159
PENGA M (St T UNIV ARUH PE MANAJE tudi Empi erdaftar KONS VERSIT RTUMBU EMEN, D AUDI iris Terha di Bursa VIN JUR SENTRASI FAK TAS BUD UHAN PE DAN OPIN ITOR SW adap Peru Efek Ind SKRIP Oleh NCENT NA 20160100 RUSAN AK I PEMERI KULTAS DDHI D 2020 ERUSAH NI AUDIT WITCHING usahaan M onesia Ta PSI : ATANAIL 0100 KUNTANSI KSAAN A S BISNIS DHARMA 0 HAAN, PE T TERHA G Manufakt ahun 2016 I KUNTANS S A TANG ERGANT ADAP tur yang 6-2018) SI GERANG TIAN G

AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

PENGA

M

(St

T

UNIV

ARUH PE

MANAJE

tudi Empi

erdaftar

KONS

VERSIT

RTUMBU

EMEN, D

AUDI

iris Terha

di Bursa

VIN

JUR

SENTRASI

FAK

TAS BUD

UHAN PE

DAN OPIN

ITOR SW

adap Peru

Efek Ind

SKRIP

Oleh

NCENT NA

20160100

RUSAN AK

I PEMERI

KULTAS

DDHI D

2020

ERUSAH

NI AUDIT

WITCHING

usahaan M

onesia Ta

PSI

:

ATANAIL

0100

KUNTANSI

KSAAN A

S BISNIS

DHARMA

0

HAAN, PE

T TERHA

G

Manufakt

ahun 2016

I

KUNTANS

S

A TANG

ERGANT

ADAP

tur yang

6-2018)

SI

GERANG

TIAN

G

Page 2: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

PENGA

M

(St

T

D

UNIV

ARUH PE

MANAJE

tudi Empi

erdaftar

Diajukan se

Sarjan

U

VERSIT

RTUMBU

EMEN, D

AUDI

iris Terha

di Bursa

ebagai salah

na Pada Ju

Universitas

Jenjan

VIN

FAK

TAS BUD

UHAN PE

DAN OPIN

ITOR SW

adap Peru

Efek Ind

SKRIP

h satu syar

urusan Aku

Buddhi Dh

ng Pendidik

Oleh

NCENT NA

20160100

KULTAS

DDHI D

2020

ERUSAH

NI AUDIT

WITCHING

usahaan M

onesia Ta

PSI

rat untuk m

untansi Fak

harma Tan

kan Strata

:

ATANAIL

0100

S BISNIS

DHARMA

0

HAAN, PE

T TERHA

G

Manufakt

ahun 2016

mendapatka

kultas Bisni

ngerang

1

S

A TANG

ERGANT

ADAP

tur yang

6-2018)

an gelar

is

GERANG

TIAN

G

Page 3: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 4: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 5: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 6: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 7: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 8: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 9: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

iii  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen dan

Opini Audit terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur

periode 2016-2018”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis

Universitas Buddhi Dharma Tangerang.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya

baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Sofian Sugioko, M.M., CPMA selaku Rektor Universitas

Buddhi Dharma Tangerang.

2. Ibu Rr. Dian Anggraeni, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Bisnis

Universitas Buddhi Dharma Tangerang.

3. Bapak Susanto Wibowo, S.E., M.Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi

(S1) Fakultas Bisnis Universitas Buddhi Dharma Tangerang

4. Ibu Lia Dama Yanti, S.E., M.Akt selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingan shingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 10: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

iv  

5. Seluruh dosen pengajar dan staff Universitas Buddhi Dharma yang

telah memberikan bekal pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti.

6. Mama, Papa, Cici (Viorent Natalia Salim), Kokoh (Vransnicko) dan

Kokoh Ipar (Henry Cahyadi), yang telah memberikan dukungan, saran,

doa, dan bantuan saat penyusunan skripsi.

7. Memey Engelin Burhan, Selviana, Novianti selaku teman yang turut

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan skripsi.

8. Winda Dwiastuti, Ika Maria, Sherly Meta, Rd. Rr. Rosalita, Arya

Prakasa dan Ferdinand Markus selaku teman kampus selalu

memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi.

9. Erwin, Albertto, Michael, Herik, Yudi, Ineke, dan Lavenia selaku

teman bimbingan Ibu Lia Dama Yanti, S.E., M.Akt yang juga

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan skripsi.

10. Teman kampus, teman sekolah, dan teman-teman lainnya yang tidak

dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa dan

dukungan dalam penyusunan skripsi.

Page 11: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 12: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

i  

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PERGANTIAN

MANAJEMEN, DAN OPINI AUDIT TERHADAP

AUDITOR SWITCHING

(Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018)

ABSTRAK

Penggunaan jasa audit oleh suatu perusahaan dengan auditor yang sama

selama bertahun – tahun dapat menyebabkan dampak terhadap independensi

auditor. Salah satu solusi agar auditor tetap objektif adalah auditor switching.

Auditor Switching dapat dilakukan karena regulasi yang mewajibkan perusahaan

untuk melakukan pergantian auditor (mandatory) atau karena keinginan dari

perusahaan untuk mengganti Kantor Akuntan Publik secara sukarela (Voluntary)

di luar peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen dan opini audit terhadap auditor

switching secara voluntary.

Populasi dari penelitian ini berjumlah 166 perusahaan dari perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016 – 2018,

yang menghasilkan 132 sampel perusahaan setelah dilakukan purposive sampling.

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik (logistic regression)

serta menggunakan aplikasi program SPSS 25.

Hasil penelitian ini adalah bahwa opini audit berpengaruh signifikan

terhadap auditor switching dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan faktor

lain pertumbuhan perusahaan dengan tingkat signifikansi 0,079 dan pergantian

manajemen dengan tingkat signifikansi 0,493 menunjukan tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching. namun secara simultan variabel

pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen, dan opini audit berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching dengan tingkat signifikansi 0,000.

Kata Kunci : Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen, Opini Audit,

Auditor Switching

Page 13: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

ii  

THE EFFECT OF COMPANIE’S GROWTH, MANAGEMENT

CHANGE, AND AUDIT OPINION TO AUDITOR SWITCHING

(Research On The Companie’s Manufacturing Listed On

Indonesia’s Stock Exchange in Year 2016 - 2018)

ABSTRACT

The use of audit services by companies with the same auditor for years

can have an impact on auditor independence. One solution to keep auditors

objective is auditor switching. Auditor Switching can be carried out because there

are regulations that require companies to changes the auditor (mandatory) or

even because of the desire of companies that change voluntary Public Accounting

Firms (Voluntary) outside the regulations. This study have purpose for analyze

the effect of company’s growth, management change and audit opinion to auditor

switching voluntarily.

The population in this study is 166 companies from manufacturing

company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2016-2018, which

produced 132 sample after purposive sampling. Data analysis technique used is

logistic regression analysis technique and using SPSS Version 25 programing.

The results show that audit opinion have effect the auditor switching with

a level of significance 0.000, while the company’s growth with a level of

significance 0.079 and management change with a level of significance 0.493

have no effect on the switching auditor. And simultaneous company’s growth,

management change and audit opinion have effect to auditor switching with a

level of significance 0.000.

Keywords : Companie’s Growth, Management Change, Audit Opinion, Auditor

Switching

Page 14: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

vi  

DAFTAR ISI

JUDUL LUAR

JUDUL DALAM

LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

REKOMENDASI KELAYAKAN MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii 

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 8

C. Rumusan Masalah ................................................................................. 9

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 10

F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................. 11

Page 15: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

vii  

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 13

A. Gambaran Umum Teori ...................................................................... 13

1. Teori Keagenan .............................................................................. 13

2. Auditing .......................................................................................... 14

3. Variabel Bebas ............................................................................... 23

4. Variabel Terikat.............................................................................. 34

B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 36

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 41

D. Perumusan Hipotesa ............................................................................ 42

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 45

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 45

B. Objek Penelitian .................................................................................. 46

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 47

D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 48

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 50

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................... 51

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 59

A. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................... 59

a. Auditor Switching ........................................................................... 64

b. Pertumbuhan Perusahaan ................................................................ 69

c. Pegantian Manajemen .................................................................... 73

d. Opini Audit ............................................................................................ 76

B. Analisis Data Penelitian ...................................................................... 79

C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 90

Page 16: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

viii  

D. Pembahasan ......................................................................................... 93 

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 98

A. Kesimpulan ......................................................................................... 98

B. Implikasi .............................................................................................. 99

C. Saran .................................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

SURAT KETERANGAN RISET

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

Page 17: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

ix  

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 41

 

Page 18: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

x  

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Pergantian KAP tahun 2016 - 2018 ................................................ 7

Tabel II.1 Hasil Penelitian – Penelitian Terdahulu ............................................... 37

Tabel III.1 Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................... 53

Tabel IV.1 Proses Perolehan Sampel ................................................................... 59

Tabel IV.2 Perusahaan Yang Tidak Mempubliskasikan Laporan Keuangan Secara

Berturut – turut Selama 2016 - 2018 .................................................. 60

Tabel IV.3 Perusahaan Yang Tidak Menggunakan Mata Uang Rupiah Pada

Laporan Keuangan Selama 2016 – 2018 ............................................ 61

Tabel IV.4 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur 2016 – 2018 ......................... 63

Tabel IV.5 Data Auditor Switchng ........................................................................ 65

Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Pertumbuhan Perusahaan ...................................... 70

Tabel IV.7 Data Pergantian Manajemen ................................................................ 74

Tabel IV.8 Data Opini Audit ................................................................................. 77

Tabel IV.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 80

Tabel IV.10 Distribusi Frekuensi Variabel Auditor Switching .............................. 81

Tabel IV.11 Distribusi Frekuensi Variabel Pergantian Manajemen ..................... 82

Tabel IV.12 Distribusi Frekuensi Variabel Opini Audit ....................................... 84

Tabel IV.13 Hosmer and Lemeshow Test ............................................................. 83

Tabel IV.14 Overall Model Fit (Block Number 0) ................................................. 85

Page 19: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

xi  

Tabel IV.15 Overall Model Fit (Block Number 1) ................................................. 85

Tabel IV.16 Koefisien Determinasi ...................................................................... 86

Tabel IV.17 Matriks Klasifikasi ............................................................................ 87

Tabel IV.18 Hasil Uji Regresi Logistik Secara Partial ......................................... 88

Tabel IV.19 Hasil Uji Secara Simultan ................................................................. 90

Tabel IV.20 Ringkasan Pengujian Hipotesis ........................................................ 92

Page 20: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Keuangan menjadi dasar pertimbangan bagi pihak yang

membutuhkan dan berkepentingan terhadap kinerja perusahaan baik pihak internal

maupun pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan pihak lainnya. Menerbitkan

dan mempubliskasikan laporan keuangan merupakan hal yang wajib bagi

perusahaan go public yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang biasanya

digunakan juga sebagai bukti perkembangan perusahaan kepada pemegang saham

ataupun calon investor baru, karena itu laporan keuangan yang dipubliskasikan

diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan perusahaan

secara wajar dan dapat dipercaya serta mudah dipahami. Hal ini juga menjadi

bentuk pertanggung jawaban dari pihak manajemen perusahaan atas sumber daya

yang terlah dipercayakan oleh pemegang saham dan dari laporan tersebut dapat

memperlihatkan informasi hasil dari proses akuntansi yang digunakan oleh

pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Susanti, 2014).

Manajemen perusahaan membutuhkan jasa pihak ketiga dalam hal ini

adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) diharapkan melakukan pemeriksaan secara

independen tanpa ada intervensi ataupun dipengaruhi oleh pihak – pihak tertentu.

Namun pada sisi perusahaan mengharapkan mendapatkan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dapat menunjukkan

bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan yang baik dan berkembang. Auditor

bisa saja memberikan pendapat lain atas kewajaran laporan keuangan yang telah

Page 21: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

2  

  

diauditnya sesuai dengan standar yang berlaku, namun citra perusahaan akan

turun karena mendapatkan opini audit selain Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

(Mutiarani, 2017), menyatakan manajemen akan melakukan pergantian auditor

karena auditor tidak memberikan opini audit sesuai dengan keinginan manajemen,

serta perusahaan yang memperoleh opini audit selain unqualified atau Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun sebelumnya akan cenderung mengganti

Kantor Akuntan Publik yang dapat memenuhi tuntutan perusahaan yang sesuai

kepentingan perusahaan.

Namun seorang auditor harus memiliki sikap independensi pada saat

melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan, karena auditor harus

memberikan opini sesuai dengan kondisi laporan keuangan perusahaan yang

diaudit. Opini yang diberikan oleh auditor sangat penting karena dapat

mempengaruhi keputusan yang akan diambil untuk kelangsungan hidup

perusahaan tersebut. bagi Menurut (Agoes, 2017, 4) ada 3 jenis independensi,

yaitu :

1. Independent In Appearance (independensi dilihat dari penampilannya

di struktur organisasi perusahaan)

In appearance, akuntan publik adalah independen karena merupakan

pihak di luar perusahaan sedangkan internal auditor tidak independen

karena merupakan pegawai perusahaan.

2. Independent In Fact (Independensi dalam kenyataannya/dalam

menjalankan tugasnya)

Page 22: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

3  

  

In fact, akuntan publik seharusnya independen, sepanjang dalam

menjalankan tugasnya memberikan jasa profesional, menjaga

integritas dan mentaati kode etik.

3. Independent In Mind (Independensi dalam pikiran)

Seorang auditor mendapatkan temuan audit yang memiliki indikasi

pelanggaran atau korupsi atau memerlukan adjustment yang material.

Kemudian dia berpikir untuk menggunakan temuan tersebut untuk

memeras auditee. Walaupun baru dipikirkan, dan belum terlaksana, in

mind auditor sudah kehilangan independensinya.

Berdasarkan data yang terdaftar di website Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

(Otoritas Jasa Keuangan, 2019) Akuntan Publik yang terdaftar sebanyak 723,

dengan jumlah tersebut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menegaskan

komitmennya untuk meningkatkan kompetensi anggotanya karena kebutuhan

terhadap auditor terus bertambah. (Ika, 2019) Hal ini dapat mendorong Kantor

Akuntan Publik (KAP) untuk menyiapkan para Akuntan Publik nya untuk

berlomba antar Kantor Akuntan Publik (KAP) lainnya untuk menunjukkan

kemampuan terbaik mereka.

Namun dalam praktiknya, hubungan antara Kantor Akuntan Publik (KAP)

sebagai pihak ketiga yang melakukan audit dengan perusahaan (klien) sebagai

pemberi tugas yang telah lama terjalin dapat mengancam kurangnya independensi

auditor sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas laporan

audit yang dikeluarkan auditor atau Kantor Akuntan Publik (KAP). Untuk

menghindari hal itu maka diberlakukanlah peraturan mengenai kewajiban

Page 23: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

4  

  

pergantian KAP atau Auditor Switching. Auditor Switching atau pergantian

auditor dapat dilakukan karena ada regulasi yang mewajibkan perusahaan untuk

melakukan pergantian KAP (mandatory)atau pun karena keinginan dari

perusahaan yang melakukan secara sukarela (Voluntary )di luar peraturan yang

berlaku.

Dalam hal Auditor Switching dilakukan sesuai regulasiyang mengatur

tentang Auditor Switching secara wajib ( mandatory ) tertuang dalam Keputusan

Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 yang mengatur tentang “ jasa akuntan

Publik “, Pasal 3 dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut mengatur bahwa

“Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas sebagaimna

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6

(enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama

untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut”. Peraturan Menteri Keuangan No.

17/PMK.01/2008 ini merupakan perubahan dari Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003. Pada perusahaan yang melanggar

peraturan tersebut akan di kenakan sanksi pembekuan izin yang tertuang dalam

Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 pasal 63 ayat (1) huruf b yang

menyebutkan “sanksi pembekuan izin dikenakan terhadap pelanggaran berat“ dan

diperjelas pada pasal 63 ayat (3) yang berbunyi “Pelanggaran berat adalah

pelanggaran yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Pelanggaran terhadap

ketentuan pasal (3)”.

Namun pada tanggal 06 April 2015, pemerintah telah menerbitkan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun 2015 tentang “ Praktik Akuntan Publik”

Page 24: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

5  

  

yang merupakan pengaturan lebih lanjut dari Undang – undang No. 5 tahun 2015

tentang “Akuntan Publik”. Berkaitan dengan aturan rotasi jasa akuntan publik

diatur dalam Pasal 11, dimana dijelaskan bahwa “ Pemberian jasa audit atas

informasi keuangan historis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf

a terhadap suatu entitas oleh seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk

5 tahun buku berturut – turut.” Dan ditambahkan dengan sanksi administratif

berupa rekomendasi melakukan kewajiban terentu, peringatan tertulis hingga

pencabutan izin kepada Kantor Akuntan Publik atau pun Akuntan Publik yang

melakukan pelanggaran tersebut yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP)

No. 20 tahun 2015 Pasal 16 dan Pasal 18.

Auditor Switching dapat terjadi karena regulasi pemerintah tersebut

(mandatory), ataupun berdasarkan pertimbangan khusus dari pihak perusahaan

atau secara sukarela (Voluntary). Auditor Switching yang terjadi secara sukarela

(voluntary) memiliki beberapa faktor yang berasal dari klien maupun dari Kantor

Akuntan Publik (KAP).

Faktor yang mempengaruhi auditor switching adalah pertumbuhan

perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan (Rahmawati, Isynuwardhana, &

Yudowati, 2017) pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor

switching yang didukung oleh penelitian (Rahman, 2018) yang menggunakan 19

sample perusahaan dari total 76 perusahaan pada perusahaan Real Estate and

Property, namun penelitian yang dilakukan oleh (Saidin, Arifati, & Andini, 2016)

dan (Aprianti & Hartaty, 2016) menunjukkan pertumbuhan perusahaan tidak

berpengaruh terhadap auditor switching.

Page 25: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

6  

  

Pergantian Manajemen merupakan pergantian dewan direksi yang

diakibatkan oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau dewan

direksi tersebut menundurkan diri. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

(Saputri, 2018) dengan berdasarkan jumlah sample 37 perusahaan yang

melakukan auditor switching dari 144 perusahaan manufaktur yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia berhasil membuktikan bahwa pergantian manajemen

berpengaruh terhadap auditor switching. (Saputri, 2018) menyatakan bahwa

pergantian manajemen yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan adanya

perubahan dalam kebijakan perusahaan termasuk kebijakan dalam pemilihan

KAP, jadi jika terdapat pergantian manajemen akan mendorong terjadinya auditor

switching karena manajemen perusahaan cenderung mencari KAP yang selaras

dalam pelaporan dan kebijakan akuntansinya. Dan hasil ini mendukung penelitian

dari (Rahman, 2018) yang membuktikan bahwa pergantian manajemen

berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh (Patrioti, 2018) menunjukkan pergantian manajemen tidak berpengaruh

terhadap Auditor Switching.

Selain itu opini audit yang diberikan auditor terhadap pemeriksaan laporan

keuangan perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi auditor

switching. Peneliti yang mendukung pernyataan ini adalah (Sinarto & Wenny,

2017) dan (Rahman, 2018) berbeda dengan (Mutiarani, 2017) dan (Juliantari &

Rasmini, 2013) yang menyatakan bahwa opini audit tidak memiliki pengaruh

terhadap auditor switching.

Page 26: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

7  

  

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan beberapa peneliti

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari setiap hasil penelitian. Dari hasil

penelitian yang satu dengan yang lainnya masih terdapat ketidak konsistennan

mengenai variable yang ingin diteliti oleh peneliti. Serta berdasarkan beberapa

laporan keuangan perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia tahun 2016

– 2018 dapat dilihat pada Tabel I.1, bahkan perusahaan yang menggunakan

Kantor Akuntan Publik yang masuk ke dalam bigfour pun masih memungkinkan

dilakukannya auditor switching.

Tabel I.1

Data Pergantian KAP tahun 2016-2018

No Nama Perusahaan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 Aneka Gas Industri

Tbk

Hadori Sugiarto

Adi & Rekan

Hadori Sugiarto

Adi & Rekan

Paul Hadiwinata,

Hidajat, Arsono,

Retno, Palilingan

& Rekan (PKF)

2 Solusi Bangun

Indonesia Tbk

(dahulu Holcim

Indonesia Tbk)

KAP Purwanto,

Sungkoro & Surja

(EY)

KAP Satrio

Bing Eny &

Rekan (Deloitte)

KAP Satrio Bing

Eny & Rekan

(Deloitte)

3 Waskita Beton

Precast Tbk

KAP Amir Abadi

Jusuf, Aryanto,

Mawar & Rekan

(RSM)

KAP Satrio

Bing Eny &

Rekan (Deloitte)

KAP Amir Abadi

Jusuf, Aryanto,

Mawar & Rekan

(RSM)

4 Trias Sentosa Tbk KAP Purwanto,

Sungkoro & Surja

(EY)

KAP Purwanto,

Sungkoro &

Surja (EY)

Kosasih,

Nurdiyaman,

Mulyadi, Tjahyo &

Rekan (Crowe

Horwath)

Sumber : www.idx.go.id

Sehingga keputusan perusahaan secara sukarela (Voluntary) untuk

melakukan pergantian Auditor ini menarik untuk diteliti. Berdasarkan fenomena,

perbedaan pendapat dari penelitian – penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil

Page 27: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

8  

  

yang berbeda – beda dan keterbatasan dari penelitian sebelumnya. Peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian kembali dengan judul “ Pengaruh Pertumbuhan

Perusahaan, Pergantian Manajemen, dan Opini Audit terhadap Auditor Switching

Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016 – 2018.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang didalam penelitian ini, maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada perusahaan yang sedang berkembang cenderung menginginkan

laporan keuangan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang memiliki

kualitas yang terbaik.

2. Pergantian dewan direksi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) ataupun pengunduran direksi dapat menjadi pertimbangan

perusahaan dalam mengganti Kantor Akuntan Publik.

3. Perusahaan yang memperoleh opini audit selain Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) di tahun sebelumnya akan cenderung mengganti

Kantor Akuntan Publik yang dapat memenuhi tuntutan perusahaan

yang sesuai kepentingan perusahaan.

4. Adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu mengenai faktor – faktor

yang menyebabkan perusahaan melakukan pergantian auditor (auditor

switching) yang dilakukan secara sukarela (voluntary).

Page 28: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

9  

  

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan maka berikut merupakan

rumusan masalah penelitian yang diangkat oleh peneliti :

1. Apakah Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Auditor

switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2016 – 2018 ?

2. Apakah Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Auditor

Switching pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2016 – 2018 ?

3. Apakah Opini Audit berpengaruh terhadap Auditor Switching

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016 – 2018 ?

4. Apakah Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen dan

Opini Audit secara simultan berpengaruh terhadap Auditor

Switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2016 – 2018 ?

D. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diuraikan tujuan

penelitian sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap

auditor switching pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2016 – 2018.

Page 29: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

10  

  

2. Untuk menganalisis pengaruh pergantian manajemen terhadap

auditor switching pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2016 – 2018.

3. Untuk menganalisis pengaruh opini audit terhadap auditor

switching pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2016 – 2018.

4. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan pertumbuhan

perusahaan, pergantian manajemen dan opini audit terhadap

auditor switching pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2016 – 2018.

E. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

berbagai pihak tertkait, yaitu :

1. Bagi perusahaan, dapat menjadi suatu pengukuran mengenai

kondisi – kondisi yang dapat menjadi pertimbangan untuk

melakukan keputusan pergantian auditor, agar tetap

mempertahankan kredibilitias laporan keuangannya.

2. Bagi Kantor Akuntan Publik , memberikan informasi tentang

alasan – alasan suatu perusahaan melakukan pergantian Kantor

Akuntan Publik (KAP), sehingga dapat menjadi masukan bagi

KAP agara para akuntan public bersikap lebih kompeten dan

independen.

Page 30: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

11  

  

3. Bagi manajemen, akan membantu mengidentifikasi faktor –

faktor yang mempengaruhi idenpendensi auditor sehingga dapat

mengoptimalkan hasil laporan keuangan yang di audit.

4. Bagi peneliti selanjutnya, menjadi sumber referensi bagi peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian selanjutnya terkait

pembahasan mengenai Auditor Switching.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini terbagi dalam lima

bab dan tiap bab di bagi dalam sub- bab dengan urutan pembahasan sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi gambaran umum teori – teori terkait variable

independen dan variable dependen yang dibahas dalam skripsi ini.

Selain itu bab ini juga diuraikan mengenai penelitian – penelitian

terdahulu dan kerangka pemikiran serta perumusan hipotesa.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai jenis dan objek

penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sample, teknik

Page 31: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

12  

  

pengumpulan data serta operasionalisasi variabel penelitian dan

teknik analisi data yang digunakan dalam mendukung penelitian

ini.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai deskripsi data hasil

penelitian, analisis hasil penelitian, pengujian hipotesis dan

pembahasan pada penelitian pengaruh pertumbuhan perusahaan,

pergantian manajemen serta opini audit terhadap auditor switching

perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016 – 2018.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari seluruh bab

sebelumnya dan memberikan rekomendasi atau saran yang

diharapkan bisa bermanfaat dan dapat digunakan sebagai alat bantu

untuk penelitian selanjutnya.

Page 32: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

13  

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum Teori

1. Teori Keagenan

Jensen dan Meckling (1976) dalam (Sinarto & Wenny, 2017) menyatakan

bahwa agency teory merupakan ketidaksamaan kepentingan antara prinsipal dan

agen. Pemegang saham diperlakukan sebagai principle yang menginginkan

investasi mereka menghasilkan return yang bagus, dalam hal ini adalah

pendapatan dividen yang besar. Sedangkan manajemen sebagai agent, dimana

manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja

menjalankan aktivitas perusahaan. Agent memiliki informasi yang lebih banyak

tentang perusahaan dibandingkan dengan informasi yang dimiliki principle,

sehingga manajer mengemban tanggung jawab moral untuk mengoptimalkan

kepentingan pemergang saham (principle).

Menurut (Susanti, 2014) di dalam teori keagenan mengasumsikan bahwa

manusia merupakan makhluk yang self interest sehingga semua individu

bertindak untuk kepentingannya sendiri. Sedangkan di sisi manajer juga memiliki

tujuan untuk memaksimalkan kesehjateraan dan kepentingannya sendiri sehingga

terdapat kemungkinan agent tidak selalu bertindak untuk kepentingan terbaik

principle. Karena adanya konflik kepentingan antara agent dan principle itulah

dapat menjadi terjadinya pergantian manajemen. Pergantian manajemen yang

dilakukan atas keputusan RUPS inilah yang diharapkan dapat mendukung

keinginan principle. Manajemen yang baru akan menerapkan kebijakan –

Page 33: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

14  

  

kebijakan yang berbeda dengan manajemen yang lama, sehingga manajemen baru

juga mengharapkan kantor akuntan publik yang menjadi partner perusahaan yang

dapat bekerja sama agar mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian seperti yang

diharapkan oleh principle pada umumnya. Apabila perusahaan mendapatkan opini

selain wajar tanpa pengecualian maka para principle akan menganggap hal itu

menunjukkan ada ketidakberesan di dalam perusahaan (Aprianti & Hartaty,

2016). Dengan menjalin kerja sama dengan kantor akuntan publik yang memiliki

reputasi baik adalah salah satu cara manajemen untuk menjembatani kepentingan

antara principle dan pihak di dalam perusahaan.

2. Auditing

Pengertian audit menurut (Arens, Elder, & Beasly, 2011, 4) dalam

bukunya menyatakan bahwa :

“ Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk

menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang

yang kompeten dan independen.”

Menurut (Ardianingsih, 2017, 2) mengatakan bahwa pengertian audit

adalah:

“Suatu proses sistematis untuk meperoleh dan mengevaluasi bukti secara

objektif mengenai asersi – asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan

tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi – asersi tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, serta penyampaian hasil

– hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan.”

Menurut (Agoes, 2017, 4) dalam buku “Auditing” edisi 5 buku 1,

menyatakan bahwa :

Page 34: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

15  

  

“Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara

kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan – catatan

pembukuan dan bukti – bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas :

1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh

KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar

Profesional Akuntan Publik atau ISA atau Panduan Audit Profesi

Akuntan Publik serta Standar Pengendalian Mutu.

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang

dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir

pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap

kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang

diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa,

karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. Misalnya KAP

diminta untuk memeriksa apakah terdapat kecurangan terhadap

penagihan piutang usaha di perusahaan. Dalam hal ini prosedur audit

terbatas pemeriksaan pos – pos piutang usaha, penjualan, dan

penerimaan kas. Pada akhir pemeriksaan KAP hanya memberikan

Page 35: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

16  

  

pendapat apakah ada kecurangan atau tidak, dan berikut penjelasannya

jika memang ditemukan kecurangan.

Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas:

1. Manajemen Audit (Operational Audit)

Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,

termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah

ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan

operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.

Pendekatan audit yang biasa dilakukan adalah menilai efisiensi,

efektivitas, dan keekonomisan dari masing – masing fungsi yang

terdapat dalam perusahaan. Misalkan : fungsi personalia (sumber daya

manusia), fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.

2. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan

sudah mentaati peraturan – peraturan dan kebijakan – kebijakan yang

berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan

(manajemen, dewan komisaris) maupun pihak eksternal (pemerintah,

Bapepam LK, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak, dan lain –

lain). Pemeriksaan bisa dilakukan baik oleh KAP maupun Bagian

Internal Audit.

3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,

baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan,

Page 36: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

17  

  

maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah

ditentukan. Pemeriksaan yang dilakukan internal auditor biasanya

lebih rinci dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang dilakukan

oleh KAP. Internal auditor biasanya tidak memberikan opini terhadap

kewajaran laporan keuangan, karena pihak – pihak di luar perusahaan

menganggap bahwa internal auditor merupakan orang dalam

perusahaan sehingga dianggap tidak independen.

Laporan internal auditor biasanya berisikan temuan pemeriksaan

(audit findings) mengenai penyimpangan dan kecurangan yang

ditemukan, kelemahan pengendalian internal. Beserta saran – saran

perbaikannya (recommendations).

4. Computer audit

Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data

akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing

(EDP) System. Ada 2 (dua) metode yang dapat dilakukan auditor :

1. Audit Around The Computer

Dalam hal ini auditor hanya memeriksa input dan output dari EDP

system tanpa melakukan tes terhadap proses dalam EDP system

tersebut.

2. Audit Through The Computer

Selain memeriksa input dan output, auditor juga melakukan tes

proses EDP nya. Pengetesan tersebut (merupakan compliance

audit) dilakukan dengan menggunakan Generalized Audit

Page 37: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

18  

  

Software, ACL dan lain – lain, serta memasukan dummy data (data

palsu) untuk mengetahui apakah data tersebut diproses sesua

dengan sistem seharusnya. Dalam hal ini KAP harus mempunyai

Computer Audit Specialist yang merupakan auditor

berpengalaman dengan tambahan keahlian di bidang computer

information system audit.

Menurut (Ardianingsih, 2017, 4) secara umum audit diklasifikasikan ke

dalam tiga katagori sebagai berikut :

a. Audit laporan keuangan

Audit ini dilakukan untuk menilai dan menentukan apakah laporan

keuangan telah disajikan oleh manajemen perusahaan sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum, serta menentukan tingkatt

kesesuaian dengan kriteria atau ketentuan yang telah ditetapkan dan

memastikan bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji

material yang berpengaruh terhadap laporan keuangan secara

keseluruhan.

b. Audit Operasional atau Kinerja

Tujuan audit kinerja adalah mendapatkan keyakinan memadai tentang

laporan kinerja yang diaudit, dengan melakukan pengujian informasi

kinerja yang dilaporkan dan meningkatkan kinerja secara

berkesinambungan dalam memenuhi harapan pemangku kepentingan

dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kinerja perusahaan.

Page 38: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

19  

  

c. Audit Kepatuhan

Pemeriksaan yang sistematis terhadap kegiatan, program organisasi,

dan seluruh atau sebagian aktivitas dengan tujuan menilai dan

melaporkan apakah sumber daya dan dana digunakan secara ekonomis

dan efisien, apakah tujuan kegiatan atau program telah direncanakan

dan dicapai secara efektif dengan tidak bertentangan dengan peraturan

yang berlaku.

Dalam buku yang ditulis (Agoes, 2017, 56) menurut Standar Profesional

Akuntan Publik PSA No. 01 SA Seksi 150, standar auditing berbeda dengan

prosedur auditing. ”Prosedur” berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan,

sedangkan “standar” berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan

tersebut dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan

prosedur tersebut. Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh

Institut Akuntan Publik Indonesia terdiri atas sepuluh standar yang dikelompokan

menjadi tiga kelompok besar, yaitu :

a. Standar Umum

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi, dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor.

Page 39: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

20  

  

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

saksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus dilaksanakan sebaik – baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan.

3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi

sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan yang diaudit.

c. Standar Pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlakuk umum di

Indonesia.

2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan, penerapan standar akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan

dengan penerapan standar akuntansi tersebut dalam periode

sebelumnya.

Page 40: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

21  

  

3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus

dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan

auditor.

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, jika pendapat

secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus

dinyatakan.

Ada beberapa jenis auditor dewasa ini yang berpraktik. Jenis yang paling

umum adalah kantor akuntan publik, auditor internal pemerintah, auditor badan

pemeriksaan keuangan, auditor pajak, dan auditor internal (Arens, Elder, &

Beasly, 2011, 19).

a. Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Pubik bertanggung jawab mengaudit laporan

keuangan historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan

terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup besar, dan banyak

perusahaan serta organisasi non komersial yang lebih kecil. Sebutan

kantor akuntan publik mencerminkan fakta bahwa auditor yang

menyatakan pendapat audit atas laporan keuangan harus memiliki

lisensi sebagai akuntan publik. KAP sering disebut auditor eksternal

atau auditor independen untuk membedakannya dengan auditor

internal.

Page 41: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

22  

  

b. Auditor internal pemerintah

Auditor internal pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), guna melayani

kebutuhan pemerintah. Fungis utama upaya audit BPKP adalah

dikerahkan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasional

berbagai program pemerintah. BPKP mempekerjakan lebih dari 4.000

orang auditor diseluruh Indonesia

c. Auditor Badan Pemeriksa Keuangan

Auditor Badan Pemeriksa Keuangan adalah auditor yang bekerja

untuk Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, badan yang

didirikan berdasarkan konstitusi Indonesia. Dipimpin oleh seorang

kepala, BPK melapor dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada

DPR. Funsi utama BPK adalah untuk melaksanakan fungsi audit DPR,

dan juga mempunyai bannyak tanggung jawab seperti KAP. BPK

mengaudit sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh

berbagai macam badan pemerintah pusat maupun daerah sebelum

diserahkan kepada DPR.

d. Auditor pajak

Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak bertanggung jawab untuk

memberlakukan peraturan pajak.Salah satu tanggung jawab utama

Dirjen Pajak adalah mengaudit wajib pajak untuk menentukan apakah

SPT itu sudah mamatuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini

murni bersifat audit ketaatan.

Page 42: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

23  

  

e. Auditor internal

Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit

bagi manajemen, sama seperti BPK mengaudit untuk DPR. Tanggung

jawab auditor internal sangat beragam, tergantung pada yang

mempekerjakan mereka. Ada staf audit internal yang hanya terdiri dari

satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rutin.

Namun ada yang terdiri dari 100 orang lebih untuk auditor internal

yang terlibat dalam kegiatan di luar akuntansi atau audit operasional

atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi system computer.

3. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan adalah ukuran seberapa baik perusahaan

mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam

kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Rahman, 2018). Sedangkan menurut

(Suhadak, 2015) menyatakan pertumbuhan perusahaan yang tinggi mencerminkan

semakin luasnya jangkauan perusahaan, pertumbuhan perusahaan yang tinggi juga

menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, karena terjadi peningkatan terhadap

asset atau penjualan perusahaan.

Pertumbuhan menjadi karakteristik dasar bisnis.Salah satu alasan

pertumbuhan berhubungan dengan mendapatkan keuntungan adalah sebuah

perusahaan besar umumnya memiliki pendapatan penjualan yang lebih besar,

sehingga keuntungannya lebih besar. Alasan lain adalah bahwa dalam

Page 43: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

24  

  

pertumbuhan ekonomi, bisnis yang tidak tumbuh sebenarnya menyusut relative

terhadap perekonomian. Alasan ketiga adalah bahwa menumbuhkan bisnis adalah

saran yang dipakai oleh beberapa eksekutif untuk meningkatkan kekuatan, gengsi,

dan reputasi mereka.Pertumbuhan menimbulkan masalah baru dan membutuhkan

sumber daya tambahan yang pertama harus tersedia dan kemudian harus

digunakan secara efektif. Bahan utama dalam pertumbuhan adalah modal, dan

seperti yang kita ketahui, modal paling mudah tersedia untuk korporasi (Pride,

Hughes, & Kapoor, 2014, 140) Karena itu perusahaan akan menggunakan segala

cara agar dapat berkembang melalui strategi pemasaran. (Zulkarnain, 2018, 68)

menulis dalam bukunya bahwa ada beberapa strategi pemasaran yang dapat

digunakan :

1. Strategi Kepuasan Pelanggan

Strategi kepuasan pelanggan menyebabkan para pesaing harus

berusaha keras dan memerlukan biaya yang tinggi dalam usahanya

merebut pelanggan suatu perusahaan. Satu hal yang perlu di

perhatikan disini adalah bahwa kepuasan pelanggan merupakan

strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik

menyangkut dana maupun sumber daya manusia.

2. Strategi Pasar

Pasar adalah permintaan yang dibuat oleh kelompok pembeli potensial

terhadap suatu barang dan jasa. Pengertian yang lebih spesifik dan

dari sudut pandang pemasaran adalah pasar yang terdiri atas semua

pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan dan

Page 44: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

25  

  

keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan sanggup untuk

melibatkan diri dalam proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan

atasu keinginan tersebut. Dengan demikian, besarnya pasar tergantung

pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan, mempunyai sumber

daya yang diminati orang/pihak lain, dan bersedia menawarkan

sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memenuhi

keinginan.

3. Strategi Produk

Produk merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang

ditawarkan oleh produsen untuk dibeli dan dikonsumsi oleh

konsumen. Produk yang ditawarkan kepada konsumben tersebut dapat

berbentuk barang fisik, orang atau pribadi, dan ide. Produk secara

konsuptueal adalah segala sesuatu yang dibuat dan dihasilkan oleh

produsen untuk ditawarkan, dibeli, dikonsumsi dan diminta oleh

konsumen untuk menciptakan pertukaran, pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen.

4. Strategi Penetapan Harga

Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan

dibandingkan dengan ketiga elemen bauran pemasaran lainnya

(produk,promosi, dan distribusi) hanya menimbulkan biaya atau

pengeluaran. Pada hakikatnya harga tidak dapat dipisahkanan dengan

elemen lainnya.

Page 45: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

26  

  

5. Strategi Distribusi

Distribusi merupakan salah satu elemen pemasaran yang memiliki

peran penting dalam kegiatan pemasaran yang berfunsi untuk

memperlancar arus barang dan jasa dari produsen kepada

konsumen.Fungsi distribusi dapat menciptakan nilai tambah atau

utilitas dari tempat, waktu, dan kepemilikan. Selain itu secara fisik

dapat memperlancar arus barang dan jasa diantara lembaga perantara

yang terlibat didalamnya.

(Pride, Hughes, & Kapoor, 2014, 140) juga menyatakan, terdapat dua

pertumbuhan yaitu:

1. Pertumbuhan dari Dalam

Kebanyakan perusahaan tumbuh dengan memperluas operasi mereka

saat ini.Beberapa memperkenalkan dan menjual produk baru yang

berkaitan.Lainnya memperluas penjualan produk untuk pasar

geografis baru atau kelompok konsumen baru di pasar geografis yang

sudah di layani. Pertumbuhan dari dalam, terutama ketika

direncanakan dan dikendalikan dengan hati – hati, dapat memiliki efek

buruk yang relative sedikit pada perusahaan. Seringnya, perusahaan

terus melakukan apa yang telah dilakukannya, tetapi pada skala yang

lebih besar.

2. Pertumbuhan melalui Merger dan Akuisisi

Cara lain agar perusahaan bisa bertumbuh adalah dengan membeli

perusahaan lain. Pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain

Page 46: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

27  

  

disebut merger. Akuisisi pada dasarnya sama seperti merger, tetapi

istilah akuisisi biasanya digunakan dalam referensi untuk pembelian

sebuah korporasi besar terhadap korporasi lain. Meskipun sebagian

besar merger dan akuisisi dilakukan secara baik, pengambilalihan

paksa juga dapat terjadi.Suatu pengambilalihan paksa (hostile

takeover) adalah situasi ketika manajemen dan dewan direksi dari

perusahaan ditargetkan untuk mengakuisisi dan menyetujui merger.

Ketika merger atau akuisisi menjadi paksaan, seorang pemburu

perusahaan – perusahaan lain atau investor kaya dapat melakukan

penawaran tender atau mulai pertarungan kuasa (proxy fight) untuk

mendapatkan kendali dari perusahaan target. Sebuah pnawaran tender

(tender offer) adalah tawaran untuk membeli saham perusahaan target

akuisisi dengan harga cukup tinggi untuk menggoda pemegang saham

untuk menjual saham mereka. Pemburu perusahaan juga dapat

memulai pertarungan kuasa. Suatu pertarungan kuasa (proxy fight)

adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan suara pemegang

saham untuk mengendalikan sebuah perusahaan yang ditargetkan.

Untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami pertumbuhan

perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya. Perusahaan yang sedang

mengalami pertumbuhan (growth) tentunya berharap untuk mendapatkan reaksi

yang positif dengan melakukan auditor switching (Saidin, Arifati, & Andini,

2016). Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang

dipertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan terhadap investasinya.

Page 47: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

28  

  

Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan

tidak mengalami kemandekan atau kemunduran. Dalam penelitian (Rahmawati,

Isynuwardhana, & Yudowati, 2017) pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

rasio tingkat pertumbuhan penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan

perusahaan dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya maka akan semakin

tinggi pula kemungkinan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya.

Untuk mengukur variable pertumbuhan perusahaan, peneliti menggunakan

rasio tingkat pertumbuhan penjualan tahun berjalan dibandingkan dengan

penjualan tahun sebelumnya.

b. Pergantian Manajemen

Menurut (Pride, Hughes, & Kapoor, 2014, 264) mengatakan bahwa :

“Manajemen (management) adalah proses mengoordinasikan orang dan

sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.”

Dalam buku (Wibowo, 2011, 10) mengatakan bahwa pengertian

manajemen adalah :

“Proses Penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang

lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.”

   

Growth = Sales t – Sales t-1

Sales t-1

Page 48: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

29  

  

Tanggung jawab manajemen adalah tanggung jawab untuk memilih dan

mengadopsi kebijakan akuntansi yang tepat, menyelenggarakan pengendalian

internal yang memadai, serta menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di

pihak manajemen bukan auditor (Hery, 2013, 116). Tanggung jawab ini timbul

mengingat bahwa pihak manajemen selaku pelaksana harian perusahaan memiliki

pengetahuan yang lebih terperinci dan mendalam atas setiap transaksi perusahaan

yang terjadi dibanding dengan pihak auditor. Untuk perusahaan publik, berikut

adalah hal – hal yang pada umumnya dinyatakan dalam laporan tahunan

manajemen tanggung jawabnya :

1. Laporan keuangan disiapkan oleh manajemen.

2. Manajemen bertanggung jawab atas integritas dan objekvitas laporan

keuangan yang telah disiapkannya.

3. Laporan keuangan yang disiapkan didasarkan pada estimasi serta

pertimbangan terbaik manajemen.

4. Manajemen telah menetapkan dan menyelenggarakan system

pengendalian internal yang dirancang untuk memberikan kepastian

yang layak mengenai kehandalan pelaporan keuangan.

Pergantian atau dapat disebut juga perubahan adalah transformasi dari

keadaan sekarang menuju keadaan yang diharapkan di masa yang akan datang,

suatu keadaan yang lebih baik (Wibowo, 2011, 1). Pada hakikatnya kehidupan

manusia maupun organisasi diliputi oleh perubahan secara berkelanjutan. Semua

organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah, lingkungan

eksternal organisasi cenderung merupakan kekuatan yang mendorong untuk

Page 49: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

30  

  

terjadinya perubahan, di sisi lain bagi organisasi perubahan justru dirasakan

sebagai suatu kebutuhan internal. Oleh karena itu organisasi dihadapkan pilihan

antara berubah atau mati tertekan oleh kekuatan perubahan eksternal. Menurut

Hussey dalam buku yang di tulis (Wibowo, 2011, 82) terdapat enam faktor yang

menjadi pendorong bagi kebutuhan akan perubahan, yaitu sebagai berikut:

1. Perubahan Teknologi Terus Meningkat

Sebagai akibat perubahan teknologi yang terus meningkat, kecepatan

penyusutan teknologi menjadi semakin meningkat pula.

Perkembangan baru mengakibatkan perubahan keterampilan,

pekerjaan, struktur, dan budaya. Dengan demikian, sumber daya

manusia harus selalu mengikuti perkembangan teknologi agar tidak

tertinggal.

2. Persaingan semakin Insentif dan Menjadi Lebih Global

Banyak organisasi dipaksa mencapai standar kualitas dan biaya yang

telah dicapai oleh perintis industri, apabila tidak dapat mengikuti

standar maka akan kalah dalam bersaing. Lebih banyak industri

bekerja di tingkat dunia sehingga tidak berpikir terisolasi dalam satu

negara. Kekalahan dalam persaingan akan memaksa perusahaan

menutup usahanya atau melakukan merger atau di beli oleh

perusahaan lain.

3. Pelanggan semakin Banyak Tuntutan

Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau

kualitasnya rendah. Untuk menjadi organisasi yang kompetitif,

Page 50: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

31  

  

perusahaan harus lebih cepat dalam merespons kebutuhan pelanggan,

dan hal ini dapat berubah sepanjang waktu. Manajer yang bijak akan

selalu berusaha berada satu langkah di depan. Perusahaan yang tidak

mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan ditinggalkan

dan pelanggan akan beralih kepada pesaing kita.

4. Profil Demografis Negara Berubah

Komposisi kelompok penduduk tua dan muda berubah akibat

kekurangan keterampilan. Hal ini menyimpan banyak gal yang dapat

mempengaruhi perubahan dalam dekade kedepan. Perkembangan

demografis akan sangat berpengaruh terhadap pola kebutuhan

masyarakat. Oleh karena itu, dunia usaha harus mampu menangkap

kecenderungan tersebut.

5. Privatisasi Bisnis Milik Masyarakat Berlanjut

Kecenderungan yang terjadi dalam dunia bisnis adalah terjadinya

privatisasi yang semakin luas. Privatisasi merupakan kecenderungan

baru dunia bisnis yang akan semakin berkembang. Walaupun

kepemilikan tidak berubah, system baru dibangun untuk menciptakan

kompetisi dan tumbuhnya kekuatan pasar yang lebih besar lagi.

6. Pemegang Saham Minta Lebih Banyak Nilai.

Pengaruh pasar uang pada tuntutan terhadap kinerja korporat

menciptakan tekanan untuk dilakukan perbaikan secara terus menerus

pada pertumbuhan capital dan pendapatan korporat. Perusahaan akan

berada di bawah tekanan apabila kinerjanya di bawah harapan,

Page 51: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

32  

  

meskipun usahanya masih menguntungkan. Dalam situasi ini, tekanan

tidak hanya datang dari keluhan pemegang saham, tetapi karena

prestasinya rendah.

Dalam bukunya (Mattjik, 2012, 138) terdapat teori proses perubahan

manajerial. Disebutkan bahwa perubahan melibatkan banyak orang dalam

organisasi, konsep ini mengedepankan tugas general manager untuk memperoleh

dukungan dan komitmen dari anggota organisasi dalam melakukan perubahan.

Menurut teori ini, untuk menghasilkan perubahan secara manajerial, dilakukan hal

– hal sebagai berikut :

1. Memobilisasi dukungan stakeholders, dengan mengikutkan mereka

dalam menganalisis masalah yang melemahkan daya saing

perusahaan.

2. Mengembangkan visi dan strategi mengelola daya saing yang positif.

3. Mengupayakan konsesus terhadap visi organisasi yang baru.

4. Merevitalisasi visi dengan memperluas pada seluruh departemen

dalam organisasi dan memelihara konsistensinya.

5. Mengkonsolidasi perubahan melalui kebijakan, strategi yang

diformalisasikan, struktur, dan system

6. Memantau secara terus menerus kegiatan perubahan.

Menurut (Wea & Murdiawati, 2015) Pergantian manajemen merupakan

pergantian direksi perusahaan yang dapat disebabkan karena keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) atau kemauan sendiri dari di reksi untuk

berhenti. Dengan adanya pergantian manajer dan direktur yang baru di

Page 52: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

33  

  

perusahaan, manajer yang baru lebih memilih mengganti auditorkarena mereka

memiliki hubungan kerja yang lebih disukai dengan auditor tertentu atau mereka

mencari auditor yang dapat menurutI kebijakan dan praktik akuntansi manajemen

baru.

c. Opini Audit

Opini audit merupakan pendapat yang diberikan oleh auditor setelah

melakukan beberapa tahapan proses audit untuk menilai kewajaran dari laporan

keuangan yang diberikan pihak perusahaan (Sinarto & Wenny, 2017). (Susanti,

2014) menyatakan bahwa auditor tidak bertanggung jawab atas isi laporan

keuangan yang disampaikan oleh manajemen karena auditor hanya memeriksa

kewajaran laporan keuangan berdasarkan SPAP (Standar Profesional Akuntan

Publik).

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik PSA No. 29 SA Seksi 508,

ada lima jenis pendapat audit, yaitu :

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Laporan yang diterbitkan oleh akuntan publik yang menyatakan tidak

terdapat salah saji signifikan yang ditemukan, serta auditor beropini

bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar sesuai GAAP

(Generally accepted accounting principles)

2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan yang

Ditambahkan dalam bentuk baku (Unqualified Opinion with

Explanatory Language)

Page 53: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

34  

  

Laporan tanpa pengecualian dimana laporan keuangan disajikan

dengan wajar, tetapi auditor perlu memberikan catatan atau tambahan

informasi yang diperlukan.

3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Laporan yang diterbitkan ketika auditor yakin bahwa keseluruhan

laporan keuangan disajikan secara tetapi ruang lingkup dibatasi atau

data keuangan tidak sesuai dengan GAAP (Generally accepted

accounting principles)

4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Laporan yang diterbitkan ketika auditor yakin bahwa keseluruhan

laporan keuangan telah salah saji secata material atau menyesatkan

sehingga tidak menyajikan dengan wajar posisi keuangan.

5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclamer Opinion)

Laporan yang diterbitkan ketika auditor tidak bisa mendapat

keyakinan bahwa keseluruhan laporan keuangan disajikan wajar atau

auditor tidak independen.

4. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah Auditor

Switchingatau pergantian auditor. Menurut (Rahmawati, Isynuwardhana, &

Yudowati, 2017) auditor switching adalah perilaku yang dilakukan perusahaan

untuk berpindah KAP.Sedangkan (Rahman, 2018) menyatakan auditor switching

adalah perpindahan auditor atau KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien yang

dilakukan secara sukarela tanpa ada peraturan yang mengharuskan klien untuk

Page 54: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

35  

  

untuk melakukan pergantian audior. Menurut (Patrioti, 2018) auditor switching

merupakan pergantian auditor atau KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien

karena beberapa faktor. Pada umumnya auditor switching terjadi dapat bersifat

mandatory (wajib) ataupun voluntary (sukarela). Aturan mengenai auditor

switching secara mandatory telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dengan

mengeluarkan aturan yang mengatur rotasi auditor yang diharapkan dapat

menjaga independensi auditor terhadap perusahaan yang diperiksa.

Pada tahun 2008 pemerintah mengganti Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 dalam Keputusan Menteri

Keuangan No. 17/PMK.01/2008 yang mengatur tentang “ jasa akuntan Publik “.

Pada pasal 3 ayat (1) Menteri Keuangan memutuskan :

“Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas

sebagaimna dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dilakukan oleh KAP

paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang

Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut”

Lebih lanjut pada pasal 3 ayat (2) dijelaskan juga :

“Akuntan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menerima

kembali penugasan audit umum untuk klien sebagaimana dimaksud ayat

(1) setelah 1 (satu) tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas

laporan keuangan klien tersebut.”

Selanjutnya pemerintah mengeluarkan pembaharuan dengan mengeluarkan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun 2015 tentang “ Praktik Akuntan Publik”.

Pada pasal 11 ayat (1) berisi tentang :

Page 55: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

36  

  

“Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis sebagaimana

dimaksud Pasal 10 ayat (1) huruf a terhadap suatu entitas oleh seorang

Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 tahun buku berturut – turut.”

Dalam pasal 11 ayat (4) menyatakan :

“Akuntan publik dapat memberikan kembali jasa audit atas informasi

keuangan historis terhadap entitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

setelah 2 (dua) tahun buku berturut-turut tidak memberikan jasa tersebut.”

Sedangkan Auditor switching secara voluntary ini dapat dipicu oleh

beberapa faktor, baik yang berasal dari klien maupun dari pihak auditor atau KAP.

Untuk mengetahui bahwa terjadinya auditor switching oleh suatu perusahaan

dapat di lihat dari laporan keuangan perusahaan yang sudah diterbitkan oleh Bursa

Efek Indonesia apabila di dalam laporan keuangan tersebut nama auditor yang

tercantum berbeda dari tahun sebelumnya. Dalam penelitian ini perusahaan di

klasifikasikan melakukan auditor switching secara voluntary, sehingga penelitian

ini akan focus pada faktor – faktor di luar ketentuan yang berlaku. Dari beberapa

pengertian dan penjelasan yang dikemukakan oleh beberapa peneliti sebelumnya ,

peneliti dapat menyimpulkan bahawa auditor switching adalah pergantian auditor

atau KAP yang dilakukan perusahaan klien pada laporan keuangan periode

selanjutnya yang dilakukan berdasarkan beberapa faktor.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan

Page 56: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

37  

  

dalam mengkaji penelitian yang dilakukan.Penulis mengangkat beberapa

penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian

penulis.Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait

dengan penulisan yang dilakukan penulis.

Page 57: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

37  

  

Tabel II.1

Hasil Penelitian – Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis

(Tahun)

Judul Variabel Hasil

1 Desy Rahmawati,

Deannes

Isyunawardhana, dan

Siska Priyandani

Yudowati

(2017)

Pengaruh Pergantian Manajemen,

Opini Audit, Pertumbuhan

Perusahaan, dan Financial

Distress terhadap Auditor

Switching (Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2010-

2015)

Variabel Independen :

Pergantian Manajemen, Opini

Audit, Pertumbuhan Perusahaan,

dan Financial Distress

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Pertumbuhan perusahaan

berpengaruh terhadap auditor

switching.

Pergantian manajemen, opini audit,

dan financial distress tidak

berpengaruh terhadap auditor

switching.

2 Saidin, Rina Arifati,

dan Rita Andini

Analysis of Effect of Audit

Opinion, KAP Size, Financial

Trouble, Turn Management,

Company Size and Growth

Company Auditor Switching on

Mining Companies Listed In

Indonesia Stock Exchange Period

2011-2014

Variabel Independen :

Opini Audit, ukuran KAP,

Kesulitan Keuangan, Pergantian

Manajemen, Ukuran Perusahaan

dan Pertumbuhan Perusahaan

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Pergantian manajemen berpengaruh

positif terhadap auditor switching.

Ukuran KAP, kesulitan keuangan,

ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap auditor switching.

Opini auditor dan pertumbuhan

perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor

switching

Page 58: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

38  

  

3 Siska Aprianti dan Sri

Hartaty

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran

Perusahaan Klien dan Tingkat

Pertumbuhan Perusahaan Klien

terhadap Auditor Switching

Variabel Independen :

Ukuran KAP, Ukuran

Perusahaan Klien dan Tingkat

Pertumbuhan Perusahaan Klien

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Ukuran KAP berpengaruh terhadap

auditor switching.

Ukuran perusahaan klien dan

tingkat pertumbuhan perusahaan

klien tidak berpengaruh terhadap

auditor switching.

4 Ina Intiar Saputri Pengaruh Opini Audit, Ukuran

KAP, Pergantian Manajemen,

Financial Distress dan

Profitabilitas Perusahaan terhadap

Auditor Switching(Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2014 – 2016)

Variabel Independen :

Opini Audit, Ukuran KAP,

Pergantian Manajemen,

Financial Distress dan

Profitabilitas Perusahaan

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Pergantian manajemen berpengaruh

terhadap auditor switching.

Opini audit, ukuran KAP, financial

distress dan profitabilitas

perusahaan

tidakberpengaruh terhadap auditor

switching.

5 Resi Patrioti Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Non Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016)

Variabel Independen :

Pergantian manajemen, Ukuran

KAP, Ukuran Perusahaan,

FeeAudit dan Opini Audit

Going Concern

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Opini audit going

concernberpengaruh terhadap

auditor switching.

Pergantian manajemen, ukuran

KAP, ukuran perusahaan, fee audit

tidak berpengaruh terhadap auditor

switching.

6 Muhammad Annas

Taufiqur Rahman

Pengaruh Opini Audit, Financial Distress, Pertumbuhan Perusahaan

Variabel Independen :

Opini Audit, Financial Distress,

Pertumbuhan Perusahaan Klien,

Opini audit berpengaruh terhadap

auditor switching.

Page 59: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

39  

  

Klien, Ukuran KAP dan Pergantian Manajemen terhadap Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan

Real Estate dan Property di Bursa

Efek Indonesia Periode 2013-

2016)

Ukuran KAP dan Pergantian

Manajemen

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Financial distress, pertumbuhan

perusahaan klien, ukuran KAP dan

pergantian manajemen

tidakberpengaruh terhadap auditor

switching.

7 Veronika Sinarto dan

Cherrya Dhia Wenny

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen, Opini Audit, Financial Distress, dan Ukuran Perusahaan terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2013-2016)

Variabel Independen :

Pertumbuhan Perusahaan,

Pergantian Manajemen, Opini

Audit, Financial Distress, dan

Ukuran Perusahaan

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Opini audit dan financial

distressberpengaruh signifikan

terhadap auditor switching.

Pertumbuhan perusahaan,

pergantian manajemen, dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor

switching.

8 Dewi Mutiarani Analisis Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Auditor Switching

pada Perusahaan Pertambangan

yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Variabel Independen :

Opini Auditor, Pergantian

Manajemen, Financial Distress,

Pertumbuhan Perusahaan, dan

Ukuran KAP

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Pertumbuhan Perusahaan

berpengaruh terhadap auditor

switching.

Opini auditor, pergantian

manajemen dan ukuran KAPtidak

berpengaruh terhadap auditor

switching.

9 Ni Wayan Ari

Juliantari dan Ni Ketut

Rasmini

Auditor Switching dan Faktor –

Faktor yang Mempengaruhinya

Variabel Independen :

Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien,

Ukuran KAP dan ukuran perusahaan klienberpengaruh terhadap auditor switching.

Page 60: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

40  

  

Opini Audit dan Pergantian

Manajemen

Variabel Dependen :

Auditor Switching

Opini audit dan pergantian

manajementidak berpengaruh

terhadap auditor switching.

Sumber :Data Sekunder, Diolah

Page 61: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

41  

  

Dalam penelitian sebelumnya, para peneliti hanya mencantumkan

peraturan tentang auditor switching pada tahun 2008 yaitu Peraturan Menteri

Keuangan No. 17/PMK.01/2008, sedangkan dalam penelitian ini peneliti sudah

memuat peraturan terbaru tahun 2015 yaitu, Peraturan Pemerintah (PP) No. 20

tahun 2015 tentang “ Praktik Akuntan Publik”. Dalam penelitian ini juga

menjelaskan frekuensi – frekuensi dari setiap hasil pengujian variabel dengan

pengukuran sehingga dapat menjelaskan hasil dari sample pengamatan.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen dan opini

audit terhadap auditor switching.Maka kerangka pemikiran yang terbentuk adalah

seperti Gambar II.1 berikut.

Gambar II.1

Kerangka Pemikiran

 

 

 

 

 

 

Sumber :Data Sekunder, Diolah

Pertumbuhan Perusahaan

(X1)

Pergantian Manajemen

(X2)

Opini Audit

(X3)

Auditor Switching

(Y)

Page 62: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

42  

  

Keterangan :

Variabel Independen

X1 : Pertumbuhan Perusahaan

X2 : Pergantian Manajemen

X3 : Opini Audit

Variabel Dependen

Y : Auditor Switching

D. Perumusan Hipotesa

1. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Auditor Switching

Pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan tingkat penjualan

perusahaan karena penjualan merupakan aktivitas utama dari suatu perusahaan.

Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan (growth) tentunya berharap

untuk mendapatkan reaksi yang positif dengan melakukan auditor

switching.Menurut (Rahmawati, Isynuwardhana, & Yudowati, 2017) dan

(Rahman, 2018) hasil penelitiannya pertumbuhan perusahaan berpengaruh

terhadap auditor switching. Penelitian ini tidak sesuai dengan (Aprianti & Hartaty,

2016) yang hasil penelitiannya pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh

terhadap auditor switching. Berdasarkan pernyataan diatas maka hipotesis dari

penelitian ini adalah:

H1 : Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Auditor Switching

Page 63: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

43  

  

2. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Auditor Switching

Pergantian manajemen dapat terjadi di dalam suatu perusahaan.

Menurut (Wea & Murdiawati, 2015) Pergantian manajemen merupakan

pergantian direksi perusahaan yang dapat disebabkan karena keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) atau kemauan sendiri dari di reksi untuk

berhenti. Manajemen memerlukan auditor yang berkualitas dan dapat memenuhi

tuntutan dari pertumbuhan perusahaan yang cepat, jika hal tersebut tidak

terpenuhi maka perusahaan berkemungkinan akan mengganti auditornya.

Menurut penelitian dari (Saputri, 2018) dan juga (Rahman, 2018) hasil

penelitiannya pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching.

Namun penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian (Patrioti, 2018) hasil

penelitiannya pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor

switching. Berdasarkan pernyataan diatas maka hipotesis dari penelitian ini

adalah:

H2 : Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Auditor Switching

3. Pengaruh Opini Audit terhadap Auditor Switching

Opini audit dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi

pengguna laporan eksternal untuk pengambilan keputusan investasi. Pada

umumnya opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan yang diberikan

auditor sangat diinginkan oleh banyak perusahaan, dan berusaha sebisa mungkin

menghindari mendapat opini qualified (Mutiarani, 2017). Sehingga dapat

disimpulkan perusahaan yang mendapatkan opini audit yang tidak sesuai dengan

keinginannya akan cenderung mengganti auditor atau KAP. Menurut (Rahman,

Page 64: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

44  

  

2018) dan (Sinarto & Wenny, 2017) hasil penelitiannya opini audit berpengaruh

terhadap auditor switching. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitan

(Mutiarani, 2017) dan (Juliantari & Rasmini, 2013) yang hasil penelitiannya opini

audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Berdasarkan pernyataan

diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H3 : Opini Audit berpengaruh terhadap Auditor Switching

4. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen dan

Opini Audit secara Simultan terhadap Auditor Switching

Menurut penelitian (Rahmawati, Isynuwardhana, & Yudowati, 2017)

secara simultan pergantian manajmen, opini audit, pertumbuhan perusahaan dan

financial distress berpengaruh terhadap auditor switching. Penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan (Power & Nurbaiti, 2018) hasil penelitiannya

pergantian manajemen, financial distress, ukuran KAP dan opini audit memiliki

pengaruh simultan terhadap auditor switching. Berdasarkan pernyataan diatas

maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H4 : Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen dan Opini Audit

secara Simultan berpengaruh terhadap Auditor Switching

Page 65: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

45  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2017, 2) mengatakan bahwa :

“ Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Penelitian adalah upaya untuk memperoleh penyelesaian atau solusi

terhadap permasalahan atau fenomena – fenomena yang terjadi melalui langkah –

langkah pengumpulan dan menganalisis data, informasi, dan fakta – fakta secara

ilmiah (Riadi, 2016, 2). Penelitian biasanya dilakukan oleh ilmuan atau pakar

yang berhubungan dengan hal yang akan dicari kebenarannya. Terdapat 2 macam

data penelitian berdasarkan jenis penelitiannya menurut (Riadi, 2016, 48) yaitu

data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitiatif adalah data yang bukan

berbentuk angka seperti teks, gambar, narasi, artefak, dan lainnya yang diperoleh

melalui wawancara mendalam, observasi, analisis dokumen dan diskusi terfokus.

Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka hasil dari suatu

pengukuran, observasi, dan membilang yang dapat dianalisis menggunakan

metode statistic untuk memperoleh kecenderungan, prediksi antar variabel

sehingga dapat ditambilkan dalam bentuk data- data statistik.

Berdasarkan pendekatannya penelitian ini merupakan penelitian dengan

data kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian

berupa angka – angka dan analisis menggunakan statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Untuk mendapatkan data yang valid,

Page 66: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

46  

  

reliabel dan obyektif dalam penelitian kuantitatif, maka data penelitian harus valid

dan reliable serta pengumpulan data dilakukan dengan cara yang benar pada

sampel yang representative (mewakili populasi).

B. Objek Penelitian

Objek penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi perhatian

dalam suatu penelitian yang menjadi sasaran untuk mendapatkan jawaban atau

solusi dari fenomena penelitian yang terjadi.Objek dari penelitian ini adalah data

sekunder yang berkaitan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi pergantian

auditor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016 sampai dengan 2018 yang berupa laporan keuangan yang diperoleh

dari situs resmi Busa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan industri pengolahan yang

mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan

manufaktur identik dengan pabrik yang mengaplikasikan mesin – mesin,

peralatan, teknik rekayasa dan tenaga kerja (SahamOke, 2019). Di Indonesia

banyak sekali perusahaan manufaktur, perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI terbagi menjadi 3 sektor yaitu, sektor industri dasar & kimia, sektor aneka

industri dan sektor industri barang konsumsi. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan seluruh perusahaan manufaktur dari ketiga sektor tersebut untuk

menjadi populasi.

Page 67: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

47  

  

C. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian dengan jenis data

yang bersifat kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari

angka yang diperoleh akan di analisis lebih lanjut dalam analisis data. Data sendiri

dapat diartikan sebagai sekumpulan bukti empiriris yang didapatkan dari suatu

pengamatan, observasi, wawancara, pengukuran fisik, percobaan labotarium dan

lain – lain (Riadi, 2016, 47). Sedangkan data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau bilangan, yang sesuai dengan bentuknya. Data kuantitatif

dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau

statistika.

Dalam penelitian membutuhkan data yang dapat diperoleh melalui sumber

data yang telah ditetapkan untuk diambil sampel penelitian yang dapat mewakili

seluruh populasi, yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subyek dari mana data dapat diperoleh. Sedangkan sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut (Riadi, 2016, 48) mengataka bahwa :

“ Data sekunder adalah informasi tangan kedua yang sudah dikumpulkan

oleh beberapa orang (organisasi) untuk tujuan tertentu dan tersedia untuk

berbagai penelitian. Contoh data sekunder adalah data yang diperoleh dari

buku, laporan, jurnal dan lain- lain.“

Alasan penggunaan data sekunder dalam penelitian ini karena pada

umumnya data sekunder sudah diolah oleh pihak lain yang telah dipercaya

sehingga mudah untuk digunakan dan data sejenis telah digunakan oleh banyak

peneliti untuk kebutuhan penelitian. Data sekunder yang digunakan didapat dari

Page 68: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

48  

  

laporan keuangan yang telah diaudit dan annual report atau laporan tahunan

perusahaan sektor manufaktur publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016 – 2018. Sumber data ini diperoleh dengan menggunakan

caradownload melalui internet dari situs resmi BEI (Bursa Efek Indonesia)

diantaranya dengan alamat www.idx.co.id.

D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2017, 136) mengatakan bahwa :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu perusahaan manufaktur

yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan terdapat 3sektor yaitu, sektor

industri dasar & kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi

yang akan menjadi populasi penelitian selama periode 2016 – 2018 serta tahun

2015 digunakan sebagai tahun dasar penelitian.

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2017, 144).

Menurut (Sugiyono, 2017, 137) mengatakan bahwa :

Page 69: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

49  

  

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.”

Bila populasi besar maka peneliti tidak mungkin memperlajari semua yang

ada, karena itu peneliti akan menentukan sampel agar dapat mewakili seluruh

populasi tersebut. Pemilihan sampel ini dilakukan juga karena telah memahami

bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok tertentu

yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki dan memang populasi

tersebut memiliki informasi yang telah memenuhi kriteria tertentu. Dasar

penentuan pemilihan sampel adalah yang memenuhi kelengkapan data. Adapun

beberapa kriteria sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode 2016 sampai dengan 2018.

2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan atau menyajikan

laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

secara berturut – turut selama tahun 2016 - 2018.

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam

laporan keuangannya selama tahun 2016 - 2018.

4. Perusahaan manufaktur yang melakukan pergantian Kantor Akuntan

Publik minimal selama satu kali selama tahun 2016 – 2018.

Page 70: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

50  

  

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan

dokumentasi yang diperoleh dari sumber yang digunakan. Dokumentasi dapat

diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan dokumen –

dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber –

sumber informasi yang dapat dipertanggung jawabkan dari karangan atau tulisan,

wasiat, buku, undang – undang dan sebagainya. Metode dokumentasi dilakukan

dengan cara menyalin dan mengarsipkan data-data yang diperoleh dari sumber –

sumber yang telah tersedia. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan data sekunder yang dikumpulkan berupa laporan keuangan yang

telah diaudit dari perusahaan sektor manufaktur yang di terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama tahun 2016 sampai dengan 2018 yang diperoleh dari situs resmi

BEI www.idx.co.id. Selain itu, peneliti menggunakan penelitian kepustakaan juga

yang merupakan penelitian dimana data tidak diperoleh dari lapangan tetapi dari

perpustakaan atau tempat lain yang menyiman referensi, dokumen – dokumen

yang berisi data yang teruji validasinya (Sugiyono, 2017, 139). Data dari

kepustakaan biasanya berupa ringkasan tertulis dari jurnal, artikel, buku-buku, dan

dokumen lain, yang berisi tentang uraian informasi masa lalu atau sekarang yang

relevan dengan judul penelitian.

Literatur pustaka adalah bahan bacaan yang dapat digunakan dalam

berbagai aktifitas, baik secara intelktual maupun rekreasi. Literatur sendiri dapat

digolongkan menjadi literature primer, literatur sekunder dan tersier. Dimana

tingkat ketajaman analisis setiap literatur berbeda. Literatur primer adalah karya

Page 71: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

51  

  

tulis asli yang memuat sebuah teori atau sebuah gagasan dalam bidangnya.

Sedangkan literatur sekunder adalah literatur yang meringkas atau mengindeks

literatur primer, jadi tidak berisi literatur baru. Pada literatur tersier mumuat

petunjuk untuk mendapatkan literatur sekunder. Teknik pengumpulan data ini

berguna untuk memahami dan mempelajari literatur yang memuat pembahasan

berkaitan penelitian seperti pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen,

opini audit dan auditor switching.

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2017, 66) mengatakan bahwa :

“Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.”

a. Variabel Independen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah

pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen dan opini audit. Dalam Bahasa

Indonesia variabel Independen sering disebut sebagai variabel bebas. Menurut

(Sugiyono, 2017, 68) mengatakan bahwa :

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).”

1. Pertumbuhan Perusahaan

Variabel ini diukur dengan menggunakan rasio pertumbuhan penjualan.

Rasio ini diukur dengan cara mengurangi penjualan bersih tahun ini dengan

Page 72: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

 

penjualan

sebelumny

2. Pe

Per

susunan d

dummy, jik

jika perus

(Rahman,

3. Op

Op

melakukan

keuangan

wajar tanp

menerima

Wenny, 20

b. Va

Va

switching.

variabel te

bersih tah

ya (Aprianti

ergantian M

rgantian m

dewan direk

ka perusaha

sahaan tidak

2018).

pini Audit

pini audit m

n beberapa

yang dibe

pa pengecu

a opini selain

017).

ariabel Dep

ariabel depe

Dalam Ba

erikat. Menu

 

hun sebelum

i & Hartaty

Manajemen

manajemen

ksinya. Var

aan melakuk

k melakuka

merupakan

tahapan pr

erikan pihak

ualian maka

n wajar tanp

penden

enden yang

ahasa Indon

urut (Sugiyo

 

Growth

 

mnya lalu d

y, 2016). Be

n

perusahaan

riabel perga

kan pergant

an pergantia

pendapat

roses audit

k perusaha

a diberikan

pa pengecu

g digunakan

nesia variab

ono, 2017,

= Sales

Sale

dibagi deng

rikut adalah

n terjadi ji

antian mana

tian manajem

an manajem

yang dibe

untuk men

aan. Jika p

n nilai 1. S

alian maka

n dalam pe

bel Indepen

68) mengat

s t – Sales t-

s t-1

gan penjual

h rumus yan

ika perusah

ajemen mer

men maka d

men maka d

rikan oleh

nilai kewaja

erusahaan

Sedangkan

diberikan n

enelitian ini

nden sering

akan bahwa

-1

lan bersih

ng digunaka

haan meng

rupakan var

diberikan ni

diberikan n

auditor se

aran dari lap

menerima

jika perusa

nilai 0 (Sina

i adalah au

disebut se

a :

52 

tahun

an :

gubah

riabel

ilai 1,

nilai 0

etelah

poran

opini

ahaan

arto &

uditor

ebagai

Page 73: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

53  

  

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas.”

Auditor switching adalah pergantian auditor atau KAP yang dilakukan

perusahaan klien pada laporan keuangan periode selanjutnya yang dilakukan

berdasarkan beberapa faktor. Oleh karena itu auditor switching merupakan

variabel dummy. Jika perusahaan melakukan auditor switching, maka diberikan

nilai 1, jika perusahaan tidak melakukan auditor switching maka akan diberikan

nilai 0 (Mutiarani, 2017).

Tabel III. 1

Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel yang

Diukur

Indikator Skala Sumber

Data

Auditor

Switching

Perubahan KAP yang dibandingkan

antara tahun t dan t+1

Nominal Sekunder

Pertumbuhan

Perusahaan

Mengurangi penjualan bersih tahun t

dengan penjualan bersih t - 1 lalu

dibagi dengan penjualan bersih t -1

Rasio Sekunder

Pergantian

Manajemen

Pergantian susunan direksi perusahaan

yang membandingkan tahun t dan

tahun t – 1

Nominal Sekunder

Opini Audit Unqualified atau qualified tahun t Nominal Sekunder

Sumber : Data Sekunder, Diolah

G. Teknik Analisis Data

Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitif dengan

menggunakan analisis regresi logistik (logistic regression). Adapun beberapa

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Statistik Deskriptif

Menurut (Sugiyono, 2017, 232), mengatakan bahwa :

Page 74: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

54  

  

“ Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suati data yang

dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar devisiasi, maksimum dan minimum

(Ghozali, 2018, 19). Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata – rata

populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai

disperse rata – rata dari sampel. Maksimum dan minimum digunakan untuk

melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi.

b. Menguji kelayakan model regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lameshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lameshow’s Goodness of Fit

menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak

ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit).

Menurut (Ghozali, 2018, 333), mengatakan bahwa :

“Jika nilai Hosmer and Lameshow’s Goodness of Fit Test statistic sama

dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada

perbedaan signifikan antara model dengan nilai obsevasinya sehingga

Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai

observasinya. Jika nilai statisticsHosmer and Lameshow’s Goodness of Fit

lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti

model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model

dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.”

Page 75: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

55  

  

c. Menilai keseluruhan model (overall model fit)

Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberapa

test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit

adalah :

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar

model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi

likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang

dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan

alternative, L ditransformasikan menjadi – 2LogL.Penurunan likelihood (-2LogL)

menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang

dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2018, 332).

d. Koefisien determinasi

Cox and Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

ukuran R2

pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi

likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit

diinterprestasikan. Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien

Cox and Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (Nol) sampai 1

(satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R2dengan nilai

maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2dapat diinterpretasikan seperti nilai R

2pada

multiple regression (Ghozali, 2018, 33).

Page 76: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

56  

  

Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

e. Matriks klasifikasi

Matrik klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi

untuk memprediksi kemungkinan auditor switching yang dilakukan oleh

perusahaan (Sinarto & Wenny, 2017).

f. Model regresi logistik yang terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik, yaitu dengan melihat pengaruh pertumbuhan perusahaan, pergantian

manajemen dan opini audit terhadap auditor switching pada perusahaan

manufaktur di BEI tahun 2016 – 2018. Model regresi logistik dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

SWICH = Auditor Switching

α = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien Regresi

PP = Pertumbuhan Perusahaan

PM = Pergantian Manajemen

OPINI = Opini Audit

E = Erorr

SWITCH = α + b1PP + b2PM + b3OPINI +E

Page 77: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

57  

  

g. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan metode

analisis regresi logistic. Nilai α = 5% merupakan besaran tingkat kesalahan yang

dapat ditolerir. Kaidah pengambilan keputusan adalah :

1) Jika nilai probabilitas (sig.) <α = 5% maka hipotesis alternatif ditolak

2) Jika nilai probabilitas (sig.) >α = 5% maka hipotesis alternatif diterima

1. Uji Signifikansi Model secara Parsial ( Uji T )

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah pengaruh variabel

independen secara individual dapat menerangkan variabel dependen. Untuk

menguji hipotesis ini sesuai dengan penelitian (Rahmawati, Isynuwardhana, &

Yudowati, 2017) digunakan uji Wald, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masing – masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah :

- Jika nilai signifikansi t < 0.05 maka hipotesis diterima bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

- Jika nilai signifikansi t > 0.05 maka hipotesis ditolak yang berarti

bahwa secara partial variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Uji Signifikansi Model secara Simultan ( Uji F )

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah pengaruh variabel

independen secara simultan atau bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini sesuai dengan penelitian

(Rahmawati, Isynuwardhana, & Yudowati, 2017) dan (Power & Nurbaiti, 2018)

Page 78: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

58  

  

digunakan Omnibus Test of Model Coefficient, dengan tingkat signifikasi yang

digunakan adalah :

- Jika nilai signifikansi < 0.05 atau sama dengan 0.05 maka hipotesis

diterima bahwa variabel independen berpengaruh signifikan secara

simultan atau bersama – sama terhadap variabel dependen.

- Jika nilai signifikansi > 0.05 maka hipotesis ditoak bahwa secara

simultan atau bersama – samavariabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Page 79: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

59  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan apakah variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Populasi dalam penelitian

ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2016 – 2018 yang terdiri dari 3 sektor yaitu, sektor industri dasar & kimia,

sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Penentuan sampel

dengan menggunakan teknik purposive sampling pada penelitian ini akan di

gambarkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV. 1

Proses Perolehan Sampel

No Keterangan Jumlah Data

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2016 sampai dengan 2018

166

2 Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan

keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

secara berturut – turut selama tahun 2016 - 2018.

(24)

3 Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata

uang rupiah dalam laporan keuangannya selama tahun

2016 - 2018.

(28)

4 Perusahaan manufaktur yang tidak pernah melakukan

pergantian Kantor Akuntan Publik minimal selama satu

kali selama tahun 2016 – 2018.

(70)

Jumlah Sampel Perusahaan 44

Jumlah tahun periode 3 tahun

Jumlah Sampel Perusahaan yang digunakan 132

Data Sekunder, Diolah

Page 80: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

60  

  

Proses pemilihan sampel dijelaskan sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan atau menyajikan

laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik secara

berturut – turut selama tahun 2016 – 2018 terjadi dikarenakan tanggal IPO

(Initial Public Offering) atau tanggal penawaran umum perdana

perusahaan di Bursa Efek Indonesia berada antara tahun 2017 dan 2018,

sedangkan dalam penelitian ini peneliti membutuhkan laporan keuangan

selama 2016 hingga 2018. Hal ini menyebabkan perusahaan belum

mempublikasikan laporan keuangan tahun sebelumnya yaitu laporan

keuangan 2016 atau 2017 ke dalam Bursa Efek Indonesia atau di website

resmi IDX. Berikut adalah daftar 24 perusahaan yang tidak mempublikasin

laporan keuangannya secara berturut – turut selama tahun 2016 – 2018,

yaitu :

Tabel IV. 2

Perusahaan Yang Tidak Mempubliskasikan Laporan Keuangan Secara

berturut – turut selama 2016 - 2018

No KODE Nama Perusahaan

1 CAKK PT. Cahayaputra Asa Keramik Tbk.

2 KMTR PT. Kirana Megatara Tbk.

3 MARK PT. Mark Dynamics Indonesia Tbk

4 MDKI PT. Emdeki Utama Tbk

5 MOLI PT. Madusari Murni Indah Tbk.

6 PBID PT. Panca Budi Idaman Tbk

7 SWAT PT.Sriwahana Adityakarta Tbk.

8 TDPM PT. Tridomain Performance Material

9 BELL PT.Trisula Textile Industries Tbk

10 GMFI PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk

11 JSKY PT. Sky Energy Indonesia Tbk.

12 KPAL PT. Steadfast Marine Tbk.

Page 81: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

61  

  

13 ZONE PT.Mega Perintis Tbk.

14 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

15 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk

16 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk

17 GOOD PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

18 HOKI PT.Buyung Poetra Sembada Tbk

19 HRTA PT. Hartadinata Abadi Tbk.

20 KPAS PT. Cottonindo Ariesta Tbk.

21 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk

22 PCAR PT. Prima Cakrawal Abadi Tbk

23 PEHA PT. Phapros Tbk.

24 WOOD PT. Integra Indocabinet Tbk.

Data Sekunder, Diolah

2. Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang rupiah dalam

laporan keuangannya selama tahun 2016 – 2018 sebanyak 28 perusahan.

Perusahaan – perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangannya

menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat (USD). Berikut adalah

dafar perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah (IDR) dalam

laporan keuangannya, yaitu :

Tabel IV. 3

Perusahaan Yang Tidak Menggunakan Mata Uang Rupiah Pada Laporan

Keuangan selama 2016 - 2018

No KODE Nama Perusahaan

1 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk

2 BRPT PT. Barito Pasific Tbk

3 CTBN PT. Citra Turbindo Tbk

4 FPNI PT. Lotte Chemical Titan Tbk

Ex. Titan Kimia Nusantara

5 INKP PT. Indah Kiat Pulp & paper Tbk

6 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk

7 IPOL PT.Indopoly Swakarsa Industry Tbk

8 KRAS PT. Krakatau Steel Tbk

9 NIKL PT.Pelat Timah Nusantara Tbk

10 SULI PT. SLJ Global Tbk

Ex. Sumalindo Lestari Jaya Tbk

11 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk

12 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Page 82: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

62  

  

13 TPIA PT.Chandra Asri Petrochemical

14 UNIC PT.Unggul Indah Cahaya Tbk

15 ARGO PT. Argo Pantes Tbk

16 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk

17 CNTX PT.Centex Tbk

18 ERTX PT.Eratex Djaja Tbk

19 ESTI PT. Ever Shine Textile Industry Tbk

20 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk

21 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk

22 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk

23 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk

24 PBRX PT. Pan Brothers Tbk

25 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk

26 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk

27 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk

28 TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk

Data Sekunder, Diolah

3. Perusahaan manufaktur yang tidak pernah melakukan pergantian Kantor

Akuntan Publik minimal selama satu kali selama tahun 2016 – 2018

sebanyak 70 perusahaan. Direksi menggunakan wewenang yang telah

diberikan para pemegang saham untuk tetap menggunakan kantor akuntan

publik yang sama selama 3 tahun tersebut dalam melakukan audit terhadap

perusahaan.

Total perusahaan yang menjadi populasi penelitian sebanyak 166

perusahaan, dan berdasarkan kriteria yang telah peneliti tetapkan maka

menghasilkan 44 sampel perusahaan manufaktur tahun 2016 – 2018. Laporan

keuangan yang digunakan dalam penelitian ini selama 3 periode, maka total

sampel dalam penelitian ini berjumlah 132 sampel. Berikut daftar perusahaan

sektor manufaktur tahun 2016 – 2018 yang digunakan sebagai sampel dalam

penelitian ini :

Page 83: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

63  

  

Tabel IV. 4

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur 2016 - 2018

No. KODE Nama Perusahaan

1 AGII PT. Aneka Gas Industri Tbk

2 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk

3 ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk

4 BAJA PT. Saranacentral Bajatama Tbk

5 BTON PT. Beton Jaya Manunggal Tbk

6 EKAD PT. Ekadharma International Tbk

7 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk

8 IGAR PT. Champion Pasific Indonesia Tbk

9 INCF PT. Indo Komoditi Korpora Tbk.

10 INCI PT. Intan Wijaya International Tbk

11 ISSP PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk

12 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk

13 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk

14 KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

15 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

16 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk

17 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk

18 SMCB

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk

Ex. PT.Holcim Indonesia Tbk

19 SPMA PT. Suparma Tbk

20 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk

21 TRST PT. Trias Sentosa Tbk

22 WSBP PT. Waskita Beton Precast Tbk

23 WTON PT. Wijaya Karya Beton Tbk

24 HDTX PT. Panasia Indo Resources Tbk

25 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk

26 KRAH PT. Grand Kartech Tbk

27 PRAS PT. Prima alloy steel Universal Tbk

28 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk

29 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk

30 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk

31 STAR PT. Buana Artha Anugerah Tbk.

32 TRIS PT. Trisula International Tbk

33 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk

34 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk.

35 BTEK PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk

Page 84: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

64  

  

36 CINT PT. Chitose Internasional Tbk.

37 IIKP PT. Inti Agri Resources Tbk

38 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

39 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk.

40 MGNA PT. Magna Investama Mandiri Tbk.

41 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk.

42 RMBA PT. Bentoel Internasional Investam

43 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido

44 STTP PT. Siantar Top Tbk.

Data Sekunder, Diolah

a. Pergantian Auditor (Auditor Switching)

Berdasarkan hasil analisis peneliti terhadap laporan keuangan perusahaan

yang telah diaudit oleh auditor eksternal pada tahun 2016 – 2018, dapat diketahui

penunjukan kantor akuntan publik sebagai auditor eksternal dilakukan setiap

tahun oleh manajemen melalui keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Rapat Umum Pemegang Saham akan memutuskan untuk menyetujui dan

mengesahkan Neraca dan Laporan Laba Rugi tahunan yang telah diaudit kantor

akuntan publik, serta memberikan wewenang kepada dewan komisaris dan dewan

direksi dalam pemilihan kantor auditor publik yang akan melakukan proses audit

untuk tahun selanjutnya apakah menggunakan kantor akuntan publik yang sama

atau diganti. Penetapan kantor akuntan publik juga akan didasarkan pada

rekomendasi komite audit untuk menjamin independensi dan kualitas hasil

pemeriksaan karena itu kantor akuntan publik serta auditor di dalamnya tidak

boleh memiliki benturan kepentingan dengan setiap level pejabat perusahaan.

Data tersebut diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan nilai 1

yang menandakan perusahaan tersebut melakukan pergantian auditor (auditor

switching) dan nilai 0 untuk perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor

Page 85: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

65  

  

(auditor switching) atau tetap menggunakan jasa kantor akuntan publik yang sama

dengan tahun sebelumnya. Hasil analisis terhadap perusahaan yang dijadikan

sampel atas pergantian auditor (auditor switching) oleh perusahaan manufaktur

periode 2016 – 2018 akan digambarkan pada tabel sebagai berikut dengan tahun

2015 sebagai tahun dasar :

Tabel IV. 5

Data Auditor Switching

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0 0 1

2 ALDO 1 1 0

3 ALKA 0 0 1

4 BAJA 0 1 0

5 BTON 0 0 1

6 EKAD 0 1 0

7 ETWA 1 0 0

8 IGAR 0 1 0

9 INCF 0 1 0

10 INCI 0 1 1

11 ISSP 0 1 0

12 JKSW 1 0 1

13 JPFA 0 1 0

14 KBRI 0 1 0

15 KIAS 1 0 0

16 MAIN 0 1 0

17 PICO 1 0 0

18 SMCB 0 1 0

19 SPMA 1 0 0

20 TIRT 1 0 0

21 TRST 0 0 1

22 WSBP 1 1 1

23 WTON 0 0 1

24 HDTX 1 0 0

25 KBLM 1 1 0

26 KRAH 1 0 0

Page 86: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

66  

  

27 PRAS 1 1 1

28 RICY 1 0 0

29 SCCO 0 1 0

30 SSTM 0 1 0

31 STAR 1 1 0

32 TRIS 0 1 0

33 UNIT 0 1 0

34 ALTO 0 1 0

35 BTEK 1 0 1

36 CINT 0 1 0

37 IIKP 1 1 1

38 KAEF 1 0 0

39 LMPI 1 1 1

40 MGNA 0 1 0

41 MRAT 0 1 0

42 RMBA 1 0 0

43 SIDO 0 1 0

44 STTP 0 1 0

Data Sekunder, Diolah

Berdasarkan analisis pada tabel IV. 5 terlihat setiap perusahaan selama

tahun 2016 hingga 2018 paling tidak satu kali melakukan auditor switching baik

kantor akuntan publik yang digunakannya adalah bigfour ataupun tidak. Jumlah

sampel yang melakukan auditor switching adalah 44 sampel dan sisanya 122

sampel yang tidak melakukan auditor switching dar total 166 sampel perusahaan

selama 3 tahun periode penelitian.

Namun ada beberapa perusahaan yang melakukan auditor switching secara

berturut – turut selama 3 tahun, yaitu :

1. PT. Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), pada tahun 2015 perusahaan

menunjuk kantor akuntan publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, &Dadang

untuk melakukan audit. Pada rapat umum pemegang saham nomor 34

Page 87: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

67  

  

tanggal 29 Maret 2016 WSBP menetapkan KAP Amir Abadi Jusuf,

Aryanto, Mawar & Rekan sebagai Akuntan Publik yang akan melakukan

audit sebanyak 1 kali pada tahun 2016.

Kemudian sesuai dengan Surat Kementerian BUMN tanggal 15 Juni 2017

tentang penunjukkan kantor akuntan publik, Satrio Bing Eny & Rekan

(Deloitte) ditunjuk sebagai Akuntan Publik yang akan melakukan audit

untuk tahun 2017.

Pada tahun 2018 WSBP kembali menunjuk KAP Amir Abadi Jusuf,

Aryanto, Mawar & Rekan untuk melakukan audit sebanyak 1 kali pada

tahun 2018. KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan telah

melaksanakan audit laporan keuangan WSBP yang kedua kali (2016 &

2018), namun akuntan publik yang untuk tahun 2018 adalah Rusli, CPA

yang telah melaksanakan audit pada perusahaan WSBP untuk pertama

kali.

2. PT. Prima alloy steel Universal Tbk (PRAS), pada tahun 2015 perusahaan

menunjuk kantor akuntan publik Krisnawan, Busroni, Achsin & Alamsyah

untuk melakukan audit. PRAS menetapkan KAP Achsin Handoko Tomo

anggota dari Moores Rowland untuk melaksanakan audit laporan

keuangan tahun 2016. Ini menjadi keputusan pemegang saham dalam rapat

umum pemegang saham yang memberikan wewenang kepada diresi untuk

menentukan kantor akuntan publik.

Kemudian pada tahun 2017 perusahaan menunjuk KAP Habib Basuni &

Heryadi sebagai kantor akuntan publik perusahaan yang akan

Page 88: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

68  

  

melaksanakan audit laporan keuangan perusahaan. Pada tahun 2018,

seperti tahun sebelumnya dalam rapat umum pemegang saham

memberikan wewenang kepada dewan komisaris dalam penetapan kantor

akuntan publik, dan di tahun 2018 perusahaan menunjuk KAP Budiman,

Wawan, Pamudji & Rekan.

3. PT. Inti Agri Resources Tbk (IIKP), pada tahun 2015 perusahaan

menunjuk kantor akuntan publik Asep Rianita, Manshur & Suharyono

untuk melakukan audit. Pada tahun 2016, berdasarkan wewenang yang

dilimpahkan oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham

pada tanggal 21 Juni 2016, maka IIK menunjuk KAP Budiman, Wawan,

Pamudji & Rekan untuk melakukan audit pada laporan keuangan

konsolidasi PT. Inti Agri Resources Tbk.

Kemudian di tahun 2017 IIK kembali mengganti KAP untuk melakukan

audit menjadi KAP Herman Dody Tanumihardja & Rekan ( IGAL ). Pada

tahun 2018 kantor akuntan publik yang ditunjuk untuk melaksanakan audit

laporan keuangan per 31 Desember 2018 adalah KAP Heliantono &

Rekan.

4. PT. Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI),pada tahun 2015 perusahaan

menunjuk kantor akuntan publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, &Dadang

untuk melakukan audit. Kantor akuntan publik Hadori Sugiarto Adi &

Rekan melakukan audit laporan keuangan per 31 Desember 2016 dan

tahun 2017 kantor akuntan publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,

Page 89: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

69  

  

Retno, Palilingan & Rekan anggota HLB Internasional yang melaksanakan

audit laporan keuangan per 31 Desember 2017.

Pada 28 Juni 2018 dalam rapat umum pemegang saham memberikan

wewenang kepada dewan komisaris untuk menunjuk kantor akuntan

publik untuk melaksanakan audit tahun buku 2018, dan kantor akuntan

publik yang ditunjuk untuk melaksanakan audit laporan keuangan per 31

Desember 2018 adalah KAP Teramihardja, Pradhono & Chandra ( Rodl &

Partner).

b. Pertumbuhan Perusahaan

Data pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan rasio pertumbuhan penjualan yaitu mengurangi penjualan bersih

tahun ini dengan penjualan bersih tahun sebelumnya lalu dibagi dengan penjualan

bersih tahun sebelumnya pada masing – masing perusahaan yang datanya di ambil

dari laporan keuangan perusahaan selama 2016 – 2018 yang telah dipublikasikan

di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis terhadap perusahaan yang dijadikan

sampel atas pertumbuhan perusahaanoleh perusahaan manufaktur periode 2016 –

2018 akan digambarkan pada tabel sebagai berikut dengan tahun 2015 sebagai

tahun dasar:

Page 90: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

70  

  

Tabel IV. 6

Hasil Perhitungan Pertumbuhan Perusahaan

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0,158 0,113 0,128

2 ALDO 0,238 0,063 0,114

3 ALKA 0,537 0,678 0,859

4 BAJA (0,218) 0,245 0,050

5 BTON (0,073) 0,402 0,335

6 EKAD 0,070 0,132 0,149

7 ETWA (0,386) (0,787) (0,537)

8 IGAR 0,170 (0,039) 0,020

9 INCF 0,193 0,262 0,304

10 INCI 0,288 0,532 0,364

11 ISSP (0,091) 0,124 0,220

12 JKSW 0,787 (0,954) (0,987)

13 JPFA 0,082 0,084 0,153

14 KBRI (0,331) (0,107) (0,980)

15 KIAS 0,079 (0,062) 0,081

16 MAIN 0,099 0,037 0,232

17 PICO 0,009 0,059 0,039

18 SMCB 0,024 (0,008) 0,106

19 SPMA 0,192 0,083 0,141

20 TIRT (0,011) (0,057) 0,311

21 TRST (0,085) 0,047 0,117

22 WSBP 0,784 0,506 0,126

23 WTON 0,313 0,540 0,292

24 HDTX 0,175 (0,215) (0,592)

25 KBLM 0,020 0,231 0,023

26 KRAH 0,104 (0,158) (0,013)

27 PRAS (0,219) (0,050) 0,650

28 RICY 0,099 0,310 0,317

29 SCCO (0,044) 0,314 0,162

30 SSTM (0,137) (0,213) 0,193

31 STAR (0,500) (0,116) 0,151

32 TRIS 0,049 (0,142) 0,112

33 UNIT (0,120) (0,008) 0,002

34 ALTO (0,018) (0,116) 0,107

35 BTEK (0,315) 0,186 0,003

Page 91: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

71  

  

36 CINT 0,039 0,142 (0,010)

37 IIKP 3,228 (0,746) (0,169)

38 KAEF 0,196 0,076 0,221

39 LMPI (0,090) (0,002) 0,108

40 MGNA (0,296) 1,930 0,296

41 MRAT (0,196) 0,001 (0,128)

42 RMBA 0,144 0,054 0,082

43 SIDO 0,155 0,005 0,074

44 STTP 0,033 0,075 0,001

Data Sekunder, Diolah

Berdasarkan data pada tabel IV. 6 perhitungan pertumbuhan perusahaan

dapat diketahui bahwa :

1. Pada tahun 2016

a. Nilai tetinggi pertumbuhan perusahaan 3,228 (322,8%) dimiliki oleh

PT. Inti Agri Resources Tbk (IIKP).

b. Nilai terendah pertumbuhan perusahaan -0,386 (-38,6%) dimiliki oleh

PT. Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA).

2. Pada tahun 2017

a. Nilai tetinggi pertumbuhan perusahaan 1,93 (193%) dimiliki oleh PT.

Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA).

b. Nilai terendah pertumbuhan perusahaan -0,954 (-95,4%) dimiliki oleh

PT. Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk (JKSW).

3. Pada tahun 2018

a. Nilai tetinggi pertumbuhan perusahaan 0,859 (85,9%) dimiliki oleh

PT. Alaska Industrindo Tbk (ALKA).

Page 92: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

72  

  

b. Nilai terendah pertumbuhan perusahaan -0,987 (-98,7%) dimiliki oleh

PT. Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk (JKSW).

Dari tabel hasil perhitungan pertumbuhan sampel selama 2016 – 2018

dapat disimpulkan kenaikan rasio tertinggi diperoleh pada tahun 2016 oleh

perusahaan PT. Inti Agri Resources Tbk (IIKP) sebesar 3,228 (322,8%).

Sedangkan yang memperoleh penurunan rasio tertinggi adalah pada tahun 2018

oleh PT. Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk (JKSW) sebesar -0,987 (-98,7%).

PT. Inti Agri Resources Tbk (IIKP) mengalami pertumbuhan perusahaan

yang signifikan pada tahun 2016 sebesar 3,228 (322,8%). Hal ini disebabkan

karena pada tanggal 12 Agustus 2016, PT Inti Agri Resources Tbk (“Perseroan”)

melalui anak perusahaan yaitu PT Bahari Istana AlKausar melakukan kesepakatan

dengan para pemegang saham PT Prima Cakrawala Abadi (“PCA”) untuk

melakukan penambahan setoran modal kepada PCA, yaitu sebuah perusahaan

yang bergerak dalam bidang pengolahan rajungan. Dengan dilakukan setoran

tersebut maka Perseroan menguasai saham PCA sebesar 65%. Peningkatan

pendapatan tersebut terbesar berasal dari penjualan usaha pengolahan rajungan.

Walaupun di tahun 2016 Perseroan mengalami kerugian yang lebih besar, tetapi

melihat penjualan yang cukup tinggi dibidang usaha pengolahan rajungan,

membuat IIKP optimis bahwa pasar masih terbuka lebar.

PT. Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) mengalami penururunan

penjualan setiap tahunnya. Penjualan neto di tahun 2016 menurun, dari Rp395,8

miliar di tahun 2015, menjadi Rp243,0 miliar di tahun 2016 atau mengalami

penurunan sebesar 38,6%. Kinerja tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya

Page 93: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

73  

  

volume penjualan Biodiesel sebesar 14,6%. Begitu pun dengan penjualan tahun

2017 yang mengalami penurunan 78,7%. Penjualan neto di tahun 2018 juga

menurun menjadi Rp.23,9 miliar atau sebesar 53,7% dari Rp.51,7 miliar.

Penjualan Biodiesel PT AG (anak perusahaan) ke PT Pertamina maupun non PT

Pertamina tidak optimal karena harga pembelian salah satu bahan baku utama

Biodiesel cenderung naik. Kemudian Perseroan melakukan upaya penjualan

Biodiesel ke non PT Pertamina, namun belum dapat memberikan kontribusi

pendapatan yang baik dikarenakan Non Pertamina tidak mendapat subsidi harga

seperti PT Pertamina.

PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) dari tahun 2016 hingga

2018 selalu mengalami penurunan penjualan, puncaknya pada tahun 2018

perusahaan mengalami penurunan sebesar 98%. Masalah pendanaan Modal Kerja

yang menjadi masalah utama Perseroan masih belum menemukan titik terang,

meskipun beragam jalan telah ditempuh. Manajemen perusahaan memiliki

pembicaraan dengan investor potensial namun masih belum mencapai keputusan.

Manajemen PT. Kertas Basuki Rachmat juga terus berupaya untuk mendapatkan

tambahan modal kerja dari dunia perbankan. Beberapa proses perbankan telah

dilalui, meskipun belum berujung pada pencairan pendanaan tambahan modal

kerja.

c. Pergantian Manajemen

Pergantian Manajemen diukur berdasarkan dari perubahan susunan dewan

komisaris & direksi tahun sebelumnya ke tahun berjalan. Keputusan pergantian

manajemen akan tertuang dapal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), jika

Page 94: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

74  

  

pada tahun berjalan terdapat perubahan susunan dewan komisaris & direksi maka

tahun berjala akan diberikan angka 1. Hasil analisis terhadap perusahaan yang

dijadikan sampel atas pergantian manajamen oleh perusahaan manufaktur periode

2016 – 2018 akan digambarkan pada tabel sebagai berikut dengan tahun 2015

sebagai tahun dasar :

Tabel IV. 7

Data Pergantian Manajemen

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0 0 1

2 ALDO 0 0 0

3 ALKA 1 0 0

4 BAJA 0 0 0

5 BTON 0 0 0

6 EKAD 0 1 0

7 ETWA 1 1 0

8 IGAR 1 1 0

9 INCF 0 1 1

10 INCI 1 1 0

11 ISSP 0 0 1

12 JKSW 0 0 1

13 JPFA 1 0 1

14 KBRI 0 1 1

15 KIAS 0 1 1

16 MAIN 0 0 1

17 PICO 0 0 0

18 SMCB 1 1 1

19 SPMA 0 0 0

20 TIRT 0 0 1

21 TRST 0 1 1

22 WSBP 1 1 1

23 WTON 1 1 1

24 HDTX 1 1 1

25 KBLM 1 1 1

Page 95: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

75  

  

26 KRAH 1 0 1

27 PRAS 0 0 1

28 RICY 0 0 0

29 SCCO 1 0 1

30 SSTM 0 1 1

31 STAR 1 1 0

32 TRIS 1 0 0

33 UNIT 1 1 1

34 ALTO 0 1 0

35 BTEK 1 1 1

36 CINT 0 1 0

37 IIKP 0 0 0

38 KAEF 1 1 1

39 LMPI 0 1 0

40 MGNA 1 1 0

41 MRAT 0 0 0

42 RMBA 1 1 1

43 SIDO 1 0 1

44 STTP 0 0 1

Data Sekunder, Diolah

Berdasarkan tabel di atas ada 9 perusahaan manufaktur yang selama 3

tahun berturut – turut melakukan perubahan susunan dewan komisaris & dewan

direksi selama tahun 2016 – 2018. Perubahan dewan komisaris & dewan direksi

tersebut masing – masing telah di setujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) dan dicatat dalam laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh

auditor eksternal.

Perusahan – perusahaan tersebut adalah PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk

Ex. Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT. Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT.

Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT. Panasia Indo Resources Tbk (HDTX),

PT. Kabelindo Murni Tbk (KBLM), PT. Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT), PT.

Page 96: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

76  

  

Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

(KAEF), dan PT. Bentoel Internasional Investam (RMBA).

PT. Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) memiliki kenaikan penjualan

pada tahun 2016, namun di tahun 2017 & 2018 seiring pergantian susunan

komisaris dan direksi PT. Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) mengalami

penurunan penjualan.

PT. Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) memiliki penurunan penjualan

pada tahun 2016, namun seiring pergantian susunan komisaris dan direksi PT.

Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) pada tahun 2017 penurunan penjualan yang

di alami lebih kecil di bandingkan tahun sebelumnya. Serta pada tahun 2018

penjualan PT. Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) telah mengalami kenaikan.

PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) memliki penurunan

penjualan yang ckup besar pada tahun 2016 yaitu 31,5 %. Namun di tahun – tahun

berikutnya dengan pergantian susunan komisaris dan direksi PT. Bumi

Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) mengalami kenaikan penjualan walaupun

nilainya masih bervariatif.

d. Opini Audit

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan auditor pada tahun

2016 – 2018, dapat diketahui bahwa opini audit digolongkan menjadi 5 opini,

yaitu :

1. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Page 97: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

77  

  

2. Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan yang

Ditambahkan dalam bentuk baku. (Unqualified Opinion with

Explanatory Language)

3. Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

4. Tidak Wajar (Adverse Opinion)

5. Tidak Memberikan Pendapat (Disclamer Opinion)

Data opini audit dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melihat opini audit

yang diberikan oleh auditor independen dan disajikan di dalam laporan keuangan

masing – masing perusahaan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia.

Ukuran variabel opini audit diukur menggunakan variabel dummy dengan

memberikan nilai 1 jika perusahaan menerima opini Pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian. Sedangkan nilai 0 jika perusahaan menerima opini selain Pendapat

Wajar Tanpa Pengecualian. Hasil analisis terhadap perusahaan yang dijadikan

sampel atasopini audit yang diterima oleh perusahaan manufaktur periode 2016 –

2018 akan digambarkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel IV. 8

Data Opini Audit

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0 0 0

2 ALDO 0 0 0

3 ALKA 1 1 0

4 BAJA 1 0 1

5 BTON 1 1 0

6 EKAD 0 1 1

7 ETWA 0 0 0

Page 98: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

78  

  

8 IGAR 0 0 0

9 INCF 0 0 0

10 INCI 0 1 0

11 ISSP 0 0 1

12 JKSW 0 0 0

13 JPFA 1 0 0

14 KBRI 0 0 0

15 KIAS 0 1 1

16 MAIN 1 1 1

17 PICO 0 1 0

18 SMCB 0 0 1

19 SPMA 0 1 1

20 TIRT 0 1 1

21 TRST 1 1 0

22 WSBP 0 0 0

23 WTON 1 0 0

24 HDTX 0 0 0

25 KBLM 0 0 1

26 KRAH 0 0 1

27 PRAS 0 0 0

28 RICY 0 0 1

29 SCCO 1 0 1

30 SSTM 0 0 0

31 STAR 0 1 1

32 TRIS 0 0 0

33 UNIT 1 0 1

34 ALTO 0 0 1

35 BTEK 0 0 0

36 CINT 0 0 1

37 IIKP 0 0 0

38 KAEF 0 0 0

39 LMPI 0 0 0

40 MGNA 1 0 0

41 MRAT 1 0 1

42 RMBA 0 0 0

43 SIDO 1 0 1

44 STTP 1 0 1

Data Sekunder, Diolah

Page 99: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

79  

  

Berdasarkan data hasil pengamatan opini audit pada tabel VI. 8 diatas

dapat diketahui yang menerima opini audit Wajar Tanpa Pengercualian hanya PT.

Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Pada tahun 2015 & 2016 PT. Malindo Feedmill

Tbk di audit oleh KAP Anwar & Rekan, kemudian pada tahun selanjutnya 2017 &

2018 menggunakan jasa audit dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan

yang terafiliasi dengan PWC.

Pada saat melakukan audit Laporan Keuangan PT. Malindo Feedmill Tbk

(MAIN), baik KAP Anwar & Rekan maupun KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis

& Rekan memberikan opini audit Wajar Tanpa Pengercualian. Hal ini dinyatakan

dalam Laporan Audit Independen bahwa bukti audit yang auditor peroleh adalah

cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit auditor.

Pada tabel VI. 8 juga dapat dilihat masih banyak perusahaan yang

mendapatkan opini audit selain Wajar Tanpa Pengecualian. Total ada 17

perusahaan yang selama tiga tahun berturut – turut tidak mendapatkan opini

Wajar Tanpa Pengecualian, dan perusahaan tersebut cenderung mendapatkan

opini audit Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan yang

Ditambahkan dalam bentuk baku.

B. Analisis Data Penelitian

a. Analisis Statistik Deskriptif

Variabel – variabel dalam penelitian ini akan diuji menggunakan statistik

deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari

nilai rata – rata (mean), standar devisiasi, varian, sum, range, maksimum,

Page 100: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

80  

  

minimum, kurosis dan skewness (kemencengan distribusi). Namun dalam

penelitian ini analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau

deskriptif data yang dilihat dari nilai – rata (mean), standar devisiasi, maksimum

dan minimum. Hasil pengujian analisis statistik deskriptif atas variabel – variabel

tersebut dapat dilihar dalam tabel berikut ini :

Tabel IV. 9

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Auditor

Switching

Pergantian

Manajemen

Opini

Audit

Pertumbuhan

Perusahaan

N Valid 132 132 132 132

Missing 0 0 0 0

Mean ,44 ,52 ,33 ,0895

Median ,00 1,00 ,00 ,0777

Std. Deviation ,498 ,502 ,470 ,4385

Minimum 0 0 0 -,9867

Maximum 1 1 1 3,2276

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel analisis statistik deskriptif yang disajikan diatas yang

telah diolah menggunakan program SPSS versi 25, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Auditor switching diukur dengan variabel dummy dimana nilai 1 akan

diberikan jika perusahaan melakukan auditor switching (KAP) dan nilai 0

jika perusahaan tidak melakukan auditor switching (KAP). Berdasarkan

tabel IV.9 variabel ini memiliki nilai rata – rata (mean) 0,44, nilai standar

devisiasi 0,498, nilai maksimum 1 dan nilai minimum 0.

Page 101: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

81  

  

Tabel IV. 10

Distribusi Frekuensi Variabel Auditor Switching

Auditor Switching

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Ganti KAP 74 56,1 56,1 56,1

Ganti KAP 58 43,9 43,9 100,0

Total 132 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan hasil pengolahan distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada

tabel IV. 10, diperoleh 56,1% atau 74 sampel pengamatan yang tidak

melakukan pergantian KAP dan sebanyak 43,9% atau 58 sampel

pengamatan yang melakukan pergantian KAP dari total 132 sampel

pengamatan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sampel dalam

penelitian ini lebih banyak yang tidak melakukan pergantian KAP dari

pada yang melakukan pergantian KAP.

2. Pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan mengurangkan penjualan

tahun berjalan dengan penjualan tahun sebelumnya selanjutnya dibagi

dengan penjualan tahun sebelumnya. Berdasarkan tabel IV.9 variabel ini

memiliki total 132 sampel pengamatan yang valid dengan nilai rata – rata

(mean) 0,0895 , nilai standar devisiasi 0,4385. Sedangkan tingkat

pertumbuhan perusahaan tertinggi adalah PT. Inti Agri Resources Tbk

(IIKP) dengan nilai maksimum 3,2276 dan dengan nilai minimum -0,9867

menempatkan PT. Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk (JKSW) pada

pertumbuhan perusahaan yang paling rendah.

Page 102: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

82  

  

3. Pergantian manajaemen yang diukur dengan variabel dummy dimana nilai

1 akan diberikan jika perusahaan melakukan perubahan pada susunan

dewan komisaris & dewan direksi sedangkan nilai 0 jika perusahaan tidak

melakukan perubahan pada susunan dewan komisaris & dewan direksi.

Berdasarkan tabel IV.9 variabel ini memiliki nilai rata – rata (mean) 0,52,

nilai standar devisiasi 0,502, nilai maksimum 1 dan nilai minimum 0.

Tabel IV. 11

Distribusi Frekuensi Variabel Pergantian Manajemen

Pergantian Manajemen

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Ganti

Manajemen

64 48,5 48,5 48,5

Ganti Manajemen 68 51,5 51,5 100,0

Total 132 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan hasil pengolahan distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada

tabel IV. 11, diperoleh 48,5% atau 64 sampel pengamatan yang tidak melakukan

pergantian manajemen dan sebanyak 51,5% atau 68 sampel pengamatan yang

melakukan pergantian manajemen dari total 132 sampel pengamatan. Dengan

demikian, dapat diketahui bahwa sampel dalam penelitian ini lebih banyak yang

tidak melakukan pergantian manajemen dari pada yang melakukan pergantian

manajemen.

4. Opini audit yang diukur dengan variabel dummy dimana nilai 1 akan

diberikan jika dalam laporan keuangan perusahaan mendapatkan opini

wajar tanpa pengecualian (WTP) dari auditor eksternal, sedangkan nilai 0

Page 103: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

83  

  

jika laporan keuangan perusahaan mendapatkan opini selain wajar tanpa

pengecualian (NON WTP) dari auditor eksternal. Berdasarkan tabel IV.9

variabel ini memiliki nilai rata – rata (mean) 0,33, nilai standar devisiasi

0,47, nilai maksimum 1 dan nilai minimum 0.

Tabel IV. 12

Distribusi Frekuensi Variabel Opini Audit

Opini Audit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NON WTP 89 67,4 67,4 67,4

WTP 43 32,6 32,6 100,0

Total 132 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan hasil pengolahan distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada

tabel IV. 12, diperoleh 67,4% atau 89 sampel pengamatan yang

mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian dan sebanyak 32,6%

atau 43 sampel pengamatan yang mendapatkan opini wajar tanpa

pengecualian dari total 132 sampel pengamatan. Dengan demikian, dapat

diketahui bahwa sampel dalam penelitian ini lebih banyak yang tidak

mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian.

b. Menguji kelayakan model regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lameshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian ini menguji hipotesis nol bahwa data

empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai statistics Hosmer and

Lameshow’s Goodness of Fit lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat

Page 104: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

84  

  

ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali,

2018, 333). Berikut adalah hasil pengujian Hosmer and Lameshow’s test yang

dihasilkan :

Tabel IV. 13

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 2,234 8 ,973

Sumber : Output SPSS 25

Hosmer and Lameshow’s diperoleh nilai chi-square 2,234 dengan tingkat

signifikansi 0,973. Karena tingkat signifikansi hitung lebih besar dari (sig.) > α =

0,05, maka hipotesis nol diterima. Hal ini menunjukkan bahwa model mampu

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya model fit.

c. Menilai keseluruhan model (overall model fit)

Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai antara -2 Log

Likelihood pada awal (Block Number 0) dengan nilai -2 Log Likelihood pada

akhir (Block Number 1), serta bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model fit

terhadap daya baik sebelum dan sesudah variabel independen di masukan ke

model regresi. Berikut adalah hasil pengujian overall model fit yang dihasilkan :

Page 105: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

85  

  

Tabel IV. 14

Overall Model Fit (Block Number 0)

Iteration Historya,b,c

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficient

s

Constant

Step 0 1 181,047 -,242

2 181,047 -,244

3 181,047 -,244

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 181,047

c. Estimation terminated at iteration

number 3 because parameter estimates

changed by less than ,001.

Sumber : Output SPSS 25

Tabel IV. 15

Overall Model Fit (Block Number 1)

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant

Pertumbuhan

Perusahaan

Pergantian

Manajemen

Opini

Audit

Step 1 1 143,830 ,261 ,694 ,207 -2,062

2 141,615 ,241 ,985 ,270 -2,638

3 141,536 ,237 1,033 ,281 -2,778

4 141,535 ,237 1,034 ,281 -2,785

5 141,535 ,237 1,034 ,281 -2,785

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 181,047

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed

by less than ,001.

Sumber : Output SPSS 25

Page 106: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

86  

  

Pada tabel IV.16 diinformasikan bahwa -2 Log Likelihood pada awal

(Block Number 0) memiliki nilai sebesar 181,047 dan pada tabel IV.17

diinformasikan -2 Log Likelihood pada akhir (Block Number 1) memiliki nilai

sebesar 141,535. Dari kedua hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadinya

penurunan nilai -2 Log Likelihood sebesar 39,512. Apabila nilai -2 Log Likelihood

pada awal (Block Number 0) lebih besar dari -2 Log Likelihood pada akhir (Block

Number 1) maka menunjukan model regresi yang semakin baik, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model yang digunakan dapat diterima atau dapat dikatakan

model fit dengan data.

d. Koefisien determinasi

Uji koefisien determinasi atau Nagelkerke R Square merupakan pengujian

yan digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variabel – variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependennya. Berikut adalah hasil pengujian

Nagelkerke R Square yang dihasilkan :

Tabel IV. 16

Koefisien Determinasi

Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 141,535a

,259 ,347

a. Estimation terminated at iteration number 5

because parameter estimates changed by less than

,001.

Sumber : Output SPSS 25

Page 107: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

87  

  

Berdasarkan pengolahan data menggunakan regresi logistik, diperoleh

nilai cox & snell R Square sebesar 0,259 dan nilai nagelkerke R Square sebesar

0,347 yang berarti kombinasi antara pertumbuhan perusahaan, pergantian

manajemen, dan opini audit mampu menjelaskan variasi dari kondisi auditor

switching sebesar 34,7% dan sisanya dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang

tidak terlibat dalam penelitian ini seperti Profitabilitas Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, Financial Distress, ukuran KAP, dan Fee Audit.

e. Matriks Klasifikasi

Matrik klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi

untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan auditor switchin

(pergantian KAP). Hasil uji matriks klasifikasi ditunjukkan dalam tabel IV. 13 :

Tabel IV. 17

Matriks Klasifikasi

Classification Tablea

Observed

Predicted

Auditor Switching

Percentage

Correct

Tidak

Ganti KAP

Ganti

KAP

Step 1 Auditor Switching Tidak Ganti KAP 45 29 60,8

Ganti KAP 6 52 89,7

Overall Percentage 73,5

a. The cut value is ,500

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel IV.14 kemungkinan perusahaan yang melakukan

auditor switching adalah sebesar 89,7% atau terdapat 52 sampel pengamatan

Page 108: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

88  

  

yang kemungkinan akan melakukan auditor switching dari total 58 sampel

pengamatan yang akan melakukan auditor switching.

Ketepatan prediksi dari 74 sampel pengamatan yang tidak melakukan

auditor switching, terdapat 45 sampel pengamatan yang tidak melakukan auditor

switching dan 29 sampel pengamatan yang melakukan auditor switching atau

dapat dikatakan bahwa kemungkinan perusahaan tidak melakukan auditor

switching sebesar 60,8%.

f. Model regresi logistik yang terbentuk

Peneliaian ini menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan

regresi logistik biner untuk mengetahui pengaruh secara partial masing – masing

variabel independen yaitu pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen, dan

opini audit terhadap variabel dependen yaitu auditor switching. Hasil analisis

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV. 18

Hasil Uji Regresi Logistik Secara Partial

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig.

Exp(

B)

95% C.I.for

EXP(B)

Lowe

r

Uppe

r

Step

1a

Pertumbuhan

Perusahaan

1,034 ,589 3,083 1 ,079 2,812 ,887 8,917

Pergantian

Manajemen

,281 ,410 ,469 1 ,493 1,325 ,593 2,959

Opini Audit -2,785 ,576 23,380 1 ,000 ,062 ,020 ,191

Constant ,237 ,301 ,622 1 ,430 1,268

Page 109: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

89  

  

a. Variable(s) entered on step 1: Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen,

Opini Audit.

Sumber : Output SPSS 25

Tabel IV.20 diatas menunjukkan hasil pengujian hipotesis dengan

menggunakan regresi logistik biner pada tingkat signifikansi 0,05 (5%).

Berdasarkan pengujian regresi logistik maka dapat diperoleh persamaan regresi

logistik biner sebagai berikut :

Berdasarkan moderl regresi yang terbentuk diatas, dapat dijelaskan hasilnya

adalah sebagai berikut :

1. Variabel konstanta model regresi logistik mempunyai koefisien sebesar

0,237 yang berarti jika variabel lain dianggap nol maka auditor switching

mengalami kenaikan sebesar 0,237 satuan.

2. Hasil koefisien pertumbuhan perusahaan sebesar 1,034 yang berarti jika

pertumbuhan perusahaan bernilai 1, pergantian manajemen dan opini audit

bernilai 0, maka akan terjadi kenaikan auditor switching sebesar 1,034.

3. Hasil koefisien pergantian manajemen sebesar 0,281 yang berarti jika

pergantian manajemen bernilai 1, pertumbuhan perusahaan dan opini audit

bernilai 0, maka akan terjadi kenaikan auditor switching sebesar 0,281.

4. Hasil koefisien opini audit sebesar -2,785 yang berarti jika opini audit

bernilai 1, pertumbuhan perusahaan dan pergantian manajemen bernilai 0,

maka akan terjadi penurunan auditor switching sebesar -2,785.

SWITCH = α + b1PP + b2PM + b3OPINI +E

SWITCH = 0,237 + 1,034PP + 0,281PM – 2,785OPINI +E

Page 110: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

90  

  

g. Uji Signifikansi Model secara Simultan

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel – variabel

pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen, dan opini audit secara simultan

berpengaruh terhadap auditor switcing. Hasil Omnibus Test of Model Coefficient

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV. 19

Hasil Uji Secara Simultan

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 39,511 3 ,000

Block 39,511 3 ,000

Model 39,511 3 ,000

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel IV. 1 diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan

perusahaan, pergantian manajemen, dan opini audit dapat bersama –sama atau

simultan berpengaruh secara signifikan secara statistik terhadap tentang auditor

switching. Hal ini dilihat dari hasil Chi-square sebesar 39,511 dengan degree of

freedom atau df sebesar 3 dan signifikansi sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil

dari 0,05 (0,000 < 0,05). Kondisi ini menunjukkan bahwa hipotesis 4 diterima.

C. Pengujian Hipotesis

Dari tabel IV.20 juga dapat dilihat hasil pengujian dengan signifikansi

untuk setial variabel independen dengan tingkat signifikansi 0,05 yang digunakan

untuk menjawab hipotesis sebagai berikut :

H1 : Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Auditor Switching

Page 111: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

91  

  

Variabel pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan menggunakan rasio

pertumbuhan penjualan. Rasio ini diukur dengan cara mengurangi penjualan

bersih tahun ini dengan penjualan bersih tahun sebelumnya lalu dibagi dengan

penjualan bersih tahun sebelumnya menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar

0,079 lebih besar dari 0,05 yang artinya H1 ditolak. Penelitian ini membuktikan

pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 –

2018.

H2 : Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Auditor Switching

Variabel pergantian manajemen terjadi jika perusahaan mengubah susunan

dewan komisaris dan dewan direksinya. Variabel pergantian manajemen

merupakan variabel dummy, jika perusahaan melakukan pergantian manajemen

maka diberikan nilai 1, jika perusahaan tidak melakukan pergantian manajemen

maka diberikan nilai 0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,493 lebih besar dari 0,05 yang artinya H2 ditolak. Penelitian ini

membuktikan pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap

auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016 – 2018.

H3 : Opini Audit berpengaruh terhadap Auditor Switching

Variabel opini audit merupakan pendapat yang diberikan oleh auditor

setelah melakukan beberapa tahapan proses audit untuk menilai kewajaran dari

laporan keuangan yang diberikan pihak perusahaan. Jika perusahaan menerima

opini wajar tanpa pengecualian maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan

Page 112: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

92  

  

menerima opini selain wajar tanpa pengecualian maka diberikan nilai 0. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari

0,05 yang artinya H3 diterima. Penelitian ini membuktikan opini audit

berpengaruh signifikan terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 – 2018.

H4 : Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen, dan Opini Audit

berpengaruh terhadap Auditor Switching

Dilihat dari tabel IV.14 hasil uji secara simultan, variabel pertumbuhan

perusahaan, pergantian manajemen dan opini audit menunjukkan bahwa nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya H4 diterima.

Penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan, pergantian

manajeman dan opini audit berpengaruh secara simultan terhadap auditor

switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016 – 2018.

Secara keselutuhan hasil pengujian hipotesis dapat disajikan pada tabel

berikut :

Tabel IV. 20

Ringkasan Pengujian Hipotesis

Kode Hipotesis Hasil

H1 Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap

Auditor Switching

Ditolak

H2 Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Auditor

Switching

Ditolak

H3 Opini Audit berpengaruh terhadap Auditor Switching Diterima

H4 Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen,

dan Opini Audit berpengaruh terhadap Auditor

Switching

Diterima

Data Sekunder, Diolah

Page 113: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

93  

  

D. Pembahasan

Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan berjumlah 4 hipotesis,

dengan tujuan mengetahui pengaruh pertumbuha perusahaan, pegantian

manajemaan dan opini audit terhadap auditor switching pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 – 2018. Pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Pertumbuhan perusahan tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor

switching

Pertumbuhan perusahaan menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar

1,034 dengan tingkat signifikansi 0,079 dimana nilai tersebut lebih besar

dari tingkat signifikansi α = 0,05. Dengan nilai signifikansi 0,079

menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh

terhadap auditor switching atau pergantian KAP, maka hasil penelitian ini

tidak mendukung hipotesis pertama dari penelitian ini.

Kondisi perusahaan yang mengalami peningkatan penjualan tidak

mempengaruhi keputusan perusahaan untuk mengganti KAP yang

digunakan. Dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan kegiatan

perusahaan pun menjadi semakin beragam dan akan menarik perhatian

publik atas keputusan yang diambil perusahaan yang bertujuan untuk

menjaga reputasi perusahaan, terutama dari sudut pandang calon investor.

Karena itu pengambilan keputusan mengubah atau mempertahankan KAP

tidak hanya diambil dari pertimbangan pertumbuhan perusahaan saja

Page 114: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

94  

  

karena auditor pun tidak secara langsung ikut serta dalam aktivitas

operasional perusahaan dalam peningkatan pertumbuhan perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari (Rahmawati,

Isynuwardhana, & Yudowati, 2017) yang menyatakan pertumbuhan

perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching, karena seiring

pertumbuhan perusahaan idealnya perusahaan mengganti auditornya

dengan auditor yang lebih bagus untuk meningkatkan citra perusahaan

yang lebih bagus. Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian

(Saidin, Arifati, & Andini, 2016) & (Aprianti & Hartaty, 2016) yang hasil

penelitiannya juga menyatakan pertumbuhan perusahaan tidak

berpengaruh terhadap auditor switching. Menurut (Aprianti & Hartaty,

2016) hal ini disebabkan oleh pertimbangan manajemen untuk

mempertahankan reputasi perusahaannya dengan tidak mengganti KAP

yang mengaudit laporan keuangannya.

2. Pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor

switching

Pergantian manajemen menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,281

dengan tingkat signifikansi 0,493 dimana nilai tersebut lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 0,05. Dengan nilai signifikansi 0,493 menunjukkan

bahwa variabel pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor

switching atau pergantian KAP, maka hasil penelitian ini tidak mendukung

hipotesis kedua dari penelitian ini.

Page 115: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

95  

  

Dengan perubahan susunan dewan komisaris dan dewan direksi

perusahaan, hal ini tidak mempengaruhi perubahan KAP. Hal tersebut

dapat disebabkan adanya kepuasan hasil audit dan kepercayaan

manajemen kepada KAP yang digunakan selama ini dianggap telah

memahami kondisi perusahaan dengan baik, sehingga manajaemen baru

dapat menyelaraskan kebijakan – kebijakannya dengan KAP tersebut

dengan diadakan negoisasi ulang antaran kedua belah pihak.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari (Saputri, 2018) yang

menyatakan pergantian manajemen yang dilakukan akan menimbulkan

perubahan dalam kebijakan perusahaan dalam pemilihan KAP, karena ada

dorongan dari manajemen baru untuk mencari KAP yang selaras dengan

pelaporan akuntansinya. Sedangkan menurut (Sinarto & Wenny, 2017)

pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching, yang

didukung oleh penelitian (Patrioti, 2018) yang mengatakan bahwa

pergantian manajemen tidak selalu diikut dengan pergantian KAP yang

dapat dikarenakan jika perusahaan telah menggunakan KAP bigfour

apabila melakukan pergantian KAP ke ukuran KAP yang lebih kecil maka

akan menjadi kecurigaan publik mengenai tujuan manajemen perusahaan.

3. Opini audit berpengaruh signifikan terhadap auditor switching

Opini audit menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -2,785 dengan

tingkat signifikansi 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 0,05. Dengan nilai signifikansi 0,000 menunjukkan bahwa

Page 116: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

96  

  

variabel opini audit berpengaruh terhadap auditor switching atau

pergantian KAP, maka hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketiga dari

penelitian ini.

Secara umum perusahaan menginginkan laporan keuangan yang diaudit

mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dari auditor agar perusahaan

dapat terlihat kredibilitasnya di mata para investor. Karena itu apabila

opini audit yang didapatkan adalah selain wajar tanpa pengecualian dapat

dimungkinkan KAP yang digunakan akan diganti karena dianggap dapat

merugikan citra perusahaan atas laporan keuangan yang menjadi sumber

informasi untuk dipertimbangkan oleh para pihak eksternal seperti bank,

kreditur, maupun calon investor. Karena itu perusahaan akan

mengharapkan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dari auditor

KAP yang baru.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari (Rahman, 2018) dan

(Sinarto & Wenny, 2017) yang menyatakan opini audit dapat berpengaruh

terhadap auditor switching. Namun berbeda dengan penelitian (Mutiarani,

2017) dan (Juliantari & Rasmini, 2013) yang menyatakan opini audit tidak

berpengaruh terhadap auditor switching karena apabila perusahaan

menggunakan KAP baru, auditor akan mencari infomasi atas opini yang

akan diberikan melalui auditor lama yang menyebabkan opini yang

diterima akan sama dengan tahun sebelumnya atau tidak jauh berbeda

dengan opini auditor lama.

Page 117: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

97  

  

4. Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen dan Opini audit secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

Secara simultan nilai signifikansi Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian

Manajemen dan Opini audit sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil

dari tingkat signifikansi α = 0,05. Dengan nilai signifikansi 0,000

menunjukkan bahwa secara simultan Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian

Manajemen dan Opini Audit berpengaruh terhadap auditor switching atau

pergantian KAP, maka hasil penelitian ini mendukung hipotesis keempat

dari penelitian ini.

Pengambilan keputusan pergantian Kantor Akuntan Publik yang dilakukan

perusahaan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat

pertumbuhan perusahaan selama 1 periode, pergantian susunan komisaris

dan direksi serta opini audit yang didapatkan perusahaan dari auditor

sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan agar kredibilitas perusahaan di mata

pihak eksternal baik calon investor maupun pihak bank tetap terjaga.

Page 118: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

 

98  

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai

pengaruh pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen dan opini audit

terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2016 – 2018. Data sampel yang digunakan

sebanyak 132 sampel dan penelitian ini menggunakan alat uji regresi logistic

menggunakan software SPSS versi 25.

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis peneliti, maka

kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil analisis pertumbuhan perusahaan menunjukkan bahwa, pertumbuhan

perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 –

2018. Hal ini ditunjukan dengan koefisien refresi sebesar 1,034 dengan

tingkat signifikansi 0,079 dimana nilai tersebut lebih besar dari tingkat

signifikansi α = 0,05 yang artinya H1 ditolak.

2. Hasil analisis terhadap pergantian manajemen menunjukkan bahwa,

pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2016 – 2018. Hal ini ditunjukan dengan koefisien refresi sebesar

0,281 dengan tingkat signifikansi 0,493 dimana nilai tersebut lebih besar

dari tingkat signifikansi α = 0,05 yang artinya H2 ditolak.

Page 119: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

99  

  

3. Hasil analisis terhadap opini audit menunjukkan bahwa, opini audit

berpengaruh signifikan terhadap auditor switching pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 –

2018. Hal ini ditunjukan dengan koefisien refresi sebesar -2,785 dengan

tingkat signifikansi 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 0,05 yang artinya H3 diterima.

4. Hasil analisis secara simultan menunjukkan bahwa, pertumbuhan

perusahaan, pergantian manajemen dan opini audit berpengaruh signifikan

terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 – 2018. Hal ini ditunjukan

dengan tingkat signifikansi 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 0,05 yang artinya H4 diterima.

B. Implikasi

Implikasi penelitian adalah sebuah metode membandingkan suatu

penelitian yang lalu dengan penelitian yang terbaru. Berikut adalah

implikasi teoritis berdasarkan masing – masing variabel :

1. Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor

switching. Hasil ini juga mendukung penelitian terdahulu yang diteliti

oleh (Saidin, Arifati, & Andini, 2016), (Aprianti & Hartaty, 2016) dan

(Rahman, 2018) bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap auditor switching. Namun hasil ini tidak

sejalan dengan hasil penelitian dari (Rahmawati, Isynuwardhana, &

Page 120: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

100  

  

Yudowati, 2017) yang menyatakan pertumbuhan perusahaan

berpengaruh terhadap auditor switching.

2. Pergantian Manejemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

Hasil ini juga mendukung penelitian terdahulu yang diteliti oleh

(Patrioti, 2018), (Sinarto & Wenny, 2017) dan (Rahmawati,

Isynuwardhana, & Yudowati, 2017) bahwa pergantian manajemen

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching.

Namun hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari (Saputri,

2018) yang menyatakan pergantian manajemen berpengaruh terhadap

auditor switching.

3. Opini audit berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil

ini juga mendukung penelitian terdahulu yang diteliti oleh (Sinarto &

Wenny, 2017) dan (Rahman, 2018) bahwa opini audit berpengaruh

secara signifikan terhadap auditor switching. Namun hasil ini tidak

sejalan dengan hasil penelitian dari (Juliantari & Rasmini, 2013) dan

(Mutiarani, 2017) yang menyatakan opini audit tidak berpengaruh

terhadap auditor switching.

C. Saran

Berdasarkan data yang dipeoleh dan hasil analisis peneliti, maka saran

yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Dalam mempertahankan kredibilitas perusahaan, sebaiknya perusahaan

mempertimbangkan hasil opini audit yang diberikan auditor apakah

Page 121: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

101  

  

penjelasan yang diberikan atas opini tersebut sudah sesuai dengan kondisi

perusahan yang sebenarnya atau tidak.

2. Bagi Kantor Akuntan Publik

Menjadi bahan evaluasi para Kantor Akuntan Publik untuk meningkatkan

kualitas dan independensi masing – masing auditor dalam memberikan

opini audit laporan keuangan, sehingga baik perusahaan yang berkembang

ataupun perusahaan yang melakukan pergantian susunan komisaris &

direksi akan menggunakan jasa audit mereka.

3. Bagi manajemen

Mengidentifikasi faktor – faktor dalam pengambilan keputusan atas

pergantian Kantor Akuntan Publik sesuai dengan kebijakan – kebijakan

perusahaan serta kondisi perusahaan tersebut.

4. Bagi peneliti selanjutnya :

a. Melakukan penelitian dengan menggunakan variabel independen yang

lebih banyak dan tidak terbatas dengan variabel – variabel yang sering

digunakan dalam penelitian sejenis. Contohnya adalah biaya audit

yang dikeluarkan oleh perusahaan dan ukuran perusahaan yang akan

diaudit.

b. Peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian dengan periode waktu

yang lebih panjang. Karena dengan periode yang lebih panjang akan

memberikan gambaran lebih baik terhadap hasil penelitian.

Page 122: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

102  

  

c. Mempertimbangkan menggunakan pengukuran auditor switching

berdasarkan personal auditor bukan hanya KAP saja dan memperbarui

pengetahuan peraturan pemerintah atau OJK tentang pembatasan

penggunaan jasa auditor, serta mempertimbangkan peraturan

pemerintah sebagai salah satu variabel independen.

Page 123: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

RIWAYAT HIDUP

Nama : Vincent Natanail

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 06 Januari 1995

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Kristen

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Dahlia VI No. 57, Kapuk, Cengkareng

Jakarta Barat - DKI Jakarta

Telepon : 081282112024

Email : [email protected]

IPK : 3.61

Riwayat Pendidikan

- Sekolah Dasar : SD Shalom I BKKK (2001-2007)

- Sekolah Menengah Pertama : SMP Strada Santa Maria II, (2007-2010)

- Sekolah Menengah Atas : SMK Strada Daan Mogot (2010-2013)

- Universitas : Universitas Buddhi Dharma (2016-2020)

Riwayat Pekerjaan

- Retype : September 2013 – November 2013

- Mazda Tangerang : Desember 2013 – Januari 2014

- PT. Roxcel Indonesia : Februari 2014 – Desember 2017

- Repr. Office Roxcel Indonesia : Januari 2017 – Sekarang

- PT. Indoraya Makmur Semesta : Januari 2017 – Sekarang

Page 124: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan

Publik Buku 1 Edisi 5. Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2017.

Aprianti, S. dan Hartaty, S. "Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien,

dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Klien, Terhadap Auditor

Switching", Jurnal ACSY. Mei, 2016, Hal. 45-56.

Aprillia Ika. (2019, 01 25). ekonomi.kompas.com. Dipetik 09 11, 2019, dari

kompas.com:https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/25/123743826/ke

butuhan-auditor-bertambah-iapi-dorong-kompetensi-akuntan-publik

Ardianingsih, A. Audit Laporan Keuangan. Pekalongan: Bumi Aksara, 2017.

Arens, A. A., Elder, R. J., dan Beasly, M. S. Jasa Audit dan Assurance

Pendekatan Terpadu Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2011.

Ghozali, I. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2018.

Hery, S.. Setiap Auditor Harus Baca Buku Ini. Jakarta: Grasindo, 2013.

Juliantari, N. A., & Rasmini, N. "Auditor Switching dan faktor - faktor yang

mempengaruhinya", E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3. 2013,

Hal.1-16.

Mattjik, A. A. Manajemen Perubahan - Membalik Arah Menuju Usaha

Perkebunan yang Tangguh Melalui Strategi Optimalisasi Efisiensi. Bogor:

Penerbit ANDI Yogyakarta, 2012.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Keuangan No.

17/PMK.01 /2008 tentang Jasa Akuntan Publik. 2008.

http://www.jdih.kemenkeu.go.id/

fullText/2008/17~PMK.01~2008Per.HTM. (Diakses tanggal 09 September

2019)

Mutiarani, D."Analisis Faktor - Faktor yang mempengaruhi Auditor Switching

pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia".

2017, Hal.1-16.

Page 125: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Otoritas Jasa Keuangan. Data AP dan KAP Terdaftar di OJK. 2019.

https://www.ojk.go.id /id/data-dan-statistik/ojk/Pages/Data-AP-dan-KAP-

Terdaftar-di-OJK-.aspx. (Diakses tanggal 09 September 2019)

Patrioti, R. "Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching".

2018, Hal. 1 - 21.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

20/2015 Tentang Praktik Akuntan Publik. 2015.

http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/20TAHUN2015PP.pdf.(Di

akses tanggal 09 September 2019).

Power, J. C., & Nurbaiti, A. "Pengaruh Pergantian Manajemen, Financial Distress,

Ukuran KAP, dan Opini Audit terhadap Auditor Switching". Desember

2018, Hal. 1-8.

Pride, W. M., Hughes, R. J., dan Kapoor, J. R. Pengantar Bisnis Introducing to

Business Edisi 11. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2014.

Zulkarnain. Ilmu Menjual Edisi 2. Pekanbaru: Expert, 2018.

Wibowo. Manajemen Perubahan Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Rahman, M. A. "Pengaruh Opini Audit, Financial Distress, Pertumbuhan

Perusahaan Klien, Ukuran KAP, dan Pergantian Manajemen terhadap

Auditor Switching". 2018, Hal. 1 - 21.

Rahmawati, D., Isynuwardhana, D., & Yudowati, S. P. "Pengaruh Pergantian

Manajemen, Opini Audit, Pertumbuhan Perusahaan, dan Financial Distress

terhadap Auditor Switching", E-Proceeding of Management. Agustus

2017, Hal. 1 - 9.

Riadi, E. Statistika Penelitian ( Analisis Manual dan IBM SPSS ). Yogyakarta:

Andi Offset, 2016.

SahamOke. Perusahaan Manufaktur di BEI. 2019. https://www.sahamok.com/

perusahaan-manufaktur-di-bei/. (Diakses tanggal 17 Oktober 2019).

Saidin, Arifati, R., & Andini, R. "Analysis of Effect of Audit Opinion, KAP Size,

Financial Trouble, Turn Manajement, Company Size, Growth Company

Auditor Switching", Journal of Accounting Vol. 2. Maret 2016, Hal. 1 -

17.

Page 126: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Saputri, I. I. "Pengaruh Opini Audit, Ukuran KAP, Pergantian Manajemen,

Financial Distress, dan Profitabilitas perusahaan terhadap Auditor

Switching". 2018, Hal. 1 - 15.

Sinarto, V., & Wenny, C. D. "Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian

Manajemen, Opini Audit, Financial Distress dan Ukuran perusahaan

terhadao Auditor Switching". 2017, Hal. 1-14.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Kombinasi, dan R&D. Yogyakarta: Alfabeta Bandung, 2017.

Suhadak, M. N. "Pengaruh Kebijakan Dividen dan Pertumbuhan Perusahaan

terhadap Struktur Modal dan Profitabilitas". Juli 2015, Hal. 1-1.

Susanti, S. I. "Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap auditor Switching".

2014, Hal. 1 - 53.

Wea, A. N., & Murdiawati, D. "Faktor - Faktor yang mempengaruhi Auditor

Switching secara Voluntary pada perusahaan Manufaktur". September

2015, Hal. 1- 17.

idx. Laporan Keuangan dan Tahunan. 2019. https://idx.co.id/perusahaan-

tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/ (Diakses tanggal 25 Agustus

2019) 

Page 127: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

SURAT IZIN SURVEI & RISETNo.SISR-11005/ICaMEL/02-2020

Menunjuk surat nomor 094/FB-III/KP-KM.10/12/2019 tanggal 26 Desember 2019 perihal permohonan

izin penelitian bagi Mahasiswa Universitas Buddhi Dharma bersama ini kami memberikan izin

mengakses dan menggunakan data-data pasar modal yang tersimpan di perusahaan kami untuk

keperluan riset dan penyusunan Skripsi kepada peneliti di bawah ini:

Nama Pemohon : Vincent Natanail

Nomor Pokok : 20160100100

Jurusan/Prog.Studi : S1 Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen dan Opini

Audit Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Terhadap Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018)

Demikian surat izin ini dikeluarkan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 06 Februari 2020

PT Indonesian Capital Market Electronic

Library

Hery Mulyawan

Head of Data Services

Page 128: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 129: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

LAMPIRAN 1

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PERGANTIAN

MANAJEMEN, OPINI AUDIT, AUDITOR SWITCHING

Page 130: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Auditor Switching

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0 0 1

2 ALDO 1 1 0

3 ALKA 0 0 1

4 BAJA 0 1 0

5 BTON 0 0 1

6 EKAD 0 1 0

7 ETWA 1 0 0

8 IGAR 0 1 0

9 INCF 0 1 0

10 INCI 0 1 1

11 ISSP 0 1 0

12 JKSW 1 0 1

13 JPFA 0 1 0

14 KBRI 0 1 0

15 KIAS 1 0 0

16 MAIN 0 1 0

17 PICO 1 0 0

18 SMCB 0 1 0

19 SPMA 1 0 0

20 TIRT 1 0 0

21 TRST 0 0 1

22 WSBP 1 1 1

23 WTON 0 0 1

24 HDTX 1 0 0

25 KBLM 1 1 0

26 KRAH 1 0 0

27 PRAS 1 1 1

28 RICY 1 0 0

29 SCCO 0 1 0

30 SSTM 0 1 0

31 STAR 1 1 0

32 TRIS 0 1 0

33 UNIT 0 1 0

34 ALTO 0 1 0

35 BTEK 1 0 1

36 CINT 0 1 0

37 IIKP 1 1 1

Page 131: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

38 KAEF 1 0 0

39 LMPI 1 1 1

40 MGNA 0 1 0

41 MRAT 0 1 0

42 RMBA 1 0 0

43 SIDO 0 1 0

44 STTP 0 1 0

Page 132: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Penjualan 2015 – 2018

No. KODE 2015 2016 2017 2018

1 AGII 1.426.441.000.000 1.651.136.000.000 1.838.417.000.000 2.073.258.000.000

2 ALDO 538.363.112.800 666.434.061.412 708.740.551.637 789.643.654.873

3 ALKA 749.146.492.000 1.151.605.756.000 1.932.783.905.000 3.592.798.235.000

4 BAJA 1.251.193.634.272 978.840.639.564 1.218.317.826.843 1.279.809.883.694

5 BTON 67.679.530.150 62.760.109.860 88.010.862.980 117.489.192.060

6 EKAD 531.537.606.573 568.638.832.579 643.591.823.505 739.578.860.399

7 ETWA 395.798.115.446 243.013.782.107 51.671.051.196 23.910.705.666

8 IGAR 677.331.846.043 792.794.834.768 761.926.952.217 777.316.506.801

9 INCF 374.407.257.762 446.830.466.068 563.864.071.410 735.093.525.919

10 INCI 136.668.408.270 176.067.561.639 269.706.737.385 367.961.600.950

11 ISSP 3.583.541.000.000 3.259.200.000.000 3.662.810.000.000 4.467.590.000.000

12 JKSW 143.408.228.411 256.234.745.701 11.819.781.048 156.504.840

13 JPFA 25.022.913.000.000 27.063.310.000.000 29.331.294.000.000 33.817.935.000.000

14 KBRI 241.207.422.568 161.367.353.686 144.027.720.203 2.871.460.630

15 KIAS 800.392.000.000 863.715.000.000 810.064.124.425 875.963.168.811

16 MAIN 4.775.014.772.000 5.246.340.041.000 5.441.395.835.000 6.705.892.735.000

17 PICO 699.310.599.565 705.730.705.044 747.064.722.530 776.045.443.574

18 SMCB 9.239.022.000.000 9.458.403.000.000 9.382.120.000.000 10.377.729.000.000

19 SPMA 1.621.516.334.166 1.932.435.078.255 2.093.137.904.266 2.389.268.903.462

20 TIRT 852.780.085.776 843.528.979.435 795.611.411.050 1.042.813.378.742

21 TRST 2.457.349.444.991 2.249.418.846.803 2.354.938.016.436 2.630.918.557.954

22 WSBP 2.644.319.999.853 4.717.150.071.779 7.104.157.901.230 8.000.149.423.527

23 WTON 2.652.622.140.207 3.481.731.506.128 5.362.263.237.778 6.930.628.258.854

24 HDTX 1.401.541.455.000 1.647.106.585.000 1.293.363.942.000 528.163.920.000

25 KBLM 967.710.339.797 987.409.109.474 1.215.476.677.995 1.243.465.775.218

26 KRAH 283.205.794.372 312.547.508.818 263.264.762.260 259.860.630.988

27 PRAS 469.645.085.526 366.709.612.329 348.471.154.143 574.869.742.811

28 RICY 1.111.051.293.008 1.221.519.096.811 1.600.432.168.098 2.107.868.384.272

29 SCCO 3.533.081.041.052 3.378.572.000.577 4.440.404.595.541 5.160.182.004.111

30 SSTM 506.180.498.366 436.691.203.876 343.842.837.211 410.244.604.874

31 STAR 258.967.329.940 129.480.611.941 114.496.159.735 131.833.235.355

32 TRIS 859.743.472.895 901.909.489.240 773.806.956.330 860.682.351.001

33 UNIT 118.260.140.704 104.109.821.503 103.245.048.266 103.498.145.906

34 ALTO 301.781.831.914 296.471.502.365 262.143.990.839 290.274.839.317

35 BTEK 1.092.691.701.648 748.088.902.523 887.141.290.201 890.045.953.988

36 CINT 315.229.890.328 327.426.146.630 373.955.852.243 370.390.736.433

Page 133: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

37 IIKP 19.953.305.489 84.354.679.726 21.412.753.784 17.802.375.343

38 KAEF 4.860.371.483.524 5.811.502.656.431 6.255.312.383.294 7.636.245.960.236

39 LMPI 452.693.585.202 411.945.398.299 411.144.165.006 455.555.959.093

40 MGNA 96.346.124.683 67.810.356.835 198.690.664.862 257.437.549.951

41 MRAT 428.092.732.505 344.361.345.265 344.678.666.245 300.572.751.733

42 RMBA 16.814.352.000.000 19.228.981.000.000 20.258.870.000.000 21.923.057.000.000

43 SIDO 2.218.536.000.000 2.561.806.000.000 2.573.840.000.000 2.763.292.000.000

44 STTP 2.544.277.844.656 2.629.107.367.897 2.825.409.180.889 2.826.957.323.397

Page 134: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Pertumbuhan Perusahaan

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0,158 0,113 0,128

2 ALDO 0,238 0,063 0,114

3 ALKA 0,537 0,678 0,859

4 BAJA (0,218) 0,245 0,050

5 BTON (0,073) 0,402 0,335

6 EKAD 0,070 0,132 0,149

7 ETWA (0,386) (0,787) (0,537)

8 IGAR 0,170 (0,039) 0,020

9 INCF 0,193 0,262 0,304

10 INCI 0,288 0,532 0,364

11 ISSP (0,091) 0,124 0,220

12 JKSW 0,787 (0,954) (0,987)

13 JPFA 0,082 0,084 0,153

14 KBRI (0,331) (0,107) (0,980)

15 KIAS 0,079 (0,062) 0,081

16 MAIN 0,099 0,037 0,232

17 PICO 0,009 0,059 0,039

18 SMCB 0,024 (0,008) 0,106

19 SPMA 0,192 0,083 0,141

20 TIRT (0,011) (0,057) 0,311

21 TRST (0,085) 0,047 0,117

22 WSBP 0,784 0,506 0,126

23 WTON 0,313 0,540 0,292

24 HDTX 0,175 (0,215) (0,592)

25 KBLM 0,020 0,231 0,023

26 KRAH 0,104 (0,158) (0,013)

27 PRAS (0,219) (0,050) 0,650

28 RICY 0,099 0,310 0,317

29 SCCO (0,044) 0,314 0,162

30 SSTM (0,137) (0,213) 0,193

31 STAR (0,500) (0,116) 0,151

32 TRIS 0,049 (0,142) 0,112

33 UNIT (0,120) (0,008) 0,002

34 ALTO (0,018) (0,116) 0,107

35 BTEK (0,315) 0,186 0,003

36 CINT 0,039 0,142 (0,010)

Page 135: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

37 IIKP 3,228 (0,746) (0,169)

38 KAEF 0,196 0,076 0,221

39 LMPI (0,090) (0,002) 0,108

40 MGNA (0,296) 1,930 0,296

41 MRAT (0,196) 0,001 (0,128)

42 RMBA 0,144 0,054 0,082

43 SIDO 0,155 0,005 0,074

44 STTP 0,033 0,075 0,001

Page 136: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Pergantian Manajemen

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0 0 1

2 ALDO 0 0 0

3 ALKA 1 0 0

4 BAJA 0 0 0

5 BTON 0 0 0

6 EKAD 0 1 0

7 ETWA 1 1 0

8 IGAR 1 1 0

9 INCF 0 1 1

10 INCI 1 1 0

11 ISSP 0 0 1

12 JKSW 0 0 1

13 JPFA 1 0 1

14 KBRI 0 1 1

15 KIAS 0 1 1

16 MAIN 0 0 1

17 PICO 0 0 0

18 SMCB 1 1 1

19 SPMA 0 0 0

20 TIRT 0 0 1

21 TRST 0 1 1

22 WSBP 1 1 1

23 WTON 1 1 1

24 HDTX 1 1 1

25 KBLM 1 1 1

26 KRAH 1 0 1

27 PRAS 0 0 1

28 RICY 0 0 0

29 SCCO 1 0 1

30 SSTM 0 1 1

31 STAR 1 1 0

32 TRIS 1 0 0

33 UNIT 1 1 1

34 ALTO 0 1 0

35 BTEK 1 1 1

36 CINT 0 1 0

Page 137: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

37 IIKP 0 0 0

38 KAEF 1 1 1

39 LMPI 0 1 0

40 MGNA 1 1 0

41 MRAT 0 0 0

42 RMBA 1 1 1

43 SIDO 1 0 1

44 STTP 0 0 1

Page 138: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Opini Audit

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 AGII 0 0 0

2 ALDO 0 0 0

3 ALKA 1 1 0

4 BAJA 1 0 1

5 BTON 1 1 0

6 EKAD 0 1 1

7 ETWA 0 0 0

8 IGAR 0 0 0

9 INCF 0 0 0

10 INCI 0 1 0

11 ISSP 0 0 1

12 JKSW 0 0 0

13 JPFA 1 0 0

14 KBRI 0 0 0

15 KIAS 0 1 1

16 MAIN 1 1 1

17 PICO 0 1 0

18 SMCB 0 0 1

19 SPMA 0 1 1

20 TIRT 0 1 1

21 TRST 1 1 0

22 WSBP 0 0 0

23 WTON 1 0 0

24 HDTX 0 0 0

25 KBLM 0 0 1

26 KRAH 0 0 1

27 PRAS 0 0 0

28 RICY 0 0 1

29 SCCO 1 0 1

30 SSTM 0 0 0

31 STAR 0 1 1

32 TRIS 0 0 0

33 UNIT 1 0 1

34 ALTO 0 0 1

35 BTEK 0 0 0

36 CINT 0 0 1

Page 139: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

37 IIKP 0 0 0

38 KAEF 0 0 0

39 LMPI 0 0 0

40 MGNA 1 0 0

41 MRAT 1 0 1

42 RMBA 0 0 0

43 SIDO 1 0 1

44 STTP 1 0 1

Page 140: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

LAMPIRAN 2

HASIL UJI STATISTIK DESKRPTIF, HASIL UJI

KELAYAKAN MODEL REGRESI, HASIL UJI OVERALL

MODEL FIT , HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI, HASIL

UJI MATRIKS KLASIFIKASI, HASIL UJI PENGARUH

SECARA PARSIAL, HASIL UJI PENGARUH SECARA

SIMULTAN

Page 141: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Hasil Uji SPSS :

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Auditor

Switching

Pergantian

Manajemen

Opini

Audit

Pertumbuhan

Perusahaan

N Valid 132 132 132 132

Missing 0 0 0 0

Mean ,44 ,52 ,33 ,0895

Median ,00 1,00 ,00 ,0777

Std. Deviation ,498 ,502 ,470 ,4385

Minimum 0 0 0 -,9867

Maximum 1 1 1 3,2276

Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 2,234 8 ,973

Page 142: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Hasil Uji Overall Model Fit Block 0

Iteration Historya,b,c

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficient

s

Constant

Step 0 1 181,047 -,242

2 181,047 -,244

3 181,047 -,244

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 181,047

c. Estimation terminated at iteration

number 3 because parameter estimates

changed by less than ,001.

Hasil Uji Overall Model Fit Block 1

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant

Pertumbuhan

Perusahaan

Pergantian

Manajemen

Opini

Audit

Step 1 1 143,830 ,261 ,694 ,207 -2,062

2 141,615 ,241 ,985 ,270 -2,638

3 141,536 ,237 1,033 ,281 -2,778

4 141,535 ,237 1,034 ,281 -2,785

5 141,535 ,237 1,034 ,281 -2,785

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 181,047

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed

by less than ,001.

Page 143: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 141,535a

,259 ,347

a. Estimation terminated at iteration number 5

because parameter estimates changed by less than

,001.

Hasil Uji Matriks Klasifikasi

Classification Tablea

Observed

Predicted

Auditor Switching

Percentage

Correct

Tidak

Ganti KAP

Ganti

KAP

Step 1 Auditor Switching Tidak Ganti KAP 45 29 60,8

Ganti KAP 6 52 89,7

Overall Percentage 73,5

a. The cut value is ,500

Page 144: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

Hasil Uji Pengaruh Secara Parsial

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig.

Exp(

B)

95% C.I.for

EXP(B)

Lowe

r

Uppe

r

Step

1a

Pertumbuhan

Perusahaan

1,034 ,589 3,083 1 ,079 2,812 ,887 8,917

Pergantian

Manajemen

,281 ,410 ,469 1 ,493 1,325 ,593 2,959

Opini Audit -2,785 ,576 23,380 1 ,000 ,062 ,020 ,191

Constant ,237 ,301 ,622 1 ,430 1,268

a. Variable(s) entered on step 1: Pertumbuhan Perusahaan, Pergantian Manajemen,

Opini Audit.

Hasil Uji Pengaruh Secara Simultan

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 39,511 3 ,000

Block 39,511 3 ,000

Model 39,511 3 ,000

Page 145: AUDIITOR SWWITCHING - repositori

  

  

LAMPIRAN 3

CONTOH LAPORAN AUDITOR & LAPORAN LABA RUGI

DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN 2016 -

2018

Page 146: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 147: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 148: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 149: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 150: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 151: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 152: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 153: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 154: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 155: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 156: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 157: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 158: AUDIITOR SWWITCHING - repositori
Page 159: AUDIITOR SWWITCHING - repositori