1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Praktek Pengalaman Lapangan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di
sekolah merupakan salah satu kegiatan yang bersifat intrakulikuler sehingga
harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan
Konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek
kependidikan dan pemberian bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan
oleh seorang guru pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan
pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan
bimbingan di sekolah secara profesional.
Program studi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas
menyiapakan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan
sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Dengan
kemampuan tersebut diharapkan alumni program studi Bimbingan dan
Konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai
guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tutjuan pendidikan
serta membantu peserta didik dalam mencapai perkembangan kepribadian
yang optimal.
Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru
pembimbing) yang profesional tersebut program studi Bimbingan dan
Konseling membawa mahasiswa kepada proses pemeblajaran yang dilakukan
baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yaitu antara lain
berupa praktek pengalaman lapangan. Untuk melakukan hal tersebut
mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk
mengamati, mengenal, dan mempraktekkan semua kompetensi yang layak
atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang Bimbingan
dan Konseling dalam dunia pendidikan. Kegiatan tersebut dinamakan praktek
pengalaman lapangan (PPL) atau Magang III.
B. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan
Praktek Bimbinngan dan Konseling di sekolah dimaksudkan agar
mahasiwa dapat mempraktekkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga
memperoleh ketrampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi
Bimbinngan dan Konseling. Dengan kata lain, praktek Bimbingan dan
2
Konseling memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan
semua kompetensi yang telah dimiliki dibawah arahan guru dan dosen
pembimbing.
Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konsleing sekolah
bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman khususnya tentang
pelaksanaan Bimbinngan dan Konseling di sekoah dan umumnya tentang
proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan kependidikan lainnya,
serta mengetahui proses adminnistrasi di sekolah. Sehingga mahsiswa dapat
menggunakan pangalamannya sebagai bekal kelak untuk menjadi konselor
yang profesional di sekolah.
C. Manfaat Praktek Pengalaman Lapangan
Praktek pengalaman lapangan diharapkan dapat memberikan manfaat
terhadap semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa sekolah, dan
perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Mahasiswa
a. Ajang menunjukkan kompetensi yang dipelajari dalam kegiatan
layanan Bimbingan dan Konseling secara langsung.
b. Mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan proses
pembelajaran secara umum, dan kegiatan pemberian layanan
Bimbingan dan Konseling khususnya.
c. Memperdalam pengertian fan penghayatan mahasiswa tentang
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
d. Mendewasakan dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah yang ada
pada diri siswa dan seluruh pihal sekolah pada umumnya.
e. Pengalaman yang berharga bagi mahasiswa tentang segala
problematika di sekolah yang berguna untuk pembelajaran kelak.
2. Sekolah
a. Sekolah diharapkan akan mendapatkan inovasi dalam kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling pada khususnya, serta proses
pendidikan umunya.
b. Sekolah memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola
kegiatan Bimbingan dan Konseling khususnya, serta proses
pendidikan pada umumnya.
3
c. Sekolah diharapkan memperoleh pengetahuan baru untuk kemajuan
pelayanan Bimbingan dan Konseling pada khususnya, serta proses
pendidikan pada umumnya.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan praktek
pendidikan umumnya, dan Bimbingan Konseling khususnya, sehingga
kurikulum, metode, dan pengelolaan proses pembelajaran di
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan lapangan.
b. Memperoleh masukan tentang kasus dalam bidang Bimbingan dan
Konseling di sekolah khususnya dan pendidikan pada umumnya yang
berharga sebagai bahan pengembangan penelitian.
c. Memperoleh dan meningkatkan kerjasama dengan sekolah tempat
praktek.
d. Terlaksananya tujuan perguruan tinggi yaitu dalam rangka
mempersiapkan alumni berkualitas.
D. Waktu Praktek Pengalaman Lapangan
Waktu pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atau
Magang III berlangsung mulai 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September
2015.
E. Tempat Praktek Pengalaman Lapangan
SMP N 2 Berbah, Sleman, Yogyakarta.
F. Analisis Situasi
Analisis situasi merupakan upaya melakukan untuk menggali potensi
dan kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk merumuskan program
kegiatan PPL atau Magang III. Dari observasi dan wawancara maka diperoleh
berbagai informasi mengenai SMP N 2 Berbah yang dapat dijadikan sebagai
acuan atau konsep awal untuk melakukan kegiatan PPL atau Magang III di
sekolah tersebut sehingga program-program yang kami rancang merupakan
kegiatan yang tepat guna.
SMP N 2 Berbah terletak di Desa Sanggarahan Tegaltirto, Kecamatan
Berbah, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SMP N 2
Berbah merupakan sebuah institusi pendidikan dasar yang secara struktural
berada dalam wilayah koordinasi Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Sleman.
4
Berdasarkan observasi pra PPL atau Magang III diperoleh data
sebagai berikut:
1. Kondisi Fisik
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik dan terawat.
Ruang kelas, laboratorium, ruang audiovisual, dsb. Sebagai penunjang
kagiatan belajar mengajar sudah cukup memadai. Kelengkapan fisik yang
mendukung pembelajaran di SMP N 2 Berbah adalah sebagai berikut:
a. Ruang Administrasi
- Ruang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
- Ruang guru
- Ruang tamu
- Ruang tata usaha
b. Ruang Pengajaran
- Ruang Kelas
Ruang kelas VII terdiri dari 4 kelas, ruang kelas VIII terdiri dari 4
kelas, dan ruang kelas IX terdiri dari 4 kelas. Jumlah keseluruhan
ruang kelas yaitu 12 kelas.
- Laboratorium
Ruangan pengajaran praktek mencakup ruang laboratorium, yang
terdiri dari: laboratorium fisika, laboratorium biologi,
laboratorium komputer, laboratorium multimedia, dan
laboratorium bahasa.
c. Ruang Penunjang
- Mushola
- Ruang BK
- Ruang UKS
- Perpustakaan
- Ruang Osis
- Kantin
- Koperasi
- Gudang
- Kamar mandi siswa
- Kamar mandi guru
- Ruang ketrampilan
d. Infrastruktur
Infrastruktur yang dimiliki oleh SMP N 2 Berbah berupa
lapangan dan lahan parkir yang cukup luas. Lapangan yang ada di
5
SMP N 2 Berbah yakni lapangan upacara yang sekaligus dapat
digunakan sebagai lapangan untuk kegiatan olah raga seperti basket,
volley, sepak bola, footsal, dan bulutangkis. Lahan parkir yang ada di
SMP N 2 Berbah yakni tempat parkir sepeda untuk siswa, tempat
parkir motor untuk guru, dan parkir mobil.
2. Kondisi Non Fisik
a. Kondisi Guru
Sebagai sekolah berlabel SSN (Sekolah Standar Nasional), SMP N 2
Berbah memiliki tenaga mengajar yang berpotensi dalam bidangnya.
Tenaga pengajar di SMP N 2 Berbah berjumlah 28 orang. Masing-
masing terdiri atas 25 PNS dan 3 orang yang masih honorer. Dari
semua tenaga pengajar rata-rata lulusan SI dari perguruan tinggi
negeri. Data tersebut membuktikan bahawa kualitas tenaga pengajar
di SMP N 2 Berbah.
b. Kondisi Siswa
Secara umum dari tahun ke tahun penerimaan siswa baru SMP N 2
Berbah mulai meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat sekitar
sudah mulai mempercayakan anak mereka untuk menuntut ilmu di
SMP N 2 Berbah. Kepercayaan masyarakat ini tidak lepas dari
perjuangan keras dari pihak sekolah dan semua guru dalam
meninngkatkan kualitas pendidikan di SMP N 2 Berbah. Keberhasilan
ini juga turut didukung oleh orang tua siswa yang memiliki semangat
tinggi dalam memberikan motivasi kepada anak-anaknya. Hal seperti
ini terlihat pada perhatian dan dukungan orang tua terhadap anaknya
dalam mengikuti segala aktivitas yang diselenggarkan sekolah. Selain
itu pula hubungan baik senantiasa terjalin antara siswa dengan siswa,
siswa dengan guru, siswa dengan karyawan, dan siswa dengan
masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang sangat kondusif dalam
kegiatan belajar mengajar. Selain itu, pakaian yang digunakan siswa
sesuai aturan yaitu laki-laki wajib memakai celana panjang, wanita
muslim harus mengenakan jilbab, dan wanita non-muslim
mengenakan rok panjang.
c. Potensi Karyawan
1) Tingkat pendidikan
Karyawan Tata Usaha (TU) SMP Negeri 2 Berbah berjumlah
10 orang dengan pegawai negeri sipil sebanyak 4 orang dan
honorer 6 orang. Dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 1 orang,
6
SMA sebanyak 7 orang, dan SMP 2 orang. Kepala TU SMP
Negeri 2 Berbah yaitu Bapak Sutanto, S.Pd.
2) Karyawan telah mempunyai rincian tugas masing-masing., yaitu:
a) Koordinator : Sutanto, S.Pd.
b) Bendahara : Parjana
c) Kesiswaan dan inventaris : Sunarti
d) Perpustakaan : Tuginem
e) Persuratan : Yuni Suharno
Pembagian tugas jelas menurut kompetensi yang dimiliki. Jumlah
staf dan karyawan cukup dan memungkinkan satu karyawan tidak
merangkap tugas. Manajemen sekolah secara umum baik.
d. Bimbingan dan Konseling (BK)
Kegiatan BK diampu oleh 2 orang guru dan telah berjalan dengan
baik, yaitu Dra. Widaryati dan Mujiyono, S.Pd. Bimbingan konseling
di sekolah ini memiliki program kerja harian, mingguan, bulanan,
semesteran, dan tahunan. Program kerja tersebut meliputi layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan/penyaluran, layanan
penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan
bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan
konsultasi, layanan mediasi, aplikasi instrumentasi, himpunan data,
konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih
tangan kasus. Bimbingan yang dilayani meliputi bimbingan karir,
bimbingan belajar, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial.
Jenis layanannya berupa layanan informasi dan layanan konsultasi.
Dalam melaksanakan tugasnya, guru BK memang diusahakan
bertemu langsung dengan siswa. Tatap muka di kelas tidak dilakukan
karena jam pelajaran yang sudah padat, namun jika dirasa perlu, guru
BK akan bekerjasama dengan guru kelas untuk mendapat waktu
bertemu siswa di kelas.
e. Bimbingan Belajar
Sistem bimbingan belajar yang ditetapkan adalah Bimbingan
Belajar Intensif atau sering disebut dengan BBI. BBI merupakan
bimbingan belajar yang diperuntukkan wajib bagi siswa kelas IX yang
akan menempuh ujian nasional. Mekanisme BBI berupa pembahasan
soal ujian melalui buku-buku sesuai mata mata pelajaran yang
diujikan. Buku-buku tersebut merupakan teerbitan dari sekolah
sendiri. Selama program BBI berlangsung, tidak ada sanksi yang tegas
7
dari guru yang mengampu, hanya beruap teguran. Selain program
BBI, terdapat pula program layanan klinis yaitu program bimbingan
belajar bagi siswa yang merasa ingin menambah jam bimbingan di
luar jam BBI, biasanya program ini dilaksanakan setelah jam
pelajaran sekolah usai.
f. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler telah terorganisir dengan baik dan
bersifat wajib bagi kelas VII dan VIII, diantaranya sebagai berikut.
No Hari Pukul Nama
Kegiatan Pembimbing
1. Senin 13.00 sd. 14.30 UKS 1. Elisabeth
Y.,S.Pd
2. Sudarmi, S.Pd
3. Ardaniyah,
S.Pd
4. Suwarni, S.Pd
5. Hestiningsih,
S.Pd
6. Dra. Widaryati
14.00 sd. 15.30
15.30 sd. 17.00
Bulu tangkis 1. Mujiyono, S.Pd
2. Sudarmi, S.Pd
2. Selasa 13.00 sd. 14.30 Iqro’ (kelas7) 1. Siti Ngaisah,
M.Si.
2. Suharti, S.Pd
3. Diyan
D.R.,S.Pd
4. Hestiningsih,S.
Pd
5. Nuryati
Strory
Telling
1. N. Tien
Wartini AS,
S.Pd
2. Ardaniyah,S.Pd
Paduan suara 1. Dra.Hj.Troesti
Widarsih
8
2. Rusti
Wigatiningsih,
S.Pd
3. Suharti,S.Pd
Karawitan 1. Mujiyono,S.Pd
3. Rabu
15.00 sd. 16.30 Volly putri 1. Sudarmi, S.Pd.
2. Rusti W, S.Pd.
4. Kamis
13.00 sd. 14.30 Iqro’ (kelas
8)
1. Siti Ngaisah,
M.Si.
2. Suharti, S.Pd
3. Diyan
D.R.,S.Pd
4. Hestiningsih,S.
Pd
5. Nuryati
Tonti 1. Sudarmi,S.Pd
2. Suharti,S.Pd
3. Rusti
Wigatiningsih,
S.Pd
5. Jumat 13.00 sd. 14.30 Mading/ KIR 1. Dra. Troesti W.
(Koord)
2. N. Tien
W.A.S,S.Pd
3. Ganjar W., B.A
4. Diyan D.R,
S.Pd
5. Suminten, S.Pd
15.00 sd. 16.30 Pramuka 1. Rusti W.,S.Pd
2. Ersita
Yuniartikasari,
A.Ma.Pd
6. Sabtu
13.00 sd. 14.30
Olimpiade
IPA
1. Retno W.,S.Pd
2. Suhartono,S.Pd
9
Olimpiade
IPA
1. Rusti
Wigatiningsih,
S.Pd
Olimpiade
Matematika
1. Elisabeth
Y.,S.Pd
2. Suwarni, S.Pd
14.00 sd. 15.00 Komputer 1. Slamet
Waryanto
2. Suhartono,S.Pd
3. Yuni Suharno
Sepak bola 1. Wijaya, S.Pd
15.00 sd. 16.30 Basket 1. Sudarmi, S.Pd
2. Rusti W.,S.Pd
Volly putra 3. Rusti W.,S.Pd
Tari kreasi 4. Suharti,S.Pd
5. Tiara
Wulandari,S.Pd
g. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Pembina OSIS : Sudarmi, S.Pd.
Ketua umum : Arba Atun Fajar P.
Ketua I : Fadlil Nur Fauzi
Ketua II : Mutmainah Radari Putri
Wakil I : Hafidz Nur Ozi A.
Wakil II : Bernadin C. W.
Sekretaris I : Marsya Adira
Sekretaris II : Putri Salli F.
Bendahara I : Arshya Prasetya
Bendahara II : Marsya Adira
Humas I : Gustina R.
Humas II : Falen Medya V.
h. Karya Tulis Ilmiah Remaja
---tidak ada---
10
i. Kesehatan Lingkungan
1) Kondisi lingkungan sekolah secara umum sehat dan bersih
2) Kebersihan kelas ditangani oleh warga kelas dan sebulan sekali
diadakan Jumat bersih.
3) Kebersihan lingkungan ditangani oleh para pegawai.
j. Keamanan
1) Akses masuk SMP Negeri 2 Berbah terdiri dari dua pintu, yakni
gerbang utama barat dan gerbang utama timur. Gerbang dibuka
mulai pukul 06.00 WIB lalu ditutup setelah bel masuk sekolah
yakni pukul 07.00, kemudian dibuka kembali pukul 08.00 WIB
sampai pukul 18.00 WIB.
2) Tempat parkir siswa, guru, karyawan, dan tamu berada di dalam
sekolah untuk masuk melewati pintu gerbang kedua setelah
gerbang utama.
3) Jika siswa hendak keluar sekolah pada waktu jam pelajaran, maka
harus menyertakan surat izin dari BP/ BK.
4) Sistem penjagaan dilakukan oleh 2 orang satpam, secara bergantian
k. Lingkungan Sekolah
SMP N 2 Berbah memiliki kondisi lingkungan fisik yang cukup
memadai, di sekitar sekolah terdapat banyak pabrik seperti pabrik
rokok dan pabrik kayu eksport, dekat dengan pasar, dan dekat dengan
tempat hiburan, namun hal itu menimbulkan polusi udara dan polusi
suara di lingkungan sekolah. Secara umum lingkungan SMP N 2
Berbah sangat kondusif, tetapi ketika jam berangkat dan pulang
sekolah arus lalu lintas di sekitar sekolah sangat padat, bahkan jalan
depan sekolah merupakan jalan alternatif untuk lalulintas truk-truk
besar dari pabrik sehingga keamanan harus terjaga dan warga sekolah
harus berhati-hati.
G. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atau Magang III
mahasiswa UNY 2015 dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai
dengan tanggal 12 September 2015. Selama kegiatan PPL mahasiswa dibantu
dengan kegiatan observasi ke sekolah SMP N 2 Berbah untuk mempermudah
mahasiswa dalam menyusun program kerja selama kegiatan PPL. Adapun
perumusan program dan rancangan kegiatan PPL sebagai berikut:
11
1. Rancangan Program
Sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa melakukan
observasi ke SMP N 2 Berbah, kemudian hasil dari observasi digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan program, sebagai berikut:
a. Permasalahan sekolah sesuai dengan potensi yang ada
b. Kemampuan mahasiswa
c. Faktor pendukung yang diperlukan (sarana dan prasarana)
d. Ketersediaan dana yang diperlukan
e. Ketersediaan waktu
f. Kesinambungan program
2. Program PPL atau Magang III
Perumusan program PPL ini berlandaskan pada analisis Bimbingan
dan Konseling SMP N 2 Berbah ditinjau dari segi non fisik, dan program-
program yang kami sajikan telah melewati bimbingan dari pihak BK SMP
N 2 Berbah. Berikut rancangan kegiatan PPL BK SMP N 2 Berbah:
a. Layanan Dasar
1) Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal merupakan program bimbingan yang
dilakukan secara klasikal di kelas. Tujuan dari bimbingan klasikal
adalah untuk memberikan sebuah informasi melalui berbagai
macam metode bimbingan.
2) Layanan Informasi/Orientasi
Layanan orientasi ditujukan pada siswa baru dan untuk pihak-
pihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri
terhadap lingkungan sekolah. Sedangkan layanan informasi
merupakan suatu materi kegiatan yang berupa informasi atau
keterangan yang disampaikan oleh mahasiswa. Layanan informasi
bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai informasi,
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan diri.
Teknik dan metode yang digunakan:
- Penyampaian informasi secara lisan, misalnya melalui
ceramah, secara klasikal, secara kelompok, maupun secara
individual.
- Penyampaian informasi secara tertulis, misalnya dengan
leaflet, poster, papan bimbingan, dan sebagainya.
12
3) Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan kegiatan kelompok dimana
pimpinan kelompok (konselor) menyediakan informasi-informasi
yang bersifat umum dan mengarahkan diskusi agar anggota
kelompok menjadi lebih sosial atau membantu anggota kelompok
untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Tujuan bimbingan
kelompok adalah untuk memberikan informasi tentang sesuatu
yang dibutuhkan anggota kelompok sehingga mempermudah
pembuatan keputusan dan tingkah laku. Pendekatan bimbingan
kelompok bersifat preventif dan development/pengembangan.
4) Layanan Pengumpulan Data
Layanan pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data-
data siswa untuk kepentingan Bimbingan dan Konseling. Layanan
pengumpulan data di SMP N 2 Berbah sebagai berikut:
- Penyebaran MLM
Penyebaran MLM merupakan suatu kegiatan Bimbingan
dan Konseling untuk mengungkap masalah-masalah yang
dialami siswa.
- Penyebaran Angket Sosiometri
Penyebaran angket sosiometri merupakan suatu kegiatan
Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui seberapa
dekat tingkat hubungan sosial.
- Pengadministrasian Dokumen dan Data BK SMP N 2
Berbah
Pengadministrasian dokumen dan data BK SMP N 2
Berbah disesuaikan dengan program BK Komprehensif
bertujuan untuknmembantu mengadministrasikan seluruh
data dan dokumen BK SMP N 2 Berbah.
b. Layanan Responsif
1) Konseling Individual
Layanan konseling individual dilakukan dengan tatap muka
antara konselor (Guru BK) dengan siswa dalam rangka
pemecahan masalah siswa. Tetapi tetap pemecahan masalah ada di
tangan siswa itu sendiri.
Tujuan dari layanan konseling individual adalah membantu
siswa untuk mengetahui dirinya, maumenerima dirinya apa
adanya, bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga
13
bisa mengaktualisasikan dirinya serta siswa mampu memecahkan
masalahnya.
2) Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan suatu proses kelompok
dimana terdapat hubungan antar pribadi dengan konselor atau
pribadi dengan anggota kelompok yang lain yang bersifat dinamis
dan terpusat pada pemikiran maupun perilaku yang sadar dan
melibatkan fungsi-fungsi terapi seperti permisif, saling
menghargai, saling pengertian, saling mendukung, saling
memabantu, dan saling menerima.
Topik yang dibahas dalam konseling kelompok bersifat
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Oleh karena itu, setiap anggota
kelompok dapat mengungkapkan masalah yang dirasakannya.
Anggota kelompok saling memberi masukan dan saran.
Pendekatan yang ingin dicapai dalam konseling kelompok adalah
bersifat penyembuhan/kuratif.
3) Home Visit
Dalam rangka pencapaian pengembangan diri siswa secara
optimal, tentunya diperlukan sebuah kerja sama yang baik antara
sekolah dengan pihak orang tua siswa. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk membina hubungan silaturahmi antara keluarga siswa
dengan pihak sekolah, selain itu supaya pihak sekolah maupun
orang tua lebih mudah mengontrol siswa. Bentuk kegiatan yang
nyata itu diantaranya dengan mengadakan kunjungan rumah
(home visit). Kunjungan rumah merupakan salah satu program
sekolah yang memiliki pengaruh besar dalam melancarkan
program-program sekolah.
Kunjungan rumah memiliki tujuan untuk memperoleh data
tambahan tentang permasalahan siswa, khususnya yang tersangkut
paut dengan keadaan rumah/orangtua, menyampaikan
permasalahan orangtua kepada anaknya, dan membangun
komitmen orangtua terhadap penanganan anaknya.
4) Kolaborasi
Kolaborasi merupakan kerjasama yang dilakukan oleh Guru
BK dengan pihak terkait, misalnya dengan orang tua, wali kelas,
guru mata pelajaran, pihak di luar sekolah, dan lain sebagainya.
Kolaborasi dilakukan bertujuan untuk memperoleh data dan
14
informasi lebih banyak mengenai anak yang bermasalah, sehingga
data dan informasi yang didapatkan lebih banyak dan
mempermudah penangannya. Selain itu, kolaborasi juga
membantu Guru BK dalam menyelesaikan masalah karena pihak
terkait nantinya pasti akan membantu menyelesaikan masalah
yang dialami oleh siswa.
5) Pertemuan kasus
Pertemuan kasus dilakukan untuk membahas dan mencari
solusi bersama-sama baik dengan Guru BK, Guru mata pelajaran,
Wali kelas, maupun Kepala Sekolah. Hal ini bertujuan untuk
menyelesaikan masalah yang dialami oleh siswa. Selain itu,
pertemuan kasus juga bermanfaat untuk pemantauan siswa yang
memiliki masalah selama kegiatan di sekolah.
c. Perencanaan Individu
Tidak memungkinkan terlaksana karena waktu yang tidak
mencukupi.
d. Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah suatu komponen yang merupakan
pemberian Bimbingan dan Konseling secara langsung. Sedangkan
dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja, infrastruktur, dan pengembangan kemampuan
profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan konseli.
15
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI
A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa
terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan sebagai bekal sebelum terjun
langsung ke lapangan. Adapun tujuan dari persiapan tersebut agar mahasiswa
dapat mempersiapkan diri secara optimal dan memberikan bekal pengetahuan
mengenali lingkungan kerja pada lembaga pendidikan.
Persiapan ini meliputi media bimbingan yang akan digunakan, satuam
layanan Bimbingan dan Konseling.
1. Praktikum Bimbingan dan Konseling
Persiapan paling awal yang dilakukan oleh mahasiswa sebelum
melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atau Magang III
adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro Bimbingan dan Konseling.
Pada tahapan ini, mahasiswa melakukan praktek mengajar kelas kecil
yang berperan sebagai guru adalah mahasiswa sendiri dan yang berperan
sebagai siswa adalah teman satu kelompok yang berjumlah 10(sepuluh)
dengan satu orang dosen pembimbing.
Dosen pembimbing dan teman memberikan masukan, baik berupa
kritik maupun saran setiap kali praktek mengajar. Berbagai macam
metode dan media pembelajaran dicobakan dalam kegiatan ini, sehingga
mahasiswa memahami media yang sesuai untuk setiap materi. Dengan
demikian, pengajaran mikro Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk
membekali mahasiswa agar lebih siap dalam melaksanakan PPL, baik
dari segi materi maupun penyampaian/ metode pengajarnya. Pengajaran
mikro Bimbingan dan Konseling juga sebagai juga sebagai syarat bagi
mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL.
2. Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki
bekal pengetahuan dan keterampilan praktis demi pelaksanaan program
dan tugas-tugasnya di sekolah.
16
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat
memberikan gambaran tentang pelaksanaan pendidikan yang relevan
dengan kebijakan-kebijakan baru di bidang pendidikan dan materi yang
terkait dengan program PPL atau Magang III di lapangan.
Pembekalan PPL ini dilakukan sebelum mahasiswa benar-benar terjun
ke lapangan, pembekalan yang dilakukan banyak melibatkan komponen-
komponen terkait.
Pembekalan PPL bersifat umum dengan tujuan membekali mahasiswa
dalam pelaksanaan PPL agar dalam pelaksanaannya mahasiswa dapat
menyelesaikan program dengan baik.
3. Observasi Sekolah
Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui situasi dan
kondisi lingkungan sekolah yang nantinya akan digunakan untuk praktek
dan memperoleh gambaran persiapan mengajar, cara menciptakan
suasana belajar di kelas serta bagaimana memahami tingkah laku siswa
dan penanganannya. Hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan metode
dan cara yang tepat dalam proses belajar mengajar praktis di dalam kelas.
Mahasiswa dapat melakukan kegiatan observasi yang meliputi:
perangkat proses belajar mengajar (satuan layanan dan materi Bimbingan
dan Konseling) proses belajar mengajar di kelas, karakteristik siswa, alat
fasilitas dan media pengajaran.
Mahasiswa menyebarkan Media Lacak Masalah (MLM). Selanjutnya
hasil MLM digunakan sebagai acuan untuk membuat Rencana
Pelaksanaan Layanan (RPL).
B. PELAKSANAAN
Pada tahap ini ada empat paket yang harus dilakukan oleh mahasiswa,
yaitu:
1. Program Mengajar
Dalam Bimbingan dan Konseling praktek mengajar lebih dikenal
dengan Bimbingan Klasikal, dimana bimbingan yang dilakukan di dalam
kelas. Tahap ini merupakan latihan bimbingan yang mengupayakan
mahasiswa dapat menerapkan kemampuan bimbingan secara utuh dan
terintegrasi dengan guru pembimbing yang dilaksanakan pada awal PPL.
Setelah itu mahasiswa melakukan praktek bimbingan klasikal secara
mandiri dengan menentukan sendiri tugas, pelaksanaan, media, dan
17
metode yang akan digunakan. Namun guru pembimbing tetap
bertangyung jawab atas semua pelaksanaan kegiatan bimbingan klasikal.
2. Pembimbingan dan Monitor
Pembimbingan dan monitoring ini dilaksanakan oleh Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pembimbing Lapangan (GPL).
Pembimbingan ini berupa: pengembangan instrumen, persiapan
melancarkan instrumen, cara analisis instrumen, materi yang akan
disampaikan dalam bimbingan klasikal, media yang akan digunakan, dan
cek kesiapan laporan.
3. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan ini dikerjaka secara kelompok, rangkap tiga,
yaitu untuk DPL, LPPMP, dan GPL.
4. Evaluasi
Evaluasi dibutuhkan dalam Bimbingan dan Konseling untuk
peningkatan layanan bimbingan. Evaluasi ditujukan pada program kerja
mahasiswa yang malaksanakan PPL atau Magang III oleh guru
pembimbing. Evaluasi bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa
dan aspek penguasaan kemampuan profesional, personal dan
interpersonal. Format penilaian meliputi penilaian proses bimbingan
klasikal dan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL).
5. Pelaksanaan
Materi Praktek Bimbingan dan Konseling di sekolah tidak dapat lepas
dari kegiatan atau program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dengan
demikian, materi Praktek Bimbingan dan Konseling harus menyesuaikan
dengan kegiatan atau program Bimbingan dan Konseling di SMP N 2
Berbah.
Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah meliputi 4 bidang
bimbingan, yaitu: Bimbingan Pribadi, Bimbingan Sosial, Bimbingan
Belajar, dan Bimbingan Karir. Keempat bidang bimbingan tersebut
dilaksanakan melalui 7 layanan bimbingan. Ketujuh layanan bimbingan
inilah yang menjadi fokus mahasiswa dalam melaksanakan PPL atau
Magang III Bimbingan dan Konseling di sekolah, yaitu:
18
a. Layanan Dasar
Proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui
kagiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal ataupun
kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap-tahap
dan tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar
kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya. Komponen ini berisikan Bimbingan Klasikal, Layanan
Orientasi, Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok, dan Himpunan
Data. Untuk mengefektifkan komponen pelayanan dasar ini
dibutuhkan penggunaan instrumen dalam PPL 2015. Mahasiswa
menggunakan dua instrumen pendukung untuk menggali kebutuhan
siswa yaitu Media Lacak Masalah (MLM) dan Sosiometri.
Berikut ini adalah rincian pelaksanaan pelayanan dasar yang
dilakukan di SMP N 2 Berbah:
1) Bimbingan Klasikal
Bimbingan kelas yang dilakukan untuk memberikan materi
layanan pada peserta didik mengenai Bimbingan dan Konseling di
sekolah.
Bimbingan klasikal dilakukan sesuai jadwal yang diberikan
oleh sekolah, karena di SMP N 2 Berbah terdapt jam masuk kelas
satu jam pelajaran setiap kelas per minggu.
Uraian Bimbingan:
- Bentuk
Layanan Klasikal masuk kelas (ceramah, tanya jawab, diskusi,
presentasi, games, expresive writing, dan vidio).
- Sasaran
Siswa kelas VII A, siswa kelas VII B, siswa kelas VII C, siswa
kelas VII D, siswa kelas IX C, dan siswa kelas IX D.
- Materi
Terlampir
- Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
Terlampir
19
Secara umum, metode yang digunakan oleh mahasiswa dalam
bimbingan klasikal adalah ceramah, presentasi, dan games. Rata-
rata mahasiswa menggunakan waktu 40 menit untuk setiap materi.
2) Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dilaksanakan satu kali mengingat waktu
yang tidak memungkinkan. Adapun bimbingan kelompok
dilaksanakan pada:
- Tanggal Pelaksanaan : 27 Agustus 2015
Tempat : di ruang kelas IX C
Data Siswa : Siswa dan Siswi Kelas IX C
Tujuan : siswa termotivasi untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
Media : diskusi
Dana :-
Hasil : Mengetahui penyebab dan solusi dari
msalah pribadi
- Tanggal Plaksanaa : 27 Agustus 2015
Tempat : Di ruang kelas VII B
Data Siswa : Siswa dn siswi VII B
Tujuan : siswa termotivasi untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
Media : diskusi
Dana : -
Hasil : Mengetahui penyebab dan solusi dari
msalah pribadi
- Tanggal Plaksanaa : 29 Agustus 2015
Tempat : Di ruang kelas VII C
Data Siswa : Siswa dn siswi VII C
Tujuan : siswa termotivasi untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
Media : diskusi
Dana : -
Hasil : Mengetahui penyebab dan solusi dari
msalah pribadi
- Tanggal Plaksanaa : 29 Agustus 2015
20
Tempat : Di ruang kelas VII D
Data Siswa : Siswa dn siswi VII D
Tujuan : siswa termotivasi untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
Media : diskusi
Dana : -
Hasil : Mengetahui penyebab dan solusi dari
msalah pribadi
- Tanggal Plaksanaa : 29 Agustus 2015
Tempat : Di ruang kelas IX D
Data Siswa : Siswa dn siswi IX D
Tujuan : siswa termotivasi untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
Media : diskusi
Dana : -
Hasil : Mengetahui penyebab dan solusi dari
msalah pribadi
- Tanggal Plaksanaa : 31 Agustus 2015
Tempat : Di ruang kelas VII A
Data Siswa : Siswa dn siswi VII A
Tujuan : siswa termotivasi untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
Media : diskusi
Dana : -
Hasil : Mengetahui penyebab dan solusi dari
msalah pribadi
3) Layanan Informasi
Layanan informasi adalah suatu materi kegiatan yang berupa
informasi atau keterangan yang disampaikan kepada siswa.
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang
berguna dalam memotivasi belajar, merencanakan, dan
mengembangkan diri menuju studi lanjut hingga pemantapankarir
masa depan.
a. Sasaran : Siswa kelas VII,VIII dan IX
b. Waktu : September 2015
21
Layanan yang diberikan saat pelaksanaan PPL adalah leaflet
dan poster.
1. Leaflet
- Hari/Tanggal : Kamis, 03 September 2015
Sasaran : Siswa kelas VII dan IX
Materi : Hidup hemat
Tujuan : agar siswa terlatih untuk hidup hemat
dan lebih mementingkan kebutuhan daripada keinginan
Media : Leaflet
Dana : Rp. 8.250,00
Hasil : Berjalan dengan baik dan lancar
- Hari/Tanggal : Kamis, 03 September 2015
Sasaran : Siswa kelas VII dan IX
Materi : Atasi Marah
Tujuan : Agar siswa dapat mengatasi marah
Media : Leaflet
Dana : Rp. 8.250,00
Hasil : Berjalan dengan baik
2. Poster
- Hari/Tanggal : Jumat, 04 September 2015
Sasaran : Siswa kelas VII dan IX
Materi : Stop Bulying
Tujuan : Agar siswa dapat menghindari
bullying
Media : poster
Dana : Rp. 29.000,00
Hasil : Berjalan dengan baik
- Hari/Tanggal : Jumat, 04 September 2015
Sasaran : Siswa kelas VII dan IX
Materi : Sopan Santun
Tujuan : Agar siswa dapat berlaku sopan
terhadap sesama
Media : poster
Dana : Rp. 29.000,00
Hasil : Berjalan dengan baik
- Hari/Tanggal : Jumat, 04 September 2015
22
Sasaran : Siswa kelas VII dan IX
Materi : Narkoba
Tujuan : Agar siswa dapat menghindari narkoba
Media : poster
Dana : Rp. 29.000,00
Hasil : Berjalan dengan baik
3. Papan Bimbingan
- Hari/Tanggal : Jumat, 04 September 2015
Sasaran : Siswa kelas VII, VIII dan IX
Materi : Stop Ragu-ragu
Tujuan : Agar siswa dapat yakin dalam setiap
mengambil keputusan.
Media : Papan bimbingan
Dana : Rp. 8.000,00
Hasil : Berjalan dengan baik
- Hari/Tanggal : Selasa, 08 September 2015
Sasaran : Siswa kelas VII, VIII dan IX
Materi : Menjalin Pertemanan
Tujuan : Agar siswa dapat menjalin pertemanan
dengan baik.
Media : Papan bimbingan
Dana : Rp. 8.000,00
Hasil : Berjalan dengan baik
4) Himpunan Data
- Media Lacak Masalah (MLM)
Angket MLM disebarkan pada siswa kelas VII A, VII B, VII
C, VII D, IX C, dan IX D. Angket ini disebarkan untuk
mengetahui letak permasalahan pada siswa. Penyebaran
dilakukan dengan cara menyebarkan ke seluruh siswa dengan
jadwal sesuai dengan jam mengajar Guru Pembimbing
Lapangan (GPL).
- Angket Sosiometri
Angket sosiometri disebarkan pada siswa kelas VII A, VII B,
VII C, VII D, IX C, dan IX D. Angket ini disebarkan untuk
mengetahui permasalahan sosial yang dihadapi siswa perkelas.
23
Penyebaran dilakukan bersamaan dengan penyebaran MLM
yaitu sesuai dengan jadwal sesuai dengan jam mengajar Guru
Pembimbing Lapangan (GPL).
b. Pelayanan Responsif
Merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki
kebutuhan dan maslaah yang memerlukan pertolongan dengan segera.
Berikut ini adalah rincian pelaksanaan pelayanan dasar yang
dilakukan di SMP N 2 Berbah:
1) Konseling Individual
Tujuan konseling individu adalah memberikan bantuan kepada
individu/peserta didik secara individual agar siswa dapat mencapai
tugas perkembangannya dan dapat mengambil keputusan dalam
masalah yang dihadapinya.
Konseling individu belangsung berkali-kali dengan konseling
beranama Nurshaliha Sadri Bintari dan Dini Nurmalita.maslah
yang dialami antara lain masalah dengan keluarga maupun
masalah dengan teman sebaya. Laporan konseling individu
terlampir.
2) Konseling Kelompok
Tujuan dari konseling kelompok adalah memberikan bantuan
kepadaindividu secara kelompok agar siswa dapat mencapai tugas
perkembangannya dan dapat mengambil keputusan dalam masalah
yang dihadapinya.
Konseling kelompok terlaksana di kelas VII A, VII B, VII C, VII
D, IX C dan IX D. Laporan terlampir.
3) Home Visit
Home visit dilakukan dalam rangka untuk mencari informasi
lebih lanjut mengenai keadaan lingkungan rumah dan keluarga,
yang mana dilakukan guna membantu menangani permasalahan
siswa. Home visit terlaksana pada hari jumat 11 September 2015
di rumah Siti Nur Halimah. Laporan terlampir.
24
C. ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI
Pada umumnya rencana program PPL dapat dilaksanakan dengan baik
dan waktu pelaksanaan sesuai rencana. Semua kegiatan terlaksana dengan
lancar dan baik. Tetapi saya menyadari ada beberapa program kerja yang
kurang berjalan dengan baik misalnya seperti bibliterapi.
Program PPL
Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan PPL guru pembimbing dan guru yang lain
banyak memberikan masukan dan dukungan kepada Praktikan. Guru
pembimbing memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
Praktikan untuk melaksanakan program PPL yang telah direncanakan
dan memberikan kebebasan dalam menggunakan metode mengajar.
Hambatan
Dalam melaksanakan praktik bimbingan klasikal, Praktikan
mengalami beberapa hambatan baik yang berasal dari siswa, guru
pembimbing maupun Praktikan. Adapun hambatan yang dialami
antara lain :
a. Dari Siswa
1) Sebagian siswa kurang memperhatikan materi yang
disampaikan, tetapi lebih tertarik pada permainan atau
stimulasi yang diberikan. Hal ini membuat proses
pembelajaran lebih lama dan siswa tidak dapat menyerap
materi secara optimal.
2) Sebagian siswa kurang antusias ketika melaksanakan
bimbingan.
3) Seswa terkadang mengobrol sendiri dengan temannya
sehinggamenjadi gaduh dan ramai.
b. Dari Guru Pembimbing
Terkadang komunikasi dengan guru pembimbing kurang
terjalin dengan baik.
c. Dari Praktikan
Praktikan kesulitan dalam menghafal wajah dan nama siswa.
Sehingga ketika akan menegur ataupun menyapa Praktikan
merasa kesulitan.
25
Usaha Mengatasi Hambatan
a. Bagi Siswa
1) Penyampaian materi dengan diiringi permainan yang lebih
menarik atau video yang menarik pula, sehingga siswa antusias
dalam mendengarkan dan memperhatikan materi bimbingan.
2) Selalu memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat
siswa.
3) Menegur siswa yang ramai dan memberikan pertanyaan.
b. Bagi Guru Pembimbing
Berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan guru
pembimbing.
c. Bagi Praktikan
Berusaha selalu menjalin komunikasi yangbaik dengan siswa
dan selalu mengabsen saat masuk kelas.
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan diselenggarakannya program PPL atau Magang III,
merupakan suatu jalan bagi mahasiswa untuk bersosialisasi dengan
masyarakat, khususnya dengan dunia pendidikan secara nyata. Sebagai
wadah bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan pengembangan diri sebagai
calon tenaga pendidik untuk dapat memahami kondisi nyata di sekolah.
Sehingga nantinya mahasiswa dapat menerapkan baik konsep pendidikan,
maupun pengalaman disiplin ilmu yang sudah didapatkan dibangku kuliah ke
dalam dunia pendidikan yang sebenarnya. Hal ini dapat disebabkan karena
mahasiswa dituntut untuk tampil dan berkompeten secara profesional saat
lulus dari perguruan tinggi.
Pelaksaan kegiatan PPL atau Magang III oleh mahasiswa Bimbingan
dan Konseling UNY di SMP N 2 Berbah, yang dimulai pada tanggal 10
Agustus 2015 sampai dengan 13 september 2015, secara umum dapat
berjalan dengan lancar. Hal ini bisa dilihat dari semua program kerja PPPL
individu yang tertulis dalam matrik program kerja PPL telah terlaksana.
Berdasarkan pelaksanaa kegiatan PPL atau Magang III di SMP N 2
Berbah yang telah ditempuh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada umumnya pelaksanaan program PPL atau Magang III individu
berjalan dengan baik. Program kegiatan PPL dapat direalisasikan.
2. Kegiatan PPL atau Magang III memberikan suatu pengalaman yang
nyata, sehingga bisa membandingkan kondisi di lapangan dengan kajian
teoritik di bangku kuliah.
3. Meningkatkan taraf pemahaman terhadap karakteristik lingkungan dan
karakterisitik siswa yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
suksesnya pelaksanaan pelayanan program BK.
4. Proses bimbingan klasikal akan terlihat berjalan lancar apabila didukung
oleh adanya kesiapan guru dan peserta didik, adanya hubungan yang
harmonis anatar guru dan peserta didik, dan tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai.
5. Kegiatan PPL merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai bekal
dalam melangkah ke dalam dunia kerja pendidikan sesuai bidangnya.
27
6. Seorang pendidik perlu memahami karakter peserta didiknya.
7. Hambatan-hambatan yang ada selama PPL atau Magang III hendaknya
disikapi dengan baik dan sedapat mungkin dikomunikasikan dengan
dosen pembimbing dan guru pembimbing.
B. SARAN
1. Bagi Pihak Sekolah
Berikut ini merupakan saran yang mahasiswa berikan kepada pihak
sekolah:
a. Pihak sekolah hendaknya lebih cepat dalam merespon program kerja
PPL atau Magang III sehingga program kerja yang sudah tersusun
dapat segera terlaksana dan tidak terjadi pengunnduran waktu
sehingga merubah semua jadwal yang sudah direncanakan
sebelumnya.
b. Hendaknya sekolah memberikan bimbingan dan pendampingan secara
maksimal pada setiap pelaksanaan program PPL atau Magang III agar
program terlaksana dengan baik dan lancar.
2. Bagi Mahasiswa yang akan Datang
Berikut ini merupakan saran bagi mahasiswa PPL yang akan datang
berdasarkan hasil belajar dan pengalaman mahasiswa selama PPL atau
Magang III di SMP N 2 Berbah:
a. Mahasiswa harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
secara matang sedini mungkin, sehingga mempermudah dalam proses
pelaksaan PPL atau Magang III.
b. Mahasiswa hendaknya melakukan koordinasi secara proaktif dan
intensif dengan guru maupun dosen pembimbing lapangan untuk
meminta saran dan masukan demi kelancaran pelaksanaan program
PPL atau Magang III.
c. Sebaiknya menggunakan media yang bervariasi agar siswa lebih
antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar terutama games
yang menarik karena siswa sangat antusias jika menggunakan metode
bimbingan dengan games.
d. Menjalin komukasi dan kerjasama yang baik, baik dengan guru
pembimbing, dosen pembimbing, siswa, serta seluruh elemen sekolah
agar pelaksanaan program PPL atau Magang III dapat berjalan dengan
lancar.
28
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Panduan PPL UNY. 2015. Panduan PPL. Yogyakarta: LPPMP UNY.
Tim Penyusun Panduan PPL BK. 2015. Panduan PPL Bimbingan dan Konseling.
Tidak diterbitkan