8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
1/8
PARIWISATA BUDAYA
ANTARA POTENSIDAN NILAI-NILAI ADATDAN
SYARAKDI SUMATERA BARAT
Oleh : H. Masoed Abidin
Pendahuluan
Dari mana akan kita mulai ???
Pertanyaan ini mengusik kita untuk mendahului.
Padahal sebelumnya, kita sudah berada didepan. Tapi tidak
pernah mencapai garis finish.
Allah telah mentakdirkan kita sebagai satu kaum yang menempati
dataran tinggi, berbukit, berlurah, dihiasi tebing dan munggu. Kemudian
sungainya mengalir melingkar membalut negeri, seperti Batang
Sianok, diam - diam mengalir terus. Ditingkah gemercik air menimpa
dedaunan dipagi hari. Bila hujan pun tidak turun, embun tetap
menyuburkan tanah. Di keliling negerinya terdapat pula sawah
berjenjang, ladang berbintalak. Di apit gunung menjulang tinggi, di
kawal Singgalang dan Merapi, berbenteng Sago dan Talamau, di
jaga pula oleh Tandikat dan Talang. Dalam lembahnya ada terdapatdanau Singkarak, danau Diatas dan Dibaruh, ada pula danau
Maninjau yang airnya biru, tampak nan dari Embun Pagi, sungguhpun
risau sering mengganggu, kampung halaman selalu menanti. Indah
sekali !!!
Alam yang indah karunia Ilahi ini, seakan qithah minal jannah
fid-dunya, sepotong sorga tercampak kebumi. Mengundang orang
yang datang berdecak kagum.
Keindahan alam ini, bertambah cantik, karena ada pagar adat
yang kuat dan agama yang kokoh. Tampak dalam tata pergaulan dansikap laku sejak dahulu. Masyarakatnya ramah. Peduli dengan anak
dagang.
Pendidikannya maju.
Ada pula negeri dengan ribuan dokter dan para ahli, serta taratak
dengan beragam hasil produksi, sejak anyaman pandan dan sapu lidi,
hingga songket dan kerajinan konfeksi, begitu pula pandai emas, perak
dan besi, berlebuh yang ramai dan tepian tempat mandi, ,. Hanya
didataran tinggi ini, ditemui Ulakan, Parabek, Jaho, Padangpanjang dan
1
8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
2/8
Canduang yang telah melahirkan para ulama kharismatik yang sangat
disegani, seperti Syech Burhanuddin, Syekh Ibrahim Musa, Syekh Djamil
Djaho, Zainuddin Labay el Yunusiy, Syekh Sulaiman ar Rasuly, Inyiak
Djambek, Inyiak Syekh Abbas Padang Jopang dan beratus ulama
sesudah beliau dengan ribuan para penuntut ilmu dari seluruh penjurunusantara, dari Malaysia, Brunei, Thailand dan Pattani, dari Aceh, Jawa,
Kalimantan dan Sulawesi. Sejak masa doeloe disini pula telah didapati
satu-satunya Kwik School, sekolah guru, yang telah mendidik banyak
pujangga dan guru.
Dari halamannya tempat bermain para cendekiawan, Agus Salim,
Hatta, Syahrir, Natsir, dan sederetan nama yang panjang, yang dikenal
menjadi negarawan yang diakui.
Dan ini adalah bahagian dari kaba itu.
Bila kaba ini ingin di lanjutkan pula.Yang bersua adalah hidup anak negeri berpagarkan nilai-nilai.
Nilai-nilai Adat
Sebagai masyarakat beradat dengan pegangan adat bersendi
syariat dan syariat yang bersendikan Kitabullah, maka kaedah-
kaedah adat itu memberikan pula pelajaran-pelajaran antara lain:
1). Bekerja:
Ka lauik riak mahampeh. Ka karang rancam ma-aruih. Ka
pantai ombak mamacah. Jiko mangauik kameh-kameh. Jiko
mencancang, putuih putuih. Lah salasai mangko-nyo sudah.
Artinya setiap yang dilakukan haruslah program oriented. Sama sekali
bukanlah kemauan perseorangan (orientasi personal) semata. Sejak dari
perencanaan hingga sasaran yang hendak dicapai terpolarisasi melalui
persilangan pendapat masyarakat ditempat mana program itu akan
dilaksanakan.
2). Caranya:
Senteng ba-bilai, Singkek ba-uleh, Ba-tuka ba-anjak,
Barubah ba-sapo.
Artinya, ada kesamaan visi dan kesediaan kontrol.
Anggang jo kekek cari makan, Tabang ka pantai kaduo
nyo, Panjang jo singkek pa uleh kan, mako nyo sampai
nan di cito,
2
8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
3/8
Artinya, harus dihidupkan kerja sama, tidak hanya sebatas
sama bekerja.
Adat hiduik tolong manolong, Adat mati janguak man
janguak, Adat isi bari mam-bari, Adat tidak salang ma-
nyalang, (basalang tenggang.).
Maknanya, kesediaan investasi mensukseskan misi yang ada
pada visi yang sama.
Karajo baiak ba-imbau-an,Karajo buruak bahambau-an.
Tiada lain yang diminta adalah terjalinnya network yang
sempurna.
Panggiriak pisau sirauik, Patungkek batang lintabuang,
Satitiak jadikan lauik, Sakapa jadikan gunuang, Alam
takambang jadikan guru.
Dipastikan adanya satu kearifan, membaca setiap perubahan
dalam membuat satu estimasi.
Jiko mangaji dari alif, Jiko babilang dari aso, Jiko naiak dari
janjang, Jiko turun dari tanggo.
Adanya prinsip taat asas, dan terjaminnya law enforcement,
pelaksanaan program pada koridor yang tepat.
Pawang biduak nak rang Tiku, Pandai mandayuangmanalungkuik, Basilang kayu dalam tungku, Disinan api
mangko hiduik
Dituntut adanya kesepahaman akan adanya keberagaman
usaha, yang satu sama lain terikat, terkait dan saling
mendukung, serta sustainable.
Handak kayo badikik-dikik, Handak tuah batabua urai,
Handak mulia tapek-i janji, Handak luruih rantangkan tali,
Handak buliah kuat mancari, Handak namo tinggakan jaso,
Handak pandai rajin balaja.
Kaedah ini tiada lain adalah penerapan dinamika kehidupan
masyarakat yang inovatif, kreatif, yang sangat diperlukan untuk
pengembangan daerah dalam menggali potensinya.
Dek sakato mangkonyo ado, Dek sakutu mangkonyo maju,
Dek ameh mangkonyo kameh, Dek padi mangkonyo
manjadi.
3
8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
4/8
Arti yang lebih menukik adalah kooperatif. Adalah wajar sekali,
kalau bapak koperasi itu lahir dari putra Minangkabau.
Nan lorong tanami tabu, Nan tunggang tanami bambu, Nan
gurun buek kaparak. Nan bancah jadikan sawah, Nan
munggu pandam pakuburan, Nan gauang katabek ikan,Nan padang kubangan kabau, Nan rawang ranangan itiak.
Makna yang lebih dalam adalah berlakunya prinsip-prinsip
ekonomi pembangunan secara makro dan mikro, dengan
berwawasan lingkungan.
Alah bakarih samporono, Bingkisan rajo Majopahik, Tuah
basabab bakarano, Pandai batenggang di nan rumik.
Modal utama untuk siap bersaing dan bertanding disaat AFTA-
2003, persaingan global dan akan diterapkannya borderless-community system itu
Latiak-latiak tabang ka Pinang. Hinggok di Pinang duo-
duo, Satitiak aie dalam piriang, Sinan bamain ikan rayo.
Ada suatu unggulan yang sangat spesifik dan mendorong
kepada optimisme yang tinggi. Lebih egaliter, tak pernah mau
dikalahkan. Konsekwensinya, adalah siap tampil dengan
keungulan. Tidak hanya semata tampil beda.
3). Kemakmuran :
Rumah gadang gajah maharam, Lumbuang baririk di halaman,
Rangkiang tujuah sajaja. Sabuah si bayau-bayau, Panenggang
anak dagang lalu. Sabuah si Tinjau lauik, Birawati lumbuang nan
banyak, Makanan anak kamanakan.
Makmur tidak milik satu orang. Kemakmuran akan terpelihara bila
keamanan terjamin. Semua orang dapat menimati kemakmuran secara
patut dan pantas dalam keserta-mertaan. Dalam pengembangan setiap
usaha, sangat diperlukan pemerataan penghasilan.
Manjilih ditapi aie, Mardeso di paruik kanyang.
4). Perhatian dengan penuh kehati-hatian sangatlah penting.
Ingek sabalun kanai, Kulimek balun abih,
Ingek-ingek nan ka-pai. Agak-agak nan ka-tingga.
Teranglah sudah ...., bagi setiap orang yang secara serius ingin
berjuang di bidang pembangunan masyarakat lahir dan batin material
dan spiritual pasti dia akan menemui disini satu iklim mental climate
4
8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
5/8
yang subur. Bila pandai menggunakannya dengan tepat akan banyak
sekali membantunya dalam usaha membangun anak nagari dan
kampung halaman.
Lah masak padi 'rang singkarak, masaknyo batangkai-
tangkai, satangkai jarang nan mudo. Kabek sabalik buhuasontak, Jaranglah urang nan ma-ungkai, Tibo nan punyo rarak
sajo.
Artinya diperlukan orang-orang yang ahli dibidangnya untuk
menatap setiap peradaban yang tengah berlaku. Melupakan atau
mengabaikan ini, lantaran menganggap sebagai barang kuno, yang harus
dimasukkan kedalam museum, di zaman modernisasi sekarang, ini berarti
satu kerugian. Sebab berarti mengabaikan satu partner "yang amat
berguna" dalam pembangunan masyarakat dan negara.
Nilai Agama
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di
muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang
diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka ? (Pada hal),
Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan
telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih
banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah
datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku
zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalimkepada diri mereka sendiri.
Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan
kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka
mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-
olokkannya (QS.30, Ar-Rum, ayat 9-10).
Sekarang, kita tengah menyaksikan satu kondisi terjadinya
pergeseran pandangan masyarakat dunia dewasa ini.
Maka masyarakat Minang, khususnya di Luhak Agam yang
umatnya seratus prosen Islam wajib berperan aktif kedepan diabad XXI.
Dengan upaya menjadikan firman Allah sebagai aturan kehidupan.
Melaksanakan secara murni konsep agama dalam setiap
perubahan. Agar peradaban kembali gemerlapan.
Berpaling dari sumber kekuatan murni, Kitabullah dan Sunnah
Rasul, dengan menanggalkan komitmen prinsip syari dan akhlak Islami
akan berakibat fatal untuk umat Islam, bahkan penduduk bumi.
5
8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
6/8
Pada gilirannya umat Islam akan menjadi santapan konspirasi dari
kekuatan asing.
Konsekwensinya adalah wilayah yang sudah terpecah akan
sangat mudah untuk dikuasai.
Kembali kepada watak Islam tidak dapat ditawar-tawar lagi. Bilakehidupan manusia ingin diperbaiki.
Tuntutan kedepan agar umat lahir kembali dengan iman dan amal
nyata dalam ikatan budaya (tamaddun).
Tatanan masyarakat harus dibangun diatas landasan
persatuan (QS.al-Mukminun:52).
Mayarakat mesti ditumbuhkan dibawah naungan ukhuwwah
(QS.al-Hujurat:10).
Anggota masyarakatnya didorong hidup dalam prinsiptaawunitas (kerjasama) dalam al-birri (format kebaikan) dan
ketakwaan (QS.al-Maidah:2).
Hubungan bermasyarakat didasarkan atas ikatan mahabbah
(cinta kasih), sesuai sabda Rasul: Tidak beriman seorang kamu
sebelum mencintai orang lain seperti menyayangi diri sendiri.
Setiap masalah diselesaikan dengan musyawarah (QS.asy-
Syura:38).
Tujuan akhirnya, penjelmaan satu tatanan masyarakat yang
pantang berpecah belah (QS.Ali Imran:103).
Rahasia keberhasilan adalah tidak terburu-buru (istijal) dalam
bertindak. Tidak memetik sebelum ranum. Tidak membiarkan jatuh
ketempat yang dicela. Kepastian amalan adanya husnu-dzan
(sangka baik) sesama umat. Mengiringi semua itu adalah tawakkal
kepada Allah.
Dalam tatanan berpemerintahan, kekuasaan akan berhasil jika
menyentuh hati nurani rakyat banyak, sebelum kekuasaan itu menjejak
bumi.
Ukurannya adalah adil dan tanggap terhadap aspirasi yang
berkembang.
Takarannya adalah kemashlahatan umat banyak.
Kemasannya adalah jujur secara transparan.
Kekuatan hati (dhamir) penduduk (rakyat) terletak pada
ditanamkannya kecintaan yang tulus.
Menghidupkan energi ruhanik lebih didahulukan sebelum
menggerakkan fisik umat.
6
8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
7/8
Titik lemah umat karena hilangnya akhlaq, moralitas Islami.
Enggan memahami syariat, berakibat hilangnya kecintaan
(kesadaran) terhadap Islam. Lahirnya radikalisme, berlebihan dalam
agama, menghapuskan watak Islam.
Tidak menghormati hubungan antar manusia, merupakankebodohan pengertian terhadap prinsip sunnah. Akibatnya adalah
tindakan merusak (anarkis).
Potensi Pariwisata Di Luhak Agam
1. Keindahan Alamnya sangat potensial. Indah. Sangat indah.
Menjadi alat promosi pariwisata internasional. Sudahkah dicatatkan
sebagai trade mark ???
2. Adatnya kokoh. Masih tersimpan dalam prilaku empat jinih di
nagari nan ampek kali ampek (IV Angkat Canduang, IV Koto,Tilatang Kamang, Sungai puar). Masihkah masyarakat Minang tahu di
nan ampek ???
3. Agamanya kuat. Banyak sekolah, madrasah yang bisa diangkat
kualitasnya. Sebab promosinya sudah lama dikenal.
Problematikanya, kenyataan bahwa jalinan ini mulai mengendur.
Karena pergeseran nilai-nilai. Akibatnya, kita kehilangan salah
satu asset yang amat potensial. Apa upaya mendudukkanny
kembali ???
4. Rakyatnya rajin. Bagaimana memelihara dan memacunya ???5. Setiap daerah memiliki keunggulan. Dari segi makanan, ada
Rinuak Maninjau, Karak kaliang Sungai Jariang, Pisang di
Jambak, Kampung Pisang dan Baso, Gulai ItiakKoto Gadang, Daun
Kahwa dari Pagadih, Randang Koto Tuo, Kue Kacang dari Biaro,
Sarang Balam dari Batagak, Bika dari Batu Palano, Kue Sangko
dari Sungai Puar, Saka Lawang dan Sungai Landir, Nasi Kapau dari
Tilkam. Banyak sekali potensi yang bisa dijual. Siapakah yang
menjualnya sekarang ???
6. Setiap desa ada produk. Jauh sebelum Jepang menerapkanone village one product. Tenunan Pandai Sikek (Batagak),
Kerajinan emas (Guguak Tinggi, Guguak Randah), Silver Work
(Kotogadang), Konveksi (IV Angkat), Kerajinan Besi (Sungai Puar),
Tarawang (IV Angkat), Suji (Kamang dan Tilatang). Tugas kedepan,
adalah mebuat perubahan program dari memperdayakan kepada
memberdayakan. Mampukah kita ???
Kesimpulan
Pariwisata, mengundang orang untuk melihat apa yang tidak ada
pada mereka.
7
8/14/2019 Pariwisata Budaya Potensi Dan Nilai-nilai Adat Syarak
8/8
Pariwisata yang berhasil adalah yang menyajikan produk wisata
yang bisa mengasilkan pendapatan anak nagari. Mendorong mereka
untuk hidup, dan memberi hidup.
Pariwisata menyajikan produk yang belum atau tidak dimiliki
orang lain (produk unggulan). Semuanya itu, memerlukan kesiapan-kesiapan antara lain ;
1. Melibatkan seluruh unsur anak nagari berprilaku yang menarik.
2. Melibatkan kembali semua anak nagari memakaikan adat dan
agama yang terjalin erat dan rapi. Sehingga menjadi bahan
penelitian bagi orang lain. Contoh dinegeri orang, seperti di Bali,
Brunei, Malaysia, India, yang melaksanakan apa yang kita
sebutkan indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan, yaitu
budaya dan tamaddun.
3. Pariwisata yang akan lama bertahan dimasa mendatang, di abad
keduapuluh satu, adalah wisata budaya, alam, spiritual, ilmu
pengetahuan, disamping situs-situs peninggalan lama. Di Agam
masih tersimpan semuanya itu. Lebih jauh, akan lahir dengan
sendirinya para peneliti, kolektor potensi-potensi budaya tersebut.
4. Latihan pemandu wisata, yang beradat dan beragama menjadi
satu yang sangat utama sebagai pendukung pariwisata Luhak
Agam.
5. Event-event Internasional,
Pertemuan pelukis sketsa Manca Negara dikaki Merapi,
Singgalang, Embun Pagi Danau Maninjau dan sebagainya.
Pencak Silat Harimau Campo Luhak Agam,
Layang-layang seperti Jepang atau Thailand,
Festival tari, folk-lore, dan sejenisnya. Dan banyak lagi yang
bias digali secara kreatif.
Akhirulkalam, gagasan ini sesungguhnya bisa dikembangkan
dalam scope yang lebih luas Minangkabau, sebagai asset
pariwisata Sumatera Barat.
Insya Allah.
Padang, 7 Nopember 1999
8