Download pdf - Makalah Pkn Bab 7

Transcript

AB7

Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Ridho-Nya sehingga kalian bisa menyelesaikan materi pada Bab 6 tentang Hak dan Kewajiban dalam Berdemokrasi. Semoga kalian mendapatkan nilai yang memuaskan pada ulangan harian Bab 6 sehingga kalian dapat menyelesaikan materi berikutnya dengan hasil yang memuaskan.Amatilah peta Indonesia berikut ini

Sebelum lebih jauh kita akan mendalami Bab 7, ada baiknya kalian amati dan simak gambar tersebut di atas. Coba kalian perhatikan gambar tersebut? Bagaimana usaha kita agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap utuh? Mengapa musyawarah mufakat dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lebih diutamakan? Silahkan kalian membuat beberapa pertanyaan yang dapat menyadarkan rakyat Indonesia agar menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dalam dan luar negeri.

Daerah atau provinsi mana yang pernah kalian kunjungi?Berapa jumlah pulau di Indonesia?Berapa jumlah bahasa di Indonesia?Mengapa kebudayaan setiap daerah di Indonesia berbeda-beda?Selain kebudayaan, apa saja yang berbeda?Kalian harus ingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri atas pulau-pulau yang dibatasi oleh laut dan selat. Sebagai sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari banyak etnis dan budaya, Indonesia menghadapi berbagai kemungkinan adanya perpecaan yang dapat menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, kesatuan bangsa. Untuk menyiasati hal tersebut, berbagai upaya tengah dilakukan. Salah satunya diterapkan dalam berbagai aspek, yakni diwajibkan kepada seluruh masyarakat untuk memupuk komitmen persatuan dalam keberagaman, seperti tidak menyinggung SARA, harus saling menghormati antaragama dan keyakinan, serta menghargai perbedaan budaya.Oleh karena itu, pada bab ini akan dibahas bagaimana pentingnya peran kalian sebagai generasi muda dalam upaya menjaga integrasi bangsa dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, akan muncul karakter bangsa yang tercermin lewat generasi muda yang mampu menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan, serta sikap saling toleransi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

A.Memupuk Komitmen Persatuan dalam KeberagamanPerhatikanlah semboyan Bangsa Indonesia berikut ini

Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa

Kalian tentunya akan bertanya tentang makna semboyan tersebut.1.Apa arti semboyan tersebut?2.Apa hubungan persatuan dan keberagaman?

3.Mengapa persatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia?4.Bagaimana menjaga komitmen persatuan?5.Apakah kalian tahu letak semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditempatkan dalam lembaga Negara kita?Coba perhatikan lambing Negara kita?Semboyan bangsa Indonesia tersebut tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain, yakni:1. Dasar Negara Pancasila2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan4. Lambang Negara Burung Garuda5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya6. Lagu-lagu perjuanganMasih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Dapatkah kalian menyebutkan yang lainnya? Diskusikan dengan teman kalian.1.2.3.4.5.Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut.1. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang.2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.4. Pembangunan berjalan lancar.

Tugas Mandiri

Carilah berita dimedia cetak,elektronikatau sumber laindengan jujur dan cermat tentang peristiwa yang dapat menimbulkan pecahnya persatuan bangsa Indonesia. Kemudian berikanlah komentar atau pendapatnya.Nama peristiwaPenyebab peristiwaPendapat kalian

Indonesia merupakan Negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain. Pernahkah kalian mendengar atau membaca peristiwa konflik antarsuku di Indonesia?atau konflik yang mengatasnamakan wilayah atau daerah?Jadikanlah peristiwa konflik tersebut sebagai pelajaran agar tidak terjadi kembali di masa yang akan datang. Konflik dapat mengakibatkan perpecahan dan akhirnya merugikan seluruh rakyat Indonesia.Tugas MandiriCoba kalian cari informasi di internet atau sumber lain tentang nama provinsi beserta, nama bahasanya, rumah adat dan tariannya. Kemudian, tuliskan dalam kolom berikut.

Tabel 7.1. Nama ProvinsiNoNama ProvinsiBahasa DaerahRumah adatTariannya

1.

2.

3.

4.

5.

Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam disetiap warga negara Indonesia. Namun, dalam kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, rasa atau antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan yang ada harusnya bisa menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat. Tetapi, masih banyaki permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih ada bentrokan yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan. Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.Jika bentrokan ini diakibatkan karena masalah berkaitan dengan hukum, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur dalam Pasal 28D Ayat (1) bahwa Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Dengan demikian, permaslahan dan bentrokan bisa dihindari dengan memberikan perlindungan secara penuh kepada setiap warga negara.Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu adanya toleransi yang tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali dan mencintai budaya lain dengan cara pengenalan budaya adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain.

Tugas MandiriDiskusikanlah bersama teman kalian tentang sikap yang harus dilakukan dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa. Apa akibatnya jika tidak dilakukan dan bagaimana cara membiasakannya. Tuliskan dalam kolom berikut.

Tabel 7.2 Sikap dan Komitmen PersatuanLingkunganSikap dan Perilaku yang MencerminkanKomitmen PersatuanAkibat dari Sikap Kurang menerapkanPersatuanCara Membina dan MembiasakanKomitmen Persatuan

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Masyarakat

4. Bangsadan Negaraa. .b. c. .a. ..b. .c. .a. .b. ..c. a. ..b. ..c. ..a. ..b. ..c. ..a. b. c. a. b. .c. a. b. ..c. ..a. ..b. .c. .a. ..b. c. a. b. .c. ..a. .b. c. .

Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila akan hanya menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman nasional.

B. Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal IkaAmatilah gambar berikut

Gambar bentrokan atau tawuran

Berdasarkan gambar tersebut1.Pernahkah kalian melihat kejadian seperti gambar tersebut di lingkungan sekitar?2.Mengapa sampai terjadi hal seperti itu?3.Apa penyebabnya?4.Apa akibat yang ditimbulkan jika hal ini dibiarkan?5.Bagaimana upaya penyelesaiannya agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi?1. Pengertian Integrasi NasionalIntegrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu Integrasi dan Nasional. Integrasi berasal dari bahasa Inggris,Integrateartinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.a. Secara PolitisIntegrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.b. Secara AntropologisIntegrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.2. Syarat IntegrasiMenurutWilliam F. OgburndanMayer Nimkoff, syarat keberhasilan suatu integrasi sebagai berikut.a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.b. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedomanc. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.Apakah kalian bisa membedakan mana yang hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik(good citizenship). Jangan sampai menyalahgunakan hak karena banyak sekali orang yang bisa seenaknya melakukan sesuatu hal yang bisa merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari kewajibannya sebagai warga negara.Perilaku inibisa dijadikan salah satu contoh perilaku yang bisa merugikanmasyarakat lainkhususnya bagi pemerintah. Pelanggaran akan hak orang akan menyebabkan disintegrasi sehingga orang tersebut tidak menjalankan kewajibannya.Tugas MandiriCoba kalian tuliskan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga integrasi nasional.Tabel 7.3. Hak dan KewajibanNo.LingkunganHakKewajiban

1.Keluarga

2.Sekolah

3.Masyarakat

Oleh karenaitu, diperlukan keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban.Hal iniagar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri.Misalnya, pertumbuhan pembanguanan infrastruktur (jalan dan jembatan) di satu daerah dengan daerah lainnya harus sama. Jika berbeda akan terjadi kecemburuan dan berakibat terganggunya integrasi nasional. Dengan demikian, sangat penting integrasi nasional bagi pembangunan bangsa dalam masyarakat yang berbeda-beda. Setiap warga masyarakat didaerah harus menyadari perbedaan etnik, suku, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya jangan dijadikan sebagai pemicu disintegrasi nasional. Oleh karena itu, kalian harus memahami hak, dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu kewajiban sebagai warga negara adalahmenjaga integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.Bagaimana cara menjaga integrasi tersebut?Kalian tentu pernah melihat di televisi atau membaca di media massa, anggota TNI yang ditempatkan diujung pulau untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Memang saat ini Indonesia tidak dalam keadaan atau suasana peperangan, tetapi negara menuntut kita sebagai warga negara untuk ikut sertamenjaga integrasi nasional.Tugas MandiriDiskusikan dengan teman kalian tentang beberapa sikap dan perilaku yang dapat menyebabkan disintegrasi nasional di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa.Tabel 7.4. Penyebab DisintegrasiLingkunganSikap dan Perilaku yang Menyebabkan Disintegrasi NasionalAkibat dari Sikap dan Perilaku TersebutAlternatif agar Tidak Terulang

Keluarga......

Sekolah..........

Masyarakat.........

Bangsa...........

Semuarakyat Indonesia harusmemiliki sikap untukmempersiapkan diri jika ada ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang mengganggu integrasi nasional.Kalian jugawajib ikut serta dalammenjaga integrasi nasionaldari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Oleh karena itu,kaliansebagai warga negara yang baik wajib menaati semua peraturan-peraturan yang berlaku.3. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasionala. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika3) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.4) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat nasionalisme dikalangan bangsa Indonesia.b. Faktor pendukung integrasi nasional1) Penggunaan bahasa Indonesia2) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam suatu bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia3) Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.4) Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.5) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang diderita.c. Faktor penghambat integrasi nasional1) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen2) Kurangnya toleransi antargolongan3) Kurangnya kesadaran dari masyarakat indonesia terhadap ancaman, gangguan dari luar4) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunanDalam upaya untuk mencapai integrasi nasional dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.1.Peran Pemerintaha.b.c.d.e.2.Partisipasi Masyarakata..b..c..d.e..C. Membangkitkan Kesadaran Warga Negara untukBela Negara1. Kesadaran Warga NegaraAmatilah gambar berikut

Gambar Upacara bendera di sekolah

1.Pernahkah kalian menjadi petugas upacara di sekolah?..2.Apa manfaat menjadi petugas upacara di sekolah?..3.Apa pendapat kalian jika ada teman kalian yang malas melaksanakan upacara?.4.Apakah teman kalian yang malas melaksanakan upacara tidak mempunyai kesadaran?..5.Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran?Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan kesadaran?Kesadaran adalah sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau buruk, benar atau salah, layak atau tidak layak, patut atau tidak patut dalam berkata dan berperilaku. Kesadaran warga Negara Indonesia saat ini masih perlu pembenahan. Salah satunya kesadaran dalam bela Negara. Memang Negara Indonesia tidak sedang dalam kondisi peperangan, tetapi kesadaran untuk bela Negara harus tetap ada dalam bentuk lain demi kemajuan bangsa.Tugas MandiriCoba kalian cari di Internet atau sumber lain mengenai contoh bentuk kesadaran warga negara untuk bela negara. Kemudian berikanlah pendapat atau komentar.

2.Pengertian Bela Negara Sebelum membahas lebih jauh mengenai bela Negara, sebaiknya kalian memahami terlebih dahulu pengertian bela negara. Menurut penjelasan Undang-Undang Republik IndonesiaNomor3Tahun 2002pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara,Upaya Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945,dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia,tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada bangsa dan negara.Bela negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara. Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban ikut serta dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan dengan undang-undang.Coba amati cerita fiktif berikut ini dengan teliti dan seksamaElan adalah seorang pelajar. Di sekolah Elan terkenal sebagai anak yang suka membuat masalah. Elan sering diingatkan oleh bapak atau ibu guru untuk tidak membuat masalah yang membuat orang lain terganggu di sekolah. Misalnya, meminta uang secara paksa, melakukan tawuran, dan mengganggu adik kelas yang sedang belajar. Bahkan Elan sudah membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut di hadapan Kepala sekolah dan orang tuanya. Namun, Elan tetap belum sadar akan sikap dan perbuatannya. Akhirnya, dengan terpaksa sekolah mengeluarkan Elan dari sekolah setelah beberapakali diperingatkan.

Berdasarkan cerita tersebut1.Apakah sikap dan perbuatan Elan menunjukkan sikap bela negara?jika tidak alasannya apa?2.Mengapa Elan tidak melakukan perbuatan yang menunjukkan sikap bela Negara?3.Bagaimana menyadarkan Elan untuk ikut bela negara?4.Tuliskan pendapat atau saran kalian agar Elan bisa berpartisipasi dalam usaha bela negara saat ini?5.Sebutkan contoh hak dan kewajiban Elan ikuti untuk menujukkan bela negara di sekolah Dengan demikian, terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara,serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Hal ini juga tercantum dalam Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor3 tahun 2002tentangPertahanan Negara Pasal 1 ayat 1, yaituPertahanan Keamanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan terhadap bangsa dan negara.Bangsa Indonesia cinta perdamaian,tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Dalam Alinea pertama PembukaanUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun1945 menyatakan,Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Penyelesaian pertikaian atau konflik antarbangsa pun harus diselesaikan melalui cara-cara damai. Bagi bangsa Indonesia, perang harus dihindari. Perang merupakan jalan terakhir dan dilakukan jika semua usaha-usaha dan penyelesaian secara damai tidak berhasil. Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik bebas aktif. Prinsip ini merupakan pelaksanaan dari bunyi alinea pertama PembukaanUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun1945.Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) pada Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan. Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan tersebut dapat datang dari luar negeri bahkan dalam negeri sekalipun. Adapun pengertian sederhana dari arti ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan sebagai berikut.1.Ancamanadalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis.Ancaman militeradalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari luar negeri. Beberapa macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :a.Dari luar negeri1)Agresi2)Pelanggaran wilayah oleh negara lain3)Spionase (mata-mata)4)Sabotase5)Aksi terror dari jaringan internasional.b.Dari dalam negeri1)pemberontakan bersenjata2)konflik horizontal3)aksiteror dari dalam negeri4)sabotase dari dalam negeri5)Aksi kekerasan yang berbau SARA6)Gerakan separatis pemisahan diri membuat Negara baru7)Pengrusakan lingkungan.Adapun ancaman non militer adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika di biarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.2.Tantanganadalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.3.Hambatanadalah Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.4.Gangguanadalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).Tugas Kelompok Diskusikanlah dengan teman kalian atau buatlah kelompok yang terdiri atas laki-laki dan perempuan berjumlah 5-7 orang. Carilah informasi atau data dari berbagai sumber, baik dimedia cetak atau elektronik (internet) tentang contoh kasus ancaman, terhadap negara Indonesia. Buatlah laporannya berbentuk makalah. Kemudian setelah selesai dibuat, dipresentasikan didepan kelas dalam kegiatan gelar kasus (show case).

3. Dasar Hukum Bela NegaraAda beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :a.Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.b.Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.c.Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor 1 Tahun 1988.d.Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.e.Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.f.AmandemenUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 30Ayat (1) dan (2): Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system pemerintahan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utana, dan rakyat sebagai komponen pendukung. Adapula pada Pasal 27 Ayat (3): Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara.g.Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor3Tahun 2002 tentang Pertahanan Negaraayat 1: Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara; ayat 2: Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:1)Pendidikan Kewarganegaraan2)Pelatihan dasar kemiliteran3)Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib4)Pengabdian sesuai dengan profesi.

D.Membangun Kesediaan WargaNegarauntuk Melakukan Bela NegaraBacalah berita berikut dengan saksamaPSSI Janjikan Beasiswa Untuk Garuda Muda

Gambar kemenangan PSSI U 19 AFF

Tempo,-Setelah mengukuhkan diri sebagai jawara Piala AFF U-19 2013 dengan mengalahkan tim Vietnam di laga final, tim garuda muda kebanjiran pujian. Permainan anak-anak asuhan Indra Sjafri, seolah menyihir para penggemar bola seantero Indonesia.Atas prestasinya yang membanggakan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjanjikan bonus beasiswa bagi para pemain garuda muda. Beasiswa diberikan sampai para pemain lulus sampai sarjana, kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin kepada Tempo, Ahad 22 September 2013. "Pokoknya semuanya tidak boleh putus sekolah. Menurut Djohar, PSSI kali ini memang sengaja tidak memberikan bonus atau tip berupa uang kepada para garuda muda. Sebab ia menilai hadiah berupa uang itu tak memiliki dampak positif bagi para pemain, terutama mereka yang masih berusia belia.Banyak kasus, kata Djohar, pemain akhirnya hanya mengejar bonus dalam setiap laganya. Apabila bonus yang dijanjikan jumlahnya sedikit, para pemain tidak akan bermain secara maksimal, tapi jika bonus yang dijanjikan banyak, sebaliknya mereka akan bermain dengan semangat. "Cara ini kan tidak bagus bagi tim," ujarnya.Selain itu, kata Djohar, bonus berupa uang hanya bisa dirasakan sesaat oleh para pemain. Berbeda dengan beasiswa yang diharapkan dapat memberikan masa depan yang lebih baik kepada para pemain. "Saya harapkan tahun ini mereka sudah kuliah semua," katanya.Sumber:http://www.tempo.co/read/news/2013/09/23/099515688/PSSI-Janjikan-Beasiswa-Untuk-Garuda-Muda

1.Bagaimana pendapat kalian dengan kemenangan Timnas U-19 atas Vietnam di Piala AFC 2013?2.Apa yang akan dilakukan jika salah satu pemain Timnas U-19 adalah kalian?3.Setujukah dengan pemberian beasiswa kepada para pemain?4.Apakah kemenangan ini menunjukkan sikap bela negara para pemain Timnas?alasannya5.Bagaimana mempertahankan jiwa dan semangat bela negara para pemain muda Timnas U-19 ini?Segala usaha untukmembela negara,mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,dan keselamatan bangsa merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara.Semua usaha tersebut dapat dilakukan disegala bidang, seperti dilakukan oleh para pemain Timnas U-19 yang melaksanakan kewajiban membela negara dalam bidang olahraga. Dapatkah kalian menyebutkan bidang yang lainnya selain bidang olahraga?Tugas MandiriDiskusikan dengan teman kalian mengenai sikap dan perbuatan yang kurang menunjukkan komitmen, kecintaan pada tanah air, tidak memiliki jiwa patriotisme, tidak mau rela berkorban, dan tidak perhatian terhadap pelaksanaan bela negara dalam bidang hukum, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.NoBidangSikap dan PerbuatannyaLangkah Penyelesaiannya

1.Hukum......

2.Ekonomi......

3.Pendidikan...

4.Sosial Budaya.......

5.Pertahanan Keamanan....

Dalam Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 2,ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara yang meliputi.a.Pendidikan KewarganegaraanBerdasarkan pasal 7 ayat 1 dan 2 Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.b.Pelatihan dasar kemiliteranSelain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.c.Pengabdian sebagai Tentara Nasional IndonesiaDalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.d.Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesiUpaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam Olimpiade Olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela negara.Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam,atau bencana lainnya.Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun1945. Bela negara bukan hanya lagi kewajiban dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.Demikian seluruh materi yang terdapat pada Bab 7. Jika masih ada yang dianggap kurang oleh kalian maka dapat mencari sumber yang lain. Semoga kalian bisa mendalaminya dan mempelajari kembali seluruh materi yang sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat pada Bab ini. Kerjakanlah Tes Uji Kompetensi sebagai ukuran kalian dalam memahami dan mendalami materi bab ini.

TUGAS KELOMPOKDiskusikanlah dengan teman kalian atau buatlah kelompok yang terdiri atas laki-laki dan perempuan berjumlah 5-7 orang Carilah berita atau kasus dengan cermat dan tanggung jawab di media cetak atau elektronik mencerminkan sikap dan perbuatan yang mengancam rasa kebhinneka Tunggal Ikaan. Bagaimana hubungan antara ancaman dengan lemahnya rasa kebhinneka Tunggal Ikaan?Buat laporan hasil diskusi kelompok dalam bentuk tertulis (makalah) tersebut. Kemudian, presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelasCatatan :Laporan hasil diskusi kelompok dan ditandatangani orang tua kalian!

REFLEKSI :Setelah mempelajari mengenai Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan, manfaat apa saja yang dapat Kalian dapatkan dari pembelajaran tersebut ?

RANGKUMAN1.Kata KunciKata Kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kebhinnekaan, integrasi, persatuan, bela negara,archipelago,dan kesadaran.2.Intisari MateriSetelah kalian mempelajari Bab 7 tentang Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan, dapat kita simpulkan antara laina.Setiap warga negara wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.b.Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis.Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.Hambatan adalah Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).c.Sikap-sikap yang harus dihindari agar perilaku toleransi tetap ada dan terjaga sehingga kehidupan beragama di masyarakat aman dan damai. Sikap tersebut adalah fanatik yang berlebihan, ekstremisme dan eksklusivisme.

UJI KOMPETENSI BAB7Jawablah soal-soal berikut !1.Jelaskan hakikat pembelaan terhadap negara!2.Jelaskan dan berikan contoh bentuk usaha pembelaan negara!3.Sebagai warga negara Indonesia, kita mendapat perlindungan dan jaminan hukum dari Negara. Sebutkan isi undang-undang yang memuat pernyataan tersebut!4.Berilah satu contoh ancaman berdimensi sosial budaya dalam kesatuan berbangsa dan bernegara yang terjadi di lingkungan sekitar Anda!5.Berilah satu kasus terkait pertahanan keamanan, lalu analisis oleh Anda kasus tersebut tergolong berdasarkan jenis, klasifikasi, dan dimensinya, sebelum diakhiri dengan solusi penyelesaian!

MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM KEBHINEKAAN

1.Bhineka Tunggal IkaBhinneka Tunggal Ikaadalahmotoatau semboyanIndonesia. Frasa ini berasal daribahasa Jawa Kunadan seringkali diterjemahkan dengan kalimat Berbeda-beda tetapi tetap satu.Diterjemahkan per patah kata, katabhinnekaberarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Katanekadalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Katatunggalberarti "satu". Kataikaberarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain, yakni:1)Dasar Negara Pancasila2)Undang Undang Dasar 19453)Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan4)Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan5)Lambang Negara Burung Garuda6)Lagu Kebangsaan Indonesia Raya7)Lagu-lagu perjuanganPada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam disetiap warga negara Indonesia. Namun, dalam kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, rasa atau antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan yang ada harusnya bisa menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat. Tetapi, masih banyaki permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih ada bentrokan yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan. Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.Jika bentrokan ini diakibatkan karena masalah berkaitan dengan hukum, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur dalam Pasal 28D Ayat (1) bahwa Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Dengan demikian, permaslahan dan bentrokan bisa dihindari dengan memberikan perlindungan secara penuh kepada setiap warga negara.Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu adanya toleransi yang tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali dan mencintai budaya lain dengan cara pengenalan budaya adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain.Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila akan hanya menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman nasional.

2.Integrasi NasionalA.Pengertian Integrasi NasionalIntegrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu Integrasi dan Nasional. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.1)Secara PolitisIntegrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.2)Secara AntropologisIntegrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

B.Syarat Integrasi1)Anggota angota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan kebutuhan satu dengan yang lainnya.2)Terciptanya kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma norma dan nilai nilaisocialyang dilestarikan dan dijadikan pedoman.3)Norma norma dan nilai nilaisocialdijadiakan aturan baku dalam melangsukan proses integrasisocial.

C.Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional1)Faktor faktorpendorong tercapainya integrasi nasionalAdanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negarayaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat nasionalisme dikalangan bangsa Indonesia.2)Faktor faktorpendukung tercapainya integrasi nasionalPenggunaan bahasa Indonesia.Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam suatu bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang diderita.3)Faktor faktorpenghambat tercapainya integrasi nasionalKurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.Kurangnya toleransi antargolongan.Kurangnya kesadaran dari masyarakat indonesia terhadap ancaman, gangguan dari luar.Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.Adanya paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.Dalam upaya untuk mencapai integrasi nasional dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.

3.Bela NegaraA.Pengertian Bela NegaraSebelum membahas lebih jauh mengenai bela Negara, sebaiknya kalian memahami terlebih dahulu pengertian bela negara. Menurut penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara, Upaya Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada bangsa dan negara.Bela negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara. Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban ikut serta dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan dengan undang-undang.Dengan demikian, terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Hal ini juga tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 1 ayat 1, yaitu Pertahanan Keamanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan terhadap bangsa dan negara.Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Dalam Alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Penyelesaian pertikaian atau konflik antarbangsa pun harus diselesaikan melalui cara-cara damai. Bagi bangsa Indonesia, perang harus dihindari. Perang merupakan jalan terakhir dan dilakukan jika semua usaha-usaha dan penyelesaian secara damai tidak berhasil. Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik bebas aktif. Prinsip ini merupakan pelaksanaan dari bunyi alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) padaNegara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan. Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan tersebut dapat datang dari luar negeri bahkan dalam negeri sekalipun. . Adapun pengertian sederhana dari arti ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan sebagai berikut:1)AncamanAncaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari luar negeri. Beberapa macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :Dari luar negeriAgresiPelanggaran wilayah oleh negara lainSpionase (mata-mata)SabotaseAksi terror dari jaringan internasional.Dari Dalam Negeripemberontakan bersenjatakonflik horizontalaksiteror dari dalam negerisabotase dari dalam negeriAksi kekerasan yang berbau SARAGerakan separatis pemisahan diri membuat Negara baruPengrusakan lingkungan.Ancaman Non MiliterAdapun ancaman non militer adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika di biarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.2)TantanganTantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.3)HambatanHambatan adalah Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.4)GangguanGangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).

B.Dasar Hukum Bela NegaraAda beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :1)Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.2)Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.3)Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.4)Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.5)Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.6)Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2): Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system pemerintahan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utana, dan rakyat sebagai komponen pendukung. Adapula pada Pasal 27 Ayat (3): Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara.7)Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara ayat 1: Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara; ayat 2: Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:Pendidikan KewarganegaraanPelatihan dasar kemiliteranPengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atauDalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara yang meliputi.Pendidikan KewarganegaraanBerdasarkan pasal 7 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.Pelatihan dasar kemiliteranSelain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut harus Amengikuti latihan dasar kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.Pengabdian sebagai Tentara Nasional IndonesiaDalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesiUpaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam Olimpiade Olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela negara.Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bela negara bukan hanya lagi kewajiban dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.wajibC.Unsur Dasar Bela Negara1)Cinta Tanah Air2)Kesadaran Berbangsa & bernegara3)Yakin akanPancasilasebagaiideologiNegara4)Rela berkorban untuk bangsa & Negara5)Memiliki kemampuan awalbela negara

D.Contoh-Contoh Bela Negara:1)Melestarikan budaya2)Belajar dengan rajin bagi para pelajar3)Taat akan hukum dan aturan-aturan Negara4)Mencintai produk-produk dalam negeri

http://pknabita.blogspot.co.id/2015/03/bab-7-merajut-kebersamaan-dalam_7.htmlhttp://rovisolihati.blogspot.co.id/2015/05/merajut-kebersamaan-dalam-kebhinekaan.html

Merajut Kebersamaan dalam KebhinnekaanBangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan energi hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat. Kolaborasi positif orang buta dan orang lumpuh dapat meningkatkan produktivitasnya belasan kali lipat.Dalam konteks membangun masyarakat multikultural, selain berperan meningkatkan mutu bangsa agar dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain, pendidikan juga berperan memberi perekat antara berbagai perbedaan di antara komunitas kultural atau kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda-beda agar lebih meningkat komitmennya dalam berbangsa dan bernegara. Pengalaman bangsa Indonesia dalam membina kebangsaan genap lah satu abad, sejak tanggal 20 Mei 1908, yang kemudian dikokohkan melalui Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 serta dilengkapi dengan kewujudan Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.Tentunya, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat sekarang ini telah banyak pengalaman yang diperoleh bangsa ini tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pedoman acuan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara itu adalah nilai-nilai dan norma-norma yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai sumber dan disain bagi terbentuknya kebudayaan nasional. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri lagi dalam realitasnya yang dihadapi bangsa ini, sebut saja selama lima tahun terakhir telah terjadi krisis sosial yang tiada henti.Khalayak sering menyebutnya keadaan seperti itu sebagai krisis multi-dimensial yang disebabkan oleh benteng terakhir masyarakat, yakni pendidikan nasional cenderung tidak menjalankan fungsi sosial budayanya dalam memberikan pencerahan. Dalam tataran itu, seolah-olah acuan kehidupan bernegara (governance) dan kerukunan sosial (social harmony) menjadi tidak menentu dan acapkali menumbuhkan ketidakpatuhan sosial (social disobedience). Yang kadangkalanya lagi, dari realitas seperti itu, berawal tindakan-tindakan anarkis, pelanggaran-pelanggaran moral, dan tentunya pula tidak terkecuali pelanggaran hukum serta meningkatnya kriminalitas.

1.Pengertian Persatuan dan KesatuanA. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa-Persatuan / Kesatuan:Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung artibersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.- Indonesia: Mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau dari segi geografis dan dari segi bangsa.Dari segi geografis:Indonesia berarti bagian bumi yang membentang dari 95 sampai 141 Bujur Timur dan 6 Lintang Utara sampai 11o Lintang Selatan atau wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.Indonesia dalam arti luasadalah seluruh rakyat yang merasa senasib dan sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu.Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesiaberarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

B. Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam.Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainyaTahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut:1.Perasaan senasib.2.Kebangkitan Nasional3.Sumpah Pemuda4.Proklamasi Kemerdekaan

C. Prisip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan BangsaHal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia apabila dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami lalu kita amalkan. 1. Prinsip Bhineka Tunggal IkaPrinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

2. Prinsip Nasionalisme IndonesiaKita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3.Prinsip Kebebasan yang BertanggungjawabManusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa. 4. Prinsip Wawasan NusantaraDengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita ReformasiDengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur

D. Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan KesatuanPengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan antara lain :1.Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia. Pepatah mengatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Oleh karena itu yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:2.meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah; meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan3.pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;4.memberikan otonomi daerah;5.memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hokum6.perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan7.memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi.8.Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.9.Mengembangkan semangat kekeluargaan.Yang perlu kita lakukan setiap hari usahakan atau budayakan saling bertegur sapa.10.Menghindari penonjolan sara/perbedaan. Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama serta adat-istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, maka kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu yang harus kita hindari antara lain:1.Egoisme2.Ekstrimisme3.Sukuisme4.Profinsialisme5.acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan6.fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya

E. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan BangsaSuatu negara perlu memiliki landasan hukum, sebab dengan landasan yang dimiliki oleh suatu negara, maka negara akan menjadi lebih kokoh atau kuat dan tidak terombang-ambing oleh kekuatan luar manapun (dipengaruhi oleh negara lain). Diibaratkan jika Anda ingin membangun rumah, maka yang utama (dasar) dibangun lebih dahulu adalah pondasinya. Dengan dasar pondasi yang kuat bangunan dengan bentuk apapun pasti akan kuat, tidak goyang diterpa badai. Bagaimana Anda mengerti kan?Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa antara lain:a.Landasan Ideal, adalah Pancasila yaitu sila 3 Persatuan Indonesia.terdiri dari 7 butir pengamalan pancasila yaitu :1.Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.2.Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.3.Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.4.Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.5.Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.6.Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.7.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.b. Landasan Konstitusional, adalah UUD 1945 yang terdiri dari:1.Pembukaan aline IV: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada persatuan Indonesia.2.Dalam pasal-pasal UUD 1945:opasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.opasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-undang.Untuk penjelasan uraian landasan operasional yang tercantum dalam GBHN, mari renungkan sejenak dan perlu juga Anda pahami bahwa sejarah mencatat beberapa peristiwa penting yang merupakan ujian bagi bangsa kita dalam memupuk persatuan dan kesatuan. Peristiwa sejarah itu antara lain:1.Pada kurun waktu 1945 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang oleh peristiwa pemberontakan PKI (1948).2.Pada kurun waktu 1950 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak terganggu oleh beberapa akibat sampingan dari praktek demokrasi liberal.3.Di ujung kurun 1959 1965 terjadi peristiwa yang merupakan ujian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yaitu peristiwa meletusnya G30S/PKI.Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut kita dapat mengambil suatu hikmah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Dan dewasa ini, bahaya adanya perpecahan dikatakan dalam GBHN.

F. Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Serta Moraliras Modal Utama Kemajuan Bangsa Dan KokohBencana, konflik, korupsi dan perseteruan terorisme yang sering ditonton sekarang ini di Media, sebagai rakyat jelata saya hanya melongok dan melongok kondisi bangsa yang semakin terpuruk dan memprihatinkan. Disamping banyak disaksikannya anak-anak terlantar dan jerit masyarakat dengan mahalnya bahan pokok. Kalau kita runtut kembali sejarah fenomenal bangsa Indonesia yang menyisakan detak takjub dan kebanggaan terhadap para pahlawan yang berjuang mati-matian. Dalam upaya mengisi kemerdekaan, berbagai macam cara ditempuh oleh bangsa Indonesia untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, seperti telah dicita-citakan dan tercantum dalam Pancasila dan pembukaan Undang-undang dasar 1945.Indonesia merupakan Negara majemuk. Kemajemukan tersebut, disatu sisi menjadi suatu potensi kemungkinan terjadinya konflik, disisi lain bisa menjadi unsur perekat dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa.Masalah persatuan dan kesatuan bangsa menjadi masalah utama negara untuk mencapai kemajuan dan tujuan bangsa Indonesia. Upaya itu telah ditempuh oleh bangsa Indonesia sejak masa pergerakan nasional, karena pada masa itu persatuan dan kesatuan bangsa sangat diperlukan dan menjadi modal utama dalam menghadapi kekuasaan kolonial ( penjajahan ).Sebelum merdeka, bangsa Indonesia punya luka besar yang menganga dan parah. Ketika merdeka, sepintas lalu seolah-olah kita punya kesempatan untuk mengobati luka dan mengolah lahan bumi pertiwi secara berdaulat. Tapi lagi lagi kekuasaan orde lama, tak terlalu bisa kita sebut sebagi kekuatan penyelamat. Tumbang Orde lama, tumbuh orde baru. Lagi-lagi negeri ini menyambutnya dengan penuh harapan. Tapi rupanya, selama 32 tahun negeri ini diolah semaunya, seolah-olah lahan milik pribadi dan bukan milik bersama. Dan setelah rezim tumbang, yang tersisa kini hanya kubang yang besar,Hutangnya sampai beranak cucu. Baru 10 tahun, semangat kebaikan mendapat tempat dan kesempatan. Reformasi. gerakan Islam tumbuh dengan berbagai wadah dan wajahnya. Ada yang berbentuk partai, ada pula yang merintis gerakan, tak kurang jumlahnya yang mengambil metode organisasi kemasyarakatan. Mereka bekerja membangun negeri mengolah lahan dengan semangat kebaikan. Baru 10 tahun, sejak 1998. Itupun dilalui dengan segala macam rintangan yang tak pernah ringan. Ada gerakan kebebasan, ada geliat globalisasi dan ada arus besar pemikiran yang membahayakan.Baru 10 tahun, Tanahnya belum lagi subur. Kita masih harus menata lagi irigasi dan pematang. Kita harus menyiangi lahan siang dan malam. Memupuknya, menanam benih unggulan dan menjaganya dari wereng dan hama lainnya yang siap mengancam.Tapi sungguh Ironis, ditengah proses berat sedemikian rupa, ternyata ada saudara kita yang merasa sudah tiba saatnya memetik buah. Bahkan lebih menyeramkan lagi, sebagian dari mereka ada yang menganggap, sudah tiba masanya panen raya.Dengan segala dalil, mereka membangun dalih agar mereka mendapatkan pembenaran untuk menikmati usaha yang sedang dilakukan. Kata-kata memukau diumbar obral. Ada yang bilang strategi, juga ada yang menyebutnya diplomasi. Bahkan tak sedikit yang mengatakan, bahwa Idealisme dan pragmatisme adalah satu kesatuan yang harus selalu berdampingan.

G. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaPadahal salah satu misi utama kedatangan Islam di muka bumi ini adalah menyebarluaskan rasa kasih sayang, kerukunan, kedamaian , persatuan dan kesatuan. Tak hanya antar-sesama manusia, tetapi juga pada makhluk-makhluk Allah lainnya, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, air, bumi, hutan, dan lain sebagainya. Karena itu sulit dipahami jika manusia yang satu dengan yang lainnya tidak berusaha mewujudkan perdamaian. Misi perdamaian Islam juga tercermin dalam kata Islam itu sendiri yang berarti selamat, sejahtera, aman, dan damai.Tetapi menyatakan Islam berartisalam[damai] saja tak cukup. Setiap individu Muslim harus membuktikan tak hanya dengan perkataan, tetapi lebih penting lagi dengan amal perbuatan, bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah cinta damai dan betul-betul mengorientasikan diri menuju keDar al-Salamdengan cara damai pula. Menegakkanamar maruf nahyi munkarmerupakan perintah Islam; tetapinahyi munkarharus dilakukan dengan cara-caramaruf, yakni cara-cara yang baik, damai, persuasif, hikmah, kebijaksanaan dan pengajaran yang baik; bukan dengan cara yang justru mengandung kemungkaran, seperti pemaksaan, kekerasan, apalagi terorisme.Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif. Untuk dapat memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat sepuluh hal yang perlu dilakukan:1.berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;2.bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja;3.bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah;4.selalu membuat perencanaan;5.memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;6.menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain;7.rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;8.menjunjung tinggi keadilan dan berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi

H.MultikulturalismeMultikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara.

Multikulturalisme berasal dari dua kata; multi (banyak/beragam) dan cultural (budaya atau kebudayaan), yang secara etimologi berarti keberagaman budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit, melainkan mesti dipahami sebagai semua dialektika manusia terhadap kehidupannya. Dialektika ini akan melahirkan banyak wajah, seperti sejarah, pemikiran, budaya verbal, bahasa dan lain-lain.

Kosep tentang mutikulturalisme, sebagaimana konsep ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang tidak bebas nilai (value free), tidak luput dari pengayaan maupun penyesuaian ketika dikaji untuk diterapkan. Demikian pula ketika konsep ini masuk ke Indonesia, yang dikenal dengan sosok keberagamannya. Muncul konsep multikulturalisme yang dikaitkan dengan agama, yakni multikulturalisme religius yang menekankan tidak terpisahnya agama dari negara, tidak mentolerir adanya paham, budaya, dan orang-orang yang atheis (Harahap, 2008). Dalam konteks ini, multukulturalisme dipandangnya sebagai pengayaan terhadap konsep kerukunan umat beragama yang dikembangkan secara nasional.

Istilah multikulturalisme sebenarnya belum lama menjadi objek pembicaraan dalam berbagai kalangan, namun dengan cepat berkembang sebagai objek perdebatan yang menarik untuk dikaji dan didiskusikan. Dikatakan menarik karena memperdebatkan keragaman etnis dan budaya, serta penerimaan kaum imigran di suatu negara, pada awalnya hanya dikenal dengan istilah puralisme yang mengacu pada keragaman etnis dan budaya dalam suatu daerah atau negara. Baru pada sekitar pertengahan abad ke-20, mulai berkembang istilah multikulturalisme. Istilah ini, setidaknya memiliki tiga unsur, yaitu: budaya, keragaman budaya dan cara khusus untuk mengantisipasi keanekaragaman budaya tersebut. Secara umum, masyarakat modern terdiri dari berbagai kelompok manusia yang memiliki status budaya dan politik yang sama. Selanjutnya, demi kesetaraan masa kini, pengakuan adanya pluralisme kultural menjadi suatu tuntutan dari konsep keadilan sosial (Okke KS Zaimar, 2007: 6).Ketika Multikulturalisme Menjadi Sebuah MasalahAkhir-akhir ini, intensitas dan ekstensitas konflik sosial di tengah-tengah masyarakat terasa kian meningkat. Terutama konflik sosial yang bersifat horisontal, yakni konflik yang berkembang di antara anggota masyarakat, meskipun tidak menutup kemungkinan timbulnya konflik berdimensi vertikal, yakni antara masyarakat dan negara.Konflik sosial dalam masyarakat merupakan proses interaksi yang alamiyah. Karena masyarakat tidak selamanya bebas konflik. Hanya saja, persoalannya menjadi lain jika konflik sosial yang berkembang dalam masyarakat tidak lagi menjadi sesuatu yang positif, tetapi berubah menjadi destruktif bahkan anarkis.Perkembangan terakhir menunjukkan pada kita, sejumlah konflik sosial dalam masyarakat telah berubah menjadi destruktif bahkan cenderung anarkhis. Kasus Ambon, Poso, Maluku, GAM di Aceh, dan berbagai kasus yang menyulut kepada konflik yang lebih besar dan berbahaya. Konflik sosial berbau SARA (agama) ini tidak dianggap remeh dan harus segera diatasi secara memadai dan proporsional agar tidak menciptakan disintergrasi nasional. Banyak hal yang patut direnungkan dan dicermati dengan fenomena konflik sosial tersebut. Apakah fenomena konflik sosial ini merupakan peristiwa yang bersifat insidental dengan motif tertentu dan kepentingan sesaat, ataukah justru merpakn budaya dalam masyarakat yang bersifat laten. Realitas empiris ini juga menunjukkan kepada kita bahwa masih ada problem yang mendasar yang belum terselesaikan. Menyangkut penghayatan kita terhadap agama sebagai kumpulan doktrin di satu pihak dan sikap keagamaan yang mewujud dalam prilaku kebudayaan di pihak lain.Kemajemukan masyarakat lokal seperti itu bukan saja bersifat horisontal (perbedaan etnik, agama dan sebagainya), tetapi juga sering berkecenderungan vertikal, yaitu terpolarisasinya status dan kelas sosial berdasar kekayaan dan jabatan atau pekerjaan yang diraihnya. Dalam hal yang pertama, perkembangan ekonomi pasar membuat beberapa kelompok masyarakat tertentu, khususnya dari etnik tertentu yang memiliki tradisi dagang, naik peringkatnya menjadi kelompok masyarakat yang menimbulkan kecemburuan sosial masyarakat setempat yang mandeg perkembangannya. Dalam hal kedua, kelompok masyarakat etnis dan agama tertentu, yang semula berada di luar mainstream, yaitu berada di pinggiran, mulai menembus masuk ke tengah mainstream. Hal ini dapat menimbulkan gesekan primordialistik, apalagi bila ditunggangi kepentingan politik dan ekonomi tertentu seperti terjadi di Ambon, Poso, Aceh dan lainnya

I.Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Dalam MultikulturalismeBangsa kita merupakan bangsa ddengan banyak golongan, seharusnya ini menjadikan bangsa kita yang kuat karena banyak perbedaan dan golongan. Lalu kenapa masih banyak yang berselisih faham satu sama lain? Ini mungkin dikarenakan tidak adanya rasa saling menghargai dan memiliki satu sama lain.Lihatlah benua Amerika yang banyak Negara-negaranya dan setiap Negara memiliki satu presiden. Tapi mereka jarang berselisih satu sama lain, ini disebabkan karena hanya ada satu tokoh yang beerkuaasa yang memimpin Amerika yaitu Barac Obama untuk saat ini. Lantas kenapa Bangsa ini tidak dapat seperti itu? Yah karena tidak adanya keselarasan tujuan dari Negara ini sendiri.

2.Memupuk Persatuan dan Kesatuan lewat Budi Pekerti yang LuhurHakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Tidak dipungkiri, masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai budaya, suku, adat istiadat dan bangsa, menjadikan Indonesia menjadi negara yang heterogen. Keanekaragaman tersebut perlu disatukan agar tercipta Indonesia yang utuh yang tidak tercerai berai dengan keanekaragaman tersebut. Perlu adanya wadah untuk menciptakan rasa rukun, kompak dan punya rasa tenggang rasa yang baik antar elemen masyarakat. Wadah tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai aktifitas bersama dalam segala bidang, salah satunya adalah kemah kebangsaan.Kegiatan kemah kebangsaan, merupakan ajang menyatukan berbagai elemen masyarakat Indonesia, bersatu dalam satu kegiatan, saling mengenal dan terciptanya rasa saling memiliki, saling menyayangi, sehingga terpupuk rasa kebersamaan, kerukunan dan melatih bersikap tenggang rasa dengan sesama manusia.a.Pengertian Budi LuhurPada prinsipnya manusia tergolong mahluk sosial dengan sendirinya memiliki perilaku sosial. Artinya manusia dalam kehidupannya selalu ada ketergantungan terhadap orang lain, karena masing-masing individu/diri manusia itu selalu memiliki kelemahan dan kelebihan sehingga timbul kondisi saling membutuhkan. Demikian juga kita yang hidup dalam lingkungan masyarakat majemuk harus dapat melakukan hubungan sosial, membawa diri dan bisa meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sosial di sekitar kita. Hal ini sangat penting karena disamping menetapi kewajiban ibadah, juga untuk mendapatkanhati(simpati) dari masyarakat sehingga semua kegiatan dan amar maruf nahi mungkar kita dapat berjalan dengan aman dan lancar.Budiluhur pada dasarnya adalah budipekerti/akhlaq yang baik yang secara nilai dasar umum bisa diterima oleh masyarakat sebagai ucapan/perilaku/sikap/tindak-tanduk yang baik. Pengertian dari budi luhur dalam makalah ini adalah segala perilaku/perbuatan yang sesuai dengan peraturan agama dan menetapi peraturan pemerintah yang sah, mulai dari RT sampai dengan pemerintah tingkat pusat serta menetapi norma-norma yang berlaku dalam masyarakat setempat. Orang yang berbudi luhur akan menjadi luhur kedudukannya dalam masyarakat, ibarat orang naik tangga meskipun satu demi satu namun akhirnya sampai di atas. Sebaliknya orang yang berbudi asor (tidak berbudi luhur) akan menjadi hina dapat diibaratkan seperti orang yang menuruni tangga meskipun satu demi satu dia lalui toh akhirnya sampai bawah juga.Dari pengertian diatas maka bisa timbul pertanyaan, siapa obyek yang harusdibudiluhuri? Yang menjadi obyek untukdibudiluhuriadalah seluruh lapisan masyarakat baik kelembagaan maupun perorangan, pejabat maupun masyarakat biasa, keluarga maupun bukan keluarga, kalangan muslim maupun non muslim, lingkungan, alam semesta dan semuanya yang beinteraksi secara sosial dengan kita. Hal ini tercermin dari ungkapan bahwa budiluhur tidak hanya mengikuti aturan agama, tapi juga menetapi aturan perundangan dan norma serta etika yang berlaku dalam masyarakat yang merupakan aturan yang dibuat oleh manusia untuk mengatur ketertiban di lingkungannya.

Sedangkan yang menjadi ukuran baik dalam berbudiluhur adalahbaik secara aturan dan sikap(cara penyampaian) menurut;

1.Agama,2.Aturan perundangan yang berlaku,3.Norma dan etika yang berlaku dalam lingkungan masyarakat tersebut.

Ajaranagamasebagai ajaranyangbersumber dari wahyu adalah suatukebenaran mutlakyangmengandung tuntunan kebajikanyangbersifatuniversaldan meliputi seluruh aspekkehidupan.Peraturan agama adalah peraturan yang dibuat oleh Tuhan dan Utusan-Nya, bersifat tetap dan mengikat semua umat tanpa ada batasan wilayah atau negara dengan reward and punishment (pahala dan hukuman) berupa surga dan neraka (akhirat) dan tidak secara langsung diterima di dunia. Dengan demikian peraturan ini wajib untuk diikuti dan mengikat manusia baik di dunia maupun di akhirat nanti.Aturan Perundangan adalah kesepakatan tertulis yang dibuat oleh manusia/pemerintah dengan batas negara/wilayah/daerahtertentu, bersifat mengikat pada masyarakat di wilayah tersebut dengan sanksi hukuman denda atau kurungan dan sebagainya yang sejenis serta biasanya tanpa reward / penghargaan yang terukur. Dengan demikian boleh jadi aturan negara/wilayah/daerah satu dengan lainnya akan berbeda.Sedangkan norma dan etika adalah aturan kesepakatan tidak tertulis yang secara umum diakui/dianggap baik dan dianut oleh masyarakat yang biasanya berlaku pada daerah tertentu yang tidak lebih besar dari sebuah negara. Aturan ini secara eksplisit tidak ada rewardandpunishment, akan tetapi biasanya si pelanggar akan dikenakan sanksi sosial yaitu dijauhi dan dianggap jelek oleh lingkungan sosialnya yang berakibat si pelanggar akan terkucilkan. Sebaliknya yang mengikuti aturan norma dan etika ini akan mendapatkan reward berupa hubungan baik dengan lingkungan sosialnya dan dianggap baik oleh lingkunganya. Tentunya normal dan etika pada suatu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya, akan tetapi pada umumnya akan mengacu/seiring dengan aturan diatasnya yaitu agama dan aturan perundangan. Aturan yang ketiga ini walaupun tidak ada hukuman tertulis dan tidak ada hukuman fisik, akan tetapi bisa jadi dampak hukumannya lebih berat dari aturan kedua karena hukuman yang bersifat sosial seringkali memberikan dampak psikologis yang lama bahkan tidak ada batasan waktu yang jelas.Pelanggaran pada peraturan Agama atau aturan perundangan sering kali juga dibarengi dengan sanksi sosial sebagaimana pelanggaran norma dan etika. Oleh karena itu yang harus difahami adalah dalam pelaksanaan praktek budiluhur urutan nomer yang bawah tidak boleh bertentangan dengan nomor urutan yang diatasnya.Dengan demikian secara umum, apabila seseorang/sekelompok orang/lembaga melaksanakan konsep budiluhur, maka akan memberikan dampak dan kontribusi yang positif kepada masyarakat dan lingkungannya sehingga akan terbangun pula citra yang positif. Dengan kata lain jika dalam kehidupan bermasyarakat terbangun citra yang negatif, maka perlu dilakukan mawas diri, barangkali ada ucapan/sikap/perilaku yang tidak budiluhur atau budiasor.

b.Penerapan Budi LuhurSudah menjadi kesepakatan bangsa ini bahwa negara ini dibangun atas dasar perbedaan/ heterogenitas. Hal ini tercermin dari semboyan yang muncul di lambang negara burung Garuda yaituBhineka Tunggal Ika (berbeda-beda akan tetapi tetap satu juga). Bahkan banyak sekali pepatah di daerah yang mengungkapkan ungkapan senada seperti pepatah Indonesia lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Itu semua merupakan suatu ungkapan bahwa kita memang hidup didalam perbedaan atau adanya perbedaan adalah dibenarkan dan harus difahami bahwa perbedaan itu merupakan kodrat dari Tuhan Yang Maha Esa .Oleh karena itu adalah suatu sikap yang sangat tidak bijaksana apabila kita membicarakan atau mempermasalahkan perbedaan. Seharusnya adalah bagaimana kita bisa bersama sama dalam perbedaan tersebut untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu sangat diperlukan sikap saling menghormati/menghargaiterhadap kepentingan sesama yang penerapannya adalah dengan mengamalkan sikap/perilaku yang berbudiluhur yaitu saling memegang aturan yang berlaku dan saling menghormati.Memperhatikan uraian diatas, dimana perbedaan adalah dibenarkan sebagai hak dan kodrat individu, maka penerapan budiluhur haruslah diawali dari dalam diri sendiri yang kemudian melebar ke keluarga dan seterusnya ke lingkungan masyarakat yang lebih luas.

A.Penerapan Budiluhur Pada Diri Sendiri

Individu seseorang adalah elemen terkecil dari sebuah lingkungan sosial, dimana segala proses interaksi sosial itu berawal dari kepentingan individu tersebut. Sebagai contoh ketika seseorang membutuhkan tenaga kerja untuk memperbaiki rumahnya, maka dia harus berinteraksi dengan individu lain yang punya keahlian memperbaiki rumah, yang juga sama-sama punya kepentingan yaitu untuk mendapatkan penghargaan. Dalam interaksi sosial tersebut harus ada komunikasi dan kompromi/kesepakatan yang saling menguntungkan dan saling menerima kepentingan masing-masing sehingga terciptanya sebuah kesepakatan kerjasama antar dua individu atau lebih. Proses interaksi inilah yang sering kali menimbulkan masalah sosial ketika salah satu atau kedua individu tersebut tidak berbudi pekerti luhur (tidak berperilaku baik), baik itu lewat ucapan, tingkah laku, atau janji yang tidak ditepati sehingga menimbulkan kekecewaan salah satu pihak.Contoh di atas baru menggambarkan satu kepentingan saja, padahal dalam kehidupan sehari-hari seseorang mempunyai banyak sekali kepentingan dan keperluan yang berarti akan banyak sekali berinteraksi dengan orang lain. Dengan dasar inilah maka praktek budiluhur ini haruslah diawali dengan memahamkan diri sendiri bahwa;(1)Apabila kita tidak senang diperlakukan tidak baik, maka orang lain pada hakikatnya juga tidak senang apabila diperlakukan tidak baik.Apabila diri kita merasa senang dihormati, maka orang lain juga senang hal yang serupa sebagaimana kita sendiri.(2) Tidaklah mungkin kita memaksakan kehendak kita agar orang lain mengikutinya sebagaimana tidak mungkinnya kehendak orang lain dipaksakan kepada kita.(3)Budiluhur ataupun budiasor (budi pekerti yang tercela) yang kita perbuat secara individu haruslah difahami bisa membawa dampak pada lingkungan sosial atau kelompok kita. Maka tidak benar jika kita menganggap langkah budiasor kita secara individual adalah tanggungjawab pribadi, akan tetapi dapat mempengaruhi baik buruknya kelompok atau lingkungan sosial kita dan tentunya orang lain.Penerapan budiluhur pada diri sendiri ini bukanlah sesuatu yang begitu saja dengan mudah berubah, tapi harus dilatih terus-menerus karena ada unsur pengendalian hawa nafsu. Pada hakikatnya budiluhur juga merupakan sikap pengendalian emosi kita untuk melakukan/mengerjakan sesuatu yang belum tentu sesuai dengan hati kecil kita. Hal ini terjadi karena setiap manusia punya egoisme yang sering muncul sebagai individu yang merasa mempunyai kelebihan dari orang lain, tidak mau ngalah, perasaan harus menang dan lain lain. Sehingga dengan sikap emosional tersebut sering muncul dalam hati kecil suatu ungkapan: ..kenapa saya yang harus memulai?.., kenapa saya harus mengalah?..., emangnya gua takut?.., jangan jangan saya dikira takut?...dan lain sebagainya yang akan menjadi penghalang munculnya perilaku budiluhur. Padahal mempraktekkan budiluhur bukanlah berarti sebagai ungkapan bahwa kita lebih rendah dari orang lain, atau kita kalah dengan orang lain, akan tetapi budiluhur dalam hal ini harus dilihat sebagai sikap sosial yang harus dilakukan oleh individu yang melakukan interaksi sosial dengan individu yang lainnya.

B. Penerapan Budiluhur Pada Lingkungan Keluarga

Selanjutnya praktek budiluhur harus dikembangkan dalam lingkungan yang sedikit lebih luas, yaitu lingkungan keluarga. Diantara anggota keluarga perlu pula dikembangkan sikap budiluhur yaitu untuk saling menghormati kepentingan masing-masing anggota keluarga, menerapkan akhlaqul karimah. Budiluhur yang dilaksanakan pada level keluarga akan memberikan dampak sebagai berikut:Merupakan proses pembelajaran dan pembiasaan pada seluruh anggota keluarga untuk selalu berbudi pekerti luhur. Sehingga pada tataran yang lebih luas terhadap tetangga, di lingkungan masyarakat menjadi kebiasaan/thobiat yang dengan sendirinya akan terpraktekkan.Kehidupan keluarga akan menjadi damai, nyaman dan harmonis bagaikan hidup di surga.Akan menjadi tauladan bagi masyarakat di sekitarnya dan akhirnya mulya disisi Allah.Penerapan budiluhur pada level keluarga ini adalah sangat penting, karena pada level ini ada ikatan emosional yang sangat kuat sehingga sangat memungkinkan dilakukan keterbukaan untuk saling belajar, saling mendidik, saling menasehati dan saling mempengaruhi. Inilah tataran pendidikan yang paling dasar yang sangat mempengaruhi perilaku seseorang.Interaksi sosial yang terjadi pada level ini adalah antara ayah, ibu, anak, pembantu/tenaga amal sholih, atau mungkin ada pula kakek, nenek, cucu dan lain lainnya. Sesuai kapasitas dan kualitas yang dimiliki, diantara masing-masing anggota keluarga pasti ada perbedaan-perbedaan. Saling memahami dan menghormati perbedaan inilah sebetulnya kunci budiluhur dalam keluarga. Contoh ketika seorang ayah atau ibu harus berinteraksi dengan anaknya yang masih kecil, maka secara sadar banyak hal yang harus dikorbankan untuk si anak, seperti harus memandikan, diompoli dan lain sebagainya. Bahkan terhadap anaknya yang masih kecil tersebut seluruh anggota keluarga biasanya bertutur kata yang baik dan halus. Seyogjanya sikap seperti ini, tentunya dengan cara yang sedikit disesuaikan, harus tetap dipertahankan walaupun si anak tersebut sudah tumbuh dewasa. Demikian juga interaksi dengan anggota keluarga yang lainnya sehingga terbangun sikap saling rela berkorban, saling menghargai, saling memperhatikan yang pada ujungnya akan muncul sikap budiluhur diantara seluruh anggota keluarga.Karena anggota keluarga yang utama di dalam sebuah keluarga adalah orang tua dan anak, maka berikut ini akan diberikan beberapa contoh perilaku budi luhur anak terhadap orang tuanya dan orang tua terhadap anaknya.

Beberapa contoh perilaku budiluhur anak kepada kedua orang tuanya:1.Bertutur kata dengan bahasa yang halus (bisaboso kromo inggil).2.Mohon ijin ketika mau bepergian dan pamitan dengan mencium tangan serta mohon doa mereka.3.Bila disuruh, segera mengerjakan, selama tidak maksiat.4.Bila dinasihati, anak mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraan.5.Bila berbicara, nada suara anak supaya lebih rendah dari orang tua / tidak membentak atau mengeluarkan kalimat yang kasar.6.Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah.7.Mendahulukan kepentingan / perintah orang tuanya daripada kepentingannya sendiri.8.Apabila makan bersama orang tuanya / keluarga, orang tua diutamakan/didahulukan atau orang tuanya diambilkan dahulu dan tidak meninggalkan tempat sebelum orang tuanya selesai makan.9.Jujur dan amanah, tidak bohong dan tidak berkhiyanat kepada orang-tua10.Apabila berselisih pendapat dengan orang tuanya, anak tetap menghargai pendapat orang- tua.11.Selalu mendoakan yang baik kepada orang tuanya.12.Merawat orang tuanya ketika sedang sakit.13.Meramut orang tuanya, utamanya ketika sudah tua.14.Bila dipanggil segera memenuhi panggilannya sambil mendekat dan menjawab dengan nada rendah.

Beberapa contoh perilaku budiluhur orang tua terhadap anaknya:1.Selalu mendoakan yang baik kepada anak-anaknya.2.Dapat mendidik anaknya dengan baik dan sabar, tidak bosan memberi nasihat, memberikan pujian kepada anaknya ketika anak telah mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar (pujian / penghargaan yang wajar dan proposional bagi anak).3.Dapat memberi contoh yang baik seperti memanggil anak dengan panggilan yang baik, menyuruh dengan bahasa yang baik dan enak didengar.4.Memperhatikan kebutuhan anaknya baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya.5.Dapat berbuat adil, baik yang bersifat materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya.6.Tidak mudah membentak pada anak dan tidak melaknatinya.

Apabila orang tua berhasil dalam mendidik anaknya menjadi anak yang berbudiluhur orang tua juga akan memetik hasilnya baik di dunia maupun di akhirat. Namun apabila orang tua tidak berhasil dalam mendidik anak-anaknya maka akan menjadi beban berat bagi orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat.Sedangkan bagi anak, orang tua merupakan jembatan untuk mencapai keberhasilan, baik di dunia maupun di akhirat. Karena dengan dapat menghormat kepada orang tua dan selalu thoat kepadanya, orang tua akan selalu mendoakan yang baik, sedangkan doa orang tua terhadap anaknya adalah sangat mustajab.

C. Penerapan Budiluhur Pada Lingkungan MasyarakatSebagaimana telah dijelaskan, bahwa pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri yang mempunyai sifat saling membutuhkan. Kita yang hidup dalam lingkungan masyarakat majemuk harus dapat membawa diri dan bisa meningkatkan kepedulian sosial. Hal ini sangat penting karena disamping menetapi kewajiban agama, juga untuk mendapatkan simpati dari masyarakat sehingga semua kegiatan dan amar maruf nahi mungkar kita dapat berjalan dengan aman dan lancar. Dengan demikian agama yang haq ini dapat berkembang dan diterima di tengah-tengah masyarakat.

Kehidupan sosial di dalam masyarakat tentunya jauh lebih komplek dari pada kehidupan sosial dalam keluarga, apalagi kondisi ekonomi negara yang belum sepenuhnya pulih telah menimbulkan dampak, dimana emosi seseorang menjadi lebih mudah tersulut hanya karena masalah-masalah yang sebetulnya tidaklah signifikan (masalahsepele) untuk dijadikan masalah. Timbulnya masalah Ambon dan Poso yang menelan ribuan nyawa sebenarnya juga berawal hanya dari perkelaian beberapa orang pemuda yang mabuk. Akan tetapi akibat adanya kesenjangan sosial sebagai dampak masalah ekonomi, masalah kecil tersebut menjadi mudah disulut untuk menjadi masalah yang besar. Kalau kita dengan bijak melihat dampak yang ditimbulkannya, pastilah kita akan sepakat untuk lebih baik melakukan tindakan preventif dari pada terlanjur terjadi masalah yang lebih besar. Tindakan preventif tersebut adalah dengan mengamalkan praktek budiluhur sebagaimana ajaran Allah dan Rasululloh Shollallohu alaihi wasallam.

Untuk mewujudkan hal tersebut kita dituntut untuk mampu mengendalikan hawa nafsu dan emosi kita untuk mengalah dan lebih bisa mementingkan kepentingan yang lebih besar dibandingkankan dengan kepentingan pribadi sesaat. Karena dampak dari perilaku budiasor bisa sangat besar sekali yang tidak hanya menimpa pada diri pelaku itu sendiri, akan tetapijuga membawa dampak pada pencitraan jelek pada keluarga, kelompok atau institusi si pelaku. Yang akhirnya bisa menjadikan tidak lancarnya agama Allah yang tentunya ini merupakan dosa yang sangat besar jika terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita bisa berbudi pekerti yang luhur sehingga dinilai baik oleh masyarakat luas sehingga terjadi pencitraan yang baik, maka itu tidak hanya baik untuk dirinya sendiri tapi juga baik untuk keluarga, kelompok atau institusinya. Akhirnya agama Allah juga akan bertambah lancar yang berarti itu andil dalam perjuangan agama Allah yang pahalanya besar.

Secara amaliyah kita juga harus proaktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatandi masyarakat baik dalam bentuk materi maupun tenaga. Jangan sampai kita mengabaikan bahkan acuh terhadap kegiatan di lingkungan sekitar sehinggaberakibat munculnya penilaian negatif dari masyarakat yang pada akhirnya menimbulkan antipati terhadap kita.

Berikut disampaikan beberapa contoh perilaku budiluhurdalam masyarakat :Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya.Apabila melewati sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan permisi.Apabila naik kendaraan di dalam kampung dengan kecepatan rendah dan tidakmenggeber-nggeberkangasnya atau melepas sarangan knalpotnya.Melayat warga yang meninggal dan memberikan sumbangan.Membantu dan menjenguk warga yang sakit.Memberikan sumbangan untuk pembangunan / perbaikan rumah ibadah, jalan, pos kamling, jembatan dan lain lain yang bersifat untuk kepentingan umum.Ikut serta dalam gotong royong / kerja bakti.Membantu warga yang terkena musibah.Mengikuti pertemuan RT dan aktif memberikan ide-ide yang baik.Menjaga keamanan lingkungan misalnya ronda.Minta ijin apabila tidak dapat mendatangi undangan pada acara yang sudah rutin.Berusaha menjadi penengah dalam kehidupan bermasyarakat, tidak memihak/ngeblok salah satu golongan.Apabila mempunyai rezeki yang lebih memberi santunan kepada tetangga yang memerlukan.Menyadari kekurangan kita dan mudah memaafkan kepada orang lain.D. Penerapan Budiluhur Pada Tataran Berbangsa dan BernegaraSebagian besar ulama islam di Indonesia telah sama sama sepakat bahwa bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah sudah final dan tidak bisa ditawar lagi. Sikap ini bahkan telah diperkuat dalam ijtimak ulama se Indonesia dalam pertemuan para ulama dibawah koordinasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pondok Gontor,