Upload
yorim
View
182
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
SOCIOLOGY PARADIGMBURELL AND MORGAN (1978)
Functionalist/PositivistSociological Positivism
InterpretiveGerman Idealism
Radical Humanist Radical Structuralist
objectivesubjective
the sociology of social change
the sociology of regulation change
integrative theory
social system theory
objecitivisminteractionism and
social action theoryphenomenological sociology
hermeuneticsphenomenology
s
o
l
i
p
s
i
s
m
french
existensialism
critical theory
anarchistic
individualism
contemporary
mediteranian marxism
conflict theory
rusian social
theory
PARADIGMA POSITIF
Apabila kita memiliki pertanyaan Apa (what) terhadap fenomena akuntansi yang terjadi, maka kita perlu melakukan penjelasan (to explain) dan memprediksikannya (to predict) melalui pendekatan (metode riset) statistik (kuantitatif).
Penelitian positif memiliki beberapa cirikhas, seperti Obyektif, berjarak denganfenomena yang diteliti, Terstruktur, Numbers, Rasional, Kasualitas, Empiris, Logis, Konkrit
PARADIGMA INTERPRETIF
Apabila kita memiliki pertanyaan Mengapa (why) terhadap fenomena akuntansi terjadi dan apayang terjadi di dalamnya serta kita inginmelakukan interpretasi praktik akuntansisecara langsung, maka kita perlu pendekatan(metode riset) verstehen (pemaknaan realitassecara kualitatif).
Penelitian interpretif memiliki beberapa cirikhas, yaitu subyektif, masuk dalam fenomena, tidak terstruktur, tidak mementingkan angka, Irasional, menggunakan rasa/emosi/batin, empiris, tidak logis, tidak konkrit
PARADIGMA KRITIS
Apabila kita resah dengan kenyataan akuntansiyang tidak sesuai dengan pemikiran kita daningin melakukan perubahan akuntansi, kitadapat melakukan pendekatan perubahan(kritis)
Pertanyaan utamanya adalah Bagaimana (how) Perubahan dapat dilakukan pada tataran
kesadaran akuntan (kritis humanis) atau, kelembapada tataran organisasigaan ataumodel akuntansinya (kritis struktural).
Kritis humanis – Perubahan melaluisubyektifitas
Kritis struktural – Perubahan melaluiobyektifitas
PARADIGMA POSTMODERN
Apabila kita ingin membuat bentuk-bentukakuntansi baru (New Accounting) baik itumenggunakan akuntansi yang ada denganpenambahan nilai-nilai dari luar akuntansi, atau membuat akuntansi yang benar-benarbaru sesuai dengan nilai yang kita pahamisebagai kebenaran untuk kemajuanakuntansi, maka kita perlu pendekatan(metode riset) akuntansi baru.
Paradigma ini dapat pula dengan melakukanekstensi atas Paradigma modern yang ada(positif, interpretif dan kritis), sepertimemasukkan nilai-nilai culture (budaya lokal) counter culture (melihat konspirasi culture dominan)
PARADIGMA RELIGIUS
Apabila kita ingin melakukan penelitian
dengan menggunakan perspektif agama
(wahyu), maka yang perlu dilakukan adalah
menyatukan aspek obyektifitas,
subyektifitas, sekaligus wahyu.
Menyatukan rasio, emosi/batin/rasa, dan
wahyu dalam proses penelitian.
Wahyu sebagai sumber utama penelitian
dengan dukungan rasio/rasa