BAB IIPENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1PENETAPAN PRIORITAS MASALAHMasalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas.Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup.Pada BAB I, telah dirumuskan masalah yang terdapat pada tiga dari tujuh program kesehatan dasar di PuskesmasKecamatanGambir. Karena keterbatasan sumber daya manusia, dana, dan waktu, maka dari semua masalah yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan.Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi:1. Menetapkan kriteria2. Memberikan bobot masalah3. Menentukan skoring tiap masalahBerdasarkan hasil analisis tiga program kesehatan dasar PuskesmasKecamatanGambiryang diangkat, maka didapatkan112masalah. Adapun masalah tersebut meliputi28masalah pada program KesehatanIbu dan Anak (KIA),18masalah pada program Gizi, dan66masalah pada program PengendalianPenyakit Menular (P2M).2.1.1Non -Scoring TechniqueBila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah teknik non skoring.Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut Nominal Group Technique (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu :1. Metode DelbecqMenetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.2. Metode DelphiYaitu masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.
2.1.2Scoring TechniqueBerbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring antara lain:1. Metode BryantTerdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi,yaitu: Prevalence :Besarnya masalah yang dihadapi Seriousness:Pengaruh buruk yang diakibatkan olehsuatu masalah dalammasyarakat dandilihat dari besarnya angka kesakitan danangka kematian akibat masalah kesehatantersebut Manageability : Kemampuan untuk mengelola danberkaitandengan sumberdaya Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat terhadapmasalah kesehatan tersebut
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
2. MetodeMCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif.Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari: Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan ataukematian Greetes member : Menimpa orang banyak, insiden/prevalensi Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup besar di luarkesehatan Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya dilakukan Policy : Kebijakan pemerintah daerah/nasional
C.Metode Matematik PAHODalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah: Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkenamasalah atau penyakit yangditunjukkandengan angka prevalens Severity : Besarnya kerugian yang timbul yangditunjukkan dengancase fatalityratemasing-masing penyakit Vulnerability : Sejauh mana ketersediaan teknologi atauobat yang efektif untukmengatasimasalah tersebut Community and political concern : Menunjukkan sejauh manamasalahtersebut menjadiconcernatau kegusaranmasyarakat dan para politisi Affordability :Menunjukkan ada tidaknya danayangTersediaParameter diletakan pada kolom dan masalah masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA karena metode ini menempatkan parameter pada kedudukan dengan berdasarkan bobot dan memberikan hasilfinal scoreyang objektif di manascoreyang diberikan pada tiap-tiap parameter ditambahkan, lebih sederhana dan mudah dalam penggunaannya.Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah tersebut diberikan nilai.
PENGGUNAAN METODE MCUAPada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan prioritasmasalah adalah :1. EmergencyEmergencymenunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalahCFR(Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya masalah K1, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka kematian ibu, dan lain sebagainya.2. Greetes memberKriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit,maka parameter yang digunakan adalahprevalence rate.Sedangkan untuk masalah lain, makagreetes memberditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.3. Expanding ScopeMenunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahanterhadap sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.4. FeasibilityKriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.5. PolicyBerhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakahkebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yangconcernterhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat yangconcernterhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaianuntuk dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima.- Bobot 5 : paling penting- Bobot 4 : sangat penting sekali- Bobot 3 : sangat penting- Bobot 2 : penting- Bobot 1 : cukup penting
2.1.1.1EmergencyMerupakan kriteria yang menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate),jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka parameter yang digunakan berupaProxyCFR adalah suatu angka yang digunakan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit. NilaiproxyCFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasiBerdasarkan masalah kesehatan dari tiga programkesehatan dasar yang kami evaluasi, berikut adalah nilai CFR(Case Fatality Rate)serta parameter lain untuk masalah yang tidak terkait penyakit :CFR DBD : 700 orang per 100.000 penderita DBDCFR TBC : 200 orang per 100.000 penderita TBCCFR ISPA : 100 orang per 100.000 penderita ISPACFR Diare : 1100 orang per 100.000 penderita DiareAngka Kematian Ibu: 226orang per 100.000 jumlah kelahiranhidupAngka Kematian Bayi:3500orang per 100.000 jumlah kelahiranhidupAngka Kematian Balita : 2600orang per 100.000 jumlahseluruhbalitaAngka Kematian Neonatus : 2000 orang per 100.000 jumlah seluruhneonatus(Sumber : data statistik indonesia)(Sumber :http :// idshvoogn.com-medicine-and-health)
Kemudian ditentukanscorebagi nilai di atas dengan skala sebagai berikut:
Tabel 2.1 PenentuanScoreEmergencyBerdasarkan Jenis Kegiatan
NoJenis KegiatanSkor
Angka Kematian Ibu (AKI)
1Cakupan deteksi dini resiko tinggi30
2Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan27
3Cakupan K1 ibu hamil23
4Cakupan K4 ibu hamil19
5DO K1-K4 ibu hamil15
6Cakupan pemberian Fe1 pada ibu hamil11
7Cakupan pemberian Fe3 pada ibu hamil7
8DO Fe1-Fe3 pada ibu hamil3
Angka Kematian Neonatus (AKN)
9Cakupan kunjungan neonatus30
10Cakupan imunisasi Hb024
11Cakupan imunisasi TT1 pada ibu hamil17
12Cakupan imunisasi TT2 pada ibu hamil10
13DO TT1-TT2 pada ibu hamil3
Angka Kematian Bayi (AKB)
14Cakupan imunisasi BCG30
15Cakupan imunisasi DPT-Hb I27
16Cakupan imunisasi Polio I24
17Cakupan imunisasi DPT-Hb II21
18Cakupan imunisasi Polio II18
19Cakupan imunisasi DPT-Hb III
15
NoJenis KegiatanSkor
20Cakupan imunisasi Polio III12
21Cakupan imunisasi Polio IV9
22Cakupan imunisasi campak6
23Cakupan pemberian vitamin A biru3
Angka Kematian Balita (AKABA)
24Gizi buruk pada balita30
25Cakupan efektivitas kegiatan (D/S)25
26Cakupan program pemantauan balita yang mendapat KMS (K/S)19
27Cakupan pemberian vitamin A merah14
28Cakupan program pemantauan balita yang mendapat KMS (N/S)8
29Cakupan kesinambungan status gizi (N/D)3
Case Fatality Rate TB
30CDR TB paru30
31Angka konversi TB paru16
32Angka kesembuhan TB paru3
Case Fatality Rate DBD
33Incidence Rate DBD30
34Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE)16
35Cakupan fogging focus dengan PE (+)3
Tabel 2.2 PenentuanScore EmergencyNoDaftar MasalahEmergency
IndikatorSkor
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1Cakupan deteksi dini resiko tinggi di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKI30
2Cakupan deteksi dini resiko tinggi di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKI30
3Cakupan deteksi dini resiko tinggi di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKI30
4Cakupan deteksi dini resiko tinggi di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKI30
5Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKI27
6Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKI27
7Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKI27
8Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKI27
9Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKI27
10Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKI27
11Cakupan K1 ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKI23
12Cakupan K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKI19
13Cakupan K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKI19
14Cakupan K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKI19
15Cakupan K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKI19
16Cakupan K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKI19
17Cakupan K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKI19
18DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKI15
19DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKI15
20DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKI15
21DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKI15
NoDaftar MasalahEmergency
IndikatorSkor
22DO KI-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKI15
23Cakupan kunjungan neonatus di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKN30
24Cakupan kunjungan neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKN30
25Cakupan kunjungan neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKN30
26Cakupan kunjungan neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKN30
27Cakupan kunjungan neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKN30
28Cakupan kunjungan neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKN30
Gizi
29Cakupan pemberian Fe1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKI11
30Cakupan pemberian Fe3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKI7
31Cakupan DO Fe1-Fe3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKI3
32Cakupan DO Fe1-Fe3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKI3
33Cakupan DO Fe1-Fe3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKI3
34Cakupan DO Fe1-Fe3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKI3
35Cakupan DO Fe1-Fe3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKI3
36Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi di wialayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB3
37Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB3
38Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi di wialayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB3
39Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi di wialayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB3
40Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi di wialayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB3
41Gizi buruk pada balita di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir
AKABA30
NoDaftar MasalahEmergency
IndikatorSkor
42Cakupan efektivitas (D/S) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKABA25
43Cakupan program pemantauan balita yang mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKABA19
44Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKABA14
45Cakupan program pemantauan yang mendapat KMS (N/S) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKABA8
46Cakupan kesinambungan satus gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKABA3
Pengendalian Penyakit Menular (P2M)
47Cakupan imunisasi TT-I ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKI17
48Cakupan imunisasi TT-II ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKI10
49DO TT 1-TT 2 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKI3
50Cakupan imunisasi Hb0 di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirAKN24
51Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKB30
52Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB30
53Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB30
54Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB30
55Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB30
56Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB30
57Cakupan imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKB27
58Cakupan imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB27
59Cakupan imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB27
60Cakupan imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB27
NoDaftar MasalahEmergency
IndikatorSkor
61Cakupan imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB27
62Cakupan imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB27
63Cakupan imunisasi Polio-I di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKB24
64Cakupan imunisasi Polio-I di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB24
65Cakupan imunisasi Polio-I di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB24
66Cakupan imunisasi Polio-I di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB24
67Cakupan imunisasi Polio-I di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB24
68Cakupan imunisasi Polio-I di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB24
69Cakupan imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKB21
70Cakupan imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB21
71Cakupan imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB21
72Cakupan imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB21
73Cakupan imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB21
74Cakupan imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB21
75Cakupan imunisasi Polio-II di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB18
76Cakupan imunisasi Polio-II di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB18
77Cakupan imunisasi Polio-II di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB18
78Cakupan imunisasi Polio-II di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB18
79Cakupan imunisasi Polio-II di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB18
80Cakupan imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir
AKB15
NoDaftar MasalahEmergency
IndikatorSkor
81Cakupan imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB15
82Cakupan imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB15
83Cakupan imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB15
84Cakupan imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB15
85Cakupan imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB15
86Cakupan imunisasi Polio-III di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKB12
87Cakupan imunisasi Polio-III di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB12
88Cakupan imunisasi Polio-III di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB12
89Cakupan imunisasi Polio-III di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB12
90Cakupan imunisasi Polio-III di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB12
91Cakupan imunisasi Polio-III di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB12
92Cakupan imunisasi Polio-IV di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKB9
93Cakupan imunisasi Polio-IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB9
94Cakupan imunisasi Polio-IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB9
95Cakupan imunisasi Polio-IV di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengAKB9
96Cakupan imunisasi Polio-IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB9
97Cakupan imunisasi Polio-IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB9
98Cakupan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirAKB6
99Cakupan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanAKB6
100Cakupan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon KelapaAKB6
101Cakupan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas Kelurahan Cideng
AKB6
NoDaftar MasalahEmergency
IndikatorSkor
102Cakupan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraAKB6
103Cakupan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri PuloAKB6
104CDR TB paru di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan GambirCFR TB30
105Angka konversi TB paru di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirCFR TB16
106Angka konversi TB paru di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo SelatanCFR TB16
107Angka konversi TB paru di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo UtaraCFR TB16
108Angka kesembuhan TB paru di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirCFR TB3
109Incidence RateDBD di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirCFR DBD30
110Cakupan penyelidikan epidemiologi (PE) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan GambirCFR DBD16
111Cakupanfogging focusdengan PE (+) di wilayah Puskesmas Kecamatan GambirCFR DBD3
112Cakupanfogging focusdengan PE (+) di wilayah Puskesmas Kelurahan CidengCFRDBD3
2.1.1.2GreetesMember
Untuk menentukan skor padagreetesmemberdigunakanRange,yangditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.
Tabel 2.3 PenentuanScore Greetes MemberScoreRange(%)ScoreRange(%)
10-1,991732-33,99
22-3,991834-35,99
34-5,991936-37,99
46-7,992038-39,99
58-9,992140-41,99
610-11,992242-43,99
712-13,992344-45,99
814-15,992446-47,99
916-17,992548-49,99
1018-19,992650-51,99
1120-21,992752-53,99
1222-23,992854-55,99
1324-25,992956-57,99
1426-27,993058-59,99
1528-29,993160-61,99
1630-31,993262-63,99
Keterangan:Untuk menentukanscorepadagreetes memberdigunakanrange.Rangedidapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikanscoredari satu sampai 32 dengan jarak tiaprangesebesarduaagar mendapatkan nilaigreetes memberyang bervariasi.
Tabel 2.4 PenentuanScore Greetes Member
NOProgram dan KegiatanCakupanTargetSelisihScore
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
1K1 ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir31 %47,5 %16,5 %9
2K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir43,8 %43, 5 %0,3 %1
3K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan36,4 %43,5 %7,1 %4
4K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa14,5 %43,5 %29 %15
5K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Cideng15,9 %43,5 %27,6 %14
6K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Utara15,8 %43,5 %27,7 %14
7K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Pulo33,9 %43,5 %9,6 %5
8DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir60 %10 %50 %26
9DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa28,5 %10 %18,5 %10
10DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Cideng33,3 %10 %23,3 %12
11DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Utara51,4 %10 %41,4 %21
12DO K1-K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Pulo22,6 %10 %12,6 %7
NOProgram dan KegiatanCakupanTargetSelisihScore
13Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir53,4 %42,5 %10,9 %6
14Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan28,8 %42,5 %13,7 %7
15Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon kelapa9,9 %42,5 %32,6 %17
16Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Cideng13,4 %42,5 %29,1 %15
17Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Utara19,9 %42,5 %22,6 %12
18Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Pulo34,6 %42,5 %7,9 %4
19Kunjungan Neonatus di wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir48,4 %42,5 %5,9 %3
20Kunjungan Neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan35, 8 %42,5 %6,7 %4
21Kunjungan Neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa10 %42,5 %32,5 %17
22Kunjungan Neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Cideng11,7 %42,5 %30,8 %16
23Kunjungan Neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Utara19 %42,5 %23,5 %12
24Kunjungan Neonatus di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Pulo26,4 %42,5 %16, 1 %9
25Deteksi dini resiko tinggi di wilayah Kecamatan Gambir4,1 %5 %0,9 %1
26Deteksi dini resiko tinggi di wilayah Kelurahan Kebon Kelapa2,9 %5 %2,1 %2
27Deteksi dini resiko tinggi di wilayah Kelurahan Cideng1,2 %5 %3,8 %2
28Deteksi dini resiko tinggi di wilayah Kelurahan Petojo Utara4,8 %5 %0,2 %1
GIZI
29K/S di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir99,7 %100%0,3 %1
30D/S di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir69,6 %90%20,4 %11
31N/D di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir46,8 %90%43,2 %27
32N/S di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir32,6 %90%57,4 %3
33Gizi buruk balita di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir0,9 %0%0,9 %1
34Cakupan pemberian vitamin A biru balita di wilayah Kelurahan Petojo Selatan69,2 %100%30,8 %16
35Cakupan pemberian vitamin A biru balita di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa73,6 %100 %26,4 %14
36Cakupan pemberian vitamin A biru balita di wilayah Puskesmas Kelurahan Cideng115,1 %100 %15,1 %8
37Cakupan pemberian vitamin A biru balita di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Utara70,4 %100 %29,6 %15
38Cakupan pemberian vitamin A biru balita di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Pulo105,2 %100 %5,2 %3
39Vitamin A merah pada balita di wilayah PuskesmasSe-Kecamatan Gambir91,6 %100 %8,4 %5
NOProgram dan KegiatanCakupanTargetSelisihScore
40Fe1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir27,9 %45 %17,1 %9
41Fe3pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir22,1 %42,5 %20,4 %11
42DO Fe1 - Fe3 pada ibu hamil di wilayah puskesmas Kecamatan Gambir47,4 % 10 %37,4 %19
43DO Fe1 - Fe3 pada ibu hamil diwilayah puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa28,9 % 10 %18,9 %10
44DO Fe1 - Fe3 pada ibu hamil di wilayah puskesmas Kelurahan Cideng73,3 % 10 %63,3 %32
45DO Fe1 - Fe3 pada ibu hamil di wilayah puskesmas Kelurahan Petojo Utara46,3 % 10 %36,3 %19
46DO Fe1 - Fe3 pada ibu hamil di wilayah puskesmas Kelurahan Duri Pulo17 % 10 %7 %4
Pengendalian Penyakit Menular (P2M)
47CDR TB Paru di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir37,6%70%32,4 %17
48Angka konversi TB Paru di wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir70,5%80%9,4 %5
49Angka konversi TB Paru di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan66,7%80%13,3 %7
50Angka konversi TB Paru di wilayah Puskesmas Kelurahan Petojo Utara66,7%80%13,3 %7
51Angka kesembuhan TB Paru di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir22,6%85%62,4 %32
52Incidence Rate DBD di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Gambir158,8% 125 Ha
NODAFTAR MASALAHJUMLAH PENDUDUKLINTAS SEKTORALLUAS WILAYAHJUMLAH