Download docx - Makalah Komunitas Kasus 1-1

Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakangProgram Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan program belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu perlu pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka memantapkan pelaksanaan program UKS ke depan. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Di antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya. Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, anak usia dini sampai dengan usia lanjut. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk.

1.2 Tujuan PenulisanMakalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran, penjelasan yang lebih mendalam mengenai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). 1.3 PermasalahanPerawat A (seorang komunitas) bertanggung jawab pada program UKS di wilayah binaannya. Perawat A telah melakukan pengkajian di SDN 1 didapatkan data jumlah siswa 227 orang dengan status gizi overweight 18,5 %, conjungtiva anemis 16,7%, yang mengalami karies gigi 48,6%, yang memiliki kuku kotor 31,6%, yang memiliki kebiasaan sarapan pagi 67,8%, kejadian injuri saat olahraga 49,8% , memiliki pengetahuan baik dalam kesehatan reproduksi 50%. Disekolah ini tidak memiliki kader kesehatan sekolah. Dari data tersebut perawat A akan melakukan asyhan keperawatan pasa SDN 1 dan promosi kesehatan sesuai dengan model UKS sehingga dapat mewujudkan healthy school.1.4 Rumusan Masalah1. Konsep UKS ?2. Bagaimana Asuhan Keperawatan UKS ?1.5 Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode pustaka dan studi literatur, dengan mencari dan mengumpulkan data penting dari berbagai sumber seperti website dan situs-situs internet serta buku-buku yang ada.KASUS I (KOMUNITAS 4)Perawat A (seorang komunitas) bertanggung jawab pada program UKS di wilayah binaannya. Perawat A telah melakukan pengkajian di SDN 1 didapatkan data jumlah siswa 227 orang dengan status gizi overweight 18,5 %, conjungtiva anemis 16,7%, yang mengalami karies gigi 48,6%, yang memiliki kuku kotor 31,6%, yang memiliki kebiasaan sarapan pagi 67,8%, kejadian injuri saat olahraga 49,8% , memiliki pengetahuan baik dalam kesehatan reproduksi 50%. Disekolah ini tidak memiliki kader kesehatan sekolah. Dari data tersebut perawat A akan melakukan asyhan keperawatan pasa SDN 1 dan promosi kesehatan sesuai dengan model UKS sehingga dapat mewujudkan healthy school.STEP 1-STEP 21. Standar model UKS ? (Sifa)2. Standar dan syarat healthy school ? (Nurul K)3. Kriteria dan tugas kader kesehatan sekolah ? (Indah)4. Kader kesehatan sekolah ditentukan oleh puskesmas/sekolah ? (Nisa)5. Peran, fungsi dan tugas dari koordinator UKS (perawat A) ? (Hannifah)6. Peran perawat UKS ? (Novi)7. Asuhan keperawatan dalam menangani kesehatan anak SD ? (Siti H )8. Promosi kesehatan seperti apa untuk anak SD ? (Riska)9. Apakah orang tuan berperan serta dalam promosi kesehatan dan pemberian asuhan keperawatan ? (Riska)10. Pengkajian keperawatan untuk anak SD ? (Novi)11. Waktu pengkajian dilakukan rutin atau hanya setiap ada masalah ? (Siti H)12. Peran sekolah dalam mewujudkan healthy school ? (Sifa)13. Promo kesehatan dilakukan sekali atau beberapa kali untuk anak SD ? (Erma)STEP 31. LO2. Dilakukan Upaya Preventif, konseling, Promosi kesehatan, Kantin sehat (Nisa)Tidak hanya primer, tapi ada sekunder seperti promosi kesehatan, tersier seperti pengobatan untuk injuri (Novi)3. Kriteria kader yaitu siswa yang berprestasi dan siswa yang ikut pelatihan.Tugasnya yaitu role model.4. Penanggung jawab UKS yaitu dari puskesmas (Koordinator)Pelaksana yaitu dari pihak sekolah Dokter kecil dan perawat kecil yaitu kader kesehatan di sekolah5. LO6. Melakukan perawatan jika ada anak yang injuri dan juga sebagai pengganti orang tua ( Nurul K)Sebagai edukator (pemberian penkes) yaitu Personal Hygiene (kuku kotor), Olah raga teratur (Overweight), Sikat gigi dengan benar (Karies gigi). (Indah)7. Asuhan keperawatan untuk anak SD yaitu Pengkajian terlebih dahulu, Analisa data, Diagnosa, perencanaan dan implementasi. (Ibu Sheizi)Implementasinya menggunakan media ( poster dan video), dengan nyanyian atau lagu, bisa juga berupa permainan. (Erma)Menyediakan konseling kepada siswa SD (psikologis) (Novi)8. Pendidikan kesehatan yang bisa diberikan yaitu mencuci tangan dengan benar (6 langkah), sikat gigi dengan benar, dan pemberian obat cacing. Seluruh warga sekolah berperan dalam menunjang fasilitas. (Hannifah)9. Harus ada keterlibatan orang tua dalam promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan, sebagai contoh : orang tua harus meenyuruh anak sarapan sebelum sekolah. (Siti H)Orang tua berperan sebagai pendukung yang telah ada di sekolah (Nisa)10. Pengkajian meliputi atropometri, kebersihan diri dan pemeriksaan Hb (Sifa)11. Pengkajian biasanya sudah diprogramkan puskesmas untuk sekolah dan bersifat rutin. (Sifa)12. Peran sekolah untuk mewujudkan healthy school yaitu menyediakan fasilitas disekolah untuk promosi kesehatan. Sebagai contoh : untuk cuci tangan dan gosok gigi, pihak sekolah menyediakan wastafel serta menyediakan pasta gigi. Menyediakan kantin sehat, membentuk doker dan perawat cilik. (Siti H)Sekolah juga harus berperan sebagai pemberi kebijakan (Riska)Kebijakan-kebijakan sekolah yaitu penyedia fasilitas, koordinator UKS, mewajibkan bawa bekal atau sarapan pagi, senam pagi, pemeriksaan kuku dan mulut, kebijakan dalam program UKS. (Riska, Nurul L, Hannifah, Nisa)13. Frekuensi pemberian promkes tergantung dari kebutuhan. Misalnya : penkes harus disertai evaluasi dan follow up. (Novi)Promkes biasanya dilakukan pada saat penerimaan murid baru berdasarkan dari puskesmas (Nisa).Sponsor yang bekerja sama dengan sekolah, seperti mencuci tangan, gosok gigi, meningkatkan gizi)

MIND MAP

EvaluasiDiagnosa dan PerencanaanPenkajianImplementasilingkunganMembuang sampah, personal hygiene, exercise, faktor-faktor yang mmpengaruhi perilaku.Health behaviorAntropometriGuru Staff Non fisik : interaksi sosialFisik : kebersihan lingkungan dan fasilitasWarga sekolahMuridHEALTHY SCHOOLPuskesmasSekolah DasarKriteriaUpaya mewujudkan healthy schoolNURSING PROCCESSUpaya primerPREVENTIFPROMOTIFEdukator,konselor, care giver, researcher,advokacatorPERAN PERAWATPrimer, sekunder, tersier.STANDAR UKSUKS

LO Standar model UKS ? Standar dan syarat healthy school ? Asuhan keperawatan dalam menangani kesehatan anak ? Peran, fungsi dan tugas dari koordinator UKS (perawat A) ? Promkes ( Upaya preventif atau Upaya Promotif) ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 USAHA KESEHATAN SEKOLAH2.1.1 PENGERTIAN UKSa. a. ertian Usaha kesehatan maasyarakat yang ditujukan kepada masyarakat sekolah, yaitu anak didik, guru, dan karyawan lainnya. Yang dimaksud dengan sekolah yaitu SD-SLTA. Prioritas pelaksanaan UKS diberikan kepada SD mengingat SD merupakan dasar dari sekolah-sekolah lanjutan.b. Upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangkan meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolahc. Wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan anak usia sekolah yang berada di sekolah sedini mungkin.2.1.2 TUJUAN UKS1. Tujuan umumUntuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya.2. Tujuan khususUntuk menumpuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup :a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolahb. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental, dan sosialc. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolahd. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolahe. Meningkatkan daya tingkat dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, alkohol, rokok, dan obat berbahaya lainnya.

2.1.3 RUANG LINGKUP UKSTercermin dalam Tri Program UKS dan dikenal dengan TRIAS UKS yang meliputi :1. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan berupa :a. Pengetahuan tentang dasar-dasar pola hidup bersih dan sehatb. Sikap tanggap tentang masalah kesehatanc. Latihan atau praktik kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan berupa :a. Pelayanan kesehatanb. Pemeriksaan muridc. Pengobatan ringan dan P3K serta P3Pd. Pengawasan warung sekolahe. Penetapan pelaporan tentang keadaan oenyakit dan sebagainya3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah-sekolah sehat, berupa :a. Penghijauanb. Air bersihc. Kebun dan apotik hidupd. Halaman bersihe. Pemberantasan sarang nyamukMenurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS (trias UKS) antara lain pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

1. Pendidikan KesehatanUsaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang.

Tujuan:a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.d. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.e. Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.f. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang.g. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.h. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.i. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.PelaksanaanDapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.a. Kegiatan KurikulerPelaksanaan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.

b. Kegiatan EkstrakurikulerAdalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain: kemah, ceramah dan diskusi, apotek hidup, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan antara lain; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat antara lain: kerja bakti kebersihan, lomba sekolah sehat, dan lain-lain.

Cara untuk melaksanakan Pendidikan Kesehatana. Penyajian/ceramahPenyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi, demontrasi, bimbingan, Permainan dan penugasan oleh guru dengan mengikutsertakan peran aktif peserta pelatihan.b. Menanamkan KebiasaanMenanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan untuk melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta pengamatan yang terus menerus dan berkelanjutan oleh guru dan kepala sekolah serta petugas kesehatan.

2. Pelayanan KesehatanUpaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Dibawah koordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.Tujuan Umum: Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat secara optimal.Tujuan Khusus:a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit/kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.d. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan.

1.) Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif)Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa: Latihan ketrampilan teknis dalam rangka pemeliharaan kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain: a. Dokter Kecilb. Kader Kesehatan Remajac. Palang Merah Remajad. Pembinaan warung sekolah sehat.e. Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari vektor pembawa penyakit.f. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.

2.) Kegiatan Pencegahan (Preventif)Merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan. Kegiatan preventif ini berupa:a. Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk penyakit-penyakit tertentu.b. Penjaringan kesehatan anak sekolah.c. Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta didik.d. Imunisasi peserta didik.e. Usaha pencegahan penularan penyakitdengan jalan memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.f. Konseling kesehatan di sekolah.

3.) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat berfungsi optimal. Kegiatan kuratif dan rehabilitatif ini adalah:a. Diagnosa dinib. Pengobatan ringan c. Pertolongan pertama pada kecelakaan, pertolongan pertama pada penyakit d. Rujukan medik

3. Pembinaan Lingkungan SekolahPembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan mesyarakat sekitar. Dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat, kegiatan ini meliputi:1. Program pembinaan lingkungan sekolah1.1 Lingkungan fisik sekolah meliputi: a. Penyediaan air bersih b. Pemeliharaan penampungan air bersih c. Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah d. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah e. Pemeliharaan WC/kakus f. Pemeliharaan kamar mandig. Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan tempat ibadah h. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah i. Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah.

1.2 Lingkungan mental dan sosial program pembinaan lingkungan mental dan sosial ini dilakukan dalam bentuk kegiatan: a. Konseling kesehatan b. Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan c. PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja

2. Pembinaan lingkungan keluargaPembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan: 1) Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang halhal yang berhubungan dengan kesehatan. 2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan hidup sehat. Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan: 1) Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS. 2) Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah.

3. Pembinaan masyarakat sekitar Pembinaan masyarakat sekitar Pembinaan masyarakat sekitar dengan cara: 1) Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekolah yang sehat. 2) Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual.

2.1.4 SASARAN UKS1. Sasaran UKSSasaran UKS adalah Anak-anak sekolah dari tingkat dasar hingga menengah. Untuk sekolah dasar diprioritaskan pada kelas I,III,VI karena :a. Kelas I : merupakan fase lepas dari pengawasan orang tua, kontak dengan penyakit kemungkinannya lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian tentang kesehatan.b. Kelas III : untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS dan langkah-langkah selanjutnya dalam program pembinaan UKSc. Kelas VI : mempersiapkan kesehatan siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya.2. Sasaran Pembinaana. Peserta didikb. Pembina UKS : Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan), Pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah)c. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatand. Lingkungan : sekolah, keluarga, masyarakat2.2 HEALTHY SCHOOL2.2.1 Pengertian Healthy SchoolDalamUndang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79 menyatakan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas (Kemendikbud, 2012).Sekolah Sehat adalah sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih dan kekeluargaan pesertadidiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat (Kemendikbud, 2012).Sekolah sehat di Indonesia dapat dicapai bila sekolah melaksanakan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)melalui tiga program UKS (Trias UKS) yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolahsehat, serta melaksanakan upaya-upaya peningkatan kebugaran jasmani secara baik melalui program pendidikan jasmani (http://usahakesehatansekolah.comdiaksespada 15 April 2014 13:26 WIB).Jadi sekolah sehat adalah sekolah yang memiliki lingkungan yang bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih, dimana peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berprilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dicapai melalui trias UKS.2.2.2 IndikatorKunci Healthy SchoolMenurut Tim Pembina Usaha KesehatanSekolah (UKS) Pusat, sekolah sehat memiliki 10 indikator kunci diantaranya:1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75m2/anak2. Tingkat kebisingan