32
BAB I PENDAHULUAN Dalam upaya peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan, dibutuhkan suatu upaya perencanaan yang dapat menghasilkan rencana yang komprehensif dan holistik. Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang penting untuk dilakukan di masa yang akan datang guna menghadapi berbagai masalah dalam bidang kesehatan. Langkah-langkah perencanaan pada dasarnya sama dengan alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah analisis situasi, identifikasi masalah dan menetapkan prioritas, menetapkan tujuan, melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik, dan menyusun rencana operasional. Kegiatan untuk menentukan prioritas pada suatu masalah adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode-metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penentuan prioritas masalah ini dinilai oleh sebagian besar staf di bidang kesehatan sebagai inti proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini dapat dikatakan sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Setelah prioritas dari masalah telah ditetapkan, langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif menuju pelaksanaan. Komunitas 4 1

Makalah Prioritas masalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DFDDYFIU

Citation preview

Page 1: Makalah Prioritas masalah

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam upaya peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan,

dibutuhkan suatu upaya perencanaan yang dapat menghasilkan rencana yang

komprehensif dan holistik. Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang penting

untuk dilakukan di masa yang akan datang guna menghadapi berbagai masalah

dalam bidang kesehatan. Langkah-langkah perencanaan pada dasarnya sama dengan

alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan

adalah analisis situasi, identifikasi masalah dan menetapkan prioritas, menetapkan

tujuan, melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik, dan menyusun

rencana operasional.

Kegiatan untuk menentukan prioritas pada suatu masalah adalah suatu

proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode-metode

tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang

kurang penting. Penentuan prioritas masalah ini dinilai oleh sebagian besar staf di

bidang kesehatan sebagai inti proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik

ini dapat dikatakan sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam

penetapan prioritas. Setelah prioritas dari masalah telah ditetapkan, langkah

berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif menuju pelaksanaan.

Masalah akan timbul apabila terdapat kesenjangan (gap) di antara harapan

dan kenyataan. Oleh karena itu, perumusan masalah yang baik adalah suatu rumusan

yang jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dapat

dikemukakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Identifikasi dan prioritas

masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan yang harus

dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk di

dalamnya adalah masyarakat. Dengan demikian, masalah yang akan ditanggulangi

seyogyanya merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan

kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat

berperan aktif didalamnya. 

Penetapan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat

saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit untuk

dilakukan. Manajer kesehatan masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang

Komunitas 4 1

Page 2: Makalah Prioritas masalah

semakin menekan dengan sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk

menetapkan prioritas secara adil, masuk akal, dan mudah dihitung merupakan

perangkat manajemen yang penting.

Dari berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi, ada beberapa masalah

kesehatan yang sangat penting untuk diatasi. Munculnya sejumlah masalah dari

analisis permasalahan secara simultan, yang nampaknya mempunyai bobot

permasalahan yang sama, menghadapkan pengambil keputusan kepada pertanyaan,

masalah manakah yang memerlukan penanggulangan segera. Dalam menetapkan

prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yakni:

besarnya masalah yang terjadi, pertimbangan politik, persepsi masyarakat, bisa

tidaknya masalah tersebut diselesaikan.

Secara garis besar pemilihan prioritas masalah dapat dibagi menjadi dua yaitu

: Scoring Technique (Metode Penskoran) misal: metode Bryant, MCUA (Multiple

Criteria Utility Assesment Methode), metode USG, metode CARL, PAHO, metode

Hanlon dan metode teknik multi-voting sedangkan Non Scoring Technique misalnya:

metode Delbeque, metode Delphi, metode estimasi beban kerugian, metode NGT,

metode strategi Grids, dan metode analisis ABC. Oleh karena itu, dalam makalah ini

kami akan membahas mengenai teknik-teknik menentukan prioritas masalah

tersebut.

Komunitas 4 2

Page 3: Makalah Prioritas masalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Langkah-Langkah Sebelum Penentuan Prioritas Masalah

Masalah merupakan suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan

(expected) dan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya semua permasalahan

yang timbul harus dicari jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya,

dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan

sekaligus, untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah

merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang

harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara

kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup.

Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar manager sebagai inti proses

perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini, dapat dikatakan sebagai suatu

persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Sekali prioritas

ditetapkan, langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif

menuju pelaksanaan. Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan

banyak diperlukan bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis

berbagai rincian yang relevan. Hal ini merupakan bagian dari proses perencanaan

yang biasanya dikatakan paling naluriah. Namun, penetapan prioritas mungkin

dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat

eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas.

Keterampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah

menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang

sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang

berbeda pula. Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu

banyak pada satu dimensi. Seorang ahli epidemiologi cenderung untuk menilai

penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan

mortabiditas relatif dari masalah-masalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini

dipakai  secara berlebihan dalam versi pertama “Metode Amerika Latin” dalam

perencanaan kesehatan. Ilmuwan sosial, politikus, dan masyarakat umum

cenderung memandang penetapan prioritas sebagai suatu tanggapan atas perasaan

Komunitas 4 3

Page 4: Makalah Prioritas masalah

populer mengenai hal-hal yang penting. Bagi mereka pertimbangan-pertimbangan

yang penting adalah : Pertama, apa yang diinginkan masyarakat untuk dilakukan

dan yang kedua adalah program kesehatan yang dapat diterima. Para administrator

cenderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya dengan yang disebut

oleh metode perencanaan kesehatan Amerika Latin sebagai “kerawanan” masalah-

masalah kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada ketersediaan metode teknis

untuk mengendalikan penyakit-penyakit atau kondisi-kondisi yang memerlukan

perhatian.

Keterbatasan paling serius di Negara berkembang yang bahkan mungkin

seringkali lebih berat dari pada kerangka kerja administratif untuk menyediakan

pelayanan dan personil yang diperlukan. Para ekonom memberi penekanan khusus

pada biaya. Hal ini biasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang

akan dilakukan, ongkos-ongkos relatif berbagai program pengendalian harus

diseimbangkan. Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perencanaan

kesehatan umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat

secara maksimum dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada

sekelompok kecil masyarakat.

Perencanaan kesehatan harus mengembangkan keterampilan dalam semua

disiplin ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang

seimbang. Yang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang valid di

dalam informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian

ini. Tanpa mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan

khusus, si perencana pada akhirnya harus bersandar pada elemen-elemen

kebijaksanaan yang tak pasti berdasarkan pengalaman atau evaluasi rencana-

rencana sebelumnya dalam membuat keputusan akhir.

Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak

diperlukan bersama-sama dengan kecakapan  unik untuk mensintesis berbagai

rincian yang relevan. Namun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih

bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan

menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas. Keterampilan utama yang

diperlukan dalam penentuan prioritas adalah menyeimbangkan variabel-variabel

yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya

terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula sehingga mengurangi

Komunitas 4 4

Page 5: Makalah Prioritas masalah

terjadinya kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu

dimensi.         

Terdapat perbedaan dari cara penetepan prioritas pada seorang ahli

epidemiologi, administrator dan ahli hukum. Seorang ahli epidemiologi cenderung

untuk menilai penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan

mortalitas dan mortabiditas relatif dari masalah-masalah kesehatan tertentu.

Pendekatan ini dipakai  secara berlebihan dalam versi pertama “Metode Amerika

Latin” dalam perencanaan kesehatan. Para administrator cenderung mengkaji

prioritas terutama dalam hubungannya dengan yang disebut oleh metode

perencanaan kesehatan Amerika Latin sebagai “kerawanan” masalah-

masalah  kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada ketersediaan metode teknis

untuk mengendalikan penyakit-penyakit atau kondisi-kondisi yang memerlukan

perhatian. Sedangkan para ekonom memberi penekanan khusus pada biaya. Hal ini

biasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan.

Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perencanaan kesehatan

umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara

maksimum dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada

sekelompok kecil masyarakat.  

Agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang seimbang maka

perencanaan kesehatan harus mengembangkan keterampilan dalam semua disiplin

ilmu. Yang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang valid di dalam

informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini.

Perencana harus bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang tak pasti

berdasarkan pengalaman atau evaluasi rencana-rencana sebelumnya dalam

membuat keputusan akhir.   

 

B. Analisis Situasi

Dalam melakukan analisis situasi, kita akan dihadapkan dengan informasi

yang akan mencerminkan dari masalah-masalah yang berada di lapangan. Masalah

yang kerap terjadi di sini adalah orang terbiasa dengan informasi rutin untuk

pelaporan. Mereka biasa memahami maksud dari data selain berkaitan dengan

target kegiatan. Data terbiasa dipakai untuk mengukur hasil. Padahal data bisa

digunakan untuk memahami lebih jauh tentang apa yang tidak beres dengan

Komunitas 4 5

Page 6: Makalah Prioritas masalah

program. Data tentang proses dalam program itu tidak tersedia sehingga seorang

menjadi tumpul. Manajer kesehatan memasukkan informasi yang mereka miliki ke

dalam tabel. Jika tidak ada data, mereka diminta memasukkan indikator yang biasa

mencerminkan kegiatan atau hasil dari elemen program kesehatan. Yang penting

adalah Manager kesehatan bisa memilah-milah mana yang harus ia masukkan ke

dalam kolom status kesehatan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat.

Fasilitator menelaah semua data yang tersedia untuk menilai kegunaannya

dalam menganalisis dan menguraikan masalah kesehatan, termasuk menyangkut

kelengkapan dan relevansinya. Ia harus menjelaskan cara membuat analisis situasi

dan indikator-indikator yang dapat digunakan, dan meminta peserta mendiskusikan

data tambahan baik secara kualitatif dan kuantitatif untuk menyempurnakan

penetapan masalah.

Penggunaan tabel harus bisa memberikan informasi mengenai apakah

suatu daerah mempunyai masalah. Tabel dapat membantu kita mengidentifikasi

masalah-masalah dan menetapkan agenda. Tabel juga membantu kita membedakan

apakah masalah tersebut termasuk sektor kesehatan, atau bukan. Ada banyak cara

menyajikan informasi dalam bentuk tabel analisis situasi.

Tabel di bawah ini adalah contoh untuk membedakan indikator dua

daerah. Dalam tersebut terlihat jelas, untuk masing-masing kondisi, dicantumkan

indikator untuk tahun pada saat program dibuat dan keadaan yang ingin dicapat

pada beberapa tahun berikutnya. Tidak ada kepastian berapa tahun yang akan kita

gunakan untuk membuat target dari kegiatan kita. Ini sama sekali tergantung pada

siklus perencanaan. Jika kita bekerja untuk bupati yang berganti tiap 5 tahun, maka

barangkali lebih tepat kita mencantumkan jangka harapan 5 tahun. Tetapi dapat

pula terjadi dikaitkan dengan masa kerja kepala dinas atau apa saja yang membuat

kita ingin mengerjakan sesuatu karena ingin mencapai keadaan tertentu dalam

waktu tertentu.

C. Identifikasi Masalah

Suatu perencanaan pada dasarnya merupakan bentuk rancangan pemecahan

masalah. Oleh karena itu langkah selanjutnya dalam perencanaan kesehatan adalah

mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan. Sumber masalah kesehatan

masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain: laporan-laporan kegiatan

Komunitas 4 6

Page 7: Makalah Prioritas masalah

dari program-program kesehatan yang ada, surveilans epidemiologi atau

pemantauan penyebaran penyakit, survei kesehatan yang khusus diadakan untuk

memperoleh masukan perencanaan kesehatan, dan hasil kunjungan lapangan

supervisi. Dalam menemukan masalah kesehatan diperlukan ukuran-ukuran.

Ukuran-ukuran yang paling lazim dipakai adalah angka kematian (mortalitas) dan

angka kesakitan  (morbiditas). Masalah kesehatan harus diukur karena terbatasnya

sumber daya yang tersedia sehingga sumber daya yang ada betul-betul

dipergunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang penting dan memang bisa

diatasi.

Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah

kesehatan, yakni:

1. Pendekatan logis. Secara logis, identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan

mengukur mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit

yang ada dalam masyarakat.

2. Pendekatan Pragmatis. Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit

dan rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit/kecelakaan. Dengan demikian

ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya

masyarakat untuk memperoleh  pengobatan, misalnya jumlah orangyang datang

berobat ke suatu fasilitas kesehatan.

3. Pendekatan Politis. Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar

pendapat  orang-orang penting dalam suatu masyarakat.

Mengidentifikasi suatu masalah merupakan langkah pertama yang di

lakukan di dalam tahap analisis sistem. Masalah ini yang terkadang menyebabkan

sasaran dari sistem tidak dapat dicapai seperti apa yang diharapkan. Oleh karena itu

pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis

sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.

Tugas-tugas yang harus di lakukannya adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Mengidentifikasi penyebab masalah

3. Mengidentifikasi titik keputusan

4. Mengidentifikasi personil.

Komunitas 4 7

Page 8: Makalah Prioritas masalah

Untuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan,

diperlukan suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang

menyeluruh. Perencanaan kesehatan adalah kegiatan  yang perlu dilakukan di

masa yang akan datang, yang jelas tujuannya. 

Komunitas 4 8

Page 9: Makalah Prioritas masalah

PRIORITAS MASALAH

A. Langkah-Langkah Menentukan Prioritas Masalah

Penentuan terhadap masalah yang akan diteliti merupakan tahap yang

penting dalam melakukan penelitian, karena pada hakikatnya seluruh proses

penelitian yang dijalankan adalah untuk menjawab pertanyaan yang sudah

ditentukan sebelumnya. Menentukan masalah juga merupakan hal yang tidak

mudah karena tidak adanya panduan yang baku. Meskipun demikian, dengan

latihan dan kepekaan ilmiah, penentuan masalah utama yang harus segera diatasi

dapat dilakukan dengan tepat. 

Kriteria berikut ini akan mempermudah kita menemukan masalah:

1. Masalah sebaiknya merumuskan setidak-tidaknya hubungan antar dua variable

atau lebih

2. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda dan pada

umumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya.

3. Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode empiris, yaitu

dimungkinkan adanya pengumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan

untuk menjawab masalah yang sedang dikaji.

4. Masalah tidak boleh merepresentasikan masalah posisi moral dan etika. 

Dalam upaya menetapkan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus

dilakukan, yaitu:

1. Pengumpulan data

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan, perlu tersedia

data yang cukup. Untuk itu perlu dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu

dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan, perilaku,

keturunan, dan pelayanan kesehatan, termasuk keadaan geografis, keadaan

pemerintahan, kependudukan, pendidikan, , sosial budaya, pekerjaan, mata

pencaharian, dan keadaan kesehatan.

Komunitas 4 9

Page 10: Makalah Prioritas masalah

2. Pengolahan Data

Setelah data telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut harus

diolah, maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa

sehingga  jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut.

Teknik dalam melakukan pengolahan data yang dikenal ada tiga macam, yaitu

secara manual, elektrik, dan mekanik.

3. Penyajian Data

Data yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam penyajian data

yang lazim digunakan yaitu tekstual, tabulasi, dan grafik.

4. Pemilihan Prioritas Masalah

Hasil penyajian data akan memunculkan berbagai masalah. Tidak

semua masalah dapat diselesaikan. Karena itu diperlukan pemilihan prioritas

masalah, dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan.        

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang

dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk

menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang

penting. Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik, yakni

spesifik, jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan

kuantitatif, serta dirumuskan secara sistematis.

Dalam  menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan

yang harus diperhatikan, yakni :

1. Besarnya masalah yang terjadi

2. Pertimbangan politik

3. Persepsi masyarakat

4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.         

Komunitas 4 10

Page 11: Makalah Prioritas masalah

B. Penyusunan Prioritas Masalah

Masing-masing organisasi secara garis besar mempunyai pernyataan yang

jelas mengenai prioritas program yang diacu secara resmi dan diperbarui setiap

jangka waktu tertentu. Prioritas tersebut menjadi dasar pengambilan keputusan

yang juga dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya. Akan tetapi, dalam

kenyataannya banyak organisasi yang baru menyadari bahwa mereka tidak

memiliki prioritas yang jelas hingga organisasi tersebut mengalami masalah dan

krisis.

Penentuan prioritas merupakan proses mengidentifikasi aktivitas yang

paling penting dalam sebuah organisasi. Prioritas (priority setting) dikembangkan

sebagai dasar pembuatan keputusan. Penentuan prioritas perlu dikembangkan

dengan memahami sumber-sumber daya yang bermanfaat untuk mencapai hasil

(outcomes) dan pengaruh (impact) yang diharapkan. Ketersediaan dari sumber daya

dapat menjadi faktor utama dalam penentuan prioritas.

Prioritas masalah disusun berdasarkan tingkat kebutuhan dan disesuaikan

dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya, penyusunan

prioritas akan memperhatikan masalah-masalah dasar yang dihadapi maupun

faktor-faktor yang menghambat tercapainya suatu tujuan. Oleh karena itu,

pemahaman terhadap akar permasalahan yang dihadapi menjadi modal utama bagi

pengambil keputusan, khususnya yang terkait dengan masalah fundamental.

Efektifitas penentuan prioritas masalah berhubungan erat dengan proses

pengambilan keputusan. Dalam hal ini, pengambilan keputusan harus

mempertimbangkan tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi sebagai

langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat

diperoleh gambaran  tentang masalah kesehatan yang ada serta faktor-faktor yang

mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini.

Pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak

perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan

untuk merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah-

masalah tersebut. Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan

tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua

Komunitas 4 11

Page 12: Makalah Prioritas masalah

faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku,

kependudukan dan pelayanan kesehatan).

Beberapa poin berikut ini merupakan alasan mengapa penentuan prioritas

masalah dipandang penting:

a. Agar tetap fokus pada hal-hal yang berada pada prioritas utama atau menuntun

perencanaan dan proses update program.

b. Untuk mengawasi agar penggunaan sumber daya langka dapat lebih efektif.

c. Untuk membangun komunikasi mengenai proyek/aktivitas antar stakeholder.

d. Untuk menghubungkan antara kebijakan dan tujuan ekonomi sosial pemerintah.

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan

oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan

peringkat masalah kesehatan. Penentuan prioritas ini dilakukan karena disebabkan

oleh pertimbangan sumberdaya, yaitu:

1. Man atau sumber daya manusia

2. Money atau biaya

3. Material atau bahan

4. Methode atau metode/teknik.

5. Machine atau peralatan

6. Market atau pasar/konsumen atau pelanggan

7. Time atau waktu

Prioritas berfungsi untuk memudahkan pengambilan keputusan merupakan

suatu proses yang kompleks. Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan

yang sesuai untuk semua kebutuhan. Oleh karena itu, pihak yang bertanggung

jawab dan terlibat dalam penetapan prioritas perlu mengetahui beberapa pendekatan

utama dan kendala-kendala yang mungkin muncul dalam penetapan prioritas,

sekaligus bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut.

Komunitas 4 12

Page 13: Makalah Prioritas masalah

C. Macam-Macam Pendekatan Dalam Pemecahan Masalah

Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah

kesehatan, yakni :

1. Identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas,

morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam

masyarakat.

2. Pendekatan Pragmatis

Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang

ditimbulkan penyakit/kecelakaan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu

masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat untuk

memperoleh pengobatan, misalnya jumlah orangyang datang berobat ke suatu

fasilitas kesehatan.

3. Pendekatan Politis

Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar pendapat orang-

orang penting dalam suatu msyarakat (pemerintah atau tokoh-tokoh

masyarakat). 

Dalam menentukan prioritas, terdapat beberapa pertanyaan petunjuk

(guidance question) yang dapat digunakan, yaitu:

1. Apa prioritas utama berdasarkan pemikiran dan kebutuhan yang diidentifikasi

selama analisis situasi?

2. Apa yang kita ketahui mengenai prioritas-prioritas tersebut?

3. Apakah sumber daya tersedia dan dapat diakses untuk menjalankan prioritas

tersebut?

4. Apakah ada orang, kelompok, atau organisasi lain yang lebih mampu

melaksanakan prioritas tersebut?

5. Siapa yang sudah atau sedang terlibat dalam pekerjaan berkaitan dengan

prioritas tersebut?

6. Siapa partner yang potensial?

Komunitas 4 13

Page 14: Makalah Prioritas masalah

D. Menentukan bobot masalah

Menentukan bobot masalah adalah suatu proses pemberian nilai terhadap

kriteria yang telah dipilih. Tujuannya adalah agar dapat membandingkan antara satu

kriteria dengan kriteria lainya yang dilihat dari nilai bobot tersebut.

Langkah-langkah dalam menetapkan bobot masalah:

a. Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji dan dibahas secara rinci sehingga

kesahihannya (validitas) setiap kriteria diterima oleh semua anggota.

b. Masing-masing anggota menentukan, memberikan bobot terhadap kriteria yang

ada. Biasanya bobot yang diberikan berkisar antara 1-5 atau 1-10 apabila ingin

memperoleh variasi nilai yang cukup luas.

Kriteria yang sangat penting : Skor 5

Kriteria yang penting : Skor 4

Kriteria yang cukup penting : Skor 3

Kriteria yang kurang penting : Skor 2

Kriteria yang tidak penting : Skor 1

c. Bobot yang telah ditentukan pada masing-masing kriteria dijumlahkan untuk

mendapatkan nilai rata-ratanya sehingga didapatkan bobot sebenarnya.

d. Menetapkan skor permasalahan yang dihadapi atas dasar kriteria yang telah

ditentukan. Caranya dengan menjumlahkan skor dari setiap kriteria, sehingga

didapatkan skor total bagi setiap masalah yang ada. Dari total inilah diperoleh

urutan atau prioritas masalah kesehatan

E. Proses Penyusunan Prioritas yang Efektif

Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak

diperlukan bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis berbagai

rincian yang relevan. Hal ini merupakan bagian dari proses perencanaan yang

biasanya dikatakan paling naluriah. Namun, penetapan prioritas mungkin dapat

jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat

eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas. 

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah

menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang

sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang

Komunitas 4 14

Page 15: Makalah Prioritas masalah

berbeda pula. Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu

banyak pada satu dimensi. 

Perencanaan kesehatan harus mengembangkan ketrampilan dalam semua

disiplin ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang

seimbang. Yang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang valid di

dalam informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian

ini. Tanpa mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan

khusus, si perencana pada akhirnya harus bersandar pada elemen-elemen

kebijaksanaan yang tak pasti berdasarkan pengalaman atau evaluasi rencana-

rencana sebelumnya dalam membuat keputusan akhir. 

Karakter organisasi (struktur, budaya, dan sejarah) sangat berpengaruh

terhadap penyusunan prioritas. Selain itu, proses dokumentasi prioritas program

dan kondisi pada saat penyusunan prioritas juga akan mempengaruhi penyusunan

prioritas yang efektif.

F. Metode Penentuan Prioritas Masalah

Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting, setelah

masalah-masalah kesehatan teridentifikasi. Metode yang dapat dilakukan dalam

penentuan prioritas masalah dibedakan atas dua yaitu secara Scoring dan Non

Scoring. Kedua metode tersebut pelaksanaannya berbeda-beda. Pemilihan kedua

cara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia, yaitu :

1. Scoring Technique

Pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk

berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud

adalah :

Besarnya masalah atau prevalensi penyakit

Berat ringannya akibat yang ditimbulkan

Kenaikan prevalensi masalah (rate of increase)

Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut

(degree of unmeet need)

Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut

terselesaikan (social benefit)

Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah.

Komunitas 4 15

Page 16: Makalah Prioritas masalah

Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk

mengatasi masalah (resources availibilily)

Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical

feasibility)

Metode tersebut terbagi lagi menjadi beberapa cara sebagai berikut:

a. Metode mueke

Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format Mueke (1988) mempunyai kriteria penapisan, antara lain:

1) Sesuai dengan peran perawat komunitas

2) Jumlah yang beresiko

3) Besarnya resiko

4) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

5) Minat masyarakat

6) Kemungkinan untuk diatasi

7) Sesuai dengan program pemerintah

8) Sumber daya tempat

9) Sumber daya waktu

10) Sumber daya dana

11) Sumber daya peralatan

12) Sumber daya manusia

Komunitas 4 16

Page 17: Makalah Prioritas masalah

b. Metode scoring menurut Bailon dan Maglaya (1978)

Setelah data di analisis, kemungkinan perawat menemukan lebih dari satu masalah.

Mengingat keterbatasan kondisi dan sumber daya yang di miliki oleh kuluarga dan

perawat, maka masalah-masalah tersebut tidak dapat di tangani sekaligus. Oleh karena

itu, perawat kesehatan masyarakat dapat menyusun prioritas masalah kesehatan

keluarga. Menurut Bailon dan Maglaya (1978), prioritas masalah kesehatan keluarga

dengan menggunakan proses skoring sebagai berikut.

No Kriteria Skor Bobot

1 Sifat Masalah 1

- Tidak/kurang sehat

- Ancaman kesehatan

- Krisis atau keadaan sejahtera

3

2

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2

- Dengan mudah

- Hanya sebagian

- Tidak dapat

2

1

0

3 Potensi masalah untuk dicegah 1

- Tinggi

- Cukup

- rendah

3

2

1

4 Menonjolnya masalah 1

- masalah berat, harus segera ditangani

- ada masalah, tetapi perlu segera

ditangani

- masalah tidak dirasakan

2

1

0

Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan dengan cara berikut ini,

1. tentukan skor untuk setiap kriteria yang telah dibuat

Komunitas 4 17

Page 18: Makalah Prioritas masalah

2. selanjutnya skor dibagi dengan angka tertinggi yang dikaliakn dengan bobot

SkorAngka Tertinggi

x Bobot

3. jumlah skor untuk semua kriteria, skor tertinggi adalah 5, sama dengan seluruh

bobot

Empat kriteria yang dapat memengaruhi penentuan prioritas masalah :

1. Sifat masalah

Sifat masalah kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tidak atau kurang sehat

diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan tindakan

yang segera dan biasanya masalahnya di rasakan atau disadari oleh keluarga.

Krisis atau keadaan sejahtera diberikan bobot paling sedikit atau rendah karena

factor kebudayaan biasanya dapat memberikan dukungan bagi keluarga untuk

mengatasi masalahnya dengan baik.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada

tindakan ( intervensi ). Factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan

skor kemungkinan masalah dapat diperbaiki adalah :

a. Pengatahuan dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk

menangani masalah.

b. Sumber-sumber yang ada pada keluarga , baik dalam bentuk fisik, keuangan,

atau tenaga

c. Sumber-sumber dari keperawatan, misalhnya dalam bentuk pengetahuan ,

keterampilan, dan waktu

d. Sumber-sumber di masyarakat, misalnya dalam bentuk fasilitas kesehatan,

organisasi masyrakat, dan dukungan social masyarakat.

3. Potensi masalah bila dicegahakan

Komunitas 4 18

Page 19: Makalah Prioritas masalah

Menyangkut sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dapat dikurangi atau

docegah.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kriteria potensi

masalah bisa dicegah adalah sebagai berikut .

a. Kepelikan dari masalah

Berkaitan dengan beratnya penyakit dan masalah, prognosis penyakit atau

kemungkinan mengubah masalah. Umumnya makin berat masalah tersebut

makin sedikit kemungkinan untuk mengubah atau mencegah sehingga makin

kecil potensial masalah yang akan timbul.

b. Lamanya masalah

Hal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut. Biasanya

lamanya masalah mempunyai dukungan langsung dengan potensi masalah

bila dicegah.

c. Adanya kelompok resiko tinggi atau kelompok yang peka atau rawan

Adanya kelompok tersebut pada keluarga akan menambah potensi masalah

untuk bila dicegah

4. menonjolnya masalah

Merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah mengenai beratnya

masalah serta mendesaknya msalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan

dalam memberikan skor pada kriteria ini, perawat perlu menilai persepsi atau

bagaimana keluarga tersebut melihat masalah. Dalam hal ini, jika keluarga

menyadari masalah dan merasa perlu untuk mengangani segera, maka harus

diberi skor yang tinggi.

BAB III

Komunitas 4 19

Page 20: Makalah Prioritas masalah

KESIMPULAN

Analisis situasi, Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan salah

satu bagian dari proses perencanaan. Dalam analisis situasi, kita berurusan dengan

informasi yang mencerminkan masalah-masalah yang adalah di lapangan. Masalah yang

kerap terjadi di sini adalah orang terbiasa dengan informasi rutin untuk pelaporan.

Mereka biasa memahami maksud dari data selain berkaitan dengan target kegiatan. Data

terbiasa dipakai untuk mengukur hasil. Padahal data bisa digunakan untuk memahami

lebih jauh tentang apa yang tidak beres dengan program. Yang penting adalah Manager

kesehatan bisa memilah-milah mana yang harus ia masukkan ke dalam kolom status

kesehatan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat.

Dalam melakukan identifikasi masalah kesehatan, ada beberapa cara

pendekatan yang perlu diperhatikan sehingga masalah yang dikemukakan merupakan

masalah yang benar-benar penting dan memang harus segera diselesaikan. Selain itu

diperlukan ukuran-ukuran dan data untuk menemukan masalah kesehatan yang ada. 

Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting setelah masalah-

masalah kesehatan teridentifikasi. Penentuan prioritas masalah harus memperhatikan

beberapa faktor, antara lain : besarnya masalah, pertimbangan politik, persepsi

masyarakat dan bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya. Secara sederhana dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Scoring Technique (Metode Penskoran) misal:

metode USG, metode Hanlon, metode MCUA, metode CARL, PAHO, cara Bryant, cara

ekonometrik, dan Non Scoring Technique (NGT, Delphin Technique dan Delbech

Technique). Pemilihan kedua cara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia.

Pada metode Scoring Technique, pemilihan prioritas dilakukan dengan

memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan.

Parameter yg dimaksud adalah : besarnya masalah, berat ringannya akibat yang

ditimbulkan, kenaikan prevalensi masalah, keinginan masyarakat untuk menyelesaikan

masalah tersebut, keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut

terselesaikan, rasa prihatin masyarakat terhadap masalah, serta sumber daya yang

tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah.

Namun, bila tidak tersedia data yang lengkap maka metode yang digunakan

untuk menentukan prioritas masalah yang lazim digunakan hádala dengan metode Non

Komunitas 4 20

Page 21: Makalah Prioritas masalah

Scoring Technique (Delphin Technique dan Delbech Technique). Adapun kendala-

kendala dalam menentukan prioritas masalah seperti human, process, structural, dan

institutional problem harus dapat dikaji dan diatasi selama proses perencanaan agar

tercapai prioritas masalah yang benar-benar harus diatasi sesegera mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Komunitas 4 21

Page 22: Makalah Prioritas masalah

1. Pasinringi, Syahrir A. Perencanaan Pelayanan Kesehatan. 2002. Makassar. FKM Unhas. Available from : http://www.scribd.com/doc/2908460/ Perencanaan-Pelayanan-Kesehatan.

2. Nangi, Moh.Guntur. Problem Solving Kesehatan Masyarakat. 2010. Available from : Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. 1996. Jakarta

3. Reinke, William A. Perencanaan Kesehatan Untuk Meningkatkan Efektifitas Manajemen. 1994. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

4. DUTTWEILER, Michael W. 2004. Priority Setting Resources – Selected Background Information and Techniques. Cornell Cooperative Extension, Cornell University, New York. URL - Notoatmodjo, Soekidjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan ke-2. 2003. Jakarta : Rineka Cipta.

5. Maidin. 1998. Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan. Jakarta: Aksara

6. Vilnius, D. A Priority Rating System for Public Health Programs. September-October 1990, Vol. 105 No. 5

Komunitas 4 22