14
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Desain Penelitian Pendekantan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pada salah satu jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. 1 Penelitian eksperimen juga merupakan perancangan percobaan disertai pembahasan analisis yang akan digunakan, dalam suatu eksperimen mengandung suatu uji coba (trial) atau pengamatan khusus yang dibuat untuk menegasi atau membuktikan keadaan yang sebaliknya dari sesuatu yang meragukan, di bawah kondisi khusus yang ditentukan oleh peneliti. 2 Penelitian eksperimen dibagi tiga macam yaitu eksperimen murni (true experimental), eksperimen semu (quasi experimental), dan eksperimen lemah (pra-experimental). Dari tiga macam penelitian eksperimen tersebut, maka eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (true experimental). Dikatakan true experimental (eksperimental murni) karena mampu secara eksplisit memanipulasi satu atau lebih variabel independen dan mengelompokkan subjek atau partisipan kedalam kelompok kontrol atau eksperimen yang umumnya untuk mencapai randomisasi. Ciri 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 194. 2 Suwanda, Desain Eksperimental Untuk Penelitian Ilmiah, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 2. 65

Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

65

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Desain Penelitian

Pendekantan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu pada salah satu jenis penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh,

dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab

akibat.1 Penelitian eksperimen juga merupakan perancangan percobaan

disertai pembahasan analisis yang akan digunakan, dalam suatu eksperimen

mengandung suatu uji coba (trial) atau pengamatan khusus yang dibuat untuk

menegasi atau membuktikan keadaan yang sebaliknya dari sesuatu yang

meragukan, di bawah kondisi khusus yang ditentukan oleh peneliti.2

Penelitian eksperimen dibagi tiga macam yaitu eksperimen murni

(true experimental), eksperimen semu (quasi experimental), dan eksperimen

lemah (pra-experimental). Dari tiga macam penelitian eksperimen tersebut,

maka eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah eksperimen

murni (true experimental). Dikatakan true experimental (eksperimental

murni) karena mampu secara eksplisit memanipulasi satu atau lebih variabel

independen dan mengelompokkan subjek atau partisipan kedalam kelompok

kontrol atau eksperimen yang umumnya untuk mencapai randomisasi. Ciri

1Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan , (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm. 194. 2Suwanda, Desain Eksperimental Untuk Penelitian Ilmiah, (Bandung: Alfabeta, 2011),

hlm. 2.

65

Page 2: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

66

utama dari true experimental adalah, sample dipilih secara random dan ada

kelompok kontrol.

Keuntungan dan kerugian antara eksperimen murni dengan

eksperimen semu dapat dipahami dari manipulasi yang dilakukan oleh

peneliti terhadap variabel independen memungkinkan terpenuhinya kondisi

hubungan kausalitas atau sebab akibat pada desain eksperimen murni, metode

mengendalikan atau menetralisir pengaruh variabel non eksperimen terhadap

variabel dependen sangat berbeda antara eksperimen murni dibandingkan

dengan eksperimen semu (semakin tinggi tingkat pengendalian semakin

mendekati eksperimen murni) dan desain eksperimental murni memiliki

validitas internal yang lebih tinggi serta validitas eksternal yang lebih rendah

dibanding desain eksperimen semu.3

Namun perlu dipahami secara benar, perbedaan antara eksperimen

murni dengan eksperimen semu bukanlah untuk menarik kesimpulan bahwa

yang satu lebih baik dari yang lainnya, tetapi perbedaan itu terletak pada

bagaimana data penelitian itu diperoleh pada saat penelitian itu dilaksanakan,

dan perlu ditegaskan bahwa jika mendesain suatu penelitian dimana variabel

independennya tidak dapat dimanipulasi, maka penelitian tersebut bukanlah

penelitian eksperimen.

Penelitian Eksperimen ini akan dilaksanakan dengan desain Pre Test

And Post Test Control Group yaitu menerapkan strategi pembelajaran

learning cycle pada pembelajaran IPA kelas V di MI Sunan Gunung Jati dan

3Imam Ghozali, Desain Penelitian Eksperimental Teori, Konsep Dan Analisis Data

Dengan SPSS 16.0, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2008), hlm. 18.

Page 3: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

67

MI Ma’arif I Sukun Malang dengan tujuan mengefektifkan proses

pembelajaran, meningkatkan daya ingat siswa dan meningkatkan prestasi

belajar siswa. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan seperti berikut:

R O1 X O2

R O3 C O4

Dimana : R = Random

X = Treatmen

C = Control

O1 = Kelompok Eksperimen Diberi Pre Test

O2 = Kelompok Eksperimen Diberi Post Test

O3 = Kelompok Kontrol Diberi Pre Test

O4 = Kelompok Kontrol Diberi Post Test

Pencapaian Pada Kelas Eksperimen: X = O2 – O1

Pencapaian Pada Kelas Kontrol: C = O4 – O3

Ada dua kelompok yang masing-masing dipilih dari rombong belajar

suatu sekolah. Kelompok satu diberi treatmen (perlakuan) dan disebut sebagai

kelompok eksperimen yaitu siswa kelas V MI Sunan Gunung Jati, sedangkan

kelompok kedua tidak diberi treatmen kelompok ini disebut sebagai

kelompok kontrol yaitu siswa kelas V MI Ma’arif I Sukun Kota malang.

Setelah kelompok eksperimen diberi treatmen (perlakuan), kelompok

tersebut di tes, perlakuan yang dimaksud adalah penerapan pembelajaran IPA

materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya dengan

strategi belajar learning cycle. Demikian juga dengan kelompok kontrol, tetap

Page 4: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

68

diajarkan materi yang sama namun tidak menggunakan media dan strategi

pembelajaran yang sama, dengan kata lain pada kelompok kontrol

pembelajarannya dilakukan dengan cara konvensional semata. Setelah

pembelajaran selesai, hasil ujian dari kedua kelompok tersebut

diperbandingkan apakah ada perbedaan statistik yang signifikan atau tidak.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam suatu penelitian disebut sebagai populasi, Arikunto

menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Subjek

penelitian tersebut dapat berupa guru, siswa, kepala sekolah, lembaga

pendidikan (jurusan, fakultas, kantor dsb), organisasi (komite sekolah, dewan

sekolah, dsb) atau benda-benda seperti bangunan sekolah.4

Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan cara

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan

proses penelitian yang kompeten dibidangnya.5 Teknik ini juga digunakan

untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel

wilayah.6 Penetapan sampel pada teknik ini adalah berdasarkan ciri-ciri atau

sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan

4Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan , hlm. 250. 5Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D

Cetakan 13, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 124. 6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V,

(Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 116.

Page 5: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

69

sifat atau ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata

lain penggunaan teknik sampel ini memang memiliki tujuan tertentu.7

Sebagaimana observasi yang telah dilakukan di lokasi penelitian, telah

didapatkan informasi yang sudah diyakini benar keadaannya, sehingga

penetapan peserta didik yang menjadi sampel penelitian ini tidak perlu lagi

diragukan lagi kebenarannya dan tidak berdasarkan pada perkiraan atau

dugaan semata. Sebagaimana yang dijelaskan Nanang Martono, bahwa dalam

teknik purposive sampling peneliti memilih orang sebagai sampel dengan

memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi

dengan topik penelitian yang akan dilaksanakan.8

Ciri-ciri dari peserta didik yang telah didapatkan peneliti pada saat

observasi langsung dan menjadikan mereka layak sebagai sampel dalam

penelitian ini adalah (1) Peserta didik memang tidak memiliki semangat atau

motivasi yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran IPA, (2) Nilai mata

pelajaran IPA yang mereka peroleh pada materi sebelumnya juga sangat

rendah, (3) Peserta didik tidak memiliki daya ingat yang tinggi untuk

memahami materi pembelajaran IPA, (4) Peserta didik kurang aktif dalam

mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran hanya berlalu begitu saja.

Dengan penetapan teknik pengambilan purposive sampel, peneliti memahami

bahwa hal di atas merupakan alasan tertentu mengapa peserta didik pada

lokasi penelitian layak menjadi sampel penelitian ini.

7Nohammad Kasiran, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif, (Malang: UIN

MALIKI Press, 2010), hlm. 263. 8Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Ananlisis Isi Dan Analisis Data

Sekunder Cetakan I, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 70.

Page 6: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

70

Adapun subjek penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

siswa kelas V MI Sunan Gunung Jati dan MI Ma’arif I Sukun Malang. Untuk

lebih jelas pemaparan sabjek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

MI Sunan Gunung Jati dan MI Ma’arif I Sukun Malang

No Siswa kelas III Jumlah siswa

1 Kelas V MI Sunan Gunung Jati 12

2 Kelas V MI Ma’arif I 26

Jumlah total 28

Pada tabel di atas diketahui bahwa keseleuruhan subjek adalah 28

orang. Dengan demikian jelaslah bahwa penulis penggunaan teknik purposive

sampling dalam melakukan penetapan subjek penelitian ini dan menetapkan

seluruh siswa dari kedua sekolah sebagai subjek penelitian adalah hal yang

tepat.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Pra-eksprimen

a. Melakukan studi dokumentasi dan observasi awal terhadap kelas V

MI Sunan Gunung Jati dan MI Ma’arif I di Kelurahan Sukun,

Kecamatan Sukun, Kota Malang untuk memperoleh informasi tentang

keefektifan siswa saat belajar, daya ingat siswa terhadap materi

pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

b. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai

instrumen pre-tes dan post-tes yang berjumlah 75 butir soal

Page 7: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

71

c. Melakukan judgement uji istrumen yang akan digunakan kepada para

ahli atau guru IPA

d. Merevisi istrumen yang dianggap kurang valid oleh para ahli (kepala

MI Sunan Gunung Jati, MI Ma’arif I, Guru IPA Kelas V dari kedua

sekolah) yang memberikan pendapat terhadap item instrumen

e. Melakukan uji coba instrumen kepada selain subjek penelitian yaitu

30 siswa kelas VI MI Sunan Gunung Jati dan MI Ma’arif I sukun

Malang

f. Memberikan pemahaman kepada guru yang akan menjadi team

teaching saat penelitian dilakukan

g. Menyusun rangkaian pembelajaran dengan menggunakan media card

sort dan strategi learning cycle yang berkolaborasi dengan guru

h. Mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dan materi pembelajaran

i. Menetapkan waktu pre tset, pelaksanaan eksperimen dan post test.

2. Pelaksanaan Eksprimen

a. Melakukan pre test pada kedua sekolah lokasi penelitian

b. Melakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen di MI Sunan

Gunung Jati, dengan materi IPA BAB V Penyesuaian Makhluk Hidup

Dengan Lingkungannya (Penyesuaian Hewan dan Tumbuhan

Terhadap Lingkungan), menggunakan media card sort dan strategi

learning cycle selama enam jam pelajaran

Page 8: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

72

c. Guru IPA melakukan penilaian sikap dan penilaian psikomotorik

terhadap seluruh peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran

dengan draf penilaian yang sudah disusun sebelumnya

d. Memberikan latihan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol pada akhir pembelajaran sebelum melakukan post test sebagai

data tambahan

e. Melakukan post-tes terhadap kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah pembelajaran selesai;

3. Pasca Eksprimen

a. Mengumpulkan hasil pre test dan post test

b. Mengolah data pre test dan post test untuk selanjutnya dilakukan

pengujian dengan penghitungan statistik untuk menguji hipotesis

dengan cara manual dan menggunakan program SPSS

c. Penarikan kesimpulan sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan

d. Menyusun laporan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

Perencanaan prosedur di atas merupakan langkah-langkah penelitian

yang akan dilakukan nantinya, dan merupakan panduan dasar dalam

pelaksanaan penelitian sehingga penelitian dapat terlaksana dengan dengan

prosedur penelitian yang benar dan terstruktur dengan baik.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan sauatu hal yang penting bagi semua ilmu

pengetahuan, karena dengan instrumen memungkinkan suatu data dapat

dicapai di bawah kondisi yang telah diketahui, menstandarkan prosedur data

Page 9: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

73

tambahan dari suatu eksperimen dengan eksperimen lainnya, dapat membuat

informasi direkam secara permanen untuk dianalisa di masa yang akan datang

dan melalui instrumen memungkinkan suatu pengukuran kejadian yang

secara langsung tidak dapat diobservasi melalui panca indera.9 Dengan kata

lain instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data

penelitian, isntrumen yang disusun dan digunakan untuk mendapatkan data

pada penelitian adalah sebagai berikut.

1. Tes Tertulis

Instrumrn tes adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.10 Tes tertulis

yang digunakan merupakan butir soal yang memiliki beberpa jawaban

pengecoh, diberikan kepada subjek penelitian untuk mengukur kemampuan

mereka, dalam penelitian ini instrumen tes yang disusun adalah berbentuk

pilihan berganda (Multiple Choice).

Konsep tes yang digunakan adalah dengan konsep Pre Test dan Post

Test. Pre Test adalah tes awal yang diberikan kepada peserta didik sebelum

pembelajaran menggunakan media card sort dan strategi learning cycle,

pemberian tes ini berlaku pada dua kelopok penelitian nantinya untuk

mengetahui kemampuan awal siswa.

9Muhammad Junaidi Ghodi, Dasar-Dasar penelitian Eksperimen Untuk Bidang:

Kedokteran, Farmasi, Pendidikan, Psikologi, Sosiologi dan lain -lain, (Surabaya: Usaha Nasional,

1988), hlm. 324. 10 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Sustu pendekatan praktik , (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), hlm. 193.

Page 10: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

74

Post Test adalah tes akhir yang digunakan untuk mengukur

perubahan kemampuan siswa dalam memecahkan soal ujian yang diberikan

setelah pembelajaran menggunakan media card sort dan strategi learning

cycle pada materi penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya. Butir

tes soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 75 butir soal yang

berbentuk pilihan ganda dengan rincian: 25 soal dari materi penyesuaian diri

tumbuhan terhadap lingkungan, 50 soal dari materi penyesuaian hewan

terhadap lingkungannya.11

Sebelum tes tertulis digunakan untuk mengukur perubahan

kemampuan siswa mengenai materi penyesuaian diri makhluk hidup dengan

lingkungannya setelah menggunakan media card sort dan strategi learning

cycle, instrumen tes terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

instrumen.

1.a Validitas Instrumen

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan

suatu alat ukur.12 Instrument dikatakan kurang valid jika instrument

tersebut yang memiliki validitas rendah. Pengujian validitas dilakukan

untuk mengetahui apakah tes yang akan digunakan dalam penelitian

dapat dan tidaknya mengukur tingkat ketepatan tes yaitu mengukur apa

yang hendak dan seharusnya diukur, maka dilakukan uji validitas soal.

Sebelum mengujikan instrument kepada selain sampel penelitian,

instrumen terlebih dahulu dilakukan uji validitas konstruk dan validatas

11Instrumen Tes Pilihan Berganda Dicantumkan Pada Lampiran Penelitian 12Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian… hlm. 211.

Page 11: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

75

isi yaitu dengan melakukan analisis butir soal dengan meminta pendapat

dari ahli (judgment experts) terhadap instrumen yang akan diuji. Para ahli

tersebut, diminta tanggapannya terhadap instrumen yang telah

dikonstruksi, mungkin melakukan perbaikan, dirombak secara total atau

tidak ada perbaikan.13

Para ahli (judgment experts) yang dimaksud adalah orang yang

memiliki komptensi dalam bidang tersebut, kepada orang profesional

(professional judgement), orang yang menekuni bidang tersebut guru dan

orang yang memiliki kompetensi untuk memberikan penilaian (interrate

judgement).14 Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Guru IPA

yang sudah lama menekuninya yaitu Yulia Distri Andini guru IPA kelas

V MI, Sumartiasih guru IPA MI Ma’arif I, Marjam Kepala MI Sunan

Gunung Jati dan Sri Yuliani Kepala MI Ma’arif I Sukun malang.

Untuk keperluan penilaian, kepada para penilai diberikan tabel

kisi-kisi penulisan soal, lembar soal, dan lembar penilaian. Penilaian

tersebut meliputi empat pilihan yaitu: Valid (V), Cukup Valid (CV),

Kurang Valid (KV) dan Tidak Valid (TV). Kemudian para penilai

diharapkan untuk memberikan komentar, saran terhadap butir soal.

Berdasarkan analisis instrumen yang dilakukan, dinyatakan bahwa

instrumen penelitian masih perlu direvisi lagi untuk kevalidan instrumen.

Setelah melakukan uji validitas konstruk dan validatas isi dengan

meninta pendapat dari ahli (judgment experts), maka selanjutnya

13Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 352. 14Perwanto, Istrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan , Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2007), hlm 126.

Page 12: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

76

instrument tersebut diuji cobakan kepada subjek selain subjek penelitian

yaitu siswa kelas 6 MI Sunan Gunung Jati dan MI Ma’arif I Sukun

Malang. Untuk mengetahui validitas uji intrumen yang dihubungkan

dengan kriteria digunakan suatu uji statistik, yaitu dengan teknik korelasi.

Teknik korelasi yang digunakan adalah menurut Suharsisni Arikunto

dengan memakai rumus product moment sebagai berikut:15

rXY =N ∑ XY − (∑X)(∑Y)

√{N ∑ X2 − (∑ x)2}{N ∑ Y2 − (∑ Y)2}

Setelah diperoleh keofisien korelasinya kemudian diuji juga

tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus t, dimana t-hitung >

dari t-tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk=N-2, maka soal

tersebut valid.

1.b Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah konsistensi bila mana tes tersebut diuji berkali-

kali hasilnya relatif sama, artinya setelah hasil tes yang pertama dengan

tes yang berikutnya dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikan.

Derajat hubungan ini ditunjukkan dengan koefesien reliabilitas yang

bergerak dari 0 sampai dengan 1. Jika koefesiennya semakin mendekati 1

maka semakin reliabel dan sebaliknya.

Setelah diketahui item instrumen yang valid, selanjutnya

dilakukan uji reliabilitas instrument yang berorientasi pada pengertian

bahwa tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data. Uji reliabilitas instrument

15 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian… hlm. 213.

Page 13: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

77

sendiri menggunakan koefisien Crobach Alpha menggunakan alat SPSS

Versi 16 For Windows. Suatu tes dikatakan reliable jika nilai r alpha yang

dihasilkan adalah positif dan lebih besar r tabel.

2. Observasi

Oebservasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan

secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena,

baik dalam situasi yang sebenarnya maupun yang dibuat untuk mencapai

tujuan tertentu.16 Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

melakukan pengamatan dan pencatatan fenomena kegiatan pembelajaran

dalam penerapan Media Card Sort Dan Strategi Learning Cycle. Untuk

memperoleh fenomena kegiatan pembelajaran dengan media card sort dan

strategi learning cycle, peneliti menggunakan beberapa item observasi yang

terstruktur berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditetapkan pada

lembar observasi sebagai landasan acuan pengamatan.17

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara dua belah pihak untuk

memperoleh data sesuai dengan tujuan yang dimaksud.18 Wawancara yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, dimana

peneliti melakukan wawancara dengan responden (guru dan siswa) dengan

mengajukan pertanyaan sesuai dengan indikator pertanyaan yang sudah

direncanakan terlebih dahulu. Adapun tujuan wawanacara dilakukan adalah

16Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur) , (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), hlm. 153. 17Dicantumkan dalam lampiran penelitian . 18 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),

hlm. 168.

Page 14: Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni

78

untuk mengetahui bagaimana penerapan media card sort dan strategi

learning cycle di MI Sunan Gunung Jati dan MI Ma’arif I Sukun Malang.

E. Analisis Data

Analisis data adalah pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam

pola, kategori dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema, analisis data

merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, setelah data

terkumpul lengkap, karena penelitian yang dilakukan adalah penelitian

kuantitatif maka data harus diolah dengan sistem pengolahan data kuantitatif

juga. Berdasarkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka

analisis data dapat dilakukan dengan Analisis Statistik. Adapun rencana

analisiss statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan program SPSS 16.

Dalam penelitian ini, data yang dianalisis adalah hasil nilai tes tertulis,

nantinya hasil analisis ini akan digunakan untuk menguji apakah ada

perbedaan prestasi siswa sebelum dan sesudah penelitian dilakukan. Kriteria

pengujian adalah jika signifikansinya < (lebih kecil) dari 0,05 maka Ho

ditolak, artinya ada perbedaan prestasi yang signifikan setelah strategi

learning cycle diterapkan dan apabila signifikansinya > (lebih besar) dari 0,05

maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan prestasi yang signifikan

setelah strategi learning cycle diterapkan di MI Sunan Gunung Jati dan MI

Ma’arif I Sukun Malang..