Transcript
Page 1: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIANPEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

REPUBLIK INDONESIA

Partner of

Page 2: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIANPEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

REPUBLIK INDONESIA

Partner of

Supervisi dalam

Perlindungan Anak dan Keluarga

Modul

Page 3: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIANPEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

REPUBLIK INDONESIA

Partner of

Supervisi dalam

Perlindungan Anak dan Keluarga

Modul

Page 4: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Our mission is to inspire breakhthroughs in the way the world treat children and to achieve immediate and lasting change their lives

Our values:

Accountability

Ambition

Collaboration

Creativity

Integrity

© Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children 2018

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Penulis:

Andri Yoga Utami

Berryl Permata

Rendiansyah Putra Dinata

Yanti Kusumawardhani

Zaldy Zulkifli

Ilustrator:

Firman Kartawijaya

Editor:

Ami Maryami

Tata Sudrajat

Dipublikasi oleh:

Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

[email protected]

Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children

Jl. Bangka IX No. 40 A,B. RT 1/RW 10, Pela Mampang, Mampang Perapatan.

SAMBUTAN

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Page 5: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Our mission is to inspire breakhthroughs in the way the world treat children and to achieve immediate and lasting change their lives

Our values:

Accountability

Ambition

Collaboration

Creativity

Integrity

© Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children 2018

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Penulis:

Andri Yoga Utami

Berryl Permata

Rendiansyah Putra Dinata

Yanti Kusumawardhani

Zaldy Zulkifli

Ilustrator:

Firman Kartawijaya

Editor:

Ami Maryami

Tata Sudrajat

Dipublikasi oleh:

Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

[email protected]

Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of Save the Children

Jl. Bangka IX No. 40 A,B. RT 1/RW 10, Pela Mampang, Mampang Perapatan.

SAMBUTAN

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Page 6: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

SAMBUTAN

DIREKTUR REHABILITASI SOSIAL ANAK KEMENTERIAN SOSIAL R.I.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

SAMBUTAN

KETUA DEWAN PENGURUS YAYASAN SAYANGI TUNAS CILIK

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 7: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

SAMBUTAN

DIREKTUR REHABILITASI SOSIAL ANAK KEMENTERIAN SOSIAL R.I.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

SAMBUTAN

KETUA DEWAN PENGURUS YAYASAN SAYANGI TUNAS CILIK

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 8: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Halaman

1

11

29

DAFTAR ISI

Sambutan-sambutan

Ucapan terima kasih

Pengantar

Daftar isi

BAB I PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

BAB II RANCANG BANGUN PELATIHAN

BAB III BAHAN BACAAN

Daftar pustaka

Lampiran

i

i

i

i

74

BAB I

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Pengantar

Kompleksitas permasalahan perlindungan anak di Indonesia saat ini

perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia

(SDM) yang memberikan pelayanan langsung kepada anak. Supervisi

merupakan salah satu solusi dalam upaya peningkatan kualitas SDM

yang bekerja secara langsung dengan anak. Melalui supervisi,

Supervisor sebagai pihak yang mensupervisi maupun Supervisee

sebagai pihak yang disupervisi akan memperoleh pembelajaran

selama proses supervisi itu berlangsung. Hal ini dikarenakan

supervisi merupakan suatu interaksi terencana antara Supervisor

dan Supervisee dalam satu lingkungan yang mendukung sehingga

tercipta suatu proses reflektif dan analisa kritis terkait layanan yang

diberikan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 9: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Halaman

1

11

29

DAFTAR ISI

Sambutan-sambutan

Ucapan terima kasih

Pengantar

Daftar isi

BAB I PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

BAB II RANCANG BANGUN PELATIHAN

BAB III BAHAN BACAAN

Daftar pustaka

Lampiran

i

i

i

i

74

BAB I

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Pengantar

Kompleksitas permasalahan perlindungan anak di Indonesia saat ini

perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia

(SDM) yang memberikan pelayanan langsung kepada anak. Supervisi

merupakan salah satu solusi dalam upaya peningkatan kualitas SDM

yang bekerja secara langsung dengan anak. Melalui supervisi,

Supervisor sebagai pihak yang mensupervisi maupun Supervisee

sebagai pihak yang disupervisi akan memperoleh pembelajaran

selama proses supervisi itu berlangsung. Hal ini dikarenakan

supervisi merupakan suatu interaksi terencana antara Supervisor

dan Supervisee dalam satu lingkungan yang mendukung sehingga

tercipta suatu proses reflektif dan analisa kritis terkait layanan yang

diberikan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 10: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Fenomena di Indonesia beberapa tahun terakhir ini menunjukkan

bagaimana anak-anak di Indonesia belum dapat terlindungi secara

maksimal. Data Survey Kekerasan Terhadap Anak (SKTA) yang

dilakukan oleh Kementerian Sosial R. I. bersama lembaga lainnya

pada tahun 2013 menunjukkan bahwa, sebanyak 3 juta anak atau 1

dari 4 anak laki-laki berusia 13 s.d 17 tahun mengalami kekerasan fisik;

1.4 juta atau 1 dari 8 anak mengalami kekerasan emosional; dan

900.000 atau 1 dari 12 anak mengalami kekerasan seksual.

Sedangkan untuk anak perempuan yang juga berusia 13 s.d 17 tahun,

1.5 juta anak atau 1 dari 7 anak pernah mengalami kekerasan fisik; 1.2

juta atau 1 dari 9 anak mengalami kekerasan emosional; dan 600.000

atau 1 dari 19 anak mengalami kekerasan seksual. Kondisi ini

diperparah dengan sebanyak 78.7% anak laki-laki dan 85.1% anak

perempuan berusia 13 s.d 17 tahun tidak mengetahui kemana mereka

harus melapor apabila mereka menjadi korban kekerasan/ perlakuan

salah.

Pemerintah telah membuat berbagai program dalam merespon

permasalahan terkait perlindungan anak di Indonesia. Kementerian

Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (KPPPA) merupakan leading sektor penanganan

masalah pengasuhan dan perlindungan anak baik pencegahan

maupun penanganan kasus. Kemensos memiliki program prioritas

Program Keluarga Harapan (PKH) melalui Direktor Jenderal

Perlindungan dan Jaminan Sosial (Dirjen Linjamsos) dan Program

Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) melalui Dirjen Rehabilitasi Sosial,

adapun KPPPA dibawah Deputi Tumbuh Kembang memiliki Program

PUSPAGA dan melalui Deputi Perlindungan Anak memiliki program

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (P2TP2A) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Program tersebut

masih memerlukan upaya untuk peningkatan kualitas pelayanan

maupun peningkatan kualitas SDM – khususnya untuk Pendamping

dan Supervisor PKH; Sakti Peksos PKSA; Tenaga Kesejahteraan

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sosial; Pendamping P2TP2A dan UPTD PPA yang merupakan ujung

tombak bagi upaya penanganan kasus.

Untuk merespon hal diatas, Kemensos bersama dengan Yayasan

Sayangi Tunas Cilik mitra Save the Children sejak tahun 2010 di

Bandung-Jawa Barat, telah melakukan uji coba dan implementasi

program penguatan sistem perlindungan dan pengasuhan anak

dalam rangka mencegah kekerasan, penelantaran dan keterpisahan

anak dari keluarga melalui model PDAK (Pusat Dukungan Anak dan

Keluarga). Melalui PDAK, 'praktik baik' dalam melakukan supervisi

telah dihasilkan. Penjangkauan kasus rumit secara bersama,

memberikan dukungan kepada supervisee, supervisi berkala, hingga

pembahasan kasus merupakan beberapa contoh 'praktik baik'

supervisi yang dilakukan di PDAK.

Modul ini disusun berdasarkan perpaduan antara 'praktik baik'

supervisi yang dilakukan di PDAK dengan materi pelatihan supervisi

yang dilakukan oleh Susan Morwood, konsultan dari Australia pada

bulan Mei 2015. Modul ini melengkapi modul manajemen kasus yang

telah disusun sebelumnya baik dalam bentuk offline maupun dalam

bentuk online training, untuk memudahkan berbagai pihak yang

ingin mengikuti pelatihan mengenai supervisi.

Tujuan Pelatihan

Modul pelatihan ini secara khusus dikembangkan untuk memastikan

setelah latihan para peserta mampu untuk:

a. Menyebutkan definisi dan rumusan struktur dan proses dari

supervisi;

b. Menguraikan peranan dari semua pihak yang terlibat dalam

supervisi, ruang lingkup yang tercakup dalam supervisi, kriteria

untuk memilih para supervisor dan pentingnya sumber daya yang

memadai untuk supervisi;

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 11: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Fenomena di Indonesia beberapa tahun terakhir ini menunjukkan

bagaimana anak-anak di Indonesia belum dapat terlindungi secara

maksimal. Data Survey Kekerasan Terhadap Anak (SKTA) yang

dilakukan oleh Kementerian Sosial R. I. bersama lembaga lainnya

pada tahun 2013 menunjukkan bahwa, sebanyak 3 juta anak atau 1

dari 4 anak laki-laki berusia 13 s.d 17 tahun mengalami kekerasan fisik;

1.4 juta atau 1 dari 8 anak mengalami kekerasan emosional; dan

900.000 atau 1 dari 12 anak mengalami kekerasan seksual.

Sedangkan untuk anak perempuan yang juga berusia 13 s.d 17 tahun,

1.5 juta anak atau 1 dari 7 anak pernah mengalami kekerasan fisik; 1.2

juta atau 1 dari 9 anak mengalami kekerasan emosional; dan 600.000

atau 1 dari 19 anak mengalami kekerasan seksual. Kondisi ini

diperparah dengan sebanyak 78.7% anak laki-laki dan 85.1% anak

perempuan berusia 13 s.d 17 tahun tidak mengetahui kemana mereka

harus melapor apabila mereka menjadi korban kekerasan/ perlakuan

salah.

Pemerintah telah membuat berbagai program dalam merespon

permasalahan terkait perlindungan anak di Indonesia. Kementerian

Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (KPPPA) merupakan leading sektor penanganan

masalah pengasuhan dan perlindungan anak baik pencegahan

maupun penanganan kasus. Kemensos memiliki program prioritas

Program Keluarga Harapan (PKH) melalui Direktor Jenderal

Perlindungan dan Jaminan Sosial (Dirjen Linjamsos) dan Program

Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) melalui Dirjen Rehabilitasi Sosial,

adapun KPPPA dibawah Deputi Tumbuh Kembang memiliki Program

PUSPAGA dan melalui Deputi Perlindungan Anak memiliki program

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (P2TP2A) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Program tersebut

masih memerlukan upaya untuk peningkatan kualitas pelayanan

maupun peningkatan kualitas SDM – khususnya untuk Pendamping

dan Supervisor PKH; Sakti Peksos PKSA; Tenaga Kesejahteraan

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sosial; Pendamping P2TP2A dan UPTD PPA yang merupakan ujung

tombak bagi upaya penanganan kasus.

Untuk merespon hal diatas, Kemensos bersama dengan Yayasan

Sayangi Tunas Cilik mitra Save the Children sejak tahun 2010 di

Bandung-Jawa Barat, telah melakukan uji coba dan implementasi

program penguatan sistem perlindungan dan pengasuhan anak

dalam rangka mencegah kekerasan, penelantaran dan keterpisahan

anak dari keluarga melalui model PDAK (Pusat Dukungan Anak dan

Keluarga). Melalui PDAK, 'praktik baik' dalam melakukan supervisi

telah dihasilkan. Penjangkauan kasus rumit secara bersama,

memberikan dukungan kepada supervisee, supervisi berkala, hingga

pembahasan kasus merupakan beberapa contoh 'praktik baik'

supervisi yang dilakukan di PDAK.

Modul ini disusun berdasarkan perpaduan antara 'praktik baik'

supervisi yang dilakukan di PDAK dengan materi pelatihan supervisi

yang dilakukan oleh Susan Morwood, konsultan dari Australia pada

bulan Mei 2015. Modul ini melengkapi modul manajemen kasus yang

telah disusun sebelumnya baik dalam bentuk offline maupun dalam

bentuk online training, untuk memudahkan berbagai pihak yang

ingin mengikuti pelatihan mengenai supervisi.

Tujuan Pelatihan

Modul pelatihan ini secara khusus dikembangkan untuk memastikan

setelah latihan para peserta mampu untuk:

a. Menyebutkan definisi dan rumusan struktur dan proses dari

supervisi;

b. Menguraikan peranan dari semua pihak yang terlibat dalam

supervisi, ruang lingkup yang tercakup dalam supervisi, kriteria

untuk memilih para supervisor dan pentingnya sumber daya yang

memadai untuk supervisi;

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 12: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

c. Menerangkan peranan supervisi dalam hubungannya dengan

kinerja dan pengembangan kapasitas staf dan penanganan

manajemen kasus; dan

d. Melakukan supervisi dengan keterampilan yang telah dimiliki

Materi Pelatihan

M a t e r i p a d a p e l a t i h a n i n i

berjumlah 131 jam dengan rincian:

15 jam/2 hari latihan dalam kelas,

100 jam/2 bulan praktik belajar

lapangan, dan 16 jam/2 hari diskusi

bersama pembelajaran praktik.

SESI MATA PELATIHANWAKTU

(Jam)

A LATIHAN DALAM KELAS (15 jam / 2 hari)

1 3.5Pengantar Supervisi a. Definisi supervisib. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektifd. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sesi Pendahuluan a. Mengidentifikasi harapan peserta dan

menjelaskan agenda supervisi b. Kontrak belajar dan memulai menjalin

hubungan

0 0.5

3

B

C

7

100

16

Kualitas Supervisi dalam Praktik a. Tantangan dan dukungan b. Model-model dalam supervisi c. Hak dan tanggung jawab serta

kompetensi supervisor

Proses Supervisi a. Bentuk supervisib. Kontrak supervisi c. Matriks alokasi kasus d. Agenda dan dokumen supervisie. Umpan balik dan komunikasi tertulis yang

efektiff. Konflik dalam supervisi g. Simulasi proses supervisih. Evaluasi, ulasan dan audit dalam supervisi i. Menjadi supervisor yang baik

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (100 jam / 2 bulan )

Praktik pelaksanaan supervisi (di lembaga masing-masing) dalam kerangka waktu dua bulan

DISKUSI BERSAMA PEMBELAJARAN PRAKTIK (16 jam / 2 hari)

Diskusi bersama pembelajaran praktik setiap peserta: a. Masing-masing peserta mempresentasikan

hasil praktik belajar lapangan b. Pembahasan hasil praktik belajar lapangan c. Penekanan kembali materi-materi yang masih

belum dikuasai

SESI MATA PELATIHANWAKTU

(Jam)

2 4

JUMLAH 131

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 13: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

c. Menerangkan peranan supervisi dalam hubungannya dengan

kinerja dan pengembangan kapasitas staf dan penanganan

manajemen kasus; dan

d. Melakukan supervisi dengan keterampilan yang telah dimiliki

Materi Pelatihan

M a t e r i p a d a p e l a t i h a n i n i

berjumlah 131 jam dengan rincian:

15 jam/2 hari latihan dalam kelas,

100 jam/2 bulan praktik belajar

lapangan, dan 16 jam/2 hari diskusi

bersama pembelajaran praktik.

SESI MATA PELATIHANWAKTU

(Jam)

A LATIHAN DALAM KELAS (15 jam / 2 hari)

1 3.5Pengantar Supervisi a. Definisi supervisib. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektifd. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sesi Pendahuluan a. Mengidentifikasi harapan peserta dan

menjelaskan agenda supervisi b. Kontrak belajar dan memulai menjalin

hubungan

0 0.5

3

B

C

7

100

16

Kualitas Supervisi dalam Praktik a. Tantangan dan dukungan b. Model-model dalam supervisi c. Hak dan tanggung jawab serta

kompetensi supervisor

Proses Supervisi a. Bentuk supervisib. Kontrak supervisi c. Matriks alokasi kasus d. Agenda dan dokumen supervisie. Umpan balik dan komunikasi tertulis yang

efektiff. Konflik dalam supervisi g. Simulasi proses supervisih. Evaluasi, ulasan dan audit dalam supervisi i. Menjadi supervisor yang baik

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (100 jam / 2 bulan )

Praktik pelaksanaan supervisi (di lembaga masing-masing) dalam kerangka waktu dua bulan

DISKUSI BERSAMA PEMBELAJARAN PRAKTIK (16 jam / 2 hari)

Diskusi bersama pembelajaran praktik setiap peserta: a. Masing-masing peserta mempresentasikan

hasil praktik belajar lapangan b. Pembahasan hasil praktik belajar lapangan c. Penekanan kembali materi-materi yang masih

belum dikuasai

SESI MATA PELATIHANWAKTU

(Jam)

2 4

JUMLAH 131

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 14: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Peserta

1. Jumlah peserta:

a. Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 20 orang

b. Mempertimbangkan komposisi laki-laki dan perempuan

2. Persyaratan:

a. Bekerja sebagai Supervisor di satu lembaga, seorang Dosen,

pimpinan sebuah unit pelayanan sosial, atau pimpinan Dinas

terkait dengan sosial dan perlindungan anak.

b. Berlatar belakang pendidikan pekerja sosial, psikologi dan

ilmu sosial lainnya.

c. Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh termasuk

melakukan praktik belajar lapangan.

d. Menaati semua tata tertib dan peraturan yang berlaku

selama mengikuti pelatihan.

e. Bersedia menandatangani etika bekerja dengan anak.

f. Memenuhi kelengkapan administrasi yang ditetapkan (pas

foto, mengisi formulir biodata).

Total lamanya pelatihan adanya 131 jam. Pelatihan terbagi menjadi 2

hari (15 jam) untuk latihan dalam kelas, 2 hari (16 jam) untuk diskusi

bersama pembelajaran praktik setiap peserta setelah melakukan

praktik supervisi selama 100 jam dalam kurun waktu 2 bulan. Untuk

praktik supervisi dilakukan di lembaga masing-masing peserta.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Fasilitator Pelatihan

Fasilitator pelatihan supervisi ini meliputi:

1. Master of Trainer / Penyusun Modul

Supervisi

2. Pihak terkait yang ditunjuk yang

mempunyai pengalaman sebagai

supervisor

3. Te l a h m e n d a p a t k a n p e l a t i h a n

supervisi sebelumnya.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan pada pelatihan ini

menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogy)

yang menekankan pada partisipasi aktif dan pemanfaatan

pengalaman peserta. Proses pembelajaran menggunakan metode

yang bervariasi sehingga dapat saling melengkapi, antara lain :

1. Ceramah, untuk materi-materi yang isinya bersifat konseptual

2. Tanya Jawab, mengiringi ceramah baik sepanjang ceramah

maupun setelahnya

3. Diskusi kelompok, untuk materi-materi yang memerlukan

pendalaman dan menggali pengetahuan peserta lebih lanjut

terutama dari pengalaman supervisi yang telah mereka lakukan.

4. Studi kasus (bisa melalui menonton video pendek), untuk

mendalami bagaimana manajemen kasus diterapkan dalam

menangani kasus.

5. Simulasi, untuk memberikan gambaran tentang materi tertentu

kepada peserta melalui visualisasi secara gerak maupun

mengamati contoh praktik tertentu dalam melakukan supervisi.

6. Bermain peran, untuk menginternalisasikan materi-materi yang

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 15: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Peserta

1. Jumlah peserta:

a. Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 20 orang

b. Mempertimbangkan komposisi laki-laki dan perempuan

2. Persyaratan:

a. Bekerja sebagai Supervisor di satu lembaga, seorang Dosen,

pimpinan sebuah unit pelayanan sosial, atau pimpinan Dinas

terkait dengan sosial dan perlindungan anak.

b. Berlatar belakang pendidikan pekerja sosial, psikologi dan

ilmu sosial lainnya.

c. Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh termasuk

melakukan praktik belajar lapangan.

d. Menaati semua tata tertib dan peraturan yang berlaku

selama mengikuti pelatihan.

e. Bersedia menandatangani etika bekerja dengan anak.

f. Memenuhi kelengkapan administrasi yang ditetapkan (pas

foto, mengisi formulir biodata).

Total lamanya pelatihan adanya 131 jam. Pelatihan terbagi menjadi 2

hari (15 jam) untuk latihan dalam kelas, 2 hari (16 jam) untuk diskusi

bersama pembelajaran praktik setiap peserta setelah melakukan

praktik supervisi selama 100 jam dalam kurun waktu 2 bulan. Untuk

praktik supervisi dilakukan di lembaga masing-masing peserta.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Fasilitator Pelatihan

Fasilitator pelatihan supervisi ini meliputi:

1. Master of Trainer / Penyusun Modul

Supervisi

2. Pihak terkait yang ditunjuk yang

mempunyai pengalaman sebagai

supervisor

3. Te l a h m e n d a p a t k a n p e l a t i h a n

supervisi sebelumnya.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan pada pelatihan ini

menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogy)

yang menekankan pada partisipasi aktif dan pemanfaatan

pengalaman peserta. Proses pembelajaran menggunakan metode

yang bervariasi sehingga dapat saling melengkapi, antara lain :

1. Ceramah, untuk materi-materi yang isinya bersifat konseptual

2. Tanya Jawab, mengiringi ceramah baik sepanjang ceramah

maupun setelahnya

3. Diskusi kelompok, untuk materi-materi yang memerlukan

pendalaman dan menggali pengetahuan peserta lebih lanjut

terutama dari pengalaman supervisi yang telah mereka lakukan.

4. Studi kasus (bisa melalui menonton video pendek), untuk

mendalami bagaimana manajemen kasus diterapkan dalam

menangani kasus.

5. Simulasi, untuk memberikan gambaran tentang materi tertentu

kepada peserta melalui visualisasi secara gerak maupun

mengamati contoh praktik tertentu dalam melakukan supervisi.

6. Bermain peran, untuk menginternalisasikan materi-materi yang

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 16: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

bermuatan keterampilan sehingga peserta akan merasakan dan

mempelajari peran dan keterampilan yang harus dipraktikkan.

7. Praktik supervisi yang disupervisi oleh fasilitator dalam jangka

waktu yang telah ditentukan..

Media Pembelajaran

P r o s e s d a n p e n c a p a i a n t u j u a n

pembela jaran menggunakan media

pembelajaran sebagai berikut: Pengeras

Suara; Laptop/Komputer; LCD; Papan Tulis;

standing filpchart; Spidol; Kertas plano;

Kertas metaplan; Isolasi; Lembar Kerja;

Modul.

Tempat Pelatihan

Tempat untuk pelaksanaan latihan di kelas dan diskusi pembelajaran

praktik diharapkan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Nyaman dengan ruangan ber-AC. Jika tidak ada ruangan ber AC

memiliki ventilasi yang mencukupi;

2. Ruangan luas, cukup untuk duduk dan cukup untuk melakukan

simulasi atau permainan peran;

3. Posisi kursi 'Round Table'

4. Ruangan yang cukup untuk fasi l itator bergerak saat

menyampaikan materi;

5. Cukup pencahayaan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sedangkan tempat untuk pelaksanaan praktik supervisi diharapkan

memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Lembaga pelayanan kemanusiaan yang memberikan pelayanan

langsung

2. Diutamakan yang mempekerjakan Pekerja Sosial dan Psikolog

3. Sebagai tempat kerja peserta pelatihan

Pengendalian

Pelaksanaan pelatihan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan

dan tercapainya tujuan pelatihan yang efektif, efisien dan rasional,

maka pelatihan ini ditunjang oleh kegiatan-kegiatan pengendalian

yang berunsurkan:

1. Pemantauan

Pemantauan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi

tentang kelangsungan aspek-aspek pelaksanaan pelatihan

apakah terdapat kesesuaian antara pelaksanaan dengan rencana

yang telah ditetapkan.

2. Evaluasi

E v a l u a s i d i l a k u k a n u n t u k

memperoleh data dan informasi

tentang pelatihan yang berguna

bagi bahan masukan dalam

pengambilan keputusan tentang

perbaikan dan peningkatan

penyelenggaraan pelat ihan

tersebut.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 17: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

bermuatan keterampilan sehingga peserta akan merasakan dan

mempelajari peran dan keterampilan yang harus dipraktikkan.

7. Praktik supervisi yang disupervisi oleh fasilitator dalam jangka

waktu yang telah ditentukan..

Media Pembelajaran

P r o s e s d a n p e n c a p a i a n t u j u a n

pembela jaran menggunakan media

pembelajaran sebagai berikut: Pengeras

Suara; Laptop/Komputer; LCD; Papan Tulis;

standing filpchart; Spidol; Kertas plano;

Kertas metaplan; Isolasi; Lembar Kerja;

Modul.

Tempat Pelatihan

Tempat untuk pelaksanaan latihan di kelas dan diskusi pembelajaran

praktik diharapkan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Nyaman dengan ruangan ber-AC. Jika tidak ada ruangan ber AC

memiliki ventilasi yang mencukupi;

2. Ruangan luas, cukup untuk duduk dan cukup untuk melakukan

simulasi atau permainan peran;

3. Posisi kursi 'Round Table'

4. Ruangan yang cukup untuk fasi l itator bergerak saat

menyampaikan materi;

5. Cukup pencahayaan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sedangkan tempat untuk pelaksanaan praktik supervisi diharapkan

memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Lembaga pelayanan kemanusiaan yang memberikan pelayanan

langsung

2. Diutamakan yang mempekerjakan Pekerja Sosial dan Psikolog

3. Sebagai tempat kerja peserta pelatihan

Pengendalian

Pelaksanaan pelatihan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan

dan tercapainya tujuan pelatihan yang efektif, efisien dan rasional,

maka pelatihan ini ditunjang oleh kegiatan-kegiatan pengendalian

yang berunsurkan:

1. Pemantauan

Pemantauan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi

tentang kelangsungan aspek-aspek pelaksanaan pelatihan

apakah terdapat kesesuaian antara pelaksanaan dengan rencana

yang telah ditetapkan.

2. Evaluasi

E v a l u a s i d i l a k u k a n u n t u k

memperoleh data dan informasi

tentang pelatihan yang berguna

bagi bahan masukan dalam

pengambilan keputusan tentang

perbaikan dan peningkatan

penyelenggaraan pelat ihan

tersebut.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 18: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Selama penyelenggaraan pelatihan dilakukan evaluasi, sebagai

berikut :

a. Evaluasi untuk mengetahui kemampuan awal (pre test)

b. Evaluasi kepada fasilitator

c. Evaluasi terhadap penyelenggaraan Pelatihan.

d. Evaluasi untuk mengetahui kemampuan setelah Pelatihan

(post test).

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

BAB II

LANGKAH-LANGKAH PELATIHAN

Sesi Pendahuluan

Sesi ini merupakan sesi awal dalam pelatihan supervisi. Melalui sesi

ini, fasilitator maupun peserta memulai membangun komunikasi dan

kepercayaan yang diperlukan agar pelaksanaan pelatihan dapat

ber ja lan dengan efekt if . Pada sesi in i fas i l i i tator akan

mengidentifikasi harapan dari seluruh peserta, menjelaskan agenda

pelatihan, melakukan kontrak belajar, dan memfasilitasi kegiatan

perkenalan

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta dapat:

a. Menjelaskan harapan dalam pelaksanaan pelatihan supervisi;

b. Mengetahui agenda pelatihan supervisi;

c. Menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama

pelaksanaan pelatihan berlangsung;

d. Mengenal fasilitator maupun peserta lainnya

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 19: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Selama penyelenggaraan pelatihan dilakukan evaluasi, sebagai

berikut :

a. Evaluasi untuk mengetahui kemampuan awal (pre test)

b. Evaluasi kepada fasilitator

c. Evaluasi terhadap penyelenggaraan Pelatihan.

d. Evaluasi untuk mengetahui kemampuan setelah Pelatihan

(post test).

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

BAB II

LANGKAH-LANGKAH PELATIHAN

Sesi Pendahuluan

Sesi ini merupakan sesi awal dalam pelatihan supervisi. Melalui sesi

ini, fasilitator maupun peserta memulai membangun komunikasi dan

kepercayaan yang diperlukan agar pelaksanaan pelatihan dapat

ber ja lan dengan efekt if . Pada sesi in i fas i l i i tator akan

mengidentifikasi harapan dari seluruh peserta, menjelaskan agenda

pelatihan, melakukan kontrak belajar, dan memfasilitasi kegiatan

perkenalan

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta dapat:

a. Menjelaskan harapan dalam pelaksanaan pelatihan supervisi;

b. Mengetahui agenda pelatihan supervisi;

c. Menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama

pelaksanaan pelatihan berlangsung;

d. Mengenal fasilitator maupun peserta lainnya

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 20: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sub Sesi

a. Mengidentifikasi harapan peserta dan menjelaskan agenda

supervisi

b. Kontrak belajar dan memulai membangun hubungan

Total Jam

30 menit

Media Pembelajaran

Fl ipchart , kertas plano, kertas

metaplan, isolasi, modul

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, curah pendapat.

Catatan untuk Fasilitator Pelatihan

Langkah 1: Mengidentifikasi Harapan Peserta dan Menjelaskan

Agenda Supervisi

1. Sampaikan salam pembuka kepada peserta.

2. Ajak peserta untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya masing-

masing.

3. Tanyakan harapan peserta mengenai pelatihan ini dengan cara:

a. Minta peserta menuliskan harapan peserta pada kertas yang

telah disediakan

b. Pastikan peserta menuliskan secara jelas dengan satu harapan

pada satu kertas

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

c. Minta peserta yang telah selesai menulis untuk menempelkan

pada lembar harapan yang telah disediakan

d. Ucapkan terima kasih kepada peserta atas partisipasinya

untuk menyampaikan harapan terkait pelatihan ini

4. Jelaskan hasil pembelajaran yang diharapkan dari pelatihan ini

5. Jelaskan agenda pelatihan yang akan dilaksanakan.

6. Ajak peserta untuk melakukan kegiatan Memulai Menjalin

Hubungan dengan menanyakan kepada peserta:

a. Siapa nama anda dan organisasi anda?

b. Berapa lama anda menjadi supervisor?

c. Berapa banyak orang yang sudah anda supervisi?

d. Satu hal terkait supervisi yang anda banggakan?

7. Sampaikan agenda training hari pertama kepada peserta

Langkah 2: Kontrak Belajar dan Memulai Menjalin Hubungan

1. Lakukan kontrak belajar dengan cara menanyakan kepada

peserta mengenai apa yang 'Boleh' dan 'Tidak Boleh' dilakukan

sepanjang pelatihan.

a. Minta seluruh peserta untuk menuliskan apa yang 'boleh' dan

'tidak boleh' dilakukan sepanjang pelatihan pada kertas

dengan warna yang berbeda yang telah disediakan oleh

panitia

b. Pastikan peserta menuliskan secara jelas dengan satu hal pada

satu kertas

c. Minta peserta yang telah selesai menulis untuk menempelkan

pada lembar kesepakatan yang telah disediakan

d. Ucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 21: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sub Sesi

a. Mengidentifikasi harapan peserta dan menjelaskan agenda

supervisi

b. Kontrak belajar dan memulai membangun hubungan

Total Jam

30 menit

Media Pembelajaran

Fl ipchart , kertas plano, kertas

metaplan, isolasi, modul

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, curah pendapat.

Catatan untuk Fasilitator Pelatihan

Langkah 1: Mengidentifikasi Harapan Peserta dan Menjelaskan

Agenda Supervisi

1. Sampaikan salam pembuka kepada peserta.

2. Ajak peserta untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya masing-

masing.

3. Tanyakan harapan peserta mengenai pelatihan ini dengan cara:

a. Minta peserta menuliskan harapan peserta pada kertas yang

telah disediakan

b. Pastikan peserta menuliskan secara jelas dengan satu harapan

pada satu kertas

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

c. Minta peserta yang telah selesai menulis untuk menempelkan

pada lembar harapan yang telah disediakan

d. Ucapkan terima kasih kepada peserta atas partisipasinya

untuk menyampaikan harapan terkait pelatihan ini

4. Jelaskan hasil pembelajaran yang diharapkan dari pelatihan ini

5. Jelaskan agenda pelatihan yang akan dilaksanakan.

6. Ajak peserta untuk melakukan kegiatan Memulai Menjalin

Hubungan dengan menanyakan kepada peserta:

a. Siapa nama anda dan organisasi anda?

b. Berapa lama anda menjadi supervisor?

c. Berapa banyak orang yang sudah anda supervisi?

d. Satu hal terkait supervisi yang anda banggakan?

7. Sampaikan agenda training hari pertama kepada peserta

Langkah 2: Kontrak Belajar dan Memulai Menjalin Hubungan

1. Lakukan kontrak belajar dengan cara menanyakan kepada

peserta mengenai apa yang 'Boleh' dan 'Tidak Boleh' dilakukan

sepanjang pelatihan.

a. Minta seluruh peserta untuk menuliskan apa yang 'boleh' dan

'tidak boleh' dilakukan sepanjang pelatihan pada kertas

dengan warna yang berbeda yang telah disediakan oleh

panitia

b. Pastikan peserta menuliskan secara jelas dengan satu hal pada

satu kertas

c. Minta peserta yang telah selesai menulis untuk menempelkan

pada lembar kesepakatan yang telah disediakan

d. Ucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 22: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

2. Ajak peserta untuk melakukan Kegiatan Memulai Menjalin

Hubungan dengan cara menanyakan kepada peserta:

a. Siapa nama anda dan dari lembaga apa?

b. Berapa lama anda menjadi supervisor?

c. Berapa jumlah orang yang sudah anda supervisi?

d. Hal terkait supervisi anda yang paling berkesan, baik

pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang

tidak menyenangkan?

3. Tulis jawaban peserta ke dalam dua kolom, satu kolom terkait pengalaman menyenangkan dan satu kolom lainnya terkait pengalaman tidak menyenangkan

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sesi Satu: Pengantar Supervisi

Supervisi merupakan istilah yang sudah tidak asing di kalangan

profesional. Profesi apapun dipastikan pernah melakukan supervisi

ataupun disupervisi. Akan tetapi, masih banyak profesi yang belum

dapat mendefinisikan supervisi secara tepat. Hal tersebut

berimplikasi pada sikap, perilaku, ataupun aktivitas-aktivitas

supervisi yang dilakukan. Sesi ini akan menjelaskan apa itu supervisi,

komponen, tujuan, prinsip-prinsip dan manfaat supervisi, menjadi

supervisor yang efektif, hingga perbedaan antara supervisi dengan

manajemen

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta

mampu menjelaskan:

a. Pengertian supervisi

b. Tujuan, Prinsip, dan Manfaat Supervisi

c. Kriteria Supervisor yang Efektif

d. Perbedaan Supervisi dan Manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sub Sesi

a. Definisi Supervisi

b. Tujuan, Prinsip, Manfaat Supervisi

c. Kriteria Supervisor yang Efektif

d. Perbedaan Supervisor dan Manajer

Total Jam

180 menit / 3 jam

Media Pembelajaran

Fl ipchart , kertas plano, kertas

metaplan, isolasi, modul

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, curah pendapat dan diskusi kelompok

Panduan bagi Fasilitator Pelatihan

Langkah 1: Definisi Supervisi

1. Ajak peserta untuk melakukan refleksi praktik atau pengalaman

peserta dalam menerima supervisi dengan cara:

a. Minta peserta memikirkan tentang supervisor mereka

b. Tanyakan:

1) S ejauhmana Supervisor anda membantu anda?

2) Bagaimana tanggapan anda terhadap Supervisor anda?

3) Apa dampak pengalaman supervisi ini bagi anda? Dampak

baik maupun buruknya bila ada?

Page 23: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

2. Ajak peserta untuk melakukan Kegiatan Memulai Menjalin

Hubungan dengan cara menanyakan kepada peserta:

a. Siapa nama anda dan dari lembaga apa?

b. Berapa lama anda menjadi supervisor?

c. Berapa jumlah orang yang sudah anda supervisi?

d. Hal terkait supervisi anda yang paling berkesan, baik

pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang

tidak menyenangkan?

3. Tulis jawaban peserta ke dalam dua kolom, satu kolom terkait pengalaman menyenangkan dan satu kolom lainnya terkait pengalaman tidak menyenangkan

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sesi Satu: Pengantar Supervisi

Supervisi merupakan istilah yang sudah tidak asing di kalangan

profesional. Profesi apapun dipastikan pernah melakukan supervisi

ataupun disupervisi. Akan tetapi, masih banyak profesi yang belum

dapat mendefinisikan supervisi secara tepat. Hal tersebut

berimplikasi pada sikap, perilaku, ataupun aktivitas-aktivitas

supervisi yang dilakukan. Sesi ini akan menjelaskan apa itu supervisi,

komponen, tujuan, prinsip-prinsip dan manfaat supervisi, menjadi

supervisor yang efektif, hingga perbedaan antara supervisi dengan

manajemen

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta

mampu menjelaskan:

a. Pengertian supervisi

b. Tujuan, Prinsip, dan Manfaat Supervisi

c. Kriteria Supervisor yang Efektif

d. Perbedaan Supervisi dan Manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sub Sesi

a. Definisi Supervisi

b. Tujuan, Prinsip, Manfaat Supervisi

c. Kriteria Supervisor yang Efektif

d. Perbedaan Supervisor dan Manajer

Total Jam

180 menit / 3 jam

Media Pembelajaran

Fl ipchart , kertas plano, kertas

metaplan, isolasi, modul

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, curah pendapat dan diskusi kelompok

Panduan bagi Fasilitator Pelatihan

Langkah 1: Definisi Supervisi

1. Ajak peserta untuk melakukan refleksi praktik atau pengalaman

peserta dalam menerima supervisi dengan cara:

a. Minta peserta memikirkan tentang supervisor mereka

b. Tanyakan:

1) S ejauhmana Supervisor anda membantu anda?

2) Bagaimana tanggapan anda terhadap Supervisor anda?

3) Apa dampak pengalaman supervisi ini bagi anda? Dampak

baik maupun buruknya bila ada?

Page 24: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

c. U capkan terima kasih dan sampaikan pelatihan ini pada

dasarnya dirancang untuk memutus rantai supervisi yang belum

baik dari supervisor kita sebelumnya dan meneruskan yang baik

yang ada dari supervisor kita sebelumnya.

2. Jelaskan pengertian supervisi menurut Australian Association of

Social Workers (AASW) Supervision Standards (2000) (Bab III,

Sesi 1, Hal. 17)

3. Jelaskan pula definisi supervisi dalam praktik pekerjaan sosial

(Bab III, Sesi 1, Hal. 17)

4. Jelaskan ketiga elemen dalam supervisi pekerjaan sosial

5. Sampaikan bahwa penjelasan lebih rinci mengenai ketiga elemen

tersebut akan dibahas di sesi berikutnya

6. Jelaskan mengenai supervisi formal dan non formal

7. Jelaskan mengenai (Bab III, Sesi 1, Hal. 18) komponen supervisi

Langkah 2: Tujuan, Prinsip dan Manfaat Supervisi

1. Ajak peserta untuk melakukan curah

pendapat mengenai tujuan supervisi

dengan cara:

a. Minta peserta menuliskan tujuan

supervisi berdasarkan pemahaman

dan pengalaman mereka pada kertas

post it yang telah disediakan

b. Pastikan peserta menuliskan secara jelas dan menuliskan satu

tujuan pada satu kertas post-it.

c. Minta setiap peserta untuk menempelkan jawaban yang telah

dituliskannya pada kertas plano yang sudah disediakan.

d. Minta 2 orang perwakilan peserta untuk membantu

mengelompokkan jawaban seluruh peserta tersebut

berdasarkan kesamaannya.

e. Lakukan klarifikasi kepada peserta bila ada jawaban yang tidak

jelas

f. Ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta

2. Jelaskan tujuan pokok supervisi menurut Jane Campbell dan

tujuan-tujuan supervisi (Bab III, Sesi 1, Hal. 18)

3. Ajak peserta untuk menyampaikan pendapatnya mengenai

tujuan yang disebutkan.

4. Jelaskan mengenai Prinsip Dasar Supervisi (Bab III, Sesi 1, Hal.

19)

5. Ajak peserta untuk menyampaikan pendapatnya mengenai

prinsip yang disebutkan.

6. Ajak peserta untuk melakukan curah pendapat mengenai

manfaat supervisi yang efektif dengan cara:

a. Tanyakan:

1) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk kerja lintas

lembaga?

2) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk klien?

3) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk program

perlindungan anak?

4) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk Case Manager,

Supervisor, dan Supervisee?

b. Minta seluruh peserta untuk menuliskan jawaban pada kertas

post-it yang telah disediakan.

c. Sampaikan bahwa peserta dapat menjawab lebih dari satu

jawaban untuk setiap pertanyaan yang diberikan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 25: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

c. U capkan terima kasih dan sampaikan pelatihan ini pada

dasarnya dirancang untuk memutus rantai supervisi yang belum

baik dari supervisor kita sebelumnya dan meneruskan yang baik

yang ada dari supervisor kita sebelumnya.

2. Jelaskan pengertian supervisi menurut Australian Association of

Social Workers (AASW) Supervision Standards (2000) (Bab III,

Sesi 1, Hal. 17)

3. Jelaskan pula definisi supervisi dalam praktik pekerjaan sosial

(Bab III, Sesi 1, Hal. 17)

4. Jelaskan ketiga elemen dalam supervisi pekerjaan sosial

5. Sampaikan bahwa penjelasan lebih rinci mengenai ketiga elemen

tersebut akan dibahas di sesi berikutnya

6. Jelaskan mengenai supervisi formal dan non formal

7. Jelaskan mengenai (Bab III, Sesi 1, Hal. 18) komponen supervisi

Langkah 2: Tujuan, Prinsip dan Manfaat Supervisi

1. Ajak peserta untuk melakukan curah

pendapat mengenai tujuan supervisi

dengan cara:

a. Minta peserta menuliskan tujuan

supervisi berdasarkan pemahaman

dan pengalaman mereka pada kertas

post it yang telah disediakan

b. Pastikan peserta menuliskan secara jelas dan menuliskan satu

tujuan pada satu kertas post-it.

c. Minta setiap peserta untuk menempelkan jawaban yang telah

dituliskannya pada kertas plano yang sudah disediakan.

d. Minta 2 orang perwakilan peserta untuk membantu

mengelompokkan jawaban seluruh peserta tersebut

berdasarkan kesamaannya.

e. Lakukan klarifikasi kepada peserta bila ada jawaban yang tidak

jelas

f. Ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta

2. Jelaskan tujuan pokok supervisi menurut Jane Campbell dan

tujuan-tujuan supervisi (Bab III, Sesi 1, Hal. 18)

3. Ajak peserta untuk menyampaikan pendapatnya mengenai

tujuan yang disebutkan.

4. Jelaskan mengenai Prinsip Dasar Supervisi (Bab III, Sesi 1, Hal.

19)

5. Ajak peserta untuk menyampaikan pendapatnya mengenai

prinsip yang disebutkan.

6. Ajak peserta untuk melakukan curah pendapat mengenai

manfaat supervisi yang efektif dengan cara:

a. Tanyakan:

1) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk kerja lintas

lembaga?

2) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk klien?

3) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk program

perlindungan anak?

4) Apa manfaat supervisi yang efektif untuk Case Manager,

Supervisor, dan Supervisee?

b. Minta seluruh peserta untuk menuliskan jawaban pada kertas

post-it yang telah disediakan.

c. Sampaikan bahwa peserta dapat menjawab lebih dari satu

jawaban untuk setiap pertanyaan yang diberikan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 26: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

d. Minta peserta untuk menempelkan jawaban berdasarkan

kategori manfaat yang dituliskan pada kertas plano berikut ini:

e. Lakukan diskusi singkat dari jawaban-jawaban yang muncul.

f. Ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta.

7. Jelaskan mengenai manfaat supervisi yang efektif dalam

perlindungan anak menurut Tony Morrison (Bab III Sesi 1 Hal. 20)

Langkah 3: Kriteria Supervisor yang Efektif

1. Ajak peserta untuk melakukan Refleksi Pengalaman Supervisi

yang Pernah Dilakukan dengan cara:

a. Minta masing-masing peserta untuk menuliskan pada kertas

post it yang disediakan mengenai:

1) Apa tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor

2) Pengetahuan dan keterampilan apa yang digunakan dalam

supervisi

b. Pastikan para peserta menuliskan jawabannya dengan jelas

dan menuliskan satu jawaban pada satu kertas

c. M i n t a p e s e r t a u n t u k m e m b e n t u k k e l o m p o k y a n g

beranggotakan 4-5 orang untuk mencari kesamaan dari

jawaban dari setiap pertanyaan yang telah dituliskan oleh

masing-masing anggotanya

d. Minta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya dengan menekankan

jawaban yang serupa diantara jawaban peserta pada masing-

masing kelompok.

e. Berikan kesempatan untuk kelompok lain memberikan

pertanyaan ataupun masukan.

f. Ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta.

2. Jelaskan mengenai lembar refleksi ciri-ciri supervisor yang efektif

(Bab III, Sesi 1, hal. 21)

3. Ajak peserta untuk melakukan refleksi menggunakan lembar

refleksi ciri-ciri supervisor yang efektif dengan cara:

a. Minta masing-masing peserta untuk melakukan refleksi

tentang dirinya dengan mengisi lembar ciri-ciri supervisor yang

efektif dalam waktu 5 menit.

b. Minta 3-4 orang perwakilan peserta untuk membacakan hasil

refleksinya.

4. Sampaikan pada peserta ciri-ciri supervisor yang baik menurut

Toni Morrrison & Virginia Satir (Bab III, Sesi 1, hal. 22)

5. Sampaikan kepada peserta bahwa ketika supervisor mendapatkan

arahan dari lembaganya, maka supervisor akan melakukan

beberapa model keterampilan supervisi yang dapat dilakukan

Manfaat untuk Kerja Lintas Lembaga

Manfaat untuk Program Perlinungan Anak

Manfaat untuk Klien

Manfaat untuk Manajer Kasus, Supervisor, dan Supervisee

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 27: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

d. Minta peserta untuk menempelkan jawaban berdasarkan

kategori manfaat yang dituliskan pada kertas plano berikut ini:

e. Lakukan diskusi singkat dari jawaban-jawaban yang muncul.

f. Ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta.

7. Jelaskan mengenai manfaat supervisi yang efektif dalam

perlindungan anak menurut Tony Morrison (Bab III Sesi 1 Hal. 20)

Langkah 3: Kriteria Supervisor yang Efektif

1. Ajak peserta untuk melakukan Refleksi Pengalaman Supervisi

yang Pernah Dilakukan dengan cara:

a. Minta masing-masing peserta untuk menuliskan pada kertas

post it yang disediakan mengenai:

1) Apa tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor

2) Pengetahuan dan keterampilan apa yang digunakan dalam

supervisi

b. Pastikan para peserta menuliskan jawabannya dengan jelas

dan menuliskan satu jawaban pada satu kertas

c. M i n t a p e s e r t a u n t u k m e m b e n t u k k e l o m p o k y a n g

beranggotakan 4-5 orang untuk mencari kesamaan dari

jawaban dari setiap pertanyaan yang telah dituliskan oleh

masing-masing anggotanya

d. Minta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya dengan menekankan

jawaban yang serupa diantara jawaban peserta pada masing-

masing kelompok.

e. Berikan kesempatan untuk kelompok lain memberikan

pertanyaan ataupun masukan.

f. Ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta.

2. Jelaskan mengenai lembar refleksi ciri-ciri supervisor yang efektif

(Bab III, Sesi 1, hal. 21)

3. Ajak peserta untuk melakukan refleksi menggunakan lembar

refleksi ciri-ciri supervisor yang efektif dengan cara:

a. Minta masing-masing peserta untuk melakukan refleksi

tentang dirinya dengan mengisi lembar ciri-ciri supervisor yang

efektif dalam waktu 5 menit.

b. Minta 3-4 orang perwakilan peserta untuk membacakan hasil

refleksinya.

4. Sampaikan pada peserta ciri-ciri supervisor yang baik menurut

Toni Morrrison & Virginia Satir (Bab III, Sesi 1, hal. 22)

5. Sampaikan kepada peserta bahwa ketika supervisor mendapatkan

arahan dari lembaganya, maka supervisor akan melakukan

beberapa model keterampilan supervisi yang dapat dilakukan

Manfaat untuk Kerja Lintas Lembaga

Manfaat untuk Program Perlinungan Anak

Manfaat untuk Klien

Manfaat untuk Manajer Kasus, Supervisor, dan Supervisee

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 28: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

dalam kelompok supervisee antara lain: a) Memberikan panduan

kerja bagi supervisee; b) Mengatur pekerjaan; c) Mengembangkan

kapasitas supervisee; d) Memastikan efektifitas performa kerja

supevisee; e) Mengelola hubungan kerja

6. Sampaikan pula selain itu seorang supervisor harus dapat

melakukan beberapa keterampilan seperti: summarizing

(menyimpulkan informasi dari supervisee dengan hati-hati),

checking out (memastikan kondisi supervisee), tidak dominan dan

memberikan kesempatan supervisee bercerita lebih banyak, dan

memastikan bahwa dirinya sebagai supervisor telah menanyakan

hal-hal yang sesuai dan tepat dengan permasalahannya.

Langkah 4: Perbedaan Supervisi dan Manajemen

1. Tanyakan kepada peserta:

a. Apa perbedaan antara supervisi dengan manajemen?

b. Siapa diantara peserta yang lebih cenderung melakukan

supervisi, manajemen, dan/atau yang melakukan keduanya?

c. Apa tantangannya melakukan keduanya secara bersamaan?

2. Jelaskan kepada peserta mengenai perbedaan antara supervisi

dan manajemen dan mengapa keduanya sulit dipegang oleh satu

orang yang sama. (Bab III, Sesi 1, Hal. 22)

3. Sampaikan terima kasih bahwa peserta telah menyelesaikan sesi

tentang pengantar supervisi.

Sesi Dua: Kualitas Supervisi dalam Praktik

Dalam menangani kasus, supervisee sering kali menghadapi

tantangan yang beragam dan membutuhkan panduan dalam

mendampingi dan menyelesaikan kasusnya dengan baik. Seorang

supervisor diharapkan dapat mendampingi supervisee melalui

pemberian dukungan yang tepat agar supervisee terhindar dari

segala bentuk stress, burn out dan ketidakpedulian. Kualitas praktik

supervisi yang efektif juga dapat meningkatkan kualitas penanganan

kasus perlindungan anak. Pada sesi ini kita akan menganalisa dan

mempelajari beberapa hal yang mempengaruhi kualitas supervisi

dalam praktik seperti dukungan yang tepat dan efektif terhadap

tantangan dalam praktik penanganan kasus, memahami model-

model keterampilan supervisi, hak dan kewajiban supervisor dan

supervisee, dan memperhatikan beberapa aspek dalam supervisi

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta mampu menjelaskan:

a. Tantangan dan Dukungan dalam Supervisi

b. Model-model dalam Supervisi

c. Hak dan Tanggung Jawab Supervisor dan Supervisee

d. Peran dan Keterampilan Supervisor

e. Syarat menjadi seorang Supervisor

f. Mencapai Standar Organisasi dan Etika Personal dan

Profesional

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 29: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

dalam kelompok supervisee antara lain: a) Memberikan panduan

kerja bagi supervisee; b) Mengatur pekerjaan; c) Mengembangkan

kapasitas supervisee; d) Memastikan efektifitas performa kerja

supevisee; e) Mengelola hubungan kerja

6. Sampaikan pula selain itu seorang supervisor harus dapat

melakukan beberapa keterampilan seperti: summarizing

(menyimpulkan informasi dari supervisee dengan hati-hati),

checking out (memastikan kondisi supervisee), tidak dominan dan

memberikan kesempatan supervisee bercerita lebih banyak, dan

memastikan bahwa dirinya sebagai supervisor telah menanyakan

hal-hal yang sesuai dan tepat dengan permasalahannya.

Langkah 4: Perbedaan Supervisi dan Manajemen

1. Tanyakan kepada peserta:

a. Apa perbedaan antara supervisi dengan manajemen?

b. Siapa diantara peserta yang lebih cenderung melakukan

supervisi, manajemen, dan/atau yang melakukan keduanya?

c. Apa tantangannya melakukan keduanya secara bersamaan?

2. Jelaskan kepada peserta mengenai perbedaan antara supervisi

dan manajemen dan mengapa keduanya sulit dipegang oleh satu

orang yang sama. (Bab III, Sesi 1, Hal. 22)

3. Sampaikan terima kasih bahwa peserta telah menyelesaikan sesi

tentang pengantar supervisi.

Sesi Dua: Kualitas Supervisi dalam Praktik

Dalam menangani kasus, supervisee sering kali menghadapi

tantangan yang beragam dan membutuhkan panduan dalam

mendampingi dan menyelesaikan kasusnya dengan baik. Seorang

supervisor diharapkan dapat mendampingi supervisee melalui

pemberian dukungan yang tepat agar supervisee terhindar dari

segala bentuk stress, burn out dan ketidakpedulian. Kualitas praktik

supervisi yang efektif juga dapat meningkatkan kualitas penanganan

kasus perlindungan anak. Pada sesi ini kita akan menganalisa dan

mempelajari beberapa hal yang mempengaruhi kualitas supervisi

dalam praktik seperti dukungan yang tepat dan efektif terhadap

tantangan dalam praktik penanganan kasus, memahami model-

model keterampilan supervisi, hak dan kewajiban supervisor dan

supervisee, dan memperhatikan beberapa aspek dalam supervisi

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta mampu menjelaskan:

a. Tantangan dan Dukungan dalam Supervisi

b. Model-model dalam Supervisi

c. Hak dan Tanggung Jawab Supervisor dan Supervisee

d. Peran dan Keterampilan Supervisor

e. Syarat menjadi seorang Supervisor

f. Mencapai Standar Organisasi dan Etika Personal dan

Profesional

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 30: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sub Sesi

a. Tantangan dan Dukungan

b. Model-model dalam Supervisi

c. Hak, Tanggung Jawab dan Kompetensi Supervisor

Total Jam

240 menit / 4 jam

Media Pembelajaran

Flipchart; kertas plano; kertas metaplan; isolasi; modul; banner

matriks cassidy; kartu hak dan kewajiban Supervisor dan Supervisee;

karikatur supervisor dan supervisee; dan lembar checklist

pengetahuan, keterampilan, dan profesional dan personal

supervisor

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, simulasi, curah pendapat dan diskusi

kelompok.

Catatan untuk Fasilitator Pelatihan

Langkah 1 Tantangan dan Dukungan

1. Ajak peserta untuk mengidentifikasi tantangan dan dukungan

yang dihadapi di tempat kerja berdasarkan pengalaman masing-

masing dengan cara:

a. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5

orang.

b. Minta masing-masing kelompok untuk mengidentifikasi

bentuk-bentuk tantangan dan dukungan yang dihadapi di

tempat kerja berdasarkan pengalaman masing-masing.

c. Minta masing-masing kelompok untuk menuliskan pada kertas

plano yang telah disediakan dan mempresentasikan hasil

kerjanya secara bergiliran.

d. Ajak kelompok lain memberikan tanggapan dan/atau

pertanyaan. Beri penekanan pada hal-hal yang serupa pada

presentasi masing-masing kelompok.

2. Jelaskan mengenai tantangan dan dukungan di tempat kerja

menurut Cassedy (2010) (Bab III Sesi 2 hal. 23)

3. Ajak peserta untuk menganalisa tantangan dan dukungan yang

mereka hadapi di tempat kerjanya menggunakan Matriks

Cassidy dengan cara:

a. Bagikan lembar Matriks Cassidy pada masing-masing peserta

dan minta peserta untuk menganalisa tantangan dan

dukungan yang mereka hadapi di tempat kerjanya secara

objektif. (Bab III Sesi 2 hal. 24)

b. Jelaskan kepada seluruh peserta tentang cara mengisi matriks

cassidy:

c. Minta seluruh peserta untuk menandai skala tantangan ketika

berada di lingkungan kerja

d. Minta seluruh peserta untuk menandai skala dukungan ketika

berada di lingkungan kerja

e. Sampaikan bahwa hal ini t idak dimaksudkan untuk

menempatkan Bapak/Ibu dalam posisi tidak nyaman, melainkan

untuk bersama-sama memperbaiki dan mengembangkan

kualitas supervisi kita.

f. Minta seluruh peserta untuk membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang untuk melakukan refleksi berikut:

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 31: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sub Sesi

a. Tantangan dan Dukungan

b. Model-model dalam Supervisi

c. Hak, Tanggung Jawab dan Kompetensi Supervisor

Total Jam

240 menit / 4 jam

Media Pembelajaran

Flipchart; kertas plano; kertas metaplan; isolasi; modul; banner

matriks cassidy; kartu hak dan kewajiban Supervisor dan Supervisee;

karikatur supervisor dan supervisee; dan lembar checklist

pengetahuan, keterampilan, dan profesional dan personal

supervisor

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, simulasi, curah pendapat dan diskusi

kelompok.

Catatan untuk Fasilitator Pelatihan

Langkah 1 Tantangan dan Dukungan

1. Ajak peserta untuk mengidentifikasi tantangan dan dukungan

yang dihadapi di tempat kerja berdasarkan pengalaman masing-

masing dengan cara:

a. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5

orang.

b. Minta masing-masing kelompok untuk mengidentifikasi

bentuk-bentuk tantangan dan dukungan yang dihadapi di

tempat kerja berdasarkan pengalaman masing-masing.

c. Minta masing-masing kelompok untuk menuliskan pada kertas

plano yang telah disediakan dan mempresentasikan hasil

kerjanya secara bergiliran.

d. Ajak kelompok lain memberikan tanggapan dan/atau

pertanyaan. Beri penekanan pada hal-hal yang serupa pada

presentasi masing-masing kelompok.

2. Jelaskan mengenai tantangan dan dukungan di tempat kerja

menurut Cassedy (2010) (Bab III Sesi 2 hal. 23)

3. Ajak peserta untuk menganalisa tantangan dan dukungan yang

mereka hadapi di tempat kerjanya menggunakan Matriks

Cassidy dengan cara:

a. Bagikan lembar Matriks Cassidy pada masing-masing peserta

dan minta peserta untuk menganalisa tantangan dan

dukungan yang mereka hadapi di tempat kerjanya secara

objektif. (Bab III Sesi 2 hal. 24)

b. Jelaskan kepada seluruh peserta tentang cara mengisi matriks

cassidy:

c. Minta seluruh peserta untuk menandai skala tantangan ketika

berada di lingkungan kerja

d. Minta seluruh peserta untuk menandai skala dukungan ketika

berada di lingkungan kerja

e. Sampaikan bahwa hal ini t idak dimaksudkan untuk

menempatkan Bapak/Ibu dalam posisi tidak nyaman, melainkan

untuk bersama-sama memperbaiki dan mengembangkan

kualitas supervisi kita.

f. Minta seluruh peserta untuk membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang untuk melakukan refleksi berikut:

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 32: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

1) Apa makna matriks cassidy bagi kita sebagai supervisee?

2) Apa makna matriks cassidy bagi kita sebagai supervisor?

3) Apa makna matriks cassidy bagi praktek supervisi secara

umum?

g. Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerjanya secara bergiliran. Ajak kelompok lain

memberikan tanggapan dan/atau pertanyaan. Beri penekanan

pada hal-hal yang serupa pada presentasi masing-masing

kelompok.

h. Ucapkan terima kasih dan sampaikan bahwa dalam praktek

supervisi hendaknya kita senantiasa mengimbangi dan

mengevaluasi tantangan dan dukungan yang kita berikan

kepada supervisee kita untuk menghindari hal-hal negatif

seperti stres, burn out, dan ketidak pedulian/apatis yang dapat

menyebabkan lemahnya kualitas penanganan kasus supervisee.

Langkah 2: Model-Model dalam Supervisi

1. Tanyakan pada peserta apakah Bapak/Ibu pernah atau sudah

mengetahui mengenai aspek apa saja yang ada dalam praktek

supervisi?

2. Jelaskan pada peserta bahwa sebagai bagian dari bentuk

dukungan pada supervisee (lihat matriks Cassidy), seorang

supervisor perlu menyediakan ketiga aspek supervisi menurut

model Proctor (1987) yaitu supervisi pendidikan/formative,

dukungan/restorative, dan supervisi administratif/normatif. (Bab

III, Sesi 2, hal. 24)

3. Sampaikan bahwa saya yakin Bapak / Ibu pernah melakukan ketiga

aspek model Proctor yang dijelaskan sebelumnya, untuk itu saya

ingin mengajak Bapak/Ibu untuk mempraktikan ketiga aspek

supervisi model Proctor tersebut.

4. Ajak peserta untuk lebih mempraktikan ketiga aspek supervisi

dalam model proctor dengan cara:

a. Bagi peserta menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok

mendiskusikan dan mempraktikan supervisi pendidikan,

dukungan dan administratif.

b. Minta masing-masing kelompok untuk membuat skenario

simulasi, satu kelompok akan diberikan waktu untuk

mensimulasikan selama 15 menit.

c. Minta masing-masing kelompok untuk mensimulasikan

skenario yang telah didiskusikannya

d. Ajak kelompok lain memberikan tanggapan dan/atau

pertanyaan. Catat hal-hal penting yang disampaikan selama

proses ini.

e. Ucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh kelompok pada

kegiatan ini.

5. Jelaskan pada peserta keterampilan yang dibutuhkan oleh

supervisor untuk ketiga aspek dalam model Proctor (Bab III, Sesi

2, hal. 24-26)

6. Sampaikan bahwa selain model proctor ada model-model lain

dalam supervisi antara lain model supervisi 4x4x4 yang

menjelaskan proses berlapis yang perlu ada dalam proses supervisi

dan model mengenai 7 mata supervisor (Hawkins & Shohet, 1993)

yang menjelaskan tentang fokus seorang supervisor dalam

melakukan praktik supervisi.

7. Jelaskan model supervisi 4x4x4 (Bab III, sesi 3, hal. 31)

8. Jelaskan mengenai 7 mata supervisor (Hawkins & Shohet, 1993)

(Bab III, sesi 3, hal. 32)

9. Sampaikan bahwa dengan memahami Model Proctor, Model

Supervisi 4x4x4, dan 7 mata supervisor sangat diperlukan dalam

pelaksanaan supervisi.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 33: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

1) Apa makna matriks cassidy bagi kita sebagai supervisee?

2) Apa makna matriks cassidy bagi kita sebagai supervisor?

3) Apa makna matriks cassidy bagi praktek supervisi secara

umum?

g. Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerjanya secara bergiliran. Ajak kelompok lain

memberikan tanggapan dan/atau pertanyaan. Beri penekanan

pada hal-hal yang serupa pada presentasi masing-masing

kelompok.

h. Ucapkan terima kasih dan sampaikan bahwa dalam praktek

supervisi hendaknya kita senantiasa mengimbangi dan

mengevaluasi tantangan dan dukungan yang kita berikan

kepada supervisee kita untuk menghindari hal-hal negatif

seperti stres, burn out, dan ketidak pedulian/apatis yang dapat

menyebabkan lemahnya kualitas penanganan kasus supervisee.

Langkah 2: Model-Model dalam Supervisi

1. Tanyakan pada peserta apakah Bapak/Ibu pernah atau sudah

mengetahui mengenai aspek apa saja yang ada dalam praktek

supervisi?

2. Jelaskan pada peserta bahwa sebagai bagian dari bentuk

dukungan pada supervisee (lihat matriks Cassidy), seorang

supervisor perlu menyediakan ketiga aspek supervisi menurut

model Proctor (1987) yaitu supervisi pendidikan/formative,

dukungan/restorative, dan supervisi administratif/normatif. (Bab

III, Sesi 2, hal. 24)

3. Sampaikan bahwa saya yakin Bapak / Ibu pernah melakukan ketiga

aspek model Proctor yang dijelaskan sebelumnya, untuk itu saya

ingin mengajak Bapak/Ibu untuk mempraktikan ketiga aspek

supervisi model Proctor tersebut.

4. Ajak peserta untuk lebih mempraktikan ketiga aspek supervisi

dalam model proctor dengan cara:

a. Bagi peserta menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok

mendiskusikan dan mempraktikan supervisi pendidikan,

dukungan dan administratif.

b. Minta masing-masing kelompok untuk membuat skenario

simulasi, satu kelompok akan diberikan waktu untuk

mensimulasikan selama 15 menit.

c. Minta masing-masing kelompok untuk mensimulasikan

skenario yang telah didiskusikannya

d. Ajak kelompok lain memberikan tanggapan dan/atau

pertanyaan. Catat hal-hal penting yang disampaikan selama

proses ini.

e. Ucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh kelompok pada

kegiatan ini.

5. Jelaskan pada peserta keterampilan yang dibutuhkan oleh

supervisor untuk ketiga aspek dalam model Proctor (Bab III, Sesi

2, hal. 24-26)

6. Sampaikan bahwa selain model proctor ada model-model lain

dalam supervisi antara lain model supervisi 4x4x4 yang

menjelaskan proses berlapis yang perlu ada dalam proses supervisi

dan model mengenai 7 mata supervisor (Hawkins & Shohet, 1993)

yang menjelaskan tentang fokus seorang supervisor dalam

melakukan praktik supervisi.

7. Jelaskan model supervisi 4x4x4 (Bab III, sesi 3, hal. 31)

8. Jelaskan mengenai 7 mata supervisor (Hawkins & Shohet, 1993)

(Bab III, sesi 3, hal. 32)

9. Sampaikan bahwa dengan memahami Model Proctor, Model

Supervisi 4x4x4, dan 7 mata supervisor sangat diperlukan dalam

pelaksanaan supervisi.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 34: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Langkah 3: Hak dan Tanggung Jawab serta Kompetensi Supervisor

1. Ajak peserta untuk mengkategorikan antara hak dan tanggung

jawab supervisor dengan bermain kartu:

a. Minta setiap peserta masing-masing mengambil satu kartu

dari tumpukan kartu yang berisi hak dan tanggung jawab

Supervisor dan Supervisee untuk ditempelkan pada gambar

supervisor dan gambar supervisee yang telah disediakan oleh

fasilitator

b. Tanyakan alasan peserta menempelkan kartu pada gambar

yang mereka pilih

c. Setelah semua peserta menempelkan, minta perwakilan

peserta untuk memberikan tanggapan mengenai:

1) Apakah kartu yang ditempelkan peserta telah sesuai

dengan hak dan kewajiban seorang supervisor dan

supervisee?

2) Berikan alasannya.

2. Jelaskan pada peserta tentang hak dan tanggung jawab seorang

supervisee dan supervisor. (Bab III, Sesi 2, hal. 26-27)

3. Minta peserta untuk melakukan refleksi dengan mengukur

kompetensinya sebagai supervisor dengan menggunakan lembar

checklist pengetahuan, keterampilan, profesional dan personal

supervisor. (Bab III, Sesi 2, hal. 28)

4. Tanyakan kepada peserta:

a. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengisi lembar checklist

tersebut?

b. Kompetensi apa saja yang menurut Bapak/Ibu sudah baik?

c. Kompetensi apa saja yang menurut Bapak/Ibu perlu diperbaiki?

5. Minta 3-4 orang perwakilan peserta untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

6. Sampaikan pada peserta bahwa tingkat kompetensi seorang

supervisor akan bertambah seiring waktu melalui evaluasi berkala

dengan komitmen untuk terus mengasah kemampuannya.

7. Jelaskan pada peserta tentang beberapa kemampuan supervisor

berdasarkan peranannya menurut Nada Miocevic 2007 (Bab III,

Sesi 2, hal. 28)

8. Sampaikan bahwa seorang supervisor diwajibkan untuk memiliki

keterampilan praktek, pengetahuan dan pelatihan yang lebih maju

dan terkini, baik di bidang keahlian mereka maupun dalam hal

melakukan supervisi.

9. Sampaikan pula bahwa hal penting lainnya yang harus dimiliki

seorang supervisor adalah memahami pengetahuan mengenai

hukum, peraturan dan penelitian terkini untuk melindungi serta

mempromosikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak dan

keluarga mereka.

10. Jelaskan pada peserta beberapa syarat untuk menjadi seorang

supervisor. (Bab III, sesi 2, hal. 29)

11. Sampaikan terimakasih peserta telah menyelesaikan

pembelajaran di sesi kedua tentang Kualitas Supervisi dalam

Praktik

12. Tanyakan pada peserta beberapa pertanyaan reflektif berikut ini:

a. Bagaimana selama ini anda melakukan supervisi praktek

penanganan kasus supervisee anda di lapangan?

b. Apabila anda belum pernah, apa rencana anda terkait hal ini?

c. Apakah hal ini akan bermanfaat? Mengapa?

d. Perubahan apa yang akan anda coba lakukan pada praktek

supervisi anda untuk meningkatkan kualitas supervisi anda,

membantu supervisee dan klien yang didampingi?

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 35: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Langkah 3: Hak dan Tanggung Jawab serta Kompetensi Supervisor

1. Ajak peserta untuk mengkategorikan antara hak dan tanggung

jawab supervisor dengan bermain kartu:

a. Minta setiap peserta masing-masing mengambil satu kartu

dari tumpukan kartu yang berisi hak dan tanggung jawab

Supervisor dan Supervisee untuk ditempelkan pada gambar

supervisor dan gambar supervisee yang telah disediakan oleh

fasilitator

b. Tanyakan alasan peserta menempelkan kartu pada gambar

yang mereka pilih

c. Setelah semua peserta menempelkan, minta perwakilan

peserta untuk memberikan tanggapan mengenai:

1) Apakah kartu yang ditempelkan peserta telah sesuai

dengan hak dan kewajiban seorang supervisor dan

supervisee?

2) Berikan alasannya.

2. Jelaskan pada peserta tentang hak dan tanggung jawab seorang

supervisee dan supervisor. (Bab III, Sesi 2, hal. 26-27)

3. Minta peserta untuk melakukan refleksi dengan mengukur

kompetensinya sebagai supervisor dengan menggunakan lembar

checklist pengetahuan, keterampilan, profesional dan personal

supervisor. (Bab III, Sesi 2, hal. 28)

4. Tanyakan kepada peserta:

a. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengisi lembar checklist

tersebut?

b. Kompetensi apa saja yang menurut Bapak/Ibu sudah baik?

c. Kompetensi apa saja yang menurut Bapak/Ibu perlu diperbaiki?

5. Minta 3-4 orang perwakilan peserta untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

6. Sampaikan pada peserta bahwa tingkat kompetensi seorang

supervisor akan bertambah seiring waktu melalui evaluasi berkala

dengan komitmen untuk terus mengasah kemampuannya.

7. Jelaskan pada peserta tentang beberapa kemampuan supervisor

berdasarkan peranannya menurut Nada Miocevic 2007 (Bab III,

Sesi 2, hal. 28)

8. Sampaikan bahwa seorang supervisor diwajibkan untuk memiliki

keterampilan praktek, pengetahuan dan pelatihan yang lebih maju

dan terkini, baik di bidang keahlian mereka maupun dalam hal

melakukan supervisi.

9. Sampaikan pula bahwa hal penting lainnya yang harus dimiliki

seorang supervisor adalah memahami pengetahuan mengenai

hukum, peraturan dan penelitian terkini untuk melindungi serta

mempromosikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak dan

keluarga mereka.

10. Jelaskan pada peserta beberapa syarat untuk menjadi seorang

supervisor. (Bab III, sesi 2, hal. 29)

11. Sampaikan terimakasih peserta telah menyelesaikan

pembelajaran di sesi kedua tentang Kualitas Supervisi dalam

Praktik

12. Tanyakan pada peserta beberapa pertanyaan reflektif berikut ini:

a. Bagaimana selama ini anda melakukan supervisi praktek

penanganan kasus supervisee anda di lapangan?

b. Apabila anda belum pernah, apa rencana anda terkait hal ini?

c. Apakah hal ini akan bermanfaat? Mengapa?

d. Perubahan apa yang akan anda coba lakukan pada praktek

supervisi anda untuk meningkatkan kualitas supervisi anda,

membantu supervisee dan klien yang didampingi?

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 36: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sesi Tiga: Proses Supervisi

Hubungan yang terjadi dalam supervisi dibangun atas kepercayaan,

kerahasiaan, dukungan dan pengalaman yang dibangun atas dasar

empati. Kualitas yang baik dalam supervisi mencakup tersedianya

umpan balik yang konstruktif, memprioritaskan keselamatan,

penghargaan dan perawatan diri (self care). Standar supervisi

pekerjaan sosial perlu digunakan bersama dengan penilaian

profesional dan tidak mengambil keputusan secara ekslusif namun

inklusif atau mempertimbangkan berbagai faktor secara adil dan

setara. Supervis i memast ikan bahwa supervisee dapat

meningkatkan pengetahuan mereka sehingga kemampuan mereka

dapat diterapkan pada klien sesuai etika dan cara yang kompeten.

Supervisi memberikan panduan dan meningkatkan kualitas kerja

baik untuk supervisor maupun supervisee, yang pada akhirnya juga

mempertimbangkan kualitas layanan bagi klien. Sesi ini akan

memberikan penjelasan kepada para peserta mengenai proses

supervisi dimulai dari kontrak supervisi termasuk bagaimana

melakukan pendokumentasian di dalam supervisi.

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta mampu:

a. Menjelaskan bentuk-bentuk supervisi

b. Mendemonstrasikan kontrak supervisi

c. Menggunakan matriks alokasi kasus

d. Menjelaskan agenda dan dokumen dalam supervisi

e. Mendemonstrasikan umpan balik yang efektif pada

supervisee

f. Menjelaskan komunikasi tertulis yang efektif

g. Menjalaskan konflik dalam supervisi

h. Menjelaskan evaluasi, ulasan, dan audit dalam supervisi

i. Menjelaskan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi supervisor

yang baik

j. Menjelaskan menjadi supervisor yang baik

g. Faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya konflik di dalam

supervisi.

h. Tantangan dan dukungan di tempat kerja.

i. Model keterampilan supervisi.

Sub Sesi

a. Bentuk Supervisi

b. Kontrak Supervisi

c. Matriks Alokasi Kasus

d. Agenda dan Dokumen Supervisi

e. Umpan Balik dan Komunikasi Tertulis yang Efektif

f. Konflik dalam Supervisi

g. Simulasi Proses Supervisi

h. Evaluasi, Ulasan, dan Audit dalam Supervisi

i. Menjadi Supervisor yang Baik

Total Jam

420 menit / 7 jam

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 37: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sesi Tiga: Proses Supervisi

Hubungan yang terjadi dalam supervisi dibangun atas kepercayaan,

kerahasiaan, dukungan dan pengalaman yang dibangun atas dasar

empati. Kualitas yang baik dalam supervisi mencakup tersedianya

umpan balik yang konstruktif, memprioritaskan keselamatan,

penghargaan dan perawatan diri (self care). Standar supervisi

pekerjaan sosial perlu digunakan bersama dengan penilaian

profesional dan tidak mengambil keputusan secara ekslusif namun

inklusif atau mempertimbangkan berbagai faktor secara adil dan

setara. Supervis i memast ikan bahwa supervisee dapat

meningkatkan pengetahuan mereka sehingga kemampuan mereka

dapat diterapkan pada klien sesuai etika dan cara yang kompeten.

Supervisi memberikan panduan dan meningkatkan kualitas kerja

baik untuk supervisor maupun supervisee, yang pada akhirnya juga

mempertimbangkan kualitas layanan bagi klien. Sesi ini akan

memberikan penjelasan kepada para peserta mengenai proses

supervisi dimulai dari kontrak supervisi termasuk bagaimana

melakukan pendokumentasian di dalam supervisi.

Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta mampu:

a. Menjelaskan bentuk-bentuk supervisi

b. Mendemonstrasikan kontrak supervisi

c. Menggunakan matriks alokasi kasus

d. Menjelaskan agenda dan dokumen dalam supervisi

e. Mendemonstrasikan umpan balik yang efektif pada

supervisee

f. Menjelaskan komunikasi tertulis yang efektif

g. Menjalaskan konflik dalam supervisi

h. Menjelaskan evaluasi, ulasan, dan audit dalam supervisi

i. Menjelaskan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi supervisor

yang baik

j. Menjelaskan menjadi supervisor yang baik

g. Faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya konflik di dalam

supervisi.

h. Tantangan dan dukungan di tempat kerja.

i. Model keterampilan supervisi.

Sub Sesi

a. Bentuk Supervisi

b. Kontrak Supervisi

c. Matriks Alokasi Kasus

d. Agenda dan Dokumen Supervisi

e. Umpan Balik dan Komunikasi Tertulis yang Efektif

f. Konflik dalam Supervisi

g. Simulasi Proses Supervisi

h. Evaluasi, Ulasan, dan Audit dalam Supervisi

i. Menjadi Supervisor yang Baik

Total Jam

420 menit / 7 jam

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 38: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Media Pembelajaran

Flipchart; kertas plano; kertas metaplan; isolasi; modul; kontrak

supervisi; matriks alokasi kasus; contoh dokumen dalam supervisi;

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, curah mendapat, diskusi kelompok, role play.

Panduan bagi Fasilitator Pelatihan

Langkah 1: Bentuk Supervisi

1. Tanyakan pada peserta beragam bentuk supervisi yang mereka

kenal/pernah/sedang lakukan.

2. Tanyakan pula kepada peserta mengenai hal-hal berikut:

a. Bagaimana dengan Supervisi individual? Apa maksudnya?

b. Bagaimana dengan Supervisi kelompok? Apa maksudnya?

c. Ada lagi?

3. Sampaikan pada peserta beragam bentuk supervisi. (Bab III, sesi

3, hal. 33)

Langkah 2: Kontrak Supervisi

1. Tanyakan pada 3-4 peserta:

a. Apa itu kontrak supervisi?

b. Siapa yang sudah menggunakannya dalam praktek supervisi?

c. Perlukah kontrak supervisi?

2. Jelaskan mengenai kontrak supervisi (Bab III, sesi 3, hal. 36)

3. Sampaikan hal-hal berikut:

a. Kualitas hubungan dalam supervisi menjadi dasar untuk

melakukan fungsi-fungsi dari supervisi.

b. Menciptakan hubungan supervisi yang didasari oleh saling

percaya dan saling menghargai diantara supervisor dengan

supervisee merupakan dasar untuk praktek supervisi yang

efektif.

c. Dengan tersedianya ruang refleksi yang aman dan terpercaya,

supervisee dapat mengeksplorasi tantangan-tantangan dari

refleksi diri yang kritis dan perkembangan profesional.

4. Jelaskan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum

membuat kontrak supervisi: menentukan waktu dan tempat

dalam melakukan supervisi dan merundingkan kontrak supervisi

(Bab III, Sesi 3, Hal. 37)

5. Minta peserta untuk membentuk kelompok beranggotakan 4-5

orang untuk mengembangkan kontrak supervisi dan menjawab

beberapa pertanyaan berikut:

a. Apa saja bagian utama (key points) yang perlu ada dalam

catatan supervisi?

b. Siapa mencatat apa?

c. Siapa saja yang dapat mengakses catatan supervisi?

d. Bagaimana catatan tersebut digunakan?

6. Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

kerjanya secara bergiliran. Ajak kelompok lain memberikan

tanggapan dan/atau pertanyaan. Beri penekanan pada hal-hal

yang serupa pada presentasi masing-masing kelompok.

7. Tampilkan dan jelaskan contoh lembar kontrak supervisi (Bab III,

Sesi 3, Hal. 38)

8. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

kontrak supervisi di lembaga masing-masing pada Praktik Belajar

Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari training ini.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 39: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Media Pembelajaran

Flipchart; kertas plano; kertas metaplan; isolasi; modul; kontrak

supervisi; matriks alokasi kasus; contoh dokumen dalam supervisi;

Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, curah mendapat, diskusi kelompok, role play.

Panduan bagi Fasilitator Pelatihan

Langkah 1: Bentuk Supervisi

1. Tanyakan pada peserta beragam bentuk supervisi yang mereka

kenal/pernah/sedang lakukan.

2. Tanyakan pula kepada peserta mengenai hal-hal berikut:

a. Bagaimana dengan Supervisi individual? Apa maksudnya?

b. Bagaimana dengan Supervisi kelompok? Apa maksudnya?

c. Ada lagi?

3. Sampaikan pada peserta beragam bentuk supervisi. (Bab III, sesi

3, hal. 33)

Langkah 2: Kontrak Supervisi

1. Tanyakan pada 3-4 peserta:

a. Apa itu kontrak supervisi?

b. Siapa yang sudah menggunakannya dalam praktek supervisi?

c. Perlukah kontrak supervisi?

2. Jelaskan mengenai kontrak supervisi (Bab III, sesi 3, hal. 36)

3. Sampaikan hal-hal berikut:

a. Kualitas hubungan dalam supervisi menjadi dasar untuk

melakukan fungsi-fungsi dari supervisi.

b. Menciptakan hubungan supervisi yang didasari oleh saling

percaya dan saling menghargai diantara supervisor dengan

supervisee merupakan dasar untuk praktek supervisi yang

efektif.

c. Dengan tersedianya ruang refleksi yang aman dan terpercaya,

supervisee dapat mengeksplorasi tantangan-tantangan dari

refleksi diri yang kritis dan perkembangan profesional.

4. Jelaskan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum

membuat kontrak supervisi: menentukan waktu dan tempat

dalam melakukan supervisi dan merundingkan kontrak supervisi

(Bab III, Sesi 3, Hal. 37)

5. Minta peserta untuk membentuk kelompok beranggotakan 4-5

orang untuk mengembangkan kontrak supervisi dan menjawab

beberapa pertanyaan berikut:

a. Apa saja bagian utama (key points) yang perlu ada dalam

catatan supervisi?

b. Siapa mencatat apa?

c. Siapa saja yang dapat mengakses catatan supervisi?

d. Bagaimana catatan tersebut digunakan?

6. Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

kerjanya secara bergiliran. Ajak kelompok lain memberikan

tanggapan dan/atau pertanyaan. Beri penekanan pada hal-hal

yang serupa pada presentasi masing-masing kelompok.

7. Tampilkan dan jelaskan contoh lembar kontrak supervisi (Bab III,

Sesi 3, Hal. 38)

8. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

kontrak supervisi di lembaga masing-masing pada Praktik Belajar

Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari training ini.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 40: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Langkah 3: Matriks Alokasi Kasus

1. Jelaskan mengenai matriks alokasi kasus (Bab III, Sesi 3, Hal. 40)

2. Tanyakan kepada peserta :

a. Bagaimana matriks alokasi kasus mereka atau supervisee-nya?

b. Bagaimana mengukur tingkat kesulitan suatu kasus?

3. Tanyakan pada peserta mengenai matriks alokasi kasus, faktor

apa saja yang perlu menjadi pertimbangan? Tuliskan pada kertas

meta plan, satu faktor per kertas.

4. Minta masing-masing kelompok untuk membuat gambar kolom

matriks/tabel seperti berikut ini (jumlah kolom dan baris bisa

berbeda) pada kertas plano di depan kelas.

5. Minta masing-masing anggota kelompok untuk untuk maju ke

depan untuk mendiskusikan dan menempelkan kertas

metaplannya pada kolom matriks baris kiri atau baris atas yang

telah disediakan. Sampaikan bahwa mereka bisa membuat lebih

dari satu matriks untuk mengukur alokasi kasusnya.

6. Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

kerjanya secara bergiliran. Ajak kelompok lain memberikan

tanggapan dan/atau pertanyaan. Beri penekanan pada hal-hal

yang serupa pada presentasi masing-masing kelompok.

7. Jelaskan pada peserta mengenai matriks alokasi kasus dan

sampaikan bahwa mereka dapat mengembangkan sendiri

matriks alokasi kasusnya berdasarkan kebutuhan di lapangan.

8. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

matriks alokasi kasus di lembaga masing-masing pada Praktik

Belajar Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari training ini

Langkah 4: Agenda dan Dokumen Supervisi

1. Sampaikan pada peserta mengenai agenda supervisi (Bab III, sesi

3, hal. 31)

2. Jelaskan mengenai dokumen supervisi (Bab III, Sesi 3, Hal. 38-40)

3. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

agenda dan dokumen supervisi di lembaga masing-masing pada

Praktik Belajar Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari

training ini

Langkah 5: Umpan Balik dan Komunikasi Tertulis yang Efektif

1. Sampaikan juga pada peserta bahwa dalam praktek supervisi,

seorang supervisor juga perlu memperhatikan mengenai

bagaimana memberikan umpan balik yang efektif pada supervisee.

2. Jelaskan cara memberikan umpan balik yang efektif (Bab III, sesi

3, hal. 33-34)

3. Sampaikan pula bahwa peserta akan mempelajari bagaimana

mendokumentasikan supervisi pada bagian berikutnya.

4. Jelaskan mengenai komunikasi tertulis yang efektif

Langkah 5: Konflik dalam Supervisi

1. Minta peserta menuliskan beberapa konflik yang pernah dialami

selama praktik supervisi dan minta peserta menempelkannya di

kertas plano di depan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 41: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Langkah 3: Matriks Alokasi Kasus

1. Jelaskan mengenai matriks alokasi kasus (Bab III, Sesi 3, Hal. 40)

2. Tanyakan kepada peserta :

a. Bagaimana matriks alokasi kasus mereka atau supervisee-nya?

b. Bagaimana mengukur tingkat kesulitan suatu kasus?

3. Tanyakan pada peserta mengenai matriks alokasi kasus, faktor

apa saja yang perlu menjadi pertimbangan? Tuliskan pada kertas

meta plan, satu faktor per kertas.

4. Minta masing-masing kelompok untuk membuat gambar kolom

matriks/tabel seperti berikut ini (jumlah kolom dan baris bisa

berbeda) pada kertas plano di depan kelas.

5. Minta masing-masing anggota kelompok untuk untuk maju ke

depan untuk mendiskusikan dan menempelkan kertas

metaplannya pada kolom matriks baris kiri atau baris atas yang

telah disediakan. Sampaikan bahwa mereka bisa membuat lebih

dari satu matriks untuk mengukur alokasi kasusnya.

6. Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

kerjanya secara bergiliran. Ajak kelompok lain memberikan

tanggapan dan/atau pertanyaan. Beri penekanan pada hal-hal

yang serupa pada presentasi masing-masing kelompok.

7. Jelaskan pada peserta mengenai matriks alokasi kasus dan

sampaikan bahwa mereka dapat mengembangkan sendiri

matriks alokasi kasusnya berdasarkan kebutuhan di lapangan.

8. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

matriks alokasi kasus di lembaga masing-masing pada Praktik

Belajar Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari training ini

Langkah 4: Agenda dan Dokumen Supervisi

1. Sampaikan pada peserta mengenai agenda supervisi (Bab III, sesi

3, hal. 31)

2. Jelaskan mengenai dokumen supervisi (Bab III, Sesi 3, Hal. 38-40)

3. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

agenda dan dokumen supervisi di lembaga masing-masing pada

Praktik Belajar Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari

training ini

Langkah 5: Umpan Balik dan Komunikasi Tertulis yang Efektif

1. Sampaikan juga pada peserta bahwa dalam praktek supervisi,

seorang supervisor juga perlu memperhatikan mengenai

bagaimana memberikan umpan balik yang efektif pada supervisee.

2. Jelaskan cara memberikan umpan balik yang efektif (Bab III, sesi

3, hal. 33-34)

3. Sampaikan pula bahwa peserta akan mempelajari bagaimana

mendokumentasikan supervisi pada bagian berikutnya.

4. Jelaskan mengenai komunikasi tertulis yang efektif

Langkah 5: Konflik dalam Supervisi

1. Minta peserta menuliskan beberapa konflik yang pernah dialami

selama praktik supervisi dan minta peserta menempelkannya di

kertas plano di depan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 42: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

2. Jelaskan pada peserta bahwa konflik dalam praktik supervisi

sering ditemukan. Pada saat konflik terjadi kita perlu mengetahui

akar permasalahannya. Sampaikan mengenai konflik di dalam

supervisi

3. Minta bantuan peserta untuk mengelompokkan berbagai

pengalaman konflik yang ada di depan berdasarkan poin-poin

konflik supervisi yang dipresentasikan.

4. Ucapkan terima kasih dan sampaikan bahwa satu hal yang perlu

dilakukan supervisor adalah memilah permasalahan dan

merujuknya pada terapis apabila fokus masalahnya ada pada stress

supervisee, bukan pada substansi pekerjaannya.

Langkah 6: Simulasi Proses Supervisi

1. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5

orang.

2. Minta masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk

menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:

a. Bagaimana anda melakukan supervisi?

b. Bagaimana anda mendokumentasikan proses supervisi?

c. Bagaimana anda memastikan kesehatan dan keselamatan kerja

supervisee?

d. Bagaimana anda memberikan umpan balik pada supervisee?

e. Bagaimana anda mengatasi konflik?

3. Minta masing-masing kelompok untuk melakukan praktik

supervisi dengan cara:

a. Minta masing-masing kelompok untuk mengembangkan

skenario bermain peran dengan mendemonstrasikan

beberapa hal hasil diskusinya (dari poin a sampai e).

b. M i n t a m a s i n g - m a s i n g k e l o m p o k u n t u k

m e n d e m o n s t r a s i k a n n y a s e l a m a 1 5 m e n i t b e r i k u t

penjelasannya.

c. Minta kelompok lain untuk memberikan tanggapan dan/atau

p e r t a n y a a n m e n g e n a i p r a k t i k s u p e r v i s i y a n g

didemonstrasikan.

d. Di akhir praktik, minta perwakilan kelompok untuk

menjelaskan skenario yang dipraktikannya.

e. Ucapkan terima kasih dan berikan penekanan pada hal-hal

yang serupa pada presentasi masing-masing kelompok.

Langkah 7: Evaluasi, Ulasan dari Audit dalam Supervisi

1. Tanyakan pada peserta:

a. Bagaimana mereka mengevaluasi dan melaporkan hasil

supervisinya?

b. Kepada siapa?

c. Apa saya yang dievaluasi dan dilaporkan?

2. Sampaikan mengenai evaluasi dan ulasan supervisi, proses audit

supervisi dan apa yang dilakukan jika hasil audit supervisi tidak

memuaskan (Bab III, Sesi 3, Hal. 40)

3. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

evaluasi dan audit di lembaga masing-masing pada Praktik Belajar

Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari training ini

Langkah 8: Menjadi Supervisor yang Baik

1. Sampaikan pada peserta bahwa setelah kita mengetahui

kompetensi, keterampilan dan hal-hal teknis yang dibutuhkan

dalam praktik supervisi dan hal-hal lain dari sesi-sesi sebelumnya,

diharapkan semua peserta dapat menjadi seorang supervisor yang

baik.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 43: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

2. Jelaskan pada peserta bahwa konflik dalam praktik supervisi

sering ditemukan. Pada saat konflik terjadi kita perlu mengetahui

akar permasalahannya. Sampaikan mengenai konflik di dalam

supervisi

3. Minta bantuan peserta untuk mengelompokkan berbagai

pengalaman konflik yang ada di depan berdasarkan poin-poin

konflik supervisi yang dipresentasikan.

4. Ucapkan terima kasih dan sampaikan bahwa satu hal yang perlu

dilakukan supervisor adalah memilah permasalahan dan

merujuknya pada terapis apabila fokus masalahnya ada pada stress

supervisee, bukan pada substansi pekerjaannya.

Langkah 6: Simulasi Proses Supervisi

1. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5

orang.

2. Minta masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk

menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:

a. Bagaimana anda melakukan supervisi?

b. Bagaimana anda mendokumentasikan proses supervisi?

c. Bagaimana anda memastikan kesehatan dan keselamatan kerja

supervisee?

d. Bagaimana anda memberikan umpan balik pada supervisee?

e. Bagaimana anda mengatasi konflik?

3. Minta masing-masing kelompok untuk melakukan praktik

supervisi dengan cara:

a. Minta masing-masing kelompok untuk mengembangkan

skenario bermain peran dengan mendemonstrasikan

beberapa hal hasil diskusinya (dari poin a sampai e).

b. M i n t a m a s i n g - m a s i n g k e l o m p o k u n t u k

m e n d e m o n s t r a s i k a n n y a s e l a m a 1 5 m e n i t b e r i k u t

penjelasannya.

c. Minta kelompok lain untuk memberikan tanggapan dan/atau

p e r t a n y a a n m e n g e n a i p r a k t i k s u p e r v i s i y a n g

didemonstrasikan.

d. Di akhir praktik, minta perwakilan kelompok untuk

menjelaskan skenario yang dipraktikannya.

e. Ucapkan terima kasih dan berikan penekanan pada hal-hal

yang serupa pada presentasi masing-masing kelompok.

Langkah 7: Evaluasi, Ulasan dari Audit dalam Supervisi

1. Tanyakan pada peserta:

a. Bagaimana mereka mengevaluasi dan melaporkan hasil

supervisinya?

b. Kepada siapa?

c. Apa saya yang dievaluasi dan dilaporkan?

2. Sampaikan mengenai evaluasi dan ulasan supervisi, proses audit

supervisi dan apa yang dilakukan jika hasil audit supervisi tidak

memuaskan (Bab III, Sesi 3, Hal. 40)

3. Sampaikan bahwa Bapak / Ibu ditugaskan untuk mempraktikan

evaluasi dan audit di lembaga masing-masing pada Praktik Belajar

Lapangan yang merupakan tindak lanjut dari training ini

Langkah 8: Menjadi Supervisor yang Baik

1. Sampaikan pada peserta bahwa setelah kita mengetahui

kompetensi, keterampilan dan hal-hal teknis yang dibutuhkan

dalam praktik supervisi dan hal-hal lain dari sesi-sesi sebelumnya,

diharapkan semua peserta dapat menjadi seorang supervisor yang

baik.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 44: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

2. Jelaskan pada peserta mengenai dampak positif dari supervisor

yang baik.

3. Tanyakan pada peserta beberapa pertanyaan berikut ini:

a. Apa pelatihan terakhir yang anda ikuti terkait pengembangan

keterampilan supervisi dan spesialisasi anda?

b. Buku atau jurnal apa yang terakhir anda baca terkait supervisi?

c. Kapan terakhir anda mendapatkan atau melakukan supervisi?

4. Sampaikan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan kompetensi menjadi supervisor yang baik.

5. Sampaikan mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan untuk

meningkatkan kompetensi menjadi supervisor yang baik. Sesi Satu: Pengantar Supervisi

Materi yang dibahas pada sesi ini antara lain:

a. Pengertian supervisi

b. Tujuan, Prinsip, dan Manfaat Supervisi

c. Kriteria Supervisor yang Efektif

d. Perbedaan Supervisi dan Manajer

Pengertian Supervisi

Supervisi menurut AASW memerlukan mediasi antara organisasi

dan pekerja; dengan supervisor melakukan advokasy yang mewakili

organisasi, pekerja dan pekerja sosial profesional (AASW Supervision

Standards, 2000). Supervisi dalam pekerjaan sosial merupakan

interaksi terencana antara dua atau lebih supervisee dalam satu

lingkungan yang aman dan mendukung, sehingga tercipta satu

proses reflektif dan analisa kritis dari penyediaan layanan, untuk

menjamin kualitas asuhan serta layanan terhadap anak-anak,

keluarga dan masyarakat.

BAB III

BAHAN BACAAN

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 45: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

2. Jelaskan pada peserta mengenai dampak positif dari supervisor

yang baik.

3. Tanyakan pada peserta beberapa pertanyaan berikut ini:

a. Apa pelatihan terakhir yang anda ikuti terkait pengembangan

keterampilan supervisi dan spesialisasi anda?

b. Buku atau jurnal apa yang terakhir anda baca terkait supervisi?

c. Kapan terakhir anda mendapatkan atau melakukan supervisi?

4. Sampaikan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan kompetensi menjadi supervisor yang baik.

5. Sampaikan mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan untuk

meningkatkan kompetensi menjadi supervisor yang baik. Sesi Satu: Pengantar Supervisi

Materi yang dibahas pada sesi ini antara lain:

a. Pengertian supervisi

b. Tujuan, Prinsip, dan Manfaat Supervisi

c. Kriteria Supervisor yang Efektif

d. Perbedaan Supervisi dan Manajer

Pengertian Supervisi

Supervisi menurut AASW memerlukan mediasi antara organisasi

dan pekerja; dengan supervisor melakukan advokasy yang mewakili

organisasi, pekerja dan pekerja sosial profesional (AASW Supervision

Standards, 2000). Supervisi dalam pekerjaan sosial merupakan

interaksi terencana antara dua atau lebih supervisee dalam satu

lingkungan yang aman dan mendukung, sehingga tercipta satu

proses reflektif dan analisa kritis dari penyediaan layanan, untuk

menjamin kualitas asuhan serta layanan terhadap anak-anak,

keluarga dan masyarakat.

BAB III

BAHAN BACAAN

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 46: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Supervisi pekerjaan sosial menggabungkan ketiga elemen dari

pendidikan, dukungan serta administratif. Agar berhasil dalam

pekerjaannya, seorang supervisee perlu mengkombinasikan dan

meningkatkan kuantitas dari ketiga aspek supervisi tersebut.

Kombinasi dari masing-masing aspek tersebut bergantung kepada

tingkat keterampilan dari para supervisor, kondisi personal dan

profesional mereka, serta kompleksitas dari klien yang mereka

tangani.

Supervisi dapat berlangsung secara formal maupun non formal.

Supervisi formal dilakukan secara teratur, dalam kerangka waktu

yang spesifik dan memiliki agenda yang telah disepakati. Supervisi

non formal terjadi ketika merespon masalah dalam praktik maupun

pekerjaan profesional, yang secara alami menuntut pemikiran dan

perencanaan pada waktu hal itu terjadi atau dalam waktu dekat.

Komponen Supervisi

Kontrak SupervisiKetrampilan/PengetahuanE�k

Kompetensi personal dan

profesional

Organisasi/Lembaga

Klien/PenerimaManfaat

Supervisi Supervisor

Komunitas& Profesi

Supervisee

PanduanOrganisasi danKebijakanSumber Daya

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Supervisi merupakan praktik yang melibatkan empat hal yaitu

organisasi/lembaga, supervisor itu sendiri, supervisee dan klien.

Diluar itu, praktik supervisi juga melibatkan komunitas dan profesi

lain (selain pekerja sosial) yang relevan dan dibutuhkan oleh klien.

Dalam memberikan supervisinya, seorang supervisor perlu mengacu

pada panduan organisasi dan kebijakan sumber daya tempat dia

bekerja. Sementara itu pada superviseenya, supervisor juga perlu

membuat kontrak supervisi, mengembangkan keterampilan dan

pengetahuan supervisee dengan mengacu pada panduan etika

supervisi.

Pada praktik supervisi, seorang supervisor perlu memperhatikan dan

meningkatkan kompetensi personal dan profesionnalnya agar selalu

dapat memberikan layanan yang tepat pada kliennya. Sementara itu

praktik supervisi pekerjaan sosial juga perlu mempertimbangkan

keterlibatan komunitas dan profesi lain sebagai aspek mezzo dan

makro demi keberlanjutan layanan bagi klien. Layanan yang

diberikan kepada klien / penerima manfaat tidak akan maksimal

apabila supervisi tidak berjalan dengan efektif dan organisasi tidak

menyediakan panduan ataupun pedoman dalam melakukan

supervisi. Keterlibatan komunitas dan professional juga penting

dalam rangka memberikan feedback dan memastikan akuntabilitas

layanan dan proses supervisi. Berbagai komponen diatas saling

mendukung dan mempengaruhi satu sama lain menghasilkan

supervisi yang efektif untuk klien dalam upaya peningkatan layanan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 47: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Supervisi pekerjaan sosial menggabungkan ketiga elemen dari

pendidikan, dukungan serta administratif. Agar berhasil dalam

pekerjaannya, seorang supervisee perlu mengkombinasikan dan

meningkatkan kuantitas dari ketiga aspek supervisi tersebut.

Kombinasi dari masing-masing aspek tersebut bergantung kepada

tingkat keterampilan dari para supervisor, kondisi personal dan

profesional mereka, serta kompleksitas dari klien yang mereka

tangani.

Supervisi dapat berlangsung secara formal maupun non formal.

Supervisi formal dilakukan secara teratur, dalam kerangka waktu

yang spesifik dan memiliki agenda yang telah disepakati. Supervisi

non formal terjadi ketika merespon masalah dalam praktik maupun

pekerjaan profesional, yang secara alami menuntut pemikiran dan

perencanaan pada waktu hal itu terjadi atau dalam waktu dekat.

Komponen Supervisi

Kontrak SupervisiKetrampilan/PengetahuanE�k

Kompetensi personal dan

profesional

Organisasi/Lembaga

Klien/PenerimaManfaat

Supervisi Supervisor

Komunitas& Profesi

Supervisee

PanduanOrganisasi danKebijakanSumber Daya

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Supervisi merupakan praktik yang melibatkan empat hal yaitu

organisasi/lembaga, supervisor itu sendiri, supervisee dan klien.

Diluar itu, praktik supervisi juga melibatkan komunitas dan profesi

lain (selain pekerja sosial) yang relevan dan dibutuhkan oleh klien.

Dalam memberikan supervisinya, seorang supervisor perlu mengacu

pada panduan organisasi dan kebijakan sumber daya tempat dia

bekerja. Sementara itu pada superviseenya, supervisor juga perlu

membuat kontrak supervisi, mengembangkan keterampilan dan

pengetahuan supervisee dengan mengacu pada panduan etika

supervisi.

Pada praktik supervisi, seorang supervisor perlu memperhatikan dan

meningkatkan kompetensi personal dan profesionnalnya agar selalu

dapat memberikan layanan yang tepat pada kliennya. Sementara itu

praktik supervisi pekerjaan sosial juga perlu mempertimbangkan

keterlibatan komunitas dan profesi lain sebagai aspek mezzo dan

makro demi keberlanjutan layanan bagi klien. Layanan yang

diberikan kepada klien / penerima manfaat tidak akan maksimal

apabila supervisi tidak berjalan dengan efektif dan organisasi tidak

menyediakan panduan ataupun pedoman dalam melakukan

supervisi. Keterlibatan komunitas dan professional juga penting

dalam rangka memberikan feedback dan memastikan akuntabilitas

layanan dan proses supervisi. Berbagai komponen diatas saling

mendukung dan mempengaruhi satu sama lain menghasilkan

supervisi yang efektif untuk klien dalam upaya peningkatan layanan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 48: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Tujuan Supervisi

Menurut Jane Campbell (2000) tujuan pokok

supervisi adalah memastikan kualitas layanan

pada klien sementara para pekerja sosial dapat

belajar dan tumbuh secara professional.

Supervisi merupakan satu proses formal dari

pembelajaran dan dukungan profesional yang

memampukan masing-masing para pelaksana

program untuk:

a. M e n g e m b a n g k a n k o m p e t e n s i

pengetahuan dan keterampilan

b. Menangani serta mengalokasi beban

kerja

c. Merefleksikan serta menerima umpan balik mengenai isi dan

proses dari tugas mereka

d. Mengeksplorasi implikasi etika serta dilema etik dalam

pekerjaannya dalam praktik manajemen kasus

e. Mengidentifikasi indikator stress/burn out dalam menangani

pemicu stress di tempat kerja

f. Menerima tanggung-jawab yang lebih besar dalam praktik

mereka

g. Mengklarifikasi batasan-batasan antara klien, supervisee,

supervisor, organisasi, dan yang lainnya seperti pihak-pihak

yang menerima rujukan (setting booundaries)

h. Merencanakan dan menggunakan sumber daya pribadi dan

profesional mereka dengan lebih efektif

i. Meningkatkan perlindungan terhadap hak-hak klien

j. Mengembangkan akuntabilitas untuk kualitas pekerjaan

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

mereka dan memberikan keyakinan kepada mereka yang

memonitor akuntabilitas tersebut.

Prinsip-Prinsip Supervisi

a. Supervisi dalam pekerjaan sosial merupakan proses formal

yang mencakup administrasi, pendidikan, dukungan dan

fungsi-fungsi reflektif.

b. Supervisi merupakan fungsi utama dari layanan lembaga –

semua staf dari layanan manajemen kasus suatu lembaga

mendapatkan supervisi yang tersedia, terencana, terkelola

dan terevaluasi secara eksplisit.

c. Supervisi perlu mempertimbangkan kesehatan mental para

staf lembaga, terhadap tuntutan peranan manajemen kasus,

dan deskripsi pekerjaan supervisee.

d. Supervisi merupakan salah satu aspek yang lebih luas dari

kerangka kerja pedoman kegiatan manajemen kasus yang di

rancang untuk mendukung para staf, menangani serta

memantau kualitas layanan terbaik yang diberikan, serta hasil

akhir yang efektif bagi anak-anak serta keluarga mereka.

e. Supervisi yang berkesinambungan untuk semua staf lembaga

yang terlibat dalam memberikan layanan manajemen kasus,

sangatlah penting untuk menjamin kualitas manajemen kasus,

terlepas dari pengalaman dan tingkat jabatan.

f. B e r b a g a i m o d e l

s u p e r v i s i d a p a t

diterapkan, dengan

mempertimbangkan

bukti-bukti penelitian,

p r a k t i k - p r a k t i k

terbaik, konteks serta

kebutuhan para staf.

SUPERVISI

Page 49: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Tujuan Supervisi

Menurut Jane Campbell (2000) tujuan pokok

supervisi adalah memastikan kualitas layanan

pada klien sementara para pekerja sosial dapat

belajar dan tumbuh secara professional.

Supervisi merupakan satu proses formal dari

pembelajaran dan dukungan profesional yang

memampukan masing-masing para pelaksana

program untuk:

a. M e n g e m b a n g k a n k o m p e t e n s i

pengetahuan dan keterampilan

b. Menangani serta mengalokasi beban

kerja

c. Merefleksikan serta menerima umpan balik mengenai isi dan

proses dari tugas mereka

d. Mengeksplorasi implikasi etika serta dilema etik dalam

pekerjaannya dalam praktik manajemen kasus

e. Mengidentifikasi indikator stress/burn out dalam menangani

pemicu stress di tempat kerja

f. Menerima tanggung-jawab yang lebih besar dalam praktik

mereka

g. Mengklarifikasi batasan-batasan antara klien, supervisee,

supervisor, organisasi, dan yang lainnya seperti pihak-pihak

yang menerima rujukan (setting booundaries)

h. Merencanakan dan menggunakan sumber daya pribadi dan

profesional mereka dengan lebih efektif

i. Meningkatkan perlindungan terhadap hak-hak klien

j. Mengembangkan akuntabilitas untuk kualitas pekerjaan

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

mereka dan memberikan keyakinan kepada mereka yang

memonitor akuntabilitas tersebut.

Prinsip-Prinsip Supervisi

a. Supervisi dalam pekerjaan sosial merupakan proses formal

yang mencakup administrasi, pendidikan, dukungan dan

fungsi-fungsi reflektif.

b. Supervisi merupakan fungsi utama dari layanan lembaga –

semua staf dari layanan manajemen kasus suatu lembaga

mendapatkan supervisi yang tersedia, terencana, terkelola

dan terevaluasi secara eksplisit.

c. Supervisi perlu mempertimbangkan kesehatan mental para

staf lembaga, terhadap tuntutan peranan manajemen kasus,

dan deskripsi pekerjaan supervisee.

d. Supervisi merupakan salah satu aspek yang lebih luas dari

kerangka kerja pedoman kegiatan manajemen kasus yang di

rancang untuk mendukung para staf, menangani serta

memantau kualitas layanan terbaik yang diberikan, serta hasil

akhir yang efektif bagi anak-anak serta keluarga mereka.

e. Supervisi yang berkesinambungan untuk semua staf lembaga

yang terlibat dalam memberikan layanan manajemen kasus,

sangatlah penting untuk menjamin kualitas manajemen kasus,

terlepas dari pengalaman dan tingkat jabatan.

f. B e r b a g a i m o d e l

s u p e r v i s i d a p a t

diterapkan, dengan

mempertimbangkan

bukti-bukti penelitian,

p r a k t i k - p r a k t i k

terbaik, konteks serta

kebutuhan para staf.

SUPERVISI

Page 50: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

g. Supervisi yang efektif dan etis mengandung arti bahwa para

supervisor sudah terlatih, dapat mendemonstrasikan

pelatihan dan pengalaman terkini, dan berpartisipasi dalam

memberikan supervisi terhadap para superviseenya.

h. Akses terhadap supervisi dan pelatihan supervisi harus

didukung oleh berbagai metode dalam menyediakan dan

pengembangan pengetahuan serta keterampilan semua

peserta. Metode-metode tersebut perlu mempertimbangkan

tingkat kompetensi dari setiap peserta dan konteks dari

layanan manajemen kasus yang sedang diberikan.

i. Supervisi dikoordinasi di dalam suatu lembaga, dan

merupakan tanggung-jawab dari kota/kabupaten atau fasilitas

lainnya dalam mengatur serta memastikan efisiensi,

efektivitas dan ketersediaan supervisi klinis.

j. Supervisi akan di audit, di evaluasi dan didokumentasikan di

tingkat praktik individu, kabupaten/kota dan program.

k. Supervisi melibatkan manajemen informasi (sistem

pencatatan dan pelaporan) yang baik dan bersifat rahasia.

Manfaat Supervisi

Supervisi yang efektif bermanfaat dalam perlindungan anak.

Manfaat supervisi tersebut menurut Tony Morrison meliputi:

Akuntabilitas peran yang lebih jelas

Pekerjaannya diperhatikan berkala

Adanya umpan balik yang efektif

Adanya refleksi terhadap penilaian

Masalah/kejanggalan pada asesmen dibahas dan diklarifikasi

Adanya kesempatan peningkatan kapasitas profesional

Promosi daya tahan emosional

Adanya tantangan bagi praktek yang masih belum baik

Staf lebih dihargai bukan diisolasi

Kerja tim menjadi lebih baik

Manfaat untuk Kerja Lintas Lembaga

Manfaat untuk Program Perlindungan Anak

Membantu staf untuk menterjemahkan kebijakan dan pendekatan dari lembaga lain.

Mempromosikan pentingnya kolaborasi dengan lembaga lain

Mempersiapkan para praktisi untuk pertemuan lintas lembaga

Membantu mengklarifikasi peran para praktisi dengan lembaga lain

Komunikasi yang jelas antar semua jenjang

Memperbaiki konsultasi dengan anggota tim

Berkurangnya tingkat pergantian staff (turnover)

Kinerja yang profesional

Lebih dihargai oleh lembaga lain

Manfaat untuk Klien

Para praktisi berkomitmen pada tujuan intervensinya dengan keluarga

Assesment resiko menjadi lebih baik dalam penyusunan dan artikulasinya

Pengembangan rencana intervensi yang lebih jelas

Lebih mengidentifikasi dan memperhatikan kekuatan dan resikonya

Lebih kuat (resilien) secara emosional

Manfaat untuk Case Manager, Supervisor, dan Supervisee

Manfaat Supervisi

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 51: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

g. Supervisi yang efektif dan etis mengandung arti bahwa para

supervisor sudah terlatih, dapat mendemonstrasikan

pelatihan dan pengalaman terkini, dan berpartisipasi dalam

memberikan supervisi terhadap para superviseenya.

h. Akses terhadap supervisi dan pelatihan supervisi harus

didukung oleh berbagai metode dalam menyediakan dan

pengembangan pengetahuan serta keterampilan semua

peserta. Metode-metode tersebut perlu mempertimbangkan

tingkat kompetensi dari setiap peserta dan konteks dari

layanan manajemen kasus yang sedang diberikan.

i. Supervisi dikoordinasi di dalam suatu lembaga, dan

merupakan tanggung-jawab dari kota/kabupaten atau fasilitas

lainnya dalam mengatur serta memastikan efisiensi,

efektivitas dan ketersediaan supervisi klinis.

j. Supervisi akan di audit, di evaluasi dan didokumentasikan di

tingkat praktik individu, kabupaten/kota dan program.

k. Supervisi melibatkan manajemen informasi (sistem

pencatatan dan pelaporan) yang baik dan bersifat rahasia.

Manfaat Supervisi

Supervisi yang efektif bermanfaat dalam perlindungan anak.

Manfaat supervisi tersebut menurut Tony Morrison meliputi:

Akuntabilitas peran yang lebih jelas

Pekerjaannya diperhatikan berkala

Adanya umpan balik yang efektif

Adanya refleksi terhadap penilaian

Masalah/kejanggalan pada asesmen dibahas dan diklarifikasi

Adanya kesempatan peningkatan kapasitas profesional

Promosi daya tahan emosional

Adanya tantangan bagi praktek yang masih belum baik

Staf lebih dihargai bukan diisolasi

Kerja tim menjadi lebih baik

Manfaat untuk Kerja Lintas Lembaga

Manfaat untuk Program Perlindungan Anak

Membantu staf untuk menterjemahkan kebijakan dan pendekatan dari lembaga lain.

Mempromosikan pentingnya kolaborasi dengan lembaga lain

Mempersiapkan para praktisi untuk pertemuan lintas lembaga

Membantu mengklarifikasi peran para praktisi dengan lembaga lain

Komunikasi yang jelas antar semua jenjang

Memperbaiki konsultasi dengan anggota tim

Berkurangnya tingkat pergantian staff (turnover)

Kinerja yang profesional

Lebih dihargai oleh lembaga lain

Manfaat untuk Klien

Para praktisi berkomitmen pada tujuan intervensinya dengan keluarga

Assesment resiko menjadi lebih baik dalam penyusunan dan artikulasinya

Pengembangan rencana intervensi yang lebih jelas

Lebih mengidentifikasi dan memperhatikan kekuatan dan resikonya

Lebih kuat (resilien) secara emosional

Manfaat untuk Case Manager, Supervisor, dan Supervisee

Manfaat Supervisi

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 52: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Kriteria Supervisor yang Efektif

Lembar refleksi ciri-ciri supervisor yang efektif

Ciri-ciri Supervisor yang efektif menurut Virginia Satir dalam

Campbell, 2000 adalah yang memiliki:

a. Harga Diri (Self esteem)

b. Kemampuan komunikasi

c. Integritas Pribadi (Personal congruence)

d. Peran yang Fleksibel (Role flexibility)

Semakin besar hubungan dengan supervisor akan mendorong

eksplorasi, pembelajaran dan pengembangan

Kualitas Supervisor yang Baik

Seorang Supervisor yang “baik” menurut Tony Morrison (2001)

adalah:

a. Memahami kekuatan dan

keterbatasan

b. Perhatian terhadap orang yang

disupervisi

c. Perhatian terhadap hasil untuk

anak dan keluarga

d. Selalu mencari tahu bagaimana

anda meningkatkan cara dalam

melakukan supervisi

, • ≠ ¢° ≤ ≤• ¶• ´ ≥©Ỳ

Ciri-ciri Supervisor yang Efektif

Buatlah daftar ciri-ciri supervisor yang efektif dan tidak efektif.

1. Pilihlah beberapa ciri-ciri yang paling penting.

Susun daftarnya dibawah ini berdasarkan yang paling penting ke yang kurang penting,

lalu berikan contohnya bagaimana hal tersebut dapat digunakan dalam supervisi.

2. Pilihlah beberapa ciri-ciri yang anda rasa tidak terlalu penting. Sebutkan alasan dan

contohnya.

3. Dari pengalaman anda sebagai supervisor dan/atau, tuliskan pengalaman

supervisi/menjadi supervisee yang paling berkesan dan kurang berkesan (masing-

masing satu)

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 53: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Kriteria Supervisor yang Efektif

Lembar refleksi ciri-ciri supervisor yang efektif

Ciri-ciri Supervisor yang efektif menurut Virginia Satir dalam

Campbell, 2000 adalah yang memiliki:

a. Harga Diri (Self esteem)

b. Kemampuan komunikasi

c. Integritas Pribadi (Personal congruence)

d. Peran yang Fleksibel (Role flexibility)

Semakin besar hubungan dengan supervisor akan mendorong

eksplorasi, pembelajaran dan pengembangan

Kualitas Supervisor yang Baik

Seorang Supervisor yang “baik” menurut Tony Morrison (2001)

adalah:

a. Memahami kekuatan dan

keterbatasan

b. Perhatian terhadap orang yang

disupervisi

c. Perhatian terhadap hasil untuk

anak dan keluarga

d. Selalu mencari tahu bagaimana

anda meningkatkan cara dalam

melakukan supervisi

, • ≠ ¢° ≤ ≤• ¶• ´ ≥©Ỳ

Ciri-ciri Supervisor yang Efektif

Buatlah daftar ciri-ciri supervisor yang efektif dan tidak efektif.

1. Pilihlah beberapa ciri-ciri yang paling penting.

Susun daftarnya dibawah ini berdasarkan yang paling penting ke yang kurang penting,

lalu berikan contohnya bagaimana hal tersebut dapat digunakan dalam supervisi.

2. Pilihlah beberapa ciri-ciri yang anda rasa tidak terlalu penting. Sebutkan alasan dan

contohnya.

3. Dari pengalaman anda sebagai supervisor dan/atau, tuliskan pengalaman

supervisi/menjadi supervisee yang paling berkesan dan kurang berkesan (masing-

masing satu)

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 54: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sesi Dua: Proses Supervisi

Materi yang dibahas pada sesi ini antara lain:

a. Tantangan dan Dukungan dalam Supervisi

b. Aspek-aspek dalam Supervisi

c. Hak, Tanggung Jawab dan Kompetensi Supervisor

Tantangan dan Dukungan di Tempat Kerja

Tabel Matriks Cassidy

Adapun ciri / karakteristik staf / pegawai yang berada pada kuadran 1,

2, 3, dan 4 antara lain:

1. Kuadran 1 (Dukungan Tinggi, Tantangan Tinggi)

a. Mewujudkan tempat kerja yang memotivasi dan menantang

b. Supervisi – mendukung supervisee untuk mencapai sukses dan

menggunakan energi ini dengan keterampilan dan

pengetahuan untuk kerja dengan tantangan yang lebih berat

lagi.

2. Kuadran 2 (Dukungan Tinggi, Tantangan Rendah)

a. Supervisee umumnya merupakan staf / pegawai yang baru di

suatu lembaga

b. Supervisee mulai mempraktekan dan memulai hubungan yang

baru dalam supervisi

Perbedaan Supervisi dengan Manajemen

Manajemen:

1. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari

kelompok orang sesuai dengan kebijakan tertentu untuk

mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan

2. Mengembangkan hubungan dan lingkungan yang memapukan

orang untuk bekerja bersama dan untuk merespon perubahan

Supervisi:

Supervisor memfasilitasi dengan refleksikan praktik untuk

mendukung supervisee:

1. Mengetahui kekuatan dan tantangan terkait keterampilan dan

pengetahuan

2. Merefleksikan mater i kasus untuk mengembangkan

pemahaman terkait isu, tujuan jangka panjang, strategi, sumber

yang dibutuhkan dan proses evaluasi

3. Mengelola tantangan dalam bekerja sehingga mereka tetap

bersemangat dan komitmen terhadap pekerjaannya

Supervisi

Suatu proses yang berlangsung

dengan cara mengatur waktu

untuk melakukan refleksi dan

praktik.

Manajemen

M e n g o r g a n i s a s i k a n d a n

mengkoordinasikan kegiatan

sesuai dengan kebi jakan

tertentu untuk pencapaian

tujuan yang sudah ditentukan

SUPERVISOR

MANAJEMEN

Supervisi Vs Manajemen

������� ������

�������� �����

������� ������

�������� ������

������� ������

�������� ������

������� ������

�������� ������

+µ° §≤° Æ Ề +µ° §≤° Æ ẽ

+µ° §≤° Æ Ế +µ° §≤° Æ ế

∂ �° Æß §©®° ≤° ∞ ° Æ

$ µ´ µÆß° Æ

4©Æßß© $ µ´ µÆß° Æ

2 • Ƨ° ®

4° Æ¥° Æß° Æ 4©Æßß©

4° Æ¥° Æß° Æ 2 • Ƨ° ®

Page 55: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Sesi Dua: Proses Supervisi

Materi yang dibahas pada sesi ini antara lain:

a. Tantangan dan Dukungan dalam Supervisi

b. Aspek-aspek dalam Supervisi

c. Hak, Tanggung Jawab dan Kompetensi Supervisor

Tantangan dan Dukungan di Tempat Kerja

Tabel Matriks Cassidy

Adapun ciri / karakteristik staf / pegawai yang berada pada kuadran 1,

2, 3, dan 4 antara lain:

1. Kuadran 1 (Dukungan Tinggi, Tantangan Tinggi)

a. Mewujudkan tempat kerja yang memotivasi dan menantang

b. Supervisi – mendukung supervisee untuk mencapai sukses dan

menggunakan energi ini dengan keterampilan dan

pengetahuan untuk kerja dengan tantangan yang lebih berat

lagi.

2. Kuadran 2 (Dukungan Tinggi, Tantangan Rendah)

a. Supervisee umumnya merupakan staf / pegawai yang baru di

suatu lembaga

b. Supervisee mulai mempraktekan dan memulai hubungan yang

baru dalam supervisi

Perbedaan Supervisi dengan Manajemen

Manajemen:

1. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari

kelompok orang sesuai dengan kebijakan tertentu untuk

mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan

2. Mengembangkan hubungan dan lingkungan yang memapukan

orang untuk bekerja bersama dan untuk merespon perubahan

Supervisi:

Supervisor memfasilitasi dengan refleksikan praktik untuk

mendukung supervisee:

1. Mengetahui kekuatan dan tantangan terkait keterampilan dan

pengetahuan

2. Merefleksikan mater i kasus untuk mengembangkan

pemahaman terkait isu, tujuan jangka panjang, strategi, sumber

yang dibutuhkan dan proses evaluasi

3. Mengelola tantangan dalam bekerja sehingga mereka tetap

bersemangat dan komitmen terhadap pekerjaannya

Supervisi

Suatu proses yang berlangsung

dengan cara mengatur waktu

untuk melakukan refleksi dan

praktik.

Manajemen

M e n g o r g a n i s a s i k a n d a n

mengkoordinasikan kegiatan

sesuai dengan kebi jakan

tertentu untuk pencapaian

tujuan yang sudah ditentukan

SUPERVISOR

MANAJEMEN

Supervisi Vs Manajemen

������� ������

�������� �����

������� ������

�������� ������

������� ������

�������� ������

������� ������

�������� ������

+µ° §≤° Æ Ề +µ° §≤° Æ ẽ

+µ° §≤° Æ Ế +µ° §≤° Æ ế

∂ �° Æß §©®° ≤° ∞ ° Æ

$ µ´ µÆß° Æ

4©Æßß© $ µ´ µÆß° Æ

2 • Ƨ° ®

4° Æ¥° Æß° Æ 4©Æßß©

4° Æ¥° Æß° Æ 2 • Ƨ° ®

Page 56: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

c. Supervisor dapat menggunakan keterampilan melatih dan

mengajar

d. Melakukan advokasi untuk memperoleh training lanjutan dan

mengembangkan keterampilan untuk supervisee

3. Kuadran 3 (Dukungan Rendah, Tantangan Rendah)

a. Supervisee telah berpengalaman

b. Hubungan supervisi telah terbentuk

c. Supervisi adalah tentang kekuatan dan hambatan pada

lingkungan yang bebas dan terbuka

4. Kuadran 4 (Dukungan Rendah, Tantangan TinggI)

a. Supervisee telah berpengalaman

b. Pekerjaan yang menantang

c. Supervisi tidak tersedia atau tidak bermanfaat

d. Tanpa dukungan alternatif, beban berat, stress di tempat kerja

bisa berkembang

Lembar Matriks Cassidy

3 µ∞• ≤∂©≥© - ا•

Proctor

Formatif / Pendidikan Fokus pada

pengembangan pengetahuan dan

keterampilan

Restoratif / Suportif Membantu supervisee

meningkatkan motivasi, semangat

kerja, dan kemampuan

mengatasi tantangan termasuk kondisi stres dan distres.

Normatif / Administratif Fokus pada

panduan, monitoring dan evaluasi serta

mengontrol aspek kualitas dalam

praktik profesional

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Ċ����� ��������� �

�������Ą������ ����

A������ ����� ������

B��� ��

+µ° §≤° Æ Ễ +µ° §≤° Æ ề

+µ° §≤° Æ Ể +µ° §≤° Æ ể

∂ �° Æß §©®° ≤° ∞ ° Æ

$ µ´ µÆß° Æ

4©Æßß© $ µ´ µÆß° Æ

2 • Ƨ° ®

4° Æ¥° Æß° Æ 4©Æßß©

4° Æ¥° Æß° Æ 2 • Ƨ° ®

Adapun cara melakukan supervisi pada supervisee yang berada pada

kuadran 1, 2, 3, dan 4 akan dibahas pada pada pembahasan

berikutnya yakni Supervisi Model Proctor.

Model Keterampilan Supervisi

Supervisi Model Proctor

1. Supervisi Formatif / Pendidikan

Supervisor membantu supervisee untuk mengembangkan

keterampilan dan pemahaman mengenai cara mereka bekerja

dan kebutuhan dari orang-orang yang mereka tangani.

a. Ruang yang cukup untuk refleksi terhadap proses dan isi dari

pekerjaan mereka

b. Menerima informasi serta pandangan orang lain mengenai

tugas, proses dan isi dari pekerjaan mereka

c. Mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam tugas

d. Mengatasi dilema etik yang dialami supervisee

Page 57: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

c. Supervisor dapat menggunakan keterampilan melatih dan

mengajar

d. Melakukan advokasi untuk memperoleh training lanjutan dan

mengembangkan keterampilan untuk supervisee

3. Kuadran 3 (Dukungan Rendah, Tantangan Rendah)

a. Supervisee telah berpengalaman

b. Hubungan supervisi telah terbentuk

c. Supervisi adalah tentang kekuatan dan hambatan pada

lingkungan yang bebas dan terbuka

4. Kuadran 4 (Dukungan Rendah, Tantangan TinggI)

a. Supervisee telah berpengalaman

b. Pekerjaan yang menantang

c. Supervisi tidak tersedia atau tidak bermanfaat

d. Tanpa dukungan alternatif, beban berat, stress di tempat kerja

bisa berkembang

Lembar Matriks Cassidy

3 µ∞• ≤∂©≥© - ا•

Proctor

Formatif / Pendidikan Fokus pada

pengembangan pengetahuan dan

keterampilan

Restoratif / Suportif Membantu supervisee

meningkatkan motivasi, semangat

kerja, dan kemampuan

mengatasi tantangan termasuk kondisi stres dan distres.

Normatif / Administratif Fokus pada

panduan, monitoring dan evaluasi serta

mengontrol aspek kualitas dalam

praktik profesional

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Ċ����� ��������� �

�������Ą������ ����

A������ ����� ������

B��� ��

+µ° §≤° Æ Ễ +µ° §≤° Æ ề

+µ° §≤° Æ Ể +µ° §≤° Æ ể

∂ �° Æß §©®° ≤° ∞ ° Æ

$ µ´ µÆß° Æ

4©Æßß© $ µ´ µÆß° Æ

2 • Ƨ° ®

4° Æ¥° Æß° Æ 4©Æßß©

4° Æ¥° Æß° Æ 2 • Ƨ° ®

Adapun cara melakukan supervisi pada supervisee yang berada pada

kuadran 1, 2, 3, dan 4 akan dibahas pada pada pembahasan

berikutnya yakni Supervisi Model Proctor.

Model Keterampilan Supervisi

Supervisi Model Proctor

1. Supervisi Formatif / Pendidikan

Supervisor membantu supervisee untuk mengembangkan

keterampilan dan pemahaman mengenai cara mereka bekerja

dan kebutuhan dari orang-orang yang mereka tangani.

a. Ruang yang cukup untuk refleksi terhadap proses dan isi dari

pekerjaan mereka

b. Menerima informasi serta pandangan orang lain mengenai

tugas, proses dan isi dari pekerjaan mereka

c. Mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam tugas

d. Mengatasi dilema etik yang dialami supervisee

Page 58: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Adapun keterampilan yang diperlukan dalam supervisi formatif /

pendidikan antara lain:

a. Supervisor membantu supervisee dalam mengembangkan

keterampilan dan memahami tentang cara mereka bekerja

dan kebutuhan klien mereka.

b. Pada supervisi ini merupakan waktu yang tepat untuk

melakukan:

1) Refleks—apa yang sudah berhasil dilakukan, apa yang

perlu dilakukan lebih baik di kemudian hari

2) Umpan Balik -apa yang sudah berhasil dilakukan,

pengetahuan dan keterampilan apa yang masih perlu

ditingkatkan

c. Keterampilan mendengarkan, empati, menentukan tujuan

jangka panjang, membina, menjadi mentor, memonitor,

memfasilitasi. Selain itu supervisor pun harus mampu untuk

melakukan refleksi terhadap praktek, menggunakan teori ke

dalam praktek, dan mendorong dan menjadikan supervisee

lebih antusias

2. Supervisi Restoratif / Dukungan

Supervisor bekerjasama dengan supervisee mengidentifikasi dan

menyepakati cara-cara mereka menangani tuntutan dan stres dari

pekerjaan mereka. Menggali hal-hal yang mereka sukai dan

capaian para supervisee dalam tugasnya, dan juga tantangan di

dalam pekerjaan.

a. Memberikan validasi dan dukungan baik sebagai individu

maupun pegawai

b. Memastikan bahwa pegawai tersebut tidak dibiarkan

menanggung sendirian situasi-situasi yang sulit, orang-orang

dan masalah-masalah

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Adapun keterampilan yang diperlukan dalam supervisi restoratif

/ dukungan antara lain:

a. Supervisor bekerja bersama supervisee bagaimana mereka

mengelola tekanan dan permintaan saat bekerja. Supervisor

pun perlu memotivasi agar supervisee merasa senang dan

dapat berprestasi juga mengatasi tantangan supervisee di

dalam pekerjaan.

b. Menggali apa yang membuat supervisee menolak berbicara

dan mengapa dan menggali informasi tentang hal-hal yang

disukai saat bekerja dan proses belajar. Pada supervisi

dukungan / restoratif, supervisor tidak menghakimi

supervisee, memberi perhatian dan dukungan, tenang, murah

hati , mau berbagi keterampilan, pengetahuan dan

pengalaman yang dipunyai, termasuk kesalahan

3. Normatif / Administratif

Supervisor menciptakan kesempatan bagi supervisee untuk

mengembangkan standar kerja yang baik, yang sesuai pada

kepentingan terbaik bagi anak dan keluarga yang mereka tangani,

sesuai dengan kebijakan organisasi, kerangka perilaku yang baik

dan kerangka hukum.

a. Menyediakan akses kepada informasi termasuk informasi

terkini mengenai kebijakan organisasi dan peraturan lain

terkait

b. Mengidentifikasi dan mengorganisir pelatihan yang

dibutuhkan dalam bidang ini, untuk memenuhi standar-

standar praktik

c. Mengatur beban kerja supaya supervisee sanggup melakukan

tugasnya, untuk mencapai praktik kasus dan tuntutan

keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 59: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Adapun keterampilan yang diperlukan dalam supervisi formatif /

pendidikan antara lain:

a. Supervisor membantu supervisee dalam mengembangkan

keterampilan dan memahami tentang cara mereka bekerja

dan kebutuhan klien mereka.

b. Pada supervisi ini merupakan waktu yang tepat untuk

melakukan:

1) Refleks—apa yang sudah berhasil dilakukan, apa yang

perlu dilakukan lebih baik di kemudian hari

2) Umpan Balik -apa yang sudah berhasil dilakukan,

pengetahuan dan keterampilan apa yang masih perlu

ditingkatkan

c. Keterampilan mendengarkan, empati, menentukan tujuan

jangka panjang, membina, menjadi mentor, memonitor,

memfasilitasi. Selain itu supervisor pun harus mampu untuk

melakukan refleksi terhadap praktek, menggunakan teori ke

dalam praktek, dan mendorong dan menjadikan supervisee

lebih antusias

2. Supervisi Restoratif / Dukungan

Supervisor bekerjasama dengan supervisee mengidentifikasi dan

menyepakati cara-cara mereka menangani tuntutan dan stres dari

pekerjaan mereka. Menggali hal-hal yang mereka sukai dan

capaian para supervisee dalam tugasnya, dan juga tantangan di

dalam pekerjaan.

a. Memberikan validasi dan dukungan baik sebagai individu

maupun pegawai

b. Memastikan bahwa pegawai tersebut tidak dibiarkan

menanggung sendirian situasi-situasi yang sulit, orang-orang

dan masalah-masalah

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Adapun keterampilan yang diperlukan dalam supervisi restoratif

/ dukungan antara lain:

a. Supervisor bekerja bersama supervisee bagaimana mereka

mengelola tekanan dan permintaan saat bekerja. Supervisor

pun perlu memotivasi agar supervisee merasa senang dan

dapat berprestasi juga mengatasi tantangan supervisee di

dalam pekerjaan.

b. Menggali apa yang membuat supervisee menolak berbicara

dan mengapa dan menggali informasi tentang hal-hal yang

disukai saat bekerja dan proses belajar. Pada supervisi

dukungan / restoratif, supervisor tidak menghakimi

supervisee, memberi perhatian dan dukungan, tenang, murah

hati , mau berbagi keterampilan, pengetahuan dan

pengalaman yang dipunyai, termasuk kesalahan

3. Normatif / Administratif

Supervisor menciptakan kesempatan bagi supervisee untuk

mengembangkan standar kerja yang baik, yang sesuai pada

kepentingan terbaik bagi anak dan keluarga yang mereka tangani,

sesuai dengan kebijakan organisasi, kerangka perilaku yang baik

dan kerangka hukum.

a. Menyediakan akses kepada informasi termasuk informasi

terkini mengenai kebijakan organisasi dan peraturan lain

terkait

b. Mengidentifikasi dan mengorganisir pelatihan yang

dibutuhkan dalam bidang ini, untuk memenuhi standar-

standar praktik

c. Mengatur beban kerja supaya supervisee sanggup melakukan

tugasnya, untuk mencapai praktik kasus dan tuntutan

keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 60: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Adapun keterampilan yang diperlukan dalam supervisi normatif /

administratif antara lain:

a. Supervisor perlu membantu supervisee agar dapat berfikir

tentang pekerjaan mereka dan mengembangkan standar kerja

yang baik dan sesuai dengan kebijakan lembaga, sesuai

dengan kepentingan terbaik anak dan kode etik profesi serta

sesuai hukum yang berlaku.

b. Membangun kontak awal, mendengarkan, mengembangkan

kepercayaan, menetapkan tujuan, klarifikasi, advokasi,

mempraktikan, menjelaskan, dan menawarkan pilihan.

Supervisor pun harus menjadi model perilaku etis (sesuai kode

etik), melakukan tugas-tugas administratif, kompeten untuk

mensupervisi pada level ini, dan memahami adanya isu-isu

terkait lembaga/profesi/personal

Model Supervisi 4 x 4 x 4

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Model supervisi 4x4x4 ini melihat praktik supervisi dalam 3 lapisan yang berbeda, yaitu:

1. Lapisan pertama: Empat Fungsi Supervisi:

Supervisi merupakan proses dimana seorang supervisee

diberikan tanggung jawab oleh lembaganya untuk bekerja

dengan klien atau koleganya untuk mencapai tujuan profesional

dan personalnya demi mutu layanan bagi klien. Tujuan dan fungsi

ini adalah:

a. Kinerja yang kompeten dan akuntabel (fungsi manajerial)

b. Pengembangan profesi yang berkelanjutan (fungsi

pengembangan/formatif)

c. Dukungan personal (fungsi suportif/restoratif)

d. pelibatan individu dengan organisasinya (fungsi mediasi)

2. Lapisan kedua: Empat Stakeholder Supervisi

Yaitu adanya klien, pegawai/staf, lembaga, dan mitra

3. Lapisan ketiga: Empat langkah siklus supervisi

a. Pengalaman supervisee (terl ibat dan mengamati) :

memperhatikan apa kasusnya, apa yang terjadi?

b. Refleksi (melakukan investgasi terhadap pengalaman

supervisee): menanyakan apa yang dirasakan?

c. Analisis (mencoba memahami, menarik hipotesa menanyakan

kenapa, menyimpulkan apa artinya?)

d. Mengembangkan Rencana Aksi (mempersiapkan kegiatan

yang akan dilakukan, mencoba beberapa hal): apa yang akan

dilakukan kemudian?

Penguna Layanan Staf

Organisasi Mitra

0• Æß• ≠ ¢° Æß° Æ

- • §©° ≥© $ µ´ µÆß° Æ

- ° Æ° ™• ≠ • Æ

������� ��

Refleksi

Analisis

Rencana + Aksi

Page 61: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Adapun keterampilan yang diperlukan dalam supervisi normatif /

administratif antara lain:

a. Supervisor perlu membantu supervisee agar dapat berfikir

tentang pekerjaan mereka dan mengembangkan standar kerja

yang baik dan sesuai dengan kebijakan lembaga, sesuai

dengan kepentingan terbaik anak dan kode etik profesi serta

sesuai hukum yang berlaku.

b. Membangun kontak awal, mendengarkan, mengembangkan

kepercayaan, menetapkan tujuan, klarifikasi, advokasi,

mempraktikan, menjelaskan, dan menawarkan pilihan.

Supervisor pun harus menjadi model perilaku etis (sesuai kode

etik), melakukan tugas-tugas administratif, kompeten untuk

mensupervisi pada level ini, dan memahami adanya isu-isu

terkait lembaga/profesi/personal

Model Supervisi 4 x 4 x 4

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Model supervisi 4x4x4 ini melihat praktik supervisi dalam 3 lapisan yang berbeda, yaitu:

1. Lapisan pertama: Empat Fungsi Supervisi:

Supervisi merupakan proses dimana seorang supervisee

diberikan tanggung jawab oleh lembaganya untuk bekerja

dengan klien atau koleganya untuk mencapai tujuan profesional

dan personalnya demi mutu layanan bagi klien. Tujuan dan fungsi

ini adalah:

a. Kinerja yang kompeten dan akuntabel (fungsi manajerial)

b. Pengembangan profesi yang berkelanjutan (fungsi

pengembangan/formatif)

c. Dukungan personal (fungsi suportif/restoratif)

d. pelibatan individu dengan organisasinya (fungsi mediasi)

2. Lapisan kedua: Empat Stakeholder Supervisi

Yaitu adanya klien, pegawai/staf, lembaga, dan mitra

3. Lapisan ketiga: Empat langkah siklus supervisi

a. Pengalaman supervisee (terl ibat dan mengamati) :

memperhatikan apa kasusnya, apa yang terjadi?

b. Refleksi (melakukan investgasi terhadap pengalaman

supervisee): menanyakan apa yang dirasakan?

c. Analisis (mencoba memahami, menarik hipotesa menanyakan

kenapa, menyimpulkan apa artinya?)

d. Mengembangkan Rencana Aksi (mempersiapkan kegiatan

yang akan dilakukan, mencoba beberapa hal): apa yang akan

dilakukan kemudian?

Penguna Layanan Staf

Organisasi Mitra

0• Æß• ≠ ¢° Æß° Æ

- • §©° ≥© $ µ´ µÆß° Æ

- ° Æ° ™• ≠ • Æ

������� ��

Refleksi

Analisis

Rencana + Aksi

Page 62: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Tujuh Mata Supervisor

“Tujuh Mata Supervisor” meliputi:

a. Sistem klien (situasi/masalah)

b. Intervensi (apa saja yang sudah dicoba)

c. Hubungan antara yang disupervisi dan klien (dinamika antara

yang disupervisi dan klien)

d. Reaksi yang disupervisi terhadap klien (apa yang menjadi

kendala bekerja dengan klien)

e. Proses paralel (proses di dalam hubungan klien/yang

disupervisi dapat direplikasi dalam hubungan antara yang

disupervisi/supervisor)

f. Reaksi supervisor, refleksi diri

g. Sistem-sistem yang terlibat (aspek pekerjaan yang berkaitan

dengan kode etik, organisasi, perjanjian/kontrak, sosial dan

budaya)

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Hak dan tanggung jawab supervisor dan supervisee

Hak Supervisor

a. Dibekali dengan sumber daya (waktu, materi dan dana) untuk

melakukan supervisi yang berkualitas secara rutin

b. Memiliki akses terhadap pelatihan yang dibutuhkan dan

terkini, baik di bidang penyediaan layanan dan supervisi

c. Dibekali dengan sumber daya untuk melakukan supervisi

mereka sendiri

Tanggung-Jawab Supervisor

a. Menyediakan ruang yang aman untuk Supervisee, agar

mereka dapat berbicara mengenai tugas mereka dengan cara

mereka sendiri

b. Memberikan umpan balik yang berguna

c. Mendukung Supervisee untuk mengeksplorasi dan

menjelaskan alur pemikiran mereka

d. Berbagi informasi, pengetahuan dan keterampilan dengan

benar

e. Mempertanyakan praktik-praktik yang dianggap tidak etis,

tidak bijaksana, dan tidak kompeten

f. Mempertanyakan hal-hal yang terlewatkan baik secara pribadi

atau secara profesional

g. Menyadari adanya kewajiban profesional dan etis untuk

menyediakan layanan yang berkualitas kepada organisasi,

klien, kelompok profesional dan masyarakat

h. Menghadiri supervisi profesional, minimal satu jam setiap

bulan

i. Mempertahankan pelatihan dan keterampilan supervisi terkini

547. Dalam konteks yang lebih luas

Klien PelatihSupervisor

1. Sistem Klien

3. Hubungan

4. Proses Pembinaan

5. Hubungan

6. Proses Supervisi

enrve st inI .2

Page 63: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Tujuh Mata Supervisor

“Tujuh Mata Supervisor” meliputi:

a. Sistem klien (situasi/masalah)

b. Intervensi (apa saja yang sudah dicoba)

c. Hubungan antara yang disupervisi dan klien (dinamika antara

yang disupervisi dan klien)

d. Reaksi yang disupervisi terhadap klien (apa yang menjadi

kendala bekerja dengan klien)

e. Proses paralel (proses di dalam hubungan klien/yang

disupervisi dapat direplikasi dalam hubungan antara yang

disupervisi/supervisor)

f. Reaksi supervisor, refleksi diri

g. Sistem-sistem yang terlibat (aspek pekerjaan yang berkaitan

dengan kode etik, organisasi, perjanjian/kontrak, sosial dan

budaya)

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Hak dan tanggung jawab supervisor dan supervisee

Hak Supervisor

a. Dibekali dengan sumber daya (waktu, materi dan dana) untuk

melakukan supervisi yang berkualitas secara rutin

b. Memiliki akses terhadap pelatihan yang dibutuhkan dan

terkini, baik di bidang penyediaan layanan dan supervisi

c. Dibekali dengan sumber daya untuk melakukan supervisi

mereka sendiri

Tanggung-Jawab Supervisor

a. Menyediakan ruang yang aman untuk Supervisee, agar

mereka dapat berbicara mengenai tugas mereka dengan cara

mereka sendiri

b. Memberikan umpan balik yang berguna

c. Mendukung Supervisee untuk mengeksplorasi dan

menjelaskan alur pemikiran mereka

d. Berbagi informasi, pengetahuan dan keterampilan dengan

benar

e. Mempertanyakan praktik-praktik yang dianggap tidak etis,

tidak bijaksana, dan tidak kompeten

f. Mempertanyakan hal-hal yang terlewatkan baik secara pribadi

atau secara profesional

g. Menyadari adanya kewajiban profesional dan etis untuk

menyediakan layanan yang berkualitas kepada organisasi,

klien, kelompok profesional dan masyarakat

h. Menghadiri supervisi profesional, minimal satu jam setiap

bulan

i. Mempertahankan pelatihan dan keterampilan supervisi terkini

547. Dalam konteks yang lebih luas

Klien PelatihSupervisor

1. Sistem Klien

3. Hubungan

4. Proses Pembinaan

5. Hubungan

6. Proses Supervisi

enrve st inI .2

Page 64: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Hak Supervisee

a. Dibekali dengan sumber daya (waktu, materi dan dana) untuk

mengakses supervisi yang berkualitas secara rutin

b. Mendapatkan supervisi yang dapat mengidentifikasi kekuatan

dan juga hal-hal yang perlu dikembangkan dalam praktiknya

c. Memiliki akses kepada pelatihan yang dibutuhkan di bidang

penyediaan layanan dan pengembangan keterampilan

supervisi

d. Menyampaikan masalah-masalah yang rumit untuk

mendapatkan bantuan

e. Mendapatkan umpan balik dan arahan mengenai manajemen

kasus dan pekerjaan kasus

Tanggung-Jawab Supervisee

a. Mengidentifikasi masalah-masalah dalam praktik yang

membutuhkan pertolongan

b. Menciptakan saling percaya di dalam supervisi agar dapat

membagikan isu-isu dalam pekerjaan mereka

c. Mengidentifikasi tipe-tipe respon yang berguna untuk mereka

d. Terbuka terhadap umpan balik

e. Meminta umpan balik yang lebih jelas jika kurang dimengerti

f. Meminta umpan balik yang belum diberikan, dan umpan balik

yang dapat membantu pengembangan keterampilan dan

pengetahuan

g. Memantau kecenderungan untuk pembenaran, penjelasan

dan pertahanan

h. Memilah umpan balik yang berguna

i. Menyadari adanya kewajiban profesional dan etis untuk

menyediakan layanan yang berkualitas kepada organisasi,

klien, kelompok profesional dan masyarakat

+ Ø≠ ∞• ¥• Æ≥© Kurang Rata-rata

Bawah

Rata-rata Rata-rata

Atas

Baik

Sekali

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan

tentang perkembangan

anak dan asesmen anak

yang memiliki resiko

Memiliki pengetahuan dan

sumber-sumber yang

tersedia dalam lembaganya,

pemerintah dan masyarakat.

Memiliki pengetahuan dan

isu-isu etik dan hukum saat

ini

Memahami program

pengembangan

keterampilan pengasuhan

(parenting skills)

Memiliki pengetahuan

tentang teori dan strategi

intervensi

Praktek

Mampu menciptakan

suasana yang nyaman

Menunjukkan keeterampilan

komunikasi yang memadai

Mampu

mengkonseptualisasikan

suatu masalah

Mampu

memformulasikan/menilai

tujuan-tujuan manajemen

kasus

Menunjukkan penguasaan

strategi intervensi

Tepat waktu dan teliti dalam

dokumentasi

Profesional/Pribadi

Menunjukkan perilaku etik

Menunjukkan penggunaan

keterampilan manajemen

kasus

Mampu mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan

sendiri

Mampu menerima dan

mempelajari umpan balik

Lembar checklist pengetahuan, keterampilan, profesional dan personal supervisor

Page 65: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Hak Supervisee

a. Dibekali dengan sumber daya (waktu, materi dan dana) untuk

mengakses supervisi yang berkualitas secara rutin

b. Mendapatkan supervisi yang dapat mengidentifikasi kekuatan

dan juga hal-hal yang perlu dikembangkan dalam praktiknya

c. Memiliki akses kepada pelatihan yang dibutuhkan di bidang

penyediaan layanan dan pengembangan keterampilan

supervisi

d. Menyampaikan masalah-masalah yang rumit untuk

mendapatkan bantuan

e. Mendapatkan umpan balik dan arahan mengenai manajemen

kasus dan pekerjaan kasus

Tanggung-Jawab Supervisee

a. Mengidentifikasi masalah-masalah dalam praktik yang

membutuhkan pertolongan

b. Menciptakan saling percaya di dalam supervisi agar dapat

membagikan isu-isu dalam pekerjaan mereka

c. Mengidentifikasi tipe-tipe respon yang berguna untuk mereka

d. Terbuka terhadap umpan balik

e. Meminta umpan balik yang lebih jelas jika kurang dimengerti

f. Meminta umpan balik yang belum diberikan, dan umpan balik

yang dapat membantu pengembangan keterampilan dan

pengetahuan

g. Memantau kecenderungan untuk pembenaran, penjelasan

dan pertahanan

h. Memilah umpan balik yang berguna

i. Menyadari adanya kewajiban profesional dan etis untuk

menyediakan layanan yang berkualitas kepada organisasi,

klien, kelompok profesional dan masyarakat

+ Ø≠ ∞• ¥• Æ≥© Kurang Rata-rata

Bawah

Rata-rata Rata-rata

Atas

Baik

Sekali

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan

tentang perkembangan

anak dan asesmen anak

yang memiliki resiko

Memiliki pengetahuan dan

sumber-sumber yang

tersedia dalam lembaganya,

pemerintah dan masyarakat.

Memiliki pengetahuan dan

isu-isu etik dan hukum saat

ini

Memahami program

pengembangan

keterampilan pengasuhan

(parenting skills)

Memiliki pengetahuan

tentang teori dan strategi

intervensi

Praktek

Mampu menciptakan

suasana yang nyaman

Menunjukkan keeterampilan

komunikasi yang memadai

Mampu

mengkonseptualisasikan

suatu masalah

Mampu

memformulasikan/menilai

tujuan-tujuan manajemen

kasus

Menunjukkan penguasaan

strategi intervensi

Tepat waktu dan teliti dalam

dokumentasi

Profesional/Pribadi

Menunjukkan perilaku etik

Menunjukkan penggunaan

keterampilan manajemen

kasus

Mampu mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan

sendiri

Mampu menerima dan

mempelajari umpan balik

Lembar checklist pengetahuan, keterampilan, profesional dan personal supervisor

Page 66: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Lembar checklist ini akan menjadi bahan refleksi diri dan masukan

bagi lembaga dimana anda bekerja. Isilah lembar checklist ini sesuai

dengan kondisi yang benar-benar anda rasakan.

Peran dan Keterampilan Supervisor menurut Nada Miocevec

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Seorang supervisor dapat menjalankan beberapa peran berbeda yaitu guru/pelatih, manajer, memberikan pengetahuan dalam tataran praktek, memastikan pendidikan diri yang berkelanjutan bagi supervisee, berperan sebagai agen perubahan dan pakar dalam membina hubungan. Seorang supervisor juga dapat berperan dalam mengembangkan jejaring dengan sistem sumber lain yang dibutuhkan oleh supervisee dan kliennya.

Syarat menjadi Seorang Supervisor

Efektivitas dari supervisi menuntut para supervisor untuk memiliki

tingkat kompetensi personal dan profesional dalam melaksanakan

supervisi yang efektif. Berikut merupakan kriteria untuk memilih

seorang Supervisor

a. Minimal lima tahun melakukan praktik manajemen kasus

(disesuaikan dengan kebijakan lembaga)

b. Memiliki kompetensi di bidang-bidang yang sesuai dengan

kebutuhan supervisee

c. Memiliki tingkat keterampilan praktik yang sama atau lebih

tinggi dari supervisee

d. Kompetensi dalam keterampilan supervisi

e. Mendapatkan pelatihan supervisi terkini

f. Mengikuti supervisi terhadap dirinya minimal satu kali

sebulan

g. Komitmen untuk memberikan layanan supervisi ke jenjang

yang lebih tinggi, sebagaimana yang diuraikan dalam

panduan supervisi ini

Dapat merespon kebutuhan individual Menterjemahkan praktek kepada orang lain Peran mentor ditentukan Sabar dan murah ha�

SUPERVISOR

MANAJER

Menjalin hubungan baikMerespon apapunMelihat in� masalahMampu bernegosiasiMampu berkonfrontasi

VisionerPenantangMempromosikan hidup& dapat meneruskannyaKuat pendirian mawas diri

PENDIDIKAN DIRIBERKELANJUTAN

Perawatan &control diri

GURU/PELATIH

AdministrasiMenjalin kualitasMengatur diri, waktu& lainnyaPengambilan keputusansesuai e�kPengetahuan & integritas profesional

AGEN PERUBAHAN

PENGETAHUANBIJAK PRAKTISI

AHLI HUBUNGAN

KebijaksanaanpraktekPengalamanBelas kasihanMenghargaiPengetahuantentang peraturan

Copyright Nada Miocevic 2007Last Updated 2007

Page 67: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Lembar checklist ini akan menjadi bahan refleksi diri dan masukan

bagi lembaga dimana anda bekerja. Isilah lembar checklist ini sesuai

dengan kondisi yang benar-benar anda rasakan.

Peran dan Keterampilan Supervisor menurut Nada Miocevec

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Seorang supervisor dapat menjalankan beberapa peran berbeda yaitu guru/pelatih, manajer, memberikan pengetahuan dalam tataran praktek, memastikan pendidikan diri yang berkelanjutan bagi supervisee, berperan sebagai agen perubahan dan pakar dalam membina hubungan. Seorang supervisor juga dapat berperan dalam mengembangkan jejaring dengan sistem sumber lain yang dibutuhkan oleh supervisee dan kliennya.

Syarat menjadi Seorang Supervisor

Efektivitas dari supervisi menuntut para supervisor untuk memiliki

tingkat kompetensi personal dan profesional dalam melaksanakan

supervisi yang efektif. Berikut merupakan kriteria untuk memilih

seorang Supervisor

a. Minimal lima tahun melakukan praktik manajemen kasus

(disesuaikan dengan kebijakan lembaga)

b. Memiliki kompetensi di bidang-bidang yang sesuai dengan

kebutuhan supervisee

c. Memiliki tingkat keterampilan praktik yang sama atau lebih

tinggi dari supervisee

d. Kompetensi dalam keterampilan supervisi

e. Mendapatkan pelatihan supervisi terkini

f. Mengikuti supervisi terhadap dirinya minimal satu kali

sebulan

g. Komitmen untuk memberikan layanan supervisi ke jenjang

yang lebih tinggi, sebagaimana yang diuraikan dalam

panduan supervisi ini

Dapat merespon kebutuhan individual Menterjemahkan praktek kepada orang lain Peran mentor ditentukan Sabar dan murah ha�

SUPERVISOR

MANAJER

Menjalin hubungan baikMerespon apapunMelihat in� masalahMampu bernegosiasiMampu berkonfrontasi

VisionerPenantangMempromosikan hidup& dapat meneruskannyaKuat pendirian mawas diri

PENDIDIKAN DIRIBERKELANJUTAN

Perawatan &control diri

GURU/PELATIH

AdministrasiMenjalin kualitasMengatur diri, waktu& lainnyaPengambilan keputusansesuai e�kPengetahuan & integritas profesional

AGEN PERUBAHAN

PENGETAHUANBIJAK PRAKTISI

AHLI HUBUNGAN

KebijaksanaanpraktekPengalamanBelas kasihanMenghargaiPengetahuantentang peraturan

Copyright Nada Miocevic 2007Last Updated 2007

Page 68: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Mencapai Standar Organisasi dan Etika Personal dan Profesional

dalam Supervisi

Supervisi perlu melakukan beberapa hal utama dan mengacu pada

etika profesi serta mampu mengatasi konflik yang mungkin timbul

dalam supervisi. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan yakni

terkait dengan pedoman administratif organisasi dengan cara:

a. Memantau beban kerja berdasarkan sebuah matrix yang

mempertimbangkan jumlah dan kompleksitas dari kasusnya

b. Mengulas kembali catatan-catatan, arsip kasus, laporan

tertulis, surat-surat dan surel untuk diulas secara berkala

hingga mencapai tingkat percaya diri dan kompetensi yang

disepakati

c. Capaian perkembangan klien dibahas secara berkala, tujuan

diidentifikasi dan dipantau

d. Diskusi mengenai hubungan caseworker di dalam sistem

layanan di tempat mereka bekerja, untuk mengidentifikasi

ketegangan diantara lembaga partner yang signifikan

e. Diskusi mengenai kompleksitas dari masalah-masalah dilema

etis yang teridentifikasi dan tertangani

f. Kebutuhan pengembangan profesional jangka panjang

supervisee teridentifikasi, tujuan ditentukan dan rencana

untuk pencapaian dikembangkan

Supervisi harus selalu berpedoman pada etika profesional dan

personal dalam supervisi. Adapun etika personal dan profesional

dalam supervisi serta korelasinya digambarkan melalui gambar

berikut:

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Bekerja dengan anak-anak dan keluarga yang rentan, menciptakan lapangan pekerjaan yang berharga namun penuh tantangan. Masalah-masalah rumit yang berhubungan dengan etika (dilema etik) dapat timbul dengan cepat dalam proses manajemen kasus, yang disebabkan oleh bercampurnya nilai-nilai dasar dari masing-masing pekerja kasus, situasi anak dan keluarga yang kompleks, sumber daya yang tersedia, respon dari profesional lainnya, tuntutan pekerjaan dan tantangan kehidupan pribadi.

Kerangka kerja etika mempertimbangkan identifikasi dari dilema etis

dan respon yang dibutuhkan adalah:

a. Nilai dan martabat manusia – setiap anak memiliki hak untuk

hidup aman dalam keluarganya

b. Keadilan sosial – distribusi sumber daya yang seimbang, akses

Nilai-nilai & Keyakinan

Keluarga

. ©° ©‾Æ©° © Ĩ

Keyakinan Spiritual

Nilai-nilai &

Keyakinan Sosial

Nilai-nilai &

Keyakinan Budaya

Pengalaman Hidup

Kerangka Kerja Legal

& Sosial

Intuisi Personal & Profesional Keyakinan

Etika Moralitas

Nilai dan martabat manusia, keadilan

sosial, layanan kemanusiaan,

integritas, kompetensi, memprioritaskan

kepentingan terbaik, dst.

Pedoman & Peraturan

Agensi

Organisasi Profesional & Standar

Page 69: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Mencapai Standar Organisasi dan Etika Personal dan Profesional

dalam Supervisi

Supervisi perlu melakukan beberapa hal utama dan mengacu pada

etika profesi serta mampu mengatasi konflik yang mungkin timbul

dalam supervisi. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan yakni

terkait dengan pedoman administratif organisasi dengan cara:

a. Memantau beban kerja berdasarkan sebuah matrix yang

mempertimbangkan jumlah dan kompleksitas dari kasusnya

b. Mengulas kembali catatan-catatan, arsip kasus, laporan

tertulis, surat-surat dan surel untuk diulas secara berkala

hingga mencapai tingkat percaya diri dan kompetensi yang

disepakati

c. Capaian perkembangan klien dibahas secara berkala, tujuan

diidentifikasi dan dipantau

d. Diskusi mengenai hubungan caseworker di dalam sistem

layanan di tempat mereka bekerja, untuk mengidentifikasi

ketegangan diantara lembaga partner yang signifikan

e. Diskusi mengenai kompleksitas dari masalah-masalah dilema

etis yang teridentifikasi dan tertangani

f. Kebutuhan pengembangan profesional jangka panjang

supervisee teridentifikasi, tujuan ditentukan dan rencana

untuk pencapaian dikembangkan

Supervisi harus selalu berpedoman pada etika profesional dan

personal dalam supervisi. Adapun etika personal dan profesional

dalam supervisi serta korelasinya digambarkan melalui gambar

berikut:

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Bekerja dengan anak-anak dan keluarga yang rentan, menciptakan lapangan pekerjaan yang berharga namun penuh tantangan. Masalah-masalah rumit yang berhubungan dengan etika (dilema etik) dapat timbul dengan cepat dalam proses manajemen kasus, yang disebabkan oleh bercampurnya nilai-nilai dasar dari masing-masing pekerja kasus, situasi anak dan keluarga yang kompleks, sumber daya yang tersedia, respon dari profesional lainnya, tuntutan pekerjaan dan tantangan kehidupan pribadi.

Kerangka kerja etika mempertimbangkan identifikasi dari dilema etis

dan respon yang dibutuhkan adalah:

a. Nilai dan martabat manusia – setiap anak memiliki hak untuk

hidup aman dalam keluarganya

b. Keadilan sosial – distribusi sumber daya yang seimbang, akses

Nilai-nilai & Keyakinan

Keluarga

. ©° ©‾Æ©° © Ĩ

Keyakinan Spiritual

Nilai-nilai &

Keyakinan Sosial

Nilai-nilai &

Keyakinan Budaya

Pengalaman Hidup

Kerangka Kerja Legal

& Sosial

Intuisi Personal & Profesional Keyakinan

Etika Moralitas

Nilai dan martabat manusia, keadilan

sosial, layanan kemanusiaan,

integritas, kompetensi, memprioritaskan

kepentingan terbaik, dst.

Pedoman & Peraturan

Agensi

Organisasi Profesional & Standar

Page 70: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

layanan publik yang adil untuk memenuhi kepentingan terbaik

dari anak

c. Layanan kepada kemanusiaan – bekerja untuk memberikan

kesempatan kepada anak untuk mencapai potensinya di dalam

keluarga, keluarga angkat atau pengasuhan di luar rumah

d. Integritas – manajer kasus menjunjung kualitas perilaku

profesional yang tinggi dan bertindak dengan martabat serta

bertanggung-jawab

e. Kompetensi – menghargai keahlian dan kompetensi dalam

praktek manajemen kasus

f. Memprioritaskan kepentingan terbaik klien – manajer kasus

akan bekerja demi kepentingan terbaik dari anak sebagai

prioritas, sekaligus mempertimbangkan kebutuhan dari

semua orang yang terlibat

g. Konflik kepentingan – akan diidentifikasi dan diinformasikan

kepada lembaga agar semua yang terlibat dapat membuat

solusinya

h. Self Determination – manajer kasus akan mengupayakan agar

anak-anak dan keluarga dapat membuat keputusan yang tepat

mengenai masa depan mereka, dan berupaya menyediakan

sumber daya bagi mereka untuk mengambil keputusan

tersebut

i. Pernyataan persetujuan/informed consent – manajer kasus

akan bekerja sama dengan anak-anak dan keluarga agar

mereka memahami keputusan yang mereka buat mengenai

masa depan mereka, dan mereka memiliki informasi untuk

dapat membantu membuat keputusan tersebut serta

memberikan pernyataan persetujuan mereka

j. Supervisi perlu memprioritaskan fokusnya pada pekerjaan

yang sedang dilakukan bukan pada kebutuhan emosional dan

psikologis para supervisee yang menangani pekerjaan

tersebut. Jika hal ini terjadi, maka dapat dilakukan rujukan

pada profesi lain dengan didiskusikan bersama supervisee.

k. Kerahasiaan – manajer kasus akan mengatur catatan yang

disimpan, yang berisikan informasi dan hanya digunakan demi

kepentingan klien. Catatan ini harus didokumentasikan

dengan cara yang menghargai anak dan keluarganya. Hanya

informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan anak dan

keluarga yang akan dibagikan kepada para profesional lainnya.

Jika memungkinkan, anak dan keluarga memberikan ijin

tertulis / verbal bahwa informasi ini dapat diungkapkan pada

pihak lain yang akan terlibat dalam memberikan layanan.

Secara umum, supervisi bersifat rahasia antara supervisor dengan

supervisee. Jika ada isu-isu yang timbul di dalam supervisi yang

memerlukan pelanggaran kerahasiaan dari supervisi (keselamatan

dan kesehatan kerja atau tuntutan tugas pengasuhan etc.), maka

supervisee akan diinformasikan mengenai kebutuhan untuk

pelanggaran kerahasiaan tersebut, sesegera mungkin hal itu dapat

dilakukan. Adapun proses membuka informasi dalam supervisi perlu

memperhatikan beberapa poin berikut:

a. Supervisor akan menginformasikan kepada supervisee alasan

mengapa informasi dalam supervisi tersebut perlu dibuka dan

keterangan mengenai kepada siapa, kapan, bagaimana dan

untuk tujuan apa.

b. Sesuai prosedur, hal ini perlu diinformasikan kepada yang

disupervisi dalam bentuk tertulis, seminggu sebelum informasi

tersebut akan dirilis.

c. Supervisee memiliki hak untuk memberikan respon baik secara

lisan dan / atau tertulis terhadap materi yang akan dirilis, dan

hal ini akan diikutsertakan dalam dokumen akhir.

Informasi dari supervisi harus tetap menjaga kerahasiaan, namun dapat digunakan untuk pengulasan performa manajemen secara utuh.

Page 71: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

layanan publik yang adil untuk memenuhi kepentingan terbaik

dari anak

c. Layanan kepada kemanusiaan – bekerja untuk memberikan

kesempatan kepada anak untuk mencapai potensinya di dalam

keluarga, keluarga angkat atau pengasuhan di luar rumah

d. Integritas – manajer kasus menjunjung kualitas perilaku

profesional yang tinggi dan bertindak dengan martabat serta

bertanggung-jawab

e. Kompetensi – menghargai keahlian dan kompetensi dalam

praktek manajemen kasus

f. Memprioritaskan kepentingan terbaik klien – manajer kasus

akan bekerja demi kepentingan terbaik dari anak sebagai

prioritas, sekaligus mempertimbangkan kebutuhan dari

semua orang yang terlibat

g. Konflik kepentingan – akan diidentifikasi dan diinformasikan

kepada lembaga agar semua yang terlibat dapat membuat

solusinya

h. Self Determination – manajer kasus akan mengupayakan agar

anak-anak dan keluarga dapat membuat keputusan yang tepat

mengenai masa depan mereka, dan berupaya menyediakan

sumber daya bagi mereka untuk mengambil keputusan

tersebut

i. Pernyataan persetujuan/informed consent – manajer kasus

akan bekerja sama dengan anak-anak dan keluarga agar

mereka memahami keputusan yang mereka buat mengenai

masa depan mereka, dan mereka memiliki informasi untuk

dapat membantu membuat keputusan tersebut serta

memberikan pernyataan persetujuan mereka

j. Supervisi perlu memprioritaskan fokusnya pada pekerjaan

yang sedang dilakukan bukan pada kebutuhan emosional dan

psikologis para supervisee yang menangani pekerjaan

tersebut. Jika hal ini terjadi, maka dapat dilakukan rujukan

pada profesi lain dengan didiskusikan bersama supervisee.

k. Kerahasiaan – manajer kasus akan mengatur catatan yang

disimpan, yang berisikan informasi dan hanya digunakan demi

kepentingan klien. Catatan ini harus didokumentasikan

dengan cara yang menghargai anak dan keluarganya. Hanya

informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan anak dan

keluarga yang akan dibagikan kepada para profesional lainnya.

Jika memungkinkan, anak dan keluarga memberikan ijin

tertulis / verbal bahwa informasi ini dapat diungkapkan pada

pihak lain yang akan terlibat dalam memberikan layanan.

Secara umum, supervisi bersifat rahasia antara supervisor dengan

supervisee. Jika ada isu-isu yang timbul di dalam supervisi yang

memerlukan pelanggaran kerahasiaan dari supervisi (keselamatan

dan kesehatan kerja atau tuntutan tugas pengasuhan etc.), maka

supervisee akan diinformasikan mengenai kebutuhan untuk

pelanggaran kerahasiaan tersebut, sesegera mungkin hal itu dapat

dilakukan. Adapun proses membuka informasi dalam supervisi perlu

memperhatikan beberapa poin berikut:

a. Supervisor akan menginformasikan kepada supervisee alasan

mengapa informasi dalam supervisi tersebut perlu dibuka dan

keterangan mengenai kepada siapa, kapan, bagaimana dan

untuk tujuan apa.

b. Sesuai prosedur, hal ini perlu diinformasikan kepada yang

disupervisi dalam bentuk tertulis, seminggu sebelum informasi

tersebut akan dirilis.

c. Supervisee memiliki hak untuk memberikan respon baik secara

lisan dan / atau tertulis terhadap materi yang akan dirilis, dan

hal ini akan diikutsertakan dalam dokumen akhir.

Informasi dari supervisi harus tetap menjaga kerahasiaan, namun dapat digunakan untuk pengulasan performa manajemen secara utuh.

Page 72: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sesi Tiga: Proses Supervisi

Materi yang dibahas pada sesi ini antara lain:

a. Supervisi yang baik

b. Kontrak supervisi

c. Matriks alokasi kasus

d. Menjadi supervisor yang baik

Bentuk Supervisi

Supervisi pun dapat dilakukan secara individual, kelompok, dan tim.

a. Supervisi individual: Supervisi yang

dilakukan secara perorangan dalam

wilayah kerjanya

b. Supervisi kelompok: Supervisi yang

dilakukan secara berkelompok.

c. Supervisi tim: Supervisi yang

dilakukan secara tim yang terdiri

dari profesi dan pihak terkait

lainnya.

Supervisi dapat dilakukan langsung dan tidak langsung. Supervisi

langsung dilakukan dengan:

a. Bertemu secara langsung / tatap muka

b. Melakukan pengamatan bersama-sama secara langsung ke

lapangan

Supervisi tidak langsung dilakukan dengan:

a. Telpon, SMS, dan WA

b. Email

c. Rekaman suara

d. Rekaman video

e. Mempelajari catatan, dokumentasi, dan laporan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

CATATAN: Supervisi yang efektif membutuhkan beberapa observasi

langsung.

Kontrak Supervisi

Mengembangkan sebuah kontrak supervisi

merupakan elemen yang penting dari

sebuah hubungan supervisi. Kontrak

tersebut merupakan dokumentasi formal

dari harapan-harapan dan tujuan-tujuan

penting dari hubungan supervisi tersebut.

Kontrak supervisi perlu dikembangkan di

awal proses supervisi dan harus di kaji ulang

secara berkala, paling sedikit setiap dua

belas bulan sekali. Kontrak tersebut

mencakup pengadaan (waktu dan tempat)

dan bagian isi (apa yang akan dibahas).

Kontrak supervise harus dikembangkan pada awal proses supervise

dan untuk dibahas kembali secara teratur, minimal setiap 12 bulan.

Kontraknya meliputi pelaksanaan (waktu dan tempat) dan isi (apa

yang akan didiskusikan). Sebelum melakukan kontrak supervisi, kita

harus menentukan waktu dan tempat dalam melakukan supervisi

dan merundingkan kontrak supervisi.

1. Menentukan waktu dan tempat dalam melakukan supervisi.

a. Waktu untuk melakukan supervisi diantara jam kerja bagi

supervisor dan supervisee

b. Frekuensi dari supervisi untuk memenuhi standar praktek

terbaik dan di dalamnya ikut mempertimbangkan ketentuan

pengetahuan serta pengembangan keterampilan dari seorang

manajer kasus, masalah-masalah pribadi maupun profesional

dan juga kompleksitas dari klien yang didampingi.

1) Lulusan baru (kurang dari tiga tahun) mendapatkan

supervisi mingguan dengan minimal satu jam

Page 73: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sesi Tiga: Proses Supervisi

Materi yang dibahas pada sesi ini antara lain:

a. Supervisi yang baik

b. Kontrak supervisi

c. Matriks alokasi kasus

d. Menjadi supervisor yang baik

Bentuk Supervisi

Supervisi pun dapat dilakukan secara individual, kelompok, dan tim.

a. Supervisi individual: Supervisi yang

dilakukan secara perorangan dalam

wilayah kerjanya

b. Supervisi kelompok: Supervisi yang

dilakukan secara berkelompok.

c. Supervisi tim: Supervisi yang

dilakukan secara tim yang terdiri

dari profesi dan pihak terkait

lainnya.

Supervisi dapat dilakukan langsung dan tidak langsung. Supervisi

langsung dilakukan dengan:

a. Bertemu secara langsung / tatap muka

b. Melakukan pengamatan bersama-sama secara langsung ke

lapangan

Supervisi tidak langsung dilakukan dengan:

a. Telpon, SMS, dan WA

b. Email

c. Rekaman suara

d. Rekaman video

e. Mempelajari catatan, dokumentasi, dan laporan.

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

CATATAN: Supervisi yang efektif membutuhkan beberapa observasi

langsung.

Kontrak Supervisi

Mengembangkan sebuah kontrak supervisi

merupakan elemen yang penting dari

sebuah hubungan supervisi. Kontrak

tersebut merupakan dokumentasi formal

dari harapan-harapan dan tujuan-tujuan

penting dari hubungan supervisi tersebut.

Kontrak supervisi perlu dikembangkan di

awal proses supervisi dan harus di kaji ulang

secara berkala, paling sedikit setiap dua

belas bulan sekali. Kontrak tersebut

mencakup pengadaan (waktu dan tempat)

dan bagian isi (apa yang akan dibahas).

Kontrak supervise harus dikembangkan pada awal proses supervise

dan untuk dibahas kembali secara teratur, minimal setiap 12 bulan.

Kontraknya meliputi pelaksanaan (waktu dan tempat) dan isi (apa

yang akan didiskusikan). Sebelum melakukan kontrak supervisi, kita

harus menentukan waktu dan tempat dalam melakukan supervisi

dan merundingkan kontrak supervisi.

1. Menentukan waktu dan tempat dalam melakukan supervisi.

a. Waktu untuk melakukan supervisi diantara jam kerja bagi

supervisor dan supervisee

b. Frekuensi dari supervisi untuk memenuhi standar praktek

terbaik dan di dalamnya ikut mempertimbangkan ketentuan

pengetahuan serta pengembangan keterampilan dari seorang

manajer kasus, masalah-masalah pribadi maupun profesional

dan juga kompleksitas dari klien yang didampingi.

1) Lulusan baru (kurang dari tiga tahun) mendapatkan

supervisi mingguan dengan minimal satu jam

Page 74: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

2) Supervisee yang kompeten mendapatkan supervisi setiap

dua minggu sekali untuk 1.5 jam

3) Kehadiran dalam pertemuan staff dan mengikuti pelatihan

pengembangan profesional, tidak dapat diterima sebagai

pengganti supervisi

c. Apabila supervisee membutuhkan waktu supervisi lanjutan,

maka hal ini harus didiskusikan dengan supervisor pada waktu

supervisi

d. Supervisi harus dilaksanakan dalam lingkungan yang

memenuhi standar praktek ruang kerja:

1) Kerahasiaan dalam mendiskusikan masalah klien dan

masalah profesional yang sensitif

2) Standar-standar kesehatan dan keselamatan kerja

2. Merundingkan terlebih dahulu kontrak supervisi dengan cara:

a. Pelajari riwayat supervisi

b. Gaya supervisi terdahulu yang berguna saat itu

c. Kesenjangan antara pelatihan dan pengetahuan

d. Komitmen supervisee terhadap proses

e. Nilai-nilai, gaya dan motivasi dari supervisee dan bagaimana

mereka mengembangkannya

f. Menyadari keterampilannya dan kontribusinya terhadap

praktik kasus

g. Menyadari perbedaan kekuatan dan bagaimana hal ini akan

memberikan dampak terhadap hubungan supervisi

h. Mengklarifikasi tuntutan organisasi untuk supervisi dan

tanggung-jawab untuk pelaporan

Matriks Alokasi Kasus

a. Matrix alokasi kasus Ini merupakan sebuah model yang

dikembangkan pada training sebelumnya oleh Susan

Morwood yang disarankan dalam mempertimbangkan tingkat

tantangan pada kasus-kasus dan kemampuan dari manajer

kasus.

b. Jumlah kasus yang dialokasikan kepada setiap manajer kasus

diperbincangkan dengan manajer kasus pada saat supervisi

dan tercatat dalam kontrak supervisi.

c. Para manajer kasus diharapkan untuk menangani lima kasus

berbeda sepanjang periode enam bulan dan dapat membawa

setiap kasus pada tahap evaluasi atau tahap terminasi.

. ° ≠ ° 3µ∞• ≤∂©≥Ø≤

Tanda tangan

Nama yang disupervisi

Tanda tangan

Tanggal

Kami menyepakati hal-hal di bawah ini:

Waktu/jam

(kontak/konsultasi antar sesi: satu jam, empat malam sekali,

dsb)

Tempat (lokasi dilakukannya supervisi)

Kontak darurat (nomor telpon untuk tanya jawab yang mendesak/konsultasi)

Media supervisi (langsung/tidak langsung, melalui….)

Beban Kasus (jumlah kasus yang sedang ditangani)

Tujuan supervisi (apa yang diharapkan oleh supervisor dan supervisee dari

proses supervisi: skill baru, pendekatan baru, gaya baru,

membahas profesionalitas seseorang, evaluasi/penelitian,

dukungan profesional/personal, dsb.)

Tanggung jawab

terhadap klien

(apa peran/tugas/tanggung jawab Supervisee terhadap klien)

Keluhan (Apabila anda memiliki keluhan mengenai praktik atau tingkah

laku orang lain, dapat dibawa ke sesi supervisi untuk

didiskusikan. Apabila belum terselesaikan dengan memuaskan,

temukan orang ketiga yang tidak berpihak pada kalian berdua.

Apabila tidak terjadi proses penyelesaian yang memuaskan,

maka keluhan resmi dalam tulisan akan disimpan sesuai

kebijakan lembaga)

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 75: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

2) Supervisee yang kompeten mendapatkan supervisi setiap

dua minggu sekali untuk 1.5 jam

3) Kehadiran dalam pertemuan staff dan mengikuti pelatihan

pengembangan profesional, tidak dapat diterima sebagai

pengganti supervisi

c. Apabila supervisee membutuhkan waktu supervisi lanjutan,

maka hal ini harus didiskusikan dengan supervisor pada waktu

supervisi

d. Supervisi harus dilaksanakan dalam lingkungan yang

memenuhi standar praktek ruang kerja:

1) Kerahasiaan dalam mendiskusikan masalah klien dan

masalah profesional yang sensitif

2) Standar-standar kesehatan dan keselamatan kerja

2. Merundingkan terlebih dahulu kontrak supervisi dengan cara:

a. Pelajari riwayat supervisi

b. Gaya supervisi terdahulu yang berguna saat itu

c. Kesenjangan antara pelatihan dan pengetahuan

d. Komitmen supervisee terhadap proses

e. Nilai-nilai, gaya dan motivasi dari supervisee dan bagaimana

mereka mengembangkannya

f. Menyadari keterampilannya dan kontribusinya terhadap

praktik kasus

g. Menyadari perbedaan kekuatan dan bagaimana hal ini akan

memberikan dampak terhadap hubungan supervisi

h. Mengklarifikasi tuntutan organisasi untuk supervisi dan

tanggung-jawab untuk pelaporan

Matriks Alokasi Kasus

a. Matrix alokasi kasus Ini merupakan sebuah model yang

dikembangkan pada training sebelumnya oleh Susan

Morwood yang disarankan dalam mempertimbangkan tingkat

tantangan pada kasus-kasus dan kemampuan dari manajer

kasus.

b. Jumlah kasus yang dialokasikan kepada setiap manajer kasus

diperbincangkan dengan manajer kasus pada saat supervisi

dan tercatat dalam kontrak supervisi.

c. Para manajer kasus diharapkan untuk menangani lima kasus

berbeda sepanjang periode enam bulan dan dapat membawa

setiap kasus pada tahap evaluasi atau tahap terminasi.

. ° ≠ ° 3µ∞• ≤∂©≥Ø≤

Tanda tangan

Nama yang disupervisi

Tanda tangan

Tanggal

Kami menyepakati hal-hal di bawah ini:

Waktu/jam

(kontak/konsultasi antar sesi: satu jam, empat malam sekali,

dsb)

Tempat (lokasi dilakukannya supervisi)

Kontak darurat (nomor telpon untuk tanya jawab yang mendesak/konsultasi)

Media supervisi (langsung/tidak langsung, melalui….)

Beban Kasus (jumlah kasus yang sedang ditangani)

Tujuan supervisi (apa yang diharapkan oleh supervisor dan supervisee dari

proses supervisi: skill baru, pendekatan baru, gaya baru,

membahas profesionalitas seseorang, evaluasi/penelitian,

dukungan profesional/personal, dsb.)

Tanggung jawab

terhadap klien

(apa peran/tugas/tanggung jawab Supervisee terhadap klien)

Keluhan (Apabila anda memiliki keluhan mengenai praktik atau tingkah

laku orang lain, dapat dibawa ke sesi supervisi untuk

didiskusikan. Apabila belum terselesaikan dengan memuaskan,

temukan orang ketiga yang tidak berpihak pada kalian berdua.

Apabila tidak terjadi proses penyelesaian yang memuaskan,

maka keluhan resmi dalam tulisan akan disimpan sesuai

kebijakan lembaga)

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 76: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Agenda dalam Supervisi

Kegiatan-kegiatan dalam supervisi dapat berupa:

a. Umpan balik pada sesi yang sebelumnya

b. Tugas penting / kasus / isu-isu yang perlu dibahas

c. Alokasi kasus

d. Rencana untuk isu-isu yang muncul / sumberdaya yang

diperlukan untuk menangani tugas-tugas

e. Ulasan hasil dari tugas yang telah teridentifikasi sebelumnya,

untuk supervisee dan kliennya

f. Diskusi kasus – pekerjaan dengan klien di presentasikan dan

mengidentifikasi kerangka kerja pengetahuan dan

keterampilan yang perlu dikembangkan

g. Tujuan-tujuan untuk pekerjaan klien teridentifikasi / di ulas

kembali

h. Mengidentifikasi kekuatan serta bidang-bidang yang perlu

dikembangkan di dalam pengetahuan / keterampilan

I. Menentukan tujuan untuk perkembangan pengetahuan /

keterampilan

j. Mengulas kerangka pengembangan keterampilan

k. Isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja

l. Waktu untuk tanya-jawab mengenai kondisi kerja saat ini

Tantangan Geografis (Jarak etc.)

Resiko &Keamanan

Kompleksitas

Kabupaten terdekat (6 jam perjalanan pergi & pulang, termasuk ak�fitasnya

Kabupaten yang lebih jauh (lebih dari 6 jam perjalanan pergi & pulang dan kemungkinan menginap

Resiko Minimum

Sedang

Berat

Isu Tunggal

Maksimum2 Isu yang ditangani

Lebih dari 2 Isu yang ditangani

Kota & Kabupaten terdekat

Level 1

Level 2

Level 3

Level 1

Level Kompetensi Pengalaman

Level 2

Level 3

Pemahaman dasar mengenai nilai-nilai,

Pengetahuan mengenai perkembangan anak & pekerjaan sosial

Pemahaman yang cukup mengenai nilai-nilai, pengetahuan mengenai pekerja sosial anak, perlindungan anak, manajemen kasus, jaringan, pengasuhan yang baik, CSP, kelekatan,

0 – kurang dari satu tahun

1 – 2 tahun dengan pengalaman menangani berbagai jenis kasus

Pemahaman yang baik mengenai nilai-nilai, pengetahuan mengenai pekerjaan sosial anak, perlindungan anak, manajemen kasus, jaringan, pengasuhan yang baik, CSP, kelekatan, resiliensi, permanency planning,

Lebih dari 2 tahun dengan pengalaman menangani berbagai jenis kasus

Tingkat Kompetensi Manajer Kasus

Skala Kerumitan Kasus

Level 2

Level 3

Level 1

Level Pihak yang disupervisi Tingkat Kerumitan Kasus

Level 1 Level 2 Level 3

4

2

1

1

2

1

0

1

3

Matrix alokasi kasus berdasarkan tingkat dari keterampilan manajer kasus dan tingkat kerumitan kasus

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 77: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Agenda dalam Supervisi

Kegiatan-kegiatan dalam supervisi dapat berupa:

a. Umpan balik pada sesi yang sebelumnya

b. Tugas penting / kasus / isu-isu yang perlu dibahas

c. Alokasi kasus

d. Rencana untuk isu-isu yang muncul / sumberdaya yang

diperlukan untuk menangani tugas-tugas

e. Ulasan hasil dari tugas yang telah teridentifikasi sebelumnya,

untuk supervisee dan kliennya

f. Diskusi kasus – pekerjaan dengan klien di presentasikan dan

mengidentifikasi kerangka kerja pengetahuan dan

keterampilan yang perlu dikembangkan

g. Tujuan-tujuan untuk pekerjaan klien teridentifikasi / di ulas

kembali

h. Mengidentifikasi kekuatan serta bidang-bidang yang perlu

dikembangkan di dalam pengetahuan / keterampilan

I. Menentukan tujuan untuk perkembangan pengetahuan /

keterampilan

j. Mengulas kerangka pengembangan keterampilan

k. Isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja

l. Waktu untuk tanya-jawab mengenai kondisi kerja saat ini

Tantangan Geografis (Jarak etc.)

Resiko &Keamanan

Kompleksitas

Kabupaten terdekat (6 jam perjalanan pergi & pulang, termasuk ak�fitasnya

Kabupaten yang lebih jauh (lebih dari 6 jam perjalanan pergi & pulang dan kemungkinan menginap

Resiko Minimum

Sedang

Berat

Isu Tunggal

Maksimum2 Isu yang ditangani

Lebih dari 2 Isu yang ditangani

Kota & Kabupaten terdekat

Level 1

Level 2

Level 3

Level 1

Level Kompetensi Pengalaman

Level 2

Level 3

Pemahaman dasar mengenai nilai-nilai,

Pengetahuan mengenai perkembangan anak & pekerjaan sosial

Pemahaman yang cukup mengenai nilai-nilai, pengetahuan mengenai pekerja sosial anak, perlindungan anak, manajemen kasus, jaringan, pengasuhan yang baik, CSP, kelekatan,

0 – kurang dari satu tahun

1 – 2 tahun dengan pengalaman menangani berbagai jenis kasus

Pemahaman yang baik mengenai nilai-nilai, pengetahuan mengenai pekerjaan sosial anak, perlindungan anak, manajemen kasus, jaringan, pengasuhan yang baik, CSP, kelekatan, resiliensi, permanency planning,

Lebih dari 2 tahun dengan pengalaman menangani berbagai jenis kasus

Tingkat Kompetensi Manajer Kasus

Skala Kerumitan Kasus

Level 2

Level 3

Level 1

Level Pihak yang disupervisi Tingkat Kerumitan Kasus

Level 1 Level 2 Level 3

4

2

1

1

2

1

0

1

3

Matrix alokasi kasus berdasarkan tingkat dari keterampilan manajer kasus dan tingkat kerumitan kasus

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 78: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Proses supervisi harus memperhatikan penatalaksanaan supervisi.

Penatalaksanaan supervisi meliputi:

a. Orientasi staf baru

b. Membahas kebijakan dan prosedur organisasi

c. Mendokumentasikan proses dan hasil

d. Mendokumentasikan hasil training

e. Melakukan ulasan kinerja dan/atau kontraktor

f. Melaporkan hak, kejadian, atau masalah etik klien

g. Mengakses sumber daya

Penatalaksanaan supervisi dilakukan dengan:

a. Check feeling: memeriksa bias dan masalah-masalah yang

berdampak pada pekerjaan

b. Review kasus: supervisor menanyakan kepada Supervisee

proses yang sudah dilakukan dalam menangani suatu kasus

c. Memastikan penggunaan instrumen / alat / formulir yang

digunakan

d. Pengembangan keterampilan/pengetahuan: menanyakan

teknik / keterampilan yang sudah digunakan, memberikan

masukan teknik / keterampilan sebaiknya digunakan,

menghubungkan kasus dengan pengetahuan / keterampilan

yang relevan.

e. Menggali dan konsultasi tentang masalah etika dan hukum

f. Memberikan umpan balik

g. Pembelajaran dengan tim / teman sebaya

h. Melakukan pencatatan proses

i. Merumuskan rencana tindak lanjut

Dokumentasi Supervisi

Informasi dalam catatan supervisee dapat digunakan untuk:

a. Bukti dari kinerja (catatan, laporan, database) supervisee

b. Manajemen beban kasus

c. Keselamatan dan kesehatan kerja

Baik supervisor maupun supervisee memiliki tanggung-jawab

masing-masing untuk mendokumentasikan sesi supervisi

Dokumen Supervisor:

a. Rincian dari supervisi, nama, tanggal dan waktu supervisi

b. Kehadiran atau ketidakhadiran supervisee dalam sesi supervisi

c. Praktik yang terobservasi – observasi langsung, catatan

kemajuan, video / audio

d. Kekuatan maupun tantangan dalam pengetahuan dan

keterampilan

e. Anak dan keluarga – asesmen, tujuan dan kemajuan

f. Jumlah dan kerumitan dari anak-anak dan keluarga yang

ditangani

g. Kebutuhan pelatihan, strategi dan evaluasi

h. Isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja

i. Arahan-arahan spesifik yang diberikan kepada supervisee

mengenai manajemen kasus

j. Kekuatan dan tantangan etis dan profesional

k. Tujuan dari catatan kasus / penulisan laporan dan bagaimana

hal ini dipantau

l. Diskusi mengenai isu-isu praktik sekunder (hubungan dalam

tim, respon terhadap tuntutan kerja)

m. Pengembangan pribadi dan karir

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 79: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Proses supervisi harus memperhatikan penatalaksanaan supervisi.

Penatalaksanaan supervisi meliputi:

a. Orientasi staf baru

b. Membahas kebijakan dan prosedur organisasi

c. Mendokumentasikan proses dan hasil

d. Mendokumentasikan hasil training

e. Melakukan ulasan kinerja dan/atau kontraktor

f. Melaporkan hak, kejadian, atau masalah etik klien

g. Mengakses sumber daya

Penatalaksanaan supervisi dilakukan dengan:

a. Check feeling: memeriksa bias dan masalah-masalah yang

berdampak pada pekerjaan

b. Review kasus: supervisor menanyakan kepada Supervisee

proses yang sudah dilakukan dalam menangani suatu kasus

c. Memastikan penggunaan instrumen / alat / formulir yang

digunakan

d. Pengembangan keterampilan/pengetahuan: menanyakan

teknik / keterampilan yang sudah digunakan, memberikan

masukan teknik / keterampilan sebaiknya digunakan,

menghubungkan kasus dengan pengetahuan / keterampilan

yang relevan.

e. Menggali dan konsultasi tentang masalah etika dan hukum

f. Memberikan umpan balik

g. Pembelajaran dengan tim / teman sebaya

h. Melakukan pencatatan proses

i. Merumuskan rencana tindak lanjut

Dokumentasi Supervisi

Informasi dalam catatan supervisee dapat digunakan untuk:

a. Bukti dari kinerja (catatan, laporan, database) supervisee

b. Manajemen beban kasus

c. Keselamatan dan kesehatan kerja

Baik supervisor maupun supervisee memiliki tanggung-jawab

masing-masing untuk mendokumentasikan sesi supervisi

Dokumen Supervisor:

a. Rincian dari supervisi, nama, tanggal dan waktu supervisi

b. Kehadiran atau ketidakhadiran supervisee dalam sesi supervisi

c. Praktik yang terobservasi – observasi langsung, catatan

kemajuan, video / audio

d. Kekuatan maupun tantangan dalam pengetahuan dan

keterampilan

e. Anak dan keluarga – asesmen, tujuan dan kemajuan

f. Jumlah dan kerumitan dari anak-anak dan keluarga yang

ditangani

g. Kebutuhan pelatihan, strategi dan evaluasi

h. Isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja

i. Arahan-arahan spesifik yang diberikan kepada supervisee

mengenai manajemen kasus

j. Kekuatan dan tantangan etis dan profesional

k. Tujuan dari catatan kasus / penulisan laporan dan bagaimana

hal ini dipantau

l. Diskusi mengenai isu-isu praktik sekunder (hubungan dalam

tim, respon terhadap tuntutan kerja)

m. Pengembangan pribadi dan karir

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 80: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Dokumen Supervisee:

Supervisee bertanggung-jawab untuk mendokumentasikan catatan

sesi supervisi mereka, mencakup:

a. Tujuan untuk pembelajaran yang berkelanjutan

b. Isu-isu untuk pengembangan selanjutnya dalam kerangka

manajemen pribadi atau profesional

c. Respon terhadap isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja

Supervisee Bertanggung-Jawab Untuk Mendokumentasikan Arsip

Klien: Materi kasus yang didiskusikan dan keputusan-keputusan

yang diambil di dalam sesi supervisi harus dimasukkan ke dalam arsip

kasus sebagai bukti dari tugas yang sudah ditentukan, akuntabilitas

dan jaminan kualitas – Siapa yang harus melakukan tindakan apa dan

kapan.

Gaya Umpan Balik yang Efektif pada Supervisee

Umpan balik dari seorang supervisor merupakan elemen yang

penting di dalam supervisi. Umpan balik biasanya tidak selalu mudah

untuk diterima, terutama bila umpan balik tersebut terkait dengan

bidang-bidang yang sulit dikerjakan oleh supervisee. Untuk dapat

meningkatkan manfaatnya, umpan balik harus:

a. Jelas – harus jelas mengenai umpan balik yang akan diberikan

b. Dimiliki – umpan balik adalah opini seseorang dan bukan

kebenaran yang seutuhnya

c. Berkala – umpan balik dilakukan secara berkala, membahas

keberhasilan dan juga tantangan-tantangan

d. Seimbang – umpan balik harus seimbang antara apa yang

berhasil dan juga apa yang seharusnya dapat dilakukan dengan

cara yang lain

e. Spesifik – umpan balik harus spesifik dan menggunakan

contoh dari materi yang dibahas, memfasilitasi pemahaman,

relevansi dan pembelajaran.

Komunikasi Tertulis yang Efektif

Komunikasi tertulis yang efektif perlu memperhatikan:

a. Situasi: Apa yang anda tulis

b. Kompleksitas: Apa yang membuat situasinya menjadi rumit

c. Resolusi: Apa yang anda ajukan untuk keputusannya

d. Aksi: Apa yang akan anda lakukan, apa yang anda ingin orang

lain lakukan

e. Kesopanan: selesai dengan catatan dengan ucapan terima

kasih

Konflik dalam supervisi

Konflik dalam supervisi dilatarbelakangi faktor-faktor berikut:

a. Kesalahan supervisor atau miskomunikasi

b. Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan (supervisor dan

yang disupervisi)

c. Dinamika hubungan interpersonal

d. Harapan yang tidak jelas (supervisor dan yang disupervisi)

e. Kurangnya empati supervisor dan mengabaikan pikiran dan

perasaan

Evaluasi dan Ulasan dari Supervisi

Terjadi antara supervisor dengan supervisee dalam kerangka waktu

dan tempat yang sama secara rutin:

a. Hal apa yang bermanfaat atau dapat dilakukan dengan cara

yang berbeda oleh supervisor dan juga supervisee?

b. Mengulas tujuan pembelajaran untuk supervisee

c. Identifikasi kebutuhan akan pelatihan

d. Identifikasi praktek-praktek yang baik dan bagaimana cara

melakukannya lebih sering

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 81: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Dokumen Supervisee:

Supervisee bertanggung-jawab untuk mendokumentasikan catatan

sesi supervisi mereka, mencakup:

a. Tujuan untuk pembelajaran yang berkelanjutan

b. Isu-isu untuk pengembangan selanjutnya dalam kerangka

manajemen pribadi atau profesional

c. Respon terhadap isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja

Supervisee Bertanggung-Jawab Untuk Mendokumentasikan Arsip

Klien: Materi kasus yang didiskusikan dan keputusan-keputusan

yang diambil di dalam sesi supervisi harus dimasukkan ke dalam arsip

kasus sebagai bukti dari tugas yang sudah ditentukan, akuntabilitas

dan jaminan kualitas – Siapa yang harus melakukan tindakan apa dan

kapan.

Gaya Umpan Balik yang Efektif pada Supervisee

Umpan balik dari seorang supervisor merupakan elemen yang

penting di dalam supervisi. Umpan balik biasanya tidak selalu mudah

untuk diterima, terutama bila umpan balik tersebut terkait dengan

bidang-bidang yang sulit dikerjakan oleh supervisee. Untuk dapat

meningkatkan manfaatnya, umpan balik harus:

a. Jelas – harus jelas mengenai umpan balik yang akan diberikan

b. Dimiliki – umpan balik adalah opini seseorang dan bukan

kebenaran yang seutuhnya

c. Berkala – umpan balik dilakukan secara berkala, membahas

keberhasilan dan juga tantangan-tantangan

d. Seimbang – umpan balik harus seimbang antara apa yang

berhasil dan juga apa yang seharusnya dapat dilakukan dengan

cara yang lain

e. Spesifik – umpan balik harus spesifik dan menggunakan

contoh dari materi yang dibahas, memfasilitasi pemahaman,

relevansi dan pembelajaran.

Komunikasi Tertulis yang Efektif

Komunikasi tertulis yang efektif perlu memperhatikan:

a. Situasi: Apa yang anda tulis

b. Kompleksitas: Apa yang membuat situasinya menjadi rumit

c. Resolusi: Apa yang anda ajukan untuk keputusannya

d. Aksi: Apa yang akan anda lakukan, apa yang anda ingin orang

lain lakukan

e. Kesopanan: selesai dengan catatan dengan ucapan terima

kasih

Konflik dalam supervisi

Konflik dalam supervisi dilatarbelakangi faktor-faktor berikut:

a. Kesalahan supervisor atau miskomunikasi

b. Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan (supervisor dan

yang disupervisi)

c. Dinamika hubungan interpersonal

d. Harapan yang tidak jelas (supervisor dan yang disupervisi)

e. Kurangnya empati supervisor dan mengabaikan pikiran dan

perasaan

Evaluasi dan Ulasan dari Supervisi

Terjadi antara supervisor dengan supervisee dalam kerangka waktu

dan tempat yang sama secara rutin:

a. Hal apa yang bermanfaat atau dapat dilakukan dengan cara

yang berbeda oleh supervisor dan juga supervisee?

b. Mengulas tujuan pembelajaran untuk supervisee

c. Identifikasi kebutuhan akan pelatihan

d. Identifikasi praktek-praktek yang baik dan bagaimana cara

melakukannya lebih sering

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 82: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

e. Identifikasi hal-hal yang perlu dirubah dan tujuan-tujuan

untuk pengembangan dalam hal-hal tersebut, agar terjadi

pada periode pembahasan berikutnya.

Audit Untuk Supervisi Di Dalam Lembaga

Rata-rata audit untuk praktek supervisi dilakukan dua tahun sekali.

a. Di mana dan kapan supervisi akan berlangsung

b. Apa yang diintervensi dalam supervisi

c. Dampak supervisi terhadap praktek

d. Pelatihan terkini yang diikuti oleh supervisor

e. Contoh-contoh dari praktek-praktek terbaik

f. Audit mengenai isu-isu manajemen pekerja dan bagaimana

penyelesaiannya

Tindakan remedial jika panduan supervisi tidak tercapai

Perlu dikembangkan suatu sistem yang menjamin kualitas supervisi

jika panduan supervisi tidak tercapai baik oleh supervisor maupun

supervisee. Sistem seperti ini akan memenuhi kebijakan organisasi

dan panduan untuk manajemen kinerja. Supervisor dan / atau

supervisee mendapat keterangan mengenai:

a. Harapan dari peranan mereka di dalam supervisi, seperti

yang tertuang dalam panduan ini

b. Proses dari evaluasi dan audit terhadap supervisi

c. Proses untuk menangani konflik

d. Kebijakan manajemen kinerja dan prosesnya

Dampak supervisor yang baik

Supervisi yang baik berdampak pada

kualitas praktik, layanan, sehingga dapat

diperoleh hasil yang diharapkan. Supervisi

yang baik perlu memperhatikan 7 tautan

antara lain kejelasan peran, keamanan

peran, empati, asesmen, kemitraan,

perencanaan, dan pembinaan / intervensi.

Supervisor yang baik akan melakukan supervisi yang berkualitas.

Supervisi yang berkualitas berimplikasi pada kualitas praktik yang

dilakukan oleh supervisee . Dampak dari kualitas praktik yang

dilakukan oleh supervisee akan memberikan dampak positif

terhadap layanan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Hal yang Perlu dan Tidak Boleh Dilakukan untuk Meningkatkan

Kompetensi menjadi Supervisor yang Baik

Cara memperbaharui pengetahuan dan keterampilan supervisi yakni

dilakukan dengan:

a. Mengembangkan pendekatan yang mempertemukan dengan

kebutuhan yang disupervisi

b. Mengatur batasan- jadilah supervisor, rujuk ke terapis

c. Selalu tertarik dan memperbaharui keahliannya (keahlian

profesi masa kini/professional currency)

Untuk memperbaharui keahlian kita sebagai Supervisor, kita dapat

melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut:

a. Apa pengembangan profesi yang terakhir anda ikuti untuk:

1) Pengembangan keterampilan supervise

2) Keahlian bidang kerja

b. Jurnal professional atau buku apa yang terakhir anda baca?

c. Kapan terakhir anda mendapatkan supervise?

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 83: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

e. Identifikasi hal-hal yang perlu dirubah dan tujuan-tujuan

untuk pengembangan dalam hal-hal tersebut, agar terjadi

pada periode pembahasan berikutnya.

Audit Untuk Supervisi Di Dalam Lembaga

Rata-rata audit untuk praktek supervisi dilakukan dua tahun sekali.

a. Di mana dan kapan supervisi akan berlangsung

b. Apa yang diintervensi dalam supervisi

c. Dampak supervisi terhadap praktek

d. Pelatihan terkini yang diikuti oleh supervisor

e. Contoh-contoh dari praktek-praktek terbaik

f. Audit mengenai isu-isu manajemen pekerja dan bagaimana

penyelesaiannya

Tindakan remedial jika panduan supervisi tidak tercapai

Perlu dikembangkan suatu sistem yang menjamin kualitas supervisi

jika panduan supervisi tidak tercapai baik oleh supervisor maupun

supervisee. Sistem seperti ini akan memenuhi kebijakan organisasi

dan panduan untuk manajemen kinerja. Supervisor dan / atau

supervisee mendapat keterangan mengenai:

a. Harapan dari peranan mereka di dalam supervisi, seperti

yang tertuang dalam panduan ini

b. Proses dari evaluasi dan audit terhadap supervisi

c. Proses untuk menangani konflik

d. Kebijakan manajemen kinerja dan prosesnya

Dampak supervisor yang baik

Supervisi yang baik berdampak pada

kualitas praktik, layanan, sehingga dapat

diperoleh hasil yang diharapkan. Supervisi

yang baik perlu memperhatikan 7 tautan

antara lain kejelasan peran, keamanan

peran, empati, asesmen, kemitraan,

perencanaan, dan pembinaan / intervensi.

Supervisor yang baik akan melakukan supervisi yang berkualitas.

Supervisi yang berkualitas berimplikasi pada kualitas praktik yang

dilakukan oleh supervisee . Dampak dari kualitas praktik yang

dilakukan oleh supervisee akan memberikan dampak positif

terhadap layanan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Hal yang Perlu dan Tidak Boleh Dilakukan untuk Meningkatkan

Kompetensi menjadi Supervisor yang Baik

Cara memperbaharui pengetahuan dan keterampilan supervisi yakni

dilakukan dengan:

a. Mengembangkan pendekatan yang mempertemukan dengan

kebutuhan yang disupervisi

b. Mengatur batasan- jadilah supervisor, rujuk ke terapis

c. Selalu tertarik dan memperbaharui keahliannya (keahlian

profesi masa kini/professional currency)

Untuk memperbaharui keahlian kita sebagai Supervisor, kita dapat

melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut:

a. Apa pengembangan profesi yang terakhir anda ikuti untuk:

1) Pengembangan keterampilan supervise

2) Keahlian bidang kerja

b. Jurnal professional atau buku apa yang terakhir anda baca?

c. Kapan terakhir anda mendapatkan supervise?

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga

Page 84: STC SUPERVISI DALAM PERLINDUNGAN ANAK DAN ......Definisi supervisi b. Tujuan, prinsip dan manfaat supervisi c. Kriteria supervisor yang efektif d. Perbedaan supervisi dan manajemen

Sedangkan berikut merupakan hal-hal yang tidak boleh dilakukan

dalam proses supervisi:

a. Terlalu kaku dengan model supervisi yang anda digunakan

b. Tidak siap mengatur batasan (supervisi menjadi terapi)

c. Malas (tidak percaya pada pengembangan profesi)

d. Sikap tidak etis (tidak dapat diandalkan, tidak mampu, sibuk

sendiri)

e. Berperilaku tidak pantas (rasis, sexist dan -is lainnya)

f. Menghindari evaluasi efektif dari yang disupervisi dan

supervise itu sendiri

Modul Supervisi dalam Perlindungan Anak dan Keluarga