Download pptx - Slide Lapkas Ahmad Afdhal

Transcript

INTUSUSSEPSI

Oleh: Ahmad AfdhalMuhammad Reza

Pembimbing: dr. dian adi Syahputra sp.ba

PENDAHULUAN

Intususepsi adalah proses dimana suatu segmen usus bagian proksimal masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya sehingga menyebabkan obstruksi usus dan dapat menjadi strangulasi kemudian mengalami komplikasi yang berujung pada sepsis dan kematian.

Gejala klasik yang paling umum (85%) dari intususepsi adalah nyeri perut yang sifatnya muncul secara tiba‐tiba, kolik, intermiten, berlangsung hanya selama beberapa menit

ANATOMI

Patofisiologi

Etiologi- Sebahagian besar (95%) kasus intussusepsi tidak diketahui penyebabnya atau tidak adanya pathologic lead point (Idiopatik). Pada idiopatik intususepsi, umumnya penyebab utamanya adalah hipertrofi plak Peyer dan juga dinding usus.

- Intususepsi sekunder : Intususepsi dapat terjadi akibat adanya suatu lesi yang menjadi penyebab utamanya, mengakibatkan usus bagian proksimal masuk ke bagian distal oleh karena aktivitas peristaltik.

Manifestasi Klinis

Trias klasik :1. Nyeri abdomen yang terus menerus2. Teraba massa pada pemeriksaan fisik3. BAB berdarah / “Currant jelly stool”

Selain itu juga dapat timbul beberapa gejala lainnya seperti perut anak kembung, muntah berwarna hijau, dan anak dapat tampak lemas.

Pemeriksaaan Fisik

Saussage shape appearance Dance’s sign Pada pemeriksaan rectal toucher,

dapat ditemukan adanya darah

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Radiologi

1. Foto polos abdomen : “Target sign” atau “Coiled spring” berupa gambaran cross-sectional akan tampak pada usus yang intususepsi ke dalam bagian usus lain

2. USG abdomen : Pada kasus intususepsi akan tampak gambaran menyerupai donat (doughnut’s sign) berupa lapisan-lapisan hiperekoid dan hipoekoid akibat overlapping lapisan mukosa dan otot intussuscepiens dan intussusceptum dengan jaringan lemak

Tatalaksana

Non operatif1. NGT2. Hydrostatic reduction3. Pneumatic reduction

Operatif

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien Nama : By. RA Umur : 5 bulan 6 hari Jenis Kelamin: Perempuan No. CM : 1-05-17-28 Alamat : Pulo pande, bireuen Tgl. Masuk RS : 12 Mei 2015

Anamnesis Keluhan utama : Perut kembung dan

muntah berwarna hijau

Riwayat penyakit sekarang:

Pasien rujukan dari rumah sakit umum Sigli datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan perut kembung dan muntah berwarna hijau sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami muntah berwarna hijau sebanyak 3 kali dan berisi air. Sebelumnya pasien mengalami diare pada malam hari, 3 hari yang lalu dan berhenti pada pagi hari, 2 hari yang lalu. Kemudian pasien dibawa oleh orang tuanya ke RSU Sigli dan dirujuk ke RSUDZA.

Riwayat penyakit dahulu: Tidak ada

Riwayat penggunaan obat: Pasien tidak tahu nama obat yang diberikan di rumah sakit sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada

Status Internus

Keadaan Umum : bayi tampak rewel dan gelisah

Kesadaran : Compos Mentis Vital sign

Heart Rate : 140 kali /menit

Frekuensi Nafas : 50 kali /menit

Suhu Axilla : 37,0 0C

KulitWarna : Sawo matangTurgor : cepat kembaliIkterus : (-)Anemia : (-)Sianosis : (-)

KepalaMata : anemia (-/-) ikterik (-/-)Telinga : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)Hidung : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-) NCH (-/-)

MulutBibir: Pucat (-), Sianosis (-)Gigi Geligi : Karies (-)Lidah : Beslag (-), Tremor (-)Mukosa : Basah (+)Tenggorokan : Tonsil dalam batas normalFaring : Hiperemis (-)

LeherBentuk : Kesan simetrisKel. Getah Bening : Kesan simetris, Pembesaran (-)Peningkatan TVJ : 5 - 2 cmH2O

AxillaPembesaran KGB (-)

Paru :

Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan

dan kiri,

Palpasi : stem fremitus kanan = stem fremitus

kiri

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-) di basal,

wheezing (-/-)

Jantung : Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS V 2 jari medial LMC sinistra Perkusi : batas jantung kanan : ICS V linea parasternalis dekstra batas jantung kiri : linea midclavicularis sinistra 2 jari lateral ICS V Auskultasi : Bunyi jantung I > II, ireguler, bising jantung (-),

gallop (-)

Abdomen Inspeksi : distensi (+), Palpasi : Teraba massa di kuadran kanan atas Perkusi : timpani di seluruh lapangan perut Auskultasi : bising usus (+) meningkat, frekuensi 8 x/menit

Rectal ToucherPada pemeriksaan Rectal Toucher didapatkan darah bercampur

feses pada handscon

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan LaboratoriumTanggal

12/05/2015

Hemoglobin 10,1

Hematokrit 30

Eritrosit 3,8

Leukosit 11,7

Trombosit 549

DifftelEosinofilBasofilN. SegmenLimfositMonosit

00503218

Na 128

K 4,3

Cl 92

Gula darah sewaktuUreumKreatinin

120160,27

Babygram 12/05/2015

Ultrasonography

Diagnosa

Diagnosis Pra Bedah : Invaginasi Diagnosis Pasca Bedah : Invaginasi ileocolica Tindakan Pembedahan : 1. Laparotomy

eksplorasi + Reduksi manual invaginasi

TatalaksanaMedikamentosa

IVFD Nacl 600 cc/24 jam

NGT decompresi Iv. Cefotaxime

300mg/ 12jam Iv. Antrain 100 mg/12

jam Observasi urin output

Prognosis

Quo ad Vitam : Dubia ad bonam

Quo ad Functionam : Dubia ad bonam

Quo ad Sanactionam : Dubia ad bonam

Analisa Kasus

Kasus Teori Dari

anamnesis didapatkan keluhan perut kembung dan muntah berwarna hijau

Hal ini sesuai dengan klinis dari intususepsi dimana sesudah 18-24 jam serangan sakit yang pertama, usus yang tadinya tersumbat partial berubah menjadi sumbatan total, diikuti proses oedem yang semakin bertambah, sehingga pada pasien dijumpai tanda-tanda obstruksi, seperti perut kembung dengan gambaran peristaltik usus yang jelas, muntah warna hijau dan dehidrasi

Analisa KasusKasus Teori

Pada pemeriksaan fisik di daerah abdomen didapatkan perut tampak distensi dan teraba massa di kuadran kanan atas disertai perut kanan bawah teraba kosong

Pada intususepsi, gumpalan usus yang terlibat akan teraba sebagai suatu massa tumor berbentuk curved sausage di dalam perut di bagian kanan atas, kanan bawah, atas tengah atau kiri bawah. Tumor lebih mudah teraba pada waktu terdapat peristaltik, sedangkan pada perut bagian kanan bawah teraba kosong yang disebut dance’s sign. Hal ini akibat caecum dan kolon naik ke atas, ikut proses intususepsi

Analisa KasusKasus TeoriPada pemeriksaan rectal toucher ditemukan darah yang tampak pada handscon

Hal ini berkaitan dengan pembuluh darah mesenterium dari bagian yang terjepit mengakibatkan gangguan venous return sehingga terjadi kongesti, oedem, hiperfungsi goblet sel serta laserasi mukosa usus. Hal inilah yang mendasari terjadinya salah satu manifestasi klinis intususepsi yaitu BAB darah lendir yang disebut juga  red currant jelly stool. BAB darah lendir ini bervariasi jumlahnya dari kasus per kasus, ada juga yang dijumpai hanya pada saat melakukan colok dubur.

Analisa KasusKasus Teori

Pada babygram didapatkan gambaran udara usus yang meningkat serta tampak gambaran “coiled spring”. Dan dari hasil pemeriksaan ultrasonografi ditemukan gambaran “Doughnut Sign”

Pada foto polos abdomen pasien intusepsi tampak distribusi udara di dalam usus tidak merata, usus terdesak ke kiri atas, bila telah lanjut terlihat tanda-tanda obstruksi usus.

Pada tampilan transversal USG, tampak konfigurasi usus berbentuk ‘target’ atau ‘donat’ yang terdiri dari dua cincin echogenisitas rendah yang dipisahkan oleh cincin hiperekoik, tidak ada gerakan pada donat tersebut dan ketebalan tepi lebih dari 0,6 cm. Ketebalan tepi luar lebih dari 1,6 cm menunjukkan perlunya intervensi pembedahan.

Analisa KasusKasus Teori

Apabila diagnosis intususepsi yang telah dikonfirmasi oleh x-ray, mengalami kegagalan dengan terapi reduksi hidrostatik maupun pneumatik, ataupun ada bukti nyata akan peritonitis difusa, maka penanganan operatif harus segera dilakukan

Tatalaksana pada kasus ini adalah dengan laparotomy eksplorasi dengan reduksi manual invaginasi atas indikasi invaginasi ileocolica.

TERIMA KASIH