Pengamatan Penyakit Tanaman Rambutan di Lahan Pertanian PKBT
Kelompok 12Swinda Kristina
A34080003Dita Megasari
A34080049Gusto W. S.
A34080085
Latar Belakang
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke
dalam suku Sapindaceae, berasal dari daerah
kepulauan di Asia Tenggara.
Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang
mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti
Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.
Dalam taksonomi tumbuhan, rambutan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephellium
Spesies : Nephellium lappaceum Linn.
Tujuan
Memperoleh data dan informasi mengenai
cara pengelolaan penyakit pada tanaman
rambutan yang diaplikasikan petani baik
secara hayati maupun kimiawi serta
mengetahui penyakit apa saja yang terdapat
di lapangan dan mengetahui nilai
ekonomi/kerugian akibat penyakit tersebut.
Sejarah dan Asal Usul RambutanRambutan merupakan tanaman buah-buahan
tropika basah yang berasal dari Asia Tenggara
tepatnya Malaysia dan Indonesia dan saat ini telah
tersebar luas di daerah beriklim tropis seperti
Filipina dan negara-negara Amerika Latin.
Penyebaran tanaman rambutan yang pada awalnya
sangat terbatas pada daerah tropis saja, kini sudah
bisa ditemui pada daratan beriklim sub-tropis.
Sejarah Budidaya/Penanaman Rambutan di IndonesiaTanaman buah rambutan sengaja dibudidayakan untuk
dimanfaatkan buahnya yang mempunyai gizi, zat
tepung, sejenis gula yang mudah terlarut dalam air, zat
protein dan asam amino, zat lemak, zat enzim-enzim
yang esensial dan nonesensial, vitamin dan zat mineral
makro, mikro yang menyehatkan keluarga, tetapi ada
pula sementara masyarakat yang memanfaatkan
sebagai pohon pelindung di pekarangan, sebagai
tanaman hias.
Masalah Penyakit RambutanPenyakit Benang Putih (Marasmius sp.)
Embun Tepung (Oidium nephelii)
Jamur Upas (Upasia salmonicolor)
Kanker Batang (Dolabra nepheliae Boot & Ting)
Busuk Buah (Glicophalotrichum bulbilium)
Bercak Daun Ganggang (Chephaleuros sp.)
Bercak Daun (Pestalotia sp.)
Penyakit akar putih (Rigidoporus lignosus)
Mati Ujung (Botryodiplodia theobromae Pat.)
Nilai Ekonomi/Kerugian Akibat Penyakit TersebutPenyakit Benang Putih (Marasmius sp.)
Miselium cendawan yang berupa benang-benang bercabang-
cabang halus yang meluas pada permukaan bawah daun
menyebabkan matinya daun. Pada batang dan ranting terdapat
miselium cendawan.
Embun Tepung (Oidium nephelii)
Meskipun tidak menyebabkan kematian tanaman, namun
penyakit ini dapat menurunkan kuantitas dan kualitas buah
rambutan. Kulit buah berubah dari merah menjadi kuning kotor,
serta rambut menjadi pendek dan kaku.
Jamur Upas (Upasia salmonicolor)Adanya jamur upas dapat mematikan cabang-cabang rambutan dan sudah dilaporkan sejak tahun 1930-an.
Kanker Batang (Dolabra nepheliae)Tanaman yang terserang penyakit ini biasanya akan tumbuh kerdil dan layu.
Busuk Buah (Glicophalotrichum bulbilium)
Penyakit busuk buah menyerang buah yang masih kecil/muda, selanjutnya meskipun buah tersebut menjadi besar tapi tetap akan busuk, berwarna hitam dan mengering.
Bercak Daun Ganggang (Chephaleuros sp.)Ganggang Chephaleuros sp. ini bersimbiosis dengan lumut kerak (lichen) dan dapat dijumpai pada batang dan daun rambutan yang tampak seperti panu, sehingga ranting yang diserang dapat mati.
Bercak Daun (Pestalotia sp.) Gejala lanjut dapat mengeringkan seluruh daun dan daun menjadi rapuh.
Penyakit akar putih (Rigidoporus lignosus)Penyakit akar putih disebabkan oleh cendawan Rigidoporus lignosus dengan tanda rizom berwarna putih menempel di akar. Jika dikupas akar yang terserang berwarna kecoklatan.
Mati Ujung (Botryodiplodia theobromae Pat.)Bagian yang sakit menjadi luka yang terbuka (kanker). Cabang yang terserang berat bisa mati.
MetodeMetode pengambilan contoh penyakit yang
digunakan sebagai metode pengukuran yakni
dengan pengacakan secara diagonal.
Unit contoh yang diamati yakni bagian daun,
bagian batang dan ranting serta bagian buah
tanaman rambutan dari 10 tanaman contoh.
Data Intensitas (Kejadian Penyakit/Keparahan Penyakit) di Lapangan1. Insidensi penyakit (Disease incidence atau
Frequency) atau sering disebut Kejadian Penyakit.
Insidensi penyakit = n/N x 100 % = 10/10x 100%
= 100 %Keterangan: n = contoh tanaman yang terinfeksi penyakitN = jumlah tanaman yang diamati
2. Severitas penyakit (Disease severity) atau sering disebut Keparahan Penyakit.
Severitas penyakit = (∑ n x v)/(N/V) x 100% Keterangan:
n = jumlah tanaman yang tergolong ke dalam suatu kategori seranganv = skor pada setiap kategori seranganN = jumlah tanaman yang diamatiV = skor untuk kategori serangan terberat
Tabel 1 Severitas penyakit pada tanaman rambutan.
No. Penyakit Rataan
severitas
1 Embun tepung (Oidium nephelii) 0.142
2 Bercak daun ganggang
(Chephaleuros sp.)
0.033
3 Bercak daun (Pestalotia sp.) 0.142
Penyakit Dominan di Lapangan
Bercak Daun (Pestalotia sp.)Bercak Daun Ganggang (Chephaleuros sp.)Embun Tepung (Oidium sp.)
Bercak DaunGejala serangan : Gejala penyakit yang umum adalah adanya bercak tidak beraturan pada daun. Warna bercak berbeda-beda ada coklat, dan coklat kelabu, tergantung dari jenis patogennya. Gejala serangan Pestalotia sp. adalah bercak dengan warna kelabu pada bagian tengahnya. Pengendalian : Pengendalian dapat dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu dengan mengurangi tingkat kelembapan kebun. Sanitasi kebun, dengan membersihkan rerumputan/ gulma, daun dan ranting di areal pertanaman rambutan yang dapat menjadi tempat sumber inokulum. Cara mekanis, memangkasan daun sakit kemudian membakarnya.
Embun Tepung
Penyakit embun tepung timbul
pada bunga, putik dan buah pada
bermacam-macam tingkat, daun-
daun muda, dan tunas-tunas.
Pada bagian-bagian yang sakit
terdapat lapisan cendawan
seperti beledu bertepung,
berwarna putih kelabu, yang
terdiri dari konidiofor dan
konidium cendawan. Penyakit ini
banyak timbul ketika musim
kemarau.
Pengendalian dilakukan dengan cara: 1)
Teknis, dengan melakukan sanitasi yaitu
dengan memotong cabang/ranting yang
pucuk bunga dan buahnya terserang berat,
membuang bunga dan buah untuk tanaman
yang terserang sedang dan membersihkan
bunga dan buah untuk tanaman yang
terserang ringan; 2) Kimiawi, yaitu dilakukan
dengan penyemprotan fungisida berbahan
aktif benomil seperti Benlate dengan
frekuensi dua minggu sekali pada pagi hari
dengan dosis 2 gram/liter. Untuk menekan
banyaknya spora cendawan, penyemprotan
dikonsentrasikan pada pucuk bunga.
Bercak Daun Ganggang
Bercak daun ganggang disebabkan oleh Chephaleuros sp. yang diserang umumnya daun tua dan muncul pada musim hujan.
Ciri-cirinya terdapat bercak-bercak kecil di bagian permukaan atas daun dan disertai serat-serat halus berwarna jingga yang merupakan kumpulan sporanya.
Ganggang Chaphaleuros sp. bersimbiosis dengan lumut kerak (liken) dan dapat dijumpai pada daun dan batang, yang nampak seperti panu sehingga ranting yang diserang dapat mati
Pengendalian cukup dilakukan dengan mengunakan bubur Bordeaux/ bubur California dengan dosis sesuai tertera dalam kemasan.
KesimpulanBeberapa penyakit yang ditemukan di daun antara
lain, bercak daun ganggang (Chephaleuros sp.), bercak daun (Pestalotia sp.) dan mati ujung (Botryodiplodia theobromae Pat.). Penyakit yang ditemukan di batang dan ranting antara lain, jamur upas (Upasia salmonicolor), dan kanker batang (Dolabra nepheliae Boot & Ting); sedangkan penyakit yang ditemukan di buah tanaman rambutan adalah busuk buah (Glicophalotrichum bulbilium).
Pengendalian yang dilakukan untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut haruslah bijaksana, mengutamakan pengendalian hayati dan menggunakan kimiawi sebagai alternatif terakhir.
TERIMA KASIH