Upload
sigaret
View
13
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bedah anak
Citation preview
PENDAHULUAN
Intususepsi adalah proses dimana suatu segmen usus bagian proksimal masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya sehingga menyebabkan obstruksi usus dan dapat menjadi strangulasi kemudian mengalami komplikasi yang berujung pada sepsis dan kematian.
Gejala klasik yang paling umum (85%) dari intususepsi adalah nyeri perut yang sifatnya muncul secara tiba‐tiba, kolik, intermiten, berlangsung hanya selama beberapa menit
Etiologi- Sebahagian besar (95%) kasus intussusepsi tidak diketahui penyebabnya atau tidak adanya pathologic lead point (Idiopatik). Pada idiopatik intususepsi, umumnya penyebab utamanya adalah hipertrofi plak Peyer dan juga dinding usus.
- Intususepsi sekunder : Intususepsi dapat terjadi akibat adanya suatu lesi yang menjadi penyebab utamanya, mengakibatkan usus bagian proksimal masuk ke bagian distal oleh karena aktivitas peristaltik.
Manifestasi Klinis
Trias klasik :1. Nyeri abdomen yang terus menerus2. Teraba massa pada pemeriksaan fisik3. BAB berdarah / “Currant jelly stool”
Selain itu juga dapat timbul beberapa gejala lainnya seperti perut anak kembung, muntah berwarna hijau, dan anak dapat tampak lemas.
Pemeriksaaan Fisik
Saussage shape appearance Dance’s sign Pada pemeriksaan rectal toucher,
dapat ditemukan adanya darah
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Radiologi
1. Foto polos abdomen : “Target sign” atau “Coiled spring” berupa gambaran cross-sectional akan tampak pada usus yang intususepsi ke dalam bagian usus lain
2. USG abdomen : Pada kasus intususepsi akan tampak gambaran menyerupai donat (doughnut’s sign) berupa lapisan-lapisan hiperekoid dan hipoekoid akibat overlapping lapisan mukosa dan otot intussuscepiens dan intussusceptum dengan jaringan lemak
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien Nama : By. RA Umur : 5 bulan 6 hari Jenis Kelamin: Perempuan No. CM : 1-05-17-28 Alamat : Pulo pande, bireuen Tgl. Masuk RS : 12 Mei 2015
Anamnesis Keluhan utama : Perut kembung dan
muntah berwarna hijau
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien rujukan dari rumah sakit umum Sigli datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan perut kembung dan muntah berwarna hijau sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami muntah berwarna hijau sebanyak 3 kali dan berisi air. Sebelumnya pasien mengalami diare pada malam hari, 3 hari yang lalu dan berhenti pada pagi hari, 2 hari yang lalu. Kemudian pasien dibawa oleh orang tuanya ke RSU Sigli dan dirujuk ke RSUDZA.
Riwayat penyakit dahulu: Tidak ada
Riwayat penggunaan obat: Pasien tidak tahu nama obat yang diberikan di rumah sakit sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada
Status Internus
Keadaan Umum : bayi tampak rewel dan gelisah
Kesadaran : Compos Mentis Vital sign
Heart Rate : 140 kali /menit
Frekuensi Nafas : 50 kali /menit
Suhu Axilla : 37,0 0C
KepalaMata : anemia (-/-) ikterik (-/-)Telinga : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)Hidung : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-) NCH (-/-)
MulutBibir: Pucat (-), Sianosis (-)Gigi Geligi : Karies (-)Lidah : Beslag (-), Tremor (-)Mukosa : Basah (+)Tenggorokan : Tonsil dalam batas normalFaring : Hiperemis (-)
LeherBentuk : Kesan simetrisKel. Getah Bening : Kesan simetris, Pembesaran (-)Peningkatan TVJ : 5 - 2 cmH2O
AxillaPembesaran KGB (-)
Paru :
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan
dan kiri,
Palpasi : stem fremitus kanan = stem fremitus
kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-) di basal,
wheezing (-/-)
Jantung : Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS V 2 jari medial LMC sinistra Perkusi : batas jantung kanan : ICS V linea parasternalis dekstra batas jantung kiri : linea midclavicularis sinistra 2 jari lateral ICS V Auskultasi : Bunyi jantung I > II, ireguler, bising jantung (-),
gallop (-)
Abdomen Inspeksi : distensi (+), Palpasi : Teraba massa di kuadran kanan atas Perkusi : timpani di seluruh lapangan perut Auskultasi : bising usus (+) meningkat, frekuensi 8 x/menit
Rectal ToucherPada pemeriksaan Rectal Toucher didapatkan darah bercampur
feses pada handscon
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan LaboratoriumTanggal
12/05/2015
Hemoglobin 10,1
Hematokrit 30
Eritrosit 3,8
Leukosit 11,7
Trombosit 549
DifftelEosinofilBasofilN. SegmenLimfositMonosit
00503218
Na 128
K 4,3
Cl 92
Gula darah sewaktuUreumKreatinin
120160,27
Diagnosa
Diagnosis Pra Bedah : Invaginasi Diagnosis Pasca Bedah : Invaginasi ileocolica Tindakan Pembedahan : 1. Laparotomy
eksplorasi + Reduksi manual invaginasi
TatalaksanaMedikamentosa
IVFD Nacl 600 cc/24 jam
NGT decompresi Iv. Cefotaxime
300mg/ 12jam Iv. Antrain 100 mg/12
jam Observasi urin output
Prognosis
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad bonam
Analisa Kasus
Kasus Teori Dari
anamnesis didapatkan keluhan perut kembung dan muntah berwarna hijau
Hal ini sesuai dengan klinis dari intususepsi dimana sesudah 18-24 jam serangan sakit yang pertama, usus yang tadinya tersumbat partial berubah menjadi sumbatan total, diikuti proses oedem yang semakin bertambah, sehingga pada pasien dijumpai tanda-tanda obstruksi, seperti perut kembung dengan gambaran peristaltik usus yang jelas, muntah warna hijau dan dehidrasi
Analisa KasusKasus Teori
Pada pemeriksaan fisik di daerah abdomen didapatkan perut tampak distensi dan teraba massa di kuadran kanan atas disertai perut kanan bawah teraba kosong
Pada intususepsi, gumpalan usus yang terlibat akan teraba sebagai suatu massa tumor berbentuk curved sausage di dalam perut di bagian kanan atas, kanan bawah, atas tengah atau kiri bawah. Tumor lebih mudah teraba pada waktu terdapat peristaltik, sedangkan pada perut bagian kanan bawah teraba kosong yang disebut dance’s sign. Hal ini akibat caecum dan kolon naik ke atas, ikut proses intususepsi
Analisa KasusKasus TeoriPada pemeriksaan rectal toucher ditemukan darah yang tampak pada handscon
Hal ini berkaitan dengan pembuluh darah mesenterium dari bagian yang terjepit mengakibatkan gangguan venous return sehingga terjadi kongesti, oedem, hiperfungsi goblet sel serta laserasi mukosa usus. Hal inilah yang mendasari terjadinya salah satu manifestasi klinis intususepsi yaitu BAB darah lendir yang disebut juga red currant jelly stool. BAB darah lendir ini bervariasi jumlahnya dari kasus per kasus, ada juga yang dijumpai hanya pada saat melakukan colok dubur.
Analisa KasusKasus Teori
Pada babygram didapatkan gambaran udara usus yang meningkat serta tampak gambaran “coiled spring”. Dan dari hasil pemeriksaan ultrasonografi ditemukan gambaran “Doughnut Sign”
Pada foto polos abdomen pasien intusepsi tampak distribusi udara di dalam usus tidak merata, usus terdesak ke kiri atas, bila telah lanjut terlihat tanda-tanda obstruksi usus.
Pada tampilan transversal USG, tampak konfigurasi usus berbentuk ‘target’ atau ‘donat’ yang terdiri dari dua cincin echogenisitas rendah yang dipisahkan oleh cincin hiperekoik, tidak ada gerakan pada donat tersebut dan ketebalan tepi lebih dari 0,6 cm. Ketebalan tepi luar lebih dari 1,6 cm menunjukkan perlunya intervensi pembedahan.
Analisa KasusKasus Teori
Apabila diagnosis intususepsi yang telah dikonfirmasi oleh x-ray, mengalami kegagalan dengan terapi reduksi hidrostatik maupun pneumatik, ataupun ada bukti nyata akan peritonitis difusa, maka penanganan operatif harus segera dilakukan
Tatalaksana pada kasus ini adalah dengan laparotomy eksplorasi dengan reduksi manual invaginasi atas indikasi invaginasi ileocolica.