IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA
BANK SYARIAH
(Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun Oleh :
ETI SUSILAWATI
(082411093)
FAKULTAS SYARI'AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
iii
iv
MOTTO
The Art of My Life is Giving
Memberi Adalah Gaya Hidupku
(Oleh : Prof. Dr. H. Mujiono Abdillah, M.A)
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan dan kuhadiahkan karya ini kepada
orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku
Untuk bapak dan ibu tercinta, terimakasih atas nasihat – nasihatmu, sehingga aku bisa
memaknai hidup menjadi positif, untuk semangat dan kasih sayangmu hingga aku
mengerti arti kemandirian. Engkau tidak henti- hentinya membimbing, mendidik,
memotivasi serta selalu bersujud memanjatkan doa agar anakmu menjadi orang yang
yang berguna dan menjadi sukses.
Adik- adikku tercinta, Deni Indro Priono, Yanda Ramadhan, yang telah memberikan
semangat luar biasa dan kenangan begitu indah yang tak akan pernah kulupa.
Sahabat - sahabatku yang selalu menemani dalam suka maupun duka, semoga
persahabatan kita tak pernah berakhir.
Semua orang yang telah kutemui, yang telah menjadi sumber inspirasiku serta telah
memberikan ilmu yang begitu bermanfaat, semoga Allah senantiasa memberikan
keberkahan kepada orang- orang baik dan hebat yang telah kutemui,,,,,,,,,
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah atau pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Dengan demikian skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang menjadi bahan rujukan.
Semarang, Mei 2012
Deklarator,
ETI SUSILAWATI
NIM. 082411093
vii
ABSTRAK
Bank syariah dalam satu dasawarsa ini mengalami perkembangan yang
signifikan. Apabila perbankan syariah menghendaki kehidupan usaha berlangsung
dalam jangka panjang (survive) dan ingin menumbuhkan citra dan kepercayaan,
maka harus mampu memberi jawaban pada kebutuhan (ekspektasi) masyarakat
serta harus mampu memberikan pengembalian yang tak ternilai bukan hanya
prioritas terhadap tanggung jawab menciptakan keuntungan yang sebesar -
besarnya, melainkan mampu mengaplikasikan tanggung jawab dalam arti luas
yaitu konsep Corporate Social Responsibility (CSR).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap citra
bank syariah, pengaruh CSR terhadap kepercayaan pada bank syariah, dan
pengaruh citra bank syariah terhadap kepercayaan pada bank syariah.
Objek penelitian ini di BNI syariah cabang Semarang. Metode
pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner.
Sedangkan metode analisis data menggunakan SEM (Structural Equation
Modelling) atau Model Persamaan Struktural dengan program AMOS 4. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BNI Syariah cabang Semarang.
Sedangkan penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non
probability sampling yaitu teknik penarikan sampel convenience (accidental
sampling). Besarnya sampel yang digunakan 100, hal ini tentunya sesuai dengan
besarnya ukuran sampel dalam alat analisis data menggunakan SEM dengan
model estimasi menggunakan Maksimum Likelihood (ML) minimum yaitu
diperlukan 100 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa measurement model yang dibangun
secara statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang ditetapkan
karena semua variabel yang digunakan untuk membuat sebuah model penelitian,
telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah direkomendasikan. Uji
hipotesis ditunjukkan dengan melihat nilai regression weight, nilai yang tertera
dalam kolom CR harus dibandingkan dengan nilai kritis yaitu 1,96 pada tingkat
signifikansi 5% . Hasil regression weight dapat disimpulkan bahwa CSR
berpengaruh signifikan terhadap citra bank syariah karena p < 0.05 dengan nilai
CR 6.563, CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pada bank
syariah karena p > 0.05 dengan nilai CR 0.005, dan citra bank syariah
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pada bank syariah karena p < 0.05
dengan nilai CR 3.067.
Keyword: Corporate Social Responsibility (CSR), Citra dan Kepercayaan
viii
KATA PENGANTAR
Bismillah, Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelasaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil membawa
ummatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah dengan ahlaq yang
mulia.
Dengan rasa syukur yang dalam, penulis akhirnya bisa menyelesaikan
skripsi yang berjudul IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN
KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah
Cabang Semarang) sebagai suatu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu Ekonomi Islam di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Walisongo Semarang.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral
maupun materil, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang paling dalam kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Semarang.
ix
3. Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Semarang.
4. Dr. Ali Murtadho, selaku Kajur Ekonomi Islam.
5. Bapak Rahman El Junusi, S E, M M, selaku pembimbing I dan Bapak Nur
Fatoni, M.Ag selaku pembimbing II, terima kasih atas arahan, bimbingan,
dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis hingga selesainya skripsi
ini.
6. Dosen fakultas Syariah, terutama Bapak Fauzi, MM, Bapak Ratno
Agriyanto, M.Si, Ari Kristin, M.Si, yang telah meluangkan waktu
memberikan pengarahan dan masukan yang sangat bermanfaat sehingga
penyusunan skripsi berjalan dengan lancar.
7. Bapak Suwanto, MM, selaku wali studi yang telah banyak memberikan
pengarahan kepada penulis.
8. Bapak Purwadi, Bapak Nugroho, Bapak Afif, Bapak Bintang, serta seluruh
karyawan BNI Syariah Cabang Semarang yang telah kooperatif dan
bersedia memberikan informasi sehingga penelitian berjalan begitu
menyenangkan dan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
9. Bapak Djoko Adhi Saputro serta seluruh karyawan PKPU Cabang
Semarang yang telah memberikan informasi yang berharga untuk
melengkapi hasil penelitian penulis.
10. Bapak Arif, Bu Elly dari RA Darul Ulum, Ngaliyan, Semarang, yang telah
bersedia memberikan informasi untuk melengkapi hasil penelitian.
x
11. Keluarga besar penulis, Bapak, Ibu, adik- adikku (Deni dan Yanda),
Mbah, paman, bibi, Uwa, yang telah memberikan doa yang begitu tulus,
nasihat serta motivasi yang luar biasa agar penulis dapat menjadi orang
yang berguna.
12. Bapak Jumala Multazam, MM, seorang motivator luar biasa, terimakasih
atas kepercayaannya dalam setiap even, sehingga peneliti dapat belajar,
memperoleh pengalaman hebat serta mengenal orang- orang hebat yang
sangat menginspirasi.
13. Ibu Tuti Sri Hastuti, Bapak Edi, Mbak Yuka dan Mas Rendra yang dengan
tulus dapat menjadi keluarga baru di Semarang serta memberikan
pengalaman ilmunya bagaimana menjalani hidup.
14. KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) Walisongo, Muhimah, Edy, Roza,
Ulfah, Lilik, Irfan, Dedy, zuliana, Lala, Irham, yang selalu setia dan loyal
terhadap organisasi serta sebagai teman konsultasi yang baik.
15. Keluarga Mahasiswa Wonosobo (KMW), Ayub, Yanti, Anisa, Mas Maruf,
mas Ato, Mas Jamil, Tanwir, Abidin, mas Iqbal, Isma, Muarifah,
Rohimah, Taat, Tarti, Wiga yang bisa menjadikan keluarga terhangat
ketika kita jauh dari keluarga di Wonosobo.
16. Kelas EIC 2008, Roza, Ulfah, Ufah, Nila, Nia, Dila, Retno, Anifah, Dhani,
Huda, Faza, Heny, Fikri, Fiqoh, Iin, Imam, Janah, Lis, Mega, Ulin, Putri,
Anies, Ika, Feni, Rokhis, Doni, dll. Mereka semua adalah teman- teman
hebat yang telah menjadikan kelas EIC 08 menjadi hidup dan berarti.
xi
17. Mas Soenardi Hadi Utomo, yang tak hentinya memberikan motivasi dan
pengorbanan yang luar biasa. Semoga keinginan dan cita- cita kita dapat
terwujud dengan lancar dengan dukungan orang- orang yang menyayangi
kita sehingga akan terasa indah pada waktunya.
18. Kru kos BPI A 34, Mba Ainur, Lely, Maslahah, Diah, Olip B, Olip K,
Yuli, Fika, Fela, Quni dan Muhimah yang telah banyak memberikan
warna dalam keceriaan dan saling berbagi dalam suka dan duka.
19. Dik Abel, dik Deva, dik Eci, dik Efrat, dik Sari, dik Pinkan, dik rizki, dik
Sania, dik Satria, dik Nabila. Mereka adalah adik- adikku yang telah
memberi kesempatan penulis untuk tetap dan terus melangkah dalam
kepolosan dan keceriaan mereka.
Semoga kebaikan dan keihlasan yang telah mereka curahkan bisa menjadi
amal saleh dan mendapat imbalan yang ahsan dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh mencapai
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan para pembaca umumnya. Amin
Semarang, Mei 2012
Penulis,
ETI SUSILAWATI
NIM. 082411093
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN MOTTO.......................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v
HALAMAN DEKLARASI...................................................................................vi
HALAMAN ABSTRAK......................................................................................vii
HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................................viii
HALAMAN DAFTAR ISI..................................................................................xii
HALAMAN DAFTAR TABEL.........................................................................xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR.....................................................................xvi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................17
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................17
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................18
1.5 Batasan Penelitian..........................................................................18
1.6 Penegasan Istilah............................................................................19
1.7 Sistematika Penulisan.....................................................................20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori...............................................................................22
2.2 Penelitian Terdahulu......................................................................61
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis.........................................................64
2.4 Hipotesis Penelitian........................................................................65
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data...................................................................66
3.2 Populasi dan Sampel......................................................................68
3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................71
3.4 Definisi Operasional.......................................................................74
3.5 Metode Analisis Data.....................................................................76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................94
4.2 Implementasi CSR di BNI Syariah..............................................117
4.3 Deskripsi Data Penelitian dan Responden...................................132
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................141
4.5 Deskripsi Variabel Penelitian.......................................................143
4.6 Hasil Analisis Data.......................................................................158
4.7 Pembahasan..................................................................................176
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................188
5.3 Saran.............................................................................................189
5.4 Penutup.........................................................................................190
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.0 Piramida CSR................................................................................34
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis.........................................................64
Gambar 3.0 Analisis Jalur Hubungan antar Variabel........................................81
Gambar 3.1 Analisis Model Persamaan Struktural............................................84
Gambar 4.0 Logo BNI Syariah..........................................................................97
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah.................................................114
Gambar 4.2 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Semarang...................116
Gambar 4.3 Logo PKPU..................................................................................120
Gambar 4.4 Confirmatory Factor Analysis Variabel CSR..............................163
Gambar 4.5 Confirmatory Factor Analysis Variabel Citra..............................166
Gambar 4.6 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kepercayaan.................167
Gambar 4.7 Confirmatory Factor Analysis antar Variabel Endogen...............169
Gambar 4.8 Confirmatory Factor Analysis Full SEM Analysis......................172
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.0 Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia.......2
Tabel 1.1 Perkembangan Asset, DPK, Penyaluran Dana Perbankan Syariah..4
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia............................................6
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menganggur di Indonesia...................................7
Tabel 2.0 Prinsip Perbankan Syariah.............................................................23
Tabel 2.1 Perbedaan Marketing dan CSR......................................................45
Tabel 3.0 Variabel dan Indikator Penelitian...................................................75
Tabel 3.1 Keterangan Simbol Analisis Jalur..................................................82
Tabel 3.2 Persamaan Struktural Hubungan antar Variabel............................83
Tabel 3.3 Simbol Keterangan Analisis SEM.................................................84
Tabel 3.4 Matematika Model Struktural Variabel Eksogen...........................85
Tabel 3.5 Matematika Model Struktural Variabel Endogen..........................86
Tabel 3.6 Goodness-Of-Fit Indices................................................................93
Tabel 4.0 Penghargaan yang Diraih BNI Syariah..........................................98
Tabel 4.1 Program CSR BNI Syariah 2010 – 2011.....................................130
Tabel 4.2 Program CSR BNI Syariah Cabang Semarang 2011...................132
Tabel 4.3 Pendistribusian Kuesioner di BNI Syariah Cabang Semarang....134
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden............................................................136
Tabel 4.5 Umur Responden..........................................................................137
Tabel 4.6 Pendidikan Responden.................................................................138
Tabel 4.7 Pekerjaan Responden...................................................................139
Tabel 4.8 Penghasilan Responden................................................................140
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas........................................................................141
xvi
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas....................................................................143
Tabel 4.11 Tanggapan Responden dengan Indikator Economic Resp...........144
Tabel 4.12 Tanggapan Responden dengan Indikator Legal Resp..................145
Tabel 4.13 Tanggapan Responden dengan Indikator Ethical Resp................147
Tabel 4.14 Tanggapan Responden dengan Indikator Philanhropic Resp......148
Tabel 4.15 Tanggapan Responden dengan Indikator Nilai............................150
Tabel 4.16 Tanggapan Responden dengan Indikator Experence...................151
Tabel 4.17 Tanggapan Responden dengan Indikator Kual Tek & Fungs......153
Tabel 4.18 Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Objek....154
Tabel 4.19 Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Atribut...156
Tabel 4.20 Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Manfaat.157
Tabel 4.21 Evaluasi Normalitas Data Full Model..........................................159
Tabel 4.22 Hasil Uji Multivariate Outlier......................................................161
Tabel 4.23 Goodness-Of-Fit Indices Variabel Eksogen.................................164
Tabel 4.24 Goodness-Of-Fit Indices Variabel Endogen................................170
Tabel 4.25 Goodness-Of-Fit Indices Variabel SEM Model...........................173
Tabel 4.26 Regression Weights......................................................................175
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan lembaga keuangan syariah, salah satunya
perbankan syariah dalam satu dasawarsa belakangan ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dipicu oleh beberapa
faktor antara lain market yang masih luas, operasional bank syariah
berdasarkan sistem bagi hasil (bebas bunga) yang merupakan landasan
utama baik dalam produk pendanaan, pembiayaan maupun produk
lainnya.1 Karena produk bank syariah menghindari riba, gharar dan
maysir menjadikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim
lebih merasa nyaman untuk menggunakan jasa perbankan syariah.
Secara normatif, perbankan syariah selalu berkomitmen untuk
berpedoman pada nilai - nilai al - Quran dan sunnah. Dengan selalu
merujuk pada al - Quran dan sunnah, maka diharapkan mampu terwujud
sistem perbankan syariah yang sehat, kuat dan istiqamah terhadap prinsip
syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan serta keseimbangan
material dan spiritual (falah).
Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah
di Indonesia, Bank Indonesia sebagai regulator telah merumuskan sebuah
Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi
1 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008,
Hlm. v
2
komprehensif pengembangan pasar meliputi aspek - aspek strategis, yaitu:
pembentukan citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif
dan universal, pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk
yang lebih beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru
yang memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank.2
Dengan strategi - strategi komprehensif tersebut, telah mampu
menjadikan perbankan syariah sebagai bank yang mempunyai keunggulan
dalam pandangan masyarakat dan mengalami pertumbuhan yang
signifikan. Keberhasilan perkembangan bank syariah juga dilatarbelakangi
oleh faktor teknologi, lingkungan bisnis, geografis, sejarah, serta
heterogenitas budaya masyarakat Indonesia. Data dari Direktorat
Perbankan Syariah menunjukkan perkembangan bank syariah berdasarkan
jumlah jaringan kantor sebagai berikut:3
Tabel 1.0
Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia
Kelompok Bank
2009
2010
Oktober
2011
Growth
Nominal %
BUS 6 11 11 0 0
UUS 25 23 23 0 0
Jumlah Kantor
BUS dan UUS
1001 1477 1688 211 14,28%
Jumlah layanan
Syariah
1929 1227 1227 0 0
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah BI, 2011
2 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Kebijakan Pengembangan Perbankan
Syariah, Jakarta, 2011, Hlm.25 3 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah Indonesia
2012, Jakarta, 2011, Hlm.5
3
Dari tabel di atas dapat melihat perkembangan kelembagaan
perbankan syariah dari segi kuantitas jaringan kantor. Jumlah BUS bank
syariah bertambah dari tahun 2009 sampai tahun 2010, sedangkan jumlah
UUS bank syariah semakin berkurang dari tahun 2009 sampai tahun 2010
karena telah mengalami spin 0ff dari bank konvensional. Jumlah Bank
Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sampai dengan
Oktober 2011 tidak mengalami perubahan, namun demikian jumlah
jaringan kantor meningkat. Dengan fakta tersebut menunjukan, meskipun
jumlah BUS maupun UUS cenderung tetap, namun pelayanan terhadap
kebutuhan masyarakat akan perbankan syariah semakin meluas yang
tercermin dari bertambahnya Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor
Kas (KK). KCP bertambah 219 kantor (30,50%) dari 718 menjadi 937,
sedangkan KK bertambah 23 kantor (9,50%) yaitu dari 242 menjadi 265.
Secara keseluruhan jumlah kantor perbankan syariah meningkat dari 1001
pada tahun 2009 menjadi 1.688 kantor pada Oktober 2011.
Indonesia juga menganut sistem perbankan ganda (dual banking
system) yaitu bank syariah dan bank konvensional beroperasi secara
berdampingan, sehingga bank syariah tumbuh pesat dalam bentuk Bank
Umum Syariah, Unit Usaha Syariah serta office channelling (gerai syariah
di kantor bank konvensional) yang sampai bulan Oktober 2011 mencapai
1277 office channelling.
Selain dilihat dari jumlah jaringan kantor, perkembangan
perbankan syariah juga dapat dilihat dari pencapaian perbankan syariah
4
terhadap pertumbuhan asset, DPK (Dana Pihak Ketiga) dan penyaluran
dana BUS dan UUS yang terlihat dalam tabel berikut: 4
Tabel 1.1
Perkembangan Asset, DPK, Penyaluran Dana Perbankan Syariah
(Rp Triliun)
Komponen
Oktober
2010
Oktober
2011
Growth
Nominal (%)
Asset 85,85 127,19 41,34 48,10
DPK 66,48 101,57 35,09 52,79
Penyaluran
Dana
83,81 122,73 38,92 46,43
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah BI, 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa volume usaha perbankan
syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir, khususnya Bank Umum
Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Total asset per Oktober 2011 (yoy) telah mencapai
Rp127,19 triliun atau meningkat tajam sebesar 48,10% dari tahun 2010
yang merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir.
Tingginya pertumbuhan asset tersebut tidak terlepas dari tingginya
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga pada sisi pasiva dan pertumbuhan
penyaluran dana pada sisi aktiva. Dari tahun 2010 sampai tahun 2011
penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 52,79% dan penyaluran dana
masyarakat meningkat sebesar 46,43%.
4 Ibid, Hlm.1
5
Peningkatan pembiayaan atau penyaluran dana dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati - hatian sehingga kisaran Non Performing
Financing (NPF) dapat dijaga dalam kisaran yang stabil. Secara rerata
NPF gross menurun dari 3,95% pada September 2010 menjadi 3,11% pada
Oktober 2011. Hal tersebut telah mendorong perolehan laba yang cukup
baik dan efisiensi biaya, sehingga rentabilitas dapat terjaga yang dapat
memperkuat permodalan.
Tingkat rentabilitas perbankan syariah terhadap penggunaan
assetnya cukup baik yang tercermin dari rasio ROA dan ROE yang
masing-masing sebesar 1,75% dan 17,43%. Jumlah pembiayaan yang
meningkat diiringi dengan membaiknya kinerja telah mampu menurunkan
rasio BOPO menjadi 78,03% pada Oktober 2011 yang pada tahun
sebelumnya masih sebesar 79,10%.5
Perkembangan bank syariah di Indonesia ternyata tidak seimbang
dengan perbaikan taraf kesejahteraan masyakat dan lingkungan hidup.
Perkembangan bank syariah belum mampu memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Terbukti,
Badan Pusat Statisitik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di
Indonesia sebagai berikut: 6
5 Ibid, Hlm.5
6 www.bps.go.id, didownload pada tanggal 7 April 2012
6
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia
Tahun Jumlah penduduk miskin (juta)
2009 32,53
2010 31,02
2011 30,02
Sumber: www.bps.go.id, 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2009 sampai tahun
2011 jumlah angka kemiskinan masih sangat tinggi jika dibandingkan
dengan seluruh jumlah penduduk Indonesia. Angka kemiskinan dari tahun
2009 – 2010 hanya mampu menurun 4,64 %, dan dari tahun 2010 – 2011
hanya menurun 3,22 %. Sedangkan pendapatan penduduk miskin hanya
Rp. 233.740,00 per kapita. Berdasarkan gambaran nasional ini berarti satu
penduduk miskin per harinya hanya menghasilkan kurang lebih sekitar Rp.
8.000,00.
Pengangguran juga masih menunjukkan angka yang fantastis,
Badan Pusat Statistik mencatat sebagai berikut: 7
7ibid, didownload pada tanggal 7 April 2012
7
Tabel 1.3
Jumlah Penduduk Menganggur di Indonesia
Tahun Jumlah penduduk menganggur
2008 9.394.515
2009 8.962.617
2010 8.319.779
2011 7.700.086
Sumber: www.bps.go.id, 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa angka pengangguran
masih cukup tinggi, dari tahun 2008 – 2009 penurunan angka
pengangguran hanya 4,59 %, dari tahun 2009 – 2010 penurunan angka
pengangguran 7,17 dan tahun 2010 – 2011 penurunan angka pengangguran
7,44%. Begitu pula penurunan ketertinggalan masyarakat dalam bidang
pendidikan data dari BPS menunjukkan dari tahun 2008 sampai tahun
2011 hanya 2-5%.
Perkembangan bank syariah juga tidak diimbangi dan belum
mampu memberikan kontribusi dalam perbaikan lingkungan hidup. Polusi
dan kerusakan lingkungan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dapat
dilihat dari penelitian kementrian kehutanan 2011 menyatakan bahwa luas
hutan Indonesia yang secara de yure mencapai 133.300.543,98 ha masih
terus mengalami deforestasi (kerusakan hutan) yang lebih cepat
dibandingkan dengan laju pemulihannya. Laju kerusakan hutan mencapai
1,17 juta hektar per tahun di Indonesia, sedangkan kemampuan pemulihan
8
lahan yang telah rusak hanya sekitar 0,5 juta hektar per tahun.8
Indonesia dengan hutannya seluas 133.300.543,98 ha (data lain
menyebutkan 180 ha), hanya sekitar 23 % saja yang terbebas dari
deforestasi. Kondisi ini berakibat pada terjadinya kerusakan lingkungan
yang mengakibatkan bencana alam di berbagai wilayah seperti banjir dan
tanah lonsor, kekeringan, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga
sumbangan pada terjadinya perubahan iklim. Pada tahun berikutnya
diperkirakan masih akan terjadi peningkatan kerusakan lingkungan hidup
antara 50 persen sampai 70 persen, karena aturan pembuangan limbah
yang longgar. Selain itu, pemerintah belum mengeluarkan aturan tentang
kajian lingkungan hidup secara strategis.
Sangat disayangkan, ketika terjadi perkembangan usaha perbankan
syariah, tidak diimbangi dengan kesejahteraan mayarakat, melainkan
semakin maraknya kemiskinan, pengangguran, pendidikan tertinggal dan
kerusakan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan. Pada saat banyak
usaha perbankan berkembang pesat, belum mampu memberikan
kontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan masyarakat.9 Di lapangan,
usaha perbankan sekarang masih fokus memberikan portofolio
pembiayaan hanya kepada kalangan masyarakat dengan status ekonomi
baik (yang mampu memberikan agunan), sehingga akan semakin terlihat
kesenjangan kesejahteraan masyarakat. Jika fenomena seperti itu terus
8 www.walhi.or.id ,di download pada tanggal 04 Februari 2012
9 Erni R. Ernawan, Business Ethics, Bandung: Alfabeta, 2007, Hlm. 109
9
terjadi, maka banyak masyarakat dan stakeholders merasa kecewa dan
mempunyai kesan yang tidak baik terhadap perbankan, akibatnya citra
menjadi buruk, dan kepercayaan nasabah pada perbankan menjadi
berkurang.
Persaingan bisnis perbankan syariah yang pesat menuntut para
pelaku usaha untuk menciptakan produk yang lebih profesional dan
inovatif sesuai dengan ekspektasi nasabah. Mengingat sektor usaha
perbankan syariah mempunyai perkembangan yang baik dan menjanjikan,
jika mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat umum pasti
kesenjangan dalam masyarakat bisa diminimalisir, dan secara tidak
langsung, masyarakat juga dapat menjaga dan mengakui perkembangan
bank syariah.
Apabila para pelaku usaha perbankan syariah menghendaki
kehidupan usaha berlangsung dalam jangka panjang dan ingin
menumbuhkan kepercayaan masyarakat, maka harus mampu memberi
jawaban pada kebutuhan masyarakat serta harus mampu memberikan
pengembalian yang tak ternilai bukan hanya prioritas terhadap tanggung
jawab menciptakan keuntungan yang sebesar - besarnya, melainkan
mampu mengaplikasikan tanggung jawab dalam arti luas.
Kegiatan usaha perbankan syariah diharapkan berpegang pada
kesadaran sosial yang memberikan kontribusi dan bentuk kepedulian yang
nyata untuk kemakmuran masyarakat serta turut menjaga kelangsungan
10
alam (tidak berbuat kerusakan).10
Kontribusi bentuk kepedulian serta
tanggung jawab dalam arti luas yang dimaksud adalah menggunakan
konsep Corporate Social Responsibility (CSR). Yang selanjutnya dalam
penulisan ini disingkat CSR.
Indonesia telah menjadikan CSR sebagai suatu regulasi / hukum
tentang Perseroan Terbatas (PT) yaitu dalam UU No 40 / 2007 pasal 74
ayat 1 yang menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam pasal 74 ayat
3 menjelaskan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenakan
sanksi sesuai dengan peraturan perundang - undangan. Dalam Undang -
Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007 pasal 15 (b)
menyatakan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan
tanggung jawab social perusahaan. Sedangkan, apabila badan usaha
melanggar peraturan tersebut, dalam pasal 34 yaitu diberi sanksi
administratif dan sanksi lainnya diantaranya, peringatan tertulis,
pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, pencabutan
kegiatan usaha.11
Diundangkannya Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan Undang- Undang Penanaman Modal Nomor 25
Tahun 2007 ini, secara eksplisit tidak mengatur berapa jumlah nominal
10
O.P. Simorangkir, Etika : Bisnis, Jabatan, dan Perbankan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003,
Hlm. 60 11
Rahmatullah & Trianita Kurniati, Panduan Praktis Pengelolaan CSR (Corporate
Social Responsibility), Yogyakarta: Samudra Biru, 2011, Hlm. 19
11
dan atau berapa besaran persen laba bersih dari suatu perusahaan yang
harus disumbangkan.
Dalam PBI Nomor 11/33/PBI/2009 Pelaksanaan GCG bagi BUS
dan UUS menerangkan bahwa Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah wajib menerapkan tata kelola bank yang baik dengan berdasarkan
prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional dan
kewajaran dalam menjalanan kegiatan usahanya. Sedangkan Peraturan
Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 pasal 1 angka 6 menjelaskan bahwa
suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip- prinsip keterbukaan
(transparacy), akuntabiltas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), dan kewajaran (fairness) adalah merupakan pelaksanaan
Good Corporate Governance (GCG) sebagai upaya untuk memperkuat
industri perbankan nasional sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia,
maka dibutuhkan peningkatan kualitas pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) dalam menjalankan kegiatan usahanya.12
Dari beberapa peraturan Bank Indonesia di atas, menjelaskan
bahwa perbankan syariah wajib menerapkan prinsip Good Corporate
Governance yang salah satunya adalah prinsip pertanggungjawaban.
Prinsip pertanggungjawaban dalam GCG mengandung makna yang luas,
yang salah satunya dapat diimplementasikan dalam Corporate Social
Responsibility (CSR).
12
www.bi.go.id, didownload pada tanggal 24 Februari 2012
12
Konsep dan implementasi CSR semakin berkembang dari waktu ke
waktu. CSR merupakan kepedulian terhadap kepentingan pihak- pihak lain
secara lebih luas dari pada hanya kepentingan profit saja. CSR tidak
semata menjadi kewajiban sosial perusahaan, namun juga dikaitkan
sebagai konsep pengembangan yang berkelanjutan (sustainable
development).13
Konsep pengembangan keberlanjutan dapat dilihat dari
berbagai dimensi antara lain manusia, sosial, lingkungan dan ekonomi.
Implementasi keberlanjutan dimensi manusia erat kaitannya dengan
pemeliharaan kualitas sumber daya manusia. Keberlanjutan dimensi sosial
adalah suatu bentuk pemeliharaan manusia secara kolektif, kerja sama
yang baik, toleransi, etika untuk menuju kebersamaan dan kesetaraan.
Keberlanjutan dimensi lingkungan adalah pemeliharaan sumber daya alam
yang sangat terbatas untuk menjamin tersedianya sumber daya bagi
generasi berikutnya. Sedangkan keberlanjutan dimensi ekonomi adalah
penggunaan sumber daya secara efisien, menjamin produktivitas usaha
dan pertumbuhan yang wajar untuk kesejahteraan masyarakat luas.
Penerapan CSR tidak lagi dipandang sebagai cost, melainkan
investasi jangka panjang, karena pelaksanaan program CSR akan
memberikan dampak positif tidak hanya bagi operasional perbankan, akan
tetapi kelangsungan eksistensi dimasa datang. Keuntungan yang dapat
diraih dari program CSR antara lain dapat membentuk citra yang positif,
13
Faisal Badroen, et al, Etika Bisnis dalam Islam, Jakara: Kencana, 2006, Hlm. 188
13
mengurangi biaya, mengurangi resiko, membangun modal sosial, dan
dapat meningkatkan akses market share lebih luas.14
Corporate Social Responsibility merupakan proses penting dalam
pengelolaan biaya dan keuntungan kegiatan usaha dengan stakeholders
baik secara internal maupun eksternal, dimana tidak hanya terbatas pada
konsep pemberian sesuatu yang sifatnya charity saja, melainkan
konsepnya sangat luas dan tidak bersifat statis dan pasif, merupakan hak
dan kewajiban yang dimiliki bersama antar stakeholders. Jadi, dengan
implementasi Corporate Social Responsibility (CSR), bank syariah tidak
hanya mendapatkan keuntungan ekonomi berupa profit dan pertumbuhan
dalam fundamental, melainkan menambah kepercayaan dan semakin
mendekatkan bank syariah dengan masyarakat untuk perubahan sosial
yang lebih baik.
Konsep CSR yang diimplementasikan ternyata di dukung dan
selaras dengan nilai - nilai Islam. Islam mengajarkan untuk selalu
memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam semua tindakannya dalam
upaya memenuhi tuntutan keadilan dan kesatuan. Konsep tanggung jawab
dalam Islam mempunyai sifat ganda yang terfokus pada tingkat mikro
(individu) dan tingkat makro (sosial).
Secara normatif, CSR telah diregulasi dalam berbagai peraturan
sebagai sebuah kewajiban bagi korporat untuk peduli terhadap perbaikan
sosial dan lingkungan. Disisi lain, CSR dalam perspektif Islam merupakan
14
Ibid, Hlm. 191
14
salah satu konsep kedermawanan yang sangat dianjurkan, yaitu sesuai
firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surat al- Baqarah ayat 261:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah
Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.15
Korporat yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dapat
diaplikasikan untuk berbagai program CSR yang lebih luas antara lain
kepentingan peningkatan kualitas sosial dalam berbagai bidang misalnya
ekonomi, pendidikan, kesehatan serta pembangunan (community
development) dan pelestarian lingkungan.
Nilai - nilai Islam juga selalu menghimbau untuk selalu berbuat
kebaikan (ihsan) yang dapat memberikan manfaat kepada yang lain.
Aktivitas usaha dalam Islam, diarahkan kepada kebaikan pelaku usaha,
lingkungan alam dan kesejahteraan sosial secara umum, yang selalu
berprinsip pada etika dan spiritual. Seperti firman Allah SWT dalam al-
Quran Surat al-Qashash ayat 77:
15
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah, al- Baqarah : 261
15
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang- orang yang berbuat kerusakan”.16
Jadi, aksioma landasan normatif CSR yang mencakup adanya
keharusan (kewajiban) dalam peraturan perundang – undangan dan
sekaligus konsep kedermawanan dalam perspektif Islam bagaikan dua sisi
mata uang yang tidak dapat dipisahkan untuk pelaku usaha syariah
khususnya perbankan syariah. CSR harus dapat diimplementasikan sesuai
regulasi yang berlaku sekaligus didasari iktikad baik bank syariah sesuai
konsep Islam.
BNI Syariah merupakan salah satu bank syariah yang telah
berkomitmen untuk menerapkan kebijakan CSR. BNI Syariah telah
meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan
grand tema “Manajemen Syukur “ yang berkonsentrasi pada
pengembangan diberbagai bidang, dengan porsi terbesar dalam bidang
pendidikan yaitu education for life “Dari BNI Syariah untuk Indonesia
Yang Lebih Cerdas”. Memilih dalam bidang pendidikan karena pendidikan
adalah upaya untuk mewujudkan sumber daya manusia di Indonesia yang
16
Ibid, QS al-Qashash:77
16
berkualitas.17
BNI Syariah telah memisahkan diri (spin off) dari induknya BNI
pada 19 Juni 2010, dan kini telah berubah menjadi Bank Umum Syariah
(BUS) dengan nama BNI Syariah. BNI Syariah merupakan bank yang
tergolong masih baru berdiri menjadi BUS dari BNI yang sampai saat ini
telah mempunyai market share yang baik.
Dengan semakin bertambahnya perbankan syariah yang muncul,
tentunya persaingan usaha terjadi begitu ketat. Tetapi dengan selalu
berkomitmen untuk melaksanakan program CSR, maka akan mampu
menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat, masyarakat akan
lebih menjaga perkembangan, lebih mengakui dan menerima bank yang
bersangkutan. Secara tidak langsung, CSR akan membentuk citra positif
bagi nasabah yang akan membawa keuntungan di masa yang akan datang
karena telah mendapatkan kepercayaan di hati nasabahnya.
Dengan komitmen untuk selalu menerapkan program CSR, maka
dengan penelitian ini ingin mengetahui implementasi CSR dan seberapa
besar hubungan CSR untuk membentuk citra dan kepercayaan pada bank
syariah khususnya di BNI syariah cabang Semarang. Maka berdasarkan
latar belakang di atas, penelitian ini berjudul “IMPLEMENTASI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA
BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang)”.
17
www.bnisyariah.co.id, didownload pada tanggal 25 Juli 2011
17
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi Corporate Social Responibility (CSR) di
BNI syariah cabang Semarang ?
2. Bagaimana Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
citra pada bank syariah ?
3. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
kepercayaan pada bank syariah ?
4. Bagaimana pengaruh citra bank syariah terhadap kepercayaan pada
bank syariah ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) di BNI syariah cabang Semarang
2. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap citra pada bank syariah.
3. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap kepercayaan pada bank syariah.
4. Untuk mengetahui pengaruh citra bank syariah terhadap kepercayaan
pada bank syariah.
18
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis
Dapat menambah khazanah pengetahuan dan literatur guna
pengembangan ilmu Ekonomi Islam, yang salah satunya tentang
implementasi Corporate Social Responsibility.
2. Manfaat bagi bank syariah
Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility
terhadap citra, dan kepercayaan nasabah yang nantinya dapat
digunakan sebagai acuan dalam manajemen perbankan syariah dalam
upaya meningkatkan produktifitas.
3. Manfaat bagi masyarakat
Memberikan masukan dan informasi tentang Corporate Social
Responsibility serta dapat menjadi referensi atau literatur penelitian
lebih lanjut dengan judul atau tema yang sejenis.
1.5 Batasan Penelitian
Agar dalam pembahasan penelitian ini tidak terlalu menyimpang
dan terfokus kepada masalah – masalah pokok, maka penulis membatasi
secara jelas sebagai berikut:
1. Objek penelitian adalah nasabah pada BNI Syariah cabang Semarang
(Jalan Ahmad Yani Nomor 152, Semarang).
2. Penelitian ini akan membahas tentang Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) serta pengaruhnya terhadap citra dan
19
kepercayaan pada bank syariah (studi kasus di BNI Syariah cabang
Semarang).
1.6 Penegasan Istilah
1. Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan.18
2. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang.19
3. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen usaha
untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi
untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas
hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan
kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas.20
4. Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan
memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu.21
5. Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh customer
dan semua kesimpulan yang dibuat customer tentang objek, atribut dan
manfaatnya.22
6. Bank Syariah adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi
yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
18
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, Edisi ke- 3, 2005, Hlm. 427 19
ibid, hlm. 849 20
Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan,
Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, Hlm.10 21
Nuroho J. Setiadi, Periaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003, Hlm. 179 22
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002, Hlm.
312
20
dana - dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam
bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.23
1.7 Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari halaman judul skripsi, halaman nota
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto,
halaman persembahan, halaman deklarasi, halaman abstrak, halaman
kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman
daftar gambar dan halaman daftar lampiran.
2. Bagian Utama
Bagian utama terdiri dari beberapa bab antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan akan dikemukakan hal - hal
mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian,
penegasan istilah dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan dikemukakan deskripsi teori,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan
hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
23
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 ,
2007, Hlm. 1
21
Bab ini berisi jenis dan sumber data, populasi dan
sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional ,
dan metode analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan mengemukakan tentang gambaran
umum objek penelitian, implementasi CSR, deskripsi data
penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas,
deskripsi variabel penelitian, hasil analisis data dan
pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, saran – saran, dan kata
penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir berisi daftar kepustakaan, lampiran- lampiran,
dan daftar riwayat hidup.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Bank Syariah
2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah
Bank berasal dari kata bangue (bahasa Perancis) dan dari
kata banco (bahasa Italia) yang berarti peti / lemari atau bangku.
Peti/ lemari dan bangku menjelaskan fungsi dasar dari bank
komersial, yaitu : pertama, menyediakan tempat untuk menitipkan
uang dengan aman (safe keeping function), kedua, menyediakan
alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa (transaction
function).1
Bank Syariah atau dapat juga disebut sebagai bank Islam
adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu
mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana
- dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam
bentuk pembiayaan tanpa berdasarkan prinsip bunga , melainkan
berdasarkan prinsip syariah.2
Transaksi yang berdasarkan syariah tidak menerapkan
bunga yang bersifat memastikan keuntungan. Transaksi kegiatan
1 M. Syafi’i Antonio, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabeta,
cet ke-4, 2006, Hlm. 2 2 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 ,
2007, Hlm. 1
23
ekonomi yang dijalankan oleh bank syariah adalah sesuai dengan
teori keuangan, return goes along with risk (return selalu
beriringan dengan resiko). Jadi, kegiatan operasional dalam
perbankan syariah berdasakan prinsip bagi hasil yang selalu
memperhatikan aspek keadilan dan perlindungan yang seimbang
terhadap kepentingan berbagai pihak yang bersangkutan dengan
bersama - sama membagi keuntungan dan kerugian (profit and loss
sharing).
2.1.1.2 Prinsip Bank Syariah
Prinsip dasar perbankan syariah berdasarkan pada al-Quran
dan sunah. Secara lebih detail, perbankan syariah telah
merumuskan prinsip- prinsip yang menjadi landasan pengaturan
kelembagaan dan kegiatan operasional sebagai berikut: 3
Tabel 2.0
Prinsip Perbankan Syariah
Prinsip Pengaturan prinsip dalam kegiatan usaha
perbankan syariah
Keadilan Pengaturan bagi hasil atas kegiatan usaha dan
penentuan marjin keuntungan yang telah
disepakati bersama antara bank dan nasabah
Kebersamaan Pengaturan hak dan kewajiban dalam melakukan
3 Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Malang: UIN Malang
Press, 2009, Hlm. 64
24
transaksi antara bank dan nasabah
Kehalalan Produk dan layanan yang ditawarkan oleh bank
syariah telah didasarkan atas rekomendasi DPS
dan Bank Indonesia
Dalam mewujudkan arah kebijakan suatu perbankan yang
sehat, kuat dan efisien, sejauh ini telah didukung oleh enam pilar
dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yaitu, struktur
perbankan yang sehat, sistem pengaturan yang efektif, sistem
pengawasan yang independen dan efekif, industri perbankan yang
kuat, infrastruktur pendukung yang mencukupi, dan perlindungan
konsumen.
Daya tahan perbankan syariah dari waktu ke waktu tidak
pernah mengalami negativ spread seperti bank konvensional pada
masa krisis moneter dan konsistensi dalam menjalankan fungsi
intermediasi karena keunggulan penerapan prinsip dasar kegiatan
operasional yang melarang bunga (riba), tidak transparan (gharar),
dan (maisir) spekulatif.
2.1.1.3 Dasar Hukum Bank Syariah
Bank syariah secara yuridis normatif dan yuridis empiris
diakui keberadaannya di Negara Indonesia. Pengakuan secara
yuridis normatif tercatat dalam peraturan perundang- undangan di
25
Indonesia, Sedangkan secara yuridis empiris, bank syariah diberi
kesempatan dan peluang yang baik untuk berkembang di seluruh
wilayah Indonesia.
Upaya intensif pendirian bank syariah di Indonesia dapat
ditelusuri sejak tahun 1988, yaitu pada saat pemerintah
mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang mengatur
deregulasi industri perbankan di Indonesia, dan para ulama waktu
itu telah berusaha mendirikan bank bebas bunga.4
Hubungan yang bersifat akomodatif antara masyarakat
muslim dengan pemerintah telah memunculkan lembaga keuangan
(bank syariah) yang dapat melayani transaksi kegiatan dengan
bebas bunga. Kehadiran bank syariah pada perkembangannya telah
mendapat pengaturan dalam sistem perbankan nasional. Pada tahun
1990, terdapat rekomendasi dari MUI untuk mendirikan bank
syariah, tahun 1992 dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 7
tahun 1992 tentang perbankan yang mengatur bunga dan bagi hasil.
Dikeluarkan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang
mengatur bank beroperasi secara ganda (dual system bank),
dikeluarkan UU No. 23 Tahun 1999 yang mengatur kebijakan
moneter yang didasarkan prinsip syariah, kemudian dikeluarkan
Peraturan Bank Indonesia tahun 2001 yang mengatur kelembagaan
dan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah, dan pada
4 Muhammad Syafi’i Antonio, loc.cit., Hlm. 6
26
tahun 2008 dikeluarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah.5
Pengaturan (regulasi) perbankan syariah bertujuan untuk
menjamin kepastian hukum bagi stakeholder dan memberikan
keyakinan kepada masyarakat luas dalam menggunakan produk
dan jasa bank syariah.
2.1.1.4 Tujuan Bank Syariah
Bank - bank Islam yang dikembangkan berdarkan prinsip
syariah tidak pernah membolehkan pemisahan antara hal yang
temporal (keduniawian) dan keagamaan.6 Jadi antara keberhasilan
dunia dan akhirat harus seimbang. Prinsip ini juga mengharuskan
kepatuhan sebagai dasar dari semua aspek kehidupan, yang artinya
kepatuhan tidak hanya alam ibadah ritual tetapi juga dalam
transaksi bisnis juga harus sesuai prinsip syariah.
Dalam Handbook of Islamic Banking, dijelaskan bahwa
tujuan dasar dari perbankan Islam adalah menyediakan fasilitas
keuangan dengan cara mengupayakan instrument - instrumen
keuangan (financial instruments) yang sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dan norma - norma syariah. Perbankan Islam bukan
hanya ditujukan terutama untuk memaksimumkan keuntungan
5 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Kebijakan Pengembangan Perbankan
Syariah, Jakarta, 2011, Hlm.5 6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam dari Teori ke Praktik, Jakarta; Gema Insani,
cet ke-8, 2004, Hlm.167
27
semata, melainkan untuk memberikan keuntungan- keuntungan
sosio ekonomis bagi orang - orang muslim dan masyarakat luas.7
Bank syariah yang telah berkembang saat ini mempunyai tugas
dan tujuan mulia selain sebagai salah satu lembaga yang komersil
tetapi juga sebagai suatu lembaga yang memperhatikan berbagai
aspek kesejahteraan sosial.
2.1.1.5 Produk Bank Syariah
Kegiatan usaha dan produk Bank Umum Syariah sebagai
berikut :
a. Kegiatan menghimpun dana dengan akad wadiah berupa giro,
tabungan, atau bentuk lain yang sama.
b. Kegiatan menghimpun dana dalam bentuk investasi
berdasarkan akad mudharabah.
c. Penyaluran pembiayaan bagi hasil dengan akad mudharabah,
musyarakah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.
d. Penyaluran pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam ,
istisna atau akad lain yang sesuai prinsip syariah.
e. Penyaluran pembiayaan melalui akad qardh.
f. Kegiatan menyalurkan pembiayaan penyewaan barang dalam
bentuk ijarah atau ijarah muntahia bittamlik.
7 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 ,
2007, Hlm. 21
28
g. Kegiatan jasa berdasarkan akad hawalah, kartu pembiayaan,
wakalah, kafalah, kartu hasanah.
h. Kegiatan dalam bidang sosial seperti zakat, infak, shadaqah.
i. Produk- produk lain yang tetap sesuai dengan prinsip syariah
2. 1. 2 Corporate Social Responsibility (CSR)
2.1.2.1 Pengertian CSR
Revolusi industri pada dekade 19-an, telah mengakibatkan
adanya ledakan industri. Di era itu, korporat memandang dirinya
sebagai organisasi yang mengeruk keuntungan semata. Kontribusi
terhadap komunitas hanya sebatas penyediaan lapangan kerja dan
pajak. Padahal komunitas menghendaki lebih dari itu, akibatnya
kegiatan ekonomi yang dilakukan korporat telah membawa
kerusakan lingkungan yang pemulihan dibebankan pemerintah.
Seiring perkembangan teori manajemen, periode 1970-an korporat
mulai menyadari pentingnya keberadaan lingkungan eksternal dan
internal. Komunitas tidak dianggap sebagai konsumen semata
melainkan mitra (partnership). 8
Sekarang banyak usaha bisnis yang telah mengeluarkan
energi, waktu dan finansial untuk menggambarkan diri mereka
sebagai pelaku bisnis yang baik dan bertindak dengan cara yang
bertanggung jawab secara sosial yang kemudian disebut sebagai
8 Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan,
Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, Hlm. 19
29
Corporate Social Responsibility (CSR). Jadi, kini dunia usaha tidak
lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan,
aspek sosial dan aspek lingkungan (triple bottom line). Sinergi dari
tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Perkembangan CSR saat ini, tidak bisa terlepas dari konsep
pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Definisi
pembangunan berkelanjutan menurut The Word Commissin on
Environment and Development yang lebih dikenal dengan The
Brundtland Comission, adalah pembangunan yang dapat
memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan
kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi
kebutuhan mereka.
Trinidads & Tobacco Bureau of Standards mengartikan
bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
komitmen usaha untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal
dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya
sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan
masyarakat secara luas. Sedangkan The World Business Council
for Susainable Development (WBCSD) mendefinisikan bahwa
CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam
30
pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan
perusahaan, keluarga karyawan tersebut, mayarakat secara
keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.9
CSR dapat dikatakan sebagai tanggung jawab perusahaan
yang bersifat sukarela dan salah satu konsep yang mendorong
organisasi untuk memiliki tanggung jawab sosial secara seimbang
kepada stakeholders dan lingkungan alam. CSR tidak hanya
terbatas pada konsep pemberian bantuan saja, tetapi konsep
tanggung jawab yang lebih luas dan tidak statis.
2.1.2.2 Pentingnya CSR
Ada beberapa hal yang mendorong perlunya keterlibatan
perusahaan dalam program CSR antara lain:10
a. Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah.
Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat
agar tetap bisa survive, maka perbankan syariah tidak hanya
berorientasi pada keuntungan semata, melainkan harus peka
terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang selalu
berubah.
b. Terbatasnya sumber daya alam.
9 Ibid, Hlm.10
10 Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998,
Hlm. 129-132
31
Dengan adanya sumber daya alam yang sangat terbatas,
maka usaha perbankan syariah juga harus menggunakannya
SDA seefisien mungkin.
c. Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik.
CSR yang diimplementasikan bank syariah akan
memberikan kesejaheraan masyarakat yang lebih merata dan
memberikan lingkungan sosial yang seimbang.
d. Mengimbangi antara tanggung jawab dan kekuasaan.
Bisnis sangat mempengaruhi lingkungan, konsumen,
kondisi masyarakat, kehidupan moral dan budaya masyarakat.
Maka, kekuasaan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan
program tanggung jawab sosial agar kekusaan yang tak terbatas
bisa dikendalikan.
e. Keuntungan jangka panjang
Keterlibatan sosial merupakan nilai yang sangat positif
bagi perkembangan dan kelangsungan jangka panjang. Karena
bank syariah yang bersangkutan akan mendapatkan citra positif
dimata masyarakat. Tidak bisa disangkal lagi, bahwa bisnis
akan tetap bertahan jika kepentingan semua pihak dapat
diperhatikan dan terpenuhi.
32
2.1.2.3 Bentuk- Bentuk CSR
CSR dikonsepkan sebagai piramid yang terdiri dari empat
macam unsur tanggung jawab yang harus dipertimbangkan secara
berkesinambungan yaitu:11
a. Tanggung jawab ekonomi (Economic responsibilities)
Tanggung jawab ekonomi merujuk pada fungsi utama
bisnis yang bersifat profit oriented. Aktifitas ekonomi dalam
profit oriented akan bersinergi dengan CSR jika didasari oleh
iktikad untuk memberikan price yang memihak pada nasabah,
artinya price merupakan representasi dari kualitas dan nilai
sebenarnya dari produk (barang ataupun jasa), dll.
b. Tanggung jawab hukum (Legal responsibilities)
Saat perbankan syariah memutuskan untuk menjalankan
operasinya di wilayah tertentu maka ia telah sepakat untuk
melakukan kontrak sosial dengan segala aspek norma dan
hukum yang telah ada maupun yang akan muncul kemudian.
Tanggung jawab hukum mengupayakan bahwa bank syariah
selalu mematuhi terhadap ketentuan perundang- undangan yang
berlaku dan tidak akan melakukan hal yang melawan hukum.
c. Tanggung jawab etis (Ethical responsibilities)
11
Sinuor Yosephus, Etika Bisnis Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku Pebisnis
Kontemporer, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010, Hlm. 298
33
Tanggung jwab etis berimplikasi pada kewajiban
menyesuaikan segala aktivitas sesuai dengan norma sosial dan
etika yang berlaku meskipun tidak tertera dalam bentuk tertulis
formal. Tanggung jawab etis ini bertujuan untuk memenuhi
standar, norma dan pengharapan dari stakeholder terhadap
bank syariah. Tanggung jawab etis juga sebuah bentuk korporat
yang senantiasa menjunjung kearifan dan adat lokal.
d. Tanggungjawab Filantropis (Philanthropic responsibilities)
Tanggung jawab filantropi adalah tangung jawab
terhadap sesama mencakup peran aktif bank syariah dalam
memajukan kesejahteraan manusia. Jadi tanggung jawab
filantropi didasari oleh iktikad bank syariah untuk
berkontribusi pada perbaikan komunitas secara mikro maupun
makro sosial.
Terkait dengan implementasi keempat unsur tanggung
jawab di atas, dapat digambarkan dalam sebuah hierarki sebagai
berikut :
34
Gambar 2.0
Piramida CSR
Philantropic Responsibility
Ethical Responsibility
Legal Responsibility
Economic Responsibility
Sumber : Archie B Carrol
Piramida tersebut secara jelas menunjukan bahwa
implementasi CSR masih didominasi oleh tanggung jawab
ekonomi (profit oriented) sebagai prasyarat agar dapat melakukan
CSR yang lain. Setingkat di atas tanggung jawab ekonomi adalah
tanggung jawab legal yang menuntut perusahaan menaati hukum
yang berlaku.
Level selanjutnya yaitu tanggung jawab etis yaitu tanggung
jawab terhadap sejumlah peraturan tidak tertulis dengan
memperhatikan adat, nilai, kepercayaan, dan sistem yang berlaku.
Bank syariah harus dapat mengedepankan unsur kebenaran,
keadilan dan keseimbangan. Level paling tinggi yaitu tanggung
35
jawab filantropi. Aktifitas filantropi adalah bentuk iktikad baik
bank syariah untuk memberikan manfaat bagi komunitas,
peningkatan kualitas kehidupan dan taraf kesejahteraan sosial.
Pada dasarnya bentuk tanggung jawab usaha bisnis dapat
beraneka ragam dari yang bersifat charity sampai pada kegiatan
yang bersifat pengembangan komunitas (community development).
Community Development adalah kegiatan pembangunan komunitas
yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk
memperbesar akses komunitas guna mencapai kondisi sosial,
ekonomi, lingkungan dan kualitas kehidupan yang lebih baik.12
Maka ada 3 bentuk CSR dari sudut pandang pelaku usaha
yaitu:13
a. Public relations
Yaitu usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada
komunitas tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Sehingga akan tertanam image komunitas bahwa perusahaan
tersebut hanya melakukan kegiatan sosial, biasanya berbentuk
kampanye yang tidak terkait sama sekali dengan produk.
b. Strategi defensif
12
Bambang Rudito & Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Bandung: Rekayasa Sains, 2007, Hlm. 234 13
Ibid, Hlm. 210-212
36
Usaha yang dilakukan guna untuk menangkis anggapan
negatif komunitas luas yang sudah tertanam pada perusahaan
tersebut. Jadi usaha CSR yang dilakukan adalah untuk merubah
anggapan negatif dengan mengubah hal yang baru yang
bersifat positif.
c. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan baik yang
merupakan visi perusahaan.
2.1.2.4 CSR dalam Perspektif Islam
Perbuatan tanggung jawab begitu mendasar dalam ajaran-
ajaran Islam. Manusia memang memiliki kebebasan dalam berbuat
tetapi, juga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan alam,
sosial dan kepada Allah SWT. Jadi, manusia adalah mahluk yang
harus memiliki sifat tanggung jawab karena ia memiliki
kemampuan untuk memilih secara sadar dalam meraih yang
dikehendaki.
Dalam perspektif Islam, CSR merupakan realisasi dari
konsep ajaran ihsan sebagai puncak dari ajaran etika yang sangat
mulia. Ihsan merupakan melaksanakan perbuatan baik yang dapat
memberikan kemanfaatan kepada orang lain demi mendapatkan
ridho Allah SWT. Disamping itu, CSR merupakan implikasi dari
ajaran kepemilikan dalam Islam, Allah adalah pemilik mutlaq
(haqiqiyah) sedangkan manusia hanya sebatas pemilik sementara
37
(temporer) yang berfungsi sebagai penerima amanah.14
Maka
dengan mengemban amanah, individu maupun kelompok harus
dapat menjadi khalifah yang dapat berbuat keadilan , bertanggung
jawab dan melakukan perbuatan yang bermanfaat.
CSR ternyata selaras dengan pandangan Islam tentang
manusia dalam hubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan
sosialnya, dapat dipresentasikan dengan empat aksioma yaitu
kesatuan (tauhid), keseimbangan (equilibrum), kehendak bebas
(free will) dan tanggung jawab (responsibility).15
Menurut Muhammad Djakfar, Implementasi CSR dalam
Islam secara rinci harus memenuhi beberapa unsur yang
menjadikannya ruh sehingga dapat membedakan CSR dalam
perspektif Islam dengan CSR secara universal yaitu:
a. Al- adl
Islam telah mengharamkan setiap hubungan bisnis atau
usaha yang mengandung kezaliman dan mewajibkan
terpenuhinya keadilan yang teraplikasikan dalam hubungan
usaha dan kontrak- kontrak serta perjanjian bisnis.
14
Muhammad Djakfar, Etika Bisnia dalam Perspektif Islam, Malang: UIN Malang Press,
2007, Hlm. 160 15
Syed Nawab Haidar Naqvi, Menggagas Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003, Hlm. 37
38
Sifat keseimbangan atau keadilan dalam bisnis adalah
ketika korporat mampu menempatkan segala sesuatu pada
tempatnya. Dalam beraktifitas di dunia bisnis, Islam
mengharuskan berbuat adil yang diarahkan kepada hak orang
lain, hak lingkungan sosial, hak alam semesta. Jadi,
keseimbangan alam dan keseimbangan sosial harus tetap
terjaga bersamaan dengan operasional usaha bisnis, dalam al-
Quran Surat Huud ayat 85 telah menegaskan sebagai berikut:
“Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran
dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan
manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu
membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat
kerusakan.”16
Islam juga melarang segala bentuk penipuan, gharar
(spekulasi), najsi (iklan palsu), ihtikar (menimbun barang)
yang akan merugian pihak lain.
b. Al-ihsan
Islam hanya memerintahkan dan menganjurkan
perbuatan yang baik bagi kemanusiaan, agar amal yang
dilakukan manusia dapat memberi nilai tambah dan
16
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah, Huud : 85
39
mengangkat derajat manusia baik individu maupun kelompok.
Implementasi CSR dengan semangat ihsan akan dimiliki ketika
individu atau kelompok melakukan kontribusi dengan
semangat ibadah dan berbuat karena atas ridho Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 195
menerangkan:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik”.17
Ihsan adalah melakukan perbuatan baik, tanpa adanya
kewajiban tertentu untuk melakukan hal tersebut. Ihsan adalah
beauty dan perfection dalam sistem sosial. Bisnis yang
dilandasi unsur ihsan dimaksudkan sebagai proses niat, sikap
dan perilaku yang baik, transaksi yang baik, serta berupaya
memberikan keuntungan lebih kepada stakeholders.
c. Manfaat
Konsep ihsan yang telah di jelaskan di atas seharusnya
memenuhi unsur manfaat bagi kesejahteran masyarakat
(internal maupun eksternal perusahaan).
17
Ibid, Al-Baqarah: 195
40
Pada dasarnya perbankan syariah juga telah
memberikan manfaat terkait operasional yang bergerak dalam
bidang jasa yaitu jasa penyimpanan, pembiayaan dan produk
atau fasilitas lain yang sangat dibutuhkan masyarakat. Konsep
manfaat dalam CSR, lebih dari aktivitas ekonomi. Bank syariah
sudah seharusnya memberikan manfaat yang lebih luas dan
tidak statis misalnya terkait bentuk philanthropi dalam berbagai
aspek sosial seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan
kaum marginal, pelestarian lingkungan, dll
d. Amanah
Dalam usaha bisnis, konsep amanah merupakan niat
dan iktikad yang perlu diperhatikan terkait pengelolaan sumber
daya (alam dan manusia) secara makro, maupun dalam
mengemudikan suatu perusahaan.18
Bank syariah yang menerapkan CSR harus memahami
dan menjaga amanah dari masyarakat yang secara otomatis
terbebani di pundaknya misalnya menciptakan produk yang
berkualitas, serta menghindari perbuatan yang tidak terpuji
dalam setiap aktivitas bisnis. Amanah dalam perbankan dapat
dilakukan dengan pelaporan dan transparan yang jujur kepada
yang berhak, serta amanah dalam pembayaran pajak,
18
Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Quran tentang Etika dan Bisnis, Jakarta:
Salemba Diniyah, 2002, Hlm. 99
41
pembayaran karyawan, dll. Amanah dalam skala makro dapat
direalisasikan dengan melaksanakan perbaikan sosial dan
menjaga keseimbangan lingkungan. Al – Quran Surat An-Nisa
ayat 58 telah menjelaskan sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat”.19
Dalam perspektif Islam, kebijakan perusahaan dalam
mengemban tanggung jawab sosial (CSR) terdapat tiga bentuk
implementasi yang dominan yaitu:20
1. Tangung Jawab Sosial (CSR) terhadap para pelaku dalam
perusahaan dan stakeholder.
Stakeholder terdiri dari investor atau pemilik,
kreditor, pemasok, pelanggan, karyawan, pemerintah dan
masyarakat. Islam mendorong terwujudnya hubungan
kemitraan antara pelaku bisnis dengan stakeholders internal
maupun eksternal perusahaan dalam hal kebaikan dan
19
Op.cit., an – Nisa: 58 20
Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, Hlm. 63
42
saling menguntungkan. Seperti firman Allah SWT dalam
al-Quran Surat al-Maidah ayat 2:
“.....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.21
2. Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap lingkungan alam
Bagian utama yang juga harus diperhatikan dalam
kaitannya dengan CSR adalah lingkungan alam.
Lingkungan alam dapat berupa lingkungan alam biotik
ataupun abiotik, baik yang dapat diperbarui maupun tidak
dapat diperbarui.
Fenomena hujan asam, pemanasan global,
teracuninya rantai makanan, kepunahan, perubahan musim
adalah sebagai akibat dari perbuatan yang tidak
bertanggung jawab. Sehingga, korporat salah satunya bank
syariah harus andil terhadap perbaikan lingkungan, ramah
lingkungan, serta selalu mendukung dan proaktif dalam
pelestarian lingkungan. Seperti firman Allah SWT dalam
al-Quran Surat Huud ayat 61:
21
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah, Al –Maidah : 2
43
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka
shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. dia Telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya[726], Karena itu mohonlah ampunan-Nya,
Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan
(doa hamba-Nya).”22
3. Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap kesejahteraan
sosial secara umum.
Selain bertanggungjawab terhadap pihak yang
berkepentingan terhadap usahanya dan lingkungan alam,
perbankan syariah juga sudah seharusnya memberikan
perhatian terhadap kesejahteraan umum masyarakat. Islam
selalu menyeru untuk berbuat kedermawanan terhadap
kaum lemah, miskin dan marginal. Al-quran Surat An-Nisa
ayat 75 telah menerangkan sebagai berikut:
.........
22
Ibid, Huud:61
44
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan
(membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-
wanita maupun anak-anak.....”23
Islam sangat mendukung terhadap CSR karena tidak dapat
dipungkiri bahwa bisnis menciptakan banyak permasalahan sosial,
dan perusahaan bertanggung jawab menyelesaikannya. Bisnis
membutuhkan berbagai sumber daya alam untuk kelangsungan
usaha, sehinga perusahaan bertanggung jawab untuk
memeliharanya. Islam secara tidak langsung menganggap bisnis
sebagai entitas yang kewajibannya terpisah dari pemiliknya,
adanya CSR akan mengembangkan kemauan baik perusahaan
tersebut.24
Sejatinya, bank syariah harus dapat menyeimbangkan
antara dua kepentingan secara proporsional yaitu kepentingan diri
(corporate) dan orang lain (stakeholder). Antara kepentingan
ekonomi dan sosial, sekaligus tuntutan moral yang mengandung
nilai kebijakan (wisdom) baik dihadapan manusia maupun Allah
SWT.
2.1.2.5 Perbedaan CSR dengan Promosi
Perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, dapat
dikategorikan berdasarkan sejumlah tangung jawab yang
dilakukannya, yaitu green (CSR as lifeblood and essential strategi,
CSR is not only as obligation but also as need), blue (CSR is an
23
Ibid, An- Nisa : 75 24
Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, Hlm. 92
45
investment, not costs), red (CSR is a cost that minimizes profits),
black (business oriented only).25
Ketika CSR diimplementasikan, terdapat beberapa kritik
yang biasa ditujukan pada program maupun pelaksanaan CSR
yaitu, bahwa CSR dianggap hanyalah strategi marketing yang
tujuan mendongkrak profit, program CSR hanyalah sekumpulan
kegiatan PR yang biasanya lip service dan mengarah pada
kebohongan, korporat berlindung dibalik program CSR untuk
mendapatkan promosi. Padahal antara marketing dan CSR terdapat
berbagai perbedaan antara lain:
Tabel 2.1
Perbedaan Marketing dan CSR
Aspek Marketing CSR
Pelaksana Marketing Departmen,
Marketing PR
PR Officer, CSR
officer
Tujuan Meningkatkan profit
korporat melalu
tingginya angka
penjualan
Membangun reputasi
dan positif image
dengan membangun
mutual relations
dengan stakeholders
Sifat Berdasarkan trend Kontinyu dan jangka
panjang
25
Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan,
Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, Hlm. 41
46
Pola
Komunikasi
Satu arah dengan tujuan
mengkomunikasikan
produk kepada
khalayak
Dua arah melalui
dialog dan community
need assessment
Apapun kritik yang disampaikan masyarakat, perbankan
syariah mempunyai konsep baru yang tentunya selalu berpedoman
pada al - Quran dan sunah sehingga akan bisa membatasi diri
terhadap praktik- praktik yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
CSR bukan hanya entitas divisi yang sifatnya parsial, atau hanya
berfungsi dalam pendongkrakan citra bagi stakeholder, pada
hakikatnya CSR adalah nilai yang melandasi aktivitas perbankan
syariah secara umum, karena CSR dapat menjadi pijakan
komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial, kesejahteraan, dan
lingkungan.
2.1.3 Citra
2.1.3.1 Pengertian Citra
Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang
dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap
waktu. 26
Sedangkan persepsi adalah proses yang dilalui orang
dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai
26
Nuroho J. Setiadi, Periaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003, Hlm. 179
47
dunia. Citra dalam bahasa Inggris “image” adalah sejumlah
kepercayaan, ide, atau nilai dari seseorang terhadap suatu objek,
merupakan konstruksi mental seseorang yang diperolehnya dari
hasil pergaulan atau pengalaman seseorang, atau merupakan
interpretasi, reaksi, persepsi atau perasaan dari seseorang terhadap
apa saja yang berhubungan dengannya.
Untuk lebih jelas tentang citra, beberapa ahli telah
mengemukakan definisi dari citra. Webster (1993) mendefinisikan
citra sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Kotler
(1995) mendefinisikan citra sebagai jumlah dari keyakinan-
keyakinan, gambaran- gambaran, dan kesan- kesan yang dipunyai
seseorang pada suatu obyek. 27
Obyek yang dimaksud bisa berupa
orang, organisasi, kelompok orang, atau yang lainnya. Menurut
Kotler (1997), perusahaan yang mempunyai kredibilitas tinggi
yang mampu membentuk citra yang positif.
Menurut Bill Canton citra adalah, “Image is the impression,
the feeling, the conception which the public has of company, a
concioussly created impression of an object, person or
organization. Sedangkan Menurut Katz” Citra adalah cara
bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang,
suatu komite atau suatu aktivitas”. Sementara Menurut Jalaluddin
27
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001, Hlm. 331
48
Rahmat : “citra adalah gambaran subjektif mengenai realitas, yang
dapat membantu seseorang dalam menyesuaikan diri dengan
realitas kongkret dalam pengalaman seseorang”.
Dari penjelasan di atas, nampak bahwa citra itu ada, tapi
tidak nyata atau tidak dapat digambarkan secara fisik, karena citra
hanya ada dalam pikiran. Walaupun demikian, citra bisa diukur,
ataupun dirubah.28
Citra dapat di ukur dengan beberapa indikator
antara lain nilai, kesan (pengalaman) dan keyakinan akan kualitas
teknik dan fungsional.
Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat
kebaikan baik dalam individu maupun kelompok, karena setiap
yang dikerjakan manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di
hari akhir kelak. Jika manusia atau korporat senantiasa melakukan
kebaikan sesuai dengan perintah Allah maka akan mendapatkan
citra yang baik dimata masyarakat. Dalam firman Allah SWT al-
Qur’an Surat al-Qashash ayat 84:
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, Maka
baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan
barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka
tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang Telah
28
Ibid, Hlm. 332
49
mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa
yang dahulu mereka kerjakan.”29
Jadi, jika bank syariah beraktivitas dan beroperasi dengan
baik maka nasabah dan stakeholders akan merasa nyaman dan
mendapatkan kesan yang baik pula, akhirnya citra bank syariah
menjadi positif. Namun, jika bank syariah beraktivitas dan
beroperasi secara zalim, batil, maysir, gharar, melakukan mal
bisnis lainnya, maka nasabah akan mendapatkan kesan buruk, dan
akhirnya citra bank syariah tersebut akan negatif.
2.1.3.2 Pentingnya Citra
Dalam suatu masyarakat, sering mendengar citra yang baik
maupun citra yang buruk. Citra yang baik dalam suatu bank
syariah merupakan asset yang sangat berharga, karena citra
mempunyai suatu dampak pada persepsi nasabah dari komunikasi
dan operasi bank syariah dalam berbagai hal.
Gronsoon (1990) mengidentifikasikan bahwa terdapat
empat peran citra bagi suatu organisasi.30
Pertama, citra
mempunyai dampak terhadap pengharapan perusahaan. Citra yang
positif lebih memudahkan bagi organisasi untuk berkomunikasi
secara efektif dan membuat orang - orang lebih mudah mengerti
29
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah, al- Qashash : 84 30
Op.cit.,Sutisna, Hlm. 333
50
dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Sedangkan citra yang
negatif mempunyai dampak dengan arah sebaliknya.
Kedua, Citra sebagai penyaring yang mempengaruhi
persepsi pada kegiatan perusahaan. Kualitas teknik dan kualitas
fungsional dilihat melalui saringan ini. Jika citra baik, maka citra
menjadi pelindung. Tetapi perlindungan akan efektif jika hanya
terjadi kesalahan – kesalahan kecil pada kualitas teknis dan
fungsional, artinya image masih dapat menjadi pelindung dari
kesalahan tersebut. Jika kesalahan sering terjadi, maka citra akan
berubah menjadi citra yang negatif.
Ketiga, citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan
konsumen / nasabah. Ketika konsumen / nasabah membangun
harapan dan realitas pengalaman dalam bentuk kualitas pelayanan
teknis dan fungsional, kualitas pelayanan yang dirasakan
menghasilkan perubahan citra. Jika kualitas pelayanan yang
dirasakan memenuhi atau melebihi citra, citra akan mendapat
penguatan dan meningkat. Jika kinerja dibawah citra, maka
pengaruhnya berlawanan.
Keempat, citra mempunyai pengaruh pada internal
perusahaan (manajemen). Jika citra jelas dan positif, secara internal
menceritakan nilai - nilai yang jelas dan akan menguatkan sikap
positif terhadap organisasi. Sedangkan citra yang negatif juga akan
51
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan yang berhubungan
dengan konsumen / nasabah dan kualitas.
2.1.3.3 Macam - macam Citra
Ada beberapa macam citra yang dikenal dalam aktivitas
antara perusahaan dengan masyarakat menurut Frank Jefkins
diantaranya:31
a. Mirror Image (Citra Bayangan).
Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota
organisasi( biasanya adalah pemimpinnya) mengenai anggapan
pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra
bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai
pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali
tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari
tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman
yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai
pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang
biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai.
b. Current Image (Citra yang Berlaku).
Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang
dianut oleh pihak- pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra
ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi
yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.
31
Rosady Ruslan, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, Hlm. 78
52
c. Multiple Image (Citra Majemuk).
Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya
terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka
yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang
berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas
organisasi.
d. Corporate Image (Citra Perusahaan).
Yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari
suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra
atas produk dan pelayanannya.
e. Wish Image (Citra Yang Diharapkan).
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak
manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkan
biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif
baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai
mengenainya.
2.1.3.4 Pengembangan Citra
Konsep citra dalam dunia bisnis telah berkembang dan
menjadi perhatian yang serius. Citra yang baik akan sangat
menguntungkan bagi perusahaan sedangkan citra yang buruk akan
sangat merugikan perkembangan perusahaan.
53
Ketika nasabah mempunyai pengalaman yang baik terhadap
bank syariah, maka nasabah akan mempunyai citra yang positif
terhadap bank syariah tersebut. Dan sebaliknya, nasabah akan
mempunyai citra yang buruk (negatif) apabila nasabah tersebut
mempunyai pengalaman yang buruk terhadap bank syariah.
Dari penjelasan citra tadi, terlihat adanya masalah citra.
Masalah citra ini pada dasarnya dikarenakan alasan sebagai
berikut: pertama, Organisasi dikenal, tetapi citranya buruk. Kedua,
Organisasi tidak dikenal dengan baik, tetapi mempunyai citra yang
tidak jelas atau citra didasarkan pada pengalaman yang telah lama
berlalu.
Seperti yang telah dikemukakan Bernstein (1985) dan
Gronsoon (1990) bahwa image (citra) adalah realitas, maka
program - program pengembangan dan perbaikan citra akan
memberikan citra yang positif harus didasarkan pada realitas.
Bank syariah dalam mengemukakan produk atau program
harus menggambarkan realitas yang sebenarnya. Citra hanya dapat
dirasakan oleh nasabah dengan kenyataan yang dialami. Agar citra
yang dipersepsikan oleh masyarakat baik dan benar, citra perlu
dibangun dengan jujur. Cara yang sudah digunakan secara luas dan
mempunyai kredibilitas yang tinggi, yaitu dengan hubungan
masyarakat. Gaulke dalam Marken (1995) mengatakan bahwa
tujuan hubungan masyarakat adalah merancang dan melindungi
54
citra organisasi. Kotler (1997) juga menjelaskan bahwa daya tarik
penggunaan hubungan masyarakat sebagai cara untuk membangun
citra.32
2. 1. 4 Kepercayaan
2.1.4.1 Pengertian Kepercayaan
Beberapa literatur telah mendefinisikan kepercayaan (trust)
sebagai berikut, (Morgan dan Hunt, 1994) mendefinisikan bahwa
trust akan terjadi apabila seseorang memiliki kepercayaan diri
dalam sebuah pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas
dan dapat dipercaya. Sedangkan ada yang mengungkapan juga,
bahwa kepercayaan customer adalah semua pengetahuan yang
dimiliki oleh customer dan semua kesimpulan yang dibuat
customer tentang objek, atribut dan manfaatnya.33
Objek (objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan,
dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan
sikap. Atribut (attributes) adalah karakteristik atau fitur yang
mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh suatu objek. Atribut
dibedakan menjadi, atribut intrinsik yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan sifat aktual produk, dan atribut ekstrinsik
yaitu segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk.
32
Sutisna, Op.cit., Hlm.335 33
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002,
Hlm. 312
55
Sedangkan manfaat (benefits) adalah hasil positif yang diberikan
atribut kepada konsumen (nasabah). Jadi, indikator dari
kepercayaan adalah kepercayaan objek. Kepercayaan atribut dan
kepercayaan manfaat.
Kepercayaan dalam Islam disebut sebagai amanah. Prinsip
amanah dalam usaha bisnis telah dicontohkan oleh Muhammad
SAW. Sikap amanah selalu beliau jaga sehingga para customer
menaruh simpati dan akhirnya bersedia melakukan transaksi
dengan sukarela pula. Amanah pelaku usaha, akan selalu
memberikan yang terbaik bagi stakeholders. Perintah untuk selalu
bersifat amanah, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“Tunaikanlah amanah kepada orang yang menaruh kepercayaan
kepadamu, dan janganlah berlaku khianat kepada orang yang
telah menghianatimu.”(HR Turmidzi)
Bank syariah adalah usaha bisnis kepercayaan, sehingga
kepercayaan dari nasabah dan stakeholders sangat dibutuhkan agar
bank syariah tetap survive. Jika bank syariah dapat menunaikan
amanah dalam menjalankan usahanya, maka kepercayaan nasabah
dan stakeholders lainnyapun akan mudah terwujud, begitu pula
sebaliknya.
56
2.1.4.2 Bentuk- Bentuk Kepercayaan
Kepercayaan mewakili asosiasi nasabah dalam bentuk
objek, atribut dan manfaat, didasarkan pada proses pembelajaran
kognitif. Seseorang dapat membentuk tiga jenis kepercayaan antara
lain: 34
Pertama, kepercayaan atribut - objek yaitu pengetahuan
tentang sebuah objek memiliki atribut khusus. Kepercayaan ini
menghubungkan sebuah atribut dengan objek seperti seseorang,
barang maupun jasa. Nasabah dapat menyatakan apa yang mereka
ketahui tentang sesuatu dalam hal variasi atributnya.
Kedua, kepercayaan atribut - manfaat, yaitu persepsi
nasabah tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu
menghasilkan atau memberikan manfaat tertentu. Ketiga,
kepercayaan objek - manfaat, merupakan persepsi nasabah tentang
seberapa jauh produk, orang dan jasa tertentu yang akan
memberikan manfaat tertentu.
2.1.4.3 Pentingnya Kepercayaan
Manfaat kepercayaan yang dibentuk (bank syariah) antara
lain:
34
Ibid, Hlm. 313
57
a. Meraih sukses berkesinambungan.
Membangun kepercayaan nasabah harus berlandaskan
satu petunjuk yang pasti, yaitu suatu petunjuk yang memiliki
visi dan misi yang jauh melihat kedepan. Dengan berpegang
kepada rencana strategik dan rencana operasional yang baku,
visioner maka tidak ada kekhawatiran bagi yang
menjalankannya.
b. Mengembangkan inovasi produk
Memegang kepercayaan nasabah, tentu akan
mendapatkan imbal balik yang paling berharga dari nasabah,
yaitu dia selalu mendapatkan informasi langsung dari nasabah,
apa yang baik dan apa yang buruk atas produk atau jasa yang
ditawarkan. Hal sebaliknya, bila kepercayaan itu hilang, yang
didapatkannya adalah kegagalan. Karena, usaha perbankan
syariah adalah usaha yang sangat mengedepankan dan
mengandalkan kepercayaan.
c. Memperkokoh loyalitas
Kepercayaan nasabah yang diperoleh akan berakibat
kepada munculnya loyalitas nasabah kepada perusahaan.
2.1.4.4 Membentuk Kepercayaan
58
Dalam membentuk kepercayaan terdapat dua cara yaitu,
pertama, pembentukan kepercayaan secara langsung. Formasi
kepercayaan secara langsung terjadi ketika nasabah melakukan
aktivitas pemrosesan informasi. Informasi tentang atribut dan
manfaat produk diterima , dikodekan ke dalam memori, dan
kemudian dibuka kembali dari memori untuk dipergunakan.35
Kedua, kepercayaan dibentuk secara tidak langsung,hal ini
terjadi karena adanya hirarki pengaruh. Hirarki pengaruh
diciptakan untuk melukiskan urutan terjadinya kepercayaan, sikap
dan perilaku.
2. 1. 5 Hubungan CSR terhadap Citra dan Kepercayaan
Citra dan kepercayaan adalah realitas, masalah citra dan
kepercayaan adalah masalah yang nyata. Citra dan kepercayaan itu
ada tetapi tidak bisa digambarkan secara fisik, karena citra dan
kepercayaan hanya ada dalam pikiran. Walaupun demikian, citra
dan kepercayaan dapat diketahui, diukur dan diubah.
Agar nasabah mendapatkan kesan citra yang positif
terhadap bank syariah, maka bank syariah harus mengupayakan
tindakan nyata pula. Tindakan nyata yang dapat perusahaan
lakukan untuk memperoleh citra yang baik atau memperbaiki citra
adalah salah satunya dengan mengimplementasikan CSR. Dengan
program CSR yang berkualitas dan komprehensif, nasabah akan
35
Ibid, Hlm. 324
59
mendapatkan pengalaman yang baik terhadap suatu perusahaan
(bank syariah), dan pengalaman yang baik akan membetuk citra
yang baik (positif) pula.
Keraf (1998) menyebutkan bahwa keuntungan jangka
panjang dari tanggung jawab dan keterlibatan social akan tercipta
suatu citra positif di mata masyarakat, karena tercipta iklim sosial
politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan
tersebut.36
Beekum (2004) juga mengungkapkan bahwa CSR dapat
membentuk citra yang positif terhadap perusahaan. Citra akan
membentuk kepercayaan yang sangat menguntungkan bagi
perusahaan. CSR sangat penting bagi perusahaan karena akan
keberhasilan jangka panjang karena CSR dapat meraih citra umum
yang positif (Mowen, 2002).37
Begitu pula keuntungan yang
diperoleh perusahaan dari CSR adalah meningkatkan reputasi
perusahaan, memperkuat masa depan perusahaan melalui
pencitraan yang baik di mata publik serta memberi dampak
penyelesaian masalah sosial dalam komunitas (Rahmatullah,
2011).
Bank syariah adalah bentuk usaha yang bergerak dalam
bidang jasa karena senantiasa melakukan aktivitas kegiatan
menghimpun dana masyarakat (funding) serta menyalurkan
36
Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998,
Hlm. 132 37
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002,
Hlm. 406
60
kembali dana tersebut kepada masyarakat (landing). Karena bank
syariah bergerak dalam bidang jasa, maka sangat sensitif dengan
masalah kepercayaan. Nasabah yang mempunyai kepercayaan yang
tinggi yang mau bekerjasama dan bertransaksi dengan bank
syariah, begitu juga sebaliknya. Menjaga nilai kepercayaan
merupakan amanah dari nasabah serta goodwill yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah.
Membentuk kepercayaan nasabah harus direalisasikan
dengan tindakan nyata bank syariah sebagai wujud pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat (ekspektasi) yang semakin
berkembang yaitu dengan implementasi CSR. Kepercayaan
nasabah akan terbentuk jika bank syariah mampu
mengimplementasikan CSR secara benar, sungguh - sungguh,
berkualitas, kontinyu (jangka panjang), komprehensif dalam
berbagai aspek, serta adanya hubungan yang baik antara dua arah
community need assessments dengan takseholders.
Ketika nasabah menggunakan produk atau transaksi di
perbankan syariah, maka salah satu faktor yang akan
dipertimbangkan adalah masalah reputasi atau citra dimana citra
merupakan faktor penting dalam membentuk kepercayaan
seseorang terhadap perusahaan. Jika perbankan mempunyai citra
yang buruk, sering bermasalah terhadap nasabah , maka nasabah
akan malas dan merasa tidak nyaman menggunakan produk bank
61
tersebut. Begitu pula jika perbankan syariah mempunyai citra yang
baik, maka nasabah akan sangat percaya dan nyaman
menggunakan produk bank tersebut.
Dari penjelasan tersebut jelas sekali adanya hubungan
antara citra bank syariah dengan kepercayan nasabah. Walczuch
(2001) menyebutkan bahwa kepercayaan salah satunya dipengaruhi
oleh reputasi, pengalaman dan pengetahuan dalam perusahaan
yang baik, Mukherjee dan Nath (2003) menyatakan bahwa reputasi
(citra) merupakan faktor penting dalam membetuk kepercayaan.38
Begitu pula, kualitas teknis dan fungsional salah satu dari indicator
citra sangat menumbuhkan sikap kepercayaan bagi konsumen
(Ruslan, 2006).
2.2 Penelitian Terdahulu
Rosita Candra Kirana (2009) dalam penelitiannya berupa tesis ,
mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang berjudul “ Studi Perbandingan
Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility di Beberapa Negara
Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance ” yang
isinya berkaitan tentang perbandingan pengaturan CSR yang ada di
Indonesia dengan Negara Australia dan Cina serta membahas hambatan-
hambatan pelaksanaan pengaturan CSR yang ada di Indonesia dikaitkan
38
Muhammad Fauzi, et.al.,Analisis Kinerja Anjungan Tunai Mandiri (ATM), serta
Pengaruhnya terhadap Kepercayaan, Partisipasi, Relationship dan Loyalitas Nasabah Bank
Syariah di Jawa Tengah, (Studi Perilaku Pengguna ATM Bank Syariah Pasca Maraknya Kasus
Pembobolan ATM), Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2010, Hlm. 11, td.
62
dengan teori- teori yang ada. Dalam penelitiannya memberikan
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengaturan CSR di Indonesia
dengan Australia dan Cina dan terdapat beberapa hambatan pelaksanaan
pengaturan dan Implementasi CSR di Indonesia.
Eli Dwi Susilawati (2010) mahasiswa Univesitas Muhamadiah
Surakarta dalam penelitianya yang berjudul “Pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Variabel”. Hasil penelitianya menunjukkan bahwa
aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti memiliki dampak
produktif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa perilaku etis perusahaan berupa
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan
dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada
keuntungan perusahaan dan peningkatan kinerja keuangan.
Syahriyah Sari, et.al., (2010) dalam jurnal penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Kepuasan Nasabah dan Loyalitas Nasabah pada PT Bank Danamon
Indonesia, Makassar”. Hasil penelitiannya menunjukkan kesimpulan
bahwa komitmen CSR berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan
loyalitas nasabah di Bank Danamon tersebut.
Beberapa penelitian yang telah diuraikan di atas berfungsi sebagai
literatur atau referensi terhadap penelitian penulis. Sedangkan penelitian
yang akan di teliti disini adalah mengkombinasikan dan mengembangkan
63
penelitian yang sudah ada dengan merujuk kepada penelitian Syahriah Sari
(2010). Perbedan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
terdapat pada variabel yang diteliti. Jika penelitian sebelumnya
menggunakan variabel endogen kepuasan dan loyalitas nasabah di bank
Danamon Indonesia, Makassar sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan variabel endogen citra dan kepercayaan nasabah BNI
Syariah cabang Semarang. Penelitian ini mengukur hubungan atau
pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Citra, dan
Kepercayaan pada Bank Syariah dengan objek penelitian di BNI Syariah
cabang Semarang.
2. 3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah,
landasan teori, maka dirumuskan kerangka pemikiran teoritis sebagai
berikut:
64
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Sumber: Data primer diolah, 2012
Dari gambar kerangka pemikiran teoritis di atas dapat dijelaskan
bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) dengan indikator economic
responsibilities, legal responsibilities, ethical responsibilities, dan
philanthropic responsibilities dapat membentuk citra, CSR secara tidak
langsung dapat membentuk kepercayaan pada bank syariah. Sedangkan
citra dengan indikator nilai, experience (pengalaman), kualitas teknik dan
fungsional akan membentuk kepercayaan dengan indikator kepercayaan
objek, kepercayaan atribut dan kepercayaan manfaat.
Citra
Kepercayaan
CSR
Nilai
1
ExperienceKualitasTeknik &
fungsional
PhilanhropicResponsibil ities
1
EthicalResponsibil ities
LegalResponsibil ities
EconomicResponsibil ities
Objek
1
Atribut
Manfaat
65
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara
atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah
dan harus dibuktikan kebenarannya.39
Dengan demikian, hipotesa
merupakan dugaan sementara yang nantinya akan di uji dan dibuktikan
kebenarannya melalui analisa data.
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, landasan
teori, kerangka pemikiran teoritis, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan
terhadap citra bank Syariah
H2 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan
terhadap kepercayaan pada bank syariah
H3 : Citra bank syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
pada bank Syariah.
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006, Hlm. 68
66
67
66
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1. Jenis dan Sumber Data
3. 1. 1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan
menggunakan pendekatan yang bersifat lapangan. Jenis penelitian
kuantitatif karena memandang bahwa realitas / fenomena dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur dan
hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian ini dilakukan
pada populasi dan sampel tertentu yang representatif. Proses
penelitian bersifat deduktif karena untuk menjawab rumusan
masalah digunakan konsep / teori sehingga dapat merumuskan
hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui
pengumpulan data dilapangan .1
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh bukti empiris,
menguji dan menjelaskan pengaruh CSR terhadap citra dan
kepercayaan pada bank Syariah (studi kasus di BNI Syariah cabang
Semarang). Penelitian ini juga disebut sebagai penelitian kausalitas,
yang bertujuan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh (sebab-
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
Bandung : Alfabeta, cet ke-10, 2010, Hlm. 14
67
akibat) dari dua atau lebih fenomena. Data diperoleh dari hasil
pengamatan langsung di BNI Syariah cabang Semarang.
Instrumen yang sesuai dengan indikator didesain dengan
menggunakan skala likert. Data yang telah terkumpul di olah
dalam bentuk angka dan dianalisis secara kuantitatif dengan uji
hipotesis dengan model analisis yang digunakan yaitu Structural
Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan Amos 4.
3. 1. 2 Sumber Data
3.1.2.1 Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari
sumber asli.2 Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuesioner terhadap nasabah BNI Syariah
cabang Semarang.
3.1.2.2 Data Sekunder
1. Data sekunder internal
Data sekunder internal adalah data yang
berasal dari laporan historis yang telah berbentuk
arsip atau dokumen baik yang dipublikasikan atau
2 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta : PT
Raja Grafind Persada, 2008, Hlm. 103
68
tidak dipublikasikan.3 Data sekunder internal
penelitian ini berasal dari data historis BNI Syariah
cabang Semarang.
2. Data sekunder eksternal
Data sekunder eksternal adalah data yang
diperoleh dari luar BNI Syariah yaitu berupa
publikasi dari pemerintah, internet dan data
komersial. Data sekunder eksternal penelitian ini
berasal dari internet yang mencakup informasi dari
BPS, walhi, BI.
3. 2. Populasi dan Sampel
3. 2. 1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.4 Jadi populasi sebenarnya bukan
hanya orang tetapi juga objek atau subjek beserta karakteristik
atau sifat- sifatnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BNI
Syariah cabang Semarang. Nasabah BNI Syariah per Desember
2011 adalah 25.434.
3 Ibid, Hlm. 108
4 Sugiyono, loc. cit., Hlm. 117
69
3. 2. 2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik
tertentu yang diambil dari suatu populasi yang akan diteliti secara
rinci.5 Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sesuai
dengan metode yang berlaku sehingga betul- betul representatif.
Sampel dari penelitian ini adalah bagian dari jumlah populasi
nasabah BNI Syariah cabang Semarang yang berjumlah 25.434.
Sedangkan besarnya sampel diperoleh dengan
menggunakan rumus slovin.6
n =
n =
n =
n =
n = 99,61 = 100
Keterangan :
n = Besaran sampel
N = Besaran populasi
5 Muhamad, loc.cit., Hlm. 162.
6 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitaif Teori dan
Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 137
70
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan
sampel)
Jadi, dari rumus slovin di atas, dengan nilai kritis sebesar
10% dibutuhkan besaran sampel sejumlah 99,61. Karena jumlah
responden merupakan variabel diskret, maka 99,61 dibulatkan
menjadi 100 responden. Hal ini tentunya sesuai dengan besarnya
ukuran sampel dalam SEM dengan model estimasi menggunakan
Maksimum Likelihood (ML) minimum yaitu diperlukan 100
sampel.7
3. 2. 3 Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel adalah pembicaraan
bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau
pengambilan sampel penelitian, serta merancang tata cara
pengambilan sampel agar menjadi sampel yang representatif
(mewakili).8
Penelitian ini akan menggunakan teknik pengambilan
sampel non probability yaitu teknik penarikan sampel convenience
(accidental sampling). Metode ini merupakan prosedur sampling
7 Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program
Amos 19,0, Semarang: Undip, 2011, Hlm. 64 8 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media, 2005, Hlm. 105
71
yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah
dijumpai atau diakses sebagai responden.9
Menggunakan teknik covenience karena didasarkan pada
keterbatasan ketiadaan kerangka sampel, selain itu peneliti tidak
mengetahui daftar nama seluruh nasabah pada BNI Syariah cabang
Semarang. Maka peneliti akan memberikan kuesioner terhadap
nasabah yang mudah ditemui dan bersedia menjadi responden.
3. 3 Metode Pengumpulan Data
3. 3.1 Metode Angket (Kuesioner)
Angket atau Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat daftar
pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk memperoleh keterangan
dari sejumlah responden.10
Penelitian ini menggunakan bentuk
Angket langsung tertutup yang dirancang sedemikian rupa untuk
memperoleh data tentang keadaan yang dialami responden,
kemudian semua alternatif jawaban telah tertera dalam angket
sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang
sesuai.
9 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2008, Hlm. 175 10
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 2006, Hlm. 162
72
Instrumen yang diberikan kepada responden dengan
menggunakan teknik skala likert 5 poin untuk mengukur variabel
penelitian. Responden nantinya memilih jawaban dari pernyataan
positif dengan 5 alternatif jawaban yang ada, yaitu sebagai
berikut:
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu- ragu (RR)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
Setiap alternatif jawaban tersebut mempunyai nilai skor
sebagai berikut:
a. SS dengan skor 5
b. S dengan skor 4
c. RR dengan skor 3
d. TS dengan skor 2
e. STS dengan skor 1
Prosedur pengumpulan angket (kuesioner) adalah sebagai
berikut:
a. Menanyai responden, apakah benar sebagai nasabah BNI
Syariah cabang Semarang.
b. Membagikan kuesioner kepada responden yang memenuhi
kualifikasi atau peneliti membantu memberikan instrumen
73
pertanyaan kepada responden bagi responden yang tidak
bersedia mengisi sendiri.
c. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden.
d. Memasukkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan dari
hasil analisis terhadap data yang terkumpul melalui kuesioner.
3. 3. 2 Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan langsung adalah
kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung
terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang akan
mendukung kegiatan penelitian sehingga didapat gambaran secara
jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.11
Dari proses pelaksanaan observasi, penelitian ini
menggunakan metode observasi nonpartisipan karena peneliti tidak
terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti
mengamati objek penelitian di BNI Syariah cabang Semarang serta
PKPU cabang Semarang karena dalam implementasi program
CSR, BNI Syariah mempercayakan kerjasama dengan LSM PKPU
Semarang.
3. 3. 3 Metode Wawancara
Wawancara adalah metode untuk mengumpulkan data
dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung
11
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: Rajawali Press, 2010, Hlm. 134
74
antara seorang atau beberapa orang yang diwawancarai dengan
menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.12
Metode wawancara ini diharapkan mampu mengumpulkan
data yang akurat untuk memecahkan masalah tertentu misalnya
terkait dengan implementasi, proses yang hanya diketahui oleh
pihak internal BNI Syariah cabang Semarang dan PKPU cabang
Semarang sebagai patner pelaksanaan program CSR. Oleh Karena
itu, peneliti akan mewawancarai pimpinan atau karyawan di BNI
Syariah cabang Semarang, PKPU cabang Semarang serta penerima
dana CSR untuk memperolah informasi yang diinginkan .
3. 4 Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,
variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai, berupa
kuantitatif maupun kualitatif yang nilainya dapat berubah- ubah.13
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel
independen (variabel eksogen) yaitu Corporate Social Responsibility
(CSR), dan variabel dependen (variabel endogen) yaitu citra dan
kepercayaan nasabah. Variabel CSR terdiri dari beberapa indikator yaitu,
econimic responsibilities (X1), legal responsibioities (X2), ethical
12
Sugiyono, op.cit., Hlm. 151 13
Sugiyono, op.cit., Hlm. 110
75
responsibilities (X3), dan philanthropic responsibilities (X4). Variabel
citra terdiri dari beberapa indikator yaitu, nilai (X5), experience (X6) dan
kualitas teknis dan fungsional (X7). Sedangkan variabel kepercayaan
terdiri dari indikator, kepercayaan objek (X8), kepercayaan atribut (X9)
dan kepercayaan manfaat (X10).
Dalam penelitian ini, indikator tersebut dijadikan sebagai tolak
ukur untuk menyusun item- item instrumen yang berupa pertanyaan dan
pernyataan untuk mengumpulkan data dari responden. Selanjutnya
instrumen tersebut akan diukur menggunakan skala untuk menghasilkan
data yang akurat. Skala pengukuran disini menggunakan skala likert.
Tabel 3.0
Variabel dan Indikator Penelitian
No variabel definisi indikator Skala
1 CSR komitmen usaha untuk
terus bertindak etis,
beroperasi secara legal dan
berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi,
bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan
keluarganya sekaligus juga
peningkatan kualitas
komunitas lokal,
1. Economic
Responsibilities
(X1)
2. Legal
Responsibilities
(X2)
3. Ethical
Responsibilities
(X3)
4. Philantropis
Responsibilities
skala
likert
76
masyarakat , dan
lingkungan secara luas
(X4)
2 Citra total persepsi terhadap
suatu objek, yang dibentuk
dengan memproses
informasi dari berbagai
sumber setiap waktu
1. Nilai (X5)
2. Experience (X6)
3. Kualitas teknis
dan fungsional
(X7)
skala
likert
3 Kepercay
aan
semua pengetahuan yang
dimiliki oleh konsumen da
semua kesimpulan yang
dibuat konsumen tentang
objek, aktribut dan
manfaatnya
1. Kepercayaan
objek (X8)
2. Kepercayaan
Atribut (X9)
3. Kepercayaan
manfaat (X10)
skala
likert
Sumber: Data Teoritis, 2012
3. 5 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan
melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan
menggunakan model SEM (Structural Equation Modeling) atau Model
Persamaan Struktural dengan program AMOS 4. SEM adalah sekumpulan
teknik- teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian
hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubungan yang rumit
77
tersebut dapat diartikan sebagai rangkaian hubungan yang dibangun antara
satu atau beberapa variabel dependen (endogen) dengan satu atau beberapa
variabel independen (eksogen), dan variabel- variabel tersebut berbentuk
factor atau konstruk yang dibangun dari beberapa indikator yang
diobservasi atau diukur langsung.14
SEM dapat dideskripsikan sebagai suatu analisis yang
menggabungkan pendekatan analisis factor (factor analysis), model
structural (structural model), dan analisis jalur (path analysis).15
Menurut
Imam Ghazali (2011), SEM merupakan gabungan dari metode statistik
yang terpisah yaitu analisis factor (factor analysis) serta model persamaan
simultan (simultaneous equation modeling).
Secara komprehensif, metode analisis data dalam penelitian ini
sebagai berikut:
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif akan memberian gambaran atau
deskripsi suatu data yang diperoleh dari nilai rata- rata, standard
deviasi, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness.16
14
Minto Waluyo, Panduan dan Aplikasi Struktural Equation Modelling untuk Aplikasi
Model dalam Penelitian Teknik Industri, Psikologi, Sosial dan Manajemen, Jakarta: PT Indeks,
2011, Hlm. 1 15
Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Bandung : Alfabeta , cet ke-12, 2007, Hlm. 323 16
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program IBM SPSS 19, Semarang:
Undip, 2011, Hlm. 19
78
Dalam penelitian ini akan dilakukan statistik deskriptif
terhadap data penelitian dan responden. Deskripsi data penelitian
meliputi deskripsi variabel – variabel, indikator serta instrumen
penelitian beserta karakteristik - karakteristiknya. Sedangkan
deskripsi data responden meliputi jenis kelamin responden, umur
responden, pendidikan responden, pekerjaan dan penghasilan
responden dalam penelitian.
3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada penelitian ini, variable penelitian disebut variabel
laten atau un-observed yaitu variabel yang tidak dapat diukur
secara langsung, tetapi dibentuk mealui dimensi- dimensi yang
diamati atau indicator – indikator yang diamati dengan skala likert
dalam bentuk kuesioner. Selanjutnya kuesioner tersebut diuji
validitas dan reliabilitasnya.
Pendekatan yang digunakan untuk analisis model
pengukuran adalah analisis faktor konfirmatori.
3.5.2.1 Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuosioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan dalam kuesiner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
79
tersebut.17
Jika loading factor > 0.50 maka dapat dikatakan
valid.
3.5.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur
tingkat konsistensi instrumen penelitian.18
Dalam penelitian
ini diuji melalui Analisis Faktor Konfirmatori, dan jika nilai
Cronbach’s alpha lebih besar atau sama dengan 0.60
berarti instrument tersebut reliabel.
3.5.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis diolah dengan menggunakan SEM (Structural
Equation Modeling) dengan program AMOS 4. Teknik analisis
SEM terdapat 7 langkah yang dapat dideskripsikan sebagai
berikut:19
3.5.3.1 Mengembangkan Model Berdasarkan Teori
Tahap ini berhubungan dengan pengembangan
hipotesis (berdasarkan teori) sebagai dasar dalam
menghubungkan variabel laten dengan variabel laten
lainnya, dan juga dengan indikator-indikator. Pada dasarnya
SEM adalah sebuah teknik konfirmatori yang dipergunakan
untuk menguji hubungan kausalitas di mana perubahan satu
17
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,
Semarang: Undip, Cetakan V, 2011, Hlm.52 18
Ibid, Hlm 47 19
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program
Amos 19,0, Semarang: Undip, 2011, Hlm. 61
80
variabel diasumsikan menghasilkan perubahan pada
variabel lain didasarkan pada teori yang ada. Kajian teoritis
dipergunakan untuk mengembangkan model yang dijadikan
dasar untuk langkah-langkah selanjutnya. Konstruk dan
dimensi-dimensi yang akan diteliti dari model teoritis telah
dikembangkan pada telaah teoritis dan pengembangan
hipotesis.
Penelitian ini menggunakan teknik multivariat
Structural Equation Model (SEM), berdasarkan
pertimbangan bahwa SEM memiliki kemampuan untuk
menggabungkan measurement model dan structural model
secara simultan bila dibandingkan dengan teknik
multivariat lainnya. Mempunyai kemampuan menguji
pengaruh langsung dan tidak langsung (direct dan indirect).
Adapun Software yang digunakan untuk mengolah data ini
adalah AMOS 4 dan program SPSS sebagai alat ukur
statistik deskriptif.
Membentuk model penelitian dengan dasar
justifikasi teori yang membentuk hubungan kausalitas dari
konstruk (variabel) model penelitian, dalam penelitian ini
terdapat konstruk variabel yang terdiri dari satu konstruk
eksogen, yaitu CSR dan dua konstruk variabel Endogen
yaitu Citra dan Kepercayaan.
81
3.5.3.2 Menyusun Diagram Jalur
Model kerangka pemikiran teoritis yang sudah
dibangun, selanjutnya ditransformasikan ke dalam bentuk
diagram jalur (path digram) untuk menggambarkan
hubungan kausalitas antara variabel eksogen dengan
variabel endogen.
Gambar 3.0
Analisis Jalur Hubungan antar Variabel
δ 1
γ 11
β 21
γ 21
δ 2
Sumber: Data primer diolah, 2012
Keterangan simbol dalam gambar analisis jalur di
atas adalah:
82
Tabel 3.1
Keterangan Simbol Analisis Jalur
Simbol Keterangan
ξ (Ksi) Simbol variabel eksogen (CSR)
ε (Eta) Simbol variabel endogen (citra
perusahaan, kepercayaan nasabah)
δ(zeta) Simbol untuk kesalahan
pengukuran variabel endogen
(variabel laten)
λ(lambda) Simbol muatan factor (factor
loading)
β (Beta) Koefisien pengaruh variabel
endogen terhadap variabel endogen
γ(Gamma) Koefisien pengaruh variabel
eksogen terhadap variabel endogen
ε(Epsilon) Kesalahan pengukuran pada
variabel manifest
Sumber: Sugiyono, 2011
83
Tabel 3.2
Persamaan Struktur Hubungan antar Variabel
Eksogen Endogen Kesalahan
ξ 1
ε 1 ε 2
ε 1 γ 11 ξ1 +
+ δ 1
ε 2 γ21 ξ 1 + β21ε1 δ 2
Sumber: Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas diperoleh persamaan sebagai
berikut:
ε 1= γ 11 ξ1 + δ 1
ε 2 = γ21 ξ 1 + β21ε1 + δ 2
84
3.5.3.3 Menyusun Persamaan Struktural
Gambar 3.1
Analisis Model Persamaan Struktural
ε 5 ε 6 ε 7
ε 1
λ51 λ61 λ71
λ 11
ε 2
λ 21 γ 11
β 21
ε 8
ε 3
λ82 ε 9
λ 31
γ 21
ε 4
λ 41
λ92 ε 10
λ102
Sumber: Data primer diolah, 2012
Keterangan simbol gambar Analisis Model
Persamaan Struktural di atas adalah
Tabel 3.3
Simbol Keterangan Analisis SEM
Simbol Keterangan
ξ 1 Variabel eksogen CSR
X1 – X4 Variabel manifest economic
responsibilities,legalresponsibilities,
85
ethicalresponsibilities,philanthropic
responsibilities
ε 1 Variabel endogen Citra
X5 – X7 Variabel manifes nilai, experience,
kualitas teknis dan fungsional
ε 2 Variabel endogen Kepercayaan
X8 – X10 Variabel manifes Kepercayaan objek,
Kepercayaan Atribut, Kepercayaan manfaat
Sumber: Data primer diolah, 2012
Persamaan model struktural dalam gambar di atas
ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.4
Matematika model struktural Variabel Eksogen
Variabel Eksogen
Kesalahan Eksogen ξ 1 (+)
X 1 λ11ξ1 + ε 1
X 2 λ21ξ1 + ε 2
X 3 λ31ξ1 + ε 3
X 4 λ41ξ1 + ε 4
Sumber: Data primer diolah, 2012
86
Tabel 3.5
Matematika model struktural Variabel Endogen
Variabel Endogen
Kesalahan Endogen ε1 ε2
X5 λ51ε1
+ ε 5
X6 λ61ε1
+ ε 6
X7 λ71ε1
+ ε 7
X8
λ82ε2 + ε 8
X9
λ92ε2 + ε 9
X10
λ102ε2 + ε 10
Sumber: Data primer diolah, 2012
3.5.3.4 Memilih Matrik Input dan Estimasi Model
Dalam SEM menggunakan data input berupa matrik
varian / kovarian atau matrik korelasi. Pada tahap ini
estimasi parameter untuk suatu model diperoleh dari data
karena program AMOS berusaha untuk menghasilkan
matrik kovarians berdasarkan model yang sesuai dengan
kovarian sesungguhnya. Uji signifikansi dilakukan dengan
menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara
signifikan berbeda dari nol.
Variance mengukur penyimpangan data dari nilai
mean suatu sampel, sehingga merupakan ukuran variabel-
variabel metrik. Suatu variabel pasti memiliki varians, dan
87
varians tersebut selalu positif karena jika variansnya nol
disebut dengan konstanta. Covariance menunjukkan
hubungan linier yang terjadi antara dua variabel, yaitu X
dan Y. Jika suatu variabel memiliki hubungan linier yang
positif, maka kovariansnya adalah positif. Jika tidak
berhubungan antar variabel, kovariansnya nol.
3.5.3.5 Menilai Identifikasi Model Struktural
Di dalam analisis model structural, sering dujumpai
adanya permasalahan yaitu pada proses pendugaan
parameter. Beberapa gejala yang sering muncul akibat
adanya ketidaktepatan identifikasi antara lain:
1. Terdapat kesalahan standar yang terlalu besar
2. Matrik informasi yang disajikan tidak sesuai harapan
3. Matrik yang diperoleh tidak definitif positif
4. Terdapat kesalahan varian yang negatif
5. Terdapat korelasi yang tinggi antar kefisien hasil
dugaan (> 0,9)
3.5.3.6 Menilai Kriteria Goodness-Of-Fit
Uji kesesuaian antara model teoritis dan data
empiris dapat dilihat pada tingkat (Goodness-of-fit
statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians
matriks suatu model adalah sama dengan kovarians matriks
88
data (observed). Model fit dapat dinilai berdasarkan dengan
menguji berbagai index fit. Model fit dapat dinilai
berdasarkan dengan menguji berbagai index fit yang
diperoleh dari AMOS berdasar atas evaluasi terpenuhinya
asumsi SEM (asumsi normalitas, asumsi outlier, asumsi
multicollinearity dan singularity) , measurement model dan
analisis full structural equation model serta kriteria
goodness of fit.
1. Asumsi SEM
a. Asumsi Normalitas
Asumsi Normalitas Data adalah pengujian
untuk mengetahui apakah data yang digunakan
mempunyai distribusi normal.20
Dengan
menggunakan kriteria nilai kritis (critical ratio)
skewness value sebesar 2,58 pada tingat signifikansi
0,10.
b. Asumsi Outlier
Outlier adalah kondisi observasi dari suatu
data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat
sangat berbeda jauh dari observasi- observasi lainnya
dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik dalam
20
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep & Aplikasi dengan program
AMOS 19,0,Semarang: Undip, 2011, Hlm. 226
89
variabel tunggal maupun variabel kombinasi.21
Deteksi
terhadap multivariate outlier dilakuan dengan
memperhatikan nilai mahalanobis distance.
c. Asumsi Multikolinearitas
Indikasi adanya multikolinieritas atau
singularitas dapat diketahui melalui nilai determinan
matriks kovarians yang sangat kecil, atau mendekati
nol.22
2. Measurement Model
Measurement Model atau model pengukuran adalah
menguji indikator yang digunakan dalam sebuah model
untuk dikonfirmasikan apakah memang betul dapat
mendefinisikan suatu konstruk (variabel).23
Measurement
model dilakukan dengan cara Analisis factor konfirmatori.
3. Goodness Of Fit
Evaluasi atas kriteria Goodness of Fit merupakan
evaluasi atas uji kelayakan suatu model dengan beberapa
kriteria kesesuaian indeks dan cut off valuenya, guna
menyatakan apakah sebuah model dapat diterima atau
21
Ibid, Hlm.227 22
Ibid, Hlm 230 23
Ibid, Hlm.14
90
ditolak. Ada tiga jenis ukuran dalam goodness-of-fit
yaitu:24
a. Absolut Fit Measures
Absolut Fit Measures mengukur model fit secara
keseluruhan (baik model secara structural maupun
secara bersama). Mengukur Absolut Fit Measures
dengan menggunakan kriteria:
1. Chi – Square
Chi – Square digunakan untuk menguji
perbedaan antara matrik kovarians sampel.
2. Signifikansi Probability
Probability untuk menguji tingkat signifikansi
model.
3. CMIN/DF
Rasio ini untuk mengukur fit yang diperoleh dari
nilai Chi-Suare dibagi dengan degree of freedom.
Byrne mengemukakan nilai rasio ini < 2 meupakan
fit.
4. GFI (Goodness of fit index)
GFI adalah ukuran non statistic yang nilainya
berkisar dari 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit).
Nilai GFI di atas 90% sebagai ukuran good fit.
24
Ibid, Hlm. 66-69
91
5. RMSEA (Root Mean Square error of
Approximation)
RMSEA adalah ukaran yang digunakan untuk
memperbaiki kecenderungan nilai Chi-square untuk
menolak model dengan sampel besar. Nilai yang
diterima dalam pengukuran ini berkisar antara 0,05
sampai 0,08.
b. Incremental fit measures
Incremental fit measures membandingkan proposed
model dengan baseline model yang sering disebut
dengan null model. Mengukur Incremental fit measures
menggunakan criteria sebagai berikut:
1. AGFI (Adjusted Goodness-of-fit)
AGFI merupakan pengembangan dari GFI yang
disesuaikan dengan degree of freedom untuk
proporsi model dengan degree of reedom untuk null
model. Tingkat derajat penerimaan adalah sama
dengan atau lebih besar dari 0,90.
2. TLI (Tucker Lewis Index)
Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony
ke dalam index komparasi antara proposed model
dan null model . Nilai TLI yang direkomendasikan
adalah ≥ 0,90.
92
3. NFI (Normed Fit Index)
NFI merupakan ukuran perbandingan antara
porposed model dan null model.Nilai NFI
direkomendasikan ≥ 0,90.
c. Parsimonious fit measures
Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model
dengan sejumlah koeisien estimasi yang diperlukan
utuk mencapai level fit. Prosedur ini mirip dengan
adjustment nilai dalam multiple regression.
Mengukur Parsimonious fit measures dengan
menggunakan kriteria :
1. PNFI (Parsimonious Normal Fit Index)
PNFI adalah membnadingkan model dengan
degree of freedom. Nilai PNFI 0,60 sampai 0,90
menunjukkan model yang signifikan.
2. PGFI (Parsimonious Goodness of Fit Index)
PGFI memodifikasi GFI atas dasar parsimony
estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0 – 1,0
dengan nilai semakin tinggi maka menunjukkan
model parsimony.
93
Tabel 3.6
Goodness - of - Fit Indices
Goodness-of-Fit Index Cut off Value
Degree of Fredom (DF) Positif (+)
(Chi - Square) Diharapkan kecil
Signifikansi Probability ≥ 0,05
CMIN/DF ≤ 2,00
GFI ≥ 0,90
RMSEA 0,05 – 0.08
AGFI ≥ 0,90
TLI ≥ 0,90
NFI ≥ 0,90
PNFI 0,60 – 0,90
PGFI ≥ 0,90
Sumber: Imam Ghazali, 2011
3.5.3.7 Interpretasi dan Modifikasi Model
Langkah terakhir dari SEM adalah melakukan
interpretasi bila model yang dihasilkan sudah diterima.
Sedangkan modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya
hasil yang diperoleh pada tahap keenam. Namun segala
modifikasi harus memperhatikan atau berdasarkan teori
yang mendukung.
94
95
94
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan
ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3
(tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu
menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang
lebih adil. Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah tahun
1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan
usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Setelah itu BNI
Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang,
syariah sebagai berikut : 1
Dengan berlandaskan pada Undang - Undang No.10 Tahun
1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha
Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta,
Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Tahun 2001 BNI
Syariah kembali membuka 5 kantor cabang syariah, yang
difokuskan di kota-kota besar di Indonesia , yakni : Jakarta (dua
cabang), Bandung , Makassar dan Padang. Seiring dengan
1 www.bnisyariah.co.id, didownload pada tanggal 8 Maret 2012
95
perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan masyarakat untuk
layanan perbankan syariah, Tahun 2002 BNI Syariah membuka
dua kantor cabang syariah baru di Medan dan Palembang .
Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang
semakin meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor
cabang syariah di Jepara ke Semarang . Sedangkan untuk melayani
masyarakat kota Jepara, BNI Syariah membuka Kantor Cabang
Pembantu Syariah Jepara. Pada bulan Agustus dan September
2004, BNI Syariah membuka layanan BNI Syariah Prima di
Jakarta dan Surabaya . Layanan ini diperuntukkan untuk individu
yang membutuhkan layanan perbankan yang lebih personal dalam
suasana yang nyaman.
Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28
Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu
nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang
BNI Konvensional (office channelling) dengan kurang lebih 787
outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam
pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan
bahwa status UUS bersifat temporer dan dilakukan spin off tahun
96
2009. Salah satu tujuan spin off adalah agar BNI Syariah bisa
berkembang lebih cepat sejalan dengan program akselerasi
perbankan syariah dari Bank Indonesia. Rencana tersebut
terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI
Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin
off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa
aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU
No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping
itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk
perbankan syariah juga semakin meningkat.
4.1.2 Visi Misi BNI Syariah
Perumusan visi sangat penting agar setiap anggota
perusahaan memiliki kejelasan mengenai cita - cita dan mimpi
kolektif yang berusaha diwujudkan dimasa depan. Sedangkan misi
merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus dilakukan
perusahaan untuk mencapai misinya. Visi relatif abstrak dan luas
diterjemahkan ke dalam misi yang relatif konkrit.2 Perumusan visi
dan misi sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan
2 Hendrawan Supratikno, et al., Advanced Strategic Management, Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 2003, Hlm.13
97
internal dan eksternal perusahaan, ragam kepentingan stakeholders,
evolusi, dinamika bisnis dan aspirasi pendiri perusahaan.
BNI Syariah mempunyai visi yaitu “Menjadi Bank Syariah
pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”.
Sedangkan misi BNI Syariah antara lan :
1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli
pada kelestarian lingkungan.
2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan
untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai
perwujudan ibadah.
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
4.1.3 Logo BNI Syariah
Logo BNI Syariah adalah seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.0
Logo BNI Syariah
98
4.1.4 Penghargaan yang Diraih BNI Syariah
Selama BNI Syariah berdiri menjadi UUS pada tahun 2000
dan telah berhasil melakukan spin off dari induknya BNI pada
tanggal 19 Juni 2010, BNI Syariah telah berhasil meraih beberapa
penghargaan antara lain:
Tabel 4.0
Penghargaan yang Diraih BNI Syariah
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
1. Banking Service
Excellence Awards
2. IBLA :
Indonesian
Banking Loyalty
Award
1. Rekor Bisnis -
Kartu Kredit pertama
yang menginspirasi
ber-wirausaha (BNI
Syariah Hasanah
Card)
2. ICSA 2010 : The
best achieving total
customer satisfaction
1. Indonesia
Brand Champion
2011-Brand Equity
Champion of
Islamic Banking
Sumber : Data sekunder BNI Syariah diolah, 2011
99
4.1.5 Produk dan Jasa BNI Syariah
Produk dan Jasa BNI Syariah dikelompokan menjadi empat
yaitu:3
4.1.51 Consumer Banking
1. Investasi
a.Tabungan iB Prima Hasanah
Tabungan iB Prima Hasanah adalah simpanan
dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip
syariah dengan akad mudharabah muthlaqah.
b. TabunganKu iB
TabunganKu iB adalah simpanan dalam mata uang
rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan
akad wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Setoran
awalnya sangat ringan dan tidak dikenakan biaya
administrasi bulanan.
c. Tabungan iB Hasanah
Tabungan iB Hasanah adalah simpanan dalam mata
uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah
3 Opcit, didownload pada tanggal 5 Februari 2012
100
dengan akad mudharabah muthlaqah.
d. Tabungan iB Haji Hasanah
Tabungan iB Haji Hasanah dari BNI Syariah
merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk
memenuhi Biaya Perjalanan Ibadah Haji yang dikelola
secara aman dan bersih sesuai syariah dengan akad
mudharabah muthlaqah. Tabungan iB Haji Hasanah telah
tergabung dalam layanan online SISKOHAT (Sistem
Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah haji
memperoleh kepastian porsi dari Kementrian Agama pada
saat jumlah tabungan telah memenuhi persyaratan.
e. Deposito iB Hasanah
Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka
menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Deposito iB
Hasanah mengelola dana nasabah dengan cara disalurkan
untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan
konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk kemaslahatan
umat.
f. iB Tapenas Hasanah
iB Tapenas Hasanah adalah tabungan perencanaan
yang dikelola secara syariah dengan akad mudharabah
101
muthlaqah. iB Tapenas Hasanah membantu nasabah untuk
menyiapkan rencana masa depan nasabah melalui iB
Tapenas Hasanah, seperti rencana liburan, pernikahan,
umroh ataupun pendidikan untuk buah hati nasabah.
2. Pembiayaan
a. Multiguna iB Hasanah
Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat
untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan
berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan
atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional
dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran
kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan
dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak
termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam. Akad
Multiguna iB Hasanah adalah murabahah.
b. Griya iB Hasanah
Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat
untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk
ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan
102
membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya
disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan
kemampuan membayar kembali masing-masing calon
nasabah. Akad Griya iB Hasanah menggunakan
murabahah.
c. Pembiayaan THI iB Hasanah
Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah
untuk memenuhi kebutuhan.
d. CCF iB Hasanah
CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin
dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk
Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI
Syariah. Akadnya adalah Murabahah dan
Ijarah Multijasa.
e. Oto iB Hasanah
Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota
masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan
pembiayaan ini.
103
f. Multijasa iB Hasanah
Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk
kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau
kendaraan bermotor. Akad Multijasa iB Hasanah adalah
dengan ijarah multijasa.
g. Gadai Emas iB Hasanah
Gadai Emas iB Hasanah atau disebut juga
pembiayaan rahn merupakan penyerahan hak penguasaan
secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan dan
atau perhiasan beserta aksesorisnya) dari nasabah kepada
bank sebagai agunan atas pembiayaan yang diterima.
h. iB Hasanah Card
iB Hasanah Card didefinisikan sebagai kartu yang
berfungsi sebagai Kartu Kredit yang hubungan hukum
antara para pihak berdasarkan prinsip syariah sebagaimana
diatur dalam Fatwa DSN No. 54/DSN-MUI/X/2006.
3. Layanan
Jenis layanan dalam consumer banking adalah bank
notes.
104
4.1.5.2 Small Bussines
1. Investasi
a. Deposito iB Hasanah
Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka
dengan bagi hasil yang kompetitif, diperuntukkan bagi
nasabah yang ingin memiliki investasi berjangka yang
menguntungkan dan menenangkan.
b. Giro iB Hasanah
Giro iB Hasanah adalah giro wadiah yang
disediakan untuk menunjang bisnis nasabah. Dapat
diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan
keunggulan.
c. Tabungan iB Bisnis Hasanah
Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah produk turunan
dari Tabungan iB Hasanah yang ditujukan untuk nasabah
yang aktif bertransaksi untuk bisnis atau wirausaha dan
menginginkan mutasi rekening yang lebih detail dalam
buku tabungan nasabah. Dikelola berdasarkan prinsip
syariah dengan akad mudharabah muthlaqah.
2. Pembiayaan
105
a. Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah
Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB
Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah
sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan
pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
(BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user
(pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah).
b. Usaha Kecil iB Hasanah
Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah
yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja
maupun investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan
prinsip-prinsip pembiayaan syariah.
c. Tunas Usaha iB Hasanah
Tunas Usaha iB Hasanah (TUS) adalah pembiayaan
modal kerja dan atau investasi yang diberikan untuk usaha
produktif yang feasible namun belum bankable dengan
prinsip syariah dalam rangka mendukung pelaksanaan
Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007.
d. Pembiayaan Kerjasama Dealer iB Hasanah
Pola kerjasama pemasaran dealer dilatarbelakangi
oleh adanya potensi pembiayaan kendaraan bermotor secara
106
kolektif yang melibatkan end user dalam jumlah yang
cukup banyak.
e. Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah
Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah
adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana
BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi
Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk
disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai.
f. Pembiayaan Valas iB Hasanah
Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan
yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada
nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang
valuta asing.
g. Wirausaha iB Hasanah
Wirausaha iB Hasanah (WUS) adalah fasilitas
pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja
dan investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
107
3. Layanan
a. Bank garansi
Bank garansi adalah pelaksanaan pemberian
jaminan dari bank atas permohonan nasabah untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak lain dengan
persyaratan dan jangka waktu tertentu.
b. Kiriman Uang
Kiriman uang adalah layanan perbankan yang
disediakan untuk pengiriman uang ke anak, keluarga atau
mitra bisnis nasabah.
c. Surat Keterangan Bank
Surat Keterangan Bank merupakan pernyataan
tertulis yang diberikan kepada nasabah atau perusahaan
untuk memenuhi suatu keperluan dan bersifat tidak
mengikat, menjanjikan atau menjamin.
4.1.5.3 Corporate Banking
1. Investasi
a. Giro iB Hasanah
Waktu menjadi hal yang sangat berharga dalam
berbisnis. Setiap kesempatan harus direspon secara cepat
108
agar keuntungan bisa diperoleh. Untuk itu BNI Syariah
menyediakan Giro iB Hasanah bagi perusahaan nasabah,
sarana transaksi keuangan yang bisa diandalkan karena
mempunyai banyak fasilitas dan keunggulan.
b. Deposito iB Hasanah
Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka
dengan bagi hasil yang kompetitif, diperuntukkan bagi
perusahaan nasabah yang ingin memiliki investasi
berjangka yang menguntungkan dan menenangkan.
2. Pembiayaan
a. Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah
Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah adalah
pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih Lembaga
b. Pembiayaan Onshore iB Hasanah
Pembiayaan Onshore iB Hasanah adalah
pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam
negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam
bentuk mata uang valuta asing untuk membiayai usaha
yang dikategorikan kegiatan ekspor (penghasil devisa).
c. Pembiayaan Ekspor iB Hasanah
109
Pembiayaan Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan yang diberikan kepada eksportir (perusahaan
ekspor).
e. Pembiayaan Valas iB Hasanah
Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan
yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada
nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang
valuta asing.
f. Usaha Besar iB Hasanah
Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah
yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja
maupun investasi ) kepada pengusaha pada segmentasi
besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.
g. Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah
Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah
adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana
BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi
Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk
disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai.
h. Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah
110
Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB
Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah
sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan
pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
(BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user
(pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah).
i. Pembiayaan Kerjasama Multifinance iB Hasanah
Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran
pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada
Multifinance untuk usahanya dibidang perusahaan
pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.
3. Layanan
a. Internet Banking Corporate
Internet Banking Corporate merupakan layanan
perbankan 24 jam dengan menggunakan komputer dan
jaringan internet yang memberikan kemudahan,
kenyamanan dan keamanan bagi Perusahaan nasabah untuk
melakukan berbagai transaksi perbankan.
b. Cash Management
Cash Management adalah layanan perbankan dari
BNI Syariah untuk perusahaan yang menginginkan
pengelolaan aktivitas keuangan secara efisien dan efektif
111
serta mengurangi eksposur terhadap risiko keuangan. Cash
Management lebih dari sekedar internet banking.
c. Transaksi Ekspor
Transaksi Ekspor adalah kegiatan perdagangan
dengan cara mengeluarkan barang dari Wilayah Pabean
suatu negara dan memasukkan ke daerah Pabean negara
lain dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
dibidang eksportir.
d. Transaksi Impor
Transaksi impor adalah Kegiatan mendatangkan
barang dari luar Daerah Pabean Indonesia untuk
dimasukkan ke dalam wilayah Pabean Indonesia.
e. Bank Garansi
Bank garansi adalah pelaksanaan pemberian
jaminan dari bank atas permohonan nasabah untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak lain dengan
persyaratan dan jangka waktu tertentu.
f. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
atau Letter of Credit (L/C) Dalam Negeri Adalah setiap
Janji Tertulis dari Bank (Bank pembuka) yang diterbitkan
berdasarkan permintaan tertulis dari Pemohon (applicant)
yang mengikat Bank Pembuka.
112
g. Transaksi Kiriman Uang Luar Negeri
Kiriman Uang atau remittance atau funds transfer
adalah pemindahan uang antar bank baik dalam valuta
asing (valas) atau rupiah (idr) yang dilaksanakan oleh bank
untuk kepentingan sendiri atau atas perintah nasabah untuk
kepentingan pihak lain, baik bank atau non bank.
h. Traveller Cheque
Suatu surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga
keuangan atau suatu Bank yang berjanji bahwa penerbit
akan membayar sebesar nominal yang tercantum dalam
cheque tersebut.
i. Collections
Yang dimaksud dengan Collection (inkaso) yaitu
penanganan oleh Bank atas dokumen-dokumen sesuai
dengan instruksi yang diterima dari nasabah/ koresponden.
4.1.5.4 Layanan 24 Jam
1. Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24
jam. Dengan menggunakan komputer dan terkoneksi
dengan jaringan internet, nasabah sudah dapat melakukan
berbagai transaksi perbankan dengan mudah, nyaman dan
aman.
113
2. ATM
ATM merupakan layanan perbankan 24 jam yang
memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai
transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang.
3. Phone Banking
Phone Banking adalah layanan perbankan 24 jam
lainnya dimana nasabah tidak harus beranjak dari tempat
duduknya. Customer Representative BNI Syariah akan
membantu memberikan berbagai informasi serta melakukan
transaksi untuk nasabah.
4. SMS Banking
SMS Banking adalah layanan perbankan 24 jam
yang disediakan bagi nasabah yang mobilitasnya tinggi.
Nasabah bisa melakukan transaksi perbankan melalui
handphone, semudah melakukan SMS ke rekan atau mitra
bisnis.
4.1.6 Struktur Organisasi BNI Syariah
Struktur organisasi di BNI Syariah adalah sebagai berikut:
114
115
4.1.7 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Semarang
Struktur organisasi di BNI Syariah Cabang Semarang
adalah sebagai berikut:
116
117
4.2 Implementasi CSR di BNI Syariah
4.2.1 Latar Belakang CSR di BNI Syariah
BNI Syariah merupakan salah satu bank syariah yang telah
berkomitmen untuk menerapkan kebijakan Corporate Social
Responsibility (CSR). Komitmen CSR oleh BNI Syariah
dibuktikan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR)
dengan grand tema “Manajemen Syukur “ yang berkonsentrasi
pada pengembangan diberbagai bidang, dengan porsi terbesar
dalam bidang pendidikan untuk Indonesia yang lebih cerdas
“education for life”.
Komitmen CSR di BNI Syariah antara lain dilatarbelakangi
oleh kebijakan dari BNI Syariah pusat untuk selalu melaksanakan
CSR. CSR di BNI Syariah juga terdapat dorongan yang tulus dari
dalam internal driven. BNI Syariah menyadari bahwa tanggung
jawab sebagai lembaga keuangan bukan hanya sekedar kegiatan
ekonomi dalam menciptakan profit semata, melainkan tanggung
jawab yang lebih luas terhadap sosial dan lingkungan.4
4.2.2 Kerjasama CSR BNI Syariah Cabang Semarang dengan PKPU
Dalam implementasi CSR dan pendistribusian bantuan,
BNI Syariah bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
4 Hasil wawancara dengan bapak Nugraha (salah satu karyawan BNI Syariah Cabang
Semarag), pada tanggal 12 Februari 2012
118
yaitu PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat) Cabang Semarang sejak
bulan Juni 2011.
4.2.2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PKPU
PKPU adalah lembaga nirlaba serta menjadi
lembaga sosial masyarakat yang terus berupaya dalam
pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan.
Krisis yang terjadi pada 1997 mempengaruhi
kondisi perekonomian bangsa dan rakyat Indonesia.
Menyikapi krisis yang berkembang, tanggal 17 September
1998, sejumlah anak - anak muda yang enerjik melakukan
aksi sosial disebagian besar wilayah Indonesia. Menindak
lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas
kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis.
Maka pada 10 Desember 1999 lahirlah lembaga sosial yang
bernama Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU).5
Dalam perkembangannya, PKPU menyadari bahwa
potensi dana ummat yang berasal dari Zakat, Infaq dan
Shadaqah sangat besar. Sebagai negara berpenduduk
muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa mengoptimalkan
dana ZIS-nya untuk memberdayakan masyarakat miskin.
Pada 8 Oktober 2001, PKPU mendapat pengukuhan sebagai
5 www.pkpu.or.id, didownload pada tanggal 3 April 2012
119
Lembaga Amil Zakat Nasional sesuai dengan SK. Menteri
Agama RI No 441. Hal itu membuktikan bahwa
kepercayaan masyarakat kepada PKPU semakin besar.
Pada tanggal 22 Juli 2008, Lembaga Kemanusiaan
Nasional PKPU telah memperoleh register di PBB sebagai
lembaga dengan status “Special Consultative Status” dari
Economic and Social Council (Ecosoc). Selain itu PKPU
juga menjalin kerjasama dan saling berbagi informasi
dengan NGO ( lembaga sosial dunia) yang berkonsentrasi
dalam masalah sosial kemanusiaan, PKPU merupakan
satu−satunya lembaga kemanusiaan di Indonesia yang telah
teregistrasi di Badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB).
Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) sampai saat ini
bekembang menjadi 15 cabang di seluruh Indonesia, salah
satunya di Jawa Tengah yang baralamat di Jalan Setiabudi
No 70 Semarang, Sedangkan pusat dari lembaga sosial ini
di Jalan Raya Condet No. 27G, Jakarta Timur. Cabang
pembantu di Jawa Tengah sendiri terdapat dibeberapa kota
antara lain di Tegal, Boyolali, Karanganyar, Purwokerto
dan Kudus.
120
4.2.2.2 Visi Misi PKPU
Visi dan Misi dari PKPU adalah:
Visi PKPU adalah :
“Menjadi lembaga terpercaya dalam membangun
kemandirian”.
Misi PKPU sebagai berikut:
a. Mendayagunakan program rescue, rehabilitasi dan
pemberdayaan untuk mengembangkan kemandirian.
b. Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat,
perusahaan, pemerintah, dan Lembaga Swadaya
Masyarakat dalam dan luar negeri.
c. Memberikan pelayanan informasi, edukasi dan
advokasi kepada masyarakat penerima manfaat
(beneficaries).
4.2.2.3 Logo PKPU
Logo PKPU adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3
Logo PKPU
4.2.2.4 Struktur Organisasi PKPU
Untuk dapat memenuhi tuntutan dan harapan
masyarakat luas, maka Lembaga Kemanusiaan Nasional
121
PKPU pusat dikelola secara amanah dan profesional oleh
tim manajemen yang handal, mereka itu adalah :
a. Direktur Utama : Agung Notowiguni
b. Direktur Keuangan dan IT : Edi Nursantio
c. Direktur Penghimpunan : Wildhan Dewayana
d. Direktur Pendayagunaan : Tomy Hendrajati
e. Deputi SDM & Layanan Pendukung : Rulli Barlian
Thamrin
f. Deputi Jaringan Aliansi Strategis : Sri Adi Bramasetia.
Sedangkan PKPU Cabang Semarang dikelola secara
amanah dengan struktur manajemen sebagai berikut:
a. Kepala Cabang : Haryono, S.E
b. Kabid Penghimpunan : Djoko Adhi Saputra, S.Pd
c. Kabid Penghimpunan terbagi menjadi retail, tabung
peduli serta kemitraan CSR dan Manajemen.
d. Kabid Pendayagunaan : Miftahus Surur, S.Pd
e. Kabid Administrasi dan Keuangan : Azizah Rini, S.E
4.2.2.5 Aktivitas PKPU
Aktivitas yang direalisasikan oleh PKPU aantara
lain:
a. Pengumpulan Dana dan Bantuan Masyarakat
1. ZIS dan Wakaf serta dana CSR Perusahaan
2. Dana Khusus bencana kemanusiaan
3. Pakaian, bahan makanan (sembako) dan obat-
obatan.
4. Dana Hewan Kurban
122
b. Misi Penyelamatan Kemanusiaan
1. Daerah - daerah Bencana Alam dan Kemanusiaan
2. Daerah kritis dan minus
c. Rehabilitasi Kemanusiaan
1. Rehabilitasi fasilitas kesehatan dan air bersih
2. Rehabilitasi fasilitas pendidikan
3. Rehabilitasi fasilitas ibadah
4. Rehabilitasi fasilitas ekonomi
d. Pembangunan Masyarakat
1. Pemberdayaan ekonomi umat
2. Pendidikan alternative
3. Pembangunan pelayanan kesehatan mandiri
4. Distribusi hewan kurban
4.2.3 Keuntungan Kerjasama dengan LAZ/ LSM
Keuntungan implementasi CSR bekerjasama dengan LAZ/
LSM atau disebut pula Non Goverment Organization (NGO) antara
lain:6
6 Hasil wawancara dengan bapak Nugraha (salah satu karyawan BNI Syariah Cabang
Semarag), pada tanggal 12 Februari 2012
123
a. Mempermudah BNI Syariah dalam pendistribusian dana CSR,
karena BNI Syariah belum memiliki SDM yang menguasai
terkait implementasi CSR.
b. Adanya kerjasama dengan PKPU, program CSR yang
dijalankan akan dapat tepat sasaran karena PKPU telah
mempunyai akses dan manajemen yang baik dalam assessment
lembaga atau masyarakat yang layak menerima.
c. Dengan bermitra dengan PKPU, akan dapat memperluas jenis
varian program CSR yang dibidik.
Peran PKPU sangat besar dalam tercapainya kesuksesan
implementasi CSR BNI Syariah. Peran yang lakukan oleh PKPU
antara lain menentukan lembaga atau kelompok masyarakat yang
diassessment layak mendapatkan dana CSR dengan bekerjasama
dengan pemerintah setempat, menentukan konsep dan pendekatan
dalam pemberian dana CSR, serta menyalurkan dana CSR BNI
Syariah secara langsung kepada penerima manfaat dengan dibantu
oleh pihak BNI Syariah secara simbolis.
124
4.2.4 Langkah- langkah Implementasi CSR BNI Syariah
Langkah- langkah dalam implementasi program CSR pada
BNI Syariah yang bekerjasama dengan PKPU Semarang adalah
sebagai berikut:7
4.2.4.1 Assessment
a. Segmentasi
Segmentasi merupakan mekanisme penggolongan
berdasarkan sejumlah faktor tertentu dalam membedakan
karakter audiens atau komunitas masyarakat. Faktor-
faktor segmentasi meliputi, demografis, psikologis, dan
geografis.
b. Skala Prioritas
Skala prioritas mengkategorikan audiens atau
komunitas masyarakat dalam kelompok primer,
sekunder dan tersier. Kelompok primer merupakan
kelompok yang menjadi sasaran utama dalam aktivitas
CSR. Misalnya, PKPU memilih sekolah Raudhatul
Athfal Darul Ulum Ngaliyan Semarang pada program
Juni 2011 karena merupakan sekolah korban banjir
7 Hasil wawancara dengan bapak Djoko Adhi Saputra (sub bidang kemitraan CSR dan
Manajemen PKPU Cabang Semarang), pada tanggal 15 Maret 2012
125
akhir tahun 2010 yang belum tersentuh oleh
pemerintah. PKPU juga memberikan dana CSR kepada
SDN Sukorejo 1 Gunungpati, Semarang karena siswa
sangat membutuhkan fasilitas sekolah dan kondisi
sekolah yang memprihatinkan.
d. Penelitian tentang need, desires, wants, interest
komunitas
Tahapan ini sangat penting dilakukan guna
mendapatkan data tentang komunitas yang nantinya
digunakan sebagai dasar pertimbangan penyusunan
program CSR. Dengan pertimbangan need, desires,
wants, interest komunitas, PKPU merealisasikan
bantuan infrastruktur sekolah yaitu bedah sekolah serta
penambahan bantuan fasilitas, perlengkapan sekolah
yang memang sangat diinginkan dan sesuai kebutuhan
sekolah atau siswa.
e. Dialog dengan opinion leader dalam komunitas
Dialog ini merupakan salah satu metode yang dapat
ditempuh untuk mendapatkan data asli tentang
komunitas. Dialog ini juga representatif untuk mewakili
aspirasi, pendapat atau ide komunitas. PKPU dalam
mengimplementasikan CSR selalu bekerjasama dengan
lurah setempat serta kepala sekolah yang sekolahnya
126
menjadi sasaran mendapat bantuan CSR. Jadi antara
BNI Syariah, PKPU, dan penerima CSR (RA Darul
Ulum Ngaliyan, SDN Sukorejo 1 Gunungpati) ada
hubungan yang baik dan dapat menentukan
implementasi sesuai yang sesuai harapan penerima CSR
pula.
f. Penyelarasan
Sejumlah data yang dihasilkan oleh penelitian
tentang komunitas dapat menjadi pijakan dalam
penentuan program CSR yang sesuai atau sinkronisasi
dengan target sereta metode komunikasi yang baik guna
meningkatkan efektifitas program CSR yang
diselenggarakan.
4.2.4.2 Plant of Treatment
Plant of Treatment adalah merencanakan tindakan
sesuai hasil assessment yang sesuai dengan pemenuhan
kebutuhan dan penanganan masalah di masyarakat.
Karena BNI Syariah membidik dalam program
pendidikan, maka benar - benar memprioritaskan untuk
sekolah yang sangat membutuhkan segala
perlengkapannya. Perencanaan harus sesuai dengan
kebutuhan sekolah misalnya RA Darul Ulum Ngaliyan
127
sebagai korban banjir maka membutuhkan sekali
pembangunan kembali sekolah yang rusak. SDN Sukorejo
Gunungpati membutuhkan adanya renovasi sekolah serta
fasilitas sekolah.
4.2.4.3 Treatment of Action
Treatment of Action yaitu tahap pelaksanaan
program CSR yang tentunya harus sesuai dengan yang telah
direncanakan. Dalam pelaksanaan CSR, peran aktif
masyarakat sangat dibutuhkan, agar masyarakat merasa
memiliki program dan turut secara sukarela. Seperti
implementasi CSR di Raudhatul Athfal Darul Ulum
Ngaliyan Semarang juga melibatkan masyarakat setempat
dalam membangun gedung dalam program bedah sekolah
tersebut.
4.2.4.4 Monitoring dan Evaluation
Monitoring merupakan pemantauan yang dilakukan
secara terus menerus terkait proses pelaksanaan program
CSR yang dilakukan oleh PKPU bersama dengan BNI
Syariah sampai program selesai sesuai yang direncanakan.
Sedangkan evaluasi adalah mengukur berhasil atau
tidaknya program yang telah dilaksanakan.
4.2.4.5 Termination
128
Termination yaitu tahap pemutusan program secara
formal kepada masyarakat penerima, agar masyarakat
mempunyai sifat mandiri dalam progam CSR. Setelah
program CSR selesai, maka secara simbolis pihak BNI
Syariah dan PKPU Semarang memutus program CSR.
4.2.4.6 After Care
Walaupun program formal telah berakhir, secara
informal staf CSR dari PKPU ataupun BNI syariah masih
mengunjungi dan tetap bersilaturahim secara berkala agar
tetap tercipta hubungan yang baik.
4.2.5 Alur Dana CSR BNI Syariah
CSR dengan tema “Manajemen Syukur” merupakan
bentuk sinergi antara profit dan donasi pegawai BNI Syariah
sebagai perwujudan komitmen BNI Syariah secara tulus dan
amanah dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
turut membangun pendidikan Indonesia menjadi yang terbaik.
Secara eksplisit, Undang – Undang tentang CSR tidak
mengatur berapa jumlah nominal dan atau berapa besaran persen
laba bersih dari suatu perusahaan yang harus disumbangkan. Maka
BNI Syariah pusat menetapkan kebijakan bahwa besarnya CSR
diperoleh dari 5% profit perusahaan serta 20 % dari bonus donasi
pegawai yang langsung / otomatis telah dipotong di BNI Syariah
129
pusat. Alokasi dana CSR 5% yaitu berdasarkan dari konsep zakat
yang diwajibkan menyalurkan dana 2,5 % dari laba bersih untuk
yang berhak menerima sesuai dengan landasan syariah, sedangkan
sisanya 2,5% adalah bentuk kedermawanan sekaligus bentuk
tanggung jawab bank syariah terhadap permasalahan –
permasalahan yang tidak tercakup dalam kategori penerima zakat
misalnya lingkungan.
Dana CSR dikelola dengan baik oleh serikat pekerja
bekerjasama dengan UPZ (Unit Pengelolaan Zakat) internal BNI
Syariah untuk selanjutnya dana CSR tersebut didistribusikan
kepada cabang – cabang BNI Syariah di seluruh Indonesia. Dalam
setiap program CSR, BNI Pusat memberikan dana sebesar 50 - 60
juta kepada BNI Cabang.8
Setiap Cabang BNI Syariah diberi kewenangan menentukan
sendiri cara pelaksanaan pendistribusian ke masyarakat atau
lembaga yang layak mendapatkan dana CSR. Baik dikelola oleh
manajemen BNI Syariah cabang sendiri ataupun bekerjasama
dengan pihak lain atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
Sedangkan BNI Syariah Cabang Semarang mempercayakan
PKPU Semarang sebagai mitra/ patner kerjasama. Kemudian dana
CSR diserahkan sepenuhnya oleh pihak PKPU untuk
didistribusikan kepada penerima. Atas kerjasama tersebut, terdapat
8 PKPU Cabang Semarang, Laporan Program CSR Pelaksanaan Bedah Sekolah yang
Disampaian kepada BNI Syariah, 2011, Hlm. 6
130
fee management yang didapatkan oleh pihak PKPU yang besarnya
12% dari dana bantuan CSR.9 Setelah program CSR terlaksana,
PKPU melaporkan pertanggungjawaban alokasi dana CSR kepada
BNI Syariah Semarang secara transparan. Begitu pula setiap
periode, BNI Syariah pusat melaksanakan audit atas dana CSR
kepada seluruh cabang BNI Syariah secara kontinyu.
4.2.6 Bentuk CSR BNI Syariah
Telah dijelaskan di atas, bahwa bentuk program CSR di
BNI Syariah difokuskan untuk kemajuan pendidikan. Hal ini
dikarenakan BNI Syariah beharap pendidikan Indonesia dapat
berkualitas yang nantinya dengan pendidikan yang berkualitas
akan dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta dapat
meneruskan pembangunan nasional. Program CSR BNI Syariah
secara umum sebagai berikut:
Tabel 4.1
Contoh Program CSR BNI Syariah ( 2010- 2011)
Tahun 2010 Tahun 2011
Bazar
sembako
murah
Pemberian bantuan hewan ternak di
Jogjakarta
Pemberian bantuan laboratorium di
9 Hasil wawancara dengan bapak Djoko Adhi Saputra (sub bidang kemitraan CSR dan
Manajemen PKPU Cabang Semarang), pada tanggal 15 Maret 2012
131
bekerjasama
dengan Unit
Pengelolaan
Zakat (UPZ)
di seluruh
kantor cabang
BNI Syariah
Pemberian
santunan
kepada kaum
dhuafa di
Jakarta
sekolah bencana korban erupsi
Merapi di Jogjakarta
Beasiswa untuk siswa berprestasi di
korban erupsi Merapi
Beasiswa untuk putra dan putri
takmir masjid di Umbulharjo
Pemberian bantuan peralatan
pendidikan dan perpustakaan ke
sekolah Juara binaan Rumah Zakat
Surabaya
Pemberian bantuan peralatan
pendidikan, alat peraga edukasi dan
perpustakaan di SD Islam As- Said
Kalipare, Malang
Pemberian bantuan sarana prasarana
pendidikan dan pelatihan
bekerjasama SDSN Benhil 09
Jakarta Pusat
Pemberian bantuan bea guru
honorer yang kurang mampu dan
berprestasi di pontianak
Sumber: www.bnisyariah.co.id
132
Sedangkan Implementasi CSR di BNI Syarah Cabang
Semarang juga berorientasi dalam pembangunan pendidikan
seperti kegiatan bedah sekolah, renovasi gedung, bantuan sarana
prasarana pendidikan. 10
Program CSR BNI Syariah cabang
Semarang tahun 2011 sebagai berikut :
Tabel 4.2
Program CSR BNI Syariah Semarang 2011
Bentuk Program CSR Lokasi
Bedah Sekolah
Renovasi Gedung (sarana
dan prasarana) serta
memberikan bantuan
alat- alat tulis
RA Darul Ulum,
Ngaliyan, Semarang
SDN Sukorejo 01
Gunungpati, Semarang
Sumber: Laporan program pelaksanaan CSR oleh PKPU, 2011
4. 3 Deskripsi Data Penelitian dan Responden
4.3.1 Deskriptif Data Penelitian
Data penelitian diperoleh dengan cara membagikan
kuosioner secara langsung kepada responden yang berhasil
ditemui. Kuesioner diperoleh dengan cara peneliti menemui
10
PKPU Cabang Semarang, Laporan Program CSR Pelaksanaan Bedah Sekolah yang
Disampaian kepada BNI Syariah, 2011, Hlm. 1
133
langsung kepada responden yang benar- benar menjadi nasabah
BNI Syariah cabang Semang.
Dengan cara pengumpulan data secara langsung dengan
menemui responden, hal ini diharapkan supaya lebih efektif untuk
meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini. Survey
dengan kuesionar dilaksanakan di sekitar BNI Syariah cabang
Semarang pada hari Selasa, 14 Februari 2012 berhasil membagikan
kuesioner sejumlah 10 eksemplar kepada responden, pada hari
Kamis, 16 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sebanyak
16 eksemplar kepada responden, pada tanggal Jumat, 17 Februari
2012 berhasil membagikan kuesioner sebanyak 18 eksemplar,
kemudian pada hari Sabtu, 18 Februari 2012 berhasil membagikan
kuesioner sejumlah 10 eksemplar. Penelitian dilanjutkan pada
minggu berikutnya yaitu pada hari Senin, 20 Februari 2012
berhasil membagikan kuesioner sebanyak 23 eksemplar, pada hari
Selasa, 21 Februari 2012 behasil membagikan kuesioner sebanyak
11 eksemplar, pada hari Rabu, 22 Februari berhasil membagikan
kuesioner sebanyak 11 eksemplar, dan terakhir pada hari Kamis,
23 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sebanyak 12
eksemplar. Secara lengkap rincian pendistribusian kuesioner
sebagai berikut:
134
Tabel 4.3
Pendistribusian kuesioner di BNI Syariah cabang
Semarang
Hari/ Tanggal Jumlah
Kuesioner
yang
didisbrusikan
Tempat Keterangan
Selasa, 14
Februari 2012
10 eks
Sekitar BNI
Syariah
cabang
Semarang
Dari 111 eks
yang
didistribusikan
terdapat 10 eks
yang tidak
dapat
digunakan
karena tidak
lengkap dan 1
eks yang tidak
dikembalikan
Kamis, 16
Februari 2012
16 eks
Jumat, 17
Februari 2012
18 eks
Sabtu, 18
Februari 2012
10 eks
Senin, 20
Februari 2012
23 eks
Selasa, 21
Februari 2012
11 eks
Rabu, 22 Februari
2012
11 eks
Kamis, 23
Februari 2012
12 eks
Jumlah 111 eks 100 eks
Sumber: Data primer diolah, 2012
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel non probability
yaitu teknik penarikan sampel convenience (accidental sampling).
Metode ini merupakan prosedur sampling yang memilih sampel
dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses
sebagai responden. Maka sesuai rumus slovin, jumlah sampel
adalah 100. Dengan demikian syarat pengelolaan data dengan
135
analisis SEM sampel dapat terpenuhi, karena dalam SEM minimal
memenuhi Maximum Likelohood (ML) 100 responden.11
4.3.2 Deskriptif Responden
Penyajian deskriptif data penelitian bertujuan agar dapat
melihat profil dari data penelitan tersebut yang berhubungan antar
variabel dalam penelitian. Data deskriptif responden yang
menggambarkan keadaan atau kondisi responden merupakan
informasi tambahan untuk memahami hasil - hasil penelitian.
Responden dalam penelitian ini memiliki beberapa karakteristik
yang akan dideskripsikan. Karakteristik tersebut antara lain
meliputi:
4.3.2.1 Jenis Kelamin
Data mengenai jenis kelamin responden
dikelompokan menjadi dua yaitu jenis kelamin perempuan
dan laki – laki. Data yang berhasil dikumpulkan dari
peneliti mengenai jenis kelamin nasabah BNI Syariah
Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai
berikut:
11
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep & Aplikasi dengan program
AMOS 19,0,Semarang: Undip, 2011, Hlm.64
136
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki -laki
Perempuan
Total
50
50
100
50.0
50.0
100.0
50.0
50.0
100.0
50.0
100.0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas, dapat mengetahui jenis kelamin
responden BNI Syariah cabang Semarang yang bersedia
menjadi responden. Data di atas menunjukan bahwa
responden dengan jenis kelamin perempuan dan laki – laki
sama yaitu masing – masing 50%.
4.3.2.2 Umur Responden
Data mengenai umur responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi dua kategori yaitu responden
yang berumur < 25 tahun dan responden yang berumur ≥
25 tahun. Adapun data yang berhasil dikumpulkan dari
peneliti mengenai umur nasabah BNI Syariah Semarang
yang berkenan menjadi responden adalah sebagai berikut:
137
Tabel 4.5
Umur Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 25 Tahun
≥ 25 Tahun
Total
44
56
100
44.0
56.0
100.0
44.0
56.0
100.0
44.0
100.0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas, dapat mengetahui umur
responden BNI Syariah cabang Semarang. Data tersebut
menunjukkan bahwa responden dengan umur < 25 tahun
sebesar 44%, sedangkan responden dengan umur ≥ 25
tahun sebanyak 56%.
4.3.2.3 Pendidikan Responden
Data mengenai pendidikan responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi empat kategori yaitu responden
yang telah menempu pendidikan SD, SMP, SMA dan
sarjana. Adapun data yang berhasil dikumpulkan dari
peneliti mengenai pendidikan nasabah BNI Syariah
Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai
berikut:
138
Tabel 4.6
Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SD
SMP
SMA
Sarjana
Total
3
1
48
48
100
3.0
1.0
48.0
48.0
100.0
3.0
1.0
48.0
48.0
100.0
3.0
4.0
52.0
100.0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Berdasarkan keterangan pada tabel di atas, dapat
mengetahui tentang pendidikan nasabah BNI Syariah yang
diambil menjadi responden. Pendidikan responden
didominasi sarjana dan SMA yaitu sebesar 48%, sedangkan
lulusan SD sebesar 3%, dan lulusan SMP sebesar 1%. Dari
data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah
BNI Syariah cabang Semarang yang diambil sebagai
responden adalah sarjana dan SMA.
4.3.2.4 Pekerjaan Responden
Data mengenai pekerjaan responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi empat kategori yaitu responden
yang berprofesi sebagai PNS, Swasta, Wirausaha dan
lainnya. Adapun data yang berhasil dikumpulkan dari
peneliti mengenai pekerjaan nasabah BNI Syariah
139
Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS
Swasta
Wirausaha
Lainnya
Total
10
53
5
32
100
10.0
53.0
5.0
32.0
100.0
10.0
53.0
5.0
32.0
100.0
10.0
63.0
68.0
100.0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas, dapat mengetahui profesi nasabah
BNI Syariah cabang Semarang yang diambil sebagai
resonden. Sebagian responden berprofesi sebagai swasta
yaitu 53%, Lainnya sebesar 32%, PNS sebanyak 10%, dan
wirausaha 5%.
4.3.2.5 Penghasilan Responden
Data mengenai penghasilan responden disini,
peneliti mengelompokkan menjadi tiga kategori yaitu
responden dengan penghasilan < 5 juta, ≥ 5 – < 100 juta,
dan ≥ 100 juta. Adapun data yang berhasil dikumpulkan
dari peneliti mengenai penghasilan nasabah BNI Syariah
140
Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.8
Penghasilan Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 5 juta
≥ 5 juta- <100juta
≥ 100 juta
Total
92
8
0
100
92.0
8.0
0.0
100.0
92.0
8.0
0.0
100.0
92.0
100.0
100.0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas, dapat mengetahui penghasilan
nasabah BNI Syariah cabang Semarang yang diambil
sebagai resonden. Data tersebut menunjukkan bahwa,
responden dengan penghasilan < 5 juta sebanyak 92%,
responden dengan penghasilan ≥ 5 juta - < 100 juta
sebanyak 8 %. Dan responden dengan penghasilan ≥ 100
juta sebesar 0 %.
141
4. 4 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.4.1 Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan dalam kuesiner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.12
Berikut ini adalah hasil
dari uji validitas:
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas
Variabel KMO
MSA
Factor
Loading
%
Cumulative
Keterangan
CSR 0.723 1.088-
3.941
59.323% Valid
Citra 0.790 1.003-
3.647
54.481% Valid
Kepercayaan 0.666 1.014-
2.943
67.512% Valid
Sumber: Data primer diolah, 2012
Asumsi yang mendasari dapat tidaknya digunakan analisis
factor adalah data matrik harus memiliki korelasi yang cukup
(sufficient correlatin). Alat uji yang digunakan untuk mengukur
tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat dilakukan analisis
factor adalah dengan Kaiser-Meyer-Olkin Measure Sampling
Adequacy (KMO MSA). Nilai KMO yang dikehendaki adalah
12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,
Semarang: Undip, Cetakan V, 2011, Hlm.52
142
harus > 0.50 untuk dapat dilakukan analisis faktor.13
Hasil
pengujian reliabilitas yang disajikan dalam tabel di atas dapat
dijelaskan, bahwa nilai KMO dari CSR = 0.723, KMO dari citra =
0.790, dan KMO Kepercayaan = 0.666, sehingga dapat dilakukan
analisis faktor. Analisis factor untuk CSR 1.088 – 3.941 dengan %
cumulative 59.323%, citra 1.003-3.647 dengan % cumulative
54.481%, dan kepercayaan 1.014-2.943 dengan % cumulative
67.512%. Hasil pengujian analisis faktor menunjukkan nilai
Kaiser-Meyer-Olkin Measure Sampling Adequacy (KMO MSA) >
0.50 artinya validitas pada masing-masing variabel baik.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat
konsistensi instrumen penelitian. Reliabilitas sebenarny adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. 14
Hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai
berikut:
13
Ibid, Hlm. 58 14
Ibid, Hlm.47
143
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Reliability
Coeficients
Alpha
Cronbach’s
Keterangan
CSR 17 item 0.789 Reliabel
Citra 13 item 0.782 Reliabel
Kepercayaan 12 item 0.677 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2012
Hasil pengujian reliabilitas yang disajikan dalam tabel di
atas menunjukkan tingkat kekonsistenan dan keakurasian yang
baik. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Pada uji reliabilitas
konsistensi internal koefisien Cronbach’s Alpha menunjukkan
masing – masing variabel CSR adalah 0.789, variabel citra 0.782,
dan variabel kepercayaan 0.677. Hasil dari Cronbach’s Alpha
tidak ada koefisien yang kurang dari nilai batas minimal 0.60
sehingga variabel CSR, citra dan kepercayaan adalah reliabel.
4. 5 Deskripsi Variabel Penelitian
4.5.1 Deskriptif Variabel CSR
4.5.1.1 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator economic
responsibilities
Variabel CSR dengan indikator economic responsibilities
diwakili oleh empat item pertanyaan diantaranya, BNI syariah telah
berupaya memberikan fasilitas ekonomi dengan strategi aktivitas
144
usaha yang bertujuan mendapatkan profit (keuntungan) yang terus
meningkat agar BNI Syariah tetap survive, BNI Syariah selalu
dinamis menciptakan produk dalam upaya peningkatan
perekonomian masyarakat, Produk- produk yang ditawarkan BNI
Syariah sudah memenuhi kualitas yang diharapkan nasabah,
Produk yang ditawarkan BNI Syariah telah sesuai dengan nilai
syariah. Untuk tanggapan responden terhadap indicator economic
responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.11
Tanggapan Responden dengan Indikator Economic
Responsibilities
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 BNI Syariah telah berupaya memberikan fasilitas
ekonomi dengan strategi aktivitas usaha yang bertujuan
mendapatkan profit (keuntungan) yang terus meningkat
agar BNI Syariah tetap survive
44 46 9 1 0
2 BNI Syariah selalu dinamis menciptakan produk dalam
upaya peningkatan perekonomian masyarakat
23 71 6 0 0
3 Produk- produk yang ditawarkan BNI Syariah sudah
memenuhi kualitas yang diharapkan nasabah
26 65 9 0 0
4 Produk yang ditawarkan BNI Syariah telah sesuai
dengan nilai syariah
31 52 15 2 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap keempat instrumen dalam indicator economic
responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar yaitu 44%
145
terhadap instrument BNI Syariah telah berupaya mendapatkan
profit (keuntungan) yang terus meningkat agar survive. Tanggapan
S (Setuju) responden terbesar yaitu 71% terhadap instrumen BNI
Syariah selalu dinamis menciptakan produk. Responden RR (Ragu
– Ragu ) terbesar 15% terhadap instrument pertanyaan Produk yang
ditawarkan BNI Syariah telah sesuai dengan nilai syariah.
4.5.1.2 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator legal
responsibilities
Variabel CSR dengan indikator legal responsibilities
diwakili oleh empat item pertanyaan diantaranya, BNI Syariah
telah beraktifitas sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku,
BNI Syariah termasuk bank syariah yang patuh terhadap hukum
dan norma yang berlaku, BNI Syariah bersikap adil (tidak pernah
berbuat zalim terhadap nasabah), BNI Syariah bersikap transparan
terhadap nasabah. Untuk tanggapan responden dengan indikator
legal responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.12
Tanggapan Responden dengan Indikator legal
responsibilities
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 BNI Syariah telah beraktifitas sesuai dengan norma
dan hukum yang berlaku
26 62 11 1 0
146
2 BNI Syariah termasuk bank syariah yang patuh
terhadap hukum dan norma yang berlaku
32 59 9 0 0
3 BNI Syariah bersikap adil (tidak pernah berbuat zalim
terhadap nasabah)
31 59 9 1 0
4 BNI Syariah bersikap transparan terhadap nasabah 32 57 11 0 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap keempat instrumen dalam indicator legal
responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar yaitu 32%
terhadap instrument BNI Syariah patuh terhadap hukum dan BNI
Syariah bersikap transparan. Tanggapan S (Setuju) responden
terbesar yaitu 62% terhadap instrument BNI Syariah beraktifitas
sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.
4.4.1.3 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Ethical
responsibilities
Variabel CSR dengan indikator ethical responsibilities
diwakili oleh empat item pertanyaan yaitu, operasional BNI
Syariah telah sesuai dengan etika bisnis harapan nasabah, BNI
Syariah selalu berupaya mengutamakan unsur kebenaran dalam
beraktifitas, BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan
keseimbangan (tawazun) dalam menentukan kebijakan, BNI
Syariah bersikap jujur dan santun terhadap nasabah. Jawaban
responden secara lengkap terhadap indicator ethical responsibilities
sebagai berikut:
147
Tabel 4.13
Tanggapan Responden dengan Indikator Ethical responsibilities
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 Operasional BNI Syariah telah sesuai dengan etika
bisnis harapan nasabah
31 58 11 0 0
2 BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan unsur
kebenaran dalam beraktifitas
32 58 10 0 0
3 BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan
keseimbangan (tawazun) dalam menentukan
kebijakan
31 54 14 1 0
4 BNI Syariah bersikap jujur dan santun terhadap
nasabah
27 68 5 0 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap keempat instrumen dalam indicator ethical
responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar yaitu 32%
terhadap instrument BNI Syariah berupaya mengutamakan unsur
kebenaran. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar yaitu 68%
terhadap instrument BNI Syariah bersikap jujur dan santun.
4.4.1.4 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Philanthropic
responsibilities
Variabel CSR dengan indikator Philanthropic
responsibilities diwakili oleh empat item pertanyaan yaitu, BNI
Syariah telah berkomitmen menerapkan kebijakan CSR sebagai
148
wujud kepedulian dan tanggung jawab perusahaan dengan tema
“Manajemen Syukur “,CSR BNI Syariah merupakan bentuk iktikad
baik yang akan memberikan manfaat yang lebih luas terhadap
peningkatan kualitas kehidupan dan taraf kesejahteraan
masyarakat, BNI Syariah telah merealisasikan CSR dalam berbagai
bidang terutama dalam bidang pendidikan, BNI Syariah selalu
bersikap amanah terhadap nasabah, BNI Syariah menggunakan
konsep ihsan yaitu beroperasional dengan tujuan mendapatkan
ridho Allah SWT. Sedangkan tanggapan responden dengan
indikator Philanthropic responsibilities dapat dijelaskan dalam
tabel berikut:
Tabel 4.14
Tanggapan Responden dengan Indikator philanthropic
responsibilities
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 BNI Syariah telah berkomitmen menerapkan kebijakan
CSR sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab
perusahaan dengan tema “Manajemen Syukur “
38 51 10 1 0
2 CSR BNI Syariah merupakan bentuk iktikad baik yang
akan memberikan manfaat yang lebih luas terhadap
peningkatan kualitas kehidupan dan taraf kesejahteraan
masyarakat.
36 55 9 0 0
3 BNI Syariah telah merealisasikan CSR dalam berbagai
bidang terutama dalam bidang pendidikan
28 65 5 2 0
4 BNI Syariah selalu bersikap amanah terhadap nasabah 29 65 5 1 0
5 BNI Syariah menggunakan konsep ihsan yaitu 35 48 16 1 0
149
beroperasional dengan tujuan mendapatkan ridho Allah
SWT
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap kelima instrumen dalam indicator
philanthropic responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju)
terbesar 38% yaitu terhadap instrument BNI Syariah telah
berkomitmen terhadap CSR. Tanggapan S (Setuju) responden
terbesar yaitu 65% terhadap instrument BNI Syariah selalu
bersikap amanah .
4.5.2 Deskriptif Variabel Citra
4.5.2.1 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Nilai
Variabel citra dengan indikator nilai diwakili oleh empat
item pertanyaan antara lain, Bank Syariah yang menerapkan
program CSR mempunyai banyak nilai lebih dari pada usaha yang
hanya berorientasi pada profit (keuntungan), Kebijakan CSR dapat
menentukan citra / image yang baik bagi BNI Syariah, Bank
syariah yang secara tulus menerapkan kebijakan CSR maka akan
mempunyai prestise dan martabat yang tinggi, Adanya program
CSR, mengindikasikan bahwa BNI Syariah termasuk good
corporate. Sedangkan tanggapan responden dengan indicator
Philanthropic responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
150
Tabel 4.15
Tanggapan Responden dengan Indikator Nilai
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 Bank Syariah yang menerapkan program CSR
mempunyai banyak nilai lebih dari pada usaha yang
hanya berorientasi pada profit (keuntungan).
22 67 9 2 0
2 Kebijakan CSR dapat menentukan citra / image yang
baik bagi BNI Syariah
33 59 8 0 0
3 Bank syariah yang secara tulus menerapkan kebijakan
CSR maka akan mempunyai prestise dan martabat
yang tinggi
35 54 10 1 0
4 Adanya program CSR, mengindikasikan bahwa BNI
Syariah termasuk good corporate
28 58 14 0 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap keempat instrumen dalam indicator nilai.
Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 35% yaitu terhadap
instrument Bank syariah yang secara tulus menerapkan kebijakan
CSR maka akan mempunyai prestise dan martabat yang tinggi.
Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 67 % yaitu Bank
Syariah yang menerapkan program CSR mempunyai banyak nilai
lebih .
4.5.2.2 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Experience
Variabel citra dengan indikator experience diwakili oleh
empat item pertanyaan antara lain, Selama menjadi nasabah BNI
151
Syariah, saya selalu mendapat pengalaman yang baik, Adanya
program CSR di BNI Syariah, akan memberikan kesan yang baik
bagi nasabah, Adanya komitmen CSR, menunjukan bank BNI
Syariah mempunyai kualitas fundamental yang kuat, Jikalaupun
saya mendapat masalah kecil dengan BNI Syariah, saya akan
menyelesaian dengan kekeluargaan dan senantiasa memaklumi.
Sedangkan tanggapan responden dengan indicator
experience dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.16
Tanggapan Responden dengan Indikator Experience
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 Selama menjadi nasabah BNI Syariah, saya selalu
mendapat pengalaman yang baik
31 60 7 2 0
2 Adanya program CSR di BNI Syariah, akan
memberikan kesan yang baik bagi nasabah
35 55 10 0 0
3 Adanya komitmen CSR, menunjukan bank BNI
Syariah mempunyai kualitas fundamental yang kuat
35 52 11 2 0
4 Jikalaupun saya mendapat masalah kecil dengan BNI
Syariah, saya akan menyelesaian dengan kekeluargaan
dan senantiasa memaklumi
26 57 16 1 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap keempat instrumen dalam indicator experience.
Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 35% yaitu terhadap
152
instrument CSR di BNI Syariah, akan memberikan kesan yang baik
serta menunjukan bank BNI Syariah mempunyai kualitas
fundamental yang kuat . Tanggapan S (Setuju) responden terbesar
60% yaitu nasabah BNI Syariah, saya selalu mendapat
pengalaman yang baik.
4.5.2.3 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kualitas Teknik
& Fungsional
Variabel citra dengan indikator nilai diwakili oleh lima
item pertanyaan diantaranya, BNI Syariah adalah bank yang
berkualitas dalam teknis dan fungsional, BNI Syariah telah
memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah, BNI Syariah
selalu bersikap profesional terhadap nasabah, BNI Syariah
mengupayakan reliability (akurat, cepat dan tepat) dalam
menghadapi kebutuhan nasabah, BNI Syariah selalu responsif
(emphaty) terhadap keluhan nasabah.
Sedangkan tanggapan responden dengan indicator
Philanthropic responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
153
Tabel 4.17
Tanggapan Responden dengan Indikator Kualitas Teknik &
Fungsional
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 BNI Syariah adalah bank yang berkualitas dalam teknis
dan fungsional
37 53 8 2 0
2 BNI Syariah telah memberikan pelayanan yang baik
kepada nasabah
36 69 5 0 0
3 BNI Syariah selalu bersikap profesional terhadap
nasabah
30 65 4 1 0
4 BNI Syariah mengupayakan reliability (akurat, cepat
dan tepat) dalam menghadapi kebutuhan nasabah
21 70 9 0 0
5 BNI Syariah selalu responsif (emphaty) terhadap
keluhan nasabah
33 57 10 0 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap kelima instrumen dalam indicator Kualitas
Teknik & Fungsional
Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 37% yaitu terhadap
instrument BNI Syariah adalah bank yang berkualitas dalam teknis
dan fungsional. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 70%
yaitu BNI Syariah mengupayakan reliability (akurat, cepat dan
tepat) dalam menghadapi kebutuhan nasabah.
154
4.5.3 Deskriptif Variabel Kepercayaan
4.5.3.1 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kepercayaan
Objek
Variabel kepercayaan dengan indikator kepercayaan objek
diwakili oleh tiga item pertanyaan antara lain, BNI Syariah telah
menggunakan akad pendanaan, pembiayaan, jasa dan sosial yang
sesuai prinsip syariah, Produk BNI Syariah berupa wadiah,
mudhorobah, murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan
qordul hasan, Produk yang dikeluarkan BNI Syariah telah melalui
kajian Bank Indonesia dengan mempertimbangkan fatwa Dewan
Syariah Nasional.
Sedangkan tanggapan responden dengan indicator
kepercayaan objek secara lengka dapat dijelaskan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.18
Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan
Objek
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 BNI Syariah telah menggunakan akad pendanaan,
pembiayaan, jasa dan sosial yang sesuai prinsip syariah
27 67 6 0 0
2 Produk BNI Syariah berupa wadiah, mudhorobah,
murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan
43 51 6 0 0
155
qordul hasan
3 Produk yang dikeluarkan BNI Syariah telah melalui
kajian Bank Indonesia dengan mempertimbangkan
fatwa Dewan Syariah Nasional
38 62 0 0 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap ketiga instrumen dalam indicator Kepercayaan
Objek. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 43% yaitu terhadap
instrument Produk BNI Syariah berupa wadiah, mudhorobah,
murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan qordul hasan.
Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 67% yaitu BNI Syariah
telah menggunakan akad pendanaan, pembiayaan, jasa dan sosial
yang sesuai prinsip syariah.
4.5.3.2 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kepercayaan
Atribut
Variabel kepercayaan dengan indikator kepercayaan atribut
diwakili oleh empat item pertanyaan antara lain, BNI Syariah telah
menggunakan sistem bagi hasil (bebas bunga), BNI Syariah telah
menghindari konsep maysir (judi/ sekulasi) , gharar (penipuan),
BNI Syariah telah menghindari najsi (iklan palsu) yang merugikan
nasabah, Hubungan kerjasama antara BNI Syariah dengan nasabah
bersifat kemitraan yang baik.
156
Sedangkan tanggapan responden dengan indikator
kepercayaan atribut dapat dijelaskan secara lengkap dalam tabel
berikut:
Tabel 4.19
Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kepercayaan
Atribut
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 BNI Syariah telah menggunakan sistem bagi hasil
(bebas bunga)
37 58 5 0 0
2 BNI Syariah telah menghindari konsep maysir (judi/
sekulasi) , gharar (penipuan)
39 56 5 0 0
3 BNI Syariah telah menghindari najsi (iklan palsu) yang
merugikan nasabah
34 58 7 1 0
4 Hubungan kerjasama antara BNI Syariah dengan
nasabah bersifat kemitraan yang baik
33 57 10 0 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap keempat instrumen dalam indikator
Kepercayaan Atribut. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 39%
yaitu terhadap instrument BNI Syariah telah menghindari konsep
maysir (judi/ sekulasi) , gharar (penipuan). Tanggapan S (Setuju)
responden terbesar 58% yaitu BNI Syariah telah menggunakan
sistem bagi hasil dan menghindari najsi (iklan palsu).
157
4.5.3.3 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Manfaat
Variabel kepercayaan dengan indikator nilai diwakili oleh
lima item pertanyaan antara lain, Saya merasa bangga menjadi
nasabah BNI Syariah, Saya merasa nyaman menjadi nasabah BNI
Syariah, Saya merasa tenang dan tentram menjadi nasabah BNI
Syariah, Saya akan tetap percaya kepada BNI Syariah, Saya akan
selalu menggunakan produk BNI Syariah karena secara tidak
langsung telah ikut memberikan kontribusi terhadap program CSR.
Sedangkan tanggapan responden dengan indikator
kepercayaan manfaat secara lengkap dapat dijelaskan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.20
Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Manfaat
No Item Pertanyaan SS
Jml
(%)
S
Jml
(%)
RR
Jml
(%)
TS
Jml
(%)
STS
Jml
(%)
1 Saya merasa bangga menjadi nasabah BNI Syariah 24 70 6 0 0
2 Saya merasa nyaman menjadi nasabah BNI Syariah 38 57 5 0 0
3 Saya merasa tenang dan tentram menjadi nasabah BNI
Syariah
38 57 4 1 0
4 Saya akan tetap percaya kepada BNI Syariah 41 50 6 2 1
5 Saya akan selalu menggunakan produk BNI Syariah
karena secara tidak langsung telah ikut memberikan
kontribusi terhadap program CSR
33 53 10 4 0
Sumber : Data primer diolah, 2012
158
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan
responden terhadap kelima instrumen dalam indikator Kepercayaan
Manfaat. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 41% yaitu
terhadap instrument tetap percaya kepada BNI Syariah. Tanggapan
S (Setuju) responden terbesar 70% yaitu bangga menjadi nasabah
BNI Syariah.
4. 6 Hasil Analisis Data
4.6.1 Asumsi SEM
4.6.1.1 Asumsi Normalitas Data
Asumsi Normalitas Data adalah pengujian untuk
mengetahui apakah data yang digunakan mempunyai distribusi
normal. Dengan menggunakan kriteria nilai kritis (critical ratio)
skewness value sebesar 2.58 pada tingat signifikansi 0.10, jika
critical ratio yang dihasilkan dalam tabel masing-masing dimensi
variabel lebih kecil atau sama dengan 2.58 pada tingkat
signifikansi 0.10 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. 15
Hasil dari uji normalitas data diperoleh sebagai berikut:
15
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep & Aplikasi dengan program
AMOS 19,0,Semarang: Undip, 2011, Hlm. 226
159
Tabel 4.21
Evaluasi Normalitas Data Full Model
Assessment of Normality
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
X1
X2
X3
X4
X10
X9
X8
X7
X6
X5
13.000
12.000
13.000
12.000
12.000
13.000
11.000
13.000
9.000
10.000
13.000
12.000
13.000
12.000
12.000
13.000
11.000
13.000
9.000
10.000
-0.700
-0.779
-0.586
-1.445
-1.324
-0.615
0.080
-1.659
-1.026
-1.097
-2.859
-3.181
-2.394
-5.899
-5.405
-2.512
0.327
-6.774
-4.188
-4.476
-0.097
1.064
0.110
3.642
2.935
-0.010
-0.393
3.924
2.928
3.365
-0.198
2.171
0.225
7.435
5.990
-0.020
-0.803
8.010
5.976
6.869
Multivariate 24.025 7.754
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari data tabel di atas dapat dilihat, nilai critical ratio
skewness value menunjukkan distribusi normal pada X1(Economic
Responsibilities), X3 (Ethical Responsibilities), X8 (Kepercayaan
Objek), X9 (Kepercayaan Atribut) karena nilai c.r < 2.58,
kecuali pada X2 (Legal Responsibilities), X4 (Philanhropic
Responsibilities), X5 (Nilai), X6 (Experience), X7 (Kualitas teknis
dan Fungsional), X10 (Kepercayaan Manfaat). Sedangkan uji
160
normalitas multivariate dengan melihat beberapa nilai yang di atas
2.58 seperti yang terlihat dalam tabel, secara multivariate
berdistribusi tidak normal.
4.6.1.2 Asumsi Outlier
Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang
memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari
observasi - observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai
ekstrim baik dalam variabel tunggal maupun variabel kombinasi.16
Deteksi terhadap multivariate outlier dilakuan dengan
memperhatikan nilai mahalanobis distance. Pengujian asumsi
outlier bertujuan untuk menilai kewajaran (ekstrim) data.
Deteksi terhadap multivariate outlier dengan menggunakan
kriteria berdasarkan nilai Chi-Squares pada derajat kebebasan
(degree of freedom) 10 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat
signifikansi p < 0,005. Jadi nilai mahalanobis distance (10,
0.005) = 25.1882 (berdasarkan tabel distribusi ). Hal ini berarti
jika terdapat kasus yang mempunyai mahalanobis distance
>25.1882 adalah multivariate outlier. Berikut ini adalah hasil uji
multivariate outlier :
16
Ibid, Hlm.227
161
Tabel 4.22
Hasil Uji Multivariate Outlier
Observation
Number
Mahalanobis
d-square
P1 P2
83
18
22
40
79
21
91
87
76
19
20
71
39.847
28.627
24.712
23.607
22.608
22.285
21.682
20.668
19.813
18.587
16.854
16.577
0.000
0.001
0.006
0.009
0.012
0.014
0.017
0.024
0.031
0.046
0.078
0.084
0.002
0.009
0.022
0.012
0.008
0.003
0.002
0.003
0.004
0.017
0.153
0.136
Sumber : Data primer diolah, 2012 (diambil 12 data teratas, hasil
lengkap dapat melihat lampiran)
Dengan melihat output mahalanobis distance dari program
AMOS 4 dapat diketahui bahwa nilai output mahalanobis distance
hanya ada 2 nomor responden 83 dan 18 yang lebih dari 25.1882
,sedangkan 98 responden lainnya tidak ada yang >25.1882. Maka
dapat disimpulkan observasi outlier tersebut masih di bawah 5
162
persen dari jumlah observasi secara keseluruhan sehingga secara
multivariate dapat dikatakan tidak ada outlier data.
4.6.1.3 Asumsi Multikolinieritas
Pengujian data selanjutnya adalah untuk melihat apakah
terdapat moltikolinieritas atau singularitas. Indikasi adanya
multikolinieritas atau singularitas dapat diketahui melalui nilai
determinan matriks kovarians yang sangat kecil, atau mendekati
nol.17
Sehingga jika data mengalami multikolinieritas atau
singularitas tidak dapat digunakan untuk penelitian.
Dari hasil pengolahan data, nilai determinan of sample
covariance matrix adalah 188.313 (lihat lampiran). Nilai
determinan of sample covariance matrix ini jauh dari angka nol
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah
multikolinieritas atau singularitas pada data yang dianalisis.
4.6.2 Measurement Model dengan Confirmatory Factor Analysis
Dalam Measurement Model atau model pengukuran,
variabel-variabel indikator yang digunakan dalam sebuah model
perlu dikonfirmasikan apakah memang betul dapat mendefinisikan
suatu konstruk. Analisis konfirmatori dilakukan untuk variabel
eksogen (CSR) dan variabel endogen (citra dan kepercayaan).
17
Ibid, Hlm. 230
163
4.6.2.1 Confirmatory Factor Analysis Variabel Eksogen
Analisis konfirmatori terhadap variabel eksogen dalam
penelitian ini adalah CSR (Corporate Social Responsibility)
dengan indikator economic responsibilities (X1) ,legal
responsibilities (X2), ethical responsibilities (X3) dan
philanthropic responsibilities(X4). Hasil pengolahan uji
konfirmatori untuk variabel eksogen CSR adalah:
Gambar 4.4
Confirmatory Factor Analysis Variabel CSR
Sumber : Data primer diolah, 2012
Chi-Square =3.407DF =2
Probability =.182CMIN/DF =1.704
GFI =.984AGFI =.918TLI =.961
RMSEA =.084
CSR
.42
X1
e1
.65
.43
X2
e2
.66
.44
X3
e3
.66
.67
X4
e4
.82
164
Untuk mengetahui apakah model yang dibangun secara
statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang
ditetapkan, berikut ini merupakan ringkasan perbandingan model
yang dibangun dengan persyaratan Goodness-of-fit Indices. Hasil
pengolahan data terkait Goodness-of-fit terhadap variabel eksogen
sebagai berikut:
Tabel 4.23
Goodness-of-fit Indices Variabel Eksogen
Goodness-of-
Fit-Index
Cut off Value Hasil Model Evaluasi
Model
Chi-Square Diharapkan kecil 3.407 perfect
DF Positif (+) 2 perfect
Probability ≥ 0,05 0.182 perfect
CMIN/DF ≤ 2,00 1.704 perfect
GFI ≥ 0,90 0,984 perfect
RMSEA ≤ 0,08 0.084 perfect
AGFI ≥ 0,90 0.918 perfect
TLI ≥ 0,90 0.961 perfect
NFI ≥ 0,90 0.970 perfect
CFI ≥ 0,90 0.987 perfect
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Goodness-of-Fit-
Index (Chi-Square, DF, Probability signifikansi, CMIN/DF, GFI,
165
RMSEA, AGFI, TLI, NFI, CFI ) konstruk eksogen menunjukkan
hasil yang sempurna karena telah sesuai cut of value yang
direkomendasikan. Dengan demikian, variabel eksogen pada model
penelitian dapat diterima sebagai pembentuk model yang fit.
Semua indikator juga memberikan nilai loading > 0.50
sehingga memenuhi convergen validity, yang mengindikasikan
bahwa secara statistik model yang dibangun dari keempat variabel
secara sempurna menjelaskan dan mendefinisikan konstruk
eksogen. Hasil nilai loading economic responsibilities (X1) = 0.65,
legal responsibilities (X2) 0,66, ethical responsibilities (X3) 0.66
dan philanthropic responsibilities (X4) 0.82. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa CSR dalam bentuk philanthropic
responsibilities dengan nilai loading 0.82 yang paling berpengaruh
terhadap pembentuk model variabel CSR.
4.6.2.2 Confirmatory Factor Analysis Variabel Endogen
Analisis konfirmatori terhadap variabel eksogen dalam
penelitian ini adalah Citra dan Kepercayaan. Indikator citra adalah
nilai, experience serta kualitas teknis dan fungsional. Sedangkan
indiator Kepercayaan adalah kepercayaan objek, kepercayaan
atribut dan kepercayaan manfaat.
Hasil pengolahan uji konfirmatori untuk variabel eksogen
Citra adalah:
166
Gambar 4.5
Confirmatory Factor Analysis Variabel Citra
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari hasil gambar analisis konfirmatori di atas dapat
diketahui bahwa semua indikator memberikan nilai loading > 0.50
sehingga memenuhi convergen validity, yang mengindikasikan
bahwa secara statistik model yang dibangun dari ketiga variabel
indicator secara sempurna menjelaskan dan mendefinisikan
konstruk endogen citra. Hasil nilai loading indicator nilai (X5)
=0.74, indikator experience (X6)= 0.70 dan indicator kualitas
teknis dan fungsional (X7) =0.79. Dari data tersebut menunjukkan
Citra
.55
X5
e5
.74
.49
X6
e6
.70
.62
X7
e7
.79
167
bahwa menurut responden, kualitas teknis dan fungsional dengan
nilai loading 0.79 yang paling tinggi dalam membentuk model
variabel citra.
Hasil pengolahan uji konfirmatori untuk variabel eksogen
Kepercayaan adalah
Gambar 4.6
Confirmatory Factor Analysis Variabel Kepercayaan
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari hasil gambar analisis konfirmatori di atas, dapat
diketahui bahwa dua indikator memberikan nilai loading > 050
Kepercayaan
.48
X8
e8
.69
.16
X9
e9
.40
.31
X10
e10
.56
168
sedangkan X9 memberikan nilai loading < 0.50. Hasil nilai loading
indicator Kepercayaan objek (X8) =0.69, indikator Kepercayaan
atribut (X9)= 0.40 dan indikator Kepercayaan manfaat (X7) =0.56.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa menurut responden,
kepercayaan objek yang paling tinggi dalam membentuk model
variabel kepercayaan. Sedangkan kepercayaan atribut kurang
dalam membentuk model variabel kepercayaan.
Hasil pengolahan uji konfirmatori antar variabel endogen
(Citra dan Kepercayaan ) adalah sebagai berikut:
169
Gambar 4.7
Confirmatory Factor Analysis Variabel Endogen
Sumber : Data primer diolah, 2012
Untuk mengetahui apakah model yang dibangun secara
statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang
ditetapkan, berikut ini merupakan ringkasan perbandingan model
yang dibangun dengan persyaratan Goodness-of-fit Indices. Hasil
Citra
Kepercayaan
.98
.54
X5
e5
.74
.42
x6
e6
.65
.68
x7
e7
.83
.21
X8 e8.46
.13
X9 e9.37
.62
X10 e10
.79
Chi-Square= 11.139DF = 8
Probability = .194CMIN/DF = 1.392
GFI = .967AGFI = .913TLI = .967
RMSEA = .063
170
pengolahan data terkait Goodness-of-fit terhadap variabel endogen
sebagai berikut:
Tabel 4.24
Goodness-of-fit Indices Variabel Endogen
Goodness-of-
Fit-Index
Cut off Value Hasil Model Evaluasi
Model
Chi-Square Diharapkan kecil 11.139 perfect
DF Positif (+) 8 perfect
Probability ≥ 0,05 0.194 perfect
CMIN/DF ≤ 2,00 1.392 perfect
GFI ≥ 0,90 0.967 perfect
RMSEA ≤ 0,08 0.063 perfect
AGFI ≥ 0,90 0.913 perfect
TLI ≥ 0,90 0.967 perfect
NFI ≥ 0,90 0.942 perfect
CFI ≥ 0,90 0.982 perfect
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Goodness-of-Fit-
Index (Chi-Square, DF, Probability signifikansi, CMIN/DF, GFI,
RMSEA, AGFI, TLI, NFI, CFI ) variabel endogen menunjukkan
hasil yang sempurna karena telah sesuai cut off value yang
direkomendasikan. Dengan demikian, variabel endogen (Citra dan
171
Kepercayaan) pada model penelitian dapat diterima sebagai
pembentuk model yang fit.
4.6.3 Full SEM Analysis
Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation
Model (SEM) secara full model. Setelah measurement model diuji
dengan confirmatory factor analysis dan asumsi-asumsi dalam
permodelan SEM dipenuhi, maka langkah selanjutnya adalah
mengadakan analisis terhadap full structural equation model untuk
melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun
dalam model yang diuji. Hasil pengolahan data untuk analisis full
model struktural ditampilkan pada gambar berikut:
172
Gambar 4.8
Full Structural Equation Model Analysis
Sumber : Data primer diolah, 2012
Untuk mengetahui apakah model yang dibangun secara
statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang
ditetapkan, berikut ini merupakan ringkasan perbandingan model
yang dibangun dengan persyaratan Goodness-of-fit Indices. Hasil
.68
Citra
CSR
.57
X5
e5
.76
.40
X6
e6
.63
.66
X7
e7
.81
.98
Kepercayaan
.22
X8 e8.47.14
X9 e9.38
.60
X10 e10
.77
.00
.83.99
.76
X4e4
.87
.41
X3e3
.64
.40
X2e2 .63
.37
X1e1.61
Chi-Square = 39.601DF = 32
Probability = .167CMIND/DF = 1.238
GFI = .927AGFI = .875
TLI = .970RMSEA = .049
Z2
Z1
173
pengolahan data terkait Goodness-of-fit terhadap full model
structural sebagai berikut:
Tabel 4.25
Goodness-of-fit Indices Variabel Full Structural Equation Model
Goodness-of-
Fit-Index
Cut off Value Hasil Model Evaluasi
Model
Chi-Square Diharapkan kecil 39.601 perfect
DF Positif (+) 32 perfect
Probability ≥ 0,05 0.167 perfect
CMIN/DF ≤ 2,00 1.238 perfect
GFI ≥ 0,90 0,927 perfect
RMSEA ≤ 0,08 0.049 perfect
AGFI ≥ 0,90 0.875 perfect
TLI ≥ 0,90 0.970 perfect
NFI ≥ 0,90 0.900 perfect
CFI ≥ 0,90 0.978 perfect
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel yang
digunakan untuk membuat sebuah model penelitian, pada proses
full model SEM telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah
ditetapkan.
174
Dapat dijelaskan bahwa Goodness-of-Fit-Index (Chi-
Square, DF, Probability signifikansi, CMIN/DF, GFI, RMSEA,
AGFI, TLI, NFI, CFI ) menunjukkan hasil yang sempurna karena
telah sesuai cut of value yang direkomendasikan.Walaupun nilai
AGFI 0.875 masih dapat dikategorikan perfect fit karena nilai
AGFI adalah bervariasi dari 0 sampai1.0 dan jika mendekati 1.0
berarti perfect fit. Dengan demikian secara full model structural,
variabel - variabel pada model penelitian seperti CSR, Citra dan
Kepercayaan dapat diterima sebagai pembentuk model yang fit.
4.6.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis hubungan kausalitas antar variabel penelitian
yang diajukan dapat diolah menggunakan AMOS 4. Uji hipotesis
dapat dilihat dari hasil koefisien standardized regression tepatnya
dalam nilai regression weight yang tertera pada kolom CR dan P
(Signifikansi Probability). Nilai yang tertera dalam kolom CR
harus dibandingkan dengan nilai kritis yaitu 1.96 pada tingkat
signifikansi 5%. Jika nilai CR lebih besar dari nilai kritis 1.96
pada tingkat signifikansi p < 0.05 maka hipotesis yang diajukan
dapat diterima, dan jika nilai CR lebih kecil dari nilai kritis 1.96
pada tingkat signifikansi P > 0.05 maka hipotesis yang diajukan
ditolak. Hasil output regression weight dalam uji hipotesis dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
175
Tabel 4.26
Regression Weights
Variabel Estimate S.E. C.R P Label
Citra CSR
KepercayaanCSR
KepercayaanCitra
X5Citra
X6Citra
X7Citra
X8Kepercayaan
X9Kepercayaan
X10Kepercayaan
X4CSR
X3CSR
X2CSR
X1CSR
0.549
0.000
0.404
1.000
0.952
1.318
1.000
1.133
3.630
1.000
0.536
0.552
0.532
0.084
0.069
0.132
0.156
0.171
0.384
0.820
0.083
0.085
0.089
6.563
0.005
3.067
6.101
7.723
2.955
4.425
6.431
6.521
5.980
0.000
0.996
0.002
0.000
0.000
0.003
0.000
0.000
0.000
0.000
par-6
par-5
par-7
par-1
par-2
par-3
par-4
par-8
par-9
par-10
Sumber: Data primer diolah, 2012
Dari hasil perhitungan dengan menggunalan AMOS 4 dapat
menghasilkan regression weights untuk mengetahui signifikansi
hipotesis antara variabel eksogen dan endogen.
Variabel CSR terhadap Citra dalam tabel diperoleh nilai
C.R 6.563 dengan P < 0.05. Karena signifikansi probability dalam
tabel kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05) maka dengan demikian Ho
176
ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan terdapat pengaruh
yang signifikan antara CSR dan Citra.
Variabel CSR terhadap Kepercayaan dalam tabel diperoleh
nilai C.R 0.005 dengan P > 0.05. Karena signifikansi probability
dalam tabel lebih dari 0.05 (0.996 > 0.05) maka dengan demikian
Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat dikatakan tidak ada
pengaruh yang signifikan antara CSR dan kepercayaan
Variabel Citra terhadap Kepercayaan dalam tabel diperoleh
nilai C.R 3.067 dengan P < 0.05. Karena signifikansi probability
dalam tabel kurang dari 0.05 (0.002 < 0.05) maka dengan demikian
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan terdapat pengaruh
yang signifikan antara Citra dan Kepercayaan.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Analisis Implementasi CSR di BNI Syariah Cabang Semarang
Dalam konteks pembangunan saat ini, keberhasilan dalam
usaha perbankan syariah tidak hanya diukur oleh keberhasilan dari
keuntungan atau profit semata, melainkan juga dilihat dari
kepedulian bank syariah terhadap aspek sosial dan lingkungan
yang dapat direalisasikan dengan Corporate Social Responsibility
(CSR).
Pada dasarnya, CSR bukanlah entitas departemen yang
bersifat parsial yang hanya berfungsi dalam pencapaian citra yang
177
positif dimata stakeholders, melainkan CSR adalah value yang
melandasi seluruh aktivitas bank syariah secara komprehensif.
Tidak etis, ketika nilai CSR diimplementasikan dalam konsep
community development, disisi lain kesejahteraan karyawan, pajak,
korupsi di abaikan. Maka CSR harus diwujudkan kesemua titik
stakeholders baik internal maupun eksternal bank syariah.
Selain aspek di atas, kesungguhan implementasi oleh bank
syariah dapat diukur dengan indikator piramida CSR yang meliputi
economic responsibilities, legal resonsibilities, ethical
responsibilities, philanthropic responsibiities. Tujuannya adalah
untuk mengetahui tipe bank syariah dalam menerapkan CSR,
apakah hanya fokus tanggung jawab ekonomi atau sampai pada
tipe tertingi yaitu tanggung jawab philanthropic.
Implementasi CSR di BNI Syariah tidak lagi diangap
sebagai beban (cost), melainkan suatu bentuk syukur BNI Syariah
sehingga temanya adalah “manajemen syukur”. Karena setiap
individu maupun kelompok yang selalu bersyukur akan ditambah
nikmatnya oleh Allah. Begitu pula semua yang telah didapatkan
adalah semata- mata atas kekuasaan dan karunia Allah, hendaknya
nikmat dan karunia tersebut disyukuri dengan sepenuh hati dan
dapat direalisasian secara nyata dalam bentuk kepedulian. Seperti
Firman Allah SWT dalam al-Quran Surat Ar-Rum ayat 46 sebagai
berikut:
178
“dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia
mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk
merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal
dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu
dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur”.18
CSR di BNI Syariah telah dilaksanakan secara ideal, karena
menerapkan konsep community development yang
diimplementasikan secara terencana, amanah dan kontinyu dengan
langkah – langkah yang tepat dan efektif yaitu meliputi
assessment, plan of treatment, treatment of action, monitoring and
evaluation, termination, dan after care. CSR BNI Syariah juga
sangat mengutamakan komunikasi dua arah sehingga dapat
mengetahui need komunitas.
Terkait dengan implementasi, masih terdapat masalah yang
dihadapi dan perlu dibenahi oleh BNI Syariah Cabang Semarang
diantaranya masih minimnya sumber daya manusia yang
memahami tentang CSR sehingga implementasi CSR BNI Syariah
cabang Semarang dilaksanakan dan bekerja sama dengan LSM
yaitu PKPU cabang Semarang.
18
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah, Ar-Rum: 46
179
Implementasi CSR BNI Syariah saat ini juga masih fokus
dalam program yang berkaitan dengan pendidikan. Masyarakat
luas sangat mengharapkan CSR BNI Syariah dapat
diimplementasikan dalam aspek yang lebih luas terkait
permasalahan sosial meliputi pengangguran, kemiskinan, anak
terlantar (pengemis), serta berbagai macam permasalahan
lingkungan alam seperti yang tertera dalam salah satu visi di BNI
syariah.
4.7.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra
Bank Syariah
Pengujian H1 (Hipotesis 1) menyatakan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap citra
bank Syariah. Hasil uji regression weights atau uji hipótesis
menunjukkan nilai CR pengaruh CSR terhadap Citra sebesar 6.563
pada tingkat signifikansi 0.05 (P < 0.05). Jadi, karena signifikansi
probability variabel CSR terhadap Citra < 0.05 maka dapat
dikatakan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap Citra bank
syariah. Sehingga, H1 (Hipotesis 1) yang menyatakan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan
terhadap citra bank Syariah dapat diterima.
Penelitian ini yang memperoleh kesimpulan H1, CSR
berpengaruh signifikan terhadap citra ternyata selaras dengan teori
yang dikemukakan Beekum (2004) yang mengungkapkan bahwa
180
CSR dapat membentuk citra yang positif terhadap perusahaan,
Begitu pula konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Rahmatullah, 2011), menjelaskan bahwa keuntungan yang
diperoleh perusahaan dari CSR adalah meningkatkan reputasi
perusahaan, memperkuat masa depan perusahaan melalui
pencitraan yang baik di mata publik serta memberi dampak
penyelesaian masalah sosial dalam komunitas.
Bank syariah yang mengimplementasikan program CSR
secara komprehensif, akan membentuk kesan yang baik,
mempunyai nilai lebih, mempunyai prestise yang tinggi daripada
usaha yang hanya berorientasi pada keuntungan (profit ) semata
dimata nasabah (stakeholders) bank syariah. Penilaian nasabah
dengan merasakan pengalaman (experience) , kesan yang baik serta
nilai - nilai yang sesuai dengan harapan itulah sebagai indikator
bahwa citra bank syariah positif.
Islam selalu mengemukakan bahwa reward yang
didapatkan pasti sesuai dan seimbang dengan apa yang telah
diperbuat. Al- Quran Surat An-Nisa ayat 85 menjelaskan sebagai
berikut:
181
“Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik ,niscaya ia
akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan
Barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan
memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.”19
Jadi, jika bank syariah memiliki komitmen yang tinggi
dalam implementasi CSR secara berkualitas, komprehensif maka
akan mendapat reward berupa citra yang positif, tetapi jika
implementasi CSR hanya sekedarnya, utopis dan kegiatan lip
service semata, maka pencitraan yang dikehendaki juga akan
kurang maksimal. Komitmen CSR akan berjalan searah
pertumbuhan skala pencitraan bank syariah.
4.7.3 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Kepercayaan nasabah pada Bank Syariah
Pengujian H2 (Hipotesis 2) menyatakan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) terhadap kepercayaan bank Syariah.
Hasil uji regression weights menunjukkan nilai CR pengaruh CSR
terhadap Kepercayaan sebesar 0.069 pada tingkat signifikansi 0.05
(P > 0.05). Jadi, karena signifiansi probability variabel CSR
terhadap Kepercayaan > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa CSR
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah.
Sehingga, H2 (Hipotesis 2) yang menyatakan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap
Kepercayaan nasabah bank syariah ditolak.
19
Ibid, An-Nisa: 85
182
Tidak terbuktinya hipotesis yang menyatakan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan
terhadap Kepercayaan pada penelitian ini karena disebabkan
beberapa hal. Reza Rahman (2009) mengungkapkan bahwa ketika
CSR diimplementasikan, terdapat kritik - kritik yang diberikan
stakeholders terkait dengan implementasi CSR tersebut antara lain;
pertama, CSR hanyalah strategi marketing yang tujuannya untuk
mendongkrak profit, kedua, korporat berlindung dibalik program
CSR untuk menutupi kekurangan atau kesalahannya, ketiga,
korporat hanya sebatas memenuhi CSR karena tuntutan regulasi
semata, keempat, CSR hanyalah sekumpulan kegiatan yang lip
service yang mengarah kepada kebohongan publik. Asumsi dan
kritik tersebut yang menjadikan CSR di bank syariah secara
langsung tidak mampu membentuk kepercayaan karena banyak
asumsi - asumsi negatif yang diperkirakan oleh nasabah.
Sehingga, walaupun bank syariah telah mengimplementasikan
CSR, nasabah mempunyai pemikiran lain yang bersifat negatif
yang tidak mempengaruhi kepercayaan terhadap bank syariah.
Kepercayaan nasabah akan terbentuk jika bank syariah
mengimplementasikan CSR secara benar, sungguh - sungguh,
berkualitas, kontinyu (jangka panjang), serta adanya hubungan dua
arah community need assessments dengan komunitas.
183
Kepercayaan terhadap bank syariah juga dapat terwujud
apabila nasabah mampu membedakan antara CSR yang hanya
sekedar marketing atau implementasi CSR yang sungguh -
sungguh, sebagai bentuk iktikad baik, tepat dan terbukti
akuntabilitasnya. Dalam marketing, sebagai pelaksana adalah
marketing departemen, tujuan CSR untuk meningkatkan profit ,
bersifat hanya sekedar trend, dilaksanakan komunikasi dengan
komunitas satu arah untuk mengkomunikasikan produk semata.
Sedangkan CSR, pelaksananya adalah CSR officer, bertujuan
untuk membangun reputasi atau positif image dengan hubungan
mutualisme yang baik dengan stakeholders, bersifat kontinyu atau
jangka panjang, dan membangun pola komunikasi dua arah dengan
komunitas. Jadi dapat dibuktikan bahwa marketing dan CSR sangat
berbeda dari berbagai aspek.
Tidak terbuktinya hipotesis 2 (H2) juga disebabkan realitas
yang terjadi di lapangan. Jika dilihat dilapangan, nasabah dan
stakeholders bank syariah banyak yang belum mengetahui tentang
informasi CSR mengenai implementasi CSR. Ketidaktahuan
stakeholders tentang CSR karena masih lemahnya dalam
mengkomunikasikan bank syariah terhadap stakeholders. Padahal
aktivitas komunikasi adalah hal penting yang harus dilakukan oleh
bank syariah setelah CSR diimplementasikan. Tujuan aktivitas
184
komunikasi ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban bank
syariah kepada seluruh stakeholders terkait pelaksanaan CSR.
Melalui aktivitas komunikasi akan membuka interaksi yang
memberi kesempatan stakeholders untuk memberi saran, ide,
harapan, keinginan, partisipasi serta respon yang lain demi
peningkatan efektivitas dan kreativitas implementasi program
CSR. Dengan kata lain, hal ini bukan sekedar aktivitas komunikasi
yang berdampak pada bank syariah saja, melainkan memberi
kesempatan kepada stakeholders untuk berpartisipasi aktif
didalamnya. Aktivitas seperti inilah yang dimaksud dengan
komunikasi hubungan dua arah yang saling menguntungkan
(mutualisme). Dengan adanya komunikasi yang intens dua arah
antara bank syariah dengan stakeholders akan membentuk
perasaan saling memiliki, saling menjaga, terbentuk kesepahaman,
kenyamanan dan ketentraman dalam bekerjasama, serta akan tetap
terjalin kepercayaan stakeholders (nasabah ) terhadap bank syariah.
Jika diamati dari hasil tanggapan responden terhadap
indikator variabel penelitian, tidak terbuktinya hipotesis 2 (H2)
antara lain, masih banyak responden yang menganggap bahwa
implementasi CSR adalah bentuk pertanggungjawaban
philanthropic semata yang dibuktikan dengan tanggapan responden
terbesar dalam indikator philanthropic responsibilities. Nasabah
juga menganggap bahwa CSR hanya bersifat charity semata.
185
Padahal implementasi CSR bukan kegiatan yang bersifat
philanthropy atau charity semata, melainkan harus komprehensif
yang meliputi berbagai unsur yang bersifat community
development diantaranya economic responsibilities, legal
responsibilities, ethical responsibiities dan tentunya philanthropic
responsibilities. Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang
melandasi visi misi aktivitas bank syariah secara umum. CSR
adalah bentuk tanggung jawab yang bersifat dinamis menjadi
pijakan komprehensif dari sifat amanah, keadilan dan
keseimbangan hak stakeholders . Dalam al- Quran Surat Huud
ayat 85 menjelaskan sebagai berikut:
“Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah
kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan
timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”.20
Ayat di atas mendukung adanya sustainability development.
Community development dapat dikatakan sukses jika mampu
mempertahankan sustainability development yaitu sinergi kemajuan
yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kerusakan sumber daya
20
Ibid, Huud: 85
186
yang ada di alam. Pembangunan yang ada harus tetap
mempertahankan sustainable sumber daya alam di masa yang akan
datang.
Jadi, jika CSR dalam bank syariah direalisasikan dengan
konsep ajaran ihsan sebagai puncak dari ajaran etika yang sangat
mulia, amanah, keadilan, manfaat, tidak berbuat kerusakan alam,
serta selalu berpedoman pada al - Quran dan sunah sehingga akan
bisa membatasi diri terhadap praktik- praktik CSR yang tidak sesuai
dengan prinsip syariah.
4.7.4 Pengaruh Citra Bank Syariah terhadap Kepercayaan nasabah pada
Bank Syariah
H3 (Hipotesis ) menyatakan bahwa Citra bank syariah
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah bank
Syariah. Hasil uji regression weights menunjukkan nilai CR
pengaruh Citra terhadap kepercayaan sebesar 3.067 pada tingkat
signifikansi 0.05 (P < 0.05). Jadi, karena signifiansi probability
variabel Citra terhadap kepercayaan < 0.05 maka dapat dikatakan
bahwa Citra berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan bank
syariah. Sehingga, H3 (Hipotesis 3) yang menyatakan bahwa Citra
bank syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah
bank Syariah dapat diterima.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan H3 yang
menyatakan bahwa Citra bank syariah berpengaruh signifikan
187
terhadap kepercayaan, sesuai dan konsisten dengan yang
diungkapkan (Ruslan, 2006) bahwa citra sangat menumbuhkan
sikap kepercayaan.
Nasabah bank syariah yang mempunyai nilai (value) yang
positif, pengalaman dan kesan yang baik, serta merasakan secara
nyata adanya kualitas dalam teknis dan fungsional terhadap bank
syariah yang dapat disimpulkan merasakan pencitraan yang positif
tentunya akan merasa bangga, nyaman, tenang, tentram, serta akan
tetap percaya menjaga kemitraan terhadap perbankan syariah yang
memiliki citra positif tersebut. Wujud kepercayaan nasabah
terhadap bank syariah mencakup tiga aspek yaitu kepercayaan
objek, kepercayaan atribut dan kepercayaan manfaat.
188
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab IV
mengenai “IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN
KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah
Cabang Semarang)”, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. CSR di BNI Syariah Cabang Semarang telah diimplementasikan secara
ideal karena CSR telah menjadi visi misi di BNI Syariah tesebut, yang
direalisasikan dengan konsep community development dengan berbagai
langkah efektif serta menggunakan komunikasi dua arah yang saling
menguntungkan.
2. Hasil regression weights untuk variabel Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap citra diperoleh nilai C.R 6.563 dengan P
< 0.05. Sehingga, dapat dikatakan Corporate Social Responsibility
(CSR) berpengaruh signifikan terhadap citra bank Syariah.
3. Hasil regression weights untuk variabel Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap kepercayaan diperoleh nilai C.R 0.005
dengan P > 0.05. Sehingga, dapat dikatakan Corporate Social
Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan nasabah bank syariah.
189
4. Hasil regression weights untuk citra terhadap kepercayaan diperoleh
nilai C.R 3.067 dengan P < 0.05. Sehingga, dapat dikatakan citra bank
syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah bank
syariah.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan, maka
selanjutnya peneliti menyampaikan saran- saran yang dapat memberikan
manfaat kepada pihak- pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun
saran- saran yang dapat disampaikan penulis adalah :
1. Hendaknya CSR menjadi nilai yang melandasi visi misi aktivitas
seluruh bank syariah, sehingga dapat bersinergi mewujudkan
community development atau pembangunan komunitas yang dilakukan
secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses
komunitas guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan
kualitas kehidupan yang lebih baik. Implementasi CSR sudah
seharusnya sebagai wujud iktikad baik bank syariah yang dilakukan
dengan sungguh - sungguh, berkualitas, kontinyu (jangka panjang),
serta adanya hubungan dua arah community need assessments dengan
komunitas
2. Implementasi CSR BNI Syariah hendaknya tidak hanya berfokus
dalam program pendidikan saja, melainkan diimplementasikan dalam
program yang lebih luas sesuai visi BNI syariah terkait berbagai
190
permasalahan sosial misalnya kemiskinan, anak terlantar, pengemis,
pengangguran, serta berperan aktif dalam perbaikan kelestarian
lingkungan.
5.4 Penutup
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
tugas penyusunan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
meskipun penulis telah mengusahakan semaksimal mungkin. Hal ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
penlis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya,
dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Islam dari Teori ke Praktik, Jakarta; Gema
Insani, cet ke-8, 2004
, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta:
Pustaka Alfabeta, cet ke-4, 2006
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008
Badroen, Faisal et al., Etika Bisnis dalam Islam, Jakara: Kencana, 2006
Beekum, Rafik Issa, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada
Media, 2005
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan
Penyelenggara Penterjemah, 1971
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, Edisi ke- 3, 2005
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah
Indonesia 2012, Jakarta, 2011
, Kebijakan Pengembangan
Perbankan Syariah, Jakarta, 2011
Djakfar, Muhammad, Etika Bisnia dalam Perspektif Islam, Malang: UIN Malang
Press, 2007
Ernawan, Erni R, Business Ethics, Bandung: Alfabeta, 2007
Fauzi, Muhammad et.al., Analisis Kinerja Anjungan (ATM) Serta Pengaruhny
Terhadap Kepercayaan, Partisipasi Relationship dan Loyalitas
Nasabah Bank Syariah di Jawa Tengah (Studi Perilaku Nasabah
Pengguna ATM Bank Syariah Pasca Maraknya Kasus Pembobolan
ATM), Semarang : IAIN Walisongo Semarang, 2010
Ghazali, Imam, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program Amos 19,0, Semarang: Undip, 2011
, Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program IBM SPSS 19,
Semarang: Undip, 2011
Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Malang: UIN
Malang Press, 2009
Keraf, Sonny, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius,
1998
Kirana, Rosita Candra, Studi Perbandingan Pengaturan tentang Corporate Social
Responsibility di Beberapa Negara Dalam Upaya Perwujudan Prinsip
Good Corporate Governance, Surakarta : USM, Jurnal Tesis, 2009
Kurniati, Rahmatullah & Trianita Panduan Praktis Pengelolaan CSR (Corporate
Social Responsibility), Yogyakarta: Samudra Biru, 2011
Mowen , John C. dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada, 2008
Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Quran tentang Etika dan Bisnis,
Jakarta: Salemba Diniyah, 2002
Naqvi, Syed Nawab Haidar, Menggagas Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitaif Teori
dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007
Rahman, Reza, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan,
Yogyakarta: Media Pressindo, 2009
Rudito, Bambang & Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Bandung: Rekayasa Sains, 2007
Ruslan, Rosady, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi Konsepsi
dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006
Sari, Syahriah, et.al., Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Kepuasan nasabah dan Loyalitas Nasabah pada Bank Danamon, tbk,
Makassar :Jurnal, 2010
Setiadi, Nuroho J., Periaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003
Simorangkir, O.P, Etika : Bisnis, Jabatan, dan Perbankan, Jakarta: Rineka Cipta,
2003
Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: Rajawali Press, 2010
Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet
ke-3 , 2007
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 2006
, Statistika untuk penelitian, Bandung : Alfabeta , cet ke-12, 2007
, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D, Bandung : Alfabeta, cet ke-10, 2010
Supratikno, Hendrawan et al.,,Advanced Strategic Management, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama, 2003
Susilawati, Eli Dwi, Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel
, Surakarta: Univesitas Muhamadiyah Surakarta, Jurnal Penelitian,
2010
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001
Waluyo, Minto, Panduan dan Aplikasi Struktural Equation Modelling untuk
Aplikasi Model dalam Penelitian Teknik Industri, Psikologi, Sosial
dan Manajemen, Jakarta: PT Indeks, 2011
Yosephus, Sinuor Etika Bisnis Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku
Pebisnis Kontemporer, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2010
www.bi.go.id
www.bnisyariah.co.id
www.bps.go.id
www.pkpu.or.id
www.walhi.or.id
LAMPIRAN 1
Hal : Permohonan Pengisian Angket
Lampiran : Satu Berkas
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Saudara/ i Nasabah BNI Syariah Cabang Semarang
Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan proses penyelesaian karya ilmiah (skripsi) saya, pada
jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah, IAIN Walisongo Semarang dengan
judul “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) serta
Pengaruhnya terhadap Citra dan Kepercayaan pada Bank Syariah (Studi
Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang )”.
Dengan ini saya :
Nama : Eti Susilawati
NIM : 082411093
Jurusan : Ekonomi Islam
Memohon dengan hormat kesediaan bapak/ ibu/ saudara/ i untuk mengisi
kuesioner penelitian ini. Peran bapak/ ibu/ saudara/ i sangat bermanfaat bagi
keberhasian penelitian ini.
Atas bantuan dan kerjasamanya dalam menjawab pertanyaan/ pernyataan
pada kuesioner ini, saya sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Semarang, Februari 2012
Hormat saya,
ETI SUSILAWATI
(082411093)
KOMITMEN CSR DI BNI SYARIAH
BNI Syariah termasuk Bank Umum Syariah (BUS) yang tergolong masih baru
karena memisahkan diri (spin off) dari induknya BNI pada 19 Juni 2010. BNI Syariah
merupakan salah satu bank syariah yang telah berkomitmen untuk menerapkan kebijakan
Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan komitmen usaha untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan
masyarakat secara luas.
BNI Syariah telah meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR)
dengan grand tema “Manajemen Syukur “ yang berkonsentrasi pada pengembangan
diberbagai bidang, dengan porsi terbesar dalam bidang pendidikan untuk Indonesia yang
lebih cerdas “education for life”. Manajemen Syukur merupakan bentuk sinergi antara
profit dan donasi pegawai BNI Syariah sebagai perwujudan komitmen BNI Syariah
secara tulus dan amanah dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan turut
membangun pendidikan Indonesia menjadi yang terbaik.
Tabel Contoh Program CSR BNI Syariah ( 2010- 2011)
Tahun 2010 Tahun 2011
Bazar sembako
murah bekerjasama
dengan Unit
Pengelolaan Zakat
(UPZ) di seluruh
kantor cabang BNI
Syariah
Pemberian santunan
kepada kaum dhuafa
di Jakarta
Pemberian bantuan hewan ternak di Jogjakarta
Pemberian bantuan laboratorium di sekolah
bencana korban erupsi Merapi di Jogjakarta
Beasiswa untuk siswa berprestasi di korban
erupsi Merapi
Beasiswa untuk putra dan putri takmir masjid
di Umbulharjo
Pemberian bantuan peralatan pendidikan dan
perpustakaan ke sekolah Juara binaan Rumah
Zakat Surabaya
Pemberian bantuan peralatan pendidikan, alat
peraga edukasi dan perpustakaan di SD Islam
As- Said Kalipare, Malang
Pemberian bantuan sarana prasarana
pendidikan dan pelatihan bekerjasama SDSN
Benhil 09 Jakarta Pusat
Pemberian bantuan bea guru honorer yang
kurang mampu dan berprestasi di pontianak
Sumber : www.bnisyariah.co.id
Tanggal.....................................
KUESIONER
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ) SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN
PADA BANK SYARIAH
(Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang)
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :....................................................
Umur : <25 tahun ≥25 tahun
Jenis kelamin : laki- laki Perempuan
Pendidikan : SD SMP SMA SARJANA
Pekerjaan : PNS SWASTA WIRAUSAHA
Lainnya…
Penghasilan : <5 Juta ≥ 5 – 100 Juta ≥ 100 Juta
Nasabah : BNI Syariah Cabang Semarang
TTD
TTD
II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Lembar kuesioner ini semata- mata bertujuan untuk memperoleh
data tentang IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA BANK
SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang)
2. Jawaban yang diberikan dari responden dijamin kerahasiaannya
3. Pengisian dengan memberi tanda contreng (√) pada jawaban
yang dianggap sesuai
4. Kuesioner diukur dengan skala likert dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Sangat Setuju (SS) skor 5
b. Setuju (S) skor 4
c. Ragu- ragu (RR) skor 3
d. Tidak Setuju(TS) skor 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1
III. PERTANYAAN
Indikator Instrumen SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
Variabel CSR (Corporate Social Responsibility)
Econo
mic
respon
sibilities
1. BNI Syariah telah berupaya memberikan fasilitas
ekonomi dengan strategi aktivitas usaha yang
bertujuan mendapatkan profit (keuntungan) yang
terus meningkat agar BNI Syariah tetap survive
2. BNI Syariah selalu dinamis menciptakan produk
dalam upaya peningkatan perekonomian
masyarakat
3. Produk- produk yang ditawarkan BNI Syariah
sudah memenuhi kualitas yang diharapkan
nasabah
4. Produk yang ditawarkan BNI Syariah telah sesuai
dengan nilai syariah
Legal
Responsi
bilities
1. BNI Syariah telah beraktifitas sesuai dengan
norma dan hukum yang berlaku
2. BNI Syariah termasuk bank syariah yang patuh
terhadap hukum dan norma yang berlaku
3. BNI Syariah bersikap adil (tidak pernah berbuat
zalim terhadap nasabah)
4. BNI Syariah bersikap transparan terhadap
nasabah
Ethical
respon
sibilities
1. Operasional BNI Syariah telah sesuai dengan
etika bisnis harapan nasabah
2. BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan
unsur kebenaran dalam beraktifitas
3. BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan
keseimbangan (tawazun) dalam menentukan
kebijakan
4. BNI Syariah bersikap jujur dan santun terhadap
nasabah
Philan
thropic
respon
sibilities
1. BNI Syariah telah berkomitmen menerapkan
kebijakan CSR sebagai wujud kepedulian dan
tanggung jawab perusahaan dengan tema
“Manajemen Syukur “
2. CSR BNI Syariah merupakan bentuk iktikad baik
yang akan memberikan manfaat yang lebih luas
terhadap peningkatan kualitas kehidupan dan taraf
kesejahteraan masyarakat.
3. BNI Syariah telah merealisasikan CSR dalam
berbagai bidang terutama dalam bidang
pendidikan
4. BNI Syariah selalu bersikap amanah terhadap
nasabah
5. BNI Syariah menggunakan konsep ihsan yaitu
beroperasional dengan tujuan mendapatkan ridho
Allah SWT
Variabel Citra
Nilai 1. Bank Syariah yang menerapkan program CSR
mempunyai banyak nilai lebih dari pada usaha
yang hanya berorientasi pada profit (keuntungan).
2. Kebijakan CSR dapat menentukan citra / image
yang baik bagi BNI Syariah
3. Bank syariah yang secara tulus menerapkan
kebijakan CSR maka akan mempunyai prestise
dan martabat yang tinggi
4. Adanya program CSR, mengindikasikan bahwa
BNI Syariah termasuk good corporate
Experi
ence
1. Selama menjadi nasabah BNI Syariah, saya selalu
mendapat pengalaman yang baik
2. Adanya program CSR di BNI Syariah, akan
memberikan kesan yang baik bagi nasabah
3. Adanya komitmen CSR, menunjukan bank BNI
Syariah mempunyai kualitas fundamental yang
kuat
4. Jikalaupun saya mendapat masalah kecil dengan
BNI Syariah, saya akan menyelesaian dengan
kekeluargaan dan senantiasa memaklumi
Kuali
Tas
Tek &
Fungsi
onal
1. BNI Syariah adalah bank yang berkualitas dalam
teknis dan fungsional
2. BNI Syariah telah memberikan pelayanan yang
baik kepada nasabah
3. BNI Syariah selalu bersikap profesional terhadap
nasabah
4. BNI Syariah mengupayakan reliability (akurat,
cepat dan tepat) dalam menghadapi kebutuhan
nasabah
5. BNI Syariah selalu responsif (emphaty) terhadap
keluhan nasabah
Variabel Kepercayaan
Keper
cayaan
Objek
1. BNI Syariah telah menggunakan akad pendanaan,
pembiayaan, jasa dan sosial yang sesuai prinsip
syariah
2. Produk BNI Syariah berupa wadiah, mudhorobah,
murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan
qordul hasan
3. Produk yang dikeluarkan BNI Syariah telah
melalui kajian Bank Indonesia dengan
mempertimbangkan fatwa Dewan Syariah
Nasional
Keper
cayaan
atribut
1. BNI Syariah telah menggunakan sistem bagi hasil
(bebas bunga)
2. BNI Syariah telah menghindari konsep maysir
(judi/ sekulasi) , gharar (penipuan)
3. BNI Syariah telah menghindari najsi (iklan palsu)
yang merugikan nasabah
4. Hubungan kerjasama antara BNI Syariah dengan
nasabah bersifat kemitraan yang baik
Keper
cayaan
manfaat
1. Saya merasa bangga menjadi nasabah BNI
Syariah
2. Saya merasa nyaman menjadi nasabah BNI
Syariah
3. Saya merasa tenang dan tentram menjadi nasabah
BNI Syariah
4. Saya akan tetap percaya kepada BNI Syariah
5. Saya akan selalu menggunakan produk BNI
Syariah karena secara tidak langsung telah ikut
memberikan kontribusi terhadap program CSR
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA
LAMPIRAN 2
WAWANCARA
DENGAN PIHAK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG
1. BNI Syariah adalah bank syariah yang sedang berkembang, dan dari 19
Juni 2010 telah mengalami spin off dari UUS menjadi BUS. Selama
berdirinya BNI Syariah di Semarang, berapa jumlah nasabah di BNI
Syariah sekarang?
Jumlah nasabah BNI Syariah cabang Semarang per Desember 2011 di
Jalan Ahmad Yani No152 berjumlah 15.640 dan jumlah nasabah di capem
Unissula 9.794, Jadi total nasabah BNI Syariah cabang Semarang
25.434.(Bapak Purwadi)
2. Apakah target yang ingin dicapai oleh BNI Syariah terkait dengan
pertumbuhan Asset dan jumlah nasabah?
Target pertumbuhan tahun 2012 mencapai 25%, sehingga dibutuhkan
kinerja yang baik dan dukungan dari berbagai pihak.(Bapak Afif)
3. Disini saya akan menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
Corporate Social Responsibility (CSR). Sekarang CSR mengalami
perkembangan tidak hanya di Indonesia melainkan diseluruh belahan
dunia. Menurut bapak/ ibu, apakah yang telah melatarbelakangi
terkonsepnya kebijakan CSR di BNI Syariah?
Adanya kebijakan dari BNI pusat, CSR adalah konsep hablumminannas,
BNI Syariah menyadari bahwa tanggung jawab sebagai lembaga keuangan
bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi dalam menciptakan profit semata,
melainkan tanggung jawab yang lebih luas terhadap sosial dan lingkungan.
(Bapak Nugroho)
4. Indonesia adalah salah satu negara yang telah meregulasi/ mengatur CSR
dalam undang- undang baik dalam Perseroan Terbatas maupun dalam
Peraturan Bank Indonesia. Bagaimana pendapat bapak / ibu tentang
regulasi tersebut ?
Sangat mendukung terhadap regulasi tersebut agar semua perusahaan mau
peduli dan bersinergi terhadap perbaikan sosial dan lingkungan. (Bapak
Nugroho)
5. Bagaimana konsep implementasi CSR di BNI Syariah?
Implementasi CSR BNI Syariah cabang Semarang bekerjasama dengan
PKPU cabang Semarang yang berorientasi dalam bidang pendidikan.
Dana CSR BNI Pusat cabang BNI Syariah Cabang BNI Syariah
bermitra dengan PKPU PKPU mengassessment dan menyalurkan
dana CSR kepada penerima sampai tahap evaluasi LPJ PKPU ke
BNI Syariah Semarang BNI Syariah pusat mengaudit dana CSR di
BNI Syariah cabang. (Bapak Nugroho)
6. CSR di BNI Syariah diimplementasikan dalam dalam bidang apa saja?
Dan mengapa dalam bidang tersebut ? Jika pendidikan, pendidikan apa?
Memang CSR BNI Syariah untuk saat ini masih berorientasi pada
pendidikan, karena pendidikan adalah investasi dan dasar untuk menjadi
manusia berkualitas, CSR BNI Syariah ditujukan untuk semua jenis
pendidikan baik formal maupun informal, baik umum maupun yang
berbasis Islam. (Bapak Nugroho)
7. Apakah CSR di BNI Syariah telah berupaya menyentuh kepada komunitas
seperti pengemis, pengangguran, anak terlantar dll?
Sejauh ini belum, karena masih fokus dalam peningkatan pendidikan
misalnya bedah sekolah, renovasi, pemenuhan sarana prasarana sekolah.
(Bapak Nugroho)
8. Darimanakah alokasi dana CSR di BNI Syariah?
Dana CSR diatur oleh BNI pusat yang berasal dari bonus donasi pegawai
dan 5% keuntungan BNI Syariah. (Bapak Afif)
9. Bagaimanakah pengaruh CSR terhadap perkembangan profit?
Beberapa tahun terakhir, profit BNI Syariah memang mengalami
peningkatan yang signifikan. Apakah itu pengaruh CSR, belum bisa
dipastikan. (Bapak Nugroho)
10. Menurut bapak/ ibu, apakah CSR sama dengan zakat? Di BNI Syariah
sendiri, apakah setelah mengeluarkan dana untuk CSR tetap memenuhi
kewajiban zakat?
CSR berbeda dengan zakat. Besarnnya CSR belum ada peraturan yang
menetapkan, tetapi kalau zakat sudah ada dalam dalil – dalil Islam tentang
ketentuannya. Sebenarnya zakat adalah kewajiban masing – masing
individu. Di BNI Syariah zakat ada pengelola sendiri yaitu UPZ dengan
memotong secara otomatis pendapatan pegawai. Konsep CSR lebih luas
tidak semata berbentuk charity. (Bapak Afif)
11. Siapakah pelaksana program CSR? Apakah dari pihak BNI Syariah sendiri
atau bekerjasama dengan LSM?
Pelaksanaan CSR BNI Syariah bekerja sama dengan PKPU cabang
Semarang. (Bapak Nugroho)
12. Apakah keuntungan mengelola CSR bekerjasama dengan LSM?
Keuntungan bekerja sama dengan LSM antara lain, mempermudah BNI
Syariah dalam pendistribusian karena LSM (PKPU) telah mempunyai
SDM terkait CSR, CSR akan lebih tepat sasaran karena LSM mempunyai
akses dan manajemen tersendiri. (Bapak Nugroho)
13. Apakah CSR BNI Syariah bekerjasama dengan UPZ (Unit Pengelolaan
Zakat) ?
UPZ khusus mengelola zakat, sedangkan CSR diatur oleh serikat pekerja
BNI Syariah pusat, sedangkan jika dana telah didistribusikan ke cabang,
pengelolaan diserahkan sepenuhnya di cabang.(Bapak Afif)
14. Bagaimanakah upaya BNI Syariah terhadap distribusi CSR? Sudah
terealisasi dimana saja dan dalam bidang apa saja?
Di RA Darul Ulum Ngaliyan dalam bentuk bedah atau pembangunan
sekolah sebagai korban banjir 2010, SDN Sukorejo 1 Gunungpati dalam
bentuk renovasi sekolah dan pemenuhan perlengkapan sekolah. (Bapak
Nugroho)
15. Apakah CSR di BNI Syariah bekerjasama dengan pemerintah dalam hal
distribusi agar lebih merata dan maksimal?
Untuk mencari sasaran dan mengidentifikasi need yang tepat pastinya
bekerjasama dengan pemerintah setempat tingkat desa atau kecamatan.
(Bapak Nugroho)
16. CSR adalah suatu hal atau konsep yang universal. Menurut bapak/ ibu,
apakah yang membedakan CSR di BNI Syariah dengan perusahaan lain?
CSR BNI Syariah adalah bentuk manajemen syukur perusahaan dan rasa
kepedulian yang tinggi terhadap dunia pendidikan. (Bapak Nugroho)
17. Apa keuntungan Implementasi CSR secara tidak langsung yang dirasakan
oleh BNI Syariah?
Secara langsung memang tidak dapat dirasakan, tetapi dengan CSR
diharapkan adanya komunikasi dan hubungan yang baik dengan
masyarakat. (Bapak Nugroho)
18. Bagaimanakah pengaruh implementasi CSR terhadap citra BNI Syariah?
Sejauh ini, nasabah selalu baik terhadap BNI Syariah, bermitra dan
bekerjasama secara baik dan seimbang, tentang citra mungkin bisa
ditanyakan kepada nasabah langsung. (Bapak Nugroho)
19. Bagaimanakah pengaruh CSR terhadap kepercayaan dan respon nasabah
pada BNI Syariah?
Sebetulnya tidak semua nasabah mengetahui program CSR BNI Syariah,
tetapi respon penerima CSR sangat antusias, manajemen berharap dapat
berdampak positif karena BNI Syariah berniat dan beriktikad baik, semoga
nasabah akan tetap percaya bekerjasama dengan BNI Syariah. (Bapak
Nugroho)
TERIMA KASIH
Semarang, 12 Februari 2012
Pewawancara
(Eti Susilawati)
WAWANCARA DENGAN BAPAK DJOKO ADHI SAPUTRO
(UNIT KEMITRAAN CSR MANAGEMENT) PKPU CABANG
SEMARANG
1. Sejak kapan BNI Syariah dan PKPU bekerjasama mengelola dan
mengimplementasikan CSR?
Sejak bulan Juni tahun 2011
2. Bagaimana peran PKPU dalam mengelola dan mengimplementasikan dana
CSR BNI Syariah ?
Peran PKPU antara lain menetukan lembaga yang diassessment dan layak
mendapatkan bantuan, kemudian menyalurkan dana CSR BNI Syariah
secara langsung.
3. Bagaimana implementasi CSR BNI Syariah yang bekejasama dengan
PKPU?
Jika dilihat dari dana alurnya adalah dana dari BNI Syariah diserahkan
kepada PKPU, dana CSR diserahkan kepada sasaran penerima, ada fee
management maksimal 12 % untuk PKPU, LPJ PKPU ke BNI Syariah
Implementasi CSR secara ringkasnya adalah PKPU mengassessment
Perencaanaan pelaksanaan Pelaksanaan sesuai rencana dan
need penerima Monitoring dan evaluasi
4. Sudah terealisasi dimana saja CSR BNI Syariah yang bekerjasama dengan
PKPU?
Bedah sekolah di RA Darul Ulum Ngaliyan, Semarang. Serta renovasi
gedung (sarana prasarana) dan perlengkapan sekolah di SDN Sukorejo 1
Gunungpati, Semarang.
5. Sudah terealisasi dalam bidang atau bentuk apa saja CSR BNI Syariah
yang bekerjasama dengan PKPU?
CSR BNI Syariah difokuskan di bidang pendidikan, maka realisasi yang
dilakukan antara lain pembangunan gedung sekolah, renovasi sekolah,
bantuan pendidikan yang terkait sarana prasarana.
6. Bagaimana respon penerima CSR BNI Syariah?
Respon masyarakat, pendidik, peserta didik, pemerintah setempat sangat
antusias, senang dan berharap CSR BNI Syariah dapat
mengimplementasikan lebih luas dan merata.
7. Bagaimana pengelolaan dana CSR dan Zakat di PKPU Cabang Semarang?
CSR dan zakat dipisahkan oleh unit manajemen yang berbeda. CSR
biasanya diserahan untuk tujuan community development, maupun charity
sedangkan zakat diserahkan untuk 8 asnaf yang tentunya harus sesuai
dengan syariat Islam.
TERIMA KASIH
Semarang, 15 Maret 2012
Pewawancara
(Eti Susilawati)
WAWANCARA DENGAN BAPAK ARIF , RA DARUL ULUM,
NGALIYAN , SEMARANG
1. Apakah benar sekolah RA Darul Ulum Ngaliyan mendapat dana CSR dari
BNI Syariah?
Benar, menerima
2. Tanggal berapa sekolah RA Darul Ulum medapat dana CSR dari BNI
Syariah cabang Semarang?
Pada tanggal 20 Juni 2011
3. Bagaimana kondisi sekolah sebelum mendapatkan dana CSR BNI Syariah
cabang Semarang?
Sekolah rusak parah dan tidak bisa difungsikan akibat bencana banjir akhir
tahun 2010
4. Bagaimana proses implementasi CSR di sekolah RA Darul Ulum
Ngaliyan?
Dana didapatkan dari CSR BNI Syariah yang bekerjasama dengan PKPU
Cabang Semarang, kemudian sebagai pelaksana pembangunan sekolah
adalah swadaya masyarakat
5. Program apa saja yang direalisasikan terhadap dana CSR BNI Syariah di
RA Darul Ulum ini?
Pembangunan gedung sekolah
6. Bagaimana kondisi sekolah darul Ulum setelah mendapatkan CSR BNI
Syariah cabang Semarang?
Dari fisik, sekolah telah menjadi baik, bersih dan nyaman untuk kegiatan
belajar mengajar. Dari segi kuantitas, murid RA Darul Ulum betambah
dari yang sebelum dibangun hanya 30 – 40 siswa, setelah dibangun murid
meningkat menjadi 60 – 70 siswa dengan 11 tenaga pengajar.
7. Berapa nominal dana yang diperolah pihak RA Darul Ulum, Ngaliyan?
50 Juta
8. Bagaimana respon pihak sekolah RA Darul Ulum, Serta masyarakat
sekitar terhadap dana CSR BNI Syariah?
Respon masyarakat sangat antusias dan senang, buktinya masyarakat
banyak mendaftarkan putra putrinya ke RA Darul Ulum.
9. Apa harapan dan keinginan bapak / ibu terhadap CSR BNI Syariah
selanjutnya?
Diharapkan CSR BNI Syariah akan tetap ada, dan didistribusikan kepada
pihak – pihak atau lembaga pendidikan yang benar – benar membutuhkan.
TERIMA KASIH
Semarang, April 2012
Pewawancara
(Eti Susilawati)
LAMPIRAN 3
DAFAR SELURUH JAWABAN RESPONDEN ATAS KUESIONER
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI VARIABEL CSR
Resp umur sex pend Pek Peng
CSR
economic rep (X1) legal resp (X2) ethical resp (X3) Philanthropic resp (X4)
P1 P2 P3 P4 Tot P5 P6 P7 P8 Tot P9 P10 P11 P12 Tot P13 P14 P15 P16 P17 Tot
1 1 2 3 2 1 5 4 4 4 17 4 3 4 5 16 4 4 4 4 16 3 4 4 4 4 19
2 1 2 3 2 1 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 4 5 4 17 4 4 5 4 4 21
3 2 1 3 2 1 4 4 4 5 17 4 5 4 5 18 4 4 5 5 18 4 4 4 4 5 21
4 2 1 3 2 1 4 4 4 3 15 3 5 4 5 17 4 4 5 5 18 4 3 4 4 4 19
5 2 1 3 4 1 3 4 4 4 15 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 5 4 5 4 4 22
6 2 2 4 2 1 4 5 4 5 18 4 5 4 4 17 3 4 5 4 16 4 4 5 4 5 22
7 1 2 3 4 1 4 4 5 4 17 4 4 5 3 16 4 4 4 5 17 4 4 4 3 4 19
8 2 1 1 1 1 4 4 3 3 14 3 4 4 4 15 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20
9 2 1 4 2 2 5 4 5 4 18 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 5 4 4 5 5 23
10 2 2 4 2 1 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 5 4 3 3 15 4 4 4 3 4 19
11 1 2 3 4 1 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 5 4 21
12 2 2 3 2 2 4 5 4 3 16 4 4 5 4 17 4 5 3 5 17 4 4 4 5 5 22
13 1 1 4 2 1 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17 4 5 5 5 19 4 5 4 4 3 20
14 1 1 3 2 1 4 4 4 4 16 4 4 3 5 16 4 3 4 4 15 4 4 4 4 3 19
15 2 1 3 3 1 5 4 5 4 18 4 4 3 4 15 3 4 5 4 16 3 4 4 5 4 20
16 2 2 4 1 2 5 4 5 5 19 4 5 4 5 18 4 5 5 4 18 5 5 4 5 4 23
17 1 2 4 4 1 4 5 4 4 17 4 4 5 5 18 4 3 4 4 15 5 4 5 4 3 21
18 1 2 4 4 1 3 4 4 2 13 3 4 4 5 16 4 5 5 5 19 5 4 4 5 5 23
19 2 1 4 2 1 5 5 4 5 19 3 4 5 4 16 4 5 4 4 17 4 5 5 4 4 22
20 1 2 3 4 1 5 4 3 4 16 4 5 4 4 17 5 4 3 4 16 5 5 4 3 5 22
21 1 2 4 4 1 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 3 3 3 4 4 17
22 1 1 4 4 1 3 4 3 4 14 4 3 3 4 14 3 3 3 4 13 4 3 2 4 4 17
23 1 2 4 3 1 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 5 5 4 4 4 22
24 2 1 3 2 1 3 4 5 4 16 4 5 4 4 17 5 4 5 4 18 4 5 4 4 5 22
25 2 1 4 2 2 4 5 4 5 18 4 4 5 5 18 4 4 5 4 17 4 5 4 5 4 22
26 1 2 4 3 1 5 4 3 4 16 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 5 4 4 4 3 20
27 2 1 4 1 1 5 4 4 4 17 5 4 5 4 18 4 3 3 4 14 5 5 5 4 4 23
28 2 1 3 2 1 4 4 5 5 18 4 4 3 4 15 4 5 4 4 17 5 4 5 5 5 24
29 2 1 3 2 1 4 4 4 5 17 4 4 4 4 16 5 5 5 4 19 4 4 5 4 5 22
30 1 1 4 4 1 5 4 5 4 18 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 4 20
31 1 1 3 4 1 5 4 4 4 17 4 5 4 4 17 5 5 4 4 18 5 5 4 4 4 22
32 2 1 3 1 1 5 4 4 5 18 5 4 4 4 17 5 5 4 4 18 4 5 5 5 4 23
33 2 2 4 2 1 4 5 4 4 17 5 5 4 4 18 5 5 4 4 18 3 4 5 4 5 21
34 2 1 1 2 1 5 5 4 4 18 5 4 5 4 18 4 5 4 4 17 5 4 4 5 4 22
35 1 1 3 2 1 5 4 3 3 15 2 4 3 4 13 4 4 3 3 14 4 3 4 4 4 19
36 1 2 4 4 1 5 5 4 4 18 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 4 5 5 4 4 22
37 1 2 4 4 1 5 4 5 5 19 5 4 5 5 19 5 4 4 4 17 5 5 4 5 5 24
38 1 1 3 4 1 4 5 4 3 16 5 4 4 3 16 4 5 5 4 18 5 5 5 4 3 22
39 1 1 3 4 1 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 3 3 4 3 13 3 4 3 4 3 17
40 1 1 3 2 1 3 3 4 3 13 4 3 2 3 12 3 4 2 4 13 2 3 3 2 2 12
41 2 1 4 2 1 4 5 4 5 18 4 4 5 4 17 4 4 3 4 15 5 4 4 4 5 22
42 2 1 3 2 1 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18 4 5 4 5 5 23
43 2 2 4 2 1 4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 4 5 3 4 16 5 4 4 5 3 21
44 2 2 4 1 1 5 4 4 3 16 4 5 4 4 17 5 4 4 4 17 5 4 5 5 4 23
45 2 1 3 2 1 5 4 4 5 18 4 3 4 4 15 5 4 5 4 18 5 4 4 4 4 21
46 2 1 3 1 1 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17 5 5 4 5 19 5 4 4 5 5 23
47 2 1 3 2 2 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18 5 4 4 5 5 23
48 2 1 3 2 1 5 4 5 5 19 4 4 4 5 17 5 4 4 5 18 5 4 4 4 5 22
49 1 1 4 2 1 5 4 4 4 17 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17 4 4 5 5 4 22
50 2 1 4 2 1 4 5 4 4 17 5 4 4 3 16 4 4 5 4 17 4 3 4 4 3 18
51 2 2 3 4 1 5 4 4 5 18 4 5 4 4 17 5 5 4 4 18 5 4 4 4 4 21
52 1 2 3 2 1 5 4 4 4 17 5 4 4 5 18 4 5 4 4 17 3 5 5 4 3 20
53 2 1 3 2 1 4 4 5 5 18 4 5 4 5 18 4 5 4 5 18 5 5 5 4 4 23
54 2 1 1 3 1 5 4 4 5 18 5 4 5 4 18 4 4 5 4 17 4 5 4 4 5 22
55 1 2 4 4 1 4 3 4 4 15 4 5 4 5 18 3 5 4 4 16 4 4 4 4 3 19
56 1 2 3 4 1 4 4 5 4 17 4 5 4 5 18 5 4 4 5 18 4 5 4 4 5 22
57 1 2 4 4 1 3 3 4 4 14 5 4 5 4 18 3 4 4 4 15 3 4 4 4 3 18
58 1 2 4 4 1 5 4 4 5 18 4 3 4 4 15 5 5 4 5 19 4 4 5 4 4 21
59 1 1 3 2 1 4 5 4 5 18 4 4 3 4 15 4 4 5 5 18 5 4 4 5 4 22
60 2 1 4 2 1 4 3 4 3 14 4 4 5 5 18 4 4 4 5 17 5 4 4 3 5 21
61 2 1 4 2 1 5 4 5 4 18 4 5 4 5 18 4 4 3 4 15 4 5 4 4 5 22
62 2 2 3 2 1 4 5 4 4 17 5 4 4 4 17 5 4 5 4 18 5 4 4 5 4 22
63 2 1 4 2 1 5 4 4 5 18 4 5 4 5 18 5 5 4 4 18 5 5 4 4 4 22
64 2 2 4 2 1 4 5 4 4 17 5 4 5 5 19 4 4 5 4 17 4 5 4 4 5 22
65 1 2 4 2 1 4 4 4 4 16 3 5 4 4 16 5 4 5 4 18 4 5 4 4 5 22
66 2 1 4 1 1 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19
67 2 2 4 1 1 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20
68 2 2 4 2 1 5 5 5 4 19 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21
69 2 1 4 2 1 4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 3 4 5 4 16 4 4 5 4 4 21
70 1 2 3 4 1 5 4 3 4 16 4 4 4 3 15 4 4 4 5 17 5 4 4 4 4 21
71 2 1 4 2 1 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17 5 4 3 4 16 5 5 4 4 5 23
72 2 1 3 2 1 4 4 5 4 17 3 4 5 4 16 5 4 4 5 18 5 4 4 4 4 21
73 2 1 4 2 1 5 4 3 4 16 5 4 5 4 18 4 5 4 4 17 5 4 4 5 4 22
74 1 2 4 4 1 4 5 4 5 18 4 4 5 5 18 5 4 3 4 16 4 5 4 4 3 20
75 2 1 2 2 1 4 4 5 4 17 4 5 4 5 18 4 4 5 4 17 5 5 5 5 5 25
76 2 2 4 2 2 5 4 4 5 18 5 5 4 5 19 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 24
77 2 2 4 2 1 4 3 4 3 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 3 4 3 18
78 2 2 3 2 1 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18 5 5 4 4 18 5 5 5 4 5 24
79 2 1 3 1 1 4 5 4 2 15 3 4 4 4 15 4 5 3 4 16 5 5 5 4 4 23
80 1 1 3 2 1 5 4 5 4 18 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 5 4 4 4 21
81 2 1 3 2 1 5 4 4 4 17 3 4 5 5 17 4 4 5 4 17 4 4 5 4 5 22
82 2 1 4 2 1 5 4 5 4 18 4 3 4 5 16 4 3 4 5 16 4 4 5 5 4 22
83 1 2 4 4 1 4 4 4 5 17 4 4 3 3 14 4 4 4 3 15 3 3 2 4 3 15
84 1 2 3 4 1 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 4 3 4 3 14 4 3 4 3 4 18
85 1 2 3 4 1 4 4 4 3 15 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
86 1 2 3 4 1 2 4 4 3 13 4 4 5 4 17 4 3 4 4 15 5 5 4 4 4 22
87 1 2 3 4 1 3 4 4 3 14 4 3 3 3 13 4 4 4 5 17 4 4 3 4 3 18
88 1 2 3 4 1 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5 23
89 1 2 3 4 1 4 4 4 4 16 5 5 4 5 19 3 3 4 4 14 3 4 4 4 5 20
90 1 2 3 4 1 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 4 4 4 4 5 21
91 1 2 3 4 1 5 5 4 4 18 4 5 4 4 17 5 4 5 4 18 5 5 4 4 5 23
92 2 2 4 2 1 5 5 4 4 18 4 5 5 5 19 4 5 4 4 17 5 3 4 4 5 21
93 2 1 4 1 1 3 4 4 5 16 5 4 4 4 17 3 5 4 4 16 3 4 5 5 4 21
94 2 2 4 2 1 4 4 5 4 17 4 5 4 3 16 3 4 4 5 16 4 4 4 5 4 21
95 2 2 4 2 1 4 4 4 5 17 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 4 4 5 4 4 21
96 2 1 4 2 2 4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 5 4 5 4 22
97 2 1 4 2 2 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17 4 5 4 4 5 22
98 1 2 3 4 1 4 3 4 4 15 4 5 4 4 17 5 4 4 4 17 4 5 4 4 5 22
99 1 2 3 3 1 4 4 5 4 17 4 5 4 3 16 4 5 4 4 17 4 5 5 5 4 23
100 1 2 3 4 1 5 4 4 4 17 5 5 5 4 19 4 5 5 5 19 5 4 4 5 5 23
TOTAL
433 417 417 412 1679 413 423 420 421 1677 420 422 415 422 1679 426 427 419 422 417 2111
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI VARIABEL CITRA
Resp umur sex pend Pek Peng
Citra
Nilai (X5) Experc (X6) Kual tek & fungsional (X7)
P18 P19 P20 P21 Tot P22 P23 P24 P25 Tot P26 P27 P28 P29 P30 Tot
1 1 2 3 2 1 3 4 5 3 15 4 3 4 4 15 3 4 3 4 3 17
2 1 2 3 2 1 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17 4 4 4 4 5 21
3 2 1 3 2 1 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 4 4 4 4 4 20
4 2 1 3 2 1 3 3 3 4 13 2 4 4 4 14 4 4 4 3 3 18
5 2 1 3 4 1 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 5 4 5 4 5 23
6 2 2 4 2 1 5 4 5 4 18 5 5 5 4 19 4 5 4 4 5 22
7 1 2 3 4 1 4 4 4 5 17 4 4 3 4 15 5 4 4 4 3 20
8 2 1 1 1 1 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 3 4 4 4 4 19
9 2 1 4 2 2 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 4 4 5 4 5 22
10 2 2 4 2 1 4 4 5 4 17 3 4 4 3 14 4 4 3 4 4 19
11 1 2 3 4 1 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 4 4 4 5 21
12 2 2 3 2 2 4 5 4 4 17 4 5 4 3 16 4 5 5 4 4 22
13 1 1 4 2 1 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 5 4 5 4 4 22
14 1 1 3 2 1 5 4 3 3 15 3 3 4 4 14 4 3 4 4 4 19
15 2 1 3 3 1 4 5 5 4 18 4 4 5 4 17 5 5 4 4 5 23
16 2 2 4 1 2 4 4 4 5 17 5 4 5 5 19 5 4 4 5 4 22
17 1 2 4 4 1 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 5 5 4 4 4 22
18 1 2 4 4 1 4 5 5 4 18 3 4 5 4 16 4 5 5 4 4 22
19 2 1 4 2 1 4 3 3 4 14 5 4 5 4 18 5 4 4 5 5 23
20 1 2 3 4 1 4 5 3 4 16 5 5 5 5 20 5 4 5 4 4 22
21 1 2 4 4 1 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 3 4 4 4 4 19
22 1 1 4 4 1 4 4 3 5 16 4 5 4 3 16 2 3 4 3 3 15
23 1 2 4 3 1 4 5 5 5 19 4 5 5 4 18 4 4 4 4 5 21
24 2 1 3 2 1 4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 4 5 4 4 5 22
25 2 1 4 2 2 5 4 5 4 18 4 4 4 5 17 5 4 4 4 5 22
26 1 2 4 3 1 4 4 4 3 15 4 3 4 3 14 4 4 5 5 4 22
27 2 1 4 1 1 4 5 4 3 16 4 4 5 4 17 5 4 4 5 4 22
28 2 1 3 2 1 4 5 4 4 17 4 5 4 5 18 5 4 4 4 5 22
29 2 1 3 2 1 4 3 4 5 16 4 4 4 4 16 5 4 4 4 5 22
30 1 1 4 4 1 3 5 4 4 16 3 3 3 3 12 4 5 4 4 5 22
31 1 1 3 4 1 5 5 4 4 18 5 4 4 4 17 5 4 4 5 4 22
32 2 1 3 1 1 5 4 5 5 19 5 5 5 4 19 4 5 5 5 4 23
33 2 2 4 2 1 4 5 4 5 18 5 4 4 4 17 3 5 4 4 5 21
34 2 1 1 2 1 4 4 4 5 17 4 5 5 5 19 5 4 4 4 5 22
35 1 1 3 2 1 3 4 4 3 14 4 4 5 3 16 4 3 5 4 4 20
36 1 2 4 4 1 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18 5 5 5 4 4 23
37 1 2 4 4 1 5 4 4 4 17 4 4 3 4 15 5 5 5 4 4 23
38 1 1 3 4 1 4 4 4 5 17 4 5 4 5 18 4 4 4 4 5 21
39 1 1 3 4 1 3 4 4 4 15 4 5 4 4 17 3 4 4 4 4 19
40 1 1 3 2 1 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 3 4 3 3 3 16
41 2 1 4 2 1 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17 5 4 4 5 5 23
42 2 1 3 2 1 3 4 4 4 15 4 5 4 3 16 4 4 4 4 4 20
43 2 2 4 2 1 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 5 4 4 5 3 21
44 2 2 4 1 1 4 4 5 4 17 4 5 5 5 19 4 4 4 5 4 21
45 2 1 3 2 1 5 4 5 4 18 4 5 3 4 16 5 4 4 4 4 21
46 2 1 3 1 1 4 4 5 5 18 4 3 4 5 16 4 4 5 4 4 21
47 2 1 3 2 2 4 4 5 5 18 4 5 4 3 16 5 4 5 4 5 23
48 2 1 3 2 1 5 5 5 4 19 4 4 5 5 18 4 4 4 5 5 22
49 1 1 4 2 1 4 5 4 4 17 5 4 4 4 17 5 5 4 4 4 22
50 2 1 4 2 1 4 5 4 3 16 5 4 5 4 18 4 5 4 4 5 22
51 2 2 3 4 1 5 5 5 4 19 5 4 3 4 16 5 4 5 4 4 22
52 1 2 3 2 1 4 4 5 4 17 5 5 5 5 20 4 5 5 4 5 23
53 2 1 3 2 1 5 5 4 3 17 4 3 3 4 14 5 5 4 5 4 23
54 2 1 1 3 1 4 4 5 4 17 5 5 4 5 19 5 4 5 5 5 24
55 1 2 4 4 1 4 5 3 3 15 4 5 4 3 16 5 4 4 3 4 20
56 1 2 3 4 1 4 5 4 5 18 4 4 5 4 17 4 5 4 4 5 22
57 1 2 4 4 1 5 4 4 3 16 4 3 4 4 15 4 5 4 3 4 20
58 1 2 4 4 1 4 5 4 4 17 3 4 5 4 16 4 4 5 4 4 21
59 1 1 3 2 1 4 5 4 3 16 5 4 4 4 17 4 5 5 4 4 22
60 2 1 4 2 1 4 5 4 4 17 5 5 4 5 19 4 5 5 5 4 23
61 2 1 4 2 1 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 5 5 4 4 5 23
62 2 2 3 2 1 5 3 4 4 16 4 4 3 3 14 4 4 5 4 4 21
63 2 1 4 2 1 5 4 4 5 18 4 5 4 4 17 3 4 5 4 4 20
64 2 2 4 2 1 4 5 4 4 17 5 5 5 5 20 5 5 4 4 5 23
65 1 2 4 2 1 4 4 4 5 17 3 4 5 4 16 5 4 5 4 5 23
66 2 1 4 1 1 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20
67 2 2 4 1 1 3 4 4 4 15 4 4 4 5 17 4 4 4 5 4 21
68 2 2 4 2 1 4 5 5 4 18 5 4 4 5 18 4 4 4 5 4 21
69 2 1 4 2 1 4 5 3 5 17 4 5 4 4 17 5 5 4 4 4 22
70 1 2 3 4 1 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 5 5 4 4 5 23
71 2 1 4 2 1 4 4 5 4 17 5 5 5 4 19 5 4 4 5 4 22
72 2 1 3 2 1 5 4 4 4 17 5 4 4 3 16 4 5 4 4 5 22
73 2 1 4 2 1 4 5 4 4 17 5 4 5 4 18 4 5 4 4 4 21
74 1 2 4 4 1 4 3 4 4 15 4 4 5 3 16 5 4 4 4 4 21
75 2 1 2 2 1 4 4 5 4 17 5 4 5 5 19 5 4 4 4 4 21
76 2 2 4 2 2 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 4 4 4 3 4 19
77 2 2 4 2 1 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14 4 4 4 4 4 20
78 2 2 3 2 1 4 5 5 5 19 5 4 5 4 18 4 5 5 5 4 23
79 2 1 3 1 1 4 4 4 3 15 4 4 3 3 14 4 4 5 5 4 22
80 1 1 3 2 1 5 4 4 4 17 4 5 4 4 17 4 5 4 4 4 21
81 2 1 3 2 1 4 5 5 4 18 4 4 5 4 17 4 4 5 4 4 21
82 2 1 4 2 1 5 4 5 5 19 4 5 5 4 18 5 4 5 4 4 22
83 1 2 4 4 1 2 3 2 3 10 2 3 2 2 9 2 3 2 3 3 13
84 1 2 3 4 1 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 18
85 1 2 3 4 1 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20
86 1 2 3 4 1 2 5 5 4 16 4 4 5 4 17 4 5 4 4 4 21
87 1 2 3 4 1 4 4 4 4 16 5 5 2 5 17 4 4 4 5 5 22
88 1 2 3 4 1 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 5 4 5 4 22
89 1 2 3 4 1 4 4 3 4 15 4 4 5 4 17 4 5 4 3 4 20
90 1 2 3 4 1 4 4 5 4 17 5 5 4 5 19 5 5 5 4 5 24
91 1 2 3 4 1 5 4 4 4 17 4 4 4 3 15 3 3 3 4 3 16
92 2 2 4 2 1 4 4 5 5 18 4 5 4 5 18 4 4 4 5 4 21
93 2 1 4 1 1 4 5 4 4 17 3 4 5 4 16 4 5 4 4 4 21
94 2 2 4 2 1 4 3 4 5 16 4 4 4 5 17 5 5 5 4 5 24
95 2 2 4 2 1 5 4 4 4 17 5 5 5 4 19 4 5 4 4 5 22
96 2 1 4 2 2 4 5 4 5 18 4 4 5 4 17 5 5 4 4 5 23
97 2 1 4 2 2 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17 4 4 5 4 4 21
98 1 2 3 4 1 4 4 4 3 15 4 4 3 4 15 4 4 4 4 3 19
99 1 2 3 3 1 4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 4 4 5 4 4 21
100 1 2 3 4 1 4 5 4 5 18 4 4 5 4 17 4 5 4 4 4 21
TOTAL 409 425 423 414 1671 420 425 420 408 1673 425 431 424 412 423 2115
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI VARIABEL KEPERCAYAAN
Resp umur sex pend Pek Peng
Kepercayaan
Kep Objek (X8) Kep atribut (X9) Kep manfaat (X10)
P31 P32 P33 Tot P34 P35 P36 P37 Tot P38 P39 P40 P41 P42 Tot
1 1 2 3 2 1 4 3 4 11 4 4 4 3 15 4 4 4 1 2 15
2 1 2 3 2 1 4 5 4 13 4 5 4 4 17 4 5 4 5 4 22
3 2 1 3 2 1 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
4 2 1 3 2 1 3 4 4 11 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
5 2 1 3 4 1 5 4 5 14 4 4 4 5 17 5 5 5 4 5 24
6 2 2 4 2 1 4 5 5 14 4 4 5 5 18 4 4 5 5 4 22
7 1 2 3 4 1 4 4 4 12 4 5 5 5 19 4 4 4 4 5 21
8 2 1 1 1 1 4 4 4 12 4 4 4 5 17 4 4 4 4 4 20
9 2 1 4 2 2 4 4 5 13 4 4 5 4 17 4 5 5 5 4 23
10 2 2 4 2 1 3 4 4 11 4 5 5 5 19 5 4 3 4 4 20
11 1 2 3 4 1 4 5 4 13 5 5 5 4 19 4 4 4 5 5 22
12 2 2 3 2 2 4 4 4 12 3 5 4 5 17 5 4 4 4 4 21
13 1 1 4 2 1 5 5 5 15 4 5 5 4 18 4 4 5 5 4 22
14 1 1 3 2 1 4 4 4 12 4 5 2 4 15 4 4 4 4 4 20
15 2 1 3 3 1 4 4 5 13 5 5 4 5 19 5 5 4 5 4 23
16 2 2 4 1 2 4 5 4 13 5 4 5 4 18 4 5 4 4 4 21
17 1 2 4 4 1 5 5 4 14 4 5 4 5 18 4 5 4 5 4 22
18 1 2 4 4 1 5 4 5 14 4 5 5 5 19 4 4 4 5 4 21
19 2 1 4 2 1 5 4 4 13 5 5 4 4 18 5 5 4 5 4 23
20 1 2 3 4 1 5 3 4 12 5 4 5 5 19 5 5 5 5 5 25
21 1 2 4 4 1 4 5 5 14 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 20
22 1 1 4 4 1 3 4 4 11 3 3 4 3 13 4 3 4 2 2 15
23 1 2 4 3 1 3 5 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 18
24 2 1 3 2 1 4 5 4 13 4 3 4 4 15 4 3 4 4 3 18
25 2 1 4 2 2 4 5 4 13 5 4 4 5 18 4 4 4 5 5 22
26 1 2 4 3 1 4 3 4 11 5 4 4 4 17 4 4 5 4 4 21
27 2 1 4 1 1 4 4 4 12 5 4 5 4 18 4 4 4 3 4 19
28 2 1 3 2 1 4 5 5 14 4 4 5 4 17 4 4 4 5 4 21
29 2 1 3 2 1 5 3 4 12 5 5 4 4 18 4 4 5 5 4 22
30 1 1 4 4 1 4 4 5 13 4 5 4 5 18 4 4 4 4 5 21
31 1 1 3 4 1 5 5 5 15 5 5 4 4 18 4 5 5 5 5 24
32 2 1 3 1 1 4 5 5 14 5 4 4 4 17 5 5 4 5 5 24
33 2 2 4 2 1 4 4 5 13 5 4 4 5 18 5 5 4 4 5 23
34 2 1 1 2 1 4 5 5 14 5 4 5 5 19 4 4 5 5 4 22
35 1 1 3 2 1 4 5 4 13 4 4 3 3 14 4 4 5 4 3 20
36 1 2 4 4 1 5 5 4 14 5 4 5 4 18 5 5 5 5 5 25
37 1 2 4 4 1 4 4 4 12 5 5 4 5 19 5 5 4 4 4 22
38 1 1 3 4 1 4 4 5 13 4 4 5 4 17 4 4 5 5 5 23
39 1 1 3 4 1 3 4 5 12 3 4 4 4 15 4 5 5 4 2 20
40 1 1 3 2 1 4 4 4 12 4 4 4 4 16 3 3 3 3 3 15
41 2 1 4 2 1 5 5 5 15 4 4 5 5 18 4 5 4 4 5 22
42 2 1 3 2 1 4 5 5 14 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20
43 2 2 4 2 1 4 5 4 13 5 5 4 4 18 5 5 5 4 5 24
44 2 2 4 1 1 4 5 5 14 5 4 4 5 18 4 4 5 4 5 22
45 2 1 3 2 1 4 5 5 14 4 5 5 5 19 5 5 4 5 4 23
46 2 1 3 1 1 5 4 4 13 5 4 5 5 19 4 4 4 5 5 22
47 2 1 3 2 2 4 4 5 13 4 5 5 5 19 4 4 4 5 4 21
48 2 1 3 2 1 5 5 5 15 4 5 4 4 17 5 5 5 4 4 23
49 1 1 4 2 1 4 4 4 12 4 5 5 5 19 5 5 4 5 4 23
50 2 1 4 2 1 4 4 5 13 4 4 5 4 17 5 5 4 5 4 23
51 2 2 3 4 1 4 5 5 14 5 5 4 3 17 4 5 4 5 5 23
52 1 2 3 2 1 4 5 5 14 4 4 5 5 18 4 4 5 5 4 22
53 2 1 3 2 1 4 5 5 14 4 3 4 4 15 5 5 4 4 5 23
54 2 1 1 3 1 4 4 5 13 4 4 5 5 18 4 4 4 5 3 20
55 1 2 4 4 1 4 4 4 12 5 5 4 4 18 4 4 3 4 3 18
56 1 2 3 4 1 4 5 5 14 5 4 5 5 19 4 5 5 4 5 23
57 1 2 4 4 1 4 4 4 12 4 5 3 3 15 4 4 3 3 4 18
58 1 2 4 4 1 4 5 4 13 3 3 4 4 14 5 5 5 5 4 24
59 1 1 3 2 1 5 4 4 13 5 4 4 5 18 4 4 5 4 4 21
60 2 1 4 2 1 5 4 4 13 5 4 4 4 17 5 5 5 5 5 25
61 2 1 4 2 1 4 5 4 13 4 5 4 4 17 4 4 5 4 5 22
62 2 2 3 2 1 4 5 5 14 4 5 4 5 18 4 4 4 4 5 21
63 2 1 4 2 1 4 5 4 13 4 4 5 4 17 4 4 5 4 3 20
64 2 2 4 2 1 5 4 5 14 4 5 5 4 18 4 4 5 5 4 22
65 1 2 4 2 1 5 5 4 14 4 5 4 4 17 4 5 5 4 5 23
66 2 1 4 1 1 4 5 4 13 4 4 4 5 17 4 4 4 4 4 20
67 2 2 4 1 1 4 4 4 12 4 4 5 4 17 3 4 4 4 4 19
68 2 2 4 2 1 4 5 4 13 4 4 3 3 14 4 5 5 4 4 22
69 2 1 4 2 1 4 5 4 13 4 5 4 5 18 4 4 4 4 4 20
70 1 2 3 4 1 4 4 4 12 5 4 4 3 16 4 4 4 5 5 22
71 2 1 4 2 1 5 4 4 13 5 5 5 4 19 3 3 4 4 3 17
72 2 1 3 2 1 4 4 4 12 5 4 4 5 18 4 4 5 4 4 21
73 2 1 4 2 1 4 4 5 13 4 4 5 4 17 4 5 5 4 5 23
74 1 2 4 4 1 4 4 5 13 4 4 4 5 17 4 4 4 5 3 20
75 2 1 2 2 1 5 4 5 14 4 5 4 4 17 5 5 4 4 4 22
76 2 2 4 2 2 4 4 4 12 3 4 4 4 15 5 5 5 4 4 23
77 2 2 4 2 1 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
78 2 2 3 2 1 4 4 4 12 5 5 5 4 19 4 5 4 5 4 22
79 2 1 3 1 1 5 5 5 15 4 4 5 4 17 4 4 5 4 4 21
80 1 1 3 2 1 5 5 5 15 4 4 5 4 17 4 5 5 5 5 24
81 2 1 3 2 1 5 5 5 15 4 4 4 3 15 4 4 5 5 5 23
82 2 1 4 2 1 5 4 4 13 5 4 4 4 17 5 5 4 4 4 22
83 1 2 4 4 1 4 5 4 13 4 5 4 4 17 3 3 2 2 2 12
84 1 2 3 4 1 4 5 4 13 5 4 4 3 16 4 4 4 3 4 19
85 1 2 3 4 1 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19
86 1 2 3 4 1 4 3 5 12 4 4 3 4 15 5 5 5 4 5 24
87 1 2 3 4 1 3 4 4 11 4 3 3 4 14 4 4 5 3 4 20
88 1 2 3 4 1 4 5 4 13 4 5 5 4 18 4 4 4 4 4 20
89 1 2 3 4 1 4 4 5 13 5 5 4 4 18 3 4 4 4 4 19
90 1 2 3 4 1 4 5 4 13 5 4 4 3 16 3 4 5 4 5 21
91 1 2 3 4 1 4 5 5 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
92 2 2 4 2 1 5 4 4 13 4 4 5 4 17 4 5 4 4 5 22
93 2 1 4 1 1 5 4 4 13 5 4 4 5 18 4 5 4 4 4 21
94 2 2 4 2 1 5 4 4 13 4 5 3 4 16 4 5 5 5 4 23
95 2 2 4 2 1 4 4 4 12 5 4 4 4 17 4 4 5 5 4 22
96 2 1 4 2 2 4 4 4 12 5 4 4 5 18 4 4 4 5 5 22
97 2 1 4 2 2 4 5 4 13 4 5 4 4 17 4 5 4 5 5 23
98 1 2 3 4 1 4 3 4 11 4 4 3 4 15 4 4 5 5 4 22
99 1 2 3 3 1 5 4 4 13 5 4 4 4 17 5 4 4 5 5 23
100 1 2 3 4 1 5 4 4 13 4 5 4 4 17 5 4 4 5 5 23
TOTAL 421 437 438 1296 432 434 425 423 1714 418 433 432 428 415 2126
LAMPIRAN 4
TANGGAPAN RESPONBDEN MENGENAI INSTRUMEN
VARIABEL CSR
P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 9 9.0 9.0 10.0
S 46 46.0 46.0 56.0
SS 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 6 6.0 6.0 6.0
S 71 71.0 71.0 77.0
SS 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 9 9.0 9.0 9.0
S 65 65.0 65.0 74.0
SS 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
TS 2 2.0 2.0 2.0
RR 15 15.0 15.0 17.0
S 52 52.0 52.0 69.0
SS 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 11 11.0 11.0 12.0
S 62 62.0 62.0 74.0
SS 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 9 9.0 9.0 9.0
S 59 59.0 59.0 68.0
SS 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 9 9.0 9.0 10.0
S 59 59.0 59.0 69.0
SS 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 11 11.0 11.0 11.0
S 57 57.0 57.0 68.0
SS 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 11 11.0 11.0 11.0
S 58 58.0 58.0 69.0
SS 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 10 10.0 10.0 10.0
S 58 58.0 58.0 68.0
SS 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 14 14.0 14.0 15.0
S 54 54.0 54.0 69.0
SS 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 5 5.0 5.0 5.0
S 68 68.0 68.0 73.0
SS 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 10 10.0 10.0 11.0
S 51 51.0 51.0 62.0
SS 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 9 9.0 9.0 9.0
S 55 55.0 55.0 64.0
SS 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 2.0 2.0 2.0
RR 5 5.0 5.0 7.0
S 65 65.0 65.0 72.0
SS 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 5 5.0 5.0 6.0
S 65 65.0 65.0 71.0
SS 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 16 16.0 16.0 17.0
S 48 48.0 48.0 65.0
SS 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TANGGAPAN RESPONBDEN MENGENAI INSTRUMEN VARIABEL
CITRA
P18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 2.0 2.0 2.0
RR 9 9.0 9.0 11.0
S 67 67.0 67.0 78.0
SS 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 8 8.0 8.0 8.0
S 59 59.0 59.0 67.0
SS 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 10 10.0 10.0 11.0
S 54 54.0 54.0 65.0
SS 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 14 14.0 14.0 14.0
S 58 58.0 58.0 72.0
SS 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 2.0 2.0 2.0
RR 7 7.0 7.0 9.0
S 60 60.0 60.0 69.0
SS 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 10 10.0 10.0 10.0
S 55 55.0 55.0 65.0
SS 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 2.0 2.0 2.0
RR 11 11.0 11.0 13.0
S 52 52.0 52.0 65.0
SS 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P25
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 16 16.0 16.0 17.0
S 57 57.0 57.0 74.0
SS 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P26
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 2.0 2.0 2.0
RR 8 8.0 8.0 10.0
S 53 53.0 53.0 63.0
SS 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P27
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 5 5.0 5.0 5.0
S 59 59.0 59.0 64.0
SS 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P28
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 4 4.0 4.0 5.0
S 65 65.0 65.0 70.0
SS 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P29
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 9 9.0 9.0 9.0
S 70 70.0 70.0 79.0
SS 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P30
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 10 10.0 10.0 10.0
S 57 57.0 57.0 67.0
SS 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TANGGAPAN RESPONBDEN MENGENAI INSTRUMEN VARIABEL
KEPERCAYAAN
P31
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 6 6.0 6.0 6.0
S 67 67.0 67.0 73.0
SS 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P32
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 6 6.0 6.0 6.0
S 51 51.0 51.0 57.0
SS 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P33
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 62 62.0 62.0 62.0
SS 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P34
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 5 5.0 5.0 5.0
S 58 58.0 58.0 63.0
SS 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P35
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 5 5.0 5.0 5.0
S 56 56.0 56.0 61.0
SS 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P36
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 7 7.0 7.0 8.0
S 58 58.0 58.0 66.0
SS 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P37
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 10 10.0 10.0 10.0
S 57 57.0 57.0 67.0
SS 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P38
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 6 6.0 6.0 6.0
S 70 70.0 70.0 76.0
SS 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P39
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 5 5.0 5.0 5.0
S 57 57.0 57.0 62.0
SS 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P40
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.0 1.0 1.0
RR 4 4.0 4.0 5.0
S 57 57.0 57.0 62.0
SS 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P41
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TST 1 1.0 1.0 1.0
TS 2 2.0 2.0 3.0
RR 6 6.0 6.0 9.0
S 50 50.0 50.0 59.0
SS 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
P42
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 4 4.0 4.0 4.0
RR 10 10.0 10.0 14.0
S 53 53.0 53.0 67.0
SS 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
LAMPIRAN 5
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL CSR
Factor Analysis
Total Variance Explained
Compo
nent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 3.941 23.181 23.181 3.941 23.181 23.181 1.973 11.608 11.608
2 1.465 8.620 31.801 1.465 8.620 31.801 1.745 10.268 21.876
3 1.287 7.568 39.369 1.287 7.568 39.369 1.742 10.249 32.125
4 1.173 6.900 46.269 1.173 6.900 46.269 1.716 10.092 42.217
5 1.131 6.655 52.925 1.131 6.655 52.925 1.511 8.890 51.107
6 1.088 6.399 59.323 1.088 6.399 59.323 1.397 8.216 59.323
7 .955 5.617 64.941
8 .835 4.912 69.852
9 .807 4.750 74.602
10 .728 4.281 78.883
11 .653 3.839 82.722
12 .627 3.686 86.408
13 .579 3.408 89.816
14 .551 3.239 93.055
15 .482 2.837 95.892
16 .394 2.319 98.210
17 .304 1.790 100.000
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .723
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 302.689
df 136
Sig. .000
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.790 .789 17
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL CITRA
Factor Analysis
Total Variance Explained
Compo
nent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 3.647 28.054 28.054 3.647 28.054 28.054 1.885 14.504 14.504
2 1.273 9.793 37.847 1.273 9.793 37.847 1.783 13.715 28.218
3 1.159 8.919 46.766 1.159 8.919 46.766 1.737 13.365 41.583
4 1.003 7.715 54.481 1.003 7.715 54.481 1.677 12.898 54.481
5 .888 6.829 61.310
6 .862 6.629 67.939
7 .759 5.841 73.780
8 .676 5.200 78.980
9 .660 5.076 84.056
10 .616 4.742 88.798
11 .550 4.230 93.028
12 .524 4.033 97.061
13 .382 2.939 100.000
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .790
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 220.856
df 78
Sig. .000
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.782 .782 13
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KEPERCAYAAN
Factor Analysis
Total Variance Explained
Compon
ent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 2.943 24.525 24.525 2.943 24.525 24.525 1.987 16.556 16.556
2 1.553 12.942 37.468 1.553 12.942 37.468 1.912 15.936 32.492
3 1.391 11.594 49.061 1.391 11.594 49.061 1.608 13.400 45.891
4 1.200 10.004 59.065 1.200 10.004 59.065 1.322 11.013 56.904
5 1.014 8.447 67.512 1.014 8.447 67.512 1.273 10.608 67.512
6 .846 7.052 74.564
7 .676 5.631 80.195
8 .632 5.268 85.464
9 .535 4.456 89.919
10 .461 3.839 93.759
11 .426 3.549 97.308
12 .323 2.692 100.000
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .666
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 221.844
df 66
Sig. .000
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.688 .677 12
LAMPIRAN 6
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK 100 RESPONDEN BNI SYARIAH
CABANG SEMARANG
STATISTIK DESKRIPTIF UMUR RESPONDEN
Umur
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 44 44.0 44.0 44.0
2 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
STATISTIK DESKRIPTIF JENIS KELAMIN RESPONDEN
sex
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 50 50.0 50.0 50.0
2 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
STATISTIK DESKRIPTIF PENDIDIKAN RESPONDEN
pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 3.0 3.0 3.0
2 1 1.0 1.0 4.0
3 48 48.0 48.0 52.0
4 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
STATISTIK DESKRIPTIF PEKERJAAN RESPONDEN
pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 10 10.0 10.0 10.0
2 53 53.0 53.0 63.0
3 5 5.0 5.0 68.0
4 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
STATISTIK DESKRIPTIF PENGHASILAN RESPONDEN
penghasilan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 92 92.0 92.0 92.0
2 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
LAMPIRAN 7
OUTPUT STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM)
ASUMSI SEM
ASUMSI NORMALITAS DATA
Assessment of normality
min max skew c.r. kurtosis
c.r.
X1
X2
X3
X4
X10
X9
X8
X7
X6
X5
13.000
12.000
13.000
12.000
12.000
13.000
11.000
13.000
9.000
10.000
20.000
20.000
20.000
25.000
25.000
20.000
15.000
24.000
20.000
20.000
-0.700
-0.779
-0.586
-1.445
-1.324
-0.615
0.080
-1.659
-1.026
-1.097
-2.859
-3.181
-2.394
-5.899
-5.405
-2.512
0.327
-6.774
-4.188
-4.476
-2.859
-3.181
-2.394
-5.899
-5.405
-2.512
0.327
-6.774
-4.188
-4.476
-0.198
2.171
0.225
7.435
5.990
-0.020
-0.803
8.010
5.976
6.869
Multivariate 24.025 7.754
ASUMSI OUTLIER
Observations farthest from the centroid (mahalanobis distance)
Observation
number
Mahalanobis
d-squared
P1 P2
83
18
22
40
79
21
91
87
76
19
20
71
58
53
41
10
23
39.847
28.627
24.712
23.607
22.608
22.285
21.682
20.668
19.813
18.587
16.854
16.577
16.199
16.146
16.084
15.956
15.655
0.000
0.001
0.006
0.009
0.012
0.014
0.017
0.024
0.031
0.046
0.078
0.084
0.094
0.096
0.097
0.101
0.110
0.002
0.009
0.022
0.012
0.008
0.003
0.002
0.003
0.004
0.017
0.153
0.136
0.145
0.094
0.060
0.043
0.045
86
4
35
90
30
68
57
24
27
37
42
1
98
60
13
89
28
39
26
75
50
52
15
97
81
94
46
55
54
7
36
64
61
78
77
45
80
84
5
44
48
29
59
62
51
82
95
70
15.476
15.322
15.320
15.108
15.081
14.486
14.161
14.122
14.047
13.687
13.380
13.004
12.357
12.093
11.931
11.845
11.398
11.093
10.232
10.032
9.829
9.781
9.746
9.668
9.524
9.232
8.989
8.718
8.179
8.000
7.990
7.855
7.811
7.792
7.766
7.719
7.702
7.554
7.217
7.150
7.141
7.098
7.016
6.579
6.489
6.487
6.418
6.417
0.116
0.121
0.121
0.128
0.129
0.152
0.166
0.167
0.171
0.188
0.203
0.223
0.262
0.279
0.290
0.296
0.327
0.350
0.420
0.438
0.456
0.460
0.463
0.470
0.483
0.510
0.533
0.559
0.611
0.629
0.630
0.643
0.647
0.649
0.652
0.656
0.658
0.672
0.705
0.711
0.712
0.716
0.724
0.764
0.773
0.773
0.779
0.779
0.038
0.030
0.016
0.015
0.008
0.025
0.036
0.023
0.016
0.028
0.041
0.073
0.223
0.277
0.285
0.257
0.431
0.540
0.908
0.929
0.948
0.934
0.914
0.904
0.914
0.956
0.975
0.989
0.999
1.000
0.999
0.999
0.999
0.998
0.998
0.997
0.994
0.996
0.999
0.999
0.998
0.998
0.997
1.000
1.000
1.000
0.999
0.999
14
67
100
8
17
65
31
88
74
16
47
92
43
49
66
3
63
34
38
33
6
56
96
99
72
32
9
11
85
73
12
69
93
25
2
6.186
6.071
6.046
6.021
5.975
5.740
5.712
5.701
5.677
5.457
5.401
5.387
5.307
5.078
4.890
4.860
4.833
4.807
4.543
4.474
4.168
4.120
4.035
4.033
4.023
3.855
3.829
3.819
3.751
3.150
3.119
2.284
2.077
2.014
1.610
0.799
0.809
0.811
0.814
0.817
0.837
0.839
0.840
0.842
0.859
0.863
0.864
0.870
0.886
0.898
0.900
0.902
0.904
0.920
0.923
0.939
0.942
0.946
0.946
0.946
0.954
0.955
0.955
0.958
0.978
0.978
0.994
0.996
0.996
0.999
1.000
1.000
0.999
0.999
0.999
1.000
0.999
0.998
0.997
0.999
0.998
0.996
0.996
0.998
0.999
0.998
0.996
0.993
0.997
0.996
0.999
0.998
0.997
0.992
0.981
0.982
0.962
0.919
0.870
0.975
0.935
0.996
0.991
0.945
0.865
ASUMSI MULTIKOLINIERITAS
Sample covariance Matrix
Determinant 188.313
Condition number 21.343
Eigenvalues 14.002
2.908
2.191
1.912
1.393
1.229
1.140
0.945
0.912
0.656
Sample covariance Matrix
Condition number 15.840
Eigenvalues 4.620
1.065
0.937
0.764
0.697
0.523
0.410
0.361
0.331
0.292
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA)
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) VARIABEL EKSOGEN
CSR
Chi-Square =3.407DF =2
Probability =.182CMIN/DF =1.704
GFI =.984AGFI =.918TLI =.961
RMSEA =.084
CSR
.42
X1
e1
.65
.43
X2
e2
.66
.44
X3
e3
.66
.67
X4
e4
.82
FIT MEASURE VARIABEL EKSOGEN (CSR)
Fit measure Default
model
Saturated Independen
ce
Macro
Discrepancy
Degrees of freedom
P
Number of
parametersDiscrepancy / df
RMR
GFI
Adjusted GFI
Parsimony-adjusted GFI
Normed fit index
Relative fit index
Incremental fit index
Tucker-Lewis index
Comparative fit index
Parsimony ratio
Parsimony-adjusted
NFIParsimony-adjusted CFI
Noncentrality parameter est
NCP lower bound
NCP upper bound
FMIN
F0
F0 lower bound
F0 upper bound
RMSEA
RMSEA lower bound
RMSEA upper bound
P for test of close fit
Akaike information criterion
Browne-Cudeck criterion
Bayes information criterion
Consistent AIC
Expected cross validation
index
ECVI lower bound
ECVI upper bound
MECVI
Hoelter .05 index
Hoelter .01 index
3.407
2
0.182
8
1.704
0.073
0.984
0.918
0.197
0.970
0.911
0.988
0.961
0.987
0.333
0.323
0.329
1.407
0.000
10.784
0.034
0.014
0.000
0.109
0.084
0.000
0.233
0.257
19.407
20.258
51.339
48.248
0.196
0.182
0.291
0.205
175
268
0.000
0
10
0.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
20.000
21.064
59.915
56.052
0.202
0.202
0.202
0.213
114.851
6
0.000
4
19.142
1.020
0.584
0.307
0.350
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.000
0.000
0.000
108.851
77.700
147.438
1.160
1.100
0.785
1.489
0.428
0.362
0.498
0.000
122.851
123.277
138.817
137.272
1.241
0.926
1.631
1.245
11
15
CMIN
DF
P
NPAR
CMINDF
RMR
GFI
AGFI
PGFI
NFI
RFI
IFI
TLI
CFI
PRATIO
PNFI
PCFI
NCP
NCPLO
NCPHI
FMIN
F0
F0LO
F0HI
RMSEA
RMSEALO
RMSEAHI
PCLOSE
AIC
BCC
BIC
CAIC
ECVI
ECVILO
ECVIHI
MECVI
HFIVE
HONE
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) VARIABEL ENDOGEN
CITRA
Citra
.55
X5
e5
.74
.49
X6
e6
.70
.62
X7
e7
.79
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) VARIABEL ENDOGEN
KEPERCAYAAN
Kepercayaan
.48
X8
e8
.69
.16
X9
e9
.40
.31
X10
e10
.56
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) ANTAR VARIABEL
ENDOGEN
Citra
Kepercayaan
.98
.54
X5
e5
.74
.42
x6
e6
.65
.68
x7
e7
.83
.21
X8 e8.46
.13
X9 e9.37
.62
X10 e10
.79
Chi-Square= 11.139DF = 8
Probability = .194CMIN/DF = 1.392
GFI = .967AGFI = .913TLI = .967
RMSEA = .063
FIT MEASURE VARIABEL ENDOGEN
Fit measure Default
model
Saturated Independence Macro
Discrepancy
Degrees of freedom
P
Number of parameters
Discrepancy / df
RMR
GFI
Adjusted GFI
Parsimony-adjusted GFI
Normed fit index
Relative fit index
Incremental fit index
Tucker-Lewis index
Comparative fit index
Parsimony ratio
Parsimony-adjusted
NFIParsimony-adjusted CFI
Noncentrality parameter est
NCP lower bound
NCP upper bound
FMIN
F0
F0 lower bound
F0 upper bound
RMSEA
RMSEA lower bound
RMSEA upper bound
P for test of close fit
Akaike information criterion
Browne-Cudeck criterion
Bayes information criterion
Consistent AIC
Expected cross validation
index
ECVI lower bound
ECVI upper bound
MECVI
Hoelter .05 index
Hoelter .01 index
11.139
8
0.194
13
1.392
0.097
0.967
0.913
0.368
0.942
0.891
0.983
0.967
0.982
0.533
0.502
0.524
3.139
0.000
16.132
0.113
0.032
0.000
0.163
0.063
0.000
0.143
0.349
37.139
39.117
94.299
84.006
0.375
0.343
0.506
0.395
138
179
0.000
0
21
0.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
42.000
45.196
134.336
117.709
0.424
0.424
0.424
0.457
190.925
15
0.000
6
12.728
1.101
0.527
0.338
0.377
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.000
0.000
0.000
175.925
135.036
224.265
1.929
1.777
1.364
2.265
0.344
0.302
0.389
0.000
202.925
203.838
229.307
224.556
2.050
1.637
2.538
2.059
13
16
CMIN
DF
P
NPAR
CMINDF
RMR
GFI
AGFI
PGFI
NFI
RFI
IFI
TLI
CFI
PRATIO
PNFI
PCFI
NCP
NCPLO
NCPHI
FMIN
F0
F0LO
F0HI
RMSEA
RMSEALO
RMSEAHI
PCLOSE
AIC
BCC
BIC
CAIC
ECVI
ECVILO
ECVIHI
MECVI
HFIVE
HONE
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) FULL SEM
.68
Citra
CSR
.57
X5
e5
.76
.40
X6
e6
.63
.66
X7
e7
.81
.98
Kepercayaan
.22
X8 e8.47.14
X9 e9.38
.60
X10 e10
.77
.00
.83.99
.76
X4e4
.87
.41
X3e3
.64
.40
X2e2 .63
.37
X1e1.61
Chi-Square = 39.601DF = 32
Probability = .167CMIND/DF = 1.238
GFI = .927AGFI = .875
TLI = .970RMSEA = .049
Z2
Z1
FIT MEASURE FULL MODEL (SEM)
Fit measure Default
model
Saturated Independence Macro
Discrepancy
Degrees of freedom
P
Number of parameters
Discrepancy / df
RMR
GFI
Adjusted GFI
Parsimony-adjusted GFI
Normed fit index
Relative fit index
Incremental fit index
Tucker-Lewis index
Comparative fit index
Parsimony ratio
Parsimony-adjusted
NFIParsimony-adjusted CFI
Noncentrality parameter est
NCP lower bound
NCP upper bound
FMIN
F0
F0 lower bound
F0 upper bound
RMSEA
RMSEA lower bound
RMSEA upper bound
P for test of close fit
Akaike information criterion
Browne-Cudeck criterion
Bayes information criterion
Consistent AIC
Expected cross validation
index
ECVI lower bound
ECVI upper bound
MECVI
Hoelter .05 index
Hoelter .01 index
39.601
32
0.167
23
1.238
0.126
0.927
0.875
0.539
0.900
0.859
0.979
0.970
0.978
0.711
0.640
0.696
7.601
0.000
27.765
0.400
0.077
0.000
0.280
0.049
0.000
0.094
0.481
85.601
91.351
198.480
168.520
0.865
0.788
1.068
0.923
116
134
0.000
0
55
0.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
110.000
123.750
379.927
308.284
1.111
1.111
1.111
1.250
395.794
45
0.000
10
8.795
1.104
0.397
0.263
0.325
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.000
0.000
0.000
350.794
290.923
418.134
3.998
3.543
2.939
4.224
0.281
0.256
0.306
0.000
415.794
418.294
464.872
451.846
4.200
3.595
4.880
4.225
16
18
CMIN
DF
P
NPAR
CMINDF
RMR
GFI
AGFI
PGFI
NFI
RFI
IFI
TLI
CFI
PRATIO
PNFI
PCFI
NCP
NCPLO
NCPHI
FMIN
F0
F0LO
F0HI
RMSEA
RMSEALO
RMSEAHI
PCLOSE
AIC
BCC
BIC
CAIC
ECVI
ECVILO
ECVIHI
MECVI
HFIVE
HONE
HASIL UJI HIPOTESIS
REGRESSION WEIGHT
Variabel Estimate S.E. C.R P Label
Citra CSR
KepercayaanCSR
KepercayaanCitra
X5Citra
X6Citra
X7Citra
X8Kepercayaan
X9Kepercayaan
X10Kepercayaan
X4CSR
X3CSR
X2CSR
X1CSR
0.549
0.000
0.404
1.000
0.952
1.318
1.000
1.133
3.630
1.000
0.536
0.552
0.532
0.084
0.069
0.132
0.156
0.171
0.384
0.820
0.083
0.085
0.089
6.563
0.005
3.067
6.101
7.723
2.955
4.425
6.431
6.521
5.980
0.000
0.996
0.002
0.000
0.000
0.003
0.000
0.000
0.000
0.000
par-6
par-5
par-7
par-1
par-2
par-3
par-4
par-8
par-9
par-10
Variances
Estimate
S.E. C.R P Label
CSR
Z1
Z2
e5
e6
e7
e8
e9
e10
e4
e3
e2
e1
3.005
0.419
0.004
0.980
1.797
1.166
0.797
1.696
1.958
0.973
1.222
1.383
1.434
0.599
0.149
0.033
0.176
0.287
0.241
0.122
0.248
0.493
0.279
0.199
0.220
0.229
5.013
2.806
0.121
5.566
6.257
4.837
6.539
6.848
3.973
3.486
6.145
6.285
6.259
0.000
0.005
0.903
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
par-11
par-12
par-13
par-14
par-15
par-16
par-17
par-18
par-19
par-20
par-21
par-22
par-23
BIODATA MAHASISWI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : ETI SUSILAWATI
Tempat Tanggal Lahir : Wonosobo, 21 Agustus 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Kaligowong, RT 07, RW 05, Kecamatan:
Wadaslintang, Kabupaten: Wonosobo
Jawa Tengah
Nama Orang Tua
Ayah : Triyanto
Ibu : Mahmudah
Alamat : Desa Kaligowong, RT 07, RW 05, Kecamatan:
Wadaslintang, Kabupaten: Wonosobo
Jawa Tengah
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, Mei 2012
Penulis,
ETI SUSILAWATI
NIM. 082411093
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : ETI SUSILAWATI
Tempat Tanggal Lahir : Wonosobo, 21 Agustus 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Kaligowong, RT 07, RW 05, Kecamatan:
Wadaslintang, Kabupaten: Wonosobo,
Jawa Tengah
Jenjang Pendidikan:
1. TK PGRI 1 Kaligowong (Tahun 1992 - 1993)
2. SD N 02 Kaligowong (Tahun 1993 - 1999)
3. MTs Maarif Kaligowong (Tahun 1999 - 2002)
4. SMA N 1 Wadaslintang (Tahun 2003 - 2006)
5. Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang (Tahun 2008 - 2012)
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.
Semarang, Mei 2012
Penulis,
ETI SUSILAWATI
NIM.082411093