58

Click here to load reader

PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Anggota KelompokChatarina W XI IA6 - 07Citra Nadia S XI IA6 - 08Nafiah RafiqahXI IA6 - 22

Fariz Achmad A XI IA6 - 33

Page 2: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

1. Sel SarafSistem saraf pada manusia dibangun

oleh jaringan saraf,sedangkan jaringan saraf dibagun oleh sel-sel yang disebut neuron,jaringan ikat saraf (neugrolia) dan jaringan ikat bias.

Neuron terdiri dari tiga bagian:Badan selDendritAkson

Page 3: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Berdasarkan jumlah ulurannya, neuron dibedakan menjadi tiga:Neuron unipolarNeuron bipolarNeuron multipolar

Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron juga dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:Neuron sensorikNeuron motorikNeuron konektor / interneuron

Page 4: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 5: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 6: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 7: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Mekanisme penghantaran impuls

Rangsang yang merambat disebut impuls. Impuls diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel saraf. Saat impuls sampai pada akson, impuls akan diteruskan ke dendrit neuron lain.

Page 8: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak ada rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan positif karena kelebihan kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif karena banyak ion K+ yang keluar akson.

Keadaan seperti ini disebut polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran pompa Na – K dan sifat membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat membran akson yang permeabel terhadap K, maka K + dapat keluar lagi.

Page 9: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang disebut depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang hingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut waktu refraktori.

Page 10: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Titik - titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang.

Membran pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah sinapsis.

Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro hormon yang disebut juga neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain. Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamin. Keduanya merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf.

Jika impuls tiba di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya asetilkolinesterase. Jika neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.

Page 11: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 12: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 13: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 14: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Terjadinya Geraka. Gerak Biasa

b. Gerak Refleks

Gerak ini memungkinkan kita untuk merespons rangsang tanpa berpikir dulu , yaitu dikontrol oleh sumsum tulang belakang.Jadi otak akan bereaksi setelah gerak refleks dan menentukan apa tindakan selanjutnya

Page 15: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Gerak Refleks

Page 16: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Susunan Sistem Saraf

Page 17: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

SSPBaik otak maupun STB terdiri atas substansi

kelabu dan substansi putih.Kelabu terdiri atas badan-badan neuron sedanglan yang putih mengandung saraf-sarad mielin.

Di otak bagian puti terdapat di luar disebut korteks sedangkan kelabu di dalam disebut medula.Sebaliknya pada STB yang putih di luar , kelabu di dalam.

Page 18: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Bagian-Bagian Otak

Page 19: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

SSTSaraf sadar (somatik) guna membawa sinyal ke

otot rangka= 12 sistem saraf kranial (otak,kepala) dan 31 sistem saraf spinal (sumsum tulang belakang)

Saraf kranial terdiri atas: nervus olfaktori,nervus optik,nervus okulomotor,nervus trigeminal, nervus abdusen, nervus fasial, nervus auditori, nervus glosofaring, nervus vagus, nervus spinal , nervus hipoglosal

Saraf spinal terdiri dari 8ps saraf leher,12ps saraf punggung,5ps saraf pinggang,5ps saraf pinggul dan sepasang saraf ekor

Saraf tak sadar (autonom) guna mengirimkan sinyal yang mengatur lingkungan external =saraf parasimpatetik dan saraf simpatetik (berlawanan)

Page 20: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Sistem Saraf autonom

Page 21: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Sistem saraf dapat mengalami gangguan, adapun beberapa gangguan sistem saraf sebagai berikut : Neuritis : iritasi pada neuron yang disebabkn oleh infeksi, kekurangan vitamin, keracunan gas dan logam, maupun obat.Epilepsi : kelainan pada neuron di otak. Penderita tidak dapat merespons berbagai rangsangan, bahkan otot rangka berkontraksi secara tidak terkontrol.Alzheimer : umumnya menyerang orang – orang yang telah berumur di atas 65 tahun. Ditandai dengan gejala berkurangnya kemampuan dalam mengingat.Parkinson : disebabkan oleh berkurangnya neutransmitter dopamin pada dasar ganglion. Gejala penyakit ini adalah gemetaran sewaktu istirahat, sulit bergerak, dan kekakuan otot.Amnesia : kelainan yang berupa ketidakmampuan seseorang untuk mengenali atau mengingat peristiwa yang telah terjadi di masa lalu (hilang ingatan). Kelainan ini akibat dari guncangan batin dan cidera otak.Stroke : disebabkan oleh kerusakan otak akibat tersembat atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Page 22: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 23: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Sistem Indra pada ManusiaAlat indra merupakan organ yang berperan

penting dalam mengenal lingkungan dan memberi respons terhadap segala rangsangan yang terjadi terhadpa keadaan tubuh.

Macam rangsang menurut asal sumbernya :rangsang luar : bau, rasa, sentuhan, cahaya,

kelembapan, suhu.Rangsang dalam : haus, lapar, rasa nyeri,

kelelahan, kenyang

Page 24: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Rangsang adalah sesuatu yang memengaruhi perubahan pada bagian tubuh. Macam reseptor pada tubuh adalah :Kemoreseptor : hidung dan lidahFotoreseptor : mataMekanoreseptor : kulit

Dilihat dari asal rangsangannya, reseptor dibedakan atas :Eksteroreseptor : mampu menerima

rangsang dari luar.Interoreseptor : mampu menerima

rangsang dari dalam.Proprioreseptor : terdapat di dalam otot.

Page 25: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Hidung (Indra Penciuman)Organ untuk mendeteksi aroma yang

merupakan kerja dari sel-sel reseptor pada dua epitel olfaktori.

Hidung dapat mencium bau jika gas masuk ke rongga hidung bercampur dengan lendir dinding rongga hidung, yang kemudian menstimulir ujung saraf. Kemudian impuls diteruskan ke pusat saraf melalui serabut saraf pembau di pusat saraf stimuli diinterpretasikan sebagai bau.

Page 26: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 27: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Lidah (Indra Pengecap)Pada permukaan lidah terdapat papila-papila

yang mengandung indra pengecap.Macam papila pengecap :

FiliformisFungiformis (papila jamur)Circum valata (papila melingkar)

Page 28: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 29: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 30: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 31: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

•Bentuk: Sferikal, diameter 2,5cm.Letak: Di dalam rongga mata pada tengkorak.Struktur: Sel fotoreseptor, warna, dan struktur penyokong kerja fotoreseptor.Bagian: Sklera, konjungtiva, kornea, koroid, badan siliaris, retina, fovea, bintik buta, iris (selaput pelangi), pupil, lensa mata, ligamen suspensor, saraf optik, dan otot mata.•Sklera•Definisi : lapisan pembungkus bola mata yang tersusun atas jaringan ikat kuat berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya.Fungsi : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata.•Konjungtiva•Definisi : selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera. Konjungtiva juga menyusun epitel kornea.•Kornea•Definisi : lapisan transparan yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam mata.Fungsi : membelokkan (membiaskan) cahaya untuk membantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke retina.•Koroid•Definisi : lapisan sel-sel berpigmen hitam yang terletak di belakang retina. Lapisan ini berisi banyak kapiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen, terutama untuk retina.Fungsi : mencegah pantulan (refleksi) cahaya di bagian dalam bola mata retina dengan cara menyerap semua cahaya yang masuk ke mata.

Page 32: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

•Badan Siliaris•Definisi : otot-otot melingkar dan menjari yang membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada bagian depan mata, dan biasanya melekat pada lensa melalui ligamen suspensor.Fungsi : mengatur cembung-pipihnya lensa untuk menyesuaikan pemusatan/pemfokusan cahaya.•Retina•Definisi : lapisan terdalam penyusun bola mata yang tersusun atas sel-sel saraf serta sel-sel fotoreseptor.Fungsi : mendeteksi ada tidaknya cahaya.•Fovea•Definisi : bagian terkecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut.Fungsi : memberikan ketajaman pengelihatan yang tinggi.•Bintik Buta•Definisi : bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf optik. Bagian ini tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka terhadap cahaya.•Iris/Selaput Pelangi•Definisi : jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa. Jaringan ini tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial. Di bagian ini terdapat pigmen yang mengatur warna mata.Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.•Pupil•Definisi : lubang di tengah-tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata.Fungsi : tempat cahaya masuk ke mata.

Page 33: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

•Lensa Mata•Definisi : semacam struktur yang transparan, elastis dan berbentuk bikonvens.Fungsi : mengatur cahaya untuk membentuk bayangan, dan juga membatasi rongga mata menjadi dua bagian  terpisah yang masing-masing berisi cairan bening (aqueous humour) dan bahan transparan seperti jeli (vitreous humour).•Ligamen Suspensor•Definisi : ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa.Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris.•Saraf Optik•Definisi : sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan bagian belakang mata.Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.•Otot Mata•Definisi : otot yang berada di sekeliling bola mata.Fungsi : menggerakkan bola mata.

Page 34: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Adaptasi terang dan gelap

Adaptasi terang terjadi pada waktu pembentukan iodopsin : Iodopsin gelap retinin + opsin terang (adaptasi terang)

Adaptasi gelap terjadi pada waktu pembentukan rodopsin :

Rodopsin terang vitamin A + protein gelap(adaptasi gelap)

Daya akomodasi mata berarti kemampuan memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada bintik kuning sehingga dapat melihat objek

Jalannya rangsang mata :Rangsang kornea aqueous humor pupil lensa vitrwous

humor retina/bintik kuning

Page 35: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

PROSES MELIHATPrinsip kerja proses melihat:1.  Cahaya dari objek direfleksikan ke segala arah2.  Jumlah cahaya yang masuk ke mata diatur oleh iris3.  Cahaya difokuskan oleh lensa4.  Bayangan dideteksi oleh retina

Page 36: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 37: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Kelainan Pada Mata Rabun Dekat

Rabun dekat ialah kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Penyakit rabun dekat ini disebut dengan hipermetropi.

Rabun JauhRabun jauh merupakan penyakit mata yang berkebalikan dengan rabun dekat. Rabun jauh sering disebut dengan miopi.

Rabun Jauh-DekatRabun jauh dan dekat atau disebut dengan presbiopi ini merupakan ketidakmampuan dalam melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Untuk mengatasi rabun jauh dan dekat ini, penderitanya bisa menggunakan kacamata rangkap yakni kacamata cekung dan kacamata cembung.

Buta WarnaButa warna merupakan penyakit menurun atau dengan kata lain seorang ibu atau ayah yang mengalami buta warna berkemungkinan besar akan menurunkan penyakitnya itu kepada keturunannya. Buta warna ini merupakan keadaan dimana seseorang tak bisa membedakan warna.Kategorinya sendiri ada dua yakni buta warna separuh dan juga buta warna total. Orang yang menderita buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja.Sedangkan orang yang buta warna separuh hanya tidak bisa melihat warna tertentu saja, misalnya tidak bisa melihat warna merah, biru, kuning, dan lainnya.

Page 38: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Rabun SenjaRabun senja atau yang juga dikenal dengan istilah rabun ayam merupakan ketidakmampuan untuk melihat benda dalam keadaan remang atau di malam hari. Mengapa gangguan penglihatan ini bisa terjadi? Gangguan mata ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A sehingga sel-sel batang tidak dapat berfiungsi akibat tidak terbentuknya protein rodopson.

Juling dan KatarakJuling terjadi karena adanya ketidakserasian pada otot-otot mata. Kalau

penderita juling ini masih anak-anak maka potensi untuk sembuhnya masih terbuka. Sebaliknya, bagi orang-orang pada usia di atas 55 tahun, katarak merupakan gangguan penglihatan yang paling umum. Kelainan mata ini bisa disembuhkan dengan melakukan operasi mata.Itulah beberapa kelainan yang terjadi pada mata. Karena mata merupakan aset yang sangat penting maka menjaganya merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menunjang beragam aktifitas keseharian yang sejatinya tak bisa dilepaskan dari peranan mata.

Page 39: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 40: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Telingaa. Struktur 1. Telinga luar2. Telinga tengah3. Telinga dalam

Page 41: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Bagian-Bagian Telinga

Page 42: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Jalannya Rangsang SuaraGelombang suara liang telinga membran timpani tulang malleus, incus,stapes jendela oval koklea organ korti ke otak proses mendengar

Page 43: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Telinga sebagai Alat KeseimbanganSaluran setengah lingkaran (kanalis

semisirkularis) sebagai alat keseimbangan di telinga. Di ujung saluran setengah lingkaran yang menggembung disebut ampula.Pada ampula berisi sel saraf sensorik

Di dalam utrikulus dan sakulus yaitu otolith (bola-bola kalsium karbonat berukuran kecil)

Page 44: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Kelainan Pada telinga1. Gangguan Perambatan suara

yang disebabkan oleh kotoran , tumor , atau kerusakan tulang-tulang pendengar

2. Gangguan saraf pendengar yang disebabkan oleh kotoran , kebisingan , atau usia lanjut

Page 45: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

1) Radang telinga (otitas media) Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang

pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.

2) Labirintitis Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit

ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.

3) Mabuk perjalanan Dalam perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi

semacam rasa mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan. Hal ini terjadi karena gangguan pada fungsi keseimbangan (vestibulum) yang terjadi karena gerakan atau getaran kendaraan

4)Tuli Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.

Page 46: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 47: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

KulitKulit terdiri dari tiga lapisan yaitu:- Epidermis- Dermis- Subkutan/ adiposaEpidermis tersusun dari stratum germinativum,

stratum granulosum, dan stratum corneum. Perhatikan Gambar 8.8.

Page 48: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 49: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Jaringan EpidermisStratum germinativum merupakan lapisan basal yang

selselnya aktif membelah untuk membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar. Lapisan ini memproduksi pigmen melanin. Pigmen inilah yang menentukan warna kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.

Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang terbentuk di lapisan Malpighi. Pada lapisan ini terjadi akumulasi keratin. Keratin menyebabkan sel-sel pada lapisan ini kehilangan nukleus dan akhirnya mati.

Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di permukaan kulit. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan tanduk yang tersusun dari sel-sel mati yang siap mengelupas. Selsel ini bersifat keras dan tahan terhadap air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan seperti penebalan di telapak tangan dan tapak kaki.

Page 50: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Jeringan DermisJaringan dermis lebih tebal daripada epidermis. Dermis tersusun oleh jaringan ikat dan kolagen. Di dalam lapisan ini terdapat bagian-bagian seperti pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans.

Page 51: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Fungsi Bagian-Bagian Kulit1. Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi

ke jaringan epidermis dan dermis. Selain itu, pembuluh darah juga berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.

2. Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar rambut. Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang berwarna hitam. Warna hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin.

3. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga melindungi kulit dari bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan lemak (jaringan adipose), dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.

Page 52: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

4.Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti pembuluh yang bergelung, tersusun dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam pembuluh. Kelenjar ini mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari luar atau dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.

Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan jumlahnya lebih kurang 2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit mengandung kelenjar keringat adalah telapak tangan, ujung jari, dan kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam keadaan normal, tubuh kita mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam.

Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam dan urea. Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.

Page 53: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Saraf pada kulitUntuk merasakan rabaan, tekanan,

panas, dingin dan nyeri, indra yang digunakan adalah kulit. Saraf yang menuju kulit adalah saraf kutaneus. Saraf ini mencapai daerah bagian epidermis dari kulit.

Saraf sensoris yang berada pada kulit merupakan saraf telanjang, artinya saraf yang tidak bermielin. Reseptor pada kulit bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsinya.

Saraf sensoris banyak terdapat pada kulit sehingga kulit tersebut juga sebagai reseptor (penerima rangsang). Dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf untuk menerima rangsangan.

Page 54: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Ujung-ujung saraf tersebut sebagai berikut:Ujung saraf Ruffini, untuk merasakan rangsangan panas;Ujung saraf Merkel, untuk merasakan sentuhan dan

tekanan ringan;Ujung saraf Pacini, untuk merasakan rangsangan berupa

tekanan, letaknya di sekitar akar rambut;Ujung saraf Meissner, untuk merasakan

rabaaan/sentuhan;Ujung saraf Krausse, untuk merasakan rangsangan

dingin;Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa

nyeri.

Reseptor peraba terdapat pada kulit jari, bibir, dan relatif jarang pada kulit tubuh. Nyeri otot yang terjadi sewaktu berkontraksi disebabkan berkurangnya atau berhentinya aliran darah ke otot tersebut. Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan menuju langsung ke gaanglion korteks serebrum, masuk medula spinalis, kemudian akan diteruskan ke medula oblongata.

Page 55: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Page 56: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Gangguan & Kelainan pada KulitJerawatMerupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar lemak yang berlebihan, adanya gangguan pada proses pengelupasan kulit, serta adanya bakteri di permukaan kulit.

Eksim atau dermatitis Merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh alergi, stres bawaan, ataupun kontak dengan penyebab iritasi.

Page 57: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

Panu dan kurapMerupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini biasanya tumbuh di daerah lipatan-lipatan kulit yang dipicu oleh kelembapan. Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal bersisik, berwarna putih (panu) dan kemerahan (kurap).

KustaMerupakan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh Micobacterium leprae. Gejalanya terdapat benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau ungu pada kulit. Benjolan ini dapat menyebar secara berkelompok hingga sampai ke mata dan hidung serta menyebabkan pendarahan.

Page 58: PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA

TERIMA KASIHありがとうございます