59
KEPERAWATAN KELUARGA BY : INDRA HIZKIA P, S.Kep, Ns

Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

KEPERAWATAN KELUARGA

KEPERAWATAN KELUARGA

BY :

INDRA HIZKIA P, S.Kep, Ns

Page 2: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

TIU:TIU: Mahasiswa mampu memahami konsep Mahasiswa mampu memahami konsep

dasar keluarga dan mengintegrasikannya dasar keluarga dan mengintegrasikannya ke dalam praktek keperawatan dan ke dalam praktek keperawatan dan memodifikasi perkembangan IPTEK memodifikasi perkembangan IPTEK keperawatan keperawatan

Page 3: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

TIK: Mahasiswa mampu memahami:TIK: Mahasiswa mampu memahami: Definisi keluargaDefinisi keluarga Tipe/bentuk keluargaTipe/bentuk keluarga Pemegang kekuasaan dalam keluargaPemegang kekuasaan dalam keluarga Tumbuh kembang keluargaTumbuh kembang keluarga Tugas perkembangan keluargaTugas perkembangan keluarga Struktur keluargaStruktur keluarga Peranan keluargaPeranan keluarga Fungsi keluargaFungsi keluarga Kekuatan keluargaKekuatan keluarga Keperawatan kesehatan keluargaKeperawatan kesehatan keluarga

Page 4: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

PENGERTIANPENGERTIAN

• Duvall• Keluarga merupakan sekumpulan

orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,emosional dan social dari tiap anggota.

Page 5: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Page 6: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Page 7: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah:adalah:

a.Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh a.Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi.hubungan darah, perkawinan atau adopsi.

b.Anggota keluarga biasanya hidup bersaa atau jika b.Anggota keluarga biasanya hidup bersaa atau jika berpisah mereka tetap memperhatikan satu sama berpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lainlain

c.Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain da c.Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain da masing-masing mempunyai peran social,: suami, masing-masing mempunyai peran social,: suami, isteri, anak, kakak, adik.isteri, anak, kakak, adik.

`d.Mempunyai tujuan; menciptakan dan `d.Mempunyai tujuan; menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.

Page 8: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA

1. Suami sebagai pengambil keputusan

2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh

3. Berbentuk monogram

4. Bertanggung jawab

5. Pengambil keputusan

6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa

7. Ikatan kekeluargaan sangat erat

8. Mempunyai semangat gotong-royong

Page 9: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

TIPE KELUARGATIPE KELUARGA

A.     Tradisional

B.     Non Tradisional

Page 10: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

TRADISIONALTRADISIONAL The nuclear family (keluarga inti) The nuclear family (keluarga inti) The dyad family The dyad family Keluarga usilaKeluarga usila The childless family The childless family The extended family The extended family The single-parent family The single-parent family Commuter familyCommuter family Multigenerational family Multigenerational family Kin-network familyKin-network family Blended family Blended family The single adult living alone/single-adult familyThe single adult living alone/single-adult family

Page 11: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

KETERANGAN

a. The nuclear family (keluarga inti)Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.

b. The dyad familyKeluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah

c. Keluarga usilaKeluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri

d. The childless familyKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar)Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda)Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

Page 12: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

LANJUTAN KETERANGAN

g. Commuter familyKedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)

h. Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah

i. Kin-network familyBeberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)

j. Blended familyKeluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult familyKeluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

Page 13: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Non Tradisional

• The unmarried teenage mother• The stepparent family• Commune family• The nonmarital heterosexual cohabiting family• Gay and lesbian families • Cohabitating family• Group-marriage family• Group network failmy• Foster family• Homeless family• Gang

Page 14: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

KETERANGAN

a. The unmarried teenage motherKeluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent familyKeluarga dengan orangtua tiri

c. Commune familyBeberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama

d. The nonmarital heterosexual cohabiting familyKeluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian familiesSeseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating coupleOrang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu

Page 15: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

LANJUTAN KETERANGANLANJUTAN KETERANGAN

g. Group-marriage familyg. Group-marriage familyBeberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknyaberbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network familyh. Group network familyKeluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknyabersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i.i. Foster familyFoster familyKeluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinyamendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j.j. Homeless familyHomeless familyKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mentalekonomi dan atau problem kesehatan mental

k.k. GangGangSebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

Page 16: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1. Peranan ayah :Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

2. Peranan ibu :Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3. Peranan anak :Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

PERANAN KELUARGA

Page 17: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

FUNGSI KELUARGA (scr umum)FUNGSI KELUARGA (scr umum)

1. Fungsi biologis :a. Meneruskan keturunanb. Memelihara dan membesarkan anakc. Memenuhi kebutuhan gizi keluargad. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis :a. Memberikan kasih sayang dan rasa amanb. Memberikan perhatian di antara anggota keluargac. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluargad. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi sosialisasi :a. Membina sosialisasi pada anakb. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan

tingkat perkembangan anakc. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

Page 18: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

LANJUTANLANJUTAN

4. Fungsi ekonomi :a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluargab. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluargac. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di

masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)

5. Fungsi pendidikan :a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasac. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Page 19: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

FUNGSI KELUARGAFUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:

Fungsi afektif dan koping Fungsi sosialisasi Fungsi reproduksi Fungsi ekonomi Fungsi fisik

Page 20: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Fungsi keluarga, Allender (1998)Fungsi keluarga, Allender (1998)

a. Affection

b. Security and acceptance

c. Identity and satisfaction

d. Affiliation and companionship

e. Socialization

f. Controls

Page 21: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Lanjutan AllenderLanjutan Allender

Affection1). Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan2). Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual3). Menambah anggota baru

Security and acceptance1). Mempertahankan kebutuhan fisik2). Menerima individu sebagai anggota

Identity and satisfaction1). Mempertahankan motivasi2). Mengembangkan peran dan self image3). Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas

Affiliation and companionship1). Mengembangkan pola komunikasi2). Mempertahankan hubungan yang harmonis

Socialization1). Mengenal kultur (nilai dan perilaku)2). Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal3). Melepas anggota

Controls1). Mempertahankan kontrol sosial2). Adanya pembagian kerja3). Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada

Page 22: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Fungsi keluarga, BKKBN (1992)Fungsi keluarga, BKKBN (1992)

Fungsi keagamaan Fungsi sosial budaya Fungsi cinta kasih Fungsi melindungi Fungsi reproduksi Fungi sosialisasi dan pendidikan Fungsi ekonomi Fungsi pembinaan lingkungan

Page 23: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Adapun fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah/PP nomor 21 tahun 1994 BAB I pasal 1 ayat 2

Adapun fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah/PP nomor 21 tahun 1994 BAB I pasal 1 ayat 2

1) Fungsi Cinta kasih yaitu dengan memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan anaknya serta hubungan kekerabatan antar generasi, sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin. Cinta menjadi pengarah dari perbuatan-perbuatan dan sikap-sikap yang bijaksana.

2) Fungsi Melindungi, yaitu menambahkan rasa aman dan kehangatan pada setiap anggota keluarga. Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan usia anak juga mutlak dilakukan. Oleh karena penting sekali peran keluarga terhadap anak usia sekolah.

Page 24: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Fungsi keluarga dengan orang tua Fungsi keluarga dengan orang tua

Memperhatikan kebutuhan fisik secara penuh

Memberikan kenyamanan dan support emosional

Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan masyarakat

Menanamkan perasaan pengertian hidup Manajemen krisis

Page 25: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Sumber Dukungan KeluargaSumber Dukungan Keluarga Dukungan sosial keluarga dapat berupa

dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari suami/istri, atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan kerja sosial keluarga). Sebuah jaringan sosial keluarga secara sederhana adalah jaringan kerja sosial keluarga itu sendiri (Friedman, 1998).

Page 26: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tugas keluarga menurut Friedman (1998)Tugas keluarga menurut Friedman (1998)

1) Mengenal masalah kesehatan; 2) Membuat keputusan tindakan kesehatan

yang tepat;3) Melakukan perawatan; 4) Mempertahankan atau menciptakan

suasana rumah yang sehat,5) Mempertahankan hubungan dengan

menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat.

Page 27: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

STRUKTUR KELUARGASTRUKTUR KELUARGA Struktur legalisasi: masing-masing keluarga mempunyai Struktur legalisasi: masing-masing keluarga mempunyai

ha yang sama dalam menyampaikan pendapat ha yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi)(demokrasi)

Struktur yang hangat, menerima dan toleransiStruktur yang hangat, menerima dan toleransi Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka: Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka:

mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty dan mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty dan authenticity)authenticity)

Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturanperaturan

Struktur yang bebas: tidak adanya aturan yang Struktur yang bebas: tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)memaksakan (permisivenes)

Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar) Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman) Disorganisasi keluarga (disfungi idividu, stress emosional)Disorganisasi keluarga (disfungi idividu, stress emosional)

Page 28: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Bentuk STRUKTUR Bentuk STRUKTUR KELUARGAKELUARGA1.1. Patrilineal :Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari keluarga sedarah yang terdiri dari

sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayahdimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah

2.2. Matrilineal :Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibuibu

3.3. Matrilokal :Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibubersama keluarga sedarah ibu

4.4. Patrilokal :Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suamibersama keluarga sedarah suami

5.5. Keluarga kawinan :Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

Page 29: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

PEMEGANG KEKUASAANPEMEGANG KEKUASAAN

•PatriakalPatriakal, dominan dipihak ayah, dominan dipihak ayah

•MatriakalMatriakal, dominan di pihak ibu, dominan di pihak ibu

•EqualitarianEqualitarian , ayah dan ibu , ayah dan ibu

Page 30: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGACIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA

1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga

2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing

3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

Page 31: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:

Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:

Pola dan proses komunikasi Struktur peran Struktur kekuatan Nilai-nilai keluarga

Page 32: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Pola dan proses komunikasiPola dan proses komunikasi

Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberap factor yang ad dalam komponen komunikasi seperti: sender, chanel-media, massage, environment dan receiver.

Page 33: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Struktur peranStruktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi soisal yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai isteri/suami atau anak.

Page 34: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Contoh Peran

Harapan Masyarakat

Kepribadian Individu

Peran yang diterima

Perilaku/Penampilan

Page 35: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Struktur kekuatanStruktur kekuatan legitimate power/authority (hak untuk legitimate power/authority (hak untuk

mengontrol) seperti orang tua terhadap anakmengontrol) seperti orang tua terhadap anak referent power (seseorang yang ditiru)referent power (seseorang yang ditiru) resource or expert power (pendapat, ahli dlll)resource or expert power (pendapat, ahli dlll) reward power (pengaruh kekuatan karena reward power (pengaruh kekuatan karena

adanya harapan yang akan diterima)adanya harapan yang akan diterima) coercive power (pengaruh yang dipaksakan coercive power (pengaruh yang dipaksakan

sesuai keinginannya)sesuai keinginannya) informational power (pengaruh yang dilalui informational power (pengaruh yang dilalui

melalui persuasi)melalui persuasi) affective power (pengaruh yang diberikan affective power (pengaruh yang diberikan

melalui manipulasi dengan cinta kasih melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan sexual)misalnya hubungan sexual)

Page 36: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Hasil dari kekuatantersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga seperti:

Hasil dari kekuatantersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga seperti:

Konsesus Tawar menawar atau akomodasi Kompromi atau de facto Paksaan

Page 37: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Nilai-nilai keluarga Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang

secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.

Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga.

Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

Page 38: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

SISTEM KELUARGA Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing

anggota mempunyai sifat intedepensi, interaktif dan mutual.

Batasan: dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untuk menyeleksi informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan masing-masing keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa factor seperti: social, budaya, ekonomi, dll.

Keberadaan; keluarga merupakan bagian dari sitem yang lebih luas yaitu masyarakat.

Terbuka (batas yang permeable) dimana di dalam keluarga terjadi pertukarn antar system.

Mempunyai: masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungi yang ada dari anggotanya.

Page 39: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

I

K

M

Page 40: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

PERKEMBANGAN KELUARGAPERKEMBANGAN KELUARGA

Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)Tahap II. Keluarga “Child-bearing” Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)(Kelahiran Anak Pertama)Tahap III. Keluarga dengan Anak PrasekolahTahap III. Keluarga dengan Anak PrasekolahTahap IV. Keluarga dengan Anak SekolahTahap IV. Keluarga dengan Anak SekolahTahap V. Keluarga dengn Anak RemajaTahap V. Keluarga dengn Anak RemajaTahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)(Pelepasan)Tahap VII. Keluarga Usia PertengahanTahap VII. Keluarga Usia PertengahanTahap VIII. Keluarga Usia LanjutTahap VIII. Keluarga Usia Lanjut

Page 41: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)

Membina hubungan intim yang memuaskan

Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social

Mendiskusikan rencana memiliki anak

Page 42: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)

Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)

Persiapan menjadi orang tua Adaptasi dengan perubahan anggota

keluarga: peran, interaksi, hubungan seksul dan kegaiatan

Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasngan

Page 43: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap III. Keluarga dengan AnakPrasekolah

Tahap III. Keluarga dengan AnakPrasekolah

Memenuhi kebutuhan anggota kelurga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman

Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,

sementara kebutuhan ank yang lain juga harus terpenuhi

Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarg lain dan Lingkungan sekitar)

Pembgian waktu untuk individu, pasngan dan anak (tahap paling repot)

Pembagian tanggung jawab anggota keluarga Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan

kembang anak

Page 44: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap IV. Keluarga dengan Anak SekolahTahap IV. Keluarga dengan Anak Sekolah

Membantu sosialisasi anak: tetngga, sekolah dan lingkngan

Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuhan dan biaya

kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

Page 45: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap V. Keluarga dengn Anak RemajaTahap V. Keluarga dengn Anak Remaja

Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya

Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang. Hindari perdebatan, permusuhan dan kecurigaan.

Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Page 46: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)

Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar Memperthnkan keintimn psngn Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit

dan memasuki masa tua Membantu anak untuk mandiri di masyarakat Penataan kembali peran dan kegiatan rumah

tangga

Page 47: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap VII. Keluarga Usia PertengahanTahap VII. Keluarga Usia Pertengahan

Mempertahankan kesehatan Mempertahankan hubungn yang

memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak

Meningkatkan keakraban pasangan

Page 48: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tahap VIII. Keluarga Usia LanjutTahap VIII. Keluarga Usia Lanjut

Memperthankan suasana rumah yang menyenangkan

Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan

Mempertahankan keakraban suami isteri dan saling merawat

Mempertahankan hubungan dengan anak dan social masyarakat

Melakukan life review

Page 49: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

Perawatan kesehatan keluarga (Family Health Nursing) adalah tingkat perawatan keehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui perawatan sebagai sarannya. Dalam perawatan kesehatan masyarakat, yang menerima pelayanan perawatan dibagi 3 tingkat, yaitu: tingkat individu, tingkat family atau keluarga dan tingkat community atau masyarakat.

Page 50: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

LANJUTANLANJUTANAlasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan :Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan :1.1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan

merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakatmasyarakat

2.2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknyamasalah kesehatan dalam kelompoknya

3.3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu angota keluarga berkaitan, dan apabila salah satu angota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnyaterhadap anggota keluarga lainnya

4.4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagai individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanyapara anggotanya

5.5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat. untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat.

Page 51: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tujuan Perawatan Kesehatan KeluargaTujuan Perawatan Kesehatan Keluarga1.1. Tujuan umum :Tujuan umum :

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganyakeluarganya

2. Tujuan khusus :2. Tujuan khusus :a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasia. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluargamasalah kesehatan yang dihadapi oleh keluargab. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangib. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluargamasalah-masalah kesehatan dasar dalam keluargac. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan parakeputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanyaanggotanyad. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganyamengatasi masalah kesehatan anggota keluarganyae. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutue. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya hidupnya

Page 52: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang KesehatanTugas-tugas Keluarga dalam Bidang KesehatanUntuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatanUntuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatankeluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatankeluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatanpara anggotanya dan saling memelihara. Freeman (1981) :para anggotanya dan saling memelihara. Freeman (1981) :

1.1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluargakeluarga

2.2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepatMengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat3.3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,

dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usaianya yang terlalu mudausaianya yang terlalu muda

4.4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluargakesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

5.5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada. dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

Page 53: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Peran Perawat KeluargaPeran Perawat Keluarga

Pendidik Koordinator Pelaksana Pengawas kesehatan Konsultan Kolaborasi Fasilitator Penemu kasus Modifikasi lingkungan

Page 54: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

lanjutanlanjutan

1.1. PendidikPendidikPerawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandirimandirib. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluargab. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga

2. Koordinator2. KoordinatorDiperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangantidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan

3. Pelaksana3. PelaksanaPerawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakitmelakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit

Page 55: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

4. Pengawas kesehatan4. Pengawas kesehatanSebagai pengawas kesehatan, perawat harus Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah yang melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluargapengkajian tentang kesehatan keluarga

5. Konsultan5. KonsultanPerawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercayaharus bersikap terbuka dan dapat dipercaya

6. Kolaborasi6. KolaborasiPerawat komunitas juga harus bekerja dama dengan Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimaloptimal

Page 56: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

lanjutan

7. FasilitatorMembantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)

8. Penemu kasusMengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah

9. Modifikasi lingkunganPerawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.

Page 57: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga :

Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan

Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama

Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga

Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya

Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga

 

Page 58: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan

Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperawatan

Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan di rumah

Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

Page 59: Pertemuan 1 keperawatan keluarga

Thank YouThank You