Upload
sasqia-orina-safitri
View
197
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Utilitas Prarancangan Pabrik Anilin dari Nitrobenzene
Citation preview
IX-1
BAB IX
UTILITAS
Unit utilitas memegang peranan sangat penting dan harus ada dalam
perancangan suatu pabrik. Utilitas merupakan salah satu bagian dari Unit
Produksi yang menunjang kegiatan operasi pabrik, yang mempunyai tugas
menyediakan kebutuhan-kebutuhan rutin yang diperlukan oleh kegiatan operasi
seperti energi steam, listrik dan air. Tugas dan tanggung jawab bagian Utilitas
adalah :
a. Mengamankan dan menjaga kesinambungan proses produksi dengan
memberikan sumber tenaga yang handal.
b. Memberikan pelayanan pasokan steam, listrik, dan air untuk kebutuhan
operasional pabrik, dan kebutuhan perumahan komplek, serta kebutuhan air
pendingin.
Pada perancangan pabrik Anilin ini penyediaan unit utilitas meliputi:
1. Unit penyediaan steam (boiler)
2. Unit penyediaan air
3. Unit pembangkit listrik
4. Unit bahan bakar
5. Unit pengolahan limbah
9.1. Unit Penyediaan Steam (Boiler)
9.1.1. Kebutuhan Steam
Pada perancangan ini steam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
panas pada alat-alat penukar panas dan reaktor. Steam yang dibutuhkan
dihasilkan oleh boiler dengan menggunakan boiler feed water sebagai umpannya.
Kebutuhan steam pada pabrik Anilin dapat dilihat pada Tabel 9.1.
IX-2
Tabel 9.1 Kebutuhan Steam untuk Pemanas
No Nama Alat Kode Alat Jumlah Steam (kg/jam)
1. Heater-01 E-111 1846.0647
2. Vaporizer E-122 5588.8759
3. Heater-02 E-124 1651.1806
4. Heater-03 E-312 679.7555
5. Reboiler 3-325 4548.8189
Total 14414.6956
Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan temperatur 300°C
dan tekanan 84,7 atm. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 14414.6956
kg/jam. Tambahan untuk faktor keamanan dan kebocoran sebesar 10%, sehingga
total steam yang dibutuhkan adalah 15856.1652 kg/jam.
9.1.2. Spesifikasi Peralatan Penyediaan Steam
Nama Alat = Ketel Uap (Boiler)
Kode = Q-280
Fungsi = Menghasilkan steam
Tipe = Water tube boiler
Jumlah steam = 14414.6956 kg/jam
Jumlah air umpan boiler = 15856.1652 kg/jam
Bahan Bakar = Diesel oil
Power boiler = 1000 HP
Efisiensi pembakaran = 85%
Jumlah bahan bakar = 424.6075 liter/jam
Jumlah tube (Nt) = 133 buah
Spesifikasi tube boiler
Nominal Pipe size = 24in
Luas Permukaan / P.tube = 6.283 ft2/ft
Panjang tube = 12 ft
IX-3
9.2. Unit penyediaan Air
9.2.1. Kebutuhan Air Pabrik
Kebutuhan air pada pabrik Anilin ini adalah untuk keperluan berikut:
9.2.1.1. Air Pendingin
Air digunakan sebagai media pendingin untuk alat-alat perpindahan panas
dalam hal ini kondensor dan cooler.
Tabel 9.2. Kebutuhan Air Pendingin
No Nama Alat Kode Alat Jumlah Air Pendingin (kg/jam)
1. Reaktor R-210 469.5695
2. Kondensor Parsial E-211 49587.2950
3. Cooler-01 E-212 17869.2979
4. Kondensor E-321 262.3901
5. Cooler-02 E-326 44635.5979
Total 112824.1504
Kebutuhan air pendingin pada keseluruhan pabrik adalah 112824.1504
kg/jam. Dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan kebocoran, makan
diinginkan jumlah air pendingin yang harus disediakan 10% lebih besar
dibandingkan dengan kebutuhan normal. Sehingga jumlah air pendingin yang
disediakan sebanyak :
Air yang disirkulasi =90
x 112824.1504100
= 124106.5654 kg/jam
Sehingga, air yang harus ditambahkan (make up water) sebesar:
= 124106.5654 – 99285.25234 = 24821.3131 kg/jam
Pemilihan air sebagai media pendingin berdasarkan pertimbangan :
- Dapat diperoleh dalam jumlah yang berlimpah
- Mudah dalam pengolahan dan pengaturannya
- Kemampuan menyerap panas per satuan volume cukup tinggi.
- Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya
temperatur pendinginan.
IX-4
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan air sebagai media
pendingin antara lain :
- Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak.
- Oksigen terlarut yang dapat menimbulkan korosi.
- Minyak, penyebab terganggunya film corrosion inhibitor, menurunkan heat
transfer coeffisien, dapat menjadi makanan mikroba sehingga menimbulkan
endapan.
9.1.2.2. Air Umpan Boiler
Boiler sebagai penghasil steam membutuhkan air dengan persyaratan
tertentu sebagai umpannya. Persyaratan untuk Boiler Feed Water (BFW) adalah :
- Tidak menimbulkan kerak pada kondisi steam yang dikehendaki maupun
pada tube heat exchanger, jika steam digunakan sebagai pemanas. Hal ini
akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi, bahkan bisa mengakibatkan
boiler tidak beroperasi sama sekali. Pembentukan kerak (scale reforming)
disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa
garam-garam karbonat dan silikat.
- Bebas dari gas-gas yang dapat menimbulkan korosi terutama gas O2, CO2,
H2S.
- Tidak menyebabkan foaming. Air yang diambil kembali dari proses
pemanasan biasa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat
organik dan anorganik dalam jumlah cukup besar. Efek pembusaan terjadi
pada alkalitas tinggi.
Air yang dibutuhkan untuk umpan boiler adalah 15856.1652 kg/jam.
9.1.2.3. Air Sanitasi
Menurut standar WHO, kebutuhan air sanitasi per orang adalah 120 L/jam.
Kebutuhan air untuk sanitasi pada pabrik Anilin diperkirakan sebagai berikut:
- Air untuk karyawan
Perkiraan kebutuhan air sanitasi pabrik dihitung berdasarkan jumlah
karyawan pabrik yaitu sebanyak 158 orang.
IX-5
Total kebutuhan karyawan = 158 orang x 120 L/hari
= 18960 L/hari = 2150 L/jam
- Air untuk laboratorium
Air yang digunakan untuk keperluan laboratorium diperkirakan 125 kg/jam.
- Air untuk poliklinik, kantin dan mushalla
Air yang digunakan untuk keperluan poliklinik, kantin dan mushalla
diperkirakan 520.83333 L/hari.
- Air untuk hydrant fire
Air yang digunakan untuk keperluan hydrant fire diperkirakan 62.5 L/hari.
- Air untuk perumahan
Kebutuhan air per orang sebanyak 120 L/hari. Diperkirakan perumahan
sebanyak 2 mess dan 35 perumahan. Dengan jumlah penghuni 1 mess 20
orang dan 1 rumah dihuni 5 orang :
Kebutuhan untuk perumahan = 215 orang x 240 L/hari
= 51600 L/hari
Maka, total air untuk sanitasi = 3648.3333 kg/jam
Total kebutuhan air pabrik adalah :
= Air pendingin + Air umpan boiler + Air sanitasi
= 124106.5654 kg/jam + 15856.1652 kg/jam + 3648.3333 kg/jam
= 143611.0639 kg/jam
Air yang dipompakan dari sungai sebesar 143611.0639 kg/hari.
9.2.2. Pengolahan Air
Tabel 9.2 Standar Kualitas Air Bersih.
No Parameter Satuan Baku Mutu Badan
Air Kelas I
Teknik
Pengujian
Parameter Fisika
1 Temperatur oC - Temperatur
2 Zat padat terlarut mg/L 1000 Gravimetri
3 Zat padat tersuspensi mg/L 50 Gravimetri
Parameter Kimia
IX-6
4 pH - 6 – 9 Pengukuran menggunakan pH
meter
5 COD mg/L 10 Reflux kalium dikromat
6 DO mg/L 6 Pengukuran menggunakan DO
meter
7 Total Fosfat mg/L 0.2 Spektrofotometri
8 NO3-N mg/L 10 Spektrofotometri (Brusin)
9 NH3-N mg/L 0.5 Spektrometri (Nesler)
10 Arsen (As) mg/L 0.05 -
11 Kobalt (Co) mg/L 0.2 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
12 Barium (Ba) mg/L 1 -
13 Boron (B) mg/L 1 -
14 Selenium (Se) mg/L 0.01 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
15 Kadmium (Cd) mg/L 0.01 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
16 Khrom (VI) mg/L 0.05 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
17 Tembaga (Cu) mg/L 0.02 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
18 Besi (Fe) mg/L 0.3 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
19 Timbal (Pb) mg/L 0.03 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
20 Mangan (Mn) mg/L 0.1 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
21 Air Raksa (Hg) mg/L 0.001 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
22 Seng (Zn) mg/L 0.05 Spektrofotometri menggnuakan
AAS
IX-7
23 Khlorida (Cl-) mg/L 600 Titrimetri
24 Sianida (CN) mg/L 0.02 Pemisahan dengan Destilasi
25 Flourida (F) mg/L 0.5 Spektrofotometri
26 Nitrit (NO2) mg/L 0.06 Spektrofotometri (NED)
27 Sulfat (SO4) mg/L 400 Spektrofotometri
28 Khlorin Bebas
(Cl2)
mg/L 0.03 Titrimetri
29 Belerang
sebagai H2S
mg/L 0.002 Spektrofotometri
KIMIA
ORGANIK
30 Minyak dan
Lemak
mg/L 1000 Ekstraksi/gravimetri
31 Detergen
sebagai MBAS
mg/L 200 Spektrofotometri
32 Fenol mg/L 1 Titrimetri
Parameter mikrobiologi
33 Fecal Coliform per 100 ml 100 MPN
34 Total Coliform per 100 ml 1000 MPN
Sumber: Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2002.
Penggunaan air sungai sebagai sumber air dengan pertimbangan sebagai
berikut :
a. Biaya lebih rendah dibanding biaya dari sumber air lainnya.
b. Jumlah air sungai lebih banyak dibanding dari air sumur.
c. Letak sungai berada tidak jauh dari lokasi pabrik.
Air sungai yang akan digunakan sebelumnya harus melalui beberapa
tahapan pengolahan yang meliputi :
Pengolahan Eksternal, terdiri dari penyaringan (screening), pengendapan
dengan bantuan koagulan, filtrasi dan klorinasi.
Pengolahan internal, yaitu pengolahan lebih lanjut untuk menghilangkan zat
pengotor berupa garam-garam mineral dari air.
IX-8
Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi
pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air yang juga merupakan tempat
pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan
kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik
untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air dipabrik
tediri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Screening
2. Klarifikasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Deaerasi
9.2.2.1. Screening
Tahap screening merupakan tahap awal dari pengolahan air. Adapun
tujuan screening adalah:
- Menjaga struktur alur dalam utilitas terhadap objek besar yang mungkin
merusak fasilitas unit utilitas.
- Memudahkan pemisahan dan menyingkirkan partikel-partikel padat yang
besar yang terbawa dalam air sungai.
Pada tahap ini, partikel yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan
kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebh kecil akan terikut bersama air
menuju unit pengolahan selanjutnya.
9.2.2.2. Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Pada
bak clarifier, akan terjadi proses koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan
menyingkirkan suspended solid (SS) dan koloid. Dalam hal ini, pH menjadi faktor
yang penting dalam penyingkiran koloid. Kondisi pH yang optimum penting
untuk terjadiya koagulasi dan terbentuknya flok-flok (Flokulasi).
Koagulan yang biasa dipakai adalah alum Al2(SO4)3. Sedangkan soda ash
(Na2CO3) ditambahka untuk mendapatkan pH air yang sesuai (penetralan pH).
IX-9
Selanjutnya flok-flok yang akan mengendap ke dasar clafirier karena gaya
gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah (Overflow) yag selanjutnya
akan masuk ke penyaringan pasir (sand filter) untuk penyaringan.
Reaksi koagulasi yang terjadi adalah (Culp et. al., 1978) :
Al2(SO4)3 . 14H2O + 6HCO3- 2Al(OH)3 + 3SO42-+ 6CO2 + 14H2O…..(9.1)
9.2.2.3. Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum
dengan tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD
dalam air (Metcalf & Eddy, 1991). Material yang digunakan dalam medium
filtrasi dapat bermacam-macam: pasir, antrasit (crushed anthracite coal), karbon
aktif granular (Granular Activated Carbon atau GAC), karbon aktif serbuk
(Powdered Activated Carbon atau PAC) dan batu garnet. Penggunaan yang paling
umum dipakai di Afrika dan Asia adalah pasir dan gravel sebagai bahan filter
utama, sebab tipe lain cukup mahal (Kawamura, 1991). Unit filtrasi dalam pabrik
pembuatan Etilen Diasetatmenggunakan media filtrasi granular (Granular
Medium Filtration) sebagai berikut :
1. Lapisan atas terdiri dari pasir hijau (greend sand). Lapisan ini bertujuan
memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air.
2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan medium
berpori misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap
atau tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan
dengan luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar,
seperti Biolite, pozzuolana ataupun Granular Active Carbon/GAC)
(Degremont, 1991).
3. Lapisan bawah menggunakan batu kerikil/gravel (Metcalf & Eddy, 1991).
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai
penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu
diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing).
Dari sand filter, air dipompakan ke bak penampung air bersih sebelum
didistribusikan untuk berbagai kebutuhan.
IX-10
Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses
softener dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat
ibadah, poliklinik dan perumahan, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan
air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang
digunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2. Khusus untuk air minum, setelah
dilakukan proses klorinasi diteruskan ke penyaring air (water treatment system)
sehingga air yang keluar merupakan air sehat dan memenuhi syarat-syarat air
minum.
9.2.2.4. Demineralisasi
Air untuk proses dan air umpan boiler harus murni dan bebas dari garam-
garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Untuk air proses
dan air untuk umpan ketel (boiler) dibutuhkan air murni yang memenuhi
persyaratan bebas dari garam-garam murni yang terlarut. Proses
demineralisasidimaksudkan untuk menghilangkan ion-ion yang terkandung pada
filtered water sehinggakonduktivitasnya dibawah 0,3 Ohm dan kandungan silica
lebih kecil dari 0,02 ppm.
Adapun tahap-tahap proses pengolahan air untuk umpan boiler adalah
sebagai berikut :
a. Penukar Kation (Kation Exchanger)
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi
kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara
kation Ca, Mg, Mn dan Fe yang larut dalam air dengan kation hidrogen dari
resin.Resin yang digunakan bertipe gel dengan merek IRR–122 (Lorch, 1981).
Reaksi yang terjadi :
2H+R + Ca2+ → Ca2+R + 2H+ …..(9.2)
2H+R + Mg2+ → Mg2+R + 2H+ …..(9.3)
2H+R + Mn2+ → Mn2+R + 2H+ …..(9.4)
Untuk regenerasi dipakai HCl dengan reaksi :
Ca2+R + HCl → CaSO4 + H+R …..(9.5)
Mg2+R + HCl → MgSO4 + H+R …..(9.6)
IX-11
Mn2+R + HCl → CaSO4 + H+R …..(9.7)
b. Penukar Anion (Anion Exchanger)
Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air dengan
ion hidroksida dari resin. Resin ini merupakan acliryc based. Resin ini
merupakan jenis duolit A-2.Reaksi yang terjadi :
2ROH + SO42- → R2SO4 + 2OH- …..(9.8)
ROH + Cl- → RCl + OH- …..(9.9)
Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi:
R2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2ROH …..(9.10)
RCl + NaOH → NaCl + ROH …..(9.11)
9.2.2.5. Deaerator
Deaerasi berfungsi untuk memanaskan air dan menghilangkan gas
terlarut yang keluar dari alat penukar ion (ion exchanger) sebelum dikirim sebagai
air umpan boiler. Air hasil demineralisasi dikumpulkan pada tangki air demin
sebelum dipompa ke deaerator. Pada proses deaerasi ini, air dipanaskan hingga
90oC agar gas-gas yang terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan,
sebab gas-gas tersebut dapat menyebabkan kerak (scale) pada tube boiler. Selain
itu deaerator juga berfungsi sebagai preheater, mencegah perbedaan suhu yang
mencolok antara air make-up segar dengan suhu air dalam boiler. Pemanasan
dilakukan dengan pemanas listrik. Pada deaerator juga diinjeksikan bahan kimia
berupa Hidrazin (N2H4) yang berfungsi membantu mengikat oksigen yang
terkandung dalam air sehingga lebih mudah dihilangkan.
Hasil dari pengolahan ini air umpan boiler diasumsikan sudah memenuhi
persyaratan yang mengacu pada standar yang ditetapkan yakni SNI 7268:2009
dengan judul SNI Syarat-syarat air pengisi ketel uap dan air ketel uap. Adapun
parameter yang harus diperhatikan sesuai dengan standar tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 9.3.Syarat-Syarat Air Umpan Boiler
IX-12
9.2.4. Kebutuhan Bahan Kimia untuk Pengolahan Air
Kebutuhan bahan kimia pada utilitas pabrik Anilin adalah sebagai
berikut:
1. Tawas = 4.3083 kg/jam
2. Soda ash = 4.3083 kg/jam
3. Kaporit = 0.0102 kg/jam
4. HCl = 0.1881 L/minggu
5. NaOH = 33.85515 kg/minggu
6. Hydrazin = 0.1133 kg/jam
9.2.4. Spesifikasi Peralatan Unit Penyediaan Air
9.2.4.1 Pompa Raw Water
Nama Alat : Pompa Raw WaterKode : L - 111Fungsi : Mengalirkan air dari sungai ke baksedimentasiTipe : Centrifugal pumpBahan Konstruksi : Cast IronJumlah : 1 buahKapasitas : 634.1295 gpmUkuran Pipa : - NPS : 8 in
- Sch. Number : 40- OD : 0.2190 m- ID : 0.2027 m- Flow Area : 0.3474 ft2
IX-13
Power : 2 HP
9.2.4.2 Bak Sedimentasi
Nama Alat : Bak Sedimentasi
Kode : F-110
Fungsi : Mengendapkan kotoran lumpur dan sampah
Bahan : Beton bertulang
Bentuk : Bak rectangular
Volume : 225.0494 m3
Lebar : 6.6948 m
Panjang : 10.0422 m
Tinggi : 3.3474 m
9.2.4.3 Pompa Clarifier
Nama Alat : Pompa Bak SedimentasiKode : L - 112Fungsi : Mengalirkan air dari bak sedimentasi ke clarifierTipe : Centrifugal pumpBahan Konstruksi : Cast IronJumlah : 1 buahKapasitas : 634.1295 gpmUkuran Pipa : - NPS : 8 in
- Sch. Number :40
- OD : 0.2191 m- ID : 0.2027 m- Flow Area : 0.3474 ft2
Power : 5 HP
9.2.4.4 Clarifier
Nama Alat : Clarifier
Kode Alat : H-120
Fungsi : Sebagai tempat terjadinya proses koagulasi, flokulasi
dan sedimentasi
Tipe : Tangki silinder tegak dengan bagian bawah berbentuk
kerucut (circular clarifier)
Kapasitas : 188.2822 m3
Dimensi : Tinggi silinder = 6.0735 m
IX-14
:ID Silinder
= 6.0738 m
: Tinggi Konis = 1.7533 m
Power Motor pengaduk :: 7.5 Hp
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 grade C
Jumlah : 1 buah
9.2.4.5 Bak Penampung Air Clarifier
Nama Alat : Bak Pengendap Clarifier
Kode : F-121
Bahan Konstruksi : Beton bertulang
Fungsi : Tempat untuk menampung air jernih yang keluar dari clarifier
Bentuk : Bak rectangular
Volume : 225.908 m3
Lebar : 6.6955 m
Panjang : 10.0433 m
Tinggi : 1.0204 m
9.2.4.6 Pompa Sand Filter
Nama Alat : Pompa Sand FilterKode : L - 122Fungsi : Mengalirkan air dari bak pengendap clarifier ke sand
filterTipe : Centrifugal pumpBahan Konstruksi : Cast IronJumlah : 1 buahKapasitas : 634.0446 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 8 in- Sch. Number : 80- OD : 0.2191 m- ID : 0.2027 m- Flow Area : 0.3474 ft2
Power : 2 HP
9.2.4.7 Sand Filter
Nama Alat : Sand Filter
Kode : H-130
IX-15
Fungsi : Menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terkandung
dalam air atau yang lolos dari clarifier.
Tipe : Tangki silinder tegak berisi tumpukan pasir dan kerikil
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA 283 grade
Kapasitas : 4.7798 m³
Panjang : 2.2873 m
Lebar : 2.2873 m
Tinggi : 1.1638 m
Tinggi pasir : 0.9698 m
9.2.4.8. Bak Penampung Air Bersih
Nama Alat : Bak Penampung Air Bersih
Kode : F-140
Tipe : Bak penampung berbentuk prisma tegak segi empat vertikal
Fungsi : Tempat untuk menampung air bersih yang keluar dari sand
filter
Bentuk : Bak rectangularVolume
: 222.52 m3
Lebar : 6.6619 m
Panjang : 9.9928 m
Tinggi : 1.0153 m
9.2.4.9. Pompa Hydrant Fire
Nama Alat : Pompa Hydrant FireKode : L - 141Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampungan air bersih ke
hydrant fireTipe : Centrifugal pumpBahan Konstruksi : Cast IronJumlah : 1 buahKapasitas : 0.275975217 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 0.25 in- Sch. Number : 80- OD : 0.0137 m- ID : 0.0077 m- Flow Area : 0.0005 ft2
IX-16
Power : 0.5 HP
9.2.4.10. Pompa Clorinator
Nama Alat : Pompa ClorinatorKode : L-142Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampungan air bersih ke bak
air sanitasiTipe : Centrifugal pumpBahan Konstruksi : Cast IronJumlah : 1 buahKapasitas : 15.8336 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 1 in- Sch. Number : 40- OD : 0.0333 m- ID : 0.0266 m- Flow Area : 0.006 ft2
Power : 0.5 HP
9.2.4.11. Clorinator
Nama Alat : Bak Clorinator
Kode : F-210
Tipe : Bak penampung berbentuk prisma tegak segi empat vertikal
Fungsi : Tempat kontak antara air bersih dengan kaporit sebagai
desinfektan untuk digunakan sebagai air sanitasi
Bentuk : Bak rectangularVolume
: 9.0264 m3
Lebar : 2.2890 m
Panjang : 3.4335 m
Tinggi : 0.3488 m
9.2.4.12. Pompa Air Sanitasi
Nama Alat : Pompa Air SanitasiKode : L-211Fungsi : Mengalirkan air dari bak air sanitasi ke laboratorium,
poliklinik, perumahan karyawan dan lain-lainTipe : Centrifugal pump
IX-17
Bahan Konstruksi : Cast IronJumlah : 1 buahKapasitas : 15.8336 gpmUkuran Pipa : - NPS : 1 in
- Sch. Number : 40- OD : 0.0333 m- ID : 0.0266 m- Flow Area : 0.006 ft2
Power : 0.5 HP
9.2.4.13. Pompa Kation Exchanger
Nama Alat : Pompa Kation ExchangerKode : L-143Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampungan air bersih ke
kation exchangerTipe : Centrifugal pumpBahan Konstruksi : Cast IronJumlah : 1 buahKapasitas : 116.6025 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 4 in- Sch. Number : 80- OD : 0.1143 m- ID : 0.0972 m- Flow Area : 0.0799 ft2
Power : 0.5 HP
9.2.4.14. Kation Exchanger
Nama Alat : Kation Exchanger
Kode : KE-220
Fungsi : Mengikat ion - ion positif yang terkandung dalam air
(mengurangi kesadahan dengan menambah HCl)
Tipe : Fixed Bed kation Exchanger
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA - 283 Grade C
Jumlah : 1 buah
Dimensi Tangki :
Diameter : 2.1452 ft = 0.6539 m
Tinggi dish : 0.3307 m
Tinggi resin : 0.0420 m
IX-18
Tinggi shell : 0.0947 m
Tinggi total : 0.7561 m
Jenis Resin : Strongly Acid Resin
Regenerasi : HCL 37%
Kebutuhan HCl : 0.1881 kg/jam
9.2.4.15. Pompa Anion Exchanger
Nama Alat : Pompa Anion Exchanger
Kode : L-221
Fungsi : Mengalirkan air dari kation exchanger ke anion
exchanger
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Cast Iron
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 116.6025 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 4 in
- Sch. Number : 80
- OD : 0.1143 m
- ID : 0.0972 m
- Flow Area : 0.0799 ft2
Power : 1 HP
9.2.4.16. Anion Exchanger
Nama Alat : Anion Exchanger
Kode : AE-230
Fungsi : Mengikat ion - ion negatif yang terkandung dalam air
(mengurangi kesadahan dengan menambah NaOH)
Tipe : Fixed Bed Anion Exchanger
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA - 283 Grade C
Jumlah : 1 buah
Dimensi Tangki :
Diameter : 1.6617 ft = 0.5065 m
Tinggi dish : 0.2701 m
Tinggi resin : 0.1854 m
Tinggi shell : 0.4445 m
Tinggi total : 0.9846 m
IX-19
Jenis Resin : Strongly Base Resin
Regenerasi : NaOH
9.2.4.17. Pompa Softening water tank
Nama Alat : Pompa Softening water tank
Kode : L-231
Fungsi : Mengalirkan air dari anion exchanger ke softening
water tank
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Cast Iron
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 116.6025 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 4 in
- Sch. Number : 80
- OD : 0.1143 m
- ID : 0.0972 m
- Flow Area : 0.0799 ft2
Power : 2 HP
9.2.4.18. Tangki Penyimpanan Softening water
Nama Alat : Softening water tank
Kode : F-240
Fungsi : Tempat menampung softening water
Tipe : Tangki penampung silinder tegak, dengan tutup atas
torispherical dished dan tutup bawah datar
Tekanan : 1atm
Temperatur : 30 oC
Bahan Konstruksi : carbon steel 283 grade C
Jumlah : 1 Buah
Kapasitas : 39.7263 m3
Diameter Luar : 3.048 m
Tinggi Total : 6.7248 m
9.2.4.19. Pompa Setelah Softening Water
Nama Alat : Pompa Setelah Softening water
IX-20
Kode : L-241
Fungsi : Mengalirkan air dari softening water tank ke air proses,
colling water dan air umpan boiler
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Cast Iron
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 116.6025 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 4 in
- Sch. Number : 80
- OD : 0.1142 m
- ID : 0.0971 m
- Flow Area : 0.07986 ft2
Power : 2 HP
9.2.4.20. Bak Penampung Cooling Water
Nama Alat :Bak Penampung Cooling Water
Kode : F-250
Tipe : Bak penampung berbentuk prisma tegak segi empat vertikal
Fungsi :Tempat menampung cooling water
Bentuk : Bak rectangularVolume
: 104.1347 m3
Lebar : 5.1722 m
Panjang : 7.7582 m
Tinggi : 0.7882 m
9.2.4.21. Pompa Air Pendingin
Nama Alat : Pompa cooling water
Kode : L-251
Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampung cooling water ke
peralatan pendingin.
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Cast Iron
Jumlah : 3 buah
IX-21
Kapasitas : 182.6685 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 5 in
- Sch. Number : 40
- OD : 0.1413 m
- ID : 0.1222 m
- Flow Area : 0.1263 ft2
Power : 3 HP
9.2.4.21. Cooling Tower
Nama Alat : Cooling Tower
Kode : P-260
Suhu Air masuk : 45 oC
Jenis : cooling tower induced draft
Panjang : 2.8647 m
Lebar : 2.8647 m
Tinggi : 3.7051 m
Kebutuhan Udara : 85017.9112 m3/jam
Power Blower : 30 HP
9.2.4.22. Pompa Cooling Tower
Nama Alat : Pompa cooling tower
Kode : L-261
Fungsi : Mengalirkan air dari cooling tower ke bak penampungan
cooling water
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Cast Iron
Jumlah : 3 buah
Kapasitas : 146.1347 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 5 in
- Sch. Number : 40
- OD : 0.1412 m
- ID : 0.1222 m
- Flow Area : 0.1263 ft2
Power : 1 HP
9.2.4.23. Deaerator
IX-22
Nama Alat : Deaerator
Kode : D-270
Fungsi : Melepaskan gas-gas yang terlarut dalam air seperti O2 dan
CO2 yang dapat menyebabkan terjadinya korosi
Tipe : Silinder horizontal dengan bahan isian, elliptical dished head
Bahan Isian : Rachig ring (0,25 in)
Debit Aliran : 17.9767 m3/jam
Diameter : 1.5145 mPanjang total
: 4.9456 m
9.2.4.24. Pompa air umpan boiler
Nama Alat :Pompa air umpan boiler
Kode : L-273
Fungsi :Mengalirkan air dari deaerator ke boiler
Tipe : Centrifugal pumpBahan Konstruksi
: Cast Iron
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 79.1461 gpm
Ukuran Pipa : - NPS : 3 in
- Sch. Number :40
- OD :0.0889 m
- ID :0.0737 m
-Flow Area :
0.0459
ft2
Power :0.5
HP
9.2.4.24. Boiler
Nama alat : Boiler
Kode : Q-280
Fungsi : menghasilkan steam
Tipe : Water tube boiler
Bahan konstruksi : Carbon steel
IX-23
Panjang tube : 12 ft (3,66 m)
Jumlah tube : 133 buah
Jenis bahan bakar : Diesel oil 33o API
Jumlah bahan bakar : 424.6075 liter/jam
Efisiensi : 0.85
Power boiler : 1000 HP (Standar NEMA)
9.3. Unit Pembangkit Listrik
Pada perancangan pabrik Anilin ini kebutuhan akan tenaga listrik
dipenuhi dari pembangkit listrik PLN setempat dan generator. Generator yang
digunakan adalah generator arus bolak-balik (AC) dengan pertimbangan :
- Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar.
- Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan transformator.
- Perawatannya lebih mudah.
- Mempunyai rendemen yang tinggi antara 96-98 %.
- Dapat digunakan kawat yang kecil untuk menghantarkan transmisi.
- Mempunyai daya kerja yang lebih besar.
- Motor-motornya lebih umum dijumpai di pasaran.
Generator AC yang digunakan jenis generator AC 3 phase yang
mempunyai keuntungan :
- Tegangan listrik stabil
- Daya kerja lebih stabil
- Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit
- Motor 3 phase harganya relatif murah dan sederhana
9.3.1. Kebutuhan Listrik Pabrik
Kebutuhan listrik pada pabrik Anilin ini untuk keperluan sebagai berikut:
9.3.1.1. Kebutuhan Listrik untuk Unit Proses
Tabel 9.5. Kebutuhan Listrik Unit Proses
No. Nama Alat Kode Jumla Daya (HP)
IX-24
alat h1 Pompa Nitrobenzen L-121 1 1.5
2 Pompa Produk Flash Tank L-311 1 1
3 Pompa Accumulator L-323 1 0.5
4 Pompa Produk MD L-324 1 1
Total 4.0Total kebutuhan listrik untuk unit proses adalah :
= 4.0 HP x 745 watt/HP = 2980 watt = 2.98 kWatt
9.3.1.2. Kebutuhan Listrik untuk Unit Utilitas
Tabel 9.6. Kebutuhan Listrik Unit Utilitas
No. Nama Alat Kode alat
Jumlah
Daya (HP)
1 Pompa Raw Water L-111 1 2
2 Pompa Bak Sedimentasi L-112 1 5
3 Clarifier H-120 1 7.5
4 Tangki Soda abu F-121 1 1.5
5 Pompa Soda Abu L-122 1 0.5
6 Tangki Alum F-124 1 3
7 Pompa Alum L-125 1 0.5
8 Pompa Sand Filter L-131 1 2
9 Pompa Hydrant Fire L-141 1 0.5
10 Pompa Bak Air Sanitasi L-142 1 0.5
11 Pompa Kation Exchanger L-143 1 0.5
12 Tangki kaporit F-211 1 0.5
13 Pompa Kaporit L-212 1 0.5
14 Pompa Air Sanitasi L-213 1 0.5
15 Pompa HCL L-222 1 0.5
16 Pompa Anion Exchanger L-223 1 1
17 Tangki NaOH F-231 1 7
18 Pompa NaOH L-232 1 0.5
19Pompa Softening water tank
L-233 1 2
20 Pompa Softening water L-241 1 2
IX-25
21 Pompa cooling water L-251 3 9
22 Pompa Cooling Tower L-261 3 3
24 Blower Cooling Tower P-260 1 1
25 Pompa Hidrazin L-272 1 0.5
26 Pompa Air Umpan Boiler L-273 1 0.5
27 Boiler Q-280 1 1000
28 Pompa bahan bakar - 1 0.5
29 Blower udara - 1 2
Total1054.50
Total kebutuhan listrik untuk unit utilitas adalah :
= 1054.5H
Px
74
5Watt/HP
= 785602.5 Watt = 785.6025 kW
9.3.1.3. Kebutuhan Listrik untuk Penerangan dan AC
Tabel 9.7. Kebutuhan Listrik untuk Penerangan
No. LokasiLuas Tingkat Jumlah
(m²)Pencahayaan (Lux)
Cahaya Lumen
1. Pos keamanan* 120 200 24000
2. Taman dan Jalan* 800 100 80000
3. Tempat Parkir* 800 60 48000
4. Perpustakaan 100 200 20000
5. Ruang Kontrol Proses 400 250 100000
6. Ruang Pertemuan (Rapat) 400 350 140000
7. Area Perkantoran dan TU 1000 350 350000
8. Toilet 30 50 1500
9 Mushala 150 150 22500
10. Poliklinik 200 250 50000
IX-26
11. Kantin 300 200 60000
12. Tank Yard* 1500 300 450000
13. PMK 200 200 40000
14. Daerah Utilitas 2000 350 700000
15. Unit Pengolahan Limbah* 2000 350 700000
16. Daerah Proses 5000 750 3750000
17. Area Perluasan Pabrik 2500 100 250000
18. Bengkel dan Garasi 800 300 240000
19. Quality Control 1000 600 600000
20. Pos Penimbangan 200 100 20000
21. Jetty* 900 500 450000
22 Mess dan Perumahan 1500 50 75000
Total21900
5760 8171000
Area bangunan 6419000
luar area bangunan 1752000Keterangan: *area di luar ruangan
Direncanakan untuk area di dalam ruangan menggunakan lampu Philips® QL
Induction (QL) 55 watt dengan lumen sebesar 4000 (http://www.
eclipselightinginc.com/pages/posts/philipsC2AE-ql-induction-ql-lumens-output
33.php), sehingga :
Jumlah lumen dalam area bangunan = 6419000 lumen
Jumlah lampu area bangunan = 1605 buah
Sehingga kebutuhan listrik untuk penerangan dalam ruangan dapat dihitung
sebagai berikut:
Day
a=
Jumlah lampu yang dibutuhkan x watt
lampu
=160
5x 55 = 88275 watt =
88.275
0
k
W
Untuk areal diluar ruangan, direncanakan menggunakan metal halide lamp 125
watt dengan lumen sebesar 11200, sehingga :
Jumlah lumen di luar area bangunan = 1752000 lumen
Jumlah lampu area bangunan = 257 buah
IX-27
Sehingga kebutuhan listrik untuk penerangan di luar ruangan dapat dihitung
sebagai berikut:
Day
a= Jumlah lampu yang dibutuhkan x watt lampu
=27
5x 125 = 32125 watt =
32.12
5kW
Total kebutuhan listrik untuk penerangan di pabrik Anilin adalah 235.4 kW.
Kebutuhan listrik untuk AC, diasumsikan sebesar 40 kW
Kebutuhan Listrik untuk Laboratorium dan instrumentasi diasumsikan
sebesar 50 kW
Kebutuhan Listrik untuk Peralatan Kanton, diasumsikan sebesar 25 kW
Untuk perumahan dan mess, diasumsikan sebesar 35.9 kW
Total kebutuhan listrik pabrik sebesar 1059.8825 kW
Untuk faktor keamanan diambil sebesar 20%, sehingga total listrik yang
dibutuhkan pabrik adalah sebesar 1271.8590 kW.
9.3.2. Spesifikasi Peralatan Penyediaan Listrik
Nama alat = Generator
Kode alat = P-281
Fungsi = Untuk menyuplai kebutuhan listrik
Generator Type = AC generator
Bahan bakar = Diesel oil
Daya output generator = 500 kW
Jumlah = 1 buah
9.4. Unit Penyedia Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar pada, boiler dan generator. Pada perancangan ini digunakan bahan bakar
jenis diesel oil untuk generator dan boiler. Bahan bakar ini dibeli dari PT.
Pertamina.
IX-28
9.4.1. Kebutuhan Bahan Bakar
Perincian penggunaan bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut :
Bahan bakar boiler : 424.6075 L/jam
Bahan bakar generator : 49.9435 L/jam
474.5510 L/jam
Total kebutuhan diesel oil selama 30 hari adalah :
Volume diesel oil = 474.5510 L/jam x 360 jam (30 hari) = 210044,9865 L
9.4.2. Spesifikasi Alat Penyediaan Bahan Bakar
Nama : Tangki bahan bakar Fungsi : Menyimpan bahan bakarTipe : Tangki berbentuk slinder tegak, tutup atas berupa conical
dan tutup bawah plate.Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA 283 type 316 grade C
Kapasitas : 341676.7364 LJumlah
: 1 buah
Diameter tangki : 40 ft = 12.1920 m
Tinggi total tangki : 7.9302 m
9.5. Unit Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan pabrik Anilin ini dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Bahan buangan cair.
2. Bahan buangan gas.
Pada penanganan limbah tersebut didasarkan pada jenis buangannya.
1. Pengolahan Bahan Buangan Cair
Air buangan dari pabrik Anilin ini berupa :
a. Air yang mengandung bahan-bahan kimia
b. Buangan Sanitasi
c. Back Wash Filter air berminyak dari pompa
d. Sisa Regenerasi Resin
e. Blow Down Air Pendingin
IX-29
Air buangan sanitasi berasal dari toilet disekitar pabrik dan perkantoran.
Air tersebut dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan lumpur aktif,
aerasi dan injeksi chlorine. Chlorine ini berfungsi sebagai desinfektan untuk
membunuh mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit.
Air berminyak yang berasal dari buangan pelumas pada pompa dipisahkan
dengan cara perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian atas dialirkan kebagian
penampungan terakhir kemudian dibuang. Air sisa regenerasi dari unit
demineralisasi mengandung NaOH dan H2SO4 yang kemudian dinetralkan dalam
kolam penetralan. Penetralan dilakukan dengan larutan H2SO4 bila pH air buangan
tersebut lebih dari 7, sedangkan jika pH air kurang dari 7 penetralan dilakukan
dengan NaOH
2. Pengolahan Bahan Buangan Gas
Untuk menghindari pencemaran udara dari bahan-bahan buangan gas
maka dilakukan penanganan bahan buangan tersebut dengan cara membuat
stack /cerobong asap dengan ketinggian tertentu sebagai alat untuk pembuang
asap.
9.5.1. Laboratorium
9.5.1.1. Kegunaan Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang
kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk agar sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan. Sedangkan peran lain adalah pengendalian
pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari proses berupa penanganan limbah
padat, cair, maupun gas.
Labotatorium kimia merupakan sarana untuk mengadakan penelitian
bahan baku, proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan dan
menjaga kualitas atau mutu produk. Analisa yang dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku, analisa proses, dan analisa
kualitas produk.
Tugas laboratorium antara lain :
1. Memeriksa bahan baku dan bahan penolong yang akan digunakan
IX-30
2. Menganalisa dan meneliti produk yang dipasarkan.
3. Memeriksa kadar zat-zat yantg dapat menyebabkan pencemaran pada buangan
pabrik agar sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.
9.5.1.2. Program Kerja Laboratorium
Analisa bahan baku dan produk
Analisa pada bahan baku ethanol dan produk Anilin meliputi : kemurnian,
kadar air, warna, densitas, viskositas, titik didih, spesifik gravity dan
impuritas.
Analisa untuk keperluan utilitas
Adapun analisa untuk utilitas, meliputi :
a. Air proses penjernihan, yang dianalisa adalah kadar pH, silikat sebagai
SiO2, Ca sebagai CaCO3, sulfur sebagai SO3, khlor sebagai Cl2, dan zat
padat terlarut.
b. Air minum yang dianaliasa meliputi pH, kadar khlor dan kekeruhan.
c. Resin penukar ion, yang dianalisa adalah kesadahan CaCO3 dan silikat
sebagai SiO2.
d. Air bebas mineral, yang dianalisa meliputi pH, kesadahan, jumlah O2
terlarut dan kadar Fe.
e. Air dalam boiler, yang dianalisa meliputi pH, zat padat terlarut, kadar Fe,
kadar CaCO3, SO2, PO4 dan SiO3.
f. BFW, yang dianalisa meliputi pH, kesadahan, jumlah O2 terlarut dan
kadar Fe.
Analisa limbah
Untuk mempermudah pelaksanaan program kerja laboratorium, maka
laboratorium di pabrik ini dibagi menjadi tiga bagian :
a. Laboratorium pengamatan
Tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa secara fisika
terhadap semua arus yang berasal dari proses produksi maupun tangki
serta mengeluarkan “Certificate of Quality” untuk menjelaskan
IX-31
spesifikasi hasil pengamatan. Jadi pemeriksaan dan pengamatan
dilakukan terhadap bahan baku dan produk akhir.
b. Laboratorium analisa
Tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa terhadap sifat-sifat
dan kandungan kimiawi bahan baku, produk akhir, analisa air dan bahan
kimia yang digunakan seperti katalis dan lain-lain.
c. Laboratorium penelitian dan pengembangan
Tugas dari laboratorium Litbang (Research and Development / R & D)
ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap
permasalahan yang berhubungan dengan kinerja proses yang digunakan.
Sifat dari laboratorium ini tidak rutin dan cenderung melakukan
penelitian hal-hal yang baru untuk keperluan pengembangan. Termasuk
didalamnya adalah kemungkinan penggantian, penambahan dan
pengurangan alat proses.
9.5.1.3. Alat-alat Utama Laboratorium
Alat-alat utama yang digunakan di laboratorium antara lain :
a. Gas Chromatography
Alat ini digunakan untuk menganalisa kadar ethylene cyanohydrin dalam
bahan baku dan Anilin dalam produk.
b. Water Content Tester
Alat ini digunakan untuk menganalisa kadar air dalam produk.
c. Viscosimeter Bath
Alat ini digunakan untuk mengukur viskositas produk.
d. Hydrometer
Alat ini digunakan untuk mengukur spesifik gravity.
9.5.2. Spesifikasi Alat Pengelolaan Limbah
9.5.2.1 Bak Penampungan Limbah
Fungsi : Menampung air limbah dari kegiatan proses, laboratorium, dan pencucian alat.
IX-32
Tipe : Bak beton bertulangJumlah : 1 buah
Kapasitas : 11.7083 m³Luas : 8.1849 m²Dimensi
Panjang : 2.8609 mLebar : 2.8609 mKedalaman : 1.4305 m
9.5.2.2. Bak Penampungan Limbah
Fungsi : Mengendapkan limbah
Tipe : Bak beton bertulang
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 11.7083 m³
Luas : 8.1849 m²
Dimensi
Panjang : 2.8609 m
Lebar : 2.8609 m
Kedalaman : 1.4305 m
9.5.2.2. Bak Aerasi
Fungsi : Penambahan O2 ke dalam air limbah, sehingga
mengaktifkan mikroba yang dapat menguraikan
limbah itu sendiri.
Tipe : Bak beton bertulang
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 11.7083 m³
Luas : 8.1849 m²
Dimensi
Panjang : 2.8609 m
Lebar : 2.8609 m
Kedalaman : 1.4305 m
IX-33
Gambar 9.1. Diagram Alir Unit Utilitas