Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah Jaringan Komputer
Physical Layer dan Data Link Layer
Kelas : R3K
Dosen :
Nahot Frastian S.Kom,M.Kom
Karen Angelia (201243501569)
Diana Astarini (201243501570)
Lathifah Amba Sari (201243501573)
Jaringan Komputer Page 1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “PHYSICAL
LAYER DAN DATALINK LAYER”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Jakarta, Oktober 2013
Penulis
Jaringan Komputer Page 2
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3
BAB I ....................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 4
2.2. BATASAN MASALAH ................................................................................................... 5
1.3. TUJUAN ........................................................................................................................... 5
1.4. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 5
BAB II ...................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
2.1. PHYSCAL LAYER .......................................................................................................... 6
2.2. DATALINK LAYER ..................................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................................... 31
PENUTUP .............................................................................................................................. 31
3.1. KESIMPULAN .............................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 32
Jaringan Komputer Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam protokol,
alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu protokol dalam sebuah Jaringan
Komputer . Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari
keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas,
kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol distandarisasi oleh
beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh
sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah :
a. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
b. Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
c. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
d. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
e. Bagaimana format pesan yang digunakan.
f. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
g. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya.
h. Mengakhiri suatu koneksi.
Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring
dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada
sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Jaringan
komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan
yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat
saling berbagi informasi, program-program, dan menggunakan bersama perangkat keras.
Jaringan Komputer Page 4
1.2 Batasan Masalah
Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan masalah, masalah yang
saya angkat yakni tentang Physical Layer dan Data Link Layer dalam sebuah jaringan.
1.3 Tujuan
Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah jaringan
komputer dan sebagai tugas mata kuliah jaringan komputer.
1.4 Rumusan masalah
Dalam penyusunan paper ini penulis merumuskan beberapa masalah :
a. Physical Layer : ISDN Pita Sempit, ISDN Pita Lebar dan ATM, Radio Selular,
Satelit Komunikasi
b. Data Link Layer : Masalah Rancangan Data Link Layer, Deteksi dan Koreksi Error,
Data Link Protocol Dasar.
Jaringan Komputer Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Physical Layer
1. Pengertian Physcal Layer
Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer.
Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan
menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter,
voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater,
network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area
network).
2. Fungsi Physical Layer
Fungsi dari Physical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan optical)
koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui
media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer
Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
3. Macam-macam Physical Layer
a. Layer Data-Link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan
transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol
yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari
yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan
mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3),
Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Jaringan Komputer Page 6
b. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat
dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network
lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX,
Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa,
seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah
dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer
Network.
c. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence
Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi
berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan
transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan
multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
d. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada
network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer
diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa
protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh
IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI,
(NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan
pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP
(AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer
Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
4. Media Physical Layer
Dalam menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya.
Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputer
atau membuat sebuah jaringan. Berikut akan dijelaskan beberapa kabel yang umum dipakai
dalam dunia jaringan :
Jaringan Komputer Page 7
1. Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis yaitu: Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted
Pair (STP). Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan
range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan
untuk transmisi data.
Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm.
Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin
dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan
10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan
bandwidth 16 Mbps.
Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan
jangkauan transmisi maksimum 100 m.
2. Coaxial
Kabel coax lebih unggul dari kedua kabel di atas dari sisi jarak. Jarak yang dapat ditempuh
adalah 500 m. Tetapi memiliki harga yang lebih mahal. Untuk kecepatan transmisi kabel
coax memiliki kecepatan transmisi yang sama dengan UTP dan STP yaitu 10-100 Mbps.
Konektor yang digunakan adalah BNC. Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang
Jaringan Komputer Page 8
mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal. Kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi.
Coaxial dipakai dalam :
1. Transmisi telephone dan televisi jarak jauh.
2. Television distribution (TV kabel).
3. Local area networks.
4. Short-run system links.
5. Keterkaitan Phisical Layer dengan komponen, akan dijelaskan dibawah ini :
Karakteristik interface fisik dan Media.
Lapisan fisik mendefinisikan karakteristik antarmuka antara perangkat dan media transmisi.
Hal ini juga mendefinisikan jenis media transmisi.
Representasi bit.
Lapisan fisik Data terdiri dari aliran bit ( urutan O atau 1 ) dengan tidak ada
interpretasi. Bit yang akan dikirimkan harus dikodekan menjadi sinyal listrik atau optik.
Lapisan fisik mendefinisikan jenis pengkodean (bagaimana O dan 1 berubah menjadi sinyal ).
Data rate.
Tingkat jumlah bit transmisi yang dikirim setiap detik juga ditentukan oleh lapisan
fisik. Dengan kata lain, lapisan fisik mendefinisikan bit durasi, berapa lama itu berlangsung.
Sinkronisasi bit.
Pengirim dan penerima tidak hanya harus menggunakan bit rate yang sama, tetapi
juga harus disinkronkan pada bit rate. Dengan kata lain, jam pengirim dan penerima harus
disinkronka
Konfigurasi line
Lapisan fisik berkaitan dengan koneksi perangkat untuk media. Dalam konfigurasi
point-to-point, dua perangkat yang terhubung melalui link khusus. Dalam konfigurasi
multipoint, link dibagi di antara beberapa perangkat.
Jaringan Komputer Page 9
Topologi Fisik.
Topologi fisik mendefinisikan bagaimana perangkat yang terhubung untuk membuat
jaringan. Perangkat dapat dihubungkan dengan menggunakan topologi mesh ( setiap
perangkat terhubung ke setiap perangkat lain), sebuah topologi star ( perangkat yang
terhubung melalui perangkat pusat), topologi ring ( masing-masing perangkat terhubung
perangkat berikutnya, membentuk ring ), topologi bus (setiap perangkat adalah link utama),
atau topologi hybrid (ini adalah kombinasi dari dua atau lebih topoloGI.
Modus Transmisi.
Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi antara dua perangkat: simplex, half-
duplex, atau full-duplex. Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang
lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah. Dalam modus
half-duplex, dua perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang
sama. Dalam modus full-duplex (atau hanya duplex ), dua perangkat dapat mengirim dan
menerima pada waktu yang sama.
A. ISDN Pita Sempit
ISDN muncul menjadi sebuah sarana telekomunikasi di tengah masyarakat akibat
adanya pertumbuhan permintaan dalam hal komunikasi suara, data, dan gambar, namun
dengan biaya yang rendah dan fleksibilitas yang tinggi. Disamping itu, perkembangan
perangkat terminal CTE memberikan kebebasan kepada pelanggan dalam memilih alat
komunikasi yang berstandarkan ISDN.
ISDN (Integratet Services Digital Network ) pita sempit /Narrowband adalah suatu
sistem telekomunikasi dimana layanan antara data ,suara dan gambar diintegrasikan kedalam
suatu jaringan yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu
ruang lingkup pelayanan yang luasdibawah 2 mbps yang sering diumpamakan koneksi
internet melalui saluran telephon yang hanya mempunyai kecepatan koneksi rendah
keinternet dengan modem dial up sebesar 56 kbps .
Jaringan Komputer Page 10
Narrowband ISDN telah dirancang untuk beroperasi melalui infrastruktur komunikasi
saat ini, yang sangat bergantung pada kabel tembaga. B-ISDN Namun, bergantung terutama
pada evolusi serat optik. Menurut CCITT B-ISDN adalah terbaik digambarkan sebagai
'saluran transmisi memerlukan layanan yang mampu mendukung kecepatan lebih besar dari
tingkat primer.' Di balik pernyataan ini terletak rencana untuk jaringan dan layanan yang akan
memiliki dampak yang jauh lebih di dunia yang kita kenal sekarang , dari ISDN akan ada.
B. ISDN Pita Lebar dan ATM
ISDN (Integratet Services Digital Network ) pita lebar/Broadband adalah suatu
sistem telekomunikasi dimana layanan antara data ,suara dan gambar diintegrasikan kedalam
suatu jaringan yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu
ruang lingkup pelayanan yang luasnya diatas 2 mbps,service jaringan internet yg dapat
menyediakan kebutuhan seperti sreming audio vidio ,yang dapat kita saksikan melalui
komputer.
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode ATM yaitu sebuah protokol
jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih. ATM mentarnsmisikan
data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya
paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja
pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted
pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih Jaringan Area
Jaringan Komputer Page 11
Lokal. dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan
kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
C. Radio Selular
Radio selular merupakan salah satu bentuk dari dari pancaran gelombang radio.,
yang juga bisa menjadi suatu bentuk komunikasi dua arah antar pengguna dengan
menggunakan gelombang radio sebagai penghantarnya Radio selular digunakan secara luas
dan umum dalam bidang komunikasi mobile, seperti modem nirkabel dan telepon genggam.
Radio selular pertama kali dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh bell telephone company
yang merupakan bagian dari AT&T.
Pendefinisian radio selular
Ada beberapa pendefinisian radio selular, yang pertama adalah pendefinisian menurut
federasi komunikasi federal atau federal communication federation (FCF), yaitu radio selular
merupakan suatu sistem dengan kapasitas yang tinggi, dimana spektrum radio yang ada pada
sistem tersebut dibagi menjadi berbagai bagian sistem kerja yang lebih kecil, yang bekerja
secara kelompok sampai sel-sel secara geografis. Pendefinisian radio selular yang kedua
adalah menurut Layman, yang berpendapat bahwa radio selular merupakan suatu sistem yang
menggunakan transmisi radio, bukan menggunakan kabel yang nyata untuk mengakomodasi
keperluan komunikasi khususnya komunikasi melalui media telepon.
Konsep radio selular
Konsep dasar pada teknologi radio selular adalah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin
jumlah gelombang atau frekuensi yang tersedia pada wilayah tersebut, pemanfaatan
gelombang secara maksimal ini, dilakukan oleh sistem radio selular dengan menggunakan
frekuensi atau gelombang yang sama pada wilayah secara berulang-ulang, jadi satu frekuensi
dapat digunakan lebih dari satu kali untuk menghantarkan gelombang radio selular. Sistem
kerja dari gelombang atau frekuensi yang digunakan berulang kali dalam wilayah tertentu
tersebut, adalah dengan membagi suatu area geografi atau suatu wilayah yang lebih luas
menjadi daerah yang lebih kecil, yang selanjutnya daerah lebih kecil yang telah dibagi ini,
disebut dengan sel. Sel-sel tersebut disusun secara berkelompok, dan bandwidth yang ada
Jaringan Komputer Page 12
pada daerah geografi yang lebih besar itu, dibagi sesuai dengan sel-sel yang ada dalam
kelompok sel yang lebih kecil berdasarkan daerah geografisnya.
Sistem kerja radio selular di telepon genggam
Pada dasarnya sistem kerja yang bekerja dalam radio selular beranalog dengan sistem kerja
yang bekerja pada teknologi pada umumnya. Stasiun radio selular atau yang disebut juga
sebagai mobile switching center (MSC) atau mobile telephone switching office (MTSO),
kedua stasiun radio selular ini secara otomatis berfungsi untuk mengkontrol semua panggilan
yang dibuat oleh pengguna A ke pengguna B atau yang datang dari pengguna B ke pengguna
A dalam telepon genggam. Sistem ini bekerja saat telepon genggam tersebut dihidupkan atau
dinyalakan, kemudian gelombang radio selular yang ada dalam telepon genggam tersebut
segera dengan otomatis tanpa harus dipandu, mencari sinyal yang ada disekitar tempatnya
berada dan diteruskan dalam wilayah yang lebih besar yang secara terus-menerus mengawasi
dalam pemagaran sinyal di tingkatan wilayah. Saat sebuah telepon genggam menerima
panggilan dari telepon genggam lain, dan yang menerima panggilan tersebut berpindah
tempat, maka harus sistem gelombang radio selular tersebut secara terus-menerus
memperbarui stasiunnya sesuai dengan sel tempat ia berada saat ia melakukan pergerakan itu.
Saat sebuah telepon genggam digunakan untuk melakukan panggilan oleh penggunanya,
nomer telepon yang ia tuju untuk dihubungi telah dikunci oleh terminal tempat gelombang
tersebut dipancarkan, dan informasi ini disalurkan kembali menuju stasiun melalui
pengkontrol sinyal yang terdekat. Jika saat pembicaraan melalui telepon genggam terjadi
perpindahan tempat, sebagai contoh saat pengguna telepon genggam tersebut berjalan ke
tempat lain saat melakukan pembicaraan, maka akan terjadi suatu proses perpindahan antar
sel dimana gelombang atau sinyal tersebut dipancarkan dan ditangkap, sehingga
menyebabkan level sinyal pada telepon genggam itu menurun dan terjadi pengurangan
amplitude pada telepon genggam itu.
Radio selular dalam telepon genggam
Jaringan Komputer Page 13
radio selular dalam generasi cdma
Teknologi radio selular memiliki pengaruh terhadap perkembangan teknologi informasi dan
omunikasi, kehadiran teknologi ini menjadikan proses komunikasi menjadi lebih efektif dan
efisien, hal ini dikarenakan adanya pemanfaatan sistem kerja teknologi radio selular yang
diadopsi atau diaplikasikan dalam teknologi telepon selular, sebagai media komunikasi yang
tidak mengenal batasan ruang, yakni dengan menggunakan gelombang tinggi untuk
mentransmisi data dari teknologi telepon genggam tersebut yang bisa berupa pesan maupun
data yang berupa suara. Dalam jaringan selular, penyedia jaringan biasanya menggunakan
kembali frekuensi yang ada pada wilayah geografis terntentu, sehingga satu frekuensi dapat
digunakan untuk mentransmisikan data antar telepon genggam tersebut. Penggunaan kembali
frekuensi yang tersedia ini, dikarenakan oleh terbatasnya jumlah frekuensi radio yang tersedia
dalam wilayah geografis tertentu. Dengan pemanfaatan frekuensi secara berulang itu, para
penyedia jaringan tersebut bisa melayani pengguna jaringan tersebut dengan jumlah yang
besar (Vermaat, 2009). Dalam kegunaan sistem teknologi radio selular di bidang teknologi
komunikasi, transmisi selular selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sejalan
dengan perkembangan teknologi yang terjadi, perkembangan tersebut dimulai pada generasi
pertama yaitu 1G, yaitu yang dapat mentransimisikan data analog, generasi ini pertama kali
diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1980an. Generasi pertama ini menandai era
dimana campur tangan manusia tidak terlalu diperlukan. Pada generasi kedua adalah 2G yang
dapat mentransmisikan data digital pada kecepatan antara 9,6 Kbps sampai 19,2 Kbps.
Kenaikan kecepatan trasnmisi data ini dikarenakan oleh kehadiran fitur CSD yang membuat
transfer data menjadi lebih cepat dari generasi sebelumnya. Era generasi kedua ini dimulai
sejak awal tahun 1990an, dimana pada generasi kedua ini, kualitas jaringan menjadi lebih
baik sehingga membuat suara yang dihasilkan oleh teknologi telepon selular menjadi lebih
jernih dan lebih jelas. Yang menjadi penanda hadirnya generasi ini adalah kehadiran sistem
GSM (Global System for Mobile Communication dan kehadiran sistem CDMA (code
division multiple access). Generasi selanjutnya yang juga menjadi pendukung kegemaran
masyarakat sekarang untuk mengakses internet adanya sistem 3G yang mentransmisikan data
digital pada kecepatan yang lebih cepat dari generasi sebelumnya, yakni dengan kecepatan
antara 144 Kbps sampai 2,4 Mbps. Generasi ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun
2000-an. Pada generasi ini mulai dikenal sistem baru yaitu EDGE (enhanced data GSM
environtment). Contoh dari standart 3G meliputi GSM (Global System for Mobile
Jaringan Komputer Page 14
Communication), UMTS (universal mobile telecommunication system), GPRS (general paket
radio service), CDMA (code division multiple access), EDGE (enhanced data GSM
environtment) dan EVDO (evolution data optimized). Generasi yang keempat adalah 4G
yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan di atas 15 Mbps. Kehadiran generasi
ini juga menjadikan kegemaran masyarakat modern untuk selalu terhubung dengan internet
menjadi lebih optimal.
Syarat berfungsinya radio selular
Penggunaan atau pemanfaatan teknologi radio selular untuk kepentingan komunikasi massa,
khususnya untuk kepentingan dalam komunikasi melalui media telepon genggam, sudah
menjadi hal yang umum, termasuk di Indonesia. Saat ini telah banyak berdiri perusahaan
penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menggunakan telepon genggam
dengan mengadopsi sistem kerja dari radio selular, untuk berkomunikasi melalui media
telepon genggam tersebut. Namun, pada pengaplikasiannya, sistem yang bekerja pada
teknologi radio selular juga memiliki syarat tertentu yang harus terpenuhi agar berfungsi
untuk kepentingan komunikasi massa, khususnya penggunaannya pada teknologi telepon
genggam. Berikut adalah beberapa syarat yang harus terpenuhi agar memastikan
berfungsinya sistem radio selular untuk kepentingan komunikasi massa, dan
pengadopsiannya pada teknologi telepon selular.
1. Kegesitan dari frekuensi dalam sistem telepon genggam, sehingga kegesitan frekuensi
tersebut memungkinkan teknologi telepon genggam untuk berfungsi atau beroperasi
sesuai dengan jumlah frekuensi yang diterima.
2. Kemampuan call-handoff, yakni proses yang berfungsi untuk perkembangan
frekuensi dalam sel-sel yang berdekatan melalui jaringan selular.
3. Penataan yang bersifat menular dari stasiun basis sel-sel yang ada, sehingga telepon
selular dapat menerima berbagai bentuk sinyal radio dan menerima atau mengirimkan
transmisi dimanapun.
4. Terintegrasi secara menyeluruh, agar seluruh basis sel terkoneksi dengan inti dari
jaringan.
Hambatan dalam fungsi radio selular
Jaringan Komputer Page 15
Dalam salah satu pengaplikasian sistem kerja dari teknologi radio selular dalam bidang
teknologi komunikasi, yakni media komunikasi telepon genggam, terdapat beberapa
hambatan dalam fungsinya untuk mempermudah proses komunikasi dengan teknologi yang
ada di dalamnya, yaitu:
1. Pergeseran yang terjadi pada operator yang menyediakan fasilitas radio selular karena
adanya perbedaan isyarat antar terminal tempat gelombang radio selular itu
dipancarkan.
2. Pengkaburan spasial atau pengkaburan keruangan yang lamban, terjadi pada terminal
yang memancarkan gelombang radio selular, terutama karena pembayangan.
3. Pengkaburan spasial atau pengkaburan keruangan secara cepat karena gangguan
sinyal berupa gelombang radio yang dihantarkan oleh terminal yang bersifat
konstruktif atau membangun maupun destruktif atau merusak dari jejak perambatan
gelombang radio yang berbeda.
4. Pengkaburan sementara atau pengkaburan yang bersifat tidak permanen, karena
adanya isyarat gelombang dari terminal yang memancarkan gelombang tersebut
melalui berbagai spasial atau keruangan.
5. Pengakburan karena adanya proses seleksi gelombang dalam frekuensi gelombang
radio tersebut saat sinyal atau gelombang dipancarkan oleh terminal.
6. Penyebaran waktu yang berkaitan dengan gelombang radio karena masalah pada
perambatan gelombang yang ada pada antar terminal pemancar.
7. Variasi atau keberagaman yang ada dari karakteristik berbagai media karena
pergerakan dari telepon genggam, sehingga adanya perubahan atau pergerakan dari
sinyal atau gelombang.
D. Satelit Komunikasi
Satelit komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit
Molniya atau orbit Bumi rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan
sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi
bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi
lain, seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin.
Jaringan Komputer Page 16
Satelit komunikasi militer A.S. MILSTAR
Perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat kita lihat dari tahun ke tahun hampir
selalu ada perubahan kearah perbaikan atau penemuan baru. Sedikit saja lengah kita akan
jauh tertinggal. Melek teknologi makin mudah karena alat komunikasi juga semakin mudah
dengan dukungan atau layanan satelit.
2.2 Data Link Layer
Dalam model OSI dalam jaringan komputer, data link layer ada di layer 2 (lapis dua).
dalam blog ini saya akan lebih banyak memposting mengenai lapis dua dari model OSI,
karena kebetulan bidang kerja saya saat ini lebih dekat dengan layer dua dari setting
perangkat, trouble shooting dan sejenisnya. Jika ada hal yang masih kurang pas atau salah
mohon dapat dikoreksi.
Data link layer adalah lapisan protokol yang mentransfer data antara node jaringan
yang berdekatan dalam wide area network atau antara node pada segmen local area
network yang sama. Data link layer menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk
mentransfer data antara entitas jaringan dan dapat menyediakan cara untuk mendeteksi dan
mungkin memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi di lapisan fisik. Contoh protokol data
link adalah Ethernet untuk local area network (multi-node), Point-to-Point Protocol (PPP),
HDLC dan ADCCP untuk point-to-point (dual-node).
Data link layer berkaitan dengan pengiriman local frame antara perangkat di LAN
yang sama. Data-link frame, karena ini disebut protocol data units, maka tidak boleh
melewati batas-batas jaringan lokal. Inter-network routing dan global addressing merupakan
fungsi dari layer yang lebih tinggi, membiarkan data-link protokol untuk fokus pada
Jaringan Komputer Page 17
pengiriman lokal, addressing, dan media arbitration. Dengan cara ini, data link layer serupa
dengan neighborhood traffic cop, merupakan upaya untuk menjadi penengah antara pihak-
pihak yang bersaing untuk mengakses ke media. Ketika perangkat mencoba untuk
menggunakan media secara bersamaan, tabrakan antar frame terjadi. Data-link protokol
menentukan bagaimana perangkat mendeteksi dan pulih dari tabrakan tersebut, dan dapat
menyediakan mekanisme untuk mengurangi atau mencegahnya.
Pengiriman frame oleh perangkat layer-2 ini dilakukan melalui penggunaan alamat
hardware yang jelas. Header frame berisi alamat sumber dan tujuan yang menunjukkan dari
perangkat mana farame berasal dan perangkat yang diharapkan untuk menerima dan
memprosesnya. Berbeda dengan alamat hirarkis dan routable dari network layer,
pengalamatan pada layer 2 adalah datar, yang berarti bahwa tidak ada bagian dari alamat
dapat digunakan untuk mengidentifikasi logical atau physical group.
Dengan demikian Data link menyediakan transfer data melalui link fisik. Transfer
tersebut dapat diandalkan atau tidak dapat diandalkan, banyak data-link protokol tidak
memiliki pengakuan penerimaan frame sukses dan diterima, dan beberapa data-link protokol
bahkan mungkin tidak memiliki bentuk checksum untuk memeriksa kesalahan transmisi.
Dalam kasus tersebut, protokol yang lebih tinggi tingkatannya harus memberikan flow
control, error checking, danacknowledgments dan retransmission.
Dalam semantics OSI network architecture, data-link-layer protokol menanggapi permintaan
layanan dari network frame dan mereka menjalankan fungsi mereka dengan mengeluarkan
permintaan layanan ke physical layer.
Lapisan kedua dari model OSI/ISO (International Organization for Standardization/
Open System Interconnection), yaitu lapisan yang bertugas mengatur hubungan antara
pengirim dan penerima, dan memastikan pesan sampai ke tujuan dengan baik. Lapisan ini
berfungsi untuk meningkatkan kualitas transmisi dan pengkodean impuls elektrik. Atau
lapisan dalam model jaringan yang mengatur komunikasi di antara host secara spesifik.
Fungsi Data Link layer
Merupakan layer kedua pada model referensi OSI layer. Pada layer ini data diterima dari
network layer berupa Paket yang kemudian diencapsulasi menjadi Frame, dengan
memberikan layer-2 header. Dan kemudian dikirim ke phisycal layer untuk diteruskan ke
penerima.
Jaringan Komputer Page 18
Pada penerima, layer ini mengubah Byte menjadi Frame, frame header akan dilepas
(dekapsulasi), kemudian dikirim ke network layer menjadi Paket.
A. Masalah rancangan datalink layer
Lapisan data link layer adalah lapisan ke dua dari bawah dalam model OSI (Open
System Interconection) Tugas utama dalam lapisan ini adalah mengelompokan bit-bit mentah
menjadi sebuah blok/data frames yang dapat dimengerti dan mentransmisikan frame secara
sekuensial, Jika layanan tersebut bersidat reliable, maka penerima akan mengirimkan
acknowledgement atau pernyataan yang menyatakan data telah sampai kepada pihak
penerima sehingga dapat diproses atau digunakan oleh lapisan fisik. Adapun tugas lainnya
adalah menajaga agar pentransmisian data tetap berlangsung dengan cepat meskipun
kemampuan penerima tidak mendukung untuk prose penerimaan yang sangat cepat. Lapisan
ini bertanggung jawab dalam membuat Frame, Flow Control, Koreksi kesalahan dan
pentransmisian ulang terhadapap frame yang dianggap gagal selain itu MAC (Media Access
Controler) addres dan beberapa perangkat seperti NIC serta Switch juga berfungisi disini.
Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi
penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara
pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error
transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri
oleh pengirim yang cepat. Layanan yang disediakan bagi network layer Fungsi data link layer
adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah
pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju.
Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut
dapat diserahkan ke network layer.
Tiga layanan dari Data Link Layer :
1. Layanan Unacknowledged Connec-tion Less
2. Layanan Acknowledged Connection-Less
3. Layanan Acknowledged Connection-Oriented
Keperluan dan tujuan data link control yaitu :
Untuk komunikasi data secara efektif antara dua koneksi stasiun transmisi-penerima secara
langsung, untuk melihat kebutuhan bagi data link control :
Jaringan Komputer Page 19
a. Frame synchronization : data dikirim dalam blok-blok yang disebut frame. Awal dan
akhir tiap frame harus dapat diidentifikasikan. Memakai variasi dari konfigurasi line.
b. Flow control : stasiun pengirim harus tidak mengirim frame-frame pada
rate/kecepatan yang lebih cepat daripada stasiun penerima yang dapat menyerapnya.
c. Error control : bit-bit error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.
d. Addressing (peng-alamat-an) : pada line multipoint, identitas dari dua stasiun yang
berada dalam suatu transmisi harus diketahui.
e. Kontrol dan data pada link yang sama : biasanya tidak diinginkan mempunyai path
komunikasi yang terpisah untuk sinyal-sinyal kontrol. Karena itu, reciver harus
mampu membedakan kontrol informasi dari data yang sedang ditransmisi.
f. Link management : permulaan, pemeliharaan dan penghentian dari pertukaran data
memerlukan koordinasi dan kerjasama diantara stasiun-stasiun. Diperlukan prosedur
untuk manajemen pertukaran ini.
Konfigurasi Data Link :
3 sifat yang membedakannya adalah :
a. topologi
Point to point, Multipoint
b. duplexity
Simplex transmission, Half-duplex link, Full-duplex link
c. line discipline / (rancangan tata tertib).
B. Deteksi dan Koreksi Error
Komponen penting dalam setiap protocol komunikasi adalah metode untuk
mendeteksi adanya error dan koreksi error dalam transmisi data, penerimaan, dan interpretasi.
Metode pendeteksian error yang telah luas digunakan adalah berdasarkan beberapa bentuk
pengiriman transmisi yang mubazir. Sebuah pesan kosong yang mubazir atau komponen
pesan ditransmisikan bersama atau segera setelah pesan asli. Penerima membandingkan
antara pesan asli dengan pesan gandaan atau pesan mubazir yang kosong, jika keduanya
cocok, pesan asli akan diasumsikan telah ditransmisikan, diterima, dan diinterpretasikan
secara benar. Jika keduanya tidak cocok, maka sebuah error transmisi diasumsikan telah
muncul, dan penerima akan meminta pengirim untuk mentransmisikan ulang pesan tersebut.
Jaringan Komputer Page 20
Metode pendeteksian dan koreksi error terdiri dari banyak variasi, berdasarkan
banyak hal, berikut ini adalah sebagian contoh: ukuran dan isi dari transmisi ganda,
penggunaan efesien kanal komunikasi, kemungkinan kesalahan dapat terdeteksi,
kemungkinan pesan tanpa error dapat diidentifikasi sebagai error, kompleksitas metode
pendeteksian error. Ukuran dan isi dari sebuah pesan ganda adalah secara tebalik
berhubungan dengan penggunaan kanal secara efesien. Contoh, satu pesan kemungkinan
pendeteksian error mengirimkan tiga salinan dari setiap pesan, dan mengecek ulang apakah
mereka serupa. Metode ini mudah untuk diimpmentasikan, tapi hanya menggunakan
sepertiga dari kapasitas kanal yang ada, atau kurang jika banyak error terdeteksi secara benar
atau salah. Mengubah metode ini menjadi hanya dua salinan dari setiap metode akan
menigkatkan penggunaan kanal maksimum sampai dengan 50% dari kapasitas total.
Untuk sebagian besar metode dan kanal, kemungkinan pendeteksian error dapat
dikomputasikan secara matematik atau secara statistic. Kemungkinan tidak meneuka error
yang sesungguhnya disebut Type I error. Kemungkinan mengidentifikasi data yangbaik
sebagai error disebut Type II error. Untuk setiap metode pendeteksian error , error Type I dan
Type II berhubungan seara terbalik, yaitu penurunan error Type I akan dibarengi dengan
kenaikan di error Type II.
Error Type II menghasilkan transmisi ulang yang tidak dibutuhkan dari data yang
telah diterima dengan benar, tapi dianggap mengalami error. Peningkatan error Type II
menurunkan efsiensi kanal karena bagian yang lebih besar dari kapasitas kanal digunakan
untuk mengirimkan ulang data yang tidak perlu dikirim. Dalam beberapa tipe kanal
komunikasi, seagai contoh sebuah system bus atau kabel serat optic short-haul, kemungkinan
sebuah transmisi atau penerimaan error adalah sangat jauh. Di tipe kanal yang lain, contoh,
pada kanal medem analog berkeepatan tinggi, kesalahan amat sering terjadi. Metode
pendeteksian error yang berbeda dalam mendeteksi error akan sesuai dengan kanal yang
berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Sebagai contoh pendeteksian eror tidak biasa
digunakan untuk transmisi suara digital, karena pemakai tidak begitu sensitive terhadap
kesalahan yang terlalu kecil. Pada contoh ekstrim lainnya adalah, komunikasi antara
komputer bank dan anjungan tunai mandiri (ATM) yang melalui kabel tembaga akan
memerluan banyak sekali pengecekan error karena pentingnya data-data tersebut, selain itu
banyak sekali kemungkinan terjadinya error pada transmisi jarak jauh dengan menggunakan
transmisi listrik.
Jaringan Komputer Page 21
Metode yang biasa digunakan untuk pengecekan error adalah sebagai berikut: parity
checking (pengecekan dengan penggandaan secara vertikal), pengecekan blok (pengecekan
penggandaan secara longlitudinal), pengecekan penggandaan secara siklikal (melingkar).
Pengecekan Paritas. Data karakter biasanya dicek error-nya dengan menggunakan
pengecekan paritas, disebut juga pengecekan dengan penggandaan secara vertical. Dalam
transmisi yang berorientasi karakter, satu bit paritas ditambahkan pada setiap karakter. Harga
bit paritas adalah jumlah dari harga bit yang ada dalam karakter. pengecekan paritas dapat
berdasarkan pada hitungan bit ganjil atau genap. Dengan paritas ganjil, pengirim mengatur bit
paritas ke nol, jika hitungan bit data harga 1 dlam karakter adalah ganjil. Jika hitungan bit-bit
data harga 1 adalah genap, maka bit paritas akan di set ke satu. Dalam paritas genap,
pengirim mengeset bit paritas ke nol jika jika jumlah bit data berharga satu genap atau harga
ke satu jika hitungan bit data berharga satu adalah ganjil. Penerima hitungan bit berharga satu
dalam tiap karakter sebagaimana mereka datang dan kemudian akan dibandingkan
hitungannya dengan bit paritas. Jika hitungannya tidak sesuai dengna bit paritas, maka
penerima akan meminta transmisi ulang karakter tersebut.
Pengecekan paritas memiliki tingkat error Type I yang tinggi. Contoh, sebuah error
transmisi yang memindahkan harga bit ke 2, 4, 6 dalam karakter ASCII-7 idakakan
terdeteksi. Pengecekan paritas tidak dapat dihandalkan dalam kanal, yang sensitive terhadap
kemunculan error pada banyak bit yang bersebelahan. Pengecekan paritas dapat lebih
dihandalkan dalam kanal dengan error yang jarang yang biasanya ditemukan pada bit yang
banyak mengandung spasi. Pengecekan Blok. Pengecekan paritas dapat diperluas
jangkauannya dalam mengecek kumpulan karakter atau byte dengan menggunakan
pengecekan blok, atau iasa dapat disebut pengecekan gandaan secara longlitudinal (LRC).
Untuk mengimplementasikan LRC, alat pengirim harus menghitung jumlah bit data yang
berharga satu pada tip posisi bit dalam sebuah blok. Pengirim mengkombinasikan bit paritas
untuk setiap posisi kedalam sebuah block check character (BCC) dan menambahkannya ke
akhir dari sebuah blok. Penerima menghitung jumlah bit data berharga satu dalam tiap posisi
dan menciptakan BCC sendiri, untuk dibandingkan dengan BCC yang ditransmisikan oleh
pengirim. Jika BCCnya tidak sama, maka penerima akan meminta transmisi ulang
keseluruhan blok. Bit paritas genap dikomputasikan untuk setiap posisi bit dari sebuah blok
yang terdiri dari 8 byte. Kumpulan bit paritas membentuk sebuah BCC yang ditambahkan
untuk pendeteksian error.
Jaringan Komputer Page 22
LRC memiliki kelemahanyang sama dengan yang dimiliki pengecekan paritas.
Tingkat error Type I dapat diturunkan dengan mengkombinasikan pengecekan paritas dan
LRC. Tetapi, walau dalam pendekatan ini, beberapa error mungkin tidak dapat terdeteksi.
Pengecekan ganda melingkar (CRC). CRC adalah tehnik pengecekan error yang paling
banyak digunakan saat ini. Seperi LRC, CRC juaga menghasilkan BCC untuk sekumpulan
karakter atau byte. Karakter CRC dihasilkan dari sebuah algoritma matematika yang
kompleks. CRC biasanya lebih panjang dari 8 bit, dan bisa mencapai panjang 128 bit.
Karakter bit CRC dikomputasika oleh software atau microprsesor khusus yang dibuat
langsung dalam komunikasi data dan perangkat keras jaringan.
CRC lebih sedikit memiliki error Type I dan Type II daripada pengecekan paritas dan LRC.
Kedua tingkat error itu bergantung kepada ukuran dari blok data yang ditransmisikan dan
karakter bit CRC. Karakter bit sebanyak 64 bit dan 128 bit biasa digunakan dalam paket
jaringan dan untuk membuat back-up data menggunakan pita magnetic
Kode-kode Pengkoreksian Error
Para perancang jaringan telah membuat dua strategi dasar yang berkenaan dengan
error. Cara pertama adalah dengan melibatkan informasi redundan secukupnya bersama-sama
dengan setiap blok data yang dikirimkan untuk memungkinkan penerima menarik kesimpulan
tentang apa karakter yang ditransmisikan yang seharusnya ada.
Kode-kode Pendeteksian Kesalahan
Kode pendeteksian error kadang kala digunakan dalam transmisi data. Misalnya, bila
saturan simplex, maka transmisi ulang tidak bisa diminta. Akan tetapi sering kali deteksi
error yang diikuti oleh transmisi ulang lebih disenangi. Hal ini disebabkan karena pemakaian
transmisi ulang lebih efisien. Sebagai sebuah contoh yang sederhana, ambil sebuah saluran
yang errornya terisolasi dan mempunyai laju error 10 –6 per bit.
Anggap ukuran blok sama dengan 1000 bit. Untuk melaksanakan koreksi error blok
1000 bit, diperlukan 10 bit check; satu megabit data akan membutuhkan 10.000 bit check.
Untuk mendeteksi sebuah blok dengan error tunggal 1-bit saja, sebuah bit parity per blok
akan mencukupi. Sekali setiap 1000 blok dan blok tambahan (1001) akan harus
ditransmisikan. Overhead total bagi deteksi error + metoda transmisi ulang adalah hanya
2001 bit per megabit data, isbanding 10.000 bit bagi kode Hamming.
Bila sebuah bit parity tunggal ditambahkan ke sebuah blok dan blok dirusak oleh error
letupan yang lama, maka probabilitas error dapat untuk bisa dideteksi adalah hanya 0,5 hal
Jaringan Komputer Page 23
yang sangat sulit untuk bisa diterma. Bit-bit ganjil dapat ditingkatkan cukup banyak dengan
mempertimbangkan setiap blok yang akan dikirim sebagai matriks persegi panjang dengan
lebar n bit dan tinggi k bit. Bit parity dihitung secara terpisah bagi setiap kolomnya dan
ditambahkan ke matriks sebagai baris terakhir. Kemudian matriks ditransmisikan kembali
baris per baris. Ketika blok tiba, penerima akan memeriksa semua bit parity, Bila ada bit
parity yang salah, penerima meminta agar blok ditransmisi ulang.
C. Datalink Protocol Dasar
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) jika
diterjemahkan adalah Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, adalah gabungan dari
protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data
sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol
yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan
diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di berbagai sistem operasi istilah
yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan
untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar
jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang
digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan
hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di
Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk
menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX)
untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin
banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet. Pengembangan ini dilakukan
oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board
(IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan
Jaringan Komputer Page 24
di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang
disebut sebagai Request For Coments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Arsitektur
Arsitektur TCP/IP diperbandingkan dengan DARPA reference model dan OSI reference
model. Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi
menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP
merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat
dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini,
kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat
TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang
dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP
diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP
adalah sebagai berikut:
a. Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada
aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic
Host Confihuratin Protocol (DHCP, Domain Name System (DNS), Hypertext
Transfer protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak
protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protocol, seperti halnya
Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan
menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP
(NetBT).
b. Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi
koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat
connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol
(TCP) dan User datagram Protocol (UDP).
Jaringan Komputer Page 25
c. Protokol lapisan network: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing)
dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang
bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), adrress Resolution Protocol
(ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management
Protocol (IGMP).
d. Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-
frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan
banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya
Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang
berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services
Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Pengalamatan
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam
sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
a. Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atau 32-bit (empat oktet
berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan
menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun
dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat
mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah Internetwork dan Host identifier
(HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai
contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP
merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan
secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP) (dinamis).
b. Fully Qualified Domain Name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang
direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk
<nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain> mengindentifikasikan
jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan
sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema
penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN
Jaringan Komputer Page 26
id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di
dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan
second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar
dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat
dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi,
dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih
dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP
dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name
Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\
system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
Konsep dasar
Layanan
Berikut ini merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
a. Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke
sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah
penggunaan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP
yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
(Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
b. Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer
dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak
jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai
perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut
mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan
lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821, RFC 822.)
d. Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari
jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer
jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut
mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
Jaringan Komputer Page 27
e. Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu
program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna
menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak
dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja,
yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg
menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program
untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
(sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
f. Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang
digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan
RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang
bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
Request for Comments
RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet,
meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka.
Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan
profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti
nomor RFC menunjukan status RFC :
a. S: Standard, standar resmi bagi internet
b. DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
c. PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
d. I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
e. E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
f. H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk
standardisasi.
Jaringan Komputer Page 28
Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan
sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak
lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan
berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protoko Model OSI, berarti bahwa
hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal
sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower
level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan
bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu
berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link
penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di
atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di
atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting
karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi
sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada
lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan
tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak
akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam
pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya
berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem
tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini
dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung
dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan
memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai.
Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka).
Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan
lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami
dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
Jaringan Komputer Page 29
Protokol jaringan yang bertingkat menjadi lapisan . Struktur ini disebut protokol stack
. Dalam jaringan tumpukan protokol , lapisan data link pada lapisan kedua tepat di atas
tingkat fisik. Dua yang paling populer data link protokol lapisan adalah Point-to - Point
Protocol ( PPP ) dan Link Access Procedure , Berimbang ( LAPB ) .
Fungsi
Sebuah protokol data link mendapatkan data di link . Perjalanan sebuah paket data
dapat mencakup banyak link . Namun pengendalian gerakan data ditangani oleh tautan link di
lapisan data link . Perjalanan ke tujuan dikelola oleh lapisan Internet , yang merupakan salah
satu lapisan di atas lapisan data link .
Fitur
Protokol data link memecah paket data menjadi frame . Mereka beroperasi pada tingkat
bit , penyaluran bit data per bit melalui kawat fisik sebagai pulsa elektronik .
Links
Data link layer menetapkan , monitor dan berakhir link . Protokol beroperasi pada setiap
titik akhir dari link dan menegosiasikan parameter hubungan seperti ukuran frame dan clock
speed .
Jaringan Komputer Page 30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mata kuliah ini berisi bahasan tentang : Pengenalan model referensi ISO-OSI untuk
perancangan kedua lapisan terbawah jaringan komputer: physical layer dan data linklayer.
Topik- topik yang akan dibahas meliputi: ISDN pita sempit, ISDN pita lebar dan ATM, radio
seluler, satelit-satelit komunikasi, masalah rancangan datalink layer, deteksi dan koreksi
error, dan datalink protocol dasar.
Jaringan Komputer Page 31
Daftar Pustaka
- http://iketutsuastika.wordpress.com/2013/05/29/physical-layer-lapisan-fisik/
- http://id.wikipedia.org/wiki/ISDN
- http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Teknologi_Komunikasi#ATM)
- http://harapanbangsa-she.blogspot.com/2012/03/tugas-4.html
-http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_selular
- http://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_komunikasi
- http://sijawa7.blogspot.com/2009/07/pengertian-komunikasi-satelit.html
- http://pradiptadevie.wordpress.com/2012/10/30/pengertian-data-link-control/
- http://lapisdua.wordpress.com/tag/pengertian-data-link-layer/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_protocol_suite
Jaringan Komputer Page 32