Upload
yunndboregh
View
416
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengertian, Fungsi, dan Peran Serta
Perkembangan PersDi Indonesia
KompetensiDasar
M e n d e s k r I p s i k a n
Pengertian Pers
Fungsi dan Perannya
Di IndonesiaSerta merumuskan berbagaiMasalah beserta Solusinya
Apa itu
PERS?
Pers adalah Lembaga
Sosial dan wahana
komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan
Jurnalistik meliputi:
Mencari
Memperoleh
Memiliki
Menyimpan
Mengolah
Menyampaikan
Informasi
Istilah Pers
Dalam arti Sempit yakni Media cetak.
Dalam arti luas, yakni meliputisemua barang cetakan yang
ditujukan untuk umum.
Negara merupakan ekspresi tertinggi dariorganisasi kelompok manusia, mengungguli
masyarakat dan individu.
Mc. Quail, dasar prinsip-prinsippelaksanaan pers otoritarian:1. Harus tunduk kepada
pengusaha yang ada.2. Penyensoran dapat
dibenarkan.3. Wartawan tidak mempunyai
kebebasan didalamorganisasinya
ILUSTRASI RELASI ANTARA PEMERINTAH DAN PERS
Pemerintah
Pers
Berpendapat bahwaPers harus memiliki
kebebasan yang seluas-luasnya untuk
membantu manusiamencari dan
menemukan kebenaranyang hakiki tersebut.
Teori pers libertarian ini memang paling banyakmemberikan landasan kebebasan yang terbataskepada pers. Oleh karena itu, pers bebas jugapaling banyak memberikan informasi, paling banyak memberikan hiburan, dan paling banyak terjual tirasnya.
ILUSTRASI RELASI ANTARA PEMERINTAH DAN PERS
Pemerintah Pers_ _ _ _ _ _ _ _ _
Kebebasan Pers harus disertaitanggung jawab kepada
masyarakat. Kebebasan persharus dibatasi oleh dasar
moral, etika, dan hati nuraniinsan pers
ILUSTRASI RELASI ANTARA PEMERINTAH DAN PERS
Pemerintah Pers
Prinsip utama teori tanggung jawabsosial:1. Menetapkan standart yang tinggi
terhadap informasi, kebenaran, subyektibitas dll.
2. Dapat mengatur diri sendiri dalamkerangka dan lembaga hukumyang ada.
3. Tidak memuat unsur SARA.
Dalam era ini dapat diketahui bahwa Bataviasche Nuvelles en politique Raisonnementenyang terbit pada Agustus 1744 di Batavia (Jakarta) merupakan surat kabar pertama di Indonesia. Namun pada Juni 1776 surat kabar ini dibredel. Sampai pertengahan abad19, setidaknya ada 30 surat kabar yang dterbitkan dalam bahasa Belanda, 27 suratkabarberbahasa Indonesia dan satu surat kabar berbahasa Jawa.
Awal pembatasan pers di masa demokrasi liberal adalah efek
samping dari keluhan wartawan terhadap pers Belanda dan Cina,
namun pemerintah tidak membatasi pembreidelan pers asing saja tetapi
terhadap pers nasional.
Pers pada masa demokrasi terpimpin ini di katakan menganut konsep otoriter,karena pers pada masa ini berfungsi sebagai terompet penguasa dan bertugas
mengagung-agungkan pribadi presiden.
Pada masa orde baru pers Indonesia disebut sebagai pers pancasila. Cirinya
adalah bebas danbertanggungjawab”. (Tebba, 2005 : 22).
Namun pada kenyataannya tidak adakebebasan sama
sekali, bahkan yang ada malahpembredelan.
Sejak masa reformasi tahun 1998, pers nasionalkembali menikmati kebebasan pers. Hal ini
sejalan dengan alam reformasi, keterbukaan, dandemokrasi yang diperjuangkan rakyat Indonesia. Akibatnya, awal reformasi banyak bermunculan
penerbitan pers atau koran, majalah, atautabloid baru.
Sistem Pers Barat
Pada umumnya Sistem Pers Barat Menganut falsafah “Liberalisme”, yang menjadi landasan sitem sosial, sistem
politik dan sistem pemerintahanmereka.
Di Amerika Serikat, pers mempunyai kebebasan untuk bergerak. Di dalam sistem liberal , pers tidak berorientasi pada politik pemerintahan(bukan merupakan terompet pemerintahan seperti di negara-negara.
Sistem PersKomunis (Rusia)
Dimiliki sepenuhnya olehpemerintah. Tidak ada
kepemilikan olehperorangan atau swasta.
Menurut F.Rachmadi, fungsi perskomunis:1. Pers sebagai alat propaganda,
agitator dan organisator kolektif.2. Pers merupakan tempat
pendidikan kader-kader komunisdikalangan masa.
3. Pers bertugas sebagai lembagayang memobilisasi danberorganisir masa untukpembangunan ekonomi.
4. Pers berfungsi sebagai alatuntuk melakukan kontrol dankritik.
Permasalahandi dalam Pers
beserta Solusinya
Keadaan pers di indonesia saat ini jika kitaperhatikan hampir serupa dengan periode tidaklama setelah jatuhnya orde lama. Kala itu pers
seakan tidak mengenal batasan apapun, sehinggamemberikan apa saja yang dinilainya pantas untuk
diberitakan. Tidak ada batasan kebebasan yang jelaspada pers di indonesia, yang dapat mengakibatkanterjadinya konflik, bahkan berujung pembunuhan. Apalagi jika para jurnalis yang mengkritik seorang
pejabat misalnya bisa berujung pada kematian.
Untuk itu kita sebagai konsumen yang haus akaninformasi juga harus dapat pintar memilah-milahinformasi mana yang benar dan tidak ada unsurkebohongan. Dan seharusnya pemerintah lebihspesifik lagi dalam menjamin kebebasan persdengan memberikan perlindungan profesi danstandart keselamatan . Sebagai pilar keempat persdianggap sebagai salah satu syarat mutlak bagiadanya negara demokrasi yang harus bebas , independen, tidak dibayangi ketakutan dan bebasintimidasi
Media massa cenderungberorientasi pada keuntungan, karena media tidak lagi berfikirapakah berita yang diturunkanlayak atau tidak, terkadangpemberitaan media menjaditidak berimbang lagi karenaterlalu pro terhadap orang ataugolongan tertentu.
Dari berbagai masalah yang timbul disetiap bagian bagiannya , ada beberapa solusi yang mungkin bisa digunakan untuk mengatasi persoalan tersebut . Salah satunya adalah pada
tatanan media , yang dibutuhkan adalah komitmen media-watch dalam mengawasi media dankontennya . dukungan dari pemerintah juga masih kurang sehingga belum maksimal dalammengawasi media. Disamping itu, peran media-watch tidak didukung oleh kinerja tegas dari
pemerintah maupun dewan pers dalam menindak lanjuti kasus – kasus pelanggaran yang dilakukan media . Oleh karena itu, solusi yang bisa dilakukan adalah membuat masyarakat
cerdas agar mereka bisa memposisikan diri sebagai media-watch dengan ciri berani meneguratau mengkritik ketika suatu media membuat konten yang tidak semestinya. Solusi klise lainnya
adalah dengan menyadarkan pemerintah dan dewan pers akan pentingnya peran merekasebagai regulator media .
Pada sisi masyarakat , masayarakat di indonesia masih banyak yang belum
terliterasi. Hal ini mengakibat kan merekacenderung mudah terhasut oleh berita yang
dimuat media tanpa mengecek ulangkebenaran . Mereka cenderung menelan bulat
– bulat . Sisi kritis masyarakat yang belumterliterasi ini juga mempengaruhi kualitaskonten berita sebab perbaikan yang masih
minim disebabkan kurangnya kritik dan saran dari penerima berita
Permasalahan utama pada masyarakat terletak pada literasi media terhadap mereka yang kurang . Oleh karena itu,solusi paling jitu untuk meliterasi mereka adalah orang-orang yang
paham terhadap media harus mau turun tangan memberi wawasan mereka tentang media dankontennya.Dalam solusi ini para dosen ilmu komunikasi dan mahasiswanya,serta para pegiat
peduli literasi media memiliki andil yang besar. Bahkan khusus dosen-dosen dan mahasiswa ilmukomunikasi berbagi pengetahuan tentang media terhadap masyarakat awam bisa disebutsebagai tanggung jawab profesi atau tanggung jawab atas pengetahuan lebih yang mereka
miliki. Selain gerakan literasi yang otonom,masyarakat juga butuh dukungan daripemerintah.Seperti yang kita ketahui bersama ,literasi media di indnesia cenderung masih
berskala kecil dan dilakukan oleh organisasi atau LSM yang tidak terlalu besar.Oleh karena itudukungan pemerintah dibutuhkan untuk membuat gerakan literasi media tersebut lebih baik
dan lebih besar lagi skalanya.
Kesimpulan
Tanpa adanya pers bisa-bisa kita akan menjadi bangsa yang terbelakang karenamedia sangatlah dibutuhkan. Dapat disimpulkan bahwa fungsi & peranan pers di Indonesia antara lain:1. media untuk menyatakan pendapat dan gagasan-gagasannya.2. media perantara bagi pemerintah dan masyarakat.3. penyampai informasi kepada masyarakat luas.4. penyaluran opini publik.
Kelly Novitalia