36
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMAN 3 MEDAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI/II Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit ( 2 x pertemuan) Materi pembelajaran : Sistem saraf pada manusia A. Kompetensi Inti KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 1 RPP_K13_Sistem Saraf

Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

Sekolah : SMAN 3 MEDANMata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : XI/IIAlokasi Waktu : 2 JP x 45 menit ( 2 x pertemuan)Materi pembelajaran : Sistem saraf pada manusia

A. Kompetensi IntiKI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KompetensiNo. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

1.1.1 Menunjukkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas system regulasi pada manusia

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,

2.1.1 Menerapkan perilaku ilmiah: teliti, jujur, kerja sama dan disiplin.

2.1.2 Menerapkan keterampilan sosial dalam bekerjasama dalam kelompok.

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 1RPP_K13_Sistem Saraf

Page 2: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

3.10.1 Menunjukkan bagian sel saraf pada manusia.

3.10.2 Mengidentifikasi struktur, fungsi sistem saraf pada manusia

3.10.3 Menjelaskan mekanisme penghantar impuls saraf.

3.10.4 Menjelaskan mekanisme terjadinya gerak dan gerak refleks.

3.10.5 Menjelaskan susunan sistem saraf pada manusia.

3.10.6 Menganalisis gangguan yang terjadi pada sistem saraf.

C. Tujuan PembelajaranPERTEMUAN I1. Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan fungsi dari sistem

saraf dengan tepat.2. Setelah mengamati gambar dengan teliti, Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel

saraf pada manusia dengan tepat.3. Setelah melakukan kegiatan diskusi, Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi

sel saraf pada manusia dengan tepat. 4. Setelah melakukan kegiatan diskusi, Siswa mampu menjelaskan mekanisme

penghantaran impuls saraf berdasarkan fase-fase yang dilalui. 5. Setelah melakukan kegiatan diskusi, Siswa mampu membedakan gerak refleks dan

gerak biasa dengan benar.

PERTEMUAN II1. Setelah melakukan kegiatan diskusi, Siswa mampu menjelaskan susunan sistem saraf

dengan tepat.2. Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan bagian sistem saraf

pusat dengan tepat.3. Setelah melakukan kegiatan diskusi, Siswa mampu membedakan saraf parasimpatik

dan simpatik.

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 2RPP_K13_Sistem Saraf

Page 3: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

4. Siswa mampu menganalisis gangguan/kelainan pada sistem saraf.

D. Materi Pembelajaran Sistem Saraf Manusia

Rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsangan tersebut dinamakan indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan menuju sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons).Sementara itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsangan semacam ini akan diterima oleh indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor).Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang dinamakan reseptor dalam (interoseptor). Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan karena pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor.

1. Sel Saraf (Neuron)Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf

(neuron). Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit). Lihat Gambar di bawah ini.

Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 3RPP_K13_Sistem Saraf

Page 4: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagai isolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlin dungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron.

Neuron sensorik merupakan neuron yang memiliki badan sel bergerombol membentuk simpul saraf atau ganglion (jamak = ganglia). Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain, sedangkan neuritnya berkaitan dengan dendrit neuron lain. Fungsi neuronsensorik yakni meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Oleh karena itu, neuron sensorikdisebut pula neuron indra.Sementara itu, neuron motorik merupakan neuron yang berperan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Karena perannya ini, neuron motorik disebut pula neuron penggerak. Dendrit neuron motorik berhubungandengan neurit neuron lain, adapun neuritnya berkaitan dengan efektor (otot dan kelenjar). Antara neuron sensorik dan neuron motorik dihubungkan oleh interneuron atau neuron ajustor dengan letak yang berada pada otak dan sumsum tulang belakang. Interneuron merupakan neuron yang membawa impuls dari sensorik atau interneuron lain. Karena itu, interneuron disebut pula neuron konektor.

2. Mekanisme Penghantaran Impuls SarafSeperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyal-sinyal listrik yang

sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membran sel atau membran plasma dan sinapsis.

a. Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran PlasmaDi dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel.

Membran plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ionion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasmamenuju membran plasma neuron lain.

Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membran plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 4RPP_K13_Sistem Saraf

Page 5: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.

Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membran plasma. Fase ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik.

Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan fase refraktoriatau undershoot.

b. Penghantaran Impuls Saraf melalui SinapsisSelain melalui membran plasma, impuls juga dihantarkan melalui sinapsis. Sinapsis

merupakan persambungan unik yang mengendalikan komunikasi antar satu neuron dengan sel-sel lain. Sinapsis dapat ditemukan antara dua neuron, antara reseptor sensorik dan neuronsensoris, antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya. Selain itu, sinapsis dapat ditemukan antara neuron dengan sel kelenjar.

1) Struktur SinapsisPada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil

yang disebut tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis ini dinamakan membran prasinapsis yang menghantarkan impuls dari terminal sinapsis menuju dendrit atau badan sel berikutnya. Impuls tersebut akan diterima oleh permukaan membran dendrit atau badan sel yang dituju. Membran yang demikian dinamakan membranpascasinapsis. Di antara kedua membran ini dipisahkan oleh suatu celah yang disebut celah sinapsis.

Di dalam tombol sinapsis terdapat suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls ke neuron berikutnya. Zat yang demikian dinamakan neurotransmiter. Saat menghantarkanimplus, dalam sitoplasma neurotransmiter dibawa oleh banyak kantung dalam sitoplasma, yang disebut vesikula sinapsis. Ada berbagai macam jenis neurotransmiter, contohnya asetilkolin, dopamine, noradrenalin, dan serotonin. Asetilkolin berada pada seluruh sistem saraf; sementara noradrenalin berada pada sistem saraf simpatik; sementara dopamine dan serotonin terdapat pada otak. Asetilkolin dan noradrenalin merupakan salah dua neurotransmiter utama yang terdapat pada mammalia.

2) Mekanisme Kerja SinapsisApabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan

neurotransmiter. Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju membran prasinapsis. Kedatangan impuls tersebut membuat permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk menyatu dengan membran prasinapsis. Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah sinapsis melalui eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini berdifusi menuju membran pascasinapsis.

Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis akan mengeluarkan enzim untuk menghidrolisis neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase yang

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 5RPP_K13_Sistem Saraf

Page 6: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan kembali.3. Mekanisme Terjadinya Gerak dan Gerak Refleks

Gerak merupakan salah satu aktivitas tubuh yang dapat digunakan untuk menjelaskan penghantar impuls oleh saraf. Sering kali dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan gerakan yang disadari maupun yang tidak kita sadari. Gerak yang dilakukan dengan kesadaran disebut gerak biasa atau gerak sadar. Adapun gerakan yang dilakukan tanpa kita sadari, misalnya berkedip dan bernapas, disebut gerak refleks.

Impuls pada gerak biasa melalui perjalanan yang berbeda dengan gerak refleks. Pada gerak biasa, impuls yang diterima oleh reseptor berjalan ke saraf sensorik, selanjutnya dibawa ke otak untuk diolah. Hasil olahan di otak berupa tanggapan akan dibawa oleh saraf motor menuju efektor.

Gerak refleks melalui jalan pendek, yaitu diawali dari reseptor sebagai penerima rangsangan kemudian dibawa oleh saraf konektor ke pusat saraf. Impuls tersebut selanjutnya diterima sel saraf konektor (neuron perantara) tanpa diolah oleh otak, kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motor menuju efektor. Jalannya impuls pada suatu kegiatan refleks disebut lengkung refleks.

Refl eks sentakan lutut misalnya, merupakan respons sederhana. Satu ketukan pada lutut akan menyebabkan tarikan pada tendon yang berkaitan dengan otot paha (otot kuadrisep). Akibatnya, kaki bagian bawah ikut tertarik. Reseptor regangan yang merupakan reseptor sensorik menerima tarikan itu. Kemudian, reseptor sensorik mengirimkan informasi ke sinapsis dengan neuron motorik pada sumsum tulang belakang. Selanjutnya, neuron motorik mengirimkan impuls/sinyal menuju otot kuadrisep untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan kaki bagian bawah tersentak ke arah depan.

Sebenarnya, sentakan lutut hanya melibatkan dua neuron, yakni neuron sensorik dan neuron motorik. Namun, neuron sensorik pada kuadrisep berkomunikasi pula dengan interneuron pada sumsum tulang belakang. Interneuron ini menghambat neuron motorik yang

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 6RPP_K13_Sistem Saraf

Page 7: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

mengirimkan sinyal ke otot fl eksor (otot kaki yang berbeda), sehingga otot tersebut tidak berkontraksi. Secara sederhana, mekanisme penghantaran sinyal/impuls pada gerak refleks dapat kalian lihat pada skema berikut.

4. Susunan Sistem SarafSetiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem

saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut:

a. Saraf Pusat

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter.

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 7RPP_K13_Sistem Saraf

Page 8: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

Piameter, merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat pada tulang.

1) OtakOtak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.

Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). Bagian-bagian dari otak adalah: Otak Besar

a) Otak Besar ( cerebrum )Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Yaitu  Berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.

b) Otak tengah ( Mesensefalon )Otak tengah merupakan pebghubung antara  otak depan dan otak belakang, bagian otak tengah yang berkembang adalah lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pengatur gerak bola mata, dan refleksi akomodasi mata.

c) Otak kecil ( cerebellum )Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol.  Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Dan pusat keseimbangan tubuh.

2) Sumsum Tulang Belakang

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 8RPP_K13_Sistem Saraf

Page 9: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal. Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik. Saraf Tepi

b. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer)Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf

menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem saraf sadar, Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf tak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

1) Sistem saraf somatisSistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi

saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu. Sistem saraf somatis terdiri atas :

a) Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.

b) Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 9RPP_K13_Sistem Saraf

Page 10: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

2) Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja

tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.

Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.

5. Gangguan atau Kelainan yang Terjadi pada Sistem SarafAda beberapa gangguan atau kelainan sistem saraf yang dapat dialami oleh manusia.

Berbagai gangguan itu antara lain:a. Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat

atau pecah sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri yang tampak dari penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris.

b. Neuritis, merupakan gangguan sistem saraf yang disebabkan tekanan, pukulan, patah tulang, dan keracunan/kekurangan vitamin B. Adanya penyakit ini menjadikan penderita sering kesemutan.

c. Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin atau cidera. Ciri gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu.

d. Transeksi, merupakan gangguan pada sistem saraf terutama medula spinalis karena jatuh atau tertembak. Akibat yang timbul yakni penderita akan kehilangan segala rasa (mati rasa).

e. Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku.

f. Epilepsi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya luka, infeksi, tumor, atau lainnya terutama pada jaringan-jaringan otak, sehingga terjadi letusan-letusan listrik (impuls) pada neuronneuron di otak.

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 10RPP_K13_Sistem Saraf

Page 11: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

g. Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama otak dan medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala seperti panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.

E. Metode PembelajaranPertemuan I1. Pendekatan

- Scientific (saintifik)2. Model

- Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) 3. Metode

- Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok- Simulas (Games puzzle)

Pertemuan II1. Pendekatan

- Scientific (saintifik)2. Model

- Kooperatif tipe NHT (Number Head Together) 3. Metode

- Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok

F. Media, Alat, dan Sumber PembelajaranPertemuan I dan II1. Media

a. Media power point yang memuat materi tentang biologi b. Videoc. Komputerd. LCD

2. Alat dan bahana. Selotipb. Puzzle sel saraf

3. Sumber belajar a. Campbell, N.A. Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 2000. Biologi. edisi 5

jilid 3. Alih Bahasa: Wasman manalu. Erlangga. Jakartab. Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga : Jakartac. Widayati, sri. Siti Nur Rochmah dan Zubdi. 2009. Biologi SMA/MA kelas XI.

BSE: Jakartad. http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/11/sistem-saraf-koordinasi-pada-

manusia.htmle. https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-koordinasi-manusia/sistem-

saraf-pada-manusia/

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 11RPP_K13_Sistem Saraf

Page 12: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

f. http://118.98.166.67/index5.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/SMA/view&id=212&uniq=all

g. http://angginovita19sari.blogspot.com/2013/10/penghantaran-impuls-saraf- mekanisme-dan.html

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2x45 menit)

KegiatanSintaks

model STAD

Aktifitas Pembelajaran Alokasi waktuGuru Siswa

Pendahuluan

Fase 1:Menyampaikan tujuan dan memotivasi siwa

Orientasi1. Memberikan salam

pembuka2. Menanyakan kabar siswa

seraya mengabsen siswa

Apersepsi & Motivasi3. Memotivasi siswa dengan

memberi permasalahan: “coba kalian lihat gambar di slide depan?apa yang sedang mereka lakukan?...(gambar dua orang berbincang melalui telepon)

Gambar tersebut memperlihatkan dua orang yang berbincang-bincang melalui telepon. Seseorang di suatu tempat menyampaikan suatu pesan dan di tanggapi oleh orang di tempat lain. Melalui komunikasi tersebut akhirnya pesan yang disampaikan seseorang dapat ditanggapi oleh orang lain. Ilustrasi tersebut ternyata dapat menjelaskan tentang sistem saraf. Dilihat dari cara kerja dan fungsinya, saraf bagaikan sebuah jaringan komunikasi. Sistem saraf berfungsi untuk menerima pesan dan menanggapi pesan tersebut. Dalam hal ini, pesan disebut rangsang. Dari

1. Membalas salam guru

2. Siswa memberi informasi tentang kesehatan tubuh dan mengangkat tangan ketika namanya dipanggil.

3. Siswa berfikir dan menjawab pertanyaan guru.

1’

3’

1’

5’

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 12RPP_K13_Sistem Saraf

Page 13: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa saraf merupakan bagian dari tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang dan kemudian menanggapi rangsang tersebut.”

4. Memberi pujian terhadap siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru dan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.

4. Mendengarkan penjelasan dari guru.

Kegiatan Inti Fase 2Menyajikan informasi

1. Menyajikan informasi kepada siswa mengenai sistem saraf pada manusia.

1. Memperhatikan dan mencatat informasi penting yang disampaikan guru.

10’

Fase 3Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

1. Membagi siswa ke dalam 5 kelompok heterogen

2. Membagikan potongan puzzle pada setiap kelompok.

1. Berpindah tempat duduk bersama kelompoknya

2. Menerima potongan-potongan puzzle.

2’

3’

Fase 4:Membimbing kelompok belajar dan bekerja

Mengamati1. Membagikan LKS

kepada siswa sebagai bahan diskusi dan presentasi

2. Mengarahkan siswa menyusun potongan-potongan puzzle.

3. Guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi.

Menanya4. Mengarahkan siswa

untuk membuat pertanyaan tentang; Sistem saraf pada

manusia.Mencoba5. Mengarahkan siswa

mengidentifikasi mekanisme penghantar

Mengamati1. Menerima LKS yang

dibagikan guru

2. Menyusun potongan-potongan puzzle.

3. Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan guru secara berkelompok.Menanya

4. Membuat pertanyaan tentang; Bagian-bagian dari

sel saraf?

Mencoba5. Mengidentifikasi

mekanisme penghantar impuls saraf.

3'

10’

10’

2’

10’

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 13RPP_K13_Sistem Saraf

Page 14: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

impuls saraf.Mengasosiasikan/ menalar6. Menugaskan siswa

Mendiskusikan mekanisme yang terjadi pada gerak refleks.

Mengasosiasikan/ menalar6. Mendiskusikan

mekanisme yang terjadi pada gerak refleks.

Fase 5Evaluasi

Mengomunikasikan1. Guru menunjuk siswa

yang akan melakukan presentasi hasil diskusinya di depan kelas

2. Guru meminta siswa yang lain memberikan koreksi atau penjelasan tambahan

Mengomunikasikan1. Siswa maju

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

2. Siswa mengoreksi atau memberikan penjelasan tambahan jika ada yang perlu ditambahkan

20’

5’

Kegiatan Penutup

Fase 6Memberikan Penghargaan

1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan peringkat “super team”

2. Guru memberikan motivasi kepada kelompok lain yang belum mendapat peringkat super team

3. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari siswa pada pertemuan berikutnya “susunan sistem saraf dan kelainan sistem saraf”

1. Siswa yang memperoleh peringkat super team maju ke depan kelas untuk menerima penghargaan

2. Siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan ibu guru

3. Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang harus dipelajari di rumah untuk pertemuan selanjutnya

2’

5’

3’

Pertemuan 2 (2x45 menit)

KegiatanSintaks

model NHT

Aktifitas Pembelajaran Alokasi waktuGuru Siswa

Pendahuluan Orientasi1. Memberikan salam

pembuka2. Menanyakan kabar siswa

seraya mengabsen siswa

Apersepsi & Motivasi3. Menanyakan;

“Apa yang terjadi jika

1. Membalas salam guru

2. Siswa memberi informasi tentang kesehatan tubuh dan mengangkat tangan ketika namanya dipanggil.

3. Siswa berfikir dan menjawab pertanyaan

1’

3’

5’

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 14RPP_K13_Sistem Saraf

Page 15: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

kalian tidak sengaja memegang mangkuk yang berisi sup yang panas ?”Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?

4. Memberi pujian terhadap siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru dan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.

guru.

4. Mendengarkan penjelasan dari guru.

1’

Fase 1:Penomoran (Numbering)

1. Menyajikan informasi kepada siswa mengenai susunan sistem saraf dan gangguan/kelainan pada sistem saraf.

2. Membagi siswa ke dalam 5 kelompok heterogen yang beranggotakan 4-5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam kelompok tersebut memiliki nomor berbeda.

3. Membagi LKS kepada siswa sebagai bahan dikusi dan persentasi.

1. Memperhatikan dan mencatat informasi penting yang disampaikan guru.

2. Berpindah tempat duduk bersama kelompoknya dan memegang nomor yang telah diberikan guru.

3. Menerima LKS yang dibagikan guru.

15’

2’

3’

Kegiatan Inti Fase 2Pengajuan pertanyaan (Questioning)

Mengamati1. Memberikan pertanyaan

yang ada dalam LKS kepada masing – masing kelompok. Setiap siswa bertanggung jawab menyelesaikan masalah.

Menanya2. Mengarah siswa untuk

bertanya tentang susunan dan gangguan pada sistem saraf.

Mengamati1. Mengerjakan LKS yang

diberikan guru sesuai dengan kelompoknya masing-masing..

Menanya2. Bertanya kepada guru

tentang materi yang belum dimengerti.

10’

5’

Fase 3Berpikir bersama (Head together)

Mencoba1. Mengarahkan siswa

bekerja sama dalam mengkaji literatur untuk

Mencoba1. Siswa bekerjasama dalam

mengkaji literatur untuk mendapatkan jawaban.

10’

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 15RPP_K13_Sistem Saraf

Page 16: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

mendapatkan jawaban dan berkomunikasi memberikan pendapat.

Mengasosiasikan/menalar2. Menugaskan siswa untuk

menganalisis ganggauan/kelainan pada sistem saraf.

Mengasosiasikan/menalar2. Siswa menganalisi

gangguan/kelainan pada sistem saraf.

5’

Fase 4:Pemberian jawaban (Answering)

Mengomunikasikan1. Menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama jujur mengangkat tangan dan mempresentasikan jawabannya.

Mengomunikasikan1. Siswa yang memiliki

nomor yang disebutkan oleh guru mempersentasekan jawabannya.

20’

Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan peringkat “super team”

2. Guru memberikan motivasi kepada kelompok lain yang belum mendapat peringkat super team

3. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari siswa pada pertemuan berikutnya “system indera”

1. Siswa yang memperoleh peringkat super team maju ke depan kelas untuk menerima penghargaan

2. Siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan ibu guru

3. Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang harus dipelajari di rumah untuk pertemuan selanjutnya

2’

5’

3’

H. Penilaian1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Pengamatan keterampilan (Psikomotorik)

Lembar pengamatan keterampilan Proses (psikomotorik) dan rubrik

Tes Tertulis Pilihan Ganda2. Instrumen

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAPMateri : Sistem saraf

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 16RPP_K13_Sistem Saraf

Page 17: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

Kelas/Semester : XI/IIHari/Tanggal :

a. Lembar Pengamatan Sikap

No. Nama Siswa

Apek

Skor Nilai

Dis

iplin

Ker

jasa

ma

Kep

edul

ian

Tan

ggun

g ja

wab

1.2.3.4.5.dst

RUBRIK PENILAIAN SIKAP No Aspek yang dinilai Rubrik1 Disipin dalam mengerjakan dan

mengumpulkan tugas4: selalu mengerjakan tugas dan tepat waktu dalam

mengumpulkan tugas3: mengerjakan tugas tetapi terlambat mengumpulkan2: mengerjakan tugas tetapi tugas tidak dikumpulkan1:   tidak mengerjakan dan mengumpulkan tugas

2 Menunjukkan kerjasama antar anggota kelompok dalam diskusi

4.  selalu menunjukkan kerjasama antar anggota kelompok, terlibat aktif dalam kegiatan belajar baik individu maupun berkelompok

3: kurang menunjukkan kerjasama antar anggota kelompok, kurang terlibat aktif dalam kegiatan belajar baik individu maupun berkelompok

2: jarang menunjukkan kerjasama antar anggota kelompok, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh

1: tidak pernah menunjukkan kerjasama antar anggota kelompok, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat

3 Menunjukkan kepedulian terhadap guru dan teman selama pembelajaran

4: selalu menunjukkan kepedulian terhadap guru maupun teman kelompok ketika proses belajar berlangsung

3: kurang menunjukkan kepedulian terhadap guru maupun teman kelompok ketika proses belajar berlangsung

2: jarang menunjukkan kepedulian terhadap guru maupun teman kelompok ketika proses belajar berlangsung

1: tidak pernah menunjukkan kepedulian terhadap guru maupun teman kelompok ketika proses belajar berlangsung

4 Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam belajar baik individu

4: selalu menunjukkan rasa tanggung jawab dalam belajar baik individu maupun kelompok

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 17RPP_K13_Sistem Saraf

Page 18: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

maupun kelompok 3: kurang menunjukkan rasa tanggung jawab dalam belajar baik individu maupun kelompok

2: jarang menunjukkan rasa tanggung jawab dalam belajar baik individu maupun kelompok

1: tidak pernah menunjukkan rasa tanggung jawab dalam belajar baik individu maupun kelompok

1. RUMUS PERHITUNGAN SKOR AKHIR SIKAP

*)Skor maksimal = 161. PENILAIAN SIKAP

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00 Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33 Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33 Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK ProsesMateri : Sistem sarafKelas/Semester : XI/IIHari/Tanggal :

b. Lembar Penilaian Psikomotorik prosesNo Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan1 Melakukan investigasi terhadap topik bahasan

kelompok.2 Melakukan tanggung jawab di dalam kelompok3 Berpartisipasi dalam diskusi kelas4 Persentasi

Rubrik penilaian keterampilan (psikomotorik proses)No Aspek yang dinilai Rubrik

1 Melakukan investigasi terhadap topik bahasan kelompok.

4: melakukan investigasi topik berama teman kelompok dengan baik

3: melakukan investigasi topik bersama teman kelompoknya

2: melakukan investigasi seorang diri1: tidak melakukan investigasi

2 Melakukan tanggung jawab di dalam kelompok

4: mengambil peran atau tanggung jawab dalam kelompok dengan sangat baik.

3: mengambil bagian atau tugas dalam menyelesaikan tugas dengan baik

2: mengambil peran atau tanggung jawab,tetapi kurang baik

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 18RPP_K13_Sistem Saraf

Page 19: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

1: mengambil peran dalam kelompok tetapi tidak baik.3 Berpartisipasi dalam diskusi kelas 4: selalu berpartisipasi bagian dalam setiap diskusi

kelas3: berpartisipasi dalam sebagian tahapan diskusi kelas2: kurang berpatisipasi dalam diskusi kelas1: tidak berpartisipasi dalam diskusi kelas

4 Presentasi 4: menyampaikan hasil presentase dengan kalimat yang jelas sehingga mudah dimengerti

3: menyampaikan hasil presentase dengan kalimat yang cukup jelas dan dapat dimengerti

2: menyampaikan hasil presentase dengan kalimat yang kurang jelas sehingga kurang dimengerti

1: menyampaikan hasil presentase dengan kalimat yang tidak jelas sehingga sulit dimengerti

1. RUMUS PERHITUNGAN SKOR AKHIR KETERAMPILAN PROSES

*)Skor maksimal = 16

1. PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES

SKOR NILAI0.00 ˂ skor ˂ 1,00 D1,00 ˂ skor ≤ 1,33 D +1,33 ˂ skor ≤ 1,66 C -1,66 ˂ skor ≤ 2,00 C2,00 ˂ skor ≤ 2,33 C +2,33 ˂ skor ≤ 2,66 B -2,66 ˂ skor ≤ 3,00 B3,00 ˂ skor ≤ 3,33 B +3,33 ˂ skor ≤ 3,66 A -3,66 ˂ skor ≤ 4,00 A

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 19RPP_K13_Sistem Saraf

EVALUASI

Page 20: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

NAMA : ________________NO.ABSEN : ________________KELAS : ________________

1. Berikut ini adalah beberapa sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia :1) Sistem saraf2) Sistem peredaran darah3) Sistem hormon4) Sistem inderaSistem yang termasuk dalam sistem koordinasi adalah...a. 1, 2, 3b. 1, 3, 4c. 2, 3, 4

d. 1, 4e. 1, 2, 3, 4

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )

2. Neuron terdiri dari tiga bagian, yaitu......a. Perikarion, akson dan dendritb. Perikarion, akson dan nukleusc. Dendrit, ganglion dan nukleus

d. Impuls, akson dan dendritee. Perikarion, dendrit dcan impuls

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )

3. Penjalaran impuls melintasi sinapsis melibatkan zat yang disebut.....a. Neurotransimeter b. Neurolema  c. Akson

d. Dendrite. Gangglion

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )

4. Dilihat dari fungsi aspek dendrit berbeda dengan akson adalah...Dendrit Akson

a. Berupa uluran pendek Berupa uluran panjang b. Bercabang-cabang Tidak bercabang-cabangc. Mengandung selubung

mielinTidak mengandung selubung mielin

d. Menghantar impuls ke badan sel

Menghantar impuls ke badan sel

e. Mempunya nodus Ranvier Tidak mempunyai nodus Ranvier

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )5. Antara dua neuron terdapat lubang antara neuron yang berperanan dalam penalaran

impuls. Pernyataan berikut ini yang benar berkaitan dengan hubungan tersebut, kecuali.....a. Antara dua neuron terdapat celah sinapsisb. Impuls dijalarkan dari neuron prasinaps menuju neuron yang pasca sinapsc. Penjalaran impuls berlangsung bolak-balik

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 20RPP_K13_Sistem Saraf

Page 21: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

d. Penjalaran impuls memerlukan zat penghantar yang disebut neurotransimetere. Impuls yang datang dapat diteruskan atau dijalankan

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )

6. Neuron yang berfungsi mengantarkan implus saraf dari alat indra menuju ke otak atau sumsum tulang belakang adalah...a. Neuron bipolar  b. Neuron sensorik  c. Neuron motorik.

d. Neuron konektore. Neuron unipolar

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )

7. Yang menghantarkan impuls dari luar ke dalam sel disebut...a. Neurotransimeterb. Neurolemac. Akson

d. Dendrite. Ganglion

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )

8. Uji refleks sering dilakukan dengan cara memukulkan benda lunak perlahan lahan ke bagian bawah tempurung lutut sehingga secara tidak sadar tungkai bawah penderita bergerk kedepan. Lengkung refleks yang menghaasilkan gerakan tersebut memiliki  jalur sebagai berikut...a. Lutut – saraf motorik – sumsum tulang belakang – saraf sensorik – kaki b. Lutut – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – kakic. Lutut – saraf sensorik – otak – saraf motorik – kaki d. Lutut – saraf motorik – otak – saraf sensorik – kakie. Lutut – saraf sensorik – saraf konektor – saraf motorik – kaki

(Sumber : Aryulina,Diah.2003. Biologi kelas 2 )

9. Suatu senyawa kimia yang berperan dalam menghantarkan impuls saraf pada sinapsis adalah.......a. Estarasab. Aetilkolinesterasec. Neurilema

d. Kolinesterasee. Asetilkolin

(Sumber : Aryulina,Diah.2003.Biologi kelas 2)10. Impuls saraf dapat merambat melalui beberapa sistem saraf dengan kecepatan......

a. 288 km/jamb. 280 km/jamc. 281 km/jam

d. 289 km/jame. 282 km/jam

(Sumber : Aryulina,Diah.2003.Biologi kelas 2)Kunci jawaban pilihan berganda

No soal

Tujuan Jawaban Skor Taksonomi Blom

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 21RPP_K13_Sistem Saraf

Page 22: Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2

1 Menjelaskan struktur saraf dan fungsi sel saraf B 1 C12 Menjelaskan struktur saraf dan fungsi sel saraf A 1 C33 Menjelaskan mekanisme penghantar impuls

sarafA 1 C2

4 Menjelaskan struktur saraf dan fungsi sel saraf D 1 C45 Menjelaskan mekanisme penghantar impuls

sarafC 1 C4

6 Menjelaskan mekanisme penghantar impuls saraf

B 1 C2

7 Menjelaskan mekanisme penghantar impuls saraf

D 1 C1

8 Menjelakan gerak refleks dan gerak biasa B 1 C39 Menjelaskan mekanisme penghantar impuls

sarafE 1 C4

10 Menjelaskan mekanisme penghantar impus saraf A 1 C3

EVALUASI PERTEMUAN 2ESSAY:

1. Buatlah skema sistem saraf manusia!2. Jelaskan bagian-bagian pada sistem saraf pusat?3. Jelaskan perbedaan sistem saraf parasimpatik dan simpati?4. Tuliskan kelainan-kelainan pada sistem saraf dan apa faktoe penyebabnya!

MengetahuiGuru Pamong

………………………………. NIP.

Medan, 20 Mei 2014Mahasiswa,

Rahajeng Putri Wulansari, S.PdNIM : …………………….

Dosen Pembimbing

...........................................NIP.

PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 22RPP_K13_Sistem Saraf