17
Perkembangan Historiografi Sejarah di Indonesia

Perkembangan Historiografi Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Perkembangan Historiografi Sejarah di Indonesia

Historiografi terbentuk dari dua akar kata yaitu history (sejarah) dan graph (tulisan). Jadi historiografi artinya adalah tulisan sejarah, baik itu yang bersifat ilmiah (problem oriented) maupun yang tidak bersifat ilmiah (no problem oriented).

Historiografi Tradisional

Corak penulisan sejarah yang banyak ditulis oleh para pujangga kraton, karya-karya mereka bertujuan untuk mengagungkan kedudukan raja (bersifat Politis)

Tradisi penulisan sejarah setelah masyarakat Indonesia mengenal tulisan. Antara zaman Hindu-Budha dan zaman kerajaan-kerajaan Islam

Karakteristik Historiografi Tradisional

1.Istana Sentris, dimana karya-karya didalamnya banyak mengungkapkan sekitar kehidupan keluarga istana/keraton2.Bersifat Religis-magis, seorang raja ditulis sebagai manusia yang memiliki kekuatan gaib. Seorang raja keberadaannya di muka bumi merupakan sebagai perwujudan atau perwakilan dari Tuhan

3.Bersifat regio-sentrisme, Penulisannya banyak dipengaruhi faktor kedaerahan baik berupa cerita gaib atau dewa di daerah tersebut

4.Feodalisme Sentris

5.Tidak membedakan hal-hal yang khayal dan hal-hal yang nyata

6.Sumber datanya sulit ditelusuri kembali bahkan terkadang mustahil dan sulit dibuktikan

Contoh karya sejarah yang berbentuk historiografi tradisional yang ditulis oleh para pujangga keraton dari kerajaan hindu/budha sebagai berikut : Babad Tanah Pasundan, Babad Parahiangan, Babad Tanah Jawa, Pararaton, Nagarakertagama, Babad Galuh, Babad Sriwijaya, dan lain-lain.

Karya historiografi tradisional yang ditulis para pujangga dari kerajaan Islam diantaranya: Babad Cirebon, Babad Banten, Babad Dipenogoro, Babad Demak, Babad Aceh dan lain-lain

Historiografi Kolonial

Historiografi warisan kolonial dan untuk kepentingan penjajah. Penulisan ini lebih menonjolkan aspek politik dan ekonomi. Mereka menyebut pemberontakan untuk setiap perlawanan yang dilakukan oleh rakyat indonesia.

Istilah Hindia Belanda atau Hindia Nederland yaitu daerah Hindia (Indonesia) yang “dimiliki” oleh Belanda. Bangsa Belanda sebagai “pemilik” memandang diri pribadinya sebagai yang dipertuan dan sebagai bangsa yang termulia, sehingga bangsa Indonesia hanya mendapat gelar “bumi putera” atau orang negeri.

Karakteristik Historiografi Kolonial1.Belanda Sentrisme atau Neerlando Sentrismus artinya sejarah Indonesia di tulis dari sudut pandang kepentingan orang-orang Belanda yang sedang berkuasa (menjajah) di Indonesia

2.Eropasentrisme, artinya selain ditulis dari sudut pandang kepentingan orang Belanda, ditulis juga sesuai dengan kepentingan bangsa Eropa pada umumnya.

3.ahistoris artinya Orang Belanda dianggap sebagai manusia paling sempurna dalam berbagai kehidupan di Nusantara, peran mereka ditulis sampai berlembar-lembar sementara peran rakyat pribumi sebagai pemilik sangat sederhana dan dituangkan dalam halaman sangat minim.4.Semua untuk kepentingan politik kolonial

Contoh karya historiografi kolonial yang paling popular adalah sebuah buku yang ditulis oleh Raffles judul History Of Java, H.J. de Graaf judul Geschiedenis van Indonesia (Sejarah Indonesia), B.H.M. Vleke judulGeschiedenis van den Indischen Archipel (Sejarah Nusantara), G.Gonggrijp judul Schets ener aconomische Geschiedenis van Nederlands-Indie (Sejarah Ekonomi Hindia Belanda), Geschiedenis van Nederlandsche-Indie (Sejarah Hindia Belanda)

Historiografi ModernHistoriografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik dalam mendapatkan fakta sejarah. Fakta sejarah didapatkan melalui penetapan metode penelitian, memakai ilmu-ilmu bantu, adanya teknik pengarsipan dan rekonstruksi melalui sejarah lisan.

Karakteristik Historiografi Modern

1.Bersifat Indonesia sentrisme. ditulis dari sudut kepentingan rakyat Indonesia

2.Bersifat metodologis, artinya penulisan sejarah Indonesia menggunakan pendekatan ilmiah berdasarkan teknik penulisan yang ilmiah.

3.Bersifat kritis historis, yang berarti substansi penulisan sejarah Indonesia secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

4.Menggunakan pendekatan multidimensional5.Mengungkapkan dinamika masyarakat Indonesia dari berbagai aspek kehidupan yang kemudian dijadikan bahan kajian