26
Asistensi PI Pertemuan 1 Pengantar Perekonomian Indonesia Jahen Fachrul Rezki [email protected]

Pengantar Perekonomian Indonesia

  • Upload
    jahenfr

  • View
    2.616

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengantar Perekonomian Indonesia

Asistensi PI Pertemuan 1Pengantar Perekonomian Indonesia

Jahen Fachrul [email protected]

Page 2: Pengantar Perekonomian Indonesia

Pendahuluan• Ketua Kelas: Faris Marino• Email PI: [email protected] Password:auditorium• Email Kelas??• PR dan asistensi termasuk komponen nilai asistensi (15%)• PR dari dosen dikumpulkan setiap asistensi (?), tulisan

tangan/ketik (?).• Pembagian kelompok (1 kelompok @ 4 orang)• Ada PR individu (buat tulisan max 2 halaman tiap 2 minggu

dgn tema yg ditentukan setiap asistensi)• Akan ada quiz dalam beberapa kali asistensi tanpa

pengumuman terlebih dahulu.

Page 3: Pengantar Perekonomian Indonesia

Buku Bacaan (Tambahan)

• Hal Hill. (2000). The Indonesian Economy: Cambridge University Press.

• Thee Kian Wie (ed). Pelaku Berkisah Ekonomi Indonesia 1950-an sampai 1990-an: Penerbit Buku Kompas

• Bruce Glassburner (ed). (2007). The Economy of Indonesia: Selected Readings: Equinox Publishing.

• Houben et al. (2002). The Emergence of a National Economy: An Economic History of Indonesia, 1800-2000:Univ of Hawaii Pr.

• Bulletin Of Indonesian Economics Studies (BIES), khususnya bagian Survey of Recent Developments

Page 4: Pengantar Perekonomian Indonesia

Web

• http://voxeu.org/• http://www.project-syndicate.org/• http://www.economist.com/

Page 5: Pengantar Perekonomian Indonesia

A 1960s Basket Case

Any person who entertains the idea that Indonesian society is experiencing a favourable economic situation inguilty of lack of intensive study... If we fulfil all our [foreign debt] obligations, we have no foreign exchange left to spend for our routine needs... In 1965 prices in general rose by more than 500 per cent... In the 1950s the state budget sustained deficits of 10 to 30 per cent of receipts and in the 1960s it soared to more than 60 per cent. In 1965 it even reached 300 per cent. (Sultan Hamengkubuwono IX, quoted in J. Panglaykinm and H.W. Ardnt, 1966, pp. 3, 19)

Page 6: Pengantar Perekonomian Indonesia

Indicators of Economic Development, 1960-65

1960 1961 1962 1963 1964 1065

1 NDP (Rp Billion, 1960 prices) 391 407 403 396 407 430

2 Per capita income, % change -1.6 1.7 -3.0 -4.0 0.3 3.2

3 Money Supply (M1): % Increase 37 41 101 94 156 302

4 % Increase due to budget deficit 19 134 97 115 104 90

5 Budget Deficit as % of expenditure 17 30 39 51 58 63

6 Inflation (CPI, % Increase) 20 95 156 129 135 594

Source: Report of Bank Indonesia for the Financial Years 1960-65 (1967)

Page 7: Pengantar Perekonomian Indonesia

Indonesia – Then and NowIndicators Mid-1960s Early 1990s

Real GDP per capita (1965) (1991)

Growh (approximately, %) 0 5

$1991 190 610

Shares of GDP (1961) (1990)

Agriculture 53 19

Industry 11 40

Manufacturing 8 21

Employment: % in Agriculture 73% (1961) 50% (1990)

Industry: % of food and rubber produce in total manufaturing 60 (1963) 12 (1986)

Investment: Gross domestic investment as %of GDP 8 35

Monetary Conditions

Inflation (% of Increase) >500 5-10

Broad money/GDP (%) 7 46

Source: World Bank

Page 8: Pengantar Perekonomian Indonesia

Apa itu Perekonomian Indonesia?

• Usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ditunjukkan dengan penurunan indikator kemiskinan, tingkat pengangguran, dan peningkatan indikator daya saing nasional.

• Pembahasan dimulai dari pembahasan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan konteks perkembangan makroekonomi Indonesia

Page 9: Pengantar Perekonomian Indonesia

Konsep dan Analisis Sistem Neraca

• 4 Neraca utama• Produk Domestik Bruto (PDB), • Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN), • Neraca Pembayaran, • Neraca Moneter.

Page 10: Pengantar Perekonomian Indonesia

PDB/GDP

• Jumlah dari nilai tambah keseluruhan sektor dalam perekonomian atau nilai dari produksi barang dan jasa akhir dalam perekonomian pada kurun waktu tertentu

• Kata kunci: Jumlah, nilai tambah (value added), produksi barang dan jasa akhir, periode tertentu.

Page 11: Pengantar Perekonomian Indonesia

Cara perhitungan PDB (1)

• Perhitungan PDB bisa dengan 3 cara:1. Lapangan usaha/sektor produksi2. Pengeluaran3. Pendapatan/balas jasa faktor produksi

Page 12: Pengantar Perekonomian Indonesia

Cara Perhitungan PDB (2)

• Lapangan Usaha/Sektor Produksi– Penjumlahan Nilai Tambah Bruto (NTB) di setiap

sektor lapangan usaha.– NTB merupakan Nilai Produksi Bruto (NPB)

dikurangi Nilai Input Antara (NIA)

NTB = Σ [Nilai Produksi Bruto-Nilai Input Antara]

Page 13: Pengantar Perekonomian Indonesia

Cara Perhitungan PDB (3)

ContohKayu = Rp 10Diubah menjadi papan = Rp 100Diubah menjadi lemari = Rp 200

NTB = (10-0) + (100-10) + (200-100)NTB = 10 + 90 + 100NTB = 200 = Nilai Barang Akhir

Page 14: Pengantar Perekonomian Indonesia

Cara Perhitungan PDB (4)

• Pengeluaran– Penjumlahan elemen-elemen pengeluaran

DimanaCp = Konsumsi Swasta Ig = Investasi

PemerintahCg = Konsumsi Pemerintah X = EksporIp = Investasi Swasta M = Impor

PDB = Cp + Cg + Ip + Ig + X-M

Page 15: Pengantar Perekonomian Indonesia

Cara Perhitungan PDB (5)

• Pendapatan/Balas Jasa Faktor Produksi– Penjumlahan Balas Jasa dari faktor-faktor

produksi

PDB = f(wage, rent, interest, profit)PDB = Upah dan Gaji + Surplus Usaha + Pajak-

Subsidi

Page 16: Pengantar Perekonomian Indonesia

PDB Nominal vs Riil• PDB Nominal

– Merujuk pada nilai PDB dengan memperhatikan pengaruh harga

– Disebut sebagai PDB atas harga berlaku– Digunakan untuk menghitung share/kontribusi/peranan

sektor tertentu terhadap GDP• PDB Riil

– Mengoreksi angka PDB nominal dengan tidak memasukkan pengaruh harga

– Disebut sebagai PDB atas harga konstan– Digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi

(output, menghilangkan pengaruh antar waktu)

Page 17: Pengantar Perekonomian Indonesia

Keterbatasan dari Pengukuran PDB• Semua transaksi yang tidak masuk ke dalam

pasar tidak dihitung– Mis: aktifitas pertanian atau kegiatan rumah tangga

• Kualitas tidak mampu direfleksikan antar waktu– Komputer yang diproduksi lima tahun lalu kualitasnya

pasti tidak sama dengan kondisi sekarang• Kegiatan yang menimbulkan “bads” tidak

dihitung– Mis: Polusi, kriminalitas, macet (?)

• Kegiatan Ilegal tidak dihitung– Mis: black market

Page 18: Pengantar Perekonomian Indonesia

ICOR (Incremental Capital Output Ratio)

• Suatu besaran yang menunjukkan besarnya tambahan kapital (Investasi) baru yang dibutuhkan untuk menambah satu output

• Cara menghitungICOR 2001-2004 =

(PMTDB 00+01+02+03)/PDB(04)-PDB(00)

Page 19: Pengantar Perekonomian Indonesia

Contoh ICOR

tahun investasi /PMTDB GDP (konstan)

2000 275.881 1.389.769

2001 293.793 1.440.406

2002 307.585 1.505.216,4

2003 309.431 1.577.171

2004 354.865,6 1.656.516,5

2005 393.500,5 1.750.815,2

2006 403.719,2 1.847.126,7

2007 441.614,0 1.963.091,8

2008 493.222,5 2.082.128,7

Page 20: Pengantar Perekonomian Indonesia

Inflasi

• Inflasi– Peningkatan harga-harga secara umum dalam

jangka waktu tertentu

• Penyebab Inflasi– Demand Pull Inflation (e.g. Lawson Boom, too

much money chasing too few goods)– Cost Push Inflation (e.g. Oil crisis)

Page 21: Pengantar Perekonomian Indonesia

Cara perhitungan Inflasi

• IHK• PDB Deflator• Perbedaan

– IHK berdasarkan barang jasa yang dibeli konsumen, PDB Deflator perusahaan dan pemerintah

– PDB Deflator tidak bisa menangkap perubahan harga pada barang impor karena tidak melalui proses produksi, IHK menghitungnya

– IHK memakai Laspeyers sedangkan PDB Deflator Paasche– IHK mengabaikan efek substitusi, Deflator lebih fleksible

Page 22: Pengantar Perekonomian Indonesia

Inflation• Headline Inflation

– Inflasi yang dikenal dengan menggunakan IHK Standar

• Core Inflation– Tidak memasukkan perubahan harga dari barang yang berfluktuasi pada

jangka pendek. Ex: excluded (fruits, vegetables, gasoline, fuel oil, natural gas,mortgage interest, inter-city transportation, and tobacco products)

• Volatile Goods Inflation– fruits, vegetables, gasoline, fuel oil, natural gas,mortgage interest, inter-city

transportation, and tobacco products

• Administered Price Inflation– Inflasi yang disebabkan adanya penetapan harga (Pricing power inflation).

Mis: ketika bisnis perumahan menaikkan harga, industri memutuskan untuk meningkatkan harga barang produksi

Page 23: Pengantar Perekonomian Indonesia

Pengangguran

• Unemployment rate diukur dari jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan dan yang mencari pekerjaan dibandingkan dengan angkatan kerja

• Labor Force (Angkatan kerja) merupakan semua usia kerja baik yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan

• BPS mengukur dengan melakukan Sakernas Survei Angkatan Kerja Nasional)

Page 24: Pengantar Perekonomian Indonesia

Beberapa Konsep (BPS, 2009)

• Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih) yang bekerja, punya pekerjaan namun tidak bekerja, dan pengangguran

• Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh/membantu memperoleh penghasilan/keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus

• Jumlah jam kerja adalah seluruh jam kerja yang digunakan dikurangi jam istirahat atau untuk kegiatan di luar pekerjaan

Page 25: Pengantar Perekonomian Indonesia

Tugas 2 dan 3 (Kelompok)

1. Tunjukkan jumlah penduduk di atas 15 tahun, angkatan kerja, serta bukan angkatan kerja tahun 2010

2. Analisis angka pengangguran Indonesia 1998-2005 dan 2006-2010

3. Silakan hitung kontribusi dan perubahan komponen (baik pendapatan maupun pengeluaran) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009-2010

Page 26: Pengantar Perekonomian Indonesia

Tugas Individu

• Tulis opini berdasarkan komponen makroekonomi di bawah ini dan hubungkan dengan kondisi Indonesia sekarang (pilih salah satu):– GDP/Economic Growth– Inflation– ICOR– Unemployment

• Maksimal 2 halaman, diketik, dan dikirim ke [email protected] tgl 3 Oktober pukul 23.59