BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini tidak hanya pada bidang informasi saja
melainkan bidang lain salah satunya adalah bidang arsitektur. Perpaduan dua
bidang ini akan menghasilkan sebuah teknologi baru yang cerdas. Pengelolaan
yang terkelola dengan baik akan membuat teknologi baru ini mempunyai
kemampuan dan mempunyai efektifitas serta efisiensi. Teknologi yang dihasilkan
dari penggabungan dua bidang tersebut adalah teknologi AC pintar atau smart air
conditioner. Teknologi ini memungkinkan rumah melaksanakan sendiri tugas-
tugas salah satunya seperti mengatur suhu ruangan dengan air conditioner (AC)
secara otomatis.
Pada era modern seperti saat ini suhu lingkungan memiliki pengaruh yang
cukup penting terhadap etos kerja masyarakat sekitar. Kondisi suhu lingkungan
yang tidak stabil atau kurang optimum (terlalu panas atau dingin) hal ini akan
berdampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Adanya suatu pengontrol suhu
ruangan yang bekerja secara otomatis sangat diperlukan untuk mempertahankan
suhu ruangan pada temperatur yang diinginkan.
Pemanfaatan teknologi untuk pengaturan suhu secara otomatis dapat pula
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya listrik. Oleh karena itu, pada
pada penelitian ini, dibuat suatu sistem kontrol otomatis menggunakan
mikrokontroler atmega 328 sebagai pusat kontrol pengaturan suhu ruangan dan
sebagai pengerak air conditioner secara otomatis.
Sensor Gerak AMN12111 digunakan sebagai masukan untuk
menghidupkan air conditioner (AC) serta digunakan untuk mengatur suhu yang
akan proses oleh sistem mikrokontroler AVR ATmega 328. Oleh karena itu,
sistem yang yang dibuat dapat bekerja secara otomatis sehingga dapat membantu
dalam mengatur suhu ruangan secara otomatis, selain itu dapat melakukan
penghematan energi.
1
1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan
sistem kontrol perangkat air conditioner (AC) otomatis menggunakan sensor
gerak AMN12111 berbasis mikrokontroler Arduino Duemilanove AVR
Atmega328.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada penggunaan AMN12111 sebagai
sensor gerak. Sensor gerak ini digunakan sebagai masukan untuk menjalankan
sistem kontrol perangkat air conditioner (AC) otomatis untuk mengatur suhu
ruangan. Perangkat lunak yang digunakan pada penelitian adalah Aduino Alpa
Sofware 0021 sebagai compiler dan downloader.
1.4. Manfaat
1. Mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan
antara teknologi dengan bidang implementasinya.
2. Masyarakat dapat memperoleh sistem yang secara otomatis dapat
mengontrol suhu ruangan, serta dapat melakukan penghematan energi.
3. Sedangkan manfaat bagi penulis sendiri untuk mempraktekan ilmu
yang didapatkan semasa kuliah sehingga mendapatkan pengalaman
yang lebih berguna dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
2.1. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor)
Mikrokontroler adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau pengendali
yang berukuran kecil (mikro). Mikrokontroler merupakan komputer di dalam
chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiah bisa disebut pengendali kecil di
mana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-
komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan
akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.
Secara teknis hanya ada 2 jenis mikrokontroler yaitu RISC dan CISC.
Masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri-sendiri. RISC
kependekan dari Reduced Instruction Set Computer yang memiliki instruksi
terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. CISC kependekan dari Complex
Instruction Set Computer yang memiliki instruksi lebih lengkap tetapi dengan
fasilitas secukupnya.
Mikrokontroler disini sudah mempunyai beberapa periperal yang langsung
bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital
ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan
sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks. Bila dibandingkan dengan
mikroprosessor maka mikrokontroler jauh lebih unggul (LAMEL,2006).
Beberapa produsen mikrokontroler yang dikenal yaitu Atmel, Microchip,
Motorolla, Rensas dan Phillips yang menciptakan mikrokontroler dengan
kelebihan masing-masing. Instruksi-instruksi dari sebuah program pada tiap jenis
mikrokontroller mempunyai beberapa perbedaan, misalnya instruksi pada
mikrokontroller Atmel berbeda dengan instruksi mikrokontroller Motorola. Pada
prinsipnya program pada mikrokontroller dijalankan secara bertahap (Suhata ST,
2004). Kurniawan (2006) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor penting
yang menjadi pertimbangan dalam memilih mikrokontroler yang akan digunakan
diantaranya :3
1. Harga mikrokontroler.
2. Ukuran memori mikrokontroler.
3. Fitur ADC, timer dan fasilitas komunikasi.
4. Fitur utama lain seperti pengontrol utama akuisi data, penampil LCD dan
lainnya.
5. Kecepatan eksekusi intruksi.
6. Dukungan software yang dapat digunakan
7. Kebutuhan sistem yang akan digunakan.
2.2. Otomatis
Berawal dari keinginan manusia untuk memperoleh sesuatu yang banyak
dengan tenaga yang sedikit atau mengerjakan pekerjaan yang berat dengan
menggunakan tenaga yang ringan. Secara bertahap manusia berinovasi
memanfaatkan sumber daya alam untuk mendapatkan kemudahan kemudahan dan
manfaat-manfaat tersebut.sehingga kini manusia mengembangkan inovasi untuk
menggunakan alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis, sebagai contoh: air
conditioner (AC) yang dapat hidup dan mati secara otomatis, karena air
conditioner dikontrol secara otomatis oleh suatu sistem kontrol otomatis.
Otomatisasi suatu alat atau mesin diperoleh dari suatu masukan (input) kemudian
melalui suatu proses didapat suatu keluaran (output) yang berbeda yang lebih baik
dan lebih menguntungkan. Otomatisasi adalah suatu pengubahan input menjadi
output yang lebih baik. Proses pengubahan input menjadi output ini menggunakan
teknik kontrol, sehingga untuk mendapatkan sistem kontrol yang otomatis maka
digunakan sistem kontrol yang otomatis juga.
Kontrol berarti proses dalam suatu sistem yang di dalamnya terdapat
beberapa input variabel mempengaruhi variabel output yang lain sebagai akibat
hukum-hukum yang mengenai sistem. Pengontrolan dikarakteristikkan dengan
sekuensi rangkaian terbuka dari gerakan-gerakan melalui elemen pemindah
tunggal atau rangkaian kontrol (Sugihartono,1992 ).
Kontrol otomatis adalah suatu proses dimana satu variabel yang akan
dikontrol (variabel yang dikontrol), adalah diukur secara terus-menerus dan
dibandingkan dengan variabel yang lain, variabel perintah, proses yang
4
dipengaruhi menurut hasil perbandingan ini dengan memodifikasi untuk
menyesuaikan variabel perintah. Sekuensi gerakan yang dihasilkan dari ini terjadi
dalam suatu rangkaian tertutup, rangkaian kontrol. Tujuan control rangkaian
untuk menyesuaikan harga variabel yang dikontrol terhadap harga yang
ditentukan oleh variabel perintah sekalipun ekualisasi tidak dicapai berlaku dalam
keadaan ini (hartono, 1998 ).
2.3. Suhu Ruangan
Suhu merupakan salah satu faktor cukup yang berpengaruh terhadap
lingkungan sekitarnya. Dalam kehidupan sehari-hari suhu lingkungan memiliki
pengaruh yang cukup besar, tidak hanya terhadap mahluk hidup akan tetapi
berpengaruh juga terhadap benda-benda yang ada disekitar. Suhu ruangan tidak
hanya dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tetapi barang-barang elektronik yang
terdapat di dalam ruangan juga dapat mempengaruhi suhu sekitar ruangan
tersebut.
Energi panas yang dihasilkan oleh berbagai macam komponen-komponen
yang terdapat dalam barang elektronik yang digunakan dalam waktu yang cukup
lama menyebabkan suhu sekitarnya menjadi panas karena tidak memiliki
pendingin yang cukup (UNEP, 2006). Kondisi seperti ini menyebabkan suhu
ruangan tidak stabil dan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
2.4. Arduino Duemilanove ATMega 328
Arduino duemilanove adalah mikrokontroler berdasarkan ATmega328.
Arduino duemilanove ini memiliki 14 input digital output pin / (dimana 6 dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi
USB, ICSP header, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler, cukup hubungkan ke komputer dengan kabel USB
atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk memulai.
5
2.4.1. Daya
Arduino Duemilanove ATMega 328 dapat diaktifkan melalui
koneksi USB atau dengan catu daya eksternal Sumber daya dipilih secara
otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC ke adaptor
DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug
positif 2.1mm ke colokan listrik. dari baterai dapat dimasukkan dalam Gnd
dan Vin pin header dari konektor POWER. Arduino dapat beroperasi pada
pasokan eksternal 6 sampai 20 volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V,
pin yang keluaran 5V mungkin pasokanya kurang dari lima volt dan
arduino mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator
tegangan bisa panas dan merusak arduino. Kisaran yang disarankan adalah 7
sampai 12 volt.
Pin listrik dalam Arduino Duemilanove ATMega 328 adalah sebagai berikut:
1. VIN. Tegangan masukan kepada dewan Arduino ketika itu
menggunakan sumber daya eksternal (sebagai lebih dari 5 volt dari
koneksi USB atau sumber daya lain). Anda dapat menyediakan
tegangan melalui pin ini atau memasok tegangan melalui saklar
listrik, akses melalui pin ini.
2. 3v3. Sebuah 3.3 volt pasokan yang dihasilkan oleh dewan FTDI
chip-on. menarik Maksimum saat ini adalah 50 mA.
3. 5V. Catu daya diatur digunakan untuk daya mikrokontroler dan
komponen lainnya di arduino. Hal ini dapat terjadi baik dari VIN
melalui regulator on-board, atau disediakan oleh USB atau
penawaran lain 5V diatur.
4. GND. Pin Ground
2.4.2. Komunikasi
Arduino duemilanove atmega328 ini memiliki sejumlah fasilitas
untuk berkomunikasi dengan komputer, arduino jenis yang lain, serta
mikrokontroler lainnya. ATmega328 memberikan UART TTL (5V)
komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah
FT232RL FTDI di saluran komunikasi serial di atas USB dan driver FTDI
6
(disertakan dengan perangkat lunak Arduino) menyediakan port com virtual
untuk perangkat lunak pada komputer. Perangkat lunak Arduino termasuk
monitor serial yang memungkinkan data tekstual sederhana yang akan
dikirim ke Arduino. RX dan TX LED di papan tulis akan berkedip ketika
data sedang dikirim melalui chip FTDI dan koneksi USB ke komputer
(tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
Sebuah perpustakaan Software Serial memungkinkan untuk komunikasi
serial pada salah satu pin Duemilanove digital tersebut. ATmega328 juga
mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat lunak Arduino
termasuk perpustakaan untuk menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk
komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.
2.4.3. Memori
ATmega328 ini mempunyai 32 KB memori flash untuk menyimpan
kode (juga dengan 2 KB digunakan untuk bootloader). ATmega328
memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM yang dapat dibaca dan
ditulis.
2.4.4. Pemrograman
Arduino ATmega328 ini dapat diprogram dengan software Arduino
ATmega328 pada Duemilanove Arduino datang dengan bootloader yang
memungkinkan Anda untuk meng-upload kode baru untuk itu tanpa
menggunakan programmer hardware eksternal. Ini berkomunikasi
menggunakan protokol STK500 asli , Anda juga bisa melewatkan
bootloader dan program mikrokontroler melalui ICSP (In-Circuit Serial
Programming) .dibawah ini dapat dilihat gambar modul arduino
duemilanove328.
7
Gambar 1 . Arduino Duemilanove ATMega 328
2.5. Sensor
Sensor adalah suatu piranti yang mengubah suatu besaran (Isyarat/energi)
fisik menjadi besaran fisik lain dalam hal ini berubah menjadi besaran listrik
berupa hambatan, arus, ataupun tegangan listrik. Sensor dapat berupa material
murni, konstruksi mekanik, atau pun sifat alami bahan (Sudarmo, 2006).
2.5.1. Sensor Gerak AMN12111
Amn12111 adalah sensor passive infrared (PIR) terkecil didunia yang
telah dilengkapi dengan lensa fresnel serta mempunyai output digital
sehingga dalam penggunaannya tidak memerlukan rangkaian pengkondisian
sinyal yang rumit (Tim digiware, 2006). Amn12111 dapat digunakan sebagai
detektor gerak manusia (motion detector) dengan 2 indikator.
Gambar 2 . Sensor AMN12111
8
Indikator pertama berupa LED tipe high flux dan indikator kedua
berupa tiruan suara manusia yang dibangkitkan oleh rangkaian SpeakJet.
LED akan berkedip atau menyala setiap kali sensor PIR mendeteksi
pergerakan dan vout akan berlogika “0”, sedangkan suara hanya akan
berbunyi jika ada pergerakan dan jeda antar pesan suara minimal 10 detik.
Sensor gerak ini mampu mendeteksi kontras radiasi infra merah yang
dihasilkan dari panas tubuh manusia.sangat cocok untuk aplikasi
pendeteksian pergerakan.
AMN12111 MP Motion Sensor adalah merupakan tipe passive infrared
(PIR) yang bekerja dengan mendeteksi perubahan radiasi infra merah.
Perubahan ini terjadi ketika ada pergerakan seseorang atau objek yang mana
berbeda temperaturnya dengan temperatur sekitar. AMN12111 yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tipe Slight motion detection type yang
mampu mendeteksi maksimal 2 sampai meter. Dibawah ini gambar yang
menunjukkan cara kerja AMN12111.
Gambar 3. Cara kerja AMN12111 Mendeteksi Gerakan
Gambar 4 . Rangkaian Pengondisi Sinyal untuk AMN12111
9
2.6. Fritzing Alfa
Fritzing ALFA merupakan software kedua yang dipergunakan untuk
simulator rangkaian dan bisa dipergunakan untuk mendesain rangkaian. Software
ini digunakan sebagai simulator sebelum pada tahap implementasi hardware.
Simulator ini dilengkapi dengan animasi hardware-hardware yang terdapat di
dalam library.
Gambar 5. Tampilan Fritzing alfa
2.7. Virtual bread board
Virtual bread board merupakan software yang dipergunakan untuk simulator
rangkaian dan bisa dipergunakan untuk mendesain rangkaian. Software ini
digunakan sebagai simulator sebelum pada tahap implementasi hardware.
Simulator ini dilengkapi dengan animasi hardware-hardware yang terdapat di
dalam library.
10
Gambar 6 . Tampilan Virtual bread board
2.8. Aduino Alpa Sofware 0021
Aduino Alpa Sofware 0021 adalah adalah sebuah cross-platform aplikasi yang
ditulis dalam Java, dan berasal dari Pengolahan bahasa pemrograman, Hal ini
dirancang untuk memperkenalkan pemrograman untuk seniman dan pendatang
lainnya familiar dengan pengembangan perangkat lunak. Aplikasi Ini termasuk
code editor dengan fitur seperti syntax highlightung , indentasi otomatis, dan juga
mampu menyusun dan meng-upload program untuk Arduino dengan satu klik.
Aduino Alpa Sofware 0021 datang dengan C / C + + , yang membuat
banyak input yang umum / output operasi lebih mudah. Aduino Alpa Sofware
0021 adalah program yang ditulis dalam C / C + +
Kelebihan dari software Aduino Alpa Sofware 0021 adalah tersedianya
fasilitas untuk mendownload program ke dalam mikrokontroler yang telah
terintegrasi sehingga dengan demikian Aduino Alpa Sofware 0021 ini selain dapat
berfungsi sebagai software kompiler juga dapat berfungsi sebagai software
programer/downloader.
Gambar 7. Tampilan Alpha Software 0021
11
Gambar 8 . Proses mendownload program kedalam mikrokontroler
Gambar 9 . Proses mendownload program kedalam mikrokontroler
2.9. Remote Kontrol Air Conditioner
Fungsi utama remote AC yaitu berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol
suhu ruangan sesuai dengan kebutuhan. Remote AC ini memiliki beberapa tombol
yang memiliki fungsi masing-masing. Tombol tersebut antara lain: star, stop,
temperatur niak turun suhu,setting auto, on,off dan lain sebagainya. Dimana
tombol star berfungsi sebgai power untuk menghidupkan AC, tombol stop disini
12
Gambar 7. Tampilan Alpha Software Arduino 0021
berfungsi untuk mematikan AC, dan tombol temperature disini ,berfungsi untuk
menurunkan dan menaikan suhu sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 10. Remote Kontrol AC Toshiba
2.10. Relay
Relay adalah suatu saklar yang dioperasikan secara elektrik, dimana relay ini
digunakan sebagai saklar pengendali sirkuit dengan daya listrik yang rendah
dengan isolasi listrik untuk mengatur daya yang lebih tinggi.
Gambar 11. Relay
2.11. Liquid Crystal Display
LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor,menampilkan
teks,atau menampilkan menu pada aplikasi. LCD yang digunakan dalam
penelitian ini adalah LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan
13
tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi
dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.
Module M1632 terdiri atas dua bagian, yang pertama merupakan panel
LCD sebagai media penampil informasi dalam bentuk huruf atau angka dua baris,
masing-masing baris dapat menampung 16 huruf atau angka. Bagian kedua
merupakan sebuah sistem yang dibentuk dengan mikrokontroler yang ditempelkan
dibalik panel LCD, berfungsi mengatur tampilan informasi serta berfungsi
mengatur komunikasi dengan mikrokontroler. Konfigurasi pin yang terdapat pada
LCD M1632 dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini.
Fungsi pin-pin LCD M1632 dapat di lihat pada tabel 1.
Secara umum LCD akan bekerja ketika keadaan low LCD artinya tidak
ada tegangan yang masuk. ketika keadaan high LCD tidak akan bekerja karena
perintah sebelumnya belum selesai dilakukan. Untuk menampilkan karakter di
LCD kita perlu melakukan inisiasi terlebih dahulu yaitu dengan memberikan tahu 14
Gambar 12 . Modul LCD M1632
Tabel 1. Konfigurasi Pin M1632
LCD mode apa yang digunakan, jumlah baris yang dipergunakan serta ukuran
karakter yang akan ditampilkan.
Proses selanjutnya adalah menapilkan karakter yaitu dengan menyimpan
karakter yang di tampilkan ke dalam accumulator pada pin R/W kemudian akan di
kirim ke pin DB7-DB4 untuk ditampilkan di LCD.
15
Project Planning
Research Part Testing
Mechanical Design Electrical Design Software Design
Functional Test
Itegration
Overall Testing
Optimization
Succsess
N
Y
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode pendekatan hardware programming yang ditempuh melalui 10 tahapan.
Tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.
16Gambar 13 . Tahapan Penelitian
3.1.1. Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning)
Dalam perencanaan proyek penelitian, terdapat beberapa hal
penting yang harus ditentukan dan dipertimbangkan, antara lain:
1. Penentuan topik Penelitian
Dalam penelitian ini topik yang diambil adalah ” SISTEM
KONTROL PERANGKAT AIR CONDITIONER (AC) OTOMATIS
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 ” topik ini diambil
karena terkait mengenai efisiensi energi.
2. Estimasi kebutuhan alat dan bahan.
Pada tahap ini dilakukan etsimasi kebutuhan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam penelitian. Spesifikasi kebutuhan dan alat yang
gunakan antara lain :
a. Komputer
Processor intel pentium IV 1,7 GHz, Ram 1Gb, hardisk 30 Gb,
monitor dan keybord sebagai input
b. Komponen yang dibutuhkan
1. Arduino Duemilanove dengan ATMega 328
2. Resistor
3. Remote AC Toshiba
4. Sensor AMN12111
5. Saklar
6. Kabel Penghubung/Jumper
7. Led
8. Kabel Pelangi
9. Gabus busa
10. Breadboard
11. Adaptor
17
3. Perangkat lain
Sistem operasi yang diperlukan Windows XP, bahasa pemograman
yang digunakan bahasa C, Aduino Alpa Sofware 0021.
4. Estimasi anggaran
Estimasi anggaran disesuaikan dengan biaya komponen-komponen
yang akan digunakan. Baik untuk hardware ataupun software akan akan
digunakan dalam perancangan sistem ini.
5. Kemungkinan penerapan dari aplikasi yang akan dirancang
Pada penelitian ini, pada penerapannya akan dibuat rangkaian
remote ac. Pada miniatur ini didalamnya sudah diberikan rangkaian dan
alat yang telah jadi sehingga pengetesan akan mudah dicoba.diberikan led
untuk mengetahui apakah alat berjalan atau tidak.
3.1.2. Penelitian (Research)
Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian
awal dari aplikasi yang akan dibuat. Pada tahap penelitian dilakukan
perancangan awal rangkaian remote pengontrol air conditioner otomatis
hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem pengontrol ac
bekerja.
Mikrokontroler sebagai pengendali otomatis ac mendapat input
dari sensor gerak (Amn12111) yang dijadikan input di dalam proses
kontrol. Sebelum di teruskan ke mikrokontroler hasil penginderaan oleh
sensor gerak (Amn12111) yang berupa data analog dikonversikan terlebih
dahulu oleh ADC (Analog to Digital Conversion) kedalam bentuk sinyal
digital.
Bila sinyal digital hasil konversi sensor gerak mendekati atau sama
dengan data maka sistem pengendali ac akan memerintahkan ac untuk
hidup atau bekerja sesuai dengan fungsinya.
18
3.1.3. Pengetesan Komponen (Part Testing)
Pada tahap ini dilakukan pengetesan komponen-komponen yang
akan digunakan berfungsi atau tidak. Pengetesan komponen dilakukan
menggunakan multimeter serta menggunakan program yang digunakan.
a. Pengetesan menggunakan program
1. Arduino Duemilanove ATmega 328
Pengetesan awal dilakukan dengan menyambungkan arduino
atmega328 dengan komputer. Kemudian memasukan perintah atau
penulisan program untuk menjalankan led pada arduino setelah
penulisan program upload program kepada arduino. Maka hasil
dari pengetesan dapa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 14. Led pada Arduino Duemilanove ATMega 328 menyala
2. Modul Downloader
Pengetesan komponen ini dengan cara menghubungkan port serial
kepada usb komputer. Setelah itu dibaca pada Aduino Alpa Sofware
0021. Tes ini berhasil ketika versi Arduino Duemilanove ATMega 328
dibaca oleh Aduino Alpa Sofware 0021.
19
Gambar 15 . Proses pembacaan Arduino Duemilanove ATMega 328 dibaca oleh
Aduino Alpa Sofware 0021
b. Pengetesan menggunakan multimeter
1. Resistor, Potesiometer
2. Kabel
3. Remote ac Toshiba
Untuk mengetes komponen ini komponen disambungkan ke dalam
tegangan 5 volt.
4. Amn12111
Sensor gerak amn12111 dites dengan diberikan Vinput 5 volt dan
ground pada salah satu pin arduino atmega328. Setelah
disambungkan ke arduino masukan program untuk tes amn12111
apakah terbaca oleh arduino atau tidak. Hingga output keluar
menjadi digital dari input analog.
20
3.1.4. Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design)
Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal
penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi
terhadap desain mekanik antara lain:
a. Bentuk dan ukuran PCB (Printed Circuit Board)
Untuk rangkaian pengontrol ac otomatis ukuran PCB yang digunakan
disesuaikan dengan jumlah rangkaian yang dibutuhkan diantaranya modul
rangkaian sensor.
b. Dimensi dan massa keseluruhan sistem
Untuk dimensi dan massa keseluruhan sistem dibuat seminimal
mungkin, agar dapat mengefisienkan dan meminimalisasi dana yang
digunakan serta memberikan kenyamanan pada pengguna. Dalam desain
sistem mekanik pada penelitian ini, dibuat suatu miniatur pengontrol ac
sebagai percobaan alat.
c. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan
Alat ini di desain fleksibel sehingga dapat di tempatkan di berbagai
ruangan karena alat ini digunakan dalam ruangan yang tidak terpengaruh
dengan cuaca ekstrim.
d. Penempatan modul-modul elektronik
Dalam perancangan desain alat ini, penempatan modul-modul
elektronik tidak memakan banyak tempat, cukup dengan ditempatkan di
21
Gambar 16 . Pengetesan AMN12111 dengan Aduino Alpa Sofware
0021
belakang pintu masuk agar sensor dapat langsung menangkap input berupa
gerakan. Dalam perancangan alat ini digunakan modul arduino sebagai
media transfer data pada IC mikrokontroler Atmega 328 sebagai
penggerak ac,atau dengan kata lain menghidupkan ac secara otomatis.
3.1.5. Desain Sistem Listrik (Electrical Design)
Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain:
Sumber catu daya (seperti baterai atau rectifier)
Catu daya yang akan digunakan pada rangkaian ini sebesar 9v.
Dimana pemakaian Arduino Duemilanove ATMega 328 bekerja
pada 5 volt untuk menggerakan atau menghidupkan ac.
Kontroler yang akan digunakan
Kontroler yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan salah
satu produk keluaran dari atmel yaitu ATMega 328
Desain driver untuk pendukung aplikasi
Desain driver untuk pendukung aplikasi ini menggunakan beberapa
software, diantaranya :
- Menggunakan Arduino Alpa Sofware 0021, Alasan
menggunakan software ini karena software ini memang
software yang paling cocok atau sinkron dengan hardware
Atmega328, software ini merupakan bawaan satu paket dari
Arduino Duemilanove Atmega 328. Arduino alpha software
ini dilengkapi dengan bahasa pemrograman C/C++ dan
java yang dapat meng-upload program dengan satu kali klik
button upload yang tersedia pada software ini. Selain dari
itu, software ini dapat membuat banyak membuat input dan
output operasi yang lebih mudah. Kelebihan utama dari
software ini yaitu tersedianya fasilitas untuk mendownload
program kedalam mikrokontrol, software ini berfungsi
22
sebagai compiler dan berfungsi juga sebagai software
programmer atau downloader. Untuk mengkonversi listing
program dalam bentuk bahasa pemograman C/C++ kedalam
bentuk hex. Hasil konversi bahasa pemograman C/C++
kemudian ditransfer kedalam IC mikrokontroler.
- Fritzing ALFA merupakan software yang dipergunakan
untuk simulator rangkaian dan bisa dipergunakan untuk
mendesain rangkaian. Software ini digunakan sebagai
simulator sebelum pada tahap implementasi hardware,
untuk menurangi terjadinya error. Simulator ini dilengkapi
dengan animasi hardware-hardware yang terdapat di dalam
library.
Desain sistem kontrol yang akan diterapkan
Sistem kontrol menggunakan bahasa pemograman C/C++ untuk
mengontrol hidup dan mati AC. AC akan hidup atau mati ketika
sensor gerak amn12111 mendapat masukan berupa gerak (motion)
kemudian akan diproses oleh Arduino Duemilanove ATMega 328.
Flowchart Perancangan Sistem Kontrol Ac Secara Otomatis
Untuk pembuatan flowchart sistem hanya terdiri dari 1 bagian
sistem. Pada sistem hardware secara umum harus menerima input
terlebih dahulu dari sensor selanjutnya akan diproses ke modul
mikroprosesor untuk menggerakan air conditioner (AC).
3.1.6. Desain Software (Software Design)
Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan dalam perancangan
perangkat keras yaitu software untuk sistem kontrol alat (aplikasi). Pada
tahap ini yang dibuat hanya sistem kontrol untuk alat.
23
3.1.7. Tes Fungsional (Functional Test)
Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik dan
software yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan
performa dari perangkat lunak untuk pengontrollan desain listrik dan
mengeliminasi error (Bug) dari software tersebut.
3.1.8. Integrasi atau Perakitan (Integration)
Modul listrik yang telah diintegrasi dengan software di dalam
kontrolernya, diintegrasi dalam struktur mekanik yang telah dirancang. Lalu
dilakukan tes fungsional keseluruhan sistem. Sistem antar muka yang
dirancang untuk memonitor daya dihubungkan dengan modul RTC dan
mikrokontroler melalui komunikasi port serial.
3.1.9. Tes Fungsional Keseluruhan sistem (Overall Testing)
Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan
sistem dari semua alat yang telah didesain apakan alat tersebut telah valid
dengan program dan ketentuan yang diharapkan.
3.1.10. Optimasi Sistem (Optimization)
Pada optimasi sistem penulis melakukan peningkatkan performa dari
aplikasi yang dirancang dengan melakukan uji coba ulang dengan beberapa
kali ketentuan sehingga dihasilkan hasil yang maksimal.
24
BAB IV
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Dalam bab ini akan membahas perancangan dan implementasi Sistem
Kontrol Perangkat Air Conditioner (AC) Otomatis Menggunakan Mikrokontroler
Atmega 328 berdasarkan metode penelitian yang digunakan, mulai dari
perencanaan proyek penelitian sampai dengan integrasi sistem.
4.1 Rancangan
4.1.1 Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning)
Dalam perencanaan proyek penelitian, terdapat beberapa hal
penting yang harus ditentukan dan dipertimbangkan, antara lain:
1. Penentuan topik Penelitian
Dalam penelitian ini topik yang diambil adalah ” SISTEM
KONTROL PERANGKAT AIR CONDITONER (AC)
OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR GERAK AMN12111
BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 328” topik ini
diambil karena terkait mengenai efisiensi energi.
2. Estimasi kebutuhan alat dan bahan.
Pada tahap ini dilakukan etsimasi kebutuhan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam penelitian. Spesifikasi kebutuhan dan alat yang
gunakan antara lain :
a. Komputer
Processor intel pentium IV 1,7 GHz, Ram 1Gb, hardisk 80 Gb,
monitor dan keybord sebagai input
b. Komponen yang dibutuhkan anatara lain:
1. Arduino Duemilanove dengan ATMega 328
2. resistor
3. AMN12111
4. PCB
25
5. Remote AC Toshiba
6. LCD (1 buah)
7. Saklar
8. Kabel Penghubung
9. Adaptor 500mA
10. Led
11. Pin header
12. Breadboard
13. Baterai 9v
3. Perangkat lain
Sistem operasi yang diperlukan Windows XP, bahasa pemograman
yang digunakan bahasa C, Aduino Alpa Sofware 0021.
4. Estimasi anggaran
Estimasi anggaran disesuaikan dengan biaya komponen-komponen
yang akan digunakan. Adapun estimasi harga komponen-kompenen
yang akan digunakan.
4.1.2 Penelitian (Research)
Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian
awal dari aplikasi yang akan dibuat. Pada tahap penelitian dilakukan
perancangan awal rangkaian pengontrol AC otomatis hal ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana sistem pengontrol AC bekerja.
Mikrokontroler sebagai pengendali ac otomatis mendapat input dari
sensor gerak (AMN12111) yang dijadikan input di dalam proses kontrol.
Sebelum di teruskan ke mikrokontroler hasil penginderaan oleh sensor gerak
(AMN12111) yang berupa data analog dikonversikan terlebih dahulu oleh
ADC (Analog to Digital Conversion) kedalam bentuk sinyal digital.
Bila sinyal digital hasil konversi sensor gerak mendekati atau sama
dengan data maka sistem pengendali remote ac akan memerintahkan ac untuk
menyala atau bekerja sesuai fungsinya.
26
ACThosiba
AMN12111
mikrokontroler
Remote AC
4.1.3 Gambaran Umum Sistem
Alat yang akan dirancang dan diimplementasikan ini dapat
mengontrol air conditioner. dalam hal ini mengontrol remote ac untuk dapat
menghidupkan dan mematikan AC secara otomatis ketika mendeteksi jika
adanya gerakan yang diterima. Dalam membangun aplikasi ini terdapat
Amn12111 sebagai sensor gerak yang mempunyai fungsi sebagai input untuk
menyalakan AC secara otomatis. Aplikasi ini terdiri dari beberapa bagian,
diantaranya :
1. Catu daya yaitu untuk memberi tegangan atau masukkan arus yang
akan disalurkan pada rangkaian tersebut.
2. Modul AVR yaitu rangkaian yang berfungsi sebagai pengontrol utama
sistem elektoronika.
3. Downloader yaitu berfungsi untuk mendonwloader program kedalam
modul AVR.
4. Rangkaian sensor Amn12111 sebagai sensor gerak yang di gunakan
sebagai input.
Gambar 17. Gambaran Umum Sistem Kontrol Ac Otomatis
Pada gambar 17 dapat dijelaskan bahwa air conditioner (AC) tidak
akan hidup ketika sensor gerak tidak menerima input berupa gerakan yang
telah di berikan. Air conditioner (AC) akan bergerak atau hidup ketika
sensor menerima input berupa gerakan yang terdeteksi oleh sensor gerak
27
ATMEGA328 Remote
AMN12111Project board
(AMN12111) yang telah dipasang pada rangkaian tersebut, setelah itu
gerakan tersebut akan diproses oleh mikrokontrol yang selanjunya
mikrokontroler ini akan memberi intruksi kepada remote airconditioner
untuk mengirimkan sinyal langsung ke air conditioner , sehingga AC tersebut
akan segera hidup dengan sendirinya.
4.1.4 Prinsip Kerja Sistem
Rangkaian remote pengontrol AC ini mempunyai prinsip kerja
sebagai berikut, sistem pengontrol AC otomatis akan bekerja ketika
AMN12111 mendapatkan input dari manusia berupa gerakan yang telah
terdeteksi atau terbaca ke mikrokontroler yang akan menjalankan atau
menghidupkan AC rumah atau kantor. Input yang diterima mikrokontroler
dari AMN12111 adalah berupa gerakan. Ketika sensor gerak tidak menerima
input maka AC tidak akan hidup atau bekerja.
4.1.5 Desain Miniatur
Desain miniatur ini diperlukan sebagai acuan dalam pembuatan
miniatur ruangan. Desain rumah ini membantu seberapa besar dimensi
miniatur akan dibuat dan sebagai denah penyimpanan modul-modul yang akan
diterapkan. Adapaun tampilan denah miniatur dapat di lihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 18. Desain Miniatur
28
4.1.6 Pengetesan Komponen (Parts Testing)
Pada tahap ini dilakukan pengetesan komponen-komponen yang
akan digunakan berfungsi atau tidak. Pengetesan komponen dilakukan
menggunakan multimeter serta menggunakan program yang digunakan.
a. Pengetesan menggunakan program
1. Arduino Duemilanove ATMega 328
Pengetesan awal dilakukan dengan menyambungkan arduino
dengan komputer. Kemudian memasukan perintah atau
penulisan program untuk menjalankan led pada arduino setelah
penulisan program upload program kepada arduino. Maka hasil
dari pengetesan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 19 . Led pada Arduino Duemilanove ATMega 328
menyala berulang ulang
2. Modul Downloader
Pengetesan komponen ini dengan cara menghubungkan port
serial kepada usb komputer. Setelah itu dibaca pada Aduino
Alpa Sofware 0021. Tes ini berhasil ketika versi Arduino
Duemilanove ATMega 328 dibaca oleh Aduino Alpa Sofware
0021.
29
Gambar 20 . Proses pembacaan Arduino Duemilanove ATMega 328
dibaca oleh Aduino Alpa Sofware 0021
b. Pengetesan menggunakan multimeter
1. Resistor
2. Kabel / Jumper
3. Amn 12111, Untuk mengetes komponen ini
komponen disambungkan ke dalam tegangan 5 volt.
4. Remote AC
Sensor Amn 12111 (gerak) dites dengan diberikan Vinput 5 volt
dan ground di pin arduino. Setelah disambungkan ke arduino
masukan program untuk tes amn12111 apakah terbaca oleh arduino
atau tidak. Hingga output keluar menjadi digital dari input analog.
30
Gambar 21. Pengetesan AMN12111 dengan Aduino Alpa Sofware 0021
4.1.7 Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design)
Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal
penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi
terhadap desain mekanik antara lain:
- Bentuk dan ukuran PCB (Printed Circuit Board)
Untuk rangkaian remote pengontrol otomatis ukuran PCB yang
digunakan disesuaikan dengan jumlah rangkaian yang dibutuhkan
diantaranya modul rangkaian sensor.
- Dimensi dan massa keseluruhan sistem
Untuk dimensi dan massa keseluruhan sistem dibuat seminimal
mungkin, agar dapat mengefisienkan dan meminimalisasi dana
yang digunakan serta memberikan kenyamanan pada pengguna.
Dalam desain sistem mekanik pada penelitian ini, dibuat suatu
miniatur rangkaian remote pengontrol sebagai percobaan alat.
a. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan
Alat ini di desain fleksibel sehingga dapat di tempatkan di
berbagai ruangan karena alat ini digunakan dalam ruangan
yang tidak terpengaruh dengan cuaca ekstrim.
31
AMN12111(sensor gerak)
Modul Mikrokontroler
Remote mengrim Sinyal ke AC
b. Penempatan modul-modul elektronik
Dalam perancangan desain alat ini, penempatan modul-
modul elektronik tidak memakan banyak tempat, cukup
dengan ditempatkan di belakang pintu masuk agar sensor
dapat langsung menangkap input berupa gerakan. Dalam
perancangan alat ini digunakan modul arduino sebagai
media transfer data pada IC mikrokontroler Atmega 328
sebagai penggerak air conditioner secara otmatis.
4.1.8 Rancangan Hardware (Alat)
Rancangan hardware secara umum digambarkan pada blok diagram
seperti yang terlihat pada gambar berikut ini
Gambar 22. Diagram Blok Remote Otomatis
4.1.9 Rangkaian Catu Daya
Rangkaian catu daya ini memberikan supply tegangan pada rangkaian
sistem kunci otomatis. Rangkaian catu daya ini mendapatkan sumber
tegangan sebesar 9V DC, tegangan ini kemudian menjadi masuk ke rangkaian
arduino atmega 328 .
32
Gambar 23 . Rangkaian Skematik Baterai
4.1.10 Rangkaian Remote AC
Rangkaian remote AC yang telah di sorder ini memiliki lima pin
antara lain pin tombol on, off,turun suhu,naik suhu dan ground. Yang dimana
nanti pin on dihubungkaan dengan mikrokontrol pin 9 dan pin off
dihubungkan dengan ground yang telah tersedia pada mikrokonrol. Skematik
rangkaian remote AC ini dapat dilihhat pada gambar dibawah ini,
Gambar 24. Skematik Rangkaian Remote
4.1.11 Rangkaian Modul Avr 328
Rangkaian modul avr adalah rangkaian untuk memasukkan
program ke dalam IC mikrokontroler dengan bantuan program aplikasi
Aduino Alpa Sofware 0021 untuk mendownload serta berfungsi sebagai
modul untuk menjalankan sistem kontrol kunci otomatis. Rangkaian ini
menggunakan sumber tegangan 9V, yang keluar dari rangkaian catu daya.
33
Gambar 25. Skematik Rangkaian Modul AVR 328
4.1.12 Desain Sistem Kelistrikan (Electrical Design)
Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain:
a. Sumber catu daya (seperti baterai atau rectifier)
Catu daya yang akan digunakan pada rangkaian ini sebesar 9v.
Dimana pemakaian Arduino Duemilanove ATMega 328 bekerja
pada 5 volt untuk menggerakan remote.
b. Kontroler yang akan digunakan
Kontroler yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan
salah satu produk keluaran dari atmel Italia yaitu Arduino
ATMega 328
34
c. Desain driver untuk pendukung aplikasi
Desain driver untuk pendukung aplikasi ini menggunakan
beberapa
software, diantaranya :
- Menggunakan Aduino Alpa Sofware 0021, Alasan
menggunakan software ini karena software ini memang
software yang paling cocok atau sinkron dengan hardware
Atmega328, software ini merupakan bawaan satu paket dari
Arduino Duemilanove Atmega 328. Arduino alpha software
ini dilengkapi dengan bahasa pemrograman C/C++ dan
java yang dapat meng-upload program dengan satu kali klik
button upload yang tersedia pada software ini. Selain dari
itu, software ini dapat membuat banyak membuat input dan
output operasi yang lebih mudah. Kelebihan utama dari
software ini yaitu tersedianya fasilitas untuk mendownload
program kedalam mikrokontrol, software ini berfungsi
sebagai compiler dan berfungsi juga sebagai software
programmer atau downloader. Untuk mengkonversi listing
program dalam bentuk bahasa pemograman C/C++ kedalam
bentuk hex. Hasil konversi bahasa pemograman C/C++
kemudian ditransfer kedalam IC mikrokontrol.
- Fritzing ALFA merupakan software yang dipergunakan
untuk simulator rangkaian dan bisa dipergunakan untuk
mendesain rangkaian. Software ini digunakan sebagai
simulator sebelum pada tahap implementasi hardware,
untuk menurangi terjadinya error. Simulator ini dilengkapi
dengan animasi hardware-hardware yang terdapat di dalam
library.
35
d. Desain sistem kontrol yang akan diterapkan
Sistem kontrol menggunakan bahasa pemograman C/C++ untuk
mengontrol hidup dan mati air conditioner (AC). AC akan hidup
atau mati ketika sensor Amn 12111 mendapat masukkan berupa
gerak (motion) kemudian akan diproses oleh Arduino
Duemilanove ATMega 328
c. Flowchart Perancangan Sistem Kontrol perangkat AC (remote)
Secara Otomatis Untuk pembuatan flowchart sistem hanya terdiri
dari 1 bagian sistem. Pada sistem hardware secara umum harus
menerima input terlebih dahulu dari sensor selanjutnya akan
diproses ke modul mikroprosesor untuk menggerakan
remote,yang nantinya akan dilanjutkan untuk dapat
menghidupkan AC.
36
Start
Sensor GerakAMN12111
Gerakan = gerakan yang ditentukan
Mikrokontrol
Remote AC
End
AC Kondisi Hidup
Tidak
ya
Ya
Gambar26. Flowchart Sistem Kontrol Remote AC Otomatis
37
4.1.13 Desain Software (Software Desain)
Perangkat lunak pada umumnya dibutuhkan dalam
perancangan perangkat keras yaitu software untuk sistem kontrol alat .
Pada tahap ini yang dibuat hanya sistem kontrol untuk alat.
Gambar 27. Gambaran Umum Sistem Kontrol Ac Otomatis
Pada gambar 27 terlihat jelas gambaran umum dari sistem kontrol AC
otomatis ,dimana pada tahap ini akan menentuka port-port yang mana
saja yang akan digunakan. Port-port atau pin baik pada remote,
sensor gerak,relay dan modul mikrokontrol yang natinya akan
dihubungkan satu dengan yang lain harus sesuai dengan script
program yang nantinya akan di upload ke mikrokontroler, sehingga
pada saat program dijalankan tidak terjadi kesalahan atau error.
38
4.1.14 Test Fungsional (Functional Test)
Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik dan
software yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk
meningkatkan performa dari perangkat lunak untuk mengontrol
desain listrik dan mengeliminasi error (Bug) yang ada dari software
tersebut.
4.2 Implementasi
4.2.1 Integrasi atau Perakitan (Integration)
Modul listrik yang telah diintegrasi dengan software di
dalam kontrolernya, diintegrasi dalam struktur mekanik yang telah
dirancang. Lalu dilakukan tes fungsional keseluruhan sistem. Sistem
antar muka yang dirancang untuk memonitor daya dihubungkan
dengan modul dan mikrokontroler melalui komunikasi port serial.
4.2.2 Material Collecting
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan alat dan bahan
yang akan digunakan untuk pembuatan sistem pengontrol Ac secara
otomatis berupa hardware yang meliputi prototipe, modul AVR 328,
modul Amn12111, Rangkaian Remote AC ,Catu daya dan lain-lain.
4.2.3 Material Collecting Hardware
Pada tahapan ini terdiri dari antara lain:
a. Pengumpulan alat dan bahan pembuatan prototipe Alat
yang dibutuhkan untuk membuat prototipe diantaranya :
Gergaji kayu, gergaji tripleks, obeng tang, palu,
mistar,pensil,pisau cutter, dll. Sedangkan bahan yang
dibutuhkan meliputi : Kayu, tripleks, list, paku, sekrup,
kaca fiber,lem fiber.
39
b. Pengumpulan komponen dasar:
1. Mikrokontroler Arduino Duemilanove ATmega328
sebagai kontrol utama sistem, Alasan memilih
mikrokontrol ini ,karena Arduino duemilanove ini
memiliki 14 input digital output pin / (dimana 6
dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, ICSP
header, dan tombol reset. Ini berisi semua yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler,
cukup hubungkan ke komputer dengan kabel USB
atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau
baterai untuk memulai. Selain itu harga
mikrokontrol ini lebih murah dibandingkan dengan
Arduino Mega.
Gambar 28 . Arduino Duemilanove ATMega328
40
2. Sensor Amn12111 sebagai sensor gerak yang
menjadi masukan atau input ke mikrokontroler.
Alasan memilih sensor ini, karena sensor ini
merupakan tipe passive infrared (PIR) yang bekerja
dengan mendeteksi perubahan radiasi infra merah.
Perubahan ini terjadi ketika ada pergerakan
seseorang atau objek yang mana berbeda
temperaturnya dengan temperatur sekitar.
AMN12111 yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tipe Slight motion detection type yang
mampu mendeteksi maksimal 2 sampai 5 sampai
meter. Selain itu harganya lebih murah
dibandingkan dengan sensor gerak yang lainya.
Gambar 29. Amn12111 (Sensor Gerak)
3. Relay disini digukan sebagai saklar. Alasan
memilih relay ini, karena suatu saklar yang
dioperasikan secara elektrik, dimana relay ini
digunakan sebagai saklar pengendali sirkuit dengan
daya listrik yang rendah dengan isolasi listrik untuk
mengatur daya yang lebih tinggi.
41
Gambar 30. Relay
4. Remote kontrol Toshiba ini digunakan sebagai
pengontrol airconditioner(AC),baik untuk
menhidupkan dan mematikan AC,alasan memilih
remote kontrol toshiba ini karena AC yang
digunakan yaitu AC yang ber merk toshiba. Selain
itu harga remote rjangkau.
Gambar 31. Remote Kontrol
c. Pengumpulan alat dan bahan pembuatan rangkaian
Alat yang digunakan meliputi : solder, solder pump,
catu daya 9 volt, bor pcb dan mata bor, obeng, tang, dll.
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain : papan
pcb, protobaoard, socket, resistor , jumper, kabel,
timah.
4.2.4 Material Collecting Software
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan software-software
penunjang yang akan digunakan untuk mengimplementasikan
kontrol pada Sitem Kontrol Ac otomatis. Software-software tersebut
adalah Aduino Alpa Sofware 0021 sebagai compiler listing program
bahasa C/C++ berfungsi sebagai software downloader.
42
4.2.5 Assembling
Tahap assembling (pembuatan) merupakan tahap dimana
seluruh obyek dibuat, baik secara hardware (miniatur dan rangkaian
driver) serta secara software yang merupakan compiler.
4.2.6 Assembling Hardware
Dalam tahap assembling hardware dilakukan dengan
beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan yaitu :
a. Pembuatan Miniatur Ruangan:
- Alat dan bahan yang akan digunakan pada pembuatan
miniatur dikumpulkan, yaitu tripleks, kaca fiber serta list.
Selajutnya tripleks, kaca fiber serta diukur dan dipotong
dengan gergaji sesuai dengan perancangan.
- Tripleks, kaca fiber serta list yang telah dipotong tersebut
dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk miniatur
sesuai dengan perancangan lalu dipaku dan di sekrup pada
bagian-bagian tertentu.
- Setelah miniatur terbentuk sesuai dengan perancangan maka
miniatur dapat digunakan. Pertama, pasangkan modul
mikrokontroler Atmega328 pada papan tripleks yang sudah
di buat dudukan atau lubang baut yang sudah di
bor,kencangkan baut dengan obeng agar modul mikro ini
tidak lepas dari papan tersebut. Pasangkan pula modul
sensor gerak AMN12111 di sebelah depan kanan yang
sudah ditentukan posisinya,lalu pasang baut dan
kencangkan baut tersebut agar tidak goyang kekiri atau
kekanan. Pasangkan modul relay pada tempat yang sudah
ditentukan, pasang baut dan kencangkan baut dengan obeng
aggar berdiri kokoh. Selanjutnya,pasangkan remote AC
tepat didepan modul mikrokontrol. Setelah semua modul
sudah selesai terpasang pada papan tripleks ,segera
pasangkan pin-pin kabel ke port-port yang sudah ditentukan
43
diawal rancangan sisteem ini. Dapat dilihat pada gambar
dibawah ini yaitu:
Gambar 32. Hasil Rakitan Miniatur
b. Pembuatan Rangkaian Modul Amn12111, Relay, remote ac dan
Modul Tmega 328.
1. Membuat layout jalur pada kertas bertitik sesuai skema
rangkaian.
2. Membuat jalur pada papan pcb dengan kabel jumper halus
untuk menghubungkan tiap titik dari komponen sesuai
dengan rancangan.
3. Melubangi papan pcb dengan bor ditempat yang telah
ditentukan.
4. Merakit socket-socket untuk remote ,relay, amn12111 dan
Modul AVR Atmega328 maupun socket-socket jumper
pada papan project board yang telah berjalur untuk
selanjutnya di jumper dengan kabel .Untuk hasilnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini antara lain:
44
Gambar 33 . Rangkaian Modul AVR
Pada gambar 33 ini merupakan rangakaian Modul AVR ATmega
328.untuk bahan-bahan yang digunakan antara lain : PCB Polos Fiber
10x20cm ,Transfer Paper, Fecl3 ,LM7805 ,Capasitor , R 1k 1/4W ,R 10K
1/4W ,Elco 10uf/16v ,Elco 100 Uf/25v, Capasitor 22 Pf Keramik , Dioda
1N4007 ,Xtal 16 Mhz , IC MAX232 ,Soket Ic 28 Pin ,Header Female
,Header Male ,Led ,Soket DC dan DB9 Female PCB .
Keterangan :
Pcb polos fiber disini gunakan sebagai tempat peletakan dari bahan-bahan
yang lainnya,seperti penempatan transfer paper,capasitor ,IC dan lain
sebagainya.dimana masing-masing dari bahan tersebut akan di sorder pada
pcb tersebut, sehingga bahan-bahan tersebut dari berinteraksi satu sama
lain dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pada rangkaian remote kontrol ini, dimana pin on terhubung dengan vcc
dan pin off terhubung dengan gound. Sedangkan vout dihubungkan
dengan port 9 digital pada mikrokontroler.
45
Gambar 34. Rangkaian Remote Kontrol
Untuk relay yang digunakan disini yaitu bertegangan dc 5volt, dimana pin
ground vcc akan terhubung dengan vcc 5volt dari mikro control, dan pin
ground pada relay akan terhubung dengan ground dari
mikrokontrol.sedangkan vout akan terhubung dengan port 9 pada
mikrokontrol.
Gambar 35. Hasil Rangkaian Relay
Sensor gerak yang digunakan disini yaitu AMN12111,sensor gerak ini
memiliki 3 (tiga) port yakni: vcc ,ground dan vout. Disini vcc terhubung
dengan vcc 5volt dari mikrokontrol, ground sensor ini terhubung dengan
dengan ground yang ada pada mikro pula, sedangkan vout terhubung
dengan port 12 digital pada mikrokontroler.
46
Gambar 36. Hasil Rangkaian AMN12111
Rangkaian catu daya ini digunakan sebagai sumber tegangan ,yang natinya
akan terhubung dengan mikrokontrol.betarai ini meiliki dua kutub yakni
positif (+) dan ngatif (-). Kedua kutub inilah yang akan terhubung dengan
port yang telah disediakan oleh mikro sebagai sumber tegangan.
Gambar 37. Rangkaian Catu Daya
c. Pemasangan Rangkaian kedalam Miniatur Ruangan
Pemasangan modul-modul diatas ditempatkan pada miniatur untuk
beberapa modul diantaranya modul ATmega 328, modul AMN12111,
modul remote kontrol ,Catu daya. Tampilan modul dapat di lihat pada
gambar di bawah ini.
Langkah pertama ,pasang modul mikrokontrol Atmega328 pada
papan yang sudah tersdia dan pastikan modul dipsang pada tempat
47
yang sudah ada lalu pasang ketiga baut yang berada dibawah
modul mikro sebagai tempat dudukan modul.
Pasang projectboard dipapan tepat didepan modul mikrokontrol,
ikat projectboard dengan kabel dan buat dudukan agar tidak
bergerak lagi.
Selanjutnya pasang modul sensor AMN12111 disamping
proojectboard agar mempermudah pemasangan kabel pada masing-
masing port yang akan digunakan.
Pasangkan modul relay disamping atas projectboard dan
kencangkan baut dudukan menggunakan obeng.
Pasang remote kontrol tepat didepan projectboard yang mengarah
langsung kedepan.
dan langkah terakhir pasangkan catu daya sebagai sunber arus ke
modul mikro sebesar 5volt, baik tegangan dari batu baterai ataupun
langsung dari komputer. Untuk lebih jelasnya dapt dilihat pada
gambar dibawah ini yaitu:
48
Gambar 38. Pemasangan Modul
4.2.7 Assembling Software
- CVAVR sebagai compiler
Untuk compiler listing sistem kontrol perangkat AC
otomatis digunakan Arduino Alpa Sofware 0021 untuk membuat file
yang akan didownload ke mikrokontroler. Langkah-langkah pada
program ini secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut:
49
- Klik tombol start pada taskbar sistem operasi windows :
Gambar 39. Start Menu untuk Aduino Alpa Sofware 0021
- Pilih Aduino Alpa Sofware 0021 kemudian akan muncul tampilan seperti
dibawah ini :
Gambar 40. Tampilan Aduino Alpa Sofware 0021
50
Pada gambar alpha software 0021 diatas, dimana terdapat tombol
compile yang berfungsi untuk compile script program untuk dapat
mengetahui apakah terjadi error itu tidak.
Tombol stop disini berfungsi menghentikan program yang sedang
berjalan.
Tombol new disini berfungsi untuk mebuat script program baru,
yang nantinya akan di upload ke mikrokontrol.
Tombol open berfungsi untuk mebuka scriprt project yang
sebelumnya sudah dibuat.
Tombol save berfungsi untuk menyimpan acript program ke menu
dokumen.
Tombol upload disini berfungsi untuk mengupload script program
ke modul mikrokontrol melalui kabel usb.
Sedangkan tombol serial monitor berfungsi untuk menampilkan
hasil output dari program yang sudah di compile.
- Pilih create a new file dengan File Type berupa Project dan setelah itu
akan menuju CodeWizardAVR untuk pembuatan listing program.
Kemudian dipilih pada menu Chip ATMega328. Selanjutnya dikonfigurasi
juga port-port mana saja yang akan digunakan sebagai input output.
51
Gambar 41. Pemilihan tipe Chip ATMega328
Gambar 42. Konfigurasi Port yang dipakai
- Setelah konfigurasi Aduino Alpa Sofware 0021 selesai maka klik File
kemudian pada menu pilih New, sehingga muncul tampilan seperti
dibawah ini:
52
Gambar 43. Tampilan Aduino Alpa Sofware 0021
untuk pembuatan listing program
- Setelah itu, tulis listing program pada alpha software 0021. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini yaitu:
53
Gambar 44. Tampilan Aduino Alpa Sofware 0021untuk pembuatan
listing program
- Setelah proses penulisan listing program telah selesai maka listing
program dicompile menggunakan CVAVR. Jika sudah tidak ada lagi
error pada listing program maka hasil compile kemudian dibuat
projectnya. Berikut adalah gambar lisiting dicompile dan dibuat
projectnya.
Gambar 45. Tampilan Compile Program54
- Setelah proses compile berhasil, maka lakukan proses upload Program
ke modul hardware Atmega 328 menggunakan kabel usb. Dengan cara
klik file lalu pilih upload to I/O board proses kerjanya dapat dilihat
pada gambar dibawah ini yaitu:
Gambar 46. Tampilan Upload Script Program Ke Modul Atmega 328
- Jika pada saat upload terjadi error, maka akan muncu tapilan seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 47. Tampilan Error Pada Saat Upload
55
Pada gambar 47 diatas terjadi error pada saat upload script program ke
mikrokontrol. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada saat penulisan
script program, disitu terlihat jelas pada penulisan script
“pinmode(onpin,OUTPUT)” , seharusnnya pada penulisan pinmode
huruf “M” harus menggunakan huruf besar atau kapital. Karena huruf
besar atau kecil sangat berpengaruh pada saat pembuatan script
program. Hal itu harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya
kesalahan atau errror. Jika hal itu terjadi, segeralah periksa kembali
script sampai tidak ada error lagi pada script. Lakukan compile
kembali sampai berhasil.
Apabila hasil dari proses compile script berhasil, maka script yang
di upload sebelumnya sudah tersimpan didalam modul mikrokontrol
yang selanjutnya akan menggerakan suatu alat sesuai dengan tujusn
awal
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam tahap ini akan dibahas mengenai dimensi keseluruhan alat,
pembahassan dan pengujian sistem sebagai hasil implemtasi sistem yang terbagi
tiga bagian, antara lain:
5.1 Hasil
5.1.1 Keterangan Alat dan Dimensi Alat
Alat yang dibuat untuk sistem kontrol perangkat Ac otomatis
berbasis Atmega328 secara keseluruhan memiliki dimensi dengan ukuran
untuk dasar 30 x 8 cm. Untuk tempat atau box bisa disesuaikan dari ukuran
dan bentuk dari semua modul yang akan dibuat.
56
Gambar 48. Gabungan dari beberapa modul rangkaian yang saling terhubung
Pada rangkaian gambar 48 terdiri semua gabungan modul-modul antara
lain : modul remote kontrol, modul sensor gerak (AMN12111), relay,
modul Atmega 328, saklar serta catu daya yang dihasikan oleh baterai
9volt atau dari adaptor. Dimana masing-masing dari modul tersebut saling
berinteraksi satu sama lain dengan satu tujuan. Input yang dihasilkan
berasal dari sensor gerak yang medeteksi adanya suatu gerakan,
selanjutnya hasil gerakan tersebut di proses oleh mikrokontrol untuk
memberikan instruksi kepada remote kontrol AC unuk menghidupkan AC
tersebut.
5.1.2 Gambaran Umum Alat
Dalam Gambaran umum alat ini, ada beberapa hal penting seperti
mengetahui pin berapa saja yang digunakan .semua alat berhubungan
dengan mikrokontroler tetapi berbeda port, pada mikro mikrokontrol
Atmega 328 memiliki port untuk analog dan port untuk digital.
57
Gambar 49. Gambaran Umum Sistem Kontrol AC Otomatis
58
Gambar 50. Gambaran Umum Sistem Kontrol AC Otomatis
Pada gambar diatas dapat dilihat dimana sesnsor gerak
(AMN12111) memiliki tiga (3) pin yaitu pin vcc,ground dan vout. Vcc
sensor ini terhubung dengan tegangan 5 volt yang diberikan oleh
mikrokontrol,ground terhhubung dengan ground mikro, sedangkan vout
terhubung dengan port pin 12 pada mikro. Selanjutnya ,pin on dan off
terhubung dengan relay .keluaran dari relay masuk ke mikro yang nantinya
akan di proses oleh mikrokontrol. Apabila semua pin sudah terhubung
dengan port-port yang sudah ditentukan, maka sensor gerak(AMN12111)
akan memberikan inputan kepada semua alat.
Sensor gerak(AMN12111) merupakan tipe passive infrared (PIR)
yang bekerja dengan mendeteksi perubahan radiasi infra merah. Perubahan
ini terjadi ketika ada pergerakan seseorang atau objek yang mana berbeda
temperaturnya dengan temperatur sekitar. Sketsa membaca output sensor
gerak ( AMN12111) menggunakan analogRead () perintah atau encoding
tegangan 0 sampai 5 volt menjadi berkisar numerik 0-1023 dalam proses
yang disebut analog-to-digital conversion atau ADC. Jika output sensor
lebih kuat dari pada batas tertentu, maka Arduino akan mengirimkan string
"Knock!" ke komputer melalui port serial, disini kita pakai pin 12 analog
untuk input dari sensor gerak dan arduino sebagai mikrokontroler yang
telah kita beri program akan memproses inputan tersebut.
Arduino atmega 328 adalah kit elektronik atau papan rangkaian
elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu
sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang
bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program
pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca
input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai
yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang
mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
59
Disni remote kontrol AC dipakai sebagai output yang ditugaskan
untuk alat penggerak AC secara otomatis yang mendapatkan perintah dari
arduino atmega 328 untuk menghidupkan dan mematikan AC.
5.2 Pembahasan
Pada tahap pembahasan ini akan dibahas mengenai bagaimana sistem bekerja
mulai dari tahap awal pemberian program sampai remote kontrol bergerak
menghidupkan AC . Pada tahap awal sistem diberikan catu daya. led sebagai
indikator pada modul sensor gerak akan menyala jika mendeteksi adnya suatu
gerakan. Indikator led ini menandakan bahwa sensor gerak bisa bekerja dan
merupakan insialisasi awal dari adanya gerakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambbar dibawah ini:
Gambar 51. Tampilan Sensor Gerak Mndeteksi Gerakan
Untuk dapat menggerakan semua komponen yang sudah dirangkai
sebelumnya, untuk listing programnya dapat dilihat dibawah ini yaitu:
60
int c = 1;
int gerakPin = 12;
int onPin = 9;
int turunPin = 4;
int naikPin = 7;
int tempPin = 0;
int GroundOnOffPin = 10;
int GroundNaikTurunPin = 2;
int countNggaAdaOrang=0;
int a;
int status = 0;
float tempC;
float suhu_target=20;
float delta;
void setup()
{
pinMode(onPin, OUTPUT);
pinMode(turunPin, OUTPUT);
pinMode(naikPin, OUTPUT);
pinMode(gerakPin,INPUT);
pinMode(tempPin,INPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
a = digitalRead(gerakPin);
61
Serial.println((int) status,DEC);
if (countNggaAdaOrang>=5) {
if (status==0) {
} else
{
digitalWrite(onPin, HIGH);
delay(5000);
digitalWrite(onPin, LOW);
delay(5000);
}
if (a==1) {
Serial.println("Ngga ADA");
if (status==0){
digitalWrite(onPin, LOW);
delay(5000);
} else {
digitalWrite(onPin, LOW);
delay(5000);
}
}
else {
Serial.println("ADA");
if (status==0){
digitalWrite(onPin, HIGH);
delay(1000);
}
}
62
Keterangan script:
Langkah awal penulisan script yaitu dengan cara menentukan inisialisasi terhadap
pin atau port yang akan digunakan. jika dilihat dari script diatas, dimana gerakpin
akan terhubung dengan port 12 pada mkrokontroler, onpin akan terhubung dengan
port 9 pada mikrokontroler, turunpin akan terhubung dengan port 4 pada mikro,
naikpin terhubung dengan port 7 pada mikrokontrol, tempin terhubung dengan
port 0 analog pada mikrikontroler, untuk ground sendiri itu, dimana grounonoffpin
akan terhubung dengan port 10 pada mikrokontroler dan groundnaikturunpin
akan terhubung denngan port 2 digital pada mikrokontrol. Selanjutnya pada script
program ini diberikan script untuk mematikan kerja remote untuk dapat
mematikan AC, script ini yaitu counternggaadaorang yaitu sama dengan 0.
Selanjutnya memberikan beberapa inisialisasi tambahan untuk membantu ssistem
ini dapat bekerja sesuai dengan rancangan, dimana ada int a, int status =0 ini
sebgai variabel untuk mengetahui pada saat konndisi 0 akan mendeteksi bahwa
adanya gerakan atau tidak. Disini juga ditentuka suhu target atau suhu nyamanya
kondisi ruangan . onpin ,turunpin dan naikpin disini digunakan sebagai ouput ,
Sedangkan gerakpin dan temppin digunakan sebagai sebagai inputan. Disini
menggunakan logika Low dan High, pada saat kondisi High maka remote
menyala dan pada saat Low maka remote akan mati. Untuk logika High disini
diberi delay selama 5000 =5 detik untuk dapat menghidukan AC. untuk logika
Low sama dengan logika high karena diberi delay selama 5000=5detik.
Pada saat logika High dan sensor gerak mendeteksi bahwa adanya orang maka
remote akan mengirimkan sinyal ke AC dan secara otomatis AC akan hidup, dan
apa bila sudah tidak mendeteksi tidak ada orang sebanyak 5 kali maka AC
Akan mati secara otomatis, karena pada script diberikan counter yang berfungsi
untuk mematikan AC.
5.3 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing)
Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem.
Apakah dapat berfungsi sesuai dengan konsep atau tidak. Bila ada sistem yang
tidak dapat bekerja dengan baik maka harus dilakukan proses perakitan ulang
63
setiap bagian sistemnya. Uji coba ini meliputi uji coba struktural, fungsional dan
uji coba validasi.
5.3.1 Pengujian Struktural
Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
sistem yang sudah dibuat sesuai dengan rancangan yang sudah ada. Pada
pengujian ini alat yang digunakan adalah multitester atau multimeter.
5.3.1.1 Blok Rangkaian Sistem Kontrol Ac Otomatis
Pengujian pada blok rangkaian sistem kontrol ac otomatis
rumah apakah pin dari mikrokontroler terhubung dengan modul-
modul yang dibuat sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Pin-pin yang digunakan adalah pin2 hingga pin12 untuk input dan
output digital dan pin 0 untuk analog,yang terhubung dengan modul
sensor dan modul lainya. Pengujian dilakukan dengan cara antara
lain:
a. Pin 9 digital terhubung dengan vcc tombol pada on remote
ac dan ground terhubung dengan ground off pada remote
ac.
b. Pin 12 digital pada mikrokontrol terhubung dengan pin
vout pada sensor gerak, sedangkan vcc dan ground
terhubung pula pada tegangan 5 volt dan ground pada
mikrokontrol.
c. Pin turun suhu terhubung dengan pin 4 digital pada
mikrokontrol dan pin naik terhubung dengan pin 7 digital
pada mikro kontrol yang natinya masuk ke saklar.
Pada pengujian diatas jika pada setiap kaki sudah
terhubung maka alat akan menunjukkan Hasil pengujian
diatas dapat dilihat pada tabel di bawah ini antara lain:
Tabel .2. Hasil pengujian struktural sistem kontrol AC otomatis
Pin Mikrokontroler Pin yang dihubungkan keterangan
64
Pin 9 On Remote Ac terhubung
Pin 12 Sensor Gerak terhubung
Pin 4 Remote Suhu(-) terhubung
Pin 7 Remote Suhu (+) terhubung
Keterangan:
Jika dilihat darihasil pengujian pada tabel 2. yang telah dijalankan,
dimana pin 9 pada mikro terhubung dengan tombol on pada remote AC,
pin 12 pada mikro terhubung dengan vout pada sensor gerak,pin 4 pada
mikro terhubung dengan remote AC untuk turun suhu, pin 7 pada mikro
terhubung langsung dengan remote AC untuk menaikan suhu.
5.3.2 Pengujian Fungsional
Pada tahap ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah uji coba yang dilakukan sudah berjalan dengan baik
dan sesuai dengan sistem yang ada. Untuk pengujian perangkat keras alat
yang digunakan adalah multitester dengan satuan daya DC Volt, dimana
pena positif pada multitester harus diletakkan pada Vcc dan pena negatif
diletakkan pada ground.
5.3.2.1 Pengujian Blok Catu Daya
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang
dihasilkan oleh rangkaian catu daya. Dengan begitu dapat
dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian catu daya
atau tidak. Pengukuran ini dilakukan dengan cara meletakkan pena
positif multitester pada keluaran positif pada catu daya sedangkan
pena negatif diletakkan pada ground catu daya. Hasil dari
pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
65
Tabel 3. Hasil Pengujian Fungsional Blok Catu Daya
Tempat Daya Keterangan
1. Rumah 4,9v Karena peggunaaan
tegangan listrik pada
rumah tidak terlalu
besar sehingga daya
yang diperlukan pada
rangkaian tidak terlalu
besar.
2. Workshop 7,5v Tegangan listrik yang
dibutuhkan pada saat di
workshop dan ruang
sidang sedikit lebih
66
besar karena tegangan
listrik yang digunakan
di kampus berdaya lebih
besar.
Keterangan:
Jadi, setelah melakukan pengukuran di dua tempat yang berbeda
dan mendapatkan hasil tegangan yang berbeda juga. Jika dilihat
pada tabel 3 diatas, pada saat pegukuran tegangan dirumah yaitu
vmendapatkan hasil tegangan hanya 4,9volt sedangkan pengukuran
yang dilakukan di lab workshop mendapatkan tegangan 7,5 volt.
Dapat disimpulkan bahwa tegangan di lab workshop lebih
tinggi.sehingga dapat mempengaruhi kerja dari sistem yang dibuat
ini.
5.3.2.2 Pengujian Blok Rangkaian Modul AVR
Pengujian rangkaian modul AVR dilakukan dengan cara
melakukan pengukuran tegangan yang dipakai oleh
mikrokontroler. Cara pengukuran dilakukan dengan multitester,
pena positif diletakkan di pin 5volt pada mikrokontroler dan pena
negatif diletakkan pada pin ground pada mikrokontroler. Hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. Hasil Pengujian Fungsional Blok Modul Atmega 328
Tegangan Tidak Murni
(Volt)Tegangan hasil pengukuran (Volt)
+5 4,92
+7 4,92
+9 4,92
+12 4,92
Keterangan:67
Pada saat mikrokontrol diberi inputan tegangan sebesar 5volt,
7volt, 9volt, 12 volt akan menghaslkan hasil tegangan 4,92 volt
pada masing-masiing port mikrokontrol. Semakin tinggi tegangan
yang diberikan maka kinerja sistem ini juga akan bekerja lebih
maksimal.
5.3.3 Pengujian Validasi
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem yang
dibuat sudah bekerja dengan benar atau tidak. Dimana pengujiannya
dilakukan dengan cara melihat apakah AC akan hidup jika menerima
inputkan melalui sensor gerak .Pada uji coba pertama dilakukan
percobaan dengan memberikan input berupa gerakan tangan yang
diberikan kepada sensor gerak dan led akan menampilkan bila ada input.
Berikut adalah gambar ketika sensor gerak diberikan input
Gambar 52. Sistem Kontrol AC Otomatis Saat Diberikan Gerakan
Pada gambar diatas ketika diberikan inputan gerkan terhadap sesnsor gerak maka
sensor ini akan menerima respon dan maka led indikator yang ada pada modul
sesnsor ini akan menyala yang berwarna hijau serta memberikan sinyal analog ke
68
mikrokontrol yang nantinya akan diproses ke remote control untuk menghidupkan
ac secara otomatis.
5.4 Optimasi (Optimization)
Setelah melakukan pengukuran teganggan atau catu daya yang
diberikan kepada modul mikrokontrol arduino Atmega328 ini, ternyata
tegangan yang cukup optimal yaitu antara 7,6 volt – 12volt ,karena tegangan
ini sangat berpengruh pada kinerja sistem remote kontrol otmatis ini agar
dapat bekerja secara optimal. Untuk prinsip kerjanya sebagai berikut: pada
saat modul mikro diberikan arus sebesar 12volt, maka sensor gerak
AMN12111 akan merespon gerakan yang lebih cepat pula. Sama halnya
dengan remote kontrol air conditioner(AC) tersebut ,jika diberi tegangan
12volt maka remote tersebut akan merespon yang cepat pula untuk
mengrimkam sinyal langsung ke air conditioner (AC), sehingga air
conditioner dapat hidup atau bergerak. jadi, sistem ini akan bekerja secara
optimal jika tegangan yang diberikan lebih besar.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Sistem ini dirancang mmenggunakan mikrokontrol arduino duemilanove
Atmega328 yang dilengkapi Arduino Alpa Sofware 0021 sebagai compiler ,
dimana mikro kontrol ini dilengkapi port 12 port analog dan 16 port digital.
Dimana port-port tersebut sangat berperan penting untuk menghubungkan modul
sensor gerak ke modul remote kontrol AC, dan perlu diperhhatikan pula bahwa
pin-pin dari sensor gerak dan pin-pin pada remote kontrol AC harus tepat
pemasanganya pada port mikrokontrol yang sudah ditentukan diawal. Sehingga
pada saat mikro diberikan tegangan arus listrik sebesar 7,6-12volt maka secara
bersamaan sensor gerak akan menerima respon adanya gerakan yang terdeteksi
lalu akan diproses oleh mikiro kontrol untuk memberika intruksi ke remmote
69
kontrol AC untuk segera menghidupkan atau menjalankan air conditioner (AV)
secara otomatis.
6.2 Saran
pada alat ini masih terdapat adanya kekurangan dimana untuk menaikan
dan menurunkan suhu AC masih secara manual menggunakan saklar. Hal ini
terjadi karena ground on-off dengan ground naik turun AC memiliki jalur arus
yang berbeda. Untuk pengembangan ke depanya yang perlu dipikirkan bagaimana
caraya agar suhu ac dapat dinaikan dan diturunkan secara otomatis ,tanpa
menggunakan saklar untuk menurunkan dan menaikan suhu AC. Serta gunakanlah
mikrokontrol arduino duemilanove Atmega328, karena port-port yang dimiliki
mikrokontrol ini sudah cukup jelas dan lebih mudah dipahami dibandingkan
dengan menggunakan AVR Atmega8 .
DAFTAR PUSTAKA
LAMEL. 2007, Pemprograman Mikrokontroler AT89S51 Dengan C\C++
dan Assembler, ANDI OFFSET, Yogyakarta
Anonim. 2009. arduino-deumilanovei. www.indorobotika.com/ arduino-
deumilanovei i diakses tanggal 5 April 2011
Anonim. 2009. Servo-mini. www.indorobotika.com/servo-mini diakses tanggal 01
Desember 2010
Anonim. 2009. arduino-deumilanovei. http://www.arduino.cc/ diakses tanggal 24
November 2010
http://www.b-afrianto.blogspot.com dalam Microcontroller For Beginer oleh B-
afrianto S.T
70
http://www.ctscorp.com dalam “CTS Electrocomponents, series 201 Data Sheet
Trimmer Potentiometer arduino programming notebook” oleh Brian w.
evans
McRoberts, Mike. 2009. arduino starters kit manual “ a complete beginner
guide to the arduino”
Allen. 2006. magnetic buzzer. www.cui.com diakses tanggal 03 Desember 2010
Steve Hoefer. 2009 .Secret KnockDetecting Door Lock
http://grathio.com/about.html
Kurniawan, Dayat. 2006. Pemrograman Serial AVR dengan WinAVR.
www.IlmuKomputer.com diakses tanggal 17 mei 2009
Suhata, ST. 2004, VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Electronik, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
71