37
ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL Tesis Diajukan oleh RAHMAWATI 152203131 Kepada MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2019 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KECAMATAN RONGKOP

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tesis

Diajukan oleh

RAHMAWATI

152203131

Kepada

MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2019

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KECAMATAN RONGKOP

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tesis

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-2

Program Studi Magister Manajemen

Diajukan oleh

RAHMAWATI

152203131

Kepada

MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2019

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

  iii

 

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Maret 2019

RAHMAWATI

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

iv  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, Sumber Ilmu Pengetahuan yang

senantiasa memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister

Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta.

Dalam menyusun tesis ini, penulis telah berusaha untuk menyajikan

sebuah laporan yang baik dan sistematis. Berbagai pihak telah membantu dalam

proses penyusunan tesis ini. Tanpa bantuan tersebut, niscaya tesis ini tidak akan

terwujud. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. John Suprihanto, M.I.M, Ph.D. selaku Direktur Magister Manajemen

STIE Widya Wiwaha Yogyakarta dan sekaligus pembimbing I yang telah

memberikan dorongan, bimbingan dan masukan kepada penulis dalam

penyusunan tesis ini.

2. Ir. Muh. Awal Satrio N., M.M. selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

3. Bapak/Ibu Dewan Penguji yang telah memberikan masukan dalam

penyelesaian tesis ini.

4. Bapak/Ibu Dosen dan Staf administrasi Magister Manajemen STIE Widya

Wiwaha Yogyakarta.

5. Kardiyono, S.I.P, M.M. Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Rongkop

selaku pimpinan yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi sekaligus

narasumber yang informatif.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

v  

6. Kepala Desa Bohol, Kepala Desa Melikan, Kepala Desa Karangwuni beserta

perangkat desa yang telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian.

7. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih untuk semua kasih sayang, dukungan,

nasihat, dan doa

8. Keluarga sempurna saya : Ayah Dedy, Edsel dan Kesit yang telah memberikan

saya pemacu terbesar untuk melakukan yang terbaik.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, doa dan

dorongan dari semua pihak tentunya tesis ini tidak akan terselesaikan. Tesis ini

masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis

mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan tesis ini. Terakhir, semoga

karya ilmiah ini bermanfaat.

Yogyakarta, Maret 2019

Penulis,

Rahmawati

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERNYATAAN ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x

ABSTRAK ........................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 8

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 11

B. Landasan Teori ........................................................................ 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ..................................................................... 22

B. Definisi Operasional .............. ................................................. 22

C. Objek Penelitian ....................................................................... 24

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

vii

D. Responden......... ....................................................................... 25

E. Pengumpulan Data .................................................................. 25

F. Teknik Analisis Data ............................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data........................................................................... 29

B. Hasil Analisis Data dan Pembahasan ....................................... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................... 94

B. Saran ......................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

Desa-Desa dalam Wilayah Kecamatan Rongkop Tahun

Anggaran 2017 ...............................................................................

3

Tabel 1.2 Kesimpulan Hasil Evaluasi Penatausahaan Keuangan Desa

Triwulan III (ketiga) Tahun Anggaran 2017 .................................

4

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ................................... 33

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ........................ 34

Tabel 4.4 Sarana Prasarana Desa ................................................................... 35

Tabel 4.5 Aparatur Desa Bohol ...................................................................... 37

Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ................................... 39

Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ........................ 40

Tabel 4.8 Sarana Prasarana Desa ................................................................... 41

Tabel 4.9 Aparatur Desa Melikan .................................................................. 42

Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ................................... 44

Tabel 4.11 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ........................ 45

Tabel 4.12 Sarana Prasarana Desa ................................................................... 46

Tabel 4.13 Aparatur Desa Karangwuni ............................................................ 48

Tabel 4.14 Matriks Hasil Penelitian Realisasi Azas-azas Pengelolaan

Keuangan Desa ..............................................................................

83

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

xi

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Oleh : Rahmawati

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop belum optimal, mengidentifikasi penyebab belum optimalnya kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop, mengevaluasi upaya yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop, dan untuk mengembangkan upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop. Penelitian ini dilakukan karena terdapat indikasi pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop belum optimal.

Guna mencapai tujuan penelitian, peneliti mendesain penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif, analisis komparatif dengan dasar analisa Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, dan pengembangan alat analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang menyebabkan belum optimalnya kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop adalah faktor regulasi, faktor kelembagaan, faktor Sumber Daya Manusia (SDM), dan faktor pengawasan. Sedangkan penyebab kinerja pengelolaan keuangan belum optimal adalah dokumen perencanaan desa (RPJMDes dan RKPDes) yang kurang relevan dengan perkembangan kebutuhan desa, ketidakmampuan desa dalam memenuhi batas waktu tahapan siklus pengelolaan keuangan desa, dan kurang tertibnya administrasi pengelolaan keuangan desa.

Upaya yang telah dilakukan desa Bohol untuk mengoptimalkan kinerja pengelolaan keuangan desa telah baik dan berhasil. Upaya yang dilakukan Desa Melikan belum bisa maksimal. Kendala yang ditemui adalah website desa tidak aktif; keterlambatan dana transfer; keterbatasan kemampuan perangkat desa dalam penguasaan teknologi informasi, rendahnya pemahaman perangkat desa terhadap aturan dan banyaknya perangkat desa yang berusia lanjut. Sedangkan Desa Karangwuni, meskipun telah berupaya melaksanakan azas-azas pengelolaan keuangan desa untuk mengoptimalkan kinerja pengelolaan keuangan desanya, akan tetapi mereka menemui kendala terkait rendahnya kedisiplinan perangkat desa dalam penyelesaian laporan, rendahnya kemauan dari warga masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan pelaksanaan keuangan desa, dan tidak efisien dalam mengelola anggaran. Upaya yang dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan kinerja pengelolaan keuangan desa, yaitu: (1) Perlunya penyusunan SOP Pengelolaan Keuangan Desa, (2) Perlunya penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Penarikan Dana, (3) Intensitas pembinaan SDM yang memadai dan studi banding, (4) Peran BPD dalam mendorong partisipasi masyarakat.

Kata kunci : Kinerja, Pengelolaan Keuangan Desa, Peraturan Bupati

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasal 71 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

menyebutkan bahwa keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban yang

dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang

berhubungan dengan hak dan kewajiban desa. Hak dan kewajiban

menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan Pengelolaan Keuangan

Desa. Sedangkan Pengelolaan Keuangan Desa itu sendiri, dijelaskan dalam

pasal 1 Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, yaitu sebagai berikut: “Pengelolaan Keuangan

Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa”.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada pasal

72 ayat (1) mengenai sumber pendapatan desa yang salah satunya disebutkan

dalam huruf b "alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara".

Selanjutnya dalam ayat (4) pasal yang sama disebutkan "Alokasi Dana Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d paling sedikit 10% (sepuluh

perseratus) dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi

Khusus".

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

Dari pasal tersebut dapat diketahui bahwa desa akan mendapat kucuran

dana dari APBN, hal yang sama sekali baru bagi desa. Selain itu Alokasi Dana

Desa yang diterima desa juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan

karena Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanahkan

bahwa Kabupaten/Kota harus mengalokasikan minimal 10% (sepuluh

perseratus) dari dana perimbangan yang diterimanya dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

Kucuran dana yang begitu besar dikelola sendiri oleh desa mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan sehingga

Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa dengan dibantu oleh perangkat

desa harus menguasai penatausahaan keuangan yang benar agar tidak tejadi

penyelewengan dana dikarenakan ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam

mengelola anggaran yang bersumber langsung dari APBN ataupun APBD.

Selain hak desa mengenai anggaran, desa juga diberikan tanggungjawab

untuk melaporkannya. Implikasinya, desa dituntut untuk akuntabel, bersih dan

transparan. Meski tanggungjawab untuk melaporkan pelaksanaan

pembangunan Desa bukan hal yang baru bagi Desa, karena di undang-undang

sebelumnya juga mensyaratkan hal ini, namun di Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa secara khusus Pasal 82 dan 86 mengisyaratkan

untuk informasi apapun mengenai Desa dapat diakses oleh siapa saja dan dari

mana saja di dalam suatu Sistem Informasi Desa yang dikelola oleh

Pemerintah Desa. Lingkungan yang memungkinkan untuk menempatkan

laporan anggaran dan kondisi desa untuk dapat diakses dengan mudah setiap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

PAGU REALISASI PROSEN PAG U REALISASI PROSEN SALDO PROSEN REALISASI PROSEN

1 BOHOL 1.308.832.440 1.254.220.012 95,83% 1.318.119.611 967.354.220 73,39% 286.865.792 22,87% 967.354.220 77,13%

2 PRINGOMBO 1.484.030.970 1.342.097.654 90,44% 1.513.450.300 1.178.591.815 77,87% 163.505.839 12,18% 1.178.591.815 87,82%

3 MELIKAN 1.463.815.687 704.664.194 48,14% 1.454.057.134 721.165.355 49,60% -16.501.161 -2,34% 721.165.355 102,34%

4 PETIR 1.455.420.150 1.342.111.510 92,21% 1.455.420.150 523.197.950 35,95% 818.913.560 61,02% 523.197.950 38,98%

5 BOTODAYAAN 1.569.601.431 1.445.686.726 92,11% 1.543.273.600 1.327.682.358 86,03% 118.004.368 8,16% 1.327.682.358 91,84%

6 PUCANG ANOM 1.452.356.280 1.289.591.280 88,79% 1.474.643.113 1.073.980.030 72,83% 215.611.250 16,72% 1.073.980.030 83,28%

7 SEMUGIH 1.473.819.200 997.960.004 67,71% 1.496.535.200 1.313.960.585 87,80% -316.000.581 -31,66% 1.313.960.585 131,66%

8 KARANGWUNI 1.484.586.328 1.429.531.366 96,29% 1.508.355.028 869.376.003 57,64% 560.155.363 39,18% 869.376.003 60,82%

11.692.462.486 9.805.862.746 83,86% 11.763.854.136 7.975.308.316 67,80% 1.830.554.430 18,67% 7.975.308.316 81,33%

67,80%

NO DESAPENDAPATAN BELANJA SALDO SERAPAN ANGGARAN

JUMLAH

SALDO KESELURUHAN 5.619.100.250

waktu adalah dengan memanfaatkan internet. Pasal ini membentuk paradigma

yang baru bahwa perangkat desa harus menguasai teknologi informasi, bukan

hanya sekedar bisa melaporkan dalam bentuk dokumen seperti yang selama

ini dilakukan.

Berdasarkan data yang didapat dari Seksi Tata Pemerintahan didapat

data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) desa-desa

dalam wilayah Kecamatan Rongkop Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa-Desa

dalam Wilayah Kecamatan Rongkop Tahun Anggaran 2017

Sumber: Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Rongkop

Tabel di atas adalah realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDes) desa-desa se-Kecamatan Rongkop berdasarkan hasil evaluasi Buku

Kas Umum (BKU) sampai dengan bulan November 2017. Dari tabel di atas

diketahui bahwa persentase serapan anggaran di Desa Pringombo, Desa Petir,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

Desa Botodayaan, dan Desa Karangwuni rendah. Selain itu, terdapat selisih

perhitungan antara belanja dengan saldo di Desa Pringombo, Desa Melikan,

Desa Petir, Desa Botodayaan, Desa Pucanganom, Desa Semugih, dan Desa

Karangwuni.

Sedangkan evaluasi Penatausahan Keuangan Desa yang dilaksanakan

oleh Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Rongkop terhadap desa-desa se-

Kecamatan Rongkop didapat data sebagai berikut:

Tabel 1.2

Kesimpulan Hasil Evaluasi Penatausahaan Keuangan Desa Triwulan III

(ketiga) Tahun Anggaran 2017

No. Poin Pencermatan Hasil Evaluasi

1. Buku Administrasi a. Sebagian bendahara desa belum melengkapi buku administrasi keuangan yang terdiri dari: 1) Buku kas pembantu pengeluaran dan

penerimaan 2) Buku Bantu Bank 3) Buku Bantu Pajak 4) Buku Register Pengajuan SPP 5) Buku Register dokumen kontrak

b. Hampir semua Pelaksana Kegiatan belum membuat buku kas bantu kegiatan yang menjadi kewajibannya

2. Penulisan pada Buku Kas Umum (BKU)

a. Sebagian bendahara belum menuliskan uraian belanja yang disertai kegiatan sebagaimana tertuang dalam dokumen APBDesa (ct. pembelian ATK–di kegiatan pembinaan);

b. Penulisan tanggal pembukuan pada BKP dan BKU masih ada yang belum sesuai;

c. Penulisan tanggal transaksi pada BKU dan rekening kas desa masih ada yang tidak sesuai;

d. Sebagian desa jumlah saldo masih ada yang selisih (pajak, rumus, langkah pembukuan)

3. Dokumen Kontrak a. Hampir semua desa untuk tata kala belum

ditaati (masih terjadi tanggal pencairan dana

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

mendahului tanggal penyelesaian pekerjaan, tanggal pencairan+BKU+BKP mendahului surat permintaan dari rekanan, runtutan tanggal dalam proses kontrak masih banyak yang terbalik)

b. Kesesuaian penulisan antar dokumen (tanggal dan nilai kontrak) tidak sinkron.

c. Sebagian desa masih memaksakan pagu dalam APBDesa HABIS sehingga dokumen kontrak nampak jelas sebagai SYARAT SAJA;

d. Sebagian desa untuk harga penawaran dari rekanan (baik tunjukan maupun lelang) dibuat melebihi pagu dalam APBDesa

e. Semua desa, untuk dokumen kontrak BELUM DIJALANKAN sebagaimana mestinya (masih sebagai rekayasa administrasi);

f. Sebagian desa pembayaran melalui kontrak dibuat secara bertahap (dengan porsekot sebelum pekerjaan selesai);

g. Semua desa, dokumen kontrak belum selesai final (termasuk pekerjaannya) realisasi pembayarannya telah diselesaikan.

h. Sebagian desa yang mengalokasikan belanja material non kontrak dan kontrak belum dibuatkan RAB terpisah oleh TPK dan belum dibuatkan berita acara rapat TPK.

i. Untuk menghabiskan pagu APBDesa sebagian desa dalam merekayasa harga satuan memaksakan dengan pecahan.

j. Angka pembulatan dalam dokumen kontrak oleh sebagian desa masih ada yang dilakukan dengan nominal yang relatif besar (sampai nominal mendekati Rp 50.000,-);

k. Semua desa belum taat asas dalam pembayaran pajak atas dokumen kontrak;

l. Pemahaman bendahara dan pelaksana kegiatan belum sinkron;

4. Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

a. Sebagian desa untuk penulisan uraian belanja pada BKP belum dilengkapi per kode rekening belanja dan jenis kegiatannya;

b. Pajak - Sebagian jumlah nominal penarikan pajak

belum sesuai ketentuan; - Sebagian sewa, pembelian barang belum

ditarik pajak; - Banyak pajak yang belum disetor;

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

c. SPPD - Sebagian belum dilengkapi SPT - Sebagian desa, blangko SPPD tidak ada

keterangan (kosong hanya cap+ttd dari SKPD)

- Sebagian penulisan nomor SPT dan SPPD tidak sama;

d. Rapat - Sebagian SPJ makan rapat tidak ada cap

dari penyedia barang (catering); - Sebagian SPJ rapat tidak disertai dengan

daftar hadir rapat dan sebagian yang sudah ada jumlahnya tidak sesuai (dalam jumlah yang tidak logis);

- Banyak SPJ rapat belum disertai dengan bukti pajak restoran dan PPh makan

5. Mekanisme Pengajuan Anggaran

a. Masih banyak pelaksana kegiatan yang belum membuat pengajuan SPP;

b. Masih sering terjadi di sebagian desa pencairan dana rutin dan kegiatan non kontrak yang dilakukan dalam 1 (satu) bulan lebih dari 1 (satu) kali (pengendalian sekdes belum optimal) Hal ini yang mengakibatkan SPJ dalam bulan X tidak dapat diselesaikan pada bulan X dan saldo tunai relatif besar;

c. Masih ada bendahara melalui sekdes yang belum membuat SPP (rekapitulasi SPP dari pelaksana-pelaksana kegiatan) kepada Kepala Desa;

d. Masih diketemukan bendahara desa mencairkan dana dari rekening kas desa tanpa ada dokumen persetujuan Kepala Desa atas SPP yang diajukan;

e. Masih diketemukan tanggal pencairan dana dari rekening kas desa yang mendahului tanggal SPP dan persetujuan pencairan dana.

Sumber: Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Rongkop

Dari data-data di atas dapat dilihat bahwa penatausahaan, pelaporan,

dan pertanggungjawaban keuangan desa yang merupakan bagian dari

pengelolaan keuangan desa masih banyak menemui masalah di tingkat

Pemerintah Desa. Hal ini menjadi kendala Pemerintah Desa untuk

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

mewujudkan pengelolaan keuangan desa yang ideal sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan peraturan turunan di

bawahnya.

K, Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Rongkop (komunikasi

personal, Nopember 22, 2017) memberikan pernyataan terkait permasalahan

pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop:

“Berbicara mengenai permasalahan pengelolaan keuangan desa sebenarnya sangat kompleks, tetapi secara garis besar permasalahan itu terletak pada keterlambatan penyusunan APBDES. Nah keterlambatan penyusunan APBDES ini kalau dirunut juga kompleks sekali. Dari hulu ke hilir. Tidak hanya kesalahan desa, tapi juga karena pagi indikatif dan regulasi dari kabupaten turunnya sudah mepet, bisa di minggu kedua Desember. Nah, desa sudah sulit mengejar ketepatan waktu harus selesai akhir Desember. Itu satu. Kemudian yang kedua, mekanisme pengelolaan keuangan desa belum sepenuhnya ditaati. Ketiga, realisasi kegiatan tidak tepat waktu. Rencana pelaksanaan di APBDES dengan realisasi kegiatannya sering tidak sama. Ini tidak benar. Harusnya sebelum membuat perencanaan sudah dipertimbangkan segala sesuatunya. Kemudian terakhir, SDM masing-masing desa berbeda. Nah ini, permasalahan klasik di sini. Desa A SDM pengelola keuangan desanya bagus, kemampuan IT nya bagus, rajin, taat dan hati-hati pada peraturan, maka biasanya pengelolaan keuangannya di desa A juga bagus. Di desa B, SDM nya kurang rajin, IT kurang bagus, males berkonsultasi ke kecamatan, kurang cermat pada pelaksanaan aturan. Nah yang seperti itu sudah bisa ditebak, pengelolaan keuangan di desanya kurang bagus, sering ada masalah”.

Sedangkan latar belakang masalah ditinjau dari sudut pandang teoritis

adalah terdapat ketidaksesuaian antara job description dengan spesifikasi

pegawai. Secara ideal, spesifikasi pegawai yang berupa latar belakang

pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh

pengelola keuangan desa seharusnya sesuai dengan job description mereka.

Job description atau uraian jabatan/job atau gambaran tugas adalah

suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

jabatan/tugas, uraian atau gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh si

pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, alasan-alasan

mengapa pekerjaan tersebut dilakukan, hubungan antara suatu posisi tertentu

dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan di luar organisasi

(eksternal) sehingga dapat tercapai tujuan unit/bagian kerja dan

organisasi/perusahaan secara luas.

Berdasarkan uraian di atas maka pengelolaan keuangan desa di

Kecamatan Rongkop belum sepenuhnya melaksanakan azas-azas pengelolaan

keuangan desa yang diamanahkan dalam Peraturan Bupati Gunungkidul

Nomor 49 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, yaitu

transparan, akuntabel, partisipatif, tertib, dan disiplin anggaran. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang kinerja pengelolaan keuangan

desa di Kecamatan Rongkop penting untuk dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

“Kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop ditengarai

belum optimal”.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kinerja pengelolaan keuangan

desa di Kecamatan Rongkop belum optimal?

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

 

2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja

pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop?

3. Bagaimana upaya yang akan dilakukan di masa mendatang untuk

mengoptimalkan kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan

Rongkop?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan kinerja pengelolaan

keuangan desa di Kecamatan Rongkop belum optimal.

2. Untuk mengevaluasi upaya yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan

kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop.

3. Untuk mengembangkan upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan

kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Rongkop.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis:

a. Sebagai bahan masukan bagi desa-desa di Kecamatan Rongkop dalam

kaitannya dengan optimalisasi pengelolaan keuangan desa.

b. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten

Gunungkidul untuk menentukan strategi yang tepat untuk pembinaan

dan pendampingan bagi pengelola keuangan desa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

10 

 

2. Manfaat Akademik:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

rangka pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan Ilmu

Manajemen Sumber Daya Manusia pada khususnya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

11 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teori

Menyimak dari berbagai literatur yang peneliti kumpulkan melalui studi

pustaka dan situs web, ditemukan beberapa tulisan tentang pengelolaan

keuangan desa dalam penelitian sebelumnya yang penulis gunakan sebagai

bahan perbandingan. Berikut ini beberapa kajian tentang pengelolaan

keuangan desa yang dilakukan peneliti sebelumnya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Novi Ferarow pada tahun 2017 dengan

mengambil judul Evaluasi Transparansi dan Akuntabilitas Implementasi

Tahap Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi pada Desa

Sumberadi dan Tlogoadi Kabupaten Sleman). Penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

keuangan desa serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam

mewujudkannya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan

dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif

dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisa yang digunakan adalah

teknik komparatif. Sedangkan alat analisanya yaitu Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014. Penelitian ini menemukan bahwa

Desa Sumberadi sudah melaksanakan pengelolaan keuangan desa sesuai

prinsip transparansi dan akuntabilitas. Sebaliknya, Desa Tlogoadi belum

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

12 

 

mampu mewujudkan pengelolaan keuangan desa secara transparan dan

akuntabel, serta belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Yuniawati pada tahun 2012 dengan

mengambil judul Analisis Kualitas Kinerja Pengelola Alokasi Dana Desa

(ADD) dalam Menunjang Keberhasilan Pengelolaan ADD di Kabupaten

Wonosobo. Penelitian Erna Yuniwati ini mempunyai tujuan untuk

mengetahui kualitas kinerja pengelola Alokasi Dana Desa (ADD) dalam

menunjang keberhasilan pengelolaan ADD di Kabupaten Wonosobo tahun

2010 dan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesenjangan penilaian

kualitas pengelola ADD menurut pengelola dan masyarakat. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa kinerja pengelola ADD menurut masyarakat dan

pengelola masuk kriteria baik. Sedangkan dari analisis semantik

differential dapat diketahui bahwa ada perbedaan penilaian antara

pengelola dan masyarakat terhadap kinerja sesungguhnya namun

perbedaan itu tidak berada pada daerah kritis yaitu lebih kecil dari t tabel

atau masih bisa ditolerir sehingga tidak ada kesenjangan.

3. Muhammad Farkhan pada tahun 2008 melakukan penelitian di Desa

Pulutan Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah

lstimewa Yogyakarta dengan judul Implementasi Alokasi Dana Desa

(ADD) Dalam Perencanaan Dan Penganggaran Pembangunan Desa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan

data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

13 

 

data dilakukan dengan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa implementasi ADD di Desa Pulutan telah

sesuai dengan semangat desentralisasi keuangan. Dana ADD diserahkan

sepenuhnya kepada Desa untuk mengelolanya baik pada alokasi maupun

peruntukannya. Pelaksanaan perencanaan dan penganggaran pembangunan

di Desa Pulutan dalam rangka implementasi ADD secara umum telah

dilakukan secara devolutif, discrecy, subsidiarity, partisipatif dan

transparan.

4. Sahidanor pada tahun 2005 menyusun penelitian dengan judul Proses

Pengelolaan Keuangan Desa dan Partisipasi Masyarakat di Era Otonomi

Desa di Desa Sungai Bakau Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut

Povinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui

proses perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Sungai Bakau Kecamatan Kurau

Kabupaten Tanah Laut, 2) Mengetahui partisipasi masyarakat dan

birokrasi desa dalam pengelolaan Keuangan Desa. Jenis penelitian ini

menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui

wawancara, dokumentasi, dan observasi lapangan. Hasil dari penelitian ini

mengambil kesimpulan bahwa otonomi sungai Bakau dalam pengelolaan

keuangan desa masih jauh dari yang diharapkan dikarenakan: 1) Terlalu

dominannya peran pemerintah kabupaten, 2) Partisipasi masyarakat masih

kurang, 3) Lemahnya kapasitas birokrasi Desa Sungai Bakau.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

14 

 

Dari keempat penulis sebelumnya, yang paling mendekati penelitian ini

adalah penelitian Novi Ferarow, yaitu mendeskripsikan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa serta mengidentifikasi kendala yang

dihadapi dalam mewujudkannya.

Selain itu, penelitian Erna Yuniwati juga ada keterkaitan dengan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas kinerja pengelola Alokasi Dana

Desa (ADD) dalam menunjang keberhasilan pengelolaan ADD di Kabupaten

Wonosobo, yang mana pengelolaan ADD merupakan bagian tak terpisahkan

dari pengelolaan keuangan desa yang sedang penulis teliti.

B. Landasan Teori

1. Kinerja

Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau

tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja menurut

Mangkunegaran (2000:67). “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”. Kemudian menurut Sulistyani (2003:223), “Kinerja seseorang

merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang

dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Hasibuan (2001:34) mengemukakan,

“kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

15 

 

Menurut Cushway (2002:1998) “Kinerja adalah menilai bagaimana

seseorang telah bekerja dibandingkan target yang telah ditentukan”.

Mathis dan Jackson (2001:78) menyatakan bahwa kinerja pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson (2001: 82) faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1) Kemampuan mereka

2) Motivasi

3) Dukungan yang diterima

4) Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan

5) Hubungan mereka dengan organisasi

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan

bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja

(output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu

yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang

diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

b. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance aprraisal) pada dasarnya

merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara

efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang lebih

baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian

kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

16 

 

organisasi secara keseluruhan melalui penilaian tersebut maka dapat

diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.

Menurut Wahyudi (2002:101) “penilaian kinerja adalah suatu

evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang

prestasi kerja/jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi

pengembangannya”.

2. Desa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, de·sa /désa/ n 1 kesatuan

wilayah yg dihuni oleh sejumlah keluarga yg mempunyai sistem

pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa); 2 kelompok

rumah di luar kota yg merupakan kesatuan; 3 udik atau dusun (dl arti

daerah pedalaman sbg lawan kota); 4 kl tanah; tempat; daerah.

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa dijelaskan bahwa:

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Bintarto (1983), pengertian desa adalah suatu perwujudan

geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial. ekonomis,

politik. dan budaya di suatu wilayah dalam hubungan dengan pengaruh

timbal balik dengan daerah-daerah lain. Ada beberapa istilah desa,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

17 

 

misalnya gampong (Aceh), kampung (Sunda), nagari (Padang), wanus

(Sulawesi Utara), dan huta (Batak).

3. Pengelolaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

pengelolaan/pe·nge·lo·la·an/ n 1 proses, cara, perbuatan

mengelola; 2 proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan

tenaga orang lain; 3 proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan

dan tujuan organisasi; 4 proses yang memberikan pengawasan pada semua

hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang

berarti pula pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31).

Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan,

pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang

populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan

atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan

serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

4. Keuangan Desa

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat

dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Hak dan

kewajiban itu menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan

pengelolaan keuangan desa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

18 

 

a. Pendapatan Desa

Menurut Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun

2015 “Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan yang

merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak

perlu dibayar kembali oleh desa”.

Pendapatan Desa bersumber dari:

1) pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;

2) alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 3) bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah

Kabupaten/Kota; 4) alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana

perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota; 5) bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;

6) hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan

7) lain-lain pendapatan Desa yang sah. (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa)

Seluruh pendapatan desa diterima dan disalurkan melalui

rekening kas desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APB Desa.

Pencairan dana dalam rekening kas desa ditandatangani oleh

Kepala Desa dan Bendahara Desa (Peraturan Bupati Gunungkidul

Nomor 49 Tahun 2015)

b. Belanja Desa

Belanja desa sebagaimana dimaksud pada Peraturan Bupati

Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2018 meliputi semua pengeluaran dari

rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

19 

 

anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

desa.

Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan

dengan ketentuan:

1) paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran

belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan

2) paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran

belanja Desa digunakan untuk:

a) penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat

Desa;

b) operasional Pemerintah Desa;

c) tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan

d) insentif rukun tetangga dan rukun warga.

c. Pembiayaan Desa

Pembiayaan desa dijelaskan dalam Peraturan Bupati

Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

“Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun

anggaran berikutnya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan desa terdiri dari:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

20 

 

1) Penerimaan pembiayaan.

Penerimaan Pembiayaan mencakup:

a) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun

sebelumnya;

b) pencairan dana cadangan;

c) hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan; dan

d) penerimaan pinjaman.

2) Pengeluaran pembiayaan.

Pengeluaran Pembiayaan mencakup:

a) pembentukan dana cadangan;

b) penyertaan modal desa; dan

c) pembayaran utang.

5. Pengelolaan Keuangan Desa

Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban keuangan desa (Pasal 1 Peraturan Bupati

Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015). Pengelolaan keuangan desa

sebagaimana dimaksud, dilaksanakan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran

mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

6. Pengelola Keuangan Desa

Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala

Desa yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan

keseluruhan pengelolaan keuangan desa. Kepala Desa dalam

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

21 

 

melaksanakan pengelolaan keuangan desa dibantu oleh Pelaksana Teknis

Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat PTPKD. PTPKD

berasal dari unsur perangkat desa yang terdiri dari:

1) Sekretaris Desa 2) Kepala Seksi 3) Kepala Urusan 4) Bendahara Desa

(Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

22 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini berisi tentang analisis kualitas kinerja pengelolaan

keuangan desa di Kecamatan Rongkop. Penelitian ini termasuk dalam

penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif dengan dasar analisa

Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun

2015 merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi

dokumentasi. Sebagai informan dalam wawancara adalah Kepala Seksi Tata

Pemerintahan Kecamatan Rongkop, Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara

Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan masyarakat. Objek

penelitian dalam penelitian ini adalah Desa Bohol, Desa Melikan, dan Desa

Karangwuni yang diharapkan dapat mewakili desa-desa di Kecamatan

Rongkop.

B. Definisi Operasional

1. Kinerja

Mathis dan Jackson (2001:78) menyatakan bahwa kinerja pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

23 

 

Sedangkan di dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan kinerja

secara khusus adalah kinerja pengelolaan keuangan desa di Desa Bohol,

Desa Melikan, dan Desa Karangwuni dengan standar Peraturan Bupati

Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Desa.

2. Pengelolaan Keuangan Desa

a. Pengertian Keuangan Desa

Sesuai Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat

dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Hak dan

kewajiban tersebut menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan,

dan pengelolaan keuangan desa.

b. Pengelolaan Keuangan Desa

Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban keuangan desa (Pasal 1 Peraturan Bupati

Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015). Dalam pasal yang sama juga

dijelaskan bahwa Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa

adalah Kepala Desa yang karena jabatannya mempunyai kewenangan

menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan desa.

Pasal 2 Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015

menyatakan bahwa keuangan Desa dikelola berdasarkan azas:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

24 

 

1) transparan, yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan

masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi

seluas-Iuasnya tentang keuangan desa;

2) akuntabel yaitu setiap penggunaan dana untuk pelaksanaan kegiatan

dapat dipertanggungjawabkan secara fisik maupun administratif

sesuai ketentuan perundang-undangan;

3) partisipatif yaitu dalam pengelolaan keuangan desa harus

melibatkan masyarakat dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi pelaksanaan keuangan desa;

4) tertib yaitu keuangan desa dikelola secara tepat waktu dan tepat

guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat

dipertanggungjawabkan; dan

5) disiplin anggaran yaitu penggunaan dana harus sesuai dengan

kegiatan dan pagu anggaran yang ditetapkan dalam Dokumen

Pelaksanaan APBDesa (DPA)/Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Pengelolaan keuangan desa sebagaimana dimaksud,

dilaksanakan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran mulai tanggal 1

Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Desa di

Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul adalah 3 (tiga) desa di

Kecamatan Rongkop yaitu Desa Bohol, Desa Melikan, dan Desa Karangwuni

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

25 

 

yang diharapkan mampu mereprensentasikan 8 (delapan) desa yang ada di

Kecamatan Rongkop.

D. Responden

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai informan yang dianggap

tahu (key informan) dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang

mantap serta mengetahui masalahnya secara mendalam yaitu Kepala Seksi

Tata Pemerintahan, Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Badan

Permusyawaratan Desa (BPD), dan masyarakat desa.

E. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penyusunan tesis ini, peneliti

menggunakan beberapa metode pengumpulan data di mana antara metode

yang satu dengan yang lain saling melengkapi sehingga diperoleh data yang

akurat. Metode tersebut adalah:

a. Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara mendalam (in-depth interview).

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancara, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. (Bungin: 111)

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui secara detail dan

mendalam mengenai kinerja pengelola keuangan desa dalam menunjang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

26 

 

keberhasilan pengelolaan keuangan desa di Desa Bohol, Desa Melikan,

dan Desa Karangwuni.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengumpulkan, membaca, dan mempelajari buku-buku,

tulisan ilmiah, peraturan perundang-undangan, dokumen resmi maupun

sumber-sumber lainnya bersifat tercatat dan mendeskripsikan secara

tertulis maupun gambar/bagan/tabel yang berkaitan dan dianggap perlu

untuk mengetahui serta dapat membantu penganalisisan fokus

permasalahan penelitian yang dihadapi.

Dalam penelitian ini studi dokumentasi yang dilakukan yaitu

dengan mempelajari undang-undang dan peraturan-peraturan yang

berhubungan dengan pengelolaan keuangan desa dan susunan organisasi

dan tata kerja pemerintah desa serta dokumen-dokumen lainnya yang

menunjang penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan alat analisis data deskriptif kualitatif untuk

menjawab pertanyaan penelitian nomor 1 (satu). Bogdan dan Taylor dalam

Moleong (2010, hlm. 4) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah

“prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”.

Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

27 

 

memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara

induktif, lebih mementingkan proses daripada hasil penelitian yang dilakukan

disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian.

Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan adalah

berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan

dengan kondisi masa sekarang. Nazir (2013, hlm. 52) menjelaskan metode

deskriptif adalah sebagai berikut:

Metode deskrptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sugiyono (2015, hlm. 15) menjelaskan tentang pengertian penelitian

kualitatif sebagai berikut:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penggabungan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan nomor 2 (dua), alat analisis

yang digunakan adalah analisis komparatif. Analisis kualitatif secara

komparatif dilakukan untuk mencari dan menemukan persamaan-persamaan

serta perbedaan-perbedaan fenomena (Arikunto, 1989:194). Selanjutnya

menurut Silalahi (2009:35), penelitian komparatif adalah penelitian yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/835/1/152203131 RAHMAWATI 1-3.pdf · iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

28 

 

membandingkan dua gejala atau lebih. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan komparatif deskriptif. Komparatif deskriptif dapat diwujudkan

dengan membandingkan variabel yang sama untuk sampel yang berbeda atau

untuk variabel yang berbeda pada sampel yang sama. Dalam penelitian ini

diwujudkan dengan membandingkan rangkaian kegiatan pengelolaan

keuangan desa pada Desa Bohol, Desa Melikan, dan Desa Karangwuni

berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2015.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at