Download pdf - Referat Gout Fix

Transcript

BAB IPENDAHULUAN

Artritis gout adalah suatu sindroma klinis yang ditandai oleh episode artritis akut dan berulang yang sering menyerang sendi kecil akibat adanya endapan kristal monosodium urat dalam sendi. Keadaan yang mendasarinya adalah tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Keadaan hiperurisemia terjadi akibat ekskresi asam urat menurun atau sintesis asam urat meningkat. Keadaan asam urat yang menurun terdapat pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal, penyakit jantung, terapi obat-obatan seperti diuretik dan penurunan fungsi ginjal karena usia, sedangkan keadaan sintesis asam urat meningkat terdapat pada pasien-pasien dengan presisposisi genetik, diet tinggi purin dan konsumsi alkohol.1Artritis gout disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Tidak semua individu yang mengalami hiperurisemia bermanifestasi sebagai athritis gout, akan tetapi resiko terbentuknya kristal urat bertambah seiring dengan naiknya kadar asam urat darah. Manifestasi klinik deposisi asam urat meliputi arthritis gout akut, akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan yang jarang adalah kegagalan ginjal (gout nefropati).2Asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih, kelebihan asam urat akan dibuang melalui urin dan feses. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.3Mengingat semakin meningkatnya insiden dan prevalansi artritis gout yang terjadi Indonesia serta pentingnya pengobatan yang tepat dan rasional dari penyakit artritis gout ini, maka tinjauan pustaka ini menyajikan tentang kriteria diagnosis dan penatalaksanaan dari artritis gout.BAB IIDIAGNOSIS ATRITIS GOUT

2.1 Definisi Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).3Gout adalah penyakit yang disebabkan penimbunan kristal monosodium urat monohidrat di jaringan akibat adanya supersaturasi asam urat. Gout ditandai dengan peningkatan kadar urat dalam serum, serangan artritis gout akut, terbentuknya tofus, nefropati gout dan batu asam urat. Masalah akan timbul jika terbentuk kristal kristal monosodium urat monohidrat pada sendi sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal kristal berbentuk seperti jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat yang sering menyertai serangan gout.4Tofus adalah nodul berbentuk padat yang terdiri dari deposit kristal asam urat yang keras, tidak nyeri dan terdapat pada sendi atau jaringan. Tofus merupakan komplikasi kronis dari hiperurisemia akibat kemampuan eliminasi urat tidak secepat produksinya. Tofus dapat muncul di banyak tempat, diantaranya kartilago, membrana sinovial, tendon, jaringan lunak dan lain-lain.3

2.2 EpidemiologiInsidensi dan prevalensi artritis gout sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis, etnis dan konstitusi faktor genetik. Artritis gout merupakan penyebab tersering dari inflamasi sendi pada laki-laki. Prevalensi penderita laki-laki lebih banyak dibandingkan penderita perempuan dengan proporsi puncaknya pada usia lima puluhan. Artritis gout jarang terjadi pada laki-laki muda atau wanita yang belum menopause. Dalam populasi umum, insidensi athritis gout adalah 0,2-0,35 per 1000 jiwa, dan prevalensi keseluruhan adalah 2,6-13,5 per 1000 jiwa. Di Amerika Serikat prevalensi artritis gout keseluruhan adalah 13,6 per 1000 jiwa untuk laki-laki dan 6,4 per 1000 jiwa untuk wanita. Secara keseluruhan artritis gout diderita oleh 1% dari seluruh populasi di Amerika Serikat. Di Indonesia terbanyak di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Penelitian di Bandungan Jawa Tengah pada 4683 pria berusia di atas 18 tahun memperlihatkan 0,8% di antaranya menderita athritis gout. Dan rasio antara laki-laki dan perempuan adalah 2-7 : 1. Serangan athritis gout umumnya terjadi pada laki-laki usia 40-50 tahun serta pada wanita pascamenopause.5Arthritis gout lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, puncaknya pada dekade ke-5. Di Indonesia, arthritis gout terjadi pada usia yang lebih muda, sekitar 32% pada pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita, kadar asam urat umumnya rendah dan meningkat setelah usia menopause. Prevalensi arthritis gout di Bandungan, Jawa Tengah, prevalensi pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar 0,8%; meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003), proporsi kejadian arthritis gout sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50% penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan menjadi lebih parah.5

2.3 EtiologiPenyebab hiperurisemia dan gout dapat dibedakan dengan hiperurisemia primer dan sekunder. Hiperurisemia dan gout primer adalah hiperurisemia dan gout tanpa disebabkan penyakit atau penyebab lain. Hiperurisemia primer terdiri dari kelainan molekuler yang masih belum jelas dan hiperurisemia karena adanya kelainan enzim spesifik. Hiperurisemia kelainan molekular yang belum jelas terbanyak didapatkan yaitu 99% terdiri dari hiperurisemia karena underexcretion (80 90%) dan overproduction (10-20%). Underexcretion kemungkinan disebabkan karena faktor genetik dan menyebabkan gangguan pengeluaran asam urat dan menyebabkan gangguan pengeluaran asam urat sehingga menyebabkan hiperurisemia. Hiperurisemia primer karena kelainan enzim spesifik diperkirakan hanya 1%, yaitu karena peningkatan aktivitas dari enzim phoribosylpyro-hosphatase (PRPP) synthetae.6Hiperurisemia dan gout sekunder adalah hiperurisemia atau gout yang disebabkan oleh penyakit lain atau penyebab lain, seperti penyakit glycogen storage disease tipe I, menyebabkan hiperurisemia yang bersifat automal resesif, glycogen storage disease tipe III, V, VI akan terjadi hiperurisemia miogenik. Hiperurisemia sekunder tipe overproduction disebabkan penyakit akut yang berat seperti pada infark miokard, status epileptikus.6Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan gout bergantung pada faktor penyebab terjadinya hiperurisemia.31. Diet tinggi purinDiet tinggi purin dapat memicu terjadinya serangan gout pada orang yang mempunyai kelainan bawaan dalam metabolisme purin sehingga terjadi peningkatan produksi asam urat.2. Minuman beralkoholKadar laktat darah meningkat sebagai akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan kadarnya dalam serum.3. Obat-obatanSejumlah obat-obatan dapat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal. Yang termasuk diantaranya adalah aspirin dosis rendah(