Upload
phungnhi
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN “HISTERIS” (Hidroponik Sistem Tanam Steril, Asri dan
Sehat) SEBAGAI SOLUSI BERTANAM TANPA LAHAN DI DESA
KENTENG, KELURAHAN NGADIREJO, KECAMATAN KARTASURA,
KABUPATEN SUKOHARJO
BIDANG KEGIATAN :
PKM-M
DIUSULKAN OLEH :
RATIH SETYO UTAMI H0713150 2013
RENI MARGANI H0713152 2013
NINING WINARSIH H0713131 2013
DELLA SUKMA DEWAYANI H0714023 2014
RISTI YULIANINGSIH H0814120 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. v
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .................... 3
BAB 3. METODE PELAKSAAN ................................................................. 4
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya................................................................................ 7
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................... 8
iv
RINGKASAN
Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberdayakan masyarakat sasaran
agar mandiri dalam kebutuhan sayur yang sehat dan mengoptimalisasikan lahan
pekarangan untuk pemenuhan hal tersebut. Pengabdian masyarakat ini dilakukan
dengan perencanaan dan perhitungan yang matang perihal sebelum pelaksanaan
dalam waktu satu bulan, pelaksanaan dalam waktu satu bulan dan pasca
pengabdian masyarakat dalam waktu yang sama. Kegiatan sebelum pelaksanaan
pengabdian masyarakat meliputi survei tempat dan lokasi strategis pada desa
sasaran, mendaftar serta survei alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan
dan mengurus segalam macam perijinan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di
Desa Kenteng, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo
dengan alokasi waktu satu bulan dengan rangkaian kegiatan pengabdian
masyarakat yang tersusun dalam acara Pengenalan serta Pelatihan “HISTERIS”
(Hidroponik Sistem Tanam Steril, Asri dan Sehat) sebagai Solusi Bertanam Tanpa
Lahan yang akan memberdayakan masyarakat desa ini dalam pemanfaatan lahan
pekarangan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan sayur yang sehat bagi
keluarganya.
Teknik yang akan diperkenalkan pada warga masyarakat desa sasaran
adalah hidroponik NFT, hidroponik vertikultur dan hidroponik penanaman dengan
polybag. Hidroponik NFT adalah pengerjaan atau pengelolaan air yang digunakan
sebagai media tumbuh tanaman dan juga sebagai tempat akar tanaman menyerap
unsur hara yang diperlukan, budidaya tanaman dilakukan tanpa media tanah.
Hidroponik NFT juga termasuk bercocok tanam dalam air dengan unsur hara telah
dilarutkan didalamnya (Haris, 1994). Dengan bercocok tanam model ini tidak lagi
ditemukan kesulitan dalam memperoleh media tanah sebagai media tanam yang
sulit ditemukan pada area ini sudah terbatas.
Berdasarkan hasil kajian Badan Litbang Pertanian, sebagaimana
dilaporkan Mardiharini (2011), dikemukakan bahwa perhatian petani terhadap
pemanfaatan lahan pekarangan masih sangat terbatas. Padahal pekarangan di masa
depan tidak ditutup kemungkinan juga menjadi terbatas, karena memang tidak
bisa dipungkiri keberadaan lahan pertanian terutama tanah yang subur dan luas
dari waktu ke waktu senantiasa berkurang. Kegiatan pasca pengabdian disini
mencakup pengawasan serta pendampingan warga masyarakat sasaran dalam
melaksanaan serta menindaklanjuti pengenalan serta pelatihan yang telah
diberikan sebelumnya sehingga terjadi kontinuitas yang stabil dan target yang
diharapkan dapat tercapai.
v
BAB 1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi sekarang sudah berkembang cepat, begitu pula di
bidang pertanian. Salah satu perkembangan teknologi yang terjadi adalah cara
teknik budidaya tanaman dengan hidroponik. Hal ini dapat berkembang
dikarenakan semakin langkanya sumberdaya lahan, yang terutama disebabkan
pertumbuhan penduduk yang tinggi serta berkembangnya sector industri dan jasa.
Kegiatan pertanian konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga
lahan dan keterbatasan sumberdaya lahan. Hidroponik ini memberikan jalan
alternatif teknik budidaya tanaman bagi petani yang memiliki lahan sempit.
Hidroponik berasal dari bahasa Latin hydros yang berarti air dan phonos
yang berarti kerja. Hidroponik arti harfiahnya adalah kerja air. Bertanam secara
hidroponik kemudian dikenal dengan bertanam tanpa medium tanah (soilless
cultivation, soilless culture). Pada perkembanganya hidroponik merupakan suatu
teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah untuk tumbuh dan
berkembang. Media tanam yang digunakan dapat seperti air, arang, arang sekam,
pasir, kerikil, Berkebun secara hidroponik dapat dilakukan pada suatu tempat
yang tidak memiliki area yang luas.
Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan dengan skala kecil rumahan
sebagai hobi, ataupun secara besar-besaran. Adapun kelebihan dari hidroponik
antara lain adalah : (1) kepadatan tanaman per satuan luas dapat dilipatgandakan
sehingga menghemat penggunaan lahan; (2) mutu produk (bentuk, ukuran, rasa,
warna, kebersihan/higiene) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman
dipasok secara terkendali; (3) tidak tergantung musim/waktu tanam dan panen
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar. Adapun kekurangan dari hidroponik
adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia,
serta investasi awal yang mahal.
Sukoharjo merupakan wilayah yang sekarang banyak pengalihan fungsi
lahan seperti menjadi tempat perumahan ataupun tempat perbelanjaan. Kebetuhan
akan sayuran biasanya berasal dari wilayah di sekitarnya seperti dari karanganyar.
Pekarangan yang ada hanya sebagai tempat parker tempat bermotor. Belum ada
pemanfaatan yang lebih untuk pekarangan, karena dari tempat yang sempit
sebenarnya dapat menghasilkan sesuatu yang berguna untuk kebutuhan pangan
mereka. Wilayah tersebut belum menerapkan sistem tanam dengan cara
hidroponik. Hanya sebagian orang saja yang mengetahuinya. Dengan adanya
pengenalan dan pembelajaran yang akan diakadakan dapat memanfaatkan lahan
sempit dari sebagian pekarangan yang mereka miliki. Pengenalan hidoponik di
daerah ini juga sebagai tambahan pemasukan dalam setiap Kepala Keluarga
1
berupa sayuran. Penghasilan yang berupa sayuran ini dapat menghemat anggaran
belanja setiap keluarganya.
Luaran yang diharapkan setelah adanya sistem hidroponik yang diterapkan
di daerah sukoharjo yaitu dapat memanfaatkan lahan minimum sehingga mereka
memperoleh kebutuhan pangan yang berupa sayuran dalam lingkup rumahan
namun dapat memperkecil anggaran pengeluaran. Setelah adanya pengenalan
tentang hidroponik masyarakat setempat memiliki kempapuan tambahan yang
berupa kemampuan dalam bertanam dengan cara hidroponik yang tidak
memerlukan lahan yang luas. Selain itu hasil produksi dari tanaman hidroponik
dapat dikembangkan menjadi lebih luas lagi sebagai wirausaha masyarakat
setempat dan membantu perekonomian.
2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Pengusulan program pengabdian masyarakat kali ini akan diadakan di
Desa Kenteng, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo. Desa ini terletak sekitar 10 km dari pusat kota sehingga tidak jauh dari
hiruk pikuk kegiatan perkotaan yaitu industri. Desa ini diapit oleh empat desa
yaitu Desa Singapuran pada wilayah utara, Desa Ngemplak pada wilayah selatan,
Desa Gumpang pada wilayah timur dan pada wilayah barat dibatasi oleh
Kelurahan Kartasura. Desa ini terdiri dari 110 KK (Kepala Keluarga). Kegiatan
kemasyarakatan yang berjalan rutin di Desa Kenteng, Kelurahan Ngadirejo,
Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo meliputi PKK, Karang Taruna dan
Remaja Masjid.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan pasar terdekat dari desa ini pun
dapat dijangkau setelah menempuh jarak .. km. Meskipun berada di pinggir jalan
besar namun memerlukan perjalanan yang cukup lama untuk menjangkau pasar
yang ada, sehingga sayur yang mereka beli dari pasar tradisional ini sudah layu
dan tidak segar lagi untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, untuk mencukupi
kebutuhan sayur yang segar di desa ini perlu diberlakukan pembudidayaan sayur
skala rumahan yang dapat memudahkan mereka dalam menyuplai kebutuhan
keluarga mereka akan sayur yang sehat tanpa pestisida yang biasanya digunakan
oleh petani-petani secara umum. Namun pada kenyataannya sebagian besar warga
yang tinggal di desa ini memiliki rumah tanpa pekarangan, sehingga perlu
dilakukan pengenalan serta pelatihan tentang pemanfaatan lahan terbatas di daerah
yang memiliki pekarangan atau lahan yang sempit seperti di Desa Kenteng,
Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Solusi ini
merupakan solusi yang solutif untuk memberdayakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan mereka akan sayur yang masih segar dan tentunya sehat
karena tidak menggunakan obat-obatan kimia seperti yang biasanya digunakan
petani secara umum.
Sejauh mata memandang hanya terlihat bangunan-bangunan rumah yang
berdiri kokoh tanpa adanya pemandangan hijau yang menyejukkan, dengan
dilakukannya pengenalan dan pelatihan mengenai penanaman pada lahan terbatas
dengan sistem hidroponik yang digunakan selain akan menjadikan lingkungan
mereka asri sayuran yang mereka tanam akan menjadi suplai sayuran tersendiri
untuk kebutuhan keluarga mereka akan sayuran yang sehat tanpa pestisida, dan
mereka pun tidak perlu khawatir akan bahan-bahan yang biasa digunakan dalam
bertani karena bertanam secara hidroponik adalah bertanam dengan mudah murah
dan bersih karena kita akan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak
terpakai. Kecamatan Kartasura merupakan wilayah yang mempunyai suhu rata-
rata harian sebesar 27,7oC (Buku Data Situs Lingkungan Hidup Kabupaten
Sukoharjo), dimana pada kisaran suhu ini tanaman mampu tumbuh dengan cukup
baik dengan penerapan sistem “HISTERIS”.
3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Desa Kenteng, Kelurahan Ngadirejo,
Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo selama empat bulan.
2. Bahan dan Alat
Bahan yang dipergunakan untuk program ini adalah benih sayur, sekam
bakar, nutrisi, rockwool dan hidroton.
Alat yang digunakan adalah peralon PVC, aerator, kawat, holesaw, netpot,
tandon dan stop kontak.
3. Tata Laksana Kegiatan
a. Persiapan
1) Survei desa sasaran
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi desa sasaran,
yang meliputi kondisi warga, kondisi lingkungannya dan juga
mengetahui potensi yang ada dalam desa sasaran. Pengamatan
selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi masalah apa yang ada
di desa tersebut dan melihat potensi yang ada dan belum
dioptimalkanpemberdayaannya.
2) Survei penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tempat yang menyediakan
alat dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ini,
mengingat data yang diperoleh dari kegiatan ini berhubungan
langsung dengan anggaran dana yang diperlukan.
3) Perizinan Kegiatan
Kegiatan ini berhubungan langsung dengan masyarakat serta
daerah yang ditempatinya, maka perizinan ini diperlukan sebagai
salah satu modal awal diadakannya kegiatan ini. Secara tidak
langsung, perizinan ini diperlukan untuk mengetahui kesediaan
masyarakat, yang dalam hal ini diwakili oleh tokoh masyarakat
setempat, dalam menerima inovasi yang kami berikan. Selain itu,
perizinan ini juga diperlukan untuk mengetahui kesediaan
masyarakat untuk ikut serta dalam pengolahan hidroponik yang
dilakukan pada lahan yang sedikit dirumah masyarakat.
4) Pengajuan Proposal Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan untuk menyampaikan ide kegiatan serta
penjelasan secara rinci mengenai latar belakang kegiatan,
gambaran umum desa sasaran, tata laksana program, jadwal
kegiatan sampai anggaran dana yang dibutuhkan, mengingat tanpa
adanya proposal dan persetujuan maka kegiatan ini tidak akan
berlangsung.
5) Pembuatan Modul Pelatihan
4
Pembuatan modul diperlukan karena dalam kegiatan penyuluhan
mengenai cara pengolahan hidroponik sangat diperlukan untuk
wawasan yang diperlukan guna memulai inovasi tersebut.
b. Pelaksanaan
1) Pembelian alat dan bahan yang digunakan
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan alat dan bahan yang
diperlukan pada saat kegiatan berlangsung.
2) Pembuatan susunan acara
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat rancangan acara dari
kegiatan yang akan dilaksanakan agar semua kegiatan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik.
3) Pelatihan Trial
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan tata cara
atau model pelaksanaan dalam pembuatan hidroponik. Dalam
kegiatan ini disediakan modul untuk peserta penyuluhan agar
pemahaman masyarakat tentang prosedure atau langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam pembuatan media dan perawatan
hidroponik.
4) Praktek Teknik pembuatan hidroponik
Kegiatan praktek teknik pembuatan hidroponik dilakukan di
pekarangan rumah salah seorang warga desa. Di dalam kegiatan
tersebut, warga akan diberitahukan mengenai cara pembuatan
hidroponik ini sehingga warga dapat ikut berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut.. Selain pembuatan hidroponik, masyarakat juga
akan dilatih dengan sistem hroponik yang lain mulai dengan
peralatan yang sederhana.
5) Pelatihan Pembuatan hidroponik.
Pembuatan hidroponik ini adalah sebagai berikut: penyemaian
benih selama 3 minggu dengan menggunakan rockwool, dalam
waktu yang bersamaan pula melakukan pemasangan peralon PVC
yang sudah dilubangi dengan diameter tertentu dan
menyambungnya serta menghubungkan dengan selang, aerator dan
tandon. Pembuatan nutrisi yaitu mencampurkan bahan a dengan 5
liter hingga begitu larut begitu pula pada bahan b, sehingga saat
mau memakai harus melalui pencampuran lagi yaitu 5 ml mix a
dan 5 ml mix b harus dicampur dengan air 1 liter. Saat persemaian
sudah selesai maka bibit dipindah ke media yaitu sekam bakar
yang dimasukkan kain flanel dan sekam bakar kemudian
dimaksukkan ke peralon yang sudah tersambung dengan tandon
yang berisi nutrisi. Dan jika dialiri oleh listrik maka aerator akan
bekerja yaitu memutar air sehingga tanaman akan mendapatkan
nutrisi.
5
c. Pasca Pelaksanaan
1) Pendampingan
Kegiatan pendampingan dilaksanakan setelah pelatihan. Melalui
kegiatan ini diharapkan masalah yang dihadapi warga terkait
dengan pelatihan dapat dicari dan dipecahkan bersama.
2) Evaluasi dan pelaporan
Kegiatan ini beruapa monitoring yang dilaksanakan oleh tim
pelaksana untuk mengetahui kelanjutan dari hasil pelatihan.
Kegiatan tersebut akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan
Program Kreativitas Mahasiswa Masyarakat ini.
6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya
No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang
1) Paralon HDPE 3"
2) Gunting
3) Nepel
4) Holesaw
5) Solder
6) Rol Kabel
7) Steker
8) Botol Putih 500 Ml
9) Netpot
10) Rangka NFT
11) Selang HDPE
12) Tandon Nutrisi 50 L
13) Botol Aqua Bekas
14) Box Buah Anggur
15) Cup Ice Cream
16) Kawat + Isolator
17) Kain Flanel
18) Tali Tambang
19) Cutter
20) Ember
21) Cat + Kuas
22) Pengaduk Kayu
23) Gelas 1 Liter
24) Gayung
25) Polybag
26) Cetok
27) Plastik Hitam Besar
28) Kayu Bakar
29) Plastik Semai
30) Ph Meter
31) Pupuk Kandang
32) Gembor
33) TDS EC Met5er
34) Termometer
35) Saringan
400.000
40.000
20.000
90.000
50.000
50.000
5.000
150.000
80.000
800.000
125.000
250.000
100.000
150.000
240.000
75.000
100.000
40.000
50.000
10.000
250.000
20.000
50.000
25.000
50.000
300.000
20.000
10.000
8.000
900.000
100.000
600.000
400.000
100.000
37.500
7
8
2
Bahan habis pakai
1) Nutrisi AB mix
2) Rockwool
3) Hidroton
4) FGD
5) Sekam padi
6) Benih sawi
7) Benih selada
8) Benih bayam merah
9) Benih bayam hijau
10) Benih kangkung
11) Benih cabe
12) Benih tomat
13) Benih terong
240.000
80.000
250.000
1.000.000
200.000
48.000
66.000
23.000
18.000
36.000
120.000
180.000
120.000
3 Biaya perjalanan
1) Observasi
2) Perijinan
3) Pelatihan
4) Monitoring
5) Survey alat dan bahan serta pembelian
alat bahan
70.000
35.000
35.000
420.000
35.000
4 Lain-lain
1) Print + jilid
2) Pulsa
3) Fotokopi
4) Modul
5) Sewa LCD
6) Alat tulis
7) Dokumentasi
200.000
60.000
20.000
250.000
300.000
200.000
100.000
Jumlah 10.106.500
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Pengabdian ini adalah sebagai berikut :
No Kegiatan
Bulan
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survei desa sasaran
2 Survei penyediaan alat dan
bahan yang dibutuhkan
3 Perijinan kegiatan
4 Pengajuan proposal kegiatan
5 Persiapan dan pembelian alat
dan bahan pelatihan
6 Pelaksanaan program
Pengenalan hidroponik
Pembuatan tempat tanam
Pembuatan media tanam
Persemaian
Pemasangan NFT
Penanaman dan pembuatan
nutrisi
Perawatan dan pendampingan
Pemanenan
7 Evaluasi dan laporan
9
DAFTAR PUSTAKA
Haris, D 1994. The Ilustrated Guideto Hydroponics. Tien Wah Press (Pte.), Ltd.
Singapore.
Mardiharini, M 2011. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari dan
Pengembangannya ke Seluruh Provinsi di Indonesia. Warta Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, 33(6): 3-5. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Mardikanto, T 1994. Pengantar Penyuluhan Pertanian, LSP3. Surakarta.
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prof. Dr. Ir. Djoko Purnomo, M.P.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan IV/D-Pembina Utama Madya Guru
Besar
4 NIP 194804261976091001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 26 April 1948
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08122973002
B. Riwayat Pendidikan
No Pendidkan Jenjang pendidikan
S1 S2 S3
1. Tempat pendidikan UGM,
Yogyakarta UB, Malang UB, Malang
2. Judul
skripsi/tesis/disertasi
Pengaruh
penggunaan
pestisida terhadap
laju transpirasi
Efisiensi
penggunaan
radiasi pada
tanaman
kacangtanah
Peningkatan fungsi
agronomi pada
sistem agroforestri
jati, pinus dengan
jagung dan kedelai
berdasar acuan
energi radiasi
C. Kegiatan Penelitian Lima Tahun Terakhir
No. Judul
Dana
berasal
Besar
Dana
(juta Rp)
Tahun
1. Hubungan Kemiringan Lereng dan Penggunaan
Lahan di Sisi Barat Gunung Lawu
DIPA
BLU
UNS
15
2009
2. Peningkatan Efisiensi Pemupukan Nitrogen
Dengan Penghambat Nitrifikasi dari Berbagai
Tumbuhan Mengandung Tannin (PHB I)
Dikti 37 2009
3. Peningkatan Efisiensi Pemupukan Nitrogen Pada
Tanaman Kedelai Dengan Penghambat
Nitrifikasi Dari Berbagai Tumbuhan
Mengandung Tannin Dalam Sistem Agroforestri
(PHB II)
Dikti 37,5 2010
4. Peningkatan Kualitas Buah Melon Organik
Dengan IAA dan Dosis Pupuk
Mandiri 10 2010
5. Peningkatan Efisiensi Pemupukan Nitrogen Pada
Tanaman Kedelai Dengan Penghambat
Nitrifikasi Dari Berbagai Tumbuhan
Mengandung Tannin Dalam Sistem Agroforestri
(PHB III)
Dikti 40,5 2011
6. Potensi beberapa varietas tanaman kedelai pada
budidaya organik dengan waktu tanam berbeda
dalam sistem agroforestri berbasis aneka pohon
DIPA
BLU
UNS
30 2012
7. Teknologi Pembibitan Bawang Merah Melalui
Teknik In Vitro, Umbi Udara, Biji Botani, dan
Stek Mini Umbi Untuk Memperoleh Bibit
Bermutu
Hibah
Pasca
DIPA
BLU
UNS
65 2012
8. Teknologi Pembibitan Bawang Merah Melalui
Teknik In Vitro, Umbi Udara, Biji Botani, dan
Stek Mini Umbi Untuk Memperoleh Bibit
Bermutu (tahun II)
Hibah
Pasca
DIPA
BLU
UNS
50 2013
9. Teknologi pembibitan bawang putih lokal secara
invitro
Insentif
riset
Sinas
440 2013
10. Teknologi pembibitan bawang putih lokal
dengan aklimatisasi dari invitro
Insentif
riset
Sinas
2014
9. Potensi kedelai pada budidaya organik dengan
berbagai macam mikroorganisme pengurai
dalam sistem agroforestri
Mandiri 15 2013
10. Model pemetaan lahan pertanian menggunakan
analisis data spasial temporal dengan metode g*
statistic sebagai landasan pengelolaan lahan
berkelanjutan dan cadangan berbasis sistem
informasi geografis (Th I)
Dikti 99 2013
11. Model pemetaan lahan pertanian menggunakan
analisis data spasial temporal dengan metode g*
statistic sebagai landasan pengelolaan lahan
berkelanjutan dan cadangan berbasis sistem
informasi geografis (Th II)
Dikti 77,5 2014
12. Pemetaan lahan kritis Lereng Muria
menggunakan analisis data spasial temporal
dengan metode g* statistic (Th I)
Dikti
Pekerti
75 2014
11. Peningkatan potensi padi beras merah wilayah
Surakarta di lahan kering melalui kajian
ekofisiologi
Hibah
Guru
Besar
DIPA
BLU
UNS
30 2013
D. Kegiatan Ilmiah (seminar)
No. Nama kegiatan, tempat,
dan waktu Makalah
Jenis partisipasi
Penyaji Peserta
1. Seminar Nasional Pemanfaatan IPTEKS
Sebagai Upaya Mengatasi
Krisis Global. LPPM, UNS,
Surakarta. 2009.
Tantangan IPTEK Bidang
Pertanian Dalam
Memenuhi Kecukupan
Pangan Dan Mengatasi
Krisis Global
Penyaji
2. International Seminar on
Upland for Food Security,
Purwokerto, November 7-8,
2009
Agroforestry System as
Agriculture Upland in
Central of Java: Potency
and Limitation.
Penyaji
4. Seminar Nasional Dampak
Perubahan Iklim Global, Fak.
Pertanian Universitas Muria
Kudus, 28 Juli 2011
Dampak Perubahan Iklim
Terhadap Potensi dan
Budidaya Tanaman Penyaji
5. International Seminar on
Climate Change:
“Environmental Sigh for
Climate Change Mitigation”
Srakarta, 4-5 Maret 2011
Management of Water
Resources Based on Tree
in Plot Scale: Role of
Tree’s Canopy as
Precipitation Flow
Arrangement.
Penyaji
6. Seminar Nasional:
Membangun Negara Agraris
yang Berkeadilan dan
Berbasis Kearifan Lokal. Fak.
Pertanian (Dies UNS 36,
2012)
Kearifan Lokal
Masyarakat Jawa Dan
Pembangunan Pertanian
Yang Berkelanjutan,
Penyaji
7. Seminar Nasional
Perhimpunan Hortikultura
Indonesia 13-14 Nop, 2012,
Fak. Pertanian UPN
“Veteran” Surabaya, Jawa
Timur.
Kajian Daya Tumbuh Biji
Botani Bawang Merah
(Allium Ascalonicum L)
Dengan Lama Simpan dan
Perendaman Pada Bahan
Skarifikasi.
Penyaji
8. Seminar Nasional Akselerasi
Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan Menuju
Kemandirian Pangan dan
energi 17 April, 2013 di
Fakultas Pertanian UNS
Surakarta.
Kajian Pembibitan dan
Budidaya Bawang Merah
(Allium Ascalonicum L)
Melalui Biji Botani.
Penyaji
9. Seminar Nasional Akselerasi
Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan Menuju
Kemandirian Pangan dan
energi 17 April, 2013 di
Fakultas Pertanian UNS
Surakarta.
Pengaruh Kerapatan
Tanaman Jagung Pada
Tumpangsari Dengan
Kacangtanah.
Penyaji
10. Seminar Nasional dan
Konggres PERHORTI, 8
Oktober, 2013 di Botanic
Garden, IPB, Bogor.
Peningkatan kualitas buah
melon melalui pemupukan
dan penggunaan
gibberellin
Pembicar
a
Pembant
u (co-
outhor)
E. PENGABDIAN MASYARAKAT
No. Kedudukan
dalam tim Judul Tahun
Jumlah
dana
(juta Rp)
Sumber
dana
1.
Pembicara
Pendidikan
sekolah
pembentukan
perwira
(SETUKPA)
Lingkungan hidup,
masalah dan masa depan
kehidupan
2009 1
TNI AU
Lanuma
Adisoem
armo
2. Narasumber
Pertemuan Multi Pihak
Untuk Merumuskan
Standar Kualitas Beras
Sehat Kabupaten Boyolali
2010 -
Pemerint
ah Kab.
Boyolali
3. Pembimbing Pembuatan arang briket
dari biomassa sebagai
bahan bakar alternatif
ramah lingkungan
2012 6 Dikbud
4. Pembicara Efisiensi penggunaan
lahan sawah dan
peningkatan pendapatan
2012 5 Laborato
rium
Fisiologi
F. Pembimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi
No. Nama
bimbingan Judul skripsi/tesis/disertasi Keterangan
1. Nur Hidayati L. Pertumbuhan biji Matakucing pada
berbagai media perkecambahan
Skripsi/Pemb.
Utama
2. Steviana Baity Pengaruh penggunaan pupuk organik
seresah sumber daya lokal pada kedelai
budidaya organik dalam sistem
agroforestri
Skripsi/Pemb.
Utama
3. Siti Mardikasari Pengaruh penggunaan pupuk organik
MOL pada kedelai budidaya organik
dalam sistem agroforestri
Skripsi/Pemb.
Utama
4. Umi Sarah Penggunaan nitrobakter Skripsi/Pemb.
Pendamping
5. Nyudi Hermanto Pengelolaan cahaya, pupuk sulfur, dan
VAM dalam optimasi metabolit sekunder
tanaman Purwoceng
Tesis/Pemb.
Utama
6. Endang Tri S. Umur Benih dan Varietas Sebagai Faktor
Penentu Pertumbuhan Kedelai
Tesis/Pemb.
Utama
7. Martono Peningkatan efektifitas serapan P tan.
bawang putih di tanah andosol melalui
pemberian tanah lapisan atas hutan pinus
dan pupuk P
Tesis/Pemb.
Utama
8. Djoko Tri Susilo Saat defoliasi beberapa varietas jagung
sebagai pakan ternak
Tesis/Pemb.
Utama
9. Eddy Tri
Haryanto
Pembibitan Bawang Merah Melalui Biji,
Umbi Mikro, dan Umbi Udara
Disertasi/Promo
tor
10. Tety Suciaty Dalam proses Disertasi/Promo
tor
G. Publikasi Artikel dan Buku
No. Judul Artikel/Buku Bahasa Penerbit Tahun
1. Hubungan Kemiringan Lereng dan
Penggunaan Lahan di Sisi Barat
Gunung Lawu dlm. Caraka Tani. 14
(2):149-155
Indonesia Fak. Pertanian
UNS, Solo
2009
2. Potensi Seresah Berbagai Pohon
Mengandung Tannin Dalam Sistem
Agroforestri Berbasis Eucalyptus dan
Gmelina Sebagai Penghambat
Nitrifikasi Guna Peningkatan Efisiensi
Pemupukan N dlm. Agrivita. 31(Ed.
Khusus):38-44
Indonesia Fak. Pertanian
Univ.
Brawijaya,
Malang
2009
3. Potential of Varies Trees Litter
Containing Tannin on Agroforestry
System as Nitrification Inhibitor for
Increasing N Fertilizer Efficiency for
Soybean
Inggris Journal of
Agricultural
Science and
Technology B
2: 198-203
2012
4. The Enhancement of Melon Fruit
Quality by Application of the
Fertilizer and Gibberellin
Inggris Journal of
Agricultural
Science and
Technology B
2: 455-460
2012
5. Solar Radiation in Agroforestry
System
Inggris Journal of
Agricultural
Science and
Technology B
3: 551-556
ISSN 1939-
1250
2013
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
pemakaian
kuantitas Harga
satuan(Rp)
Jumlah(.Rp)
Paralon HDPE 3" Sebagai saluran
nutrisi
4 100.000 400.000
Gunting Untuk
menggunting
bahan
5 8.000 40.000
Nepel Untuk
menyambungkan
selang ke
paralon
20 1.000 20.000
Holesaw Sebagai
pelubang paralon
1 90.000 90.000
Solder Sebagi pelubang 5 10.000 50.000
Rol Kabel Untuk
mengalirkan arus
listrik
1 50.000 50.000
Steker Untuk
memperbanyak
arus listrik
1 5.000 5.000
Botol Putih 500 Ml Sebagai tempat
nutrisi
30 5.000 150.000
Netpot Untuk tempat
tanaman
100 800 80.000
Rangka NFT Sebagai bentuk
NFT
1 800.000 800.000
Selang HDPE Untuk
menyalurkan
nutisi
1 125.000 125.000
Tandon Nutrisi 50 L Sebagai tandon
nutrisi
1 250.000 250.000
Botol Aqua Bekas Sebagai tempat
tanaman
200 500 100.000
Box Buah Anggur Sebagai tempat
tanaman
30 5.000 150.000
Cup Ice Cream Sebagai tempat
tanaman
12 20.000 240.000
Kawat + Isolator Pelubang box 15 5.000 75000
Kain Flanel Untuk penyerap
nutrisi
2 100.000 100.000
Tali Tambang Sebagi tali
penyangga
1 40.000 40.000
Cutter Untuk
memotong
20 2.500 50.000
Ember Tempat 2 50.000 10.000
pencampuran
nutrisi
Cat + Kuas pelapis tempat
tanaman tumbuh
5 50.000 250.000
Pengaduk Kayu Untuk mengaduk
nutrisi
2 10.000 20.000
Gelas 1 Liter Untuk mengukur
banyaknya air
2 25.000 50.000
Gayung Untuk
mengambil air
2 12.500 25.000
Polybag Sebagai tempat
tanaman
2 25.000 50.000
Cetok Mengambil
tanah
15 20.000 300.000
Plastik Hitam Besar Wadah media
tanam
1 20.000 20.000
Kayu Bakar Untuk
membakar
sekam padi
1 10.000 10.000
Plastik Semai Untuk menyemai 1 8.000 8000
Ph Meter Untuk mengukur
pH
1 900.000 900.000
Pupuk Kandang Sebagai pupuk 4 25.000 100.000
Gembor Untuk menyiram 15 40.000 600.000
TDS EC Meter Alat pengukur
EC air
2 200.000 400.000
Termometer Alat pengukur
suhu air
2 50.000 100.000
Saringan Untuk
menyaring tanah
persemaian
5 7.500 37.500
SUB TOTAL (Rp) 5.695.500
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
pemakaian
kuantitas Harga
satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Nutrisi AB mix Sebagai pupuk 3 80.000 240.000
Rockwool Sebagai media
semai
1 80.000 80.000
Hidroton Sebagai media
tumbuh
5 50.000 250.000
FGD Kegiatan focus
group
discussion
200 5.000 1.000.000
Sekam padi Campuran
media tumbuh
5 40.000 200.000
Benih
Benih sawi
Benih selada
Benih bayam
merah
Benih bayam
hijau
Benih kangkung
Benih cabe
Benih tomat
Benih terong
Bahan yang
akan ditanam
2
2
1
2
2
10
10
10
24.000
33.000
23.000
9.500
18.000
12.000
18.000
12.000
48.000
66000
23.000
18.000
36.000
120.000
180.000
120.000
SUB TOTAL (Rp) 2.381.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
perjalanan
kuantitas Harga satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Perjalanan ke
sukoharjo
Observasi
Perijinan
Pelatihan
Monitoring
Survey alat dan
bahan serta
pembelian alat
bahan
2
1
1
12
1
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
100.000
50.000
50.000
600.000
50.000
SUB TOTAL (Rp) 850.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
pemakaian
kuantitas Harga satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Peralatan
penunjang
Print + jilid
Pulsa
Fotokopi
Modul
Sewa LCD
Alat tulis
Dokumentasi
10
20 jam
100
lembar
50
1
20.000
3.000
200
5.000
300.000
200.000
200.000
60.000
20.000
250.000
300.000
200.000
150.000
SUB TOTAL (Rp) 1180000
TOTAL KESELURUHAN 10.106.500
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Progam Studi Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Ratih Setyo Utami /
H0713150
Agroteknologi Sains 3 Survei,
pelatihan,
evaluasi
2 Reni Margani /
H0713152
Agroteknologi Sains 3 Survei,
pelatihan,
evaluasi
3 Nining Winarsih /
H0713131
Agroteknologi Sains 3 Survei,
pelatihan,
evaluasi
4 Della Sukma
Dewayani /
H0714023
Agroteknologi Sains 3 Survei,
pelatihan,
evaluasi
5 Risti Yulianingsih/
H0814120
Agribisnis Sains 3 Survei,
pelatihan,
evaluasi
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
Dokumentasi