11
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Indonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra laut, yaitu jarur dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju ke India. Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (Kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang lewat di daerah mereka. Sejarah Perekonomian Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4 masa, yaitu: Masa Sebelum Kemerdekaan Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat bangsa- bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia. Sebelum merdeka setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami perubahan dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan kebijakan. Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan dibentuknya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris. Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi : · Hak mencetak uang · Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai · Hak menyatakan perang dan damai

perekonomian indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perekonomian indonesia

SEJARAH PEREKONOMIAN

INDONESIA

Indonesia adalah negara yang

memiliki letak geografis yang sangat

strategis, karena berada di antara dua benua

(Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik

dan Hindia), sebuah posisi yang strategis

dalam jalur pelayaran perdagangan antar

benua. Perdagangan saat itu mengenal

sebutan jalur sutra laut, yaitu jarur dari

Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat

Malaka menuju ke India. Perdagangan laut

antara India, Tiongkok, dan Indonesia

dimulai pada abad pertama sesudah masehi,

demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (Kekaisaran Romawi).

Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat

kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya

di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa,

mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya

dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu, karena mereka

justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang lewat di daerah mereka.

Sejarah Perekonomian Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4 masa, yaitu:

Masa Sebelum Kemerdekaan

Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat bangsa-

bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia. Sebelum merdeka

setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah Indonesia, diantaranya adalah Portugis,

Belanda, Inggris, dan Jepang.

Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami

perubahan dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya

oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan

kebijakan.

Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai perubahan

kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan dibentuknya Vereenigde Oost-Indische

Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda dengan

tujuan menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi

perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris.

Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain

meliputi :

· Hak mencetak uang

· Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai

· Hak menyatakan perang dan damai

Page 2: perekonomian indonesia

· Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri

· Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa” Hindia Belanda.

Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara telah dikuasai VOC.

Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai

permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.

Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi

kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain

disebabkan oleh :

· Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar

· Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar

· Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri

· Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit

Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif

Van Den Bosch dengan tujuan memproduksi berbagai komoditi yang diminta di pasar dunia.

Sistem tersebut sangat menguntungkan Belanda namun semakin menyiksa pribumi. Sistem

ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang

pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan

menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang

sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para bangsawan dalam

pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan politik Mataram–yaitu kewajiban

rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan tidak mendapat imbalan–dan memotivasi para

pejabat Belanda dengan cultuurprocenten (imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil

produksi yang masuk gudang).

Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah

mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah,

mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya

bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu

meningkatnya taraf hidup

Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum Humanis

Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi kearah yang lebih baik dengan

mendorong pemerintah Belanda mengubah kebijakkan ekonominya. Dibuatlah peraturan-

peraturan agrarian yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak

swasta untuk jangka 75 tahun dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak

boleh. Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi, tapi malah

menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang tidak diperlakukan layak.

Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan

oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Selain itu, dengan landrent, maka

penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang

diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar

untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari

negara penjajah.

Page 3: perekonomian indonesia

Pemerintah militer Jepang menerapkan kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi

untuk mendukung gerak maju Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya terjadi perombakan

besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi

bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan

militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama.

Masa Orde Lama

a) Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi

yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada

Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai

pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu

perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.

Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai kegiatan,

diantaranya :

1. Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan persetujuan Badan

Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional

yang akan dikembalikan dalam jangka waktu 40 tahun.

2. Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade Coorporation (BTC) berhasil

mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan Ciberon yang mengangkut

kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas oleh angkatan laut Belanda.

3. Konferensi Ekonomi, Konferensi yang membahas mengenai peningkatan hasil

produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang, serta status dan administrasi

perkebunan asing.

4. Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan anjuran memperbanyak kebun

bibit dan padi ungul, mencegah penyembelihan hewan-hewan yang membantu dalam

pertanian, menanami tanah terlantar di Sumatra, dan mengadakan transmigrasi.

5. Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi Nasional, mengaktifkan dan

mengajak partisipasi swasta dalam upaya menegakkan ekonomi pada awal

kemerdekaan.

6. Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia,

7. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group)

8. Sistem Ekonomi Ali-Baba

b) Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi masih

belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk

kondisi perekonomian Indonesia.

Page 4: perekonomian indonesia

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:

1. Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengurangi jumlah uang

yang beredar agar tingkat harga turun

2. Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu menumbuhkan wiraswasta pribumi agar bisa

berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional

3. Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-

Belanda.

c) Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem

demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme

(segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki

keadaan ekonomi Indonesia. Akibatnya adalah :

1. Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas 25.000

dibekukan

2. Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis

Indonesia dengan cara terpimpin

3. Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter

Masa Orde Baru

Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Program

pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan

pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam

sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha

nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi

campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari

salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara

terbatas.

Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin

dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian

pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda,

penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola

umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut

Pelita.

Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka

kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan

dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah

juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB.

Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan

sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan

antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri.

Page 5: perekonomian indonesia

Disamping itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi,

kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa

diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil.

Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara

fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang

merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk.

Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan

menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

Masa Orde Reformasi

Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi

peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan

fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru. Kebijakan yang menjadi perhatian

adalah cara mengendalikan stabilitas politik. Sampai pada masa kepemimipinan presiden

Abdurrahman Wahit, Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepemimpinan

presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde

baru masih belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya

KKN, inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang

menjadi masalah polemik bagi perekonomian Indonesia.

Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan

hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :

1. Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3

dan mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.

2. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam

periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-

kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut berhasil menaikan

partumbuhan ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan

kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.

Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono

Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi

BBM, yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM

dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung

peningkatan kesejahteraan masyrakat. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang

kedua yakni BLT bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT

tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah

sosial. Kebijkan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah

mengandalkan pembangunan infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang

mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak

investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.

Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF

Page 6: perekonomian indonesia

sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia tidak lagi mengikuti

agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.

Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini :

Sebagian orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang lebih condong

ke barat atau disebut sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem yang membebaskan segala

macam bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan ekonomi yang dilakukan

oleh rakyat. Mereka semua mendapat hak yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan.

Intinya adalah sistem ini semua bebas melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum

pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi sehingga

membuat yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam,

kesenjangan sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem ekonomi liberal

atau kapitalis yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal. Indikasi sistem perekonomian

Indonesia diarahkan untuk mengikuti mekanisme pasar disamping dominasi kekuatan

korporasi swasta yang semakin menguat. Sistem neo-liberal ini semakin subur manakala bola

salju globalisasi semakin memasuki berbagai sendi-sendi kehidupan. Semula globalisasi

masih terkait dengan bidang informasi dan komunikasi, namun bola salju globalisasi semakin

membesar dan menggulung bidang lainnya termasuk sektor ekonomi,politik. Contohnya saja

Harga BBM sudah didesak agar secara bertahap mengikuti harga internasional. Di Indonesia

sendiri dapat dihitung para konglomerat yang menguasai perekonomian, itu hanya ada

segelintir orang saja. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem kapitalis.

Sebenarnya sistem inilah yang dijalan kan di Indonesia walaupun pemerintah tidak

mengakuinya secara terbuka.

Masuknya Sistem tersebut dapat kita lihat dari beberapa Indikator yaitu :

1. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga

barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.

2. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs

rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.

3. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah

semakin berkurang.

4. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang

semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.

Dampak positif yang di timbulkan dari sistem kapitalis ini yaitu dari aspek permodalan,

kita dapat dengan mudah mendapatkan modal dengan cepat dari investor asing sedangkan

dampak negatif dari sistem ini banyak terjadi masalah-masalah seperti pengangguran,

kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang tinggi.

Namun meskipun demikian, bagi saya pribadi perekonomian Indonesia bisa dikatakan

cukup memperlihakan peningkatan yang bisa dibanggakan. Terlihat pada saat terjadi krisis

global, dimana banyak negara di dunia mengalami krisis namun tidaklah demikian di

Indonesia. Indonesia masih bisa bertahan dari krisis ekonomi. Walaupun masih dapat

bertahan, sudah seharusnyalah pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sadar untuk

memperbaiki perekonomian Indonesia yang lebih baik lagi dengan memberantas KKN,

memangkas pengeluaran pemerintah, membuka lapangan pekerjaan, dan lebih memperhatian

Page 7: perekonomian indonesia

rakyat demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada intinya kerjasamalah yang

dibutuhkan bangsa ini untuk mewujudkan tujuan tersebut.

pendapat lain, Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang

meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat

melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per

tahun indonesia mampu memberikan kemajuan.ekonomi makro yang sangat berpengaruh

dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat

dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian.

Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.

Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan

pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan

ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen.

Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-

6,5 persen.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan

Komisi XI (membidangi keuangan dan perbankan) DPR, Senin (14/2). “Prospek

perekonomian ke depan akan terus membaik dan diperkirakan akan lebih tinggi,” kata

Darmin.

Dia mengatakan, permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja

perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi, juga akan tumbuh pesat. Ia

menambahkan, Indonesia sudah melalui tantangan yang di 2010. Dengan pertumbuhan

ekonomi yang cukup baik di tahun lalu, yakni 6,1 persen, akan mempermudah mencapai

target pertumbuhan di 2011. Meski demikian, inflasi tinggi masih akan menjadi tantangan

serius di tahun ini.

Kondisi Perekonomian Indonesia Dilihat dari PDB

Pendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18 dari 20

negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang masuk ke

dalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kelima negara Asia tersebut adalah Jepang

(urutan ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15).

Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga. Apalagi,

dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan Indonesia di

urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar.

Pihak Swasta

Adanya lembaga – lembaga swadaya masyarakat, seperti Dompet Dhu’afa, bekerja

sama dengan Institut Kemandirian yang berusaha mencetak kaum muda berpotensi meenjadi

hebat sebagai pejuang ekonomi adalah cara salah satu membuat pemerataan pertumbuhan

ekonomi dapat dirasakan oleh semakin banyak rakyat Indonesia.

Pihak Pemerintah

Sinergi antar kementrian harus dibuat semakin solid dan saling mendukung sehingga

tidak tumpang tindih dan lebih banyak bermanfaat bagi masyarakat. Kampanye pembentuka

Page 8: perekonomian indonesia

jiwa kewirausahaan , seperti seminar bertaraf internasional\, adalah salah satu jalan

membangkitkan potensi jiwa – jiwa pejuang ekonomi yang pantang menyerah dan penuh

kreativitas tinggi.

Dampak Globalisasi ekonomi positif dan dampak globalisasi negatif menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dalam dunia usaha. Ketika kita berfikir menjadi pengusaha dan

memanfaatkan setiap peluang usaha yang kita miliki sebenarnya saat itu kita masuk kedalam

sebuah sistem ekonomi dan yang paling populer adalah sistem ekonomi kapitalis yang

menjadi bagian integral dari proses globalisasi. Ada banyak pengertian globalisasi yang

secera umum mempunyai kemiripan salah satu pengertian globalisasi adalah proses yang

melintasi batas negara di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling

berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain .

Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif dan juga

dampak negatif, terlepas dari pendapat pro globalisasi ekonomi dan kontra globalisasi

ekonomi kita akan mencoba menelaah secara sederhana dampak postif globalisasi ekonomi

dan dampak negatif globalisasi ekonomi.

Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas dan daya saing

dengan semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya

kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis

ditengah persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan

keharusan berinivasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam negeri

yang handal dan berkualitas.

Disisi lain kondisi dimana kapababilitas daya saing yang rendah dan ketidakmampuan

Indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk begi perekonomian negeri

ini, hal ini akan mendatangkan berbaga dampak negatif globalisasi ekonomi seperti

membajirnya produk2 negeri asing seperti produk cina yang akhirnya mamatikan produksi

dalam negeri, warga negara Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah

sedangkan pekerjaan pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan

sudah barang tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin habis

karena gelombang pekerja asing.

Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi ketersediaan

akses dana akan semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi secara

langsung seperti pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan kerja. hanya saja

dampak positif ini akan berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak mampu mengelola aliran

dana asing, akan terjadi justru penumpukan dana asing yang lebih menguntungkan pemilik

modal dan rawan menimbulkan krisis ekonomi karena runtuhnya nilai mata uang Rupiah.

Belum lagi ancaman dari semakin bebas dan mudahnya mata uang menjadi ajang spekulasi.

Bayangkan saja jika sebuah investasi besar dengan meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar

tiba2 ditarik karena dianggap kurang prospek sudah barang tentu hal ini bisa memengaruhi

kestabilan ekonomi.

Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi semakin mudahnya diperoleh barang

impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi

juga bisa terbuka sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat

karena kita cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang

di kuasai Jepang, Indonesia hanya pasar dan keuntungan penjualan dari negeri kita akan

Page 9: perekonomian indonesia

dibawa ke Jepang memperkaya bangsa Jepang. Dampak positif globalisasi ekonomi dari

aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang

pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.

Globalisasi dan liberalisme pasar dikampayekan oleh para pengusungnya sebagai cara

untuk mencapai standar hidup yang lebih tinggi, namun bagi para penentangnya globalisasi

hanya kedok para kapitalis yang akan semakin melebarnya ketimpangan distribusi

pendapatan antar negara kaya dengan negara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital

yang lebih besar dengan menciptakan pasar global terutama di dunia ketiga yang diyakini

tidak akan mampu memenuhi standar tinggi produk global akan membuka peluang terjadinya

penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. So

pilihan akan keblai kekita mana yang kita pilih Dampak Globalisasi ekonomi positif atau

dampak globalisasi negatif.

Perkembangan Ekonomi di Tahun 2015

Awal tahun 2015 menjadi momentum tepat untuk memprediksi kondisi perekonomian

Indonesia kedepan. Sebagai salah satu negara yang baru saja mengalami perombakan politik,

serangkaian kebijakan baru tentunya akan

mempengaruhi proyeksi ekonominya. Meskipun laju

perekonomian di tahun lalu mengalami perlambatan,

namun sejumlah ahli dan ekonom justru memprediksi

bahwa di tahun 2015 perekonomian Indonesia akan

mengalami peningkatan. Bagaimana hal ini dapat

terjadi? Bahkan ditengah kondisi ekonomi internasional

yang terbilang pesimis dalam beberapa tahun terakhir?

Berikut ini sejumlah data yang dikumpulkan dari data-

data Bank Indonesia dan sejumlah kalangan mengenai

perkembangan ekonomi di tahun 2015.

Pada pertengahan Januari lalu, Bank Indonesia

menetapkan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,75%, dengan suku bunga Lending

Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 8,00% dan 5,75%.

Kemudikan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di

2014 dan prospek ekonomi 2015 dan 2016 yang menunjukkan bahwa kebijakan tersebut

masih konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4±1% pada

2015 dan 2016, dan mendukung pengendalian defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih

sehat.

Mengacu pada evaluasi terhadap perekonomian di tahun lalu, di tahun ini Bank

Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia semakin baik, dengan pertumbuhan

ekonomi yang lebih tinggi dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, ditopang oleh

perbaikan ekonomi global dan semakin kuatnya reformasi struktural dalam memperkuat

fundamental ekonomi nasional.

Perekonomian Indonesia tahun 2014 diprakirakan tumbuh sebesar 5,1%, melambat

dibandingkan dengan 5,8% pada tahun sebelumnya. Dari sisi eksternal, perlambatan tersebut

terutama dipengaruhi oleh ekspor yang menurun akibat turunnya permintaan dan harga

komoditas global, serta adanya kebijakan pembatasan ekspor mineral mentah. Meskipun

Page 10: perekonomian indonesia

ekspor secara keseluruhan menurun, ekspor manufaktur cenderung membaik sejalan dengan

berlanjutnya pemulihan AS. Dari sisi permintaan domestik, perlambatan tersebut didorong

oleh terbatasnya konsumsi pemerintah seiring dengan program penghematan anggaran.

Sementara itu, kegiatan investasi juga masih tumbuh terbatas. Kinerja pertumbuhan

ekonomi yang masih cukup tinggi terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap

solid. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh

pada kisaran 5,4-5,8%. Berbeda dengan 2014, di samping tetap kuatnya konsumsi rumah

tangga, tingginya pertumbuhan ekonomi di 2015 juga akan didukung oleh ekspansi konsumsi

dan investasi pemerintah sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung

kegiatan ekonomi produktif, termasuk pembangunan infrastruktur.

Dari Segi Properti

Dan tidak kalah seksinya jika membahas perkembangan ekonomi dari segi properti,

seperti psatnya pertumbuhan pusat perbelanjaan di JABODETABEK dan beberapa kota besar

seperti Bandung dan Surabaya. Berdasarkan riset Boston Consulting Group, Indonesia saat

ini memiliki 45 juta orang yang tergolong dalam kelas menengah yang memiliki kebiasaan

membelanjakan uangnya di luar kebutuhan utama, hal inilah yang memicu pertumbuhan

pusat perbelanjaan tersebut. Namun tidak berhenti di pertumbuhan pusat perbelanjaan saja.

Pertumbuhan positif pun diperkirakan akan dialami semua bagian sektor seperti apartemen,

perkantoran komersial, hotel, maupun kawasan industri.

Dari Segi Industri Petrokimia

Industri petrokimia di Indonesia masih dalam tahap berkembang. Konsumsi per kapita

saat ini rendah dibandingkan dengan Negara lainnya di ASEAN. Meskipun permintaan yang

rendah, namun tingkat pertumbuhan yang terjadi tergolong sehat pada 5 – 8% per tahun yang

diperkirakan akan maju.

Dari Segi Gas Alam

Indonesia memproduksi sekitar 3 triliun kubik gas alam setiap tahunnya dan itu

mengalami pertumbuhan baik sekitar 2,5 – 3,0% setiap tahunnya. Gas alam menyumbang

25% dari pasokan energy dalam negeri. Indonesia sendiri merupakan salah satu eksportir

terbesar gas alam cair di dunia. Permintaan domestik untuk gas alam diperkirakan akan lebih

besar dari pasokan domestic di tahun-tahun mendatang karena produsen gas dapat menuntut

harga yang lebih tinggi di pasar internasional.

sumber:

http://www.anneahira.com/kondisi-perekonomian-indonesia-saat-ini.htm

http://dwi-ardianto.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-saat-ini.html

http://www.peluangusahabisnisonline.com/2011/03/dampak-globalisasi-ekonomi-positif-

dan.html

Page 11: perekonomian indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran

http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab8-masalah-pokok-

perekonomian_indonesia.pdf

http://fderry85.blogspot.com/2012/04/masalah-masalah-pokok-perekonomian.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi

http://www.inekriestianti.blogspot.com

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-

perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf

http://onlinebuku.com/2009/03/06/sejarah-perekonomian-indonesia/

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090411185823AAjhb

http://www.lamudi.co.id/journal/perkembangan-ekonomi-di-tahun-2015/

https://restyresty.wordpress.com/2012/06/06/sejarah-perekonomian-indonesia/

https://caturdj.wordpress.com/perekonomian-indonesia-saat-ini/