45
MAKALAH KONDISI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN AKADEMIK Disusun Oleh : 1. Henny Nurcahyaningtyas (M0517022) 2. Maunab Galang Esanika (M0517028) 3. Mila Rosyida Uswatunnisa (M0517030) PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

MAKALAH

KONDISI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

DI LINGKUNGAN AKADEMIK

Disusun Oleh :

1. Henny Nurcahyaningtyas (M0517022)

2. Maunab Galang Esanika (M0517028)

3. Mila Rosyida Uswatunnisa (M0517030)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Abstrak

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Negara Indonesia yang

merupakan bahasa pemersatu. Menurut Gorys Keraf (1997:1), Bahasa

adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi

yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ditengah perkembangan zaman

era globalisasi membawa dampak pada penggunaan bahasa Indonesia

dibidang akademik yang kurang tepat. Sehingga diperlukannya

penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar agar tercipta

pembangunan masyarakat akademik yang lebi maju.

Kata kunci : bahasa, Indonesia, pemersatu, dampak, akademik

Page 3: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

PENDAHULUAN

Bahasa indonesia adalah bahasa yang digunakan masyarakat

indonesia sebagai bahasa sehari-hari, umumnya baku dan mudah

dimengerti. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di zaman

sekarang sungguh memprihatinkan. Kemajuan tekhnologi yang semakin

berkembang, memaksa masyarakat dizaman sekarang kurang

memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan pemahaman

tentang bahasa Indonesia dikalangan masyarakat masih kurang.

Penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat akan berdampak

pada bidang pendidikan. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai pengantar

pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pada

lingkungan akademik tidak jarang mahasiswa menggunakan bahasa yang

bebas, tidak baku, bahkan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

UU No.24 tahun 2009 pasal 29 ayat 1 yang mengemukakan bahwa

“Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar

pendidikan nasional”. Pernyataan dalam undang-undang tersebut

mengindikasikan bahwa penguasaan bahasa Indonesia wajib dimiliki oleh

mahasiswa untuk berkomunikasi, baik lisan ataupun tulisan. Melihat

masalah diatas, maka perlu adanya pengkajian ulang tentang bahasa

Indonesia agar mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

supaya tercipta pembangunan masyarakat akademik lebih maju, sesuai

dengan tujuan. Pengkajian ulang mengenai bahasa Indonesia di lingkingan

akademik bisa dimulai dengan cara misalnya memperhatikan tulisan-

tulisan pada papan mading atau papan pengumuman yang ditulis oleh

mahasiswa.

Page 4: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

KAJIAN PUSTAKA

A. Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa

nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar

1945. Lahirnya Sumpah pemuda merupakan sebuah awal menjadikannya

bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.

1. Sebagai Bahasa Nasional

Sebagai lambang kebanggaan dan identitas nasional, suatu

bangsa harus memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa

yang harus dipertahankan dan direalisasikan dalam kehidupan

sehari-hari tanpa ada rasa renda diri, malu, dan acuh tak acuh.

Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-

beda hampir di setiap daerah. Pastinya, tidak akan mungkin

kita bisa saling memahami ketika berkomunikasi antar sesama.

Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan bahasa

indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan sebagai alat

penghubungan antarbudaya dan daerah.

2. Sebagai Bahasa Negara

Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional”

yang diselenggarakandi Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28

Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya

sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi

sebagai : bahasa dalam perhubungan pada tingkat nasional

untuk kepentinganperencanaan dan pelaksanaan pembangunan

serta menjadi bahasa resmi kenegaraan, pengantar di lembaga-

lembaga pendidikan/ pemanfaatan ilmu pengetahuan,

pengembangan kebudayaan, pemerintah dll.

Page 5: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

B. Peran Bahasa Indonesia Di Lingkungan Akademik

Kedudukan bahasa Indonesia sudah jelas dan tercantm pada UUD

1945 maka, kita sebagai masyarakat akademik, khususnya dosen dan

mahasiswa agar mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

supaya tercipta pembangunan masyarakat akademik lebih maju, sesuai

dengan tujuan. Budaya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia pun

meningkat.

Peran penggunaan bahasa yang paling pokok adalah sebagai alat

komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pembicara

kepada pendengar melalui sarana bahasa secara lisan dan tulisan.

Komunikator atau pembicara menyampaikan informasi lewat kalimat-

kalimat yang dianggap dapat menjelaskan maksud yang ingin

diungkapkan. Untuk mencapai komunikasi yang baik dan lancar, kalimat

yang disampaikan harus efektif dan komunikatif.

Di lingkungan akademik banyak membutuhkan penerapan

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, misalnya kegiatan

perkuliahan, diskusi, bimbingan, ujian, penelitian, seminar, dan

sebagainya. Namun terutama mahasiswa banyak menggunakan bahasa

yang bebas, tidak baku, bahkan tidak sesuai dengan kaidah bahasa.

Seharusnya mereka menggunakan bahasa Indonesia yang baku, walaupun

hubungan dosen dan mahasiswa akrab.

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari

kata baik dan benar yang keduanya memiliki arti. Bahasa yang baik

merupakan bahasa yang sesuai dengan sasaran kepada siapa akan di

sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status

sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita. Bahasa

yang baik juga harus sesuai dengan situasi, dapat efektif menyampaikan

maksud kepada lawan bicara. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan

sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman

ketika berkomunikasi.

Page 6: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Selanjutnya bahasa yang benar merupakan bahasa yang sesuai dengan

aspek kaidah KBBI (Kamus Besar Bahsa Indonesia) dan PUEBI

(Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaPedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia).

C. Kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

1. Huruf Kapital

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Misalnya:

Apa maksudnya?

Dia membaca buku.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,

termasuk julukan.

Misalnya:

Amir Hamzah

Dewi Sartika

Catatan:

(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang

merupakan nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

5 ampere

10 volt

(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang

bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata

tugas.

Misalnya:

Abdul Rahman bin Zaini

Siti Fatimah binti Salim

Mutiara dari Selatan

Page 7: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Misalnya:

Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,

kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:

Islam Alquran

Kristen Alkitab

Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama

orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.

Misalnya:

Sultan Hasanuddin

Mahaputra Yamin

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan

kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

Misalnya:

Selamat datang, Yang Mulia.

Semoga berbahagia, Sultan.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan

pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti

nama orang tertentu, nama ins-tansi, atau nama tempat.

Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik

Page 8: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Perdana Menteri Nehru

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku

bangsa, dan bahasa.

Misalnya:

bangsa Indonesia

suku Dani

Catatan:

Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata

turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

pengindonesiaan kata asing

keinggris-inggrisan

kejawa-jawaan

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,

dan hari besar atau hari raya.

Misalnya:

tahun Hijriah tarikh Masehi

bulan Agustus bulan Maulid

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur na-ma peristiwa

sejarah.

Misalnya:

Konferensi Asia Afrika

Perang Dunia II

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan:

Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis

dengan huruf kapital.

Misalnya:

Page 9: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerde-kaan bangsa Indonesia.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Misalnya:

Jakarta Asia Tenggara

Pulau Miangas Amerika Serikat

Catatan:

(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf

kapital.

Misalnya:

berlayar ke teluk mandi di sungai

menyeberangi selat berenang di danau

(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak

ditulis dengan huruf kapital.

Misalnya:

jeruk bali (Citrus maxima)

kacang bogor (Voandzeia subterranea)

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan

atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Misalnya:

Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula

aren, dan gula anggur.

Contoh berikut bukan nama jenis.

Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta,

dan batik Madura.

Page 10: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua

unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi,

atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

Misalnya:

Republik Indonesia

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk

unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan

makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti

di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:

Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama

gelar, pangkat, atau sapaan.

Misalnya:

S.H. sarjana hukum

S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat

S.S. sarjana sastra

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata

atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.

Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”

“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.

Catatan:

Page 11: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan pe-nyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

Sudahkah Anda tahu?

Siapa nama Anda?

2. Huruf Miring

Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,

atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam

daftar pustaka.

Misalnya:

Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.

Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.

Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,

bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.

Misalnya:

Huruf terakhir kata abad adalah d.

Dia tidak diantar, tetapi mengantar.

Page 12: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam

bahasa daerah atau bahasa asing.

Misalnya:

Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing

yang berkunjung ke Aceh.

Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.

(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau orga-nisasi, dalam

bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.

(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer),

bagian yang akan dicetak miring ditan-dai dengan garis bawah.

(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang

dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan

huruf miring.

3. Huruf Tebal

Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah

ditulis miring.

Misalnya:

Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan

Bahasa Indonesia.

Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.

Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan,

seperti judul buku, bab, atau subbab.

Misalnya:

Page 13: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa standar

dan nonstandar, ratusan bahasa dae-rah,dan ditambah beberapa

bahasa asing, membutuhkan penanganan yang tepat dalam

perencanaan bahasa. Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah

akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada paparan berikut.

1.1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan munculnya

sikap yang beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di

Indonesia, yaitu (1) sangat bangga terhadap bahasa asing, (2) sangat

bangga terhadap bahasa daerah, dan (3) sangat bangga terhadap

bahasa Indonesia.

4. Kata Berimbuhan

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan

akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Misalnya:

berjalan

gemetar

lukisan

Catatan:

Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan,

atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Misalnya:

sukuisme

Page 14: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

seniman

Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Misalnya:

adibusana infrastruktur proaktif

aerodinamika inkonvensional purnawirawan

Catatan:

(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital

atau singkatan yang berupa huruf ka-pital dirangkaikan dengan tanda

hubung (-).

Misalnya:

pro-Barat

non-ASEAN

anti-PKI

(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang meng-acu pada

nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama

atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.

Misalnya:

Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melin-

dungi kita.

Page 15: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

5. Singkatan dan Akronim

Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti

dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.

Misalnya:

A.H. Nasution Abdul Haris Nasution

H. Hamid Haji Hamid

Suman Hs. Suman Hasibuan

Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga

pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau

organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital

tanpa tanda titik.

Misalnya:

NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia

UI Universitas Indonesia

Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama

diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Misalnya:

PT perseroan terbatas

MAN madrasah aliah negeri

Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda

titik.

Misalnya:

hlm. halaman

dll. dan lain-lain

dsb. dan sebagainya

Page 16: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-

menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Misalnya:

a.n. atas nama

d.a. dengan alamat

Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan

mata uang tidak diikuti tanda titik.

Misalnya:

Cu kuprum

cm sentimeter

Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis

dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Misalnya:

BIG Badan Informasi Geospasial

BIN Badan Intelijen Negara

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan

huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

Bulog Badan Urusan Logistik

Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku

kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.

Misalnya:

iptek ilmu pengetahuan dan teknologi

pemilu pemilihan umum

Page 17: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

6. Angka dan Bilangan

Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang

bilangan atau nomor.

Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100),

D (500), M (1.000), _V(5.000), _M(1.000.000)

Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata

ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti

dalam perincian.

Misalnya:

Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.

Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.

Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

Misalnya:

Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.

Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

Catatan:

Penulisan berikut dihindari.

50 siswa teladan mendapat beasiswa dari peme-rintah daerah.

3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan

satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.

Misalnya:

Panitia mengundang 250 orang peserta.

Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.

Catatan:

Page 18: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Penulisan berikut dihindari.

250 orang peserta diundang panitia.

25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.

Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian

dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.

Misalnya:

Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.

Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi,

dan waktu serta (b) nilai uang.

Misalnya:

0,5 sentimeter

5 kilogram

4 hektare

Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah,

apartemen, atau kamar.

Misalnya:

Jalan Tanah Abang I/15

Jalan Wijaya No. 14

Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.

Misalnya:

Bab X, Pasal 5, halaman 252

Markus 16: 15—16

Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.

Page 19: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

a. Bilangan Utuh

Misalnya:

dua belas (12)

tiga puluh (30)

b. Bilangan Pecahan

Misalnya:

setengah atau seperdua (½)

seperenam belas (⅟16)

Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.

Misalnya:

abad XX

abad ke-20

Perang Dunia Kedua

Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara

berikut.

Misalnya:

lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)

uang 5.000-an (uang lima ribuan)

Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam

peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

Misalnya:

Setiap orang yang menyebarkan atau mengedar-kan rupiah tiruan, sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama

1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah).

Page 20: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf

dilakukan seperti berikut.

Misalnya:

Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu

lima ratus rupiah lima puluh sen).

Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan

huruf.

Misalnya:

Kelapadua

Simpanglima

7. Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata peng-hubung

untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang

lain di dalam kalimat majemuk.

Misalnya:

Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.

Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita

pendek.

Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.

Misalnya:

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah

(1) berkewarganegaraan Indonesia;

(2) berijazah sarjana S-1;

(3) berbadan sehat; dan

(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 21: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian

pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

Misalnya:

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan

jeruk.

Agenda rapat ini meliputi

pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;

penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja;

dan

pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organi-sasi.

Page 22: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

PEMBAHASAN

1. Data Pertama

Pada data gambar pertama dapat ditemukan di etalase kantin jurusan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tepatnya program studi

informatika. Dalam data tersebut terdapat kalimat yang tidak efektif atau

pilihan kata yang digunakan tidak tepat. Gambar tersebut terdapat kalimat

“Bagi yang menitipkan jualan di kantin HIMASTER… (Hasna)”. Kalimat

tersebut terdapat kata jualan yang rasanya tidak tepat saat dibaca dengan

disambung kalimat selanjutnya. Seharusnya kata jualan diganti dengan

barang jualan. Kata jualan saja bukan merupakan kata benda, namun kata

kerja yang tidak sempurna atau tidak baku dalam bahas Indonesia. Selain

itu setelah kata HIMASTER seharusnya terdapat tanda koma (,) sebagai

pemisah anak kalimat dan induk kalimat. Selanjutnya adalah kata

“HIMASTER”. Kata “HIMASTER” seharusnya ditulis “Himaster”. Hal

ini karena dalam PUEBI terdapat kaidah bahwa akronim nama diri yang

Page 23: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret

kata ditulis dengan huruf awal kapital.

2. Data Kedua

Data kedua ini berlokasi di papan pengumuman Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam program studi informatika. Dalam data tersebut

banyak digunakan kata yang tidak baku, seperti kata “by”. Pemilihan kata

“by” tidak tepat. Hal ini dikarenakan data tersebut merupakan artikel

formal yang dapat dibaca oleh orang- orang dari berbagai karangan.

Seharusnya kata “by” diganti dengan kata “oleh”. Pada artikel memang

diperboleh menggunakan kata tidak baku, namun disesuaikan dengan

dimana akan dipaparkan dan siapa pembaca artikel. Dengan demikian kita

dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Selain kata “by”, terdapat kata yang tidak

baku lainnya yaitu “blak- blakan”, “aja”, “mengerjain”, “nggak”, dan

Page 24: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

“cuma”. Sebaiknya penggunaan kata yang tidak baku dihindari. Hal ini

bertujuan agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam

lingkungan akademik meningkat.

3. Data Ketiga

Data ketiga ini dapat ditemukan di papan pengumuman Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam program studi informatika.

Penggunaan huruf miring pada bahasa asing masih terdapat kesalahan,

seperti pada kata “pick me”. Kata “pick me” merupakan bahasa asing yang

ada dalam data tersebut. Seharusnya kata “pick me” ditulis menggunakan

huruf miring atau italic. Selanjutnya, kata “MANGAN”. Kata

“MANGAN” seharusnya adalah “Mangan”. Hal ini dikarenakan dalam

penggunaan singkatan dan akronim yang salah satunya bahwa akronim

nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku

kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Selanjutnya pada

Page 25: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

paragraf kedua kalimat keempat terdapat kata “sedangkan” yang

diletakkan di awal kalimat. Kata “sedangkan” tidak boleh diletakkan di

awal kalimat, karena dalam kaidah, “sedangkan” merupakan kata hubung

yang berfungsi mempertentangkan 2 buah kalimat yang bertingkat setara.

4. Data keempat

Data keempat dapat ditemukan di papan pengumuman Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam program studi informatika. Pada

paragraf pertama terdapat kata “produktifitas”, dimana kata tersebut salah.

Dalam KBBI, semua kata yang diakhiri huruf “f” pada kata dasarnya saat

diberi imbuhan –itas, maka huruf “f” berganti menjadi “v”, sehingga

menjadi “produktivitas”. Selanjutnya pada pragraf kedua kalimat pertama,

kata ulang fitur seharusnya ditulis menggunakan kata hubung menjadi

“fitur- fitur”. Pada paragraf terakhir terdapat kata “stakeholder”, dimana

kata tersebut merupakan bahsa asing. Dalam kaidah, bahasa asing ditulis

Page 26: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

dengan huruf yang dicetak miring, sehingga penulisan yang benar yaitu

“stakeholder”.

5. Data Kelima

Data kelima dapat ditemukan di dalam masjid khususnya bagian putri

Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Data diatas dalam

menuliskan kalimat menggunakan font berwarna. Hal tersebut bertujuan

agar menarik perhatian pembaca dan maksud dari data tersebut dapat

diterima dengan baik. Namun kaidah penggunaan penulisan bahasa

Indonesia belum diterapkan pada data tersebut, seperti kalimat “Dipanggil

DOSEN Langsung datang, dipanggil ADZAN Kaya ngak denger” . Dalam

kalimat tersebut terdapat beberapa kesalahan, antara lain :

a. Kata “…DOSEN...ADZAN…”

Berdasarkan kaidah PUEBI, penulisan kata tersebut salah. Hal

ini dikarenakan bahwa tidak ada kaidah penggunaan tiap huruf

kapital dalam satu kata, kecuali untuk singkatan dan akronim.

Oleh karena data tersebut merupakan slogan, maka penggunaan

Page 27: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

tiap huruf kapital diperbolehkan, semata- mata ingin menarik

perhatian pembaca. Namun, hal ini tidak boleh dilakukan saat

penulisan pada artikel ilmiah.

b. Kalimat “…Kaya ngak denger…”

Kalimat tersebut merupakan kalimat dengan penggunaan kata

yang tidak baku. Oleh karena slogan ditujukan kepada

masyarakat umum, sebaiknya kalimat tersebut diubah menjadi

kalimat baku supaya masyarakat dapat mengetahui kaidah yang

benar seperti, “…pura- pura tidak mendengar..”

6. Data Keenam

Data keenam dapat ditemukan di pintu masuk masjid putri Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada data tersebut terdapat

kesalahan pada penulisan huruf kapital pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8.

Dalam nomor- nomor tersebut seharusnya kata kedua dicetak menggunkan

huruf kecil tidak huruf kapital. Misalnya, “Peminjaman tempat”,

“Peminjaman peralatan”, “Peminjaman buku”, dan sebagainya. Selain itu,

Page 28: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

penggunaan huruf tebal pada data tersebut tidak sesuai dengan kaidah,

seharusnya kalimat tersebut tidak menggunakan huruf tebal.

7. Data Ketujuh

Data ketujuh dapat ditemukan di lingkungan masjid Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penulisan pada data tersebut sudah sesuai

kaidah PUEBI. Namun sayangnya, penggunaan kata yang tidak efektif

dapat ditemukan dalam data tersebut, yaitu pada kalimat “Bagi yang ingin

membeli barang atau menitipkan barang, silahkan….”. Kalimat “…

membeli barang atau menitipkan barang…” merupakan kata yang tidak

efektif. Seharusnya kalimat tersebut diganti seperti “…membeli atau

menitipkan barang..”. Kata “barang” hanya dituliskan di akhir saja. Hal ini

dikarenakan bahwa obyek yang digunakan sama.

Page 29: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

8. Data Kedelapan

Data kedelapan dapat ditemukan di pos parkiran Fakultas Matematika

dann Ilmu Pengetahuan Alam dekat masjid putra. Pada data tersebut

banyak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital, antara lain

setelah kata kedua pada setiap nomor. Seharusnya menggunakan huruf

kecil tidak huruf kapital.

9. Data Kesembilan

Data kesembilan dapat ditemukan di lantai 4 program studi informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada data tersebut

terdapat kesalahan penggunaan huruf miring. Seharusnya kalimat dengan

Page 30: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

huruf miring yang terdapat pada data tersebut ditulis tidak dengan huruf

miring. Hal ini dikarenakan kaidah huruf miring digunakan saat penulisan

judul pada daftar pustaka, pengkhususan kata, dan penulisan ungkapan

bahasa daerah atau asing.

10. Data Kesepuluh

Data kesepuluh dapat ditemukan di etalase kantin jurusan informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada data tersebut

penggunaan huruf kapital tidak tepat, seperti pada kata “…Kantin

Jurusan…” seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Selanjutnya kata

“HIMASTER”. Kata “HIMASTER” seharusnya ditulis “Himaster”. Hal

ini dikarenakan penggunaan huruf kapital pada kaidah PUEBI.

Page 31: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Kondisi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam

hal penulisan di lingkungan akademik masih membutuhkan

peningkatan secara materi maupun praktik.

2. Sebuah penulisan harus memiliki tujuan utama yaitu siapa yang

akan menjadi pembaca dan dimana tulisan itu dipaparkan.

B. Saran

1. Mahasiswa sebagai pelaku utama di lingkungan akademik supaya

lebih memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia baik dan benar

dalam hal penulisan.

2. Sebaiknya, sebelum tulisan tersebut dipublikasikan, diteliti terlebih

dahulu kepada pihak yang memiliki keahlian. Hal ini dapat

mengurangi kesalahan dalam penggunaan kaidah.

Page 32: Website sayawebsitesaya.net/wp-content/uploads/2017/12/Makalah... · Web viewDengan demikian kita dapat memberi contoh kepada mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Ening,Hemiti. (2005) .Bahasa Indonesia. Yogyakarta:Pokja Akademik UIN

Sunan Kalijaga.

Rahardi, R. Kunjana. (2013) . Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. (2016). Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia. Diperoleh pada 22 Oktober 2017 pukul 19.00 WIB, dari

http;//www.badanbahasa.kemendikbud.go.id.

Anonim. (2012). Penggunaan Bahasa Baku Dikalangan Akademis. Diperoleh

pada 23 Oktober 2017, dari http://iklanmanismadu.blogspot.com.