Transcript
  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    1/38

    Case Report 

    APENDISITIS PERFORASI

    Oleh :

    Resti Rusydi 1110312006

      Husni Minanda Fikri 1110311006

    Preseptor:

    dr. Syaruddin! S".#

    #A$IAN I%M& #EDAH

    RS&D ADNAAN 'D PA(A)&M#&H

    FA)&%TAS )EDO)TERAN &NI*ERSITAS ANDA%AS

    2016

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    2/38

    #A# 1

    PENDAH&%&AN

    Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis.1

    Apendisitis akut adalah penyebab paling umum dari akut abdomen, dan merupakan kasus

    intra-abdominal yang paling sering membutuhkan pembedahan darurat untuk mencegah

    timbulnya komplikasi yang berbahaya.1-

    Apendisitis paling sering terjadi pada pasien dalam dekade kedua hingga keempat

    kehidupan. !ibandingkan dengan pasien yang lebih muda, pasien usia lanjut dengan

    apendisitis sering menimbulkan masalah diagnostik lebih sulit karena presentasi manifestasi

    klinis yang atipikal dan kesulitan komunikasi, memperluas diferensial diagnosis. "aktor-

    faktor ini berkontribusi pada tingkat perforasi yang amat tinggi terlihat pada orang tua.#

    $etika manifestasi apendisitis dalam bentuk klasik, apendisitis mudah untuk 

    didiagnosis dan diobati. %ayangnya, hanya ##& dari pasien dengan apendisitis mengeluhkan

    gejala klasik dan temuan fisik yang khas. 'al ini disebabkan tanda-tanda dan gejala a(al

    terutama tergantung pada lokasi ujung apendiks yang sangat bervariasi.) Oleh karena itu,

    diagnosis yang akurat dan tepat (aktu terhadap apendisitis dengan gejala atipikal menjadi

    salah satu masalah yang paling sering terle(atkan dalam ga(at darurat. *eskipun saat ini

    ada peningkatan penggunaan ultrasonografi, computed tomografi scanning, dan laparoskopi,

    tingkat misdiagnosis apendisitis tetap konstan +1#,&, begitu juga dengan angka kejadian

    apendisitis perforasi. Persentase misdiagnosis kasus apendisitis secara signifikan lebih tinggi

     pada (anita dibandingkan pada pria +. vs /.&.#

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    3/38

    #A# 2

    TIN+A&AN P&STA)A

    2.1 Anat,-i

    .1.1 0okasi dan !eskripsi

    Apendiks vermiformis adalah organ berbentuk tabung yang mempunyai otot dan

    mengandung banyak jaringan limfoid. Panjang apendiks vermiformis bervariasi antara -1

    cm, dengan diameter 2,3 cm.3 0umennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian

    distal. 4amun demikian, pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya danmenyempit ke arah ujungnya. $eadaan ini mungkin menjadi sebab rendahnya insiden

    appendicitis pada usia itu. !asar apendiks melekat pada permulaan posteromedial caecum,

    sekitar ,# cm di ba(ah ileocaecalis. Apendiks terletak di ileocaecum, pertemuan di tinea

    +5inea libera, tinea colica, dan tinea omentum. Apendiks vermiformis diliputi seluruhnya

    oleh peritoneum, yang melekat pada lapisan ba(ah mesenterium intestinum tenue melalui

    mesenteriumnya sendiri yang pendek, mesoapendiks. *esoapendiks berisi arteri dan vena

    appendicularis, dan saraf-saraf. 3

     

    6ambar 1. Anatomi Apendiks/

    Apendiks vermiformis terletak di regio iliaca de7tra, dan ujungnya diproyeksikan ke

    dinding anterior abdomen pada titik sepertiga ba(ah garis yang menghubungkan spina iliaca

    anterior superior dan umbilicus +titik *c.8urney.3

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    4/38

    6ambar . 5itik *c8urney #

    Perdarahan apendiks berasal dari arteria appendicularis merupakan cabang arteri

    ileocaecalis +cabang a.mesenterica superior. Arteri apendikularis merupakan arteri tanpa

    kolateral. 9ika arteri ini tersumbat, misalnya karena trombosis pada infeksi maka apendiks

    akan mengalami gangren#. Aliran darah balik yaitu melalui vena appendikularis mengalirkan

    darahnya ke vena ileocaecal, kemudian menuju vena mesenteric superior dan masuk ke

    sirkulasi portal.3

    6anbar . Perdarahan Apendiks

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    5/38

    Persarafan apendiks berasal dari saraf parasimpatis cabang dari n.vagus yang

    mengikuti arteri mesentrika superior dan a. appendikularis . sedangkan saraf simpatis berasal

    dari n.thorakalis 7. karena itu nyeri visceral pada apendisitis bermula di sekitar umbilicus.

    .1. Posisi jung Apendiks ;ermiformis

    5erdapat beberapa variasi posisi apendiks vermiformis, yaitu diantaranya12,11

    1. di belakang sekum +ascending retrocaecal: )&

    . inferior sekum +subcaecal, turun ke arah pelvis minor: &

    . di belakang sekum +retrocaecal melintang: &

    . anterior dari ileum +ascending paracaecal preileal: 1&

    #. posterior dari ileum +ascending paracaecal retroileal: 2,#&

    6ambar . Posisi ujung apendiks vermiformis

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    6/38

    Pada )#& kasus, apendiks terletak intraperitoneal. $edudukan itu memungkinkan

    apendiks bergerak dan ruang geraknya bergantung pada panjang mesoapendiks

     penggantungnya. Oleh karenanya, gejala klinis apendisitis ditentukan oleh letak apendiks.

    2.2 Fisi,,/i

    Apendiks menghasilkan lendir sebanyak 1- ml per hari, dan memiliki kapasitas #

    ml

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    7/38

    .. >pidemiologi

    =nsidens apendisitis akut di negara maju lebih tinggi daripada di negara berkembang.

     4amun, dalam tiga-empat dasa(arsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. 'al ini

    diduga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat dalam menu sehari-

    hari.

    Apendisitis paling sering terjadi pada pasien dalam dekade kedua hingga keempat

    kehidupan, dengan usia rata-rata 1, tahun. Adapun perbandingan apendisitis pada laki-laki:

     perempuan yaitu 1,-1,: 1.#

    .. >tiologi

    %umbatan lumen apendiks merupakan faktor yang dominan sebagai pencetus

    apendisitis akut.#, "ekalit adalah penyebab paling umum dari obstruksi apendiks. "ekalit

    ditemukan pada 2& kasus apendisitis akut sederhana, di )#& kasus apendisitis gangren

    tanpa ruptur, dan hampir /2& dari kasus apendisitis gangren dengan ruptur. !i samping itu

    terdapat penyebab lain yang lebih jarang seperti hipertrofi jaringan limfoid, sisa barium yang

    mengental dari pemeriksaan 7-ray sebelumnya, tumor, dan parasit usus +seperti cacing

    askariasis.# %elain itu, salah satu penyebab yang diduga dapat menimbulkan apendisitis ialah

    erosi mukosa apendiks akibat parasit seperti E. Histolytica.

    Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat

    dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis. $onstipasi akan menaikkan tekanan

    intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya

     pertumbuhan kuman flora kolon biasa.

    .. Patofisiologi

    Patofisiologi dasar apendisitis adalah obstruksi lumen apendiks yang diikuti oleh

    infeksi. %etelah terjadi obstruksi, peningkatan produksi lendir terjadi, yang menyebabkan

     peningkatan tekanan intraluminal. !engan meningkatnya tekanan dan stasis dari obstruksi,

     pertumbuhan bakteri yang berlebihan kemudian terjadi. 0endir kemudian berubah menjadi

    nanah yang menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam tekanan luminal.)  'al ini

    menyebabkan distensi apendiks dan kemudian merangsang ujung saraf dari serabut aferen

    viseral, menghasilkan nyeri yang samar-samar, tumpul, dan menyebar di mid abdomen atau

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    8/38

    epigastrium. Peristalsis juga dirangsang oleh distensi yang tiba-tiba, sehingga kram dapat

    menyamarkan nyeri viseral pada a(al perjalanan apendisitis. !istensi ini biasanya

    menyebabkan refleks mual dan muntah, dan nyeri viseral difus menjadi lebih parah.#

    5ekanan luminal yang terus meningkat mengakibatkan obstruksi limfatik terjadi yang

    kemudian menyebabkan edema pada dinding apendiks. 5ahap ini dikenal sebagai a"endisitis

    akut atau fokal.) 

    *eningkatnya tekanan dalam lumen apendiks melebihi tekanan dari vena, sehingga

    kapiler dan vena tersumbat. Aliran darah arteriol yang terus berlanjut menyebabkan

    terjadinya obstruksi dan kongesti vaskular # dan mengakibatkan edema dan iskemia. =nvasi

     bakteri pada dinding apendiks dikenal sebagai apendisitis supuratif akut.) 

    Patologi apendisitis dimulai di mukosa, kemudian melibatkan seluruh lapisan dinding

    apendiks dalam (aktu - jam pertama.  Proses inflamasi ini segera melibatkan serosa

    apendiks kemudian peritoneum parietal, yang menyebabkan pergeseran karakteristik nyeri ke

    kuadran kanan ba(ah.# Akibat tekanan yang terus meningkat, terjadi trombosis vena dan

    arteri, menyebabkan gangren +apendisitis gangerenosa dan perforasi +apendisitis perforasi.)

    paya pertahanan tubuh berusaha membatasi proses radang ini dengan menutup

    apendiks dengan omentum, usus halus atau adneksa +Walling off  sehingga terbentuk masa

     periapendikuler yang secara salah dikenal dengan istilah infiltrate apendiks. !i dalamnya,

    dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. 9ika tidak 

    terbentuk abses, apendisitis akan sembuh dan massa periapendikuler akan menjadi tenang dan

    selanjutnya akan mengurai diri secara lambat.

    Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna tetapi membentuk 

     jaringan parut yang melengket dengan jaringan sekitarnya. Perlengketan ini dapat

    menimbulkan keluhan berulang di perut kanan ba(ah. %uatu saat organ ini dapat meradang

    akut lagi dan dinyatakan sebagai eksaserbasi akut.

    Pada anak-anak dimana memiliki omentum yang pendek, dan pada orang tua yang

    memiliki daya tahan tubuh yang sudah menurun sulit untuk terbentuk infiltrat sehingga

    kemungkinan terjadi perforasi menjadi lebih besar.

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    9/38

    6ambar ). Patofisiologi Apendisitis

    6ambar ). Perjalanan Penyakit Apendisitis1

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    10/38

    ..#  $lasifikasi Apendisitis

    A. Apendisitis akut

    1. Appendicitis Akut %ederhana (Cataral Appendicitis

    Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan sub mukosa disebabkan obstruksi.

    %ekresi mukosa menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi peningkatan tekanan dalam

    lumen yang mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi menebal, edema, dan

    kemerahan. 6ejala dia(ali dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual, muntah, anoreksia,

    malaise, dan demam ringan. Pada appendicitis kataral terjadi leukositosis dan appendiks

    terlihat normal, hiperemia, edema, dan tidak ada eksudat serosa.

    . Appendicitis Akut Purulenta (Supuratie Appendicitis!

    5ekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema menyebabkanterbendungnya aliran vena pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis. $eadaan ini

    memperberat iskemia dan edema pada apendiks. *ikroorganisme yang ada di usus besar 

     berinvasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga serosa menjadi

    suram karena dilapisi eksudat dan fibrin. Pada appendiks dan mesoappendiks terjadi edema,

    hiperemia, dan di dalam lumen terdapat eksudat fibrinopurulen. !itandai dengan rangsangan

     peritoneum lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik *c 8urney, defans muskuler, dan

    nyeri pada gerak aktif dan pasif. 4yeri dan defans muskuler dapat terjadi pada seluruh perut

    disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum.

    . Appendicitis Akut 6angrenosa

    8ila tekanan dalam lumen terus bertambah, aliran darah arteri mulai terganggu

    sehingga terjadi infrak dan ganggren. %elain didapatkan tanda-tanda supuratif, appendiks

    mengalami gangren pada bagian tertentu. !inding appendiks ber(arna ungu, hijau keabuan

    atau merah kehitaman. Pada appendicitis akut gangrenosa terdapat mikroperforasi dan

    kenaikan cairan peritoneal yang purulen.

    8. Apendisitis Abses

    Appendicitis abses terjadi bila massa lokal yang terbentuk berisi nanah +pus,

     biasanya di fossa iliaka kanan, lateral dari sekum, retrocaecal" su#caecal" dan pelic

    .

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    11/38

    ?. Apendisitis Perforasi

    Appendicitis perforasi adalah pecahnya appendiks yang sudah ganggren yang

    menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis umum. Pada

    dinding appendiks tampak daerah perforasi dikelilingi oleh jaringan nekrotik.

    !. Apendisitis $ronis

    Appendicitis kronis

    merupakan lanjutan appendicitis akut supuratif sebagai proses radang yang persisten akibat

    infeksi mikroorganisme dengan virulensi rendah, khususnya obstruksi parsial terhadap

    lumen. !iagnosa appendicitis kronis baru dapat ditegakkan jika ada ri(ayat serangan nyeri

     berulang di perut kanan ba(ah lebih dari dua minggu, radang kronik appendiks secara

    makroskopik dan mikroskopik. %ecara histologis, dinding appendiks menebal, sub mukosa

    dan muskularis propia mengalami fibrosis. 5erdapat infiltrasi sel radang limfosit dan eosinofil

     pada sub mukosa, muskularis propia, dan serosa. Pembuluh darah serosa tampak dilatasi.

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    12/38

    6ambar 3. $lasifikasi apendisitis

    ..) *anifestasi klinis

    6ejala apendisitis bervariasi berdasarkan lokasi apendiks. 6ejala klasik apendisitis

    ialah nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerah epigastrium atau

    di sekitar umbilicus. $eluhan ini sering disertai mual, kadang disertai muntah, dan umumnya

    nafsu makan menurun. !alam beberapa jam, nyeri akan berpindah ke kanan ba(ah +titik 

    *c8urney. 4yeri dirasakan lebih tajam dan lebih jelas letaknya sehingga merupakan nyeri

    somatik setempat. 4yeri pada a(alnya di daerah epigastrium atau sekitar pusat, kemudian

     berpindah ke kuadran kanan ba(ah disebut juga dengan ),ers si/n.#

      Pada beberapa kasus, nyeri epigastrium tidak dirasakan tetapi terdapat konstipasi

    sehingga penderita merasa memerlukan obat pencahar, yang justru dianggap berbahaya

    karena mempermudah terjadinya perforasi.

    Apendiks yang terletak retrosekal retroperitoneal +antara sekum dan otot psoas

    mayor, tanda nyeri perut kanan ba(ah tidak begitu jelas dan tidak ada rangsangan peritonealkarena apendiks terlindung oleh sekum. @asa nyeri lebih ke arah perut sisi kanan atau nyeri

    timbul saat berjalan karena kontraksi otot psoas mayor yang menegang dari dorsal. #,,1 

     4yeri atipikal biasanya timbul jika apendiks terletak di dekat otot obturator internus,

    rotasi dari pinggang meningkatkan nyeri pada pasien ditemui ketika ujung apendiks terletak 

    di panggul.) @adang pada apendiks yang terletak di rongga pelvis dapat menimbulkan gejala

    dan tanda rangsangan sigmoid atau rectum sehingga peristalsis meningkat dan pengosongan

    rectum menjadi lebih cepat serta berulang. Apendiks yang menempel ke kandung kemih

    dapat menimbulkan dysuria dan peningkatan frekuensi kencing akibat rangsangan apendiks

    terhadap dinding kandung kemih.), Apendiks yang terletak di depan ileum terminal dekat

    dengan dinding abdominal, maka nyeri sangat jelas.1 %edangkan jika apendiks terletak di

     belakang ileum akan menyebabkan nyeri testis, mungkin disebabkan iritasi arteri spermatika

    dan ureter.# 

    Pada lebih dari /#& pasien dengan apendisitis akut, anoreksia merupakan gejala yang

     pertama dirasakan, diikuti oleh nyeri perut, kemudian muntah-muntah +jika muntah terjadi.

    9ika muntah mendahului timbulnya rasa sakit, diagnosis apendisitis harus dipertanyakan.#

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    13/38

    'anya ##& dari pasien dengan apendisitis mengeluhkan gejala dan temuan fisik yang

    klasik. 'al ini dikarenakan tanda-tanda dan gejala a(al terutama tergantung pada lokasi

    ujung apendiks yang sangat bervariasi. $etika ujung apendiksretrocecal, nyeri dapat

    dimanifestasikan dengan ekstensi pasif pinggul +psoas sign. $etika apendiks terletak di

     pelvis, nyeri dapat terdeteksi selama pemeriksaan rektal toucher atau pemeriksaan panggul.

    !engan demikian, pada pasien dengan sakit perut terus-menerus dan gejala rektum +diare

    atau tenesmus, penting untuk melakukan pemeriksaan dubur.)

    6ejala apendisitis akut pada anak tidak spesifik. Pada a(alnya, anak sering hanya

    menunjukkan gejala re(el dan tidak mau makan. Anak sering tidak bias melukiskan rasa

    nyerinya. Oleh karenanya apendisitis sering baru diketahui setelah terjadi perforasi.

    Pada kehamilan, keluhan utama apendisitis adalah nyeri perut, mual, dan mutah. 'al

    ini perlu dicermati karena pada kehamilan trimester pertama sering juga terjadi mual dan

    muntah. Pada kehamilan lanjut, sekum dan apendiks terdorong ke kraniolateral sehingga

    keluhan tidak dirasakan di perut kanan ba(ah tetapi lebih di region lumbal kanan.

    6ambar 3. 0etak Apendiks selama kehamilan

    ..3 !iagnosis

    Ana-nesis

    Pada anamnesis, keluhan utama apendisitis biasanya mula-mula dirasakan di

    epigastrium atau region umbilical yang kemudian dapat menyebar dan dirasakan di seluruh

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    14/38

     perut. 4yeri kemudian dirasakan berpindah ke perut kanan ba(ah, tepatnya di titik *c

    8urney. %elain itu terdapat pula keluhan anoreksia, mual, muntah, obstipasi, dan febris.

     4amun, keluhan yang dirasakan pasien apendisitis dapat berbeda oleh karena gejala

    ditentukan dari posisi ujung apendiks.

    Pe-eriksaan isik  

    Pada pemeriksaan fisik hasil yang didapatkan ditentukan terutama oleh posisi

    anatomis dari apendiks yang meradang, serta oleh apakah organ tersebut telah mengalami

    ruptur ketika pasien pertama diperiksa.#

    5anda rangsangan peritoneum lokal di titik *c 8urney yaitu nyeri tekan, nyeri lepas,

    dan defens muskuler. %edangkan nyeri rangsang peritoneum tidak langsung dapat berupa  

    1.  4yeri pada sisi kanan ba(ah yang timbul saat dilakukan palpasi dengan tekanan

     pada kuadran kiri ba(ah R,sin/s si/n.  4yeri pada sisi kanan ba(ah yang timbul saat palpasi dengan tekanan pada

    kuadran kanan ba(ah dilepaskan tiba-tiba- #u-4er/s si/n.  4yeri kanan ba(ah bila peritoneum bergerak seperti saat nafas dalam, berjalan,

     batuk, mengedan

     

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    15/38

    6ambar . 5itik *c. 8urney

    • %tatus 6eneralis

    $eadaan umum pasien tampak kesakitan, membungkuk, dan memegang perut

    kanan ba(ah. 5anda-tanda vital tidak banyak berubah pada apendisitis tanpa

     perforasi.# Pada pemeriksaan suhu biasanya didapatkan demam ringan dengan suhu

    sekitar 3,#-,#o?, denyut nadi normal atau sedikit meningkat.#  Perubahan

    signifikan biasanya menunjukkan bah(a komplikasi telah terjadi atau diagnosis lain

    harus dipertimbangkan.#

    • %tatus lokalis

    - =nspeksi: tidak ditemukan gambaran spesifik. $embung sering terlihat pada

     penderita dengan komplikasi perforasi. Penonjolan perut kanan ba(ah bisa dilihat

     pada masa atau abses periapendikuler.

    - Palpasi: didapatkan nyeri terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri lepas

    +8lumbergBs sign. !efens muskuler menunjukan adanya rangsangan peritoneum

     parietal. 4yeri tekan perut kanan ba(ah merupakan kunci diagnosis.

    - Perkusi: nyeri ketuk *c 8urney karena rangsangan peritoneum

    - Auskultasi: peristaltik usus sering normal tetapi juga dapat menghilang akibat

    adanya ileus paralitik pada peritonitis generalisata yang disebabkan oleh

    apendisitis perforasi.

    • Pemeriksaan khusus#, 

    - R,sin/s si/n

    Positif jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran kiri ba(ah dan

    timbul nyeri pada sisi kanan.

    - Ps,as si/n

    Pasien dibaringkan pada sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi dari panggul

    kanan. Positif jika timbul nyeri pada kanan ba(ah, menandakan apendiks yang

    meradang menempel di otot psoas mayor.

    6ambar /. Pemeriksaan Psoas sign

    - O4turat,r si/n

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    16/38

    Pada pasien dilakukan fleksi panggul dan dilakukan rotasi internal pada

     panggul. Positif jika timbul nyeri pada hipogastrium atau vagina bilamana

    apendiks yang meradang bersentuhan dengan otot obturator internus yang

    merupakan dinding panggul kecil. 6erakan fleksi dan endorotasi sendi panggul

     pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada apendisitis pelvika.

    6ambar 12. Pemeriksaan Obturator sign

    - Pemeriksaan colok dubur menyebabkan nyeri bila daerah infeksi dapat dicapai

    dengan jari telunjuk, misalnya pada apendisitis pelvika. Pada apendisitis pelvika,

    tanda perut sering meragukan sehingga kunci diagnosis adalah nyeri terbatas pada

     jam /-1 se(aktu dilakukan colok dubur.

    5abel 1. Pemeriksaan "isik yang $has pada Apendisitis

    9enis Pemeriksaan =nterpretasi

     Rovsing’s sign Positif jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran kiri ba(ah

    dan timbul nyeri pada sisi kanan.

     Psoas sign atau

    Obraztsova’s sign

    Pasien dibaringkan pada sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi dari

     panggul kanan. Positif jika timbul nyeri pada kanan ba(ah.

    Obturator sign Pada pasien dilakukan fleksi panggul dan dilakukan rotasi internal pada

     panggul. Positif jika timbul nyeri pada hipogastrium atau vagina.

     Dunphy’s sign Pertambahan nyeri pada tertis kanan ba(ah dengan batuk 

    Ten Horn sign  4yeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut pada korda spermatic

    kanan

     Kocher (Kosher)’s

    sign

     4yeri pada a(alnya pada daerah epigastrium atau sekitar pusat,

    kemudian berpindah ke kuadran kanan ba(ah.

     Sitkovskiy

    (Rosenstein)’s sign

     4yeri yang semakin bertambah pada perut kuadran kanan ba(ah saat

     pasien dibaringkan pada sisi kiri

     Bartoier!

     "iche#son’s sign

     4yeri yang semakin bertambah pada kuadran kanan ba(ah pada pasien

    dibaringkan pada sisi kiri dibandingkan dengan posisi terlentang

     $ure!Rozanova’s sign 8ertambahnya nyeri dengan jari pada petit triangle kanan +akan positif

    %hchetkin-8loombergBs sign

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    17/38

     B#uberg sign !isebut juga dengan nyeri lepas. Palpasi pada kuadran kanan ba(ah

    kemudian dilepaskan tiba-tiba

    Pe-eriksaan %a4,rat,riu-

    • 0aboratorium darah

    0eukositosis ringan +12.222-1.222 sel

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    18/38

    aperistaltik, noncompressi#le  apendiks C) mm pada arah anteroposterior.1#  5erlihatnya

    appendicolith menetapkan diagnosis. Penebalan dinding apendiks dan adanya cairan

     periappendiceal sangat sugestif. !emonstrasi sonografi dari usus buntu yang normal yaitu

    compressi#le, struktur tabung #lind -ending  berukuran D# mm, dapat menyingkirkan diagnosis

    apendisitis akut. #

    6ambar 11. Apendiks normal. A dan 8, longitudinal A dan transversal +8 sonogram,

    menunjukkan apendiks +panah dengan diameter kurang dari 3 mm cut-off point, dikelilingi

    oleh lemak noninflamed  normal1)

    6ambar 1. Apendiks yang mengalami apendisitis.

    0ongitudinal dan transversal sonogram menunjukkan apendiks yang membesar +panah

    dikelilingi oleh lemak meradang hyperechoic +panah. 1)

    Apendiks yang meradang memiliki diameter lebih besar dari ) mm, dan biasanya

    dikelilingi oleh hyperechoic inflamed fat  di sonografi. 5anda-tanda yang sangat mendukung

    apendisitis yaitu adanya appendicolith, penebalan caecal apikal.1)

    • ?5

    Pada ?5, apendiks yang meradang tampak melebar +E # cm dan dinding yang

    menebal. 8iasanya ada bukti peradangan, dengan Flemak kotor,F mesoappendi7 menebal, dan

     bahkan phlegmon jelas.,#,13,1

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    19/38

    "ekalit dapat dengan mudah divisualisasikan, tetapi adanya fekalit bukan

     patognomonik dari apendisitis. ?5 scan merupakan teknik yang sangat baik untuk 

    mengidentifikasi proses inflamasi lain yang menyerupai apendisitis.#

    6ambar 1. Apendiks normal memiliki diameter luar maksimum ) mm,

    dikelilingi oleh homogeneous non$inflamed fat , dan sering mengandung gas

    intraluminal.  1)

    6ambar 1. Apendisitis. ?5 %can dengan kontras menggambarkan apendiks

    yang mengalami distensi dan berisi cairan +panah dengan periappendiceal fat-

    stranding.1)

    • 8arium enema

      Gaitu suatu pemeriksaan H-@ay dengan memasukkan barium ke colon melalui anus.

    Pemeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari appendicitis pada jaringan

    sekitarnya dan juga untuk menyingkirkan diagnosis banding.#

    "oto barium enema yang dilakukan perlahan pada apendisitis akut memperlihatkan

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    20/38

    tidak adanya pengisian apendiks dan efek massa pada tepi medial serta inferior dari caecumI

     pengisisan lengkap dari apendiks menyingkirkan apendisitis.#

    6ambar 1#. Apendiks yang normal pada pemeriksaan barium enema

    Apendiks terisi penuh dengan kontras, yang secara efektif menyingkirkan diagnosis

    apendisitis.1/

    • 0aparoskopi

    dapat berfungsi baik sebagai manuver diagnostik dan terapeutik untuk pasien dengan

    sakit perut akut dan yang diduga apendisitis akut.# 

    6ambar 1). Algoritma klinis untuk kasus dugaan apendisitis akut#

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    21/38

    *eskipun dilakukan pemeriksaan dengan cermat dan teliti, diagnosis klinis

    apendisitis akut masih mungkin salah pada sekitar 1#-2& kasus dimana lebih sering terjadi

     pada perempuan terutama yang masih muda oleh karena keluhan yang menyerupai timbul

    dari genitalia interna +seperti ovulasi, menstruasi, radang di pelvis, atau penyakit ginekologik 

    lain.

    ntuk menurunkan angka kesalahan diagnosis apendisitis akut, bila diagnosis

    meragukan, sebaiknya penderita diobservasi di rumah sakit dengan frekuensi setiap 1- jam.

    Pemeriksaan ultrasonografi dapat meningkatkan akurasi diagnosis.

      $emungkinan apendisitis dapat diyakinkan dengan menggunakan skor Alvarado.

    %istem skor dibuat untuk meningkatkan cara mendiagnosis apendisitis.#

    5abel . The %odified Alarado score#

    The %odified Alarado Score %kor 

    6ejala Perpindahan nyeri dari ulu hati ke

     perut kanan ba(ah

    1

    *ual-*untah 1

    Anoreksia 1

    5anda 4yeri di perut kanan ba(ah

     4yeri lepas 1

    !emam diatas 3,#J? 1

    Pemeriksaan

    0ab

    0eukositosis

    'itung jenis leukosit shift to the left  1

    5otal 12

    =nterpretasi dari *odified Alvarado %core:

    - Pasien dengan skor awal ≤ 4 sangat tidak mungkin

    menderita apendisitis dan tidak memerlukan perawatan

    di rumah sakit kecuali gejalanya memburuk.

    - Skor 5-6 : dipertimbangkan apendisitis akut tapi tidak

    perlu operasi segera

    - Skor -! : dipertimbangkan mengalami apendisitis akut

    - Skor "-#$: hampir de%i-niti% mengalami apendisitis akut

    dan dibutuhkan tindakan bedah

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    22/38

    .. !iagnosis banding

    !iagnosis apendisitis akut tergantung pada empat faktor utama yaitu lokasi anatomi

    dari apendiks yang meradangI tahap proses +yaitu tanpa komplikasi atau sudah tejradi

     perforasiI usiaI dan jenis kelamin pasien.#

    • 6astroenteritis

    Pada gastroenteritis, mual, muntah, dan diare mendahului rasa nyeri. 4yeri perut

    sifatnya lebih ringan dan tidak berbatas tegas. %ering dijumpai adanya hiperperistaltis.

    !emam dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan dengan apendisitis akut.

    • 0imfadenitis mesenterika

    8iasa didahului dengan enteritis atau gastroenteritis, ditandai dengan nyeri perut,

    terutama sebelah kanan serta perasaan mual dan nyeri tekan perut yang sifatnya

    samar, terutama perut sebelah kanan.

    • $elainan ovulasi

    "olikel ovarium yang pecah pada ovulasi dapat menimbulkan nyeri pada perut kanan ba(ah di tengah siklus menstruasi. Pada anamnesis, nyeri yang sama pernah timbul

    lebih dahulu.

    • =nfeksi panggul

    %alphingitis akut kanan sering dikacaukan dengan apendisitis akut. %uhu biasanya

    lebih tinggi daripada apendisitis dan nyeri perut bagian ba(ah perut lebih difus.

    =nfeksi panggul pada (anita biasanya disertai keputihan dan infeksi urin. Pada colok 

    vagina akan timbul nyeri hebat di panggul jika uterus diayunkan. Pada gadis dapat

    dilakukan colok dubur jika perlu untuk diagnosis banding.

    • $ehamilan di luar kandungan

    'ampir selalu ada ri(ayat telat haid dengan keluhan yang tidak menentu. Pada

     pemeriksaan vagina, didapatkan nyeri dan penonjolan rongga !ouglas dan pada

    kuldosentesis didapatkan darah.

    • $ista ovarium terpuntir 

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    23/38

    5imbul nyeri mendadak dengan instensitas yang tinggi dan teraba massa dalam

    rongga pelvis pada pemeriksaan perut, colok vagina, atau colok rektal. 5idak terdapat

    demam. Pemeriksaan ultrasosnografi dapat menentukan diagnosis.

    • >ndometriosis eksterna

    >ndometriosis di luar rahim akan menimbulkan nyeri di tempat endometriosis berada,

    dan darah mestruasi terkumpul di tempat itu karena tidak ada jalan keluar.

    • rolitiasis

    Pielum atau ureter kanan. Adanya ri(ayat kolik dai pinggang ke perut yang menjalar 

    ke inguinal kanan merupakan gambaran yang khas. 'ematuria sering ditemukan. "oto

     polos perut atau urografi intravena dapat memastikan penyakit tersebut. Pielonefritis

    sering disertai dengan demam tinggi, menggigil, nyeri kostovertebra an piuria.

    • Penyakit saluran cerna lainnya

    divertikulitis, chronBs disease, ileokolitis, typhoid, serta keganasan

    ../ Penatalaksanaan

    5atalaksana apendisitis pada kebanyakan kasus adalah apendektomi. $eterlambatan

    dalam tatalaksana dapat meningkatkan kejadian perforasi.2 Oleh karenanya, meskipun

    terdapat modalitas diagnostik yang lebih canggih, pentingnya intervensi operasi segera tidak 

    harus diminimalkan.# Pada pasien dengan presentasi atipikal, pemeriksaan fisik adalah alat

    yang paling penting dalam memutuskan apakah pasien membutuhkan operasi.1/

    Pasien dengan ri(ayat klasik dan temuan pemeriksaan fisik, dengan analisis urin

    normal +atau piuria dan jumlah leukosit yang tinggi dengan pergeseran ke kiri biasanya tidak 

    memerlukan studi pencitraan tambahan sebelum apendektomi. Pembedahan juga

    diindikasikan pada pasien dengan presentasi atipikal dan temuan radiografi yang konsisten

    dengan apendisitis. %etiap pasien dengan nyeri perut atipikal yang memiliki +1 nyeri

     persisten dan menjadi demam, + peningkatan jumlah leukosit, atau + temuan pemeriksaan

    klinis memburuk harus menjalani laparoskopi diagnostik dan usus buntu.1/

    Apendektomi dapat dilakukan dengan open atau laparoskopi 1 *enurut Society of 

     American Gastrointestinal and Endoscopic Surgeons  +%A6>% 212 keadaan yang sesuai

    untuk dilakukan laparoskopi diantaranya pada pasien dengan apendisitis tanpa komplikasi,

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    24/38

    anak-anak, dan (anita hamil.1/ Prosedur apendektomi laparoskopi sudah terbukti

    menghasilkan nyeri pasca bedah yang lebih sedikit, pemulihan yang lebih cepat dan angka

    kejadian infeksi luka yang lebih rendah, akan tetapi terdapat peningkatan kejadian abses intra

    abdomen dan pemanjangan (aktu operasi. 0aparoskopi dikerjakan untuk diagnosa dan terapi

     pada pasien dengan akut abdomen, terutama pada (anita

    %ebelum dilakukan operasi, maka perlu dilakukan persiapan seperti hidrasi yang

    adekuat harus dipastikan, kelainan elektrolit harus diperbaiki, dan kondisi jantung, paru, dan

    ginjal harus ditangani terlebih dahulu. %ebuah penelitian meta-analisis telah menunjukkan

    efikasi antibiotik pra operasi dalam menurunkan komplikasi infeksi di apendisitis. Pada

    apendisitis akut tanpa komplikasi, tidak ada manfaat dalam memperluas cakupan antibiotik 

    melampaui jam. Pada apendisitis perforasi atau dengan gangren, antibiotik dilanjutkan

    sampai pasien tidak demam dan memiliki jumlah sel darah putih normal. ntuk infeksi intra-

    abdominal dari saluran pencernaan yang ringan sampai sedang, Surgical &nfection Society

    telah merekomendasikan terapi tunggal dengan cefo7itin, cefotetan, atau asam klavulanat

    tikarsilin. ntuk infeksi yang lebih berat, terapi tunggal dengan carbapenems atau terapi

    kombinasi dengan sefalosporin generasi ketiga, monobactam, atau aminoglikosida ditambah

    untuk anaerobik dengan klindamisin atau metronidaKole..@ekomendasi serupa untuk anak-

    anak.#

    Penggunaan antibiotik terbatas sampai jam dalam kasus apendisitis

    nonperforasi. %edangkan untuk apendisitis perforasi, dianjurkan terapi diberikan selama 3

    sampai 12 hari. Antibiotik =; biasanya diberikan sampai jumlah sel darah putih normal dan

     pasien tidak demam selama jam.# %elain itu pemberian analgesik untuk menghilangkan

    nyeri juga diberikan pada pasien baik sebelum maupun sesudah operasi untuk mengurangi

    keluhan.

    =nterval apendektomi dilakukan minimal ) minggu setelah kejadian akut

    direkomendasikan untuk semua pasien yang diobati baik nonoperatif atau dengan drainaseabses sederhana.#

    Adapun beberapa macam insisi untuk apendektomi:

    5abel . *acam-macam =nsisi untuk apendektomi

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    25/38

    Insisi $rid Ir,n 5M#urney Inisi,n

    =nsisi 6ridiron pada titik *c8urney.

    6aris insisi parallel dengan otot oblikuseksternal, mele(ati titik *c8urney

    yaitu 1

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    26/38

    Insisi "ara-edian kanan 4a7a#

    =nsisi vertikal paralel dengan midline,

    ,# cm di ba(ah umbilikus sampai di

    atas pubis.

    ..12 $omplikasi

    • *assa apendikuler

    *asa apendiks terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi ditutupi atau

    dibungkus oleh omentum dan

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    27/38

    dikemukakan bah(a terlambatnya diagnosis apendisitis bertanggung ja(ab untuk sebagian

     besar apendisitis perforasi. 5idak ada cara yang akurat untuk menentukan kapan dan apakah

    ada kemungkinan apendiks akan pecah sebelum resolusi proses inflamasi. Penelitian terbaru

    menunjukkan bah(a, pada pasien tertentu, observasi dan terapi antibiotik saja dapat menjadi

     pengobatan yang tepat untuk akut apendisitis.#

    8ila terjadi perforasi akan terbentuk abses apendiks. !itandai dengan kenaikan suhu

    dan frekuensi nadi, bertambahnya nyeri dan teraba pembengkakan masa, serta bertambahnya

    angka leukosit.1

    @uptur apendiks harus dicurigai jika terjadi demam dengan suhu E/J ? dan jumlah

    sel darah putih E1.222 sel

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    28/38

    dan diagnosis yang tertunda. $omplikasi terjadi pada 1-#& pasien dengan apendisitis, dan

    infeksi luka pasca operasi menyebabkan kematian untuk hampir sepertiga dari morbiditas

    terkait.1/

    2.8 A"endisitis Rekurens

    !iagnosis apendisitis rekurens baru dapat dipikirkan jika ada ri(ayat serangan nyeri

     berulang di perut kanan ba(ah yang mendorong dilakukannya apendektomi dan hasil

     patologi menunjukkan peradangan akut. $elainan ini terjadi bila serangan apendisitis akut

     pertama kali sembuh spontan. 4amun apendiks tidak pernah kembali ke bentuk aslinya

    karena terjadi fibrosis dan jaringan parut. @esiko terjadinya serangan berulang adalah sekitar 

    #2&.

    2.9 A"endistis )r,nik

    !iagnosis baru dapat ditegakkan jika semua syarat terpenuhi : +1 ri(ayat nyeri perut

    kanan ba(ah yang lebih dari dua minggu, + terbukti terjadi radang kronik baik secara

    makroskopik maupun mikroskopik +adanya fibrosis menyeluruh pada dinding apendiks,

    sumbatan parsial atau total pada lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama di

    mukosa, dan infiltrasi sel inflamasi kronik, dan + keluhan menghilang pasca apendektomi.

    =nsidens apendisitis kronik adalah sekitar 1&.,1/

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    29/38

    #A# III

    %APORAN )AS&S

    3.1 IDENTITAS

     4ama : 4y.* +4o. @* : 22//

    mur : # tahun

    Pekerjaan : =bu @umah 5angga

    Alamat : %arilamak  

    Agama : =slam

    %tatus : *enikah

    5anggal *asuk : 13 April 21)

    3.2 ANAMNESIS

    $eluhan utama : 4yeri perut kanan ba(ah semakin meningkat sejak satu hari sebelum

    masuk rumah sakit.

    @i(ayat Penyakit %ekarang

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    30/38

      4yeri perut kanan ba(ah semakin meningkat sejak satu hari sebelum masuk rumah

    sakit.

      @i(ayat nyeri perut disekitar pusar 1# hari yang lalu kemudian nyeri berpindah ke

     perut kanan ba(ah dan dirasakan terus menerus dan meningkat satu hari yang lalu.  !emam dirasakan sejak 1 hari yang lalu

      *ual dirasakan sejak adanya nyeri perut disertai menurunnya nafsu makan

      @i(ayat muntah 1 hari yang lalu, frekuensi E#7 sehari, isi apa yang dimakan

      8A8 dan 8A$ dalam batas normal

    @i(ayat Penyakit !ahulu

    - 5idak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya

    @i(ayat Penyakit $eluarga

    - 5idak ada anggota keluarga yang mengeluhkan keluhan serupa

    @i(ayat $ebiasaan %osial dan >konomi

    − Pasien seorang ibu rumah tangga

    3.3 PEMERI)SAAN FISI) 

    %tatus generalis:

    $eadaan umum : 5ampak sakit sedang

    $esadaran : ?ompos mentis

    5anda vital : 5ekanan darah : 12

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    31/38

    - *ata : konjungtiva anemis +-

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    32/38

    A4d,-en

    status lokalis

    $enitaia eksterna

    - =nspeksi : tidak diperiksa

    Ana:"eriana

    - =nspeksi : tidak diperiksa

    Ekstre-itas atas=4a7a 

    - Akral hangat, perfusi N detik, edem pretibia -

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    33/38

    'asil pemeriksaan laboratorium

    !arah @utin +1 April 21):

    'b : 1,gr

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    34/38

    3.? PRO$NOSIS

    - uo ad ;itam : 8onam

    - uo ad %anam : 8onam

    : uo ad "ungsionam : 8onam

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    35/38

    #A# I*

    DIS)&SI

    5elah dilaporkan kasus seorang pasien (anita berusia # tahun dengan diagnosis

    apendisitis perforasi. !iagnosa ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

     pemeriksaan penunjang.

    !ari anamnesis didapatkan nyeri perut kanan ba(ah yang semakin meningkat sejak satu

    hari sebelum masuk rumah sakit. 4yeri perut dirasakan Q1# hari yang lalu dan a(alnya

    dirasakan disekitar pusat kemudian ke perut kanan ba(ah dan meningkat satu hari %*@%.

    'al ini sesuai dengan pola perpindahan nyeri pada apendisitis. Pasien merasakan demam,

    tidak tinggi dan tidak menggigil. 'al ini menandakan belum terjadinya peritonitis pada

     pasien. %ering merasa mual dan nafsu makan menurun. *untah sejak 1 hari %*@% E#7 isi

    apa yang dimakan.

    !ari pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan titik *c 8urney, psoas sign positif, dan

     blumberg sign posistif. 5iga pemeriksaan fisik tersebut merupakan pemeriksaan tambahan

    untuk menegakkan apendisitis dan ditemukan positif pada pasien sehingga menunjang

    diagnosis adanya apendisitis. !ari pemeriksaan laboratorium darah didapatkan leukosit

    12./22

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    36/38

    dieksplorasi untuk membersihkan rongga abdomen dan dilakukan apendiktomi untuk 

    membuang sumber infeksi.

    DAFTAR P&STA)A

    1. 'umes !9 and %impson 9: Acute appendicitis. 8*9. :#2#. 22).

    . 8oni 0, !ionigi 6, @overa " and !i 6iuseppe *: 0aparoscopic left liver 

    sectoriectomy of ?aroliBs disease limited to segment == and ===. 9 ;is >7p.

    :11122/.. 8innebRsel *, Otto 9, %tumpf *, et al: Acute appendicitis. *odern diagnostics -

    surgical ultrasound. ?hirurg. 2:#3/#3. 22/.+=n 6erman.

    . Leissleder @, Littenberg 9, 'arisinghani *6 et-al. Primer of diagnostic imaging.

    *osby =nc. +223

    #. 8runicardi "?, Andersen !$, 8illiar 5@, et al. 5he Appendi7. %h(artKBs Principles of 

    %urgery. /th >d. %A: *c6ra('ill ?ompanies. 212.

    ). ;ermiform Appendi7. Leb*! 00?I c1//-21 Spdated: 21 Oct 1, cited

    *arch 21)T. Available from: http:6?, 212.p3##-).

    /. 5erminal ileum and appendi7. Anatomy !irectory. Scited 21) *archT. Available

    from: http:

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    37/38

    1. Appendi7 variations. %hie $asai. Scited *arch 21)T Available from:

    http:ditors. 8ailey and 0oveBs %hort Practice

    of %urgery. th >d. 0ondon: Arnold. 22.

    #. Patnalk ;6, %ingla @$, 8ansal ;$. %urgical =ncisions-5heir Anatomical 8asis. 9Anat. %oc. =ndia #2+ 132-13 +221.

    http://dx.doi.org/10.1148/radiol.2242010998http://dx.doi.org/10.1148/radiol.2242010998http://dx.doi.org/10.1148/radiol.2242010998

  • 8/18/2019 Case Report appendisitis perforasi.docx

    38/38