66
KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH” DI MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: RENDI FEBRIA PUTRA NIM. 16730003 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2020

KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI

“ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH”

DI MINANGKABAU

(Studi Deskriptif Kualitatif di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan,

Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

RENDI FEBRIA PUTRA

NIM. 16730003

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2020

Page 2: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

ii

Page 3: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

iii

Page 4: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

iv

Page 5: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

v

HALAMAN MOTTO

“BANYAK PROSES, BUKAN BANYAK

PROTES”

(Tuhan tidak memberikan apa yang kamu inginkan, Tetapi Tuhan memberi

apa yang kamu butuhkan)

Page 6: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA:

Lillahi Robbi

Suri Tauladan (Nabi Muhammad SAW)

Bapak & Ibuku (Yuswardi & Leni)

Kakek & Nenek (Sabar & Artis)

Adikku Tersayang (Zakia Yuzaini & Fahzira Ar-Rizkia)

Sebagai sumber energi dan inspirasi yang tak habis-habisnya

Serta Kepada:

Dosen Pembimbing

Sahabat-sahabatku, dan

Almamater UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Prodi Ilmu Komunikasi

Page 7: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbil ‘alamiin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, nikmat, karunia, taufiq dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat dan mampu menyelesaikan penulisan karya ilmiah Skripsi ini dengan

lancar. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan umat manusia se

dunia yakni Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya, dan

semoga kita mendapat naungannya kelak. Aamiin.

Penulisan dan Penyusunan Skripsi ini merupakan bagian dari rangkaian

proses akhir dalam rangkaian studi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu langkah dalam menyelesaikan jenjang studi

dan memperoleh gelar Strata Satu Ilmu Komunikasi.

Selama menyusun penelitian ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan,

bantuan dan dukungan baik berupa moral, meteril maupun spiritual dari berbagai

pihak sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan. Meskipun tidak dapat

dipungkiri bahwa dalam penyusunan Skripsi ini penulis masih mengalami kendala

dan kekurangan, semata-mata karena keterbatasan penulis.

Untuk hal tersebut perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D selaku Rektor UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 8: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

viii

2. Bapak Dr. Mochammad Sodik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Siantari Rihartono, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora.

4. Bapak Fajar Iqbal. S.Sos, M.Si yang telah memberikan sebagian waktu dan

ilmu yang bermanfaat untuk membimbing peneliti.

5. Ibu Fatma Dian Pratiwi, S.Sos, M.Si selaku Penguji I yang telah

memberikan saran dan masukan berharganya.

6. Bapak dan Ibukku, Kakek dan Nenek, Kedua Adikku Tersayang, Oncu

(Paman) serta Etek (Tante) yang telah memberikan spirit, sumber energi dan

inspirasi yang tidak habis-habisnya, “karena merekalah alasan untukku

tetap menunggu pagi dan menatap mentari”.

7. Aprillianti, seorang yang terjebak dinamika asmara dengan peneliti, seorang

yang selalu menemani dan membersamai dalam setiap proses baik dalam

studi maupun organisasi, “karena ialah alasan untukku semangat menjalani

hari”.

8. Sahabatku Alfitra Jamal, Atsna Ramadhani, M. Thabrani, Arif Mansyah,

Rahimul Hakim, Lila Muttamimmah, Hendra Eka Putra, Lailatul

Mukaromah. Merekalah sahabat terdekat peneliti, tempat berbagi segala

cerita, duka dan tawa bersama.

9. Bapak April (Wali Nagari Pariangan), Adik kelas peneliti Fery dan Faisal

yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk tinggal bersama

selama melakukan penelitian.

Page 9: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

ix

10. Bapak Amrijal Dt. Simarajo, Bapak April, Bapak Jet Pakiah Panduko, Istri

Ketua KAN, Bapak Pakiah Pangulu, Bapak Pakiah Lano Basa dan Bapak

Sutan Tamangguang yang telah bersedia meluangkan waktu dan menjadi

narasumber peneliti di Nagari Pariangan.

11. Kawan-kawan dan keluarga besar Asrama mahasiswa Tanjung Raya yang

telah menjadi rumah tempat tinggal bagi peneliti selama studi di

Yogyakarta, dan kepada Abang Rachmat Afandi dan Abang Ainul Badri

yang selalu menjadi tempat bertukar pikiran bagi peneliti.

12. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Minang (IMAMI) UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta yang telah mempertemukan peneliti dengan mahasiswa lainnya

yang berasal dari tanah Minangkabau.

13. Keluarga Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah Sumatera Barat yang

telah melewati proses bersama membangun dan menghidupkan budaya

Minangkabau di tanah rantau.

14. Sahabat-sahabatku Korp Arimbi (Fran, Wafy, Ghafur, Reza, Najib, Jamul.

Atsna, Risna, Emma, Fawaid) dan lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan

satu persatu, yang selalu melewati berbagai proses di organisasi bersama-

sama.

15. Keluarga Besar PMII Humaniora Park Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora yang telah memberikan berbagai pengalaman kepada peneliti

selama di organisasi.

Page 10: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

x

16. Pengurus Nasional/Pusat Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia

(IMIKI) yang menjadi tempat menjalin relasi ke ranah nasional bagi peneliti

dan bertemu dengan kawan-kawan berbagai daerah.

17. Bapak dan Ibu Dukuh Manggung dan teman kelompok KKN 189 Dusun

Manggung Desa Ngalang yang telah tinggal satu atap bersama peneliti

melakukan pengabdian selama dua bulan.

18. Sahabat-Sahabat Pengurus Dema Fishum, HMPS Ilmu Komunikasi dan

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Rakyat Merdeka yang menjadi

tempat berproses di organisasi.

19. Teman-teman Ilmu Komunikasi 2016 kelas A yang selalu bersama-sama

menjalankan segala proses studi selama kurang lebih 3 tahun.

20. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, peneliti

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Demikian kata pengantar dari peneliti, Akhirnya dengan segala kekurangan

Skripsi ini dapat terselesaikan, dan semoga bermanfaat untuk penelitian dan

pengembangan keilmuan selanjutnya.

Wassalamuailaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 02 Februari 2020

Penulis,

Rendi Febria Putra

NIM. 16730003

Page 11: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

HALAMAN MOTO .......................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 10

F. Landasan Teori ...................................................................................... 15

G. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 28

H. Metodologi Penelitian ........................................................................... 29

1. Jenis Penelitian ................................................................................ 29

2. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 30

3. Sumber Data .................................................................................... 31

4. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 31

5. Metode Analisis Data ...................................................................... 33

6. Keabsahan Data ............................................................................... 33

BAB II. GAMBARAN UMUM/NINIK MAMAK DAN KERAPATAN

ADAT NAGARI .............................................................................................. 35

A. Profil dan Keadaan Umum Nagari Pariangan ................................. 35

Page 12: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

xii

1. Letak Geografis dan Batas Wilayah ................................................ 35

2. Kondisi Sosial dan Ekonomi ........................................................... 37

3. Filosofi Hidup Masyarakat Pariangan ............................................. 40

4. Aspek Sejarah dan Budaya.............................................................. 41

a). Nagari Tertua di Minagkabau .................................................... 42

b). Desa Terindah di Dunia ............................................................. 47

B. Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan ....................................... 50

1. Pengertian Kerapatan Adat Nagari (KAN) ..................................... 50

2. Struktur Organisasi Kerapatan Adat Nagari Pariangan .................. 51

C. Niniak Mamak di Nagari Pariangan ................................................. 53

1. Pengertian Ninik Mamak ................................................................ 53

2. Daftar Nama Ninik Mamak di Nagari Pariangan ............................ 57

D. Tentang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ............. 62

1. Lahirnya Istilah Adat Basandi Syarak, ........................................... 62

2. Makna Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ............. 67

E. Minangkabau Ditinjau Dari Aspek Sistem Sosial ............................ 73

BAB III. PEMBAHASAN .............................................................................. 80

A. Komunikasi Sosial Budaya Ninik Mamak ........................................ 83

B. Strategi Komunikasi Ninik Mamak .................................................. 95

C. To Secure Understanding .................................................................. 105

D. To Establish Acceptance .................................................................... 111

E. To Motive Action ................................................................................ 120

BAB IV. PENUTUP ...................................................................................... 126

1. Kesimpulan ........................................................................................ 126

2. Saran .................................................................................................. 128

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 130

LAMPIRAN

Page 13: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Gerbang/Gapuran Nagari Tuo Pariangan.................................47

2. Gambar 2. Masjid Islah Pariangan.............................................................49

3. Gambar 3. Daftar Tempat Bersejarah di Nagari Pariangan.......................50

4. Gambar 4. Kantor KAN dan Wali Nagari Pariangan.................................53

5. Gambar 5. Struktur Organisasi KAN Pariangan........................................53

6. Gambar 6. Wawancara dengan Ketua KAN............................................134

7. Gambar 7. Wawancara dengan Wali Nagari Pariangan...........................134

8. Gambar 8. Wawancara dengan Bundo Kanduang Pariangan..................135

9. Gambar 9. Wawancara dengan Ninik Mamak dan Cadiak Pandai..........135

10. Gambar 10. Keindahan Nagari Pariangan................................................136

Page 14: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

xiv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Matrik Tinjauan Pustaka..............................................................14

2. Tabel 2. Batas Wilayah Nagari Pariangan ................................................36

3. Tabel 3. Daftar Nama Ninik Mamak di Nagari Pariangan.........................58

4. Tabel 4. Daftar Nama Informan.................................................................83

Page 15: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

xv

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 1. Kerangka Pemikiran....................................................................28

Page 16: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

xvi

ABSTRACT

Minangkabau has many traditional culture that still exist until now, one of

them is “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” as a way and view of

life. The aim of this study was to find out about strategy of Ninik Mamak in

preserving the value of "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" in

Nagari Pariangan. The study conducted in the scope of Kerapatan Adat Nagari

(KAN) Pariangan, Tanah Datar, West Sumatera, with the object of this study is

communication of Ninik Mamak in preserving the value of "Adat Basandi Syarak,

Syarak Basandi Kitabullah" and Ninik Mamak at Nagari Pariangan as subject. The

approach of this study was quanlitative, and the submited technique of data was by

interview. The results of the study show that strategy of Ninik Mamak in preserving

the value of "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" in Nagari

Pariangan was significant. Ninik Mamak has many meaningful both of moral and

material. After being examined through socio-cultural communication, Ninik

Mamak's communication in preserving Minangkabau tradition and culture in

Nagari Pariangan was quite effective by providing several programs or assistance

in preserving traditional and cultural values. Efforts to preserve tradition and

culture by ninik mamak such as Babaliak ka Surau, Indigenous Schools and

preservation of historical heritage. Communication strategies and patterns carried

out by Ninik Mamak with some related elements such as the nagari government,

fellow Ninik Mamak, nephew, and other was describe that they while maintaining

and preserving the Minangkabau Tradition and Culture, especially about value of

“Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

Keyword: Ninik Mamak role, Kerapatan Adat Nagari (KAN), Adat Basandi

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Social Culture Communication, and Ninik

Mamak Communication

Page 17: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau, terletak

dalam geografis yang berbeda begitu luas dan beragam kondisi sosio-

kultural. Salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah

keragaman budaya dan keragaman kelompok etnis yang mendiami tanah

Nusantara ini. Salah satu diantara kelompok etnis yang mendiami wilayah

Nusantara yakni etnis Minangkabau. Budaya, adat istiadat dan etnis

Minangkabau merupakan satu kelompok masyarakat yang sedari dulu selalu

dibicarakan dan diteliti oleh banyak kalangan karena keunikan sistem

kekerabatan yang dianut. Keunikan masyarakat Minangkabau telah menarik

perhatian banyak peneliti dari seluruh dunia. Banyak hal yang memikat

peneliti dalam hal ini, di satu sisi cara hidup orang Minangkabau secara

Islami dan struktur Matrilinial serta sistem pewarisan dari garis keturunan

ibu di sisi lain.

Bekal utama dalam hidup masyarakat Minangkabau adalah

keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT dan hidup beradat.

Sebagaimana mestinya diajarkan oleh adat dan syarak, karena nilai-nilai

budaya Minangkabau terikat kuat dengan penghayatan islam, serta sikap

dan jiwa masyarakat Minangkabau tertuntun oleh akhlak sesuai bimbingan

ajaran islam. Nilai inti dari adat Minangkabau yang sejak dulu disusun oleh

pemuka adat masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Minangkabau sebagai

Page 18: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

2

adat nan sabana adat, yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi

Kitabullah (adat berdasarkan hukum islam, hukum islam berdasarkan Al-

Qur’an).

Masyarakat Minangkabau menamakan adat yang tidak boleh

mengalami perubahan sebagai adat nan sabana adat yang mengandung arti

kebaikan. Adat yang didasari atas ungkapan Adat Basandi Syarak, Syarak

Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dipegang teguh dan ada dalam pandangan

hidup serta perilaku orang Minangkabau. Pandangan ini bersifat universal,

contohnya; api membakar dan air membasahi. Pandangan tentang

kedamaian, keindahan, ketuhanan, kejujuran, keadilan, kasih sayang,

kerjasama dan empati adalah nilai-nilai universal yang ada dalam

pandangan ideal masyarakat Minangkabau.

Dalil Al-Qur’an yang menjadi dasar dalam falsafah Adat Basandi

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yaitu Surat Al-A’raf ayat

199;

ينَ لِ اهِ جَ نِ الْ َعْرِضْ عَ أ فِ وَ عُرْ الْ رْ بِ مُ أْ وَ وَ فْ عَ ذِ الْ خُ

Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang

ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang bodoh”.

Maksud dari ayat tersebut, Adat disebut juga ‘uruf berarti sesuatu

yang dikenal, diketahui dan diulang-ulang serta menjadi kebiasaan dalam

masyarakat minangkabau. Usia adat sudah tua, dipakai turun temurun,

menjadi jati diri dan dianggap bernilai tinggi oleh masyarakat

Minangkabau. ‘Uruf bagi orang islam ada yang baik dan ada yang buruk,

Page 19: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

3

menjadi tugas dan tujuan kedatangan agama dan syariat islam. Dalil lain

yang berhubungan yaitu Hadits Ibnu Abbas yang artinya “apa yang

dipandang baik oleh orang-orang islam, maka disisi Allah juga baik di

kalangan ahli fikih (hukum) islam berlaku kaidah, adat itu adalah hukum”.

Masyarakat Minangkabau percaya bahwa sebagian adat yang

mereka miliki tidak berubah, meskipun sebagian lainnya dapat mengalami

perubahan karena beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam

pembicaraan sehari-hari orang Minangkabau, sering muncul istilah

perubahan nilai, pergeseran nilai, krisis nilai dan lain sebagainya. Namun

makna dari nilai ini sulit untuk diidentifikasikan karena merupakan bagian

abstrak dari suatu kebudayaan. Oleh karena sifatnya yang berharga, nilai

berkaitan dengan sesuatu yang diinginkan bersama. Dalam hal ini pada

gilirannya mempengaruhi pemilihan cara, alat dan tujuan sebuah tindakan

(Attubani 2017). Sistem nilai budaya ini memberikan arah yang berfungsi

sebagai pedoman perilaku manusia dalam hidup.

Mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Nizwardi Jalinus

dkk, dari Universitas Negeri Padang mengungkapkan, seiring dengan

perkembangan teknologi komunikasi dan era modernisasi yang begitu pesat

memberikan efek dan pergeseran yang berdampak ditengah-tengah

masyarakat Minangkabau, baik itu memberikan efek sosial, ekonomi,

budaya dan kebutuhan masyarakat. Fenomena yang ditemukan saat

sekarang ini adalah rendahnya minat generasi penerus dalam mendalami

dan mempelajari nilai-nilai agama dan adat Minangkabau yang terkenal

Page 20: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

4

dengan falsafahnya. Berbagai permasalahan kemudian terjadi dengan

banyaknya generasi penerus yang tidak memiliki kemampuan untuk

memahami pesan yang terkandung dalam Adat Basandi Syarak, Syarak

Basandi Kitabullah.

Budaya, adat dan logat yang kental membuat dimanapun orang

Minang berada, pasti bakal kelihatan jelas bahwa dia itu orang Minang.

Sayangnya, seiring perjalanan waktu semua itu mulai ditinggali dan

dilupakan oleh anak muda Minang sekarang. Indak tau di nan ampek, alah

hilang Minang tingga kabau (Tidak tau dengan yang empat, sudah hilang

Minang tinggal kerbau). Norma, adat dan budaya yang sejak dulu menjadi

kebanggaan orang Minang telah mulai pudar, hilang dan dilupakan oleh

anak mudanya sekarang.

Pengaruh era modern dan perkembangan teknologi yang begitu

pesatnya, membuat masyarakat Minangkabau telah kehilangan sistem nilai

dalam pesan falsafah hidup Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi

Kitabullah. Dikutip dari https://www.hipwee.com/travel/adat-dan-budaya-

minang-ini-sudah-hampir-hilang-kamu-orang-minang-jangan-sampai-

kaya-gini/ mengatakan, Perkembangan zaman dewasa ini memberikan efek

memprihatinkan terhadap kebudayaan nasional, termasuk budaya

Minangkabau. Semakin lama eksistensi Minang semakin memudar saat

banyak dari generasi muda yang mulai melupakan budaya mereka sendiri.

Generasi muda kian tak acuh terhadap sejarah Minangkabau, tentang segala

seluk beluknya hingga hal-hal unik yang ada di dalamnya.

Page 21: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

5

Senada dengan hal tersebut, generasi muda Minang seperti malu

akan budaya yang telah diwariskan oleh pendahulunya. Sebaliknya mereka

lebih peduli dan bangga dengan budaya asing yang masuk. Jika fenomena

ini berkelanjutan bukan tidak mungkin suatu saat nanti budaya

Minangkabau akan punah. Memang perkembangan zaman tidak bisa

dielakkan, namun budaya Minangkabau yang diwariskan secara turun

temurun adalah aset yang amat sangat berharga yang perlu dilestarikan.

Minangkabau dahulunya dikenal sebagai kota Serambi Mekkah,

falsafah ABS-SBK seolah menguatkan julukan tersebut, dan orang

Minangkabau dikenal juga dengan pabrik otak. Minangkabau juga sebagai

pusat ilmu pengetahuan, peradaban dan pembaharuan dengan menjamurnya

sekolah dan pondok pesantren. Namun apa yang terjadi sekarang?,

Minangkabau masa kini hanya tinggal kulitnya saja, karena memang

Minangkabau dulu dan kini tidaklah sama, itu terjadi tak lain karena

masyarakatnya tidak lagi setia dengan nilai-nilai adat dan agamanya

(https://medika.stkip-pgri-sumbar.ac.id).

Jika melihat berbagai berita yang menghiasi media belakangan ini,

sejumlah kelakuan anak muda Minang dan bahkan ada juga orang tua yang

mencoreng nama baik Minangkabau. Tenda ceper, karaoke yang dijadikan

tempat mesum, mobil bergoyang dan sejumlah tingkah laku yang lagi tidak

mencerminkan bagaimana adat budaya Minangkabau dan ajaran islam.

Boleh jadi penyebabnya pengaruh globalisasi dengan paham

materialismenya telah mendobrak nilai-nilai lokal yang ada di

Page 22: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

6

Minangkabau. Bagaimana anak muda Minang bisa bangga dengan

budayanya sendiri, kalau setiap detik budaya barat selalu disuntikkan

kedalam otaknya melalui berbagai media. Sistem komunikasi yang semakin

cepat dan semakin modern mengakibatkan pengaruh dan perubahan yang

sangat besar. Melalui sarana komunikasi, pandangan-pandangan, teknologi,

gaya hidup mode, fashion, makanan, musik, dan sarana hiburan lainnya

yang diadopsi cepat oleh masyarakat. Ditemukannya berbagai macam

maraknya penyakit masyarakat yang merusak tatanan keamanan, maka

akibatnya prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah menjadi

kabur (https://medika.stkip-pgri-sumbar.ac.id).

Modernisasi telah mengintegrasikan berbagai elemen lintas budaya

ke dalam sebuah wadah yang disebut “budaya global (global culture),

sehingga budaya lokal yang menjadi identitas (khas) masyarakat

Minangkabau telah kehilangan daya tarik bagi generasi penerus. Rendahnya

minat pemuda pemudi Minangkabau dalam belajar dan mendalami nilai-

nilai keagamaan islam dan kebudayaan adat Minangkabau yang merupakan

dua hal yang tidak bisa dipisahkan bagi masyarakat Minangkabau.

Persoalan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga tugas

pokok seorang Ninik Mamak yang terhimpun dalam Kerapatan Adat Nagari

(KAN) yang berfungsi sebagai komunikator dalam mewarisi nilai-nilai adat

istiadat kepada generasi penerus. Ninik Mamak dalam Kerapatan Adat

Nagari seharusnya memiliki strategi komunikasi yang terencana, terarah

Page 23: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

7

dan sistematis agar budaya Minangkabau mampu dilestarikan ditengah

derasnya arus modernisasi.

Dalam struktur sosial masyarakat Minangkabau dikenal adanya

pemuka adat yang disebut Ninik Mamak/Datuk/Penghulu. Ninik Mamak

disebut juga penghulu karena memiliki fungsi yang sama. Ninik Mamak

mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam kaum, yang mana

mengawasi, kebijakan menerima informasi, dan mengkomunikasikan

(komunikator) segala urusan adat kepada anak kemenakan dan kaumnya.

Ninik Mamak bertanggung jawab atas kelangsungan kehidupan sosial anak

kemenakanya, Ninik Mamak yang memperkenalkan kedudukan dan

peranan tanggungjawab sosial, membimbing cara bergaul yang baik, serta

mengajar agama yang seharusnya dianut dan diamalkan.

Keistimewaan masyarakat Minangkabau hidup bersuku dan

berkaum dengan pimpinan seorang Ninik Mamak dalam masyarakat

Nagari. Pemerintahan Nagari adalah sebuah pemerintahan tradisional yang

diperintah oleh Ninik Mamak yang memiliki kewenangan dalam sebuah

Kerapatan Adat Nagari sebagai institusi adat dalam Nagari. Termasuk di

Kerapatan Adat Nagari Pariangan, Nagari tertua di Minangkabau yang

terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Peran Ninik Mamak

dalam KAN belum optimal dalam perihal sosialisasi, komunikasi,

pembinaan dan pelestrian pegangan hidup Adat Basandi Syarak, Syarak

Basandi Kitabullah.

Page 24: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

8

Berbagai kajian dan pandangan secara filosofis, strategis maupun

praktis, upaya pelestarian nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi

Kitabullah haruslah dilakukan oleh berbagai sektor terkait baik pemerintah,

tokoh adat, akademisi, tokoh masyarakat, dan lainnya. Optimalisasi fungsi

Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan perlu dilakukan agar berbagai

persoalan adat dapat diselesaikan secara holistik dan komprehensif,

sehingga nilai-nilai keagamaan dan budaya alam Minangkabau dapat

dilestarikan dan diterima oleh generasi penerus secara turun temurun.

Berdasarkan permasalahan dan urgensinya yang telah dijabarkan

sebelumnya diperlukan sebuah solusi, program dan strategi komunikasi

yang terencana, terarah dan terstruktur dalam melestarikan dan

mengembangkan adat Minangkabau kepada generasi penerus terutama nilai

yang menjadi pedoman hidup masyarakat Adat Basandi Syarak, Syarak

Basandi Kitabullah. Pengoptimalan strategi komunikasi, peranan dan

fungsi Ninik Mamak dapat menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi

permasalahan yang terjadi saat ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana strategi

komunikasi Ninik Mamak di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan,

Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dalam melestarikan nilai-nilai

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah?”.

Page 25: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui strategi komunikasi Ninik Mamak di Kerapatan

Adat Nagari (KAN) Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

dalam melestarikan nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi

Kitabullah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam hal

penelitian mengenai strategi komunikasi dan mampu dijadikan sebagai

referensi dan pengembangan keilmuan komunikasi, khususnya kajian

komunikasi budaya, serta penelitian sejenisnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Bagi mahasiswa, dapat digunakan sebagai bahan referensi dan

pengetahuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

b. Bagi Ninik Mamak, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk mengevaluasi strategi komunikasi dalam melestarikan adat,

dan menunjukkan pentingnya Ninik Mamak dalam adat

Minangkabau.

c. Bagi Masyarakat Minangkabau, dapat memberikan pemahaman

tentang pegangan hidup yang sudah turun temurun Adat Basandi

Page 26: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

10

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, menerapkan, mengamalkan dan

melestarikannya.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari adanya kesamaan dengan penelitian yang lain,

disini peneliti melakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu. Peneliti

membandingkan dengan beberapa penelitian mengenai peranan Ninik

Mamak dalam Melestarikan adat Minangkabau, karena belum ada

penelitian tentang komunikasi Ninik Mamak. Pertama, Penelitian yang

dilakukan oleh Meri Handayani dan V. Indah Sri Pinasti, M.Si (Universitas

Negeri Yogyakarta) tahun 2018 dalam Jurnal Pendidikan Sosiologi yang

berjudul “Pergeseran Peran Ninik Mamak Pada Masyarakat Minangkabau

Dalam era Modernisasi (Studi kasus di Nagari Kamang Hilia, Kecamatan

Kamang Magek, Agam, Sumatra Barat)”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pergeseran peran Ninik Mamak dalam era modernisasi di Nagari Kamang

Hilia, Kecamatan Kamang Magek, Agam, Sumatera Barat. Penelitian ini

juga mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi peran niniak mamak di

masyarakat Nagari Kamang Hilia. Penelitian tersebut menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode observasi,

wawancara, dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang dipilih yaitu

teknik Snowball Sampling.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pergeseran peran

ninik mamak di masyarakat Nagari Kamang Hilia sebelum era modernisasi

Page 27: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

11

yaitu memelihara anak kemenakan dan kaum, penyelesaian sengketa,

memelihara harta pusaka. Pergeseran peran Ninik Mamak terjadi ketika era

modernisasi yaitu memelihara anak kemenakan dalam kehidupan sehari-

hari, mencarikan jodoh dalam perkawinan dan memelihara harta pusaka.

Ada faktor lain yang mempengaruhi peran Ninik Mamak di Nagari Kamang

Hilia yang terdiri dari peran keluarga inti, adanya budaya merantau,

ekonomi dan pendidikan.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah

pendekatan dan metode yang digunakan, serta sama-sama membahas

tentang ninik mamak di Minangkabau. Sedangkan perbedaannya, terletak

pada fokus kajian yang diteliti, objek dan lokasi penelitian. Penelitian ini

fokus pada Komunikasi yang dilakukan niniak mamak dalam melestarikan

falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, sedangkan

penelitian Meri Handayani fokus pada pergeseran peran Ninik Mamak pada

masyarakat Minangkabau dalam era modernisasi.

Tinjauan pustaka kedua yang peneliti gunakan adalah Skripsi yang

ditulis oleh Marlis (2013) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau, yang berjudul “Eksistensi Ninik Mamak (Datuak/Penghulu) Dalam

Mensejahterakan Masyarakat Desa Tabing Kecamatan Koto Kampar Hulu

Kabupaten Kampar”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui

eksistensi Ninik Mamak dalam mensejahterakan masyarakat Desa Tabing

Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar. Metode yang

digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode deskriptif kualitatif

Page 28: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

12

dengan memaparkan variabel penelitian dengan teori yang ada dan

membandingkannya dengan data yang diperoleh dari wawancara dengan

Ninik Mamak.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa eksistensi Ninik

Mamak dalam mensejahterakan masyarakat Desa Tabing Kecamatan Koto

Kampar Hulu Kabupaten Kampar yaitu terdapat hubungan yang harmonis

antara Ninik Mamak dengan anak kemenakan dalam masyarakat, Ninik

Mamak memberikan perlindungan terhadap harta pusaka, memberi

perlindungan sosial, memberikan persamaan hak antara anak dan

kemenakan dalam masyarakat.

Persamaan dalam penelitian tersebut dengan penelitian ini terdapat

pada persamaan subjek yaitu Ninik Mamak, pendekatan dan metode yang

digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya terdapat

pada objek yang akan diteliti, penelitian tersebut membahas eksistensi

niniak mamak dalam mensejahterakan masyarakat, sedangkan penelitian ini

membahas komunikasi niniak mamak dalam melestarikan falsafah Adat

Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Perbedaan juga terdapat pada

lokasi penelitian, penelitian sebelumnya di Kampar Hulu, sedangkan

penelitian ini di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan, Kabupaten

Tanah Datar, Sumatera Barat.

Tinjauan pustaka ketiga yang peneliti gunakan adalah Jurnal

Humanus Vol.XII No.2 Tahun 2013 yang ditulis oleh Ahmad Kosasih

(Universitas Negeri Padang), yang berjudul “Upaya Penerapan Nilai-Nilai

Page 29: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

13

Adat dan Syarak Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui upaya penerapan nilai-nilai Adat Basandi

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dalam penyelenggaraan pemerintahan

Nagari. Dalam Jurnal tersebut tidak dituliskan tentang subjek, objek, dan

metodologi penelitiannya.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan Nagari di Minangkabau

selain berfungsi sebagai pusat pemerintahan terendah dalam wilayah

Republik Indonesia juga merupakan basis penanaman dan pelestarian nilai-

nilai adat dan syarak. Kepemimpinan Nagari tidak hanya dilaksanakan oleh

Wali Nagari dan perangkat-perangkatnya sebagai pimpinan formal tapi juga

oleh forum Tigo Tungku Sajarangan sebagai pimpinan sosial. Masing-

masing unsur harus saling bekerjasama dan bahu membahu sesuai fungsinya

untuk mewujudkan cita-cita menuju kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi

tersebut akan dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila masing-masing

unsur memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai adat dan syariat

islam seperti tertuang dalam ungkapan “Adat Basandi Syarak, Syarak

Basandi Kitabullah”.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terdapat pada

pembahasan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang mana

menjadi objek dalam penelitian ini dan juga membahas tentang

Pemerintahan Nagari. Sedangkan, perbedaannya terdapat pada subjek

penelitian, lokasi dan metodologi yang digunakan karena tidak dijelaskan

dalam jurnal tersebut. Perbedaan juga terdapat dalam fokus penelitian,

Page 30: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

14

penelitian tersebut fokus pada nilai-nilai adat dan syarak dalam

Pemerintahan Nagari, sedangkan penelitian ini fokus pada komunikasi

niniak mamak di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan, Kabupaten

Tanah Datar, Sumatera Barat dalam melestarikan nilai-nilai Adat Basandi

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Minangkabau.

Tabel 1.

Matriks Tinjauan Pustaka

Sasaran Telaah

Penelitian yang ditelaah

1 2 3

Judul Pergeseran Peran

Ninik Mamak

Pada Masyarakat

Minangkabau

Dalam era

Modernisasi

(Studi kasus di

Nagari Kamang

Hilia, Kecamatan

Kamang Magek,

Agam, Sumatra

Barat).

Eksistensi Ninik

Mamak

(Datuak/Penghulu)

Dalam

Mensejahterakan

Masyarakat Desa

Tabing Kecamatan

Koto Kampar

Hulu Kabupaten

Kampar.

Upaya Penerapan

Nilai-Nilai Adat

dan Syarak

Dalam

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Nagari.

Peneliti Meri Handayani Marlis Ahmad Kosasih

Sumber Jurnal Pendidikan

Sosiologi

(Universitas

Negeri

Yogyakarta)

Skripsi Jurnal Humanus

Vol.XII No.2

Tahun 2013

Page 31: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

15

Tahun 2018 2013 2013

Lokasi Nagari Kamang

Hilia, Kecamatan

Kamang Magek,

Agam, Sumatra

Barat)”.

Desa Tabing

Kecamatan Koto

Kampar Hulu

Kabupaten

Kampar.

-

Metode Deskriptif

Kualitatif

Deskriptif

Kualitatif

Deskriptif

Kualitatif

Persamaan Pendekatan dan

metode yang

digunakan serta

subjek penelitian.

Subjek penelitian,

pendekatan dan

metode.

Objek penelitian

Perbedaan Fokus kajian

penelitian, objek

dan lokasi

penelitian.

Objek penelitian

dan lokasi

penelitian.

Subjek, lokasi

penelitian,

metodologi

(karena tidak

ditulis dan

dijelaskan), dan

fokus penelitian.

Sumber: Olahan Peneliti

F. Landasan Teori

1. Komunikasi

Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa latin

communication yang berakar dari kata communis. Arti communis adalah

sama dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu

hal. Kesamaan makna dalam proses komunikasi merupakan faktor

penting karena dengan adanya kesamaan makna antara komunikan dan

Page 32: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

16

komunikator maka komunikasi dapat berlangsung dan saling

memahami.

Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pemikiran seseorang

yang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Komunikasi merupakan

proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai

pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan,

himbauan dan sebagai panduan yang dilakukan oleh seseorang kepada

orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung

melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan dan perilaku

(Efendy, 2002: 60).

Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi melibatkan

sejumlah orang dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang

lain. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi manusia (human

communication) yang sering disebut juga komunikasi sosial (social

communication). Komunikasi manusia sebagai singkatan dari

komunikasi antar manusia karena hanya pada manusia-manusia yang

bermasyarakat komunikasi dapat terjadi. Masyarakat terbentuk dari

paling sedikit dua orang yang saling berhubungan dengan komunikasi

sebagai penjalinnya.

Menurut Effendy (2003:8), komunikasi dilakukan dengan tujuan

untuk perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion

change), perubahan perilaku (behaviour change) dan perubahan sosial

Page 33: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

17

(social change). Pada dasarnya, komunikasi digunakan untuk

menciptakan atau meningkatkan aktivitas hubungan antara manusia atau

kelompok. Jenis komunikasi yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu:

a. Komunikasi verbal (dengan kata-kata)

Bahasa mempunyai makna secara fungsional dan formal.

Secara fungsional diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama

untuk mengungkapkan gagasan dan secara formal diartikan sebagai

semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut

peraturan dan tata bahasa. Komunikasi verbal dapat dibedakan atas

komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi lisan

merupakan suatu proses dimana seseorang pembicara berinteraksi

secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku

penerima.

b. Komunikasi nonverbal (bahasa tubuh)

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang digunakan

untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata

terucap dan tertulis. Tanda-tanda komunikasi nonverbal belumlah

dapat diidentifikasikan seluruhnya, tetapi berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang duduk, berdiri,

berjalan, berpakaian, semuanya menyampaikan informasi kepada

orang lain (Hidayat, 2012: 10).

2. Komunikasi Sosial Budaya

Page 34: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

18

Komunikasi sosial yaitu suatu kegiatan komunikasi yang lebih

diarahkan kepada pencapaian suatu situasi integrasi sosial, karena itu

kegiatan komunikasi sosial adalah lebih intensif. Komunikasi sosial

akan berhasil bila kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi ini

menganggap ada manfaatnya untuk mengadakan komunikasi tersebut.

Melalui komunikasi sosial terjadilah aktualisasi masalah-masalah yang

dibahas. Komunikasi sosial terjadi antara individu dalam kehidupannya

di masyarakat yang memiliki konteks dalam segala dimensi kehidupan

manusia. Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu

penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri untuk

kebahagian hidup dan kepentingan hidup.

Menurut Deddy Mulyana (2008:14) mengatakan, setiap praktek

komunikasi pada dasarnya adalah suatu representasi budaya, atau

tepatnya suatu peta atas suatu realitas (budaya) yang sangat rumit.

Komunikasi dan budaya adalah dua entitas yang tidak terpisahkan,

sebagaimana dikatakan Edward T. Hall, budaya adalah komunikasi dan

komunikasi adalah budaya. Begitu mulai berbicara tentang komunikasi,

tidak dapat terhindari kalau juga berbicara tentang budaya.

Budaya dan komunikasi berinteraksi secara erat dan dinamis. Inti

budaya adalah komunikasi, karena budaya muncul melalui komunikasi.

Hubungan antara budaya dan komunikasi adalah timbal balik. Budaya

tidak akan eksis tanpa komunikasi, dan komunikasi pun tidak akan eksis

tanpa budaya. Menurut Alferd G. Smith, budaya adalah kode yang kita

Page 35: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

19

pelajari bersama dan untuk itu dibutuhkan komunikasi. Untuk dipahami,

keduanya harus dipelajari bersama-sama. Budaya tidak akan dapat

dipahami tanpa mempelajari komunikasi, dan komunikasi hanya dapat

dipahami dengan memahami budaya yang mendukungnya.

Menurut Trenholm dan Jensen mendefenisikan budaya sebagai

seperangkat nilai, kepercayaan, norma dan adat istiadat, aturan dan

kode, yang secara sosial mendefenisikan kelompok-kelompok orang,

mengikat mereka satu sama lain dan memberi mereka kesadaran

bersama. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh karena bersifat

kompleks, abtsrak dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan

perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan

meliputi banyak kegiatan sosial manusia (Deddy Mulyana, 2008:15).

Studi komunikasi sosial budaya berbeda dengan studi

komunikasi lainnya dalam hal derajat perbedaan latar belakang,

pengalaman sosial budaya antara komunikator dan komunikan. Asumsi

dasar komunikasi sosial budaya adalah bahwa diantara individu-

individu dengan kebudayaan yang sama umumnya terdapat kesamaan

(homogenitas) yang lebih besar dalam hal latar belakang pengalaman

secara keseluruhan dibandingkan dengan mereka yang berasal dari

kebudayaan yang berlainan (Suranto, 2010:31-32).

Nilai adalah prinsip-prinsip etika yang dipegang kuat oleh

individu atau kelompok sehingga mengikatnya dan lalu sangat

berpengaruh pada perilakunya. Nilai berkaitan dengan gagasan baik dan

Page 36: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

20

buruk, yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Nilai membentuk

norma sebagai aturan baku tentang perilaku yang harus dipatuhi oleh

setiap anggota suatu unit sosial sehingga ada sanksi negative dan positif.

Norma terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu (1) Adat istiadat (folkways),

(2) Mores (sistem aturan tidak tertulis), (3) Hukum (law) yakni sistem

aturan tertulis dan ada hukum bagi pelanggarnya (Suranto, 2010:66-67).

Unsur-unsur komunikasi dalam peristiwa komunikasi sosial

budaya, diantaranya:

a. Sumber/Komunikator. Dalam konteks komunikasi sosial

budaya komunikator menciptakan dan menyampaikan

pesan. Cara menciptakan dan menyampaikan pesan sangat

dipengaruhi oleh latar belakang sosial budayanya.

b. Encoding. Suatu aktivitas internal pada sumber dalam

menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal

dan non-verbal yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata

bahasa, norma sosial dan budaya yang berlaku.

c. Pesan. Sesuatu yang disampaikan oleh komunikator untuk

diterima dan diinterpretasikan oleh komunikan.

d. Saluran. Dalam konteks komunikasi sosial budaya,

pemilihan saluran atau media perlu dipertimbangkan secara

matang, agar media tersebut dapat meningkatkan efektivitas

komunikasi.

Page 37: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

21

e. Penerima. Orang yang menerima pesan dan demikian

terhubung dengan sumber pesan.

f. Decoding. Kegiatan internal dalam diri penerima. Secara

bertahap dimulai dari proses sensasi, yaitu proses dimana

indera menangkap stimuli.

g. Respon. Informasi bagi sumber sehingga ia dapat menilai

efektivitas komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan diri

dengan situasi yang ada.

h. Gangguan (noise). Dapat masuk dalam sistem komunikasi

manapun yang merupakan apa saja yang mengganggu

penyampaian pesan.

i. Pengalaman. Perbedaan latar belakang sosial budaya dapat

mengakibatkan komunikasi menjadi sulit, karena terjadi

perbedaan memberi makna atas pesan pada diri sumber dan

penerima.

j. Konteks komunikasi. Konteks nilai meliputi nilai sosial dan

budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi, seperti

adat istiadat, norma sosial, norma pergaulan, etika, tata

karma dan sebagainya (Suranto, 2010:45-48).

3. Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Dalam

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan

Page 38: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

22

yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan daya

tarik operasionalnya (Effendy, 2003: 301).

Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu

tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktik harus dilakukan.

Dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-

waktu bergantung situasi dan kondisi seperti halnya dengan kondisi

(Effendy, 2003:301).

Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam

kehidupan kita sehari-hari, baik dalam membentuk hubungan sosial

maupun hubungan interpersonal. Proses komunikasi yang terjadi dalam

berbagai bidang dan konteks komunikasi tidaklah berjalan dengan

sederhana melainkan melalui proses serta tahap-tahap komunikasi yang

rumit dan kompleks. Dalam proses komunikasi melibatkan berbagai

macam pilihan komponen-komponen komunikasi yang meliputi aspek-

aspek pesan dan aspek perilaku, pilihan tentang saluran komunikasi

yang akan digunakan, karakteristik komunikator, hubungan antara

komunikator dan khalayak, karakteristik khalayak, dan situasi dimana

komunikasi terjadi.

Menurut Onong Uchjana Effendy (1984:35), intinya strategi adalah

perencanaan atau planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan

Page 39: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

23

yang hanya dapat dicapai melalui taktik operasional. Sebuah strategi

komunikasi hendaknya mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan

untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan khalayak sasaran.

Strategi komunikasi mendefenisikan khalayak sasaran, berbagai

tindakan yang akan dilakukan, mengatakan bagaimana khalayak sasaran

akan memperoleh manfaat berdasarkan sudut pandangnya, dan

bagaimana khalayak sasaran yang lebih besar dapat dijangkau secara

lebih efektif.

Menurut Effendy (2006:32), dalam melaksanakan strategi

komunikasi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan antara lain:

a. Sumber (Komunikator)

Secara teoritis hasil atau akibat penyampaian pesan terhadap

pihak penerima, bila sumber mempunyai:

1. Kredibilitas. Komunikator tertentu yang terkait penyiaran

maupun opinion leader dan akademisi sebagai penentu

kredibilitas suatu komunikator.

2. Daya tarik. Narasumber yang kredibel juga dituntut menarik

dalam mengemas penyajian materinya sehingga pesan yang

dikomunikasikan dapat dengan mudah sampai kepada

publik.

Menurut Effendy (2006:32), tujuan sentral komunikasi menurut R.

Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas terdiri atas tiga tujuan

utama, yakni:

Page 40: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

24

a. To Secure Understanding, yaitu memastikan bahwa terjadi suatu

pengertian dalam berkomunikasi. Andaikan ia sudah mengerti

dan menerima, maka penerimanya harus dibina.

b. To Establish Acceptance, yaitu bagaimana cara penerima itu

terus dibina dengan baik atau penerimaan pesan yang diterima

komunikan harus dibina.

c. To Motive Action, yaitu penggiatan untuk memotivasi atau

memotivasi setiap kegiatan.

4. Teori Sistem Sosial

Teori sistem sosial pertama kali diperkenalkan oleh seorang

sosiolog Amerika, Talcot Parsons. Konsep sistem sosial merupakan

konsep relasional sebagai pengganti konsep eksistensial perilaku

sosial. Konsep sistem sosial merupakan alat analisis realitas sosial

sehingga sistem sosial menjadi alat analisis terhadap organisasi

sosial. Konsep sistem sosial adalah alat pembantu untuk

menjelaskan tentang kelompok-kelompok manusia. Model ini

bertitik tolak dari pandangan bahwa kelompok-kelompok manusia

merupakan suatu sistem (Ranjabar, 2013:7).

Sistem sosial terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang

saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan

manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat

tata kelakuan. Sifatnya konkrit, terjadi dalam kehidupan sehari-hari,

dan dapat diamati dan dikomentasikan. Menurut Garna (1994),

Page 41: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

25

Sistem sosial adalah suatu perangkat peran sosial yang berinteraksi

atau kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma dan tujuan

bersama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem sosial

pada dasarnya adalah suatu sistem dari tindakan-tindakan. Talcot

Parsons (1951) mengungkapkan, sistem sosial merupakan proses

interaksi diantara pelaku sosial.

Sistem sosial dapat dipahami sebagai sebuah sistem dari

hubungan-hubungan sosial yang terdapat dan berkembang dalam

masyarakat tertentu, sebagai wahana fungsional dalam masyarakat

tertentu. Suatu masyarakat atau organisasi sosial, merupakan suatu

sistem sosial yang di dalamnya dapat mengandung subsistem sosial

dan pola sistematik yang sangat beragam. Sistem sosial merupakan

sistem yang menjadi wadah bagi totalitas hubungan antara seseorang

dengan yang lainnya, untuk memenuhi hajat, mempertahankan dan

mengembangkan hidupnya, sesuai dengan fungsinya. Kelompok

manusia tersebut secara relatif memiliki batas dan ikatan

kewilayahan dan mengembangkan unsur kebudayaannya, termasuk

lembaga-lembaga seperti organisasi sosial beserta peraturan-

peraturannya yang tertulis dan tidak tertulis.

Menurut Talcot Parson, ada 4 syarat fungsional agar sistem

social berfungsi dan bertahan, yaitu:

1. Adaptation (Penyesuaian). Sistem sosial harus mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi atau

Page 42: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

26

menunjukkan pada keharusan bagi sistem-sistem sosial untuk

menghadapi lingkungannya.

2. Goal Attainment (Pencapaian Tujuan Yang diharapkan). Tujuan

individu harus menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih

besar agar tidak bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan

sosial. Fungsi mencapai tujuan merupakan persayaratan

fungsional bahwa tindakan itu diarahkan pada tujuan-tujuannya

(bersama sistem sosial).

3. Integration (Integrasi/kebersamaan). Menunjukkan adanya

solidaritas sosial serta dari bagian-bagian yang membentuknya,

serta berperannya masing-masing unsur tersebut sesuai dengan

posisinya. Integrasi biasa terwujud jika semua unsur yang

membentuk sistem tersebut saling menyesuaikan. Syarat inilah

yang paling sulit dilaksanakan, karena setiap individu memiliki

kepentingan yang berbeda sehingga akan sulit terciptanya

integrasi (persatuan).

4. Latent Pattern Maintenance (Pemeliharaan Pola Latent).

Sebagai pemelihara pola tersembunyi, yang biasanya berwujud

sistem nilai budaya yang selalu mengontrol tindakan-tindakan

individu. Nilai-nilai yang telah disepakati oleh suatu masyarakat

akan dapat mengendalikan keutuhan solidaritas sosial atau

masing-masing individu harus mempertahankan nilai-nilai

sosial yang telah disepakati.

Page 43: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

27

Talcot Parsons menyusun sebuah konsep dimana sistem

sosial termasuk hubungan berdua, kelompok kecil, keluarga,

organisasi kompleks dan juga masyarakat keseluruhan. Sebagai

sebuah sistem sosial, ia mempunyai bagian yang saling

bergantungan antara yang satu dengan yang lainnya dalam satu

kesatuan, serta dalam kebudayaan yang saling menguntungkan.

Dalam sistem sosial terdapat empat hal, yaitu;

1. Dua orang atau lebih

2. Terjadi interaksi diantara mereka

3. Bertujuan

4. Memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang

dipedomaninya (Ranjabar, 2013:7).

Page 44: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

28

G. Kerangka Pemikiran

Bagan 1.

Kerangka Berfikir

Sumber: Olahan Peneliti

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) sebagai

pedoman hidup masyarakat Minangkabau

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah sebagai jati diri sudah

mengalami degradasi

Ninik Mamak di Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai komunikator untuk

melestarikan nilai-nilai ABS-SBK

Mengetahui strategi komunikasi Niniak

Mamak di KAN dalam melestarikan ABS-

SBK

Teori Sistem Sosial:

1. Adaptation (Penyesuaian)

2. Goal Attainment

(Pencapaian Tujuan yang

Diharapkan)

3. Integration

(Integrasi/Kebersamaan)

4. Latent Pattern

Maintenance

(Pemeliharaan Pola

Latent).

(Ranjabar, 2013:7)

Strategi Komunikasi:

1. To Secure Understanding

2. To Establish Accepance

3. To Motivate Action.

(Effendy, 2006:32)

Page 45: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

29

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian komunikasi yang memungkinkan untuk memberdayakan

pembentukan masyarakat, sehingga tercipta budaya baru yang

diciptakan melalui komputer dan media dengan interaksi sosial.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena

sosial dan masalah manusia (Noor, 2011:33). Penelitian kualitatif

mendasarkan pada proses penelitian yang sarat nilai. Penelitian

kualitatif berupaya mencari jawaban atas persoalan-persoalan terkait

pengalaman sosial dan makna suatu tindakan (Denzim & Lincoln,

2009:6). Penelitian kualitatif berasumsi bahwa penelitian sistematik

harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang alamiah dan langsung.

Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan adalah berkaitan

dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan

dengan kondisi masa sekarang. Metode deskriptif adalah satu metode

dalam meneliti status kelompok manusia, suatu subjek, suatu set

kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa

sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki (Nazir, 2011:52). Metode ini peneliti gunakan karena

Page 46: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

30

berusaha mencari gambaran dan mengetahui strategi komunikasi Ninik

Mamak dalam melestarikan adat Minangkabau “Adat Basandi Syarak,

Syarak Basandi Kitabullah” di Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah

Datar, Sumatera Barat. Metode deskriptif kualitatif juga didasarkan

pada pengamatan dan wawancara terhadap suatu fenomena dan peneliti

mendiskripsikan dari hasil wawancara dan observasi serta literatur yang

peneliti lihat di lapangan.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian yang akan dijadikan sumber informasi

atau subjek peneliti adalah Ninik Mamak/Penghulu/Datuk yang

terhimpun dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN). Dengan ditentukannya

subjek yang diteliti, maka memudahkan peneliti dalam mencari

informasi dan data yang diperlukan dalam proses penelitian.

Sedangkan, Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang

diobservasi menurut Spradley (Sugiyono, 2009:68) dinamakan situasi

sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu place (tempat), actor

(pelaku) dan activities (aktivitas). Adapun objek penelitian ini adalah

strategi komunikasi Ninik Mamak di Kerapatan Adat Nagari (KAN)

dalam melestarikan falsafah adat minangkabau “Adat Basandi Syarak,

Syarak Basandi Kitabullah”.

Page 47: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

31

3. Sumber Data

Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian.

Sumber data adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian. Ada

dua jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Sumber Data Primer

Sumber data ini adalah sumber pertama dimana sebuah data

dihasilkan. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah

diambil langsung dari lapangan melalui wawancara dengan Ninik

Mamak di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan, Kabupaten

Tanah Datar, Sumatera Barat dan observasi

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah

sumber data primer. Sumber data sekunder diharapakan dapat

berperan membantu mengungkapkan data yang diharapkan. Data

sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari bahan

buku-buku bacaan, dokumen-dokumen atau literatur pendukung

lainnya, kemudian melakukan observasi dengan mengamati subjek

yang diteliti.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti

dengan informan atau subjek penelitian. Wawancara merupakan

Page 48: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

32

kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang

sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian, atau proses

pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh

lewat teknik yang lain sebelumnya.

b. Observasi

Sebuah metode ilmiah observasi diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki

(Sutisno, 2000:136). Observasi hakikatnya merupakan kegiatan

dengan menggunakan panca indera, bisa penglihatan, penciuman,

pendengaran untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk

menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas,

kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu dan

perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh

gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab

pertanyaan penelitian.

c. Dokumen

Informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan

dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,

cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen

seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di

masa lampau. Perlu sebuah kepekaan teoritik dalam diri peneliti

untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekedar

barang yang tidak bermakna.

Page 49: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

33

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang penulis gunakan adalah analisis induktif.

Setelah mengumpulkan banyak data melalui kegiatan praobservasi,

wawancara, data rekaman audio, visual ataupun audio-visual,

selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data kualitatif

merupakan proses penelitian yang sistematis, karena dimulai dari

pengumpulan data, pemilihan data, pengkategorian, pembandingan,

penyatuan dan penafsiran data. Penelitian kualitatif juga menggunakan

berbagai teknik pengembangan yang berbeda, sesuai dengan kreativitas

peneliti.

6. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting dalam penelitian

kualitatif untuk mengetahui validitas dan reliabilitas penelitian itu

sendiri (Moelong, 2010: 321). Validitas data dalam penelitian

komunikasi kualitatif lebih merujuk pada tingkat sejauh mana data yang

diperoleh secara akurat telah mewakili realitas atau gejala yang diteliti.

Sementara reliabilitas, berkenaan pada tingkat konsistensi hasil dari

penggunaan cara pengumpulan data (Pawito, 2008:97).

Dalam penelitian ini penulis melakukan keabsahan data dengan

teknik triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data adalah teknik

membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh dari waktu dan cara yang berbeda (Bungin,

2007:256). Dalam triangulasi sumber data ini, peneliti meminta

Page 50: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

34

pertimbangan pihak-pihak lain yang memiliki kaitan erat dengan objek

penelitian yakni Amrijal Dt. Simarajo (Ketua KAN) Pariangan,

Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dan narasumber ahli Dr. H.

M.Nur, S.Ag, M.Ag dosen hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga yang juga berasal dari Minangkabau.

Triangulasi dilakukan terus menerus sepanjang proses

mengumpulkan data dan analisis data (Bungin, 2005:192). Triangulasi

akan berhenti dilakukan ketika peneliti sudah meyakini bahwa tidak ada

lagi perbedaan atau pertentangan pada data-data yang diperolehnya, dan

tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan.

Page 51: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

35

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi

komunikasi Ninik Mamak dalam melestarikan nilai “Adat Basandi Syarak,

Syarak Basandi Kitabullah” di Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar,

Sumatera Barat, menunjukkan bahwa berdasarkan konsep komunikasi

sosial budaya, Ninik Mamak selaku pilar dan komunikator adat sudah

menempatkan peran dan fungsi dengan semestinya. Ninik Mamak di nagari

Pariangan memiliki peranan yang sangat penting dalam pelestarian adat dan

budaya Minangkabau terutama dalam membumikan konsep nilai “Adat

Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

“Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” merupakan

sebuah sistem sosial yang menjadi pedoman hidup dan cara memandang

dunia oleh masyarakat Minangkabau. Dalam mempertahankan sistem sosial

yang diyakini, Ninik Mamak melakukan beberapa strategi komunikasi yang

penerapannya mengacu pada konsep teori strategi komunikasi R. Wayne

Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas yaitu To Secure Understanding, To

Establish Acceptance, dan To Motivate Action.

Dalam To Secure Understanding, Ninik Mamak selaku komunikator

adat yang kredibel (kredibilitas) dan mempunyai daya tarik memastikan

terjadi sebuah komunikasi dengan anak kemenakan dalam memberikan dan

menyampaikan pesan terkait dengan nilai adat dan budaya Minangkabau.

Page 52: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

36

Pesan dari nilai “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”

tersebut dapat diterima dengan baik oleh anak kemenakan. Kemudian,

dalam To Establish Acceptance, setelah Ninik Mamak memberikan

pembinaan dalam bentuk program-program atau kegiatan kepada anak

kemenakannya. Program yang diberikan Ninik Mamak di nagari Pariangan

adalah Babaliak ka Surau, Sekolah Adat dan pelestarian peninggalan

sejarah. Kemudian, dalam To Motivate Action Ninik Mamak selalu memberi

dorongan dan dukungan dari setiap kegiatan anak kemenakan asalkan tidak

bertentangan dengan tindakan dan tujuan sosial masyarakat Minangkabau.

Hasil dari penerapan strategi komunikasi yang dilakukan Ninik

Mamak di nagari Pariangan dalam melestarikan nilai “Adat Basandi

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” terbukti efektif. Dimana penerapan

nilai adat di nagari Pariangan masih sangat kuat dan adat yang masih kental.

Keterlibatan dalam komunikasi dan koordinasi semua elemen Ninik

Mamak, pemerintah nagari dan tokoh masyarakat di nagari Pariangan

merupakan sebuah gambaran pelestarian nilai adat sebagai sebuah sistem

sosial tidak kehilangan akan eksistensi dan nilai yang terkandung

didalamnya.

Page 53: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

37

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti sajikan, peneliti dapat

memberikan saran sebagai berikut:

1. Keilmuan Komunikasi

Sejauh ini baru banyak berkembang teori maupun konsep mengenai

komunikasi antar budaya maupun komunikasi lintas budaya. Peneliti

mengharapkan agar ada teori maupun konsep baru mengenai

komunikasi dalam budaya atau komunikasi intra budaya, karena

komunikasi intra budaya juga sangat penting dikembangkan mengingat

dinamika dan proses komunikasi yang terjadi dalam suatu budaya juga

cukup kompleks dan perlu untuk dipelajari.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Senada dengan saran untuk pengembangan keilmuan komunikasi

diatas, peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji komunikasi intra

budaya yang ada di daerah masing-masing. Hal tersebut bermanfaat

untuk pengembangan suatu pola maupun konsep komunikasi yang

terjadi dalam suatu budaya maupun untuk menjaga kelestarian sebuah

budaya yang semakin lama semakin dikikis perkembangan zaman.

3. Masyarakat Minangkabau

Budaya merupakan semua hal yang lahir dari berbagai elemen yang

diciptakan dahulunya oleh nenek moyang suatu budaya tersebut dan

dijadikan sebuah sistem sosial dan sistem budaya, termasuk adat dan

budaya Minangkabau. Masyarakat Minangkabau harus tetap menjaga

Page 54: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

38

adat dan budaya nya yang kental, jangan sampai terkikis dan tergradasi

oleh kemajuan zaman, walaupun suatu budaya bersifat dinamis.

Masyarakat Minangkabau diharapkan tetap memegang nilai-nilai Adat

Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dan adat nan tak lapuak dek

hujan dan tak lakang dek paneh (adat yang tidak karena hujan dan tidak

lekang karena panas).

Page 55: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

39

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Manajemen Komunikasi (Filosofi, Konsep dan

Aplikasi). Bandung: Pustaka Setia

Ainurrofiq. 2001. Pesantren dan Pembarauan: Arah dan Aplikasi. Jakarta: PT.

Grasindo

Alimul Hidayat A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.

Jakarta: Heath Books

Amir, M.S. 2007. Adat Minangkabau: Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang.

Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya

AW Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu

AW Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Azwar, S. 2015. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Denzim & Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Delly, Usman. 1994. Urbanisasi dan Adaptasi: Peranan Misi Budaya Minangkabau

dan Mandailing. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia

Effendy, Onong Uhcjana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Effendy, Onong Uhcjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti

Page 56: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

40

Effendy, Onong Uhcjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Faisal Ismail. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin

Handayani, Meri & Sri Pinasti, Indah. Pergeseran Peran Ninik Mamak Pada

Masyarakat Minangkabau Dalam Era Modernisasi (Studi Kasus di Nagari

Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek, Agam, Sumatra Barat). Jurnal

Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta

Hakimy, Idrus. 1994. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak Minangkabau.

Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

https://www.academia.edu/35118849/Makalah_Minangkabau

https://www.indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/nagari-pariangan-

keindahan-yang-mengagumkan

https://www.saribundo.biz/asal-usul-adat-basandi-syarak-syarak-basandi-

kitabullah-1.html

Jalinus, Nizwardi, Dkk. Peranan Niniak Mamak Dalam Melestarikan Adat Istiadat

Minangkabau Ditengah Arus Globalisasi: Studi Kasus di Nagari

Prambahan dan Nagari Labuah. Universitas Negeri Padang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.kemdikbud.go.id)

Kato, Tsayoshi. 2005. Adat Minangkabau dan Reproduksi Kebudayaan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kosasih, Ahmad. 2013. Upaya Penerapan Nilai-Nilai Adat dan Syarak Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari. Jurnal: Humanus Vol. XII No. 2

Tahun 2013. UPT MKU, Universitas Negeri Padang

Page 57: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

41

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana

Liliweri, Alo. 2015. Komunikasi Antar Personal. Jakarta: Prenadamedia Group

Marlis. 2013. (Skripsi) Eksistensi Ninik Mamak (Datuk/Penghulu) Dalam

Mensejahterakan Desa Tabing Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten

Kampar. UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.

Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Cetakan 6. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2010. Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi

Dengan Orang yang berbeda Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Naim, Mochtar. 1984. Marantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta:

Gajah Mada University Pers

Navis, A.A. 1984. Alam Takambang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan

Minangkabau. Jakarta: PT. Temprint

Nasikun. 2003. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Noor. Juliansyah. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group, NCSS

1992, Curriculum Standards for Social Studies.

Rosana, Ellya. Modernisasi dan Perubahan Sosial. Jurnal TAPIs Vol.12 Januari-

Juli 2011

Page 58: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

42

Sjafruddin, TJ. A, Amir. 2014. Minangkabau: Dari Dinasti Iskandar Zulkarnaini

Sampai Tuanku Imam Bonjol. Jakarta: Ceria Media Prima

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Elfabeta

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Elfabeta

Sutisno Hadi. 2000. Metode Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Zulfahmi, HB. 2003. Lintas Budaya dan Adat Minangkabau. Jakarta: Kartika Insan

Lestari

Page 59: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

Lampiran-Lampiran

Gambar. 6

Sesi foto setelah melakukan wawancara dengan Ketua KAN Pariangan

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Gambar. 7

Sesi Foto setelah melakukan wawancara dengan Wali Nagari (Pemerintah Nagari)

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Page 60: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

Gambar. 8

Sesi foto setelah melakukan wawancara dengan salah satu Bundo Kanduang

Pariangan

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Gambar. 9

Sesi foto setelah melakukan wawancara dengan Ninik Mamak dan Cadiak Pandai

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Page 61: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

Gambar. 10

Keindahan Nagari Pariangan

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Page 62: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

INTERVIEW GUIDE

KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI

“ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH”

DI MINANGKABAU

(Studi Deskriptif Kualitatif di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan,

Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat)

DATA NARASUMBER/INFORMAN

No. Nama Pekerjaan Jabatan

1. Amrijal Dt. Simarajo Tani Ketua KAN atau Ninik

Mamak

2. April Pemerintah Nagari Wali Nagari

3. Jet Pakiah Panduko Tani Ninik Mamak/Alim Ulama

4. Pakiah Pangulu Tani Ninik Mamak

5. Pakiah Lano Basa Tani Ninik Mamak

6. Sutan Tamangguang Tani Ninik Mamak

A. Interview Guide Ketua KAN dan Para Ninik Mamak

1. Kenapa nagari Pariangan disebut Nagari Tuo (Desa Tertua) di

Minangkabau dan ceritakan sejarahnya?

2. Ada berapa jumlah suku adat Minangkabau di Nagari Pariangan?

Page 63: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

3. Jelaskan tentang Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pariangan (Proses

berdiri dan terbentuk KAN)?

4. Peranan, fungsi dan kedudukan KAN Pariangan?

5. Struktur Organisasi KAN Pariangan?

6. Perbedaan tugas dan fungsi KAN dengan Wali Nagari?

7. Jelaskan tentang Ninik Mamak, serta peran Ninik Mamak dalam adat

Minangkabau?

8. Jelaskan tentang peran Alim Ulama, Cadiak Pandai, dan Bundo

Kanduang?

9. Jelaskan tentang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

(ABS-SBK)?

10. Nilai-nilai apa saja yang ada dalam ABS-SBK dan bagaimana

penerapan ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari masyarakat

Pariangan?

11. Apakah generasi muda Pariangan memahami tentang ABS-SBK dan

tantangan generasi pemuda Pariangan dalam melestarikan nilai ABS-

SBK?

12. Bagaimana upaya Ninik Mamak dalam melestarikan ABS-SBK di

nagari Pariangan?

13. Bagaimana komunikasi atau penyampaian sebuah pesan oleh Ninik

Mamak kepada anak kemenakan mengenai ABS-SBK?

14. Bagaimana komunikasi atau penyampaian pesan oleh Ninik Mamak

kepada kaum atau suku?

Page 64: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

15. Bagaimana komunikasi antar Ninik Mamak setiap suku yang ada di

nagari Pariangan?

16. Selain Ninik Mamak, siapa yang berperan sebagai komunikator dalam

penyampaian nilai-nilai adat di nagari Pariangan?

17. Bagaimana cara Ninik Mamak mengatasi dan menyelesaikan sebuah

masalah di nagari Pariangan dan melibatkan siapa saja?

B. Interview Guide Pemerintah Nagari (Wali Nagari)

1. Jelaskan tentang Pemerintahan Nagari dan tugas Wali Nagari ?

2. Jelaskan tentang lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN)?

3. Bagaimana hubungan dan komunikasi Pemerintahan Nagari (Wali

Nagari) dan Kerapatan Adat Nagari (Ninik Mamak)?

4. Jelaskan kenapa Nagari Pariangan dijuluki desa terindah di dunia?

5. Jelaskan tentang gambaran umum nagari Pariangan?

6. Jelaskan tentang Ninik Mamak, peran, fungsi dan kedudukan Ninik

Mamak di Nagari Pariangan?

7. Jelaskan tentang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah?

8. Bagaimana upaya Ninik Mamak dan Wali Nagari dalam melestarikan

ABS-SBK di nagari Pariangan?

9. Ketika terjadi suatu masalah dalam masyarakat, siapa yang terlibat

pertama kali dalam penyelesaian masalah tersebut?

10. Apa yang harus dilakukan generasi muda untuk tetap melestarikan nilai

ABS-SBK di Minangkabau secara umum, dan di nagari Pariangan?

Page 65: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

CURRICULUM VITAE (CV)

DATA PRIBADI

Nama : Rendi Febria Putra

Tempat, Tanggal Lahir: Talang, 10 Februari 1998

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat Asal : Jorong Anau Kadok Talang, Kec. Gunung Talang, Kab.

Solok, Provisi Sumatera Barat

Alamat Sekarang : Jln. Demangan Baru No.2, Catur Tanggal, Kec. Depok,

Kab. Sleman, Yogyakarta

No.HP : 081276868916

Email : [email protected]

Blog : http://mypemudaperubahan.blogspot.com/

Motto : Banyak Proses Bukan Banyak Protes

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun Sekolah/Instansi Jurusan

2004-2010 SDN 24 Sungai Janiah -

2010-2013 SMPN 1 Gunung Talang -

2013-2016 MAN 1 Kabupaten Solok Agama

2016-Sekarang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ilmu Komunikasi

RIWAYAT ORGANISASI

Page 66: KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAIdigilib.uin-suka.ac.id/39729/1/16730003_BAB-I_IV_DAFTAR...KOMUNIKASI NINIK MAMAK DALAM MELESTARIKAN NILAI “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

1. Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta Tahun 2018-2019

2. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Humaniora Park Rayon

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Tahun 2016-sekarang

3. Kabid. Advokasi dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat (Nasional) Ikatan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Tahun 2018-2019

4. Moeda Institute (Kepenulisan/Jurnalistik) Yogyakarta Tahun 2016-2017

5. Sekretaris Ikatan Mahasiswa Minang (IMAMI) UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta Tahun 2017-2018

6. Depertemen Humas Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Sumatera

Barat Yogyakarta Tahun 2019-2020

7. Koordinator Divisi Edukasi Gerakan Pemuda Melawan Korupsi (GPMK)

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2019-2020

8. Koordinator Riset dan Pengembangan DEMA FISHUM UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta 2018-2019

9. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Rakyat Merdeka Fakultas

Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2019-

2020.

RIWAYAT PRESTASI

1. Juara II Lomba Menulis Essay Pekan Hak Asasi Manusia Universitas

Negeri Yogyakarta – Tingkat Regional Yogyakarta-Jawa Tengah – 2016

2. Juara III Lomba Menulis Essay I Dekade Humaniora Park – Tingkat

Nasional – 2016

3. Juara III Lomba Menulis Essay Dies Natalies Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora – Tingkat Regional Yogyakarta-Jawa Tengah – 2017

4. Peserta Lomba Cerpen Komunitas Banyuwangi Berdaya – Tingkat Nasional

– 2016.