33
HAPUSNYA PERIKATAN HAPUSNYA PERIKATAN & & HAK YANG DAPAT HAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN PIUTANG MENJADI JAMINAN PIUTANG

HAPUSNYA PERIKATAN & HAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN PIUTANG

Embed Size (px)

Citation preview

HAPUSNYA PERIKATANHAPUSNYA PERIKATAN&&

HAK YANG DAPATHAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN MENJADI JAMINAN

PIUTANGPIUTANG

Hapusnya Perikatan, dikarenakan :Hapusnya Perikatan, dikarenakan :1.1. Pembayaran;Pembayaran;

2.2. Penawaran Pembayaran Tunai diikuti Penawaran Pembayaran Tunai diikuti dengan Penyimpanan atau Penitipan;dengan Penyimpanan atau Penitipan;

3.3. Pembaharuan Hutang;Pembaharuan Hutang;

4.4. Perjumpaan Hutang;Perjumpaan Hutang;

5.5. Pencampuran Hutang;Pencampuran Hutang;

6.6. Pembebasan Hutang;Pembebasan Hutang;

7.7. Musnahnya Barang sebagai Obyek;Musnahnya Barang sebagai Obyek;

8.8. Pembatalan;Pembatalan;

9.9. Berlakunya Syarat Batal;Berlakunya Syarat Batal;

10.10.Lampaunya Waktu (Kadaluwarsa);Lampaunya Waktu (Kadaluwarsa);

1. Hapusnya Perikatan Karena Pembayaran :1. Hapusnya Perikatan Karena Pembayaran : Setiap pelaksanaan dan pemenuhan Setiap pelaksanaan dan pemenuhan

perjanjian secara suka rela, tidak ada unsur perjanjian secara suka rela, tidak ada unsur paksaan atau eksekusi. Pembayaran dapat paksaan atau eksekusi. Pembayaran dapat berupa : Uang, Penyerahan Barang, dan bila berupa : Uang, Penyerahan Barang, dan bila dalam bentuk pekerjaan maka pekerja telah dalam bentuk pekerjaan maka pekerja telah melakukan pekerjaannya kepada majikan.melakukan pekerjaannya kepada majikan.

Yang berkewajiban membayar :Yang berkewajiban membayar :

- Orang yang berhutang (debitur);- Orang yang berhutang (debitur);

- Orang yang turut berhutang;- Orang yang turut berhutang;

- Orang Penanggung Hutang (borgtoch);- Orang Penanggung Hutang (borgtoch);

- Pihak ketiga yang bertindak atas namanya - Pihak ketiga yang bertindak atas namanya

sendiri (tidak menggantikan debitur).sendiri (tidak menggantikan debitur).

Pembayaran dikatakan sah :Pembayaran dikatakan sah :

1.1. Bila dilakukan oleh orang yang berhak;Bila dilakukan oleh orang yang berhak;

2.2. Pemilik Barang.Pemilik Barang.

Pembayaran dilakukan kepada :Pembayaran dilakukan kepada :

1.1. Si Berhutang;Si Berhutang;

2.2. Orang yang telah diberi kuasa (Juru Sita atau Wali);Orang yang telah diberi kuasa (Juru Sita atau Wali);

3.3. Orang ke 3 yang telah disetujui dalam perjanjian;Orang ke 3 yang telah disetujui dalam perjanjian;

4.4. Bila tempatnya tidak ditentukan, maka pembayaran Bila tempatnya tidak ditentukan, maka pembayaran dapat dilakukan di tempat barang itu berada;dapat dilakukan di tempat barang itu berada;

5.5. Dapat di tempat orang yang berpiutang (kreditur);Dapat di tempat orang yang berpiutang (kreditur);

6.6. Dapat juga di tempat orang yang memberi hutang Dapat juga di tempat orang yang memberi hutang (debitur);(debitur);

7.7. Pihak ke 3 yang menggantikan kreditur atau kedudukan Pihak ke 3 yang menggantikan kreditur atau kedudukan kreditur (subrogasi).kreditur (subrogasi).

Subrograsi :Subrograsi : Hutang yang telah dibayarkan lunas oleh Hutang yang telah dibayarkan lunas oleh

pihak 3 namun perikatan hutang-piutang pihak 3 namun perikatan hutang-piutang terus hidup (berjalan) karena pihak 3 akan terus hidup (berjalan) karena pihak 3 akan menggantikan posisi/kedudukan si menggantikan posisi/kedudukan si berpiutang (kreditur) kepada si berhutang berpiutang (kreditur) kepada si berhutang (debitur);(debitur);

Subrogasi ini, tanpa adanya bantuan si Subrogasi ini, tanpa adanya bantuan si berhutang (debitur);berhutang (debitur);

Subrogasi terjadi bisa karena dinyatakan Subrogasi terjadi bisa karena dinyatakan secara tegas dalam Perjanjian, atau dapat secara tegas dalam Perjanjian, atau dapat juga ada karena undang-undang.juga ada karena undang-undang.

Menurut Pasal 1400 s.d. 1403 BW :Menurut Pasal 1400 s.d. 1403 BW :Terdapat model pembayaran yang hampir Terdapat model pembayaran yang hampir mirip dengan Subrogasi, yaitu “Cassie”.mirip dengan Subrogasi, yaitu “Cassie”.

Cassie :Cassie :Adalah Suatu perbuatan pemindahan Adalah Suatu perbuatan pemindahan

suatu piutang kepada seseorang suatu piutang kepada seseorang (pihak ke 3) yang telah membeli (pihak ke 3) yang telah membeli piutang.piutang.

Berarti Selalu melibatkan dan/atau Berarti Selalu melibatkan dan/atau melalui bantuan si berpiutangmelalui bantuan si berpiutang

2. Penawaran Pembayaran Tunai diikuti 2. Penawaran Pembayaran Tunai diikuti dengan Penyim-panan atau Penitipan :dengan Penyim-panan atau Penitipan :Apabila si berpiutang tidak mau menerima Apabila si berpiutang tidak mau menerima pembayaran barang atau uang yang hendak pembayaran barang atau uang yang hendak dibayarkan oleh si berhutang, maka barang atau dibayarkan oleh si berhutang, maka barang atau uang tersebut dapat disimpan disuatu tempat atas uang tersebut dapat disimpan disuatu tempat atas tanggungan si berpiutang.tanggungan si berpiutang.Penawaran dan peringatan tersebut harus Penawaran dan peringatan tersebut harus dilakukan secara resmi oleh seorang juru sita yang dilakukan secara resmi oleh seorang juru sita yang melakukan proses verbal sedangkan penyimpanan melakukan proses verbal sedangkan penyimpanan barang atau uangnya di Kantor Kepaniteraan barang atau uangnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat, dengan memberi Pengadilan Negeri setempat, dengan memberi tahu si berpiutang.tahu si berpiutang.Bila ketentuan telah dipenuhi maka si berhutang Bila ketentuan telah dipenuhi maka si berhutang telah bebas dari hutangnya karena dianggap telah telah bebas dari hutangnya karena dianggap telah atau sudah membayar. Dalam pembayaran dapat atau sudah membayar. Dalam pembayaran dapat terjadi “Konsinyasi” bila si berhutang telah terjadi “Konsinyasi” bila si berhutang telah melakukan suatu pembayaran dengan perantaraan melakukan suatu pembayaran dengan perantaraan Notaris atau Juru Sita, kenudian si berpiutang Notaris atau Juru Sita, kenudian si berpiutang menolak pembayaran tersebut.menolak pembayaran tersebut.

Berdasarkan Psl 1405 s.d. 1407 BW.Berdasarkan Psl 1405 s.d. 1407 BW. Menyatakan Menyatakan bahwa Rekening atau Nota Konsinyasi, penitipan bahwa Rekening atau Nota Konsinyasi, penitipan barang untuk dijual atas nama si penitip/pemilik barang untuk dijual atas nama si penitip/pemilik barang dengan ketentuan bahwa setiap barang barang dengan ketentuan bahwa setiap barang yang telah terjual, jumlah hasil penjualan barang yang telah terjual, jumlah hasil penjualan barang tersebut disetorkan kepada penitip /pemilik tersebut disetorkan kepada penitip /pemilik barang setelah dikurangi Komisi yang telah barang setelah dikurangi Komisi yang telah disepakati bersama.disepakati bersama.Notaris/Juru Sita membuat perincian uang atau Notaris/Juru Sita membuat perincian uang atau barang yang akan dibayarkan kepada kreditur (si barang yang akan dibayarkan kepada kreditur (si berpiutang) atas permintaan debitur (si berpiutang) atas permintaan debitur (si berhutang). Bila kreditur menolak, maka berhutang). Bila kreditur menolak, maka Notaris/Juru Sita mempersilahkan kreditur untuk Notaris/Juru Sita mempersilahkan kreditur untuk menandatangani berita acara yang telah menandatangani berita acara yang telah dipersiapkan. Bila kreditur menolak dipersiapkan. Bila kreditur menolak penandatanganan berita acara, maka Notaris/Juru penandatanganan berita acara, maka Notaris/Juru Sita mencatat dalam berita acara, dengan Sita mencatat dalam berita acara, dengan demikian terdapat bukti bahwa kreditur menolak demikian terdapat bukti bahwa kreditur menolak pembayaran yang ditawarkan kepadanya.pembayaran yang ditawarkan kepadanya.

Bila yang diserahkan adalah benda tak Bila yang diserahkan adalah benda tak bergerak, sedangkan pembeli tidak bergerak, sedangkan pembeli tidak mau menerima benda tersebut, maka mau menerima benda tersebut, maka undang-undang tidak memberikan cara undang-undang tidak memberikan cara untuk melaksanakan pembalikan nama untuk melaksanakan pembalikan nama hak milik, yang dapat dianggap adanya hak milik, yang dapat dianggap adanya pemindahan hak. Maka hal tersebut pemindahan hak. Maka hal tersebut dapat dimintakan kepada HAKIM untuk dapat dimintakan kepada HAKIM untuk dapat memutuskan dan menentukan dapat memutuskan dan menentukan uang paksa pada pembeli agar si uang paksa pada pembeli agar si pembeli mau membantu pembalikan pembeli mau membantu pembalikan nama barang yang dibelinya.nama barang yang dibelinya.

3.3. Pembaharuan Hutang :Pembaharuan Hutang :Suatu perbuatan para pihak untuk melakukan Suatu perbuatan para pihak untuk melakukan perjanjian baru yang dapat menghapuskan perjanjian baru yang dapat menghapuskan perjanjian lama (sebelumnya), sambil melakukan perjanjian lama (sebelumnya), sambil melakukan perikatan dan kesepakatan baru.perikatan dan kesepakatan baru.Dengan demikian pembaharuan hutang ini dapat :Dengan demikian pembaharuan hutang ini dapat :- Debitur lama dengan debitur baru;- Debitur lama dengan debitur baru;- Kreditur lama dengan kreditur baru;- Kreditur lama dengan kreditur baru;- Hutang yang lama diganti dengan Hutang Baru;- Hutang yang lama diganti dengan Hutang Baru;Bila yang diganti terkait dengan Obyek Bila yang diganti terkait dengan Obyek Perjanjiannya, biasanya disebut “Novasi Obyektif”, Perjanjiannya, biasanya disebut “Novasi Obyektif”, maka hutang yang lama menjadi hapus (batal maka hutang yang lama menjadi hapus (batal demi hukum).demi hukum).Bila yang diganti terkait dengan Subyek Bila yang diganti terkait dengan Subyek Perjanjiannya, maka bila menyangkut Pergantian Perjanjiannya, maka bila menyangkut Pergantian Debitur disebut “Novasi Subyektif Pasif”, dan kalau Debitur disebut “Novasi Subyektif Pasif”, dan kalau Pergantian Kreditur disebut “Novasi Subyektir Pergantian Kreditur disebut “Novasi Subyektir Aktif”.Aktif”.

4. Perjumpaan Hutang :4. Perjumpaan Hutang :

Perjumpaan Hutang/Kompensasi/Perhitungan Hutang Timbal Balik, Perjumpaan Hutang/Kompensasi/Perhitungan Hutang Timbal Balik, adalah bila seseorang yang berhutang mempunyai piutang adalah bila seseorang yang berhutang mempunyai piutang kepada si berpiutang, sehingga kedua orang tersebut sama-sama kepada si berpiutang, sehingga kedua orang tersebut sama-sama berhak untuk mengalihkan piutangnya, maka hutang piutang berhak untuk mengalihkan piutangnya, maka hutang piutang antara keduanya untuk suatu jumlah yang sama dapat antara keduanya untuk suatu jumlah yang sama dapat dihapuskandihapuskanBerdasarkan Psl 1426 BW, terdapat 4 unsur pokok terkait dengan Berdasarkan Psl 1426 BW, terdapat 4 unsur pokok terkait dengan Perjumpaan Hutang, antara lain :Perjumpaan Hutang, antara lain :- Bila terjadi perjumpaan hutang, maka secara otomatis adanya- Bila terjadi perjumpaan hutang, maka secara otomatis adanya perhitungan sendiri;perhitungan sendiri;- Para pihak tidak perlu menuntut tindakan perhitungan;- Para pihak tidak perlu menuntut tindakan perhitungan;- Dalam melakukan perhitungan, tidak diperlukan bantuan - Dalam melakukan perhitungan, tidak diperlukan bantuan siapapunsiapapun (ditangani sendiri oleh para pihak);(ditangani sendiri oleh para pihak);- Obyek piutangnya harus berupa uang/sejumlah barang;- Obyek piutangnya harus berupa uang/sejumlah barang;- Terhadap obyek barang, harus dapat seketika ditetapkan jumlah- Terhadap obyek barang, harus dapat seketika ditetapkan jumlah uangnya dab seketika dapat ditagihkan.uangnya dab seketika dapat ditagihkan.

Berarti perjumpaan hutang, sama dengan piutang debitur dan Berarti perjumpaan hutang, sama dengan piutang debitur dan kreditur secara timbal balik, dan sama-sama bisa diperhitungkan.kreditur secara timbal balik, dan sama-sama bisa diperhitungkan.

Dengan demikian menurut Pasal 1426 Dengan demikian menurut Pasal 1426 BW,BW, Bahwa Perjumpaan Hutang Bahwa Perjumpaan Hutang (compensatie) ini terjadi demi hukum, (compensatie) ini terjadi demi hukum, bahkan tanpa sepengetahuan orang bahkan tanpa sepengetahuan orang yang berhutang, jadi seolah-olah yang berhutang, jadi seolah-olah perjumpaan hutang itu terjadi secara perjumpaan hutang itu terjadi secara otomatis.otomatis.

Tetapi menurut Pasal 1431 & 1433 Tetapi menurut Pasal 1431 & 1433 BW,BW, Bahwa Perjumpaan Hutang Bahwa Perjumpaan Hutang HARUS diajukan atau dimintakan oleh HARUS diajukan atau dimintakan oleh para pihak yang berkepentingan.para pihak yang berkepentingan.

Syarat-Syarat Perjumpaan Hutang :Syarat-Syarat Perjumpaan Hutang :1.1. Berupa sejumlah uang atau barang yang dapat Berupa sejumlah uang atau barang yang dapat

dihabiskan dari jenis atau kualitas yang sama;dihabiskan dari jenis atau kualitas yang sama;2.2. Hutang tersebut sudah harus dapat ditagih;Hutang tersebut sudah harus dapat ditagih;3.3. Hutang tersebut ketika dapat ditentukan dan Hutang tersebut ketika dapat ditentukan dan

ditetapkan jumlahnya.ditetapkan jumlahnya.Berdasarkan Pasal 1429 BW, bahwa setiap Berdasarkan Pasal 1429 BW, bahwa setiap hutang pada prinsipnya dapat dikompensasi-hutang pada prinsipnya dapat dikompensasi-kan, kecuali terhadap 5 (lima) hal :kan, kecuali terhadap 5 (lima) hal :

1.1. Bila dituntut pengembalian barangnya, justru Bila dituntut pengembalian barangnya, justru dilakukan dengan cara melawan/melanggar hukum dilakukan dengan cara melawan/melanggar hukum (dirampas dari pemiliknya/pencurian);(dirampas dari pemiliknya/pencurian);

2.2. Bila dituntut pengembalian;Bila dituntut pengembalian;3.3. Terhadap suatu barang yang barangnya, namun Terhadap suatu barang yang barangnya, namun

barang tersebut ternyata barang titipan atau barang barang tersebut ternyata barang titipan atau barang pinjaman bersumber pada tunjangan nafkah yang pinjaman bersumber pada tunjangan nafkah yang telah dinyatakan tidak dapat disita;telah dinyatakan tidak dapat disita;

4.4. Lampau waktunya, semua tuntutan hukum yang Lampau waktunya, semua tuntutan hukum yang bersifat kebendaan maupun perorangan menjadi bersifat kebendaan maupun perorangan menjadi hapus karena kadaluwarsa dengan lewatnya waktu 30 hapus karena kadaluwarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun;tahun;

5.5. Dalam keadaan PAILIT, sebagaimana yang diatur Dalam keadaan PAILIT, sebagaimana yang diatur dalam peraturan Kepailitandalam peraturan Kepailitan

Pada prinsipnya Perikatan Wajar Pada prinsipnya Perikatan Wajar bersumber pada Kesusilaan & bersumber pada Kesusilaan & Kepatutan.Kepatutan.Contoh :Contoh :

1.1. Orang kaya memberikan uang kepada Orang kaya memberikan uang kepada orang miskin yang pernah menolong orang miskin yang pernah menolong jiwanya dari mara bahaya;jiwanya dari mara bahaya;

2.2. Memberi sumbangan kepada keluarga Memberi sumbangan kepada keluarga miskin yang menurut Undang-Undang miskin yang menurut Undang-Undang tidak ada peraturannya;tidak ada peraturannya;

3.3. Memberikan jaminan Pensiun kepada Memberikan jaminan Pensiun kepada pekerja tua yang telah bertahun-tahun pekerja tua yang telah bertahun-tahun membantu dengan setia dan jujur;membantu dengan setia dan jujur;

4.4. Suami memberikan nafkah dengan Suami memberikan nafkah dengan sepatutnya pada janda yang sepatutnya pada janda yang ditinggalkannya, dalam bentuk perjanjian ditinggalkannya, dalam bentuk perjanjian asuransi jiwa;asuransi jiwa;

5.5. Percampuran Hutang :Percampuran Hutang :Berdasarkan Berdasarkan Pasal 1436,Pasal 1436, Percampuran Hutang Terjadi; Percampuran Hutang Terjadi;

a.a. Apabila kedudukan kreditur dan debitur menjadi satu Apabila kedudukan kreditur dan debitur menjadi satu (berada dalam satu tangan);(berada dalam satu tangan);

b.b. Berdasarkan hukum (secara otomatis);Berdasarkan hukum (secara otomatis);

6. Pembebasan Hutang :6. Pembebasan Hutang :Pembebasan hutang ini, bila Kreditur dengan tegas Pembebasan hutang ini, bila Kreditur dengan tegas menyatakan tidak menghendaki lagi prestasi dari debitur, menyatakan tidak menghendaki lagi prestasi dari debitur, dan melepaskan haknya atas pembayaran atau dan melepaskan haknya atas pembayaran atau pemenuhan perjanjian. Dengan demikian bila terjadi pemenuhan perjanjian. Dengan demikian bila terjadi pembebasan hutang tersebut, perikatan menjadi hapus.pembebasan hutang tersebut, perikatan menjadi hapus.

Berdasarkan Pasal 1439 BW, bahwa pembebasan Berdasarkan Pasal 1439 BW, bahwa pembebasan tersebut :tersebut :

1.1. Tidak boleh berdasarkan persangkaan;Tidak boleh berdasarkan persangkaan;2.2. Harus ada pembuktian;Harus ada pembuktian;3.3. Dengan pengembalian surat piutang asli oleh kreditur pada Dengan pengembalian surat piutang asli oleh kreditur pada

debitur secara sukarela;debitur secara sukarela;Berdasarkan Pasal 1440 dan Pasal 1442 BW, dinyatakan Berdasarkan Pasal 1440 dan Pasal 1442 BW, dinyatakan

bahwa :bahwa :Bila ada beberapa kreditur yang saling menanggung, maka Bila ada beberapa kreditur yang saling menanggung, maka pembebasan seorang debitur maka bukan berarti pembebasan seorang debitur maka bukan berarti membebaskan debitur-debitur lainnya, dan pembebasan membebaskan debitur-debitur lainnya, dan pembebasan penjamin tidak membebaskan debitur utamanya.penjamin tidak membebaskan debitur utamanya.

7.7. Musnahnya Barang Yang Terhutang :Musnahnya Barang Yang Terhutang :Berdasarkan Berdasarkan Pasal 1444 BW.,Pasal 1444 BW., Bila Bila terdapat barang tertentu yang menjadi terdapat barang tertentu yang menjadi objek perikatan itu musnah atau tidak objek perikatan itu musnah atau tidak dapat diperdagangkan atau hilang di luar dapat diperdagangkan atau hilang di luar kesalahan debitur, sebelum ia lalai kesalahan debitur, sebelum ia lalai menyerahkan pada waktu yang telah menyerahkan pada waktu yang telah ditentukan, maka perikatan menjadi ditentukan, maka perikatan menjadi hapus (berakhir).hapus (berakhir).Dengan demikian, unsur atau syarat-Dengan demikian, unsur atau syarat-syaratnya :syaratnya :

• Lenyap/hilangnya barang bukti, diluar Lenyap/hilangnya barang bukti, diluar kesalahan debitur kesalahan debitur (overmacht/forcemayor);(overmacht/forcemayor);

• Adanya usaha dari pihak debitur terhadap Adanya usaha dari pihak debitur terhadap pencegahan hilang/musnahnya barang pencegahan hilang/musnahnya barang yang menjadi obyek perikatan.yang menjadi obyek perikatan.

Catatan :Catatan :• Apabila perolehan benda secara tidak sah Apabila perolehan benda secara tidak sah

(Pencurian), maka musnah/hilangnya barang (Pencurian), maka musnah/hilangnya barang tidak membebaskan debitur untuk tidak membebaskan debitur untuk mengganti harganya.mengganti harganya.

• Apabila debitur lalai menyerahkan barang, Apabila debitur lalai menyerahkan barang, dia akan bebas dari perikatan, asal dia dia akan bebas dari perikatan, asal dia dapat membuktikan bahwa musnah/ dapat membuktikan bahwa musnah/ hilangnya barang disebabkan oleh kejadian hilangnya barang disebabkan oleh kejadian diluar kekuasaannya (overmacht) dan diluar kekuasaannya (overmacht) dan barang tersebut akan mengalami nasib barang tersebut akan mengalami nasib sama (musnah/hilang) walaupun sudah sama (musnah/hilang) walaupun sudah berada di tangan kreditur.berada di tangan kreditur.

• Apabil debitur mendapatkan ganti dari Apabil debitur mendapatkan ganti dari orang lain (pihak asuransi), maka hak atas orang lain (pihak asuransi), maka hak atas ganti rugi itu harus diserahkan pada ganti rugi itu harus diserahkan pada kreditur, karena barang yang terhutang kreditur, karena barang yang terhutang tersebut pada dasarnya masih milik kreditur.tersebut pada dasarnya masih milik kreditur.

8.8. Karena Pembatalan :Karena Pembatalan :Perjanjian yang dibuat oleh orang-Perjanjian yang dibuat oleh orang-orang yang tidak cakap untuk orang yang tidak cakap untuk bertindak sendiri, dibuat dengan bertindak sendiri, dibuat dengan paksaan, kekhilafan, penipuan atau paksaan, kekhilafan, penipuan atau mempunyai sebab (causa) yang mempunyai sebab (causa) yang bertentangan dengan Undang-bertentangan dengan Undang-Undang, Kesusilaan dan Ketertiban Undang, Kesusilaan dan Ketertiban Umum, maka dapat “DIBATALKAN” Umum, maka dapat “DIBATALKAN” (vernietigbaar).(vernietigbaar).Akibat pembatalan tersebut, maka Akibat pembatalan tersebut, maka keadaan antara kedua belah pihak keadaan antara kedua belah pihak dikembalikan seperti pada waktu dikembalikan seperti pada waktu perjanjian itu dibuat.perjanjian itu dibuat.

Oleh karenanya, dalam perjanjian/ perikatan yang mempunyai sebab (causa) yang bertentangan dengan UU, Kesusilaan dan Ketertiban Umum, Pembatalannya dapat diminta oleh siapa saja yang berkepentingan.Penuntutan Pembatalan :

1. Dapat diajukan oleh pihak yang dirugikan;2. Perjanjian/perikatan harus dilakukan dalam

jangka waktu maksimal 5 tahun;3. Perjanjian/perikatan yang dibuat oleh anak

dibawah umum (minderjarig) dihitung mulai anak menjadi dewasa;

4. Perjanjian/perikatan yang dibuat dengan kekhilafan, penipuan, penuntutan pembatalan dapat ditolak oleh hakim, bila ternyata sudah ada “Penerimaan Baik” dari pihak yang dirugikan karena penerimaan baik suatu kekurangan atau suatu perbuatan yang merugikan, dapat dianggap telah melepaskan haknya untuk pembatalan.

Pembatalan juga dapat dilakukan oleh Pembatalan juga dapat dilakukan oleh Hakim, bila ternyata kedua belah pihak telah Hakim, bila ternyata kedua belah pihak telah meletakkan kewajiban timbal balik, yang meletakkan kewajiban timbal balik, yang satu dengan lainnya tidak seimbang dan satu dengan lainnya tidak seimbang dan ternyata salah satu pihak berbuat secara ternyata salah satu pihak berbuat secara bodoh, kurang pengalaman/dalam keadaan bodoh, kurang pengalaman/dalam keadaan terpaksa.terpaksa.Pada prinsipnya perjanjian/perikatan dapat Pada prinsipnya perjanjian/perikatan dapat dibatalkan, bila syarat-syarat subyektif dari dibatalkan, bila syarat-syarat subyektif dari Pasal 1320 BW tidak terpenuhi, dengan Pasal 1320 BW tidak terpenuhi, dengan cara :cara :

1.1. Cara Aktif, menuntut pembatalan melalui Cara Aktif, menuntut pembatalan melalui hakim dengan mengajukan gugatan, hakim dengan mengajukan gugatan, tenggang waktunya maksimal 5 tahun;tenggang waktunya maksimal 5 tahun;

2.2. Cara Pembelaan, menunggu sampai digugat Cara Pembelaan, menunggu sampai digugat dimuka hakim untuk memenuhi perjanjian, dimuka hakim untuk memenuhi perjanjian, baru diajukan alasan tentang kekurangannya baru diajukan alasan tentang kekurangannya dalam perjanjiannya, tidak ada batas waktu.dalam perjanjiannya, tidak ada batas waktu.

9.9. Berlaku Syarat Batal :Berlaku Syarat Batal :

Ketentuan isi Perjanjian/Perikatan yang Ketentuan isi Perjanjian/Perikatan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak telah disetujui oleh kedua belah pihak memberikan “syarat”, apabila syarat memberikan “syarat”, apabila syarat tersebut tidak dipenuhi, maka tersebut tidak dipenuhi, maka mengakibatkan perjanjian/perikatan itu mengakibatkan perjanjian/perikatan itu batal, dan perjanjian/perikatan tersebut batal, dan perjanjian/perikatan tersebut menjadi hapus.menjadi hapus.

Syarat Batal itu pada dasarnya dapat Syarat Batal itu pada dasarnya dapat berlaku surut, sejak perjanjian/perikatan itu berlaku surut, sejak perjanjian/perikatan itu dilahirkan.dilahirkan.

Perjanjian/Perikatan batal, berarti Perjanjian/Perikatan batal, berarti dipulihkan dalam keadaan semula seolah-dipulihkan dalam keadaan semula seolah-olah tidak pernah ada perjanjian/ perikatan.olah tidak pernah ada perjanjian/ perikatan.

Apabila syarat batal ini dilakukan pada Apabila syarat batal ini dilakukan pada saat perjanjian/perikatan sedang berjalan, saat perjanjian/perikatan sedang berjalan, maka perjanjian/perikatan itu menjadi maka perjanjian/perikatan itu menjadi batal, namun pemulihannya tidak berlaku batal, namun pemulihannya tidak berlaku surut, tetapi terbatas sejak diketahuinya surut, tetapi terbatas sejak diketahuinya syarat batal itu terjadi.syarat batal itu terjadi.

Dalam keadaan demikian, berarti Dalam keadaan demikian, berarti perjanjian/perikatannya menjadi batal, perjanjian/perikatannya menjadi batal, pemulihannya tidak diberlakukannya pemulihannya tidak diberlakukannya seperti semula, berarti uang sewanya seperti semula, berarti uang sewanya tidak perlu dikembalikan, sebab tanah tidak perlu dikembalikan, sebab tanah yang menjadi obyeknya telah memberikan yang menjadi obyeknya telah memberikan hasil pada penyewanya.hasil pada penyewanya.

10.10.Lewatnya Waktu Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa/Verjaring):(Kadaluwarsa/Verjaring):

Berdasarkan Pasal 1946 BW, dinyatakan Berdasarkan Pasal 1946 BW, dinyatakan bahwa dengan lewatnya waktu, maka bahwa dengan lewatnya waktu, maka seseorang dapat memperoleh hak milik dan seseorang dapat memperoleh hak milik dan dapat dibebaskan dari perjanjian/ perikatan. dapat dibebaskan dari perjanjian/ perikatan. Dengan lewatnya waktu yang ditentukan, Dengan lewatnya waktu yang ditentukan, maka perjanjian/perikatan menjadi hapus.maka perjanjian/perikatan menjadi hapus.

Ada 2 (dua) macam Lampau Waktu :Ada 2 (dua) macam Lampau Waktu :

1.1. Acquistive PrescriptionAcquistive Prescription, yaitu lampau waktu , yaitu lampau waktu untuk memperoleh hak milik atas suatu untuk memperoleh hak milik atas suatu benda/barang;benda/barang;

2.2. Executive prescription,Executive prescription, yaitu lampau waktu yaitu lampau waktu untuk dibebaskan dari segala macam untuk dibebaskan dari segala macam tuntutan/gugatantuntutan/gugatan

Guna memperoleh sesuatu hak berdasar pada Guna memperoleh sesuatu hak berdasar pada Lewat Waktu (Kadaluwarsa), maka menurut Lewat Waktu (Kadaluwarsa), maka menurut Pasal 1963 BW, terdapat 2 (dua) cara :Pasal 1963 BW, terdapat 2 (dua) cara :

1.1. Barang siapa yang beritikat baik dan Barang siapa yang beritikat baik dan berdasarkan sesuatu hak yang sah untuk berdasarkan sesuatu hak yang sah untuk memperoleh suatu benda yang tidak memperoleh suatu benda yang tidak bergerak, suatu bunga pinjaman atau suatu bergerak, suatu bunga pinjaman atau suatu piutang lainnya yang tidak harus dibayar piutang lainnya yang tidak harus dibayar dengan atas tunjuk, maka dia memperoleh dengan atas tunjuk, maka dia memperoleh hak milik atas benda tersebut dengan dalih hak milik atas benda tersebut dengan dalih kadaluwarsa, dan secara bersamaan kadaluwarsa, dan secara bersamaan mendapatkan penguasaan benda tersebut mendapatkan penguasaan benda tersebut selama 20 (dua puluh) tahun.selama 20 (dua puluh) tahun.

2.2. Barang siapa dengan itikat baik menguasai Barang siapa dengan itikat baik menguasai benda selama 30 (tiga puluh) tahun, maka dia benda selama 30 (tiga puluh) tahun, maka dia telah memperoleh hak milik, berarti tidak telah memperoleh hak milik, berarti tidak dapat dipaksa untuk menunjukkan hak atas dapat dipaksa untuk menunjukkan hak atas kepemilikan bendanya.kepemilikan bendanya.

Dengan demikian terdapat Unsur-Dengan demikian terdapat Unsur-Unsur penting dalam Lewat Waktu Unsur penting dalam Lewat Waktu (Kadaluwarsa) tersebut :(Kadaluwarsa) tersebut :

1.1.Adanya Itikad Baik;Adanya Itikad Baik;

2.2.Adanya Hak Kepemilikan Benda Yang Adanya Hak Kepemilikan Benda Yang Sah;Sah;

3.3.Adanya Penguasaan Benda/Barang Adanya Penguasaan Benda/Barang secara terus menerus selama 20 secara terus menerus selama 20 (dua puluh) tahun atau 30 (tiga (dua puluh) tahun atau 30 (tiga puluh) tahun, tanpa ada yang puluh) tahun, tanpa ada yang menggugat.menggugat.

Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa), untuk Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa), untuk dibebaskan dari suatu perjanjian/ dibebaskan dari suatu perjanjian/ perikatan, maka berdasarkan Pasal 1967 perikatan, maka berdasarkan Pasal 1967 BW, dinyatakan :BW, dinyatakan :

Bahwa segala tuntutan baik yang Bahwa segala tuntutan baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat perorangan, menjadi hapus bersifat perorangan, menjadi hapus karena lewat waktu (kadaluwarsa), karena lewat waktu (kadaluwarsa), dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) tahun untuk benda/ barang, sedangkan tahun untuk benda/ barang, sedangkan untuk perorangan tidak perlu untuk perorangan tidak perlu menunjukkan tangkisan yang menunjukkan tangkisan yang berdasarkan itikat buruk.berdasarkan itikat buruk.

Terdapat 3 (tiga) cara agar tidak termasuk Terdapat 3 (tiga) cara agar tidak termasuk Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa) :Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa) :

1.1. Dengan Peringatan;Dengan Peringatan;

2.2. Dengan Teguran;Dengan Teguran;

3.3. Dengan Gugatan atau Perbuatan Hukum Dengan Gugatan atau Perbuatan Hukum lainnya;lainnya;

Oleh karenanya menurut Pasal 1981 BW, Oleh karenanya menurut Pasal 1981 BW, dinyatakan bahwa Lewatnya Waktu dinyatakan bahwa Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa) tidak dapat tercegah, (Kadaluwarsa) tidak dapat tercegah, apabila peringatan dan/atau gugatannya apabila peringatan dan/atau gugatannya ditarik kembali atau dinyatakan batal, ditarik kembali atau dinyatakan batal, digugurkan atau ditolak oleh HAKIM.digugurkan atau ditolak oleh HAKIM.

Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa) dinyatakan Lewatnya Waktu (Kadaluwarsa) dinyatakan tidak berlaku terhadap hal-hal sebagai tidak berlaku terhadap hal-hal sebagai berikut :berikut :

1.1. Terhadap anak yang belum dewasa (orang Terhadap anak yang belum dewasa (orang dibawah pengampuhan);dibawah pengampuhan);

2.2. Terhadap Istri selama perkawinan yang sah Terhadap Istri selama perkawinan yang sah berlangsung;berlangsung;

3.3. Terhadap suatu hutang yang digantungkan Terhadap suatu hutang yang digantungkan pada suatu syarat, selama syarat itu tidak pada suatu syarat, selama syarat itu tidak terpenuhi;terpenuhi;

4.4. Terhadap seorang ahli waris yang telah Terhadap seorang ahli waris yang telah menerima suatu warisan dengan hak istimewa menerima suatu warisan dengan hak istimewa untuk membuat pendaftaran harta untuk membuat pendaftaran harta peninggalan mengenai piutang-piutangnya peninggalan mengenai piutang-piutangnya terhadap harta peninggalan tersebut.terhadap harta peninggalan tersebut.

HAK-HAK YANG DAPAT HAK-HAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN PIUTANGMENJADI JAMINAN PIUTANG

Hak yang dapat menjadi jaminan Hak yang dapat menjadi jaminan piutang, adalah :piutang, adalah :

1.1.Benda/Barang Bergerak;Benda/Barang Bergerak;

2.2.Benda/Barang Tidak Bergerak;Benda/Barang Tidak Bergerak;

3.3.Surat-Surat Berharga.Surat-Surat Berharga.

Jaminan piutang ini pada masa kini Jaminan piutang ini pada masa kini sering disebut dengan sering disebut dengan

““HAK TANGGUNGAN”.HAK TANGGUNGAN”.

Hak Tanggungan untuk Benda/Barang bergerak Hak Tanggungan untuk Benda/Barang bergerak disebut “Pand/Gadai”disebut “Pand/Gadai”, yaitu dengan , yaitu dengan menggerakkan (memindahkan) barang-barang menggerakkan (memindahkan) barang-barang bergerak sebagai tanggungan/jaminan untuk bergerak sebagai tanggungan/jaminan untuk sejumlah uang pinjaman tertentu, yang dapat sejumlah uang pinjaman tertentu, yang dapat memberikan pinjaman uang dengan tanggungan memberikan pinjaman uang dengan tanggungan benda bergerak adalah pihak benda bergerak adalah pihak Pegadaian Pegadaian (yang (yang sering disebut sebagai Perjanjian Perusahaan sering disebut sebagai Perjanjian Perusahaan Jawatan).Jawatan).

Untuk benda-benda tidak bergerak, tanggungan Untuk benda-benda tidak bergerak, tanggungan tersebut pada prinsipnya tidak untuk tersebut pada prinsipnya tidak untuk dipergunakan/dipakai, tetapi hanya dijadikan dipergunakan/dipakai, tetapi hanya dijadikan obyek tanggungan saja, apabila pihak debitur obyek tanggungan saja, apabila pihak debitur tidak dapat membayar hutangnya, maka benda tidak dapat membayar hutangnya, maka benda tanggungannya dapat dijual untuk pelunasan tanggungannya dapat dijual untuk pelunasan hutangnya.hutangnya.

Sebagai azas kehati-hatian, maka untuk Sebagai azas kehati-hatian, maka untuk mencegah agar supaya tanggungannya mencegah agar supaya tanggungannya dapat mencukupi pembayaran hutang dapat mencukupi pembayaran hutang bersama dengan bunga-bunganya, maka bersama dengan bunga-bunganya, maka yang biasa dilakukan oleh pihak kreditur yang biasa dilakukan oleh pihak kreditur plafon pemberian pinjamannya harus lebih plafon pemberian pinjamannya harus lebih rendah dari harga jual benda/barang rendah dari harga jual benda/barang tanggungannya (60%).tanggungannya (60%).

Jaman dulu orang dapat menanggungkan Jaman dulu orang dapat menanggungkan hutang seseorang yang sering disebut hutang seseorang yang sering disebut sebagai “Borgtoch/Boreg”, artinya sebagai “Borgtoch/Boreg”, artinya seseorang yang menanggung untuk seseorang yang menanggung untuk melunasi pinjaman seseorang lainnya melunasi pinjaman seseorang lainnya apabila tidak dapat membayar hutangnya.apabila tidak dapat membayar hutangnya.

Namun harus tetap diingat, bahwa berdasarkan Namun harus tetap diingat, bahwa berdasarkan Pasal 1131 BW, dinyatakan bahwa semua harta Pasal 1131 BW, dinyatakan bahwa semua harta seseorang merupakan jaminan hutang-seseorang merupakan jaminan hutang-hutangnya, jadi kalau seseorang tidak dapat hutangnya, jadi kalau seseorang tidak dapat membayar hutangnya maka semua hartanya membayar hutangnya maka semua hartanya dapat dijual untuk dibayarkan atas hutangnya dapat dijual untuk dibayarkan atas hutangnya tersebut, selanjutnya kekurangannya baru pihak tersebut, selanjutnya kekurangannya baru pihak Bortoch yang melunasinya.Bortoch yang melunasinya.

Berdasarkan Jurisprodensi (Keputusan Hakim), Berdasarkan Jurisprodensi (Keputusan Hakim), dalam menetapkan kompensasi hutang tidak dalam menetapkan kompensasi hutang tidak memungkinkan terjhadap :memungkinkan terjhadap :

1.1. Hutang-Hutang Negara berupa PAJAK;Hutang-Hutang Negara berupa PAJAK;

2.2. Hutang-Hutang yang timbul dari Perikatan Wajar Hutang-Hutang yang timbul dari Perikatan Wajar (Perikatan tanpa mempunyai hak gugatan yang (Perikatan tanpa mempunyai hak gugatan yang bersumber karena Undang-Undang, Kesusilaan bersumber karena Undang-Undang, Kesusilaan (moral) dan Ketertiban Umum).(moral) dan Ketertiban Umum).

Berdasarkan Pasal 1359 ayat (2) BW, Berdasarkan Pasal 1359 ayat (2) BW, dinyatakan bahwa terhadap dinyatakan bahwa terhadap perikatan bebas yang secara perikatan bebas yang secara sukarela tidak dipenuhi, maka tidak sukarela tidak dipenuhi, maka tidak dapat dituntut kembali. Jadi tidak dapat dituntut kembali. Jadi tidak ada hak menagih kembali terhadap ada hak menagih kembali terhadap pemenuhan perikatan.pemenuhan perikatan.

Diakui bahwa perikatan wajar HARUS Diakui bahwa perikatan wajar HARUS dianggap secara yuridis mengandung dianggap secara yuridis mengandung kewajiban untuk dipenuhi walaupun kewajiban untuk dipenuhi walaupun tidak ada sanksinya.tidak ada sanksinya.