23
KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA ILMIAH MAKALAH diajukan untuk memenuhi sebagaian tugas Bahasa Indonesia oleh Aditya I.D.S (14040704025) Cica Desi Aristawati (14040704030) Marga Rizki N.B (14040704031) Miftah Farid (14040704035) Duto M.S (14040704075) Widya Dika C (14040704126) Milia Wulandari (14040704131)

cicadesiaristawati.files.wordpress.com · Web viewKARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA ILMIAH MAKALAH diajukan untuk memenuhi sebagaian tugas Bahasa Indonesia oleh Aditya I.D.S(14040704025)

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA ILMIAH

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi sebagaian tugas Bahasa Indonesia

oleh

Aditya I.D.S(14040704025)

Cica Desi Aristawati(14040704030)

Marga Rizki N.B(14040704031)

Miftah Farid(14040704035)

Duto M.S(14040704075)

Widya Dika C(14040704126)

Milia Wulandari(14040704131)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM SARJANAUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dalam penulisan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar. Makalah ini berjudul “Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah”.

Semoga Ilmu dalam Makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi diri kami pribadi dan utamanya bagi pembaca. Demi kesempurnaan Makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dan kepada Ibu dosen yang mengajarkan mata kuliah ini kami ucapkan terima kasih.

Selasa, 14 Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................2

1.4 Manfaat................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah.................................................... 3

2.2 Karakteristik Bahasa Indonesia Imiah................................................. 3

2.3 Ragam Bahasa Ilmiah..........................................................................6

2.3.1 Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana........................ 6

2.3.2 Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur......................................... 7

2.3.3 Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur............................... 7

2.3.4 Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan/Bidang Pemakaian.. 8

2.4.Menggunakan Bahasa Indonesia Ilmiah dalam

Menulis dan Persentasi Ilmiah9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan11

3.2 Saran.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, khususnya di Indonesia perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, remaja, dan anak-anak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan semakin tingginya tingkat pergaulan remaja.

Kemudian dari hal tersebut lahirlah bahasa pergaulan yang biasa disebut bahasa gaul seperti elo, gue, tau, cewek, dan sebagainya.

Banyaknya penyimpangan-penyimpangan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan aturan baku ialah dialek kedaerahan.

Bahasa-bahasa yang lahir dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas dikenal dengan bahasa tidak baku yaitu bahasa yang biasa digunakan pada situasi santai dengan keluarga, tulisan pribadi, dan pergaulan sehari-hari, dan tidak cocok digunakan dalam situasi resmi seperti dalam penulisan ilmiah, diskusi, pembicaraan di lingkungan formal, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, untuk memperdalam pemahaman mengenai bahasa Ilmiah, kami mengangkat sebuah judul makalah yaitu “Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia Ilmiah?

2. Jelaskan karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah!

3. Jelaskan Berbagai Bahasa Indonesia Ilmiah!

4. Jelaskan Ragam Bahasa Ilmiah dalam bentuk lisan dan tulis!

1.3 Tujuan

1.  Mengetahui pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah.

2.  Mengetahui karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah.

3.  Mengetahui Macam-macam Bahasa Indonesia Ilmiah.

4.  Mengetahui Ragam Bahasa Ilmiah dalam bentuk lisan dan tulis.

1.4 Manfaat

1. Agar pembaca mengerti karakteristik Bahasa Indonesia ilmiah

2. Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah

Bahasa Indonesia ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.

2.2. Karakteristik Bahasa Indonesia Imiah

Adapun karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah sebagai berikut :

· Cendikia

Artinya bahasa Indonesia itu digunakan secara tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.

Perhatikan contoh kalimat cendekia di bawah ini!

(1)       Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan  nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.

(2)       Pada era globalisasi informasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama karena pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.

Contoh kalimat (2) di atas secara jelas mampu menunjukkan hubungan kausalitas, tetapi hal itu tidak terungkap secara jelas pada contoh (1).Kecendekiaan bahasa juga tampak pada ketepatan dan keseksamaan penggunaan kata. Karena  itu, bentukan kata yang dipilih harus disesuaikan dengan  muatan isi pesan yang akan disampaikan.

· Lugas dan Jelas

Artinya bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas.

Contoh kalimat Lugas :

Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.

Contoh-1 : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakanringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada diawing-awang.

Contoh-2 : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun.

Contoh kalimat jelas :

Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.

· Bertolak dari gagasan

Artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan tidak pada penulis atau pelaku.

Perhatikan  contoh kalimat bertolak dari gagasan di bawah ini!

(1)     Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting.

(2)     Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting.

Contoh kalimat (1) beroriantasi pada penulis.Hal itu tampak pada pemilihan kata penulis (yang menjadi sentral) pada kalimat tersebut. Contoh (2) berorientasi pada gagasan dengan  menyembunyikan kehadiran penulis. Untuk menghindari hadirnya pelaku dalam paparan, disarankan menggunakan kalimat pasif. Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu  dihindari. Oleh sebab  itu, paparan yang melibatkan pembaca dalam kalimat perlu  dihindari.

· Formal

Tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, pembentukan kata dan kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada formal dan kalimat-kalimatnya memiliki unsur yang lengkap.

Perhatikan  contoh di bawah ini!

(1)     Kata Formal                          (2)   Kata Informal

Berkata                                                   Bilang

Membuat                                                 Bikin

Hanya                                                      Cuma

Memberi                                                  Kasi

Bagi                                                         Buat

Daripada                                                  Ketimbang

· Obyektif

Artinya hindari kata-kata yang menunjukkan sifat subyektif.

Contoh-1 : Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program studi di fakultasnya masing-masing.

Contoh-2 : Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi

di fakultasnya masing-masing.

Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subyektif dan emosional.Kata seperti harus, wajib, tidakmungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari.Contoh-1 bersifat subyektif dan emosional, berbeda dengan contoh 2.

· Ringkas dan padat

Tidak adanya unsur bahasa yang mubazir (pemborosan kata).

(1)   Nilai etis di atas menjadi pedoman bagi setiap  warga negara Indonesia.

(2)   Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara Indonesia.

Contoh (1) berikut  termasuk bahasa ilmiah yang ringkas/padat, sedangkan contoh (2) adalah bahasa yang tidak ringkas. Hadirnya kata sebagaimana tersebut pada paparan dan kata dan dasar pegangan hidup dan kehidupan pada kalimat (2) tidak memberi tambahan makna yang berarti.Dengan  demikian,  hadirnya kata-kata tersebut mubazir.

· Konsisten

Ditampakkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan istilah yang sesuai dengan kaidah yang digunakan secara konsisten.

Perhatikan contoh kalimat konsisten berikut ini !

(1)       Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan, semua kendaraan ekstra.

(2)      Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah disiapkan kendaraan yang eukup. Pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra.

Contoh (2) tidak konsisten dengan  kaidah yang berlaku. Sementara itu, 9contoh yang konsisten adalah contoh (1).

2.3 Ragam Bahasa Ilmiah

Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosa kata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Maka dari itu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan ragam bahasa.

2.3.1 Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana

· Ragam Bahasa Lisan

Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah. Dan ragam lisan yang nonstandard, misalnya dalam percakapan antar teman di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya.

· Ragam Bahasa Tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

2.3.2 Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

· Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).

Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

· Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.

2.3.4 Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur.

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Maka dari itu dikenal Ragam Bahasa Baku dan Ragam Bahasa Nonbaku.

Ragam Bahasa Baku dipakai dalam :

· pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran.

· pembicaraan dengan orang yang. dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat.

· komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.

· wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

Sementara ragam bahasa nonbaku dipakai dalam percakapan yang tidak resmi (informal) seperti percakapan yang dilakukan di dalam rumah tangga, pinggir jalan, di warung-warung, di lapangan dan sebagainya. Jadi pemakaian bahasa diluar suasana formal (resmi) hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antarsahabat, antaranggota dan kesemuanya yang digolongkan dalam ragam tak baku.

2.3.5 Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.

Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum. Pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll. Contoh kalimat yang digunakan dalam undang-undang.

2.4. Menggunakan Bahasa Indonesia Ilmiah dalam Menulis dan Persentasi Ilmiah

Menggunakan bahasa Indonesia ilmiah dalam menulis dan persentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut secara tertulis dan lisan. Pada saat menulis tulisan ilmiah penulis harus berusaha keras agar bahasa Indonesia yang di gunakan benar-benar menunjukkan sifat yang cendikia, lugas dan jelas, bertolak dari gagasan, formal, objektif, ringkas dan padat, serta konsisten.

Ciri-ciri penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :

· Baku.

Sturuktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai struktur bahasa kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.

· Logis.

Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. Contoh : "Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan." Ide kalimat tersebut tidak logis, pilihan kata "masalah" kurang tepat atau tidak spesifik.

· Kuantitatif.

Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Perhatikan contoh di bawah ini: Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi “Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren

· Tepat.

Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki”. Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren.

· Denotatif.

Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.

· Runtun.

Ide diungkapkan secara teratur dan sesuai dengan urutan serta tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf merupakan seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

BAB III

PENUTUP

3.1.  Kesimpulan

Ø Bahasa Indonesia ilmiah adalah salah satu bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah.

Ø Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah sebagai berikut :

1) Cendikia

2) Lugas dan Jelas

3) Bertolak dari gagasan

4) Formal

5) Obyektif

6) Ringkas dan padat

7) Konsisten

Ø Ragam Bahasa terbagi Berdasarkan :

a)Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana.

b)Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur.

c)Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur.

d)Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian.

Ø Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut secara tertulis dan lisan. Ciri-ciri penggunaan ragam ilmiah dalam penulisan Ilmiah di antaranya : Baku, Logis, Kuantitatif, Tepat, Denotatif, dan Runtun.

3.2. Saran

Kami sarankan kepada pembaca agar membudayakan penggunaan bahasa ilmiah dalam keadaan resmi (Formal) supaya bahasa Indonesia dapat melekat pada diri kita masing-masing, agar kita lebih berani berbicara di depan umum meskipun di dalam Lingkungan Informal terlebih dalam Lingkungan Formal.

DAFTAR PUSTAKA

R, A. Subantari, dkk. 1998. Bahasa Indonesia dan Penyusunan Karangan Ilmiah. Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati

Poerwadarminta. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dardjowijojo, Soejono. 1996. Bahasa Indonesia Kita. Bandung : ITB Bandung.

http://erurily.blogspot.com/2010/05/bahasa-indonesia-dalam-tulisan-ilmiah.html

http://ruslananwar06.blogspot.com/2013/09/contoh-karakteristik-bahasa-indonesia.html

TIM UNESA.2012.Menulis Ilmiah.Surabaya : UNESA UNIVERSITY PRESS

http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/syamsinar-awaliah.html

 

http://aisyah-paradise.blogspot.com/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-ragam-ilmiah_8.html