Download docx - makalah PKN

Transcript
Page 1: makalah PKN

KEDUDUKAN FUNGSI, TUJUAN, DAN SASARAN IMPLEMENTASI

WAWASAN NUSANTARA

MakalahUntuk memenuhi tugas matakuliah

Pendidikan Kewarganegaraanyang dibina oleh Bapak Marsudi

Oleh

Kelompok 5

Andri Saputro 107511404749

Andik Tri Kurniawan 107511407600

Bagas Surya Hadi 107511407602

Musa Wahyu Pangeran 107511407606

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESINPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Oktober 2010

Page 2: makalah PKN

KEDUDUKAN FUNGSI, TUJUAN, DAN SASARAN IMPLEMENTASI

WAWASAN NUSANTARA

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba

Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (Khalifatullah) di bumi yang

menerima amanat-NYA untuk mengelola kekayaan alam. Adapun sebagai

wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan

memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik–baiknya untuk

kebutuhan hidupnya. Manusia dalam menjalankan tugas dan kegiatan

hidupnya bergerak dalam dua bidang yaitu universal filosofis dan sosial

politis. Bidang universal filosofis bersifat transeden dan idealistik misalnya

dalam bentuk aspirasi bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa.

Aspirasi bangsa ini menjadi dasar wawasan nasional bangsa Indonesia dalam

kaitannya dengan wilayah Nusantara.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,

negara Indonesia memiliki unsur–unsur kekuatan sekaligus kelemahan.

Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan

kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada

wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan

dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah air. Dalam kehidupannya,

bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksidan interelasi dengan

lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa

Indonesia memerlukan prinsip–prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak

terombang–ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk

mencapai cita–cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa

Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara

sehingga disebut wawasan nusantara. Karena hanya dengan upanya inilah

bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan

menuju mayarakat yang adil, dan sentosa.

Page 3: makalah PKN

B. Pengertian Wawasan Nusantara

Setiap bangsa mempunyai wawasan nasional (national outlook) yang

merupakan visi bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan. Adapun

wawasan nasional bangsa Indonesia di kenal dengan Wawasan Nusantara.

Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan

nusantara. Wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan,

tinjauan atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’

yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat

berarti cara pandang, cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara

berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti pulau – pulau, dan ‘antara’ yang berarti

diapit di antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta

dua samudera yakni samudera Pasifik dan samudera Hindia).

Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah

pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya,

dan aspek kesejarahan, terbetuklah satu wawasan nasional indonesia yang

disebut wawasan nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai ini

berkembang sebagai berikut:

Pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis

permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah

sebagai berikut: wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional

yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara

pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya

dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Pengertian wawasan nusantara menurut prof. Dr. Wan usman (Ketua

Program S-2 PKN – UI ) “wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa

indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan

dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”. Hal tersebut

disampaikannya saat lokakarya wawsan nusantara dan ketahanan nasional

di Lemhanas pada Januari 2000. Ia juga menjelaskan bahwa wawasan

nusantara merupakan geopolitik indonesia.

Page 4: makalah PKN

Pengertian wawasan nusantara, menurut kelompok kerja wawasan

nusantara, yang diusulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan

rakyat dan dibuat di Lemhanas tahun 1999 adalah sebagai berikut: “cara

pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya

yang berseragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan

dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai

tujuan nasional.”

Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa

tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan

sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk

mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Sedangkan arti dari wawasan

nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan

lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan

geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai

tujuan atau cita – cita nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara

berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelengaraan

kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuangan mengisi

kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan

bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek

kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.

C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara

diantaranya:

1. Wilayah (Geografi)

a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)

Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia yakni

‘archipelagos’. Akar katanya adalah ‘archi’ yang berarti terpenting,

terutama dan ‘pelagos’ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi

archipelago adalah lautan terpenting. Istilah archipelago antara lain

Page 5: makalah PKN

terdapat dalam naskah resmi perjanjian antara Republik Venezza

dengan Michael Palaleogus (1268) yang menyebutkan ‘arc(h)

Pelego’yang maksudnya adalah ‘Aigaius Pelagos’ atau laut Aigia

yang dianggap sebagai laut terpenting oleh negara – negara yang

bersangkutan kemudian pengertian ini berkembang tidak hanya laut

Aigia tetapi juga termasuk pulau – pulau di dalamnya. Lahirnya asas

archipelago mengandung pengertian bahwa pulau – pulau tersebut

selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau

lautan antara pulau – pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan

bukan sebagai unsur pemisah.

b. Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan

Nederandsch Oost Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan

Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama

yang dipakai yaitu ‘Hindia Timur’, ‘Insulinde’ oleh Multatuli,

‘Nusantara’, ‘Indonesia’, ‘Hindia Belanda (Nederlandsch-indie)’

pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat mencintai

nama ‘Indonesia’ walaupun bukan dari bahasanya sendiri tetapi

ciptaan orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat,

yaitu kepulauan India. Dalam bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti India dan

‘nesos’ berarti pulau. Sebutan ‘Indonesia’ merupakan ciptaan

ilmuwan J.R Logan dalam Journal of The Indian Archipelago And

East Asia (1850). Sir W.E. Maxwell (seorang ahli hukum) juga

memakainya dalam kegemarannya mempelajari rumpun melayu.

Kata Indoneis semakin terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang

etnolog yang menegaskan arti kepulauan ini dalam bukunya

Indonesien Order Die Inseln Des Malaysichen Archipels (1884 –

1889). Setelah cukup lam istilah itu hanya dipakai sebagai nama

keilmuan, maka pada awal abad ke-20 perkumpulan mahasiswa

Indonesia di Belanda menyebut dirinya sebagai ‘Perhimpunan

Indonesia’. Berikutnya pada peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28-

Page 6: makalah PKN

10-1928 kata Indonesia di pakai sebagai sebutan bagi bangsa, tanah

air dan bahasa. Kemudian dipertegas lagi pada proklamasi

kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi

nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.

c. Konsep tentang Wilayah Lautan

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa

konsep mengenai kepemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai

berikut:

1) Res Nullius menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang

memilikinya.

2) Res Cimmunis menyatakan bahwa laut itu adalah milik

masyarakat dunia karena tidak dapat dimiliki oleh masing–

masing negara.

3) Mare Liberum menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas

untuk semua bangsa.

4) Mare Clausum menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai

saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat

dikuasai dari darat (kira – kira sejauh 3 mil).

5) Archipelagic State Principles (asas negara kepulauan) menjadi

dasar dalam konvensi PBB tentang hukum laut.

Saat ini konvensi PBB tentang hukum laut (United Nation

Convention on the Law of the Sea – UNCLOS) mengakui adanya

keinginan untuk membentuk tertib hukum dan samudera yang dapat

mempermudah komunikasi internasional, mendayagunakan sumber

kekayaan alam secara adil dan efisien, konservasi dan pengkajian

sumber kekayaan hayatinya, serta perlindungan dan pelestarian

lingkungan laut. Sesuai dengan hukum laut internasional, secara garis

besar Bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki Laut

Teritorial, Perairan Pedalaman, Zone Ekonomi Ekskusif dan

Landasan Kontinen.

Negara Kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri dari satu

Page 7: makalah PKN

atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau – pulau yang lain.

Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau,

perairan diantaranya. Laut Teritorial adalah satu wilayah laut yang

lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari garis pangkal,

sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang

pantai. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan

atau sebelah dalam dari garis pangkal. Zone Ekonomi Eksklusif

(ZEE), dimana tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pagkal.

Di dalam ZEE, negara yang bersangkutan memiliki hak kedaulatan

untuk keperluan eksplorasi, ekploitasi, konservasi dan pengelolan

sumber kekayaan alami hayati dari perairan. Landasan Kontinen

suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya

yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan

kelanjutan alamiah wilayah daratannya.. Jaraknya 200 mil dari garis

pangkal tau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350 mil, tidak

boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut

sedalam 2500 m.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara.

Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua

Asia dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra

Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupun

kecil.Kepulauan Indonesia terletak pada batas astronomi sbb:

Utara : ± 6°08’ LU

Selatan : ± 11°15’ LS

Barat : ± 94°45’ BT

Timur : ± 141°05’ BT

Jarak utara-selatan sekitar 1.888 Kemerdekaan, sedangkan jarak

barat-timur sekitar 5.110 Kemerdekaan. Luas wilayah Indonesia

seluruhnya adalah 5.193.250 km², yang terdiri dari daratan seluas

2.027.087 km² dan perairan seluas 3.166.163 km².

Page 8: makalah PKN

2. Geopolitik dan Geostrategi

a. Geopolitik

Geografi mempelajari fenomena geografi dari aspek politik,

sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek

geografi. Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam

menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan

tertentu. Prinsip-prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan

suatu wawasan nusantara.

Pokok-Pokok ajaran F.Ratzel adalah sebagai berikut :

1) Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan

dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang

lingkup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,

mempertahankan hidup,menyusut dan mati.

2) Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh

kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang

tersebut, makin besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh

(teori ruang, konsep ruang)

3) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja

yang dapat bertahan hidup.

4) Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan

akan sumber akan sumber daya alam. Apabila wilayah/ruang

hidup tidak mendukung, bangsa tersebut akan mencari

pemenuhan kebutuhan akan kekayaan alam diluar wilayahnya

(ekspansi). Hal ini melegitimasikan hukum ekspansi yaitu

perkembangan atau dinamika budaya dalam bentuk gagasan

kegiatan (ekonomi, perdagangan, perindustrian/produksi) harus

diimbangi oleh pemekaran wilayah; batas-batas suatu negara

pada hakikatnya bersifat sementara.

Page 9: makalah PKN

Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke – 19 mengenbangkan kajian

geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip

organisme (makhluk hidup). Negara adalah ruang yang ditempati

oleh kelompok mayarakat politik (bangsa). Jika bangsa dan negara

ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hukum

ekspansi (pemekaran wilayah).

Di samping itu Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah

organisme yang harus memiliki intelektual. Negara merupakan

sistem politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik,

kratopolitik, dan sosiopolitik.

Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen

menegaskan bahwa negara adalah suatu organisme yang dianggap

sebagai “prinsip dasar”. Esensi ajaran Kjellen adalah sebagai berikut:

1) Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang

memiliki intelektual. Negara dimungkinkan untuk memperoleh

ruang yang cukup luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatnya

dapat berkembang secara bebas.

2) Negara merupakan suatu sistem politik/ pemerintahan yang

meliputi bidang- bidang: geopolitik, ekonomi politik, demokrasi

politik, sosial politik, dan krato politik (politik memerintah).

3) Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar. Ia

harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan

kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan

nasionalnya: ke dalam, untuk mencapai persatuan dan kesatuan

yang harmonis dan ke luar, untuk memperoleh batas-batas

negara yang lebih baik.

Pandangan Karl Houshofer

Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl

Haushorfer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman di

bawah pimpinan Adolf Hittler. Pemikiran Haushorfer di samping

Page 10: makalah PKN

berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme,

yang menyatakan yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras

paling unggul yang harus dapat menguasai dunia. Pandangan

semacam ini juga di dunia berkembang di Jepang berupa ajaran Hako

Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.

Pandangan Karl Haushofer berkembang di Jerman ketika negara ini

berada di bawah kekuasaan Adolf Hitler. Pokok-pokok teori Karl

Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen, yaitu:

1) Kekusaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar

kekuasaan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di

laut.

2) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai

Eropa Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur

Raya.

3) Rumusan ajaran Karl Haushofer lainnya adalah sebagai berikut:

Geopoltik adalah doktrin negara yang manitikberatkan soal-soal

strategi perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-tekanan

kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru

kekayaan alam di dunia. Geopolitik adalah landasan bagi

tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang hidup.

Pandangan Ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan.

Kedua ahli ini mempunyai gagasan “wawasan bahari”, yaitu

kekuatan di laut. ajarannya mengatakan bahwa barang siapa

menguasai laut akan menguasai “perdagangan”. Menguasai

perdagangan berarti menguasai” kekayaan dunia”sehingga pada

akhirnya menguasai dunia.

Pandan gan Ajaran Nicholas J. Spkyman

Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas

(rimland) yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan

kekuatan darat, laut, dan udara. Dalam pelaksanaannya, teori ini

Page 11: makalah PKN

disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara

Pandanga n Ajaran Sir Halfold Mackinder

Teori ahli geopolitik ini pada dasarnya menganut ”konsep kekuatan”

dan mencetuskan wawasan benua, yaitu konsep kekutan di darat.

Ajarannya menyatakan: barang siapa dapat menguasai “daerah

jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia akan dapat menguasai

“pulau dunia”, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.

Pandangan Ajaran W. Mitchel, A. Saversky, Giulio Douhet dan John

Frederik Charles Fuller

Keempat ahli geopolotik ini berpendapat bahwa kekuatan di udara

justru yang paling menentukan. Mereka melahirkan teori ”wawasan

dirgantara” yaitu konsep kekuatan di udara. Kekuatan di udara

hendaknya mempuyai daya yang dapat diandalkan untuk menangkis

ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan

menghancurkannya dikandangnya sendiri agar lawan tidak mampu

lagi menyerang.

b. Geopolitik Bangsa Indonesia.

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-

nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas

tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia adalah

bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa

Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak

sesuai denga peri kemanusiaan dan peri keadilan. Bangsa yang

berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut faham perang dan

damai: ”Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta

kemerdekaan”. Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak

mengembangkan ajaran mengenai kekuasaan dan adu domba, karena

hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan

ekspansionisme. Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia

menyatakan bahwa: Ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam

menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi

Page 12: makalah PKN

geografis Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya.

Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin

kepentingan bangsa dan negaranya ditengah-tengah perkembangan

dunia.

Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada

paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan

kebangsaan dengan menolak pandangan chauvisme. Bangsa

Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerjasama antar bangsa yang

saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka

ikut mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi.

Dalam menentukan, membina, dan mengembangkan wawasan

nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan dari

kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri.

Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman

kekuasaan bangsa indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila

dan pandangan geopolitik Indonesia yang berlandaskan pemikiran

kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Karena itu,

pembahasan latar belakang filosofis sebagai pemikiran pembinaan

dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari :

1) Latar Belakang Pemikiran beradasarkan Falsafah Pancasila

2) Latar belakang pemikiran aspek kewilayahn Nusantara

3) Latar belakang pemikiran aspek Sosial Budaya bangsa Indonesia

4) Latar belakang aspek Kesejarahan bangsa Indonesia

c. Geostrategi.

Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana

mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan

keinginan keinginan politik. Sebagai contoh pertimbangan

geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan

posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek aspek

geografi juga dari aspek . Aspek demografi, ideologi, politik,

Page 13: makalah PKN

ekonomi, sosial budaya, dan Hankam.

Posisi silang Indonesia tersebut dapat di rinci sebagai berikut:

1) Geografi: wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia

dan Australia, serta si antara samudra Pasifik dan samudra

Hindia.

2) Demografi: penduduk Indonesia terletak di antara penduduk

jarang di selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC

dan Jepang)

3) Ideologi: ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara

liberalisme di selatan (Australia dan Selandia Baru) dan

komunisme di utara ( RRC, Vietnam dan Korea Utara).

4) Politik: Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal

di selatan dan demokrasi rakyat ( diktatur proletar) di utara.

5) Ekonomi: Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi

Kapitalis dan selatan Sosialis di utara

6) Sosial: Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat

individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.

7) Budaya: Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di

selatan dan budaya Timur di utara.

8) Hankam: Geopolitik dan geostrategis Hankam (Pertahanan dan

Keamanan) Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan

maritim di selatan dan wawasan kekuatan kontinental di

utara.Dengan demikian geostrategis adalah perumusan strategi

nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi

geografi sebagai faktor utama.

3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnnya

a. Sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957

Pada masa tersebut wilayah Negara Republik Indonesia bertumpu

pada wilayah daratan pulau-pulau yang saling terpisah oleh perairan

atau selat di antara pulau-pulau itu. Wilayah laut teritorial masih

sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan

Page 14: makalah PKN

sejauh 3 mil disekelilingnya.

b. Sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957

Pada masa tersebut wilayah Negara Republik Indonesia bertumpu

pada wilayah daratan pulau-pulau yang saling terpisah oleh perairan

atau selat di antara pulau-pulau itu. Wilayah laut teritorial masih

sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan

sejauh 3 mil disekelilingnya.

c. Dari Deklarasi Juanda (13-12-1957) sampai dengan 17-2-1969

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan Deklarasi Juanda

dengan tujuan sebagai berikut:

1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang utuh dan bulat.

2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan

dengan asas Negara kepulauan (archipelagic state principles).

3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin

keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan

Undang-Undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960

tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi perubahan bentuk

sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling

berhubungan.

d. Dari 17-2-1969 (Deklarasi Landas kontinen) Sampai Sekarang

Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep

politik yang berdasarkan wilayah. Disamping di pandang pula

sebagai upaya untuk mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945.Asas-

asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen

sebagai berikut:

1) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landas

kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara Republik

Indonesia.

2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelenggarakan soal garis

Page 15: makalah PKN

batas landasan kontinen dengan negara-negara tetangga melalui

perundingan.

3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu

garis yang di tarik di tengah-tengah antara pulau terluar

Indonesia dengan wilayah terluar negara tetangga.

4) Klaim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari

perairan diatas landasan kontinen Indonesia maupun udara

diatasnya. Asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-

Undang Nomor 1 tahun 1973 tentang Landasan Kontinen

Indonesia. Di samping itu UU No. 1/1973 juga memberi dasar

bagi pengaturan eksplorasi serta penyelidikan ilmiah atas

kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-masalah yang

ditimbulkan.d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Pengumuman

Pemerintah tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21

Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitung

dari garis dasar laut wilayah Indonesia.

Alasan-alasan yang mendorong sebagai – berikut:

1) Persediaan ikan yang semakin terbatas.

2) Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia3) ZEE

mempunyai kekuatan hukum internasional.

4. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara

a) Wadah

1) Wujud Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan

yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling

dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi

oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan

didalamnya. Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik

Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang

merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud

suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan

Page 16: makalah PKN

bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik.

Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra,

yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua,

yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah

Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-

budaya, dan pertahanan keamanan.

2) Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD

1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan

pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara

Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan,

menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan

bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara

hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).

3) Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan

kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang

mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat,

kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan

demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan

secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila.

b) Isi Wawasan Nusantara

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-

cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945.

Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun

cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia

harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan

dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial,

yaitu:

Page 17: makalah PKN

1) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta

pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.

2) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua

aspek kehidupan nasional. Isi wawasan nusantara tercemin dalam

perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi:

Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD

1945 yang menyebutkan :

Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil

dan makmur.

Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang

bebas.

Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial.

Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri

manunggal, utuh menyeluruh meliputi :

Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan

perairan dan dirgantara secara terpadu.

Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik

pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.

Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan

masyarakat Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”,

satu tertib sosial dan satu tertib hukum.

Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas

usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem

ekonomi kerakyatan.

Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu

system terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat

semesta (Sishankamrata).

Page 18: makalah PKN

Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek

kehidupan nasional.

c) Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah

dan Lahiriah

Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang

terdiri dari tata laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah

mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa

indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan ,

perbuatan, dan perilaku dari bangsa idonesia. Tata laku lahiriah

merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.Kedua hal

tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa

indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki

rasa bangga dan cinta kepada bangga dan tanah air sehingga

menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala aspek kehidupan

nasional.

5. Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian

cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi

kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan

aparatur negar harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh

menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara indonesia. Demikian

juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan

demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan

kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan orang per

orang.

Page 19: makalah PKN

6. Arah Pandang Wawasan Nusantara

a) Arah Pandang ke Dalam

Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan

kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah

maupun sosial. Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa

bangasa indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan

mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya

disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan

terpeliharanya persatua dan kesatuan dalam kebhinekaan.

b) Arah Pandang ke Luar

Arah pandang ke luar ditujukan demi terjaminnya kepentingan

nasional dalam duna serba berubah maupun kehidupan dalam negeri

serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta kerja sama

dan sikap saling menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti

bahwa kehidupan internasionalnya, bangsa Idonesia harus berusaha

mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek

kehidupan demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera pada

Pembukaan UUD1945.

7. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

a) Kedudukan

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia

merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat

agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya

mencapai serta mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Wawasan

nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya

sebagai berikut:

1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara

berkedudukan sebagai landasan idiil.

2) Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,

berkedudukan sebagai landasan konstitusional.

Page 20: makalah PKN

3) Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai

landasan visional.

4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai

kebijaksanaan nasional, berkedudukan sebagai landasan

operasional.

b) Fungsi

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan,

serta rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan,

keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di

tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c) Tujuan

Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi

di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan

kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok,

golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti

menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku

bangsa, atau daerah.

8. Implementasi Wawasan Nusantara

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada

pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yangsenantiasa mendahulukan

kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau

kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang

mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi

berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan

bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada

kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh

sebagai berikut:

a) Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa

Page 21: makalah PKN

Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan

dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses

pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.

Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya

mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin

kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk

mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

b) Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional

1) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan

Politik

Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan

ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri

yang bebas aktif. Implementasi wawasan nusantara dalam

kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan

negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud

pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun

sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

2) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan

Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan

menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin

pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran

rakyat secara adil dan merata.

Di samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan

tanggung jawab pengelola sumber daya alam yang

memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal

balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif,

adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi

kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

Page 22: makalah PKN

Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di

seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah

masing-masing.

Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara

diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan

dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat.

c) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial

Budaya

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya

akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala

bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan.

Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan

bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul

daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan berdasarkan status

sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan

dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya

bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing

asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan

hasilnya dapat dinikmati.

d) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan

Pertahanan dan Keamanan

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan

keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa,

yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga

negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa

serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan

partisipasi setiap warga negara indonesia dalam menghadapi setiap

bentuk ancaman antara lain:

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada

hakikatnya adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

Page 23: makalah PKN

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama

untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam

rangka pembelaan negara dan bangsa.

9. Penerapan Wawasan Nusantara

a) Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara.

Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara

di forum internasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah

territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut

bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.

b) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut

menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk

kesejahteraan bangsa Indonesia.

c) Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia

internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan

persetujuan yang dicapai.

d) Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di

berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana

dan prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi.

e) Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk

menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap

merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas

pancasila.

f) Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat

pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem

pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai

ancaman bangsa dan Negara.

10. Hubungan Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional dan Politik

dan Strategi Nasional

Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap mengarah pada

pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang

Page 24: makalah PKN

kokoh berupa konsepsi wawsan nasional untuk mewujudkan aspirasi

bangsa serta kepentingan dan tujuan nasional. Wawasan nasional bangsa

Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi

proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan

ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar

proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan

nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai

pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar

tetap jaya dan berkembang seterusnya.

Dengan adanya politik yang kuat maka bangsa tersebut telah memiliki

suatu pandangan yang jelas mengenai perencanaan, pengembangan,

pemeliharaan serta penggunaan potensi nasional untuk mencapai tujuan

nasional. Pandangan ini mempengaruhi terhadap cara atau yang disebut

sebagai suatu strategi nasional untuk mencapai tujuan yang dicita-

citakan. Selain itu bangsa tersebut akan diakui oleh masyarakat

internasional sebagai bangsa yang kuat dan kompak.

Dari paragraph diatas kita bisa melihat hubungan antara wawasan

nusantara, ketahanan nasional dan politik dan strategi nasional. Wawasan

nusantara sebagai landasan untuk mencapai kesatuan pandangan. Dari

kesatuan pandangan akan didapat ketahanan nasional yang kuat. Selain

itu dengan adanya kesamaan pandangan antara pemerintah dengan

masyarakat maka dengan mudah pemerintah dapat menentukan politik

dan strategi nasional. Akhinya tujuan dari bangsa ini dapat tercapai

dengan ketiga hal tersebut.

11. Sosialisasi/Pemasyarakatan Wawasan Nusantara

Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping

implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan

pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat

Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan

Page 25: makalah PKN

dengan cara berikut:

a) Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan

sebagai berikuta. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi,

dialog, tatap mukab. Tidak langsung, yang terdiri dari media

elektronik dan media cetak.

b) Menurut metode penyampaian yang berupa:

1) Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam

sikap perilaku kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya

serutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir,

bersikapdan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat

kebangsaan yang selalu cinta tanah air.

2) Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan

informal. Pendidikan dormal ini dimulai dari tingkat taman

kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di

semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan

sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat

dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan,

dan organisasi kemasyarakatan.

3) Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi

wawasan nusantara melalui metode komunikasi adalah

tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan

mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati,

mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan

bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.

4) Integrasi. Tujuan yang ingin dicapai dari

pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui metode

ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara

akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa

Indonesia baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan

akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan

kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional. Dalam

Page 26: makalah PKN

melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan

nusantara yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan

tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang

disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.

12. Tantangan Dari Implementasi Wawasan Nusantara.

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan.

Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya

proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa

oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita

menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan

dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah. Dalam dunia

ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan

wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa

Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan

bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan

kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan

mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan

Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat

yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan

kesadaran warga negara.

D. Kesimpulan

Dengan melihat dari contoh kasus dan pengertian dari wawasan nusantara,

maka dapat ditarik kesimpulan, yakni:

1. Wawasan nusantara sebagai landasan untuk mencapai kesatuan

pandangan.

2. Dari kesatuan pandangan akan didapat ketahanan nasional yang kuat.

3. Dengan adanya kesamaan pandangan antara pemerintah dengan

masyarakat maka dengan mudah pemerintah dapat menentukan politik dan

strategi nasional.

Page 27: makalah PKN

4. Jika wawasan nasional, ketahanan nasional serta politik dan strategi

nasional suatu bangsa tercapai maka tujuan nasional bangsa tersebut tidak

hanya menjadi cita-cita belaka tetapi dapat terwujud.

DAFTAR RUJUKAN

Zubaidi, H. Achmad, dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:

Paradigma.

Kaelan. 2002. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.