6
Utilitas Pabrik Sebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem pereaksian dan sistem proses pemisahan & pemurnian. Kedua sistem tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya ‘disimpan’ dalam fluida yang dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100 o C pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus atau steam) mendapatkan panas dari ketel uap (boiler). Sistem pemindahan panas bertugas memberikan panas dan menyerap panas. Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi seperti sistem proses yang melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Untuk penyerap panas agar suhu di bawah suhu ruang biasanya pabrik menggunakan refrigerant, bahan yang sama dengan yang bekerja pada lemari es. Penggunaan air sebagai media pendingin juga dibatasi sifat fisiknya, yaitu titik didih dan titik beku. Suhu air pendingin perlu dikembalikan ke suhu sekitar atau suhu ruang agar bisa difungsikan kembali sebagi pendingin. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah cooling tower. Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistemsistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas tersebut mampu ‘melayani’ kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan bakar. Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri.Listrik misalnya, pabrik bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat mencukupi atau membeli dari pabrik tetangga. Demikian pula untuk unit pengolahan limbah, unit penyedia uap air & air pendingin dan unit penyedia udara bertekanan. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas- pabrik/utilitas-pabrik/

Utilitas Pabrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

utilitas

Citation preview

Utilitas PabrikSebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem pereaksian dan sistem proses pemisahan & pemurnian. Kedua sistem tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya disimpan dalam fluida yang dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100oC pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus atau steam) mendapatkan panas dari ketel uap (boiler).Sistem pemindahan panas bertugas memberikan panas dan menyerap panas. Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi seperti sistem proses yang melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Untuk penyerap panas agar suhu di bawah suhu ruang biasanya pabrik menggunakan refrigerant, bahan yang sama dengan yang bekerja pada lemari es. Penggunaan air sebagai media pendingin juga dibatasi sifat fisiknya, yaitu titik didih dan titik beku. Suhu air pendingin perlu dikembalikan ke suhu sekitar atau suhu ruang agar bisa difungsikan kembali sebagi pendingin. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah cooling tower.Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistemsistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas tersebut mampu melayani kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan bakar.Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri.Listrik misalnya, pabrik bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat mencukupi atau membeli dari pabrik tetangga. Demikianpula untuk unit pengolahan limbah, unit penyedia uap air & air pendingin dan unit penyedia udara bertekanan.http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/utilitas-pabrik/

PEMANFAATAN AIR DI INDUSTRI Air yang bisa kita ketahui sangat banyak manfaat dan kegunaanya, contoh yang paling sederhana saja adalah tubuh kita, setiap hari segala aktifitas kita tidak lepas dari yang namanya air, seperti minum, mandi, masak, dsb. Ternyata pemanfaatan air sangat luas dan tidak menyangkut kebutuhan pokok manusia saja, khususnya di dunia Industri.

Plant pemurnian air di sebuah industry

Kali ini saya akan membahas pemanfaatan air di dunia industri secara umum, tidak hanya di dunia LNG saja.

1. PencucianPencucian menggunakan air sebagai media pemindahan kotoran atau impuritis, contoh yang paling sering kita temui adalah industri rumah tangga seperti loundry,untuk industri skala menengah kita bisa lihat pada industri mebel atau furnitur, air digunakan untuk media penangkap cat pada ruang pengecatan furniture.Untuk skala besar seperti pabrik misalnya air untuk media pencuci biasanya terdapat pada lab pengujian produk, hanya saja air yang digunakan disini telah dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan mineral - mineral yang dapat mengganggu pada saat pengujian lab, contoh air pencuci pada lab yaitu Aquadest dan Aquabidest

Aquadest untuk pencuci peralatan lab

2. Bahan BakuAir digunakan sebagai bahan baku berarti memanfaatkan air untuk dijadikan atau dicampurkan ke produk yang akan dijual. Contoh pemanfaatan air sebagai bahan baku yaitu pada kilang petrokimia pembuatan Amonia, air disini dimurnikan terlebih dahulu lalu di ubah menjadi steam oleh boiler lalu direaksikan dengan gas metan pada suatu reformer dengan kondisi temperatur yang tinggi untuk mendapatkan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk kemudian diproses lebih lanjut hingga menjadi Amonia.

3. PendinginanPendinginan menggunakan air berarti menggunakan air sebagai penerima atau penampung energi panas karena kalor laten dari air sendiri cukup besar dan cukup efisien untuk digunakan sebagai media pendingin karena dengan massa yang relatif kecil saja sudah bisa menerima panas yang besar. Contoh penggunaan air sebagai pendingin di industri menengah adalah seperti di perkantoran yang menggunakan AC Central atau HVAC, HVAC yang sudah saya bahas dalam postingan sebelumnya menggunakan refrigerant sebagai media pendingin, tetapi untuk kantor skala besar atau gedung gedung bertingkat biasanya menggunakan HVAC dengan pendingin air.untuk industri skala besar yaitu sebagai cooling water pada peralatan peralatan di kilang dan sebagai fluida pendingin di Heat Exchanger dan cooling water

Cooling Tower pada reaktor nuklir

4. SteamSteam disini memanfaatkan air yang diubah menjadi steam yang mempunyai energi panas dan bertekanan tinggi. Steam dalam dunia industri skala besar sangat banyak kegunaannya, seperti: penggerak turbin, sebagai fluida panas pada heat exchanger.

5. Power PlantAir yang dimanfaatkan pada industri pembangkit listrik biasanya yang dimanfaatkan adalah energi kinetiknya, aor biasanya ditampung di sebuah dam dengan level atau ketinggian tertentu, lalu diterjunkan kebawah sehingga air mempunyai energi kinetik yang cukup untuk menggerakkan turbin air yang tergubung dengan generator listrik

Pembangkit listrik tenaga air

dan masih banyak lagi pemanfaatan air lainnya, sekian posting kali ini semoga bermanfaat bagi pembaca, jika pembaca ingin menambahkan pemanfaatan lainnya jangan sungkan untuk memberikan masukan di kolom komentar.http://candradit.blogspot.com/2013/09/pemanfaatan-air-di-dunia-industri.html

Pemanfaatan Air untuk IndustriDiperkirakan bahwa 15% air di seluruh dunia dipergunakan untuk industri. Banyakpengguna industri yang menggunakan air, termasuk pembangkit listrik yang menggunakan air untuk pendingin atau sumber energi, pemurnian bahan tambang dan minyak bumi yang menggunakan air untuk proses kimia, hingga industri manufaktur yang menggunakan air sebagai pelarut. Porsi penggunaan air untuk industri bervariasi di setiap negara, namun selalu lebih rendah dibandingkan penggunaan untuk pertanian.Penggunaan industrial lainnya adalah turbin uap dan penukar panas, juga sebagai pelarut bahan kimia. Keluarnya air dari industri tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu dapat disebut sebagai polusi. Polusi meliputi pelepasan larutan kimia (polusi kimia) atau pelepasan air sisa penukaran panas (polusi termal). Industri membutuhkan air murni untuk berbagai aplikasi dan menggunakan berbagai teknik pemurnian untuk suplai air maupun limbahnya.Di dalam industri pupuk urea, air dipakai untuk berbagai maksud, antaranya sebagai media pendingin, untuk penyediaan uap air yang dipergunakan untuk proses, menggerakkan turbin uap, dan lain-lain. Selain itu air dipergunakan juga sebagai air minum, air kebakaran, dan lain-lain. Untuk industri lain-lainnya, air dipakaiuntuk berbagai maksud tergantung dari keperluannya. Misalnya dalam industri semikonductor, air yang ultra murni banyak dipakai sebagai bahan pencuci, dan lain-lain.Banyaknya air yang diperlukan untuk manufaktur dapat sangat berbeda-beda, tergantung pada proses industri yang diterapkan dan ukuran daur ulangnya. Memproduksi satu ton baja dapat saja menghabiskan sampai 190.000 liter air atau hanya 4.750 liter, dan satu ton kertas dapat menghabiskan sampai 340.000 liter atau hanya 57.000 liter. Pengaturan yang tepat untuk penyedotan air dan pengenaan biaya yang benar untuk air tersebut akan dapat mendorong orang untuk menggunakannya secara lebih efisien tanpa harus mempengaruhi biaya produksi secara mencolok. Biaya penggunaan air, bahkan di negara-negara yangtarifnya pun sudah sesuai dengan biaya menyeluruh pemeliharaan sumber, biasanya hanya merupakan bagian yang sangat kecil (1% sampai 3%) dari biaya produksi industri.Potensi industri telah memberikan sumbangan bagi perekonomian Indonesia melalui barang produk dan jasa yang dihasilkan, namun di sisi lain pertumbuhan industri telah menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius. Buangan air limbah industri mengakibatkan timbulnya pencemaran air sungai yang dapat merugikan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai, seperti berkurangnya hasil produksi pertanian,menurunnya hasil tambak, maupun berkurangnya pemanfaatan air sungai oleh penduduk. Penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, sehingga cenderung berlebihan dan pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan air permukaan atau air bawah tanah menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi.Air buangan industri sering dibuang tanpa melalui proses pengolahan apapun. Air tersebut dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.Untuk mengurangi polusi yang dihasilkan, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh dunia industri, yaitu:Minimisasi air limbah pada proses produksinya melalui optimalisasi prosesPemakaian kembali sisa air prosesPemanfaatan kembali air limbahMelakukan pengambilan kembali air limbahPenerapan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)http://bestananda.blogspot.com/2014/01/pemanfaatan-air-untuk-industri.html