukan pentahapan target jangka pendek. Selanjutnya, semua kegiatan tri

dharma perguruan tinggi yang dilaksanakan sejak dari karir awal, dirancang untuk membangun

batu fondasi keahlian yang secara bertahap dan sistematik akan menjadi bangunan keahlian

spesialisasi yang diharapkan itu. Misalnya, walaupun seseorang berada di Fakultas Ilmu

Pendidikan karena bidang karir professional dosen yang ingin dibangun adalah

menghubungkan keterkaitan antara pendidikan dan tenaga kerja, maka sejak awal karya ilmiah

penelitian orang tersebut, termasuk skripsi, tesis, disertasi, makalah dan karya ilmiah lainnya

selalu dilakukan dan dikaitkan dengan dunia kerja, bukan di internal proses pendidikan. Begitu

juga mata kuliah yang dibina serta progam pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan

selalu relevan dengan bidang spesialisasi yang dipilihnya. Dari penetapan bidang spesialisasi

tersebut, maka keluarlah impian jangka pendek dalam bentuk ekspresi “ saya ingin

mengembangkan pengajaran ............”, “saya ingin melakukan penelitian di bidang ...........”,

“saya ingin menulis karya ilmiah dalam topik ...... dst”. Apabila seseorang dosen sudah

mempunyai daftar keinginan tersebut, maka 25% produk sudah dicapai, dalam artian arah topik

artikel ilmiah yang ingin dibuatnya sudah mulai kelihatan.

Bilamana dalam hasil pilihan bidang spesialisasi yang ditetapkan masih ada keraguan,

diskusikanlah dengan teman sejawat atau konsultasikan dengan dosen senior yang

membimbing baik formal maupun yang informal, dengan ketua jurusan/program studi, bahkan

Page 4: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 4 dari 17

dengan dekan, sehingga posisi pengembangan profesionalisme yang dirancang dapat

ditempatkan dalam konteks pengembangan kelembagaan secara menyeluruh.

Dalam memilih bidang spesialisasi perlu dipertimbangan potensi kemampuan diri,

penguasaan ilmu pendukungnya, kontribusinya bagi lembaga, dan peta permintaan pasar.

Mengembangkan spesialisasi yang jauh dari potensi akademik yang dimiliki, minat, bakat, dan

bidang prestasi yang pernah dimiliki, akan sangat menyakitkan dan dapat menimbulkan stress

berat. Begitu pula, mengembangkan suatu bidang keahlian yang tidak dibutuhkan oleh

lembaga, tidak akan sehat karena tidak akan memperoleh dukungan lembaga dimana seorang

dosen bernaung, dan keadaan ini berpotensi terjadinya konflik interes antara lembaga dengan

diri dosen yang bersangkutan. Peta permintaan pasar juga penting untuk diperhitungkan

karena akan menentukan seberapa kompetitif bidang spesialisasi yang ingin dikembangkan.

Apabila permintaan pasar tinggi, sementara itu orang-orang yang dapat memberikan pelayanan

di bidang spesialisasi itu terbatas, maka tingkat kompetitif bidang spesialisasi yag dipilih akan

semakin tinggi. Bidang spesialisasi yang dimaksud dapat mengalami perubahan dalam

perjalanan pengembangan karir seseorang, tetapi perubahan itu untuk mempertajam dalam

penyesuainnya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan lingkungannya.

Kapan rancangan pengembangan spesialisasi professional itu harus dimulai?

Jawabannya adalah sedini mungkin dalam perjalanan karir seorang dosen, karena menurut hasil

penelitian Donald E. Super and Douglas T. Hall. (1978)6 menunjukkan bahwa masa keemasan

pengembangan karir seseorang berada pada rentang usia antara 25 sampai dengan 45 tahun,

sebagaimana digambarkan dalam grafik 01 di halaman berikut.

6 Tucker III, Irving B. Age, Income and Productivity: A human capital profile model. Ph.D. dissertation University of

South Carolina, 1982. P.73. This is replicated from Donald E. Super and Douglas T. Hall. “Career Development : Exploration and Planning.” Annual Review of Psyycology. Vol. 29, 1978. P.351.

Page 5: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 5 dari 17

C. Memilih Calon Jurnal/Majalah Ilmiah Yang Sesuai

Kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh penulis pemula adalah mencoba membuat

artikel ilmiah terlebuh dahulu, baru mencari Jurnal yang cocok untuk memuatnya. Dan hasilnya

tidak ada Jurnal yang bersedia memuatnya. Ini disebabkan karena sewaktu menulis, belum ada

rujukan kriteria penulisan yang dipergunakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh masing-

masing jurnal baik dari segi bidang keahliannya, substansi isi, tata tulis, maupun

persyaratannya.

Low 25 45 65

Age

Exploration

High Boom

Growth?Trial

Establishment

Maintenance?Decline?

Stagnation?

Identity Intimacy Generativity Integrity

Source: Tucker III, irving B. Age, Income and Productivity: A human capital profile model. Ph.D. disertation University of South Carolina, 1982. P.73. This is replicated from Donald E. Super and Douglas T. Hall. “Career Development : Exploration and Planning.” Annual Review of Psyycology. Vol. 29, 1978. P.351.

STAGES IN CAREER DEVELOPMENT

STAGES IN CAREER DEVELOPMENT

Grafik: 01 Tahapan Pengembangan Karir

Sebagaimana kehidupan dalam masyarakat, masyarakat akademik juga mempunyai

komunitasnya sendiri di bidang spesialisasinya yang tercermin dari kekhususan isu-isu atau

topik-topik yang dibahas, format dan gaya penulisan, judul jurnal/majalah ilmiah yang

diterbitkannya. Itu semua menggambarkan kekhasan komunitas akademik dari para dosen

yang memberikan kontribusi artikel di dalamnya. Diterima tidaknya suatu artikel akan

Page 6: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 6 dari 17

dikontraskan dengan cirri khas akademik komunitas akademik yang membina jurnal/majalah

ilmiah yang bersangkutan. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk menulis, perlu terlebih

dahulu mengidentifikasi judul-judul jurnal/majalah ilmiah yang artikel-artikelnya berada di

bidang atau relevan dengan spesialisasi yang dipilih. Bagaimana caranya?

Pertama, memahami berbagai bentuk publikasi ilmiah sebagai media untuk

memasarkan karya ilmiah ke masyarakat ilmiah yang ditujunya, serta ciri khas artikel ilmiah

yang dimuatnya. Setidak-tidaknya ada empat jenis media publikasi ilmiah, yaitu: buku,

proceeding, majalah ilmiah, dan jurnal ilmiah. Buku biasanya memuat karya ilmiah seseorang,

beberapa orang dalam bentuk pengarang bersama, atau kumpulan artikel ilmiah kontribusi

banyak orang yang kemudian disusun secara sistematis dan diterbitkan. Prosiding (proceeding),

atau juga disebut risalah seminar, adalah publikasi karya ilmiah yang diterbitkan sebagai hasil

seminar atau symposium, berisi kumpulan artikel ilmiah yang ditulis atas permintaan

Panitia/Tim Editor beserta pembahasannya, dan artikel ilmiah sebagai kontributor peserta

lainnya yang diterima panitia setelah melalui proses seleksi. Majalah ilmiah biasanya untuk

mempublikasikan artikel ilmiah yang berupa gagasan baru dari hasil studi literer, analisis

permasalahan yang berkembang di lapangan, dan pemikiran baru hasil meta analisis terhadap

berbagai pemikian dan hasil penelitian yang ada.

Kedua, mencari judul jurnal/majalah ilmiah yang sesuai dengan bidangnya.

Bagaimanakah cara yang ditempuh untuk menemukan judul jurnal nasional yang terbit di

Indonesia? Berikut adalah beberapa cara yang dapat ditempuh: (i) bertanya kepada teman

sejawat se bidang/jurusan/program studi yang sudah biasa mengisi artikle ilmiah di jurnal

ilmiah, (ii) mengakses judul jurnal yang terakreditasi dari Ditjen. Dikti, (iii) mencari di

perpustakaan setempat, (iv) mencari di perpustakaan nasional atau perpustakaan LIPI, (v)

menelusur sumber bahan artikel ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk media, (vi) melakukan

penelusuran di internet, dan (vii) aktif mengikuti organisasi profesi. Dari teman sejawat, tidak

hanya dapat diperoleh informasi tentang jurnal yang tepat, tetapi juga pelajaran dan kiat-kiat

yang dapat dipetik dalam perjuangannya sehingga artikelnya berhasil dimuat dalam suatu

Page 7: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 7 dari 17

jurnal. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi secara berkala menerbitkan judul jurnal/makalah

ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan tinggi di Indonesia dan sudah diakreditasi. Hampir

setiap perpustakaan perguruan tinggi berlangganan jurnal di berbagai bidang atas usulan

dosen, untuk menopang kebutuhan dosen akan artikel ilmiah. Jurnal yang dilanggan bisa dalam

bentuk terbitan hard copy dan dapat pula dalam bentuk soft copy, atau berlangganan akses

internet terhadap suatu provider yang memberikan layanan informasi di bidang tertentu secara

berkala. Informasi tentang hal ini biasanya dapat diperoleh dari staf bagian “pelayanan

informasi”, “pelayanan terbitan berkala”, atau “pelayanan referensi”. Perpustakaan Nasional

antara lain mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan semua karya nasional, termasuk

jurnal/majalah ilmiah, melalui kewajiban serah karya cetak untuk didokumentasikan dan

dikelola. Begitu pula Perpustakaan LIPI juga mengumpulkan karya-karya ilmiah di berbagai

bidang ilmu pengetahuan agar dapat diakses secara nasional. Untuk memudahkan

penelusuran, judul-judul jurnal/majalah ilmiah dan abstrak artikel yang dimuat di dalamnya

dibukukan dalam bentuk “bibliografi jurnal ilmiah” dan “bibliografi karya ilmiah” yang

diterbitkan secara berkala. Di bagian akhir dari setiap artikel ilmiah selalu mencantumkan

sumber bacaan yang dipergunakan dalam bentuk “biblografi” atau”daftar bacaan” yang sering

berisi antara lain jurnal/majalah ilmiah. Menelusur di internet dapat dilakukan dengan cara

yang sangat mudah dengan mengetikan “kata kunci” pada kolom “cari” dan nanti akan keluar

berbagai informasi yang berkaitan dengan kata kunci tersebut. Untuk memperoleh kata kunci

yang paling tepat dan efisien seseorang perlu mencoba dan mencoba sehingga dapat

merasakan logika sistem pencarian informasi dari suatu website. Organisasi profesi adalah

organisasi orang-orang yang sudah terpilih di bidang spesialisasinya, karena biasanya

memberikan persyaratan yang ketat terhadap siapa yang layak menjadi anggotanya. Jejaring di

organisasi profesi merupakan salah satu wahana yang efektif untuk mengetahui jurnal/majalah

ilmiah yang terbit di tingkat local dan nasional.

Ketiga, menelaah jenis artikel ilmiah yang dimuat. Artikel yang dimuat dalam sebuah

jurnal ada empat jenis, yaitu: (i) artikel asli atau disebut dengan original papers atau regular

papers, (ii) artikel tinjauan atau review papers, (iii) catatan penelitian atau research note, dan

Page 8: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 8 dari 17

(iv) surat pembaca atau letter to the editor.7 Ada berbagai jurnal yang di bagian akhir

memberikan biografi singkat dari para penulis artikel pada setiap edisinya. Artikel asli biasanya

merupakan artikel ilmiah hasil penelitian, atau dapat berupa konsep-konsep asli yang

dikembangkan dari artikel-artikel ilmiah yang dipublikasikan. Artikel tinjauan merupakan

artikel ilmiah yang disusun berdasarkan telaah pustaka. Artikel tinjauan biasanya ditulis oleh

para pakar atas permintaan Editor untuk melakukan tinjauan atas suatu topik atau isu. Catatan

penelitian merupakan laporan ringkas tentang penelitian yang secara ilmiah sangat penting

untuk segera dipublikasikan. Surat pembaca biasanya merupakan komentar yang membangun

terhadap artikel-artikel yang dipublikasikan dalam suatu jurnal dan kemudian penulis dapat

memberikan tanggapan atas komentar yang diberikan tersebut. Sebagian besar jurnal nasional

memuat dua jenis artikel yang pertama, sedang beberapa jurnal internasional memuat

keempat jenis artikel. Tiga jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh UNINDRA PGRI Jakarta yaitu:

Faktor Exacta, Socio-Ekons, dan Formative dapat menampung kedua jenis artikel tersebut.

Ketiganya mencakup bidang khusus tetapi tidak terlalu spesifik sehingga lebih memberikan

ruang bagi penulis pemula untuk memberikan kontribusinya. Jurnal-jurnal semacam juga

diterbitkan oleh hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia, sehingga peluang pada level

nasional dapat ditelusur dari terbitan-terbitan tersebut.

Setelah menelaah berbagai judul jurnal/majalah ilmiah, seorang penulis bisa memilih

satu sampai tiga judul jurnal yang paling sesuai menjadi target sasaran untuk pemuatan artikel

ilmiah yang akan ditulisnya. Idealnya, jurnal yang dipilih adalah yang sudah terkareditasi karena

penghargaan kredit point bagi artikel yang dimuatnya cukup besar. Namun demikian, bagi

penulis pemula dapat dimulai terlebih dahulu dengan jurnal yang belum terakreditasi atau

jurnal yang diterbitkan di perguruan tingginya sendiri.

Keempat, menelaah persyaratan dan panduan dalam menulis artikel yang bisa dimuat.

Setelah jurnal yang dituju sudah ditetapkan, maka dilanjutkan dengan menelaah bentuk-bentuk

7 Sumber utama dari jenis artikel ini adalah Urip Santoso (2008). Kiat-kiat Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal

Ilmiah Internasional.

Page 9: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 9 dari 17

artikel yang dimuat serta persyaratannya, baik dalam arti persyaratan akademik, tata tulis, dan

adminsitrasinya. Pada umunya persyaratan itu termuat pada halaman paling belakang dari

setiap terbitan. Pada umumnya persyaratan akademik, termasuk cakupan bidang artikel yang

diterima, berbeda antara satu jurnal dan jurnal lainnya. Sedangkan panduan penulisan, dalam

majalah internasional biasnya disebut “Instruction for Authors”, lebih menyangkut persyaratan

tata tulis dan administrasi, yang biasanya tidak jauh berbeda antara satu jurnal dengan jurnal

lainnya. Sebagai ilustrasi, berikut dilampirkan contoh panduan penulisan artikel yang dimuat di

Jurnal Faktor Exacta.

D. Kiat Menulis Artikel Ilmiah

Menulis bukanlah pengetahuan, tetapi ketrampilan yang ditunjang oleh pengetahuan

baik yang diperoleh secara empirik maupun dari bahan literer. Disebut ketrampilan, karena

kalau tidak dikerjakan menulis tidak pernah bisa, artinya, ketrampilan menulis hanya akan

diperoleh apabila dilatihkan dan dikerjaan. Namun demikian, tanpa pengetahuan yang

mendasarinya seseorang tidak tahu apa yang akan ditulis, karena apa yang akan ditulis

merupakan hasil kristralisasi kerja otak, perasaan, sikap seseorang, dan pengambilan keputusan

setelah mengolah berbagai informasi/pengetahuan yang masuk kedalam memori. Seseorang

mungkin perlu memperoleh inspirasi untuk menulis tetapi inspirasi itu tidak akan muncul begitu

saja tanpa mengumpulkan informasi dan pengetahuan yang kemudian dianalisis secara internal

oleh otak seseorang. Walaupun bukan tulisan ilmiah, untuk dapat menulis fiksi “Nogososro

Sabuk Inten” misalnya, SH Mintaredja telah melakukan survai, tinjau lokasi, dan mengumpulkan

informasi di daerah Banyubiru, Ambarawa, Magelang dan sekitarnya sebagai lokasi ceritera,

selama tidak kurang dari 3 bulan.

Sasaran “survai” untuk mendukung karya ilmiah ya karya ilmiah orang lain. Artinya,

seseorang perlu memperbanyak membaca untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan

topik yang telah di pilihnya dari berbagai media karya ilmiah, baik yang berupa hasil pemikiran,

hasil penelitian literer, maupun hasil penelitian lapangan. Ini akan lebih baik lagi apabila

Page 10: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 10 dari 17

didukung dengan data. Dari buku akan diperoleh difinisi konsepsional dan operasional yang

dapat dipergunakan sebagai patokan atau pencerahan terhadap lingkup/cakupan topik yang

akan ditulis. Dari jurnal dan majalah ilmiah akan diperoleh isu-isu yang tertinggal atau menjadi

implikasi hasil penelitian yang perlu ditelaah lebih jauh. Dari laporan, dapat diperoleh data yang

barangkali dapat diolah untuk menghasilkan permasalah yang dihadapi. Tidak usah malu kalau

untuk mengatakan bahwa topik artikel ilmiah yang dipilih muncul setelah membaca artikel

seseorang, karena sejatinya begitulah ilmu pengetahuan itu berkembang.

Pada waktu membaca, buatlah catatan-catatan dan coretan yang dianggap penting

apapun bentuknya, yang pada suatu saat nanti akan berguna sewaktu mengkristalkan informasi

menjadi ide yang akan dituangkan dalam tulisan. Setelah bahan bacaan dianggap cukup,

mulailah dengan merenungkan hasil bacaan untuk dikristalkan menjadi ide tulisan yang dimulai

dengan garis besar isi tulisan. Dari garis besar isi tulisan itulah kemudian dikembangkan

menjadi tulisan yang lengkap.

Apabila artikel ilmiah yang akan ditulis diangkat dari hasil penelitian, maka sumber

bacaan yang paling tepat adalah membaca contoh-contoh artikel yang sudah diterbitkan di

bidangnya, dilihat gaya penulisan, focus penulisan, serta aspek-aspek yang ditonjolkan. Karena

artikel ilmiah di jurnal bukan merupakan ringkasan dari laporan penelitian, tetapi bentuk lain

dari laporan penelitian yang telah dikemas dalam tulisan yang terbatas halamannya untuk

dibaca oleh khalayak yang lebih luas, termasuk kemungkinan orang yang bukan berkeahlian di

bidang yang bersangkutan.

Setelah semua dokumen yang dibaca dirasa sudah cukup memberikan inspirasi, ide, dan

pemikiran baru, mulailah dituliskan dengan sejak awal mengikuti panduan penulisan artikel

yang dituntunkan oleh tim editor dari jurnal yang dituju, karena mengedit tata tulis bisa lebih

banyak memakan waktu dari pada menuliskannya itu sendiri.

Page 11: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 11 dari 17

Menyiapkan manuskrip artikel ilmiah ada tiga tahap: penyiapan awal, penyiapan

corrected proof, dan revisi hasil review tim editor. Pada penyiapan awal, merupakan naskah

awal yang dibuat oleh penulis sesuai dengan pedoman penulisan. Setelah jadi, maka tulisan

tersebut dikoreksikan kepada orang lain baik dari segi keterbacaan, tata bahasa, pemilihan

kata, dan teknik penulisannya (proof reading). Orang yang diminta mengoreksi (proof reader)

adalah orang yang sudah berpengalaman mengisi artikel di jurnal ilmiah, menguasai bahasa

teknis, dan tata bahasa yang digunakan. Setelah memperoleh masukan, kemudian naskah awal

direvisi. Hasil revisi inilah yang kemudian dikirimkan ke redaksi jurnal. Pengiriman naskah

disertai dengan surat pengantar (cover letter) yang setidak-tidaknya menjelaskan arti penting

(kontribusi) dari artikel yang dikirimkan. Dengan melalui proof reader akan meningkatkan

probabilitas artikel untuk diterima.

Begitu naskah diterima oleh tim editor akan direview layak tidak-layaknya naskah

tersebut dimuat. Pada umumnya kriteria yang dipakai mencakup hal-hal sbb.: kesesuaian ruang

lingkup artikel, tata bahasa yang dipakai, originality (keaslian naskah), novelty (kebaruan), dan

ketepatan metodologi yang dipergunakan. Ada 3 kemungkinan hasil review: naskah diterima

sepenuhnya, naskah diterima dengan catatan untuk revisi, dan naskah ditolak. Apabila naskah

diterima dengan revisi, maka penulis secepatnya melakukan revisi sesuai dengan catatan tim

editor/Reviewer dan segera dikirimkan kembali.

Walapun hampir setiap jurnal menetapkan aturan sendiri tentang urutan dan isi artikel

ilmiah, namun secara umum sebuah artikel ilmiah memuat komponen sbb.: judul (title),

pengarang (author/s), abstrak (abstract), kata kunci (key words), pendahuluan (introduction),

material dan atau metodologi (materials and methods), kesimpulan dan diskusi (results and

discussion), ucapan terima kasih (acknowledgement), daftar pustaka (reference list), lampiran-

lampiran (attachments). Teknik penulisan dan apa yang tercakup dalam setiap komponen tidak

akan dijelaskan disini, karena yang diikuti adalah panduan bagi penulis atau instruction for

authors yang sudah ditetapkan oleh jurnal masing-masing. Sebaliknya yang akan diuraikan

adalah beberapa catatan dan kiat yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas artikel.

Page 12: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 12 dari 17

Judul artikel sebaiknya tidak terlalu panjang tetapi cukup menarik perhatian. Caranya

adalah dengan menempatkan topik artikel ke dalam konteks yang lebih makro sehingga

kandungan problematikanya terlihat. Karena ini artikel ilmiah, maka judul tetap harus tidak

keluar dari isi dan tidak bombastis atau provokatif. Penulisan pengarang diikuti dengan nama

lembaga tempat bekerja dan jangan lupa cantumkan alamat korespondensi sehingga mudah

dihubungi, biasanya alamat email.

Abstrak bukan sekedar ringkasan tetapi juga berfungsi sebagai “jendela” promosi artikel

yang ditulis. Oleh sebab itu, dalam abstrak perlu ditekankan tujuan, kesimpulan dan

konstribusinya terhadap perkembangan ilmu pengatahuan atau dalam memecahkan masalah.

Jangan terjebak dengan menuliskan pembahasan dan keinginan untuk menjadikan tabel dan

gambar. Abstrak ditutup dengan kata kunci yang difokuskan kepada kata utama yang paling

mewakili isi artikel yang ditulis sehingga paling banyak tiga kata.

Pendahuluan memuat latar belakang permasalahan artikel atau penelitian, dan agar

berbobot kaitkan topik dengan isu nasional (misalnya dengan Renstra kementerian) maupun isu

global (misalnya dengan “education for all”), sehingga kelihatan keterkatian kontribusi topik

artikel dalam rangka pemecahan masalah yang lebih luas. Kemudian, tunjukkan letak kebaruan

dan originalitas artikel ini dan diakhiri dengan tujuan spesifik yang akan dijawab oleh artikel

tersebut. Untuk artikel hasil penelitian, bagian ini juga memuat tujuan dan hipotesis penelitian.

Materi dan metodologi menggambarkan materi yang diteliti atau digunakan dalam

penelitian, pendekatan yang dipakai, serta metodologi yang dipergunakan. Untuk artikel hasil

penelitian, maka komponen ini memuat juga pendekatan yang dipakai, desain penelitian yang

dipilih, instrumen dan teknik analisis yang digunakan. Semuanya cukup disajikan secara singkat

tetapi cukup menunjukkan kesakhihan artikel yang ditulis.

Komponen yang paling dominan adalah kesimpulan dan pembahasan, yang biasanya

dapat dipisah atau dijadikan satu sub-heading. Agar penyajiannya ringkas, dapat digunakan

Page 13: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 13 dari 17

tabel, grafik atau cara lain yang tidak membutuhkan uraian panjang. Tuliskan dengan jelas

kesimpulannya, baru diberikan pembahasan mengapa dan bagaimana yang menunjang

kesimpulan itu, termasuk bandingkan dengan hasil penelitian atau pendapat orang lain.

Tekankan sekali lagi dalam kesimpulan tentang kontribusi artikel atau hasil penelitian ini,

kebaruan, dan originalitasnya. Penulisan untuk jurnal nasional biasanya pembahasan terlebih

dahulu baru kesimpulan, sedang untuk jurnal internasional sebaliknya; ikuti saja panduan yang

diberikan oleh masing-masing jurnal. Kesimpulan hanya dituliskan untuk menjawab tujuan dan

tidak menyimpulkan yang tidak dirancang dari tujuan pada pendahuluan, dengan kata lain tidak

berspekulasi dan didukung penuh dengan hasil analisis.

Bagian ucapan terima kasih (acknowledgement) memberikan kesempatan penulis untuk

menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang betul-betul kontribusi dalam penulisan ini

dan kepada penyandang dana yang mendukungnya. Seperti biasa, daftar pustaka memuat

seluruh pustaka yang dirujuk dan dikutip untuk mendukung tulisan ini. Sedang lampiran boleh

ditambahkan untuk melampirkan tabel, grafik, gambar dsb., yang memang diperlukan sekali

yang tidak mungkin dimuat dalam batang tubuh artikel.

E. Penutup

Sebagaimana telah diuraikan di atas, apabila menulis artikel ilmiah dipersiapkan dalam

kerangka meningkatkan profesionalisme dosen, maka selain banyak manfaatnya juga

menjadikan penbinaan profesi/karir lebih efisien, karena tidak hanya akan memperoleh kredit

point tetapi juga menjadi tahapan pengembangan profesi. Hal inilah yang pada umumnya

menjadikan menulis artikel menggairahkan dan memberikan kepuasan akademik tersendiri.

Sebagai penutup, ungkapan berikut barangkali ada gunanya. Penyakit menulis yang

paling besar bukan dari orang lain tetapi dari diri sendiri. Ada tiga kata yang menjadi penyakit

Page 14: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 14 dari 17

utama dalam menulis, yaitu: “saya tidak bisa”, “tidak mungkin”, dan “saya sudah tahu”8. Begitu

ketiga kalimat itu terus didengungkan, secara otomatis akan membelenggu pintu pikiran

seseorang untuk mencari jalan dan mencoba. Ketiga konsep itu akan dikirimkan ke otak dan

memblokir bagian kreativitas otak, yang biasanya disebut dengan mental block. Yang terjadi

adalah “you are what you think you are”. Yang harus didengungkan adalah “kalau orang lain

bisa, kenapa saya tidak bisa”. Yang ini akan memicu otak untuk terus berkreasi dan mengejar

apa yang diharapkan atau dicita-citakan.

Selamat berlomba-lomba menjadi penulis artikel ilmiah.

-------

8 Untuk ketiga ekspresi itu, insprirasi diperoleh dari tulisan Tim Andrie Wongso,

http://www.andriewongso.com/artikel/aw_artikel/4594/Tiga_Kalimat_Terlarang/

Page 15: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 15 dari 17

DAFTAR PUSTAKA

Arief Furchan (2009). Menulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.

Istadi (2007). Kiat Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Nasional & Internasional. Bahan paapran

disampaikan pada Workshop Pengembangan Jurnal Ilmiah Konsorsium Ilmu, di Center

for Quality Development and Assurance (CeQDA), Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu

(PPJM), Univeristas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tanggal 20-21 Agustus

2007Tim Andrie Wongso, http://www.andriewongso.com/artikel/aw_artikel/4594/Tiga_Kalimat_Terlarang/

Soekidjo Notoatmodjo (tt). Penulisan Ilmiah. Bahan presentasi. Urip Santoso (2008). Kiat-kiat Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Ilmiah Internasional. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Tucker III, Irving B. Age, Income and Productivity: A human capital profile model. Ph.D. dissertation University of South Carolina, 1982. P.73. This is replicated from Donald E. Super and Douglas T. Hall. “Career Development : Exploration and Planning.” Annual Review of Psyycology. Vol. 29, 1978.

Wasmen Manalu (tt.). Penulisan Artikel Ilmiah Pada Jurnal Internasional.Bahan presentasi.

-------

Page 16: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 16 dari 17

Lampiran 01: Contoh panduan bagi penulis dari Jurnal Faktor Exacta

Page 17: Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional

Nurhadi, strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional/internasional , hal 17 dari 17