Transcript
Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

i

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PENGGUNAAN LENSA KONTAK PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN PENGLIHATAN

Skripsi Diajukan Sebagai Tugas Akhir Strata-1 (S1) pada

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH:

KHAERUNNISA

NIM : 108104000011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1433 H /2012 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

i

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN

LENSA KONTAK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN

Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH:

KHAERUNNISA

108104000011

Pembimbing I Pembimbing II

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/2012 M

Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB

NIP: 197311062005012003

NIA DAMIATI, S.Kp, MSN

NIP: 197901142005012007

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, 09 Oktober 2012

Penguji I

Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep.

NIP. 19700122 20080102 05

Penguji II

Nia Damiati, S.Kp, MSN

NIP. 197901142005012007

Penguji III

Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB

NIP. 19731106 2005 01 2003

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, 09 Oktober 2012

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tien Gartinah, MN

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Oktober 2012

Khaerunnisa

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

v

RIWAYAT HIDUP

Nama : Khaerunnisa

Tempat, Tgl. Lahir : Tangerang, 02 Juli 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl.H.Mean I/Jl.Garuda 1 Komp.Perumahan Karang

Timur RT.003 RW 03 No.34 Ciledug Tangerang

15157

No. Telp/HP : 081298485340

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1996 – 2002 : SDI Ar-Rahman, Karang Tengah Ciledug-

Tangerang

2002 – 2005 : SMP Yadika 3 Ciledug

2005 – 2008 : SMAN 101 Jakarta Barat

2008 – sekarang : S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi :

2007-2008 : Anggota KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMAN 101

Jakarta Barat

2007-2008 : Anggota ABNONKU Jakarta Barat

2010 – 2011 : Anggota Departemen Keilmuwan Badan Eksekutif

Mahasiswa Jurusan (BEMJ) Ilmu Keperawatan UIN

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

vi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi, Oktober 2012

Khaerunnisa, NIM : 108104000011

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Lensa Kontak Pada

Pasien Dengan Gangguan Penglihatan

xvi + 93 halaman + 12 tabel + 2 bagan + 3 lampiran

ABSTRAK

Lensa kontak merupakan benda pengganti kacamata yang berfungsi untuk

mengoreksi kelainan refraksi mata. Saat ini, banyak orang yang beralih dari

menggunakan kacamata ke lensa kontak. Tahun 2004, tercatat 128 juta orang yang

menggunakan lensa kontak di seluruh dunia dan ini akan meningkat setiap

dekadenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan

penglihatan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross

sectional study dan pengambilan sampel menggunakan teknik accidental

sampling dengan besar sampel sebanyak 63 orang. Penelitian ini dilakukan pada

bulan Juli-Agustus 2012 dan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.

Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan SPSS. Uji

bivariat dengan menggunakan Chi-Square dan Correlation Spearman pada α =

0,05. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekonomi (pendapatan)

(Pvalue=0,721), pengetahuan (Pvalue=0,133), dan lingkungan sosial (Pvalue=1), tidak

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan

penglihatan. Namun, untuk motivasi (alasan mengikuti Tren) (Pvalue=0,021)

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan

penglihatan . Peneliti menyarankan untuk melanjutkan variabel lain untuk diteliti

seperti variabel terjadinya gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa

kontak.

Kata kunci : Lensa Kontak, Ekonomi (pendapatan), Pengetahuan,

Lingkungan Sosial, Motivasi.

Daftar Bacaan : 41 (1995 - 2012)

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

vii

NURSING SCIENCE STUDY

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Under graduated thesis, Oktober 2012

Khaerunnisa, NIM: 108104000011

Factors Associated With Contact Lens Use In Patients With Impaired Vision

xvi + 93 pages + 12 table + 2 chart + 3 attachments

ABSTRACT

Contact lenses are objects that replacement eyeglasses to correct refractive

eye disorders. Today, many people are switching from glasses to contact lenses

use. In 2004, there were 128 million people use contact lenses worldwide and will

increase each decade. This study aims to determine what factors are associated

with the use of contact lenses in patients with visual impairment. This is a

descriptive methods study with cross sectional study and sampling using

accidental sampling with a large sample of 63 people. The research was conducted

in July-August 2012 and the data was collected using a questionnaire. Data were

analyzed using univariate and bivariate SPSS. Bivariate test using Chi-Square and

Spearman Correlation at α = 0.05. The results of this study showed that economic

(income) (pvalue = 0.721), knowledge (pvalue = 0.133), and social environment

(pvalue = 1) was not associated with the use of contact lenses in patients with

visual impairment. Motivation variabel (tren factor) (pvalue = 0.021) associated

with the use of contact lenses in patients with visual impairment. Researchers

suggest to continue other variables be investigated as a variable occurrence of eye

health problems due to the use of contact lenses.

Keywords : Contact Lenses, Economics (income), Science, Social

Environment, Motivation.

Reading List : 41 (1995 - 2012)

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT yang Maha Segalanya dan

selalu dekat dengan hamba-Nya. Syukur senantiasa terucapkan atas segala nikmat

dan rahmat-Nya hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Shalawat dan salam

selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa

umatnya dari alam kejahiliyahan menuju alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Skripsi dengan judul ”Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan

Penggunaan Lensa Kontak Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan Mata”

disusun sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis, melainkan

banyak pihak yang telah memberikan bantuan, petunjuk, bimbingan, motivasi,

dan semangat. Untuk itu penulis merasa pantas berterima kasih kepada :

1. Prof. DR. (hc). dr. Muhammad Kamil Tadjudin, Sp.And, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. Achmad Gholib, MA, selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi

Umum, dan Dra. Farida Hamid, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

ix

3. Ibu Tien Gartinah, MN, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

(PSIK) sekaligus sebagai Penasihat Akademik, dan Ibu Irma Nurbaeti,

S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan

(PSIK) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep, Sp.KMB, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

Nia Damiati, S.Kp, MSN, selaku Dosen Pembimbing II, yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, dan banyak memberikan

masukan, nasihat, serta arahan kepada penulis selama menyusun skripsi.

Thanks for everything bu, semoga Allah membalas kebaikan dan budi

muliamu.

5. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) yang telah

membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang sangat

berguna, selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Segenap jajaran staff Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tuaku, Mama dan Papa yang aku sayangi, spirit of my life,

yang selalu mendo‟akan dan memberikan dukungan baik moril, materiil

maupun spiritual yang tak terhingga, serta nasihat kepada penulis untuk

selalu semangat menggapai cita-cita, dan selalu menjadi sumber inspirasi

dan kekuatan.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

x

8. Segenap optik-optik Kota Tangerang Selatan Kecamatan Ciputat Timur

yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis untuk melakukan

penelitian di Puskesmas Pamulang.

9. Segenap responden optik-optik Kecamatan Ciputat Timur yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini.

10. Seluruh saudaraku „Mohammad Anwar Sadat & Anna Raihana‟ yang

senantiasa mendo‟akan. Terima kasih atas segala dukungan yang selalu ada

dalam setiap fase hidup dan pendidikanku. I love you all.

11. Seseorang yang selalu ada disaat-saat tersulit dalam fase kehidupanku

„Agung‟. Terima kasih untuk semua kesabaran, kasih sayang, perhatian, dan

semangat yang tak terhingga selama penulis menyusun skripsi ini.

12. Teman-teman PSIK angkatan 2008 yang sama-sama merasakan suka dan

duka semasa kuliah, terima kasih atas semua kenangan dan kebersamaan

yang indah selama ini. Tetap Semangat Untuk Meraih Masa Depan yang

Lebih Baik.

Akhir kata, dengan segala keterbatasan yang ada dan kerendahan hati,

penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempuranaan. Penulis

berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun

pembaca lain.

Jakarta, Oktober 2012

Khaerunnisa

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xi

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ...................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 6

C. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7

1. Tujuan Umum ............................................................................................. 7

2. Tujuan Khusus ............................................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8

1. Bagi Peneliti ................................................................................................ 8

2. Bagi Tenaga Kesehatan Keperawatan ......................................................... 8

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 9

A. Perilaku ............................................................................................................. 9

1. Pengertian Perilaku ...................................................................................... 9

2. Tiga Domain Perilaku ................................................................................. 10

B. Teori Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku ......................... 15

1. Teori Lawrence Green.................................................................................. 18

2. Teori Snehandu B.Kar .................................................................................. 19

3. Teori WHO.................................................................................................. 19

4. Penelitian terkait .......................................................................................... 21

C. Lensa Kontak ..................................................................................................... 22

1. Definisi Lensa Kontak.................................................................................. 22

2. Indikasi dan Kontraindikasi Pengguna Lensa Kontak ................................. 22

3. Klasifikasi Lensa Kontak ............................................................................. 24

4. Teknik Penggunaan Lensa Kontak yang Aman ........................................... 27

5. Bentuk-bentuk Resiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak .. 29

D. Gangguan Penglihatan dan Mata....................................................................... 38

1. Gangguan Kornea ........................................................................................ 38

a. Miopia ...................................................................................................... 38

b. Hipermetropia .......................................................................................... 42

c. Abrasi Kornea ......................................................................................... 42

E. Kerangka Teori ................................................................................................. 43

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI

OPERASIONAL ....................................................................................................... 44

A Kerangka Konsep Penelitian .............................................................................. 44

B. Hipotesis ............................................................................................................ 44

C. Definisi Operasional .......................................................................................... 46

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xiii

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 50

A. Desain Penelitian ............................................................................................... 50

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ........................................................... 50

1. Populasi ....................................................................................................... 50

2. Sampel .......................................................................................................... 50

3. Besar Sampel ................................................................................................ 51

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 53

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 53

1. Instrumen Penelitian..................................................................................... 53

2. Uji Validitas dan Reabilitas ......................................................................... 55

3. Langkah-langkah Pengumpulan Data ......................................................... 57

E Pengolahan Data ................................................................................................. 58

1. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 58

2. Analisa Data ................................................................................................ 59

F. Etika Penelitian ................................................................................................. 60

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................................. 63

A. Gambaran Tempat Penelitian ............................................................................ 63

B. Analisis Univariat ............................................................................................. 65

1. Gambaran Perilaku Penggunaan Lensa Kontak .......................................... 65

2. Gambaran Pengetahuan Responden ............................................................. 66

3. Gambaran Ekonomi (Pendapatan) Responden............................................. 66

4. Gambaran Motivasi Responden ................................................................... 67

5. Gambaran Pengaruh Sosial Responden ....................................................... 68

C. Analisis Bivariat ................................................................................................ 68

1. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak ......... 69

2. Hubungan Pengaruh Sosial dengan Perilaku Penggunaan lensa Kontak ..... 70

3. Hubungan Motivasi dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak ............... 71

4. Hubungan Ekonomi (Pendapatan) dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak ......................................................................................................... 78

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xiv

BAB VI PEMBAHASAN .......................................................................................... 80

A. Analisis Univariat .............................................................................................. 80

1. Perilaku Penggunaan Lensa Kontak ............................................................ 80

2. Pengetahuan ................................................................................................. 81

3. Pengaruh Sosial ............................................................................................ 82

4. Motivasi ....................................................................................................... 83

5. Ekonomi (Pendapatan) ................................................................................. 84

B. Analisis Bivariat ................................................................................................ 84

1. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak ......... 84

2. Hubungan Pengaruh Sosial dengan Perilaku Penggunaan lensa Kontak ..... 86

3. Hubungan Motivasi dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak ............... 87

4. Hubungan Ekonomi (Pendapatan) dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak ......................................................................................................... 89

C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 90

1. Tinjauan Pustaka Penelitian ......................................................................... 90

2. Instrumen Penelitian..................................................................................... 90

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 91

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 91

B. Saran ................................................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xv

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian dari Masing-masing Jenis Lensa Kontak ............ 25

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................................... 46

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Agama, Usia dan Pekerjaan Responden .................... 64

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Penggunaan Lensa Kontak .......................... 65

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Penggunaan Lensa Kontak .................. 66

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ekonomi (Pendapatan) Penggunaan Lensa Kontak .. 66

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Penggunaan Lensa Kontak ......................... 67

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengaruh Sosial Penggunaan Lensa Kontak ............. 68

Tabel 5.7 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak ........ 69

Tabel 5.8 Hubungan Pengaruh Sosial dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak .. 71

Tabel 5.9 Hubungan Motivasi dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak .............. 72

Tabel 6.5 Hubungan Ekonomi (Pendapatan) dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak ....................................................................................................... 78

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xvi

DAFTAR BAGAN

No Bagan Halaman

Bagan 2.1 Faktor-faktor yang Berhubugan dengan Penggunaan Lensa kontak pada

Pasien dengan gangguan Pengelihatan Adaptasi dari Lawrence Green

(1980) dalam Notoatmodjo (2010), Brunner &Suddarth (2001) .................. 43

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ....................................................................................... 44

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Informed Consent

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Hasil Pengolahan Data-Data Penelitian

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

xviii

DAFTAR SINGKATAN

1. UMR : Upah Minimum Regional

2. OR : Odds Ratio

3. CI : Confidence Interval

4. WHO : World Health Organization

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mata adalah organ penglihatan yang tidak sama seperti organ tubuh

manusia pada umumnya karena secara anatomis mata memiliki struktur

yang sangat khusus dan kompleks, berperan dalam penerimaan dan

pengiriman data ke korteks serebral (Brunner & Suddarth, 2001). Mata

adalah jendela hati, jadi dari mata kita dapat melihat dan menikmati

berbagai pemandangan di sekitar kita. Namun seiring berjalannya

waktu, kemampuan mata pun dapat menurun dan akhirnya timbul

berbagai keluhan pada mata.

Mata dapat mengalami berbagai kondisi yang diantaranya dapat

bersifat primer maupun sekunder sebagai akibat dari kelainan pada

sistem organ tubuh lainnya. Kebanyakan kondisi tersebut dapat dicegah

sedangkan yang lainnya bila dapat terdeteksi lebih awal maka dapat

dikontrol dan penglihatan masih dapat dipertahankan (Brunner &

Suddarth, 2001). Kelainan mata yang umum dijumpai adalah kelainan

pembiasan/refraksi (ametropia) yang dapat ditemukan dalam bentuk-

bentuk kelainan seperti rabun dekat (hipermetropi), rabun jauh

(miopia), dan astigmatisme (Ilyas, 2004).

Kelainan pada mata dapat diatasi, seperti kelainan miopi dapat

menggunakan kaca mata. Namun, Keberadaan lensa kontak untuk

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

2

membantu penglihatan serta operasi lasik pun mulai menjadi alternatif

bagi pengguna kacamata.

Pada saat ini penggunaan lensa kontak sangat digemari

masyarakat dari berbagai kalangan, usia, latar belakang pekerjaan

maupun pendidikan. Perkembangan ini ditunjang gaya hidup kita,

sebagai konsumen, yang semakin dinamis menuntut alat bantu

penglihatan di samping kacamata. Namun, lensa kontak paling digemari

oleh kalangan wanita karena selain bisa menggantikan fungsi kaca mata

lensa kontak juga mampu mempercantik penampilan karena warna-

warnanya yang cerah membuat mata tampak lebih indah (American

Academy of Ophthalmology, 2002-2003).

Diperkirakan saat ini terdapat 125 juta orang pengguna lensa

kontak yang tersebar di seluruh dunia (Griggs, 2009). Jumlah pengguna

lensa kontak di USA 28 juta dan 17 juta di UK (Bausch & Lomb,

1994). Jumlah pengguna lensa kontak juga tersebar di Amerika Utara

(36 juta) kemudian Asia (24 juta) termasuk Jepang (14 juta), dan Eropa

(20 juta) (Artini, 2010). Saat ini di Indonesia, pengguna lensa kontak

mengalami pertumbuhan lebih dari 15 persen per tahun-nya (Artini,

2010).

Di lihat dari faktor usia dan jenis kelamin dapat disimpulkan

bahwa wanita lebih banyak menggunakan lensa kontak dibandingkan

pria. Berdasarkan Contact Lens Council (2004) 64% wanita

menggunakan lensa kontak jenis lensa lunak dan 70% wanita

menggunakan lensa kontak jenis lensa rigid/kaku. Sedangkan pria 36%

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

3

menggunakan lensa kontak jenis lensa lunak dan 30% menggunakan

lensa kontak jenis lensa rigid/kaku. Menurut dr. Noor Syamsu usia >40

tahun tidak disarankan lagi untuk menggunakan lensa kontak

dikarenakan daya tahan tubuh yang semakin menurun.

Menurut Quraisy (2009) beberapa orang yang menggunakan lensa

kontak adalah untuk alasan estetika. Mereka merasa lebih baik

menggunakan lensa kontak dibandingkan dengan kacamata. Selain itu,

lensa kontak menjadi pilihan karena mempertimbangkan sisi praktisnya.

Mereka tidak bisa bermain olahraga tertentu dengan kaca mata. Adapun

seseorang yang terpaksa untuk menggunakan lensa kontak untuk alasan

terapeutik (Amirah, 2010).

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2010)

bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor

predisposisi seperti pengetahuan, ekonomi (pendapatan), hubungan

sosial (lingkungan, sosial, budaya) dan motivasi, faktor pemungkin

seperti sarana atau fasilitas kesehatan dan faktor penguat seperti sikap

dan perilaku petugas kesehatan. Faktor-faktor tersebut harus

diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh dapat mempengaruhi

perilaku kesehatan dalam hal ini penggunaan lensa kontak.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Winda (2010) di

fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara, bahwa tingkat

pengetahuan yang dimiliki pengguna lensa kontak sangat penting

sebagai prevensi untuk tidak terjadinya komplikasi akibat penggunaan

lensa kontak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Winda (2010)

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

4

bahwasanya pengetahuan responden tentang dasar penggunaan lensa

kontak pada tingkat pemahaman sedang.

Para pengguna lensa kontak memiliki alasan meraka masing-

masing untuk menggunakan lensa kontak seperti untuk koreksi mata

atau memperindah penampilan (American Academy of Ophthalmology,

2002-2003). Jika dilihat dari faktor sosial, pengguna lensa kontak yang

sedang tren sekarang ini secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang

untuk ikut menggunkan lensa kontak walaupun hanya berfungsi sebagai

kosmetik saja.

Situasi ekonomi (pendapatan) akan mempengaruhi seseorang untuk

menggunakan lensa kontak. Selain itu, Faktor pekerjaan juga

mempengaruhi seseorang untuk menggunakan lensa kontak. Hal ini

didasarkan atas kebutuhan mereka akan lensa kontak seperti

olahragawan yang tidak bisa menggunakan kaca mata (Kharuna, 2007).

Motivasi juga merupakan salah satu faktor seseorang

menggunakan lensa kontak. Menurut Terry G (1986) motivasi adalah

keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan, tindakan,

tingkah laku atau perilaku (Notoatmodjo, 2010).

Lensa kontak yang digunakan dengan tepat sesuai dengan prosedur

yang berlaku dapat membawa dampak positif bagi penggunanya, salah

satunya adalah lensa kontak memungkinkan penggunanya memperoleh

beberapa keuntungan diantaranya lapang penglihatan yang jauh lebih

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

5

baik, terhindar dari kaca mata yang cenderung mengganggu aktivitas

dan lensa tidak berpengaruh pada perubahan suhu (Ilyas, 2004).

Dibandingkan dengan kacamata, lensa kontak memiliki kelebihan

lain, seperti warna dan corak yang lebih bervariasi serta penggunaannya

yang tidak terpengaruh oleh perubahan suhu sehingga dapat digunakan

dimanapun dan kapanpun. Musim panas yang kering ataupun musim

hujan yang berembun tidak mempengaruhi penampilan dan

kenyamanan seseorang saat menggunakan lensa kontak. Jika

dibandingkan dengan kacamata maka akan berkabut bila terjadi

perubahan suhu (Ilyas, 2004).

Menurut Ibrahim (2007) kehadiran lensa kontak memang banyak

membantu mereka yang kurang nyaman dengan kaca mata tapi belum

banyak yang tahu ternyata hal tersebut dapat memicu rusaknya kornea

mata seperti keratitis. Penggunaan lensa kontak adalah salah satu

penyebab keratitis yang tertinggi di seluruh dunia terutama pada negara

maju. Keratitis bisa disebabkan bakteri, parasit, jamur, trauma dan lain-

lain. Penggunaan lensa kontak dapat mengakibatkan keratitis

Acanthamoeba, angka kejadiannya sebanyak 95% kasus yang telah

dilaporkan. Sebelum munculnya populasi yang menggunakan lensa,

keratitis Acanthamoeba sangat jarang. Pada tahun 2000, diperkirakan

jumlah pengguna lensa kontak adalah sebanyak 80 milyar (Amirah,

2010).

Menurut Verhelst (2006) dalam Ibrahim (2007) studi selama 7

tahun di Belgia berlangsung dari tahun 1997 sehingga 2003

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

6

menunjukkan peningkatan jumah pasien yang dirawat di rumah sakit

akibat ulser kornea terkait dengan penggunaan lensa kontak (Amirah,

2010). Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya, terlihat setiap minggunya

memang selalu ada pasien yang masuk dikarenakan keluhan atas

penggunaan lensa kontak, di perkirakan setiap pasien yang masuk

dikarenakan hal tersebut sebanyak 20-30 orang bahkan bisa lebih setiap

minggunya (Fadilawati, 2011).

Dari uraian beberapa faktor tersebut menggugah ketertarikan

peneliti untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan

penggunaan lensa kontak yang marak sekarang ini di kalangan

masyarakat. Sebagai mahasiswa fakultas kedokteran dan ilmu

kesehatan, sudah sewajarnya mampu memberikan pendidikan kesehatan

bagi masyarakat yang belum mengerti makna dari penggunaan lensa

kontak seperti indikasi, kontraindikasi, cara perawatan dan hal-hal yang

harus diperhatikan saat menggunakan lensa kontak sehingga lensa

kontak digunakan dengan alasan yang tepat sehingga mampu mencegah

terjadinya resiko gangguan kesehatan mata seperti keratitis.

B. Rumusan Masalah

Kita ketahui bersama penggunaan lensa kontak sedang marak di

jaman modern sekarang ini. Berdasarkan pengamatan peneliti penggunaan

lensa kontak digunakan karena berbagai tujuan diantaranya untuk

kebutuhan urgent seperti koreksi mata dan ada pula hanya untuk aksesoris

saja. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat faktor-faktor yang

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

7

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien dengan

gangguan penglihatan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, rumusan

masalahnya adalah “faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan

lensa kontak pada pasien dengan gangguan penglihatan.”

C. Pertanyaan Penelitian

Melihat rumusan permasalahan diatas, maka yang menjadi pertanyaan

penelitian adalah:

1. Apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan lensa

kontak?

2. Apakah ada hubungan antara pengaruh sosial (lingkungan teman dan

lingkungan keluarga) dengan penggunaan lensa kontak?

3. Apakah ada hubungan antara ekonomi (pendapatan) dengan

penggunaan lensa kontak?

4. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan penggunaan lensa

kontak?

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan

lensa kontak pada pasien dengan gangguan penglihatan.

2. Tujuan Khusus

Mengidentifikasi faktor-fakor yang berhubungan dengan

penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan penglihatan:

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

8

a. Hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan lensa kontak

b. Hubungan antara pengaruh sosial (lingkungan teman dan lingkungan

keluarga) dengan penggunaan lensa kontak

c. Hubungan antara ekonomi (pedapatan) dengan penggunaan lensa

kontak

d. Hubungan antara motivasi dengan penggunaan lensa kontak

E. Manfaat penelitian

1) Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman dalam proses belajar- mengajar

khususnya dalam bidang metodologi penelitian dan memambah

wawasan ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan

penglihatan, salah satu faktornya yaitu tingkat pengetahuan, dimana

sangat penting untuk perawatan lensa kontak agar terhindar dari resiko

gangguan kesehatan mata.

2) Bagi Tenaga Kesehatan Keperawatan

Untuk memperkaya kajian-kajian dalam ilmu kesehatan khusunya

bidang oftalmologi, khusunya bagi profesi keperawatan agar dapat

mengembangkan teori-teori yang telah ada. Selain itu, bisa digunakan

untuk memberikan dasar pertimbangan kepada tenaga kesehatan dalam

pemberian pelayanan.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Margono (1988, dalam Aselmahumka,2009) mengemukakan

bahwa perilaku terdiri dari tiga domain yang meliputi: domain perilaku

pengetahuan (knowing behavior), domain perilaku sikap (feeling

behavior), dan domain perilaku keterampilan (doing behavior).

Sedangkan (Green 1984, dalam Notoatmodjo, 2003) menganalisis

perilaku manusia dari tingkat kesehatan.

Robbins (1993, dalam Denovoidea, 2009) mengemukakan bahwa

perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, yaitu perilaku pada

umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan

tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar

oleh indivdu yang bersangkutan. Freud adalah orang pertama yang

memahami pentingnya motivasi dibawah sadar (subconscious

motivation). Freud beranggapan bahwa manusia tidak selalu menyadari

tentang segala sesuatu yang diinginkan mereka hingga sebagian besar

perilaku mereka dipenuhi oleh kebutuhan-kebutuhan dibawah sadar.

Maka oleh karenanya, sering kali hanya sebagian kecil dari motivasi

jelas terlihat atau disadari oleh orang yang bersangkutan.

Selanjutnya menurut Notoatmodjo (2003) perilaku itu sendiri

ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

10

a. Faktor-faktor predisposisi, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

b. Faktor-faktor pendukung, yang terwujud dalam lingkungan fisik,

tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana

kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi,

jamban dan sebagainya.

c. Faktor-faktor pendorong yang terwujud dalam sikap dan perilaku

petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan

kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

2. Tiga Domain Perilaku

a. Pengetahuan

1) Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi melalui

panca indera seseorang (penginderaan) terhadap suatu obyek

tertentu, yaitu melalui indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Oleh karena itu pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2003).

2) Tingkat Pengetahuan

Ada 6 tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain

kognitif, yakni:

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

11

a) Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat sesuatu yang telah dipelajari

sebelumnya. Seperti mengingat kembali (recall) terhadap

sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang telah

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b) Memahami (comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c) Menerapkan (application)

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada kondisi yang sebenarnya.

d) Analysis (analisis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam

suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

lainnya.

e) Sintesa (synthesis)

Menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah

kemampuan untuk menyususn formulasi-formulasi yang ada.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

12

f) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek atau

materi.

3) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri

maupun orang lain.

b) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang.

c) Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan

tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa

mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu

sifatnya positif maupun negatif.

d) Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio,

televise, majalah, koran, dan buku.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

13

e) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap

pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan

cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau

membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

f) Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang

terhadap sesuatu.

4) Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

disesuaikan dengan tingkatan domain diatas.

b. Sikap

1) Pengertian Sikap

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap

dirinya sendiri, orang lain, obyek, atau issue (Petty & Cocopio,

1986, dalam Azwar 2000, dalam Creasoft 2008).

2) Komponen Sikap

Menurut Azwar (2000) sikap terdiri atas 3 komponen yang

saling menunjang yaitu:

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

14

a) Komponen kognitif

b) Komponen afektif

c) Komponen konatif

3) Tingkatan Sikap

a) Menerima

b) Merespon (responding)

c) Menghargai (valuing)

d) Bertanggung jawab (responsible)

c. Praktek/Tindakan

Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan

(overt behavior), hal ini diperlukan faktor pendukung atau suatu

kondisi yang memungkinkan terwujudnya suatu tindakan,

diantaranya adalah faktor dukungan dari pihak lain. Beberapa

tingkatan dalam praktek antara lain:

1. Persepsi (perception), merupakan praktek pada tingkat pertama.

Pada tingkat ini individu mampu mengenal dan memilih berbagai

objek terkait dengan tindakan yang akan diambil.

2. Respon terpimpin (guide response), indikator pada tingkat ini

adalah individu mampu melakukan sesuatu dengan urutan yang

benar.

3. Mekanisme (mechanism), pada tingkat ini individu sudah

menjadikan suatu tindakan yang benar menjadi suatu kebiasaan.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

15

4. Adopsi (adoption), individu sudah mampu memodifikasi suatu

tindakan tanpa mengurangi nilai kebenaran dari tindakan tersebut.

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung dengan

cara wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh

individu sebelumnya, dan secara langsung dengan mengobservasi

tindakan atau kegiatan individu tersebut (Notoatmodjo, 2003)

B. Teori Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Dalam proses pembentukan dan perubahannya, perilaku

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor yang berasal dari

dalam dan faktor dari luar individu itu sendiri (faktor internal dan faktor

eksternal) (Notoatmodjo, 1997).

Faktor intern mencakup:pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi,

motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari

luar, sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik

maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, kebudayaan, dan

lain sebagainya. Perubahan-perubahan perilaku yang terjadi dalam diri

seseorang dapat diketahui melalui:

a. Persepsi, yaitu pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera, setiap

orang mempunyai persepsi yang berbeda walupun mengamati objek

yang sama.

b. Motivasi, yaitu suatu dorongan untuk bertindak suatu tujuan juga dapat

terwujud dalam bentuk perilaku.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

16

c. Emosi, aspek psikologi yang mempengaruhi emosi berhubungan erat

dengan keadaan jasmani, pada hakikatnya merupakan faktor bawaan

(keturunan).

Perilaku terjadi diawali dengan adanya pengalaman-pengalaman

seseorang serta faktor-faktor diluar orang tersebut (lingkungan) baik fisik

maupun nonfisik. Kemudian pengalaman dan lingkungan tersebut

diketahui, dipersepsikan, diyakini, dan sebagainya sehingga menimbulkan

motivasi, niat untuk bertindak, dan akhirnya terjadilah perwujudan niat

tersebut yang berupa perilaku.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan (knowledge) adalah

hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga.

Menurut Arikunto (2006), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori,

yaitu:

a. Baik : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari

seluruh petanyaan

b. Cukup : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari

seluruh pertanyaan

c. Kurang : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 40% - 55% dari

seluruh pertanyaan

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

17

Pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon

terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang dengan pendidikan tinggi

akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang

dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mugkin akan mereka

peroleh dari menggunakan lensa kontak.

Pada status ekonomi dalam keluarga mempengaruhi daya beli

keluarga dalam memenuhi kebutuhan baik kebutuhan primer, sekunder

ataupun tersier. Semakin tinggi pendapatan keluarga akan lebih mudah

tercukupi kebutuhan sekunnder atau tersiernya dibanding dengan status

ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pada

keluarga.

Pada hubungan sosial (lingkungan, sosial, budaya), manusia adalah

makhluk sosial dimana kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan

yang lain. Keluarga dan lingkungan teman sekitar yang berinteraksi secara

langsung akan lebih besar terpapar informasi. Sehingga lingkungan sekitar

mempengaruhi untuk menggunakan lensa kontak.

Selanjutnya, motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri

seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi menurut penyebabnya

dibagi menjadi motivasi instrinsik (tanpa adanya rangsangan dari luar) dan

motivasi ekstrinsik (adanya rangsangan dari luar).

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

18

1. Teori Lawrence Green (1980)

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2010)

bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor

predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat.

a. Faktor predisposisi (predisposing factors)

Faktor predisposisi yaitu faktor-faktor yang mempermudah

atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang meliputi

pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan

sebagainya.

b. Faktor pemungkin (enabling factors)

Faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang memungkinkan

atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud

dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas

untuk terjadinya perilaku kesehatan. Faktor pemungkin terwujud

dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-

fasilitas atau sarana-saran kesehatan. Fasilitas fisik seperti

puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

c. Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor penguat adalah faktor-faktor yang mendorong atau

memperkuat terjadinya perilaku. Faktor penguat ini terwujud dalam

sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang

merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat

(Notoatmodjo, 2010). Karenanya, petugas kesehatan harus memiliki

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

19

sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Selain

itu perilaku tokoh masyarakat juga dapat menjadi panutan orang lain

untuk berperilaku sehat.

2. Teori Snehandu B.Kar (1980)

Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan bertitilk tolak bahwa

perilaku merupakan fungsi dari (Notoatmodjo, 2010):

a. Adanya niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan

objek atau stimulus diluar dirinya (behavior intention).

b. Adanya dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social

support).

c. Adanya atau tidak adanya informasi-informasi terkait dengan

tindakan yang akan diambil oleh seseorang (accesebility of

information).

d. Otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil

tindakan atau keputusan (personal autonomy).

e. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak (action situation).

3. Teori WHO (1984)

WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang

berperilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok :

a. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling), yaitu dalam bentuk

pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang

terhadap objek (objek kesehatan).

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

20

1) Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman

orang lain.

2) Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau

nenek. Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan

dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.

3) Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap

objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang

lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau

menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap

tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu terwujud didalam suatu

tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh

tindakan mengacu kepada pengalaman orang lain, sikap diikuti

atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau

sedikitnya pengalaman seseorang.

b. Tokoh penting sebagai panutan. Apabila seseorang itu penting

untuknya, maka apa yang ia katakana atau perbuat cenderung untuk

dicontoh.

c. Sumber-sumber daya (resource), mencakup fasilitas, uang, waktu,

tenaga dan sebagainya.

d. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan sumber-

sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola

hidup (way of life) yang pada umumnya disebut kebudayaan.

Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama dan selalu

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

21

berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai dengan peradaban umat

manusia (Notoatmodjo, 2010).

4. Penelitian Terkait

Peneliti menemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan

topik yang akan diteliti.

a. Penelitian yang dilakukan oleh Finera Winda tahun 2010 berjudul

“Tingkat Pengetahuan Pengguna Lensa Kontak Terhadap Dampak

Negatif Penggunaannya Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

USU Angkatan 2007-2009”. Hasil penelitian menunjukkan

mayoritas tingkat pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran

USU pengguna lensa kontak terhadap dampak negatif

penggunaannya berada pada kategori sedang.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Fatin Amirah Kamaruddin tahun

2010 berjudul “Gambaran Penggunaan Lensa Kontak Pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU dan Kemungkinan

Terjadinya Keratitis”. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar

yaitu sebanyak 90% mempunyai kemungkinan resiko rendah untuk

terkena keratitis dengan mengamalkan pemakaian lensa kontak

yang baik dari segi jenis, cara penggunaan dan cara perawatan

lensa kontak. Sebanyak 20% mahasiswa mempunyai kemungkinan

resiko keratitis sedang kerana mengamalkan cara pemakaian lensa

kontak yang kurang baik.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

22

C. Lensa Kontak

1. Definisi Lensa Kontak

Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput

bening yang dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan

untuk memperbaiki penglihatannya. Pada mata tidak dipergunakan kaca

mata akan tetapi lensa yang diatur kelengkungannya sehingga dapat

menempel pada selaput bening (Ilyas, 2004).

2. Indikasi dan Kontraindikasi Pengguna Lensa Kontak

Seseorang yang menggunakan lensa kontak sebaiknya seseorang

yang sukar menggunakan kaca mata dan seseorang yang mendapat

kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda sehingga

mengeluh pusing (Ilyas, 2004).

Menurut Kharuna (2007),indikasi-indikasi pengguna lensa kontak

adalah sebagai berikut:

a. Indikasi optik, termasuk untuk anisometropia, aphakia unilateral,

myopia yang berminus tinggi, keratokonus dan astigmatisma

irreguler. Lensa kontak dapat digunakan oleh setiap orang yang

memiliki kelainan refraksi mata dengan tujuan kosmetik.

b. Indikasi terapeutik, yang meliputi:

1) Penyakit pada kornea, contohnya ulkus kornea non-healing,

keratopathi bullousa, keratitis filamentari, dan sindrom erosi

kornea yang rekuren.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

23

2) Penyakit pada iris mata, contohnya aniridia, koloboma, albino

untuk menghindari kesilauan cahaya.

3) Pada pasien glukoma, lensa kontak digunakan sebagai alat

pengantar obat.

4) Pada pasien ambliopia, lensa kontak opak digunakan untuk

oklusi.

5) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan

perforasi mikrokornea.

c. Indikasi preventif, digunakan untuk prevensi simblefaron dan

restorasi forniks pada penderita luka bakar akibat zat kimia, keratitis,

dan trichiasis.

d. Indikasi diagnostik, termasuk selama menggunakan gonioskopi,

elektroretinografi, pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler,

fundus fotografi, dan pemeriksaan goldmann’s 3 bayangan.

e. Indikasi operasi, lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi

untuk glukoma kongenital, vitrektomi, fotokoagulasi endokular.

f. Indikasi kosmetik, termasuk skar pada kornea mata yang

menyilaukan mata (lensa kontak warna), ptosis, lensa sklera

kosmetik pada phthisis bulbi.

g. Indikasi occupational, termasuk olahragawan, pilot, dan aktor

(Kharuna, 2007).

Seseorang yang tidak dianjurkan menggunakan lensa kontak yaitu

lansia dimana gerakan sudah kaku, pada mata yang meradang, masih

belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan tergesa-gesa,

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

24

seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata, seseorang

yang tidak mengerti artinya steril, seseorang yang memiliki reumatik

pada tangan karena akan sulit saat menggunakan lensa kontak dan

seseorang dengan bakat alergi (Ilyas, 2004).

Menurut Kharuna (2007) Pengguanaan lensa kontak

dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental dan

tidak ada gairah hidup, blepharitis kronik dan styes rekuren,

konjungtivitis kronis, dry-eye syndrome, distrofi dan degenarasi kornea

mata, penyakit yang rekuren seperti episkleritis, skleritis, dan

iridocyclitis.

3. Klasifikasi Lensa Kontak

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak

lembut, lensa kontak keras dan lensa kontak gas permeable. Lensa

kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih lembut. Lensa ini

terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA), EDMA, PVP, bersifat

sangat lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada

penggunaannya karena mudah mengikuti bentuk permukaan kornea.

Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera mata

akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya

yang lentur, mengandung banyak air, baik untuk astigmat irregular,

edema kornea atau keratitis bulosa, erosi rekuren, trauma kimia, dan

perforasi kecil kornea. Lensa kontak lembut dapat mengakibatkan

penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras, ongkos yang

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

25

lebih besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut

dapat tertimbun lemak (Ilyas, 2004).

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat

(PMMA) dengan bentuk yang disesuaikan kelengkungannya dengan

permukaan selaput bening mata. Ukuran atau penampang lensa ini lebih

kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan zat asam

masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya. Lensa ini memenuhi

seluruh syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas

terutama oksigen yang buruk. Lensa kontak gas permeable terbuat dari

akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap gas terbaik (Ilyas,

2004).

Tabel 2.1 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa

kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak

keras

Tajam penglihatan

yang lebih baik dari

pada lensa kontak

lembut

Astigmat ringan akan

dapat hilang akibat

permukaan selaput

bening yang

melengkung ditutup

oleh lensa kontak keras

Tidak dapat dipakai

lebih dari 12 jam karena

zat asam tidak dapat

melaluinya

Pada pemulaan

penggunaan akan

sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

26

Lensa kontak keras

bersifat netral dan tidak

menimbulkan reaksi

alergi terhadap jaringan

mata

sampai beberapa

minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan

selaput bening

Lensa kontak

lembut

Penggunaannya akan

dapat menyesuaikan

diri akibat tidak begitu

terasa pada permulaan

penggunaannya

Lensa kontak lembut

ada yang dapat

dipergunakan lebiih

dari 12 jam akibat lensa

kontak lembut dapat

dilalui zat asam

Astigmat atau silinder

tidak dapat diimbangi

lensa kontak lembut,

karena ia mengikuti

permukaan selaput

bening yang lonjong

Lensa kontak lembut

akan memberikan

penglihatan tidak

setajam penglihatan

dengan lensa kontak

keras karena ia banyak

mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut

mudah terinfeksi dan

kotor sehingga perlu

sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

27

lembut dapat

merupakan bahan yang

merangsang mata

sehingga menimbulkan

reaksi alergi

Infeksi selaput bening

bagi pengguna lensa

kontak dapat berakibat

kebutaan

Lensa kontak lembut

pakai lama (extended)

memperbesar resiko

untuk timbulnya infeksi

pseudomonas.

Pseudomonas

merupakan kuman yang

berbahaya dan dapat

berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

lensa kontak.

Sumber: (Ilyas, 2004)

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para penggunanya

yaitu wajah terlihat wajah asli, kaca mata berat terhindar, lapang

penglihatan akan lebih baik, dapat dipakai saat berolahraga kecuali renang,

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

28

dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu, dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut (Ilyas, 2004).

4. Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa

saja yang harus dilakukan dan di hindari agar penggunaannya menjadi

bersih dan aman dari American Optometric Association antara lain:

a. Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai

dan layak.

b. Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak.

c. Bersihkan lensa kontak secara rutin. Usap lensa kontak dengan jari

dan bilas dengan cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak

dalam wadah yang sudah diisi cairan pembersih.

d. Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung

dari sengatan sinar matahari langsung. Ganti wadah penyimpan

setiap tiga bulan sekali.

e. Untuk menyimpan lensa kontak, gunakan cairan yang masih baru.

Jangan menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih

terlihat bening. Cairan pembersih dan penyimpan lensa kontak harus

diganti setiap hari meskipun lensa kontaknya sendiri tidak dipakai

setiap hari.

f. Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter.

g. Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas.

h. Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

29

Ketika menggunakan atau membersihkan lensa kontak:

1) Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau

membasahi mereka dengan air liur, yang penuh dengan bakteri

dan potensi sumber infeksi.

2) Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri.

Penyalahgunaan solusi telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang

berpotensi menyilaukan pengguna soft lens.

3) Jangan gunakan lensa kontak yang tidak diresepkan oleh seorang

dokter mata. Menggunakan lensa kontak bukan merupakan

pilihan bagi semua orang, berkonsultasi dengan dokter mata

untuk melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat

untuk koreksi penglihatan.

5. Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa

Kontak

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu internal risk dan

external risk (Flanagan & Norman, 1993 dalam Universitas Kristen

Petra, 2006). Internal risk merupakan resiko yang berasal dari dalam

misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang terkait penggunaan dan

perawatan lensa kontak. Sedangkan external risk berasal dari faktor luar

misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social

budaya dari pengguna lensa kontak.

a. Kelopak mata

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

30

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC) adalah komplikasi yang

tersering timbul akibat penggunaan soft lens. Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi penggunaan

lensa, penurunan lama penggunaan lensa kontak, perubahan

larutan pembersih yang kuat. Untuk lensa RGP, ia mudah

berpindah dari kornea ke forniks atas. Jika tidak dapat dideteksi,

maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata,

dan akan menimbulkan gejala yang relatif asimptomatik.

Akibatnya, jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi, dan menimbulkan abses yang steril. Lensa

yang dianggap sebagai benda asing akan terbentuk jaringan

granulasi disekitar lensa, dan membungkusnya seperti bentuk

kista.

2) Ptosis, ini timbul akibat adanya massa pada lensa, skar, jaringan

fibrosa di kelopak mata. Lensa kontak yang menempel pada

kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada

kelopak mata. Ptosis juga dapat timbul akibat dari giant

papillary conjunctivitis yang berat.

b. Konjungtiva

1) Alergi kontak merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis

kontak akibat dari zat-zat kimia host yang didapati dari larutan

lensa kontak. Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

31

diikuti dengan adanya injeksi, rasa terbakar, merah, berair,

secret mukoid, dan chemosis. Sebagai tambahan kelopak mata

bisa edema dan eritema.

2) GPC, rata-rata 1-3% pengguna lensa kontak akan mendapatkan

simptom GPC yang kompleks, terdiri dari injeksi konjungtiva,

sekret mukoid, gatal, debris pada tear film, lapisan lensa,

pandangan kabur, dan pergerakan lensa yang berlebihan.

3) Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-

ISLK) merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer.

Manifestasi klinisnya adalah penebalan konjungtiva, eritema,

dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris superior.

Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang

diinvasi oleh neutrofil. Akibatnya akan terasa seperti ada benda

asing, fotofobia, berair, rasa terbakar, gatal, dan penurunan

akuitas visual.

c. Epitelium kornea

1) Kerusakan epitel yang mekanik. Lensa kontak merupakan banda

asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel kornea

setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan

abrasi kornea. Jika tidak dikenali dan diobati akan

mengakibatkan stres pada epitel yang kronis. Kerusakan epitel

akan memudahkan bakteri menempel pada kornea dan

mengakibatkan infeksi stroma, serta menstimulus sub-epitel

fibrosa tanpa adanya infeksi.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

32

2) Chemical epithelial defect. Berbagai larutan kimia lensa kontak

akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan adanya

erosi. Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan

nyeri, merah, fotopobia, dan berair, segera setelah

dibersihkannya lensa. Gejala ini akan hilang dalam 1-2 hari. Jika

hidroksi peroksida diteteskan ke mata, maka akan timbul

gelembung-gelembung gas pada intra-epitel dan sub-epitel.

Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya penglihatan

secara signifikan yang bersifat temporer, dan hidroksi peroksida

juga menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan

desinfeksi kimia dapat merusak epitel yang tidak terlihat dan

bersifat intermiten.

3) Hypoxia. Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena

lapisan lensa kontak mengurangi jumlah oksigen yang masuk.

Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer, sedangkan hipoksia berat

akan terjadi kematian sel-sel epitel dan deskuamasi. Pengguna

tidak merasa nyaman, penurunan penglihatan temporer, dan

fotopobia. Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah

adanya neovaskularisasi superfisial terutama sepanjang limbus

superior. Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa

kontak menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan

aktivitas mitosis. Pembentukan sel-sel epitel menurun,

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

33

ukurannya membesar, dan memudahkan menempelnya

Pseudomonas aeruginosa pada permukaan sel epitel.

4) Reaksi imun superfisial. Variasi larutan lensa kontak dapat

menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun. Ditandai

dengan adanya keratophati, injeksi konjungtiva, berair, gatal,

dan chemosis.

d. Stroma kornea

1) Infiltrat steril. Penggunaan lensa kontak akan menginduksi

terjadinya keratitis steril, dengan onset adanya infiltrat pada

stroma anterior atau leukosit polimorfonuklear di sub-epitel dan

sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba. Berdiameter

0,1-2 mm, tunggal atau berkelompok, dengan bentuk bulat, oval,

dan menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan

epitel. Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan, inflamasi pada

anterior chamber yang minim, kerusakan epitel, kemudian

terbentuk ulkus.

2) Infeksi kornea (keratitis). Disebabkan oleh bakteri, jamur,

protozoa (acanthamoeba keratitis). Infeksi bakteri biasanya

timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata. Penggunaan lensa

kontak mengganggu pertukaran air mata, sehingga air mata

terkumpul di kornea mata. Selain itu, ketebalan epitel menurun,

pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi, sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel. Gejala awal

tidak begitu kelihatan, tetapi gejala yang mungkin ada seperti

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

34

berair dan sedikit sulit mengedipkan mata. Bakteri yang sering

menimbulkan infeksi kornea mata adalah P. aeruginosa,

Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Infeksi

ini biasanya berasal dari larutan lensa kontak yang

terkontaminasi. Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam

waktu 24 jam dengan simptom nyeri, fotopobia, berair, sekret

purulen, dan penurunan penglihatan. Awalnya infiltrat stroma

berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan

injeksi konjungtiva. Setelah itu, berkembang menjadi edema

epitel kemudian menjadi nekrosis. Dilaporkan di United State

dan Netherland, bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko

yang paling sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak

dalam 2 dekade terakhir ini.

3) Acanthamoeba keratitis merupakan infeksi yang sulit untuk

diterapi. Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa kontak,

dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh

acanthamoeba. Manifestasi klinis awal yang timbul adalah

adanya sensasi benda asing, penglihatan kabur yang ringan, dan

merah. Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif, injeksi

konjungtiva, epitelnya kasar, dan pada pemeriksaan dengan

senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf kornea mata. Infeksi

ini bersifat progresif, berat, dan bentuk infiltratnya seperti cincin

di sentral.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

35

4) Mata merah akut (tight lens syndrome). Lensa kontak dapat

menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma

difus dan reaksi pada anterior chamber. Manifestasi klinisnya

adalah rasa nyeri, fotopobia, injeksi, dan berair baik akut

maupun kronik.

5) Kikisan kornea mata (corneal warpage). Selama menggunakan

lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea. Corneal

warpage menyebabkan astigmatisma irreguler, dan ini dapat

dikoreksi dengan menggunakan kacamata.

6) Contact lens-induced keratoconus. Hubungan antara

keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi. Persentasi

yang tinggi (20-30%) penderita keratokonus didiagnosis akibat

dari penggunaan lensa kontak, tetapi bagaimanapun tidak ada

penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut.

e. Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel

kornea mata. Pengguna memiliki variasi ukuran sel endotel

(polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa

kontak (Ventocilla, 2010).

Infeksi dan iritasi pada mata dapat disebabkan oleh beberapa

faktor resiko. Chang,Daly, dan Elliot (2006) menyebutkan bahwa

faktor resiko tersebut yakni:

1) Kelompok usia ekstrim

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

36

2) Kerusakan intengritas jaringan

3) Potensial mengidap penyakit tertentu

4) Immunosupresi

5) Terdapat aspek pengobatan atau prosedur tertentu (tindakan

invasif, operasi, dll)

6) Penggunaan antibiotik

Berdasarkan hasil penjabaran faktor resiko gangguan mata

diatas, jika dikaitkan dengan penggunaan dan perawatan lensa

kontak, maka dapat diringkas sebagai berikut:

1) Pengetahuan

Pengetahuan yang domain kognitif yang mempengaruhi

perilaku seseorang. Pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat

menghasilkan persepsi dan motivasi terhadap perilaku. Oleh

karena itu, seseorang dengan pengetahuan tertentu secara tidak

langsung akan melakukan tindakan yang sesuai dengan apa yang

diketahuinya. Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak

akan membentuk perilaku seseorang dalam menggunakan dan

merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada

kesehatan mata.

2) Motivasi

Motivasi adalah konsep yang dipakai untuk menguraikan

keadaan yang menstimulasi perilaku tertentu dan respon instrinsik

yang ditampilkan sebagai perilaku (Swansburg, 2000). Motivasi

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

37

menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri

seseorang yang mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa

kontak. Motivasi dapat mendukung seseorang untuk melakukan

perawatan lensa kontak sesuai prosedur. Motivasi juga

mempengaruhi seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata.

3) Usia ekstrim

Masa usia ekstrim meliputi terlalu muda dan usia terlalu

tua. Pada masa ini, seseorang memiliki kerentanan tubuh yang

memudahkan agen penyakit dan radikal bebas menyerang system

tubuh. Lansia, bayi, dan toddler merupakan kelompok masa usia

ekstrim. Ketidakmaturan dan penuaan sel menyebabkan

penurunan fungsi tubuh terhadap tahanan penyakit atau radikal

bebas. Oleh karena itu, pada masa usia ini seseorang akan dengan

mudah terserang penyakit dibandingkan dengan usia menengah.

Lansia memiliki resiko lebih tinggi terhadap serangan penyakit

sesuai dengan imunitas yang dikemukan oleh Stanley & Beare

(2007), ketika orag bertambah tua, pertahanan mereka terhadap

organisme asing mengalami penurunan sehingga mereka lebih

rentan untuk menderita berbagai penyakit. Begitupun bayi dan

toddler memiliki kerentanan terhadap penyakit karena

immaturitas sistem tubuh terutama sistem immun menurut

Whaley & Wong (1995) dalam Potter & Perry (2005) kelompok

usia bayi adalah lahir-12 bulan atau 18 bulan, toddler 1-3 tahun.

Sedangkan kelompok usia lansia menurut Departemen Kesehatan

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

38

RI (2003) terbagi menjadi tiga, yaitu pra usia lanjut (45-59 tahun),

usia lanjut (60-69 tahun), usia lanjut resiko tinggi (lebih dari 70

tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan

masalah kesehatan)

4) Status kesehatan

Kondisi kesehatan sangat mempengaruhi fungsi sistem

tubuh. Penyakit yang tengah dialami seseorang baik kronik

ataupun akut secara bertahap meyebabkan penurunan dan

kelemahan pada organ yang terkena penyakit, organ-organ sekitar

yang terkena penyakit, bahkan kekebalan tubuh namun demikian

terdapat faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Menurut definisi penyakit lingkungan yang dikemukakan oleh

Pringgoutomo, Himawan, & Tjarta (2002) bahwa penyakit

lingkungan merupakan penyakit yang terjadiakibat interaksi

manusia dengan lingkunganya berikut merupakan kondisi yang

mempengaruhi status kesehatan seseorang:

a) Potensial mengidap penyakit

b) Immunosupresi

c) Kerusakan integritas jaringan mata

D. Gangguan Penglihatan dan Mata

Mata dapat terkena berbagai kondisi, beberapa diantaranya bersifat

primer sedang yang lain sekunder akibat kelainan pada system organ tubuh

lain. Kebanyakan kondisi tersebut dapat dicegah, lainnya apabila

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

39

terdeteksi awal dapat dikontrol, dan penglihatan dapat dipertahankan

(Brunner & Suddarth, 2001). Berikut ini adalah kelainan oftalmik serta

penatalaksanaannya yang sering dijumpai.

1. Gangguan Kornea

a. Mipoia

Definisi

Miopia adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan

difokuskan di depan retina, ketika mata tidak dalam kondisi

berakomodasi. Ini juga dapat dijelaskan pada kondisi refraktif

dimana cahaya yang sejajar dari suatu objek yang masuk pada mata

akan jatuh di depan retina, tanpa akomodasi. Miopia berasal dari

bahasa Yunani “muopia” yang memiliki arti menutup mata. Miopia

merupakan manifestasi kabur bila melihat jauh, istilah populernya

adalah “nearsightedness” (American Optometric Association, 2006).

Miopia adalah keadaan pada mata dimana cahaya atau benda yang

jauh letaknya jatuh atau difokuskan didepan retina. Supaya objek

atau benda jauh tersebut dapat terlihat jelas atau jatuh tepat di retina

diperlukan kaca mata minus (Rini, 2004).

Miopia atau sering disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis

kerusakan mata yang disebabkan pertumbuhan bola mata yang

terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang terlalu cekung

(Sidarta, 2007).

Miopia adalah suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan

pembiasan sinar yang berlebihan sehingga sinar sejajar yang datang

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

40

dibiaskan di depan retina (bintik kuning). Pada miopia, titik fokus

sistem optik media penglihatan terletak di depan makula lutea. Hal

ini dapat disebabkan sistem optik (pembiasan) terlalu kuat, miopia

refraktif atau bola mata terlalu panjang (Sidarta, 2003).

Miopia adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana sinar-sinar

sejajar yang datang dari jarak tidak terhingga oleh mata dalam

keadaan tidak berakomodasi dibiaskan pada satu titik di depan retina

(Sativa, 2003).

Klasifikasi

Secara klinis dan berdasarkan kelainan patologi yang terjadi pada

mata, myopia dapat dibagi kepada dua yaitu :

1. Miopia Simpleks : Terjadinya kelainan fundus ringan. Kelainan

fundus yang ringan ini berupa kresen miopia yang ringan dan

berkembang sangat lambat.

Biasanya tidak terjadi kelainan organik dan dengan koreksi yang

sesuai bisa mencapai tajam penglihatan yang normal. Berat kelainan

refraksi yang terjadi biasanya kurang dari -6D. Keadaan ini disebut

juga dengan miopia fisiologi.

2. Miopia Patologis : Disebut juga sebagai miopia degeneratif, miopia

maligna atau miopia progresif. Keadaan ini dapat ditemukan pada

semua umur dan terjadi sejak lahir. Tanda-tanda miopia maligna

adalah adanya progresifitas kelainan fundus yang khas pada

pemeriksaan oftalmoskopik. Pada anak-anak diagnosis ini sudah

dapat dibuat jika terdapat peningkatan tingkat keparahan miopia

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

41

dengan waktu yang relatif pendek. Kelainan refrasi yang terdapat

pada miopia patologik biasanya melebihi -6 D (Sidarta, 2007).

Menurut American Optometric Association (2006), miopia secara

klinis dapat terbagi lima yaitu:

1. Miopia Simpleks : Miopia yang disebabkan oleh dimensi bola

mata yang terlalu panjang atau indeks bias kornea maupun lensa

kristalina yang terlalu tinggi.

2. Miopia Nokturnal : Miopia yang hanya terjadi pada saat kondisi

di sekeliling kurang cahaya. Sebenarnya, fokus titik jauh mata

seseorang bervariasi terhadap tahap pencahayaan yang ada. Miopia

ini dipercaya penyebabnya adalah pupil yang membuka terlalu lebar

untuk memasukkan lebih banyak cahaya, sehingga menimbulkan

aberasi dan menambah kondisi miopia.

3. Pseudomiopia : Diakibatkan oleh rangsangan yang berlebihan

terhadap mekanisme akomodasi sehingga terjadi kekejangan pada

otot – otot siliar yang memegang lensa kristalina. Di Indonesia,

disebut dengan miopia palsu, karena memang sifat miopia ini hanya

sementara sampai kekejangan akomodasinya dapat direlaksasikan.

Untuk kasus ini, tidak boleh buru – buru memberikan lensa koreksi.

4. Miopia Degeneretif : Disebut juga sebagai miopia degeneratif,

miopia maligna atau miopia progresif. Biasanya merupakan miopia

derajat tinggi dan tajam penglihatannya juga di bawah normal

meskipun telah mendapat koreksi.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

42

Miopia jenis ini bertambah buruk dari waktu ke waktu. 5. Miopia

Induksi : Miopia yang diakibatkan oleh pemakaian obat – obatan,

naik turunnya kadar gula darah, terjadinya sklerosis pada nukleus

lensa dan sebagainya.

a. Klasifikasi miopia berdasarkan ukuran dioptri lensa yang

dibutuhkan untukmengkoreksikannya (Sidarta, 2007):

1. Ringan : lensa koreksinya 0,25 s/d 3,00 Dioptri

2. Sedang : lensa koreksinya 3,25 s/d 6,00 Dioptri.

3. Berat :lensa koreksinya > 6,00 Dioptri.

b. Klasifikasi miopia berdasarkan umur adalah (Sidarta, 2007):

1. Kongenital : sejak lahir dan menetap pada masa anak-anak.

2. Miopia onset anak-anak : di bawah umur 20 tahun.

3. Miopia onset awal dewasa : di antara umur 20 sampai 40

tahun.

4. Miopia onset dewasa : di atas umur 40 tahun (> 40 tahun).

c. Hipermetropia

d. Abrasi kornea

Abrasi kornea adalah defek pada lapisan epitel. Dapat

disebabkan oleh trauma, benda asing, lensa kontak yang dipakai

dalam jangka waktu lama, defek lapisan air mata, kesulitan menutup

kelopak mata atau malposisi kelopak mata atau bulu mata.

Penatalaksanaan. Abrasi kornea kambuhan, yang

diakibatkan oleh kebiasaan menggosok mata, dapat ditangani dengan

larutan pelumas buatan pada saat tidur atau lensa kontak jenis

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

43

pembalut (lensa kontak yang dapat dibeli bebas, dipakai untuk

melindungi kornea dari iritasi yang disebabkan oleh gerakan kelopak

mata).

E. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan lensa

kontak pada pasien dengan gangguan penglihatan adaptasi dari Lawrence

Green (1980) dalam Notoatmodjo (1997 dan 2010), Brunner & Suddarth

(2001)

Beberapa

gangguan mata :

- Miopia

- Hipermetropi

- Abrasi kornea

Perilaku

penggunaan

lensa kontak

Perilaku

penggunaan

kaca mata

Perilaku dipengaruhi oleh

beberapa faktor:

1) Faktor intern

- Pengetahuan

- Kecerdasan

- Persepsi

- Emosi

- Motivasi

2) Faktor ekstern

Lingkungan sekitar baik

fisik maupun non fisik

seperti:

- Iklim

- Manusia

- Sosial ekonomi

- Kebudayaan

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

44

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka, kerangka teori serta tujuan dari penelitian

maka kerangka konsep yang akan dilakukan peneliti di Optik-optik Kecamatan

Ciputat Timur sebagai berikut :

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Lensa Kontak Pada

Pasien dengan Gangguan Penglihatan

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah di susun,

maka hipotesis yang diangkat yaitu:

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan lensa kontak

2. Ada hubungan antara pengaruh sosial (lingkungan teman dan lingkungan

keluarga) dengan penggunaan lensa kontak

Perilaku penggunaan

lensa kontak :

- Menggunakan lensa

kontak

- Tidak menggunakan

lensa kontak

- Pengetahuan - Pengaruh social (lingkungan

teman dan keluarga) - Ekonomi (pendapatan) - Motivasi

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

45

3. Ada hubungan anatara ekonomi (pendapatan) dengan penggunaan lensa

kontak

4. Ada hubungan antara motivasi dengan penggunaan lensa kontak

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

46

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

Pengetahuan Pengetahuan pengguna

lensa kontak terhadap

perawatan lensa kontak.

Meliputi:

- Definisi lensa kontak

- Indikasi dan

kontraindikasi penggunaan

lensa kontak

- Hal yang harus dihindari

ketika menggunakan

lensa kontak

- Hal yang harus dilakukan

untuk perawatan lensa

kontak

- Cara membersihkan lensa

kontak

- Efek yang dapat

ditimbulkan pada

pengguna lensa kontak

Responden

diberi

pertanyaan

tentang cara

perawatan

lensa kontak:

pengetahuan

mengenai

definisi lensa

kontak,

indikasi dan

kontraindikasi

penggunaan

lensa kontak,

hal yang harus

dihindari

ketika

menggunakan

lensa kontak,

hal yang harus

dilakukan

untuk

perawatan

lensa kontak,

cara

Kuesioner Ordinal a) Pengetahuan

baik (skor

jawaban

responden 76-

100%)

b) Pengetahuan

cukup (skor

jawaban

responden 56-

75%)

c) Pengetahuan

kurang (skor

jawaban

responden ≤

55%)

(Arikunto,

2006)

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

47

membersihkan

lensa kontak

dengan pilihan

jawaban benar

atau salah.

(Skala

Gutman)

Sosial Yang dimaksud sosial di

sini adalah lingkungan

teman dan keluarga di

sekitar responden yang

paling mempengaruhi

perilaku responden.

Responden

diberi

pertanyaan

mengenai

lingkungan yang

paling

mempengaruhi

responden untuk

menggunakan

lensa kontak

apakah dari

teman atau

keluarga

Kuesioner Nominal

1. Teman

2. Lingkungan

keluarga

Ekonomi

(pendapatan)

Pendapatan responden

secara rutin dalam satu

bulan baik diperoleh dari

pekerjaan, pensiunan, atau

pemberian keluarga

Responden

dianjurkan

mengisi kolom

mengenai

rentang

pendapatan

Kuesioner Ordinal

- Ekonomi

menengah ke

atas:>=1.290rb/ka

pita/bulan

- Ekonomi

menengah ke

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

48

sebulan sekali. bawah <1.290

rb/kapita/bulan

(BPS, 2011)

Motivasi Motivasi yang di maksud

adalah keinginan yang

terdapat pada diri

seseorang individu yang

mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-

perbuatan, tindakan,

tingkah laku atau perilaku.

Responden

diberi

pertanyaan

mengenai

faktor-faktor

yang selama ini

menjadi

motivasinya

untuk

menggunakan

lensa kontak.

Diantaranya

faktor instrinsik

yaitu yang

berasal dari

dalam

individu,

merupakan

dorongan bagi

individu untuk

menggunakan

lensa kontak

misal untuk

koreksi mata.

Kuesioner Ordinal

- Sangat Setuju

- Setuju

- Tidak Setuju

- Sangat Tidak

Setuju

(Skala Likert)

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

49

Sedangkan

faktor ekstrinsik

yaitu motivasi

yang berfungsi

karena adanya

rangsangan dari

luar seperti

lingkungan

masyarakat

sekitar;

kelompok teman

(Notoatmodjo,

2010).

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

80

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan

menggunakan desain Cross- sectional (Potong Lintang) karena pada

penelitan ini variable independen dan dependen akan diamati pada waktu

(priode) yang sama, jadi tidak ada follow-up pada studi ini (Setiadi, 2007).

Dengan metode ini diharapkan dapat diketahuinya faktor-faktor yang

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien dengan

gangguan penglihatan.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar subjek yang

memiliki karakteristik yang tertentu. Subjek dapat berupa manusia,

hewan, data labolatorium, dll. Sedangkam karekteristik subjek

ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian, (Sastroasmoro,

2008). Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh orang yang

mengalami gangguan penglihatan yang datang ke Optik-optik

Kecamatan Ciputat Timur.

2. Sample

Sample merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi (Hidayat,

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

51

2007). Sample terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2008). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang

mengalami gangguan penglihatan yang datang ke Optik-optik

Kecamatan Ciputat Timur dengan menggunakan uji hipotesis beda dua

proporsi, dan dengan metode sampling yang digunakan adalah metode

accidental sampling.

Adapun kriteria sampel dibagi menjadi dua yaitu inklusi dan

ekslusi. Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan ekslusi

adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari penelitian karena berbagai sebab misalnya subjek

menolak berpartisipasi (Nursalam, 2008).

a. Kriteria Inklusi

1) Kesadaran baik

2) Seseorang yang mengalami gangguan penglihatan seperti rabun

jauh maupun rabun dekat yang datang ke Optik-optik

Kecamatan Ciputat Timur

3) Bersedia untuk dijadikan responden atau sampel penelitian

3. Besar Sampling

Jumlah sample yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 63 orang

dengan perhitungan sample sebagai berikut:

Rumus Uji Beda Dua Proporsi :

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

52

Keterangan :

n : Jumlah sample yang dibutuhkan

: 1,96 (Derajat Kepercayaan 95%, derajat kemaknaan 5%)

: 1,28 (kekuatan Uji 90%)

: 0,63 (Proporsi distribusi tingkat pengetahuan pada

kategori sedang yang menggunakan lensa kontak terhadap dampak

negatif penggunaannya tahun 2010 Oleh Finera Winda pada

mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara)

p1-30%=0,33

= 0,63+0,33/2=0,48

n= 56,62= 57 Responden.

Untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai cadangan

peneliti menambahkan 10% dari jumlah sampel minimal. Cadangan 10% x

57 = 5.7 = 6 responden. Jadi total responden pada penelitian kali ini adalah

57+6 = 63 Responden.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

53

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur,

waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2012. Alasan

peneliti memilih lokasi tersebut karena belum pernah ada penelitian terkait

kesehatan mata khususnya faktor-faktor yang berhubungan dengan

penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan penglihatan.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner yang disusun secara terstruktur berdasarkan teori dan

berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden. Instrumen ini

terdiri atas 5 bagian, yaitu:

Bagian pertama (A) berisi data demografi seperti usia, jenis kelamin

dan pekerjaan, serta variabel ekonomi (pendapatan) dengan memberi

tanda check list (√) pada pilihan yang tersedia.

Bagian kedua (B) berisi variabel penggunaan lensa kontak dengan

memberi tanda check list (√) pada pilihan yang tersedia.

Bagian ketiga (C) berisi variable pengetahuan terdiri dari 13

pernyataan positif dan 12 pernyataan negatif menggunakan skala

Guttman dengan memberi tanda check list (√) pada pilihan yang

tersedia.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

54

Pernyataan Positif

Alternatif Jawaban

Skor Pernyataan Negatif

Alternatif Jawaban

Benar 1 Salah

Salah 0 Benar

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban

dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan

hasilnya berupa presentase dengan rumus yang digunakan sebagai

berikut:

Keterangan:

N : Nilai pengetahuan

Sp :Skor yang didapat

Smm : Skor tertinggi maksimum

Selanjutnya presentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat

kualitatif dengan acuan sebagai berikut:

a. Pengetahuan baik (skor jawaban responden 76-100%)

b. Pengetahuan cukup (skor jawaban responden 56-75%)

c. Pengetahuan kurang (skor jawaban responden ≤ 55%)

Bagian ketiga (D) berisi variable sosial seperti kelompok acuan dan

keluarga dengan memberi tanda check list (√) pada pilihan yang

tersedia.

Bagian kelima (E) berisi variable motivasi menggunakan skala Likert

dengan memberi tanda check list (√) pada pilihan yang tersedia.

N = Sp

Smm 100%

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

55

Pernyataan Positif

Alternatif Jawaban

Skor Pernyataan Negatif

Alternatif Jawaban

Sangat Setuju 4 Sangat Tidak Setuju

Setuju 3 Tidak Setuju

Tidak Setuju 2 Setuju

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Setuju

Keterangan:

- 0-25% :Sangat tidak setuju

- 26-50% :Tidak setuju

- 51-75% :Setuju

- 76-100% :Sangat setuju

2. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji validitas

Sebelum kuesioner dibagikan kepada sampel, peneliti terlebih

dahulu melakukan uji coba kuesioner yang dilaksanakan dengan

responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek

penelitian yaitu di optik-optik Kecamatan karang Tengah dengan

jumlah responden 30 orang. Validitas adalah suatu indeks yang

menujukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur

(Notoatmodjo, 2005). Uji validitas yang digunakan penelitian ini

adalah teknik korelasi “ Pearson Product Moment”.

= Koefisien korelasi

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

56

n = Jumlah responden

= Jumlah skor item

= Jumlah skor total

Uji validitas ini dilakukan di optik-optik Kecamatan Karang

Tengah dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Hasil r

tabel menunjukkan nilai 0,707. Beberapa pertanyaan yang kurang

dari r tabel, baik kuesioner tentang pengetahuan, sosial, maupun

motivasi tidak dihapuskan karena masih dianggap penting dan hanya

diperbaiki redaksinya atau dimodifikasi pernyataannya.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2005). Teknik pengujian pada penelitian ini

menggunakkan teknik Alpha Cronbach (α), dalam uji reliabilitas r

hasil adalah alpha. Ketentuannya apabila r alpha > r tabel maka

pertanyaan tersebut reliabel, sebaliknya bila r, alpha < r tabel maka

pertanyaan tersebut tidak reliabel.

Uji kuesioner dilakukan untuk menguji kuesioner yang akan

digunakan dalam penelitian, faktor-faktor yang berhubungan dengan

penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan penglihatan

di optik-optik Kecamatan Ciputat Timur. Pernyataan pada uji

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

57

kuesioner ini diajukan kepada responden yang memeiliki gangguan

penglihatan seperti rabun jauh di optik-optik Kecamatan Karang

Tengah dengan jumlah responden sebanyak 30 responden.

3. Langkah- Langkah Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di optik-optik Kecamatan Ciputat

Timur dengan proses sebagai berikut :

1. Memperoleh persetujuan pembimbing untuk melakukan tindak

lanjut dalam penelitian.

2. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin

penelitian dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Melakukan pengambilan sampel dengan teknik accidental

sampling.

4. Peneliti mengadakan pendekatan dan penjelasan kepada calon

responden tentang penelitian dan bagi responden yang bersedia

dipersilahkan menandatangani persetujuan penelitian.

5. Pada responden (pasien dengan gangguan penglihatan)

a. Menyapa responden

b. Menanyakan tujuan responden datang ke optik tersebut

c. Setelah itu, membuat kontrak dengan responden untuk

kesediaannya mengisi kuesioner

d. Peneliti akan bertanya pada pasien apakah kuesioner akan diisi

sendiri atau dibacakan oleh peneliti.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

58

6. Memberikan waktu kepada responden untuk menjawab pertanyaan

dan memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika

ada yang belum jelas.

7. Setelah pertanyaan dalam kuesioner dijawab, maka peneliti

memeriksa kembali kelengkapan data.

8. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas

partisipasinya.

E. Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah

dengan tujuan data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang

diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama

dalam pengujian hipotesis. Dalam pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh, diantaranya :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2007).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer (Hidayat, 2007).

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

59

3. Entri data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga

dengan membuat tabel kontingensi (Hidayat, 2007).

4. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang

sudah dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

mungkin terjadi pada saat memasukkan data ke komputer.

5. Processing data

Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, data sudah

dikoding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data untuk

dianalaisis. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara

memindahkan data dari kuesioner ke paket program computer

pengolahan data statistik.

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran

mengenai distribusi frekuensi dari variabel independen yaitu faktor

pengetahuan, hubungan sosial (lingkungan keluarga dan teman),

ekonomi (pendapatan), dan motivasi serta variabel dependen yaitu

perilaku penggunaan lensa kontak. Dalam penelitian ini skor

individu pada setiap nomor pertanyaan akan diolah di paket aplikasi

statistik.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

60

b. Analisa Bivariat

Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen yaitu dengan

menggunakan uji Chi-Square (X2) dan Spearman, yaitu untuk

mengetahui hubungan antar variabel kategorik dengan kategorik.

Analisis ini bertujuan untuk menguji perbedaan antara dua proporsi

atau lebih sehingga bisa diketahui apakah ada atau tidak hubungan

yang bermakna jika dilihat secara statistik. dengan derajat

kepercayaan 95% dengan α 5%. Tujuan uji statistik ini adalah untuk

mengetahui atau menguji apakah faktor-faktor seperti pengetahuan,

hubungan sosial (lingkungan keluarga dan teman), ekonomi

(pendapatan) dan motivasi dapat berhubungan dengan perilaku

penggunaan lensa kontak. Untuk melihat kemaknaan sistem dengan

membandingkan nilai p ≤ α (0,05) maka ada hubungan yang

bermakna antara dua variabel dependen dan independen (Ho

ditolak). Begitu juga tidak ada hubungan bermakna (Ho gagal

ditolak) jika p ≥ α (0,05).

F. Etika Penelitian

Masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah

yang sangat penting dalam penelitian mengingat peneliti keperawatan akan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika peneliti harus

diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

61

penelitian (Hidayat, 2007). Dalam penelitian melakukan penelitian

menekankan maasalah etika penelitian yang meliputi :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Beberapa informasi yang

harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi

pasien tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan,

komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi,

manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

(Hidayat, 2007).

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan. (Hidayat, 2007). Akan tetapi, pada

penelitian ini unsur anonimity diabaikan karena design yang digunakan

adalah kohort. Sampel di observasi dalam waktu tertentu sehingga

sangat penting untuk mencantumkan nama.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

62

3. Kerahasiaan ( confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

63

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

Kecamatan Ciputat Timur termasuk dalam wilayah kota Tangerang

Selatan, Provinsi banten. Kecamatan ini merupakan hasil dari pemekaran kota

Tangerang Selatan yang terdiri dari 7 kecamatan (Serpong, Serpong Utara,

Ciputat Timur, Ciputat, Pamulang, Pondok Aren, dan Setu), 49 kelurahan dan

5 desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. Berdasarkan hasil

Sensus Penduduk tahun 2010 oleh BPS kota Tangerang Selatan jumlah

penduduk kota Tangerang Selatan adalah 1.290.322 jiwa, kepadatan

penduduk di wilayah ini mencapai 8.856 responden/Km2 pada tahun 2010.

Penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 652.281 jiwa sedangkan

perempuan 638.041 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah sebesar 102,23, yang

menunjukkan bahwa jumlah laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan

jumlah perempuan.

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu kecamatan kota Tangerang

Selatan yaitu kecamatan Ciputat Timur yang memiliki jumlah peduduk 150

ribu jiwa. Di kecamatan Ciputat Timur terdapat 10 optik yang tersebar di

setiap kelurahan, antara lain kelurahan Rengas, Rempoa (Optik Mulya dan

Optik Mekar jaya), Cirendeu (Optik Cahaya Rizky dan Optik Maju Jaya),

Pondok Ranji (Optik Restu dan Optik Pasti), Cempaka Putih (Optik

Mahakam, Optik Mahaka Jaya dan Optik Mikeda) dan Pisangan (Optik Maju

jaya). Untuk mencapai optik tersebut terbilang relatif mudah karena letaknya

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

64

di tepi jalan raya sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan umum

maupun dengan berjalan kaki. Optik tersebut masing-masing menyediakan

fasilitas pelayaan berupa pemeriksaan tajam penglihatan, pemesanan kaca

mata ataupun lensa kontak dan berbagai jenis aksesoris untuk kebutuhan mata

lainnya, sehingga masyarakat di wilayah kecamatan Ciputat Timur pun masih

mempergunakan optik-optik sebagai pelayanan kesehatan mata tingkat

pertama.

B. Gambaran Sampel Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah seseorang yang mengalami

gangguan penglihatan seperti rabun jauh maupun rabun dekat yang datang ke

Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur sebanyak 63 orang. Latar belakang

responden mayoritas berjenis kelamin perempuan (71,4%), berusia produktif

(74,6%) dan mayoritas adalah pelajar (55,6%).

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Agama, Usia, dan Pekerjaan Responden

Karakteristik Responden Jumlah (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

18

45

28,6

71,4

Usia

Produktif

Non produktif

47

16

74,6

25,4

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

65

Pekerjaan

Bekerja

Tidak bekerja

Pelajar

17

11

35

27,0

17,5

55,6

C. Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan distribusi berdasarkan variabel dependen

dan variabel independen, yang bertujuan untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan masing-masing variabel. Analisis univariat dalam penelitian

ini meliputi perilaku penggunaan lensa kontak sebagai variabel dependen dan

variabel independen terdiri dari pengetahuan, pengaruh sosial, ekonomi

(pendapatan) dan motivasi.

1. Gambaran Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Analisis univariat distribusi frekuensi perilaku penggunaan lensa

kontak di optik-optik Kecamatan Ciputat Timur, disajikan dalam bentuk

tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak

Jumlah (n) Persentase (%)

Ya

Tidak

54

9

85,7

14,3

Total 63 100

Berdasarkan tabel 5.2 yang disajikan, hasil penelitian yang didapat

menunjukkan bahwa dari 63 responden, diketahui sebanyak 54 responden

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

66

(85,7%) memilih menggunakan lensa kontak, sedangkan 9 responden

(14,3%) memilih tidak menggunakan lensa kontak.

2. Gambaran Pengetahuan Responden

Analisis univariat distribusi frekuensi pengetahuan responden di

Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur, diperoleh hasil yang disajikan

dalam bentuk tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Optik-

optik Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Pengetahuan Jumlah (n) Persentase (%)

Baik

Cukup

Kurang

16

44

3

25,4

69,8

4,8

Total 63 100

Berdasarkan tabel 5.3 yang disajikan, hasil penelitian yang didapat

menunjukkan bahwa sebagian besar responden di Optik-optik Kecamatan

Ciputat Timur mempunyai pengetahuan terhadap penggunaan lensa

kontak berada pada kategori cukup (69,8%), sedangkan 25,4% responden

mepunyai pengetahuan berada pada kategori baik dan 4,8% responden

berada pada kategori kurang.

3. Gambaran Ekonomi (pendapatan) Responden

Analisis univariat distribusi frekuensi ekonomi (pendapatan)

responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur, diperoleh hasil yang

disajikan dalam bentuk tabel 5.4 berikut ini :

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ekonomi (Pendapatan) Responden di

Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Ekonomi (Pendapatan/bulan) Jumlah (n) Persentase (%)

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

67

Diatas UMR ( 1.290 rb/bln)

Dibawah UMR (<1.290 rb/bln)

29

34

46,0

54,0

Total 63 100

Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa persentase responden ya

ngberpenghasilan menegah ke atas, yaitu sebesar 29 responden (46%).

Sedangkan yang memiliki penghasilan menengah ke bawah sebesar 34

responden (54%).

4. Gambaran Motivasi Responden

Analisis univariat distribusi frekuensi motivasi responden di Optik-

optik Kecamatan Ciputat Timur, diperoleh hasil yang disajikan dalam

bentuk tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Responden di Optik-optik

Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Motivasi Jumlah (n) Persentase (%)

Motivasi Instrinsik

Motivasi Ekstrinsik

38

25

60,3

39,7

Total 63 100

Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa persentase responden yang

memiliki motivasi instrinsik untuk menggunakan lensa kontak, yaitu

sebesar 38 responden (60,3%). Sedangkan yang memiliki motivasi

ekstrinsik sebesar 25 responden (39,7%).

5. Gambaran Pengaruh Sosial Responden

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

68

Analisis univariat distribusi frekuensi pengaruh sosial responden di

Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur, diperoleh hasil yang disajikan

dalam bentuk tabel 5.6 berikut ini :

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengaruh Sosial Responden di Optik-

optik Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Hubungan Sosial Jumlah (n) Persentase (%)

Teman

Keluarga

Lain lain

33

18

12

52,4

28,6

19,0

Total 63 100

Tabel 5.6 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden

dipengaruhi oleh lingkungan teman yaitu sebesar 33 responden (52,4%),

yang dipengaruhi oleh keluarga sebesar 18 responden (28,6%), dan yang

dipengaruhi oleh lingkungan selain teman dan keluarga yaitu sebesar 12

responden (19,0%).

D. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji statistik

yang digunakan adalah Chi-Square dan Correlation Spearman. Pada analisis

jika didapatkan Pvalue < 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan ada hubungan

yang bermakna secara statistik, sedangkan bila Pvalue > 0,05 maka variabel

tersebut dinyatakan tidak ada hubungan (Hastono, 2001). Variabel

independen terdiri dari faktor ekonomi (pendapatan), pengetahuan, pengaruh

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

69

sosial dan motivasi. Sedangkan variabel dependen yaitu perilaku penggunaan

lensa kontak.

Dalam penelitian ini, analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square

untuk tabel 2x2 yaitu variabel ekonomi (pendapatan) dengan perilaku

penggunaan lensa kontak dan pengaruh sosial dengan perilaku penggunaan

lensa kontak. Jika dinyatakan ada hubungan maka penentuan arah dan

besarnya hubungan variabel bebas dalam memperkirakan terjadinya variabel

terikat diperhitungkan dengan Odds Ratio (OR), sedangkan untuk mengetahui

tingkat kemaknaan (signifikan) dilakukan perhitungan Pvalue pada α = 5%.

Selanjutnya, uji Correlation Spearman digunakan untuk tabel 3x2 yaitu

variabel pengetahuan dengan perilaku penggunaan lensa kontak, motivasi

dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Peneliti akan menghubungkan

antara variabel bebas dan variabel terikat tanpa memperhitungkan adanya

pengaruh dari variabel lain.

1. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan

dengan perilaku penggunaan lensa kontak pada responden di Optik-optik

Kecamatan Ciputat Timur dengan menggunakan uji Correlation

Spearman disajikan pada tabel 5.7 berikut ini :

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

70

Tabel 5.7 Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Dari tabel 5.7 diperoleh hasil analisa hubungan antara

pengetahuan dengan perilaku penggunaan lensa kontak.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan

Correlation Spearman diperoleh Pvalue = 0,133. Karena Pvalue lebih

besar dari nilai alpha (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan

dengan perilaku penggunaan lensa kontak.

2. Hubungan Pengaruh Sosial dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara pengaruh

sosial (teman, keluarga, dan lain-lain) dengan perilaku penggunaan lensa

kontak pada responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur dengan

menggunakan uji Chi-Square disajikan pada tabel 5.8 berikut ini :

Pengetahuan

Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak

Total

P-Value

Ya Tidak

N % N % N %

Baik 12 75,0 4 25,0 16 100

0,133 Cukup 39 88,6 5 11,4 44 100

Kurang 3 100 0 0 3 100

Total 54 85,7 9 14,3 63 100

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

71

Tabel 5.8 Hubungan Pengaruh Sosial Dengan Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak Di Optik-Optik Kecamatan Ciputat Timur

(n=63)

Berdasarkan tabel 5.8, menunjukkan bahwa responden yang

menggunakan lensa kontak mayoritas dipengaruhi oleh teman

(94,1%) lebih banyak dibandingkan responden yang dipengaruhi

oleh keluarga (90%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan Pvalue = 1

dengan α = 0,05. Dengan demikian Pvalue lebih besar dari nilai alpha

sehingga Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang bermakna antara pengaruh sosial (teman dan

keluarga) dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan

perhitungan risk estimate diperoleh OR = 1,700 (95% CI: 0,164-

1,7649).

3. Hubungan Motivasi dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara motivasi

dengan perilaku penggunaan berikut ini :

Pengaruh

Sosial

Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak

Total

P-

Value

OR

(CI

95%) Ya Tidak

N % N % N %

Keluarga 17 94,1 1 5,9 18 100,0

1

1,700

(0,164-

1,7649)

Teman 30 90 3 10 33 100,0

Total 47 91,49 4 8,51 51 100,0

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

72

Tabel 5.9 Hubungan Rabun Jauh Dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Dari tabel 5.9 diperoleh hasil analisa hubungan antara

motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation

Spearman diperoleh Pvalue = 0,540. Karena Pvalue lebih besar dari

nilai alpha (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara variabel motivasi instrinsik (rabun

jauh) dengan perilaku penggunaan lensa kontak.

Alasan Rabun Jauh

Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Total

P-

Value Ya Tidak

N % N % N %

Sangat Setuju 7 100 0 0 7 100

0,540

Setuju 40 83,3 8 16,7 48 100

Tidak Setuju 7 87,5 1 12,5 8 100

Total 54 85,7 9 14,3 63 100

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

73

Tabel 6.0 Hubungan Kebutuhan Kosmetik Dengan Perilaku

Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan

Ciputat Timur (n=63)

Dari tabel 6.0 diperoleh hasil analisa hubungan antara

motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation

Spearman diperoleh Pvalue = 0,723. Karena Pvalue lebih besar dari

nilai alpha (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik

(kebutuhan kosmetik) dengan perilaku penggunaan lensa kontak.

Alasan Kebutuhan

Kosmetik

Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Total

P-

Value Ya Tidak

N % N % N %

Sangat Setuju 2 100 0 0 2 100

0,723

Setuju 17 85,0 3 15,0 20 100

Tidak Setuju 32 86,5 5 13,5 37 100

Sangat Tidak Setuju 3 75,0 1 25,0 4 100

Total 54 85,7 9 14,3 63 100

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

74

Tabel 6.1 Hubungan Tren Dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Dari tabel 6.1 diperoleh hasil analisa hubungan antara

motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation

Spearman diperoleh Pvalue = 0,021. Karena Pvalue lebih kecil dari

nilai alpha (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik

(Tren) dengan perilaku penggunaan lensa kontak.

Alasan Mengikuti Tren

Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Total

P-

Value Ya Tidak

N % N % N %

Sangat Setuju 4 100 0 0 4 100

0,021

Setuju 20 100 0 0 20 100

Tidak Setuju 26 76,5 8 23,5 34 100

Sangat Tidak Setuju 4 80 1 20,0 5 100

Total 54 85,7 9 14,3 63 100

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

75

Tabel 6.2 Hubungan Pengaruh Teman Dengan Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur

(n=63)

Dari tabel 6.2 diperoleh hasil analisa hubungan antara

motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation

Spearman diperoleh Pvalue = 0,021. Karena Pvalue lebih besar dari

nilai alpha (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik

(teman) dengan perilaku penggunaan lensa kontak.

Alasan Pengaruh Teman

Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Total

P-

Value Ya Tidak

N % N % N %

Sangat Setuju 1 100 0 0 4 100

0,384

Setuju 19 95,0 1 5,0 20 100

Tidak Setuju 28 77,8 8 22,2 34 100

Sangat Tidak Setuju 6 100 0 0 5 100

Total 54 85,7 9 14,3 63 100

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

76

Tabel 6.3 Hubungan Kemudahan Penggunaan Dengan Perilaku

Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan

Ciputat Timur (n=63)

Dari tabel 6.3 diperoleh hasil analisa hubungan antara

motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation

Spearman diperoleh Pvalue = 0,105. Karena Pvalue lebih besar dari

nilai alpha (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara variabel motivasi instrinsik

(kemudahan dalam penggunaan) dengan perilaku penggunaan

lensa kontak.

Alasan Kemudahan

Penggunaan

Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Total

P-

Value Ya Tidak

N % N % N %

Sangat Setuju 4 100 0 0 4 100

0,105

Setuju 39 88,6 5 11,4 44 100

Tidak Setuju 10 71,4 4 28,6 14 100

Sangat Tidak Setuju 1 100 0 0 1 100

Total 54 85,7 9 14,3 63 100

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

77

Tabel 6.4 Hubungan Kemudahan Memperoleh Lensa Kontak Dengan

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik

Kecamatan Ciputat Timur (n=63)

Dari tabel 6.4 diperoleh hasil analisa hubungan antara

motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation

Spearman diperoleh Pvalue = 0,082. Karena Pvalue lebih kecil dari

nilai alpha (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik

(kemudahan memperoleh lensa kontak) dengan perilaku

penggunaan lensa kontak.

Alasan Kemudahan

Memperoleh Lensa

Kontak

Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Total

P-

Value Ya Tidak

N % N % N %

Sangat Setuju 2 100 0 0 2 100

0,082

Setuju 16 100 0 0 16 100

Tidak Setuju 31 79,5 8 20,5 39 100

Sangat Tidak Setuju 5 83,3 1 16,7 6 100

Total 54 85,7 9 14,3 63 100

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

78

4. Hubungan Ekonomi (Pendapatan) dengan Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara ekonomi

(pendapatan) dengan perilaku penggunaan lensa kontak dengan

menggunakan uji chi-square disajikan pada tabel 6.5 berikut ini :

Tabel 6.5 Hubungan Ekonomi (Pendapatan) Dengan Perilaku

Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan

Ciputat Timur (n=63)

Ekonomi

(Pendapatan/bulan)

Perilaku

Penggunaan Lensa

Kontak

Total

P-

Value

OR

(CI

95%)

Ya Tidak

N % N % N %

Diatas UMR

( 1.290 rb/bln)

24 82,8 5 17,2 29 100,0

0,721

0,640

(0,155-

2,648)

Dibawah UMR

(<1.290 rb/bln

30 88,2 4 11,8 34 100,0

Total 54 85,7 9 14,3 63 100,0

Berdasarkan tabel 6.5, menunjukkan bahwa responden yang

menggunakan lensa kontak mayoritas berada pada tingkat ekonomi

menengah ke bawah (88,2%) lebih banyak dibandingkan responden

yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas (82,8%). Dari

hasil uji Chi-Square didapatkan Pvalue = 0,721 dengan α = 0,05.

Dengan demikian Pvalue lebih besar dari nilai alpha sehingga Ho

diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

bermakna antara ekonomi (pendapatan) dengan perilaku penggunaan

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

79

lensa kontak. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR =

0,640 (95% CI: 0,155-2,648).

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

80

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Analisis Univariat

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan

penglihatan. Pembahasan penelitian ini difokuskan pada ekonomi

(pendapatan), pengetahuan, hubungan sosial dan motivasi serta hubungannya

dengan perilaku penggunaan lensa kontak pada pasien dengan gangguan

penglihatan.

5. Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Perilaku penggunaan lensa kontak dalam penelitian ini sebagai

variabel dependen. Pada hasil penelitian, menunjukkan bahwa perilaku

penggunaan lensa kontak pada responden dengan gangguan penglihatan

di optik-optik Kecamatan Ciputat Timur cukup tinggi yaitu sebesar 54

responden (85,7%), sedangkan responden yang tidak menggunakan lensa

kontak sebesar 9 responden (14,3%), hal itu dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti ekonomi (pendapatan), pengetahuan, sosial dan motivasi

mereka yang menjadi pertimbangan untuk menggunakan lensa kontak

dengan selalu memperhatikan dampak negatif dari penggunaan lensa

kontak sehingga lensa kontak bisa menjadi pilihan yang tepat bagi

seseorang dengan gangguan penglihatan.

Perilaku adalah hasil atau resultan antara stimulus (faktor eksternal)

dengan respons (faktor internal) dalam subjek atau responden yang

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

81

berperilaku tersebut. Dengan perkataan lain, perilaku seseorang atau

subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor-faktor baik dari dalam

maupun dari luar subjek (Notoatmodjo, 2010). Bila ditinjau dari definisi

perilaku, maka perilaku responden terkait penggunaan lensa kontak

merupakan hasil dari beberapa faktor. Makin banyak dan sering

diberikan stimulus maka makin memperkaya tanggapan pada responden

sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam bentuk perilaku

khusunya perilaku penggunaan lensa kontak.

Optik-optik di Kecamatan Ciputat Timur mayoritas pengunjungnya

adalah kalangan pelajar seperti siswa maupun mahasiswa yang lebih

banyak menggunakan lensa kontak. Hal tesebut juga didukung oleh letak

optik-optik Kecamatan Ciputat Timur yang di kelilingi oleh beberapa

sekolah dan universitas salah satunya UIN Syarif Hidayatullah. Mereka

yang menggunakan lensa kontak lebih banyak dipengaruhi oleh

lingkungan eksternalnya seperti lingkungan teman.

2. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui 16 responden (25,4%)

memilki pengetahuan pada kategori baik, 44 responden (69,8%) memiliki

pengetahuan pada kategori cukup, dan 3 reponden (4,8%) memiliki

pengetahuan pada kategori kurang. Pengetahuan mengenai perawatan

lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam menggunakan dan

merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata.

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

82

Optik-optik di Kecamatan Ciputat Timur mayoritas pengunjungnya

adalah kalangan pelajar seperti siswa maupun mahasiswa yang mayoritas

responden sudah mempunyai pengetahuan terkait lensa kontak yang

cukup, dikarenakan kemudahan memperoleh informasi terkait lensa kontak

hanya dengan mengakses informasi melaui internet yang sudah dikenal

oleh pelajar sekarang ini. Hal itu sudah memberikan informasi yang cukup

banyak terkait lensa kontak. Hal tesebut juga didukung oleh kesadaran

mereka tentang pentingnya perawatan lensa kontak yang baik bagi dirinya

sendiri agar terhindar dari dampak-dampak penggunaan lesa kontak seperti

iritasi pada mata yang biasa disebut mata merah.

Pengetahuan yang dimiliki responden berada pada kategori cukup

juga bisa dikarenakan kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga

yang dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang

terhadap sesuatu (Notoatmodjo, 2003).

3. Pengaruh Sosial

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa responden yang

menggunakan lensa kontak mayoritas mendapatkan dukungan dari teman

sebesar 33 responden (52,4%) lebih banyak di bandingkan dengan

responden yang mendapatkan dukungan dari keluarga (28,6%) sedangkan

12 responden lagi (19,0%) menggunakan lensa kontak karena faktor lain

seperti kebutuhan diri mereka sendiri yang mengharuskan menggunakan

lensa kontak.

Optik-optik di Kecamatan Ciputat Timur mayoritas yang

menggunakan lensa kontak dipengaruhi oleh lingkungan eksternalnya

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

83

seperti lingkungan teman. Hal tersebut dikarenakan teman dalam satu

lingkungan sudah dianggap seperti keluarga karena berperan sebagai

pengganti keluarga dirumah. Responden yang memiliki kedekatan dengan

teman sebayanya secara tidak langsung memiliki ikatan batin yang cukup

kuat sehingga mereka akan mudah dipengaruhi oleh temannya tersebut,

seperti halnya dalam penggunaan lensa kontak.

4. Motivasi

Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup apa yang

menjadi dorongan responden untuk menggunakan lensa kontak

dibandingkan kacamata, yang meliputi motivasi instrinsik (tanpa adanya

rangsangan dari luar) dan motivasi ekstrinsik (adanya rangsangan dari

luar). Berdasarkan hasil penelitian diketahui 38 responden (60,3%)

memilki motivasi intrinsik untuk menggunakan lensa kontak, sedangkan

25 responden (39,7%) memiliki motivasi ekstrinsik untuk menggunakan

lensa kontak.

Responden di optik-optik Kecamatan Ciputat Timur mayoritas

pengunjungnya menggunakan lensa kontak karena kebutuhan koreksi

gangguan penglihatan seperti rabun jauh dan karena faktor lensa kontak

yang mudah digunakan. Artinya, pengguna lensa kontak di optik-optik

Kecamatan Ciputat Timur memiliki motivasi instrinsik untuk

menggunakan lensa kontak. Hal itu bisa dikarenakan bukan hanya faktor

motivasi saja yang mempengaruhi perilaku tapi masih ada faktor lainnya

seperti persepsi dan emosi responden.

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

84

5. Ekonomi (Pendapatan)

Pada penelitian ini, variabel ekonomi (pendapatan) dikategorikan

menjadi 2 berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional). Ekonomi

(pendapatan) yang dimaksud yaitu penghasilan yang diperoleh responden

selama sebulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui responden yang

berpenghasilan diatas UMR, yaitu sebesar 29 responden (46%).

Sedangkan yang berpenghasilan dibawah UMR sebesar 34 responden

(54%).

Responden di optik-optik di Kecamatan Ciputat Timur mayoritas

yang menggunakan lensa kontak memiliki penghasilan perbulannya di

bawah UMR. Hal itu terjadi karena mayoritas adalah kalangan pelajar

seperti siswa maupun mahasiswa yang seluruh biaya hidupnya masih

menjadi tanggung jawab orang tuanya. Selain itu, mereka menggunakan

lensa kontak bukan hanya karena kebutuhan semata namun dapat karena

kepuasan seperti mengikuti fashion, ajakan lingkungan sekitar seperti

teman atau untuk menunjang pekerjaan.

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Pada penelitian ini, variabel pengetahuan dikategorikan menjadi

tiga berdasarkan distribusinya. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan

uji statistik Correlation Spearman didapatkan hubungan yang tidak

bermakna antara pengetahuan dan perilaku penggunaan lensa kontak

dengan Pvalue = 0,133 (>0,05), sehingga hipotesis penelitian untuk kedua

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

85

variabel diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara pegetahuan dengan

perilaku penggunaan lensa kontak, mungkin disebabkan karena mayoritas

responden adalah pelajar yang usianya masih dalam kategori remaja

dimana periode ini adalah periode perkembangan dari masa kanak-kanak

menuju masa dewasa. Pada periode ini banyak faktor yang mempengaruhi

pengetahuan pada remaja diantaranya faktor fisik, kognitif, moral dan

psikososial.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini tidak sesuai dengan teori

Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa pengetahuan merupakan

salah satu faktor yang mendasari terjadinya perilaku kesehatan pada

seseorang. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan (knowledge) adalah

hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah responden melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Dengan demikian, pengetahuan responden terhadap lensa kontak

di optik-optik Kecamatan Ciputat Timur diharapkan menjadi dasar dalam

menentukan perilaku untuk menggunakan lensa kontak.

Hasil penelitian yang sama di tunjukan oleh Winda (2010) yang

melakukan penelitian terhadap 57 mahasiswa yang menggunakan lensa

kontak. Penelitian itu menyatakan bahwa sebanyak 21 responden (36,9%)

yang berpengetahuan baik, 36 responden (63,1%) yang berpengetahuan

sedang, dan tidak ada responden (0%) yang berpengetahuan kurang. Dari

hasil data tersebut, terdeskripsi bahwa mayoritas tingkat pengetahuan

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

86

Mahasiswa FK USU pengguna lensa kontak terhadap dampak negatif

penggunaannya berada pada kategori sedang.

Persamaan hasil penelitian ini dikarenakan pada penelitian Winda,

sampel penelitiannya ialah mahasiswa yang menggunakan lensa kontak,

sedangkan pada penelitian ini mayoritas responden juga pelajar yang lebih

memilih menggunakan lensa kontak dari pada kaca mata untuk koreksi

gangguan penglihatannya.

Kaitannya dengan hasil penelitian ini, sebagian besar responden

mempunyai pegetahuan yang cukup namun dalam penelitian ini juga

pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku penggunaan lensa kontak.

Hal ini mungkin dikarenakan pengetahuan terkait lensa kontak mudah

diperoleh oleh kalangan pelajar melalui kemajuan teknologi sekarang ini

seperti internet. Artinya, mayoritas responden yang sebagai seorang pelajar

memperoleh pengetahuan bukan hanya dari faktor fasilitas seperti internet,

namun ada faktor lain seperti pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan,

penghasilan, dan sosial budaya.

2. Hubungan Pengaruh Sosial dengan Perilaku Penggunaan Lensa

Kontak

Dukungan sosial dalam penelitian ini dapat berasal dari teman

ataupun keluarga. Dukungan sosial terutama dukungan teman yang berada

dalam satu lingkungan yang sama sangatlah berpengaruh terhadap

keseharian responden. Teman dalam satu lingkungan sudah dianggap

seperti keluarga karena berperan sebagai pengganti keluarga dirumah.

Responden yang memiliki kedekatan dengan teman sebayanya secara tidak

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

87

langsung memiliki ikatan batin yang cukup kuat sehingga mereka akan

tetap butuh dukungan dari temannya tersebut, seperti halnya dalam

penggunaan lensa kontak. Lingkungan sekitar seperti teman yang sudah

dulu menggunakan lensa kontak mampu menjadi motivasi tambahan bagi

responden untuk menggunakan lensa kontak.

Pada hubungan sosial (lingkungan, sosial, budaya), manusia adalah

makhluk sosial dimana kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan

yang lain. Keluarga dan lingkungan teman sekitar yang berinteraksi secara

langsung akan lebih besar terpapar informasi. Sehingga lingkungan sekitar

mempengaruhi untuk menggunakan lensa kontak.

Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi-Square

Penelitian ini sudah sejalan meskipun dari hasil Pvalue = 1 menunjukkan

tidak ada hubungan yang bermakna hal ini dapat di karenakan bukan

hanya pengaruh sosial yang mempengaruhi perilaku, namun masih ada

faktor lain yang mempengaruhi perilaku seperti sikap, keyakinan dan nilai-

nilai, persepsi, dan emosi yang dianut responden. Faktor izin orang tua

yang termasuk dalam faktor nilai-nilai yang dianut juga bisa menjadi

pertimbangan responden dalam menggunakan lensa kontak.

3. Hubungan Motivasi dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang

menyebabkan responden tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

guna mencapai suatu tujuan (Notoatmodjo, 2010). Motivasi yang

dimaksud dalam penelitian ini mencakup apa yang menjadi dorongan

responden untuk menggunakan lensa kontak dibandingkan kacamata, yang

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

88

meliputi motivasi instrinsik (tanpa adanya rangsangan dari luar) dan

motivasi ekstrinsik (adanya rangsangan dari luar).

Pada penelitian ini, variabel motivasi dikategorikan menjadi dua

berdasarkan penyebabnya. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji

statistik Correlation Spearman didapatkan hubungan yang bermakna

antara motivasi ekstrinsik yaitu alasan mengikuti Tren dan perilaku

penggunaan lensa kontak dengan Pvalue = 0,021 (<0,05), sehingga

hipotesis penelitian untuk kedua variabel ditolak. Hal itu dikarenakan,

mayoritas yang menggunakan lensa kontak di Optik-optik di Kecamatan

Ciputat Timur dipengaruhi oleh lingkungan eksternalnya seperti

lingkungan teman. Hal itu terlihat responden yang memiliki kedekatan

dengan teman sebayanya secara tidak langsung memiliki ikatan batin yang

cukup kuat sehingga mereka akan mudah dipengaruhi oleh temannya

tersebut, seperti halnya dalam penggunaan lensa kontak.

Namun, untuk variabel motivasi yang lainnya tidak ada hubungan

yang bermakna dikarenakan nilai Pvalue lebih besar dari 0,05, sehingga

hipotesis penelitian untuk kedua variabel diterima. Hal itu bisa

dikarenakan bukan hanya faktor motivasi saja yang mempengaruhi

perilaku tapi masih ada faktor lainnya seperti persepsi dan emosi

responden.

Dalam penelitian ini, responden yang menggunakan lensa kontak

mayoritas menggunakan lensa kontak disamping untuk kebutuhan koreksi

gangguan penglihatan seperti rabun jauh juga karena faktor lensa kontak

yang mudah digunakan.

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

89

4. Hubungan Ekonomi (Pendapatan) dengan Perilaku Penggunaan

Lensa Kontak

Pada status ekonomi dalam keluarga mempengaruhi daya beli

keluarga dalam memenuhi kebutuhan baik kebutuhan primer, sekunder

ataupun tersier. Semakin tinggi pendapatan keluarga akan lebih mudah

tercukupi kebutuhan sekunder atau tersiernya dibanding dengan status

ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pada

keluarga.

Pada penelitian ini, variabel ekonomi (pendapatan) dikategorikan

menjadi 2 berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional). Berdasarkan

hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi-Square didapatkan hubungan

yang tidak bermakna antara ekonomi (pendapatn) dan perilaku

penggunaan lensa kontak dengan Pvalue = 0,721 (>0,05), sehingga

hipotesis penelitian untuk kedua variabel diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

memiliki tingkat ekonomi dibawah UMR. Responden yang dimaksud

yaitu responden yang memiliki rentang usia produktif (15-49 tahun) dan

masih berstatus pelajar yang belum memiliki penghasilan tetap setiap

bulan. Artinya masih menjadi tanggung jawab orang tua. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa peningkatan penggunaan lensa kontak pada kelompok

umur (15-49 tahun) tersebut bukan dikarenakan tingkat ekonomi diatas

UMR tetapi lebih disebabkan karena faktor sosial, seperti ajakan

lingkungan sekitar seperti teman yang mendominasi dalam penelitian ini.

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

90

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang dialami peneliti dalam melakukan penelitian ini meliputi :

1. Tinjauan Pustaka Penelitian

Pada penelitian ini tinjauan pustaka cukup lemah dikarena kan

literatut mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan

lensa kontak tidak ditemukan. Penelitian ini mengaitkan teori perilaku

kesehatan dari Green dan dari penelitian lain yaitu faktor-faktor yang

berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti dari

teori-teori yang berhubungan dengan variabel penelitian dalam bentuk

skala Likert dan Guttman, mengingat peneliti masih dalam tahap proses

belajar sehingga kemungkinan kuesioner yang dibuat tidak sempurna.

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

91

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Proporsi penggunaan lensa kontak di Optik-optik Kecamatan

Ciputat Timur cukup tinggi yaitu sebesar 85,7%.

2. Sebesar 74,6% responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat

Timur termasuk kategori usia produktif, sedangkan 25,4%

responden termasuk kategori usia non produktif.

3. Sebesar 71,4% responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat

Timur yang berjenis kelamin perempuan, dan hanya 28,6%

responden yang berjenis kelamin laki-laki.

4. Responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur yang

berstatus sebagai pelajar lebih banyak (55,6 %) dibandingkan

dengan yang bekerja (27,0%) dan tidak bekerja (17,5%).

5. Sebesar 54,0% responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat

Timur yang memiliki ekonomi (pendapatan) menengah ke

bawah, dan hanya 46,0% responden yang memiliki ekonomi

(pendapatan) menengah ke atas.

6. Responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur mayoritas

berpengetahuan cukup (69,8%), dibandingkan responden yang

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

92

berpengetahuan tinggi (25,4%) atau responden yang

berpengetahuan rendah (4,8%).

7. Responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur mayoritas

menggunakan lensa kontak karena pengaruh lingkungan teman

(52,4%), dibandingkan responden yang dipengaruhi oleh

keluarga (28,6%) atau responden yang dipengaruhi oleh diri

sendiri atau selain teman dan keluarga (19,0%).

8. Sebesar 60,3% responden di Optik-optik Kecamatan Ciputat

Timur yang memiliki motivasi instrinsik untuk menggunakan

lensa kontak, dan hanya 39,7% responden yang memiliki

motivasi ekstrinsik untuk menggunakan lensa kontak.

9. Dari semua faktor-faktor yang diteliti seperti ekonomi

(pendapatan), pengetahuan, dan hubungan sosial tidak ada yang

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien

dengan gangguan penglihatan di Optik-optik Kecamatan Ciputat

Timur.

10. Dari faktor motivasi ekstrinsik (alasan mengikuti Tren)

berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pasien

dengan gangguan penglihatan di Optik-optik Kecamatan Ciputat

Timur.

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

93

B. Saran

1. Untuk Pendidikan Keperawatan

a. Meningkatkan peran perawat khususnya perawat pelayanan

sebagai health educator, untuk melakukan pendidikan

kesehatan terkait lensa kontak.

b. Diharapkan agar pemberian informasi tentang lensa kontak

dapat menjadi satu program praktik di pelayanan.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Perlu kiranya melakukan penelitian serupa ditempat lain

dengan kondisi daerah dan optik yang berbeda, serta sampel

yang lebih luas agar penelitian tersebut lebih representatif

dan lebih valid.

b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, dengan melihat

variabel-variabel lain yang diduga berhubungan dengan

penggunaan lensa kontak.

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

80

DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Ophthalmology: Optics, Refraction, and Contact Lenses,

Section 3.”Basic and Clinical Science Course”, 2002-2003, page 181-195

dan Kumpulan Naskah Kursus Lensa Kontak Perdami, Jakarta, 2001

American Optometric Association.Diunduh dari http://www.aoa.org/x5080.xml

pada tanggal 02 Desember 2011

Amirah Kamaruddin, Fatin.”Gambaran Penggunaan Lensa Kontak Pada

Mahasiswa FK USU dan Kemungkinan Terjadinya

Keratitis”.Skripsi.Medan.Sumatera Utara.2010

Arikunto, Suharsimi.”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek”.Jakarta:Rineka Cipta.2006

Artini, Widya.”Jangan Sembarangan Pakai Lensa Kontak”.Diunduh dari

http://www.tribunnews.com/2010/10/20/jangan-sembarangan-pakai-lensa-

kontak pada tanggal 20 Februari 2012

Aselmahumka.”Demam Berdarah Dengue”.2009. Diunduh dari

http://karyatulisilmiahkeperawatan.blogspot.com/2009/01/demam-beradarh-

dengue-dbd-dan-asuhan pada tanggal 25 Agustus 2012

Barr, Joseph. "Contact Lenses 2002: Annual Report." Contact Lens Spectrum

Jan. 2003: 24-31 Diunduh dari http://www.contactlenscouncil.com/pcon-

stats.htm pada tanggal 22 Februari 2012

Bausch & Lomb.”Laporan tahunan tentang solusi lensa kontak”. Rochester:

Bausch & Lomb Utara Amerika Perawatan Visi. 1994: 2. Anon. Pakai lensa

kontak. Diunduh dari

http://search.proquest.com/docview/198992585/133490C99D112486695/12

?accountid=46437 pada tanggal 21 Desember 2011

Brunner & Suddarth. “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol 3” . Jakarta :

EGC.2001

Chang,ester,dkk.”pathophysiology:applied to nursing

practice”.Marrickville:Mosby Elsevier.2006

Contact Lens Council, “Statistics on Contact Lens Wear in the U.S.”7

November.2004. Diunduh dari http://www.contactlenscouncil.com/pcon-

stats.htm pada tanggal 22 Februari 2012

Creasoft.”Referensi Kesehatan”.2008. Diunduh dari

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/sikap/ pada tanggal 25 Agustus

2012

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Denovoidea.”Organisasi”.2009. Diunduh dari

http://denovoidea.wordpress.com/2009/02/11/organisasi pada tanggal 25

Agustus 2012

Ernawati, Maftuhah.”MODUL Konsep Dasar Keperawatan”.Jakarta:UIN Jakarta

Press.2006

Fadilawati, Nikmatul.”Awas, Lensa Kontak Picu Kebutaan”.2011Diunduh dari

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=800815b9811cd

587b6071a5f542b7218&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c pada

tanggal 14 Februari 2012

Griggs, Kim.”Contact Lenses Care”.2009Diunduh dari

http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1737369621&sid=5&Fmt=3&clientId

=45625&RQT=309&VName=PQD pada tanggal 21 Desember 2011

Hastono, S.P. “Modul Analisa Data”. Depok: FKM-UI. 2001.

Hidayat, Alimul.”Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data”.Ed

1.Jakarta:Salemba Medika.2007

Ilyas,Sidarta.”Ilmu Perawatan Mata”.Jakarta:Sagung Seto. 2004

Kharuna, A.K.,”Comprehensive Ophthalmology”. 4th ed. New Dehli: New Age

International (P) Limited. 2007

Lancet 1988; i: 1437. Glynn RJ, Schein OD, seddon JM, et al. “Kejadian keratitis

ulseratif di antara pemakai lensa kontak aphakic di New England”. Arch

Ophthalmol 1991; 109: 104407.Diunduh dari

http://search.proquest.com/docview/198992585/133490C99D112486695/12

?accountid=46437 pada tanggal 21 Desember 2011

Mubarok, Wahit Iqbal & Chayatin, Nurul. “Ilmu keperawatan komunitas

pengertian dan teori”.Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Notoatmodjo, Soekidjo.”Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip

Dasar”.Jakarta:Rineka Cipta.1997

___________________. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.2002.

___________________. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.2003.

___________________.”Metodologi Penelitian KesehatanI”.Jakarta:Rineka

Cipta.2005

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

___________________. Promosi Kesehatan (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Rineka

Cipta.2005.

___________.”Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku”.Jakarta:Rineka Cipta.2007

___________.”Ilmu Perilaku Kesehatan”.Jakarta:Rineka Cipta.2010

___________.”Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi”.Jakarta:Rineka Cipta.2010

Nursalam.”Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan”.Surabaya:Salemba medika.2008

Oktapriana,R.”Pengetahuan, Sikap, dan Praktek PHBS siswa dan Faktor-faktor

Yang Berhubungan di SDN 013 Sunter Agung Jakarta Utara Tahun

2008”.Jakarta:Skripsi.2008

Potter, Perry.”Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses Dan

Praktik”.Ed 4. Jakarta:EGC.2005

Pringgoutomo, Himawan, Tjarta.”Buku Ajar Patologi I (Umum)”.Ed

1.Jakarta:Sagung Seto.2002

Rakhmat, Jalaluddin.“Psikologi Komunikasi”.Edisi Revisi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.1992

Sarwono,Sarlito wirawan.”Pengantar Umum Psikologi”.Jakarta:PT.Bulan

Bintang.2000

Sastroasmoro, Sudigdo.”Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis”.Ed

3.Jakarta:Sagung Seto.2008

Sastroasmoro, S. dan Ismael, S. “Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis”.

Jakarta: Sagung Seto.2002

Setiadi.”Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan”.Jakarta:Graha Ilmu.2007

Stanley, beare.”Buku Ajar Keperawatan Gerontik”.Ed 2.Jakarta:EGC.2007

Sugiyono.”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D”.Bandung:Alfabeta.2009

Universitas Kristen Petra.2006.Diunduh dari

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=12&submit.y=20&submit=pr

ev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fsi

p4%2F2006%2Fjiunkpe-ns-s1-2006-21499109-10559-sehat-chapter2.pdf

pada tanggal 15 Februari 2012

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Ventocilla, M.,.“Contact Lens Complications”, Michigan Collage of

Optometry.2010.Diunduh dari

QFjAA&url=http%3A%2F%2Femedicine.medscape.com%2Farticle%2F11

96459-overview&rct=j&q=Contact+Lens+Complications&ei=cunXS-

apGILGrAeu442PBw&usg=AFQjCNG_71aTtjr3KH8RBxAxsUvxlospUQ.

Pada tanggal 15 Februari 2012

Winda, Finera.”Tingkat Pengetahuan Pengguna Lensa Kontak Terhadap Dampak

Negatif Penggunaannya Pada Mahasiswa FK USU angkatan 2007-

2009”.Skripsi.Medan.Universitas Sumatera Utara.2010

Winkel, W.S. “Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Grasindo.1996

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan
Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

INFORMED CONSENT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN

LENSA KONTAK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

PENGLIHATAN

Assalamu‟alaikum.WR.WB

Nama :Khaerunnisa

NIM :108104000011

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu keperawatan sedang melaksanakan

penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan

sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan

penelitian. Untuk itu Saya harap dengan segala kerendahan hati agar kiranya Saudara/Saudari

bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kerahasiaan

jawaban Saudara/Saudari akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.

Kuesioner ini Saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang di

pertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik untuk penelitian ini.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi Saudara/Saudari dalam

pengisian kuesioner ini.

Apakah Saudara/Saudari bersedia menjadi responden?

YA/TIDAK

Tertanda

Responden

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 2

Kuesioner

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Lensa Kontak Pada Pasien

Dengan Gangguan Penglihatan

Tanggal Pengisian :

Kuesioner A

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda check list (√) pada pilihan yang

tersedia.

1. Berapakah usia Saudara saat ini :

2. Jenis kelamin : Lk Pr

3. Pekerjaan : PNS

Pegawai swasta

Wiraswasta

Tidak bekerja

Lain-lain, tuliskan …

4. Penghasilan perbulan : Ekonomi menegah ke atas:>=1.290

rb/kapita/bulan

Ekonomi menengah ke bawah <1.290

rb/kapita/bulan

Kuesioner B

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda check list (√) pada pilihan

yang tersedia.

1. Apakah Saudara menggunakan lensa kontak :

Ya Tidak

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 2

Kuesioner C

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda check list (√) pada pilihan yang

tersedia.

No.

Pernyataan

Benar

Salah

Di isi oleh

peneliti

(skor)

1. Lensa kontak adalah lensa yang

menempel pada selaput bening

mata

2. Lensa kontak tidak harus

dibersihkan secara teratur

3. Tempat lensa kontak diganti

setiap 3 bulan sekali

4. Lensa kontak tidak akan berkabut

jika terjadi perubahan suhu

5. Sebelum memakai lensa kontak,

saya mencuci tangan terlebih

dahulu

6. Lensa kontak hanya dapat

digunakan untuk kelainan mata

berupa rabun jauh (hipermetropi)

7. Lensa kontak dapat digunakan

bergantian dengan orang lain

8. Perawatan lensa sama untuk

semua jenis lensa kontak

9. Proses sterilisasi pada lensa

kontak dapat membunuh bakteri

dan jamur yang melekat pada

lensa kontak

10. Untuk membersihkan lensa

kontak dapat digunakan air bersih

(tidak berbau, tidak berwarna,

tidak berasa)

11. Membersihkan lensa kontak tidak

dapat menghilangkan kotoran

pada lensa kontak

12. Lensa kontak dapat digunakan

ketika tidur

13. Lensa kontak boleh diletakkan di

atas tempat tidur

14. Perawatan lensa kontak yang

tidak tepat dapat berakibat fatal

bagi kesehatan mata seperti

alergi, infeksi keratitis, tukak

kornea hingga menyebabkan

kebutaan

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 2

15. Lensa kontak dapat mengurangi

penyerapan oksigen pada mata

16. Lensa kontak dapat digunakan

saat berenang

17. Pengguna boleh menggunakan

lensa kontak melebihi waktu yang

telah ditentukan

18. Walaupun lensa kontak tidak

digunakan, cairan pembersih

untuk merendam lensa kontak

diganti setiap hari

19. Simpan tempat lensa kontak di

lingkungan yang lembab dan

terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung

20. Mata terasa terbakar dan berair

bukan komplikasi akibat lensa

kontak

21. Kotoran mata normal adalah yang

berwarna putih kekuningan

22. Pemakaian lensa kontak dapat

mengakibatkan infeksi pada

lapisan kornea (keratitis)

23. Mata terasa nyeri salah satu

komplikasi akibat lensa kontak

24. Lensa kontak boleh digunakan

oleh olahragawan untuk

menunjang pekerjaannya

25. Lensa kontak tidak boleh

digunakan pada orang yang

memilki sindrom mata kering

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 2

Kuesioner D

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi (situasi) Saudara

tentang pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, dengan memberikan tanda checklist

(√) pada jawaban yang Saudara pilih.

1. Siapakah yang paling mempengaruhi Saudara untuk menggunakan

lensa kontak:

a) Teman

b) Keluarga

c) Lain-lain, tuliskan…

2. Siapakah yang menemani Saudara membeli lensa kontak:

a) Teman

b) Keluarga

c) Lain-lain, tuliskan…

Kuesioner E

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi (situasi) Saudara

tentang pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, dengan memberikan tanda checklist

(√) pada kolom yang tersedia.

No.

Pernyataan

Alternatif Jawaban

Sangat Sangat

Setuju Setuju Tidak

Setuju tidaksetuju

1. Saudara menggunakan lensa kontak karena

rabun jauh

2. Saudara menggunakan lensa kontak untuk

keperluan kosmetik

3. Saudara menggunakan lensa kontak karena

mengikuti Tren atau mode yang sedang

berkembang

4. Saudara menggunakan lensa kontak karena

faktor ajakan teman di lingkungan sekitar

5. Saudara menggunakan lensa kontak karena

mudah digunakan

6. Saudara menggunakan lensa kontak karena

terjual bebas di pasaran walaupun tanpa resep

dokter (poin baru)

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 3

ANALISIS UNIVARIAT

1. Ekonomi (pendapatan)

Statistics

Penghasilan perbulan

N Valid 63

Missing 0

Mean 1.54

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .502

Minimum 1

Maximum 2

Penghasilan perbulan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Diatas UMR

>=1.290

rb/bulan

29 46.0 46.0 46.0

Dibawah

<1.290

rb/bulan

34 54.0 54.0 100.0

Total 63 100.0 100.0

2.521.510.5

Penghasilan perbulan

60

50

40

30

20

10

0

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.54Std. Dev. = 0.502N = 63

Histogram

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 3

2. Pengetahuan

Statistics

Hasil variabel pengetahhuan

N Valid 63

Missing 0

Mean 1.79

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .513

Minimum 1

Maximum 3

Hasil variabel pengetahhuan

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik:jika skor

jawaban 76-

100%

16 25.4 25.4 25.4

Cukup:jika skor

jawaban 56-

75%

44 69.8 69.8 95.2

Kurang:jika

skor jawaban

<=55%

3 4.8 4.8 100.0

Total 63 100.0 100.0

3.532.521.510.5

Hasil variabel pengetahhuan

50

40

30

20

10

0

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.79Std. Dev. = 0.513N = 63

Histogram

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 3

3. Pengaruh Sosial

Statistics

Pengaruh sosial

N Valid 63

Missing 0

Mean 1.67

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .783

Minimum 1

Maximum 3

Pengaruh sosial

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Teman 33 52.4 52.4 52.4

Keluarg

a 18 28.6 28.6 81.0

Lain-

lain 12 19.0 19.0 100.0

Total 63 100.0 100.0

3.532.521.510.5

Pengaruh sosial

40

30

20

10

0

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.67Std. Dev. = 0.783N = 63

Histogram

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 3

4. Motivasi

Statistics

Motivasi

N Valid 63

Missing 0

Mean 1.40

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .493

Minimum 1

Maximum 2

Motivasi

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Motivasi

intrinsik 38 60.3 60.3 60.3

Motivasi

ekstrinsik 25 39.7 39.7 100.0

Total 63 100.0 100.0

2.521.510.5

Motivasi

60

50

40

30

20

10

0

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.4Std. Dev. = 0.493N = 63

Histogram

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 4

ANALISIS BIVARIAT

1. Ekonomi (pendapatan)*Perilaku penggunaan lensa kontak

Case Processing Summary

Penghasilan perbulan * Tindakan penggunaan lensa kontak Crosstabulation

Tindakan

penggunaan lensa

kontak Total

Ya Tidak

Penghasilan

perbulan

Diatas UMR >=1.290

rb/bulan

Count 24 5 29

% within

Penghasilan

perbulan

82.8% 17.2% 100.0%

Dibawah <1.290

rb/bulan

Count 30 4 34

% within

Penghasilan

perbulan

88.2% 11.8% 100.0%

Total Count 54 9 63

% within Penghasilan perbulan 85.7% 14.3% 100.0%

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Penghasilan perbulan

* Tindakan

penggunaan lensa

kontak

63 100.0% 0 .0% 63 100.0%

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 4

Chi-Square Tests

Value df

Asymp.

Sig. (2-

sided)

Exact

Sig. (2-

sided)

Exact

Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-

Square .383(b) 1 .536

Continuity

Correction(a) .067 1 .796

Likelihood Ratio .382 1 .536

Fisher's Exact

Test .721 .396

Linear-by-Linear

Association .377 1 .539

N of Valid Cases 63

a Computed only for a 2x2 table

b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count

is 4.14.

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Penghasilan

perbulan (Diatas

UMR >=1.290

rb/bulan / Dibawah

<1.290 rb/bulan)

.640 .155 2.648

For cohort

Tindakan

penggunaan lensa

kontak = Ya

.938 .763 1.153

For cohort

Tindakan

penggunaan lensa

kontak = Tidak

1.466 .434 4.953

N of Valid Cases 63

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 4

2. Pengetahuan*Perilaku penggunaan lensa kontak

Correlations

Perilaku

penggunaan

lensa kontak

Hasil

variabel

pengetahhua

n

Spearman's

rho

Perilaku

penggunaan lensa

kontak

Correlation

Coefficient 1.000 -.191

Sig. (2-tailed) . .133

N 63 63

Hasil variabel

pengetahhuan

Correlation

Coefficient -.191 1.000

Sig. (2-tailed) .133 .

N 63 63

3. Pengaruh Sosial*Perilaku penggunaan lensa kontak

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengaruh sosial *

Perilaku

Penggunaan Lensa

Kontak

51 100.0% 0 .0% 51 100.0%

Pengaruh sosial * Perilaku Penggunaan Lensa Kontak Crosstabulation

Perilaku

Penggunaan Lensa

Kontak

Total Ya Tidak

Pengaruh

sosial

Keluarg

a 17 1 18

Teman 30 3 33

Total 47 4 51

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 4

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp.

Sig. (2-

sided)

Exact

Sig. (2-

sided)

Exact

Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-

Square .201(b) 1 .654

Continuity

Correction(a) .000 1 1.000

Likelihood Ratio .212 1 .645

Fisher's Exact

Test 1.000 .557

Linear-by-Linear

Association .197 1 .657

N of Valid Cases 51

a Computed only for a 2x2 table

b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count

is 1.41.

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Pengaruh sosial

(Keluarga /

Teman)

1.700 .164 17.649

For cohort

Perilaku

Penggunaan Lensa

Kontak = Ya

1.039 .889 1.214

For cohort

Perilaku

Penggunaan Lensa

Kontak = Tidak

.611 .068 5.455

N of Valid Cases 51

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 4

4. Motivasi*Perilaku penggunaan lensa kontak

Correlations

Motivasi Positif

Perilaku Penggunan

Lensa Kontak

Spearman's rho Motivasi Positif Correlation Coefficient 1.000 -.079

Sig. (2-tailed) . .540

N 63 63

Perilaku Penggunan Lensa Kontak

Correlation Coefficient -.079 1.000

Sig. (2-tailed) .540 .

N 63 63

Correlations

Motivasi Negatif 2

Perilaku penggunaan lensa kontak

Spearman's rho Motivasi Negatif 2 Correlation Coefficient 1.000 .046

Sig. (2-tailed) . .723

N 63 63

Perilaku penggunaan lensa kontak

Correlation Coefficient .046 1.000

Sig. (2-tailed) .723 .

N 63 63

Correlations

Motivasi Negatif

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Spearman's rho Motivasi Negatif Correlation Coefficient 1.000 .291(*)

Sig. (2-tailed) . .021

N 63 63

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Correlation Coefficient .291(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .021 .

N 63 63

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25578/1... · i pernyataan persetujuan . skripsi dengan judul . faktor-faktor yang berhubungan

Lampiran 4

Correlations

Motivasi Negatif

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Spearman's rho Motivasi Negatif Correlation Coefficient 1.000 .112

Sig. (2-tailed) . .384

N 63 63

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Correlation Coefficient .112 1.000

Sig. (2-tailed) .384 .

N 63 63

Correlations

Motivasi Positif

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Spearman's rho Motivasi Positif Correlation Coefficient 1.000 -.206

Sig. (2-tailed) . .105

N 63 63

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Correlation Coefficient -.206 1.000

Sig. (2-tailed) .105 .

N 63 63

Correlations

Motivasi negatif

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Spearman's rho Motivasi negatif Correlation Coefficient 1.000 .221

Sig. (2-tailed) . .082

N 63 63

Perilaku Penggunaan Lensa Kontak

Correlation Coefficient .221 1.000

Sig. (2-tailed) .082 .

N 63 63