Upload
viesyafitri-amalia
View
2.457
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
it's presentation about motivation nurse of psicology. we can get answer about characteristic of nurse, that's will give motivation for patient too in hospitalisation
Citation preview
MAKALAH PSIKOLOGI KEPERAWATAN“MOTIVASI PERAWAT SEBAGAI PENDIDIK” DOSEN : ROSNALISA, M. PSIDISUSUN OLEH :KELOMPOK VII 1. AMALIA NUR SYAFITRI2. DWI AMALIA PRASANTI3. MARIA FRANSISKA4. MARTINA DEVI ASTUTI5. MIKE TYSON 6. SYAMSUL HAPIP 7. ZAKARIAS PERIANTO
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN B
Konsep Motivasi
Motivaasi adalah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu (purwanto, 2010).
Motivasi adalah karakteristik psikologis
manusia yang member kontribusi pada
tingkat komitmen seseorang (slamet, 2010).
Hal ini termasuk factor-faktor yang
menyebabkan, menyalurkan dan
mempertahankan tingkah laku manusia
dalam arah tekad tertentu (Stoner&
Freeman,1995 dalam Nursalam, 2008)
TEORI MOTIVASI
1. Teori hedonisme
2. Teori naluri 3. Teori reaksi
yang dipelajari
4. Teori pendorong
5. Teori kebutuhan
Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi adalah
memberikan dorongan
atau penggerak bagi
diri seseorang supaya
timbul kemauan untuk
berbuat sesuatu
sehingga dapat
mencapai tujuan yang
diinginkan.
UNSUR – UNSUR MOTIVASI…
Unsur-unsur motivasi adalah
merupakan suatu tenaga dinamis
manusia dan munculnya memerlukan
rangsangan baik dari dalam maupun
dari luar, motivasi sering kali ditandai
dengan perilaku yang penuh emosi,
motivasi merupakan reaksi pilihan
dari beberapa alternative pencapaian
tujuan, motivasi berhubungan erat
dengan kebutuhan dalam diri
(Purwanto, 2010).
Fungsi motivasi
Siagian (2001) menyebutkan beberapa fungsi
motivasi, yaitu :
1. Motivasi sebagai pendorong individu untuk
berbuat
2. Motivasi sebagai penentu arah perbuatan
3. Motivasi sebagai proses seleksi perbuatan
4. Motivasi sebgai pendorong pencapaian prestasi
Uno (2007) menyebutkan jenis-jenis motivasi atas dasar pembentukannya sendiri, terdiri atas:
1. Motivasi bawaan2. Motivasi yang
dipelajari3. Motivasi kognitif4. Motivasi ekspresi diri5. Motivasi aktualisasi
diri
Proses keperawatan Proses Pendidikan1. Menilai kebutuhan
fisik dan psikologis.
2. Mengembangkan rencana perawatan yang didasarkan pada penetapan sasaran bersama untuk memenuhi kebutuhan individual.
3. Melaksanakan intervensi asuhan keperawatan dengan menggunakan prosedur standar.
4. Menentukan hasil fisik dan psikososial.
1. Menentukan kebutuhan pembelajaran, kesiapan untuk belajar dan gaya belajar.
2. Mengembangkan rencana pengajaran yang didasarkan pada hasil prilaku yang ditentukan bersama untuk memenuhi kebutuhan individual.
3. Melakuakan kegiatan mengajar dengan menggunakan metode dan peralatan instruksional yang spesifik.
4. Menentukan perubahan prilaku (hasil) dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan
PENGKAJIANPENGKAJIAN
PERENCANAANPERENCANAAN
PENERAPANPENERAPAN
EVALUASIEVALUASI
Peran Perawat Sebagai PendidikPengajaran dianggap sebagai suatu komponen
pokok praktik keperawatan pada perawatan klien
yang sehat atau sakit. Agar perawat dapat
bertindak sesuai dengan perannya sebagai
pendidik, siapapun khalayak mereka, pasien,
anggota keluarga, siswa keperawatan, atau staf
keperawatan, dan tenaga lembaga lainnya, mereka
harus memiliki pemahaman yang mendalam
tentang prinsip – prinsip pengajaran dan
pembelajaran.
Berikut ini merupakan rintangan utama yang menghambat kemampuan peserta didik untuk mendapatkan dan memproses informasi. Stres akibat penyakit akut dan kronis, ansietas, menurunnya pancaindra, dan tingkat pendidikan yang rendah pada pasien merupakan beberapa alasan yang menurunkan motivasi peserta didik dan menghambat proses pembelajaran.
Dampak negatif dari lingkungan rumah sakit itu sendiri, yang bmengakibatkan hilangnya kendali, kurangnya privasi, dan pengucilan sosial, dapat mengganggu peran aktif klien di dalam pembuatan keputusan dan keterlibatan dalam proses belajar-mengajar.
Kurangnya waktu untuk belajar akibat dipulangkannnya pasien dengan cepat dari perawatannya akan menurunkan semangat dan memfrustasikan peserta dididk, menghalangi kemampuan dan keinginannya untuk belajar.
Lanjutan Karakter pribadi peserta dididk berdampak besar pada tingkat
pencapaian hasil prilaku yang ditetapkan sebelumnya. Seberapa jauh perubahan perilaku yang dibutuhkan, baik jumlah
maupun kompleksitasnya, dapat memusingkan peserta didik dan memaksa mereka untuk tidak mendapatkan atau memenuhi objektif dan sasaran pembelajaran.
Kurangnya dukungan dan dorongan positif yang terus menerus dari perawat dan pihak berkepentingan lainnya akan menghalangi potensi pembelajaran peserta dididk.
Penyangkalan terhadap kebutuhan pembelajaran, kebencian terhadap pihak berwenang, dan kurangnya keinginan untuk memegang tanggung jawab (untuk mengendalikan) merupakan beberapa rintangan psikologis untuk mencapai perubahan perilaku.
Ketidaknyamanan, kompleksitas, fragmentasi dan ketidakmanusiawian sistam perawatan-kesehatan seringkali mengakibatkan frustasi dann pengabaian terhadap upaya yang dilakukan peserta dididk untuk ikut serta dalam pembelajaran dan memenuhi sasaran serta objektif pembelajaran.