13

Mahkum fiihi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mahkum fiihi
Page 2: Mahkum fiihi

Mahkum fih/mahkum bih adalah objek hukum, yaitu perbuatan seorang mukallaf yang terkait dengan perintah syar’i (Allah

dan Rasul-Nya), baik yang bersifat tuntutan mengerjakan, dan yang bersifat syarat,

sebab,halangan,azimah,rukhsah, sah serta

batal (bathil(.

Page 3: Mahkum fiihi

Firman Allah SWT surat Al-baqarah : 43 “dirikanlah shalat…..”

Firman Allah SWT surat Al- Al-maidah :1”hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji – janji…”

Rasulullah SAW bersabda (H.R. Abu Daud, Imam Malik, dan Ahmad Ibn Hanbal)

“pembunuh tidak berhak untuk memperoleh harta pusaka…”

Page 4: Mahkum fiihi

Perbuatan tersebut diketahui oleh mukallaf. Contoh : seorang wanita yang baru masuk islam namun belum menggunakan jilbab karena ia belum mengetahui dalil bahwa berjilbab itu wajib.

Perbuatan tersebut memungkinkan untuk dilaksanakan atau ditinggalkan. Contohnya tidak mungkin manusia dapat terbang di udara dengan sendirinya.

Ulama ushul fiqih menyatakan tidak sah hukumnya seseorang melakukan perbuatan yang di-taklif-kan untuk dan diatas nama orang lain. Misalnya, tidak boleh bagi Mia mewakili sholat shubuh Fajriyah.

Perbuatan tersebut dapat diusahakan oleh mukallaf dan masih dalam kendali manusia. Karena Allah telah berfirman dalam surat Al Baqarah : 286. Contohnya, hanya diwajibkan bagi mukallaf untuk berpuasa sampai terbenamnya matahari, bukan sehari penuh.

Tercapainya syarat taklif tersebut, seperti syarat iman dalam masalah ibadah dan bersuci untuk shalat.

Page 5: Mahkum fiihi
Page 6: Mahkum fiihi

Adalah kesulitan yang mampu di atasi oleh

manusia tanpa menimbulkan bahaya

bagi dirinya.

MASYAQQAH MU’TADAH

MASYAQQAH GHAIRU

MU’TADAH

Adalah suatu kesulitan/kesusahan yang di luar kekuasan manusia dalam mengatasinya dan akan merusak jiwanya bila

di paksakan.

Page 7: Mahkum fiihi

“dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan….”

Al Hajj : 78

“ Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”

An – Nisa : 28

“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran, bagimu….”

Al Baaqarah : 185

Page 8: Mahkum fiihi

Kemampuan adalah terjaganya alat (sarana) untuk melakukan

sesuatu serta syarat syahnya sesuatu yang ditaklifkan.

MUTLAQ,kemampuan yang harus

dimiliki, yaitu adanya sarana untuk

melaksanakan kewajiban, baik berupa harta atau yang lainnya.

SEMPURNAkemampuan yang

memudahkan, yakni adanya faktor yang

memudahkan dalam pelaksanaan kewajiban.

Page 9: Mahkum fiihi

Perbuatan yang secara material ada, tetapi tidak termasuk perbutan yang terikat dengan syara’, seperti makan dan minum.

Perbuatan yang secara material ada dan menjadi sebab adanya syara’, seperti perzinahan, pencurian dan pembunuhan. Perbuatan ini menyebabkan adanya hukum syara’ seperti huddud dan qishash.

Perbuatan yang secara material ada dan baru bernilai dalam syara’ apabila memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan seperti solat dan zakat.

Perbuatan yang secara material ada dan diakui syara’ serta mengakibatkan adanya hukum syara’ yang lain, seperti nikah dan sewa menyewa.

Page 10: Mahkum fiihi

Semata-mata hak Allah, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan dan kemaslahatan umum tanpa kecuali.

Hak hamba yang berkaitan dengan kepentingan pribadi seseorang.

Kompromi antara hak Allah dengan hak hamba, tetapi hak Allah di dalamnya lebih dominan seperti menjatuhi hukuman untuk tindak pidana qadzaf(menuduh org berbuat zina).

Kompromi antara hak Allah dengan hak hamba, tetapi hak hamba di dalamnya lebih dominan seperti masalah qishash.

Page 11: Mahkum fiihi

Iftiradh, yaitu tuntutan Allah kepada mukallaf yang bersifat memaksa dengan berdasarkan dalil qath’iy. Misalnya tuntutan untuk melaksanakan shalat

Ijab, yaitu tuntutan Allah yang bersifat memaksa untuk dilaksanakan yang didasarkan pada dalil zhanny. Seperti kewajiban membayar zakat fitrah

Nadb, sama maknanya dengan jumhur ulama ushul/mutakallimin

Ibahah, juga sama dengan jumhur mutakallimin Karahah Tanzihiyah, yaitu tuntutan mukallaf untuk

meninggalkan suatu pekerjaan, tetapi tuntutan tidak bersifat memaksa, seperti larangan puasa sunnat pada hari jumat. Pengertian karahah tanzihiyah ini sama dengan pengertian karahah versi jumhur/mutakallimi.

Page 12: Mahkum fiihi

Karahah Tahrimiyah, yaitu tuntutan untuk meninggalkan sesuatu pekerjaan secara memaksa, tetapi didasarkan kepada dalil yang zanniy. Bila ia mengerjakan perbuatan yang dilarang itu, ia diberi hukuman. Pengertian ini sama dengan pengertian Tahrim/haram versi Jumhur.

Tahrim, yaitu tuntutan untuk meninggalkan pekerjaan secara memaksa yang didasarkan pada dalil qat’iy. Misalnya larangan riba (QS.2:275),memakan harta dengan batil (QS.4:29), curang dalam bisnis (Muthafiffin 2-4) .

Page 13: Mahkum fiihi

ب ُمب ُمَل لْع ب ُهللاب أ ُمَو�ِب ُمَوبا َّص �ِاصل ب