68
PENGARUH PENDAPATAN PAJAK REKLAME DAN PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus Pada DPDPK Kota Yogyakarta) Periode 2011-2015 SKRIPSI Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Di Progam Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta Oleh : TRI SUTRISNO 121213358 Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2017 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

PENGARUH PENDAPATAN PAJAK REKLAME DAN PAJAK

PENERANGAN JALAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

DAERAH (Studi Kasus Pada DPDPK Kota Yogyakarta)

Periode 2011-2015

SKRIPSI

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata-1 Di Progam Studi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta

Oleh :

TRI SUTRISNO

121213358

Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2017

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh

Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Penerimaan

Pajak Daerah (Studi Kasus Pada DPDPK Kota Yogyakarta) Periode 2011-2015 ”

sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Program

Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak, maka dari itu pada kesempatan ini disampaikan terimakasih kepada yang

terhormat :

1. Drs. Muhammad Subhan, MM., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Widya Wiwaha.

2. Dr. Nur Wening, M.Si, selaku Wakil Ketua Satu Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Widya Wiwaha.

3. Muhammad Robby Nur Wahid, SE, MM., selaku Ketua Progam Studi

Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha.

4. Drs. Mudasetia Abd Hamid, MM, Ak., selaku dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama

penyusunan Skripsi.

5. Seluruh dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

vi

6. Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kota Yogyakarta.

7. Ibu, ayah dan kakak tercinta yang senantiasa memberikan do’a, kasih sayang,

nasehat, dan dukungannya.

8. Nita Tri Nurjanah sahabat hatiku yang selalu memberikan semangat, nasehat,

dan doanya setiap saat.

9. Keluarga besar LKSA PAM Nanggulan yang telah memberikan perhatian,

kasih sayang, naungan, dan dukungan baik material maupun nonmaterial.

10. Teman-teman accounting’12 yang selalu memberikan bantuan, yang selalu

memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi. Terimakasih atas

kebersamaanya selama ini semoga nanti kita bisa berjumpa lagi dengan raut

wajah kesuksesan. Kita sungguh luar biasa.

11. Teman-teman asrama kampus yang selalu memberikan motivasi, memberikan

wejangan-wejangan, memberikan bantuan yang tak terhingga. Kita yang

terbiasa.

12. Teman-teman kos Sorosutan 46 yang selalu memberikan dukungan, bantuan,

serta canda tawa dan kebersamaannya. Kita yang terbaik.

13. Keluarga besar Lembayung Tea and Coffe Shop yang telah memberikan

banyak pelajaran, pengalaman, serta kebersamaan yang tidak akan pernah

bisa dilupakan. Kita adalah keluarga.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

vii

14. Teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan doa, motivasi, dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi.

Akhirnya, semoga Allah SWT membalas budi baik mereka. Besar

harapan penulis mendapat kritik dan saran yang sifatnya membangun dan semoga

apa yang terkandung dalam penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan

ilmu pengetahuan dan semua pihak yang terkait.

Yogyakarta,

Tri Sutrisno

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENEGESAHAN ........................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ ii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

1.3. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 5

1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

ix

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Landasan Teori ................................................................................. 7

2.1.1. Pajak Daerah ...................................................................... 7

2.1.2. Pajak Reklame ................................................................... 12

2.1.3. Pajak Penerangan Jalan ..................................................... 16

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 18

2.3. Kerangka Berpikir ............................................................................ 20

2.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian .............................................................................. 23

3.2. Variabel Penelitian ........................................................................... 23

3.3. Jenis Penelitian ................................................................................. 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 25

3.5. Populasi Dan Sampel Penelitian ....................................................... 25

3.6. Teknik Analisis Data ........................................................................ 26

3.6.1. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 26

3.6.2. Pengujian Hipotesis ........................................................... 27

3.6.3. Analisis Regresi Berganda ................................................ 30

BAB IV ANALSIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Umum Penelitian ..................................................................... 32

4.2. Statistik Deskriptif ............................................................................ 41

4.3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 43

4.4. Uji Hipotesis ..................................................................................... 48

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 54

5.2. Saran ............................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57

LAMPIRAN ..................................................................................................... 60

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Pajak Reklame, Pajak Penerarangan Jalan,

dan Pajak Daerah KotaYogyakarta Tahun 2011 .............................. 36

Tabel 2. Data Pajak Reklame, Pajak Penerarangan Jalan,

dan Pajak Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2012 .............................. 37

Tabel 3. Data Pajak Reklame, Pajak Penerarangan Jalan,

dan Pajak Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2013 ............................. 38

Tabel 4. Data Pajak Reklame, Pajak Penerarangan Jalan,

dan Pajak Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2014 ............................. 39

Tabel 5. Data Pajak Reklame, Pajak Penerarangan Jalan,

dan Pajak Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2015 ............................. 40

Tabel 6. Hasil Statistik Deskriptif Pajak Daerah ............................................ 41

Tabel 7. Hasil Statistik Deskriptif Pajak Reklame ......................................... 42

Tabel 8. Hasil Statistik Deskriptif Pajak Penerangan Jalan ........................... 42

Tabel 9. Uji Statistik Kolmogorov-Smrinov (K-S) ........................................ 44

Tabel 10. Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 45

Tabel 11. Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 46

Tabel 12. Hasil Analisis Koefisien Determinasi .............................................. 48

Tabel 13. Hasil Uji Simultan ............................................................................ 50

Tabel 14. Hasil Uji Parsial Dan Model Estimasi .............................................. 51

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konseptual ................................................................. 21

Gambar 2. Scatterplot ................................................................................... 47

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Dengan SPSS .................................................... 60

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 65

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan prinsip otonomi yang luas, nyata, dan bertanggungjawab,

serta perimbangan keuangan yang lebih adil, maka rakyat menuntut

diberlakukannya secara adil dan selaras mengenai hubungan keuangan, pelayanan

umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan antar pemerintah daerah. Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai wakil rakyat menjawab tuntutan

tersebut dengan menghasilkan beberapa ketetapan yang harus dilaksanakan oleh

pemerintah. Salah satu ketetapan MPR yang dimaksud adalah ketetapan MPR

No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan dan

Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Keuangan Pusat dan

Daerah (Frediyanto,2010:17). Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, pemerintah

telah mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu pada

tanggal 1 Januari 2001, dengan demikian maka daerah dipacu untuk sedapat

mungkin berkreasi dalam mencari sumber penerimaan daerah yang dapat

mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Undang-Undang Nomor 34 Tahun

2000 memberikan peluang kepada daerah kabupaten/kota untuk memungut jenis

pajak daerah lain yang dipandang memenuhi syarat, selain ketujuh jenis pajak

kabupaten/kota yang telah ditetapkan (Triantoro,2007:2).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

2

Penetapan jenis pajak lainnya harus benar-benar bersifat spesifik dan

potensial didaerah, hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada

daerah kabupaten/kota dalam mengantisipasi situasi dan kondisi serta

perkembangan perekonomian daerah pada masa mendatang yang mengakibatkan

perkembangan potensi pajak dengan tetap memperhatikan kesederhanaan jenis

pajak dan aspirasi masyarakat serta memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah negara

yang dibayar oleh masyarakat dan dalam pelaksanaan pemungutannya dapat

dipaksakan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan. Sebagaimana di jelaskan dalam amandemen pasal 23A

UUD 1945 yang menyatakan bahwa segala pajak untuk keperluan negara harus

berdasarkan undang-undang. Manfaat dari pajak akan dikembalikan lagi kepada

masyarakat melalui pembangunan fasilitas publik, seperti perbaikan jalan,

jembatan, sekolah, dan fasilitas publik lainnya guna kesejahteraan masyarakat.

Adapun pajak menurut lembaga pemungutnya dibagi menjadi 2 yaitu

pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat merupakan pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara yang

terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea materai. Sedangkan Pajak

daerah adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga daerahnya sendiri (Komala,2010:1). Adapun pajak

daerah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pajak daerah propinsi dan pajak daerah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

3

kabupaten/kota. Pajak daerah propinsi meliputi Pajak Kendaraan Bermotor dan

Kedaraan Diatas Air, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kedaraan Diatas

Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, Pajak Pemanfaatan Air bawah Tanah dan

Permukaan. Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel,

Pajak Restoran, Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C, dan Pajak Parkir.

Di Indonesia setiap daerah diberi kewenangan untuk memungut setiap

objek pajak yang ada di daerahnya) hal ini sesuai dengan undang-undang No. 25

tahun 1999 tentang otonomi daerah yang menyatakan bahwa pemerintah dan

masyarakat di daerah dipersilahkan untuk mengurus rumah tangganya sendiri

secara bertanggungjawab, untuk wilayah kota Yogyakarta itu sendiri

pemungutannya melalui Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan

(DPDPK).

Sama halnya dengan Kota-kota besar lainnya di Indonesia, Kota

Yogyakarta juga semakin berkembang dan maju secara pesat seiring dengan

berlakunya otonomi daerah serta berlakunya era perdagangan bebas, maka

persaingan usaha semakin ketat dan tajam. Kondisi inilah yang menuntut

perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat terus

berkembang mempertahankan eksistensinya. Dalam upaya perusahaan untuk

meningkatkan eksistensinya di dunia bisnis salah satu cara yang digunakan

adalah melakukan promosi-promosi yang bertujuan untuk memperkenalkan

produk atau jasanya, memperluas pangsa pasar perusahaan serta meningkatkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

4

penjualan perusahaan. Salah satu media yang digunakan untuk periklanan adalah

melalui media periklanan (reklame). Dengan latar belakang sebagai kota wisata

dan pelajar Yogyakarta merupakan tempat yang sangat strategi bagi pengusaha-

pengusaha untuk mempromosikan produknya baik barang/jasa melalui media

periklanan reklame, kondisi ini yang bisa di manfaatkan oleh pemerintah kota

yogyakarta, dengan banyaknya pengusaha yang menggunakan jasa reklame untuk

tujuan komersial, pajak reklame diproyeksikan akan mengalami peningkatan.

Perkembangan suatu daerah berbanding lurus dengan perbaikan dan

penambahan fasilitas publik, fasilitas publik tidak terlepas dari penerangan jalan

apalagi kota Yogyakarta yang terkenal dengan kota pariwisata dan kota pelajar.

Penerangan jalan merupakan salah satu kewajiban Pemerintah Kota untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat akan penerangan jalan umum. Saat ini

kebutuhan masyarakat terhadap penerangan jalan makin besar yang artinya

diperlukan biaya yang besar pula oleh pemerintah untuk memenuhi ketersediaan

akan penerangan jalan yang memadai. Fasilitas penerangan jalan yang disediakan

pemerintah kota tentulah dikenai pajak sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH

PENDAPATAN PAJAK REKLAME DAN PAJAK PENERANGAN JALAN

TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus Pada

DPDPK kota Yogyakarta ) Periode 2011-2015 “.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

5

1.2 Rumusan Masalah

Perkembangan perekonomian Kota Yogyakarta yang semakin

meningkat belum bisa dimaksimalkan oleh pemerintah daerah untuk

meningkatkan pajak daerah terutama pada pajak reklame dan pajak

penerangan jalan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pajak reklame berpengaruh terhadap penerimaan pajak daerah ?

2. Apakah pajak penerangan jalan berpengaruh terhadap penerimaan pajak

daerah ?

3. Apakah pajak reklame dan pajak penerangan jalan berpengaruh terhadap

penerimaan pajak daerah secara simultan ?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh dari pendapatan pajak reklame terhadap

penerimaan pajak daerah Kota Yogyakarta.

2. Untuk menganalisis pengaruh dari pendapatan pajak penerangan jalan

terhadap penerimaan pajak daerah Kota Yogyakarta.

3. Untuk menganalisis pengaruh pajak reklame dan pajak penerangan jalan

berpengaruh terhadap penerimaan pajak daerah secara simultan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

6

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Penulis dapat merealisasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan

maupun non perkuliahan, serta sebagai tambahan wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi penulis.

2. Hasil penelitian ini diharapakan bisa memberikan tambahan referensi

bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan

pajak daerah khususnya pajak reklame dan pajak penerangan jalan, guna

meningkatkan penerimaan pajak daerah di kota Yogyakarta.

3. Sebagai tambahan informasi dan bahan untuk peneliti selanjutnya agar

bisa lebih mendalam untuk meningkatkan pendapatan pajak daerah

terhadap permasalahan yang sama.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

7

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pajak Daerah

A. Pengertian Pajak Daerah

Sesuai Undang-undang No. 28 Tahun 2009 , dijelaskan

pengertian Pajak Daerah, yaitu kontribusi wajib kepada Daerah yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Berdasarkan uraian tersebut, karakteristik Pajak Daerah

adalah sebagai berikut:

1. Dipungut oleh Pemerintah Daerah berdasarkan

kekuatan peraturan perundang-undangan.

2. Pemungutan tersebut dilakukan dalam hal terdapat

keadaan atau peristiwa yang menurut peraturan

perundang-undangan dapat dikenakan Pajak Daerah.

3. Dapat dipaksakan pemungutannya, apabila wajib

pajak tidak memenuhi kewajiban pembayaran pajak

daerah dapat dikenakan sanksi administrasi maupun

pidana.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

8

4. Tidak terdapat hubungan langsung atas pembayaran

pajak daerah dengan imbalan atau jasa secara

langsung.

5. Hasil penerimaan pajak daerah disetor ke kas daerah.

6. Digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

B. Jenis-Jenis Pajak Daerah

Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Daerah dibagi menjadi

2 (dua) yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota.

1. Pajak Provinsi

a. Pajak Kendaraan Bermotor

Objek Pajak Kendaraan Bermotor Adalah kepemilikan

dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Objek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah

penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor, termasuk

kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya yang

dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan

bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor

GT 5 (lima Groos Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh

Groos Tonnage).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

9

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Objek Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah

bahan bakar kendaraan bermotor yang disediakan atau

dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk

bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan air. Bahan

bakar kendaraan adalah semua jenis bahan bakar cair atau

gas yang digunakan untuk kendaraan bermotor.

d. Pajak Air Permukaan

Objek Pajak Air Permukaan adalah pengambilan dan/atau

pemanfaatan air permukaan. Pengertian air permukaan

adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah,

tidak termasuk air laut, baik yang berada di lautan maupun

di darat.

e. Pajak Rokok

Objek Pajak Rokok adalah konsumsi rokok meliputi

sigaret, cerutu, dan rokok daun.

2. Pajak Kabupaten/ Kota

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No.1

Tahun 2011 Pajak Daerah meliputi :

a. Pajak Hotel

Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan

oleh hotel. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa

penginapan/peristirahatan termasuk jasa kecil terkait

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

10

lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakupjuga

motel, losmen, gubug pariwisata, wisma pariwisata,

pesanggrahan, rumah penginapan, dan sejenisnya, serta

rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).

b. Pajak Restoran

Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang

disediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas

penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut

bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria,

kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa

boga/katering.

c. Pajak Hiburan

Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan.

Hiburan adalah semua jenis tontona, permainan dan/atau

keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran.

d. Pajak Reklame

Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaran reklame.

Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan

komersial memperkenalkan, mengajukan, mepromosikan

atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa,

orang atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar,

dirasakan dan atau dinikmati oleh umum.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

11

e. Pajak Penerangan Jalan

Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan

tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun

diperoleh dari sumber lain.

f. Pajak Parkir

Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat

parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan

dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai

suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan

kendraan bermotor. Parkir adalah keadaan tidak bergerak

suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.

g. Pajak Air Tanah

Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan dan atau

pemanfaatan air tanah. Air tanah adalah air yang terdapat

dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan

tanah.

h. Pajak Sarang Burung Walet

Pajak Sarang Burung Walet adalah pajak atas kegiatan

pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet.

Bururng walet adalah satwa yang termasuk marga

collocalia yaitu fuchliap haga, collocalia maxina, collocalia

esculanta dan collocalia linchi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

12

2.1.2 Pajak Reklame

Menurut Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 1 tahun 2011

Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaran reklame. Reklame

adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak

ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan,

mengajukan, mepromosikan atau untuk menarik perhatian umum

terhadap barang, jasa, orang atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,

didengar, dirasakan dan atau dinikmati oleh umum.

A. Objek Pajak Reklame

Objek Pajak Reklame menurut PERDA Kota Yogyakarta

No.1 Pasal 33 Tahun 2011 adalah semua penyelenggaraan

reklame yang meliputi antara lain :

1. Reklame papan/billboard/videotron/ dan sejenisnya

2. Reklame kain

3. Reklame melekat

4. Reklame selebaran

5. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan

6. Reklame udara

7. Reklame apung

8. Reklame suara

9. Reklame film (slide)

10. Reklame peragaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

13

Adapun yang tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame

menurut Zuraida (2014:59) adalah :

1. Penyelenggaraan reklame melalui internet,televisi, radio,

warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya.

2. Label atau merek yang melekat pada barang yang

diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari

produk sejenis lainnya.

3. Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat

pada bangunan tempat usaha atau profesi diselenggarakan

sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha

atau profesi tersebut.

4. Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau

Pemerintah Daerah.

5. Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

B. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Pajak Reklame

Menurut PERDA Kota Yogyakarta No. 1 Tahun 2011

Tentang Pajak Daerah Pasal 34 bahwa subjek Pajak Reklame

adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame dan

Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan reklame. Apabila reklame diselenggarakan

sendiri secara langsung oleh orang pribadi atau badan maka

Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan tersebut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

14

Namun, apabila reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga

maka pihak ketiga tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame.

C. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Rekalame

Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dasar pengenaan Pajak

Reklame adalah Nilai Sewa Reklame. Apabila reklame

diselenggarakan oleh pihak ketiga, maka Nilai Sewa Reklame

tersebut ditetapkan berdasarkan kontrak reklame. Apabila

rekalame diselenggarakan sendiri maka Nilai Sewa Reklame

dihitung dengan memeperhatikan jenis, bahan yang digunakan,

lokasi penempatan, waktu, jangka waktu penelenggaraan, jumlah,

dan ukuran media reklame. Sedangkan apabila reklame

diselenggarakan oleh pihak ketiga tetapi Nilai Sewa Reklame

tidak wajar maka Nilai Sewa Reklame ditetapkan berdasarkan

ketentuan yang berlaku yaitu jenis, bahan yang menggunakan,

lokasi, penempatan, waktu, jangka waktu penyelenggaraan,

jumlah, dan ukuran media reklame.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 1

Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Pasal 36 Tarif Pajak

Rekalame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

15

D. Cara Perhitungan Pajak Reklame

Besaran pokok Pajak Reklame yang terutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak

(Zuraida, 2014:61).

Pajak Terutang = Tarif Pajak x Nilai Sewa Reklame

Tarif Pajak = 25%

Cara perhitungan Nilai Sewa Reklame yang ditetapkan

dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012

Tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor

51 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksaan Peraturan Daerah

Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah,

Pasal 2 ayat 5 dan 6 adalah:

NSR = Nilai Strategis x satuan media reklame x jangka waktu x

Harga Satuan Reklame

NS = (Bobot Kawasan Jalan x Skor Kawasan Jalan) + (Bobot

Sudut Pandang x Skor Sudut Pandang) + (Bobot

Ketinggian x Skor Ketinggian)

Keterangan:

NSR = Nilai Sewa Reklame

NS = Nilai Strategis

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

16

2.1.3 Pajak Penerangan Jalan

Menurut Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak

Daerah Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga

listrik baik yang dihasilkan sendiri maupun dari sumber lain.

A. Objek Pajak Penerangan Jalan

Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 52 ayat (1) Objek Pajak Penerangan

Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri

maupun dari sumber lain. Adapaun yang dikecualikan dari objek Pajak

Penerangan Jalan adalah:

1. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi Pemerintah dan

Pemerintah Daerah.

2. Penggunaan tenaga listrik pada tempat-tempat yang digunakan

oleh kedutaan, konsulat, dan perwakilan asing dengan asas

timbal balik.

3. Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan

kapasitas tertentu yang tidak memerlukan izin dari instansi

teknis terkait.

4. Penggunaan tenaga listrik lainnya yang diatur dengan

Peraturan Daerah.

B. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Pajak Penerangan Jalan

Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah “Subjek Pajak Penerangan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

17

jalan adalah orang pribadi atau badan yang dapat menggunakan

tenaga listrik” dan “Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah oarang

pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik. Sedangkan

menurut Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2011

Tentang Pajak Daerah “Subjek Penerangan Jalan adalah orang

pribadi atau Badan yang menggunakan tenaga listrik dari sumber

lain” dan “Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi

atau Badan yang menggunakan tenaga listrik dari sumber lain”.

C. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Penerangan Jalan

Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dasar pengenaan Pajak

Penerangan Jalan adalah Nilai Jual Tenaga Listrik. Nilai Jual

Tenaga Listrik tersebut ditetapkan sebagai berikut:

1. Dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain dengan

pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan

biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian

kWh/variabel yang ditagihkan dalam rekening listrik.

2. Dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, Nilai Jual Tenaga

Listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat

penggunaan listrik, jangka waktu pemakaian listrik, dan harga

satuan listrik yang berlaku di wilayah Daerah yang

bersangkutan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

18

Menurut Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1

Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Pasal 43 bahwa Tarif Pajak

Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 8%. Sedangkan untuk

penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri dikenakan

tarif Pajak Penerangan Jalan sebesar 3%.

D. Cara Perhitungan Pajak Penerangan Jalan

Menurut Zuraida (2014:63) besaran pokok Pajak

Penerangan Jalan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan

tarif dengan dasar pengenaan pajak.

Pajak Terutang = Tarif Pajak x Nilai Jual Tenaga Listrik

Tarif Pajak = 8%

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

Helvianti (2009) melakukan penelitian untuk menguji kontribusi penerimaan

Pajak Reklame dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Rokan Hilir-Riau Tahun 2004-2008”. Hasil penelitian menunjukan bahwa

kontribusi Pajak Reklame terhadap PAD tahun 2004 sebesar 0,17%, tahun 2005

sebesar 0,16%, tahun 2006 sebesar 0,12%, tahun 2007 sebesar 0,06%, dan tahun

2008 sebesar 0,04% dengan hasil rata-rata sebesar 0,11%. Kontribusi Pajak

Penerangan Jalan terhadap PAD tahun 2004 sebesar 4,69%, tahun 2005 sebesar

1,98%, tahun 2006 sebesar 7,29%, tahun 2007 sebesar 5,69%, dan tahun 2008

sebesar 4,12% dengan hasil rata-rata sebesar 4,75%. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan berkontribusi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

19

signifikan terhadap PAD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2004-2008. Kemudian nilai

adjusted adalah sebesar 0,224 atau 22,4% yang artinya bahwa PAD Rokan Hilir

dijelaskan sebesar 22,4% oleh Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan,

sedangkan sisanya 77,6% dijelaskan oleh variabel lain. Dari hasil penelitiannya

menyebutkan Pajak Reklame tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD hal

tersebut dibuktikan dengan diperoleh thitung sebesar 0,5 lebih kecil dari tabel

sebesar 2,0024 (0,5 < 2,0024) dengan taraf signifikansi 5%.

Riawan (2014) melakukan penelitian untuk menguji kontribusi Pajak Hotel,

Pajak Restoran dan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Kulonprogo tahun 2011-2013. Hasil penelitian menunjukkan kontribusi Pajak Hotel

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kulonprogo sebesar 2%, dari hasil

penelitiannya menyebutkan Pajak Hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap

PAD. Untuk kontribusi Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Kulonprogo sebesar 11% dari hasil penelitiannya menyebutkan Pajak

Restoran berpengaruh signifikan terhadap PAD. Sedangkan untuk kontribusi Pajak

Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kulonprogo sebesar

0,0064% dari hasil penelitiannya menyebutkan Pajak Reklame tidak berpengaruh

signifikan terhadap PAD.

Awaliyah (2015) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh

pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap

Penerimaan Pajak Daerah ( studi kasus pada Dinas PPKAD Kabupaten

Tegal) periode 2011-2014. Hasil penelitian menunjukkan regresi secara

parsial melalaui uji t maka memperoleh hasil bahwa variabel pendapatan

pajak reklame secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

20

penerimaan pajak daerah di Kabupaten Tegal. Hal ini menunjukkan bahwa

nilai t hitung pendapatan pajak reklame 0,945 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,350 > 0,05 hasil pengujian uji koefisien determinasi menjelaskan

bahwa besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,377 hal ini berarti bahwa

37,7% variabel penerimaan pajak daerah dipengaruhi oleh variabel pajak

reklame dan pajak penerangan jalan sebesar 37,7% sedangkan sisanya

sebesar 62,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini. Tidak berpengaruhnya variabel pendapatan pajak reklame

terhadap penerimaan pajak daerah disebabkan oleh penerimaan pajak daerah

pada tahun 2011-2014 terus mengalami peningkatan akan tetapi pendapatan

pajak reklame tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan sebesar 48,42%

dan 25,52%. Hasil regresi secara parsial melalaui uji t maka memperoleh

hasil bahwa variabel pendapatan pajak penerangan jalan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak daerah di Kabupaten

Tegal. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung pendapatan pajak

penerangan jalan 4,219 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

2.3 Kerangka Berpikir

Uma Sekaran dalam bukunya Business Research (1992)

mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2013:93). Penelitian

ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan indenpenden.

Variabel dependen dari penelitain ini adalah Pajak Daerah, sedangkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

21

variabel independennya adalah Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan.

Menurut Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, pajak reklame dan pajak

penerangan jalan dikelompokkan sebagai Pajak Daerah.

Berdasarkan uraian latar belakang, landasan teori, serta penelitian

terdahulu maka dapat digambarkan sebuah kerangka konseptual penelitian

sebagai berikut :

Gambar 1

Kerangka Konseptual

Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan sementara bahwa

hubungan Pajak Reklame dan Pajak Peneranagan Jalan terhadap Pajak

Daerah adalah berpengaruh positif baik secara simultan atau parsial.

Pajak Reklame (X1)

Pajak Daerah (Y)

Pajak Penerangan Jalan ( X2)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

22

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2013 : 99) “hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masakah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

penegumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Berdasarkan kerangka beripikir yang telah diuraikan sebelumnya,

dapat dirumuskan hipotesis penelitian bahwa Pajak Reklame dan Pajak

Penerangan Jalan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Daerah

Kota Yogyakarta.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan

Keuangan (DPDPK) yang beralamat di Komplek Pemkot Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April–Oktober 2016.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

A. Variabel independen ( bebas)

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Adapaun variabel independen pada

penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Pajak Reklame

Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame

adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk dan

corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk

memperkenalkan, menganjurkan atau memuji suatu barang, jasa atau

orang ataupun untukmenarik perhatian umum kepada suatu barang

jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan/atau

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

24

didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan

pemerintah.

2. Pajak Penerangan Jalan

Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik,

dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia

penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.

Dengan objek pajak penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah

yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh

Pemerintah Daerah, subjek pajak orang pribadi atau badan yang

mengunakan tenaga listrik. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau

badan yang menjadi pelanggan listrik atau pengguna tenaga listrik.

B. Variabel Dependen ( terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel

dependen pada penelitian ini adalah Pajak Daerah. Pajak Daerah adalah

kontribusi wajib pajak kepada daerah yang terutang oleh wajib pajak

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dengan tidak mendapatkan imbalan

seracara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

25

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi karena dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih dalam suatu populasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui

besarnya kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen, serta besar arah dan hubungan yang terjadi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder yang

merupakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya dan telah menjadi

dokumentasi pihak Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan

(DPDPK) Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah teknik dokumentasi yaitu dengan memperoleh data langsung dari

tempat penelitian yaitu data realisasi pajak reklame dan pajak penerangan

jalan serta realisasi penerimaan pajak daerah selama tahun 2011-2015.

3.5 Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2013:119). Dalam penelitian ini populasinya adalah laporan realisasi pajak

reklame, pajak penerangan jalan, dan pajak daerah. Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

26

2013:119). Dalam penelitian ini sampelnya meliputi realisasi pajak reklame,

pajak penerangan jalan, dan pajak daerah selama 5 ( lima) tahun berturut-

turut yaitu pada tahun 2011 – 2015. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan data

bulanan sehingga jumlah pengamatan dalam penelitian ini adalah 60 ( enam

puluh).

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi kalsik yang terdiri

dari uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan

heterokedastisitas.

1. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Untuk

mengetahui apakah data yang kita miliki normal atau tidak yaitu

dengan melakukan uji statistik kolmogrov-sminov (K-S). Menurut

Ghozali dalam helvianti (2010:33) pedoman dalam pengambilan

keputusan tentang data-data yang mendekati atau yang merupakan

distribusi dapat dilihat dari:

a. Nilai sig atau nilai signifikn atau probabilitas < 0,05, maka

distribusi data adalah tidak normal.

b. Nilai sig atau nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka

distribusi data adalah norma.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

27

2. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF

antar variabel independen. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi

multikoleniaritas, dan suatu terdapat gejala multikoleniaritas jika

terdapat Tolerence < 0,1.

3. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu

model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penggangu pada

satu periode dengan periode sebelumnya. Pengujian ini

menggunakan uji Durbin Watson. Jika nilai Durbin-watson (DW)

terletak antara batas atas (DU) dan 4-DU, maka tidak terjadi

autokorelasi.

4. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan (varians) antar satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Pengujian ini dilakukan

dengan scatter-plot menggunakan SPSS.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

1. Uji simultan (Uji F Statistik)

Uji ini dilakukan untuk menegetahui besarnya pegaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan F-test. Hipotesis

yang diuji adalah :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

28

Ha1 : pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara bersama-

sama berpengaruh terhadap peneriamaan Pajak Daerah

Pemerintah Kota Yogyakarta.

Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima

hipotesis adalah:

Jika Fhitung > Ftabel, atau p value pada kolom sig < level of signicant

(σ), maka Ha1 diterima.

Jika Fhitung < Ftabel, atau p value pada kolom sig > level of

signicant (σ), maka Ha1 ditolak.

Ada beberapa prosedur uji F.

a. menentukan formulasi hipotesis.

H0 : b1=b2=0, artinya bahwa x1, x2 secara bersama-sama

tidak berpengaruh signifikan terhadap Y

Ha : b1≠b2≠0, artinya bahwa x1, x2 secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap Y.

b. menentukan taraf signifikan (σ) dan Ftabel

Pada taraf signifikan 5% nilai dari Ftabel memiliki degree of

fredom for determinator yaitu N-k dan degree of fredom for

numerator yaitu k-1dimana N adalah jumlah sampel dan k

jumlah variabel.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

29

c. membuat kriteria pengujian.

d. membuat kesimpulan yang menyatakan H0 diterima atau

ditolak.

2. Uji Parsial (Uji t Statistik)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat besarnya masing-

masing varibel yang independen mempengaruhi variabel dependen

mengunakan t-test. Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ha2 : Pajak reklame berpengaruh signifikan terhadap penerimaan

Pajak Daerah Kota Yogyakarta

Ha2 : pajak penerangan jalan berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan Pajak Daerah Kota Yogyakarta

Kriteria yang digunakan untuk menerima dan menolak

hipotesis adalah:

Jika thitung > ttabel atau p value pada kolom sig < level of significant

(σ), maka Ha diterima.

Jika thitung < ttabel atau p value pada kolom sig > level of

significant (σ), maka Ha ditolak

.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

30

Ada beberapa prosedur uji t

a. Menentukan formulasi hipotesis

H0 : b1=b2=0, artinya bahwa x1, x2, secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Y.

Ha : b1≠b2≠0, artinya bahwa x1, x2, secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Y.

b. Menentukan taraf signifikan (σ) dan ttabel

Pada taraf signifikan 5% nilai ttabel memiliki degree of fredom

for denominator yaitu N-2 dimana N adalah jumlah sampel.

c. Membuat kriteria pengujian.

d. Membuat kesimpulan yang menyatakan h0 diterima atau

ditolak.

3.6.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Analisis ini menggunakan teknik analisis statistik SPSS dengan

metode analisis regresi berganda dengan model persamaan sebagai

berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

31

Dimana Y = Realisasi Pajak Daerah Kota Yogyakarta

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

x1 = Pajak Reklame

x2 = Pajak Penerangan Jalan

Y = a + b1x1 + b2x2

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

32

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Umum Penelitian

A. Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota

Yogyakarta

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor

10 tahun 2008 tentang Pembentukan, Sususnan, Kedudukan dan Tugas

Pokok Dinas Daerah maka terbentuklah Dinas Pajak Daerah dan

Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta yang merupakan penggabungan

dari 2 (dua) instansi yaitu Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota

Yogyakarta dan Kantor Pelayanan Pajak Daerah Kota Yogyakarta.

Dalam pelaksanaan tugas Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan

Keuangan Kota Yogyakarta mengacu pada Peraturan Walikota

Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2012 tentang Fungsi, Perincian Tugas dan

Tata Kerja Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota

Yogyakarta.

Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta

memiliki kedudukan yaitu sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah di

Bidang Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota

Yogyakarta, serta mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan

Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

Bidang Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

33

B. Visi dan Misi DPDPK Kota Yogyakarta

Visi DPDPK :

“ Menjadi fasilitator dan motivator pengelolaan pajak daerah dan

keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk

mendukung ketatakelaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas.”

Misi DPDPK :

1. Mewujudkan peningkatan pelayanan dan pendapatan daerah melalui

Pajak Daerah.

2. Mewujudkan peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan

daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

C. Struktur Organisasi DPDPK Kota Yogyakarta

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai fungsi pelaksaan urusan umum, kepegawaian,

keuangan, administrasi data dan pelaporan, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Sub Bagian Keuangan.

c. Sub Bagian Administrasi Data dan Pelaporan.

3. Bidang Pajak Daerah

Bidang Pajak Mempunyai fungsi pengelolaan Pajak Daerah yang ada

di wilayah Kota Yogyakarta, terdiri dari :

a. Seksi Pendaftaran dan Pendapatan

b. Seksi Penetapan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

34

c. Seksi Penagihan dan Keberatan

d. Seksi Pembukuan dan Laporan

4. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran untuk mendukung visi, misi dan fungsi DPDPK

Kota Yogyakarta mempunyai fungsi pengelolaan anggaran. Fungsi

Bidang Anggaran tersebut dilaksanakan oleh 3 (tiga) seksi yaitu :

a. Seksi Perencanaan Anggaran

b. Seksi Pengendalian Anggaran

c. Seksi Penyediaan Dana

5. Bidang Perbendaharaan

Bidang Pembendaharaan mempunyai fungsi pengelolaan

pemberdaharaan, terdiri dari :

a. Seksi Pengelolaan Belanja dan Gaji

b. Seksi Pengelolaan Belanja Non Gaji

6. Bidang Pelaporan

Bidang Pelaporan mempunyai fungsi pelaporan keuangan dengan

melaksanakan progam penatausahaan, pembiayaan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku yang dijabarkan dalam 5 kegiatan

yaitu Penyusunan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan

APBD, Fasilitasi Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD), Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daeah, Pengelolaan Investasi Dana Daerah dan Pembinaan Pola

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

35

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Badan Pelaporan terdiri dari:

a. Seksi Akuntansi

b. Seksi Pembiayaan.

7. Kelompok Jabatan Tertentu.

8. Unit Pelaksana Teknis.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

36

Tabel 1. Data Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Daerah

Kota Yogyakarta tahun 2011

Tahun Bulan

Realisasi Penerimaan

Pajak Reklame

Pajak Penerangan

Jalan Pajak Daerah

2011

Januari 427.933.318

1.935.376.269

7.447.124.639

Februari 249.065.151

2.012.861.565

8.380.329.763

Maret 352.860.235

1.980.713.162

8.320.489.303

April 383.221.400

1.795.897.208

10.953.243.394

Mei 302.822.592

1.996.758.348

10.101.080.181

Juni 365.640.452

1.971.879.732

12.344.578.247

Juli 383.599.328

2.061.952.729

12.731.074.021

Agustus 392.189.380

1.997.771.358

17.883.928.105

September 250.493.122

2.048.589.446

14.333.548.506

Oktober 323.630.661

1.895.988.431

21.596.856.624

November 941.187.972

1.970.419.360

13.761.122.693

Desember 1.067.088.117

2.189.450.067

20.870.872.345

Jumlah 5.439.731.728

23.857.657.675

158.724.247.821

Target 5.355.000.000

22.000.000.000

136.133.138.092

Sumber : DPDPK Kota Yogyakara

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

37

Tabel 2. Data Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Daerah

Kota Yogyakarta tahun 2012

Tahun Bulan

Realisasi Penerimaan

Pajak Reklame

Pajak Penerangan

Jalan Pajak Daerah

2012

Januari 634.925.762

2.201.454.634

10.540.119.474

Februari 463.729.386

2.305.300.010

10.756.368.011

Maret 553.260.293

2.174.663.392

10.755.880.129

April 357.477.256

2.049.066.950

12.051.504.407

Mei 554.108.096

2.187.306.955

13.270.020.820

Juni 733.433.077

2.201.190.264

17.078.967.553

Juli 455.498.419

2.304.256.664

15.219.480.083

Agustus 486.218.899

2.190.948.452

15.119.584.058

September 474.993.160

2.065.757.452

34.094.132.505

Oktober 441.297.662

1.980.787.788

15.603.385.982

November 517.661.932

2.137.499.479

30.590.010.035

Desember 631.257.130

2.369.721.883

23.770.536.316

Jumlah 6.303.861.072

26.167.953.923

208.849.989.373

Target 6.400.000.000

26.000.000.000

173.905.500.000

Sumber : DPDPK Kota Yogyakara

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

38

Tabel 3. Data Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Daerah

Kota Yogyakarta tahun 2013

Tahun Bulan

Realisasi Penerimaan

Pajak Reklame

Pajak penerangan

Jalan Pajak Daerah

2013

Januari 835.717.771

2.392.977.179

10.878.991.083

Februari 477.243.250

2.448.128.377

15.101.171.008

Maret 574.120.817

2.458.177.087

14.606.367.514

April 508.255.454

2.305.888.721

19.798.632.181

Mei 532.292.075

2.590.544.799

19.616.987.221

Juni 524.540.328

2.660.772.162

17.575.566.571

Juli 565.526.207

2.778.704.850

20.885.565.416

Agustus 643.759.593

2.686.122.137

18.447.219.015

September 396.900.459

2.684.088.515

32.601.370.262

Oktober 502.971.210

2.559.147.125

19.016.557.443

November 587.126.943

2.746.632.374

19.040.147.225

Desember 851.915.351

3.051.628.930

22.897.221.843

Jumlah 7.000.369.458

31.362.812.256

230.465.796.782

Target 6.800.000.000

31.000.000.000

217.017.475.838

Sumber : DPDPK Kota Yogyakara

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

39

Tabel 4. Data Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Daerah

Kota Yogyakarta tahun 2014

Tahun Bulan

Realisasi Penerimaan

Pajak Reklame

Pajak Penerangan

Jalan Pajak Daerah

2014

Januari 718.154.883

2.916.974.956

18.642.484.412

Februari 336.964.667

2.962.236.154

17.112.337.104

Maret 288.375.670

2.870.450.151

15.533.999.821

April 594.145.406

2.651.936.364

17.792.374.576

Mei 271.591.870

3.001.621.240

21.118.330.850

Juni 375.444.045

3.012.807.967

23.619.709.747

Juli 372.707.012

3.431.536.705

24.307.960.800

Agustus 594.087.997

3.275.010.093

21.905.077.537

September 463.117.348

3.022.308.364

37.993.559.065

Oktober 457.766.199

3.248.662.250

21.359.438.583

November 331.915.348

3.245.919.345

19.782.484.051

Desember 823.505.756

3.534.274.450

22.737.316.295

Jumlah 5.627.776.201

37.173.738.039

261.905.072.841

Target 8.000.000.000

34.100.000.000

265.914.443.000

Sumber : DPDPK Kota Yogyakara

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

40

Tabel 5. Data Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Daerah

Kota Yogyakarta tahun 2015

Tahun Bulan

Realisasi Penerimaan

Pajak Reklame

Pajak Penerangan

Jalan Pajak Daerah

2015

Januari 405.074.618

3.530.088.623

22.565.054.519

Februari 454.401.456

3.449.981.874

18.735.091.401

Maret 384.007.530

3.316.628.779

20.624.580.108

April 368.236.965

3.067.158.163

24.686.131.533

Mei 363.309.144

3.320.930.110

23.297.388.456

Juni 394.939.134

3.535.190.330

23.334.215.298

Juli 372.977.034

3.592.763.393

22.137.806.494

Agustus 577.342.699

3.434.962.827

27.366.886.365

September 539.767.241

3.338.631.693

44.858.667.491

Oktober 470.029.940

3.487.832.755

23.486.524.399

November 486.366.338

3.486.459.768

22.027.034.745

Desember 411.657.208

3.810.382.506

32.632.838.676

Jumlah 5.228.109.307

41.371.010.821

305.752.219.485

Target 5.000.000.000

40.500.000.000

284.240.000.000

Sumber : DPDPK Kota Yogyakara

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

41

4.2 Statistik Deskriptif

A. Pajak Daerah

Berdasarkan data yang diolah dengan menggunakan progam SPSS 16,

maka hasil statistik deskripstif atas variabel Pajak Daerah adalah sebagai

berikut:

Tabel 6. Hasil Statistik Deskriptif Pajak Daerah

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pajak_Daerah 60 7447 44859 19428 7332.800

Valid N (listwise) 60

Sumber : Lampiran, 2017

Berdasarkan Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah data Pajak

Daerah Kota Yogyakarta tahun 2011 sampai tahun 2015 sebanyak 60

data. Variabel Pajak Daerah memiliki nilai tertinggi 44859, nilai

terendah 7447, nilai rata-rata 19428 dan standar deviasi 7332,800.

B. Pajak Reklame

Berdasarkan data yang diolah dengan menggunakan progam SPSS 16,

maka hasil statistik deskripstif atas variabel Pajak Reklame adalah

sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

42

Tabel 7. Hasil statistik deskriptif Pajak Reklame

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pajak_Reklame 60 107 941 477.30 157.821

Valid N (listwise) 60

Sumber : Lampiran, 2017

Berdasarkan Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah data Pajak

Rekalame Kota Yogyakarta tahun 2011 sampai tahun 2015 sebanyak 60

data. Variabel Pajak Reklame memiliki nilai tertinggi 941, nilai terendah

107, nilai rata-rata 477,30 dan standar deviasi 157,821.

C. Pajak Penerangan Jalan

Berdasarkan data yang diolah dengan menggunakan progam SPSS 16,

maka hasil statistik deskripstif atas variabel Pajak Reklame adalah

sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil statistik deskriptif Pajak Penerangan Jalan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pajak_Penerangan_jalan 60 1796 3810 2665.57 577.711

Valid N (listwise) 60

Sumber : Lampiran, 2017

Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah data Pajak Penerangan

Jalan Kota Yogyakarta tahun 2011 sampai tahun 2015 sebanyak 60 data.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

43

Variabel Pajak Penerangan Jalan memiliki nilai tertinggi 3810 , nilai

terendah 1796, nilai rata-rata 2665,57 dan standar deviasi 577,711.

4.3 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan

variabel dependen berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data

yang kita miliki normal atau tidak yaitu dengan melakukan uji statistik

kolmogrov-sminov (K-S). Menurut Ghozali dalam helvianti (2010:33)

pedoman dalam pengambilan keputusan tentang data-data yang

mendekati atau yang merupakan distribusi dapat dilihat dari:

1. Nilai sig atau nilai signifikn atau probabilitas < 0,05, maka distribusi

data adalah tidak normal.

2. Nilai sig atau nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka

distribusi data adalah normal.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

44

Tabel 9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 6.037979333

Most Extreme Differences Absolute .209

Positive .209

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z 1.617

Asymp. Sig. (2-tailed) .011

Sumber : Lampiran, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa signifikansi ketiga

variabel yaitu Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Daerah , uji

kolmogorov-smirnov tampak bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar

1,617 dengan P = 0,011 yang berarti H0 yang menyatakan distribusi data

bersifat normal dapat diterima. Dengan demikian hasil tersebut

menunjukkan data penelitian ini adalah normal.

B. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pengujian

multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel

independen. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikoleniaritas, dan suatu

terdapat gejala multikoleniaritas jika terdapat Tolerance < 0,1.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

45

Tabel 10. Hasil uji multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 223.674 4390.616 .051 .960

Pajak_Reklame .014 5.073 .000 .003 .998 .998 1.002

Pajak_Penerangan_jalan 7.202 1.386 .567 5.197 .000 .998 1.002

a. Dependent Variable: Pajak_Daerah

Sumber : Lampiran, 2017

Berdasarkan tabel diatas nilai VIF untuk variabel Pajak Reklame

dan variabel Pajak Penerangan Jalan sebesar 1,002. Dari hasil

multikolinieritas tersebut dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi

tidak terdapat problem multikolinieritas dan dapat digunakan dalam

penelitian ini karena nilai VIF untuk variabel Pajak Reklame dan Pajak

Penearangan Jalan kurang dari 10.

C. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi

linear ada korelasi antar kesalahan penggangu pada satu periode dengan

periode sebelumnya. Pengujian ini menggunakan uji Durbin Watson. Jika

nilai Durbin-watson (DW) terletak antara batas atas (DU) dan 4-DU,

maka tidak terjadi autokorelasi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

46

Tabel 11. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .567a .322 .298 6142.996 1.714

a. Predictors: (Constant), Pajak_Penerangan_jalan, Pajak_Reklame

b. Dependent Variable: Pajak_Daerah

Sumber: Lampiran, 2017

Sebuah regresi tidak mengalami autokerelasi jika nilai DW berada

diantara DU dan 4-DU. Dari tabel Durbin Watson untuk jumlah

pengamatan sebanyak 60 (enam puluh) dan jumlah variabel independen

adalah 2 (dua), maka: DU = 1,651 ; 4-DU = 2,349 ; DW = 1,714. Dengan

demikian DU<DW<4-DU yaitu 1,651<2,349<1,714, maka tidak terdapat

autokorelasi.

D. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan (varians) antar satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan scatter-plot

menggunakan SPSS.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

47

Gambar 2. Scatterplot

Sumber : Lampiran, 2017

Berdasarkan gambar scatter plot di atas diagram scatter plot

menunjukkan bahwa suatu regresi dikatakan terdeteksi

heterokedastisitasnya apabila diagram pencar residual membentuk pola

tertentu. Tampak pada diagram di atas diagram pencar residual tidak

membentuk suatu pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heterokedastisitas.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

48

4.4 Uji Hipotesis

A. Analiasis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variabel independen

menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah

nol sampai dengan satu. Untuk data timeseries memiliki koefisien

determinasi yang cukup tinggi karena tidak ada variasi di setiap

pengamatannya.

Tabel 12. Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Mode

l R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .567a .322 .298 6142.996 .322 13.534 2 57 .000 1.714

a. Predictors: (Constant), Pajak_Penerangan_jalan,

Pajak_Reklame

b. Dependent Variable:

Pajak_Daerah

Sumber : Lampiran, 2017

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan nilai koefisien determinasi

yang ditunjukkan dengan nilai R2 namun karena dalam penelitian

menggunakan variabel independen lebih dari satu maka penulis

menggunakan nilai adjusted R2 untuk menunjukkan nilai koefisien

determinasi. Dari tabel diatas nilai adjusted R2 adalah 0,298 atau 29,8%

yang artinya bahwa Pajak Daerah Kota Yogyakarta dijelaskan sebesar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

49

29,8% oleh Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan sedangkan

sisanya 70,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam

penelitian ini.

B. Uji Simultan ( F Test )

1. Formulasi hipotesis

H0 : pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara bersama-sama

tidak berpengaruh signifikan terhadap Pajak daerah.

Ha : pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap pajak daerah.

2. DF for denominator adalah n-k =60-3 = 57

DF for numerator adalah k-1 = 3-1 = 2 Maka nilai Ftabel dengan pada

distribusi nilai Ftabel adalah 3,16.

3. Kriteria pengujian

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel , atau p value pada kolom sig > level

of significant (σ).

Ha diterima jika Fhitung > Ftable , atau p value pada kolom sig < level of

significant (σ).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

50

Tabel 13. Hasil Uji Simultan (Uji f)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.0219 2 5.1078 13.534 .000a

Residual 2.1519 57 3.7747

Total 3.1729 59

a. Predictors: (Constant), Pajak_Penerangan_jalan, Pajak_Reklame

b. Dependent Variable: Pajak_Daerah

Sumber : Lampiran, 2017

Dari tabel diatas diketahui nilai Fhitung = 13,534 , maka nilai

Fhitung > Ftabel yaitu 13,534 > 3,16 dan P value pada kolom sig < level

of significant (σ) yaitu 0.000 < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

artinya Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap Pajak Daerah.

C. Uji Parsial ( T Test )

a. Pajak Reklame terhadap Pajak Daerah

1. Formulasi hipotesis

H0 : Pajak Reklame tidak berpengaruh signifikan terhadap Pajak

Daerah

Ha : Pajak Reklame berpengaruh signifikan terhadap Pajak

Daerah.

2. degree of free (df) = n-3 = 60-3 = 57

Level of significant (σ) = 0,05

t tabel = (0,05;57) = 2,002

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

51

3. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika thitung < ttabel.

Ha diterima jika thitung > ttabel.

Tabel 14. Hasil Uji Parsial (uji t) dan Model Estimasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 223.674 4390.616 .051 .960

Pajak_Reklame .014 5.073 .000 .003 .998

Pajak_Penerangan_jal

an 7.202 1.386 .567 5.197 .000

a. Dependent Variable: Pajak_Daerah

Sumber : Lampiran, 2017

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai t hitung variabel pajak

reklame lebih kecil dari pada nilai t tabel (0,003 < 2,002) dengan

tingkat signifikan diatas 0,05 yaitu 0,998 (0,05 < 0,998). Dengan

demikian H0 diterima yang artinya Pajak Reklame secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Daerah.

b. Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah

1. Formulasi hipotesis

H0 : Pajak Penerangan Jalan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Pajak Daerah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

52

Ha : Pajak Penerangan Jalan berpengaruh signifikan terhadap

Pajak Daerah.

2. Degree of free (df) = n-3 = 57

Level of significant (σ) = 0,05

ttabel = (0,05 ; 57) = 2,002

3. Kriteria pengujian

H0 diterima jika thitung < ttabel.

Ha diterima jika thitung > ttabel.

4. Kesimpulan

Berdasarkan tabel 14 diketahui nilai t hitung variabel pajak

peneranagan jalan lebih besar dari pada nilai t tabel (5,197 >

2,002) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,00 (0,05 >

0,00). Dengan demikian Ha diterima yang artinya Pajak

Penerangan Jalan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan Pajak Daerah.

D. Hasil Model Estimasi

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui persamaan regresi dengan fungsi

Y = 223,674 + 0,014X1 + 7,202X2

Interprestasi dari persamaan regresi linear berganda itu adalah jika

variabel independen dari persamaan diatas dalam hal ini adalah Pajak

Reklame dan Pajak Penerangan Jalan adalah konstan, maka Pajak

Daerah adalah sebesar 223,674. Jika Pajak Reklame mengalami

kenaikan sebesar Rp 100.000,- maka Pajak Daerah akan mengalami

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

53

kenaikan sebesar 1.400 , sedangkan jika Pajak Penerangan Jalan

mengalami kenaikan sebesar Rp 100.000,- maka Pajak Daerah akan

mengalami kenaikan 720.200.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan mengenai pengaruh Pajak

Reklame dan Pajak Penerangan Jalan terhadap penerimaan Pajak Daerah

Pemerintah Kota Yogyakarta, penulis dapat membuat beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Pajak Reklame

dan Pajak Penerangan Jalan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap penerimaan Pajak Daerah. Hal ini ditunjukkan dengan

diperolehnya nilai Fhitung = 13,534 , maka nilai Fhitung > Ftabel yaitu

13,534 > 3,16 dan P value pada kolom sig < level of significant

(σ) yaitu 0.000 < 0.05.

2. Pengujian secara parsial menunjukan bahwa Pajak Reklame tidak

berpengaruh secara signfikan terhadap penerimaan Pajak Daerah,

hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya nilai t hitung variabel

Pajak Reklame lebih kecil dari pada nilai t tabel yaitu 0,003 <

2,002 dengan tingkat signifikan diatas 0,05 yaitu 0,998 (0,05 <

0,998).

3. Pengujian secara parsial menunjukan bahwa Pajak Penerangan

Jalan berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak

daerah, hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya nilai t hitung

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

55

variabel Pajak Penerangan Jalan lebih besar dari pada nilai t tabel

(5,197 > 2,002) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu

0,00 (0,05 > 0,00).

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat

memberikan saran dan masukan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam

meningkatkan penerimaan pajak daerah adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki sistem birokrasi pemerintahan agar wajib pajak lebih

mudah dalam memproses kewajiban perpajakannya, yaitu

membayar Pajak Reklame.

2. Melakukan pendataan rutin terhadap objek Pajak Reklame dan

Pajak Penerangan jalan yang sudah ada sehingga dapat diketahui

potensi yang sebenarnya melalui data objek pajak tersebut. Selain

itu proses penetapan target juga harus memperhatikan potensi

yang sebenarnya sehingga bisa memacu DPDPK Kota Yogyakarta

dalam mencapai target serta meningkatkan penerimaan pajak

daerah.

3. Melakukukan sosialisasi secara rutin terhadap wajib pajak guna

meningkatkan kesadaran wajib pajak terhadap kewajibannya

dalam hal ketaatan pembayaraan Pajak Reklame dan Pajak

Penerangan jalan.

4. Mengadakan pelatihan rutin guna meningkatkan kualitas Sumber

Daya Manusia staf DPDPK Kota Yogyakarta. Memperbaiki

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

56

sarana dan prasarana khususnya sistem komputerisasi dan

kearsipan sehingga tidak mengahambat jalannya segala aktifitas.

Penulis telah berusaha menyajikan skripsi ini sebaik mungkin

sesuai dengan kemampuan penulis, namun masih terdapat beberapa

kelemahan dan kekurangan. Penulis memberikan saran untuk

penelitian yang akan datang untuk melakukan penelitian dengan

jangka waktu pengamatan lebih dari 5 tahun dan melakukan

penambahan variabelnya baik yang independen maupun yang

dependen agar dapat memperoleh hasil yang lebih akurat.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

57

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Yani. (2008). Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Akhmad, Jazuli (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Penerbit STIE Widya Wiwaha.

Aryani, Fitria Diah (2014). Pengaruh Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Semarang. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.

Awaliyah, Fadilatun (2015). Pengaruh Penadapatan Pajak Rekalame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Tegal. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.

Helvianti (2009). Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Rokan Hilir-Riau. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Frediyanto, Yanuar. 2010. Analisis Kemampuan Keuangan Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah Sebelum dan Sesudah Kebijakan Otonomi Daerah. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Komala, Dwi Tiyasari. 2010. Analisis Kontribusi Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Penerimaan Penadapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tegal. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Mardiasmo (2011). Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

Raharjo, Sahid. 2014. Pengujian Statistik dalam Program SPSS 16 for windows http://spssindo.blogspot.com/2014/01/spss.html

Riawan, Bayu Yudha (2014). Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kulonprogo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabet.

Triantoro, Arvian (2010). Efektifitas Pemungutan Pajak Reklame dan Kontribusinya Terhadap Penerimaan Pajak Daerah di Kota Bandung. Jurnal Fokus Ekonomi Vol.5.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/31/1/121213358-tRI SUTRISNO unggah.pdf · 2018. 2. 6. · Sedangkan pajak daerah kabupaten atau kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

58

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Wiyono, Gendro (2011). Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 20.0. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Zuraida, Ida (2014). Teknik Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Sinar Grafika.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at