Download pptx - Minyak Nabati

Transcript
Page 1: Minyak Nabati

Group 4

Proudly present…

Page 2: Minyak Nabati

Aef Dwi KurniaSiti RohimahVera Marsella

Widi Liani

Page 3: Minyak Nabati

Industri Minyak Nabati

Minyak Kelapa Sawit

Page 4: Minyak Nabati

Minyak Nabati

Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian

tumbuhan.

Page 5: Minyak Nabati

Berdasarkan keperluannya minyak nabati dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu :

Keperluan

Konsumsi

Konsumsi & Keperluan Industri

Keperluan

Industri

Page 6: Minyak Nabati

Sumber Minyak Nabati

KELAPA

BIJI JARAK

ZAITUN

BIJI BUNGA MATAHARI

KACANG KEDELAI

KACANG TANAH

KELAPA SAWIT

Page 7: Minyak Nabati

Bahan Penolong

Asam Sulfat, Steam, Absorbent, Asam Asetat Glacial

Alkali karbonat, solvent NaOH

Karbon Aktif

Natrium Ethoxida atau natrium Methoxida

Proses Degumming

Proses Netralisasi

Proses Bleaching

Proses Interesterifikasi

Page 8: Minyak Nabati

Produksi Minyak Nabati Di Indonesia

• Bahan baku : kelapa atau kelapa sawit

• Perbedaan kandungan beberapa bahan baku minyak nabati

Nilai EkonomisKelapa sawit :

• - banyak di Indonesia• - kandungan : * sabut 35 -60 %• * biji sawit 6 – 13 %• - kandungan minyak : sabut 50 –

55 %

Kelapa :

- banyak terdapat di Indonesia- kandungan : * sabut 35%* batok 12 %* daging 28 %* air 25 %- kandungan minyak :* daging segar 35 – 50 % lemak* kopra 63 – 65 % lemak

Page 9: Minyak Nabati

Kelapa Sawit

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam,

ungu, hingga merah tergantung bibit yang

digunakan. Buah bergerombol dalam tandan

yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah.

Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.

Page 10: Minyak Nabati
Page 11: Minyak Nabati

Ciri-ciri fisiologi kelapa sawit

daun akar

bunga

batang

buah

Page 12: Minyak Nabati

MINYAK KELAPA

SAWIT Tahukah kawan bahwa kelapa sawit adalah

penyumbang minyak nabati terbesar didunia , yaitu

sekitar 2000-3000 kg/ha,manakala kelapa

hanya mencapai angka 700-1000 kg/ha

Page 13: Minyak Nabati

Kelebihan menggunakan Kelapa Sawit

- Produktivitas minyak per ha lebih tinggi.- Sosok tanaman cukup tangguh terutama jika terjadi perubahan musim.- Keragaman dalam kegunaan baik dibindang pangan ataupun nonpangan. Diantara minyak nabati sifat interchangeablenya cukup menonjol.- Mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.- Mengandung karoten (sumber provitamin A) yang berfungsi sebagai bahan obat anti kanker.

Page 14: Minyak Nabati

Kelebihan menggunakan Kelapa Sawit

- Mengandung tokoferol sebagai sumber vitamin E yang dapat melindungi kulit dari oksidasi.- Mengandung karoten daterofenol untuk bahan pengawet yang meningkatkan kemantapan minyak terhadap oksidasi (mencegah bau tengik).- Mengandung Oleokemikal seperti asam lemak, metill ester, lemak alcohol, asam amino, dan gliserol. Dapat digunakan sebagai bahan baku minyak makan (margarine, minyak goreng, butter, dan minyak untuk pembuatan kue-kue).

Page 15: Minyak Nabati

Hasil tanaman

Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa

sawit adalah buah

Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga

yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki

kandungan karoten tinggi.

Bagian daging buah

menghasilkan minyak

kelapa sawit mentah

yang diolah menjadi

bahan baku minyak

goreng dan berbagai

jenis turunannya.

Page 16: Minyak Nabati

Ketersediaan Lahan Produksi Kelapa Sawit

Gambar 1. Peta Wilayah Penyebaran

Page 17: Minyak Nabati
Page 18: Minyak Nabati

Manfaat dari Minyak Kelapa Sawit

Produk minyak makan Pembuatan

Lilin

Pembuatan sabun

Pembuatan

mentegaAnti oksidan

Obat anti kanker

Mengurangi

kerusakan sel tubuh

Page 19: Minyak Nabati

Proses Produksi Minyak Nabati

Minyak kasar

(minyak mentah = crude oil)

Perbaikan kualitas Rafinasi

InteresterifikasiFraksinasi

Page 20: Minyak Nabati

Cara memperoleh minyak kasar

1. Press hidrolik 2. Ekstraksi, dengan pelarut :

Hexan benzenetricholro ethylene

Page 21: Minyak Nabati

Rafinasi(proses pemurnian minyak sawit)

untuk menghilangkan kotoran dan bau yang tidak enak

Macam-macam proses :

Degumming

Deodorisasi Bleaching

Netralisasi

Page 22: Minyak Nabati

Degumming

Tujuan : untuk menghilangkan zat-zat terlarut/ koloid (resin gum, protein,

fosfatida dalam minyak)

Cara :

Dengan penambahan asam (H3PO4, H2SO4 dsb) untuk membentuk flok-flok zat

terlarut dan koagulasi koloid

Page 23: Minyak Nabati

Pada pabrik sederhana,

degumming dilakukan dengan

cara memanaskan CPO

hingga temperatur 90-130oC

dimana temperatur ini adalah

temperatur yang dibutuhkan

untuk berlangsungnya reaksi

CPO dengan asam fosfat.

Setelah itu, CPO dipompa ke

dalam mixer statis dengan

penambahan 0,35-0,45 kg/ton

CPO.

Pengadukan yang terus-menerus di dalam mixer bertujuan untuk menghilangkan gum. Proses ini akan mempermudah penghilangan gum pada proses penyaringan berikutnya sehingga ukuran deodorizer tidak terlalu besar.

Page 25: Minyak Nabati

Netralisasi

Tujuan : Untuk menghilangkan asam lemak bebas (FFA) yang dapat menimbulkan bau

tengik

Cara :• - dengan menambah soda kaustik (proses• penyabunan), juga untuk decolorisasi

• - dengan destilasi uap dapat mereduksi FFA• sampai tersisa 0,01 – 0,03 %

Page 26: Minyak Nabati

Netralisasi dengan menggunakan soda kaustik dapat dilakukan untuk minyak kelapa sawit yang mengandung 8 sampai 10% Asam lemak bebas. Proses netralisasi ini antara lain: prapemanasan minyak sawit mentah hingga

54-71oC, netralisasi dengan soda kaustik secukupnya, pemanasan hingga 82-88oC

untuk mengendapkan fasa sabun dan langsung disentrifugasi.

Page 27: Minyak Nabati

Bleaching

- Tujuan : untuk menghilangkan zat warna yang terlarut/terdispersi

- warna berasal bawaan bahan baku

a. Caratinoid (merah dan kuning)

b. Klorofil dan peptin (hijau)

Cara :

a. Absorbsi dengan norit atau tanah pemucat

b. Secara kimia dengan prinsip reaksi oksidasi

c. Hidrogenasi & pemanasan

Page 28: Minyak Nabati

Menurut Arumughan et al. (1985) kondisi optimal

pemucatan didapat dengan penambahan 3% bleaching earth yang mengandung karbon aktif dengan perbandingan 9:1 dan pemucatan pada temperatur

150oC dalam keadaan vakum 700 mmHg.

Menurut Iyung Pahan (2008), kondisi proses pemucatan optimal dapat dicapai pada

temperatur 100 – 130oC selama 30 menit dengan injeksi uap bertekanan rendah ke dalam bleacher untuk mengaduk

konsentrasi slurry. Setelah melewati proses bleaching, minyak sawit

disaring untuk menghilangkan bleaching

earth yang masih terbawa di dalamnya.

Page 29: Minyak Nabati

Deodorisasi

- Tujuan : untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak dikehendaki (0,001 – 0,1%),

yang berasal dari karbohidrat tak jenuh, FFA dengan MR rendah, atau senyawa-

senyawa aldehid dan keton

- cara : dengan destilasi uap

Page 30: Minyak Nabati

Sebelum masuk ke dalam alat deodorisasi,

minyak yang sudah dipucatkan dipanaskan

sampai 210-250oC. Alat deodorisasi beroperasi

dengan 4 cara, yaitu deaerasi minyak,

pemanasan minyak, pemberian uap ke dalam

minyak, dan pendinginan minyak. Di dalam

kolom, minyak dipanaskan sampai 240-280oC

dalam kondisi vakum. Manfaat pemberian uap

langsung menjamin pembuangan sisa-sisa

asam lemak bebas, aldehida, dan keton.

Page 31: Minyak Nabati

Fraksionasi

Tujuan : untuk memisahkan fraksi cair (minyak) dan fraksi padat (lemak)

Fraksi cair mengandung oleinpadat mengandung stearin

Cara :a. Tanpa pelarut (fraksionasi kering)b. Dengan pelarut (fraksionasi basah)c. Dengan larutan deterjen (sodium lauryl sulfat)

Page 32: Minyak Nabati

Cara-cara Fraksionasi

Fraksionasi tanpa

pelarut

Minyak dipanaskan

sampai 700 C kemudian

didinginkan dan suhu

dipertahankan pada

500 Cselama 24 jam

Fraksionasi dengan larutan deterjen* secara prinsip = fraksionasi kering, hanya ditambahkan deterjen untuk aksi pembasahan (wtting action)* waktu pendinginan lebih cepat dan hasil pemisahan lebih baik

Page 33: Minyak Nabati

Fraksionasi dengan pelarut

Cara : dengan ditambahkan pelarut

ke dalam minyak, kemudian diaduk

perlahan-lahan sampai diperoleh

fasa cair dan fasa padat

Bag atas : Fasa cair (campuran

antara olein & pelarut)

dipisahkan dengan destilasi

Bag bawah : fasa padat (stearin)

Page 38: Minyak Nabati
Page 39: Minyak Nabati
Page 40: Minyak Nabati
Page 41: Minyak Nabati

Pengolahan Kelapa Sawit

• Pengolahan tandan buah segar sampai diperoleh minyak sawit kasar (crude palm oil, CPO) dan inti sawit dilaksanakan melalui urutan proses sebagai berikut :

1. Pengangkutan buah ke pabrik 2. Perebusan buah (sterilisasi) 3. Pelepasan buah (stripping) dari tandan dan

pelumatan (digesting) 4. Pengeluaran minyak

Page 43: Minyak Nabati

Pengolahan Kelapa Sawit

B. Perebusan buah

i. Buah serta lorinya direbus dalam tempat rebusan dengan mengalirkan / menekankan uap panas selama 60 menit ke dalam tempat rebusan.

ii. Suhu uap yang digunakan adalah 125 0C dan tekanan dalam ruang sterilisasi 2,5 atmosfir.

Tujuan perebusan buah adalah : a) agar buah mudah lepas dari tandannya. b) untuk membunuh enzim penstimulir pembentukan asam lemak bebas. c) agar daging buah menjadi lunak. d) untuk memudahkan terlepasnya inti dari cangkangnya. e) untuk menambah kelembaban dalam daging buah sehingga minyak lebih mudah

dikeluarkan f) untuk mengkoagulasikan protein sehingga proses pemurnian minyak lebih mudah

Page 46: Minyak Nabati

Pengolahan Kelapa Sawit

E. Pemurnian dan penjernihan minyak. Minyak yang keluar dari mesin pengepres mengandung 45 % sampai 55 % air, lumpur dan bahan-bahan lainnya.

Page 49: Minyak Nabati

Pengolahan Crude Palm Oil (CPO)

Page 50: Minyak Nabati

Pengolahan Crude Palm Oil (CPO)

• Proses pemurnian meliputi : • 1. Pemurnian secara fisika : tanpa asam sulfat • 2. Pemurnian secara kimia : dengan asam

sulfat

Page 51: Minyak Nabati

Pengolahan Crude Palm Oil (CPO)

Proses pemurnian fisika dilakukan secara kontinu dan terdiri dari proses bleaching (pemucatan) dan proses deodorization (penghilangan bau).

Bagian bleaching terdiri atas degumming dan adsorptive cleaning with BE (Bleaching Earth).

• Bagian deodorization terdiri atas: • a. Deacidification • b. Deodorization • c. Dekomposisi termal dari karoten

Page 52: Minyak Nabati

Pengolahan Crude Palm Oil (CPO)

Proses fraksionasi merupakan proses untuk memisahkan minyak sawit ke dalam dua fraksi yaitu fraksi liquid yang disebut dengan olein dan fraksi padat yang dinamakan stearin

Page 53: Minyak Nabati
Page 54: Minyak Nabati

Pengolahan Kelapa Sawit

1.Pengankutan Kelapa Sawit

4. Pengeluaran Minyak

2.Pelepasan buah

3. Perebusan buah/Sterilisasi

Page 55: Minyak Nabati

Perebusa buah

Dilakukan pada sebuah tembat rebusanDialirkan uap panas t=60 menit T= 125◦C ± 2.5 atm

Page 56: Minyak Nabati

Pelepasa buahTandan buah hasil perebusan

Dirontok menggunakan mesin digester/mesin pelumat

Buah dipanasi dihasilkan ekstraks minyakTandan kosong

Incinerator untuk bahan bakar

CPO kotor

Proses penjernihan

CPO Bersih

Page 57: Minyak Nabati

Pemurnian dan PenjernihanMinyak 45%-

55%(minyak kasar)

Penyaringan dan pemurnian

deguming

bleaching

filtration

deodorization

Minyak 90% lumpur

Dilewatkan ke continous vaccum

drier,minyak berkadar air kurang

dari 0.1%

Page 58: Minyak Nabati

• Parameter-parameter yang Mempengaruhi Produksi Minyak Sawit

• 1. Bahan Baku CPO • 2. Temperatur • 3. Tekanan pada Sistem Vakum di Deodorizer

Page 59: Minyak Nabati

Limbah Industri Kelapa Sawit

Limbah yang dihasilkan :Limbah CairLimbah Padat

Page 60: Minyak Nabati

Limbah Padat

• tandan buah kosong untuk pupuk kompos • cangkang sawit sebagai alternatif bahan bakar

(alternative fuel oil) pada boiler dan power generation

Page 61: Minyak Nabati

Limbah Cair

Limbah Cair merupakan sisa dari proses pembuatan minyak sawit yang berbentuk cair digunakan sebagai alternatif pupuk

Page 62: Minyak Nabati
Page 63: Minyak Nabati
Page 64: Minyak Nabati
Page 65: Minyak Nabati
Page 66: Minyak Nabati
Page 67: Minyak Nabati
Page 68: Minyak Nabati
Page 69: Minyak Nabati
Page 70: Minyak Nabati
Page 71: Minyak Nabati
Page 72: Minyak Nabati
Page 73: Minyak Nabati
Page 74: Minyak Nabati
Page 75: Minyak Nabati
Page 76: Minyak Nabati
Page 77: Minyak Nabati
Page 78: Minyak Nabati
Page 79: Minyak Nabati
Page 80: Minyak Nabati

Recommended