RPP Sistem Kemudi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rpp sistem kemudi

Citation preview

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

    NAMA SEKOLAH : SMK N 26 JAKARTA

    KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN (020)

    MATA PELAJARAN : KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM KEMUDI

    KELAS/SEMESTER : XII

    JUMLAH PERTEMUAN : _ Pertemuan ( _ x _ menit )

    I. KOMPETENSI INTI :

    K1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    K2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai

    bagian dari solusi atas berbagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.

    K3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan factual konseptual, procedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

    dengan wawasan kemanusiaan kebangsaan, kenegaraan peradaban, terkait penyebab fenomena

    dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

    K4 mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan

    tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

    II. STANDAR KOMPETENSI (SK) :

    Memperbaiki sistem kemudi dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

    III. KOMPETENSI DASAR (KD):

    Memelihara/servis sistem kemudi dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

    IV. INDIKATOR MATERI :

    Menjelaskan fungsi sistem kemudi dan cara kerja sistem kemudi.

    Menjelaskan jenis-jenis sistem kemudi dan komponen-komponen utama sistem kemudi serta fungsinya.

    Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan/servis unit sistem kemudi dan komponen-komponennya

    Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan/servis unit sistem kemudi dan komponen-komponennya.

    Melaksanakan langkah-langkah pemeliharaan/servis unit sistem kemudi dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

    V. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat :

    Menjelaskan fungsi transmisi manual dan cara kerja sistem kemudi.

    Menjelaskan jenis-jenis transmisi manual dan komponen-komponen utama sistem kemudi serta fungsinya.

    Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan/servis sistem kemudi dan komponen-komponennya.

    Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan/servis sistem kemudi dan komponen-komponennya.

    Melaksanakan langkah-langkah pemeliharaan/servis sistem kemudi dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

  • VI. MATERI POKOK PEMBELAJARAN

    Fungsi sistem kemudi.

    Jenis-jenis sistem kemudi.

    Cara kerja sistem kemudi.

    Komponen-komponen sistem kemudi dan fungsinya.

    Peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan/servis sistem kemudi dan komponen-komponennya.

    Langkah-langkah pemeliharaan/servis sistem kemudi dan komponen-komponennya.

    ( Lihat Lampiran 1 )

    VII. ALOKASI WAKTU __ jam x 45 menit

    VIII. METODE PEMBELAJARAN :

    Kooperatif learning model Demonstration.

    Kooperatif learning model Explicit Instruction.

    IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN : A. PENDAHULUAN

    1. Berdoa dan mengecek kerapihan siswa 2. Mengisi daftar hadir siswa dan buku jurnal kelas 3. Memberi pengarahan dan motivasi 4. Memberikan penjelasan singkat tentang materi yang akan di sampaikan.

    B. KEGIATAN INTI

    1. Eksplorasi

    Siswa berdiskusi tentang fungsi sistem kemudi, jenis-jenis sistem kemudi,

    komponen-komponen sistem kemudi, cara kerja sistem kemudi dan mencari

    gangguan pada sistem kemudi serta langkah-langkah pemeriksaan/servis sistem

    kemudi.

    Siswa dapat memahami tentang fungsi sistem kemudi, jenis-jenis sistem kemudi,

    komponen-komponen sistem kemudi dan fungsinya, cara kerja sistem kemudi dan

    mencari gangguan pada sistem kemudi serta langkah-langkah pemeriksaan/servis

    sistem kemudi. 2. Elaborasi

    Siswa dapat menjelaskan tentang fungsi sistem kemudi, sistem kemudi,

    komponen-komponen sistem kemudi dan fungsinya, cara kerja sistem kemudi dan

    mencari gangguan pada sistem kemudi serta langkah-langkah pemeriksaan/servis

    sistem kemudi. 3. Konfirmasi

    Guru menegaskan dan meluruskan kembali pemahaman siswa tentang fungsi sistem

    kemudi, jenis-jenis sistem kemudi, komponen-komponen sistem kemudi dan

    fungsinya, cara kerja sistem kemudi dan mencari gangguan pada sistem kemudi

    serta langkah-langkah pemeriksaan/servis sistem kemudi.

  • C. KEGIATAN AKHIR

    1. Memberikan gambaran materi/hal yang akan di bahas pada pertemuan selanjutnya. 2. Piket kebersihan ruangan praktek. 3. Berdoa

    X. PENILAIAN : 1. Bentuk Tes : Non tulis dan praktik 2. Bentuk Soal : Tes lisan dan job sheet/unjuk kerja

    ( Lihat Lampiran 3 )

    XI. SUMBER BELAJAR

    A. SUMBER BELAJAR : 1. Bahan ajar digital 2. Buku modul sistem transmisi manual 3. Buku New Step 1 4. Buku Step 2 Clutch & Manual Transmission 5. Modul KK. SK. 7

    B. ALAT/BAHAN PEMBELAJARAN : 3. Laptop dan in fokus 4. White board dan Spidol 5. Training engine 6. Training car

    CATATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNTUK PERBAIKAN RPP :

    ..........................................................................................................................................................................

    ..........................................................................................................................................................................

    ..........................................................................................................................................................................

    ..........................................................................................................................................................................

    ..........................................................................................................................................................................

    ..............................................................................................................................................

    Mengetahui/Menyetujui Jakarta, 2 Oktober 2015

    Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

    Drs. Anas Rosich, M.Pd Drs. Pande Gultom

    NIP/NRK.19661121 199512 1 001 NIP/NRK 19600518 198503 1 005

  • Lampiran 1

    SISTEM KEMUDI

    A. Gambaran Umum Sistem Kemudi

    Sistem kemudi bertujuan memungkinkan pengemudi mengendalikan arah jalannya kendaraan dengan jalan

    memutarkan roda-roda depan. Hal ini dilakukan oleh steering wheel, steering column yang meneruskan

    putaran steering wheel ke steering gear, steering gear memperbesar gaya putar steering wheel agar dapat

    memperoleh momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering linkage. Steering linkage akan

    meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan.

    Konfigurasi system kemudi tergantung pada desain kendaraan (system pemindah tenaga dan suspensi yang

    digunakan, apakah kendaraan penumpang, komersil atau kendaraan khusus lainnya).

    Gambar system kemudi

    Dalam system kemudi ada persyaratan yang harus dipenuhi agar system kemudi dapat bekerja dengan baik,

    yaitu :

    1. Kelincahannya baik

    bila kendaraan membelok tajam, jalan berbelok-belok, maka system kemudi harus dapat memutar

    roda roda depan dengan tajam tetapi mudah dan lembut.

    2. Usaha pengemudian yang baik

    lebih mudah dan rasa yang lebih baik dengan kondisi jalan, pengemudian harus dibuat lebih ringan

    pada kecepatan rendah dan lebih berat pada kecepatan tinggi. Recovery (pengembalian) yang halus

  • Pada saat setelah kendaraan membelok kemudian roda-roda akan kembali ke posisi lurus dan ini

    harus bekerja dengan lembut.

    3. Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin

    Kehilangan control pada roda kemudi dan pemindahan kejutan disebabkan permukaan jalan harus

    tidak terjadi.

    B. Bagian Sistem Kemudi

    Skema bagian system kemudi

    Steering Column

    Steering column terdiri dari main steering shaft yang memindahkan putaran roda kemudi dan column tube

    yang terpasang pada steering main shaft pada body. Bagian atas steering main shaft berbentuk tirus dan

    bergerigi, tempat roda kemudi dipasangkan dengan sebuah mur.

    Gambar kemudi Non Tilt Steering dan Tilt Steering

    Bagian ujung bawah dari steering main shaft dihubungkan dengan steering gear, biasanya dengan flexible

    joint atau universal joint untuk mengurangi pemindahan kejutan jalan dari steering gear ke steering wheel.

    Berikut adalah fungsi dari steering column :

  • Mekanisme peredam benturan.

    Steering control system (steering lock, tilt steering, telescopic)

    Mekanisme peredam benturan

    Bila kendaraan terjadi suatu benturan, mekanisme ini mencegah main shaft tidak membahayakan

    pengemudi dengan dua cara, yaitu pecah bersamaan dengan terjadinya benturan (kehutan primer)

    dan dengan mengurangi benturan sekunder pada badan pengemudi terhadap benturan roda

    kemudi.energy absorbing steering column dikelompokkan dalam tipe sebagai berikut :

    Bending bracket tipe

    Ball tipe

    Sealed-in pulverized silicon-rubber tipe

    Mesh tipe

    Bellows tipe

    Berikut ini adalah penjelasan dari tipe-tipe diatas :

    Tipe Bending Bracket

    Konstruksi

    Dibentuk dengan pengelasan tekan pada column tube dan diikatkan pada body kendaraan dengan

    mur-mur. Bagian kapsul dari break away juga diikatkan ke body.

    Gambar konstruksi tipe bending bracket

  • Steering column break away bracket diikat dengan baut pada instrument panel brace melalui dua

    buah kapsul. Bagian kapsul dari break away bracket juga diikatkan pada body. Steering column

    breakway bracket dibaut pada brace instrument panel melalui dua kapsul. Kapsul-kapsul ini

    dipasang pada column upper bracket dengan empat buah pen plastic.

    Gambar pemasangan break away bracket

    Cara kerja

    1. Bila kendaraan membentur dan thrust force yang cukup kuat diteruskan ke main shaft oleh

    steering gear, kejutan (kejutan primer) mematahkan pen plastic pada main shaft. Lower main

    shaft bergeser ke atas ke dalam upper main shaft mencegah seluruh roda kemudi membentur

    dan membahayakan pengemudi.

    Gambar cara kerja 1

    2. Kemudian bila badan pengemudi membentur roda kemudi (kejutan sekunder), maka break

    away bracket akan keluar dari kapsul melepaskan pen plastic. Steering column secara

  • keseluruhan akan berpindah dengan bending bracket (impact absorbing bracket) akan

    membengkok dan dengan demikian meredam gaya.

    Gambar steering column bergerak ke atas

    dan selama benturan

    Karena bending bracket berubah bentuk dan steering column secara keseluruhan bergeser,

    steering main shaft (bagian atas) juga bergeser bersama-sama dengannya.

    Gambar cara kerja 2

    Mekanisme Tilt Steering

    Mekanisme tilt steering memungkinkan penyetelan roda kemudi (dalam arah vertical) disesuaikan

    dengan postur pengemudi. Mekanisme tilt steering dikelompokkan sebagai berikut menurut posisi

    tilt fulcrum :

  • Skema mekanisme tilt steering

    1. Tipe Lower Fulcrum

    Konstruksi

    Pada tipe lower fulcrum (lower fulcrum type) tilt fulcrum (pada titik universal) dipasangkan pada

    bagian ujung bawah steering mainshaft, sehingga tinggi bagian atas steering column (tinggi roda

    kemudi) mengikuti breakway bracket dapat diubah-ubah.

    Gambar tipe lower fulcrum

    Cara Kerja

    Untuk memiringkan roda kemudi, bebaskan mekanisme tilt (mur dan baut pengunci) dengan

    menarik tilt lever ke bawah. Ini akan membebaskan steering column dari breakaway bracket

    sehingga roda kemudi bebas bergerak ke atas dan ke bawah. Setelah menyetel posisi roda kemudi,

    dorong tilt lever ke atas. Steering column akan terkunci lagi pada bracket.

  • Gambar cara kerja tipe lower fulcrum

    2. Tipe Upper Fulcrum

    Untuk model Corolla

    Steering main shaft joint berada di dalam steering column cover. Joint ini membentuk struktur

    fulcrum untuk penyetelan sudut steering column ke atas dan ke bawah. Besarnya kemiringan dapat

    di setel secara bebas melalui racket dalam 7 tahap. Bila dimiringkan ke atas, sudut kemiringannya

    adalah 9o dari posisi netral untuk memudahkan keluar masuk. Penyetelan kemiringan (tilt

    adjustment) dapat juga dilakukan dengan satu tuas untuk memudahkan pengoperasian.

    Gambar tipe upper fulcrum

    model Corolla

    Konstruksi

    Mekanisme tilt terdiri dari ratchet dan pawl dengan tilt lever yang dihubungkan dengan pawl

    stopper. Pegas penekan menekan stopper dengan konstan terhadap pawl untuk menahannya. Pada

    bagian bawah steering support terdapat juga pegas penekan untuk tetap mendorong roda kemudi

    ke atas.

  • Gambar konstruksi tilt steering tipe upper fulcrum

    model Corolla

    Cara Kerja

    Bila tilt lever ditarik ke depan (seperti arah panah pada gambar dibawah sebelah kanan)

    menyebabkan pawl stopper akan menyetop mendorong bagian belakang pawl menyebabkan pasak

    (pin) yang dipasang pada pawl bergerak sepanjang lubang guide (slot) pada tilt lever, ini

    selanjutnya memisahkan pawl dari ratchet dan membebaskan pengikatnya. Kekuatan pegas

    penahan akan mendorong steering support miring ke atas hingga sudut maksimum.

    Pada saat menyetel roda kemudi sesuai dengan posisi yang diinginkan, bila tilt lever ditarik ke

    depan dan kemudian dilepaskan, pawl akan terdorong kembali oleh pawl stopper dan terikat dengan

    ratchet dan menguncinya pada posisi tersebut.

    Gambar cara kerja tipe upper fulcrum

    model Corolla

    Untuk model Cressida (Top Position Locking Type)

    Steering main shaft joint berada di dalam steering column cover. Joint ini membentuk struktur

    fulcrum untuk penyetelan sudut steering column ke atas dan ke bawah

  • Konstruksi

    Tilt lever dihubungkan pada sub-tilt cam oleh sebuah link. Sub tilt cam dan tilt cam dihubungkan

    dengan lever lock shaft dan berputar bersama-sama lever lock shaft.

    Gambar konstruksi tipe upper fulcrum

    model Cressida

    Cara Kerja

    Bila tilt lever dinaikkan, maka link akan terdorong ke bawah mengelilingi fulcrum dan memutar

    sub tilt cam, lever lock, dan tilt cam.

    Gambar cara kerja tipe upper fulcrum

    model Cressida

    Pawl terdorong ke arah steering support oleh pawl stopper dan tension spring. Pawl juga

    dihubungkan dengan tilt cam oleh pasak yang di pasang pada pawl. Bila tilt lever dinaikkan, tilt

    cam berputar dan pawl tertarik dari steering support oleh lubang cam pada tilt cam. Bila ini terjadi,

    upper column tube akan bergerak ke atas pada posisi top oleh adanya tekanan tilt up spring.

  • Gambar cara kerja tipe upper fulcrum

    model Cressida

    Bila tilt lever diturunkan ke posisi semula, pawl terdorong lagi ke steering support oleh adanya

    tekanan tension spring dan pawl stopper dan upper column tube terkunci pada posisi tersebut.

    Gambar komponen memori tilt steering

    (untuk Camry & Cressida)

    Mekanisme Memori Tilt

    Mekanisme memory mekanis digunakan pada kendaraan tertentu untuk memudahkan operasi

    mekanisme tilt. Mekanisme ini memungkinkan pengemudi mengembalikan posisi roda kemudi ke

    posisi semula setelah dimiringkan untuk masuk dan keluar dari kendaraan. Pengemudi

    memiringkan roda kemudi ke atas dengan menarik tilt up lever dan tilt up lever tidak perlu

    dioperasikan kembali untuk mengembalikan roda kemudi

    Mekanisme Tilt

    1. Mekanisme Tilt Terkunci

    Bila pengemudi menarik tuas untuk memiringkan ke atas (tilt up lever, lubang cam dari tilt up

    lever mendorong A ke kanan (berputar ke kiri). Karena pin A terpasang pada bagian atas panel,

    pasak A dan pawl bergerak bersama-sama dan merupakan kesatuan unit.

  • Gambar mekanisme tilt terkunci

    2. Mekanisme Tilt Tidak Terkunci

    Dengan mendorong pawl ke sebelah kanan (memutar ke kiri), ratchet yang bergerak bersama-

    sama column upper bracket terlepas dari pawl (menjadi tidak terkunci). Akibatnya column

    upper bracket bergerak ke atas pada sudut maksimum oleh adanya tekanan pegas tension spring

    dan cord. Pada saat ini, memori cover bergerak sesuai dengan ratchet.

    Gambar mekanisme tilt tidak terkunci

    3. Mekanisme Tilt Pada Kondisi Lock Cancel

    Pada saat column upper bracket dimiringkan pada sudut maksimum dan bila tilt up lever

    dibebaskan, pin A pada pawl digerakkan oleh lubang cam pada tilt up lever ke arah kiri

    (berputar ke kanan), tetapi karena kuku-kuku ratchet tertutup oleh memori cover, pawl berhenti

    pada saat berada di atas memori cover dan tidak dapat berkaitan dengan ratchet.

  • Gambar Mekanisme Tilt Pada Kondisi Lock Cancel

    4. Mekanisme Tilt Pada Kondisi Mengunci

    bila column upper bracket diturunkan perlahan-lahan dari sudut maksimum, ia akan jatuh ke

    bawah selama pawl berada diatas memori cover.

    Gambar Mekanisme Tilt Pada Kondisi Mengunci

    Mekanisme Memori

    Posisi dimana pawl berkaitan dengan ratchet adalah sama seperti sebelum upper bracket

    dimiringkan ke atas.

  • Gambar mekanisme memori

    Merubah Posisi Memori

    Untuk merubah posisi memori, pengemudi menarik tuas memori, lubang cam dari tuas memori

    mendorong pasak B ke kanan.

    Gambar Merubah Posisi Memori

    Pasak atau pin B dipasang pada bagian atas tutup memori (memory cover) dan bergerak bersama-

    sama tutup memori. Lubang tengah pada tutup memori dipanjangkan dan dapat digerakkan ke kiri

    dan ke kanan. Bila pin C pada tuas memori ditarik hingga mendorong tilt up lever perlahan-lahan,

    memori cover menggelincir ke dalam, gerigi pada cover guide D yang diikatkan ke breakaway

    bracket dan terkunci pada tempat tersebut.

  • Gambar Merubah Posisi Memori

    Pada kondisi ini (dengan memori cover terkunci pada cover guide), kalau memori cover ditarik ke

    kiri lagi (diputar ke kanan) tilt up lever juga tertarik ke kiri oleh pasak C pada memory lever

    (terputar ke kanan). Pada saat ini, lubang cam pada tilt up lever mendorong pasak A pada pawl ke

    kanan (berputar ke kiri).

    Gambar Merubah Posisi Memori

    Karena pawl terdorong ke kanan oleh tilt up lever (terputar ke kanan), maka ratchet yang bergerak

    bersama column upper bracket terlepas dari pawl. Akibatnya column upper bracket dapat

    digerakkan ke semua posisi yang diinginkan. Posisi memori dapat diubah dengan merubah posisi

    yang diinginkan. Posisi memori dapat diubah dengan merubah posisi hubungan ratchet dengan

    memori cover (dikunci dengan cover guide).

  • Gambar Merubah Posisi Memori

    Setelah menempatkan column upper bracket (ratchet) pada posisi yang dikehendaki, bila tuas

    memori (memori lever) dibebaskan, column upper bracket akan terkunci pada posisinya karena baji

    (pawl) berkaitan dengan ratchet. Memori cover keluar dari gerigi pada cover guide dan kembali ke

    posisi semula. Gerakan ini adalah ke posisi memori.

    Gambar Merubah Posisi Memori

    Mekanisme Telescopic

    Mekanisme kemudi teleskopik (telescopic steering mechanism) memungkinkan penyetelan roda

    kemudi keluar masuk sesuai dengan postur pengemudi.

  • Gambar Mekanisme Telescopic

    Sliding shaft dan sliding shaft tube disambung menjadi satu dan bergeser di dalam column upper

    bracket. Sliding shaft, tempat terpasangnya steering wheel dibuat alur depan main shaft dan putaran

    steering wheel diteruskan ke main shaft. Sliding shaft juga bergerak maju mundur pada alur main

    shaft.

    Gambar Mekanisme Telescopic

    Sliding shaft tube yang bergerak bersama sliding shaft dapat digerakkan maju mundur tetapi tidak

    dapat berputar karena claw A pada sliding tube berada di dalam alur column upper bracket.

  • Gambar mekanisme pull out direction

    dan push in direction

    Penguncian roda kemudi terhadap geravkan maju mundur dilakukan dengan mengeraskan 2 baji

    pengunci yang dipasang pada column upper bracket ke permukaan bagian luar sliding shaft tube

    dengan sebuah baut pengunci (lock bolt).

    Mekanisme Kunci Kemudi

    Mekanisme kunci kemudi (steering lock mechanism) berfungsi untuk melindungi kendaraan

    terhadap pencuri setelah ditinggalkan oleh pengemudinya. Mekanisme ini mengunci sumbu utama

    kemudi (steering column) pada saat kunci kontak dilepaskan dari silinder kunci kontak. Kendaraan

    tidak akan dapat dikemudikan meskipun mesin dapat dihidupkan tanpa kunci kontak.

    Untuk mencegah roda kemudi terkunci dengan tiba-tiba selama pengemudian kendaraan, maka

    ignition lock dirancang sedemikian rupa sehingga tombol pembebas kunci atau kunci kontak harus

    ditekan terlebih dahulu untuk dapat memutar kunci dari posisi ACC ke posisi lock. Dewasa ini,

    dipergunakan dua tipe kunci kemudi (steering lock) sebagai berikut :

    Gambar tipe kunci kemudi

  • Konstruksi

    Push button type dan push type ignition ke cylinder. Assembly mempunyai bagian seperti terlihat

    di bawah

    Gambar tipe tombol tekan dan tipe tekan

    Cara Kerja

    1. Push Button Type (tipe tombol tekan)

    a. Bila kunci kontak pada posisi START, ON atau ACC, batang pengunci terdorong ke atas

    oleh cam dari camshaft dan ini untuk mencegah penguncian roda kemudi.

    Gambar posisi a

    b. Bila kunci kontak di putar dari posisi ON ke ACC, lock release lever tertahan pada bagian

    A dari camshaft sehingga kunci tidak dapat diputar terus dari ACC ke lock.

    Gambar posisi b

  • c. Dengan menekan tombol pembebas kunci tuas (lever) akan terlepas dari bagian camshaft

    yang menahannya sehingga kunci dapat diputar dari posisi ACC ke lock.

    Gambar posisi c

    d. Lock bar release lever masih tertahan oleh kunci sehingga lock bar tidak dapat turun ke

    bawah.

    Gambar posisi d

    e. Bila kunci kontak ditarik keluar dari silindernya, lock bar release lever akan terlepas dari

    lock bar sehingga lock bar akan turun ke dalam alur main shaft dan mengunci roda kemudi.

    Gambar posisi 5

    2. Push Type Ignition Key (Kunci Kontak Tipe Tekan)

    a. Bila kunci kontak pada posisi START, ON atau ACC lock stopper dan lock bar terdorong

    ke kanan oleh cam pada cam shaft. Oleh sebab itu, lock release lever turun ke dalam alur

    pada lock stopper, mencegah lock stopper dan lock bar bergerak ke kiri dan mencegah

    terkuncinya roda kemudi pada saat kendaraan dikemudikan.

  • Gambar posisi a

    b. Bila kunci kontak dari posisi ON ke ACC (mematikan mesin), tuas pembebas kunci (lock

    release lever) tertekan oleh sisi kiri alur pada lock stopper. Mencegah gerakan lock stopper

    dan lock bar ke kiri (jadi mencegah terkuncinya roda kemudi)

    Gambar posisi b

    c. Selama kunci kontak tidak ditekan dengan posisi ACC, push late terdorong keluar oleh

    pegas pembalik cylinder rotor. Oleh sebab itu, stopper plate menjulang keluar dan menahan

    bagian tepi lock body, mencegah terputarnya rotor dan kunci kontak ke posisi lock.

  • Gambar posisi c

    d. Bila kunci kontak ditekan pada posisi ACC, rotor dan push plate akan terdorong. Bagian

    atas stopper plate akan naik ke dinding diagonal alur pada push plate masuk ke dalam

    camshaft. Oleh karena itu, kunci kontak, rotor push plate dan camshaft bebas berputar

    bersama-sama ari posisi ACC ke lock.

    Gambar posisi d

    e. Karena ujung lovk release masih tertahan ke bawah oleh kunci, maka lock stopper dan lock

    bar tidak dapat bergerak ke kiri.

    Gambar posisi 5

    f. Bila kunci kontak ditarik keluar dari rotor, maka lock release lever akan terlepas dari lock

    stopper (bergerak naik) dan lock bar masuk ke dalam alur main shaft, mengunci poros

    utama kemudi (steering main shaft)

  • Gambar posisi 6

    STEERING GEAR

    Roda roda gigi pada rakitan gigi kemudi (steering gear assembly) tidak hanya menggerakan roda-roda

    depan tetapi juga berfungsi sebagai reduksi gigi (reduction gear), merupakan beban pemutaran roda kemudi

    dengan jalan memperbesar momen yang dihasilkan.

    Ada beberapa tipe sistem gigi kemudi, yaitu :

    a. Rack and Pinion

    b. Recirculating Ball

    c. Cam and Lever

    d. Ulir dan Cam

    e. Ulir dan Sektor

    f. Ulir dan Peluru

    g. Kemudi Power

    Yang paling umum digunakan pada kendaraan kendaraan sekarang adalah tipe rack pinion dan tipe

    recirculating ball. Model rack pinion pada umum nya digunakan untuk kendaraan yang berukuran kecil

    sampai sedang, mobil penumpang dan kendaraan komersial. Tipe recirculating ball biasanya digunakan

    pada mobil yang berukuran sedang, mobil penumpang yang berukuran besar dan kendaraan kendaraan

    komersial.

    Tipe Rack And Pinion

    1. KONSTRUKSI

    Steering pinion pada bagian ujung bawah poros utama kemudi (steering main shaft) bersinggungan

    dengan steering rack. Bila roda kemudi diputar maka steering pinion akan berputar menggerakan

    steering rack ke kiri dan ke kanan.

    Gerakan steering rack diteruskan ke knuckle arm melalui ujung-ujung dan ujung tie rod.

  • Konstruksi tipe rack and pinion

    Konstruksi tipe rack and pinion

    Roda gigi kemudi tipe rack and pinion mempunyai keuntungan sebagai berikut :

    1. Konstruksi nya kompak, sederhana dan ringan. Karena gearbox kecil dan racknya sendiri

    bekerja sebagai steering linkage, relay, rod seperti yang digunakan pada tipe recirculating ball

    tidak diperlukan.

    2. Persinggungan gigi langsung, sehingga respon pengemudian tajam.

    3. Tahanan gesernya kecil, sehingga pemindahan momennya lebih baik dan kemudi menjadi

    sangat ringan.

    4. Rakitan steering gear tertutup rapat sehingga tidak memerlukan perawatan.

    2. VARIABLE STEERING GEAR RATIO

    Pitch (jarak antara gigi-gigi) pada rack semakin keujung pinion semakin kecil dan kedalaman

    (meshing pitch) dimana gigi-gigi pinion berkaitan dengan gigi-gigi rack mengecil, oleh karena itu

    diameter pitch efektif d dari pinion semakin kecil semakin pinion mendekati ujung-ujung rack.

    Ini berarti, pada jumlah putaran roda kemudi yang sama,gerakan rack didekat ujung rack akan lebih

    kecil dibandingkan dengan dibagian tengah.

    Akibatnya, berlawanan dengan tipe constan ratio, dimana usaha pengemudian biasanya semakin

    besar pada waktu roda kemudi diputar, pada tipe variable ratio usaha pengemudian hanya berbeda

    sedikit sehingga memungkinkan pengemudian dengan usaha yang kecil.

  • Gambar variable steering gear ratio

    Gambar relationship between steering angle

    & steering effort

    TIPE RECIRCULATING BALL

    1. KONSTRUKSI

    Kedua ujung steering worm ditopang oleh bantalan-bantalan. Ball nut berjalan pada worm

    dengan dilandasi oleh peluru-peluru didalam alur spiral dari worm dan didalam mur (nut). Peluru-

    peluru berputar didalam alur, dan alur tersebut dirancang dengan bentuk seperti terlihat pada

    gambar dengan tujuan supaya peluru-peluru dapat bersikulasi terus menerus di dalamnya.

    Gambar komponen tipe recirculating ball

  • Konstruksi kemudi tipe recirculating ball memberikan preload pada sector shaft dan ball nut

    masing-masing 5o ke kiri dan ke kanan (pada sudut putaran sector shaft bila kemudi pada posisi

    lurus).

    Tujuan dari preload ini adalah untuk memperoleh berat beban pada roda kemudi pada posisi lurus

    agar pengemudian menjadi stabil dan untuk memperbaiki respon kemudi dengan membatasi

    backlash antara sector shaft dengan ball nut.

    Gambar posisi straight ahead position

    2. VARIABLE STEERING RATIO

    Kemungkinan untuk memperingan beban pengemudian pada saat kendaraan berjalan lambat atau

    diparkir dapat dilakukan dengan memperbesar perbandingan gigi kemudi (steering gear ratio).

    Akan tetapi ini juga akan mengurangi respon kemudi. Pada akhirnya dipergunakan steering gear

    yang mempunyai variable gear ratio, inilah jenis yang paling banyak digunakan pada kendaraan

    dengan kemudi manual.

    Gambar constant gear ratio type

    Konfigurasi constan steering gear sedemikian rupa dengan diameter pitch (C1, C2, C3) pada ball

    nut juga sama.

  • Gambar variable gear ratio type

    Gambar constant vs variable gear ratio

    Cam dan Lever

    Dalam bentuk ini digunakan suatu hubungan dengan tuas (pengumpil). Bila hubungan itu

    diputarkan dengan sendirinya memutarkan tuas untuk bergerak, ke kiri atau pun ke kanan. Bagian

    dari ujung tuas itu dihubungkan kepada lengan kemudi. Semua gerak dari hubungan kemudian

    dipindahkan ke lengan lengan kemudi

    Gambar Cam dan Lever

  • Ulir dan Sektor

    System kemudi ini terdiri dari poros yang pertama dimana dari ujung-ujungnya dilengkapi dengan

    ulir dan roda kemudi. Roda kemudi berguna agar supaya poros yang pertama dapat diputar oleh si

    pengemudi kendaraan. ulir berguna agar poros yang kedua dapat diputar oleh poros yang pertama.

    Poros pertama dipasang di dalam rumah kemudi.

    Gambar Ulir dan Sektor

    Ulir dan Peluru

    Lengan pitman mengunci ulir itu dengan sebuah pemutar yang bergigi terpotong sekelilingnya.

    Pemutar dipasang pada gigi anti getaran. Karena pemutar itu bebas untuk berputar, getaran

    dikembangkan di dalam gerak sebuah gigi. Bila ulir itu diputarkan gigi pemutar akan mengikuti

    ulir dan tak terpisahkan gerak suatu putaran hubungan pitman.

    Gambar Ulir dan Peluru

    Gambar konstruksi lengan pitman

  • Kemudi Power

    System kemudi ini terdiri dari sebuah pompa minyak yang dilengkapi dengan sebuah tabung

    persediaan minyak. Pompa minyak dipasang pada bagian depan mesin diputarkan oleh motor

    dengan perantara puli dan tali kipas. Perlengkapan yang lainnya adalah kemudi mekanik dan

    sebuah silinder tenaga.

    Gambar kemudi power

    STEERING LINKAGE

    Steering linkage adalah kombinasi antara batang-batang (rod) dengan lengan-lengan (arm)yang

    meneruskan gerakan steering gear ke roda depan kiri dan kanan. Steering linkage harus dapat dengan tepat

    meneruskan gerakan roda kemudi ke roada-roda depan pada saat bergerak naik turun pada saat kendaraan

    berjalan. Ada bermacam-macam susunan linkage dan konstruksi sambungan-sambungan yang dirancang

    untuk tujuan tersebut.

    Gambar steering linkage

    TIPE LINKAGE

    1. STEERING LINKAGE UNTUK SUSPENSI DEPAN MODEL BEBAS.

    Karena roda kiri dan kanan bergerak naik-turun sendiri-sendiri, jarak antara knuckle arm berbeda-

    beda. Jarak antara knuckle arm berbeda-beda. Ini seperti, bila digunakan satu satu tie rod untuk

    menghubungkan kedua roda akan berakibat perubahan toe-in pada saat roda-roda naik turun.

    Sehubungan dengan hal itu maka steering linkage untuk suspensi tipe bebas menggunakan dua

    buah tie rod. Kedua nya dihubungkan oleh relay.

  • gambar steering linkage untuk suspensi depan model bebas

    2. STEERING LINKAGE UNTUK RIGID AXLE SUSPENSION

    Steering linkage untuk rigid axle type front suspension terdiri dari drag link, pitman arm, knuckle

    arm, tie rod dan tie rod end. Pada steering linkage untuk rigid axle suspension gerakan vertikal dari

    bodi kendaraan tidak merubah tread (jarak antara roda kiri dan kanan sehingga knuckle arm kiri

    dan kanan dapat dihubungkan dengan hanya sebuah tie rod. Karena steering gear diikatkan pada

    rangka, drag link yang menghubungkan dengan knuckle arm dilengkapi dengan ball joint untuk

    memungkinkan gerakan naik-turun seiring dengan gerakan suspensi pegas-pegas daun.

    gambar steering linkage untuk rigid axle suspension

    KOMPONEN-KOMPONEN LINKAGE

    1. PITMAN ARM

    Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi (steering gear) ke relay rod atau drag link. Bagian

    ujung arm yang besar disatukan dengan alur tirus terhadap sector shaft dan diikat dengan mur,

    ujungnya yang kecil dihubungkan ke relay rod atau drag link dengan ball joint.

  • Gambar pitman arm

    2. RELAY ROD

    Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod kiri serta kanan. Relay rod ini meneruskan

    gerakan pitman arm ke tie rod. Dan juga dihubungkan dengan idler arm.

    Gambar relay rod

    3. TIE ROD

    Ujung tie rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack and pinion, atau kedalam

    pipa penyetelan (adjusting tube) pada recirculating ball steering, dengan demikian jarak antara

    joint-joint dapat disetel.

    Gambar tie rod

    4. TIE ROD END

    Tie rod end dipasangkan pada ujung tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm,

    relay roda dan lain lain. Bentuk ball joint seperti terlihat pada gambar dibawah.

  • Gambar tie rod end

    Karena tie rod end yang digunakan pada mobil penumpang biasanya model tanpa pelumasan, bahan

    dudukan ball harus tahan gesekan, dan kemampuan tutup debunya harus lebih baik dan juga harus

    menggunakan gemuk yang tidak lumer. Diguanakan juga tie-rod yang mempunyai pegas untuk

    memberikan preload dan mengatasi keausan, bentuknya seperti terlihat pada gambar dibawah.

    Gambar tie rod end

    5. KNUCKLE ARM

    Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle.

    Gambar knuckle arm

    6. STEERING KNUCKLE

    Steering knuckle menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan juga berfungsi sebagai

    poros putaran roda. Steering knuckle berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari

    suspension arm untuk pengemudikan roda depan.

  • Konstruksi steering knuckle dan axle hub berbeda beda seperti terlihat pada gambar dibawah

    tergantung pada mobilnya; front, rear-atau four-wheel drive.

    Gambar knuckle untuk kendaraan FR

  • Gambar knuckle untuk FF/FR

    Gambar kingpin type 4WD

    7. IDLER ARM

    Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya di hubungkan dengan relay rod dengan

    swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada

    tingkat tertentu. Idler arm bearing yang digunakan biasanya jenis sliding atau torsional. Idler

    dengan torsional bearing menggunakan bushing karet antara poros dan support untuk memudahkan

    pengembalian posisi roda setelah belok. Pada saat sekarang banyak digunakan idler arm dengan

    sliding bearing karena tahanan geseknya kecil.

  • Gambar idler arm bearing type sliding

    Gambar idler arm bearing tipe torsional

    8. DRAG LINK

    Drag link menghubungkan pitman arm dengan knuckle arm, bekerjanya sebagai link untuk

    meneruskan gerakan maju-mundur dan kiri-kanan dari pitman arm.

    Gambar drag link

  • 9. STEERING DUMPER

    Peredam kemudi (steering dumper) adalah shock absorber yang ditempatkan diantara steering

    linkage dan rangka untuk meredam kejutan dan getaran dari roda-roda yang diteruskan ke roda

    kemudi.

    Gambar steering damper

  • MENCARI GANGGUAN PADA SISTEM KEMUDI

    Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi

    Gerak bebas roda kemudi

    berlebihan

    Steering column longgar

    Gerak bebas steering wheel

    longgar atau aus

    Linkage longgar atau aus

    Bearing roda longgar

    Ball joint atau king pin aus

    Perbaiki

    Perbaiki atau ganti

    Perbaiki atau ganti

    Setel

    Ganti

    Kemudi Berat Tekanan ban rendah

    Gesekan pada steering linkage

    terlalu besar

    Gesekan pada ball joint atau

    kingpin berlebihan

    Wheel alignment tidak tepat

    Tambah tekanan

    Ganti bagian yang rusak

    Ganti

    Setel

    Melayang (wandering) Tekanan ban tidak tepat

    Play pada steering linkage

    berlebihan

    Bearing roda longgar/gesekan

    berlebih

    Ball joint dan king pin aus

    Front wheel alignment tidak

    tepat

    Tepatkan

    Kencangkan atau ganti

    bagian yang rusak

    Setel atau ganti

    Ganti

    Setel

    Kendaraan tertarik ke satu

    sisi selama pengemudian

    normal

    Ukuran ban tidak tepat

    Tekanan ban tidak rata

    Front wheel alignment tidak

    tepat

    Ganti

    Tepatkan

    Setel

    Roda kemudi shimmy

    (berayun)

    Keausan ban tidak rata

    Gerak bebas steering wheel

    berlebihan

    Bearing roda longgar

    Front wheel alignment tidak

    tepat

    Ganti

    Setel atau ganti

    Setel

    Tepatkan

    Steering kickback Kebebasan roda kemudi

    berlebihan

    Bearing roda longgar

    Ball joint atau king pin aus

    Perbaiki

    Setel

    ganti

  • Lampiran 3

    PENILAIAN TEORI

    SOAL :

    No Uraian Soal Kunci Jawaban Skor

    1 Apa fungsi system kemudi Kelincahannya baik

    Usaha pengemudian yang baik

    Recovery (pengembalian) yang halus

    Pemindahan kejutan dari permukaan

    dalan harus seminimal mungkin

    15

    2 Apa fungsi batang kemudi (steering column)? Mekanisme peredam getaran

    Steering control system (steering lock,

    tilt steering, telescopic steering)

    20

    3 Ada berapa macam system kemudi?

    Sebutkan!

    Rack and pinion

    Recirculating Ball

    Cam dan lever

    Ulir dan cam

    Ulir dan sector

    Ulir dan peluru

    Kemudi power

    25

    4 Sebutkan tipe-tipe dan komponen-komponen

    pada steering linkage

    .

    Steering linkage untuk suspense depan

    model bebas

    Steering linkage untuk rigid axle

    suspension

    Pitman arm

    Relay rod

    Tie rod

    Tie rod end

    Knuckle arm

    Steering knuckle

    Idler arm

    Drag link

    Steering dumper

    25

  • 5 Tuliskan peralatan yang digunakan untuk

    melakukan pemeliharaan/servis system

    kemudi ?

    Hand tool

    car lift

    dongkrak

    jack stand

    air impact

    kunci momen

    FWA tools

    steering remover

    momen kecil

    mityvac vacuum

    steering adjuster

    15

  • Lampiran 2

    JOB SHEET

    A. TUJUAN : Setelah selesai praktek siswa diharapkan dapat : 1. Melaksanakan pemeriksaan transmisi

    B. ALAT DAN BAHAN :

    1. 7. .. 2. ... 8. .. 3. ... 9. .. 4. ... 10. .. 5. ... 11. ...

    6. C. KESELAMATAN KERJA :

    1. Tempatkan komponen pada tempat yang aman dan rapi 2. Gunakan alat sesuai fungsinya 3. Jangan adan minyak yang tertumpah di lantai

    4. Bersihkan kembali peralatan dan tempat kerja setelah selesai digunakan

    LANGKAH KERJA :

  • LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK

    PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 26 JAKARTA

    Mata Pelajaran : Kompetensi kejuruan Judul Praktek : Memeriksa Sistem Kemudi No. Job Sheet : .. Nama Siswa : .. Hari/Tanggal : .. Kelas : .. W a k t u : ..

    No.

    Aspek Yang Dinilai

    Indukator Keberhasilan

    Pencapaian Kompetensi

    Tidak

    Ya

    7,0-7,9

    8,0-8,9

    9,0-10

    1

    Persiapan

    1.1 Pengadaan alat 1.2 Pengadaan bahan 1.3 Mempersiapkan tempat

    2

    Proses Kerja

    2.1 Periksa kebebasan roda

    kemudi 2.2 Periksa rack 2.3 Setel Pinion Preload 2.4 Setel Total Preload

    3

    Hasil Keja

    3.1 Transmisi dapat bekerja

    dengan baik sesuai dengan SOP

    4 Sikap Kerja 4.1 Penggunaan alat tangan 4.2 Penggunaan alat ukur 4.3 Keselamatan kerja

    5 Waktu 5.1 Waktu penyelesaian praktik

    Nilai akhir praktik

  • Ket : 1. Nilai diambil dari nilai terendah diantara nilai pencapaian setiap indikator keberhasilan. 2. Kriteria nilai pencapaian kompetensi :

    a. Nilai tidak apabila tidak dilakukan. b. Nilai 7,0-7,9 apabila dilakukan tanpa kerusakan dengan banyak bimbingan. c. Nilai 8,0-8,9 apabila dilakukan tanpa kerusakan dengan sedikit bimbingan. d. Nilai 9,0-10 apabila dilakukan tanpa kerusakan dengan tanpa bimbingan.

    Mengetahui Jakarta, September 2015 Kep. Sekolah SMK N 26 Guru Penguji Drs. Anas Rosich, M.Pd Drs. Pande Gultom

    NIP/NRK.19661121 199512 1 001 NIP/NRK 19600518 198503 1 005