34
Asuhan Keperawatan Dalam Kontek Keluarga I. Pendahuluan Upaya dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yang berfokus pada keluarga perlu ditata dan diarahkan mengingat permasalahan kesehatan yang sangat besar dan semakin kompleks. Tatanan dan arahan upaya kesehatan tersebut, telah terwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam bentuk Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang pada intinya untuk meningkatkan kemampuan bangsa mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksudkan dalam Pembukaan UUD 45. Salah satu bentuk sistem upaya kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal adalah melalui pelayanan kesehatan dasar di PKM dan pelayanan rujukan di Rumah Sakit. Tentunya untuk suksesnya pelaksanaan dan pengembangan upaya tersebut perlu diupayakan keterlibatan peran serta masyarakat dalam kontek keluarga serta perlu pembinaan yang komprehensif agar tumbuh dan berkembang sebagai upaya kesehatan masyarakat dalam kontek keluarga sehat yang mandiri. Bentuk upaya pelayanan kesehatan tersebut di atas diselenggarakan melalui sub sistem pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang yang mencakup aspek promotif, preventif , kuratif dan rehabilitatif. Dari uraian tersebut jelas bahwa pelayanan keperawatan

Asuhan Keperawatan Keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ajaran kuliah

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan Keperawatan Dalam Kontek Keluarga

I. Pendahuluan

Upaya dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yang berfokus pada

keluarga perlu ditata dan diarahkan mengingat permasalahan kesehatan yang

sangat besar dan semakin kompleks. Tatanan dan arahan upaya kesehatan

tersebut, telah terwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam bentuk Sistem Kesehatan

Nasional (SKN) yang pada intinya untuk meningkatkan kemampuan bangsa

mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan

umum seperti yang dimaksudkan dalam Pembukaan UUD 45.

Salah satu bentuk sistem upaya kesehatan untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal adalah melalui pelayanan kesehatan dasar di PKM dan

pelayanan rujukan di Rumah Sakit. Tentunya untuk suksesnya pelaksanaan dan

pengembangan upaya tersebut perlu diupayakan keterlibatan peran serta

masyarakat dalam kontek keluarga serta perlu pembinaan yang komprehensif agar

tumbuh dan berkembang sebagai upaya kesehatan masyarakat dalam kontek

keluarga sehat yang mandiri.

Bentuk upaya pelayanan kesehatan tersebut di atas diselenggarakan

melalui sub sistem pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang yang

mencakup aspek promotif, preventif , kuratif dan rehabilitatif. Dari uraian tersebut

jelas bahwa pelayanan keperawatan merupakan komponen sistem pelayanan

upaya kesehatan di Indonesia.

Kegiatan pelayanan keperawatan dilakukan, dalam upaya peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan serta pemeliharaan

kesehatan, dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (primary

health care/PHC) untuk memungkinkan setiap penduduk mencapai kemampuan

hidup sehat dan produktif. Tentunya kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan

wewenang tanggung jawab dan etika profesi keperawatan serta dalam kerangka

pelayanan kesehatan dalam bentuk tim kesehatan yang integral dan terkoordinir

dan terpadu.

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga

II. Konsep KeluargaA. Pengetian Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam

keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988). Dilain pihak Bailon dan Maglaya

(1989) menyatakan keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung

karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan mereka hidup dalam suatu rumah

tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan

serta mempertahankan kebudayaan. Dari dua pengertian keluarga tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat; terdiri dari dua orang

atau lebih; adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah; hidup dalam satu rumah

tangga; di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga; berinteraksi diantara sesama

anggota keluarga; setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing;

menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

B. Struktur Keluarga

Struktur keluarga terdiri bermacam macam, diantaranya adalah :

1. Patrilineal; adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah

2. Matrilineal; adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu

3. Matrilokal; adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

istri

4. Patrilokal; adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami

5. Keluarga kawinan; adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya

hubungan dengan suami atau istri

C. Ciri-ciri Struktur Keluarga

Menurut A. Carter, ciri struktur keluarga mencakup :

1. Terorganisir; saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga

2

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga

2. Ada keterbatasan; setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga

mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing

3. Ada perbedaan dan kekhususan; setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan

fungsi masing-masing

D. Tipe/Bentuk Keluarga

1. Keluarga inti (Nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan

anak

2. Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak

saudara, misalnya, nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan

sebagainya.

3. Keluarga berantai (Serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria

yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

4. Keluarga duda/janda (Single family) adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian

5. Keluarga berkomposisi (Composite family) adalah keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama

6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan

tetapi membentuk suatu keluarga

Masyarakat Indonesia umunya menganut tipe keluarga besar karena masyarakat

Indonesia yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu komuniti dengan adat

istiadat yang sangat kuat. Dimana pemegang kekuasaan dalam kelaurga ada yang

dominan pihak ayah (Patriakal) dan dari pihak ibu (Matriakal) atau dominan keduanya

(Equalitarian)

E. Peran KeluargaPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,

kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan

individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,

kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah

sebagai berikut :

1. Peranan ayah; ayah sebagai suami dari istri dan sebagai ayah dari anak,

berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga

sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai

anggota masyarakat dari lingkungannya.

2. Peranan ibu; ibu sebagai istri dan sebagai ibu dari anak, berperanan untuk

mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung

dan sebagai salah satu kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya. Disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah

tambahan dalam keluarganya.

3. Peranan anak; anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan

tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

F. Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut ;

1. Fungsi Biologis, meliputi ; menguruskan keturunan; memelihara dan

membesarkan anak; memenuhi kebutuhan gizi keluarga; memelihara dan merawat

anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis, meliputi; memberikan kasih sayang dan rasa aman; perhatian

diantara anggota keluarga; mendewasakan kepribadian anggota keluarga dan

memberikan identitas keluarga

3. Fungsi Sosialisasi, meliputi; membina sosialisasi pada anak; membentuk norma

tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak; meneruskan nilai-nilai

budaya keluarga

4. Fungsi Ekonomi; meliputi; mencari sumber penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga; pengaturan penggunaan penghasilan keluarga; menabung

untuk memenuhi kebuthan keluarga dimasa mendatang

5. Fungsi Pendidik, meliputi; menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang

dimilikinya; mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa; mendidik anak sesuai dengan

tahapan perkembangannya

6. Fungsi Afektif keluarga ; mempertahankan sikap saling merawat, mengembangan

hubungan yang erat, saling menghormati, keterikatan, berhubungan, pola respon

terhadap kebutuhan dan peran terapeutik

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga

7. Fungsi mencari kesehatan/perawatan dalam konteks perawatan keluarga; praktek

gaya hidup, praktek pola tidur dan istirahat, latihan-olah raga, kebiasaan

penggunaan obat dalam keluarga, sanitasi dan kebersihan lingkungan, pencegahan

penyakit, perawatan gigi, perawatan diri keluarga

Dilain pihak ahli lainnya menyatakan fungsi keluarga sebagai fungsi;

perlindungan, perasaan religius; rekreatif. Dari berbagai fungsi keluarga tersebut, yang

menjadi fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya adalah; 1) asih;

memberikan kasih sayang, perhatian rasa aman-nyaman, kehangatan kepada anggota

keluarga sehingga mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya; 2)

asuh; kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara

sehingga diharapkan menjadikan mereka anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan

spiritualnya; 3) asah; memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menjadi

manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya

G. Tahapan Kehidupan Keluarga

Menurut Duvall, tahapan kehidupan keluraga sebagai berikut;

1. Tahapan pembentukan keluarga; dimulai dari pernikahan dilanjutkan dalam

bentuk rumah tangga.

2. Tahapan menjelang kelahiran anak; tugas utama untuk medapatkan keturunan

sebagai generasi penerus, melahirkan merupakan kebanggaan bagi keluarga dan

saat yang dinantikan

3. Tahapan menghadapi bayi; dalam hal ini mengasuh, memberikan kasihsayang,

mendidik kepada anak, pada tahap ini bayi tergantung kepada kedua orang tuanya.

4. Tahapan menghadapi anak prasekolah; tahap ini anak sudah mulai mengenal

kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tapi sangat rawan

masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang

bersih. Fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas

keluarga menanamkan norma; kehidupan, agama, sosial-budaya dan sebagainya.

5. Tahapan menghadapi anak sekolah; tugas keluarga bagaimana mendidik,

mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya. Membiasakan anak belajar

teratur, mengontrol tugas sekolah dan meningkatkan pengetahuan umum anak.

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga

6. Tahapan menghadapi anak remaja; tahap ini adalah tahap paling rawan karena

anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena

itu suritauladan dari orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling

pengertian dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.

7. Tahapan melepas anak ke masyarakat; melalui tahap remaja dan anak telah dapat

menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke

masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini

anak akan memulai kehidupan berumah tangga

8. Tahapan berdua kembali; dalm tahap ini keluarga akan merasa kesepian dan bila

tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress

9. Tahapan masa tua; tahap ini kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggal

dunia yang fana ini.

H. Tugas-tugas Keluarga

Rienhardt (1988), menyatakan tuas pokok keluarga meliputi ;

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan anggotanya

2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarganya masing-masing

3. Sosialisasi antara anggota keluarga

4. Pengaturan jumlah anggota keluarga

5. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

6. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas

7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

Freeman (1981) membagi tugas keluarga dalam bidang kesehatan yg harus dilakukan :

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit/tidak dapat

membantu dirinya sendiri karena cacat atau usia yang terlalu muda

d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga yang positif

e. Mempertahankan hubungan baik timbal balik antara keluarga dan lembaga

kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas kesehatan yang

ada

6

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga

I. Ciri-ciri Keluarga Indonesia

Ciri-ciri keluarga secara umum : diikat dalam satu ikatan perkawinan/pernikahan;

ada hubungan darah; ada ikatan batin; ada tanggungjawab masing-masing anggotanya;

ada pengambilan keputusan; kerjasama diantara anggota keluarga; komunikasi interaksi

antara anggota keluarga; tinggal dalam satu rumah.

Ciri-ciri keluarga Indonesia; Suami sebagai pengambil keputusan, satu kesatuan

yang utuh; berbentuk monogram; bertanggungjawab; pengambilan keputusan;

meneruskan nilai budaya bangsa; ikatan kekeluargaan sangat erat; semangat gotong

royong

J. Pola Kehidupan Keluarga Indonesia

1. Daerah Pedesaan; tradisional; agraris; tenang; sederhana; akrab; menghormati

orang tua

2. Daerah Perkotaan; dinamis; rasional; konsumtif; demokratis; individual; terlibat

dalan kehidupan politik

III. Konsep Keperawatan Keluarga

A. Pengetian Keperawatan Keluarga

Tingkat keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada

keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui

perawatan sebagai sasaran/penyalur.

B. Tujuan Pelayanan Keperawatan Keluarga

Secara umum tujuan keperawatan kelaurga adalah meningkatkan kemampuan

keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan

status kesehatan keluarga, sedangkan tujuan khusus adalah meningkatkan kemampuan

keluarga dalam ;

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga

2. Menanggulangi masalah kesehatan dasar keluarga

3. Mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggota

keluarga

4. Memberikan asuhan keperawataan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam

mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga

7

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga

5. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidup

6. Menunjang peningkatan fungsi Perkesmas yang mencakup kegiatan pembinaan

pelayanan dan pengembangan kesehatan untuk mewujudkan kualitas hidup keluarga

yang lebih baik dengan indikator utama penurunan angka kematian ibu dan bayi,

balita dan semakin diterimanya NKKBS oleh keluarga serta mewujudkan masa tua

yang bahagia dan berdaya guna dalam keluarga dan lingkungannya.

7. Membantu keluarga mengenal sedini mungkin masalah kesehatan dan menemukan

serta menetapkan upaya penanggulangannya yang pada akhirnya keluarga mampu

mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan

8. Membantu keluarga berperan serta dalam upaya mempertahankan dan

meningkatkan derajat kesehatannya.

C. Sasaran Pelayanan Keperawatan Keluarga

Sasaran pelayanan keperawatan adalah keluarga dengan prioritas sasaran ibu

hamil, bayi dan anak melalui kegiatan penemuan kasus dini seperti ibu hamil dengan

resiko tinggi, anak balita dengan gizi buruk, penderita penyakit menular/kronis.

D. Kebijakan Pelaksanaan Keperawatan Keluarga

1. Memberikan pelayanan keperawatan kepada keluarga yang paripurna

2. Meningkatkan pembinaan tenaga pelaksana perawatan keluarga khususnya di

daerah yang telah menyelenggarakan 5 program terpadu yang mencakup KIA,

KB, Gizi, Imunisasi dan penanggulangan diare

3. Meningkatkan peran serta keluarga dalam masyarakat untuk menunjang upaya

kesehatan melalui kegiatan bimbingan dan pendidikan kesehatan sewaktu

melaksanakan pelayanan keperawatan keluarga.

E. Stategi Pelaksanaan Keperawatan Keluarga

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola perawatan

kesehatan keluarga di tingkat Kabupaten/Kota serta di tingkat sarana pelayanan

dasar melalui kegiatan diklat dan konsultasi.

2. Melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral

3. Pendidikan kesehatan dan bimbingan teknis dalam bidang kesehatan kepada

keluarga dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan yang optimal

4. Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga

F. Prinsi-prinsip Keperawatan Keluarga

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam memberikan Asuhan Keperawatan

Keluarga, adalah :

1. Keluraga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan

2. Sehat sebagai tujuan utama

3. Askep diberikan sebagai sarana dalam pencapaian tujuan utama

4. Melibatkan peran aktif seluruh anggota keluarga dalam merumuskan masalah dan

kebutuhan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya

5. Mengutamakan kegiatan promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan

kegiatan yang bersipat kuratif dan rehabilitatif

6. Memanfaatkan sumberdaya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan

kesehatan keluarga

7. Sasaran asuhan keperawatan adalah keluarga secara keseluruhan diutamakan

keluarga yang dengan resiko tinggi

8. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pemecahan masalah dengan

menggunakan proses keperawatan

9. Kegiatan utama adalah pendidikan/penyuluhan dan asuhan perawatan dirumah

G. Implikasi dari Pelayanan Kesehatan Dipusatkan pada Keluarga

1. Diarahkan membantu seluruh keluarga dalam meningkatkan cara hidup sehat

sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan derajat kesehatan mereka

2. Cakupan Yankes dan keperawatan lebih luas

3. Dipusatkan kepada keluarga sebagai satu kesatuan yang utuh

4. Yankes dan keperawatan ditekankan pada waktu rawan dan keluarga dengan

resiko tinggi

5. Perlu kontinuitas pelayanan pada keluarga rawan terhadap masalah kesehatan

6. Perlu tenaga keperawatan yang kompeten

7. Perlu pengembangan dan peningkatan sumber-sumber yang ada dimasyarakat

H. Hambatan yang Dihadapi dalam Memecahkan Masalah Kesehatan Keluarga

Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan kesehatan keluarga adalah :

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Hambatan dari keluarga ; pendidikan yang rendah; keterbatasan sumber daya

(keuangan, sarana dan prasarana); kebiasaan-kebiasaan; sosial budaya yang tidak

menunjang

2. Hambatan dari perawat; sarana dan prasarana yang tidak menunjang; kondisi

alam; kesulitan komunikasi; keterbatasan pengetahuan tentang kultur;

I. Peran Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga

Peran perawat yang dapat dilakukan :

1. Pemberian Askep kepada anggotan keluarga yang sakit

2. Pengenalan/pengamatan masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga

3. Koordinator yankes dan perawatan kesehatan keluarga

4. Fasilitator; menjadikan yankes mudah dijangkau; mudah dapat menampung

masalah kesehatan yang dihadapi keluarga dan mencari pemecahannya

5. Pendidik kesehatan; merubah perilaku keluarga dari tidak sehat menjadi sehat

6. Penyuluh; memberi petunjuk tentang Askep dasar; Konsultan; sebagai penasehat

dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga

J. Langkah-langkah dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

1. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga; kontak dengan

keluarga; menyambaikanmaksud dan tujuan serta minat membantu; menyatakan

kesediaan membantu; membina komunikasi dua arah

2. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan dan

perawatan keluarga

3. Menganalisa data keluarga untuk menentukan masalah kesehatan

4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga, berdasarkan sipat masalah

kesehatan ; ancaman kesehatan; keadaan sakit atau kurang sehat; situasi krisis

5. Menentukan sifat dan luasnya masalah serta kesanggupan keluarga

melaksanakan tugas keluarga dalam bidang kesehatan;

6. Menyusun sekala prioritas masalah kesehatan dan perawatan keluarga dengan

mempertimbangkan ; sipat masalah; kemungkinan masalah dapat diubah; potensi

menghindari masalah; persepsi keluarga terhadap masalah (menonjolnya masalah)

7. Menyusun rencana asuhan perawatan kesehatan dan perawatan keluarga sesuai

dengan urutan prioritas; menentukan tujuan realistis; merencanakan pendekatan

dan tindakan; menyusun standar dan kriteri evaluasi

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga

8. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan rencana

yang disusun

9. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan

10. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat teratasi

dan merumuskan rencana keperawatan yang baru

K. Faktor-faktor yang menarik dalam perawatan keluarga

1. Orang – orang sudah mengenal perawatan dan kebutuhan akan promosi dan focus

kesehatan dari pada hanya menghilangkan penyakit saja

2. Populasi lansia sudah semakin meningkat, semakin kompleks masalah dalam

keluarga (keluarga inti sibuk, lansia merasa tidak diperhatikan)

3. Mulai banyak peyakit kronis dan degenerative serta akibat kerja

4. Sudah timbul kesadaran yang luas dimasyarakat, bla ada masalah dalam keluarga

dampaknya pada masyarakat (pengguna narkoba dalam keluarga)

5. Teori interpersonal dan teori yang berbasis keluarga

6. Teori-teori keluarga dan konsultasi perkawinan ke klinik untuk persiapan dan

konsultasi atau pemantauan tumbuh kembang anak

7. Perkembangan dari riset keperawatan keluarga dan hasilnya yang sangat

signifikan

L. Level perawatan keluarga

1. Livel I ; keluarga merupakan latar belakang

a) Keperawatan keluarga digambarkan sebagai suatu bidang, dimana keluarga

dipandang sebagai kontes bagi pasien atau klien

b) Keluarga sebagai latar belakang atau focus sekunder dan individu merupakan

bagian terdepan atau focus primer yang berkaitan dengan pengkajian dan

intervensi keperawatan keluarga. Misalnya tidak melihat dampak sakit ayah pada

anak. ( Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Bp. B khususnya an. N b.d

(Level ini terjadi di rumah sakit)

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga

2. Livel II ; keluarga dianggap penjumlahan dari masing-masing anggota

a) Pelayanan keperawatan yang diberikan bias berlaku untuk beberapa orang (ibu,

anak I, anak II; missal ibu anemia, anak I BB rendah dengan anemia, anak II TBC

dengan anemia

b) Level ini terjadi dikomunitas

c) Intervensi keperawatan pada masalah yang sama yaitu 5 tugas keluarga

d) Perawatan diberikan pada semua anggota keluarga

e) Pada tingkat ini yang menjadi pokok terpenting adalah masing-masing klien

dilihat sebagai unit yang terpisah, bukan unit yang saling berinteraksi

3. Livel III ; keluarga sebagai sub system

a) Kedekatan anak (anggota) kepada orang tua berbeda bila lebih dekat pada ibu atau

ayah

b) Fokus perawatan menekankan pada hubungan relationship, isu pelayanan

diberikan karena jika ibu sakit tidak ada yang memasak dll, jika ayah sakit

tidak ada yang mencari nafkah dll

c) Bonding attachment; keterikan antara anggota keluarga

d) Semakin tinggi level semakin sulit melihat masalah dalam keluarga, contoh

yang dapat dilakukan untuk dipecahkan ; Konflik peran dalam keluarga,

Komunikasi tidak efektif pada keluarga Bp….

4. Livel IV ; keluarga sebagai klien

a) Bentuk konseptual /gambaran praktek keperawatan keluarga; keluarga dipandang

sebagai klien atau sebagai focus utama pengkajian dan perawatan

b) Keluarga menjadi yang utama dengan setiap anggota keluarga sebagai latar

belakangnya atau konteks

c) Keluarga dipandan sebagai system yang berinteraksi

d) Fokusnya pada dinamika dan hubungan internal kelaurga, struktur dan fungsi

keluarga serta saling ketergantungan sub system keluarga dengan keseluruhan

serta keluarga dengan lingkungan keluarga

e) Hubungan antara penyakit, individu-individu dalam keluarga dan keluarga

dianalisis serta dimasukkan dalam rencana perawatan. Contoh kelaurga pindah

rumah, anak ke-3 panas. Masalah keperawatan adalah Adaptasi kelaurga dengan

lingkungan baru belum optimal b.d ketidak mampuan keluarga menciptakan

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga

suasana rumah seperti yang dikenal oleh anggota keluarga. Contoh masalah

tersebut sebagai dampak sakit pada keluarga

f) Keluarga meruapakan 2 struktur : internal dan eksternal: 1) struktur internal; usia,

komposis, urutan, usia, keterikatan satu dengan yang lain; 2) struktur eksternal ;

hubungan dengan masyarakat dan keluarga besar

M. Level pencegahan dalam perawatan keluarga

1. Pencegahan primer :

Meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan preventif khusus dirancang untuk

mencegah dan menjaga seseorang/kelaurga dari penyakit dan cedera. Masalah

pencegahan primer sulit dilakukan adalah berkaitan dengan keuangan, kurangnya

sosialisasi kebijakan kesehatan tertentu atau ketidak tahuan perawat/dokter,

banyaknya tenaga kesehatan yang menjadi model yang jelek misalnya merokok,

overweight, tidak mengimunisasi anaknya. Sebaliknya ada beberapa faktor yang

membuat pencegahan primer menjadi kebutuhan : a) Kebutuhan untuk berubah

( biaya perawatan yang semakin meningkat, kebijakan nasional atau daerah; b)

Mulai dikenal pola kontrol berkala kesehatan; c) Mulai ada gerakan gaya hidup

positif (kesehatan adalah gaya hidup); d) Berkembang kesehatan alternative;

akupuntur, herbalist; e) Kurangnya akses untuk pemeliharaan kesehatan (berobat)

2. Pencegahan sekunder

Deteksi dini penyakit, diagnosis dan pengobatan. Termasuk deteksi dini tumbuh

kembang, check up kesehatan setiap 6 bulan

3. Pencegahan tertier

Mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang untuk meminimalkan

ketidak mampuan klien dan meningkatkan fungsi tubuh dan perannya.

N. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga

Proses keperawatan keluarga akan terwujud jika keperawatan dilakukan secara

komprehensif. Sifat keperawatan yang komprehensi mencakup : 1) berpikir kompleks;

2) cara berpikir logis (sesuai hukum/norma); 3) pendekatan sistematis untuk bekerja

sama dengan keluarga dan anggotanya. Fokus proses keperawatan keluarga tergantung

bagaimana memandang keluarga, apakah keluarga dipandan sebagai individu atau klien,

keluarga sebagai latar belakang, keluarga sebagai sub unit keluarga.

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga

Praktek keperawatan keluarga bekerja secara simultan, antara keluarga dan

individu, sama-sama diintervensi sebagai konsekuensi, dari itu proses keperawatan

keluarga menjadi komprehensif ( Kegiatan mulai pengkajian sampai evaluasi tidak asal-

asalan).

Langkah- langkah proses keperawatan mencakup :

1. Pengkajian

Pengakajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk

mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga

maupun sosial yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga

untuk mengatasinya. Dasarnya adalah perbandingan, suatu ukuran/penilaian mengenai

keadaan keluarga dengan menggunakan norma yang diambil dari kepercayaan, nilai,

prinsip, aturan dan harapan, teori, konsep terkait dengan permasalahan yang dihadapi

keluarga.

Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah; a)

Keadaan kesehatan normal dari setiap anggota keluarga; b)Keadaan rumah dan

lingkungan yang membawa kepada peningkatan kesehatan keluarga; c) Sipat keluarga,

dinamuika dan tingkat kemampuan keluarga yang dapat membawa kepada

perkembangan dan perubahan perilaku sehat.

Tahapan dalam pengkajian adalah sebagai berikut:

a. Pengkajian data; dapat dilakukan melalui cara : Wawancara; pengamatan; studi

dokumentasi; pemeriksaan fisik;

Tahap I : Sesuaikan dengan format panduan pengkajian STIKES Muhamadiah

Tahap II : Sesuaikan dengan 5 tugas kesehatan keluarga ( jika sewaktu mengkaji

pada tahap I ditemukan adanya kesenjangan data keluarga saudara langsung

mengkaji ketahap II dengan menanyakan secara berurut apakah penyebabnya

karena ketidak tahuan mengidetifikasi masalah, ketidak mampuan mengambil

keputusan, ketidak mampuan merawat, ketidak mampuan merubah lingkungan,

dan ketidak mapuan mengakses dan atau menggunakan fasilitas kesehatan.

Contoh :

Sewaktu mengkaji tentang suku yang berkaitan dengan kebiasaan keluaga

dengan kesehatan ; suku; Madura/arab ; tiap hari suka makan sate ayam/kambing,

ada obesitas, tanyakan pernahkah diukur tekanan darah ? jika TD abnormal

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga

(Resiko terjadinya penyakit jantung koroner; saudara langsung masuk pada

pengkajian tahap II yaitu; 1) mengenal/identifikasi masalah kesehatan oleh

keluarga; pengetian TD; tanda gejala; penyebab dll. 2) Mengambil keputusan ?. 3)

Tindakan yang dilakukan keluarga; 4) Memodipikasi lingkungan termasuk

perilaku pola makan ?; 5) Menggunkan fasilitas kesehatan ?. Tahapan pengkajian

ini berguna untuk membantu saudara dalam merumuskan masalah dan etiologinya

dan sipat diagnose keperawatan actual, resiko atau potensial

b. Analisa data; dalam analisa data ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam

melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu: keadaan kesehatan yang normal

dari setiap anggota keluarga; keadaan rumah dan sanitasi lingkungan; karakteristik

keluarga

c. Perumusan Masalah; dalam menyusun masalah kesehatan dan keperawatan

keluarga selalu mengacu kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan serta

berbagai alasan dari ketidak mampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas

keluarga dalam bidang kesehatan; dalam tipologi masalah kesehatan keluarga

ada 3 kelompok masalah besar, yaitu : a) Ancaman kesehatan adalah keadaan

yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelekaan dan kegagalan dalam

mencapai potensi kesehatan; b) Kurang sehat/tidak sehat (Aktual) adalah

kegagalan dalam memantapkan kesehatan; c) Situasi krisis

d. Menegakkan Diagnosa Keperawatan; Dalam menetapkan diagnosa

keperawatan keluarga, ditetapkan berdasarkan faktor resiko; aktual dan possible

terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga serta mempertimbangkan

kemampuan keluarga dalam mengatasinya. Etilogi masalah keperawatan

keluarga didasarkan kepada ketidak mampuan keluarga melaksanakan tugas-

tugas kesehatan dan keperawatan, yaitu : a) Ketiaksanggupan mengenal

masalah kesehatan keluarga; b) Ketidak sanggupan keluarga mengambil

keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat; c) Ketidakmampuan merawat

anggota keluarga yang sakit; d) Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah

yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga;

e) Ketidak sanggupan menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara

kesehatan

15

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga

e. Prioritas masalah;

Hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah : a) Tidak mungkin

masalah kesehatan dan keperawatan keluarga dapat diatasi sekaligus; b) Perlu

mempertimbangkan masalah kesehatan yang mengancam kehidupan keluarga

seperti masalah penyakit; c) Perlu memperhatikan respons dan perhatian keluarga

terhadap keperawatan yang akan diberikan; d) Keterlibatan keluarga dalam

memecahkan masalah yang mereka hadapi; e) Sumber daya keluarga yang dapat

menunjang pemecahan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga; f)

Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.

No Kriteria Nilai Bobot Pembenaran (Rasionalisasi)

1 Sipat masalah, Skala: ................. 1Potensial .............. 1Resiko ............. 2Aktual ................ 3 Misal:adanya infeksi

penafasan dapat menyebabkan An….

2 Kemungkinan masalah dapat diubah, Skala: ................. 2Mudah (sebuatkan data alas an penguat) ............... 2 Misal: Ibu dan Bapak

Mau merawat dan membawa kepasilitas kesehatan

Sebagian (sebuatkan data alas an penguat) .............. 1Tidak dapat (sebuatkan data alas an penguat) .............. 0

3 Potensi masalah dapat dirubah/dicegah, Skala: ................ 1Tinggi ................ 3 Misalnya: Gangguan

pernafasan beratCukup ................ 2Rendah ................. 1

4 Menonjolnya masalah, Skala; ................ 1 Bisa diidentifikasi dari cara merawat:

Masalah berat harus ditangani ............... 2 Misalnya: Keluarga menyatakan anak dengan sesak nafas dapat menigal / mati jika tidak ditolong. Berarti perlu segera ditangani

Masalah tdk perlu segera ditangani ................ 1Masalah tidak dirasakan ............... 0Skoring :1. Tentukan skor untuk setiap kriteria2. Skor dibagi dgn angka tertinggi dan kalikan

dgn bobot3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria4. Jumlah skor tertinggi adalah 5 atau sama utuk

seluruh bobot

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga

Kriteria prioritas masalah kesehatan/keperawatan keluarga harus didasarkan

kepada beberapa kriteria, sebagai berikut; a) Sipat masalah (resiko,aktual,

possible); b) kemungkinan masalah dapat dirubah; c) Potensi masalah dapat

dicegah (sipat dan beratnya masalah) ; d) Masalah yang menonjol (berat dan

mendesak untuk diatasi)

2. Diagnose Keperawatan Keluarga

Suatu pendapat/pertimbangan klinis terhadap respons keluarga baik actual, resiko

atau potensial masalah-masalah kesehatan atau masalah dalam proses kehidupan

(Nanda, 1988). Rumusan diagnose dibuat setelah prioritas masalah keperawatan

dianalisis, sehingga prioritas diagnose keperawataan yang akan dipecahkan untuk

diintervensi menjadi rasional bagi keluarga dan perawat.

3. Perencanaan Keperawatan Keluarga :

Rencana keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk

melaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah

diidentifikasi.

Pentingnya membuat rencana perawatan ; 1) Memberikan perawatan yang

khusus; 2) Membantu dalam menentukan prioritas dengan data tentang keadaan dan

sifat masalah; 3) mengembangkan komunikasi yang sistematis; 4) menjamin

kesinambungan dari perawatan yang diberikan; 5) Melancarkan koordinasi perawatan

melalui pemberian informasi kepada tim kesehatan tentang tindakan yang akan

dikerjakan oleh perawat.

a. Ciri rencana perawatan keluarga

Ciri rencana keperawatan keluarga : 1) berpusat pada tindakan yang dapat

memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi; 2)

Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis dan telah dipelajari dengan

pikiran yang logis; 3) rencana keperawatan keluarga berhubungan dengan

masa akan datang; 4) berkaitan dengan masalah kesehatan dan keperawatan

yang diidentifikasi; 5) rencana perawatan merupakan cara untuk mencapai

tujuan; 6) Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus.

b. Kualitas rencana perawatan keluarga

Kualitas rencana keperawatan sangat tergantung kepada : 1) Penentuan masalah

kesehatan/keperawatan yang jelas dan didasarkan analisis yang menyeluruh

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga

tentang masalah situasi keluarga; 2) Rencana yang realistis; artinya dapat

dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang diharapkan; 3) Sesuai dengan

tujuan dan falsafah keperawatan; 4) Rencana keperawatan dibuat bersama

keluarga ; menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga; menentukan

prioritas masalah; memilih tindakan yang tepat; pelaksanaan tindakan; menilai

hasil tindakan.

c. Langkah dalam mengembangkan rencana keperawatan keluarga :

Setelah pengkajian perawat dapat menentukan masalah kesehatan dan

keperawatan keluarga serta menentukan kebutuhan kesehatan/keperawatan

keluarga. Kemudian dalam perencanaan dirumuskan sasaran, sasaran

dimaksud adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah tindakan

dilaksanakan (tujuan di mana segala usaha diarahkan) misalnya setelah

tindakan keperawatan diberikan keluarga dapat merawat bayi A. Prinsip

menentukan sasaran ; ditentukan bersama keluarga; diterima keluarga;keluarga

menyadari dan mengambil tindakan untuk memecahkannya.

Hambatan dalam menentukan sasaran ; keluarga tidak menyadari adanya

masalah; sibuk dengan hal yang mereka anggap penting, menganggap masalah

tidak berat diperhatikan; tidak dapat mengambil tindakan (takut, tradisi,tidak ada

manfaat, tidak sesuai dengan sasaran keluarga); ketidak mampuan

mengembangkan hubungan kerjasama yang baik.

Perumusan tujuan, tujuan dimaksud adalah pernyataan yang lebih terinci tentang

hasil keperawatan. Tujuan keperawatan akan menentukan kriteria yang dipakai

untuk menilai keberhasilan keperawatan. Berdasarkan sudut perhatian (orientasi)

tujuan perawatan dibagi menjadi : berorientasi pada perawat dan berorientasi

pada klien. Dilihat dari jangka waktu dibagi menjadi ; tujuan jangka pendek

dan tujuan jangka panjang.

Selain perumusan tujuan dalam merumuskan perencanaan adalah memilih

tindakan keperawatan. Ada 2 faktor yang perlu diperhatikan yaitu; sifat masalah

dan sumber-sumber yang tersedia untuk memecahkan masalah. Hal lain yang

perlu diperhatikan dalam memilih tindakan keperawatan adalah :1). Merangsang

keluarga mengenal dan menerima masalah dan kebutuhan mereka; 2). Menolong

keluarga untuk menentukan tindakan keperawatan; 3) Menumbuhkan kepercayaan

18

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga

keluarga terhadap perawat. Sumber-sumber ; keluarga, perawat dan masyarakat

juga merupakan faktor yang diperhatikan oleh perawat dalam mengambil

keputusan untuk mengambil tindakan keperawatan pada keluarga.

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga, didasarkan kepada rencana

asuhan keperawatan yang telah disusun. Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan dan kesehatan dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga

disebabkan banyak faktor; 1) kurangnya pengetahuan dalam bidang kesehatan; 2)

informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh; 3) tidak mau menghadapi

situasi; 4) kebiasaan yang melekat dalam keluarga; 5) adat istiadat yang berlaku;

6) kegagalan dalam mengaitkan tindakan dengan sasaran; 7) kurang percaya

dengan tindakan yang diusulkan. Faktor yang bersumber dari perawat; 1)

menggunakan pola pendekatan yang tetap (kaku, kurang luwes); 2) kurang

memberikan penghargaan, perhatian terhadap faktor sosial budaya; 3) kurang ahli

dalam mengambil tindakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelasanaan

tindakan keperawatan terhadap keluarga : 1) sumberdaya keluarga (keuangan); 2)

tingkat pendidikan keluarga; 3) adat istiadat yang berlaku; 4) respons dan

penerimaan keluarga; 5) sarana dan prasarana yang ada pada keluarga

5. Penilaian/Evaluasi

Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu

berkaitan dengan tujuan. Jika tujuan belum tercapai perlu dicari penyebabnya. Hal

ini dapat terjadi karena beberapa faktor; 1) tujuan tidak realistis; 2) tindakan

keperawatan yang tidak tepat; 3) ada faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.

Dimensi dalam penilaian; 1) keberhasilan dari tindakan keperawatan yang

dikaitkan dengan pencapaian tujuan; 2) ketepatgunan yang dikaitkan dengan

biaya, apakan dalam bentuk uang, waktu, tenaga dan bahan/alat yang diperlukan;

3) kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk

memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional; 4)

kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakan semua tindakan

dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kriteria dan standar penilaian

sangat penting dalam evaluasi; kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor

tidak tetap yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai. Sedangkan

19

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga

standar menunjukkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan

pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan apakah tingkat

pelaksanaan yang dapat diterima atau keadaan yang bagaimana agar dapat

mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil atau tujuan tercapai.

Contoh; Tujuan; keluarga dapat menerima asuhan keperawatan yang baik terhadap

anak yangmengalami malnutrisi; Kriteria; Jumlah dan mutu makanan yang

diberikan kepada anak yang menderita malnutrisi; Standar; Pemberianmakanan

pada anak sesuaidengan petunjuk.

Hasil asuhan keperawatan dapat diukur dari 3 dimensi; 1) keadaan fisik; 2)

psikologis dan sikap; 3) pengetahuan dan perubahan perilaku. Akhirnya alasan

pentingnya penilaian adalah; 1) menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak

berguna; 2) untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan; 3) sebagai

bukti hasil dari tindakan keperawatan; dan 4) untuk pengembangan dan

penyempurnaan paktik keperawatan.

Metode penilaian dalam evaluasi keperawatan keluarga bermacam-macam, yaitu;

1) obsevasi langsung; 2) wawancara; 3) memeriksa laporan; latihan simulasi;

20

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga

IV. Kesimpulan

Terlaksananya asuhan keperawatan keluarga yang berkulitas tergantung dari

interaksi profesional dua demensi utama yaitu kualitas keluarga dan kualitas

perawat.Selain itu faktor lingkungan turut menentukan sebagai media dimana interaksi

profesional itu dilaksanakan.

Format Proses Keperawatan Keluarga :

Diagnose Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi

Keperawatan

ImplementasiKeperawatan

EvaluasiKeperawatan

Etiologi Mengacu pd tugas Keluarga:

1. Ketidak Tahuan

Mengidentifikasi

Masalah2. Ketidak

Mampuan mengambil Keputusan

3. Ketidak mampuan

memberikan perawatan sederhana

4. Ketidak memodifika

si lingkungan

5. Ketidak mampuan

memberikan dukungan keluarga

memanfaatkan sarana kesehatan

Jangka Panjang(mengacu pd amasalah)

Jangka Pendek(mengacu pd etiologi ; 5 tugas keluarga dibidang kesehatan)

Kriteri(Respons verbal dan non verbal serta redemontrasi) Gambaran pada kunjungan yang direncanakan dan tidak direncanakan: Kognitif, afektifnya, psikomotor

Standar(Pembenaran tentang masalah) misalnya; diare adalah apabila seseorang buang BAB cair > dari 4 kali sehari semalam

Mengacu pada kriteri dan standar dalam bentuk operasional 5 tugas keluarga

Sesuai rencana intervensi

Mengacu tujuan jangka pendek dan panjang

21